bab ii landasan teori -...

20
5 BAB II LANDASAN TEORI Di dalam bab II akan membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang dipetakan ke dalam sub-sub bab yaitu; (1) Keterampilan mengajar, (2) Pembelajaran tematik, (3) Supervisi akademik, (4) Observasi kelas. 5) Tinjauan hasil penelitian yang relevan, 6) Kerangka berpikir, 7) Hipotesis tindakan. Berikut uraian selengkapnya2.1 Keterampilan Mengajar Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”, sedangkan mengajar adalah “melatih”. DeQueliy dan Gazali (Slameto,2010; 30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Keterampilan mengajar adalah merupakan sejumlah kompetensi guru yang menampilkan kinerja seorang guru yang profesional. Keterampilan juga merupakan bagaimana seorang guru memperlihatkan perilakunya selama melakukan proses belajar mengajar. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru menurut Suprayekti yang dikutip oleh Kunandar (2012) di bagi dalam 7 keterampilan, yaitu: (1) Keterampilan membuka pelajaran, yaitu kegiatan guru untuk

Upload: vukien

Post on 09-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

5

BAB II

LANDASAN TEORI

Di dalam bab II akan membahas tentang teori-teori

yang berhubungan dengan penelitian yang dipetakan ke

dalam sub-sub bab yaitu; (1) Keterampilan mengajar, (2)

Pembelajaran tematik, (3) Supervisi akademik, (4)

Observasi kelas. 5) Tinjauan hasil penelitian yang relevan,

6) Kerangka berpikir, 7) Hipotesis tindakan. Berikut

uraian selengkapnya∶

2.1 Keterampilan Mengajar

Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia,

keterampilan merupakan “kecakapan untuk

menyelesaikan tugas”, sedangkan mengajar adalah

“melatih”. DeQueliy dan Gazali (Slameto,2010; 30)

mendefinisikan mengajar adalah menanamkan

pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat

dan tepat. Keterampilan mengajar adalah merupakan

sejumlah kompetensi guru yang menampilkan kinerja

seorang guru yang profesional. Keterampilan juga

merupakan bagaimana seorang guru memperlihatkan

perilakunya selama melakukan proses belajar mengajar.

Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru

menurut Suprayekti yang dikutip oleh Kunandar (2012) di

bagi dalam 7 keterampilan, yaitu: (1) Keterampilan

membuka pelajaran, yaitu kegiatan guru untuk

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

6

menciptakan suasana yang menjadikan siswa siap mental

sekaligus menimbulkan perhatian siswa terpusat pada

hal-hal yang akan dipelajari. (2) Keterampilan menutup

pelajaran, yaitu kegiatan guru untuk mengakhiri proses

belajar mengajar. (3) Keterampilan menjelaskan, yaitu

usaha penyajian materi pembelajaran yang

diorganisasikan secara sistematis. (4) Keterampilan

mengelola kelas, yaitu kegiatan guru untuk menciptakan

siklus belajar yang kondusif. (5) Keterampilan bertanya,

yaitu usaha guru untuk mengoptimalkan kemampuan

menjelaskan melalui pemberian pertanyaan kepada siswa.

(6) Keterampilan memberikan penguatan, yaitu suatu

respon positif yang diberikan guru kepada siswa yang

melakukan perbuatan baik atau kurang baik.

(7) Keterampilan memberi variasi, yaitu usaha guru

untukmenghilangkan kebosanan siswa dalam menerima

pelajaran melalui variasi gaya mengajar, penggunaan

media, pola interaksi kegiatan siswa, dan komunikasi non

verbal (suara, mimik, kontak mata, dan semangat.

Menurut Turney (Uzer Usman, 2010; 74)

mengemukakan ada 8 (delapan) keterampilan mengajar

yang sangat berperan dan menentukan kualitas

pembelaajrannya, diantaranya;

1. Keterampilan bertanya

2. Keterampilan memberikan penguatan

3. Keterampilan mengadakan variasi

4. Keterampilan menjelaskan

5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

7

7. Keterampilan mengelola kelas

8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan

perorangan.

