bab i pendahuluansinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/...3 tabel 1.1 data wilayah...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Seiring dengan di galakkannya kembali pemberdayaan potensi kelautan maka
sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan
penataan kota dengan pendekatan nilai-nilai bahari. Dengan demikian kota-kota yang
berada ditepi pantai lebih mampu menampilkan pesisir pantai sebagai ruang publik
yang terencana dengan baik.
Tanggapan akan orientasi terhadap nilai bahari dapat diwujudkan dengan
memperjelas aksesbilitas antara laut dan darat, serta mengolah kawasan pantai
sebagai ruang terbuka yang dapat menampung kegiatan-kegiatan publik dan
diharapkan dapat memunculkan kecintaan masyarakat terhadap potensi kelautan yang
dimiliki.
Kotamadya Tegal dilihat dari letak geografisnya antara (109°08´ BT - 109°10´
BT) (06°50´LS - 06°53´ LS) yang mempunyai batas-batas wilayah:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah selatan : Kabupaten Tegal
Sebelah Timur : Kabupaten Tegal
Sebelah Barat : Kabupaten Brebes
2
Gambar 1.1 Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal.
Sumber:Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tegal, 2002.
Kotamadya Tegal memiliki luas 38,50 Km2 yang terbagi menjadi :
• Kecamatan Tegal selatan : 6,34 Km2
• Kecamatan Tegal timur : 6,36 Km2
• Kecamatan Tegal barat : 13,95 Km2
• Kecamatan Margadana : 11,76 Km2
3
Tabel 1.1 Data wilayah perencanaan.
GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
LETAK GEOGRAFIS
Keadaan alam dan iklim
Letak geografis : Antara (100°08’ BT - 109° 10’ BT)
(06° 50’ LS - 06° 53’ LS)
Batas wilayah : Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Kab Tegal
Sebelah Timur : Kab Tegal
Sebelah Barat : Kab Brebes
Relief daerah : Dataran rendah
Pengairan sungai
Tinggi dari permukaan air laut ±3 m
Struktur tanah : Tanah pasir dan tanah liat
Iklim atau temperatur rata-rata : Tropis / 27,1°C
Curah hujan tahun 2000 : 157/1,841mm
Luas daerah dan pembagian wilayah administratif
Luas daerah kota Tegal : 38,50 Km2 yang terperinci sebagai berikut :
Kecamatan Tegal Selatan : 6,34 Km2
Kecamatan Tegal Timur : 6,36 Km2
Kecamatan Tegal Barat : 13,95 Km2
Kecamatan Margadana : 11,76 Km2
Sumber:Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tegal, 2002.
4
Tabel 1.2 Luas daerah kotamadya Tegal.
Luas daerah menurut pembagian administrasi Daerah kota Tegal sebagai berikut
( dalam Km2 ) :
KEC. TEGAL SELATAN : 6,43 KEC. TEGAL TIMUR : 6,36
Ds. Kalinyamat Wetan : 0,89 Kel. Kejambon : 0,86
Ds. Bandung : 0,59 Kel. Slerok : 1,39
Ds. Debong Kidul : 0,35 Kel. Panggung : 2,23
Ds. Tunon : 0,75 Kel. Mangkukusuman : 0,47
Ds. Keluren : 0,62 Kel. Mintaragen : 1,41
Ds. Debong Kulon : 0,74
Ds. Debong Tengah : 1,11
Kel. Rndugunting : 1,38
KEC. TEGAL BARAT : 13,95 KEC. MARGADANA :11,76
Ds. Pesurungan Kidul : 0,72 Ds. Kaligangsa : 2,53
Ds. Debong Lor : 0,56 Ds. Krandon : 1,20
Kel. Kemandungan : 0,56 Ds. Cabawan : 1,28
Kel. Pekauman : 0,96 Ds. Margadana : 2,41
Kel. Kraton : 1,23 Ds. Kalinyamat : 1,52
Kel. Tegalsari : 2,19 Ds. Sumurpanggang : 1,00
Ds. Muarareja : 7,73 Ds. Pesurungan lor : 1,82
Sumber:Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tegal, 2002.
