bab ii landasan teori 2.1 konsep dasar sistem a. · 6 bab ii landasan teori 2.1 konsep dasar sistem...
TRANSCRIPT
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Untuk mendukung penulisan tugas akhir ini, maka perlu dikemukakan hal-hal
atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan
sebagai landasan atau konsep dasar untuk perancangan sistem.
A. Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah
suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkanbersama
untuk memudahkan aliran informasi,materi atau energi. Istilah inisering
dipergunakan untuk menggambarkan suatu entitas yang berinteraksi. Sistem juga
bisa berarti kumpulan / komponen apapun baik phisik yang saling berhubungan satu
sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Menurut Romney dan Steinbart (2015:3), “Sistem adalah rangkaian dari dua atau
lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan.Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil
yang mendukung sistem yang lebih besar”.
B. Karakteristik sistem
Suatu sistem mempunyai ciri-ciri karakteristik yang terdapat pada sekumpulan
elemen yang harus dipahami dalam megidentifikasi pembuatan sistem. Adapun
karakteristik sistem (Hutahaean, 2015:3) yang dimaksud adalah sebagai berikut:
7
1. Komponen
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja
sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub sistem
atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan sistem (boundary)
Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau
dengan lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem ini
memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan
ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environment)
Apapun yang berada di luar batas dari sistem dan mempengaruhi sistem
tersebut dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang
bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendalikan
agar tidak mengganggu kelangsungan sistem.
4. Penghubung sistem (interface)
Media penghubung diperlukan untuk mengalirkan sumber-sumber daya dari
sub sistem ke sub sistem lainnya dinamakan dengan penghubung sistem.
5. Masukkan sistem (input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan masukan sistem
(input) dapat berupa perawatan dan masukan sinyal. Perawatan ini berfungsi agar
sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk
menghasilkan keluaran (output).
8
6. Keluaran sistem (output)
Hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dinamakan dengan keluaran sistem (output). Informasi merupakan
contoh keluaran sistem.
7. Pengolah sistem
Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu pengolah yang
dinamakan dengan pengolah sistem.
8. Sasaran sistem
Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat menentukan input yang
dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan.
C. Klasifikasi sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan komponen
lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di
dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa
sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem menurut (Hutahaean, 2015:6) diuraikan
sebagai berikut:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik, misalnya sistem telogi. Sedangkan sistem fisik
diartikan sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat
melihatnya, misalnya sistem komputer.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem
9
reproduksi dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem
yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia,
misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.
3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem komputer,
adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan
program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem robabilistik
merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.
4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem
terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan beriteraksi
dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang
digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan
manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan
dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara
otomatis tanpa danya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem
tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benarbenar tertutup, yang
ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar
tertutup).
10
2.1.1. Informasi
Menurut Soemantri dan Gavinov (2016:15) mengemukakan bahwa :
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang
terdiri dari order sequence dari symbol, atau makna yang dapat ditafsirkan
dari pesan atau kumpulan pesan. Dari penjelasan beberapa pendapat para ahli
diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data-data yang telah
diproses sehingga dapat memeberikan manfaat atau berguna pagi
penerimanya.
2.1.2. Sistem Informasi
Pengertian menurut Kadir (2014:9), “Sistem Informasi adalah sebuah
rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi,
dan didistribusikan kepada pemakai”.
Menurut Laudon (2014:11) yang mendefinisikan, “Sistem Informasi
merupakan secara teknis sebagai suatu rangkaian yang komponen-komponennya
saling terkait yang mengumpulkan (dan mengambil kembali), memproses,
menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk pengambilan keputusan dan
mengendalikan perusahaan”.
2.1.3. Akuntansi
Menurut Kartikahadi, dkk. (2016:3), “Akuntansi adalah suatu sistem
informasi keuangan, yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan informasi
yang relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan”.
11
Menurut Yusuf dalam (Tofik, 2015), “Defini Akuntansi adalah proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, penganalisa data keuangan dari
suatu organisasi”.
