bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · komputer dan perangkat pendukung lainnya yang...
TRANSCRIPT
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Jurnal
Manajemen bandwidth menggambarkan kebijakan yang diterapkan dalam
manajemen jaringan untuk memastikan performa jaringan yang baik dan
memuaskan (Pamungkas, 2016).
Queue Tree adalah konfigurasi queue yang bersifat one way (satu arah), ini
berarti sebuah konfigurasi queue hanya akan mampu melakukan queue terhadap
satu arah jenis traffic (Sukri, Juniati, 2017).
2.2. Konsep Dasar Jaringan
Menurut Pratama (2014:12) bahwa jaringan komputer adalah hubungan
dari sejumlah perangkat yang saling berkomunikasi satu sama lain (a Network is a
interconnection of a set of device capable of communication). Perangkat yang
dimaksud pada definisi ini mencakup semua jenis perangkat komputer (computer
desktop, computer jinjing, smartphone, pc table) dan perangkat pendukung
(router, switch, modem, dan hub). Jadi dapat dibayangkan bahwa jika kita
menyebutkan jaringan komputer (Computer Network), akan terdapat terminal dua
buah komputer atau perangkat yang saling terhubung satu sama lain. Di dalam
sebuah jaringan komputer yang lebih luas, akan terdapat beragam perangkat
komputer dan perangkat pendukung lainnya yang saling terhubung. Terjadi proses
komunikasi dan transfer paket data di dalamnya.
6
1. Manfaat Jaringan Komputer
Beberapa manfaat jaringan komputer menurut Irawan (2013:4) antara lain:
a. Berbagi pakai perangkat dan sumber daya
komputer yang terhubung dengan jaringan bisa saling memanfaatkan sumber
daya yang ada seperti menggunakan printer secara bersama-sama.
b. Sistem komunikasi
Setiap pengguna di jaringan dapat berkomunikasi secara langsung melalui
komputer (chatting, email, teleconference, dan perangkat lunak lainnya).
c. Integrasi data
Jaringan komputer memudahkan untuk menerapkan jaringan integrasi data
dari atau ke semua komputer (berbagai pakai file atau database).
d. Mengorganisir dan keamanan
Jaringan komputer memudahkan untuk melakukan pengawasan, kontrol, serta
perlindungan pada komputer yang terbagi di dalam kelompok tertentu di
dalam jaringan.
2.2.1 Jenis-jenis Jaringan Komputer
Secara umum jenis jaringan terbagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Jaringan LAN (Local Area Network)
Menurut Pratama (2014:32) bahwa “LAN (Local Area Network) merupakan
jaringan komputer terkecil untuk pemakaian pribadi. LAN (Local Area
Network) memiliki skala jangkauan mencakup 1 KM hingga 10 KM, dalam
bentuk koneksi wired (kabel), wireless (nirkabel), maupun kombinasi
keduanya”.
7
Sumber: http://www.computer-networking-success.com/images/computer-lan-
network.jpg
Gambar II.1 Jaringan Local Area Network
2. Jaringan MAN (Metropolitan Area Network)
Menurut Pratama (2014:34) bahwa jaringan MAN (Metropolitan Area
Network) merupakan jaringan komputer yang memiliki cakupan area dan
luas yang lebih besar dibandingkan LAN (Local Area Network). MAN
(Metropolitan Area Netwrok) memiliki jarak jangkauan antara 10 KM
hingga 50 KM. Wilayah jangkauan MAN (Metropolitan Area Network)
dapat mencakup sebuah wilayah kota, yang didalamnya terdapat banyak
gedung dan pemukiman.
Sumber: http://readanddigest.com/wp-content/uploads/2012/08/MAN.jpg
Gambar II.2 Jaringan Metropolitan Area Network
8
3. Jaringan WAN (Wide Area Network)
Menurut Pratama (2014:35) bahwa Wan (Wide Area Network) merupakan
jaringan komputer yang lebih luas dari MAN (Metropolitan Area Network),
dengan cakupan area seluas sebuah Negara atau benua. WAN (Wide Area
Network) di dalamnya. Setiap MAN (Metropolitan Area Network) tersebut
terdiri atas dua atau lebih LAN (Local Area Network) ini merupakan
gabungan dari sejumlah jaringan komputer yang berada dalam satu kawasan
seluas sebuah negara ataupun benua.
