bab ii batuan beku

35
PRAKTIKUM PETROLOGI LABORATORIUM GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BAB II BATUAN BEKU 2.1. Tujuan Praktikum Tujuan dalam mempelajari praktikum batuan beku adalah : 1.Mengetahui dan membedakan batuan beku berdasarkan klasifikasinya. 2.Menginterpretasikan penamaan batuan-batuan beku berdasarkan deskripsinya. 3.Mengetahui kandungan mineral yang terdapat dalam batuan beku. 2.2. Dasar Teori Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari pembekuan magma. Proses pembekuan tersebut merupakan proses perubahan fase dari cair menjadi padat. Pembekuan magma akan menghasilkan kristal- kristal mineral primer ataupun gelas. Proses pembekuan magma akan sangat berpengaruhterhadap tekstur dan struktur primer batuan sedangkan komposisi batuan sangatdipengaruhi oleh sifat magma sel. Kelompok VII

Upload: abdi-humaidi

Post on 29-Sep-2015

53 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Geologi Struktur Batuan Beku

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM PETROLOGILABORATORIUM GEOLOGIPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB II BATUAN BEKU

2.1. Tujuan PraktikumTujuan dalam mempelajari praktikum batuan beku adalah :1. Mengetahui dan membedakan batuan beku berdasarkan klasifikasinya.2. Menginterpretasikan penamaan batuan-batuan beku berdasarkan deskripsinya.3. Mengetahui kandungan mineral yang terdapat dalam batuan beku.

2.2. Dasar TeoriBatuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari pembekuan magma. Proses pembekuan tersebut merupakan proses perubahan fase dari cairmenjadi padat. Pembekuan magma akan menghasilkan kristal-kristal mineralprimer ataupun gelas. Proses pembekuan magma akan sangat berpengaruhterhadap tekstur dan struktur primer batuan sedangkan komposisi batuan sangatdipengaruhi oleh sifat magma sel.Pada saat penurunan suhu akan melewatitahapan perubahan fase cair ke padat. Apabila pada saat itu terdapat cukup energipembentukan kristal maka akan terbentuk kristal-kristal mineral berukuran besarsedangkan bila energi pembentukan rendah akan terbentuk kristal yang berukuranhalus. Bila pendinginan berlangsung sangat cepat maka kristal tidak terbentuk dancairan magma membeku menjadi gelas.Batuan beku instrusif atau plutonik adalah batuan beku yang telah menjadi kristal dari sebuah magma yang meleleh di bawah permukaan Bumi. Magma yang membeku di bawah tanah sebelum mereka mencapai permukaan bumi disebut dengan nama pluton. Nama Pluton diambil dari nama Dewa Romawi dunia bawah tanah. Batuan dari jenis ini juga disebut sebagai batuan beku plutonik atau batuan beku intrusif. Sedangkan batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang terjadi karena keluarnya magma ke permukaan bumi dan menjadi lava atau meledak secara dahsyat di atmosfer dan jatuh kembali ke bumi sebagai batuan.Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan dapat terjadi karena salah satu dari proses-proses berikut ini ; penurunan tekanan, kenaikan temperatur, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, dan sebagian besar batuan beku tersebut terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.Berdasarkan keterangan dari para ahli seperti Bapak Turner dan Verhoogen tahun 1960, Bapak F.F Groun Tahun 1947, Bapak Takeda Tahun 1970, Magma didefinisikan atau diartikan sebagai cairan silikat kental pijar yang terbentuk secara alami, memiliki temperatur yang sangat tinggi yaitu antara 1.500 sampai dengan 2.500 derajat celcius serta memiliki sifat yang dapat bergerak dan terletak di kerak bumi bagian bawah. Dalam magma terdapat bahan-bahan yang terlarut di dalamnya yang bersifat volatile atau gas (antara lain air, CO2, chlorine, fluorine, iro, sulphur dan bahan lainnya) yang magma dapat bergerak, dan non-volatile ataunon gas yang merupakan pembentuk mineral yang umumnya terdapat pada batuan beku.Dalam perjalanan menuju bumi magma mengalami penurunan suhu, sehingga mineral-mineral pun akan terbentuk. Peristiwa ini disebut dengan peristiwa penghabluran.2.2.1. Jenis-Jenis Batuan BekuPenggolongan batuan beku dapat digolongkan berdasarkan senyawa kimia yang terkandung danberdasarkan susunan mineraloginya.a. Berdasarkan Senyawa kimiaBerdasarkan komposisi kandungan SiO2 (C.L. Hugnes, 1962) batuan beku dapat dibedakan menjadi:1) Batuan beku ultra basa memiliki kandungan silika kurang dari 45%. Contohnya dunit dan peridotit.

