bab ii kajian pustaka dan landasan teori 2.1....

18
16 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Judul dan Nama Peneliti Hasil Relevansi Penelitian 1. Building social capital to promote adolescent wellbeing: a qualitative study with teens in a Latino agricultural community Raymond Flesch, BMC Public Health, 2017 Penelitian ini bertujuan untuk membangun modal sosial pada komunitas “Latino” yaitu komunitas pertanian remaja di Salinas, California. Sebab remaja “Latino” mengalami banyak kesenjangan yang cukup signifikan dalam tingkat kehamilan remaja dan kekerasan yang terjadi pada remaja. Metode penelitian dilakukan melalui Focus Groups Discussion (FGD) berbasis masyarakat Salinas yang diikuti 42 remaja terdiri dari usia 13 sampai 19 Tahun. Hasilnya bahwa peran orang tua merupakan sumber penting dari modal sosial remaja untuk melindungi diri mereka dari perilaku atau pergaulan yang menyimpang. Peran kunci dari teman sebaya, kerabat, dan lingkungan sekolah dapat membantu remaja menavigasi perilaku menyimpang serta tantangan pendidikan untuk membuat para remaja memiliki semangat melanjutkan Persamaan dengan penelitian ini adalah sama- sama menelisik tentang modal sosial. Hanya saja penelitian Raymond Flesch menggambarkan dampak dari berbagai jenis modal sosial pada perkembangan pergaulan serta perilaku sehat remaja dan ketahanan dalam keluarga. Sedangkan dalam penelitian ini menelisik modal sosial pada tataran masyarakat pedesaan dalam menunjang pertumbuhan perekonomian desa dan masyarakatnya.

Upload: dothuan

Post on 07-Jul-2019

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Judul dan Nama

Peneliti Hasil Relevansi Penelitian

1. Building social

capital to promote

adolescent

wellbeing: a

qualitative study with

teens in a Latino

agricultural

community

Raymond Flesch,

BMC Public Health,

2017

Penelitian ini bertujuan

untuk membangun modal

sosial pada komunitas

“Latino” yaitu komunitas

pertanian remaja di Salinas,

California. Sebab remaja

“Latino” mengalami banyak

kesenjangan yang cukup

signifikan dalam tingkat

kehamilan remaja dan

kekerasan yang terjadi pada

remaja.

Metode penelitian dilakukan

melalui Focus Groups

Discussion (FGD) berbasis

masyarakat Salinas yang

diikuti 42 remaja terdiri dari

usia 13 sampai 19 Tahun.

Hasilnya bahwa peran orang

tua merupakan sumber

penting dari modal sosial

remaja untuk melindungi

diri mereka dari perilaku

atau pergaulan yang

menyimpang. Peran kunci

dari teman sebaya, kerabat,

dan lingkungan sekolah

dapat membantu remaja

menavigasi perilaku

menyimpang serta tantangan

pendidikan untuk membuat

para remaja memiliki

semangat melanjutkan

Persamaan dengan

penelitian ini adalah sama-

sama menelisik tentang

modal sosial. Hanya saja

penelitian Raymond Flesch

menggambarkan dampak

dari berbagai jenis modal

sosial pada perkembangan

pergaulan serta perilaku

sehat remaja dan ketahanan

dalam keluarga. Sedangkan

dalam penelitian ini

menelisik modal sosial pada

tataran masyarakat pedesaan

dalam menunjang

pertumbuhan perekonomian

desa dan masyarakatnya.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

17

pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi.

2. Peran Badan Usaha

Milik Desa

(BUMDes) (Studi

Kasus Desa Kemiri

Kecamatan Panti

Kabupaten Jember

Tahun Periode 2008-

20011)

Widya Wulandari,

Universitas Jember,

Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik,

Program Studi Ilmu

Administrasi Negara,

2014

BUMDes Kembang yang

ada di Desa Kemiri memiliki

6 unit usaha yang meliputi

pengelolaan air minum,

pengelolaan pasar desa, jasa

rekening listrik, kebutuhan

saprodi dan pupuk

pertanian, pengelolaan

galian C, dan kebutuhan

desa lainnya.

