bab ii kajian teoritik a. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4110/4/diana kusmira sari - bab...
TRANSCRIPT
5
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Deskripsi Konseptual
Pada deskripsi konseptual ini akan dibahas tentang kemampuan
komunikasi matematika, multiple intillegences dan gender.
1. Kemampuan Komunikasi Matematis
a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi berupa
gagasan atau ide dari seseorang kepada orang lain (Majid, 2013: 284).
Dilihat dari prosesnya, komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal adalah
komunikasi yang menggunakan bahasa, baik bahasa tulisan maupun
bahasa lisan. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang
menggunakan isyarat, gambar, lambang, dan sejenisnya. Sedangkan
Mulyana (2008: 3) menjelaskan komunikasi adalah proses berbagi makna
melalui perilaku verbal dan nonverbal yang melibatkan dua orang atau
lebih. Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu sumber membangkitkan
respons pada penerima melalui penyampaian suatu pesan dalam bentuk
tanda atau simbol, baik bentuk verbal atau bentuk nonverbal. Untuk
mengembangkan kemampuan berkomunikasi, seseorang dapat
menyampaikan dengan berbagai bahasa termasuk bahasa matematis.
Matematika memiliki bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan
baik, penalaran yang jelas dan sistematis, dan struktur atau keterkaitan
5
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
6
antar konsep yang kuat. Menurut Susanto (2013: 183) matematika
merupakan ide abstrak yang berisi simbol-simbol, maka konsep
matematika harus dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol
tersebut. Matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan
alat pikir, berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan
praktis, yang unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan konstruksi,
generalitas dan individualitas, dan mempunyai cabang antara lain
aritmatika, aljabar, geometri, dan analisis (Uno, 2009: 109).
Susanto (2013: 213) menjelaskan komunikasi matematis dapat
diartikan sebagai suatu peristiwa dialog atau saling hubungan yang terjadi
di lingkungan kelas, dimana terjadi pengalihan pesan, dan pesan yang
dialihkan berisikan tentang materi matematika yang dipelajari siswa,
misalnya berupa konsep, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah.
Sejalan dengan pernyataan Ansari (2016: 16) yang menyatakan bahwa
komunikasi matematis terdiri atas komunikasi lisan dan komunikasi
tulisan. Komunikasi lisan dapat diartikan sebagai suatu peristiwa saling
interaksi (dialog) yang terjadi dalam suatu lingkungan kelas atau
kelompok kecil, dan terjadi pengalihan pesan berisi tentang materi
matematika yang sedang dipelajari baik antar guru dengan siswa maupun
antar siswa itu sendiri. Sedangkan komunikasi tulisan merupakan
kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide matematika dalam
fenomena dunia nyata melalui grafik/gambar, tabel, persamaan aljabar,
ataupun dengan bahasa sehari-hari.
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
7
Berdasarkan para pendapat pakar dirumuskan pengertian
kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan siswa dalam
menyampaikan gagasan atau ide matematis yang dilakukan dalam bentuk
verbal maupun nonverbal yang berisi simbol, gambar, notasi, istilah,
grafik, aljabar, ataupun bahasa sehari-hari dan disertai dengan penjelasan
untuk memperjelas ide matematis mereka.
Kemampuan komunikasi matematis penting dimiliki oleh setiap
siswa karena (1) kemampuan komunikasi matematika menjadi kekuatan
sentral bagi siswa dalam merumuskan konsep dan strategi; (2) kemampuan
komunikasi matematis sebagai modal keberhasilan bagi siswa terhadap
pendekatan dan penyelesaian dalam eksplorasi dan investigasi matematika;
(3) kemampuan komunikasi matematis sebagai wadah bagi siswa dalam
berkomunikasi dengan temannya untuk memperoleh informasi (Susanto,
2013: 214).
b. Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis
Agar dapat mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa,
perlu dirumuskan beberapa indikator. Menurut Sumarmo (2012: 14),
kegiatan yang tergolong pada komunikasi matematik diantaranya adalah
sebagai berikut :
1) Menyatakan suatu situasi, gambar, atau benda nyata kedalam bahasa,
simbol, ide, atau model matematika.
2) Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara lisan atau tulisan.
3) Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis secara lisan atau tulisan.
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
8
4) Membaca dengan pemahaman suatu representasi matematika tertulis.
5) Mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraf matematika dalam
bahasa sendiri.
Adapun indikator kemampuan komunikasi matematis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi matematis secara
tertulis, yaitu sebagai berikut:
1) Dapat mengekspresikan ide matematis secara tertulis serta
menggambarkannya secara visual.
Siswa dikatakan dapat mengekspresikan ide matematis secara
tertulis dan menggambarkannya secara visual apabila siswa dapat
menggambarkan bangun apa yang dimaksud di dalam soal yang
diberikan.
2) Dapat mengubah bentuk uraian kedalam model matematis.
Siswa dikatakan dapat mengubah bentuk uraian kedalam model
matematis apabila siswa dapat merubah informasi dari soal cerita
kedalam model matematika dengan menggunakan simbol dan atau
bahasa matematika yang tepat.
3) Dapat memberikan jawaban yang lengkap dan penjelasan mengenai
permasalahan matematika.
Siswa dikatakan dapat memberikan jawaban yang lengkap dan
penjelasan mengenai permasalahan matematika. Apabila siswa dapat
menyusun argumen penyelesaian dengan runtun dan menuliskan setiap
langkah penyelesaian sampai hasil akhir dengan menggunakan rumus
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
9
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
10
3
3 2
3
2
64 8 4
64 32
64
32
2
balokV p l t
dm dm dm t
dm dm t
dmt
dm
t dm
Setelah volume balok diketahui, selanjutnya menghitung
tinggi balok tersebut dari rumus volume balok.
Jadi tinggi balok tersebut adalah 2 dm.
c. Jika bagian tutup balok tersebut digunting, buatlah suatu model
matematis yang menyatakan luas permukaan balok tersebut, dengan
tinggi balok adalah t.(contoh pertanyaan indikator 2)
2 2
(2 8 ) (8 4) (2 4 )
16 32 8
24 32
L pt pl lt
t t
t t
t
c. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Komunikasi Matematis
Diduga ada beberapa faktor yang berkaitan dengan kemampuan
komunikasi matematis antara lain:
1) Pengetahuan prasyarat (prior knowledge)
Pengetahuan prasyarat merupakan pengetahuan yang telah dimiliki
siswa sebagai akibat proses belajar sebelumnya. Hasil belajar siswa
tentunya bervariasi sesuai kemampuan dari siswa itu sendiri. Ada siswa
berkemampuan diatas rata-rata, menengah bahkan ada yang dibawah
rata-rata. Jenis kemampuan yang dimiliki oleh siswa tersebut sangat
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
11
menentukan hasil pembelajaran selanjutnya. Namun demikian dalam
komunikasi matematik kemampuan awal siswa kadang-kadang tidak
dapaat dijadikan sebagai standar untuk meramalkan kemampuan
komunikasi lisan mauoun tulisan. Ada siswa yang kurang mampu
dalam komunikasi tulisan, tetapi lancar dalam komunikasi lisan, dan
sebaliknya ada siswa yang yang mampu dalam komunikasi tulisan
namun tidak mampu memberi penjelasan maksud dari tulisannya
(Ansari, 2016: 33).
2) Kemampuan membaca, diskusi, dan menulis
Ada suatu mata rantai yang saling terkait antara membaca, diskusi,
dan menulis. Seorang siswa yang rajin membaca, namun enggan
menulis maka akan kehilangan arah. Demikian juga sebaliknya, jika
seseorang gemar menulis , namun enggan membaca maka akan
berkurang makna ulisannya. Yang lebih baik adalah jika seseorang yang
gemar membaca dan suka berdiskusi, kemudian menuangkannya dalam
tulisan maka akan memantapkan hasil tulisannya.
