bab i, iv, daftar pustaka.pdf

Upload: joshua-robbins

Post on 01-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • i

    PENANGGULANGAN KEKERASAN TERHADAP ANAK (Child Abuse) DALAM KELUARGA

    (Perspektif Pendidikan Agama Islam)

    SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

    Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam

    Oleh: Salis Irvan Fuadi NIM. 10410005

    JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

    2013

  • SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Salis Irvan Fuadi

    NIM : 10410005

    Jurusan : Pendidikan Agama Islam

    Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

    menyatakan dengan sesungguhnya skripsi saya ini adalah asli hasil karya atau

    penelitian penulis sendiri dan bukan plagiasi dari hasil karya orang lain kecuali

    pada bagian yang dirujuki sumbernya.

    plagiasi maka saya bersedia untuk ditinjau kembali hak kesarjanaannya.

    Demikian pernyataan ini, saya buat sebenar

    ii

    SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    : Salis Irvan Fuadi

    : 10410005

    : Pendidikan Agama Islam

    Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

    menyatakan dengan sesungguhnya skripsi saya ini adalah asli hasil karya atau

    penelitian penulis sendiri dan bukan plagiasi dari hasil karya orang lain kecuali

    pada bagian yang dirujuki sumbernya. Jika ternyata dikemudian hari terbukti

    rsedia untuk ditinjau kembali hak kesarjanaannya.

    Demikian pernyataan ini, saya buat sebenar-benarnya.

    Yogyakarta, 27 Juni

    Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

    menyatakan dengan sesungguhnya skripsi saya ini adalah asli hasil karya atau

    penelitian penulis sendiri dan bukan plagiasi dari hasil karya orang lain kecuali

    Jika ternyata dikemudian hari terbukti

    rsedia untuk ditinjau kembali hak kesarjanaannya.

    27 Juni 2013

  • Universitas Islam Negeri Sunan KalijagaUniversitas Islam Negeri Sunan KalijagaUniversitas Islam Negeri Sunan KalijagaUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

    SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

    Hal : Skripsi Saudara

    Lamp : 3 eksemplar

    Kepada Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Sunan Kalijaga YogyakartaDi Yogyakarta

    Assalamualaikum wr. wb.

    Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi Saudara:

    Nama : Salis Irvan FuadiNIM : 10410005Judul Skripsi : Penanggulangan Kekerasan Terhadap Anak (Abuse) Dalam Keluarga (Perspektif Pendidikan Agama Islam)

    sudah dapat diajukan kepada Fakultas Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Islam

    Dengan ini kami mengharap agar skripsi Saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    iii

    Universitas Islam Negeri Sunan KalijagaUniversitas Islam Negeri Sunan KalijagaUniversitas Islam Negeri Sunan KalijagaUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FMFMFMFM----UINSKUINSKUINSKUINSK----BMBMBMBM----

    SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

    : Skripsi Saudara Salis Irvan Fuadi

    Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

    Assalamualaikum wr. wb.

    Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

    Salis Irvan Fuadi 10410005 Penanggulangan Kekerasan Terhadap Anak (

    ) Dalam Keluarga (Perspektif Pendidikan Agama Islam)sudah dapat diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu yarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam bidang P

    Dengan ini kami mengharap agar skripsi Saudara tersebut di atas dapat syahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Yogyakarta, 18 September

    Pembimbing,

    Dr. H. Tasman Hamami, M.A

    NIP. 19611102 198603 1 003

    ----00005555----00003333/R0/R0/R0/R0

    Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

    Penanggulangan Kekerasan Terhadap Anak (Child ) Dalam Keluarga (Perspektif Pendidikan Agama Islam)

    Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu

    Pendidikan

    Dengan ini kami mengharap agar skripsi Saudara tersebut di atas dapat syahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

    September 2013

    H. Tasman Hamami, M.A.

    19611102 198603 1 003

  • iv

  • v

    MOTTO

    i@a@ya@ya

    Sesungguhnya telah kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur`an ini

    setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajarann.1

    (QS az-Zumar, 27)

    1 Depertemen Agama RI, al-Qur`an dan Terjemahnya (al-Qur`an al-Karim), PT

    Syamil Cipta Media :Bandung 2005,hal.461

  • vi

    PERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHAN

    Skripsi ini Kupersembahkan untuk Almamater TercintaSkripsi ini Kupersembahkan untuk Almamater TercintaSkripsi ini Kupersembahkan untuk Almamater TercintaSkripsi ini Kupersembahkan untuk Almamater Tercinta

    Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

    Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

    UIN Sunan Kalijaga YogyakartaUIN Sunan Kalijaga YogyakartaUIN Sunan Kalijaga YogyakartaUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

  • vii

    KATA PENGANTAR

    . .

