bab ii - karya tulis fotografi
DESCRIPTION
KARYA TULIS - FOTOGRAFITRANSCRIPT
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Fotografi
Kata 'Fotografi' berasal dari kata Yunani yaitu "Fos": Cahaya dan
"Grafo": Melukis/menulis. Jadi Fotografi itu sendiri adalah proses
melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah
umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar
atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang
mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling
populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak
ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan
pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya.
Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat
akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki
medium pembiasan (atau yang sering disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk
menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter.
Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer
bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi
ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (Shutter
Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai
5
pajanan (exposure). Pada dasarnya, tugas seorang fotografer hanya
mengatur pajanan (exposure) yang tepat sehingga foto yang dihasilkan
baik. Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan
film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
2.2 Macam Fotografi
Aerial photography
Dalam fotografi, Aerial view didefinisikan sebagai suatu pandangan dari
sebuah benda dari atas, seolah-olah itu pengamat burung (bird’s eye
view), sering digunakan dalam pembuatan cetak biru, denah dan peta.
Istilah ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan pandangan miring,
diambil dari perspektif yang dibayangkan.
Chronophotography
Chronophotography, seperti namanya, adalah fotografi menangkap
gerakan dari waktu ke waktu melalui serangkaian gambar diam, yang
biasanya digabungkan menjadi satu foto untuk analisis selanjutnya.
Fine art photography
Fine art photography mengacu pada foto-foto yang dibuat untuk
memenuhi visi kreatif para seniman. Fine art photography berlawanan
dengan Foto Jurnalistik dan Fotografi Komersial. Foto Jurnalistik
6
menyediakan dukungan visual untuk cerita, terutama di media cetak.
Fotografi komersial fokus utama adalah untuk menjual produk atau jasa.
Forensic photography
Forensic photography adalah seni menghasilkan reproduksi yang akurat
dari TKP atau lokasi kecelakaan untuk kepentingan pengadilan atau untuk
membantu dalam penyelidikan. Ini adalah bagian dari proses
pengumpulan bukti. Menyediakan penyelidik dengan foto-foto tubuh,
tempat dan item yang terlibat dalam kejahatan. Contohnya gambar
kecelakaan menunjukkan mesin rusak, atau kecelakaan mobil, dan
sebagainya. Fotografi jenis ini melibatkan memilih pencahayaan yang
benar dan sebuah koleksi dari sudut pandang yang berbeda.
Heliography
Heliography adalah proses fotografi yang diciptakan oleh Joseph
Nicéphore Niépce sekitar 1822, yang digunakan untuk membuat foto
permanen yang dikenal paling awal dari alam, 'View from the Window at
Le Gras' (c. 1826). Proses tersebut menggunakan aspal sebagai lapisan
pada kaca atau logam, yang mengeras dalam kaitannya dengan eksposur
terhadap cahaya. Ketika piring itu dicuci dengan minyak lavender, hanya
bidang gambar yang mengeras tetap.
7
High dynamic range photography
Dalam pengolahan gambar, komputer grafis, dan fotografi, high dinamic
range photography (HDRI atau hanya HDR) adalah seperangkat teknik
yang memungkinkan jangkauan dinamis yang lebih besar dari luminances
antara area terang dan paling gelap dari sebuah gambar daripada teknik-
teknik pencitraan digital standar atau metode fotografi. Jangkauan dinamis
yang lebih luas ini memungkinkan HDR gambar untuk lebih akurat
mewakili berbagai tingkat intensitas yang ditemukan di adegan-adegan
nyata, mulai dari sinar matahari langsung sampai cahaya bintang.
Macro photography (Fotografi macro)
Fotografi Makro adalah fotografi close-up atau jarak dekat. Definisi klasik
adalah bahwa gambar diproyeksikan pada "film plane" (yaitu film atau
sensor digital) dekat dengan ukuran yang sama sebagai subyek. pada film
35 mm misalnya, lensa biasanya dioptimalkan untuk fokus tajam pada
area kecil mendekati ukuran film bingkai. Sebagian besar format 35mm
lensa makro paling tidak mencapai 1:2, artinya, gambar pada film adalah
1/2 ukuran objek yang sedang difoto. Banyak 35mm lensa makro 1:1,
yang berarti gambar pada film ini sama besarnya dengan objek yang
sedang difoto. Perbedaan penting lainnya adalah bahwa dirancang untuk
lensa makro biasanya mereka makro tajam pada jarak dan tidak cukup
sebagai tajam pada jarak fokus yang lain.
