bab ii sampling kel 3
DESCRIPTION
sampling batubaraTRANSCRIPT
![Page 1: Bab II Sampling Kel 3](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013103/563db88d550346aa9a94ba95/html5/thumbnails/1.jpg)
PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB II
SAMPLING
2.1. Sampling
Sampling adalah proses mengambil conto bahan galian
yang mewakili suatu daerah. Sebelum dilakukan pengambilan
sampel maka terlebih dahulu dilakukan kegiatan survey yang
mencakup daerah yang cukup luas yang bertujuan untuk
mengambil conto bahan galian yang dapat mewakili daerah
operasi penelitian. Tujuan dari sampling adalah untuk
mendapatkan sejumlah sampel batubara yang mewakili suatu
satuan tertentu, dengan jumlah massa dan ukuran yang
sesuai (Anonim, 2015)
Sampel merupakan sekumpulan material yang dapat
mewakili jenis batuan, formasi, atau badan bijih dalam arti
kualitatif dan kuantitatif dengan pemerian termasuk lokasi
dan komposisi dari batuan, formasi, atau badan bijih
tersebut. Proses pengambilan conto tersebut disebut
sampling (Nurhakim, 2007).
Dalam industri pertambangan batubara, sampling
merupakan hal yang sangat penting, karena merupakan
proses yang sangat vital dalam menentukan karakteristik
batubara tersebut. Dalam tahap eksplorasi, karakteristik
batubara merupakan salah satu penentu dalam studi
kelayakan apakah batubara tersebut cukup ekonomis untuk
ditambang atau tidak.
Kelompok III
![Page 2: Bab II Sampling Kel 3](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013103/563db88d550346aa9a94ba95/html5/thumbnails/2.jpg)
PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Pemilihan metode sampling dan jumlah conto yang
akan diambil tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
1. Tipe endapan, pola penyebaran, serta ukuran endapan.
2. Tahapan pekerjaan dan prosedur evaluasi.
3. Lokasi pengambilan conto
4. Kedalaman pengambilan conto yang berhubungan
dengan letak dan kondisi batuan induk.
5. Anggaran untuk sampling dan nilai dari bijih.
Adapun beberapa kesalahan yang mungkin terjadi
dalam sampling, antara lain :
1. Salting, yaitu peningkatan kadar pada conto yang
diambil sebagai akibat masuknya material lain dengan
kadar tinggi ke dalam conto.
2. Dilution, yaitu pengurangan kadar akibatnya masuknya
waste ke dalam conto.
3. Erratic high assay, yaitu kesalahan akibat kekeliruan
dalam penentuan posisi (lokasi) sampling karena tidak
memperhatikan kondisi geologi.
4. Kesalahan dalam analisis kimia, akibat conto yang
diambil kurang representatif.
2.2. Jenis-Jenis Sampling
Secara garis besar sampling dibagi menjadi empat
golongan dilihat dari tempat pengambilan dimana batubara
berada dan tujuannya yaitu:
1. Exploration sampling
Exploration Sampling dilakukan pada tahap awal
pendeteksian kualitas batubara baik dengan cara channel
sampling pada outcrop atau lebih detail lagi dengan cara
Kelompok III
![Page 3: Bab II Sampling Kel 3](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013103/563db88d550346aa9a94ba95/html5/thumbnails/3.jpg)
PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
pemboran atau drilling. Tujuan dari sampling pada tahap
ini adalah untuk menentukan karakteristik batubara
secara global yang merupakan pendeteksian awal
batubara yang akan dieksploitasi.
2. Pit Sampling
Pit Sampling dilakukan setelah eksplorasi bahkan
bisa hampir bersamaan dengan progres tambang di dalam
satu pit atau block penambangan dengan tujuan lebih
mendetailkan data yang sudah ada pada tahap explorasi.
Pit sampling bertujuan untuk mengetahui kualitas
batubara yang segera akan ditambang, jadi lebih
ditujukan untuk mengkontrol kualitas batubara yang akan
ditambang dalam jangka waktu pendek.
3. Production Sampling
Production Sampling dilakukan setelah batubara
diproses Coal Processing Plant dimana proses ini dapat
merupakan peremukan, pencucian, pemindahan stock
dan lain-lain. Tujuannya adalah mengetahui secara pasti
kualitas batubara yang akan dijual atau dikirim kepada
pembeli agar kualitasnya sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan dan telah disepakati oleh kedua belah pihak.
4. Loading Sampling
Loading Sampling dilakukan pada saat batubara
dimuat dan dikirim kepada pembeli baik menggunakan
barge maupun menggunakan kapal. Tujuannya adalah
menentukan secara pasti kualitas batubara yang dijual
yang nantinya akan menentukan harga batubara itu
sendiri.