    .

    . . .

    .

    Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang

    telah melimpahkan segenap cinta dan Kasih-Nya. Shalawat dan salam semoga

    tetap tercurahkan kepada sebaik-baik makhluk, Nabi Muhammad SAW, keluarga,

    dan para sahabatnya.

    Penyusunan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang konsep

    pendidikan keluarga. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas

    akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Arahan, bantuan, bimbingan,

    dan dorongan yang telah diberikan adalah hadiah yang sangat bermanfaat bagi

    penyusun. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

    rasa terimakasih sebanyak-banyaknya kepada :

    1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

    Yogyakarta.

    2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

    Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

    3. Bapak Dr. H. Tasman Hamami, M.A. selaku dosen pembimbing akademik

    dan sekaligus selaku dosen pembimbing skripsi.

  • viii

    4. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

    Sunan Kalijaga Yogyakarta.

    5. Bapak dan Ibu tercinta sebagai guru besar dan universitas pertama yang telah

    mendoakan penulis dalam setiap sujud panjangnya. Robbi Igfirlii Wa li

    walidayya Wa Irhamhuma Kamaa Robbayani Shoghiro dan segenap kakak-

    kakakku tercinta, Nur laila Hidayati, S.Pd.I dan Farida Munawwaroh, S.Pd. I

    yang selalu memberi motivasi dan kasih sayangnya.

    6. Bpk. KH.R.M. Najib Abdul Qodir selaku pengasuh Madrasah Huffadh I PP.

    Al-Munawwir Krapyak, yang tanpa mengenal lelah mengucurkan doa dan

    petuah-petuah spiritualnya kepada penyusun.

    7. Teman-teman Mahasiswa PAI angkatan 2010 dan teman-teman di Madrasah

    Huffadh I PP. Al-Munawwir Krapyak, terimakasih atas kebersamaan dan rasa

    kekeluargaan yang ternyata mampu memberikan motivasi terhadap

    penyusunan karya ini.

    8. Teruntuk adinda Mustika Septi Handini, S.H.I Alhafidzah, yang telah

    memberikan motivasi, semangat dan doa kepada penulis, sehingga dapat

    menyelesaikan karya ini tepat waktu.

    9. Kepada rekan Zia Ulhaq, M.Syarifudin Kabsuro, Umi Zakiyatul H, Arifin Nur

    Rochmad, Sutri Cahyo Kusumo, dan teman-teman diskusi Selingkar yang

    telah memberikan imajinasi kepada penulis, sehingga karya ini tersusun

    dengan baik.

    10. Tidak terlupakan teman-teman PPL-KKN Integratif 2013 di MAN Gandekan

    Bantul, rekan Kabsuro, Jamal, Faozan, Ning Ida, Nelly, Riski, Ela, dan Ifah

  • ix

    yang telah menemani penyelesaian akhir skripsi ini, terimakasih atas

    semuanya.

    11. Semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

    mungkin penyusun sebut satu persatu.

    Semoga amal baik yang telah diberikan akan di balas oleh Allah SWT,

    dengan balasan yang lebih. Amin.

  • x

    ABSTRAK

    SALIS IRVAN FUADI. Penanggulangan Kekerasan Terhadap Anak (Child Abuse) Dalam Keluarga (Perspektif Pendidikan Agama Islam). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.

    Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan konsep penanggulangan kekerasan terhadap anak (Child Abuse) dalam keluarga perspektif pendidikan agama Islam dan bagaimana upaya penanggulangan kekerasan terhadap anak (Child Abuse) dalam keluarga melalui pendidikan agama Islam. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam upaya penanggulangan kekerasan terhadap anak (Child Abuse) dalam keluarga.

    Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, melalui pustaka (library research) , dengan konsep penanggulangan kekerasan terhadapa anak melalui perspektif pendidikan agama Islam. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologis yaitu pendekatan yang berpandangan bahwa manusia, dalam hal ini anak-anak adalah makhluk Tuhan yang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan ruhaniah dan jasmaniah yang memerlukan bimbingan, pendidikan dan kasih sayang oleh para orangtua. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal variable yang berupa catatan ataupun tulisan, buku, surat kabar, majalah dan lain sebagainya. Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan pola induktif dan deduktif, kedua analisis ini digunakan untuk menafsirkan, mengklarifikasikan, membandingkan kemudian menyimpulkan konsep penanggulangan.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Konsep kekerasan terhadap anak mencakup beberapa hal yaitu: Pengertian kekerasan terhadap anak (child abuse), bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak (child abuse), unsur-unsur kekerasan terhadap anak (child abuse). 2). Pendidikan Agama Islam merupakan suatu pendidikan alternatif untuk membimbing sekaligus mengarahkan anak didik menuju terbentuknya pribadi yang utama (insan kamil) berdasarkan nilai-nilai etika Islam dengan tetap memelihara hubungan baik terhadap Allah Swt sesama manusia, dirinya sendiri dan alam sekitarnya. 3). Sumber kekerasan terhadap anak ialah kenakalan anak, anak mengalami ADHD, kemiskinan keluarga, perceraian, keluarga belum matang secara psikologis, penelantaran anak dan eksploitasi anak. Sementara akibat- akibat yang timbul karena tindak kekerasan anak ialah kerusakan emosional dan kerusakan secara fisik. Adapun penanggulangan kekerasan terhadap anak perspektif pendidikan agama Islam yang harus dilaksanakan oleh orangtua yaitu: memberikan keteladanan kepada anak, berpikir sebelum menjalankan sesuatu, mengikat hati sebelum menjelaskan, mengenalkan sebelum memberi beban, memahamkan anak, bukan mendikte, meluruskan kesalahan bukan menelanjangi, memberikan hadiah, menghukum dengan bijak, memberikan sanksi yang mendidik, menghindari hukuman yang tidak mendidik,

  • xi

    tidak mengungkit keadaan sebelumnya, dan kehangatan setelah memberikan hukuman.

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

    HALAMAN SURAT PERNYATAAN ....................................................... ii

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ iii

    HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv

    HALAMAN MOTTO ................................................................................ v

    HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

    HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................... vii

    HALAMAN ABSTRAK............ .................................................................. x

    HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................... xi

    HALAMAN TRANSLITERASI ............................................................... xiv

    HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ......................................................... xvii

    BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................ 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 6 D. Kajian Pustaka ..................................................................... 7 E. Landasan Teori .................................................................... 9 F. Metode Penelitian ................................................................ 15 G. Sistematika Pembahasan ...................................................... 18

    BAB II : KONSEP KEKERASAN TERHADAP ANAK (Child Abuse) DALAM KELUARAGA PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 20 A. Kekerasan Terhadap Anak (Child Abuse) ..... 21

    1. Pengertian Kekerasan Terhadap Anak (Child Abuse) 21 2. Bentuk-Bentuk dan Ciri-Ciri Kekerasan Terhadap Anak

    (Child Abuse) ................................................................. 22

  • xii

    3. Unsur-Unsur Kekerasan Terhadap Anak (Child Abuse) ......... 26 B. Hakikat Pendidikan Agama Islam ........................................ 32 C. Kekerasan Terhadap Anak Dalam Keluarga Perspektif

    Pendidikan Agama Islam ..................................................... 37 1. Arti Keluarga Dalam Pandangan Islam ................... 37 2. Fungsi Pendidikan Keluarga Dalam Islam ....................... 42

    BAB III : UPAYA MENANGGULANGI KEKERASAN TERHADAP ANAK (Child Abuse) DALAM KELUARGA PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM............ .. 60 A. Sumber Kekerasan Terhadap Anak (Child Abuse) ... .... 60 B. Akibat Kekerasan Terhadap Anak (Child Abuse) ................. 63 C. Upaya Penanggulangan Kekerasan Terhadap Anak

    (Child Abuse) .......................................................... 65

    BAB IV : KESIMPULAN DAN PENUTUP .......................................... 103 A. Kesimpulan ......................................................................... 103 B. Saran-saran ......................................................................... 104 C. Kata Penutup ...................................................................... 105

