bab i pendahuluan 1.1 latar belakangi (1).pdf · semakin rendah derajat kesehatan dari masyarakat...

12
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menciptakan manusia Indonesia seutuhnya serta untuk membangun masyarakat Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur merupakan hakikat pembangunan nasional yang dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 tentang program pembangunan nasional yang didalamnya tercantum Visi Indonesia sehat 2015. Salah satu misi pembangunan kesehatan 2015 yaitu memelihara dan meningkatkan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau (Depkes RI, 2008). Menurut Soleha (2009), Pembangunan di bidang kesehatan perlu dilaksanakan dan terus ditingkatkan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, karena pada dasarnya pembangunan nasional di bidang kesehatan berkaitan erat dengan peningkatan mutu sumber daya manusia yang merupakan modal dasar dalam melaksanakan pembangunan. Salah satu indikator yang dapat menentukan keberhasilan pembangunan di sektor kesehatan masyarakat suatu bangsa dapat dilihat dari tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. Morbiditas (kesakitan), merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur derajat kesehatan penduduk selain mortalitas/angka kematian serta umur harapan hidup dari penduduk. Semakin tinggi angka morbiditas, berarti tingkat kesehatan penduduk semakin buruk. Sebaliknya semakin rendah angka morbiditas (kesakitan) menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang semakin baik. Semakin banyak penduduk yang mengalami keluhan kesehatan berarti

Upload: others

Post on 28-Jul-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangI (1).pdf · semakin rendah derajat kesehatan dari masyarakat bersangkutan. Adapun berbagai macam penyakit mengancam masyarakat yang timbul sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menciptakan manusia Indonesia seutuhnya serta untuk membangun

masyarakat Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur merupakan hakikat

pembangunan nasional yang dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 tentang program

pembangunan nasional yang didalamnya tercantum Visi Indonesia sehat 2015.

Salah satu misi pembangunan kesehatan 2015 yaitu memelihara dan

meningkatkan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau (Depkes RI,

2008). Menurut Soleha (2009), Pembangunan di bidang kesehatan perlu

dilaksanakan dan terus ditingkatkan sebagai bagian integral dari pembangunan

nasional, karena pada dasarnya pembangunan nasional di bidang kesehatan

berkaitan erat dengan peningkatan mutu sumber daya manusia yang merupakan

modal dasar dalam melaksanakan pembangunan. Salah satu indikator yang dapat

menentukan keberhasilan pembangunan di sektor kesehatan masyarakat suatu

bangsa dapat dilihat dari tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi.

Morbiditas (kesakitan), merupakan salah satu indikator yang digunakan

untuk mengukur derajat kesehatan penduduk selain mortalitas/angka kematian

serta umur harapan hidup dari penduduk. Semakin tinggi angka morbiditas, berarti

tingkat kesehatan penduduk semakin buruk. Sebaliknya semakin rendah angka

morbiditas (kesakitan) menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang semakin

baik. Semakin banyak penduduk yang mengalami keluhan kesehatan berarti

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangI (1).pdf · semakin rendah derajat kesehatan dari masyarakat bersangkutan. Adapun berbagai macam penyakit mengancam masyarakat yang timbul sebagai

2

semakin rendah derajat kesehatan dari masyarakat bersangkutan. Adapun berbagai

macam penyakit mengancam masyarakat yang timbul sebagai akibat lemahnya

daya resistensi antara lain malaria, tuberkulosis, penyakit mata, kwasioskor, dan

penyakit lainnya. Kondisi kesakitan menyebabkan usia harapan hidup penduduk

pendek dan tingkat kematian penduduk juga tinggi .

Angka Morbiditas merupakan angka yang menunjukan tingkat kesakitan

akibat gangguan struktur maupun fungsi tubuh seseorang yang merupakan derajat

sakit, cedera maupun gangguan pada populasi yang merupakan penyimpangan

dari status sehat atau kesejahteraan suatu masyarakat. Angka Morbiditas

merupakan indikator yang dapat dipergunakan untuk mengukur tingkat kesehatan

masyarakat umum yang dilihat dari persentase penduduk dengan keluhan

kesehatan yang mengindikasikan terkena suatu penyakit tertentu. Adapun keluhan

kesehatan yang sering dialami penduduk antara lain panas, sakit kepala, batuk,

pilek, diare, asma/sesak nafas, sakit gigi sedangkan bagi masyarakat yang

menderita penyakit kronis dianggap memiliki keluhan kesehatan walaupun pada

waktu survei (satu bulan terakhir) yang bersangkutan tidak kambuh penyakitnya.