*Sumber : www.minexminingexploration.blogspot.com, 2014Gambar 2.1. Dunit2) Batuan beku basa memiliki kandungan silika antara 45% - 52%. Contohnya Gabro, Basalt.

*Sumber :www.tanaangga.wordpress.com, 2014Gambar 2.2.Basalt3) Batuan beku intermediet memiliki kandungan silika antara 52%-66 %. Contohnya Andesit dan Syenit.

*Sumber : www.sawitrirahma.wordpress.com, 2014Gambar 2.3.Andesit4) Batuan beku asam memiliki kandungan silika lebih dari 66%. Contohnya granit dan riolit. Dari segi warna,batuan yang komposisinya semakin basa akan lebih gelapdibanding yang komposisinya asam.

*Sumber : www.infodarihardi.blogspot.com, 2014Gambar 2.4.Riolit

Salah satu kelemahan dari pembagian secara kimia adalah analisa yang sulit dan memakan waktu lama. Karena itu sebagian besar klasifikasi batuan beku menggunakan dasar komposisi mineral pembentuknya. Sebenarnya analisa kimia dan mineralogi berhubungan erat, seperti yang ditunjukkan pada daftar nilai kesetaraan SiO2 (%) dalam mineral berikut :1) Felsic minerals : quartz, 100 : alkali feldspars, 64-66; oligoclase, 62; andesin, 59-60; labradorite, 52-53.2) Mafic minerals : hornblende, 42-50; biotite, 35-38; augite, 47-51; magnesium & diopsidic pyroxene.b. Berdasarkan Unsur MineralogiDengan melihat komposisi mineral dan teksturnya, dapat diketahui jenis magma asal, tempat pembentukan, pendugaan temperatur pembentukan.Berdasarkan unsur mineralogi dari batuan beku menurut S.J. Shand, 1943 yaitu :1) Leukokratik Rock, jika mengandung < 30 % mineral mafik.2) Mesokratik Rock, jika mengandung 30 % - 60 % mineral mafik.3) Melanokratik Rock, jika mengandung 60 % - 90 % mineral mafik.4) Hypermelanic Rock, jika mengandung > 90 % mineral mafik. Menurut Heinrich (1956) batuan beku dapat diklasifikasikan menjadi beberapa keluarga atau kelompok yaitu :1) Keluarga granit riolit: bersifat felsik, mineral utama kuarsa, alkali felsparnya melebihi plagioklas.2) Keluarga syenit trakhit: felsik hingga intermediet, kuarsa atau foid tidak dominan tapi hadir, K-Felspar dominan dan melebihi Na-Plagioklas kadang plagioklas juga tidak hadir.3) Keluarga monzonit latit: felsik hingga intermediet, kuarsa atau foid hadir dalam jumlah kecil, Na-Plagioklas seimbang atau melebihi K-Felspar.4) Keluarga syenit fonolit foid: felsik, mineral utama felspatoid, K-Felspar melebihi plagioklas.5) Keluarga tonalit dasit: felsik hingga intermediet, mineral utama kuarsa dan plagioklas (asam) sedikit atau tidak ada K-Felspar. 6) Keluarga diorite andesit: intermediet, sedikit kuarsa, sedikit K-Felspar, plagioklas melimpah.7) Keluarga gabbro basalt: intermediet-mafik, mineral utama plagioklas (Ca), sedikit Qz dan K-felspar.8) Keluarga gabro basalt foid: intermediet hingga mafik, mineral utama felspatoid (nefelin dan leusit), plagioklas (Ca) bisa melimpah ataupun tidak hadir.9) Keluarga peridotit: ultramafik, dominan mineral mafik dan plagioklas (Ca) sangat sedikit atau absen.Dalam klasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Russel B. Travis, tekstur batuan beku yang didasarkan pada ukuran butir mineralnya dapat dibagi menjadi:1) Batuan Dalam bertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral yang menyusun batuan tersebut dapat dilihat tanpa bantuan alat pembesar2) Batuan Beku Gang, bertekstur porfiritik dengan massa dasar faneritik.3) Batuan Beku Gang, bertekstur porfiritik dengan massa dasar afanitik.4) Batuan Lelehan, bertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidak dapat dibedakan atau tidak dapat dilihat dengan mata biasa.Ahli geologi juga mengklasifikasikan batuan beku berdasarkan mineral yang terkandung di dalamnya. Apabila butiran mineral pada batuan cukup besar dan bias terlihat jelas oleh mata tanpa bantuan alat optik, ahli geologi dapat mengidentifikasi jenis mineral secara visual dan dengan mudah menentukan jenis batuannya. Namun,batuan beku ekstrusif umumnya berukuran butir sangat halus, tidak