(Anonim, 2015).
Kelompok III
![Page 4: Bab II Sampling Kel 3](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013103/563db88d550346aa9a94ba95/html5/thumbnails/4.jpg)
PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Ada beberapa jenis sampling berdasarkan tempat
proses kegiatannya, yaitu :
1. Sampling dari stopped belt conveyor, metode sampling ini
dilakukan dengan cara menghentikan belt conveyor.
2. Sampling dari Kapal (vessel)
a. Sampling dari tongkang, jika kedalaman batubara
dalam hold lebih kecil dari 4m, batubara harus
disampling dalam satu tahap selama pembongkaran.
b. Sampling dari kapal (vessel), harus di sampling dalam
dua tahap atau lebih, satu tahap dengan kedalaman
4m di dalam palka.
3. Sampling dari stockpile, conto seringkali diambil selama
penimbunan ataupun pengurukan stockpile untuk
memperoleh conto dari memotong silang keseluruhan.
4. Sampling dari truk, pengambilan sampel dilakukan pada
waktu batubara dibongkar dari stockpile yang selanjutnya
dimuat ke truk (dump truck).
(Anonim, 2015)
2.3. Teknik Pengambilan dan Alat yang Digunakan
Teknik pengambilan memperhatikan keadaan dari
material dan pengambilan sampel harus menerapkan metode
yang sesuai dengan keadaan tempat pengambilan sampel
dan penyesuaian secara teknis.
Teknik pengambilan sampel benar-benar harus
disesuaikan dengan kondisi material yang akan diambil dan
alat yang digunakan. Teknik sampling harus betul-betul
diperhatikan terutama pada sampling secara manual. Sebagai
contoh, dalam pengambilan sampel dari falling stream, shovel
Kelompok III
![Page 5: Bab II Sampling Kel 3](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013103/563db88d550346aa9a94ba95/html5/thumbnails/5.jpg)
PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
atau laddle yang digunakan harus masuk ke seluruh stream
batubara. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah muatan
sample dalam laddle. Laddle harus terisi sampel secukupnya
dan tidak boleh berlebihan (overfill).
Adapaun dua metode sampling yang sering digunakan
dalam kegiatan pegambilan sampel dilapangan, yaitu :
1.2.1. Metode Hand Sampling
Secara umum, dalam pemilihan metode
sampling perlu diperhatikan karakteristik endapan
yang akan diambil contonya. Bentuk keterdapatan
dan morfologi endapan akan berpengaruh pada tipe
dan kuantitas sampling. Dalam pengambilan sampel
dengan metode ini harus memperhatikan karakteristik
endapan. Adapun karakertitik yang dimaksud yaitu :
a. Endapan Berbentuk Urat
b. Endapan Stratiform
c. Endapan Sedimen
d. Endapan Porfiri
e. Grab Sampling
f. Bulk Sampling
g. Chip Sampling
h. Chanel Sampling
i. Stream Sampling
j. Drilling Hole Sampling
k. Sampling tanah, air, batuan, dan uap
l. Trencing
m. Test Pit
Kelompok III
![Page 6: Bab II Sampling Kel 3](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013103/563db88d550346aa9a94ba95/html5/thumbnails/6.jpg)
PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1.2.2. Metode Mechanical Sampling
Pada metode sampling juga terdapat
mechanical sampling diaman metode ini biasanya
digunakan untuk mengambil conto dalam jumlah
yang besar dibandingkan dengan hand sampling.
Disamping itu dengan cara ini didapatkan hasil yang
lebih representatif. Alat yang digunakan dalam
mechanical sampling adalah riffle sampler dan vesin
sampler (Anonim, 2009)
a. Riffler Sampler
Alat ini bentuknya persegi panjang dan pada
bagian dalam dibagi menjadi beberapa sekat yang
arahnya saling berlawanan. Riffle-riffle ini yang
berfungsi sebagai pembagi conto agar dapat
terbagi sama rata.
b. Vesin sampler
Pada bagian dalam dilengkapi dengan
revolving cutter, yaitu pemotong yang dapat
berputar pada porosnya sehingga akan
membentuk area yang bundar sehingga dapat
memotong seluruh alur bijih.
Pengambilan sampel yang overfill juga akan
menyebabkan bias, karena partikel yang besar-besar akan
jatuh, dan sebagian besar sample yang terambil adalah fine
coal. Laddle harus terisi sampel secukupnya dan tidak boleh
berlebihan (overfill). Jadi teknik pengambilan sampel harus
disesuaikan dengan situasi, kondisi, batubara yang akan
diambil samplenya.