8
Panoramic photography
Fotografi Panorama adalah teknik fotografi dengan menggunakan
peralatan atau software khusus yang menangkap gambar dengan bidang
pandang memanjang. Kadang-kadang dikenal sebagai fotografi format
lebar. Meskipun tidak ada pembagian resmi antara "wide-angle" dan
fotografi panorama, "wide angle" biasanya mengacu pada jenis lensa, tapi
jenis lensa ini tidak selalu menghasilkan gambar panorama. Beberapa foto
panorama memiliki aspek rasio 4:1 dan terkadang 10:1, yang meliputi
bidang pandang hingga 360 derajat. Kedua aspek rasio dan cakupan
lapangan merupakan faktor penting dalam menentukan sebuah gambar
panorama sejati.
Rembrandt photography
Teknik pencahayaan Rembrandt adalah teknik pencahayaan yang
kadang-kadang digunakan di studio foto fotografi. Hal ini dapat dicapai
dengan menggunakan satu cahaya dan sebuah reflektor, atau dua lampu,
dan sangat populer karena dapat menghasilkan gambar yang tampak
alami dan menarik dengan peralatan minimal. Nama ini diambil dari
pelukis Belanda Rembrandt yang dikenal karena menggunakan cahaya.
Rephotography
Rephotography adalah tindakan mengulangi fotografi dari situs yang
sama, dengan waktu jeda antara dua gambar, sebuah "dulu dan
9
“sekarang" lihat dari suatu daerah tertentu. Ada yang santai, biasanya
diambil dari titik pandangan yang sama tetapi tanpa memperhatikan
musim, lensa cakupan atau pembingkaian. Beberapa sangat tepat dan
melibatkan studi yang cermat terhadap gambar asli.
Street photography
Street photography adalah jenis fotografi dokumenter yang menampilkan
subjek dalam situasi terang di dalam tempat-tempat umum seperti jalan,
taman, pantai, mall, konvensi politik, dan pengaturan lainnya.
Street fotography menggunakan teknik-teknik dalam fotografi lurus bahwa
hal itu menunjukkan visi murni dari sesuatu, seperti memegang sebuah
cermin bagi masyarakat. Street photography sering cenderung ironis dan
dapat menjauhkan dari materi pelajaran, dan sering berkonsentrasi pada
satu saat manusia, terperangkap pada saat yang menentukan atau pedih.
Di sisi lain, banyak jalan fotografi mengambil pendekatan yang
berlawanan dan memberikan yang sangat harfiah dan sangat pribadi
render dari materi pelajaran, memberikan para penonton pengalaman
yang lebih mendalam dari jalan-jalan kehidupan mereka mungkin hanya
sambil lalu akrab dengan. Pada abad ke-20, fotografer jalanan telah
memberikan suatu teladan dan catatan terperinci budaya jalanan di Eropa
dan Amerika Utara, dan di tempat lain untuk yang agak kecil.
10
Vernacular photography
Fotografi Vernakular atau fotografi amatir mengacu pada penciptaan foto
amatir atau tidak diketahui oleh fotografer yang mengambil kehidupan
sehari-hari dan hal-hal umum sebagai subjek. Definisi yang lebih dikenal
atau ‘bahasa sehari-hari’-nya adalah fotografi dengan kualitas yang masih
'tradisional'. Contoh foto-foto daerah termasuk perjalanan dan foto-foto
liburan, foto keluarga, foto teman, kelas potret, identifikasi foto, dan foto-
foto bilik. Foto Vernakular adalah jenis seni disengaja, dalam arti bahwa
mereka sering tidak sengaja artistik.
2.3Pengertian Kamera
Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama
ini didapat dari "Camera Obscura", bahasa Latin untuk "ruang gelap",
mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan
berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak
ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain
secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera
merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu
bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa
membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng
ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya.
Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik.
11
2.3.1 Komponen Kamera
Sebuah kamera minimal terdiri atas:
a. Kotak yang kedap cahaya (badan kamera)
b. Sistem lensa
c. Pemantik potret (shutter)
d. Pemutar film
2.3.1.1 Badan Kamera
Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya yang
dihubungkan dengan lensa yang menjadi satu-satu nya tempat cahaya
yang akan masuk, di bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan
diatur agar tepat mengenai dan membakar film.
