bab i pendahuluan - abstrak.ta.uns.ac.id filetanah di perlukan sebagai tempat tumbuh bagi...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah memiliki arti penting bagi kehidupan manusia, karena manusia
tidak bisa terpisahkan sama sekali dari tanah.1 Tanah menjadi bagian dalam
aktivitas manusia sebagai lahan untuk melakukan segala macam kegiatan dalam
kehidupan. Hal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat
berpijak di bumi, dalam arti yang lain tanah dapat disebut sebagai lahan, yaitu
tempat yang digunakan sebagai fungsi guna sebuah bangunan. Fungsi tanah dapat
dilihat dari adanya pembangunan-pembangunan yang di lakukan di atasnya
(lahan), sebagai contohnya adalah pabrik, gedung, rumah, persawahan,
perkebunan dan pertambangan. Tanah menjadi salah satu unsur terpenting dalam
kehidupan karena tanah merupakan tempat berpijak dari segala aktivitas makhluk
hidup.
Salah satu fungsi tanah adalah fungsi tanah sebagai lahan perkebunan,
perkebunan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia dari berbagai sektor dan
perkebunan tidak dapat lepas dari keberadaan tanah.2 Perkebunan adalah segala
kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan media tumbuh
lainnya dalam ekosistem yang sesuai: mengolah, dan memasarkan barang dan jasa
hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
1 G. Kartasapoetra, Hukum Tanah: Jaminan UUPA Bagi Keberhasilan
Pemberdayaan Tanah (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 1. 2 https://id.wikipedia.org/wiki/FungsiPerkebunan di unduh pada 8 Agustus
2016 pukul 22.00 WIB
2
permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha
perkebunan dan masyarakat. Tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang
menjadi makanan pokok maupun sayuran untuk membedakannya dengan usaha
ladang dan hortikultura sayur mayur dan bunga, meski usaha penanaman pohon
buah masih disebut usaha perkebunan.3 Perkebunan merupakan satu usaha yang
melibatkan tanah sebagai unsur utama adalam penggunaannya, perkebunan
menggunakan tanah sebagai media tanam bagi tanaman komoditi. Sebagai contoh
perkebunan teh menggunakan tanah dengan kadar basah yang tinggi sebagai
media tanamnya.
Tanah merupakan faktor produksi utama dalam usaha perkebunan. Tanah
di perlukan sebagai tempat tumbuh bagi komoditi-komoditi yang di usahakan.
Indonesia sebagai sebagai negara agraris memiliki tanah yang subur yang sangat
mendukung berkembangnya usaha perkebunan.4 Keadaan alam di Indonesia
menyebabkan banyaknya perkebunan yang muncul, tumbunya perkebunan ini
didukung dengan iklim di Indonesia yang termasuk dalam iklim tropis sehingga
tanaman sangat mudah tumbuh di Indonesia. Perkebunan memiliki banyak jenis
seperti perkebunan teh, perkebunan kopi, perkebunan kelapa sawit, perkebunan
karet. Penulisan ini mengambil perekebunan teh sebagai kajian yang dibahas,
karena teh merupakan salah satu tanaman yang mudah tumbuh dan dijumpai di
Indonesia.
3 https://id.wikipedia.org/wiki/Perkebunan di unduh pada 8 Agustus 2016
pukul 22.00 WIB 4 Mubiyarto, Tanah dan Tenaga Perkebunan: Sebuah Tinjauan Ekonomi.
(Yogyakarta: Aditya Media, 1991), hlm. 29.
3
Pada masa kolonial Perkebunan dianggap hanya memberikan keuntungan
bagi Belanda dan merugikan sebagian besar masyarakat Indonesia karena
menimbulkan pemerataan kemiskinan. Rakyat dipekerjakan secara paksa di
perkebunan-perkebunan dengan upah yang rendah sehingga tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan. Selain itu juga pekerja perkebunan diberatkan dengan
peraturan-peraturan yang ada. Akibat peristiwa tersebut banyak terjadi kelaparan
hingga kematian. Pada proses perkembangannya perkebunan berubah menjadi
lahan ekonomi masyarakat setelah adanya Nasionalisasi di awal kemerdekaan
Indonesia. Banyak perkebunan yang mulai menjadi milik Indonesia dengan
adanya proses Nasionalisasi, salah satu perkebunan yang di Nasionalisasi adalah
perkebunan PTPN VIII Goalpara.
PTPN VIII Goalpara merupakan salah satu perkebunan besar di Indonesia.