Apabila siswa diberi tugas membaca mereka akan melakukan
elaborasi (pengembangan) apa yang telah dibaca. Ini berarti mereka
memikirkan gagasan, contoh-contoh, gambaran mental, dan konsep-
konsep lain yang berhubungan. Siswa juga akan mengorganisasi
informasi baru tersebut. Untuk merangsang organisasi terhadap
informasi, guru dapat memberkan bagan atau grafik yang memuat
konsep-konsep yang dipelajari.
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
12
Dalam diskusi siswa perlu memiliki keterampilan komunikasi lisan
yang dapat dilakukan dengan latihan secara teratur. Penelitian
menunjukkan bahwa hasil diskusi dapat menyadarkan siswa mengapa
jawabannya salah, dan membantu siswa melihat jawaban yang benar.
Selain itu, hasil diskusi dapat menjelaskan kepada siswa gambaran
bermacam-macam strategi dan proses yang digunakan siswa untuk
memecahkan masalah.
Selain membaca dan berdiskusi, kemampuan lain yang diduga
berkontribusi terhadap kemampuan komunikasi matematik adalah
menulis. Menurut Mayher (dalam Ansari, 2016: 37), menulis adalah
proses bermakna karena siswa secara aktif membangun hubungan
antara yang ia pelajari dengan apa yang ia sudah ketahui. Menulis dapat
membantu siswa membentuk pengetahuan secara implisit dan berpikir
lebih eksplisit sehingga mereka dapat melihat dan merefleksikan
pengetahuan dan pikirannya.
3) Pemahaman matematik (mathematical knowledge)
Istilah pemahaman mempunyai beberapa tingkat kedalaman arti
yang berbeda. Misalnya seorang mahasiswa matematika memahami
tentang suatu konsep matematika berbeda dengan seorang siswa
sekolah lanjutan. Hal ini berarti mahasiswa tersebut mengetahui banyak
hal tentang konsep itu. Demikian pula, ia mengetahui penerapan konsep
itu, maka ia mengetahui hubungannya dengan konsep lain. Dengan kata
lain, mahasiswa itu mengetahui konsep tadi sampai mendalam, jika
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
13
dibandingkan dengan keadaan seorang siswa sekolah lanjutan yang
telah memahami konsep itu. Oleh karena itu istilah pemahaman berbeda
menurut siapa yang memahami sesuatu dan apa yang dipahami.
Berkaitan dengan hal tersebut, Bloom (dalam Ansari, 2016: 39)
menyebutkan bahwa pemahaman dapat digolongkan dalam tiga segi
yang berbeda yaitu pemahaman translasi, interpretasi dan ekstrapolasi.
Pemahaman translasi adalah kemampuan untuk memahami suatu ide
yang dinyatakan dengan cara lain dari pada pernyataan asli yang
dikenal sebelumnya. Misalnya, individu mampu mengubah soal yang
tertulis dalam kalimat ke dalam bentuk simbol dan sebaliknya.
Pemahaman interpretasi adalah kemampuan untuk memahami atau
mampu mengartikan suatu ide yang diubah atau disusun dalam bentuk
lain seperti gambar, grafik, tabel, diagram, dan sebagainya. Pemahaman
ekstrapolasi adalah keterampilan untuk meramalkan kelanjutan dari
kecenderungan yang ada menerut data tertentu.