Di kamera professional, biasanya ditambahkan beberapa tombol pengatur
seperti:
a.) Pengatur ISO/ASA film
b.) Shutter Speed
c.) Aperture (Bukaan diafragma)
Dan bisa pula ditambahkan peralatan seperti :
a.) Blitz ( lampu kilat/flash)
b.) Tripod
c.) Lightmeter
12
2.3.2.2. Lensa
Dalam bidang fotografi, lensa merupakan alat vital dari kamera yang
berfungsi memfokuskan cahaya hingga mampu membakar medium
penangkap (atau lebih umum dikenal dengan nama film). Terdiri atas
beberapa lensa yang berjauhan yang bisa diatur sehingga menghasilkan
ukuran tangkapan gambar dan variasi fokus yang berbeda.
Di bagian luar lensa fotografi biasanya ditempatkan tiga cincin pengatur,
yaitu cincin panjang fokus (untuk lensa jenis variabel), cincin diafragma,
dan cincin fokus.
Beberapa lensa-lensa khusus:
Lensa Cepat
Lensa cepat (fast lens) adalah lensa dengan nilai tingkap tunggal yang
merupakan nilai maksimumnya. Dengan tingkap tunggal, sebuah lensa
cepat masih mempunyai beberapa variasi nilai bukaan yang lebih besar.
Lensa Lambat
Digunakan untuk mengimbangi setting kecepataan bukaan rana sangat
rendah di badan kamera.
13
Lensa Makro
Lensa khusus untuk menangkap detail maksimal dari suatu objek. Banyak
digunakan untuk foto-foto produk dan sains.
Lensa Fokus Tunggal
Lensa fokus tunggal (fixed focus lens) adalah lensa dengan bidang fokus
tunggal, biasanya disetel pada jarak hiperfokal. Lensa fokus tunggal
didesain untuk mencapai jarak fokal (focal distance) yang maksimum
sehingga kedalaman ruang dapat mencapai rentang dari jarak dekat
hingga jarak terjauh (jarak hiperfokal).
Lensa Parfokal
Lensa parfokal (parfocal lens, true zoom lens) adalah sebuah lensa yang
mempertahankan ketajaman bidang fokusnya walaupun terjadi perubahan
panjang fokus lensa.
Lensa Fokus Halus
Lensa fokus halus (soft focus lens) adalah lensa dengan aberasi speris.
Soft focus adalah sebuah efek pada fotografi yang disebabkan oleh blur
akibat aberasi speris kanta. Sebuah lensa fokus halus didesain untuk
menimbulkan efek blur tersebut namun tetap menjaga ketajaman setiap
garis dari subyeknya. Efek soft focus yang ditimbulkan oleh lensa ini tidak
sama dengan efek out of focus yang disebabkan posisi subyek di luar
14
bidang fokus. Lensa ini dilengkapi dengan sistem pengaturan aberasi
speris, jika aberasi speris tersebut dimatikan, lensa akan menghasilkan
citra dengan fokus yang tajam seperti lensa lain pada umumnya.
Lensa Sudut Lebar
Lensa sudut lebar (wide angle lens) adalah lensa dengan panjang fokus
lebih pendek daripada lensa normal, sesuai dengan ukuran bingkai citra
pada bidang film pada kamera film, maupun dimensi sensor foto pada
bidang fokal pada kamera digital. Menurut standar fotografi, lensa normal
adalah lensa yang mempunyai panjang fokus mendekati panjang diagonal
bidang fokal. Lensa sudut lebar dengan panjang fokus yang lebih pendek
akan memproyeksikan lingkaran citra yang lebih besar ke bidang fokal.
Lensa Tele
Lensa tele (telephoto lens) adalah lensa dengan konstruksi panjang yang
lebih pendek daripada panjang fokusnya sehingga mengakibatkan pusat
optis (optical center) berada di luar badan lensa. Sebuah lensa tele dapat
dikenali dengan adanya susunan kanta yang disebut telephoto group yang
didesain untuk jarak fokus (focus distance) yang jauh.