Berdasarkan pengertian tersebut maka yang

dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah

seperangkat kecakapan guru dalam membimbing aktivitas

dan pengalaman seseorang serta membantunya

berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan.

Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru

adalah penilaian berupa tanggapa siswa terhadap

kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Keterampilan mengajar sangat penting dimiliki oleh

seorang guru sebab guru memegang peranan penting

dalam dunia pendidikan.

Setelah melihat beberapa definisi di atas, maka

dapat disimpulkan keterampilan mengajar guru adalah

seperangkat kecakapan guru dalam membimbing aktivitas

dan pengalaman seseorang serta membantunya

berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan.

2.2 Pembelajaran TematikDalam Kurikulum 2006 pembelajaran tematik

dinyatakan sebagai pemaduan materi pelajaran dalam

satu tema. Dengan demikian, proses pembelajarannya

mengintegrasi kan materi dari beberapa mata pelajaran

dalam satu topik pembelajaran atau tema. Menurut

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 35)

pembelajaran tematik adalah pendekatan pembelajaran

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

8

yang harus dilakukan pada siswa Sekolah Dasar (SD)

terutama kelas rendah (kelas 3). Penetapan pembelajaran

tematik di SD kelas rendah, pada umumnya berada pada

tingkat perkembangan yang masih melihat segala

sesuatunya secara holistik (keutuhan), serta baru

memahami konsep secara sederhana. Pendapat Hernawan

(2007∶ 39) Pembelajaran tematik adalah pembelajaran

terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik.

Sedangkan Srihendrawati (2010∶ 17) Pembelajaran

tematik pada dasarnya menekankan pada penerapan

konsep belajar sambil melakukan sesuatu, pengalaman

belajar disajikan pada peserta didik, hendaknya

mengakomodasi setiap kekhususan dari mata pelajaran

yang dikaitkan tersebut, sehingga walaupun model

pembelajarannya tematik namun esensi dari mata

pelajaran tetap disampaikan. Selanjunya Menurut Akbar

(2010∶ 26) pembelajaran tematik adalah pembelajaran

yang dirancang berdasarkan tema tertentu, dalam

pelaksanaannya tema itu ditinjau dari berbagai mata

pelajaran.

Dari beberapa pendapat tentang definisi

pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang

mengacu pada tema sebagai gagasan utama dengan

mengaitkan beberapa mata pelajaran di kelas awal

sekolah dasar sebagai pedoman pokok untuk

menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Menurut

Kovalik dalam Suryanti (2010∶ 37) tema yang dipilih

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

9

hendaknya menyediakan struktur jalan pijakan ke

konsep-konsep yang penting yang membantu siswa

melihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara

fakta-fakta dan ide-ide yang berbeda. Dengan tema

diharapkan akan memberikan banyak keuntungan,

diantaranya: (1) siswa mudah memusatkan perhatian

pada tema tertentu, (2) siswa mampu mempelajari

pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi

dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama, (3)

pemahaman materi pelajaran lebih mendalam dan

berkesan, (4) kompetensi dasar dikembangkan lebih baik

dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan

pengalaman pribadi siswa, (5) siswa mampu lebih

merasakan manfaat dan makna belajar karena materi

disajikan dalam konteks tema yang jelas, (6) siswa lebih

bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam

situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan

dalam satu mata pelajaran dan sekaligus mempelajari

mata pelajaran lain, (7) guru dapat menghemat waktu

karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik

dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua

atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan

untuk kegiatan remidial, pemantapan, dan pengayaan.

2.1.1 Karakteristik Pembelajaran Tematik

Karakteristik dari pembelajaran tematik menurut

TIM Pengembang PGSD (1997∶ 3-4) adalah;

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

10

1) Holistik

Suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat

perhatian dalam pembelajaran tematik.

Pembelajaran tematik memungkinkan siswa untuk

memahami suatu fenomena dari segala sisi.