2. Multiple Intelligences (Kecerdasan Jamak)
a. Definisi Multiple Intelligences
Yaumi dan Ibrahim (2013 : 11) menjelaskan bahwa intelligences
adalah kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru atau perubahan
dalam lingkungan, kapasitas pengetahuan dan kemampuan untuk
memperolehnya, kapasitas untuk memberikan alasan dan berpikir abstrak,
kemampuan untuk memahami hubungan, mengevaluasi dan menilai, serta
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
14
kapasitas untuk menghasilkan pikiran produktif dan original. Gardner
(dalam Ekasari, 2014: 269) menyebutkan bahwa intelligences merupakan
kemampuan untuk memecahkan persoalan atau masalah dan menghasilkan
produk dalam suatu keadaan yang terstruktur. Jadi dapat disimpulkan
bahwa intelligences adalah kemampuan individu untuk berpikir dan
memecahkan masalah serta menghasilkan pemikiran yang produktif dan
original.
Berbagai pandangan mengenai intelligences yang hanya melihat
intelligences manusia dalam ruang lingkup yang terbatas, maka Howard
Gardner (dalam Yaumi dan Ibrahim, 2013 : 11) mencetuskan teori baru
yaitu multiple intelligences. Multiple intelligences dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan sebagai kecerdasan jamak atau kecerdasan ganda, dimana
kecerdasan yang dimilliki seseorang bukanlah hanya sebatas kecerdasan
bahasa dan logika-matematika saja namun lebih dari itu. Hal ini sejalan
dengan pendapat Yaumi dan Ibrahim (2013 : 11) bahwa Multiple
intelligences adalah berbagai keterampilan dan bakat yang dimiliki siswa
untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam pembelajaran. Dengan
adanya Multiple intelligences ini bertujuan untuk mentrasformasikan
sekolah agar kelak sekolah dapat mengakomodasi setiap siswa dengan
berbagai macam pola pikirnya yang unik (Amir, 2013: 4).
Menurut McKenzie (dalam Derakhsan dan Faribi, 2015 : 63)
menyebutkan bahwa Multiple intelligences terdiri dari tiga domain yang
terdiri dari domain analitik, domain introspektif, dan domain interaktif.
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
15
Dari ketiga domain ini menyajikan hubungan dari masing-masing
intelligences dan bagaimana intelligences bekerja dengan satu sama lain.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa multiple
intelligences merupakan berbagai kecerdasan yang dimiliki seseorang
untuk menyelesaikan persoalan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk
mengakomodasi setiap siswa dengan berbagai macam pola pikirnya.
b. Macam-macam intelligences
Beberapa jenis intelligences yang termasuk dalam Multiple
intelligences, yaitu:
1) Kecerdasan Verbal-Linguistik
Kecerdasan verbal-linguistik adalah kemampuan untuk
menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif baik secara lisan
maupun tertulis. Kecerdasan ini menuntut kemampuan anak untuk
menyimpan berbagai informasi yang berarti berkaitan dengan proses
berpikirnya (Amir, 2013: 4).
2) Kecerdasan Logis-Matematik
Kecerdasan logis-matematis adalah kemampuan yang berkaitan
dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif. Anak-anak
dengan kecerdasan logis-matematis yang tinggi memperlihatkan minat
yang besar terhadap kegiatan eksplorasi (Amir, 2013: 5).
3) Kecerdasan Visual-Spasial
Kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan untuk menangkap
dunia ruang-visual secara tepat, seperti yang dimiliki oleh para
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
16
pemburu, arsitek, navigator, dan dekorator. Anak dengan kecerdasan
visual-spasial yang tinggi cenderung berpikir secara visual (Amir,
2013:5).
4) Kecerdasan Jasmaniah-Kinestetik
Kecerdasan jasmaniah-kinestetik adalah kemampuan menggunakan
tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan
seperti ada pada aktor, atlet, penari, pemahat, dan ahli bedah. Anak
dengan kecerdasan ini biasanya mereka memiliki kontrol pada gerakan,
keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunan dalam bergerak. Mereka
mengeksplorasi dunia dengan ototnya (Amir, 2013: 5).