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 106

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 112

  • xiii

    DAFTAR TABEL TABEL I : Ciri-ciri Kekerasan Emosional ................................... 23

    TABEL II : Ciri-ciri Kekerasan Verbal .......................................... 23

    TABEL III : Ciri-ciri Kekerasan Fisik ............................................. 25

    TABEL IV : Ciri-ciri Kekerasan Seksual .......................................... 26

  • xiv

    PEDOMAN TRANSLITERASI ARABPEDOMAN TRANSLITERASI ARABPEDOMAN TRANSLITERASI ARABPEDOMAN TRANSLITERASI ARAB----LATINLATINLATINLATIN

    Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan Skripsi ini

    berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan

    dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987.

    AAAA.... Konsonan TunggalKonsonan TunggalKonsonan TunggalKonsonan Tunggal

    Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

    Alif

    ba ta

    sa

    jim ha

    kha

    dal al

    ra

    zai

    sin

    syin

    sad

    dad ta

    za

    ain

    gfa

    qaf

    kaf

    Tidak dilambangkan b t

    s

    j h

    kh

    d

    r

    z

    s

    sy

    s

    d t

    z

    g

    f

    q

    Tidak dilambangkan be te

    es (dengan titik di atas) je

    ha (dengan titik di bawah) ka dan ha

    de zet (dengan titik di atas)

    er

    zet

    es

    es dan ye es (dengan titik di bawah) de (dengan titik di bawah) te (dengan titik di bawah) zet (dengan titik di bawah)

    koma terbalik ge

    ef

    qi

  • xv

    lam

    mim

    nun

    waw

    ha

    hamzah

    ya

    k

    l

    m

    n

    w

    h

    '

    Y

    ka

    el

    em

    en

    w

    ha

    apostrof

    ye

    BBBB.... Konsonan Rangkap Karena Konsonan Rangkap Karena Konsonan Rangkap Karena Konsonan Rangkap Karena Syaddah Syaddah Syaddah Syaddah ditulis Rangkapditulis Rangkapditulis Rangkapditulis Rangkap

    !"#

    %

    ditulis

    ditulis

    Muta'addidah

    iddah

    CCCC.... Ta marbutah Ta marbutah Ta marbutah Ta marbutah di Akhir Kata ditulis di Akhir Kata ditulis di Akhir Kata ditulis di Akhir Kata ditulis hhhh

    &'()

    &*%

    +,-. /

    /12- +

    ditulis

    ditulis ditulis ditulis

    Hikmah

    'illah Karmah al-auliy'

    Zakh al-fit ri

    DDDD.... Vokal PendekVokal PendekVokal PendekVokal Pendek

    _____

    4!5

    _____

    /

    _____

    9;<

    fathah

    kasrah

    dammah

    ditulis ditulis

    ditulis

    ditulis ditulis ditulis

    a

    fa'ala

    i

    ukira u

    yahabu

    EEEE.... Vokal PanjangVokal PanjangVokal PanjangVokal Panjang

    1.

    Fath ah + alif

    ditulis ditulis

    jhiliyyah

  • xvi

    2.

    3.

    4.

    Fath ah + ya mati

    Kasrah + ya mati

    Dammah + wawu mati

    ditulis

    ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis

    tans

    i

    karim

    furd

    FFFF.... Vokal RangkapVokal RangkapVokal RangkapVokal Rangkap

    1.

    2.

    Fath ah + ya mati

    Fath ah + wawu mati

    ditulis ditulis ditulis ditulis

    ai

    bainakum au

    qaul

    GGGG.... Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan ApostrofVokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan ApostrofVokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan ApostrofVokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan Apostrof

    =">

    %

    =?/(@ AB-

    ditulis ditulis

    ditulis

    aantum

    uiddat

    lain syakartum

    HHHH.... Kata Sandang Alif + LamKata Sandang Alif + LamKata Sandang Alif + LamKata Sandang Alif + Lam

    Diikuti huruf Qamariyyah maupun Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf

    "al".

    /C-

    +,C-

    +'D-

    E'F-

    ditulis

    ditulis ditulis ditulis

    al-Qurn al-Qiys al-Sam al-Syam

    IIII.... Penulisan KataPenulisan KataPenulisan KataPenulisan Kata----kata dalam Rangkaian Kalimatkata dalam Rangkaian Kalimatkata dalam Rangkaian Kalimatkata dalam Rangkaian Kalimat

    Ditulis menurut penulisannya.