2) Bermakna

Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam

aspek sehingga memungkinkanterbentuknya

semacam jalinan antar schermata yang dimiliki oelh

siswa yang pada gilirannya nanti akan memberikan

dampak kebermaknaan materi yang dipelajari

3) Otentik

Pembelajaran tematik memungkinkan siswa

memahami secara langsung konsep dari prinsio

yang ingin dipelajari.

4) Aktif

Pembelajaran tematik pada dasarnya dikembangkan

dengan berdasarkan kepada pendekatan diskoveri

inkuiri. Siswa perlku terlibat secara aktif dalam

proses pembelajaran, muali dari perencanaan,

pelaksanaan hingga proses evaluasi.

Menurut Barbar Rohde dalam Suryanti (2010∶ 41)

ada 7 (tujuh) karakteristik pembelajaran tematik, antara

lain: (a) tema memberikan pengalaman langsung dengan

obyek-obyek yang nyata bagi anak untuk memanipulasi,

(b) tema menciptakan kegiatan yang memungkinkan anak

untuk menggunakan pemikir annya, (c) membangun

sekitar minat-minat umum anak, (d) menyediakan

kegiatan dan kebiasaan yang menghubungkan semua

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

11

aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi, dan fisik,

kemandirian, dan harga diri yang positif, (e)

mengakomodasi kebutuhan anak-anak untuk bergerak

dan melakukan kegiatan fisik, interaksi sosial,

kemandirian, dan pengalaman di keluarga yang dibawa

anak-anak ke kelasnya, dan (f) menemukan cara-cara

untuk melibatkan anggota keluarga anak.

Jumanto Hamdayana (2014∶ 2-3) bahwa karakter

pembelajaran terpadu, di antaranya seperti berikut∶ a)

Pembelajaran terpadu berpusat pada siswa, b)

Pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman

langsung kepada siswa, c) Pemisahan mata pelajaran

tidak begitu jelas, d) Menyajikan konsep-konsep dari

berbagai mata pelajaran dalam suatu proses

pembelajaran, e) Bersifat luwes (fleksibel), f) Hasil

pembelajaran dapat sesuai dengan minat dan kebutuhan

siswa atau peserta didik.

Dari beberapa pendapat tentang karakteristik

pembelajaran tematik adalah berpusat pada siswa,

memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata

pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari

berbagai mata pelajaran , bersifat fleksibel, hasil

pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa,

dan prinsip belajar sambil bermain.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

12

2.2 Supervisi Akademik

2.2.1 Pengertian

Supervisi merupakan usaha memberikan layanan

dan bantuan kepada guru-guru baik secara individual

maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki

pengajaran, maka tujuan supervise adalah memberikan

layanan dan batuan untuk mengembangkan situasi

belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas (Sahertian,

2010: 19). Menurut Glickman dan Sergiovanni yang

dikutip oleh Priansa dan Somad (2014: 106) supervisi

akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses

pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran.

Supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja

guru pada waktu melaksanakan pembelajaran dikelas,

guru menguasai pengelolaan kelas yang sedang diampu.

Guru dapat mengetahui karakter setiap peserta didik,

sehingga guru dapat memberikan pelayanan kepada

peserta didik secara individu maupun kelompok. Guru

dapat mengetahui hasil evaluasi belajar peserta didik,

guna menentukan program remedial dan pengayaan.