Tujuan utama mendirikan

BUMDes adalah untuk

menambah sumber

pendapatan asli desa dengan

memanfaatkan potensi dan

aset desa secara efisien,

efektif, dan profesional,

dalam artian BUMDes

memberikan kontribusi

terhadap pendapatan desa.

Namun, hasil dari penelitian

ternyata BUMDes belum

bisa memberikan kontribusi

terhadap peningkatan

pendapatan desa karena

keuntungan yang didapat

sedikit, sedangkan

pengeluaran besar.

Widya Wulandari

mengangkat judul penelitian

yang hampir sama yaitu

tentang program BUMDes

yang ada di wilayah

pedesaan. Penelitian yang

dilakukan Widya Wulandari

melihat peran BUMDes

dalam memberikan

kontribusi terhadap

pendapatan desa, sedangkan

dalam penelitian yang akan

dilakukan ini adalah melihat

modal sosial yang ada dalam

pengelolaan unit-unit usaha

dalam BUMDes yaitu unit

usaha transit wisata di desa

Oro-oro Ombo.

3. Modal Sosial dalam

Pelaksanaan

Program

Penanggulangan

Kemiskinan (Studi

Tentang

Pelaksanaan PNPM

Mandiri di

Kelurahan

Dalpenang Kota

Sampang) Hasbullah

Fajariyadi,

Universitas

Muhammadiyah

Kegiatan PNPM Mandiri

tidak hanya bersifat reaktif

terhadap keadaan darurat

yang terjadi di masyarakat

namun juga bersifat strategis

karena disiapkan landasan

berupa motivasi masyarakat

yang menguat bagi

perkembangan masyarakat

di masa yang akan datang.

Pelaksanaan program

PNPM di kelurahan

Dalpenang masih minim

dari pengetahuan

Relevansi dengan penelitian

yang akan dilakukan adalah

sama-sama membahas

mengenai modal sosial

dalam program pemerintah

untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Hanya saja penelitian ini

difokuskan pada salah satu

unit usaha yang ada di dalam

program peningkatan

kesejahteraan masyarakat

desa, yaitu Badan Usaha

Milik Desa (BUMDes).

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

18

Malang, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Program

Studi Sosiologi, 2010

masyarakat serta kurangnya

partisipasi dari masyarakat.

Maka dari itu peneliti dalam

penelitian ini ingn

mengetahui bagaimana

bentuk dan perkembangan

modal sosial dalam Program

PNPM Mandiri di kelurahan

Dalpenang.

Hasil dari penelitian modal

sosial dinilai berhasil dalam

melaksanakan program

melalui gotong royong

masyarakat membangun

fasilitas umum seperti MCK

dan berdirinya unit simpan

pinjam di Kelurahan

Dalpenang untuk membantu

menunjang perekonomian

masyarakat.

2.2. Modal Sosial

Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi baru yang

dikembangkan oleh ahli-ahli sosial untuk memperkaya pemahaman tentang

masyarakat dan komunitas. Bourdieu mendefinisikan modal sosial adalah jumlah

sumber daya, aktual atau maya, yang berkumpul pada seorang individu atau kelompok

karena memiliki jaringan tahan lama berupa hubungan timbal balik perkenalan dan

pengakuan yang sedikit banyak terinstitusionalkan (Field, 2010: 23). Menurut Coleman

modal sosial didefinisikan sebagai sumber yang bermanfaat bagi aktor melalui

hubungan sosialnya, dalam hal ini mencakup berbagai entitas yaitu secara keseluruhan

terdiri dari beberapa aspek struktur sosial dan kesemuanya tersebut memfasilitasi

tindakan tertentu para aktor atau aktor yang bekerja sama dalam struktur ekonomi

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

19

(Field, 2010: 37). Sedangakan menurut Putnam modal sosial adalah bagian dari

kehidupan sosial (jaringan, norma, dan kepercayaan) yang mendorong partisipan

bertindak bersama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan-tujuan bersama (Field,

2010: 49).

