bab ii-3

Download BAB II-3

If you can't read please download the document

Upload: rahmatika-alfia-amiliana

Post on 20-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kimia Fisika

TRANSCRIPT

  • 3

    BAB II

    JAWABAN PERTANYAAN

    1. BOHR

    A. Tabel Perbedaan Teori Fisika Klasik dan Teori Kuantum

    Keterangan Teori Fisika Klasik Teori Kuantum

    Gambaran Cahaya Partikel Gelombang

    Hubungan Energi Kinetik

    dan Intensitas Cahaya Berbanding lurus Tidak bergantungan

    Spektrum Energi Cahaya Kontinu Tidak kontinu

    Spektrum Radiasi Benda

    Hitam

    Tidak dapat

    menjelaskan Mampu menjelaskan

    Efek Fotolistrik Tidak dapat

    menjelaskan Mampu menjelaskan

    Efek Compton Tidak dapat

    menjelaskan Mampu menjelaskan

    Fasa 3 Fasa

    (Cair, Padat, Gas)

    4 Fasa

    (Cair, Padat, Gas dan

    Plasma)

    Pada fisika klasik cahaya digambarkan sebagai gelombang yang

    memiliki spektrum kontinu sehingga tidak dapat menjelaskan mengenai

    spektrum radiasi benda hitam, efek fotolistrik dan efek Compton. Pada teori

    kuantum cahaya digambarkan sebagai partikel yang memiliki energi

    terkuantisasi dalam bentuk foton sehingga dapat menjelaskan mengenai

    spektrum radiasi benda hitam, efek fotolistrik dan efek Compton.

    Spektrum benda hitam adalah dimana benda hitam yang menyerap

    radiasi akan membuat perpindahan elektron karena energinya terkuantisasi.

    Soektrum benda hitam menjelaskan mengenai cahaya sebagai partikel yang

    memiliki foton. Efek fotolistrik adalah fenomena terjadinya lucutan elektron

    dari permukaan logam apabila suatu cahaya dikenakan pada permukaan

    logam. Efek ini menjelaskan bahwa adanya sifat partikel dari cahaya, yaitu

    gambaran foton. Efek Compton menjelaskan mengenai gejala hamburan dari

    penembakan suatu materi dengan sinar-X. Jika sejumlah elektron yang

    dipancarkan ditembak dengan sinar-X, maka sinar-X ini akan terhambur. Efek

    Compton menerangkan bahwa sifat gelombang untuk materi dengan

    menerangkan momentum foton dan energi foton. Ketiga hal tersebut tidak

    dapat dijelaskan apabila cahaya hanya dianggap sebagai sebuah gelombang.

  • 4

    B. Tabel Bilangan Kuantum

    Keterangan Principal

    quantum

    number (n)

    Angular momentum

    quantum number (l)

    Magnetic

    quantum number

    (m)

    Menyatakan Kulit atom Subkulit atom Jumlah orbital

    Orbital Ukuran orbital Bentuk orbital Orientasi orbital

    Nilai Bilangan bulat

    n-1 -l sampai +l

    a. Principal quantum number (n) Bilangan kuantum utama menyatakan tingkat energi atom. Semakin

    besar kulit atom maka semakin tinggi tingkat energinya serta semakin

    besar ukuran orbitalnya. Nilai bilangan kuantum utama adalah berupa

    bilangan bulat dari 1,2,3,.. dst.

    b. Angular momentum quantum number (l) Bilangan kuantum azimuth menyatakan subkulit tempat elektron

    berada. Bilangan ini juga mempengaruhi bentuk orbital. Besar

    bilangan kuantum azimuth (l) adalah bilangan kuantum utama

    dikurangii satu. Untuk nilai l = 0 maka menunjukkan subkulit s, l=1

    menunjukkan subkulit p, l=2 menunjukkan subkulit d dan l=3

    menunjukkan subkulit f. Tiap subkulit memiliki bentuk orbital yang

    berbeda-beda.