    /2-

    &HD- 4

    ditulis ditulis

    awi al-furd ahl al-sunnah

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran I : Bukti Seminar Proposal

    Lampiran II : Kartu Bimbingan Skripsi Lampiran III : Sertifikat PPL 1 Lampiran IV : Sertifikat PPL-KKN Integratif Lampiran V : Sertifikat ICT

    Lampiran VI : Sertifikat TOEFL Lampiran VII : Sertifikat TOAFL Lampiran VIII : Daftar Riwayat Hidup Penulis

  • 1BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Keluarga adalah cerminan masyarakat, yang menjadi suatu pilar penentu

    hitam putihnya sejarah peradaban suatu masyarakat, bahkan bangsa. Keluarga

    bahagia dan berkualitas adalah dambaan setiap orang, sebab keluarga adalah

    tangga menuju peradaban mulia. Maka, keluarga tidak bisa dipandang sekedar

    sebagai institusi yang mewadahi seorang bapak, ibu dan anak-anak. Keluarga

    bukan sebuah kumpulan manusia yang sekedar bersepakat hidup bersama dalam

    suatu naungan. Seorang bapak bukanlah sekedar seorang laki-laki penghuni

    rumah yang yang berangkat bekerja di pagi buta dan kembali menjelang petang,

    dengan dalih mencari nafkah keluarga. Seorang ibu bukanlah sekedar penunggu

    rumah yang hanya tahu soal urusan rumah tangga. Anak-anakpun bukan sekedar

    makhluk kecil yang tidak mempunyai kewajiban apa-apa.1

    Beberapa tahun terakhir ini, terdapat pemberitaan di media cetak dan

    elektronik tentang kasus-kasus kekerasan kepada anak. Beberapa korban

    kekerasan tersebut harus menghembuskan napasnya yang terakhir. Menurut data

    Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat 2.637 kasus

    kekerasan terhadap anak selama 2012. Sebanyak 1.075 atau 48 persen di

    antaranya adalah kasus kekerasan seksual. Sementara kekerasan fisik sebanyak

    819 kasus dan kasus kekerasan psikis sebanyak 743 kasus. Sedangkan 82 persen

    kasus kekerasan terjadi di kalangan ekonomi menengah ke bawah, selebihnya

    1 Indra Sakti, Anak Cerdas Dunia Akhirat, Ummi, Edisi Spesial 4, 2007, hal. 36.

  • 2terjadi di kalangan ekonomi atas. Kekurangan ekonomi keluarga justru seperti

    dimanfaatkan untuk mengabsahkan tindakan kekerasan kepada anak. Anak-anak

    dari kelompok ini selalu menjadi objek kekerasan. Tidak hanya itu, ironisnya

    kasus-kasus kekerasan terhadap anak terjadi justru di lingkungan terdekat anak.

    Misalnya rumah tangga, sekolah, lembaga pendidikan dan lingkungan sosial

    anak. Sedangkan pelakunya adalah orang-orang terdekat dengan anak, mulai dari

    orang tua, ayah atau ibu tiri maupun guru.

    Sementara itu, Komnas Perlindungan Anak juga memantau 1.494 kasus

    anak berhadapan dengan hukum selama 2012. Proporsi dari jumlah tersebut

    adalah anak laki-laki sebagai pelaku sebanyak 1.451 orang dan anak perempuan

    43 orang. Klasifikasi usia, paling banyak antara usia 13-17 tahun dan sebanyak

    17 orang berusia 6-12 tahun. Modus yang paling banyak terjadi adalah pencurian

    sebanyak 532 kasus, kekerasan 231 kasus, kepemilikan senjata tajam 195 kasus,

    pemerkosaan 18 kasus, narkoba 153 kasus, pelecehan seksual 122 kasus,

    perjudian 40 kasus, pembunuhan 29 kasus, teror bom 3 kasus, dan penculikan 2

    kasus. Dari data statistik tersebut, ditambah dengan data-data tentang jumlah

    kasus penculikan anak, kasus perdagangan anak, anak yang terpapar asap rokok,

    anak yang menjadi korban peredaran narkoba, anak yang tidak dapat mengakses

    sarana pendidikan, anak yang belum tersentuh layanan kesehatan dan anak yang

    tidak punya akta kelahiran, memperjelas gambaran muram tentang pemenuhan

    hak-hak anak Indonesia.2

    2 Redaksi SM, Angka Kekerasan Anak Meningkat, Komnas PA Prihatin, suaramerdeka.com, Semarang, 06 Januari 2013. http://m.suaramerdeka.com/diakses pada hari Rabu tanggal26 Februari 2013.

