bab i pendahuluan - · pdf file1.1.1 sejarah singkat pt indonusa telemedia yang didirikan pada...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Profil Perusahaan
1.1.1 Sejarah Singkat
PT Indonusa Telemedia yang didirikan pada tahun 1997 oleh RCTI, Telkom,
Megacell, dan DATAKOM ASIA, merupakan anak perusahaan PT
Telekomunikasi Indonesia yang bergerak di dalam bidang Pay TV (Multimedia
View). Komposisi saham PT Indonusa Telemedia pada tahun 1997 tersebut adalah
RCTI sebesar 20%, PT Telekomunikasi Indonesia(TELKOM) sebesar 35%,
Megacell sebesar 20%, dan DATAKOM ASIA sebesar 25%.
Gambar 1.1 Logo Telkomvision
PT Indonusa Telemedia secara resmi baru mulai beroperasi pada tahun 1999, dan
hingga akhir tahun mereka telah memiliki jumlah pengguna sebesar 5.200
pelanggan. Pada periode 1999 hingga 2001, Telkom menyuntikkan tambahan
setoran modal sebesar 28 miliar, hingga pada tahun 2001, komposisi kepemilikan
Telkom pada perusahaan ini meningkat menjadi 57,5%. Peningkatan juga terjadi
pada kepemilikan saham RCTI menjadi 32,86%. Sedangkan kepemilikan saham
Megacell dan DATAKOM ASIA justru mengalami penurunan drastis menjadi
hanya tinggal 4,28% dan 5,36% saja. Jumlah pelanggan Telkomvision di tahun
2001 ini hanya mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun 1999, yaitu
hanya sebesar 5.735 pelanggan, sementara EBITDA perusahaan masih tetap
negatif.
Tahun 2003, PT Telkom kemudian meningkatkan komposisi kepemilikan saham
di PT Indonusa Telemedia menjadi 90,39% dengan membeli seluruh kepemilikan
saham RCTI di Telkomvision, serta sebagian kecil kepemilikan saham
DATAKOM ASIA, sehingga komposisi saham PT Telkom melonjak pesat
2
menjadi 90,39%, Megacell 5,29% dan DATAKOM ASIA menjadi 4,32%. Jumlah
pelanggan Telkomvision di tahun 2003 ini adalah sebesar 7.500 pelanggan. Di
tahun 2005, kembali PT Telkom meningkatkan komposisi kepemilikan saham
dengan membeli seluruh saham perusahaan yang dimiliki oleh Megacell, sehingga
komposisi kepemilikan sahamnya meningkat menjadi 95,68%, sedangkan
komposisi kepemilikan saham DATAKOM ASIA tetap sebesar 4,32%. Kemudian
di tahun 2006, PT Indonusa Telemedia melakukan pembenahan dengan
melakukan konsolidasi internal, memulai restrukturisasi modal dan membuat
rencana bisnis baru. Jumlah pelanggan Telkomvision sendiri di tahun 2006 adalah
sebesar 39.500 pelanggan. Di tahun 2007, komposisi kepemilikan saham Telkom
menjadi 99%, dan jumlah pelanggannya diperkirakan sekitar 40.000 pelanggan
hingga bulan Juni 20071. Segmen yang disasar oleh produk-produk Telkomvision
terbagi menjadi dua, yaitu korporasi dan individual(residensial).2
Dengan dukungan dan juga sinergi dengan Telkom Group, Telkomvision menjadi
satu-satunya operator Pay TV yang dapat melayani pelanggan di seluruh
Indonesia melalui dua platform, yaitu:
1. CA-TV/TV Kabel, melalui Hybrid Fiber Optic Coaxial (HFC), dan
2. Satelit/TV Satelit, melalui Satelit Telkom-1.
1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Moto perusahaan adalah memberikan hasil terbaik tidak hanya bagi Shareholder
tapi juga untuk para Stakeholder dengan bertumpu pada Visi dan Misi Perusahaan,
yaitu:
Visi:
Visi TELKOMVision adalah menjadi perusahaan TV berlangganan terkemuka di
Indonesia.
Misi:
Misi TELKOMVision adalah membangun tim yang professional dan berkompeten
dengan cara menyalurkan layanan yang bernilai dan berkualitas kelas dunia.
1 Rany Aulia, “Marketing Risk Analysis of Telkomvision in Bandung” (Tugas Akhir School of Business and Management-Institut Teknologi Bandung, 2007), halaman 1-3. 2 Doni P. Sukma, wawancara pribadi, Topas Galleria Hotel, Bandung, 3 Maret 2008.
3
1.1.3 Nilai-nilai yang dianut perusahaan
Nilai-nilai yang dianut perusahaan (Corporate Culture) dari TelkomVision adalah
sebagai berikut:
1. Integrity
Kualitas seseorang yang di nilai dari kejujuran, keadilan, di mana di bangun suatu
kepercayaan dalam jangka waktu tertentu, sehingga membuat orang lain merasa
percaya untuk melakukan kerjasama.
