bab ii landasan teori · sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan...
TRANSCRIPT
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Dalam menyusun dan merancang sistem informasi terhadap beberapa
dasar yang dapat dijadikan sebagai acuan dan landasan. Dimana konsep-konsep
tersebut merupakan teori yang berhubungan dengan perancangan sistem informasi
serta pemecahan permasalahn yang ada. Terdapat dua kelompok pendekatan
dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan
menekankan pada komponen elemennya.
Sistem dapat terbuka dan tertutup akan tetapi sistem informasi biasanya
adalah sistem terbuka. Artinya sistem tersebut dapat menerima beberapa masukan
dari lingkungan luarnya.
Untuk memahami lebih dalam lagi mengenai sistem informasi yang akan
di bahas dalam penyusunan Tugas Akhir ini, terlebih dahulu kita memahami apa
yang dimaksud dengan sistem.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Susanto (2013:22) “sistem adalah kumpulan atau group dari sub
sistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang
saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan tertentu”.
6
Sedangkan menurut jogiyanto (2009:34) dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan desain sistem informasi menyimpulkan bahwa :
Sistem (system) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan
dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat
didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai
tujuan tertentu, sedangkan dengan pendekatan komponen, sistem dapat
didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan
tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau sub sistem-sub
sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.2. Karakteristik sistem
Menurut Mulyanto (2009:2) dalam bukunya sistem informasi konsep dan
aplikasi Suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Komponen sistem (Components Sistem)
Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah
sistem berada dan berfungsi didalam lingkungan yang berisi sistem lainnya.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
bekerjasama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah
satu dari komponen sistem lain yang lebih bear, maka akan disebut dengan
subsistem, sedagkan sistem lebih besar tersebut adalah lingkungan.
2. Batasan sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya dengan lingkungan luarnya.
7
3. Lingkungan (Environment)
Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang dapat
mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun
yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga
sehigga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan
lingkungan yang merugikan harus ditahan dikendalikan agar tidak
mengganggu kelangsungan sebuah sistem.
4. Penghubung (Interface) antar Komponen
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media
yang digunakan dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan
adanya penghubung suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi
dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (input)
Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan
yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal
(signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
6. Pengolahan (Processing)
Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari
masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan
7. Sasaran (objective) dan tujuan
Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
8
Tujuan inilah yang mengarahkan sustu sistem tanpa adanya tujuan sistem
menjadi tidak terarah dan terkendali.
8. Keluaran (Output)
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa
informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa
pembuangan.
9. Umpan Balik (Feel Back)
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengcek
terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikan kedalam
kondisi normal.
2.1.3. Klasifikasi sistem
Menurut Yakub (2012:4) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem
dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :
a. Sistem abstrak (abstract system)
Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan
manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.
b. Sistem fisik (physical system)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik,sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah dan sistem transportasi merupakan
contoh physical system.
c. Sistem tertentu (deterministic system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat
diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga
9
keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan,
merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat
diprediksi dengan pasti.
d. Sistem tak tentu (probabilistic system)
Sistem tak tentu adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan
merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat
diprediksikan dengan pasti.
e. Sistem tertutup (close system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi atau
energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi
oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.
f. Sistem terbuka (open system)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan
dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open
system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
2.1.4. Pengertian Informasi
Menurut McLeod dikutip oleh Yakub (2012:8) pada buku Pengertian
Sistem Informasi, “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
Sedangkan Menurut Sutabri (2012:22) “informasi adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan”.
10
Berdasarkan pendapat yang dilkemukakan diatas dapat disimpulkan
pengertian informasi adalah data yang diklarifikasi atau dioalah agar menjadi
informasi yang berguna bagi penerimanya dalam mengambil keputusan.
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Sutarman (2012:13), pada buku pengantar teknologi informasi,
Sistem informasi adalah “sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan
tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data,
instruksi) dan output(laporan, kalkulasi)”.
Sedangkan menurut Mulyanto (2009:29), pada buku sistem informasi
konsep dan aplikasi, “sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari
manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan,
menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
merupakan gabungan dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan
data yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi
2.1.6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Susanto (2013:72) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Akuntansi, pengertian sistem informasi akuntansi adalah “kumpulan
atau group dari sub sistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik atau
non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara
11
harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah
keuangan menjadi informasi keuangan“.
Sedangkan menurut Laudon di dalam Susanto (2013:52) “sistem
informasi akuntansi yaitu komponen-komponen yang saling berhubungan dan
bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan koordinasi, pengendalian, dan untuk
memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan ”.