Sumber: http://ihome.ust.hk/~lblkt/diploma/inet/wan.jpg
Gambar II.3 Jaringan Wide Area Network
2.2.2 Model Layer OSI
Menurut Pratama (2014:46) bahwa layer OSI merupakan pemodelan yang
pertama kali digunakan di dalam jaringan komputer dan diterapkan oleh ISO
(International Standard Organization). Pemodelan layer ini menjadi pedoman di
dalam jaringan komputer sejak awal jaringan komputer tercipta. Selain itu
pemodelan layer OSI juga masih tetap digunakan hingga saat ini, terutama konsep
dasar di dalamnya.
9
Secara konseptual, pada pemodelan layer OSI terdapat tujuh buah layer di
dalamnya. Anda dapat membayangkannya ketujuh buah layer tersebut sebagai
tujuh buah lapisan yang ditumpuk dari atas ke bawah. Ketujuh buah layer ini
memiliki fungsi masing-masing di dalam jaringan komputer. Pada setiap layer,
paket data yang dikirimkan memiliki sebutan nama yang berbeda.
Ketujuh buah layer pada pemodelan layer OSI tersebut (dari atas ke bawah)
meliputi Phisical layer, Data Link Layer, Network Layer, Transport Layer,
Session Layer, Presentasion Layer, dan Application Layer.
1. Physical Layer
Merupakan layer di lapisan pertama (terbawah) pada pemodelan layer OSI.
Sesuai dengan namanya, lapisan layer ini lebih banyak menangani perangkat
fisik (hardware) pada jaringan komputer. Termasuk juga di dalamnya
pengolahan sinyal, baik digital maupun analog.
2. Data Link Layer
Merupakan layer di lapis kedua dan berada satu lapis di atas Physical Layer.
Data Link Layer memiliki sejumlah fungsi penting di dalam jaringan
komputer, khususnya terkait dengan kontrol data dan kesalahan,
pengalamatan fisik, serta dengan perangkat keras dan perangkat lunak.
Beberapa fungsi tersebut antara lain:
a. Membantu di dalam melakukan koreksi kesalahan terhadap aliran paket
data (Error Control). Data Link Layer bertanggung jawab di dalam
melakukan kontrol terhadap adanya kesalahan (error) di dalam jaringan.
Keandalan di dalam jaringan komputer (reliability) setidaknya meliputi
adanya kontrol terhadap kesalahan di dalam jaringan komputer maupun
10
paket data yang dikirim dan diterima (Error Control), adanya kontrol
terhadap aliran paket data yang dikirim maupun diterima (Flow
Control), dan adanya kontrol untuk membuang paket data yang
berlebihan di dalam jaringan komputer (Congestion Control).
b. Membantu di dalam melakukan kontrol terhadap aliran paket data (flow
control). Sebagaimana yang telah dijelaskan dibagian atas, selain
bertanggung jawab di dalam mengurusi tentang Error Control (kontrol
terhadap kesalahan), Data Link Layer juga bertanggung jawab di dalam
mengurusi kontrol aliran paket data di dalam jaringan komputer (flow
control).
c. Menentukan operasi dari perangkat-perangkat keras hardware
penghubung jaingan, yang meliputi hub, switch, dan router. Perangkat-
perangkat keras jaringan komputer yang bertugas menjadi perangkat
penghubung (misalkan Hub, Switch, Router), tidak akan dapat bekerja
tanpa adanya perangkat lunak (sistem operasi dan aplikasi) di dalamnya.
Untuk itulah, Data Link Layer juga bertugas untuk menentukan sistem
operasi apa saja (beserta dengan aplikasi-aplikasi di dalamnya) yang
cocok untuk mendukung jalannya perangkat-perangkat keras
penghubung di dalam jaringan komputer. Misalkan saja sistem operasi
Linux (beragam distribusi atau distro) Free BSD, Open Solaris,
Windows Server, dan lain-lain.
d. Ikut serta menentukan pengalamatan perangkat keras dengan bantuan
protocol ARP (Address Resolution Protocol) dan MAC (Media Access
Control) Address. Pengalamatan di dalam jaringan komputer ada dua
11
macam, yaitu dalam bentuk IP (Internet Protocol) Address dan MAC
(Medium Access Control) Address. IP Address merupakan pengalamatan
jaringan komputer secara lunak, dapat diatur dan dikonfigurasi secara
bebas melalui tatap muka aplikasi dan sistem operasi. Sedangkan MAC
Address merupakan alamat secara perangkat keras, yang mana telah
dicantumkan langsung oleh pabrikan perangkat keras bersangkutan
(pada perangkat keras kartu jaringan). Data Link Layer turut serta
membantu di dalam pengalamatan jaringan komputer secara fisik.
