bab ii landasan teori · 7 bab ii landasan teori 2.1 administrasi 2.1.1 pengertian administrasi...
TRANSCRIPT
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Administrasi
2.1.1 Pengertian Administrasi
Administrasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
orang/sekelompok orang dalam melaksanakan pekerjaannya. Dalam kegiatan
administrasi biasanya ada beberapa pihak-pihak yang terlibat diantaranya
orang/sekelompok orang, kerjasama, pembagian tugas, pelaksanaan tugas,
peralatan/perlengkapan, dan tujuan dari akhir proses administrasi.
Menurut Athoillah (2010:131) menyimpulkan bahwa: Administrasi adalah suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan untuk mencapai tujuan”.
Administrasi sebagai suatu proses kegiatan yang terdapat dalam suatu organisasi melalui kerja sama antarpersonal yang berhubungan dengan
pelaksanaan visi dan misi suatu institusi atau lembaga tertentu. Menurut Siagian (2012:4) “Administrasi adalah keseluruhan proses
pelaksanaan keputusan-keputusan yang telah diambil dan diselenggarakan oleh
dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.
Menurut Akadun (2007:39) “Administrasi adalah suatu kegiatan manusia
mendayagunakan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
organisasional yang telah ditentukan”.
Berdasarkan pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
administrasi adalah suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani,
mengarahkan, atau mengatur proses pelaksanaan keputusan-keputusan yang telah
diambil dan diselenggarakan oleh dua orang atau lebih yang mendayagunakan
8
sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasional yang
telah ditentukan.
2.1.2 Unsur-unsur Administrasi
Akadun (2007:37) Administrasi memiliki beberapa unsur diantaranya :
1) Sekelompok orang, bahwa administrasi merupakan kegiatan yang mungkin
terjadi apabila dilakukan oleh lebih dari satu orang
2) Kerja sama, bahwa kegiatan administrasi hanya mungkin terjadi manakala dua
orang atau lebih langsung maupun tidak langsung bekerja sama. Agar kerja
sama ini berjalan dengan baik maka diperlukan tahapan-tahapan tertentu dalam
prosesnya, di antaranya tahapan yang terpenting itu adalah pembagian kerja.
Kerja sama ini menjadi unsur terpenting dalam kegiatan admnistrasi karena
menurut Silalahi (2005), yang dapat dikategorikan sebagai administrasi adalah
kerja sama yang diorganisasi atau kerja sama keorganisasian (organizational
operation).
3) Tujuan, bahwa kegiatan administrasi itu ada seseuatu yang hendak dicapai
melalui proses kerja sama. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan
administrasi ini bukan tujuan individual melainkan tujuan organisasional.
Meskipun demikian, dapat saja terjadi bahwa tujuan organisasional itu
merupakan juga tujuan individual. Bahkan Silalahi (2005) mengungkapkan
bahwa tujuan organisasi itu dapat ditetapkan oleh seseorang, beberapa orang,
semua anggota, pihak luar.
9
2.1.3 Fungsi-fungsi Administrasi
Athoillah (2010:149) Administrasi memiliki fungsi-fungsi tersendiri,
sebagaimana dalam manajemen. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pengelolaan perlengkapan
Pengelolaan perlengkapan adalah salah satu fungsi administrasi, yang juga
merupakan fungsi manajemen, dalam organisasi yang berkaitan dengan unsur-
unsuradministrasi lainnya, yaitu perencanaan, penentuan kebutuhan, anggaran,
pengadaan, penyimpanan, penyaluran, inventarisasi, pemeliharaan,
penghapusan, serta pengendalian.
2. Pembukuan perencanaan
Dalam administrasi, fungsi perencanaan berkaitan dengan perencanaan
kebutuhan perlengkapan dan penganggaran. Dalam pelaksanaannya,
administrator melakukan beberapa kegiatan administratif, yaitu:
a. Mendata seluruh perlengkapan yang ada;
b. Memeriksa kualitas material yang dimiliki;
c. Mengelompokkan barang-barang yang dimiliki;
d. Memisahkan perlengkapan yang tidak layak pakai dan masih layak pakai;
e. Menampung usulan pengadaan barang;
f. Melaporkan seluruh usulan;
g. Merapatkan kebutuhan yang akan diadakan;
h. Membicarakan rehabilitasi, rekonstruksi perlengkapan;
i. Memperkirakan anggaran pembelanjaan;
j. Mempersiapkan biaya pemeliharaan
10
Secara keseluruhan, pengadministrasian di atas dartikan dengan pencatatan dan
pembukuan yang jelas sebagai laporan pertanggungjawaban maupun sebagai
data penting mengenai perencanaan organisasi yang berhubungan dengan
material organisasi.