Salah satu perkebunan yang ada adalah PTPN VIII Goalpara yang berpusat di
Bandung. PTPN VIII Goalpara menjadi salah satu perkebunan besar di Indonesia
dengan teh sebagai komoditi utama. Kondisi Bandung yang memiliki suhu relatif
basah memungkinkan berkembangnya PTPN VIII Goalpara menjadi perkebunan
yang besar. PTPN VIII Goalpara memiliki beberapa cabang di Jawa Barat, salah
satunya terdapat di Kecamatan Takokak Cianjur Jawa Barat tepatnya di
perkebunan Bungamelur. Selain Bungamelur masih terdapat cabang lain dari
PTPN VIII Goalpara. Perkebunan Bungamelur memiliki luas 1.509,02 Ha5 yang
merupakan salah datu perkebunan Afdeling yang besar dibandingkan dengan
5 Arsip data-data afd. Bungamelur tentang perkebunan
Bungamelur,koleksi PTPN VIII Goalpara.
4
perkebunan Afdeling yang lain seperti Perkebunan Pasir Nangka, Perkebunan
Perbawati.
Perkebunan Bungamelur terdapat di Kecamatan Takokak Kabupaten
Cianjur Selatan yang menjadi salah satu tempat masyarakat dalam melakukan
kegiatan ekonomi, dalam hal ini menjadi salah satu gambaran tentang pentingnya
fungsi tanah. Tanah adalah kekayaan penting bagi masyarakat produksi alam yang
di kelola untuk menjadi sumber pendapatan.6 PTPN VIII Goalpara menjadi
sumber pendapatan bagi Indonesia dan menjadi sumber mata pencaharian bagi
masyarakat di sekitarnya, fungsi perkebunan menyeluruh dalam aspek-aspek
seperti aspek ekonomi dan aspek sosial. Perkebunan menjadi salah satu
pengoperasionalan untuk perekonomian baik di Indonesia dan di Bandung.
Perkebunan memiliki dua unsur utama yaitu tanah dan iklim, tanah merupakan
faktor yang sangat menetukan bagi pertumbuhan tanaman teh. Tanah yang
dibutuhkan adalah tanah yang subur dan masih menyimpan zat-zat organik.
Wilayah Jawa Barat merupakan wilayah dengan kelembaban tanah yang baik
untuk penanaman teh, begitu juga dengan wilayah Cianjur yang memiliki
kelembaban yang sama. Iklim merupakan salah satu faktor yang penting dalam
pembudidayaan tanaman teh. Faktor dari iklim yang berpengaruh antara lain:
temperatur udara, curah hujan, sinar matahari, dan juga kecepatan angin yang ini
tergantung pada tingkat tinggi dan rendahnya tempat pembudidayaan. Beberapa
ciri tersebut masuk dalam kriteria wilayah di Jawa Barat (Cianjur) yang sangat
potensial untuk tanaman perkebunan teh.
6 Collier L William, Pengamatan Tentang Pemilikan Tanah di Jawa dan
Landreform, (Jakarta: LP3S, 1979), hlm. 174.
5
Sistem perkebunan dipahami sebagai bagian dari sistem pertanian
tradisional yang merupakan usaha tambahan atau pelengkap, dalam kerangka
ekonomi kapitalis sistem perkebunan dipahami sebagai bentuk usaha pertanian
skala besar dan kompleks.7 Dalam perkembangannya sebuah perkebunan tidak
hanya menjalankan komoditi yang ditanam tetapi perkebunan juga mengadakan
sebuah terobosan untuk memajukan perkebunannya, hal ini dapat digambarkan
dengan adanya perluasan perkebunan, membangun kemitraan dan pengalihan
fungsi tanah atau lahan perkebunan. Adanya perkebunan mampu memberikan
mata pencaharian bagi penduduk sekitar, penduduk dapat memanfaatkan
perkebunan untuk menggarap tanah yang kemudian menghasilkan penghasilan
bagi mereka, setelah adanya penggantian lahan maka penduduk mendapatkan
manfaat tidak hanya dari aspek ekonomi tetapi juga aspek sosial yang lain dari
pengalihan lahan tersebut. Sumber daya alam yang melimpah belum tentu
merupakan jaminan bahwa suatu Negara atau wilayah itu akan makmur, bila
pendidikan sumber daya manusianya kurang mendapat perhatian. Upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan tugas bersama dan
berjangka waktu yang panjang karena menyangkut pendidikan bangsa.