2. Accountability/ Trust
Suatu tanggung jawab atau departemen yang berkompetensi, untuk melakukan
suatu tugas yang dapat diandalkan oleh orang lain untuk menyelesaikan tugas
tersebut, agar individu atau departemen lain dapat menjalankan tugasnya untuk
mencapai tujuan yang sama.
3. Passion for growth
Ada suatu keinginan yang besar di dalam seseorang, untuk berusaha semaksimum
mungkin agar perusahaan berkembang.
1.2 Lingkup Bidang Usaha
Produk dari PT Indonusa Telemedia ini adalah layanan saluran televisi berbayar
dengan merek dagang Telkomvision. Telkomvision memberikan layanan berupa
TV kabel melalui media HFC (Hybrid Fiber Coaxial), yang merupakan teknologi
yang memungkinkan Telkomvision untuk memberikan layanan TV Kabel, akses
internet berkecepatan tinggi, dan saluran telepon kepada pelanggan. Selain itu,
Telkomvision juga memiliki layanan DTH (Direct To Home) atau TV Satelit yang
menggunakan parabola dan decoder.
Salah satu kelebihan dari layanan DTH ini adalah bagi para pengguna parabola,
apabila mereka ingin menggunakan Telkomvision, mereka tidak perlu membeli
parabola baru khusus untuk menangkap siaran Telkomvision, cukup
menggunakan parabola lama dan membeli decoder baru khusus untuk menangkap
siaran Telkomvision.
4
Produk dari Telkomvision sendiri terbagi menjadi dua berdasarkan medianya,
yaitu cable atau disebut juga TV Kabel, dimana layanan televisi berlangganan
disampaikan kepada pelanggan melalui media kabel, dan DTH (Direct To Home)
atau TV Satelit dimana layanan televisi berlangganan disampaikan kepada
pelanggan melalui media antena parabola dan decoder.3
Telkomvision juga memiliki layanan lainnya yaitu SMATV (Satellite Master
Antena TV), yaitu merupakan penggabungan antara jaringan satelit yang
digabungkan dengan kabel coaxial untuk pemakaian di gedung atau perumahan.
Dan yang terakhir, Telkomvision memiliki layanan internet dengan menggunakan
HFC (Hybrid Cable Coaxial) dengan menambahkan penggunaan kabel modem.
Peruntukkan pelanggan untuk tiap layanan ini pun berbeda-beda. Layanan TV
Kabel diperuntukkan untuk pelanggan di kawasan perumahan, hotel, perkantoran,
dan apartemen. Sedangkan TV Satelit, selain untuk pelanggan di kawasan
perumahan, juga diperuntukkan untuk dipasang di kafe-kafe. SMATV
diperuntukkan untuk pelanggan di kawasan perumahan, untuk dipasang di hotel,
apartemen dan juga kelompok hunian proyek. Dan yang terakhir, yaitu internet,
menargetkan untuk meraih para pelanggan berupa penghuni perumahan, kantor,
dan juga penghuni apartemen. Cakupan dari setiap layanan pun berbeda-beda.
Berikut informasi mengenai layanan-layanan yang disediakan oleh Telkomvision:
Tabel 1.1 Sekilas Informasi Produk dan Layanan Telkomvision Produk Teknologi Jenis Pelanggan Cakupan
TV KabelTM HFC (Hybrid Fiber Coaxial)
Perumahan, Hotel,
Perkantoran,
Apartemen
Sesuai Lokasi Head End:
Jakarta, Surabaya, Bandung,
Medan, Semarang, Bali
TV SatelitTM DTH (Direct to Home) via Satellite plus
Decoder IRDPerumahan, Café
Sesuai Cakupan satelit
Telkom-1, namun dibatasi di
wilayah hukum RI
SMATV
Satellite Master Antena TV (Menggunakan
Jaringan Satelit dan digabungkan dengan
jaringan coaxial di gedung/perumahan)
Perumahan, Hotel,
Apartemen, Kelompok
Hunian Proyek
Sesuai Cakupan satelit
Content (Asiasat, Panamsat,
Telkom-1), namun dibatasi di
wilayah hukum RI
InternetHFC (Hybrid Fiber Coaxial) plus kabel
Modem
Perumahan, Kantor
ApartemenJakarta, Surabaya, Bandung
Sumber: PT Indonusa Telemedia
3 www.telkomvision.com
5
TV KabelTM
Produk cable TV sendiri terbagi menjadi dua, yaitu analog dan digital. Perbedaan
dari Produk analog berisi seluruh saluran (channel) yang disiarkan oleh
Telkomvision. Total seluruh saluran dalam paket produk analog ini adalah 38
saluran belum termasuk di dalamnya seluruh saluran Free To Air yang beroperasi
di Indonesia seperti RCTI, SCTV, Trans TV, Trans 7 dan lainnya.
Di dalam paket analog ini, pelanggan mendapatkan siaran dari saluran-saluran
yang dibutuhkan para anggota keluarga, diantaranya Dunia Anak, Berita, Film,
Pendidikan, Olahraga, Musik dan lainnya. Saluran televisi untuk tiap kebutuhan
pun bermacam-macam, misalnya untuk saluran Berita, pelanggan bisa memilih
untuk menyaksikan informasi finansial di Bloomberg atau menyimak berita-berita
dunia di CNN. Dengan kata lain pelanggan, bisa memilih saluran mana yang
menjadi favorit untuk ditonton pada suatu waktu.