  • 3Kenakalan anak adalah hal yang paling sering menjadi penyebab

    kemarahan orang tua, sehingga anak menerima hukuman dan bila disertai emosi

    maka orang tua tidak segan untuk memukul atau melakukan kekerasan fisik.

    Bila hal ini sering dialami oleh anak maka akan menimbulkan luka yang

    mendalam pada fisik dan batinnya. Dengan demikian, akan menimbulkan

    kebencian pada orang tuanya dan trauma pada anak.

    Akibat lain dari kekerasan, anak akan merasa rendah harga dirinya

    karena merasa pantas mendapat hukuman sehingga menurunkan prestasi anak di

    sekolah, dalam hubungan sosial dan pergaulan dengan teman-temannya menjadi

    terganggu. Hal ini akan mempengaruhi rasa percaya diri anak yang seharusnya

    terbangun sejak kecil. Peristiwa yang dialaminya akan membuat anak meniru

    kekerasan dan bertingkah laku agresif dengan cara memukul atau membentak

    bila timbul rasa kesal didalam dirinya. Akibat lain anak akan selalu cemas,

    mengalami mimpi buruk, depresi atau masalah-masalah di sekolah. Derivasi

    kekerasan bukan lagi dominasi jalanan, atau di negara penuh konflik dengan

    rasio kemiskinan yang tinggi.

    Di beberapa wilayah Indonesia, keluarga juga terkadang menjadi pemicu

    obsesif akan tingkah laku kekerasan pada anak. Keluarga sebagai tempat

    teraman yang semestinya menyediakan perasaan aman yang paling dasar bagi

    anak, berubah menjadi tempat dengan lingkaran kekerasan yang menakutkan.

    Bahkan, berdasarkan riset dari Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap

    Perempuan (Komnas Perempuan) menyebutkan, perempuan ternyata lebih

    banyak melakukan kekerasan terhadap anak dengan prosentase sebesar 60

  • 4persen dibanding laki-laki. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi

    kelangsungan generasi penerus bangsa, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya

    untuk mengurangi kekerasan terhadap anak terutama di dalam keluarga.

    Pada hakikatnya keluarga atau rumah tangga merupakan tempat pertama

    dan yang utama bagi anak dalam memperoleh pembinaan mental dan

    pembentukan kepribadian. Hal tersebut disempurnakan oleh sekolah maupun

    lingkungan sekitar (sosial) di mana anak tumbuh dan berkembang.3 Begitu pula

    halnya dengan pendidikan agama, harus dilakukan orang tua sedini mungkin

    kepada buah hati mereka dengan menanamkan norma-norma serta memberi

    teladan dalam bertutur maupun bersikap sesuai dengan tuntunan agama (Al-

    Quran dan Sunnah). Disinilah urgenitas keluarga terlihat.

    Fungsi dan peran keluarga memiliki andil yang signifikan terhadap

    perkembangan dan masa depan anak. Maka sangat diharapkan peran orang tua

    dalam suatu masyarakat dan bangsa benar-benar menjalankan perannya dengan

    turut aktif mengawal perkembangan moral dan intelektual anak. Dengan

    demikian, tujuan yang selama ini dicita-citakan oleh bangsa tidaklah menjadi hal

    yang mustahil untuk dicapai karena didalamnya terdapat generasi-generasi yang

    bertanggungjawab terhadap agama, nusa dan bangsa.