World Health Organisation (WHO) sudah menetapkan tiga ukuran utama dari

angka morbiditas yakni jumlah orang sakit, lamanyanya sakit, perode sakit. Pada

Tahun 2013 Angka Morbiditas di Provinsi Bali masih sangat tinggi, jauh diatas

nasional yang sebesar 13,46 persen sedangkan Provinsi Bali sudah mencapai

20,43 persen, menduduki posisi ke 2 setelah Nusa Tenggara Timur. Hal ini dapat

dilihat pada Grafik 1.1.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangI (1).pdf · semakin rendah derajat kesehatan dari masyarakat bersangkutan. Adapun berbagai macam penyakit mengancam masyarakat yang timbul sebagai

3

Grafik 1.1

Posisi Relatif Angka Morbiditas Nasional

Tahun 2013 (%)

Sumber : BPS Jakarta, 2015 (diolah).

Posisi angka morbiditas Provinsi Bali jika dibandingkan dengan provinsi

lain yang tinggi serta angka yang mengalami posisi nomor 2 tentunya sangat

dipengaruhi oleh banyak hal mulai dari faktor kebiasaan masyarakat, faktor

pendidikan dari kepala keluarga, faktor lingkungan, dan tingkat kemiskinan.

Meningkatnya angka morbiditas juga sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan,

kesehatan lingkungan yang pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan

lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya

status kesehatan yang optimum. Ruang lingkup lingkungan yang paling dekat

dengan kegiatan manusia adalah rumah, dimana rumah sebagai tempat tinggal dan

segala aktifitas manusia. Ketika masyarakat dalam kondisi kesehatan tidak fit dan

sakit maka masyarakat tidak bisa menjalankan kehidupan dan bekerja, sehingga

penurunan kemiskinan melambat.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangI (1).pdf · semakin rendah derajat kesehatan dari masyarakat bersangkutan. Adapun berbagai macam penyakit mengancam masyarakat yang timbul sebagai

4

Kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang sangat mendasar dan

diperlukan langkah – langkah yang sistematis, terpadu, menyeluruh dan

terkoordinasi baik itu dari sektor pemerintah, masyarakat maupun swasta dalam

menuntaskannya sehingga tujuan pembangunan nasional serta misi dari Indonesia

dapat tercapai. Langkah langkah tersebut tertuang dalam Dokumen rencana

pembangunan 5 (lima) tahun di Provinsi Bali yang selanjutnya ditetapkan dalam

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali Tahun 2014-

2018. Dokumen ini memuat program penanggulangan kemiskinan di Provinsi Bali

dengan melibatkan berbagai bidang terkait dalam penanggulangan kemiskinan

yang merupakan prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan khususnya di

Provinsi Bali. Langkah-langkah yang diambil pemerintah pusat dalam

penanggulangan kemiskinan secara nasional dituangkan dalam Strategi

Penanggulangan Kemiskinan Nasional (SPKN), sedangkan di daerah khususnya

Provinsi Bali dituangkan dalam Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

(SPKD) Provinsi Bali. Strategi ini memuat empat kluster dengan program

program penanggulangan kemiskinan yang disesuaikan dengan kondisi

masyarakat miskin.

Persentase tingkat kemiskinan provinsi Bali pada Maret 2013 berada pada

titik 4,49 persen, Posisi Bali berada dibawah rata-rata Nasional sebesar 11,66

persen, namun jika dibandingkan dengan target penurunan tingkat kemiskinan

Provinsi Bali yang merupakan prioritas utama dalam RPJMD 2008-2013 sebesar

4,38 persen, maka penurunan persentase tingkat kemiskinan Provinsi Bali Tahun

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangI (1).pdf · semakin rendah derajat kesehatan dari masyarakat bersangkutan. Adapun berbagai macam penyakit mengancam masyarakat yang timbul sebagai

5

2013 belum melampui target yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya tentang posisi

tingkat kemiskinan Provinsi Bali dibandingkan dengan Provinsi lainnya di

Indonesia dapat dilihat pada Grafik 1.2.

Grafik 1.2.

Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan Nasional

Tahun 2013( %)

Sumber : BPS Jakarta, 2015(diolah)

Dilihat dari tingkat kemiskinan, Pemerintah Provinsi Bali sudah

mengeluarkan berbagai upaya untuk menuurunkannya, namun berbagai upaya

tersebut ternyata belumlah optimal sehingga pada dua tahun terakhir tingkat

kemiskinan di Provinsi Bali mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat pada

Grafik 1.3.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangI (1).pdf · semakin rendah derajat kesehatan dari masyarakat bersangkutan. Adapun berbagai macam penyakit mengancam masyarakat yang timbul sebagai

6

Grafik 1.3

Perkembangan Tingkat Kemisknan Provinsi Bali

Tahun 2002 – 2013 (%)