Modal sosial bukanlah konsep yang tunggal melainkan konsep yang memiliki

dimensi yang cukup kompleks, yang didalamnya terdapat beberapa unsur, yang terdiri

dari:

1. Norma Sosial

Norma-norma sosial akan sangat berperan dalam mmengontrol bentuk-bentuk

perilaku yang tumbuh dalam masyarakat. Dasar pengertian norma yaitu memberikan

pedoman bagi seseorang untuk bertingkah laku dalam masyarakat, kekuatan mengikat

norma-norma sering dikenal dengan empat pengertian antara lain cara (usage),

kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), dan adat istiadat (custom) (Soekanto,

2010: 174).

2. Trust

Trust atau rasa percaya (mempercayai) adalah suatu bentuk keinginan untuk

mengambil resiko dalam hubungan-hubungan sosialnya yang didasari oleh perasaan

yakin bahwa yang lain akan melakukan sesuatu seperti yang diharapkan dan akan

senantiasa bertindak dalam suatu pola tindakan yang saling mendukung, serta tidak

akan bertindak merugikan diri dan kelompoknya (Hasbullah, 2006: 11). Berbagai

tindakan kolektif yang didasari atas rasa saling mempercayai yang tinggi akan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

20

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai ragam bentuk dan dimensi

terutama dalam membangun kemajuan bersama.

3. Jaringan Sosial

Jaringan sosial adalah ikatan antar individu atau kelompok melalui hubungan

sosial, dimana hubungan sosial ini diikat oleh kepercayaan, bentuk strategis, dan

bentuk moralitas. Kepercayaan itu dipertahankan oleh norma yang mengikat pihak-

pihak yang berinteraksi. Modal sosial tidak hanya dibangun oleh satu individu,

melainkan akan terletak pada kecenderungan yang tumbuh dalam suatu kelompok

untuk bersosialisasi sebagai bagian penting dari nilai-nilai yang melekat (Hasbullah,

2006: 9). Masyarakat berhubungan sosial dengan masyarakat lain dilakukan atas

prinsip kesukarelaan, kesamaan, kebebasan, dan keadaban.

4. Nilai-nilai

Nilai adalah sesuatu ide yang telah turun temurun dianggap benar dan penting

oleh anggota kelompok masyarakat. Modal sosial yang kuat juga ditentukan oleh

konfigurasi nilai yang tercipta dalam suatu kelompok masyarakat (Hasbullah, 2006:

14).

5. Tindakan yang Proaktif

Salah satu unsur terpenting modal sosial adalah keinginan yang kuat dari

anggota kelompok untuk tidak saja berpartisipasi, tetapi juga mencari jalan bagi

keterlibatan diri dalam suatu kegiatan masyarakat. Mereka melibatkan diri untuk

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

21

memperkaya hubungan-hubungan sosial dan menguntungkan kelompok dengan tidak

merugikan orang lain, secara bersama-sama (Hasbullah, 2006: 16).

6. Resiprocity

Modal sosial senantiasa diwarnai kecenderungan saling tukar kebaikan antar

indivdu dalam suatu kelompok atau antarkelompok itu sendiri. Resiprositas yang kuat

akan melahirkan suatu masyarakat yang memiliki tingkat modal sosial yang tinggi,

yang terefleksi dengan tingkat kepedulian sosial, saling membantu, dan saling

memperhatikan yang tinggi (Hasbullah, 2006: 10).

Komponen modal sosial terbagi dalam dua tipologi, yaitu :

1. Modal sosial terikat (Bonding social capital)

Modal sosial terikat adalah tipe modal sosial dengan karakteristik adanya ikatan

yang kuat dalam suatu sistem kemasyarakatan. Modal sosial terikat cenderung bersifat

eksklusif. Apa yang menjadi karakteristik dasar yang melekat pada tipologi ini,

sekaligus sebagai ciri khasnya, yaitu baik kelompok maupun anggota kelompok, dalam

konteks ide, relasi, dan perhatian, lebih berorientasi ke dalam dibandingkan

berorientasi ke luar. Individu atau masyarakat dalam anggota kelompok umumnya

homogen. Apa yang menjadi fokus perhatian adalah upaya menjaga nilai-nilai yang

turun temurun telah diakui dan dijalankan sebagai bagian dari tata perilaku (Hasbullah,

2006: 26).

