bab ii landasan teori · 5 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar sistem pengertian sistem dibagi...

27
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur dan dilihat dari pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponen. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur di definisikan suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen di definisikan sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sebagai suatu kumpulan atau himpunan antar group atau subsitem/bagian/komponen yang terorganisasi baik fisik maupun non fisik seperti hardware, software, brainware dan prosedur yang saling berinteraksi dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.

Upload: others

Post on 30-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari

pendekatan yang menekankan pada prosedur dan dilihat dari pendekatan yang

menekankan pada elemen atau komponen. Pendekatan sistem yang lebih

menekankan pada prosedur di definisikan suatu sistem adalah jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan sasaran tertentu.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen di

definisikan sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai tujuan tertentu.

Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

sebagai suatu kumpulan atau himpunan antar group atau

subsitem/bagian/komponen yang terorganisasi baik fisik maupun non fisik seperti

hardware, software, brainware dan prosedur yang saling berinteraksi dan

bekerjasama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

6

2.1.1. Pengertian Sistem

Pada dasarnya sistem adalah kerangka dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, yang di susun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk

melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang di hasilkan

oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk

membantu mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari

serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan.

Pengertian sistem yang di kemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut.

Menurut Norman L. Enger dalam Tata Sutabri (2012:7) menyatakan

bahwa “Suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-

komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa

sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau

pengolahan yang tertentu”.

Dengan demikian secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu

kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variabel yang saling

terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

7

2.1.2. Karakteristik Sistem

Dalam sistem, terdapat beberapa karakteristik yang menjadi ciri dalam

sebuah sistem. Karakteristik sistem menurut Azhar Sutanto (2010:2) adalah

“Adanya tujuan sistem, batasan sistem, subsistem, hubungan sistem, lingkungan

sistem, dan input, proses dan output”.

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen, batasan sistem, pengolahan dan sasaran yang

mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun yang

dimaksud sebagaia berikut :

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling

berinteraksi, yang saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi satu sistem dengan

sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada diluar lingkup atau batasan sistem yang mempunyai

operasi sistem tersebut, disebut dengan linkungan luar sistem.

4. Penghubungan Sistem (Interface)

Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lainnya

disebut dengan penghubung sistem atau interface.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

8

5. Masukan Sistem (Input)

Merupakan Energi yang dimasukkan kedalam sistem masukan dapat berupa

masukkan perawatan (maintenance) yaitu energi yang dimasukkan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Pengolahan sistem adalah suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian

pengolahan yang akan berubah masukkan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Goal)

Sasaran sistem adalah suatu sistem yang memiliki tujuan dan sasaran yang

pasti dan bersifat deterministic.

9. Sub Sistem (Sub Sistem)

Yaitu bagian-bagian yang terdapat dalam sistem itu sendiri.

10. Timbal Balik (Feed Back)

Timbal balik dapat dijadikan tolak ukur sistem dalam menyampaikan informasi.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

9

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Merupakan bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen

yang lainnya, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus

yang terjadi didalam sistem tersebut. Klasifikasi sistem terbagi menjadi empat

bagian antara lain :

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made

System)

Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

manusia. Sistem Buatan Manusia yang melibatkan interaksi antara manusia

dengan mesin.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic

System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

10

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh

dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan

dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.1.4. Pengertian Informasi

Menurut Mcleo dalam yakub (2012:8) “Informasi adalah data yang di

bah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.”

Menurut Jogiyanto (2009 : 8) definisi informasi adalah “Data yang

diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya“.

2.1.5. Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 :20), Kualitas informasi bergantung pada

3 (tiga) hal yang sangat domain yaitu:

1. Informasi harus akurat.

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima

informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau

merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi

tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus

jelas mencerminkan maksudnya.

2. Informasi harus tepat waktu.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

11

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak

boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai

yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan

keputusan.

3. Informasi harus relevan.

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti

bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.1.6. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto, H.M. (2009:11) “Nilai adalah suatu informasi

dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya”.

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian

didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari

informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan

tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem,

informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

2.1.7. Pengertian Sistem Informasi

Definisi sistem informasi menurut Tata Sutarbi (2012:38) :

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang

mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manejerial dengan

kegiatan strategi dari suatu organisai untuk dapat menyediakan laporan-

laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

12

Definisi lain dari sistem informasi menurut Azhar Sutanto dalam Lilis

Puspitawati (2012:14) “Sistem informasi merupakan komponen-komponen dari

subsistem yang saling berhubungan dan bekerja sama secara harmonis untuk

mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi”.