Menurut American Institute of Certified Public Accounts (AICPA) dalam
(Tofik, 2015), “Akuntansi adalah seni mencatat, mengelompokkan, mengikhtiarkan
menurut cara yang berarti, dan dinyatakan dalam nilai uang semua transaksi, serta
kejadian yang sekurang-kurangnya bersifat finansial, kemudian dari catatan itu bisa
ditafsirkan hasilnya”.
A statement of basic accounting theory (ASOBAT) yang berisi tentang
rumusan tujuan akuntansi menurut American Accounting Associstion (AAA) dalam
(Hary, 2017) yaitu :
1. Membuat keputusan mengenai penggunaan sumber daya yang terbatas dan
menentukan sasaran serta tujuan dari penggunaan sumber daya tersebut.
2. Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya manusia dan faktor produksi
lainnya secara efektif.
3. Memelihara dan melaporkan pengamanan atas sumber daya (aktiva).
4. Memfasilitasi fungsi dan pengendalian sosial.
2.1.4. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang
mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi
keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem
informasi sumber daya manusia. Sistem informasi akuntansi merupakan suatu
subsistem dari sistem informasi manajemen yang diperoleh dari pengolahan rutin
atas transaksi akuntansi.
12
Menurut Chandra dan Adriana (2015:2), “SIA merupakan sistem yang
menyediakan informasi akuntansi dan keuangan beserta informasi lainnya yang
diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi”.
Menurut Bodnar dan Hopdwood dalam (Ahmad Fauzi, 2017), “Sistem
Informasi Akuntansi adalah Kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan
yang diatur untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi yang berguna”.
Sedangkan menurut Hall dalam jurnal (Nuraini, Karamoy, dan Pontoh, 2014),
“ Sistem Informasi Akuntansi terdiri atas catatan-catatan dan metode yang digunakan
untuk memulai mengidentifikasikan, menganalisis dan mencatat transaksi organisasi
untuk memperhitungkan aktiva dan kewajiban terkait”.
Menurut Peranginangin (2014:52), “Tujuan dari sistem informasi akuntansi
adalah nenyediakan informasi dengan cara membuat atau menerbitkan laporan-
laporan, misalnya laporan keuangan”.
2.1.5. Pendapatan
Menurut M. Fuad, dkk. dalam (Prastika, 2015), “Pendapatan adalah perangkat
suatu organisasi sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa kepada pihak lain
dalam periode akuntansi tertentu”.
2.1.6. Sewa
Menurut Saefulloh dalam (Kertajaya, 2017), “Penyewaan yaitu suatu kegiatan
yang melayani jasa peminjaman dengan tidak mengabaikan suatu ketentuan atau
kesepakatan dan syarat-syarat yang berlaku di dalam organisasi tersebut guna
mencapai satu tujuan bersama”.
13
2.1.7. Java
Java sebagai salah satu bahasa pemrograman yang sudah berumur dari era
1990-an, kian berkembang dan melebarkan dominasinya di berbagai bidang. Salah
satu penggunaan terbesar Java adalah dalam pembuatan aplikasi native untuk
Android. Selain itu Java pun menjadi pondasi bagi berbagai bahasa pemrograman
seperti Kotlin, Scala, Clojure, Groovy, JRuby, Jython, dan lainnya yang
memanfaatkan Java Virtual Machine sebagai rumahnya.
Biasanya menggunakan salah satu dari tiga IDE populer seperti NetBeans,
Eclipse, atau Intellij IDEA. Java pun memiliki package manager yang mulai populer
sejak digunakan di Android Studio yang bernama Gradle.
2.1.8. Basis Data
Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:203), “Database merupakan kumpulan
data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain,tersimpan
diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
Menurut Indrajani (2015:70), “Basis data adalah kumpulan data yang saling
berhubungan secara logis dan didesain untuk mendapatkan data yang dibutuhkan
oleh suatu organisasi”.
2.1.9. MySQL
Menurut Sidik (2014:72), “MySQL adalah software database yang termasuk
paling popular di lingkungan Linux, kepopuleran ini karena ditunjang performasi
query dari databasenya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat, dan jarang
14
bermasalah. MySQL juga telah tersedia di lingkungan windows. Perintah Dasar
MySQL”.
Tabel II. 1.