3. Network Layer
Merupakan layer di lapis ketiga dan berada satu lapis di atas Data Link
Layer. Network Layer memiliki sejumlah fungsi penting di dalam jaringan
komputer. Beberapa fungsi tersebut antara lain.
a. Membantu di dalam mendefinisikan alamat komputer di dalam jaringan
melalui tatap muka sistem operasi dan aplikasi.
b. Membantu dalam pembuatan header dari paket data (Packet Header)
Packet Header sangat penting di dalam jaringan komputer, antara
komputer pengirim dengan komputer penerima.
c. Terlibat di dalam proses Routing, proses routing berkenaan dengan
upaya di dalam menentukan rute terbaik maupun terpendek yang dapat
ditempuh oleh suatu paket data untuk menuju ke komputer tujuan agar
menghemat waktu dan biaya.
12
4. Tranport Layer
Merupakan layer di lapis keempat (di atas Network Layer) dan berada satu
lapis di atas Network Layer. Transport Layer memiliki sejumlah fungsi
penting di dalam jaringan komputer. Beberapa fungsi tersebut antara lain.
a. Untuk memecah paket data ke dalam beberapa buah unit paket data.
b. Memberikan penomoran untuk setiap pecahan paket.
c. Membantu di dalam proses datagram paket data, terkait dengan
pemecahan paket data menajdi unit-unit terkecil, pembungkusan
pecahan paket data (Encapsulation), dan pembukaan paket data
(Decapsulation).
5. Session Layer
Merupakan layer di lapis ke lima dan berada di atas Transport Layer. Sesuai
dengan namanya, Session Layer memiliki sejumlah fungsi penting terkait di
dalam jaringan komputer antara lain sebagai berikut.
a. Melakukan proses pendefinisian dan pembuatan koneksi.
b. Melakukan pemeliharaan koneksi.
c. Melakukan penghacuran koneksi (destroy).
6. Presentation Layer
Bertugas menerjemahkan data yang ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam
format yang dapat ditransmisikan oleh jaringan komputer. Penerjemahan
data yang ditransmisikan oleh perangkat lunak di dalam jaringan komputer
ke dalam format standar yang dapat di pahami oleh komputer penerima
maupun entitas lainnya di dalam jaringan komputer.
13
7. Application Layer
Mendefinisikan spesifikasi aplikasi untuk dapat berkomunikasi di dalam
jaringan komputer, sebagai antar muka (Interface) aplikasi dengan jaringan,
dan membantu di dalam pengaksesan jaringan.
Sumber: https://waktuku.com/wp-content/uploads/2016/11/Osi-Layer-7.gif
Gambar II.4 Layer OSI
2.2.3 Sistem Koneksi
1. Peer To Peer (P2P)
Merupakan sebuah paradigma, teknologi, dan pemodelan jaringan di mana
setiap Peer (sebutan untuk setiap komputer) saling terhubung dan saling
berkontribusi di dalam penyediaan layanan dan menyediakan adanya client
dan server, karena sebuah peer bertindak sebagai client sekaligus server
(saling memberi dan menerima). Semua data dan konten di sharing di dalam
internal jaringan P2P unruk semua atau beberapa node yang memerlukannya
saja. Atau dapat juga dikatakan bahawa Peer To Peer meminimalisir
ketergantungan terhadap komputer Server.
14
2. Client Server
Client bertugas untuk mengirimkan permintaan (request) ke server,
mengakses data, menggunakan semua sumber daya (resource) yang
disediakan oleh server, dan Server bertugas untuk melayani semua
permintaan dari client (untuk dapat digunakan oleh semua client dari
berbagai komputer yang terhubung).
2.3. Peralatan Pendukung
Tentu bagian fisik komputer memiliki bentuk masing-masing sesuai dengan
tugasnya berikut macam-macam perangkat keras jaringan beserta fungsinya atau
yang sering disebut dengan Hardware.