dapat dibedakan dengan pengamatan visual secara langsung. Ahli geologi harus mengklasifikasikan batuan ini dengan menentukan komposisi kimiawinya di laboratoriumUnsur-unsur pembentuk magma umumnya sama dengan yang membentuk kerak dan mantel bumi karena berasal dari sumber yang sama: Oksigen (O), Silika (Si), Aluminium (Al), Besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Sodium (Na) dan Potasium (K) menjadi unsure utama pembentukannya. Unsur-unsur ini juga bisa membentuk mineral-mineral utama seperti kuarsa, feldspar, mika, amfibol, piroksen dan olivin. Batuan dan mineral yang kaya akan kandungan unsur silika disebut felsik (felspar-silika). Sedangkan batuan dan mineral yang rendah kandungan silika namun kaya akan magnesium dan besi disebut mafik (magnesium-ferrum, bahasa latin dari besi). Batuan yang sangat rendah kandungan silikanya disebut ultramafik. Batuan yang berkomposisi di antara felsik dan mafik disebut batuan intermediet.2.2.2. Mineral-mineral Pembentuk Batuan BekuBerdasarkan jumlah kehadiran dan asal-usulnya, maka di dalam batuan beku terdapat mineral utama pembentuk batuan (essential minerals), mineral tambahan (accessory minerals) dan mineral sekunder (secondary minerals).a. Essential minerals, adalah mineral yang terbentuk langsung dari pembekuan magma, dalam jumlah melimpah sehingga kehadirannya sangat menentukan nama batuan beku.b. Accessory minerals , adalah mineral yang juga terbentuk pada saat pembekuan magma tetapi jumlahnya sangat sedikit sehingga kehadirannya tidak mempengaruhi penamaan batuan. Mineral ini misalnya kromit, magnetit, ilmenit, rutil dan zirkon. Mineral esensiil dan mineral tambahan di dalam batuan beku tersebut sering disebut sebagai mineral primer, karena terbentuk langsung sebagai hasil pembekuan daripada magma.c. Secondary minerals adalah mineral ubahan dari mineral primer sebagai akibat pelapukan, reaksi hidrotermal, atau hasil metamorfisme. Dengan demikian mineral sekunder ini tidak ada hubungannya dengan pembekuan magma. Mineral sekunder akan dipertimbangkan mempengaruhi nama batuan ubahan saja, yang akan diuraikan pada acara analisis batuan ubahan. Contoh mineral sekunder adalah kalsit, klorit, pirit, limonit dan mineral lempung.d. Gelas atau kaca, adalah mineral primer yang tidak membentuk kristal atau amorf. Mineral ini sebagai hasil pembekuan magma yang sangat cepat dan hanya terjadi pada batuan beku luar atau batuan gunungapi, sehingga sering disebut kaca gunungapi (volcanic glass).e. Mineral felsik adalah adalah mineral primer atau mineral utama pembentuk batuan beku, berwarna cerah atau terang, tersusun oleh unsur-unsur Al, Ca, K, dan Na. Mineral felsik dibagi menjadi tiga, yaitu felspar, felspatoid (foid) dan kuarsa. Di dalam batuan, apabila mineral foid ada maka kuarsa tidak muncul dan sebaliknya. Selanjutnya, felspar dibagi lagi menjadi alkali felspar dan plagioklas.e. Mineral mafik adalah mineral primer berwarna gelap, tersusun oleh unsur-unsur Mg dan Fe. Mineral mafik terdiri dari olivin, piroksen, amfibol (umumnya jenis hornblende), biotit dan muskovit.Pemerian dan pengenalan mineral pembentuk batuan beku tersebut secara megaskopik sudah harus dikuasai oleh para praktikan, seperti diberikan pada kuliah dan praktikum kristalografi-mineralogi serta dipraktekkan lagi pada acara I pengenalan mineral pembentuk batuan, praktikum petrologi ini. 2.2.3. Struktur Batuan BekuStruktur adalah kenampakan hubungan antara bagian-bagian batuan yangberbeda. Pengertian struktur pada batuan beku biasanya mengacu padapengamatan dalam skala besar atau singkapan dilapangan. Pada batuan bekustruktur yang sering ditemukan adalah:a. Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran. Joint struktur terbagi dua yaitu :1) Columnar joint, yaitu kenampakan kekar berbentuk seperti tiang-tiang berbentuk prisma.2) Sheeting joint, yaitu kenampakan kekar dalam bentuk lembaran-lembaran.