Lensa Variabel
Lensa variabel (varifocal lens, zoom lens) adalah lensa yang tidak dapat
mempertahankan bidang fokus pada saat terjadi perubahan panjang fokus
15
karena posisi bidang fokal juga ikut tergeser, sehingga diperlukan
pemfokusan ulang setiap terjadi perubahan panjang fokus. Panjang fokus
dari lensa variabel tidak tunggal, tetapi dapat diubah-ubah pada rentang
tertentu dari nilai minimum ke nilai maksimumnya. Ukuran lensa variabel
sering ditentukan dengan rasio dari panjang fokus lensa yang terpanjang
dan terpendek.
Lensa Superzoom
Lensa superzoom (superzoom lens, hyperzoom lens) adalah lensa
fotografi dengan faktor panjang fokus (focal length factor) yang sangat
besar, lebih besar dari 4x. Faktor panjang fokus dapat berkisar hingga 15x
zoom pada kamera refleks lensa tunggal dan 26x pada kamera digital,
hingga 100x pada kamera televisi profesional.
Lensa Prima
Lensa prima (prime lens) adalah lensa dengan panjang fokus tunggal.
Lensa prima sering dikatakan mempunyai nilai lebih pada ketajaman hasil
citra. Dengan ukuran yang lebih kecil, lensa prima mempunyai bobot yang
lebih ringan dan harga yang lebih murah dibandingkan dengan lensa
zoom pada mutu yang sama. Lensa prima juga mempunyai kelebihan
pada kecepatan lensa dan dengan diameter tingkap yang besar (nilai
bukaan yang kecil), sebuah lensa prima menjadi lebih handal untuk
16
digunakan pada pemotretan low light photography dan menimbulkan efek
blur dengan kedalaman ruang yang rendah.
Lensa Normal
Dalam fotografi dan sinematografi, lensa normal (normal lens) adalah
sebuah lensa yang memetakan citra yang nampak seperti perspektif
pandang normal mata manusia. Pemetaan perspektif tersebut didapat
karena panjang fokus lensa sebanding dengan jarak diagonal bidang fokal
dengan sudut pandang diagonal sekitar 53 derajat.
Perspective Correction Lens
Sering juga disebut lensa arsitektur. Lensa ini memperbaiki efek perspektif
yang selalu terjadi jika memotret benda tiga dimensi dalam jarak relatif
dekat.
2.3.2.3 Pemantik Potret (Shutter)
Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di
antara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur
waktu untuk memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu
ini ialah singkatnya pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan
berkas cahaya mengenai film.
17
Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera
sebanding dengan besarnya nilai maksimum shutter speed yang bisa
digunakan.
2.3.2.4. Bagian lain sebuah kamera, antara lain:
1. Mekanisme pemutar film gulungan agar bagian-bagian film itu
bergantian dapat disingkapkan pada objek
2. Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa
dan film,
3. Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan
apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan
terfokuskan
4. Lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret
dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang
mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau
gambar yang memuaskan.
5. Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak
memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut.
2.4Istilah-istilah pada kamera
ISO/ASA (ISO Speed)
Kecepatan film adalah istilah dalam fotografi untuk mengukur tingkat
kesensitivitas atau kepekaan film foto terhadap cahaya. Film dengan
18
kepekaan rendah (memiliki angka ISO rendah) membutuhkan sorotan
atau Exposure yang lebih lama sehingga disebut slow film, sedangkan film
dengan kepekaan tinggi (memiliki angka ISO tinggi) membutuhkan
exposure yang singkat.
Diafragma (Aperture)
Diafragma adalah komponen dari lensa yang berfungsi mengatur
intensitas cahaya yang masuk ke kamera. Diafragma lensa biasanya
membentuk lubang mirip lingkaran atau segi tertentu. Ia terbentuk dari
sejumlah lembaran logam (umumnya 5, 7, atau 8 lembar) yang dapat
diatur untuk mengubah ukuran lubang (disebut tingkap atau Aperture)
dimana cahaya akan lewat. Tingkap akan mengembang dan menyempit
persis pupil di mata manusia.
Karena fungsinya untuk menghentikan cahaya yang akan masuk ke
bidang fokal, diafragma juga disebut sebagai stop, blind, field stop dan
flare stop. Dan untuk itu, diafragma selalu diletakkan pada jalan masuk
antara subyek, lensa dan bidang fokal. Titik tengah tingkap pada
diafragma merupakan sumbu optis dari sebuah lensa.