Seperti pada masyarakat Kecamatan Takokak yang memanfaatkan
keberadaan perkebunan Bungamelur sebagai salah satu penghasil perekonomian,
masyarakat menjadi buruh perkebunan, penggarap lahan, pemetik teh dan sebagai
penggarap produksi teh di perkebunan Bungamelur. Hal ini menimbulkan
masyarakat bergantung pada keberadaan perkebunan Bungamelur.
7 Sartono Kartodirdjo dan Djoko Suryo, Sejarah Perkebunan Di
Indonesia: Kajian Sosial Ekonomi, (Yogyakarta: Aditya Media, 1991), hlm 5.
6
Perkebunan Bungamelur merupakan perkebunan dibawah PTPN VIII
Goalpara, perkebunan Bungamelur mendapatkan arahan langsung dari PTPN VIII
Goalpara yang merupakan perkebunan pusat. PTPN VIII Goalpara melakukan
sebuah terobosan baru dalam perkebunannya dengan melakukan pengalihan
fungsi lahan yang digunakan sebagai media tanam komoditi teh menjadi sebuah
bangunan dengan tujuan tertentu. Alih fungsi lahan biasa disebut sebagai konversi
lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari
fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang menjadi
dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri.
Pengalihan fungsi lahan juga dapat diartikan sebagai perubahan untuk
penggunaan lain disebabkan oleh faktor-faktor yang secara garis besar meliputi
keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang makin bertambah
jumlahnya dan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik.
Pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara ditujukan untuk pembangunan
Sekolah Dasar yaitu SD Bungamelur yang berada di Kecamatan Takokak
Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Sekolah Dasar menjadi salah satu dasar dalam
dunia pendidikan, pembangunannya dilakukan menyeluruh di Indonesia tidak
terkecuali di Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Pentingnya
pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
pembangunan merupakan salah satu faktor pendukung dalam ekonomi jadi antara
pembangunan dan ekonomi saling berkaitan. Pembangunan sektor pendidikan
merupakan sebuah cara untuk meningkatkan mutu dan kualitas masyarakat
menjadi lebih maju. Pendidikan menjadi aspek yang penting dalam sumber daya
7
manusia karena pendidikan merupakan sebuah modal untuk masyarakat dalam
melakukan kegiatan ekonomi dan sosial. Pengertian pembangunan adalah
pembangunan di segala bidang kehidupan, walaupun titik beratnya dibidang
ekonomi namun tidak mengabaikan sama sekali bidang-bidang lainnya.
Pembangunan di bidang sosial budaya, khususnya di bidang pendidikan, menjadi
tidak pernah habis dalam perbincangan pada tingkat nasional maupun pada tingkat
daerah. Hal ini disebabkan bahwa tinggi rendahnya kualitas penduduk lebih
ditentukan oleh keadaan pendidikannya. Semakin baik pendidikan seseorang,
merupakan suatu diantara kemungkinan untuk mencapai tingkat kehidupan yang
lebih baik.
Pembangunan ekonomi daerah merupakan salah satu bagian penting dalam
pembangunan nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi daerah dapat dilihat
dari pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi, dan semakin kecilnya ketimpangan
pendapatan antar penduduk, antar daerah. Kondisi ini menghadapkan kepada
pemerintah daerah untuk lebih bijak dalam menerapkan kebijakan-kebijakan
pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan, dengan
mengunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan sumber daya fisik
lokal (daerah) secara tepat. Sebab perbedaan kondisi daerah akan membawa
implikasi terhadap corak pembangunan yang akan diterapkan pada daerah tersebut
Pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara dilakukan menyeluruh hingga ke
dalam Kecamatan, seperti yang dilakukan di Kecamatan Takokak Kabupaten
Cianjur Jawa Barat. Kecamatan Takokak termasuk dalam wilayah bersuhu udara
8
sejuk di tengah-tengah Jawa Barat yang termasuk cabang PTPN VIII Goalpara
wilayah Cianjur. Pengalihan dilakukan untuk menambah nilai guna lahan
perkebunan teh menjadi sebuah bangunan lainnya yang lebih berfungsi.