*Sumber : www.allcoma.blogspot.com, 2014Gambar 2.5.Jointb. Masif, yaitu jika tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuh batuan beku.

*Sumber :www.Id.wikipedia.org, 2014Gambar 2.6.Masifc. Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan oleh keluarnya gas pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang tersebut menunjukkan arah yang teratur.

*Sumber : www.regalia-capoenk.blogspot.com, 2014Gambar 2.7.Vesikulrer

d. Skoria, yaitu struktur yang sama dengan struktur vesikuler tetapi lubang-lubangnya besar dan menunjukkan arah yang tidak teratur.

*Sumber : www.aj1-inside.blogspot.com, 2014Gambar 2.8.Skoriae. Pumisan, bila lubang-lubang gas saling berhubungan.f. Aliran, bila ada kenampakan aliran dari kristal-kristal maupun lubang gas.g. Amigdaloidal, yaitu struktur dimana lubang-lubang gas telah terisi oleh mineral-mineral sekunder, biasanya mineral silikat atau karbonat.

*Sumber : www.quoteko.com, 2014Gambar 2.9.Amigdaloidal

f. Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya fragmen ataupecahan batuan lain yang masuk dalam batuan yang mengintrusi.2.2.4. Tekstur Batuan BekuPengertian tekstur batuan mengacu pada kenampakan butir-butir mineralyang ada di dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentukbutir, granularitas, dan hubungan antar butir (fabric). Jika warna batuanberhubungan erat dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka teksturberhubungan dengan sejarah pembentukan dan keterdapatannya. Teksturmerupakan hasil dari rangkaian proses sebelumdan sesudah kristalisasi. Pengamatan tekstur meliputi :a. KristalinitasKristalinitas merupakan derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu terbentuknya batuan tersebut. Kristalinitas dalam fungsinya digunakan untuk menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal dan yang tidak berbentuk kristal, selain itu juga dapat mencerminkan kecepatan pembekuan magma. Apabila magma dalam pembekuannya berlangsung lambat maka kristalnya kasar. Sedangkan jika pembekuannya berlangsung cepat maka kristalnya akan halus, akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali maka kristalnya berbentuk amorf. Dalam pembentukannnya dikenal tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu:1) Holokristalin, Holokristalin adalah batuan beku dimana semuanya tersusun oleh kristal. Tekstur holokristalin adalah karakteristik batuan plutonik, yaitu mikrokristalinmembeku di dekat permukaan. 2) Hipokristalin, Hipokristalin adalah apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal.3) Holohialin, Holohialin adalah batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas. Tekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian), dike dan sill, atau sebagai fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan.b. Granularitas, dapat diartikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada umumnya terdapat dua kelompok tekstur ukuran butir yaitu :1) Fanerik atau fanerokristalin, Besar kristal-kristal dari golongan ini dapat dibedakan satu sama lain secara megaskopis dengan mata telanjang. Kristal-kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi:a) Halus (fine), apabila ukuran diameter butir kurang dari 1 mm.b) Sedang (medium), apabila ukuran diameter butir antara 1 5 mm.c) Kasar (coarse), apabila ukuran diameter butir antara 5 30 mm.d) Sangat kasar (very coarse), apabila ukuran diameter butir lebih dari 30 mm.2) Afanitik, Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak bisa dibedakan dengan mata telanjang sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. Dalam analisis mikroskopis dibedakan menjadi tiga yaitu :a) Mikrokristalin, Jika mineral-mineral pada batuan beku bisa diamati dengan bantuan mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,1 0,01 mm.b) Kriptokristalin, jika mineral-mineral dalam batuan beku terlalu kecil untuk diamati meskipun dengan bantuan mikroskop. Ukuran butiran berkisar antara 0,01 0,002 mm.c) Amorf atau glassy atau hyaline, apabila batuan beku tersusun oleh gelas.3) BentukKristalBentuk kristal merupakan sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat batuan secara keseluruhan. Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal, yaitu:a) Euhedral, jika batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang kristal.b) Subhedral, jika sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi.c) Anhedral, jika mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.Ditinjau dari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal, yaitu:a) Equidimensional, jika bentuk kristal ketiga dimensinya sama panjang.b) Tabular, jika bentuk kristal dua dimensi lebih panjang dari satu dimensi yang lain.c) Prismitik, jika bentuk kristal satu dimensi lebih panjang dari dua dimensi yang lain.d) Irregular, jika bentuk kristal tidak teratur.4) Hubungan Antar KristalHubungan antar kristal atau disebut juga relasi diartikan sebagai hubungan antara kristal atau mineral yang satu dengan yang lain dalam suatu batuan. hubungan antar kritak dapat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut :a) Equigranular, yaitu jika secara relatif ukuran kristalnya yang membentuk batuan berukuran sama besar. Berdasarkan keidealan kristal-kristalnya, equigranular dibagi tiga, yaitu :b) Panidiomorfik granular, yaitu jika sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang euhedral.c) Hipidiomorfik granular, yaitu jika sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang subhedral.d) Allotriomorfik granular, yaitu jika sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang anhedral.e) Inequigranular, yaitu jika ukuran butir kristalnya sebagai pembentuk batuan tidak sama besar. Mineral yang besar disebut fenokris dan yang lain disebut massa dasar atau matrik yang bisa berupa mineral atau gelas.2.2.5. Jenis-Jenis Batuan BekuPenggolongan batuan beku dapat didasarkan pada tiga patokan utama yaituberdasarkan genesanya batuan, berdasarkan indeks warnanya, danberdasarkan komposisinya.a. Berdasarkan genesanya:1) Batuan beku intrusif Ketika magma mengintrusi lapisan kerak bumi dan membeku, batuan beku yang dihasilkannya disebut batuan intrusi. Ahli geologi mendeskripsikan intrusi berdasarkan pada ukuran, bentuk dan posisinya konkordan (paralel terhadap struktur batuan sekitarnya) atau diskordan (memotong terhadap struktur batuan sekitarnya). Contoh dari intrusi konkordan adalah lapisan batuan beku yang terbentuk ketika magma mengalir paralel di antara lapisan horizontal batuan sekitarnya. Intrusi diskordan akan terbentuk ketika magma mengalir melalui rekahan batuan sekitarnya, dan rekahan tersebut membentuk sudut terhadap lapisan batuan sekitarnya (Anonim, 2013).a) Batolit adalah intrusi dengan area luas penampang lebih dari 100 km2, umumnya terbentuk dari granit, granodiorit dan diorit. Batolit dalam umumnya konkordan, sedangkan batolit dangkal umumnya diskordan. Batolit dalam dimensinya dapat sangat besar. Batolit Coast Range di Amerika Utara lebarnya 100 hingga 200 km dan memanjang sejauh 600 km melewati Alaska dan British Columbia, Kanada.b) Lopolit adalah intrusi konkordan berbentuk cawan. Diameternya hingga 100 km dan memiliki ketebalan hingga 8 km. Lopolit yang umumnya berkomposisi basaltik, kadang-kadang juga disebut intrusi berlapis karena kenampakannya memang berlapis-lapis contoh yang terkenal adalah Kompleks Bushveld di Afrika Selatan.c) Lacolyt memiliki bagian bawah yang datar dan bagian atas berbentuk kubah, dan umumnya konkordan terhadap batuan sekitarnya. Umumnya berukuran kecil. Area dimana pertama kali ditemukan lacolit adalah di Pegunungan Henry di negara bagian utara.d) Dike dan sill adalah intrusi memanjang berukuran kecil. Sill bersifat konkordan dan dike bersifat diskordan. Keduanya umumnya berukuran kecil, namun dapat pula berukuran besar. Sill Palisades di negara bagian New York memiliki ketebalan 300 m dan terbentang sejauh 80 km.