Biaya berlangganan yang harus dibayarkan oleh pelanggan setiap bulannya untuk
layanan analog ini adalah sebesar Rp. 230.000.-. Konfigurasi teknis dari layanan
Cable-TV dapat dilihat pada gambar berikut:
R3-06
Head End
Jaringan Fiber Optik
(FO)
Amplifier
Taps
FiberNode
JaringanCoaxial
(Last Mile)
CaTVContents
FiberNode
DistributionHub
Pemancar
Optik
Gambar 1.2 Konfigurasi Sistem layanan Cable-TV
Sumber: PT Indonusa Telemedia
6
Pada TV KabelTM ini, layanan disalurkan melalui jaringan Hybrid Fiber Coaxial
(HFC), yang merupakan penggabungan antara jaringan serat optik dan jaringan
kabel coaxial. Pelanggan tidak perlu memasang decoder apabila mereka ingin
mendapatkan layanan ini.
Yang perlu untuk diperhatikan oleh pelanggan adalah, pesawat televisi mereka
harus merupakan jenis pesawat televisi yang sudah mampu menerima layanan
televisi kabel (CATV ready). Untuk pesawat televisi jenis baru, biasanya telah
CATV ready, yang artinya pesawat televisi tersebut mampu untuk menerima dan
menyimpan saluran-saluran televisi kabel. Sedangkan untuk jenis lama hanya
dapat menerima sebagian saluran televisi kabel.
Selain itu, juga terdapat filter untuk membedakan antara pelanggan biasa dengan
pelanggan premium. Pelanggan premium mendapatkan akses untuk saluran-
saluran televisi premium seperti KTV dan NHK Premium. Berikut adalah
informasi paket dan harga layanan televisi kabel Telkomvision untuk lokasi
perumahan, apartemen, perkantoran, dan bisnis:
Tabel 1.2 Paket dan Harga layanan TVKabelTM Analog
Lokasi / Jenis Channel TVKabel Aktivasi Bulanan
Perumahan Rp 250.000,- Rp 195.000,-
Apartemen Rp 250.000,- Rp 195.000,-
Perkantoran Rp 1.000.000,- Rp 290.000,-
Bisnis Rp 1.000.000,- Rp 290.000,- Sumber: PT Indonusa Telemedia
Layanan untuk perumahan terbagi menjadi dua, yaitu analog dan digital.
Perbedaan di antara kedua layanan ini adalah dari segi kualitas. Layanan digital
memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan layanan analog, akan tetapi dari
segi perawatan atau maintenance, perusahaan akan lebih mudah melakukan
perawatan terhadap produk analog dibandingkan dengan produk digital.
7
Penawaran produk berdasarkan layanan, baik analog maupun digital pun berbeda.
Paket-paket yang ditawarkan oleh Telkomvision untuk TVKabel analog adalah
sebagai berikut:
Tabel 1.3 Klasifikasi dan Tarif Layanan Televisi Kabel Analog Media Jenis Layanan Paket Channel Harga Keterangan
Nickelodeon
Animax
Cartoon Network
Channel News Asia
Bloomberg Television
BBC World
NHK World
CNBC
CNN
Al Jazeera
MGM
HBO
Cinemax
Star Movies
Hallmark
Discovery Channel
Animal Planet
National Geographic
ESPN
Star Sport
AXN
Star World
MTV
Channel V
Fashion TV
Asian Food Channnel
Arirang
CCTV
KBS World
Phoenix Channel
DW
RCTI
SCTV
ANTV
METRO TV
INDOSIAR
TPI
TRANS TV
Cable Rp230,000
Pelanggan
mendapatkan
seluruh
channel
tersebut hanya
dengan
membayar
seharga Rp.