Pengalihan lahan perkebunan bertujuan untuk meningkatkan fungsi lahan,
meningkatkan nilai guna lahan dengan dibangunnya bagunan baru di lahan
tersebut. Dengan adanya pengalihan lahan maka manfaat dari lahan yang lama
akan bertambah dengan adanya lahan yang baru. Pemerintah ikut ambil bagian
dari pengalihan lahan karena pengalihan lahan ini juga termasuk dalam program
pemerintah untuk meningkatkan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Masyarakat merupakan pelaku utama bagi pembangunan, maka
diperlukan kualitas sumber daya manusia yang berpotensial, sehingga masyarakat
dapat bergerak pada arah pembangunan untuk menuju kesejahteraan.
Pentingnya penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah tujuan dari
adanya pengalihan lahan perkebunan sekaligus bagaimana proses pengadaannya.
Penulisan ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa penting peran pengalihan
lahan PTPN VIII Goalpara di Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa Barat
dalam dinamika sosial ekonomi. Penulisan ini dertujuan untuk mengetahui
perubahan dari adanya pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara cabang Bungamelur
Di Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Poin penting dalam
penulisan ini adalah bagaimana pengalihan lahan digunakan untuk mengganti
lahan perkebunan menjadi Sekolah Dasar Di Kecamatan Takokak Kabupaten
Cianjur Jawa Barat dan seberapa penting Sekolah Dasar dibandingkan keuntungan
yang diperoleh dari adanya perkebunan.
9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini terdapat
beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimana sejarah PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur dan
gambaran kondsi Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa
Barat?
2. Bagaimanakah proses konversi lahan PTPN VIII Goalpara dan
proses rehabilitasi SD Bungamelur Kecamatan Takokak Kabupaten
Cianjur Jawa Barat?
3. Apa dampak sosial dan ekonomi konversi lahan PTPN VIII
Goalpara terhadap masyarakat Kecamatan Takokak Kabupaten
Cianjur Jawa Barat?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui sejarah PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur
dan gambaran kondisi Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur
Jawa Barat yang menjadi tempat konversi lahan..
2. Mengetahui proes konversi PTPN VIII Goalpara dan proses
rehabilitasi bangunan SD Bungamelur.
3. Mengetahui dampak sosial dan ekonomi dari konversi lahan PTPN
Goalpara di Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
10
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademik
Hasil dari penelitian ini akan memberikan sebuah informasi tentang
perubahan adanya pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara dan adanya dampak
yang dapat memberi pengetahuan bagi penduduk sekitar. Penulisan ini dapat
digunakan sebagai kajian mahasiswa untuk penelitian yang lebih lanjut.
2. Manfaat Non Akademik
Dari penulisan ini dapat dijadikan sebuah kajian bagi penduduk untuk
menambah wawasan dan lebih memperkenakan PTPN VIII Goalpara kepada
masyarakat luas, terutama masyarakat di luar Jawa Barat.
E. Kajian Pustaka
Mubiyarto dkk dalam buku Tanah dan Tenga Kerja Perkebunan: Kajian
Sosial Ekonomi (1992) menjelaskan bagaimana tanah dan perkebunan. Dalam
buku ini memaparkan bagaimana perkebunan dan macam perkebunan. Tanah
menjadi sub pembahasan dalam buku Tanah dan Tenaga Kerja: Kajian Sosial
Ekonomi yang membantu penulisan ini. Dalam buku ini dijelaskan bagaimana
perkebunan dan sistem yang ada dalam perkebunan serta para pekerja yang ada di
perkebunan. Buku Tanah dan Tenga Kerja Perkebunan: Kajian Sosial Ekonomi
memuat penjelasan tentang tanah dan perkebunan yang sangat membantu dalam
penulisan ini.
Hadi Soesastro dan tim dalam buku Pemikiran dan Permasalahan
Ekonomi di Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir menjelaskan tentang
11
penyusunan bidang ekonomi dalam pembangunan seperti industri, pertanian,
perkebunan dan pendidikan masyarakat. Dalam buku ini dijelaskan mengenai
poin-poin penting dalam permasalahan ekonomi di Indonesia dan dijelaskan
tentang bagaimana tindakan yang dilakukan oleh pemerintah. Buku Pemikiran
dan Permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir
memberikan gambaran secara luas mengenai masalah ekonomi di Indonesia
terutama dalam masyarakat kecil. Pemerintah mengambil bagian dalam
penyelesaian masalah ekonomi dengan dibantu oleh pemerintah daerah sebagai
perantara informasi terdekat dengan masyarakat. Buku karangan Hadi Soesastro
membantu dalam penulisan ini dengan memberikan panadangan mengenai
bagaimana perekonomian di Indonesia dalam segi pertanian, industri, perkebunan
dan perkembangan masyarakat.