*Sumber :http://www.radford.edu/jtsoGambar 2.10.Proses Terbentuknya Batuan Beku Intrusife) Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit. f) Jenjang Vulkanik, adalah pipa gunungapi di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya.(Anonim, 2013)Tiga prinsip dari tipe bentuk intrusi batuan beku, bentuk dasar dari geometri adalah:a) Bentuk Tidak BeraturanPada umumnya berbentuk diskordan (memotong dari lapisan massa batuan) dan biasanya memiliki bentuk yang jelas dipermukaan bumi. Penampang melintang dari tubuh pluton (intrusi dengan bentuk tidak beraturan) memperlihatkan bentuknya yang besar dan kedalamnaya tidak diketahui batasnya. Contoh batuan yang berbentuk seperti ini adalah batolit, singkapan dipermukaan memiliki luas sampai 100 km persegi. Sedangkan contoh lainya adalah stock, hampir sama sifatnya tetapi berbeda ukurannya.

b) Bentuk tabularIntrusi berbentuk tabular mempunyai dua bentuk yang berbeda, yaitu dike (retas) mempunyai bentuk diskordan (tubuh intrusi memotong dari lapisan masa batuan) dan Sill mempunyai bentuk konkordan (tubuh intrusi sejajar dengan lapisan batuan). Dike adalah intrusi yang memotong batuan induk, kadang kontak hampir sejajar. Sedangkan sill adalah batuan beku yang diintrusikan diantara dan sepanjang lapisan batuan sedimen, dengan ketebalan dari beberapa mm sampai beberapa km. c) Bentuk PipaTipe ketiga dari tubuh intrusi, relatif memiliki tubuh yang kecil, hanya pluton-pluton diskordan. Bentuk yang khas dari grup ini adalah intrusi-intrusi silinder atau pipa. Sebagian besar merupakan sisa dari korok suatu gunungapi tua, biasa disebut vulkanik nek (teras gunungapi), berukuran besar tetapi kedalamannya tidak diketahui.(Anonim, 2013)2) Batuan beku ekstrusif Berbagai macam tubuh batuan beku ekstrusif tersebar di seluruh dunia. Karakteristik fisik dari tubuh ekstrusif ini tergantung pada komposisi kimiawinya dan bagaimana mekanisme erupsi dari magma asalnya. Komposisi kimia dari magma asal mempengaruhi viskositas magma yang juga akan berpengaruh padamekanisme erupsinya. Magma felsik cenderung lebih kental, sedangkan magma mafik cenderung lebih cair (Anonim, 2013).Flood basalt adalah salah satu tipe tubuh batuan beku ekstrusif yang terkenal. Terbentuk ketika lava basaltik yang sangat cair tererupsi melalui banyak saluran rekahan. Lava kemudian bersatu dan membanjiri area yang luas dan kedalaman hingga 100 m. Erupsi yang berulang-ulang dapat menghasilkan akumulasi endapan hingga ketebalan 5 km. Contoh yang terkenal adalah basalt Sungai Columbia di Washington dan Deccan Trap di bagian barat India. Deccan Trap ini melingkupi luas area lebih dari 500.000 km2 (Anonim, 2013).Jika erupsi basalt berada di bawah permukaan air, pendinginan yang cepat akan membentuk tekstur yang khas dikenal sebagai lava bantal basalt. Lava bantal adalah aliran lava yang tersusun dari batuan beku berbentuk seperti kumpulan bantal yang saling berhubungan. Sebagian besar landas samudera tersusun oleh lava bantal basalt (Anonim, 2013).Batuan beku ekstrusif yang tererupsi dari kawah utama dapat membentuk gunungapi, dan diklasifikasikan berdasarkan bentuk fisik dan tipe aktivitas vulkaniknya. Lava mafik atau basaltik bersifat sangat cair dan erupsinya secara meleleh. Lava jenis ini cepat tersebar,membentuk gunungapi dengan kelerengan landai yang disebut gunungapi perisai. Mauna Loa (Hawai) adalah contoh yang populerdari gunungapi perisai. Magma intermediet atau andesitik memiliki viskositas yang lebih tinggi sehingga erupsinya lebih bersifat eksplosif. Magma jenis ini membentuk gunungapi komposit dengan kelerengan curam. Gunungapi komposit, atau stratovolcano, tersusun dari lapisan-lapisan lava dan abu vulkanik. Contoh yang populer dari gunungapi komposit antara lain Gunung Rainier (Washington), Gunung Vesuvius (Italia), dan Gunung Fuji (Jepang) (Anonim, 2013).Sifat dan ciri batuan ekstrusi :