5) Kecerdasan Berirama-Musik
Kecerdasan berirama-musik adalah kemampuan untuk
mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati bentuk musik dan
suara. Anak yang mempunyai kecerdasan ini cenderung mudah
mengenali dan mengingat nada. Ia juga dapat mentransformasikan kata
menjadi lagu dan menciptakan berbagai permainan musik (Amir,
2013:6).
6) Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti dan
menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, watak orang lain. Anak
dengan kecerdasan ini memiliki interaksi yang baik dengan orang lain,
pintar menjalin hubangan sosial, serta mampu mengetahui dan
menggunakan beragam cara saat berinteraksi (Amir, 2013: 6).
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
17
7) Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berkaitan dengan
pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara
adaptif berdasar pengenalan diri. Anak dengan kecerdasan ini memiliki
kepekaan perasaan dalam situasi yang tengah berlangsung, memahami
diri sendiri, dan mampu mengendalikan diri dalam situasi konflik
(Amir, 2013: 6).
8) Kecerdasan Naturalistik
Kecerdasan naturalistik adalah kemampuan untuk dapat mengerti
flora dan fauna dengan baik. Anak-anak dengan kecerdasan ini
memiliki ketertarikan yang besar terhadap alam sekitar, termasuk pada
binatang (Amir, 2013: 6).
9) Kecerdasan Eksistensial-Spiritual
Kecerdasan eksistensial-spiritual adalah kemampuan mengenai
kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan
terdalam eksistensi atau keberadaan manusia. Anak yang memiliki
kecerdasan ini memiliki ciri-ciri yaitu cenderung bersikap
mempertanyakan segala sesuatu mengenai keberadaan manusia, arti
kehidupan, mengapa manusia mengalami kematian, dan realitas yang
dihadapinya (Amir, 2013: 6).
c. Domain Multiple Intelligences
McKenzie (dalam Yaumi, 2013: 134) mengelompokkan Multiple
Intelligences kedalam tiga domain, yaitu: interaktif, analitik, dan
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
18
introspektif. Ketiga domain ini dimaksudkan untuk memudahkan para
guru dan orang tua mengamati jenis kecerdasan, bakat, atau talenta yang
dimiliki oleh anak mereka. Pengembangan pembelajaran perlu mengetahui
lebih jauh berbagai kecerdasan agar pembelajaran yang didesain dapat
mengakomodasi berbagai keragaman kecerdasan dari peserta didik.
Berikut adalah penjelasan dari ketiga domain tersebut:
1) Domain Interaktif
Domain ini terdiri atas kecerdasan verbal, interpersonal, dan
kinestetik. Siswa biasanya menggunakan kecerdasan ini untuk
mengekspresikan diri dan mengeksplorasi lingkungan mereka.
Dimasukkannya ciri masing-masing dari ketiga kecerdasan ini sebagai
interaktif karena meskipun kecerdasan tersebut dapat dirangsang
melalui kegiatan pasif, mereka biasanya mengundang dan mendorong
interaksi untuk mencapai pemahaman. Bahkan jika siswa
menyelesaikan tugas secara individual, mereka harus
mempertimbangkan orang lain melalui cara mereka menulis,
menciptakan sesuatu, membangun, dan menggunakan pendekatan untuk
sampai pada kesimpulan. Kecerdasan interaktif diperoleh melalui
proses sosial yang terbangun secara alamiah (Yaumi dan Ibrahim,
2013:12).
2) Domain Analitik
Domain ini terdiri atas kecerdasan musik, logis, dan kecerdasan
naturalistik yang digunakan oleh siswa dalam menganalisis data dan
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
19
pengetahuan. Ketiga ciri kecerdasan ini disebut sebagai kecerdasan
analitik karena meskipun dapat memiliki komponen sosial atau
introspektif, kecerdasan tersebut kebanyakan dapat digunakan untuk
menganalisis dan menggabungkan data kedalam skema yang sudah ada.
Kecerdasan analitis pada dasarnya merupakan proses heuristik alamiah
(Yaumi dan Ibrahim, 2013: 13).