Sumber : BPS Jakarta, 2015(diolah)

Tingkat pendapatan di bawah garis kemiskinan dan rendahnya kesempatan

memperoleh berbagai fasilitas kesejahteraan sosial akan mempersulit

terpenuhinya berbagai keperluan pangan bergizi atau kemampuan untuk

menghindar dari penyakit, sehingga tidak mengherankan apabila tingkat kematian

bayi tinggi. Lingkungan merupakan tolak ukur mengenai derajat kesehatan

masyarakat, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat juga akan menentukan tinggi rendahnya derajat lingkungan. Hendrik

L.Blum dalam Notoatmodjo (1997), mengungkapkan ada empat faktor yang

mempengaruhi status derajat kesehatan masyarakat ataupun perorangan. Faktor-

faktor tersebut antara lain, faktor lingkungan, perilaku, kesehatan, dan keturunan

Faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat

antara lain kualitas fisik air minum, akses terhadap sumber air minum berkualitas,

akses pembuangan tinja layak sesuai MDGs, pelayanan pembuangan akhir tinja

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangI (1).pdf · semakin rendah derajat kesehatan dari masyarakat bersangkutan. Adapun berbagai macam penyakit mengancam masyarakat yang timbul sebagai

7

dan kriteria rumah sehat. Dilihat dari posisi persentase rumah tangga dengan

sanitasi layak pada tahun 2013, Provinsi Bali berada pada posisi kedua setelah

DKI Jakarta yakni pada angka 85,21 persen dan berada diatas rata rata nasional

60.45 persen. Kondisi persentase rumah tangga dengan sanitasi layak menunjukan

bahwa di Provinsi Bali pada Tahun 2013, rumah tangga di Provinsi Bali sebesar

85,21 persen telah menggunakan sanitasi yang layak dengan cakupan sanitasinya

mulai dari penggunaan jamban serta jarak sumur dengan tempat pembuangan

akhir tinja. Hal ini dapat dilihat pada Grafik 1.4.

Dilihat dari posisi persentase rumah tangga dengan air minum layak pada

tahun 2013, Provinsi Bali berada pada posisi keenam setelah Daerah Istimewa

Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, dan Sulawesi

Tenggara yakni pada angka 50.20 persen dan berada diatas rata rata nasional

40.82 persen. Posisi ini menggambarkan bahwa penduduk di Provinsi Bali telah

menggunakan sumber air yang yang layak terlindung seperti sumur terlindung,

ledeng meteran, ledeng eceran, pompa untuk keperluan air minumnya. Hal ini

dapat dilihat pada Grafik 1.5. Perilaku masyarakat juga sangat berpengaruh

terhadap derajat kesehatan masyarakat. Perilaku manusia ini tidak terlepas dari

kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan, ekonomi dan hal hal lain yang

melekat pada diri manusia, terutama faktor pendidikan kepala keluarga yang akan

memberikan informasi kepada anggota keluarganya. Pada faktor ekonomi, Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB), dan Upah Minimum Kabupaten adalah faktor

yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan dan angka morbiditas.

Menurunnya kondisi kesehatan masyarakat yang berlangsung terus menerus

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangI (1).pdf · semakin rendah derajat kesehatan dari masyarakat bersangkutan. Adapun berbagai macam penyakit mengancam masyarakat yang timbul sebagai

8

dapat disebabkan oleh penurunan tingkat kemiskinan yang mengalami

perlambatan, padahal jika dibandingkan dengan provinsi lain posisi tingkat

kemiskinan di Provinsi Bali sangat rendah, bahkan termasuk nomor dua terendah

di Indonesia.

Grafik 1.4

Posisi Relatif Rumah Tangga Dengan Sanitasi Layak

Tahun 2013 (%)

Sumber : BPS Jakarta, 2015 (diolah)

.

Grafik 1.5

Posisi Relatif Rumah Tangga Dengan Air Minum Layak

Tahun 2013 (%)

Sumber : BPS Jakarta, 2015 (diolah)

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangI (1).pdf · semakin rendah derajat kesehatan dari masyarakat bersangkutan. Adapun berbagai macam penyakit mengancam masyarakat yang timbul sebagai