5
Dalam rangka mengantisipasi UU No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi
daerah, kota Tegal sebagai bagian dari propinsi Jawa Tengah, serta sebagai pusat
pertumbuhan kota menggariskan kebijaksanaan pembangunan ekonomi khususnya
sub sektor pariwisata dan olah raga, sebagai berikut:
1. Pembangunan pariwisata dan keolahragaan diarahkan untuk meningkatkan
pendapatan daerah dengan lebih meningkatkan peran serta masyarakat.
2. Terpeliharanya kepribadian dan kebudayaan daerah serta prestasi yang
telah ada.
3. memupuk rasa cinta tanah air, melestarikan alam dan lingkungan hidup.
4. meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih maju dan memadai.
Dari sektor pariwisata dan olahraga ini nampak belum berkembang dan
dikembangkan secara optimal, terutama pada penyediaan fasilitas fisiknya. Pantai
Alam Indah ( PAI ) Tegal yang merupakan merupakan salah satu andalan dibidang
pariwisata, belum seluruhnya dikembangkan potensinya.
Pantai Alam Indah Tegal yang merupakan wisata pantai hanya dibiarkan apa
adanya dan belum diolah secara maksimal, artinya bahwa belum adanya fasilitas
unggulan yang dapat ditawarkan pada wisatawan. Sementara lokasi wisata pantai
disekitar kota Tegal sudah ditangani dan disediakan fasilitas yang memadai,
walaupun dapat dikatakan masih sederhana (peneduh dan ruang duduk).
Laju pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat, baik karena alami maupun
migrasi akan meningkatkan sektor perekonomian maupun kegiatan sosial budaya
lainnya. Peningkatan kegiatan ini menuntut penyediaan sarana dan prasaran dalam
6
jumlah yang memadai, dan nyaman yang nantinya akan memicu pesatnya
perkembangan kota. Hai ini dapat dilihat dari banyaknya minat pengunjung dari
tahun ke tahun yang semakin bertambah.
Tabel 1.3 Data pengunjung PAI Tegal.
Sumber:Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tegal, 2002.
7
Kotamadya Tegal adalah salah satu kota yang terletak dipesisir pantai utara
pulau Jawa yang mempunyai potensi wisata alamnya. Potensi yang ada adalah :
1. Wilayah Pantai Alam Indah di kotamadya tegal memilik kondisi airnya
yang relatif tenang dan kondisi alamnya yang masih alami terlihat dari
banyaknya pohon-pohon yang menghias pantai.
2. Letaknya yang sangat strategis, yaitu terletak relatif dekat dengan jalur
pantai utara dan simpul dari aktifitas wisata dikota tegal dan sekitarnya.
3. lokasi pantai yang cukup luas mencapai 5 Ha.
4. Pantai yang landai tidak terkena abrasi justru terjadi sedimentasi rata-rata
per tahun 3 meter.
5. Bentuk pantai yang datar dan bersih memanjang sampai sepanjang 1000
meter sehingga selain berpotensi untuk rekreasi juga berpotensi untuk
sarana olah raga khususnya jalan santai di tepi pantai.
Berdasarkan fakta-fakta dilapangan, keberadaan kondisi fisik arsitektural di
Pantai Alam Indah Tegal kurang memberikan kenyamanan terhadap segala aktifitas
yang terjadi dipantai. Seperti misalnya tentang, Sirkulasi, Zoning Kawasan, Gubahan
Massa, Kondisi Bangunan dan Utilitas(Drainase,Sampah).
Penzoningan di Pantai Alam Indah tercipta, karena adanya aktifitas yang
kurang mendukung satu dengan yang lainnya.
Warung-warung berada pada area yang menjadi view kearah
pantai, sehingga menciptakan suasana yang kurang nyaman karena
terhalang oleh kios-kios yang letaknya ditepi pantai.
8
Gambar 1.2 Letak kios-kios.
Sumber : Data pribadi.
Pada siang hari udara dipantai ini cukup panas sehingga wisatawan
kurang meminati untuk mengunjunginya. Sebaiknya terdapat
fasilitas yang memadai baik siang hari maupun malam hari.
Gambar 1.3 Pintu masuk PAI.
Sumber : Data pribadi.