Kecepatan Rana (Shutter Speed)
Dalam istilah fotografi, Kecepatan rana atau Shutter Speed adalah ukuran
kecepatan rana membakar medium penangkap cahaya (lebih umum
19
disebut film atau sensor digital). Umumnya Kecepatan rana terdiri dari
urutan angka 8000, 4000, 2000, 1000, 500, 250, 125, 60, 30, 15, 8, 4, 2,
dan 1. Angka ini merupakan angka kebalikan dari lama pajanan dalam
detik. Misalnya angka 30 berarti 1/30 detik, dan seterusnya.
Pajanan (Exposure)
Pajanan (exposure) adalah istilah dalam fotografi yang mengacu kepada
banyaknya cahaya yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar)
dalam proses pengambilan foto. Untuk membantu fotografer mendapat
setting paling tepat untuk pajanan, digunakan lightmeter. Lightmeter, yang
biasanya sudah ada di dalam kamera, akan mengukur intensitas cahaya
yang masuk ke dalam kamera, sehingga didapat pajanan normal.
2.5Jenis-jenis Kamera
2.5.1 Berdasarkan media penangkap cahaya:
Kamera film
Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang
menjadi populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret,
karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa
kadang dapat ditukar-tukar dan kamera itu dapat memuat gulungan film
untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.
20
Jenis film
Pembagian film berdasarkan ukuran:
1. Small format (35mm)
2. Medium format (100-120mm)
3. Large format
Angka di atas berarti ukuran diagonal film yang digunakan. Setiap jenis
ukuran film harus menggunakan kamera yang berbeda pula.
Kamera polaroid
Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang bisa langsung mecetak
gambar sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.
Kamera digital
Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa
menggunakan film. Pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu
objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang
karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai
gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang
di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-
beda. Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal
memory ataupun external memory yang menggunakan memory card.
21
2.5.2 Bedasarkan Mekanisme kerja
Kamera single lens reflex
Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang
lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang
(viewfinder) adalah juga apa yang akan di tangkap pada film.
Kamera instan
Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera,
sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar
diafragma dan kecepatan pemetik potret secara otomatis telah diatur.
2.5.3 Berdasarkan teknologi viewfinder
Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan komposisi
fotografi. Fotografer ahli biasanya akan lebih memilih viewfinder dengan
kualitas baik dan mampu memberikan gambaran tepat seperti apa yang
akan tercetak.
Kamera saku
Jenis yang paling populer digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak
bisa diganti, umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan
cahaya yang melewati lensa langsung membakar medium. Kelemahan
film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan
22
yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela
pembidik (viewfinder) dengan lensa.
Kamera TLR
Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh kamera TLR (Twin Lens Reflex).
Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lensa di bawahnya.
Namun tetap ada kesalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan
posisi kedua lensa tidak sama.
Kamera SLR (Single Lens Reflex)
Pada kamera SLR, cahaya yang masuk ke dalam kamera dibelokkan ke
mata fotografer sehingga fotografer mendapatkan bayangan yang identik
dengan yang akan terbentuk. Saat fotografer memencet tombol kecepatan
rana, cahaya akan dibelokkan kembali ke medium (atau film). Lensa
kamera SLR dapat diganti ganti sesuai kehendak, sangat disukai para ahli
foto atau bagi para pemilik hobi fotografi.
2.5.4 Toy Camera
Toy camera adalah kamera simpel, murah dan terbuat dari
sebagian besar plastik, kadang termasuk lensanya. Istilah ini
menyesatkan, karena kamera-kamera ini bukan sekedar 'mainan', tetapi
mampu mengambil foto. Kamera Diana, sebuah kamera murah yang
dibuat tahun 1960-an dari Hong Kong, biasanya kamera paling
23
diasosiasikan dengan istilah 'kamera mainan'. Kamera lain seperti LOMO,
Lubitel, dan Holga, yang pada awalnya dimaksudkan sebagai konsumen
pasar massal kamera, juga menjadi identik dengan istilah tersebut.
Banyak fotografer profesional yang memanfaatkan toy camera dan
seringkali menggunakan efek optik dari lensa murah toy camera untuk
mengambil foto-foto yang memenangkan penghargaan. Fotografi dengan
menggunakan toy camera telah banyak dipamerkan di banyak
pertunjukan seni populer, seperti the annual Krappy Kamera show di
Galeri Foto Soho, TriBeCa, New York City. Berbagai media publikasi
seperti majalah Popular Photography telah memuji keunggulan dari
kamera Diana sebagai "seni" memproduksi pembuat gambar.
24