Sistem informasi memiliki enam buah komponen atau disebut juga blok

bangunan (building blok) yaitu :

1. Komponen Masukan (Input Block)

Input merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi.

2. Komponen Model

Kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi

data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah

ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen Keluaran (Output Block)

Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang

berguna untuk semua tingkatan manajemen serta sesuai pemakai sistem.

4. Komponen Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara menyeluruh.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

13

5. Komponen Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya,

tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk

memanipulasinya.

6. Komponen Kendali (Control Block)

Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menanggulangi

gangguan-gangguan terhadap sistem.

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi adalah suatu sistem yang diproses untuk mempermudah kegiatan suatu

organisasi yang memiliki tujuan untuk menyajikan informasi.

2.1.8. Pengertian Akuntansi

Menurut Mursyidi (2010:17) “Akuntansi adalah proses

pengidentifikasian data keuangan, memproses pengolahan dan penganalisisan data

yang relevan untuk diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk

pembuatan keputusan”.

Definisi menurut Soemarso (2009:14) menerangkan bahwa “Akuntansi

(accounting) suatu disiplin yang menyediakan informasi penting sehingga

memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara

efisien”

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

14

Dari pengertian beberapa ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

akuntansi adalah proses sistematis untuk megidentifikasi, melakukan pencatatan,

dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi yang bermanfaat untuk pihak

ekstemal dan internal.

2.1.9. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:57) “Sistem

Informasi Akuntansi secara garis besar dapat di gambarkan sebagai rangkaian

aktivitas yang menggambarkan pemrosesan data-data dari aktivitas bisnis

pengolahan data keuangan perusahaan dengan menggunakan sistem informasi

komputer yang terintegrasi secara harmonis”.

Menurut Laudon di dalam Azhar Susanto (2013:52) :

Sistem informasi akuntansi yaitu Komponen-komponen yang saling

berhubungan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses,

menyimpan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan

koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas

didalam perusahaan.

Dengan demikian, dilihat dari definisi tersebut diatas sistem akuntansi

dan sistem informasi akuntansi mempunyai pengertian yang sama yaitu

serangkaian kegiatan administrative perusahaan dalam melaksanakan

pengumpulan data, memproses, menyimpan sebagai penunjang pengambilan

keputusan.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

15

2.1.10. Pengertian Penjualan Kredit

Menurut Nanu Hasanuh dalam Hery (2011:202) “Penjualan adalah

mengakibatkan adanya pendapatan, jumahnya tergantung pembebanan kepada

pembeli”.

Menurut Mulyadi (2010;220) “Penjualan kredit dilaksanakan oleh

perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima

dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan

kepada pembeli tersebut”.

Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:165)

“Penjualan Kredit adalah aktivitas penjualan yang menimbulkan

tagihan/klaim/piutang kepada pembeli (Costumer) sehingga penjual tidak

menerima uang tunai pada saat barang di serahkan kepada pembeli (Costumer)”.

Dari penjelasan diatas dapat disimpukan bahwa penjualan kredit adalah

suatu proses terjadinya penjualan (penyerahan) barang atau jasa yang ditawarkan

berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dengan termin

pembayaran dalam jangka waktu tertentu sehingga mengakibatkan terjadinya

tagihan/piutang kepada konsumen.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

16

2.1.10. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Menurut Furqon (2013:18), “sistem informasi penjualan merupakan

suatu sistem yang berfungsi untuk mengolah data-data terkait dengan kegiatan

penjualan baik dari transaksi pembelian sampai transaksi penjualan digunakan

untuk mendukung kegiatan penjualan tersebut.”

Menurut Nore (2013:23), “Sistem infomasi penjualan adalah sustu

sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang

dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh

informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.”

Dari pengertian menurut para ahli di atas dapat di simpulkan bahwa

Sistem informasi akutansi penjualan adalah sebuah sistem yang menghasilkan

informasi laporan keuangan yang bermanfaat bagi penerimanya sebagai dasar

dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan masalah keuangan pada

perusahaan yang diperoleh dari penerimaan atas pemindahan hak milik barang

atau jasa yang sesuai dengan harga yang telah disepakati bersama.