    Namun, realitas mendeskripsikan sketsa yang amat kontras dari idealitas

    yang selama ini dibangun, dari apa yang telah diandaikan di atas. Jika menelisik

    sekian problematika bangsa dari kacamata media, akan mendapati sekian

    masalah yang sama dan terus berulang. Dimulai dari krisis ekonomi yang

    3 Alex Sobur, Anak Masa Depan , (Bandung: Angkasa, 1991), hal. 11.

  • 5berkepanjangan, krisis politik yang berkelanjutan, kerusuhan hingga perseteruan

    antar kelompok, golongan maupun aparat negara. Masalah sosial pun selalu

    menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan. Misalnya, masalah kemiskinan,

    kriminalitas, pornografi, korupsi, pengedaran dan penyalahgunaan obat-obat

    terlarang, serta sekian kasus kekerasan terhadap anak dalam keluarga yang kerap

    terjadi belakangan ini, yang salah satu faktor penyebabnya ialah rendahnya

    pendidikan umum atau keagamaan di dalam keluarga itu sendiri.

    Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran agama

    Islam, yaitu usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar

    nantinya setelah selesai dari pendidikan itu ia dapat memahami, menghayati, dan

    mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara

    menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam sebagai suatu pandangan

    hidupnya.4 Berkaitan dengan hal ini, Yusuf Qardhawi mengatakan bahwa:

    Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal danhatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan ketrampilannya. Karenapendidikan agama Islam menyiapkan manusia untuk hidup, baik dalamkeadaan aman maupun perang, dan menyiapkan untuk menghadapimasyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis danpahitnya.5

    Jadi, dengan demikian baik pendidikan umum maupun pendidikan agama Islam

    belum mampu sepenuhnya memecahkan persoalan kekinian, sering kita lihat di

    beberapa media, baik cetak maupun elektronik masih banyak terjadi kekerasan

    terhadap anak (Child Abuse) yang memberikan dampak fisik maupun psikis

    pada anak-anak.

    4 Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2000), hal. 86.5 Yusuf al-Qardhawi, Tarbiyah al-Islamiyah wa Madrasah Hasan al-Banna, diterjemahkan

    oleh Bustani A. Gani, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan al-Banna, (Jakarta: Bulan Bintang,1980), hal. 39.

  • 6Berangkat dari latar belakang diatas, penyusun memberanikan diri untuk

    mengajukan skripsi dengan judul Penanggulangan Kekerasan Anak (Child

    Abuse) Dalam Keluarga (Perspektif Pendidikan Agama Islam) sebagai tugas

    akhir dibangku kuliah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

    Negeri Sunan Kalijaga.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan permasalahan yang telah peneliti kemukakan pada latarbelakang masalah, maka masalah utama yang menjadi kajian dalam penelitianini dapat dirumuskan sebagai berikut:1. Bagaimana konsep kekerasan terhadap anak perspektif pendidikan agama

    Islam?2. Bagaimana konsep penanggulangan kekerasan terhadap anak dalam

    perspektif pendidikan agama Islam?C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan:

    a) Untuk menganalisis konsep kekerasan terhadap anak perspektif

    pendidikan agama Islam.

    b) Untuk mengetahui upaya dalam menanggulangi kekerasan terhadapanak perspektif pendidikan agama Islam.

    2. Manfaat Penelitian

    a) Dari tinjauan teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

    pertimbangan atau rujukan bagi penelitian yang memusatkan perhatian

  • 7tentang peran orang tua dalam menanggulangi kekerasan kepada anak

    dalam pandangan pendidikan agama Islam.

    b) Dari tinjauan praktis, penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan

    dan menambah khazanah wawasan yang konstruktif bagi orang tua,

    dalam menaggulangi kekerasan terhadap anak menurut pendidikan

    agama Islam.

    D. Kajian Pustaka

    1. Telaah Hasil Penelitian Yang Relevan

    Sepanjang pengamatan penyusun, judul skripsi Penanggulangan

    Kekerasan Anak (Child Abuse) Dalam Keluarga (Perspektif Pendidikan

    Agama Islam), belum ada yang membahas dalam penelitian sebelumnya,

    tetapi penyusun menemukan beberapa judul skripsi yang masih ada kaitannya

    dengan judul skripsi di atas.

    Sementara judul skripsi berdasarkan penelusuran diperoleh antara

    lain: pertama, karya skripsi yang disusun oleh Zahrotul Uyun (2009) Jurusan

    Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan

    Kalijaga Yogyakarta, yang berjudul Pendidikan Humanis (Studi Atas

    Keluarga WeES Ibnu Sayy). Skripsi ini merupakan penelitian lapangan (Field

    Research) kualitatif yang bersifat deskriptif yang mana obyek penelitiannya

    adalah keluarga WeEs Ibnu Sayy.6

    Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang penyusun susun nanti,

    karena lebih menekankan pada pembahasan tentang pola pendidikan

    6 Zahrotul Uyun, Pendidikan Humanis (Studi Atas Keluarga WeES Ibnu Sayy), Skripsi,(Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009), hal. viii.