    c. Magnetic quantum number (m) Bilangan kuantum magnetik menunjukkan jumlah orbital yang

    ditempati elektron. Bilangan ini juga mempengaruhi orientasi orbital

    karena adanya gaya dari luar. Besar bilangan kuantum magnetic

    adalah negative bilangan kuantum azimuth sampai dengan positif

    bilangan kuantum azimuth (-l s/d +l)

    C. Persamaan Rydberg yaitu :

    Dengan R : konstanta Rydberg

    n1 : bilangan kuantum utama atom yang berpindah

    n2 : bilangan kuantum utama atom yang dituju

    Bohr hanya menjelaskan atom Hidrogen dalam teori dan percobaannya

    sehngga besar n1 pada persamaan Rydberg sama dengan besar bilangan

    kuantum utama n dalam model Bohr yaitu 1.

  • 5

    D. Tabel Spektrum

    Keterangan Spektrum Serapan Spektrum Emisi

    Garis spectrum

    Berasal dari

    penyerapan energi

    yang dilakukan oleh

    atom-atom yang tak

    tereksitasi

    Berasal dari radiasi yang

    dipancarkan oleh atom-

    atom tereksitasi

    Bohr melakukan percobaan pada atom hidrogen dimana gas hidrogen

    diletakkan di dalam tabung kemudian arus listrik dialirkan ke dalam tabung,

    gas akan memancarkan cahaya. Dari radiasi yang dipancarkan hidrogen,

    Bohr memprediksi garis spektra atom hidrogen. Radiasi yang timbul berasal

    dari pemancaran energi oleh hidrogen sehingga spektrum yang digunakan

    Bohr adalah spektrum emisi.

    E. Salah satu teori atom Bohr adalah : 1. Selama mengelilingi inti atom, elektron tidak kehilangan energi dan

    berada pada lintasan-lintasan energi tertentu yang disebut orbit atau kulit

    elektron. Pada setiap lintasan energi gerak elektron selalu tetap besarnya

    (elektron tidak mengalami kehilangan energi sewaktu melintas pada

    lintasannya mengelilingi inti. Oleh karena energi elektron pada lintasan

    selalu tetap maka elektron tidak akan tertarik masuk ke inti.

    Pada kenyataannya tidak semudah teori yang diungkapkan oleh Bohr.

    Untuk atom yang memiliki jumlah elektron banyak, pergerakan electron dan

    posisi elekton semakin rumit, sehingga aktivitas elektron tidak dapat dengan

    mudah diketahui. Model Bohr menganggap bahwa elektron berada dalam

    orbit lingkaran dengan radius tertentu dari inti sehingga teori Bohr ini hanya

    akan mendekati atom orbital yang sangat sederhana 's' karena bentuk orbital s

    adalah bola sedangkan untuk subkulit lainnya berbentuk pilin.

    Atom yang memiliki banyak elektron tentu elektronnya tersebar tidak

    hanya di kulit pertama dan tidak hanya menempati subkulit s, melainkan

    berada di kulit ke-n dan dapat menempati subkulit s, p, d, f. Hal itu membuat

    Bohr tidak dapat memprediksi spectra atom lain selain hidrogen.

    Contoh dari Bohr Model untuk atom hidrogen (Z = 1) atau untuk ion

    hidrogen seperti (Z> 1), di mana elektron bermuatan negatif mengorbit

    bermuatan positif inti kecil. Energi elektromagnetik akan diserap atau

    dipancarkan jika elektron bergerak dari satu orbit ke yang lain. Hanya orbit

    elektron tertentu yang diizinkan. Jari-jari orbit yang mungkin meningkat

    sebagai n2menghasilkan baris pertama dari deret Balmer. Untuk hidrogen (Z = 1) ini

    menghasilkan foton yang memiliki panjang gelombang 656 nm (lampu

    merah).

  • 6

    F. Diketahui

    mencapai tingkat intermediate

    mencapai keadaan dasar ( n = 1 ) Ditanya

    (a) nH? (b) nI? (c)

    Jawab

    a) Semua pertanyaan dapat dijawab menggunakan persamaan Ryberg

    b) Menggunakan persamaan Ryberg dengan nI sebagai n1 dan nH sebagai n2.

    c) Menggunakan persamaan Ryberg dengan nI sebagai n2 dan nG sebagai n1.