1. Kartu Jaringan
Menurut Valen (2009:15) bahwa kartu jaringan merupakan bagian dari
komputer yang berfungsi sebagai penghubung ke perangkat lainnya baik
komputer maupun internet. Contoh peralatan untuk jaringan komputer
adalah modem dan kartu jaringan NIC (Network Interface Card). Dengan
adanya alat ini, komputer mengakses ke internet atau ke dalam satu
jaringan.
Sumber: http://www.ztenterprise.com/images/stories/lan1.jpg
Gambar II.5 Network Interface Card
15
2. Switch
Menurut Madcom (2009:9) mengemukakan bahwa “Switch merupakan
perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2 (Data Link Layer)”.
Switch berfungsi hamper sama seperti hub, switch mengenal MAC Address
yang digunakan untuk memilah data yang mana yang harus ditransmisikan
switch menampung daftar MAC Address yang dihubungkan dengan port-
port yang digunakan untuk menentukan kemana harus mengirim paket,
sehingga dan mengurangi traffic pada jaringan.
Sumber: http//cmapspublic2.ihmc.us/rid=1H7K5B2DJ-1MM81VQ-
1S3W/switch.jpg
Gambar II.5 Network Interface Card
3. Router
Sebuah router mampu mengirimkan data/informasi dari satu jaringan ke
jaringan lain yang berbeda. Namun pengembangan router dewasi ini sudah
mulai mencapai bahkan melampau batas tuntutan teknologi yang
diharapkan. Router akan mencari rute terbaik untuk mengirimkan sebuah
pesan berdasrkan atas alamat tujuan dan alamat asal. Router mengetahui
alamat masing-masing komputer di lingkaran lokalnya, mengetahui alamat
bridge dan router lainnya.
Gambar II.7 Router Mikrotik
16
Sumber: http://img.routerboard.com/mimg/1108hires.png
4. Access Point
Menurut Wahana Komputer (2010:18) bahwa “wireless access point (WAP)
adalah sebuah perangkat yang memungkinkan piranti wireless
berkomunikasi untuk berhubungan ke jaringan menggunakan WiFi”. WAP
ini biasanya terhubung ke router dan bisa merelay data antara piranti
wireless seperti komputer dan printer ke piranti wired di jaringan. Beberapa
access point juga bisa memiliki fungsi seperti bridge, router atau bahkan
sebagai client.
Sumber: http//gadget-crazy.co.uk/images/out.jpg
Gambar II.8 Access Point
2.3.1 Kabel Jaringan
Menurut Madcom (2010:10) bahwa “kabel merupakan perangkat yang
digunakan sebagai jalur yang menghubungkan antara perangkat yang digunakan
sebagai jalur yang menguhubungkan antara perangkat satu dengan perangkat
lain”. Terdapat beberapa jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer,
adalah:
17
1. Twisted Pair Cable
Selain kabel koaksial, Ethernet juda dapat menggunakan jenis kabel lain,
yakni UTP (Unshield Twisted Pair) dan (Shiel Twisted Pair) STP. Kabel
UTP atau STP yang biasanya digunakan adalah kabel yang terdiri dari 4
pasang kabel yang terpilih. Dari 8 buah yang ada pada kabel ini, hanya 4
buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data (Ethernet).
Perangkat-perangkat lain yang berkenan dengan penggunaan jenis kabel ini
adalah konektor RJ-45 dan Hub. Standar EIA/TIA 568 menjelaskan
spesifikasi kabel. UTP sebagai aturan dalam instalasi komputer. EIA/TIA
menggunakan istilah kategori untuk membedakan beberapa tipe kabel UTP,
kategori untuk twisted pair yaitu:
Tabel II.1 Spesifikasi Kabel UTP
Type Cable Keterangan
UTP
Category 1
Analog biasanya digunakan di perangkat telepon jadi jalur
ISDN (Integrated Service Digital Network), juga untuk
menghubungkan modem dengan line telepon
UTP
Category 2
Bisa mencapai 1 Mbits (sering digunakan pada topologi
token ring)
UTP
Category 3
16 Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi token
ring atau 10BaseT)
UTP
Category 4
10 Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi token
ring)
UTP/STP
Category 5
Bisa mencapai 100 Mbits data transfer/22db (string
digunakan pada topologi star atau tree)
18
UTP/STP
Category 5
Binhanced
1 Gigabit Ethernet, jarak 100m, terdiri dari 4 pasang kaki
tembaga yang tiap pasangnya di-plintir (sering digunakan
pada topologi token ring 16 Mbps, Ethernet 100 Mbps, atau
pada topologi ring 16 Mpbs, Ethernet 100 Mbps, atau pada
fast Ethernet 100 Mbps).