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

22

2. Modal sosial yang menjembatani (Bridging social capital)

Modal sosial yang menjembatani merupakan ikatan sosial yang timbul sebagai

reaksi atas berbagai macam karakteristik kelompoknya. Ikatan sosial ini muncul karena

adanya berbagai kelemahan yang ada. Bentuk modal sosial ini juga biasa disebut

bentuk modern dari suatu pengelompokan, group, jaringan, asosiasi, atau masyarakat

(Hasbullah, 2006: 29). Bridging social capital dilihat dari keterlibatan masyarakat

untuk mengembangkan potensi agar mampu menggali dan memaksimalkan kekuatan

sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki. Modal utama

tercapainya adalah melalui interaksi sosial.

2.3. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola

oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa

dan dibentuk berdasarkan potensi desa. BUMDes sebagai suatu lembaga ekonomi

modal usaha menganut asas mandiri. Badan usaha ini sesungguhnya telah diamanatkan

didalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan

Pemerintah No. 71 Tahun 2005 tentang Desa. Pendirian badan usaha ini harus disertai

dengan upaya penguatan kapasitas dan didukung oleh kebijakan daerah

(Kabupaten/Kota) yang memfasilitasi dan melindungi usaha ini dari ancaman

persaingan para pemodal besar. BUMDes merupakan lembaga ekonomi yang baru

beroperasi di pedesaan dan masih membutuhkan landasan yang kuat untuk tumbuh dan

berkembang. Dimana pembangunan landasan bagi pendirian BUMDes adalah

pemerintah.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

23

Pendirian BUMDes didasarkan pada kebutuhan dan potensi desa, sebagai

upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berkenaan dengan perencanaan dan

pendiriannya, BUMDes dibangun atas prakarsa (inisiasi) masyarakat. BUMDes

merupakan pilar kegiatan ekonomi di desa yang berfungsi sebagai lembaga sosial dan

komersial. BUMDes sebagai lembaga sosial berpihak pada kepentingan masyarakat

melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan sosial. Sedangkan sebagai lembaga

komersial bertujuan mencari keuntungan melalui penawaran sumberdaya lokal (barang

dan jasa) ke pasar. BUMDes dibentuk berdasarkan pada perundang-undangan yang

berlaku dan sesuai dengan kesepakatan yang terbangun di masyarakat desa. Dengan

demikian bentuk BUMDes dapat beragam pada setiap desa yang ada karena sesuai

dengan karakteristik lokal, potensi, dan sumberdaya yang dimiliki masing-masing

desa.

Sebagai salah satu lembaga ekonomi yang beroperasi di pedesaan, BUMDes

memiliki perbedaan dengan lembaga ekonomi pada umumnya. Hal ini dimaksudkan

agar keberadaan dan kinerja BUMDes mampu memberikan kontribusi yang signifikan

terhadap peningkatan kesejahteraan warga desa. Disamping itu agar tidak berkembang

sistem usaha kapitalistis di pedesaan yang dapat mengakibatkan terganggunya nilai-

nilai kehidupan bermasyarakat. Terdapat 7 (tujuh) ciri utama yang membedakan

BUMDes dengan lembaga ekonomi lainnya, yaitu:

1. Badan usaha ini dimiliki oleh desa dan dikelola secara bersama;

2. Modal usaha bersumber dari desa (51%) dan dari masyarakat (49%) melalui

penyertaan modal (saham atau andil);

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

24

3. Operasionalisasinya menggunakan falsafah bisnis yang berakar dari budaya

lokal;

4. Bidang usaha yang dijalankan didasarkan pada potensi dan hasil informasi

pasar;

5. Keuntungan yang diperoleh ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan

anggota (penyerta modal) dan masyarakat melalui kebijakan desa;

6. Difasilitasi oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan

Pemerintah Desa;

7. Pelaksanaan operasionalisasi dikontrol secara bersama (Pemerintah Desa,

BPD, anggota).