230.000.- per
bulannya
Siaran Lokal dan Mancanegara
Channel Asia
Musik & Hiburan
Olahraga
Pendidikan
Film
Berita
Dunia Anak
Analog
Sumber: http://www.telkomvision.com/cable.php
Paket layanan digital untuk pelanggan perumahan merupakan layanan Pascabayar
(Postpaid). Pada langganan pascabayar digital, pelanggan bisa memilih paket-
paket yang ditawarkan Telkomvision yang berisi kombinasi dari saluran-saluran
televisi diatas. Paket-paket yang ditawarkan untuk pelanggan pascabayar terbagi
menjadi Paket Platinum, Gold, Silver, dan Classic. Informasi untuk masing-
masing paket tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
8
Tabel 1.4 Klasifikasi dan Tarif Layanan Pascabayar Cable Digital Media Jenis Layanan Paket Channel Harga Keterangan
Telkomvision
Star Movies
HBO
Cinemax
Celestial Movies
Discovery Travel & Living
Fashion TV
ESPN
Star Sport
CNN International
AXN
Cartoon Network
Disney Channel
Discovery Real Time
Asian Food Channnel
Discovery Channel
CNBC
Star World
TELKOMVision Prv
Cinemax
HBO Signature
Star World
CNN International
Fashion TV
ESPN
Star Sport
Channel V
Celestial Movies
CNBC
NGC
Cartoon Network
Discovery T&L
Asian Food Channel
TELKOMVision Prv
Celestial Movies
Fashion TV
Star Sport
CNN
MTV Asia
Asian Food Channel
AXN
Discovery Real Time
Cartoon Network
Animax
TELKOMVision Prv
Star World
E! Entertaintment
Nickelodeon
Animal Planet
MTV Asia
DTH &
Cable Gold
Silver
Classic
Harga Paket
Harga Paket
Harga Paket
Harga Paket
Platinum
Post Paid
Rp275,000.00
Rp176,000.00
Rp75,000.00
Rp60,000.00
Sumber: http://www.telkomvision.com/cable.php
TV SatelitTM (Direct to Home)
Pengertian dari TV SatelitTM adalah pengiriman sinyal video dan audio digital
langsung diterima di rumah melalui transmisi satelit, diacak dan berbayar. Berikut
adalah konsep dasar dari siaran televisi berlangganan Direct To Home:
9
Panamsat
AsiasatDTH Satellite (TELKOM-1)
Palapa C2
Video ServerTV Terestrial (aerial, Cable)Studio
Other applications (radio,e-shopping,game)Receiver Antenna Farm
DigitalHeadend Uplink
Facility
Terminal DTH Pelanggan
Down link
Content Satellites
Up link
CAS
Gambar 1.3 Konsep dasar Direct to Home
Sumber: PT Indonusa Telemedia
Sedangkan untuk konfigurasi sistem layanan TVSatelitTM milik Telkomvision
dalam hal Headend dan Customer Premises Equipment (CPE) dapat dilihat pada
gambar 1.4. Perangkat-perangkat yang diperlukan pelanggan untuk bisa
mendapatkan layanan TVSatelitTM dari Telkomvision adalah sebagai berikut:
1. DECODER
Perangkat disisi pelanggan yang berfungsi untuk menerima dan mengolah
sinyal yang dibantu dengan kartu tayang (smart card). Decoder harus
menggunakan sistem yang sama dengan sistem headend, misal IRDETO.
2. Kartu Tayang (smart card)
Alat berbentuk kartu (ISO 1900) dengan embedded chip yang berfungsi untuk
membuka kode pengacak gambar dan kontrol pelanggan.
3. LNB (Low Noise Block)
Alat untuk menerima frekuensi down link dan mengubahnya ke frekuensi
intermediate sebelum masuk ke kabel coaxial.
10
Headend DTH
TELKOMVisionUplink Site
TELKOM-I
Video Player
Server
AV Switcher
TV Monitor
Receivefrom
Content Provider
Content fromothers
Distributor
Headend
Pelanggan
LNB
Decoder
TELKOM 1
Gambar 1.4 Konfigurasi Layanan TVSatelitTM (DTH) HEADEND dan CPE
Sumber: PT Indonusa Telemedia
4. Antenna
Reflector berbentuk parabola, bisa jenis solid atau mesh (berlubang). Catatan:
1,2 meter antena hanya untuk yang solid.
5. Coax Cable
Kabel yang berfungsi menghubungkan decoder dan LNB. Seri Model RG11
(jarak: 50-100 m) atau RG6 (< 50 m).
Tarif dan paket program yang ditawarkan Telkomvision untuk layanan produk
TVSatelitTM, untuk layanan pascabayar sama dengan paket layanan produk Cable
Digital, yaitu terbagi ke dalam paket-paket yang berisikan banyak channel yang
bervariasi untuk para anggota keluarga. Paket-paket tersebut adalah paket
Platinum, Gold, Silver, dan Classic dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp.
60.000.- untuk paket Classic hingga Rp. 275.000.- untuk paket Platinum.
Sedangkan informasi untuk paket dasar layanan TVSatelitTM prabayar, yang
terbagi-bagi menjadi beberapa paket dasar, dapat dilihat dari tabel di halaman
selanjutnya:
11
Tabel 1.5 Klasifikasi dan Tarif Layanan Paket Dasar TVSatelitTM Prabayar (DTH Pre-Paid) Paket Channel Harga Keterangan
Nickelodeon
Disney Channel
Cartoon Network
HBO
HBO Signature
Cinemax
CNN
BBC World
CNBC
News World
Star World
Music Television (MTV)
Discovery Travel and Living
Asian Food Channnel
Hallmark
Star Movies
KBS World
Celestial Movies
Music Television (MTV)
Channel V
ESPN
Star Sports
Ten Sports
National Geographic
Discovery Channel
Animal Planet
AXN
Animax
Discovery Real Time
E! Entertainment
Fashion TV
Rp40,000
Rp60,000
Dunia Anak
Film Laris
Berita
Metropolitan
Film Pelangi
Musik
Olahraga
Pendidikan
Paket Laga
Rp65,000
Rp60,000
Rp50,000Populer
Pelanggan
Membayar Per
Paket
Rp50,000
Rp65,000
Rp30,000
Rp50,000
Rp65,000
Sumber: http://www.telkomvision.com/dth.php
Selain paket-paket dasar tersebut, Telkomvision juga memiliki paket prabayar
kombinasi, yaitu paket Combo seharga Rp. 300.000.-(belum termasuk pajak),
yang berisikan kombinasi-kombinasi dari seluruh saluran televisi yang ada di
dalam paket–paket dasar. Paket Combo ini berisikan 29 channel saluran televisi
berlangganan kelas dunia. Di samping Paket Combo prabayar, Telkomvision juga
memiliki paket prabayar kombinasi Keluarga Harmonis dan Keluarga Sportif,
masing-masing berharga Rp. 150.000.-(belum termasuk pajak) yang berisikan 15
saluran televisi untuk paket prabayar Keluarga Harmonis, dan 13 saluran televisi
untuk paket prabayar Keluarga Sportif. Perbedaan antara Paket Kombinasi
Keluarga Harmonis dengan Paket Kombinasi Keluarga Sportif adalah Paket
Keluarga Harmonis lebih menitikberatkan ke acara-acara hiburan, sedangkan
Paket Keluarga Sportif menitikberatkan ke acara-acara olahraga.