Guru dapat mengintrospeksi diri kekurangan dan

kelebihan proses pembelajaran yang sedang

dilaksanakan, guna perbaikan pembelajaran yang akan

datang. Supervisi akademik merupakan upaya membantu

guru dalam mengelola proses pembelajaran, dan

membantu guru untuk mengembangkan kemampuan

profesionalnya.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

13

Menurut Asmani (2012: 19) supervisi akademik

adalah usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-

guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk

memperbaiki pengajaran, termasuk dalam menstimulasi,

menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan

guru, menyeleksi dan merevisi tujuan pendidikan, bahan

pengajaran, dan metode mengajar, serta mengevaluasi

pembelajaran. Supervisi pembelajaran/ akademik adalah

serangkaian kegiatan membentu guru untuk

mengembangkan kemampuannya mengelola proses

pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran

(Mukhtar dan Iskandar, 2013: 55). Tiga pokok supervisi

pembelajaran/akademik yaitu: (1) Supervisi pembelajaran

secara langsung mempengaruhi dan mengembangkan

perilaku guru dalam proses pembelajaran; (2) Perilaku

supervisor dalam membantu guru mengembang kan

kemampuaannya harus didesain secara ofisial, jelas

kapan mulai dan mengakhiri program pengembangan

tersebut; (3) Tujuan akhir supervisi pembelajaran agar

guru semakin mampu menfasilitasi proses pembelajaran

bagi para siswanya.

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa supervisi akademik adalah bantuan dari

supervisor baik pengawas sekolah maupun kepala

sekolah kepada guru baik individu maupun kelompok

agar dapat mengelola pembelajaran dengan baik untuk

mencapai mencapai tujuan yang diinginkan.

Menurut Glickman dan Sergiovanni yang dikutip

oleh Sahertian (2010: 19) menegaskan bahwa tujuan

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

14

supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan untuk

meningkatkan kualitas mengajar di kelas yang pada

gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.

Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tetapi

juga untuk mengembangkan potensi kualitas guru.

2.2.2 Fungsi Supervisi Akademik

Fungsi supervisi akademik yaitu dapat membantu

guru dalam memahami tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai, memahami kebutuhan siswa, mendorong

terjadinya perubahan kearah yang lebih baik, sehingga

mutu pendidikan dapat meningkat (Mukhtar & Iskandar,

2013: 48). Fungsi utama supervisi adalah perbaikan dan

peningkatan kualitas pembelajaran serta pembinaan

kepada guru untuk perbaikan pembelajaran. Supervisi

bertujuan mengembangkan situasi kegiatan pembelajaran

yang lebih baik bertujuan pada pencapaian tujuan

pendidikan sekolah, membimbing pengalaman mengajar

guru menggunakan alat pembelajaran yang modern, dan

membantu guru dalam menilai kemajuan peserta didik.

Upaya peningkatan mutu pembelajaran dan profesional

guru dapat melalui supervisi pembelajaran/akademik.

Pelaksanaan supervisi akademik dilakukan secara

sistematis oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah

yang bertujuan memberikan pencerahan, pembinaan,

pemberdayaan, inovasi, kepada guru agar dapat

melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.

Pengembangan kemampuan dalam konteks ini

janganlah ditafsirkan secara sempit, semata-mata

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

15

ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan

keterampilan mengajar guru, melainkan juga pada

peningkatan komitmen (commitment) atau kemauan

(willingness) atau motivasi (motivation) guru, sebab

dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja

guru, kualitas dan hasil pembelajaran akan meningkat.

Dalam Supervisi akademik memiliki beberapa fungsi

diantaranya yaitu:

1) Perencanaan

Perencanaan pada dasarnya menentukan

kegiatan yang akan laksanakan pada waktu yang

akan datang. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk

mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang

dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

Perencanaan merupakan tindakan menetapkan

terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan,

bagaimana mengerjakannya, apa yang harus

dikerjakan dan siapa yang mengerjakannya (Fattah,

2008: 49). Perencanaan merupakan prinsip

manajemen yang utama dan karena itu setiap

pelaksanaan program harus diawali dengan

perencanaan program yang baik (sistematis,

sistemik, dan obyektif) (Soegito, 2013: 57).

Fungsi perencanaan (Sa’ud, 2011: 5) antara

lain: (a) Sebagai pedoman pelaksanaan dan

pengendalian; (b) Menghindari pemborosan

sumberdaya; (c) Alat bagi pengembangan quality

assurance; (d) Upaya untuk memenuhi

accountability kelembagaan.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

16

Dari beberapa pendapat, disimpulkan bahwa

perencanaan merupakan suatu pedoman

pelaksanaan dan pengendalian untuk menetapkan

kegiatan yang akan dilakukan diwaktu mendatang.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan disebut juga gerakan aksi

mencakup kegiatan yang dilakukan seseorang

manajer untuk mengawali dan melanjutkan

kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencanaan

dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat

tercapai (Terry, 2009: 17). Peneliti mengamati

pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan

oleh Kepala sekolah terhadap guru, untuk

mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam

penelitian.