a) Berbutir halus dan sering terdapat kacab) Batuan memperlihatkan struktur vesikuler, terutama di bagian permukaanc) Terdapat struktur aliran

3) Batuan Beku GangBatuan beku gang merupakan batuan antara batuan dalam dan batuan leleran terdapat gejala antara batuan yang terbentuk di dalam celah- celah serta rekahan-rekahan kerak bumi. Batuan gang atau batuan korok disebut juga batuan hypo-abisik. Magma yang membeku dalam gang adalah magma yang sedang menuju ke permukaan bumi atau membeku dalam celah-celah di kerak bumi, misalnya magma yang mempunyai susunan granit membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang terbentuk disebut porfiri granit yang berarti batuan granit bertekstur porfiri.Selain pembagian di atas, batuan beku berdasarkan genesajuga dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :1) Batuan beku dalam (pluktonik), terbentuk jauh di bawahpermukaan bumi. Proses pendinginan sangat lambat sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal (struktur holohialin). Contohnya adalah Granit, Granodiorit, dan Gabro.

*Sumber :www.zakiacuteharrier.blogspot.com, 2014Gambar 2.11.Gabro2) Batuan beku korok (hypabisal), terbentuk pada celah-celah atau pipa gunung berapi. Proses pendinginannya berlangsung relatif cepatsehingga batuannya terdiri atas kristal-kristal yang tidak sempurna danbercampur dengan massa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik.Contoh batuan ini dalah Granit porfir dan Diorit porfir.

*Sumber : www.fastrans22.blogspot.com, 2014Gambar 2.12.Granit Porfir

3) Batuan beku luar (efusif) terbentuk di dekat permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentukkristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf. Contohnya Obsidian, Riolit dan Batuapung.

*Sumber :www.http://geology.com, 2014Gambar 2.13.Batuapungb. Berdasarkan Senyawa kimiaBerdasarkan komposisi kandungan SiO2(C.L. Hugnes, 1962) batuan beku dapat dibedakan menjadi:1) Batuan beku ultra basa memiliki kandungan silika kurang dari 45%. Contohnya Dunit dan Peridotit.2) Batuan beku basa memiliki kandungan silika antara 45% - 52%. Contohnya Gabro, Basalt.3) Batuan beku intermediet memiliki kandungan silika antara 52%-66 %. Contohnya Andesit dan Syenit.4) Batuan beku asam memiliki kandungan silika lebih dari 66%. Contohnya Granit, Riolit.Dari segi warna,batuan yang komposisinya semakin basa akan lebih gelap dibanding yang komposisinya asam.2.2.6. Komposisi MineralMenurut pendapat Huang, 1962, komposisi mineral dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :a. Mineral Utama Mineral utama terbentuk secara langsung pada waktu kristalisasi magma dan merupakan mineral yang menjadi penyusun utama yang membentuk batuan beku. Macam-macam mineral utama, yaitu :1) Mineral felsik Mineral yang berwarna terang, terdiri dari densitas rata-rata 2,52,7 Mineral felsik terbagi menjadi dua :a) Kuarsa,warna : putih, tak berwarna, abu-abu sampai berwarna coklat.b) Plagioklas, warna : putih abu-abu dan coklatc) Orthoklas, warna : putih, coklat dan merah jambud) Muscovit, warna : tak berwarna (bening) abu-abu, kehijauan atau coklat muda.2) Mineral mafikMineral mafik adalah mineral yang berwarna gelap, densitas rata-rata 3,0 3,6 yaitu:a) Olivin (Mg, Fe)2SiO4, Warna : hijau, kemerahan dan kuning kecoklatan b) Piroksin (Ca, Mg, Fe)SiO4, Warna : hitam kehijauan c) Hornblende (NaCa(Mg, Fe)Al2Si6O22), Warna : hijau-coklatd) Biotit K2(Fe, Mg)3( AlSiO10)(OH)2, Warna : hitam-coklat