3. Pelaporan
Pembukuan seluruh perencanaan merupakan informasi yang sangat penting
bagi organisasi. Kepentingan tersebut dapat dijadikan bahan kajian dan
observasi internal dan eksternal organisasi, terutama berhubungan dengan arah
kemajuan dan pertumbuhan organisasi.
Secara keseluruhan, data-data dan fakta-fakta organisasi dapat dijadikan bahan
utama untuk dilaporkan, baik dalam rapat-rapat organisasi maupun laporan
pertanggungjawaban tahunan.
Laporan-laporan yang biasanya berlaku secara tertulis dapat diketahui oleh
seluruh personal organisasi, baik laporan inventaris, laporan barang-barang
pakai habil, laporan rapat bulanan, laporan tahunan, dan sebagainya.
4. Fungsi pengawasan administratif
Fungsi penawaran administratif didasarkan pada data-data dan fakta yang
tertulis. Misalnya, pembukuan seluruh aktivitas organisasi, jadwal kegiatan,
absensi karyawan, perbendaharaan, dan sebagainya. Pencocokan antara data
yang tertulis dengan fakta dilapangan sangat penting agar pengawaan dapat
terus ditingkatkan.
Perlengkapan organisasi yang diinventarisasi harus dicatat dan didata secara
sistematis. Proses inventarisasi dilakukan untuk menyempurnakan pengurusan
11
dan pengawasan barang-barang milik organisasi dan penyalurannya yang
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
Barang-barang inventaris dapat berupa barang bergerak, tidak bergerak, hewan,
dan barang persediaan. Seluruh barang dikodifikasi atau diberi tanda dengan
huruf, gambar,symbol, atau angka agar mudah diketahui ketika berada diluar
organisasi atau sedang dipergunakan.
Pengawasan administratif berkaitan pula dengan banyaknya kekayaan
organisasi yang dibawa ke rumah pemakainya. Misalnya, inventaris berupa
kendaraan yang seharusnya disimpan dan dipelihara oleh kantor, tetapi
disimpan dirumah pemakainya. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya
fasilitas dan perlengkapan yang dapat mengamankan kendaraan, misalnya tidak
ada garasi kantor yang lengkap, lemahnya keamanan kantor, dan mungkin juga
karena adanya aturan yang membolehkan kendaraan milik organisasi atau
milik Negara dibawa kerumah masing-masing, atau mungkin saja itu
merupakan pelanggran apabila berkaitan dengan kekayaan Negara.
Secara keseluruhan, fungsi-fungsi administrasi bertujuan menyempurnakan
pengelolaan organisasi melalui bentuk-bentuk yang serba tertulis. Dengan
demikian, secara substansial, keberadaan organisasi oleh adanya adminidtrasi.
Sejak ada organisasi, sejak itu pula harus ada pengadministrasian yang jelas
mengenai organisasi yang dimaksud, orang yang mengelola organisasi, izin
pendiriannya, pekerjaan organisasi, cara mengerjakan rencana-rencana
organisasi, dan sebagainya.
5. Fungsi filling
Pentingnya menyimpan data disebabkan oleh berbagai alasan. Salah satunya
12
adalah sebagai bahan informasi bagi organisasi dan rujukan kerja organisasi
demi ketertiban manajerialnya. Karena fungsinya sangat penting, penyimpanan
data harus dilakukan dengan rapi, teliti, dan sistematis. Pengarsipan data-data
internal maupun data yang berasal dari luar sebaiknya dilakukan oleh pegawai
yang ahli dibidangnya dengan penuh ketelitian dan kesabaran. Jika pengarsipan
menggunakan alat yang canggih seperti komputer, pegawai harus terampil
mengoperasikannya.