9
Wisatawan yang berkunjung memarkirkan kendaraanya di tepi
pantai, hal ini disebabkan karena kurangnya fasilitas yang
difungsikan sebagai penitipan kendaraan dan kebiasaan
pengunjung yang biasa mengunakan kendaraan mereka untuk
jalan-jalan menelusuri tepi pantai.
Gambar 1.4 Parkir kendaraan.
Sumber : Data pribadi.
Fasilitas ruang duduk yang seharusnya difungsikan untuk
menikmati indahnya pantai diletakkan dibelakang warung-warung
makan yang tersedia. Letak dari gazebo ini tidak sesuai karena
pengunjung yang datang tidak dapat menikmati pemandangan laut
dengan berteduh.
10
Gambar 1.5.
Sumber : Data pribadi.
Dengan potensi yang ada diharapkan Pantai Alam Indah Tegal dapat
dikembangkan menjadi kawasan wisata kota. Pengembangan ini nantinya dapat
dijadikan alternatif tujuan wisata pantai dan diharapkan dapat menjadi pusat
pertumbuhan baru bagi pengembangan pariwisata perkotaan dan menjadi simpul
tujuan wisata lokal maupun regional.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana merancang kembali kawasan wisata pantai yang berfungsi sebagai
tengeran kota dan ruang publik.
1.3 Sasaran
1. Melakukan studi tentang pengembangan wisata pantai untuk mengetahui
tentang tipologi pantai.
2. Melakukan studi tentang tengeran dari sebuah kota dan ruang publik.
11
3. Studi tentang perilaku pengunjung untuk dapat menciptakan suasana yang
di inginkan oleh pengunjung.
4. Melakukan dialog dengan warga sekitar panatai untuk mendapatkan
keinginan masayarakat sekitar terhadap pengembangan pantai.
1.4 Tujuan
1. Merancang tempat wisata pantai di Pantai Alam Indah Tegal yang
mewujudkan keseimbangan lingkungan hidup dan menjadi pusat
pertumbuhan bagi wisatawan di Kota Tegal.
2. Menyediakan secara cukup prasarana untuk kehidupan yang layak bagi
penduduk melalui pengembangan obyek wisata.
3. Pengembangan obyek wisata dilakukan dengan desain arsitektur yang
mencerminkan kebudayaan kota Tegal.
1.5 Metoda Pengamatan
A. Metoda pengumpulan data
1. Wawancara.
Melakukan wawancara dengan Dinas Pariwisata Dan Perhubungan
Kotamadya Tegal, pemilik warung-warung yang ada kawasan wisata
tersebut dan pengunjung.
2. Observasi.
• Perilaku pengunjung pantai
• Kawasan pantai
12
• Masyarakat sekitar
3. Studi pustaka
Buku-buku pengembangan fasilitas rekreasi tentang wisata pantai dan
buku-buku tentang prinsip-prinsip kenyamanan rekreasi atau wisata
pantai.
4. Observasi visual pantai sejenisnya diantaranya : Pantai Ancol (Jakarta)
dan Pantai Marina (Semarang).
B. Metoda Pengembangan.
Mengambil atau menggunakan prinsip-prinsip dari literatur untuk
kebutuhan ruang, dimensi ruang, sirkulasi dan citra kota.
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I. Pendahuluan.
Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup,
metode dan sistematika penulisan mengenai kawasan wisata Pantai Alam
Indah Tegal.
Bab II. Tinjauan Teori Rekreasi Pantai.
• Mengungkapkan tentang fasilitas rekreasi wisata pantai.
• Menjelaskan Pantai yang merupakan bagian dari tengeran kota sebagai
ruang publik.
Bab III. Tinjauan Kawasan Wisata Pantai Alam Indah Tegal.
Mengungkapkan potensi dan daya tarik Pantai Alam Indah beserta segala
fasilitas pendukung yang menyertai.
13
Bab IV. Analisis tentang konsep Pengembangan Fasilitas Rekreasi Wisata Pantai.
Mengungkapkan proses untuk menentukan ide-ide konsep pengembangan
melalui metoda-metoda tertentu diaplikasikan pada lokasi atau site.
Bab V. Konsep Pengembangan Fasilitas Rekreasi Wisata Pantai.
Mengungkapkan konsep-konsep yang akan di transformasikan dalam
rancangan fisik arsitektural.