12
Telkomvision juga masih memiliki paket Prabayar Spesial Riang, Spesial Hiburan,
dan Spesial Seru yang tiap paket berharga Rp. 99.000.- (belum termasuk pajak),
yang berisikan 10 saluran televisi untuk paket Spesial Riang, dan 9 saluran
televisi untuk paket Spesial Hiburan dan Spesial Seru.
Dengan menawarkan paket-paket kombinasi ini, Telkomvision akan semakin
memudahkan pelanggan untuk memilih saluran-saluran televisi yang sesuai
dengan minat dan keinginan tiap-tiap anggota keluarga, dengan harga satu paket
yang tentu saja lebih murah dibandingkan harus membeli voucher paket dasar satu
persatu.
Berikut ini adalah Klasifikasi dan harga untuk masing-masing paket, baik untuk
paket Spesial Riang, Spesial Hiburan, Spesial Seru, Keluarga Harmonis, Keluarga
Sportif, dan Combo, beserta saluran-saluran televisi yang termasuk di dalamnya:
Tabel 1.6 Klasifikasi dan Tarif Layanan Paket Spesial DTH Pre-Paid Telkomvision Paket Channel Harga Keterangan
Star Sports
KBS World
Celestial Mov ies
Disney Channel
Cartoon Network
Nickelodeon
AXN
Animax
Discovery Real Time
Telkomvision Ch 2
HBO
HBO Signature
Cinemax
Star World
Music Television
Discovery Travel & Living
Asian Food Channel
Hallmark
Telkomvision Ch 2
ESPN
Star Sports
Ten Sports
Discovery Channel
National Geographic
Animal Planet
E! Entertainment
Fashion TV
Telkomvision Ch 2
Rp99,000
Spesial Seru Rp99,000
Pelanggan
Membayar
Per Paket
Spesial Riang Rp99,000
Spesial
Hiburan
Sumber: http://www.telkomvision.com/dth.php
13
Tabel 1.7 Klasifikasi dan Tarif Layanan Paket Combo DTH Pre-Paid Telkomvision Paket C hannel Harga K eterangan
HBO
HBO Signature
Cinemax
ESPN
Star Sports
Ten Spo rts
Star Mov ies
KBS World
CNN
Celestia l Mov ies
BBC W orld
CNBC
Star W orld
Mus ic Televisio n
Discovery Travel and Living
Asian Food Channel
Hallm ark
Discovery Ch annel
Nat io nal Geographic
Animal Planet
Disney Channel
Carto on Network
Nickelodeon
AXN
Animax
Discovery Real Tim e
Fashio n TV
Telkom vision Ch 2
Pelanggan
Memb ayar
Per Paket
Com bo Rp 300,000
Sumber: http://www.telkomvision.com/dth.php
Tabel 1.8 Klasifikasi dan Tarif Layanan Paket Keluarga DTH Pre-Paid Telkomvision Paket C hannel Harga K eterang an
HBO
HBO Signature
Cinemax
Star W orld
Mus ic Televisio n
D iscovery Travel & Living
Asian Food Channel
Hallm ark
D iscovery Ch annel
Nat io nal Geographic
Animal Planet
D isney Channel
Carto on Network
Nickelodeon
Telkom vision Ch 2
ESPN
Star Sports
Ten Spo rts
Star Mov ies
KB S W orld
Celest ia l Mov ies
D iscovery Ch annel
Nat io nal Geographic
Animal Planet
AXN
Animax
D iscovery R ea l T im e
Telkom vision Ch 2
Pelanggan
Memb ayar
Per Paket
Kelu arga
Harm on isRp 150,000
Kelu arga
Spo rtifRp 150,000
Sumber: http://www.telkomvision.com/dth.php
14
Sedangkan untuk produk Direct To Home Pascabayar, sebagaimana telah
disebutkan sebelumnya, terdiri atas paket Platinum, Gold, Silver, dan Classic
dengan perincian untuk channel dan harga untuk tiap-tiap paket adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.9 Klasifikasi dan Tarif Layanan DTH Postpaid
Media Jenis Layanan Paket Channel Harga Keterangan
Telkomvision
Star Movies
HBO
Cinemax
Celestial Movies
Discovery Travel & Living
Fashion TV
ESPN
Star Sport
CNN International
AXN
Cartoon Network
Disney Channel
Discovery Real Time
Asian Food Channnel
Discovery Channel
CNBC
Star World
TELKOMVision Prv
Cinemax
HBO Signature
Star World
CNN International
Fashion TV
ESPN
Star Sport
Channel V
Celestial Movies
CNBC
NGC
Cartoon Network
Discovery T&L
Asian Food Channel
TELKOMVision Prv
Celestial Movies
Fashion TV
Star Sport
CNN
MTV Asia
Asian Food Channel
AXN
Discovery Real Time
Cartoon Network
Animax
TELKOMVision Prv
Star World
E! Entertaintment
Nickelodeon
Animal Planet