2.1.11. Siklus Akuntansi

Menurut Hery (2013:66) “Proses akuntansi yang di awali dengan

menganalis dan menjurnal transaksi, dan yang di akhiri dengan membuat laporan

dinamakan sebagai siklus akuntansi (accounting cycle).”

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

17

Sumber : Hery (2013:67)

Gambar II.1.

Siklus Akuntansi

Berikut tahapan-tahapan siklus akuntansi secara rinci:

1. Data Transaksi

Transaksi dapat didefenisikan sebagai aktifitas perusahaan yang berkaitan

dengan masalah ekonomi/keuangan. Aktifitas perusahaan yang berkaitan

dengan masalah keuangan harus dicatatkan dalam pembukuan perusahaan yang

nantinya digunakan untuk membuat laporan keuangan perusahaan.

2. Jurnal (Posting)

Jurnal umum adalah buku pencatatan untuk menginput data transaksi

keuangan/bsinis yang telah terjadi dalam suatu perusahaan.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

18

3. Buku Besar (Ledger)

Buku besar merupakan tempat yang digunakan untuk mengelompokan

transaksi-transaksi keuangan contoh dalam aktiva lancar terdapat perkiraan kas,

piutang, persediaan barang dagang, surat-surat berharga (investasi jangka

pendek).

4. Neraca Saldo (Trial Balance)

Neraca saldo adalah kumpulan saldo-saldo dari perkiraan yang ada dibuku

besar.

5. Penyesuaian (Adjustment)

Jurnal Penyusaian merupakan jurnal yang dipergunakan untuk menyesuaikan

saldo-saldo perkiraan dibuku besar pada akhir periode pembukuan.

6. Kertas Kerja (worksheet)

Kertas kerja/neraca lajur adalah form/kertas/catatan yang digunakan untuk

membuat ringkasan mengenai pembukuan perusahaan yang terdiri dari kolom

neraca saldo, kolom penyesuaian, kolom neraca saldo setelah penyesuaian,

kolom laporan laba rugi, dan kolom neraca.

7. Laporan Keuangan (financial statment)

Setelah transaksi diringkas dan digolongkan, laporan keuangan harus disusun

berdasarkan data-data transaksi tersebut. Laporan dari perhitungan akuntansi

menyediakan beberapa informasi yang dinamakan laporan keuangan (financial

statment).

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

19

8. Jurnal Penutup

Jurnal Penutup (Closing entry) adalah jurnal yang dibuat pada akhir tahun

untuk menutup semua rekening yang bersifat sementara

9. Neraca Saldo Setelah Penutupan Buku

Neraca Saldo Setelah Penutupan Buku (Post Closing Trial Balance) yaitu suatu

bentuk neraca saldo yang digunakan untuk memuat semua rekening yang tidak

mengalami penutupan buku

10. Jurnal Pembalik

Jurnal Pembalik adalah Jurnal yang dibuat pada awal tahun untuk

menyesuaikan kembali Ayat Jurnal Penyesuaian yang pernah dibuat pada akhir

tahun periode sebelumnya, selama berhubungan dengan penerimaan atau

pengeluaran kas pada periode tertentu.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa siklus akutansi

adalah langkah-langkah kegiatan yang terjadi secara berulang-ulang mulai dari

transaksi hingga pembuatan jurnal pembukuan.

2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)

Mendukung terciptanya sebuah rancangan. Peralatan Pendukung (Tool

System) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika

model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol, lambang, diagram yang

menunjukan secara tepat arti fisiknya.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

20

2.2.1. Unifield Modeling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:6) “UML adalah bahasa pemodelan standar

yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2010:6) “UML (Unifield Modelling Language)

adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma

berorientasi objek. pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk

penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sehingga lebih

mudah di pelajari dan di pahami”.

Dari beberapa pengertian diatas penulis mendefinisikan UML adalah

sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan,

menspesifikasikan dari sebuah sistem yang di rancang.

2.2.2. Diagram Unifield Modeling Language (UML)

Menurut Shalahuddin dan Sukamto (2015:140) Pada diagram UML

terdiri dari 9 macam diagram adalah sebagai berikut :

1. Package Diagram

Diagram yang memperlihatkan kumpul kelas-kelas, merupakan bagin dari

komponen.