Pelaksanaan supervisi akademik dilakukan

oleh Kepala sekolah sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan. Dengan berbekal instrumen

supervisi akademik, Kepala sekolah melaksanakan

supervisi kelas, dan supervisi guru mata pelajaran.

Dalam melaksanakan supervisi akademik Kepala

sekolah sekolah masuk dalam kelas mengobservasi

kegiatan guru dalam pembelajaran. Guru diamati

sejak dari membuka pembelajaran, apersepsi,

motivasi terhadap peserta didik, guru mengadakan

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, pengelolaan

kelas, memilih metode pembelajaran, melaksanakan

penilaian terhadap peserta didik, melaksanakan

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

17

penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan

terhadap peserta didik, mengadakan analisis nilai

untuk menentukan remedi dan pengayaan

pembelajaran. Kadang kala supervisi akademik

dilaksanakan diluar kelas sesuai dengan guru mata

pelajaran yang melaksanakan pembelajaran diluar

kelas. Supervisi akademik diselenggarakan dengan

maksud untuk memonitor kegiatan pembelajaran di

sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan

melalui kunjungan kepala sekolah ke kelas-kelas

pada saat guru sedang mengajar, percakapan

pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun

dengan sebagian murid-murid. Supervisi akademik

diselenggarakan untuk mendorong guru

menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan

tugas-tugas mengajarnya, mendorong guru

mengembangkan kemampuannya. Pengelolaan

kelas merupakan suatu usaha yang dilakukan guru

secara sistematis yang dimulai dari merencanakan

aktivitas pembelajaran, menyiapkan sarana

pendukung, mengatur aktivitas anak, menata ruang

kelas, serta membangun iklim kelas yang kondusif

bagi pembelajaran anak secara efektif (Kusdaryani,

2009: 259).

Dari beberapa pendapat, disimpulkan

pelaksanaan supervisi akademik merupakan

kegiatan akademik yang diselenggarakan untuk

memonitor kegiatan pembelajaran disekolah dan

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

18

mendorong guru untuk mengembagkan

kemampuannya.

3) Tindak lanjut

Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti agar

memberikan dampak yang nyata untuk

meningkatkan profesionalisme guru. Tindak lanjut

berupa penguatan dan penghargaan, teguran yang

bersifat mendidik dan kesempatan untuk mengikuti

pelatihan atau penataran lebih lanjut (Priansa &

Somad, 2014: 117). Peneliti merefleksi hasil

supervisi akademik terhadap guru kelas 3 SD Negeri

Serangan 1 Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak.

Supervisor tidak boleh mendominasi

pelaksanaan supervisi akademik. Titik tekan

supervisi akademik yang demokratis adalah aktif

dan kooperatif. Supervisor harus melibatkan secara

aktif guru yang dibinanya. Tanggung jawab

perbaikan program akademik bukan hanya pada

supervisor melainkan juga pada guru. Oleh sebab

itu supervisi akademik sebaiknya dikembangkan

dan dilaksanakan bersama secara kooperatif

terhadap pihak lain yang terkait di bawah

koordinasi supervisor (Mukhtar & Iskandar, 2013:

59).

Dari beberapa pendapat, disimpulkan

bahwa tindak lanjut supervisi akademik

memberikan dampak yang nyata untuk

meningkatkan profesionalisme guru.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

19

2.4 Observasi KelasObservasi kelas dilakukan bersamaan dengan

kunjungan kelas adalah suatu kegiatan yang dilakukan

supervisor untuk mengamati guru yang sedang mengajar

di suatu kelas (Syaiful Sagala, 2010∶ 188). Tujuan

observasi kelas ingin memperoleh data dan informasi

secara langsung mengenai segala sesuatu yang terjadi

saat proses belajar mengajar berlangsung. Data dan

informasi ini digunakan sebagai dasar bagi supervisor

untuk melakukan terhadap guru yang diobservasinya.