G. Kartasapoetra dalam buku Hukum Tanah: Jaminan UUPA Bagi
Keberhasilan Pemberdayaan Tanah memberikan gambaran bagaimana sejarah
UUPA dan pelaksanaannya dalam masyarakat. Buku ini memberikan sebuah
gambaran tentang bagaimana tanah dan hukum yang menaunginya, buku Hukum
Tanah: Jaminan UUPA Bagi Keberhasilan Pemberdayaan Tanah juga
menjelaskan tentang bagaimana tanah dapat memberdayakan masyarakat. Dalam
buku ini dijelaskan bagaimana fungsi tanah dalam aspek-aspek tertentu dan jenis-
jenis tanah dalam penggunaannya. Dari isi buku Hukum Tanah : Jaminan UUPA
Bagi Keberhasilan Pemberdayaan Tanah membantu dalam penulisan ini dari
pengertian tanah dan berbagai penjelasan tentang tanah dan fungsinya serta
hukum yang mengatur tentang tanah.
12
Sartono Kartodirdjo dan Djoko Suryo dalam buku Sejarah Perkebunan di
Indonesia (1991) membahas mengenai hasil produksi berbagai Perkebunan seperti
teh, kopi, gula, karet, tembakau dan kelapa. Selain itu dibahas pula masa puncak
kemajuan bagi Perkebunan pada tahun 1920-an. Krisis ekonomi yang terjadi pada
tahun 1930 berdampak pada menurunnya produksi Perkebunan, yang mengalami
pasang surut akan turun naiknya produksi hasil tanaman Perkebunan. Sebagai
akhir dari buku dikemukakan juga mengenai Perkebunan pada masa Pendudukan
Jepang, tanah Perkebunan di masa itu banyak yang dialihkan dan diganti dengan
pertanian padi karena diperlukan untuk membantu pangan tentara Jepang. Pada
masa setelah kemerdekaan sampai tahun 1980-an Perkebunan sedikit dibahas
karena pemerintah lebih fokus dalam pengamanan kemerdekaan selain itu
pembahasan Perkebunan sangat kurang karena sumber tidak memada
Boedi Harsono dalam buku Hukum Agraria Indonesia Jilid 1 membahas
tentang Undang-undang Pokok Agraria di Indonesia. Buku Hukum Agraria
Indonesia Jilid 1 memberikan pengertian tentang konversi atas tanah, proses dan
persyaratan tentang konversi juga dibahas dalam buku ini. Pentingnya UUPA
dalam hal ini adalah sebagai sebuah peraturan untuk mengatur segala tentang
tanah dari penggunaan sampai klasifikasi tanah. Buku Hukum Agraria Indonesia
Jilid 1 menjelaskan bagaimana konversi dilakukan beserta tahap-tahap konveresi,
pengertian mengenai tanah dan peraturan tentang tanah dalam buku Hukum
Agraria Indonesia Jilid 1 membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.
Ita Setiawati dan Nasikun dalam buku Teh: Kajian-Sosial Ekonomi (1991)
Membahas tentang aspek-aspek sosial ekonomi, maupun sosial budaya serta
13
tinjauan singkat dari segi teknis agronomis dan aspek-aspek pengolahan teh.
Dalam buku ini juga menyajikan uraian tentang kondisi sosial-ekonomi
perkebunan teh di Indonesia mulai dengan pembahasan tentang gambaran umum
perkebunan teh, mekanisme kerja di lingkungan perkebunan teh dan seberapa jauh
peranan teh dalam peningkatan kesejahteraan petani. Kasian social ekonomi
masyarakat menjadi pembahasan pokok dengan perkebunan teh sebagai
pembahasan yang lain. Pola social masyarakat perkebunan menjadi pembahasan
selanjutnya dalam buku ini, hal ini membantu penulis dalam mengetahui
bagaimana perilaku sosial masyarakat perkebunan. Aspek ekonomi juga menjadi
salah satu pembahasan dalam buku ini, dimana pendapatan dan profesi
masyarakat perkebunan membantu penulis dalam penulisan ini.
Buku Rencana Pembangunan Lima Tahun Kelima 1989/90-1993-94 buku
II menjelaskan tentang program pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat
dalam tenggang waktu 5 tahun. Buku ini juga memberikan gambaran tentang
program pemerintah dari segi generasi muda dan pendidikan, dalam program ini
pemerintah mengedepankan anak-anak dan pendidikan sebagai objek utama
dalam proses kesejahteraan masyarakat. Pembangunan sector pendidikan hingga
ke pelosok daerah menjadi sasaran pemerintah dalam merealisasikan programnya.