6. Fungsi kerja sama
Fungsi kerja sama merupakan salah satu fungsi administrasi, terutama
berkaitan dengan seluruh proses pengadministrasian yang terdapat di dalam
organisasi, sebagaimana terjadinya proses pengarsipan yang berlaku untuk
berbagai bidang pekerjaan karena adanya tugas dan kewajiban yang berbeda-
beda, tetapi merupakan kesatuan sistem. Setiap pegawai kantor harus bekerja
sama dengan pegawai-pegawai lain karena tidak semuanya pekerjaan yang
menjadi bagian dari tugas dan tanggung jawabnya dapat diselesaikan sendiri.
Pada umumnya, agar penugasan dapat dilaksanakan dengan sebaik-bainya
diperlukan penjelasan, baik mengenai isinya, cara melaksanakannya, maupun
hal-hal lain yang dipandang perlu.
7. Fungsi komunikasi
Kerja sama tidak dapat berlangsung dengan sempurna apabila di dalamnya
tidak terjadi komunikasi yang baik. Komunikasi adalah hubungan yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk menyampaikan pesan dengan baik.
Pihak pertama disebut komunikator dan pihak kedua disebut komunikan.
Ketiga unsur ini (komunikator, komunikan, dan pesan) harus ada dalam
13
komunikasi. Unsur lainnya antara lain sarana.
8. Fungsi laporan
Laporan merupakan fungsi administrasi yang tidak dapat dipisahkan dari
sistem pengawasan dan pengendalian organisasi karena fungsi laporan adalah
gambaran pertanggungjawaban setiap pegawai dalam organisasi, terlebih
pertanggungjawaban yang dimaksudkan berkaitan dengan jabatan yang
dipikulnya. Misalnya, ketua koperasi membacakan laporan
pertanggungjawaban kepada seluruh anggota koperasi, kemudian isi laporan
akan dinilai dan diteliti oleh semua anggota koperasi. Jika terdapat laporan
yang kurang sempurna atau dipandang telah terjadi penyimpangan antara data
yang dilaporkan dengan kenyataan yang terjadi dalam kegiatan, laporan
tersebut ditolak dan harus diperbaiki.
2.2 Sales Return
2.2.1 Pengertian Sales Return
Sales Return berasal dari Bahasa Inggris yang artinya “retur penjualan”.
Retur penjualan merupakan pengembalian barang dagang dari customer.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015: 1172) “ Retur
didefinisikan sebagai pengembalian, sedangkan meretur didefinisikan sebagai
mengirim kembali atau mengembalikan.”
Menurut Mulyadi (2016:180) “Transaksi retur penjualan terjadi jika
perusahaan menerima pengembalian barang dari pelanggan.”
Menurut Soemarso (2009:41) “Retur Penjualan adalah barang dagang
yang dijual mungkin dikembalikan oleh pelanggan karena kerusakan atau alasan-
14
alasan lain, pelanggan diberikan potongan harga (sales allowance).”
Menurut pengertian diatas Retur Penjualan atau Sales Return dapat
diartikan sebagai pengembalian barang dari pelanggan karena kerusakan atau
alasan-alasan lain.
2.2.2 Fungsi yang terkait dalam Sales Return
Menurut Mulyadi (2016:180) unit organisasi yang terkait dalam melaksanakan
transaksi retur penjualan adalah:
1. Fungsi penjualan
Dalam transaksi retur penjualan, fungsi penjualan bertanggung jawab atas
penerimaan pemberitahuan mengenai pengembalian barang yang telah dibeli
oleh pembeli. Otorisasi penerimaan kembali barang yang telah dijual tersebut
dilakukan dengan cara membuat memo kredit yang dikirimkan kepada fungsi
penerimaan
2. Fungsi penerimaan
Dalam transaksi retur penjualan, fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan
barang berdasarkan otorisasi yang terdapat dalam memo kredit yang diterima
dari fungsi penjualan
3. Fungsi gudang
Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan kembali barang yang diterima
dari retur penjualan setelah barang tersebut diperiksa oleh fungsi penerimaan.