Kelompok III
![Page 7: Bab II Sampling Kel 3](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013103/563db88d550346aa9a94ba95/html5/thumbnails/7.jpg)
PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Selain itu dengan melakukan sampling yang baik dan
benar, sangat besar manfaatnya dalam proses selanjutnya
karena conto yang cukup sebagai patokan untuk mengontrol
apakah proses pengolahan tersebut berjalan dengan baik
atau sebaliknya. Tentunya dari hasil sampling ini tidak dapat
begitu saja untuk mengontrol proses pengolahan tapi harus
dilakukan suatu analisis dengan mikroskop.
Selain teknik pengambilan sample, yang tak kalah
pentingnya yang harus diperhatikan adalah alat yang
digunakan untuk mengambil sample tersebut. Penggunaan
alat yang tidak sesuai dengan standar, akan mengakibatkan
bias pada sample yang diperoleh dan akan menyebabkan
kesalahan pada hasil analisanya. Adapun alat yang
digunakan dalam Proses Sampling yaitu:
1. Alat Manual
Alat manual yang digunakan untuk proses
pengambilan sampel batubara (sampling), yaitu :
a. Laddle adalah alat sampling dengan bukaan minimal
2,5 kali ukuran batubara top size. Alat ini tidak cocok
untuk batubara dengan ukuran >80 mm.
Gambar 2.1
Sketsa Laddle
Kelompok III
![Page 8: Bab II Sampling Kel 3](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013103/563db88d550346aa9a94ba95/html5/thumbnails/8.jpg)
PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b. Sekop adalah alat sampling yang digunakan untuk
batubara yang diam (di tumpukan). Bukaan sekop
minimal 2,5 kali ukuran batubara top size. Tidak cocok
untuk batubara yang sedang bergerak dan ukuran top
size >80 mm.
Gambar 2.2
Sketsa Sekop
c. Sampling frame adalah alat sampling untuk batubara
di atas conveyor. Jarak antara sisi frame paling tidak
2,5 kali ukuran batubara top size. Tinggi frame lebih
besar dari ketebalan batubara di atas conveyor.
Gambar 2.3
Sketsa Sampling Frame
Kelompok III
![Page 9: Bab II Sampling Kel 3](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013103/563db88d550346aa9a94ba95/html5/thumbnails/9.jpg)
PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2. Alat Mekanis
Alat mekanis yang digunakan untuk proses
pengambilan sampel batubara (sampling), yaitu :
a. Breeches chute adalah alat sampling untuk batubara
yang sudah dicurahkan.
b. Slotted arm adalah alat sampling pada curahan. Alat
ini biasanya tidak digunakan untuk batubara yang
berukuran >20 mm. Lebar slot tidak kurang dari 2,5 kali
ukuran batubara top size.
c. Swinging arm adalah alat sampling pada curahan di
ujung conveyor dan sesuai untuk posisi dimana tinggi
ruangan terbatas.
d. Ram operated cart adalah alat sampling untuk
batubara yang sedang dicurahkan.
e. Scrapper arm adalah alat sampling di conveyor yang
sedang bergerak terutama untuk batubara yang
berukuran sampai 50 mm.
(Anonim, 2015).
2.4. Manfaat Sampling
Adapun manfaat-manfaat sampling antara lain yaitu
sebagai berikut :
1. Menghemat biaya dengan proses pelaksanaan penelitian
yang mencakup alat penelitian pengumpulan data,
pengolahan data, dan sebagainya memerlukan biaya yang
relatif besar. Apabila penelitian tersebut dilakukan
terhadap seluruh bahan galian yang diteliti sudah pasti
akan memakan lebih banyak biaya.
Kelompok III
![Page 10: Bab II Sampling Kel 3](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013103/563db88d550346aa9a94ba95/html5/thumbnails/10.jpg)
PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2. Mempercepat pelaksanaan dengan penelitian yang
dilakukan terhadap seluruh bahan galian jelas akan
memakan waktu yang lama, bila dibandingkan dengan
hanya terhadap sebagian bahan galian saja (conto).
3. Menghemat tenaga dengan pelaksanaan penelitian yang
dilakukan terhadap seluruh bahan galian jelas akan
memerlukan tenaga yang lebih banyak bila dibandingkan
dengan penelitian yang hanya dilakukan terhadap
sebagian saja dari bahan galian tersebut.
4. Memperluas ruang lingkup dengan penelitian yang
dilakukan terhadap seluruh bahan galian akan memakan
waktu, tenaga, biaya, dan fasilitas-tasilitas lain yang lebih
besar. Apabila penelitian dilakukan terhadap conto, maka
dengan waktu, tenaga dan biaya yang sama dapat
dilakukan penelitian yang lebih luas ruang lingkupnya.
(Supandi, 2012)
Kelompok III