Hal-hal tersebut diatas membantu penulis dalam penyusunan hipotesa dan
membantu penulis dalam tulisan ini. Buku ini menjelaskan tentang program
pemerintah dalam pendidikan dan generasi muda dengan melakukan
pembangunan insfrakturtur pendidikan guna meningkatkan kualitas generasi
muda dalam bidang pendidikan.
14
Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah dalam
buku Manual Pembangunan Gedung Sekolah Manual Pembangunan Gedung
Sekolah menjadi acuan penulis dalam menjelaskan tentang proses-proses
pembangunan gedung dan bagaimana tahapan dalam pembangunan sebuah
gedung. Buku Manual Pembangunan Gedung Sekolah juga memberikan
penjelasan mengenai pemeliharaan bangunan sekolah dan bagaimana melakukan
perbaikan gedung sekolah. Buku Manual Pembangunan Gedung Sekolah memuat
isi tentang bagaimana pembangunan dilakanakan dan bagaimana proses
pemeliharaan gedung tersebut. Buku ini memuat tantang standar prosedural
pembangunan geduung bangunan sekolah. Pembangunan yang dibahas meliputi
pembangunan awal, rehabilitasi dan perawatan gedung sekolah.
Jurnal Habiba Nur Imama dan Parwata tentang Dampak Sosial
Perkebunan Teh Wonosari Terhadap Masyarakat Kecamatan Toyomarto
Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 1996-2012 memberikan banyak
pengertian tentang bagaimana pengoperasionalan perkebunan teh dan bagaimana
perkebunan menghasilkan komoditi teh. Jurnal ini menjelaskan tentang dampak
sosial ekonomi dari keberadaan sebuah perkebunan yang berdampak pada
masyarakat sekitarnya. Inti sari dari jurnal Dampak Sosial Perkebunan Teh
Wonosari Terhadap Masyarakat Kecamatan Toyomarto Kecamatan Singosari
Kabupaten Malang Tahun 1996-2012 tentang perkebunan dan penjeasan dampak
sosial ekonomi sangat membantu dalam penulisan ini. Jurnal ini memberikan
gambaran tentang bagaimana sosial ekonomi masyarakat sekitar perkebunan
dengan adanya perkebunan tersebut.
15
Skripsi Arif Rahmat tentang Perkebunan Teh Kemuning dan Dampaknya
Terhadap Masyarakat Lokal tahun 1945-1965 memberikan sebuah gambaran
tentang kondisi masyarakat perkebunan di Indonesia. Skripsi Perkebunan Teh
Kemuning dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Lokal tahun 1945-1965
membantu penulis dalam memetakan dampak social dan ekonomi dari
perkebunan teh terhadap masyarakat sekitar. Penjelasan mengenai kehidupan
masyarakat sebagai unsur penggerak ekonomi mengakibatkan masyarakat
menjadi kajian utama dalam penulisan ini, skripsi Perkebunan Teh Kemuning dan
Dampaknya Terhadap Masyarakat Lokal tahun 1945-1965 juga memberikan
sebuah pandangan tentang pengoperasionalan perkebunan teh dalam masyarakat.
F. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam sebuah penelitian berfungsi sebagai
gambaran dan pemaparan data-data yang di gunakan serta hasil yang menyangkut
tentang dampak perubahan pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara di Kecamatan
Takokak tahun 1985-1996. Metode penelitian digunakan sesuai dengan objek
yang diteliti, sehubungan dengan upaya ilmiah maka metode menyangkut masalah
kerja atau cara kerja untuk memahami objek dikaji menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan.8 Metode penelitian dapat membantu memudahkan dalam penulisan
karena dalam metode penelitian meliputi langkah-langkah yang dilakukan dalam
sebuah penulisan yang sistematis. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah metode historis karena dalam penelitian ini mangkaji tentang analisis dari
8 Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: PT
Granmedia,1983), hlm. 7.
16
rekaman pengalaman peristiwa masa lampau. Metode historis terbagi menjadi 4
tahapan yaitu: Heuristik, Kritik Sumber, Intepretasi atau analisis data dan
Historiografi.