Perintah Dasar MySQL
Perintah Keterangan
Show databases Perintah ini digunakan untuk
menampilkan atau melihat daftar
database yang sudah ada (sudah dibuat);
Use Perintah ini digunakan untuk masuk atau
mengakses database yang sudah ada;
Show tables Perintah ini digunakan untuk melihat atau
menampilkan semua tabel yang ada di
dalam database aktif (yang sudah dibuka,
sudah di use);
Desc/Describe Perintah ini digunakan untuk melihat
struktur tabel;
Quit Perintah ini digunakan untuk keluar
MySQL Server.
(Sumber : Nugroho (2014:29))
2.1.10. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut Pressman (2015:42), “model waterfall adalah model klasik yang
bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software”. Nama model ini
sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut juga dengan
“classic life cycle” atau metode waterfall. Model ini termasuk kedalam model
15
generic pada rekayasa perangkat lunak dan pertama kali diperkenalkan oleh Winston
Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model
yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan
pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap
demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan
berurutan.
2.2. Peralatan Pendukung
2.2.1. Entity Relationship Diagram
1. Definisi ERD (Entity Relational Diagram)
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:50), “Entity Relationship Diagram
(ERD) adalah pemodelan awal basis data yang dikembangkan berdasarkan teori
himpunan dalam bidang matematika untuk pemodelan basis data relasional”.
2. Simbol-simbol ERD
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:50), menjelaskan adapun simbol-
simbol yang digunakan dalam ERD, yaitu:
Tabel II. 2.
Simbol-simbol Entity Relationship Diagram (ERD)
No Simbol Keterangan
1 Entitas/ entity
Entitas merupakan data inti yang akan
disimpan; bakal sistem pada basis data;
benda yang memiliki data dan harus
disimpan datanya agar dapat diakses oleh
aplikasi sistem, penamaan entitas biasanya
Nama_entitas
16
lebih ke kata benda dan belum merupakan
nama sistem.
2 Atribut
Field atau kolom data yang butuh disimpan
dalam suatu entitas.
3 Atribut kunci primer
Field atau kolom data yang butuh disimpan
dalam suatu entitas dan digunakan sebagai
kunci akses record yang diinginkan;
biasanya berupa id, kunci primer dapat
lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi
dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat
unik (berbeda tanpa ada yang sama).
4
Atribut multinilai/ multivalue
Field atau kolom data yang butuh disimpan
dalam suatu entitas yang dapat memiliki
nilai lebih dari satu.
5 Relasi
Relasi yang menghubungkan antar entitas,
biasanya diawali dengan kata kerja.
6 Asosiasi / association
Penghubung antara relasi dan entitas di
mana di kedua ujungnya memiliki
multiplicity kemungkinan jumlah
pemakaian. Kemungkinan jumlah
maksimum keterhubungan antara entitas
satu dengan entitas yang lain disebut
dengan kardinalitas. Misalkan ada
Nama_atribut
Nama_kunci_primer
Nama_atribut
Nama_relasi
17
kardinalitas 1 ke N atau sering disebut
dengan one to many menghubungkan
entitas A dan entitas B.
(Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2014:50))
2.2.2. Logical Record Structure (LRS)
Logical record structure merupakan struktur record pada sistem yang
terbentuk dari hasil antara himpunan entitas. Memiliki aturan pokok yang sangat
dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik perhatian utama.
Menurut Rahmayu 2015, “LRS merupakan hasil dari pemodelan Entity
Relationship (ER) beserta atributnya sehingga terlihat hubungan-hubungan antara
entitas”. Menentukan kardinalitas, jumlah table dan Foreign Key (FK) sebagai
berikut:
a. One-to-one
Satu entitas berhubungan dengan paling banyak satu entitas lain.
b. One-to-many
Satu entitas dapat berhubungan dengan lebih dari satu entitas lain.
c. Many-to-many
Beberapa entitas dapat berhubungan dengan beberapa entitas lain.
2.2.3. Unified Modelling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan
untuk menuliskan blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk
memvisualisasikan, menentukan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari
sistem perangkat lunak.
18
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:137), “UML merupakan bahasa
visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah ystem dengan
menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk
melakukan pemodelan”.