Barang yang diterima dari transaksi retur penjualan ini dicatat oleh fungsi
gudang dalam kartu gudang
15
4. Fungsi akuntansi
Dalam transaksi retur penjualan, fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan
transaksi retur penjualan ke dalam jurnal umum (atau jurnal retur penjualan)
dan pencatatan berkurangnya piutang dan bertambahnya persediaan akibat
retur penjualan dalam kartu piutang dan katu persediaan. Disamping itu, fungsi
ini juga bertanggung jawab untuk mengirimkan memo kredit kepada pembeli
yang bersangkutan.
2.2.3 Dokumen yang digunakan dalam Sales Return
Menurut Mulyadi (2016:185) Ada dua dokumen penting yang digunakan
dalam transaksi retur (sales return) adalah:
1. Memo Kredit
Dalam pencatatan transaksi retur penjualan, memo krdit merupakan dokumen
sumber (source document) sebagai dasar pencatatan transaksi tersebut dalam
kartu piutang dan jurnal umum atau jurnal retur penjualan. Dokumen ini
dikeluarkan oleh fungsi penjualan yang memberi perintah kepada fungsi
penerimaan untuk menerima barang yang dikembalikan oleh pembeli.
2. Laporan penerimaan barang
Dalam transaksi retur penjualan, laporan penerimaan barang merupakan
dokumen pendukung yang melampiri memo krdit. Dokumen ini dikeluarkan
oleh fungsi penerimaan sebagai laporan telah diterima dan diperiksanya
barang yang dikembalikan oleh pembeli.
16
2.3 Pembayaran
2.3.1 Pengertian Pembayaran
Pembayaran merupakan salah satu aktifitas penting pada setiap transaksi
dalam kegiatan ekonomi. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat,
semakin banyak dan semakin besarnya nilai transaksi serta risiko, dibutuhkan
adanya sistem pembayaran dan alat pembayaran yang cepat , lancar dan aman.
Keberhasilan sistem pembayaran akan dapat mendukung perkembangan sistem
keuangan dan perbankan. Sebaliknya ketidaklancaran atau kegagalan sistem
pembayaran akan memberikan dampak yang kurang baik pada kestabilan
perekonomian di dalam perusahaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015 : 117) “Pembayaran
adalah cara atau perbuatan membayar. Sedangkan membayar adalah memberikan
uang untuk pengganti harga barang”.
Menurut Tim PISP dalam www.bi.go.id “Pembayaran dapat diartikan
sebagai perpindahan nilai antara dua belah pihak (secara sederhana kita memakai
istilah pembeli dan penjual), dimana secara bersamaan terjadi perpindahan barang
dan jasa.
Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
Pembayaran merupakan sebuah cara atau perbuatan memindahkan nilai di antara
pembeli dan penjual yan secara bersamaan terjadi perpindahan barang dan jasa.
2.3.2 Sistem Pembayaran
Sistem Pembayaran sangat penting untuk menjalankan kegiatan
perputaran dana di dalam suatu perusahaan karena dengan adanya sistem maka
17
kegiatan ekonomi dapat terarah dengan baik, sebab sistem mencakup aturan dan
mekanisme dalam melaksanakan kegiatannya.
Menurut CPSS Glossary dalam www.bi.go.id “A payment system consist
of a set instrument, banking procedure and, typically,interbank funds transfer
system that ensure the circulation of money”.
Pengertian dalam Bahasa Indonesia Menurut CPSS Glossary dalam
www.bi.go.id adalah “Suatu sistem pembayaran yang terdiri dari seperangkat
instrument, prosedur perbankan dan, secara khas membiayai sistem perpindahan
yang memastikan peredaran uang di dalam bank”.
2.3.3 Komponen Sistem Pembayaran
Sebagai suatu sistem, sistem pembayaran terdiri dari beberapa sub sistem
atau komponen, yang secara garis besar mencakup:
1. Kebijakan
Komponen kebijakan dalam sistem pembayaran memberikan dasar
pengembangan Sistem Pembayaran di suatu negara. Kebijakan sistem
pembayaran biasanya tercermin dalam berbagai peraturan dan ketentuan.
Kebijakan sistem pembayaran di berbagai negara sangat bervariasi, mengingat
masing-masing negara mempunyai sejarah, karakteristik dan kebutuhan akan
sistem pembayaran yang berbeda-beda.