  • 7

    G. Teori Molecular Orbital Mekanika

    Konduktor (logam) Diantara Pita valensi dan pita konduksi konduktor tidak memiliki kesenjangan (gap), sehingga elektron dapat mengalir, walaupun

    pada perbedaan potensial listrik yang kecil. Ketika suhu dinaikkan, gerakan

    acak yang lebih besar dari atom menghalangi gerakan elektron, yang

    menurunkan konduktivitas logam. Contoh konduktor pada uumnya adalah

    logam, seperti emas, perak, tembaga, alumunium, zink, dan besi.

    Semikonduktor (metaloid) Dalam semikonduktor, celah energi yang relatif kecil terdapat antara pita valensi dan pita konduksi. Elektron tereksitasi secara

    termal dapat menyeberangi kesenjangan (gap), sehingga arus kecil mengalir.

    Berbeda dengan konduktor, konduktivitas semikonduktor meningkat ketika

    dipanaskan karena eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi terjadi

    setelah diberi energi. Contoh bahan ini adalah Germanium dan silikon.

    Isolator (nonmetals) Dalam isolator, kesenjangan antara pita terlalu besar bagi elektron untuk melompat bahkan ketika zat dipanaskan, sehingga tidak

    ada arus yang dapat terjadi. Contohnya adalah karet plastik dan kayu.

    Superkonduktor Bahan Superkonduktor adalah bahan yang dalam kondisi tertentu dapat menghantarkan listrik tanpa hambatan listrik. Ketika logam

    berada pada suhu biasa, aliran elektron dibatasi oleh tabrakan dengan atom

    bergetar di situs kisi mereka. Pembatasan aliran seperti ini muncul sebagai

    pemanasan resistif dan menimbulkan kehilangan energi. Agar tidak

    kehilangan energi, superkonduktor memerlukan pendinginan ekstrim untuk

    meminimalkan gerakan atom. Fenomena luar biasa ini telah diamati dalam

    logam hanya dengan pendinginan mereka mendekati nol mutlak, yang bisa

    dilakukan hanya dengan helium cair. Seperti konduktor logam, oksida

    superkonduktor tidak memiliki celah pita. Suatu superkonduktor dapat saja

    berupa suatu konduktor, semikonduktor ataupun suatu insulator pada keadaan

    ruang. Suhu di mana terjadi perubahan sifat konduktivitas menjadi

    superkonduktor disebut dengan temperatur kritis (Tc). Dengan tidak adanya

    hambatan, maka arus dapat mengalir tanpa kehilangan energi. Untuk saat ini

    bahan superkonduktor masih bekerja pada suhu yang relatif rendah sekitar 90

    Kelvin. Contoh bahan superkonduktor adalah Yttrium barium copper oxide

    (YBa2Cu3O7).

    2. LASER

    A. Diketahui:

    Energi yang dikirim dengan cahaya biru = energi yang dikirim dengan cahaya

    kuning

    Maka,

  • 8

    Jumlah electron yang dihasilkan akan lebih banyak jika energi yang

    dihasilkannya kecil karena jumlah electron yang terlepas berbanding terbalik

    dengan energi yang dihasilkan. Jadi, laser yang menghasilkan jumlah

    electron lebih banyak adalah laser cahaya kuning.

    Karena logam yang dipakai sama, maka frekuensi ambangnya (f0)

    sama, sehingga kita cukup melihat ke energi yang dihasilkan saja. Laser yang

    memiliki energi kinetic lebih besar adalah laser yang mengasilkan energi yang

    lebih besar. Dalam soal ini, laser yang menghasilkan energi yang lebih besar

    adalah laser biru. Jadi, laser yang menghasilkan energi kinetic yang lebih

    besar adalah laser biru.