UTP/STP
Category 6
2.5 Gigabit Ethernet, menjangkau jarak jika 100m. 10 Gpbs
up to 20m, 20,2 db (Gibabit Ethernet) up to 155 MHz atau
250 Mhz
UTP/STP
Category 7
Gigabit Ethernet 20,8 db (Gigabit Ethernet), up to 200 Mhz
atau 700 Mhz.
Sumber: Melwin Syafrizal (2005:5)
a. Straigh Trough Cable
Jenis ini biasanya digunakan untuk menghubungkan bebeapa unit
komputer melalui perantara hub/switch yang berfungsi sebagai konektor
maupun repeater.
Sumber: http://www.patartambunan.com/wp-content/uploads/2014/07/susunan-
kabel-straight-utp.jpg
Gambar II.9 Kabel Straight
19
Tabel II. 2 Kabel Straight
Ujung A Ujung B
Putih Orange 1 Putih Orange
Orange 2 Orange
Putih Hijau 3 Putih Hijau
Biru 4 Hijau
Putih Biru 5 Putih Biru
Hijau 6 Biru
Putih Coklat 7 Putih Coklat
Coklat 8 Coklat
Sumber: Heriadi (2012:192) Solusi Cerdas Menguasai Internetworking
b. Cross Over Cable
Berbeda dengan pemasangan kabel lurus (straight trought), penggunaan
kabel menyilang ini dugunakan untuk komunikasi antar komputer
(langsung tanpa hub), atau dapat juga di gunakan untuk mengcascode
HUB juka diperlukan. Ada bebeapa jenis hub yang dapat di cascade
tanpa harus menggunakan kabel menyilang (cross over), tetapi juga
dapat menggunakan kabel lurus.
Sumber: http://www.groundcontrol.com/galileo/images/RJ-
45_Crossover_Ethernet_Cable.gif
20
Gambar II.10 Kabel Cross Over
Tabel II. 3 Kabel Cross Over
Ujung A Ujung B
Putih Orange 1 Putih Hijau
Orange 2 Hijau
Putih Hijau 3 Putih Orange
Biru 4 Biru
Putih Biru 5 Putih Biru
Hijau 6 Orange
Putih Coklat 7 Putih Coklat
Coklat 8 Coklat
2. Konektor
Menurut madcoms (2010:12) bahwa “konektor merupakan perangkat yang
digunakan sebagai penghubung kabel”. Konektor terpasang pada ujung-
ujung kabel jenis konektor yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis
kabel yang digunakan salah satunya adalah konektor RJ-45 (Registed Jack).
Sumber http://oscablenet.com/143-home_default/connector-rj45-utp-cat-6-
vascolink.jpg
Gambar II.11 Konektor RJ-45
21
2.3.2 Topoloi Jaringan
Menurut Pratama (2014:8) bahwa topologi jaringan didefinisikan sebagai
satu teknis, cara, dan aturan di dalam merangkai dan menghubungkan berbagai
komputer, sehingga membentuk sebuah hubungan dan bersifat geometris.
Topologi ini bersifat sebuah rancangan (desain), yang kemudian dapat
diimplementasikan secara langsung melalui sejumlah perangkat keras penghubung
pada jaringan komputer.
1. Topologi Bus
Topologi bus merupakan toplogi yang paling awal digunakan di dalam
model topologi pada jaringan komputer. Topologi bus hanya menggunakan
sebuah jalur koneksi, yang kemudian digunakan secara bersama-sama oleh
beberapa buah computer dan perangkat jarinan komputer terhubung lainnya.
Sumber: http://adianedukasi.files.wordpress.com/2014/11/topologi-bus.jpg
Gambar II.12 Topologi Bus
2. Topologi Star
Topologi star adalah topologi di dalam jaringan komputer, dimana terdapat
sebuah komputer (ataupun perangkat jaringan komputer berupa hub atau
switch) yang menjadi pusat ini bertindak server. komputer-komputer
22
lainnnya, yang dalam hal ini bertindak sebagai client, tidak dapat
berkomunikasi satu sama lain.