Menurut Mulyani (2016:48), “UML adalah sebuah teknik pengembangan
ystem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan
melakukan spesifikasi pada sistem”.
2.2.4. Use Case Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:155), “Use case atau diagram use
case merupakan pemodelan untuk kelakukan ( behavior ) sistem informasi yang akan
dibuat”.
Tabel II. 3.
Use Case Diagram
Simbol Deskripsi
Use Case
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
unit-unit yang saling tertukar pesan antar unit
atau aktor; biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja diawal frase nama Use
Case
Aktor/ Actor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar
sistem informaasi yang akan dibuat itu sendiri,
jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar
Nama Use
19
orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang:
biasanya dinyatakan menggunakan kata benda
diawal frase nama aktor
Asosiasi / assosiation
Komunikasi antara aktor dan use case yang
berpartisifasi pada use case atau use case
memiliki interaksi dengan aktor
Ekstensi / extend
<<extend>>
Relasi use case tambahan kesebuah use case
dinamakan use case yang ditambahkan dapat
berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan
itu; mirip dengan prinsip intherince pada
pemrograman berorientasi objek; biasanya use
case tambahan memiliki nama depan yang sama
dengan use case yang ditambahkan.
Generalisasi / generalization
Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-
khusus) antara dua buah use case dimana fungsi
yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari
laainnya.
(Sumber : Rosa dan Shalahuddin (2014:156))
2.2.5. Activity Diagram
1. Definisi Activity Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:161), “Diagram aktivitas atau
activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah
sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.
20
Didalam diagram aktivitas banyak juga mendefinisikan hal-hal seperti berikut
ini:
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan
merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem atau user interface dimana
setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.
c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
2. Simbol- simbol Activity Diagram
Tabel II. 4.
Simbol-Simbol Activity Diagram
Simbol Deskripsi
Status Awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah
status awal
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem,
aktivitas biasanya diawali dengan kata
kerja
Percabangan / decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu
Penggabungan / join
Asosiasi penggabungan dimana lebih
dari satu aktivitas digabungkan
21
menjadi satu
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki
sebuah status akhir
Swimlane
Atau
Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas
yang terjadi
(Sumber : Rosa dan Shalahuddin (2014:162))
2.2.6. Diagram sequence
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:165), “Diagram sequence
menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup
objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”.
2.2.7. Class Diagram
Menunjukan hubungan satu set kelas, interface, dan kolaborasi. Diagram
kelas juga merupakan dasar untuk beberapa diagram terkait yaitu diagram komponen
dan diagram deployment.
22
Tabel II. 5.
Simbol-simbol Class Diagram
Simbol Deskripsi
Kelas
Kelas pada struktur sistem
Antarmuka / Interface
Nama_interface
Sama dengan konsep interface dalam
pemrograman berorientasi objek
Asosiasi / Association
Relasi antar kelas dengan makna umum,
asosiasi biasanya juga disertai dengan
multiplicity
Asosiasi berarah / Directed
Association
Relasi antarkelas dengan makna kelas satu
digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi
biasanya juga disertai dengan multiplicity
Generalisasi
Relasi antarkelas dengan makna generalisasi-
spesialisasi (umum khusus)
Kebergantungan / Dependency
Relasi antar kelas dengan makna
kebergantungan antarkelas
Agregasi / Aggregation
Relas antarkelas dengan makna semuabagian
(whole-part)
(Sumber : Rosa dan Shalahuddin, (2014:146))
23
2.2.8. Deployment Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:154) pada diagram deployment
atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses
eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-
hal seperti sistem tambahan dan sistem client/server.
2.2.9. User Interface
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2015:189), system interfaace adalah
suatu input dan output yang memerlukan campur tangan manusia dan memiliki input
secara otomatis yang berasal dari system lain atau setiap transaksi yang diperoleh
dari system lain.
2.2.10. Code Generation
Perancangan kode unik sangat diperlukan agar setiap data yang masuk
memiliki identifikasi masing-masing dan mencegah terjadinya redudansi data dimana
kode yang yang dibuat tersusun dari aturan-aturan yang dirancang berdasarkan
elemen-elemen tertentu yang digunakan oleh perancang kode.