2. Class diagram

Diagram kelas menunjukan hubungan satu set kelas, interface, dan kolaborasi.

Diagram kelas juga merupakan dasar untuk beberapa diagram terkait yaitu

diagram komponen dan diagram deployment.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

21

3. Component Diagram

Memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada

komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

4. Deployment Diagram

Untuk mempresentasikan hubungan antara hardware yang digunakan dalam

infrastruktur sebuah sistem informasi.

Sumber : Rosa A.S, M. Shalahudin (2013:154)

Gambar II.2.

Contoh Deployment Diagram

5. Behavior Diagram

Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem

atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem

6. Use Case Diagram

Merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan

dibuat.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

22

Sumber : Rosa A.S, M. Shalahudin (2013:204)

Gambar II.3.

Contoh Use Case Diagram

7. Activity Diagram

Sebuah diagram yang menggambarkan aktivitas dari sebuah sistem dan

penggunaan diagram ini untuk sebuah analisa sistem. Activity diagram

termasuk kedalam diagram behaviour.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

23

Sumber : Rosa A.S, M. Shalahudin (2013:235)

Gambar II.4.

Contoh Activity Diagram

8. Interaction Diagrams

Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem

dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem

9. Sequence Diagram

Menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu

hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

24

Sumber : Rosa A.S, M. Shalahudin (2013:210)

Gambar II.5.

Contoh Squence Diagram

2.2.3. ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Shalahuddin dan Sukamto (2013:50) Pemodelan awal basis

data yang paling banyak digunakan adalah menuggunakan Entity Relationship

Diagram. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika

penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data

tidak perlu menggunakan ERD.

1. Notasi-notasi simbol di dalam Diagram E-R yang dapat digunakan adalah :

a. Persegi panjang, menyatakan Himpunan Entitas.

b. Lingkaran/Elip, menyatakan atribut yang berfungsi sebagai key digaris

bawahi.

c. Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi.

d. Garis, sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunan

Entitas dan Himpunan Entitas dengan Atributnya.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

25

e. Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau

dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu-,dan N untuk

relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk Relasi banyak-ke-banyak)

2. Contoh penggambaran relasi antar himpunan entitas lengkap lengkap dengan

kardinalitas relasi dan atribut-atributnya:

a. Relasi satu-ke-satu (one-to-one)

Adanya relasi antar himpunan entitas Dosen dengan himpunan entitas

Jurusan Himpunan relasinya kita beri nama ‘mengepala’. Para relasi ini,

setiap dosen paling banyak mengepalai satu jurusan (walaupun memang

tidak semua dosen yang menjadi ketua jurusan). Dan setiap jurusan pasti di

kepalai oleh paling banyak satu orang dosen. Maka penggambarannya

adalah:

b. Relasi satu-ke-banyak (one-to-many)

Adanya relasi antar himpunan entitas Dosen dengan himpunan entitas

Kuliah. Himpunan relasinya kita beri nama ‘mengajar’, para relasi ini setiap

dosen dapat mengajar lebih dari satu matakuliah, sedang setiap matakuliah

diajar hanya oleh paling banyak satu orang dosen. Maka banyak mengepalai

satu jurusan (walaupun memang tidak semua dosen yang menjadi ketua

jurusan). Dan setiap jurusan pasti di kepalai oleh paling banyak satu orang

dosen.

c. Relasi satu-ke-banyak (many-to-many)

Adanya relasi antar himpunan entitas Mahasiswa dengan himpunan entitas

Kuliah. Himpunan relasinya kita beri nama “mempelajari”. Para relasi ini,

setiap mahasiswa dapat mempelajari lebih dari satu matakuliah, demikian

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

26

juga sebaliknya setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh lebih dari satu orang

mahasiswa .

Sumber : Rosa A.S, M. Shalahudin (2013:58)

Gambar II.6.

Contoh Entity Relationship Diagram

2.2.4. LRS (Logical Record Stucture)

Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa

LRS adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER

akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan

konvensi ke LRS”. Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai

berikut :

1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.

2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika

hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

27

cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality

yang paling membutuhkan referensi).

3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika

tingkat hubunganya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai

primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling

berhubungan.

Sumber : Frieyadi (2007:13)

Gambar II.7.