Selama berada di kelas, supervisor melakukan

pengamatan yang teliti, dengan menggunakan instrument

tertentu, terhadap suasana kelas yang diciptakan dan

dikembangkan oleh guru pada waktu pelajaran

berlangsung dengan tujuan untuk memperoleh data yang

riil dan obyektif.

Menurut Pusat Pengembangan Tenaga

Kependidikan (2014∶ 6) bahwa observasi kelas adalah

mengamati proses pembelajaran secara teliti di kelas.

Tujuannya adalah untuk memperoleh data obyektifitas

aspek-aspek situasi pembelajaran, kesulitan-kesulitan

guru dalam usaha memperbaiki pembelajaran. Secara

umum, aspek-aspek yang diobservasi adalah usaha-

usaha dan aktivitas guru-peserta didik dalam proses

pembelajaran, cara menggunakan media pengajaran,

variasi metode, ketepatan menggunakan media dengan

materi, dan reaksi mental para peserta didik dalam proses

belajar mengajar. Pelaksanaan observasi ini melalui

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

20

tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, penutupan,

penilaian hasil observasi dan tindak lanjut.

Sedangkan menurut Pidarta (2009; 88). Tujuan

teknik observasi kelas yaitu∶ (1) Untuk mengetahui secara

keseluruhan cara-cara guru mendidik dan mengajar,

termasuk pribadi dan gaya mengajarnya. (2) Untuk

mengetahui respon kelas atau para siswa.

Dari beberapa pendapat, disimpulkan bahwa

observasi kelas merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran dikelas

secara langsung dapat memperoleh data dan informasi

aspek-aspek situasi pembelajaran.

2.5 Tinjauan Hasil Penelitian Yang RelevanPenelitian Sa’adah (2014) yang berjudul

“Peningkatan Kompetensi Guru Melakukan Penilaian

Proses Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik”,

menunjukkan bahwa supervisi akademik dapat

meningkatkan kinerja guru pada aspek penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran, dan meningkatkan

motivasi guru pada aspek pelaksanaan pembelajaran di

SD Negeri Klampok 06 Kecamatan Wanasari Kabupaten

Brebes Jawa Tengah.

Selanjutnya penelitian oleh Sopiyah Ginawati

(2014) dengan judul “Supervisi Akademik Berbasis Open

Class Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu”

menunjukkan hasil bahwa kemampuan Guru Kelas I-IV

dalam Menerapkan Pendekatan Tematik Terpadu dalam

proses pembelajaran dapat ditingkatkan”

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

21

Pramita Surya Hasanah. 2014. Pelaksanaan

Supervisi Observasi Kelas oleh Kepala Sekolah untuk

meningkatkan Kinerja Guru di SMK Negeri 2 Surabaya.

Hasil Penelitian (1) Pelaksanaan supervise dilakukan

secara terjadwal selama dua kali selama satu semester

melalui teknik observasi kelas dengan mempersiapkan

lembar observasi penilaian serta menghimbau guru untuk

mempersiapkan perangkat mengajar; (2) Persepsi guru

terhadap terhadap pelaksanaan supervise oleh kepala

sekolah mendapat tanggapan yang positif; (3) Hambatan

yang dialami kepala sekolah ini diperoleh dari guru dan

dari kepala sekolah sendiri yaitu guru masih belum siap

untuk disupervisi dan jadwal kepala sekolah yang padat.

Journal Effectiveness of the blended Supervision

model; a case study of student teachers learning to teach in

High schools of Zimbabwe oleh Mutandwa Muropa and

Gadzirayi (2007∶ 11) menjelaskan bahwa model supervisi

merupakan upaya mengkolaborasikan atau mencampur

kan model tutorial guru dan murid dalam pembelajaran.

Metode ini banyak memfokuskan pada aktivitas diskusi.