MTV Asia
DTH &
Cable Gold
Silver
Classic
Harga Paket
Harga Paket
Harga Paket
Harga Paket
Platinum
Post Paid
Rp275,000.00
Rp176,000.00
Rp75,000.00
Rp60,000.00
Sumber: http://www.telkomvision.com/dth.php
15
Paket-paket yang ditawarkan oleh layanan DTH Postpaid bervariasi, dengan
pembagian paket untuk produk prabayar DTH yang serupa dengan paket untuk
Cable Digital, yaitu Platinum, Gold, Silver, dan Classic, yang juga berbeda-beda
baik dalam hal jumlah saluran, harga, maupun isinya, sehingga konsumen juga
bisa memilih paket yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Tiap-tiap paket
merupakan kombinasi dari saluran-saluran televisi untuk anak, berita, pendidikan,
olahraga, musik, film laris, dan lainnya. Jumlah saluran untuk tiap paket bervariasi
mulai dari 6 saluran untuk paket Classic hingga 18 saluran untuk paket Platinum.
Harga yang ditawarkan juga bervariasi mulai dari Rp. 60.000.- untuk paket
Classic hingga Rp. 275.000.- untuk paket Platinum.
1.3 Profil Departemen Pemasaran dan Konten
Gambar 1.5 Struktur Organisasi Departemen Pemasaran dan Konten (September 2007)
Sumber: PT Indonusa Telemedia
Departemen Pemasaran dan Konten dipimpin oleh seorang Direktur Pemasaran
dan Konten yang membawahi 4 orang General Manager (GM), yaitu masing-
masing adalah GM Sales CaTV and SMATV, GM Sales DTH, GM Marketing and
Customer Care, serta GM Content, dengan fungsi masing-masing sebagai berikut:
16
� GM Marketing and Customer Care
• Manager Customer Care
Manager yang bertugas untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan
menjaga hubungan dengan pelanggan, melalui call centre dan customer
service. Selain itu bertugas pula melakukan pengumpulan data pelanggan
berikut keluhannya dan merencanakan carring program untuk menjaga
loyalitas pelanggan.
• Manager Marketing & Communication
Manager ini bertugas untuk melakukan promosi produk melalui berbagai
media, merencanakan event-event, mempublikasikan produk melalui TV
Guide dan channel promo, mendesain isi dari TV Guide dan channel
promo, merupakan alat perusahaan untuk berkomunikasi dengan pihak
luar.
� GM Content
• Manager Content & VAS
Bertugas untuk membuat diferensiasi paket-paket program siaran yang
sesuai dengan permintaan pasar, melakukan kerjasama dengan pihak-pihak
tertentu untuk pengembangan program siaran dengan tujuan utama untuk
meningkatkan mutu dan ragan siaran bagi pelanggan dan menjaga
kelangsungan jalannya program siaran, termasuk pembuatan rencana
untuk menghadapi segala kemungkinan misalnya adanya gangguan dari
sumber program siaran.
• Manager Production & Advertising
Bertugas untuk mendesain isi dari TV Guide, desain leaflet dan desain
iklan di media cetak dan media tv.
Total jumlah pegawai yang terdapat pada Departemen Pemasaran dan Konten di
kantor corporate pusat adalah sebanyak 40 orang. Berikut adalah pengelompokan
pegawai di PT Indonusa Telemedia untuk kantor corporate per departemen,
kantor regional Jakarta, Surabaya, dan Bandung berdasarkan jumlah pegawai di
masing-masing kantor(per 1 Januari 2008):
17
Gambar 1.6 Grafik Jumlah Pegawai PT Indonusa Telemedia
Sumber: PT Indonusa Telemedia
1.4 Isu Bisnis
Persaingan bisnis televisi berlangganan di Indonesia, yang pada awalnya berjalan
seakan-akan tanpa kegairahan, tiba-tiba berubah seiring dengan masuknya Astro,
yang dengan investasi sebesar US$ 1 miliar dengan menggandeng PT Direct
Vision, masuk dan mencoba bersaing dengan televisi berlangganan yang sudah
ada sebelumnya di Indonesia seperti Indovision, Kabelvision, Telkomvision,
IndosatM2, dan lainnya. Merek dagang Astro ini dimiliki oleh jaringan televisi
berlangganan terbesar di Asia Tenggara, yaitu Astro All Asia Network yang
berpusat di Malaysia.