b. Mineral SekunderMineral tersebut merupakan mineral dari ubahan mineral utama yang disebabkan oleh proses pelapukan, reaksi hidrotermal maupun hasil metamorfosa terhadap mineral utama. Dengan demikian tersebut tidak ada hubungannya dengan pembekuan magma (non pirogenetik) dan mineral tersebut antara lain adalah :1) Kelompok kalsit, kelompok ini merupakan ubahan dari mineral Plagioklas, terdiri dari Kalsit, Dolomit, Magnesit. 2) Kelompok serpentin, kelompok ini merupakan ubahan dari mineral olivin dan piroksin, terdiri dari Antigonit dan Crisotil. Mineral ini banyak terdapat pada batuan serpentinit3) Kelompok klorit Kelompok ini merupakan ubahan dari mineral Plagioklas, terdiri dari proktor, talk dan lain-lain.4) Kelompok serisit, kelompok ini merupakan ubahan dari mineral plagioklas5) Kelompok kalorin, kelompok ini merupakan ubahan dari feldspar yang terdapat dalam batuan beku yang terdiri dari Kaolimit dan Kallositc. Mineral TambahanMineral tambahan merupakan mineral yang terbentuk pada waktu kristalisasi magma, dengan jumlah yang sangat kecil. Mineral-mineral ini tidak selalu ada pada tiap batuan beku. Terdiri dari :

1) Hematit2) Kromit 3) Magnetit4) Rulit5) Pirit6) Apatit

2.2.7. Penamaan Batuan BekuPenamaan batuan beku ditentukan berdasarkan dari komposisi mineral-mineral utama (ditentukan berdasarkan persentase volumenya) dan apabila dalam penentuan komposisi mineralnya sulit ditentukan secara pasti. Yang dimaksud dengan klasifikasi batuan beku disini adalah semua batuan beku yang terbentuk seperti yang diuraikan diatas (vulkanik, plutonik, extrusive, dan intrusive) dan batuan beku ini mungkin terbentuk oleh proses magmatik, metamorfosa, atau kristalisasi metasomatism.Penamaan batuan beku didasarkan atas tekstur batuan dan komposisi mineral. Tekstur batuan beku adalah hubungan antar mineral dan derajat kristalisasinya. Tekstur batuan beku terdiri dari 3 jenis (gambar di atas), yaitu aphanitics (bertekstur halus), porphyritics (bertekstur halus dan kasar) dan phanerics (bertekstur kasar). Pada batuan beku kita mengenal derajat kristalisasi batuan: holohyaline (seluruhnya terdiri dari mineral amorf/gelas), holocrystalline (seluruhnya terdiri dari kristal) dan hypocrystalline (sebagian terdiri dari amorf dan sebagian kristal). Sedangkan bentuk mineral atau butir dalam batuan beku dikenal dengan bentuk mineral anhedral, euhedral, dan glass. Komposisi mineral utama batuan adalah mineral penyusun batuan (rock forming mineral) dari bowen series, dapat terdiri dari satu atau lebih mineral. Komposisi mineral dalam batuan beku dapat terdiri dari mineral primer (mineral yang terbentuk pada saat pembentukan batuan atau bersamaan pembekuan magma) dan mineral sekunder (mineral yang terbentuk setelah pembentukan batuan).Kelompok VII