    B. Sifat beberapa laser umum yang digunakan.

    Tipe v (s-1

    ) E (J) Warna

    He-Ne 632.8 4,741 x 1014

    3,14 x 10-19

    Oranye

    Ar 514,5 6,148 x 1014

    4,074 x 10-19 Hijau

    Ar-Kr

    488 6,147 x 1014

    3,499 x 10-19

    Biru

    567 5,29 x 1014

    3,499 x 10-19

    Kuning-hijau

    647 4,637 x 1014

    3,499 x 10-19

    Merah

    Dye 663.7 4,48 x 1014

    2,97 x 10-19

    Merah keunguan

    Perhitungan dilakukan berdasarkan rumus:

    3. KEELEKTRONEGATIFAN

    A. Tabel energi ikatan adalah sebagai berikut

    Bond length (nm) and Bond Energy (eV)

    Bond Length Energy

    H H 0.074 4.52

    C C 0.154 3.61

    H C 0.109 4.28

    H Br 0.141 3.79

  • 9

    Br-Br 0.228 2.00

    Keelektronegativitas Br Dari tabel kita mengetahui bahwa:

    Keelektronegativitas C Dari tabel kita mengetahui bahwa:

    B. Perbedaan keelektronegativitas berdasarkan tabel elektronegativitas Pauling Br C = 3,0 2,5 =0,5

    C. Garis tren keelektronegatifan

  • 10

    Berdasarkan Skala Pauling, dua unsur yang paling elektronegatif adalah F

    (4,0) yang pada grafik disebut Group 17 dan O (3,4) yang pada grafik disebut

    Group 16.

    Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan untuk memindahkan satu

    electron dari atom netral. Semakin kuat electron valensinya, semakin besar

    energi ionisasi yang dibutuhkan. Elektronegativitas adalah kemampuan atom

    untuk menarik electron dalam ikatan kimia. Jika untuk memindahkan suatu

    electron dari atom memerlukan energi yang besar maka inti atom tersebut

    memiliki daya tarik yang kuat dengan electron valensinya dan memiliki ikatan

    yang kuat dengan atom lain, sehingga elektronegativitasnya semakin besar.

    4. ELEKTROMAGNETIK

    A. -Urutan spectrum gelombang elektromagnetik berdasarkan kenaikan panjang gelombang:

    Sinar X; Sinar ultraviolet; Cahaya tampak; Inframerah; Microwave;

    Gelombang radio.

    -Urutan spectrum gelombang elektromagnetik berdasarkan peningkatan

    frekuensi:

    Gelombang radio; Microwave; Inframerah; Cahaya tampak; Sinar

    ultraviolet; Sinar X

    -Urutan spectrum gelombang elektromagnetik berdasarkan peningkatan

    energi:

    Gelombang radio; Microwave; Inframerah; Cahaya tampak; Sinar

    ultraviolet; Sinar X

    B. a) Frekuensi sinyal TV = 59,5 sampai 215,8 MHz Panjang gelombang sinyal radio = 2,78 sampai 3,41 m

  • 11

    Sinyal akan bertumpang tindih jika energi yang dipancarkan sama.

    Energi berbanding lurus dengan frekuensi, maka sinyal pun akan

    bertumpang tindih jika frekuensi yang dipancarkan sama.

    Frekuensi yang dipancarkan sinyal TV adalah 59,5 sampai 215,8 MHz

    dan gelombang yang dipancarkan radio memiliki frekuensi sebesar 80

    sampai 107,9 MHz. Frekuensi gelombang radio berada diantara frekuensi

    gelombang TV, maka pancaran sinyalnya akan tumpang tindih.

    b) Sinyal transmisi radio yang memiliki jalur transmisi lebih luas adalah AM.

    Hal ini dikarenakan AM mentransmisikan gelombang pada frekuensi

    medium sedangkan FM mentransmisikan gelombang pada VHF (very

    high frequency). Akan tetapi, sinyal FM juga dapat ditransmisikan pada

    jarak jauh dengan cara menurunkan frekuensinya.

    C. a) f = 8,93 x 107 Hz s = 8,1 x 10

    7 km = 8,1 x 10

    10 m

    Maka,

    Jadi, waktu yang dibutuhkan gelombang radio tersebut untuk sampai ke

    Mars sekitar 90,706 s atau sekitar 1,5 menit.

    b) v = 8,93 x 108 m/s t = 1,2 s s?