Sebagai pendatang baru, Astro memiliki keuntungan sebagai pemegang lisensi
eksklusif untuk menyiarkan Liga Utama Inggris (English Premier League) di
kawasan Asia Tenggara. Akibat dari hal ini, masyarakat tidak lagi bisa
menyaksikan siaran langsung pertandingan sepakbola Liga Inggris di televisi
secara gratis karena Astro merupakan satu-satunya pihak yang berhak
menyiarkannya untuk kawasan Asia Tenggara. Untuk dapat menikmati Siaran
Langsung Liga Inggris, masyarakat harus berlangganan Astro terlebih dahulu. Hal
ini pada awalnya sempat menimbulkan polemik tersendiri di masyarakat, hingga
muncul tuduhan bahwa Astro melakukan persaingan bisnis tidak sehat. Namun
kemudian apa yang dilakukan oleh Astro ini dipandang wajar dalam rangka
persaingan bisnis di antara operator televisi berbayar untuk menarik pelanggan.
18
Potensi televisi berlangganan atau seringkali disebut sebagai televisi berbayar di
Indonesia memang masih sangat besar, baik yang menggunakan media kabel
maupun media pemancar satelit. Menurut Rahadi Arsyad, Presiden Direktur PT
Indonusa Telemedia, potensi pasar TV berbayar saat ini mencapai 20 juta - 28 juta
pelanggan yang sebagian besar terpusat di tujuh kota besar, dan hanya delapan
juta di antaranya yang tersebar di daerah terpencil.4
Pelanggan Telkomvision sendiri masih terbilang kecil, hanya sekitar 40.000
pelanggan per Juni 2007, masih sangat kecil jika dibandingkan dengan potensi
dari pasar TV berbayaryang mencapai hampir 30 juta. PT Telkom Indonesia
sendiri sebagai induk perusahaan menargetkan jumlah pelanggan Telkomvision
menjadi 120.000 pelanggan di akhir tahun 2007. Dan untuk tahun 2010, PT
Telkom menargetkan Telkomvision memiliki satu juta pelanggan.5
Pada awalnya, Telkomvision ini hanya menargetkan konsumen pelanggan
korporasi, tetapi setelah diadakan perombakan perusahaan dan juga perombakan
manajemen pada tahun 2007, perusahaan kemudian baru mulai serius untuk
menggarap pasar pelanggan individual atau residensial.
Dengan banyaknya pemain lama di segemen residensial, sudah bisa dipastikan
persaingan akan begitu ketat. PT Indonusa Telemedia(Telkomvision) harus
menerapkan langkah-langkah yang tepat agar mampu bertahan di tengah
persaingan, dan bila memungkinkan, mampu menjadi market leader dalam pangsa
pasar televisi berbayar di Indonesia. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian
untuk mengetahui customer needs para pelanggan televisi berbayar, baik
Telkomvision maupun lainnya, dan juga untuk mengetahui needs dari para calon
pelanggan televisi berbayar di Indonesia, yaitu para pemilik pesawat televisi, yang
diperkirakan mencapai sekitar 20 juta – 28 juta di seluruh Indonesia.
4 Ahmad Rouzni Noor II, “Telkomvision Targetkan 1 Juta Pelanggan”, Detik.com, 13 Juni 2007, http://detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/06/tgl/13/time/173228/idnews/793375/idkanal/328, diakses pada 28 November 2007. 5 Ibid.
19
Selain melakukan penelitian mengenai customer needs dari masyarakat mengenai
layanan televisi berbayar, proyek akhir ini juga akan menganalisa efektivitas dari
strategi promosi yang dilakukan oleh pihak Telkomvision terhadap layanan
televisi berbayar mereka. Analisa mengenai efektivitas ini akan dilihat dari brand
awareness masyarakat akan layanan Telkomvision, minat mereka akan produk-
produk Telkomvision, dan juga akan dianalisa mengenai media-media dan
kegiatan-kegiatan promosi yang mampu memberikan awareness kepada
masyarakat mengenai produk-produk Telkomvision, yang kemudian
memunculkan ketertarikan masyarakat untuk berlangganan Telkomvision.
Dari hasil penelitian ini kemudian akan disusun langkah-langkah untuk
diimplementasikan oleh divisi pemasaran Telkomvision untuk memasarkan
produk-produk mereka. Langkah-langkah dan strategi promosi yang disusun,
diusahakan semaksimal semenarik mungkin dan selaras dengan kebutuhan
masyarakat, sehingga akan meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap
produk-produk Telkomvision. Setelah masyarakat aware terhadap produk-produk
Telkomvision, dengan menciptakan strategi pemasaran yang memperhatikan
kebutuhan dan hidden needs masyarakat, diharapkan mereka akan tertarik untuk
menggunakan produk Telkomvision (interest), dan tentunya masyarakat tidak
hanya sebatas tertarik, tapi berkeinginan (desire) dan akhirnya melakukan action
menjadi pelanggan Telkomvision.