3) Domain Introspektif
Domain ini terdiri atas kecerdasan eksistensial, intrapersonal, dan
visual. Kecerdasan ini sangat jelas memiliki komponen afektif. Ketiga
kecerdasaan ini diklasifikasikan sebagai introspektif karena
memerlukan keterlibatan siswa untuk melihat sesuatu lebih dalam dari
sekedar memandang melainkan harus mampu membuat hubungan
emosional antara yang mereka pelajari dengan pengalaman masa lalu.
Disamping itu, siswa juga harus mempunyai keyakinan terhadap adanya
perubahan yang terjadi dalam pembelajaran baru. Kecerdasan
introspektif dapat dicapai melalui proses afektif secara alamiah (Yaumi
dan Ibrahim, 2013: 13).
3. Gender
Gender berasal dari bahasa Latin, yaitu “genus” yang berarti tipe
atau jenis. Gender merupakan perbedaan karakteristik antara laki-laki dan
perempuan yang dipengaruhi oleh sosial dan budaya. Zhu (2007)
menyatakan bahwa adanya perbedaan gender dipengaruhi oleh beberpa
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
20
faktor lain yaitu: kemampuan kognitif, biologis, dan psikologis sehingga
dapat mempengaruhi siswa dalam belajar. Siswa yang bergender laki-laki
dan perempuan memiliki perbedaan dalam berpikir dan memperlajari
matematika. Sejalan dengan pendapat Keitel (1998) yang menyatakan
bahwa gender, sosial dan budaya berpengaruh pada pembelajaran
matematika. Hal ini diperkuat oleh penelitian Maccoby dan Jackil (dalam
Amir, 2013) mengungkapkan bahwa ada perbedaan kemampuan antara
siswa laki-laki dan siswa perempuan, yaitu: (1) laki-laki lebih unggul
dalam penalaran, sedangkan perempuan lebih unggul dalam aspek
efektifnya (ketepatan, kecermatan, dan ketekunan); (2) laki-laki memiliki
kemampuan matematika dan mekanika yang lebih baik daripada
perempuan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa gender
merupakan perbedaan jenis kelamin seseorang yaitu laki-laki dan
perempuan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan istilah gender
untuk membedakan jenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam dimensi
biologis saja. Secara inteligensi, tidak ada perbedaan gender pada
kemampuan intelektual secara keseluruhan, namun perbedaan gender
muncul dibeberapa daerah kognitif seperti matematika dan kemampuan
verbal (Santrock, 2014: 186).
4. Materi
Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Materi pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
21
Kelas : VIII
Semester : II
Kompetensi Dasar :
1.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan
volume bangun ruang sisi datar (kubus, balok, prisma, dan limas),
serta gabungannya.
B. Penelitian Relevan
Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan terkait kemampuan
komunikasi matematis ditinjau dari multiple intelligences dan gender. Pada
penelitian mengenai deskripsi kemampuan komunikasi matematika siswa dalam
penyelesaian soal cerita pada materi sistem persamaan linier dua variabel yang
diteliti oleh Nusi, ddk (2013) menyimpulkan bahwa persentase kemampuan
komunikasi matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto dalam
menyelesaikan soal cerita pada materi sistem persamaan linier dua variabel
tergolong cukup baik. Hal ini dapat dilihat pada persentase untuk setiap
indikatornya. Dari ketiga indikator kemampuan komunikasi matematis dapat
dilihat bahwa siswa lebih mengalami kesulitan pada indikator kemampuan
menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematka. Salah satu
penyebabnya adalah siswa kurang mampu memahami soal, sehingga siswa
kesulitan dalam mengubah soal cerita kedalam model matematika.