    Maka,

    Jadi,berdasarkan perhitungan jarak bumi ke bulan adala 1,0716 x 109m.

    5. KRISTAL DAN PADATAN AMORF

  • 12

    A. Empat jenis kristal :

    Jenis

    Kristal Sifat Kristal Contoh

    Kristal

    Ionik

    1. Terbentuk dari ikatan positif dan negatif(metal dan nonmetal) sehingga

    muncul energi kohesif/ energi potensial

    2. Besar energi kohesif dapat dihitung dengan rumus:

    3. Ion-ion terletak pada titik-titik kisi dan atraksi antar partikel (ion) disebabkan oleh

    gaya elektrostatik yang kuat, akibatnya titik

    leleh tinggi dan cukup keras

    4. Kristal ionik merupakan penghantar listrik yang buruk, karena ion-ion terpaku erat

    pada kisi yang kaku. Namun, jika

    dilelehkan menjadi penghantar listrik yang

    baik, karena ion-ion dapat bergerak bebas

    Kristal NaCl,

    CeCl2, CsCl,

    CsBr, CsI,

    ZnS

    Kristal

    Kovalen

    1. Terbentuk karena ikatan kovalen sehingga padatannya berbentuk keras dan titik

    lelehnya tinggi

    2. Energi kohesifnya terbentuk karena ikatan kovalen polar dan/atau nonpolar

    3. Kristal ini tidak larut dalam zat cair biasa, konduktor yang buruk, dan tembus cahaya

    Grafit, Kuarsa

    SiO2, Berlian,

    SiC, Kuprit

    Cu2O

    Kristal

    Logam

    1. Terbentuk karena ikatan logam dan terjadi interaksi antar orbital dan terbentuk orbital

    molekul

    2. Kristal bersifat tidak tembus cahaya, tampak kilap, memiliki konduktivitas yang

    baik, dapat dilarutkan dan dicampur untuk

    membentuk senyawa baru

    3. Ion positif terletak pada titik-titik kisi kristal yang dikelilingi oleh elektron valensi

    dari semua atom logam dalam kisi itu.

    Atraksi elektrostatik terjadi antara ion-ion

    positif dan larutan elektron

    4. Elektron berada dalam keadaan terdelokalisasi pada seluruh kisi kristal,

    akibatnya logam merupakan penghantar

    listrik yang baik

    Kristal Li, Ca,

    Al, Fe

    Kristal

    Molekular

    1. Terbentuk karena gaya van der Waals dan/atau ikatan hidrogen, terbentuk tidak

    Ikatan

    Hidrogen :

  • 13

    selalu dengan ikatan tetapi bisa karena ada

    interaksi lemah antarmolekul

    2. Akibat gaya atraksi antar molekul yang lemah, zat padat kristalin molekular

    umumnya lunak dan mempunyai titik leleh

    rendah

    3. Kristal biasanya terjadi pada unsur gas mulia dan merupakan struktur kubus terjejal

    4. Arah molekul bergantian, permukaan kristal teratur, tampak mengkilap

    5. Setiap titik kisi ditempati oleh molekul

    SO2, NH3,

    H2O, asam

    amino

    Gaya Van der

    Waals :

    Ar, O2, CO2,

    I2, S8 , P4

    B. Definisi kata dan sistem simetri kubus

    Crystalline solid : Poly crystalline solid berbeda dari single crystal solid. Polycrystalline tersusun atas beberapa single crystal dengan

    orientasi kisi yang berbeda.

    Lattice point : Kisi ruang (space lattice) adalah susunan titik-titik dalam ruang tiga dimensi di mana setiap titik memiliki lingkungan

    yang serupa. Titik dengan lingkungan yang serupa itu disebut simpul

    kisi (lattice points).

    Unit cell : Unit terkecil dari struktur kristal. Pengulangan unit sel dengan suatu pola tertentu membentuk struktur kristal.

    Coordination number : Jumlah atom yang mengelilingi satu atom dalam unit sel kristal. Bilangan koordinasi ditentukan oleh ukuran

    atom logam pusat, jumlah elektron d, efek sterik ligan.