Heurustik adalah sebuah kegiatan untuk mencari sumber-sumber untuk
mendapatkan data, materi sejarah atau evidensi sejarah. Tahap Heuristik banyak
menyita waktu, biaya, tenaga, pikiran dan perasaan maka diperlukan kemampuan
untuk menggunakan strategi.9 Proses Heuristik dilakukan dengan mengumpulkan
data sebanyak-banyaknya yang masih berkaitan dengan tema dan permasalahan
yang akan dibahas. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder, data
primer adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen atau arsip dan
wawancara sedangkan data sekunder adalah suumber yang diperoleh melalui studi
pustaka.
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Studi Dokumen
Penelitian ini menggunakan sumber-sumber tertulis berupa arsip, data
statistik, surat kabar (koran), dan data administratif. Sumber-sumber (data) yang
digunakan bertujuan untuk memperoleh fakta yang valid dan relevan untuk
mendukung penulisan ini. Dokumen merupakan salah satu fungsi vital dari sebuah
penulisan sejarah, penulisan ini menggunakan data atau sumber-sumber dari
PTPN VIII Goalpara. Arsip dalam penulisan ini menggunakan: arsip keluaran
PTPN VIII Goalpara tahun 1985 atas nama Herman Rusmana yang berisi
perjanjian pengalihan lahan dan penggunaan lahan, selanjutnya adalah arsip
9 Helius Sjamsudin, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2007),
hlm. 86.
17
keluaran PTPN VIII Goalpara yang berisi kondisi lahan di Kecamatan Takokak
Kabupaten Cianjur Jawa Barat yang merupakan tempat adanya pengalihan lahan.
Arsip PTPN VIII Goalpara yang berisi perizinan untuk rehabilitasi lahan keluaran
tahun 1996, kemudian arsip Dinas Pendidikan yang berisi bantuan untuk
rahabilitasi bangunan SD Bungamelur, arsip sejarah perkebunan Bungamelur
koleksi PTPN VIII Goalpara yang berisi tentang sejarah perkebunan VIII
Goalpara, Perkebunan Bungamelur dan pengasilan produksi dari Perkebunan
Afdeling Bungamelur.
b. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pencarian data dengan langsung bertanya
kepada pelaku sejarah atau saksi sejarah terkait.Validnya data tergantung peran
narasumber pada peristiwa yang di kaji. Wawancara pada penulisan penelitian ini
lebih mengarah kepada pelaku sejarah yaitu penggarap pengalihan, perangkat
sekolahan dan warga sekitar. Metode wawancara merupakan metode yang
bertujuan untuk mencari kebenaran atau mencocokkan antara data dengan
peristiwa yang sebenarnya. Wawancara yaitu percakapan seseorang dengan orang
lain dengan tujuan untuk mendapatkan keterangan lisan dari informan.10
Narasumber dari penulisan ini adalah Bapak Erwin selaku staff PTPN VIII
Goalpara, Ibu Hani selaku staff PTPN VIII Goalpara, bapak RAK Budi selaku
kepala perkebunan Afdeling Bungamelur Kabupaten Cianjur Jawa Barat dan Ibu
Dede selaku staff perkebunan Afdeling Bungamelur, bapak Aep Saepudin selaku
Humas Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Pemilihan
10
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta:
Gajah Mada Press, 1986) hlm. 16.
18
narasumber berdasarkan kebutuhan penulis tentang informasi yang dicari. Bapak
Erwin memberikan irformasi mengenai program konversi dari PTPN VIII
Goalpara dan tentang keadaan PTPN VIII pada tahun 1985. Bapak RAK Budi
memberikan informasi mengenai gambaran kondisi perkebunan Afdeling
Bungamelur pada tahun 1985-2000. Ibu Dede memberikan informasi mengenai
pengoperasionalan SD Bungamelur dan bagaimana perkebunan Afdeling
Bungamelur pada tahun 1985-2000. Ibu Chece memberikan informasi mengenai
gambaran kondisi masyarakat Kecamatan Takokak tahun 1985-2000 dan kondisi
siswa SD Bungamelur pada awal dibangun. Bapak Aep Saepuddin memberikan
informasi mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Takokak
tahun 1985-2000.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka digunakan sebagai pendukung dari kerangka teori dan
penulisan, sumber pustaka dalam penulisan ini adalah menggunakan buku-buku,
karya ilmiah seperti skripsi dan tesis. Studi pustaka dilakukan di Perpustakaan
pusat Universitas Sebelas Maret, perpustakaan jurusan sejarah Universitas Sebelas
Maret, perpustakaan PTPN VIII Goalpara Sukabumi Jawa Barat, perpustakaan
Arpusda Solo.