Dengan demikian, dilihat dari definisi tersebut di atas sistem akuntansi
dan sistem informasi akuntansi mempunyai pengertian yang sama yaitu
serangkaian kegiatan administrative perusahaan dalam melaksanakan berbagai
aktivitas sehari-hari
2.1.7. Pengertian Persediaan
Menurut Santoso (2010:239) pengertian “persediaan adalah aktiva yang di
rangkai untuk dijual atau diproses lebih lanjut untuk menjadi barang jadi dan
kemudian di jual sebagai kegiatan utama perusahaan”.
Sedangkan menurut walter T Harison dkk (2012:339) yang diterjemahkan
oleh Gina Gania “Pengertian persediaan adalah persediaan sebagai asset yang (a)
disimpan untuk djual dalam operasi rutin perusahaan (b) dalam proses produksi
untuk penjualan, proses produksi atau penyerahan jasa”.
Berdasarkan definisi dia tas dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah
aktiva lancar dalam bentuk obat atau perlengkapan yang dimaksud untuk
mendukung operasional perusahaan.
12
2.1.8. Pengertian persediaan Obat Rieva Herbal
Persediaan obat di Rieva Herbal ini dilakukan dari pemesanan obat ke
supplier yang nanti datang di antar pengirim, obat yang dikirim akan masuk ke
penerimaan lalu masuk ke stok obat jika ada obat yang tidak sesuai pesanan dan
rusak maka obat di retur ke supplier.
2.1.9. Jurnal
Menurut Mulyadi (2008:101) “merupakan catatan akuntansi permanen
yang pertama yang digunkana untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan”.
Pencatatan berasal dari bukti-bukti pembukuan transaksi persediaan dicatat
dengan jurnal sebagai berikut :
1. Jurnal selisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan Rp.xx
Persediaan obat Rp.xx
2. Jurnal pengemmbalian barang
a. Return obat Rp.xx
Piutang Rp.xx
Penjualan obat Rp.xx
Harga pokok penjualan Rp.xx
b. Return penjualan Rp.xx
Piutang Rp.xx
Persediaan obat Rp.xx
Harga Pokok penjualan Rp.xx
c. Utang Rp.xx
13
Selisih persediaan Rp.xx
Persediaan obat Rp.xx
2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)
Merupakan alat yang digunkan untuk menggabarkan bentuk logika model
dari suatu sistem dengan menggunkan simbol-simbol, lambang-lambang diagram-
diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan
pendukung (tool system) peralatan pendukung (tools system) yang dijelaskan
sebagai model sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut :
2.2.1. Unified Modelling Language (UML)
Menurut Rosa A.s dan M. Shalahudin (2015:137) dalam bukunya rekayasa
perangkat lunak pengertian “UML adalah bahasa visual untuk pemodelan dan
komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan teks- teks
pendukung”.
Sedangkangkan Menurut Nugroho (2010:6) dalam bukunya rekayasa
perangkat lunak berorientasi objek pengertian “UML adalah bahasa pemodelan
untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”.
Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan
permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih
mudah dipelajari dan dipahami.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk
menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari
14
sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented
programming).
Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar
untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:
1. Sesuatu (things) Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu :
a. Structural things merupakan bagian yang relatif statis dalam model
Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat
berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
b. Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified
Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari
model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan
perilaku sepanjang ruang dan waktu.
c. Grouping things merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified
Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit
kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan
model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut.
Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model
dan subsistem-subsistem.
d. Annotational things merupakan bagian yang memperjelas model
Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-
komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam
model Unified Modeling Language (UML).
2. Relasi (Relationship) Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified
Modeling Language (UML), yaitu :
15
a. Ketergantungan merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi
pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen
yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
b. Asosiasi merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu
dengan objek lainnya,bagaimana hubungan suatu objek dengan objek
lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan
hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
c. Generalisasi merupakan hubungan dimana objek anak (descendent)
berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek
induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek
anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya
dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
d. Realisasi merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu
objek
A. Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)
Menurut Henderi (2008:5), Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram
UML :
1. Use case Diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem,
sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara
grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam
cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use
case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan
sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.
16
2. Sequence Diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek
berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use
case atau operasi.
3. Activity Diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan
rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity
diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan
dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari
action tersebut.
2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Rosa A.s dan M. Salahuddin (2015:53) dalam bukunya yang
berjudul rekayasa perangkat lunak “ERD (Entity Relationship Diagram) adalah
bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data rasional”.
2.2.3. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) “ LRS (Logical Record
Structure) adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram
ER akan mengikuti pola atau aturan pemodelan tertentu dalam kaitannya dengan
konvensi LRS (Logical Record Structure)”.