Secara khusus tujuan utama dalam pendirian BUMDes adalah:

1. Mewujudkan kelembagaan perekonomian masyarakat pedesaan yang mandiri

dan tangguh untuk memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat;

2. Meningkatkan pendapatan asli desa dalam rangka meningkatkan kemampuan

aparat pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,

dan pelayanan masyarakat;

3. Menciptakan kesempatan berusaha dan mengurangi jumlah pengangguran;

4. Mendorong pemerintah desa dan masyarakat dalam upaya mengurangi jumlah

masyarakat miskin demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

25

Hal utama yang penting dalam upaya penguatan ekonomi desa adalah

memperkuat kerjasama, membangun kebersamaan atau menjalin kerekatan disemua

lapisan masyarakat desa. Sehingga itu menjadi daya dorong dalam upaya pengentasan

kemiskinan, pengangguran, dan membuka akses pasar.

2.4. Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Peran serta masyarakat dapat ditumbuhkan dan digerakkan melalui usaha-usaha

penerangan serta pengembangan komunikasi sosial yang sehat, yang dilakukan melalui

dialog yang luas dan bersifat terbuka, terarah, jujur, bebas, dan bertanggung jawab baik

antara pemerintah dan masyarakat maupun antar golongan-golongan masyarakat itu

sendiri (Suwantoro, 2004: 34). Dialog yang demikian akan melahirkan gagasan serta

pandangan yang kuat agar pembangunan tetap memiliki gerak maju ke depan.

Contohnya masyarakat di daerah tujuan atau objek wisata mengharapkan terbinanya

kelestarian usaha yang terkait dengan objek wisata dan kehidupan alam budaya mereka

tidak menjadi rusak. Untuk itu pembangunan dan pengembangan pariwisata harus

melibatkan masyarakat setempat dan sekitarnya secara langsung.

Pariwisata berbasis masyarakat merupakan aktivitas ekonomi penting yang jika

dikembangkan dengan tepat dapat mengatasi sejumlah tantangan pembangunan,

termasuk pengurangan kemiskinan, pengembangan ekonomi lokal, perdamaian dan

keselarasan masyarakat, dan manajemen sumber daya alam dan lingkungan yang

berkesinambungan (Damanik, 2006: 46). Pengembangan pariwisata berbasis

masyarakat bertujuan untuk; 1) memberdayakan masyarakat; 2) meningkatkan peran

dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata agar dapat memperoleh

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

26

keuntungan ekonomi sosial budaya dari pengembangan pariwisata; 3) memberikan

kesempatan yang seimbang kepada semua anggota masyarakat. Oleh karena itu

pengembangan pariwisata berbasis masyarakat menuntut koordinasi dan kerjasama

serta peran yang berimbang antara berbagai unsur stakeholders termasuk pemerintah,

swasta, dan masyarakat.

2.5. Masyarakat Desa dan Pembangunan Masyarakat Desa

Masyarakat dan pedesaan atau desa, dua kata yang mempunyai arti tersendiri.

Untuk mendapatkan pengertian dari dua kata ini harus diartikan terlebih dahulu kata

perkata. Misalnya, masyarakat diartikan golongan besar atau kecil yang terdiri dari

beberapa manusia dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan

pengaruh mempengaruhi satu sama lain. Masyarakat juga dapat diartikan sebagai

sekumpulan manusia yang saling berinteraksi. Paul H. Landis seorang sarjana sosiologi

perdesaan dari Amerika Serikat, mengemukakan definisi tentang desa dengan cara

membuat tiga pemilahan berdasarkan pada tujuan analisis. Untuk tujuan analisis

statistik, desa didefinisikan sebagai suatu lingkungan yang penduduknya kurang dari

2500 orang. Untuk tujuan analisa sosial psikologi, desa didefinisikan sebagai suatu

lingkungan yang penduduknya memiliki hubungan yang akrab dan serba informal

diantara sesama warganya. Sedangkan untuk tujuan analisa ekonomi, desa

didefinisikan sebagai suatu lingkungan yang penduduknya tergantung pada pertanian

(Rahardjo, 1999: 30).

Masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakatnya, yang

biasanya nampak dari perilaku keseharian mereka. Desa dicirikan dengan hal-hal yang

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

27

berlawanan atau berbeda dengan ciri kota dari aspek morfologi, bangunan rumah

penduduk di desa umumnya jarang atau terpencar. Desa sebagai tempat tinggal

penduduk yang relatif kecil atau sedikit. Organisasi desa relatif sederhana, dan

hubungan antara anggota masyarakatnya intim, dengan ciri kekerabatan, persaudaraan

atau gotong-royong yang masih tampak kuat (Asy’ari, 1993: 101). Pembangunan

masyarakat desa adalah salah satu usaha peningkatan dan pertumbuhan masyarakat

dengan mengandalkan kemampuan masyarakat. Sedangkan pembangunan desa adalah

suatu kegiatan yang menyentuh kepentingan masyarakat desa yang paling dasar yang

dapat dirasakan manfaatnya oleh setiap anggota masyarakat. Oleh karena itu

pembangunan desa bersifat paktis dan realistis (Wisadirana, 2005: 88). Pelaksanaan

pembangunan di pedesaan-pedesaan sebagian besar dilaksanakan oleh masyarakat desa

secara gotong royong. Kemampuan masyarakat desa dalam melakukan pembangunan

berbeda-beda tergantung pada keadaan dan para anggota masyarakatnya.

Beberapa studi menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di pedesaan

masih cukup tinggi, mereka masih dililit oleh ketidakberdayaan. Oleh karena itu

kegiatan pembangunan perlu diarahkan untuk merubah kehidupan mereka menjadi

lebih baik. Pembangunan masyarakat pedesaan tidak semata-mata terbatas pada

peningkatan produksi pertanian, tidak pula mencakup pada implementasi program

peningkatan kesejahteraan sosial melalui distribusi uang dan jasa untuk mencukupi

kebutuhan dasar. Akan tetapi adalah sebuah upaya kegiatan yang menyentuh

pemenuhan berbagai macam kebutuhan sehingga segenap anggota masyarakat dapat

mandiri, percaya diri, tidak bergantung dan dapat lepas dari belenggu struktural yang

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

28

membuat kehidupan masyarakat berada dibawah garis kemiskinan. Oleh sebab itu

ruang lingkup pembangunan pedesaan sangat luas.

2.6. Teori Modal Sosial

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori modal sosial untuk

menganalisis permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Modal sosial atau social

capital merupakan satu terminologi baru yang dikembangkan oleh ahli-ahli sosial

untuk memahami tentang masyarakat dan komunitas. Teori tentang modal sosial ini

pada awalnya dikembangkan oleh sosiolog Perancis Pierre Bourdieu dan sosiolog

Amerika Serikat James Coleman. Pierre Bourdieu menyatakan ada tiga macam modal,

yaitu modal uang, modal sosial, dan modal budaya yang akan lebih efektif jika diantara

ketiganya ada interaksi sosial atau hubungan sosial. Modal sosial dapat digunakan

untuk segala kepentingan, namun tanpa ada sumber daya fisik dan pengetahuan budaya

yang dimiliki, maka akan sulit bagi individu-individu untuk membangun sebuah

hubungan sosial. Hubungan sosial hanya akan kuat jika ketiga unsur diatas eksis

(Hasbullah, 2006: 9). Sedangkan James Coleman mengartikan modal sosial sebagai

struktur hubungan antar individu-individu yang memungkinkan mereka menciptakan

nilai-nilai baru (Field, 2010: 140). Definisi modal sosial yang dikemukakan oleh

Fukuyama adalah definisi yang melihat modal sosial itu sebagai sesuatu sifat yang