Contoh Logical Relationship Structure

2.2.5. Spesifikasi File

Merupakan daftar yang berisi penjelasan mengenai tabel-tabel yang

dipergunakan. Pada spesifikasi file ini di jabarkan isi dari file-file yang

dipergunakan, yang dikenal dengan sebutan Field. Dalam file database akan

disebutkan dengan lebih rinci lagi mengenai komposisi suatu data. Misalnya

panjng Field. Kunci record dan organisasi file.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

28

2.2.6. Pengkodean

Menurut Sutanta dan Wardoyo (2012:5), “Penggunaan kode merupakan

bagian dari upaya optimalisasi rancangan database”. Alasan utama penggunaan

kode data dalam rancangan database adalah untuk efisiensi memori, mencirikan

nilai item tertentu, dan memudahkan pengelolaan data.Kode data perlu dirancang

sekaligus pada saaat perancangan database dan didokumentasi dengan jelas.

Dengan menggunakan kode data, maka proses validasi dan control terhadap nilai-

nilai item dapat dilakukan secara terprogram. Dalam beberapa kasus, kode data

hanya digunakan dalam internal sistem, tidak perlu ditampilkan kepada pengguna

database, kode dapat berupa kumpulan angka, huruf, dan karakter khusus.

Tujuan dari pengguna kode data antara lain :

1. Mewakili sejumlah informasi yang kompleks.

2. Mengidentifikasi data secara unik.

3. Meringkas atau menyederhanakan data.

4. Melakukan klasifikasi data.

5. Menyampaikan makna tertentu untuk pemroresan berikutnya.

Setiawan dalam Sutanta dan Wardoyo (2012:6) menjelaskan bahwa

terdapat beberapa kriteria kode yang benar, jika memenuhi kriteria sebagai

berikut :

1. Mengidentifkasi suatu objek secara unik.

2. Memungkinkan adanya pengembangan yang terencana.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

29

3. Ditetapkan secara standar.

Dalam pengkodean ada beberapa petunjuk pembuatan kode yang

menjabarkan tentang petunjuk dari struktur kode yang baik, antara lain :

1. Harus mudah diingat

Agar kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara menghubungkan

kode tersebut dengan obyek yang diwakili dengan kodenya.

2. Harus unik

Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti

tidak ada kode yang kembar.

3. Harus Fleksibel

Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau

penambahan item baru dapat tetap diwakili oleh kode.

4. Harus Efisien

Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien bila

direkam diluar komputer.

5. Harus Konsisten

Kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan.

6. Harus Distandarisasi

Untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam organisasi. Kode yang tidak

standar akan mengakibatkan kebingungan.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

30

7. Spasi Dihindari

Spasi didalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat mengakibatkan

kesalahan didalam menggunakannya.

8. Hindari Karakter Yang Mirip

Karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya sebaiknya tidak

digunakan didalam kode.

9. Panjang Kode Harus Sama

Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.

2.2.7. Java Netbeans

Menurut Eko Priyo Utomo (2013:1) “Java merupakan salah satu bahasa

pemrogaman yang bersifat multiplatform dengan slogan dari para pengembangnya

adalah ‘Whrite once run everywhere’ sehingga aplikasi yang di kembangkan

menggunakan bahasa java akan dapat di jalankan pada berbagai macam platform

atau sistem operasi”.

Menurut Jubilee Enterprises (2015:7) “Netbeans merupakan IDE

(Integrated Develovment Environment) untuk membuat aplikasi dengan Java, PHP,

C, C++, dan HTML5”.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI · 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur

31

Dari beberapa uraian di atas penulis mendefinisikan bahwa java netbeans

adalah suatu bahasa pemrograman yang bersifat Multiplatform (aplikasi yang bisa

di jalankan oleh Operating System apa saja, Windows, Linux dll) yang di gunakan

untuk membuat suatu aplikasi.

2.2.8. MySQL

Menurut Jubilee Enterprises (2015:7) “MySQL merupakan database

yang dapat anda gunakan untuk menyimpan dan mengelola data yang ada dalam

aplikasi”.

Menurut Edy Winarmo (2013:120) “MySQL merupakan tipe data

relational yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk tabel-tabel

yang saling berhubungan.

Dari beberapa pengertian diatas penulis mendefinisikan bahwa MySQL

adalah sebuah database yang di gunakan dalam sebuah program dengan memiliki

fungsi sebagai penyimpanan data dengan jenis-jenis yang bermacam-macam.