Sumber: http://komputerlamongan.com/wp-content/uploads/2014/11/star.jpg
Gambar II.13 Topologi Star
3. Topologi Ring
Topologi ring merupakan salah satu topologi yang relative sederhana pada
jaringan komputer. Topologi jaringan ini hanya menhubungkan setiap
komputer (atau disebut juga sebagai node) satu per satu, rangkaian
berbentuk ring ini merupakan satu kesatuan. Sinyal dan paket data berjalan
melewati kesatuan rangkaian tersebut dan melewati setiap komputer yang
terhubung pada jarinan ring ini.
Sumber: http://thumbs.dreamstime.com/z/ring-network-topology-laptops-
17238509.jpg
Gambar II.14 Topologi Ring
23
4. Topologi Tree
Topologi tree merupakan salah satu topologi yang juga paling banyak di
terapkan di dalam jaringan komputer, dengan bentuk geomtris menyerupai
pohon (tree). Pada topologi tree terdapat salah sebuah komputer (atau
perangkat jaringan komputer berupa hub ataupun switch) pada level teratas
(disebut dengan root) yang menjadi pusat utama komunikasi bagi semua
komputer lain yang terhubung dengannya. Koneksi ini menggunakan
topologi Peer To Peer (P2P).
Sumber: http://komputerlamongan.com/wp-content/uploads/2014/12/topologi-
tree.jpg
Gambar II.15 Topologi Tree
5. Topologi Mesh
Topologi mesh adalah salah satu jenis topologi pada jaringan komputer yang
menghubungkan semua komputer secara penuh (full connected). Topologi
Mesh merupakan topologi yang saling kompleks yang paling banyak
diguanakan pada penyedia layanan akses internet ISP (Internet Service
Provider). Sebagai topologi mesh mampu mejaga kerusakan atau gangguan
yang terjadi pada salah satu komputer tidak akan mempengaruhi komputer
lain atau jaringan secara keseluruhan.
24
Sumber: http://gowip.hol.es/wp-content/uploads/2015/11/Topologi-Mes1.jpg
Gambar II.16 Topologi Mesh
2.3.3 Ip Address
Menurut Sopandi (2008:63) mengemukakan “internet protocol adalah
metode atau protocol untuk mengirimkan data ke internet”. Setiap komputer
disebut dengan host dalam internet tidak harus mempunyai sebuah alamat IP yang
unik yang mengindentifikasikan komputer tersebut terhadap komputer lainnya.
1. Format alamat IP
Ip Address merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda
pemisah berupa tanda titik pada setiap 8 bitnya. Tapi ini disebut octet.
Pengelamatan IP berupa nomor 32 bit tersebut terdiri atas subnet dan host
bentuk IP Address sebaga berikut:
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Contoh:
11000000000010100001111000000010
Pengalamatan 32 bit selanjutnya untuk memudahkan secara khusus di bagi
ke dalam 4 octet (8 bit section):
11000000 00001010 00011110 00000010
192 10 30 2
25
2. Kelas A Alamat IP Address
Kelas IP address yang dimaksud adalah kelas pada ip versi 4. Nilai
maksimal pada 1 octet alamat ip versi 4 adalah 255. Jika dihitung total octet
maka total semua octet alamat ip versi 4 adalah
255x255x255x255=4.228.250.626 alamat. Ip Address terbagi menjadi
beberapa kategori atau kelompok yang disebut kelas. Ada 5 kelas ip address
A,B,C,D,E adanya 3 yang digunakan yaitu A,B,C kelas D dan E digunakan
untuk multicat dan E digunakan untuk percobaan.
Tabel II.4 Kelas-Kelas Ip Address
Kelas Rentang Alamat Penulisan
A 1 – 126 1.0.0.0 – 126.255.255.255
B 128 – 191 128.0.0.0 – 191.255.255.255
C 192 – 223 192.0.0.0 – 223.255.255.255
D 224 – 239 224.0.0.0 – 239.255.255.255
E 240 – 254 240.0.0.0 – 254.255.255.255
Sumber: Irawan (2013k:36) Jaringan Komputer Untuk Orang Awam
2.4 Subnetting
Menurut Irawan (2013:39) menjelaskan “subnetting adalah membagi
jaringan kedalam beberapa bagian dengan memecah host id dan subnet mask
untuk dijadikan beberapa network id baru jaringan-jaringan yang lebih kecil”.