Pada umumnya, kebijakan yang berkaitan dengan sistem pembayaran
ditetapkan oleh bank sentral masing-masing negara. Hal ini dikarenakan
adanya keterkaitan yang erat antara kebijakan-kebijkan di bidang sistem
pembayaran dengan sistem moneter dan sistem perbankan.
18
2. Kelembagaan
Kelembagaan dalam sistem pembayaran meliputi berbagai lembaga yang
secara langsung maupun tidak langsung berperan dalam penyelenggaraan
Sistem Pembayaran. Secara umum lembaga-lembaga yang terlibat dalam
sistem pembayaran meliputi antara lain bank sentral, bank-bank dan lembaga
kliring, pasar modal, penyedia jasa jaringan komunikasi, penerbit kartu kredit,
dan lain-lain. Masing-masing lembaga tersebut mempunyai peran dan
tanggung jawab yang berbeda dalam Sistem Pembayaran.
Secara umum peran bank sentral dalam Sistem Pembayaran bisa sebagai
operator, regulator dan supervisor. Namun ada juga bank sentral yang hanya
berperan sebagai regulator dan supervisor
3. Alat Pembayaran
Instrumen Pembayaran non-tunai yang digunakan sebagai media pembayaran
meliputi berbagai media baik berupa paper based maupun card-based.
Penggunaan instrumen pembayaran non-tunai ini memiliki karakteristik yang
berbeda satu sama lain dimana di dalamnya melekat hak dan kewajiban
keuangan bagi para pelaku yang bertransaksi.
4. Mekanisme Operasional
Dalam sistem pembayaran non-tunai diperlukan suatu mekanisme operasional
untuk melakukan perpindahan dana dari sutu pihak ke pihak lainnya.
Mekanisme operasional ini idealnya harus dapat menjamin kelancaran dan
keamanan perpindaha dana, serta kepastian penerimaan dana oleh pihak
penerima. Sebagai contoh, mekanisme operasional yang ada saat ini antara lain
adalah kliring, transfer dana via RTGS, dan lain-lain.
19
5. Infrastruktur Teknis
Infrastruktur Teknis meliputi berbagai komponen teknis yang diperlukan untuk
memproses dan melakukan perpindahan dana, standard-standard seperti
message format, sistem jaringan komputer, komunikasi, perangkat keras dan
lunak, sistem back-up, disaster recovery plan dan lain-lain. Keberadaan
infrastruktur teknis ini sangat menunjang kelancaran penyelenggaraan suatu
Sistem Pembayaran.
Seiring dengan berkembangnya teknologi baik di bidang hardware, software
dan komunikasi, saat ini tersedia berbagai pilihan infrastruktur teknis di bidang
Sistem Pembayaran yang menawarkan berbagai keunggulan baik dari segi
kecepatan maupun keamanan. Pilihan atas infrastruktur ini tergantung pada
kebutuhan dan kebijakan masing-masing negara dalam pengembangan Sistem
Pembayaran Nasionalnya. Pilihan ini tentunya mempunyai implikasi terhadap
investasi yang harus dikeluarkan, dimana semakin tinggi teknologi yang
digunakan diperlukan investasi yang semakin besar pula.
6. Perangkat Hukum
Perangkat hukum dalam Sistem Pembayaran mencakup undang-undang, dan
peraturan-peraturan yang terkait dengan Sistem Pembayaran. Termasuk juga
aturan main berbagai pihak yang terlibat, misalnya antar bank, antar bank dan
nasabah, antar bank dan bank sentral dan lain-lain. Peranan perangkat hukum
ini sangat penting untuk menjamin adanya aspek legalitas dalam
penyelenggaraan Sistem Pembayaran. Ketiadaan perangkat hukum tertentu
dapat menghambat pengembangan suatu Sistem Pembayaran.
20
Sebagai contoh, saat ini terdapat kecenderungan penyelenggaraan Sistem
Pembayaran secara elektronis. Keberadaan sistem ini tentunya memerlukan
perangkat hukum yang mengatur bukti pembayaran elektronis dan file
elektronis. Jika tidak, maka penyelenggaraan sistem tersebut bisa menjadi
kurang efektif.