Perbedaannya terletak pada subyek yang melakukan

supervisi, yaitu apabila dalam penelitian terdahulu yang

melakukan supervisi adalah kepala sekolah terhadap

guru. Persamaannya adalah penggunaan metode

kualitatif dan pembahasan metode supervisi dengan cara

hubungan kerja sama atau diskusi.

Jurnal Internasional berjudul TAFE head teachers∶Discourse brokers at the management teaching interface

oleh Black (3003∶ 8), Meadowbank College of TAFE

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

22

Northern Sydney Institut menyatakan bahwa kepala

sekolah harus mempunyai strategi dalam memanajemen

guru. Kepala sekolah merupakan kunci utama dalam

pengelolaan tersebut. Banyak kegiatan guru yang

dipengaruhi oleh supervisi yang dilakukan oleh kepala

sekolah. Kegiatan supervise ini untuk meningkatkan

kinerja guru dalam pendidikan. Supervisi ini mampu

mempengaruhi kinerja guru secara berkelanjutan.

Dengan demikian apabila factor semangat guru sudah

termotivasi denganbaik maka semua yang berkaitan

dengan tugas guru akan menghasilkan produk yang

optimal.

Selanjutnya penelitian oleh Suyadi. 2015. Supervisi

melalui Teknik Observasi Kelas untuk Peningkatan

Kemampuan Guru Merancang Perangkat Pembelajaran di

Sekolah Dasar Negeri Mijen 1 Kebonagung Demak,

menunjukkan bahwa (1) Pelaksanaan supervisi dilakukan

secara terjadwal selama dua kali selama satu semester

melalui teknik observasi kelas dengan mempersiapkan

lembar observasi penilaian serta menghimbau guru untuk

mempersiapkan perangkat mengajar; (2) Persepsi guru

terhadap terhadap pelaksanaan supervisi oleh kepala

sekolah mendapat tanggapan yang positif; (3) Hambatan

yang dialami kepala sekolah ini diperoleh dari guru dan

dari kepala sekolah sendiri yaitu guru masih belum siap

untuk disupervisi dan jadwal kepala sekolah yang padat.

Dari beberapa penelitian diatas, mempunyai

persamaan yaitu fungsi utama supervisi akademik yang

dilakukan oleh kepala sekolah dapat meningkatkan

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

23

kinerja guru. Dapat memotivasi semangat guru dalam

melaksanakan tugasnya sehingga akan menghasilkan

produk yang berkualitas.

Melihat hasil penelitian diatas peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian sejenis yaitu dengan judul

“Peningkatan Keterampilan Guru Kelas 3 dalam

Pembelajaran Tematik Melalui Supervisi Akademik

Observasi Kelas di SD Negeri Serangan I UPTD Dikpora

Kecamatan Bonang Kabupaten Demak”.

2.6 Kerangka Berpikir

Kerangaka berpikir merupakan alur penalaran yang

didasarkan pada masalah penelitian yang digambarkan

dengan skema secara holistik dan sistematik. Salah satu

yang menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah

adalah kinerja guru. Semakin tinggi kinerja guru semakin

berkualitas pendidikan di sekolah.

Berikut gambar kerangka berpikir penelitian ini∶

KONDISI AWAL

TINDAKAN

KONDISI AKHIR

KEPSEK BELUM MELAKUKAN

SUPERVISI SCR

MENGGUNAKAN SUPERVISI AKADEMIK

KETERAMPILAN GR DLM PBM TEMATIK

KETERAMPILAN GR DLM PBM BLM BAIK

SIKLUS ISUPERVISI KLASIKAL

SIKLUS IISUPERVISI INDIVIDU

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10646/2/T2_942014038_BAB II.pdfmelihat pola dan membuat hubungan-hubungan diantara fakta-fakta dan

24

2.7 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut maka

hipotesis tindakan penelitian ini adalah: Penerapan

supervisi akademik observasi kelas dapat meningkatkan

keterampilan guru kelas 3 SD Negeri Serangan 1 UPTD

Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak dalam

pembelajaran tematik.