Segmen pelanggan yang menjadi objek penelitian penulis dalam proyek akhir ini
adalah segmen pelanggan individual atau residensial, sesuai dengan fokus
pelanggan yang menjadi sasaran PT Indonusa Telemedia saat ini, agar target
pelanggan sebanyak 1 juta pelanggan pada tahun 2010 dapat tercapai.
Penelitian ini dilakukan di kotamadya Bandung. Dengan responden yang menjadi
objek penelitian adalah calon konsumen potensial Telkomvision yang berada di
segmen A hingga D. Responden ini sesuai dengan target konsumen untuk produk
Direct To Home Prepaid Telkomvision itu sendiri6.
6 Doni P. Sukma, wawancara dengan penulis, Topas Galleria Hotel, Bandung, 3 Maret 2008.
20
Produk yang dijadikan objek penelitian untuk segmen residensial pada
pelaksanaan proyek akhir ini adalah produk Direct To Home prabayar (DTH
Prepaid), yaitu produk televisi berbayar Direct To Home yang menggunakan
sistem voucher prabayar untuk menikmati siaran Telkomvision. Produk DTH
Prepaid ini menurut pihak manajemen merupakan “idola” dari produk-produk
yang dikeluarkan oleh Telkomvision7.
Solusi serta rekomendasi yang dihasilkan dari hasil penelitian ini juga
berhubungan dengan perumusan strategi pengembangan produk Direct to Home
Prepaid Telkomvision. Selain itu, juga dihasilkan solusi dan rekomendasi
mengenai program komunikasi pemasaran untuk hasil pengembangan produk dan
langkah-langkah implementasi untuk produk DTH prabayar yang ditargetkan
kepada segmen ini.
Tujuan dari dilaksanakannya proyek akhir ini adalah, menciptakan strategi-
strategi untuk pengembangan produk Direct to Home Prepaid Telkomvision
berdasarkan analisa terhadap needs para calon pelanggan, dan juga langkah-
langkah pelaksanaan komunikasi pemasaran untuk produk Direct to Home
Prepaid ini yang dapat membantu Telkomvision untuk bertahan di tengah
persaingan yang ketat di bisnis televisi berlangganan, atau bahkan mampu
memenangkan persaingan tersebut dengan memberikan layanan yang terbaik dan
sangat memuaskan bagi para pelanggannya.
Divisi perusahaan yang menjadi unit of analysis dalam proyek akhir ini adalah
divisi pemasaran dari PT Indonusa Telemedia, sehingga solusi dan rekomendasi
yang dihasilkan dari hasil penelitian penulis hanya mencakup solusi dan
rekomendasi yang sebaiknya diterapkan oleh divisi pemasaran perusahaan, tanpa
ada kaitan dengan langkah-langkah yang harus diterapkan oleh divisi lain dari PT
Indonusa Telemedia.
7 Doni P. Sukma, wawancara dengan penulis, Topas Galleria Hotel, Bandung, 3 Maret 2008.
21
Aliran penyelesaian masalah dari isu bisnis yang dihadapi oleh PT Indonusa
Telemedia dapat dilihat dari bagan berikut:
Gambar 1.7 Bagan Aliran Penyelesaian Permasalahan Isu Bisnis Telkomvision
Diadaptasi dari buku “Strategic Marketing: 8th Edition” oleh Cravens dan Percy
Hal yang pertama dilakukan dalam penyelesaian isu bisnis dari PT Indonusa
Telemedia adalah menganalisa strategi pemasaran dan strategi bisnis PT Indonusa
Telemedia selaku pemilik merek televisi berbayar Telkomvision. Analisa tersebut
kemudian ditambahkan dengan analisa industri mengenai kondisi pasar yang
menjadi sasaran, ancaman dan tantangan yang dihadapi di dalam industri televisi
berbayar, dan juga kesempatan-kesempatan yang ada yang bisa membuat PT
Indonusa Telemedia berkembang dengan lebih baik lagi.
Hal yang akan dilakukan selanjutnya adalah melakukan analisa strategi dan tujuan
perusahaan di masa yang akan datang. Setelah analisa strategi dan tujuan utama
perusahaan dapat diketahui, dilakukan analisa mengenai arah dari strategi
perusahaan dan juga kemampuan atau sumber daya yang dimiliki perusahaan
sebagai modal untuk berkompetisi dengan para penyelenggara layanan televisi
berbayar lainnya. Tidak ketinggalan dianalisa pula mengenai hal-hal yang bisa
menghambat perusahaan untuk melaksanakan strategi dan mencapai tujuan
sebagaimana yang diinginkan.
22
Setelah menganalisa berbagai hal mengenai kondisi bisnis yang dihadapi oleh
Telkomvision, yang harus dilakukan selanjutnya adalah menciptakan suatu
strategi baru yang didasarkan pada analisa-analisa yang telah dilakukan, disertai
dengan rencana implementasi dari strategi baru tersebut. Tujuan akhirnya adalah
tercapainya tujuan utama perusahaan dalam hal ini adalah PT Indonusa Telemedia,
yaitu peningkatan jumlah pelanggan, dengan target 1 juta pelanggan televisi
berbayar Telkomvision pada tahun 2010.