melekat pada diri individu yang berupa tata nilai kehidupan dan aturan yang dianut dan

dijalankan oleh individu yang memfasilitasi kerjasama yang baik. Robert D. Putnam

menekankan modal sosial pada peran individual dan keterikatan sosial yang

terorganisisr dalam memprediksi kemajuan individu dan tindakan-tindakan kolektif

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

29

mereka (Hasbullah, 2006: 7). Masing-masing tokoh yang mempopulerkan konsep

modal sosial memiliki perbedaan penekanan terhadap unsur-unsur yang

membentuknya dan pendekatan analisisnya.

Tabel 2.2 Konsep Modal Sosial Menurut Beberapa Tokoh

Tokoh Definisi Maksud/Tujuan Analisa

Bourdieu

Sumber daya yang

menyediakan individu

sebagai modal ekonomi

dalam kompetisi ekonomi

Mendapatkan

modal ekonomi

Individu pada

kompetensi ekonomi

James

Coleman

Aspek struktur sosial

untuk menyediakan

individu sebagai modal

manusia dalam keluarga

dan masyarakat

Mendapatkan

modal manusia

Individu dalam

keluarga dan

pelaksana yang

mengembangkan

masyarakat

Putnam

Kepercayaan, norma, dan

jaringan untuk

menyediakan daerah yang

efektif yang memfasilitasi

kerjasama, demokrasi,

dan ekonomi

Mendapatkan

wilayah efektif

pada tingkat

nasional yang

difasilitasi

demograsi dan

ekonomi

Wilayah nasional

2.6.1. Teori Modal Sosial Robert D. Putnam

Berdasarkan pemaparan diatas teori modal sosial menurut beberapa tokoh, pada

penelitian ini teori modal sosial yang digunakan adalah teori modal sosial yang

dicetuskan oleh Robert Putnam, yang merumuskan modal sosial mengacu pada ciri-

ciri organisasi sosial, seperti jaringan, norma-norma, dan kepercayaan yang

memfasilitasi koordinasi kerjasama untuk sesuatu yang manfaatnya bisa dirasakan

bersama-sama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan bersama. Modal sosial bukan

hanya sebatas hubungan interaksi yang melibatkan faktor perilaku orang tertentu saja,

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

30

tetapi juga dapat melibatkan individu dalam kelompok-kelompok yang membentuk

suatu jaringan sosial. Definisi modal sosial oleh Putnam mengacu pada tiga komponen

yaitu (1) jaringan sosial sehingga memungkinkan terjadinya koordinasi dan

komunikasi, (2) kepercayaan sehingga berimplikasi pada saling percaya dalam

kehidupan bermasyarakat, dan (3) norma-norma yang saling berbagi diantara

kelompok dalam jaringan sosial sehingga memungkinkan kesatuan peraturan dan

sanksi. Berikut adalah penjelasan mengenai tiga unsur dalam modal sosial yang terdiri

dari kepercayaan, norma-norma, dan jaringan sosial:

a. Kepercayaan

Konteks percaya menyiratkan segi emosional individu, dipercaya memerlukan

kemauan untuk mengambil resiko dapat memberikan harapan kepada orang lain untuk

bertindak atau memberikan respon seperti yang diharapkan dan untuk saling

mendukung ataupun tidak berniat membahayakan. Putnam mengemukakan bahwa

kepercayaan sosial dapat timbul dari norma timbal balik dan jaringan sosial.

Keterikatan dan kepatuhan anggota-anggota masyarakat pada norma sosial

memberikan hubungan timbal balik dalam satu kesepakatan aturan yang dipedomani

dan dilakukan. Hal ini akan mempermudah anggota dalam mengenal dan membentuk

kelompok jaringan sosial. Berbagai tindakan kolektif yang didasari atas saling

mempercayai akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun kemajuan

bersama.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

31

b. Norma sosial

Norma-norma sosial biasanya terbentuk atas dasar hasil kesepakatan anggota-

anggota masyarakat dan tercipta karena adanya interaksi dalam kelompok masyarakat.