    Closest packing : Atom dari kristal logam yang diatur dalam struktur dikemas rapat adalah kristal close-packed,struktur yang meminimalkan

    ruang kosong antara atom.

    Jenis Sistem Gambar Keterangan

    Sistem

    Isometrik

    Jumlah sumbu kristalnya ada 3 dan saling

    tegak lurus satu dengan yang lainnya.

    Dengan perbandingan panjang yang sama

    untuk masing-masing sumbunya.

    Sistem

    Tetragonal

    Sistem kristal ini mempunyai 3 sumbu kristal

    yang masing-masing saling tegak lurus.

    Sumbu a dan b mempunyai satuan panjang

    sama. Sedangkan sumbu c berlainan, dapat

    lebih panjang atau lebih pendek.

  • 14

    Sistem

    Hexagonal

    Sistem ini mempunyai 4 sumbu kristal,

    dimana sumbu c tegak lurus terhadap ketiga

    sumbu lainnya. Sumbu a, b, dan d masing-

    sama lain.

    Sistem

    Trigonal

    Sistem Trigonal setelah terbentuk bidang

    dasar, yang terbentuk segienam, kemudian

    dibentuk segitiga dengan menghubungkan

    dua titik sudut yang melewati satu titik

    sudutnya.

    Sistem

    Orthorhombik

    Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri

    kristal yang saling tegak lurus satu dengan

    yang lainnya. Ketiga sumbu tersebut

    mempunyai panjang yang berbeda.

    Sistem

    Monoklin

    Monoklin artinya hanya mempunyai satu

    sumbu yang miring dari tiga sumbu yang

    dimilikinya.

    Sistem Triklin

    Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang

    satu dengan yang lainnya tidak saling tegak

    lurus. Demikian juga panjang masing-masing

    sumbu tidak sama.

    C. Geometri sel kubik :

    Sel Kubik Sederhana

    Sistem kubus sederhana terdiri dari 1 titik lattice di setiap sudut

    kubusnya. Setiap atom pada titik lattice atau kisi kemudian dibagi rata

    ke-8 kubus lainnya. Maka dari itu, total sel satuan atau unit sel kubus

    ini adalah 1 atom. Jumlah 1 atom didapatkan dari 1/8 x 8 atom = 1

    atom.

    Kubik berpusat badan (body-centered cubic) Sistem BCC memiliki 1 titik lattice di pusat sel satuan

    ditambah 8 titik sudutnya. Total memiliki 2 titik lattice per satuan sel (

    1/8 x 8 atom + 1 atom = 2 atom). Atom atom atau inti atom

    bersentuhan satu sama lain sepanjang diagonal ruang. Hubungan

    panjang sisi kristal BCC, a, dengan jari jari atomnya R ditunjukkan

  • 15

    Kubik berpusat muka (face-centered cubic)

    Sistem FCC memiliki titik latice pada muka kubus. Setiap titik lattice

    berisi setengah ditambah titik lattice pada sudut muka, totalnya ada 4 titik

    lattice per satuan sel (1/8 x 8 atom dari sudut ditambah x 6 atom dari

    muka). Contoh dari benda yang memiliki struktur kristal FCC adalah

    alumunium, perak dan emas. Atom atom ion bersentuhan satu sama lain

    sepanjang diagonal sisi. Hubungan panjang sisi kristal a dengan jari jari atom

    Dari tiga gambar diatas (hard sphere unit cell) terlihat bahwa atom-

    atom dalam struktur kristal FCC tersusun dalam kondisi yang cukup padat. Ini

    terbukti dengan tingginya harga APF dari sel satuan FCC yaitu 74%

    dibandingkan denag APF sel satuan BCC hanya bernilai 68%. Jadi dapat

    disimpulkan bahwa FCC adalah struktur yang paling padat.

    D. Ikatan koordinasi : Bilangan koordinasi menunjukkan jumlah atom yang mengelilingi 1 atom pada unit sel. Sel kubik sederhana memiliki bilangan

    koordinasi 6, BCC memiliki bilangan koordinasi sebanyak 8, dan FCC

    memiliki bilangan koordinasi sebanyak 12.