Kritik Sumber, digunakan untuk menyaring sebuah sumber secara kritis
dan dalam kritik sumber fakta dari sebuah data (sumber) akan dijelaskan secara
jelas dan berupa fakta. Kritik sumber yang bertujuan untuk mencari keaslian dari
19
sumber penelitian, di peroleh melalui kritik intern dan kritik ekstern.11
Kritik
sumber membantu dalam penulisan karena dari kritik sumber dapat diperoleh
fakta dari data yang diperoleh. Kritik internal adalah kritik yang menekankan
aspek “dalam” yaitu isi dari sumber: kesaksian (testimoni).12
Kritik eksternal
adalah cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek “luar” dari
sumber sejarah.13
Intepretasi, intepretasi dapat disebut dengan penafsiran yang terdapat
sebuah subjektivitas. Tanpa tafsiran sejarawan data tidak dapat berbicara karena
sejarawan haruslah mencantumkan data dan keterangan asal data tersebut
diperoleh.14
Pentingnya intepretasi adalah untuk menggambarkan validitas dari
data yang diperoleh dengan memberikan keterangan asal dari data tersebut.
intepretasi memudahkan penulisan dengan memberikan sebuah informasi dari
data yang di cari.
Historiografi adalah keterampilan teknis untuk mengarahkan seluruh daya
pikiran dalam penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan terutama pada
penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analisisnya. Pada akhirnya akan
menghasilkan suatu sintetis dari seluruh hasil penelitian dalam satu penulisan
yang utuh.15
Dalam Historiografi penulisan sejarah akan dikemukakan dari setiap
11
Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos
Wacana Ilmu, 1999), hlm. 58. 12
Helius Sjamsudin, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta : Ombak, 2007),
hlm 112. 13
Ibid.104. 14
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Bentang, 1995),
hlm 1. 15
Ibid. 165.
20
periode para penulis sejarah dan sebab-sebab penulisan sejarah mengalami
perubahan.
G. Sistematika Skripsi
Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan. Pada bagian latar belakang membahas
tentang pengertian tanah dan lahan yang menjadi dasar penulisan serta
perkebunan yang menjadi sub pembahasan dalam penulisan ini. Bagian
selanjutnya membahas tentang pengalihan lahan dan penjelasan umum mengenai
PTPN VIII Goalpara beserta tempat dilaksanakannya pengalihan lahan. Pada
bagian terakhir berisi tujuan singkat adanya pengalihan lahan perkebunan.
Bab II Sejarah PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur dan Keadaan
Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa Barat, pada bab ini akan dijelaskan
tentang bagaimana sejarah PTPN VIII Goalpara sampai dibukannya PTPN VIII
Goalpara Afdeling di Kabupaten Cianjur Jawa Barat yaitu Perkebunan Afdeling
Bungamelur. Pada kondisi Kecamatan Takokak akan dibahas kondisi goegrafis,
gambaran masyarakat sosial dan ekonomi masyarakat Kecamatan Takokak
Kabupaten Canjur Jawa Barat, kondisi cuaca Kecamatan Takokak. Pembahasan
yang lain adalah tentang awal dibukanya Afdeling PTPN VIII Goalpara di
Kecamatan Takokak. Bagian terakhir adalah penjelasan tentang lokasi tempat
adanya pengalihan lahan perkebunan.
Bab III Proses pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara di Kecamatan
Takokak, pada bab ini dijelaskan tentang keadaan sebelum pengadaan pengalihan
21
lahan di Kecamatan Takokak. Pada bagian selanjutnya dibahas mengenai proses
pengalihan lahan yang meliputi tujuan pengalihan lahan, prosedur pengalihan
lahan dan rancangan pengalihan lahan. Selanjutnya akan dibahas bagaimana
jalannya pengalihan lahan sekaligus menjelaskan bagaimana keadaan lahan pasca
adanya pengalihan lahan.
Bab IV Dampak sosial dan dampak ekonomi dari adanya pengalihan lahan
PTPN VIII Goalpara di Kecamatan Takokak. Pada bagian ini dibahas mengenai
dampak sosial dari adanya pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara yang meliputi
aspek pendidikan dan status sosial. Bagian selanjutnya akan dibahas mengenai
dampak ekonomi dari pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara yang meliputi
perubahan perekonomian dan mata pencaharian.
Bab V Kesimpulan berisi tentang jawaban dari rumusan masalah dan
ringkasan ini penelitian mengenai dampak pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara
Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa Barat tahun 1985-2000.