Di sisi lain, norma merupakan penjabaran nilai nilai secara terinci ke dalam bentuk tata

aturan yang berfungsi mengatur perilaku dan tindakan masyarakat yang bersumber

pada nilai. Norma sosial akan menentukan kuatnya hubungan antar individu karena

menimbulkan kohesitas sosial yang berdampak positif bagi perkembangan masyarakat.

c. Jaringan Sosial

Setiap individu dalam kehidupannya selalu membutuhkan orang lain,

kebutuhan terhadap orang lain bertujuan agar terjalin interaksi antar individu atau

kelompok guna pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Adanya interaksi diantara

individu maupun kelompok akan membentuk sebuah kelompok-kelompok sosial,

perwujudan kelompok sosial ini tercipta melalui jaringan sosial. Melalui jaringan

sosial, individu akan mudah mendapatkan akses terhadap sumberdaya yang tersedia di

lingkungannya untuk mencapai tujuan bersama. Pada jaringan sosial akan terbentuk

rasa saling tahu, saling menginformasikan, saling mengingatkan dan saling membantu

dalam melaksanakan dan mengatasi sesuatu.

Robert D. Putnam mendefinisikan modal sosial sebagai suatu nilai mutual trust

antara anggota masyarakat dan masyarakat terhadap pemimpinnya. Trust ini dapat

dilihat dari beberapa hal, antara lain seberapa tinggi tingkat partisipasi masyarakat

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

32

terhadap keberanian untuk berpendapat dengan pemimpinnya dan seberapa banyak

warga negara yang menggunakan kesempatan tersebut untuk menyalurkan aspirasinya.

Modal sosial hanya dapat dibangun ketika setap individu belajar dan mau mempercayai

individu lain sehingga mereka mau membuat sebuah komitmen yang dapat

dipertanggungjawabkan untuk mengembangkan bentuk-bentuk hubungan yang saling

menguntungkan. Pendekatan dalam mengembangkan modal sosial perlu menerapkan

sosialisasi untuk membangun jaringan sosial dan kohesi sosial. Trust merupakan

bentuk modal sosial yang paling penting yang perlu dibangun sebagai landasan dalam

membina kemitraan antara pemerintah dan masyarakat. Pada akhir-akhir ini kajian

tentang manfaat modal sosial dalam pembangunan banyak dilakukan, Putnam

mengemukakan bahwa pemanfaatan modal sosial menjadi modal penting dalam

pembangunan. Hal ini dikarenakan modal sosial memungkinkan warga untuk

menyelesaikan masalah kolektif lebih mudah, modal sosial sebagai roda yang

memungkinkan masyarakat untuk lebih lancar bergerak, dan modal sosial mengacu

pada kehidupan masyarakat.

Selanjutnya, Putnam memperkenalkan dua perbedaan dua bentuk dasar modal

sosial, menjembatani (inklusif) dan mengikat (eksklusif). Modal sosial yang mengikat

cenderung mendorong identitas eksklusif dan mempertahankan homogenitas. Modal

sosial yang menjembatani cenderung menyatukan orang dari beragam ranah sosial

(Field, 2010: 52). Masing-masing bentuk tersebut membantu menyatukan kebutuhan

yang berbeda, modal sosial yang mengikat adalah sesuatu yang memperkuat identitas

dan mempererat solidaritas dalam kelompok sehingga menyebabkan adanya rasa

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. …eprints.umm.ac.id/44260/3/jiptummpp-gdl-putriarumk-53155-3-babii.pdf · Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi

33

empati. Sedangkan pada modal sosial yang menjembatani menghubungkan aset

eksternal dan penyebaran informasi. Tujuannya adalah mengembangkan potensi yang

ada dalam masyarakat agar masyarakat mampu menggali dan memaksimalkan

kekuatan yang dimiliki baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam dapat

dicapai.