Berbeda dengan penelitian tersebut, hasil penelitian mengenai deskripsi
kemampuan komunikasi matematis dan self-efficacy siswa kelas VII SMP Negeri
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
22
1 Jatilawang oleh Isnaningtyas (2015) menunjukkan hasil bahwa kelompok
prestasi tinggi kemampuan komunikasi matematis lengkap dengan melibatkan
gambar secara lengkap beserta keterangan pada gambar, sudah tampak dalam
model matematis dan penjelasan yang diberikan lengkap dan jelas; kelompok
prestasi sedang kemampuan komunikasi matematis cukup lengkap dengan
melibatkan gambar secara cukup lengkap namun tidak disertai keterangan pada
gambar, sudah tampak dalam model matematis namun belum jelas dan penjelasan
yang diberikan cukup lengkap dan cukup jelas; kelompok prestasi rendah
kemampuan komunikasi matematis sedikit lengkap sebagian tidak melibatkan
gambar, tidak tampak dalam model matematis dan penjelasan sulit dipahami dan
terlihat membingungkan.
Adapun persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti
tentang kemampuan komunikasi matematis siswa. Sedangkan perbedaan dengan
penelitian ini terletak pada variabel tinjauan, subjek, dan tempat penelitian. Pada
penelitian ini, variabel tinjauan yang digunakan adalah multiple intelligences dan
gender. Sedangkan tempat penelitiannya yaitu di SMP Negeri 2 Purwokerto
dengan subjek penelitian siswa kelas VIII tahun ajaran 2016/2017.
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan landasan teori dapat dirumuskan kerangka pikir sebagai
berikut :
Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan siswa dalam
menyampaikan gagasan atau ide matematis yang dilakukan dalam bentuk verbal
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
23
maupun nonverbal yang berisi simbol-simbol, gambar, notasi, istilah, grafik,
aljabar, ataupun bahasa sehari-hari dan disertai dengan penjelasan untuk
memperjelas ide-ide matematis mereka. Untuk mengetahui dan mengukur
kemampuan komunikasi matematis siswa dapat menggunakan tes yang berisi
soal-soal dengan indikator sebagai berikut : (1) Dapat mengekspresikan ide-ide
matematis secara tertulis, (2) Dapat mengubah bentuk uraian kedalam model
matematis, dan (3) Dapat memberikan respon/jawaban yang lengkap, penjelasan
yang jelas dan pembahasan yang tidak membingungkan.
Setiap siswa memiliki kemampuan komunikasi yang berbeda berbeda-
beda. Adanya perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor intelligences yang
berbeda juga. Intelligences adalah kemampuan individu untuk berpikir dan
memecahkan masalah serta menghasilkan pemikiran yang produktif dan original.
Berbagai pandangan mengenai intelligences yang hanya melihat intelligences
manusia dalam ruang lingkup yang terbatas, maka Howard Gardner (dalam Yaumi
dan Ibrahim, 2013 : 11) mencetuskan teori baru yaitu multiple intelligences.
Multiple intelligences terdiri dari sembilan jenis intelligences dimana terbagi
menjadi tiga domain yaitu: (1) domain interaktif yang terdiri dari kecerdasan
verbal, interpersonal, kinestetik; (2) domain analitik yang terdiri dari kecerdasan
musik, logis-matematik, kecerdasan naturalistik; dan (3) domain introspektif yang
terdiri dari kecerdasan eksistensial, intrapersonal, dan visual. Untuk mengetahui
domain multiple intelligences siswa yang dominan maka diberikan angket
multiple intelligences.
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017
24
Selain itu, perbedaan kemampuan komunikasi juga dipengaruhi oleh
gender. Zhu (2007) menyatakan bahwa perbedaan gender dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya yaitu kemampuan kognitif, biologis, dan psikologis.
Istilah gender dalam penelitian ini merupakan perbedaan jenis kelamin seseorang
yaitu laki-laki dan perempuan dalam dimensi biologis saja.
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI,DIANA KUSMIRA SARI,PEND. MATEMATIKA FKIP, UMP2017