1. Menentukan jumlah subnet
Perhitungan untuk menentukan jumlah subnet dapat dilakukan dengan cara
angka 2 dipangkatkan dengan banyaknya angka 1 binary pada octet host id
baru subnet mask 2x=Jumlah Subnet.
26
2. Menentukan jumlah subnet host per subnet
Perhitungan untuk menentukan dengan banyaknya angka binary dan subnet
mask dikurangi 2. 2y-2= Jumlah Host Per Subnet.
3. Menentukan blok subnet
Perhitungan untuk menentukan rentang blok subnet dengan mengurangi
angka 256 dengan nilai decimal dari octet terakhir. Misalkan subnet mask
255.255.255.192 maka 256-192= 62 berikutnya hitung kelipatan 64, maka
64+64= 128 dan 128+4= 192, jika total subnetnya adalah 0,64,128,192.
256-Nilai Octet Terakhir Subnet Mask.
4. Menentukan alamat subnet, host, dan broadcast
Setelah berhasil memntukan blok subnet dan membuat subnet map atau
table subnet dari situ bisa ditentukan alamat subnet rentang habis, dan
alamat broadcast yang valid.
2.5 Manajemen Jaringan
Manajemen jaringan merupakan sebuah aktifitas, metod, mekanisme dan
alat yang berhubungan dengan operasional, administrasi, maintenance, dan
provisioning sistem jaringan.
2.5.1 Queue Tree
Merupakan jenis bandwidth management yang sangat kompleks. Secara
garis besar fungsinya sama dengan simple queue hanya pada queue tree bandwidth
management akan di kelompokan ke dalam groub/parent sehingga kita dapat
melakukan limitasi atau memberikan prioritas pada lalu lintas apapun seperti
email, browsing, game dll.
27
2.5.2 Mikrotik
Adalah sebuah sistem operasi termasuk di dalamnya perangkat lunak yang
dipasang pada suatu komputer tersebut dapat berperan sebagai jantung network,
pengendali atau pengatur lalu lintas data antar jaringan, komputer jenis ini dikenal
dengan nama router. Jadi intinya mikrotik adalah salah satu sistem operasi khusus
untuk router. Mikrotik dikenal sebagai salah satu RouterOS yang handal dan
memiliki banyak sekali fitur untuk mendukung kelancaran network.
2.5.3 Filtering
Packet Filtering memvalidasi paket berdasarkan protocol, sumber dan
tujuan IP Address, sumber dan tujuan nomor port, waktu sesi, service code point
(DSCP), Type Of Service (TOS), dan banyak lagi parameter yang ada di dalam IP
Header. Packet filtering dapat dicapai dengan menggunakan ACL (Access Control
List) yang berada di Router/witch yang bekerja dengan sangat cepat terutama
ketika berada di Application Specific Integratied Circuit (ASIC). Tertarik data
akan masuk ke dalam interface yang dipilih dan memfilter paket data sebelum
diteruskan. Memblok dan mengijinkan paket sesuai dengan ACL.
2.6 Konsep Penunjang Usulan
Alat pendukung yang akan digunakan penulis dalam mendesign simulasi
jaringan yaitu:
1. VirtualBox
VirtualBox merupakan salah satu produk software yang sekarang
dikembangkan oleh oracle VirtualBox berfungsi untuk melakukan
virtualisasi jaringan komputer sederhana.
2. RouterOS Mikrotik
28
Adalah sistem operasi yang dipakai untuk router-router yang diproduksi
oleh Mikrotik. Dengan menggunakan RouterOS ini sebuah PC bisa
berfungsi menjadi router Mikrotik. RouterOS merupakan sistem operasi
berbasis linux. Mikrotik mempunyai fungsi meliputi:
a. Aplikasi manajemen bandwidth
b. Aplikasi firewall
c. Aplikasi wireless access point
d. Aplikasi backhaul link
e. Sistem hotspot
f. Routing
g. VLAN
h. Virtualisasi Private Network