9

Provinsi Bali telah banyak mengelontorkan dana untuk peningkatan

kesehatan masyarakat, bukan hanya bagi golongan masyarakat miskin melainkan

bagi semua lapisan masyarakat. Kondisi meningkatnya angka morbiditas Provinsi

Bali tentunya menjadi pertanyaan bagi banyak pihak karena sampai menempati

posisi kedua tertinggi di Indonesia melebihi rata-rata angka morbiditas secara

nasional. Dilihat dari tingkat kemiskinan, posisi persentase tingkat kemiskinan

Provinsi Bali yang menempati posisi kedua di Indonesia. Kondisi lingkungan

yang dilihat dari proporsi rumah tangga dengan sanitasi layak dan proporsi rumah

tangga dengan air minum layak telah berada pada posisi melebihi rata rata

nasional. Strata pendidikan yang dilihat dari angka melek huruf Provinsi Bali

yang telah mencapai angka 91 persen yang berarti hampir 91 persen dari total

jumlah penduduk di Provinsi Bali telah mengenal huruf. Dilihat dari rata-rata

lama sekolah penduduk di Provinsi Bali hanya mencapai 8,58 tahun yang berarti

penduduk di Provinsi Bali rata rata hanya berpendidikan dasar dan tidak tamat

pendidikan menengah. Kondisi ini membuat para kepala keluarga tidak memiliki

pengetahuan yang cukup baik mengenai kesehatan, dan lingkungan. Ditinjau dari

faktor keturunan, derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh kondisi mulai ibu

mengandung sampai membesarkan anak anaknya. Pada kondisi ini bisa dilihat

dari kasus kematian ibu melahirkan dan kelahiran yang ditolong oleh tenaga

kesehatan, karena apabila bayi telah mendapatkan asupan gizi yang baik dan

cukup selama kehamilan serta tumbuh kembangnya maka angka kesakitan dapat

ditekan.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangI (1).pdf · semakin rendah derajat kesehatan dari masyarakat bersangkutan. Adapun berbagai macam penyakit mengancam masyarakat yang timbul sebagai

10

Berdasarkan asumsi di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ Peningkatan Angka Morbiditas di Provinsi Bali”

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan dan pemaparan di atas, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut .

1) Bagaimanakah pengaruh lingkungan, pendidikan, dan ekonomi terhadap

tingkat kemiskinan di Provinsi Bali?

2) Bagaimanakah pengaruh lingkungan, pendidikan dan ekonomi terhadap angka

morbiditas di Provinsi Bali?

3) Apakah lingkungan, pendidikan dan ekonomi berpengaruh tidak langsung

terhadap angka morbiditas melalui tingkat kemiskinan di Provinsi Bali?

4) Bagaimanakah pengaruh tingkat kemiskinan terhadap angka morbiditas di

Provinsi Bali?

1.3 Tujuan penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut .

1) Untuk menganalisis pengaruh lingkungan, pendidikan, dan ekonomi terhadap

tingkat kemiskinan di Provinsi Bali.

2) Untuk menganalisis pengaruh lingkungan, pendidikan, dan ekonomi terhadap

angka morbiditas di Provinsi Bali.

3) Untuk menganalisis pengaruh tidak langsung lingkungan, pendidikan, dan

ekonomi terhadap angka morbiditas melalui tingkat kemiskinan di Provinsi

Bali.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangI (1).pdf · semakin rendah derajat kesehatan dari masyarakat bersangkutan. Adapun berbagai macam penyakit mengancam masyarakat yang timbul sebagai

11

4) Untuk menganalisis pengaruh tingkat kemiskinan terhadap angka morbiditas

di Provinsi Bali.

1.2 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang diajukan dalam penelitin ini, maka

manfaat penelitian ini adalah.

1) Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai berikut.

(1) Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam bidang kesehatan

dan kemiskinan, terutama pengaruh dari lingkungan, pendidikan dan

ekonomi.

(2) Digunakan sebagai bahan informasi dan kajian teoritis bagi pengembangan

ilmu pendidikan, perencanaan dan pengendalian serta pengentasan

kemiskinan terutama sebagai bahan acuan bagi pelaksanaan penelitian –

penelitian yang relevan dengan angka morbiditas, tingkat kemiskinan,

lingkungan, pendidikan dan ekonomi.

2) Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi.

(1) Pemangku kepentingan dalam menetapkan peraturan dan mengambil

kebijakan untuk mempercepat pelaksanaan program penanggulangan

kemiskinan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

(2) Memberikan masukan kepada pemerintah dalam hal ini Tim Koordinasi

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi Bali

dan kabupaten/kota se Bali tentang faktor faktor yang memberikan pengaruh

terhadap tingkat kemiskinan terutama dalam bidang kesehatan sehingga

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangI (1).pdf · semakin rendah derajat kesehatan dari masyarakat bersangkutan. Adapun berbagai macam penyakit mengancam masyarakat yang timbul sebagai

12

dapat memberikan apa program kegiatan serta regulasi yang harus

digulirkan.

(3) Memberikan gambaran kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga

derajat kesehatan, mengenyam pendidikan, tidak malas bekerja, pentingnya

menjaga kebersihan air minum .