  • 8humanis dan metode pendidikan humanis didalam keluarga WeES Ibnu Sayy.

    Sedangkan penelitian yang akan penyusun lakukan, yakni akan menguraikan

    konsep upaya penanggulangan kekerasan terhadap anak (Child Abuse)

    perspektif pendidikan agama Islam.

    Kedua, karya skripsi yang disusun oleh Edwin Ristianto (2010)

    Jurusan Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN

    Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang berjudul Kekerasan Terhadap Anak dalam

    Keluarga (Tinjauan Hukum Islam Terhadap UU. NO. 23 Tahun 2002).

    Skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Reseach) yang mana

    obyek penelitiannya adalah pasal yang terkait tindak kekerasan terhadap anak

    dalam Undang-Undang Perlindungan Anak.7

    Penelitian ini juga berbeda dengan penelitian yang penyusun susun

    nanti, karena lebih menekankan pada pembahasan tentang upaya

    penanggulangan kekerasan terhadap anak (Child Abuse) dalam keluarga

    perspektif pendidikan agama Islam.

    Ketiga, karya skripsi yang disusun oleh Dewi Fauziah (2010) Jurusan

    Pengembangan Masyarakat Islam yang berjudul Perlindungan Anak Korban

    Kekerasan Dalam Keluarga (Studi Kasus Terhadap Penanganan Anak

    Korban Kekerasan Dalam Keluarga Di Lembaga Perlindungan Anak (LPA)

    Provinsi DIY). Skripsi ini merupakan penelitian lapangan (Field Reseach)

    yang mana obyek penelitiannya berpusat di Lembaga Perlindungan Anak

    (LPA) Provinsi DIY. Di dalamnya dibahas mengenai penanganan anak7 Edwin Ristianto, Kekerasan Terhadap Anak dalm Keluarga (Tinjauan Hukum Islam

    Terhadap UU. NO. 23 Tahun 2002), Skripsi, (Yogyakarta: Fakultas Syariah dan Hukum, UINSunan Kalijaga Yogyakarta, 2008), hal. vii.

  • 9korban kekerasan dalam keluarga di Lembaga Perlindungan Anak (LPA)

    Provinsi DIY. Penelitian ini juga berbeda dengan penelitian yang penyusun

    susun nanti, karena lebih menekankan pada pembahasan tentang upaya

    penanggulangan kekerasan terhadap anak (Child Abuse) dalam perspektif

    pendidikan agama Islam.

    Dari beberapa penelitian yang disebutkan di atas, menurut hemat

    penyusun belum ada penelitian yang yang secara khusus membahas tentang

    upaya penanggulangan kekerasan terhadap anak (Child Abuse) dalam

    keluarga perspektif pendidikan agama Islam.8

    E. Landasan Teori

    1. Kekerasan Terhadap Anak (Child Abuse)

    Kekerasan, sebagai salah bentuk agresi, memiliki definisi yang

    beragam. Meski setiap orang sering mendengar dan memahaminya. Abuse

    adalah kata yang biasa diterjemahkan menjadi kekerasan, penganiayaan,

    penyiksaan, atau perlakuan salah. Dengan demikian, kekerasan adalah

    perilaku tidak layak yang mengakibatkan kerugian atau bahaya secara fisik,

    psikologis, atau finansial, baik yang dialami individu atau kelompok.9

    Kekerasan terhadap anak atau perlakuan salah terhadap anak

    merupakan terjemahan bebas dari child abuse, yaitu perbuatan semena-mena

    8 Dewi Fauziah, Perlindungan Anak Korban Kekerasan Dalam Keluarga (Studi KasusTerhadap Penanganan Anak Korban Kekerasan Dalam Keluarga Di Lembaga Perlindungan Anak(LPA) Provinsi DIY), Skripsi, (Yogyakarta: Jurusan Pengembanagan Masyarakat Islam, FakultasDakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010), hal.vii.

    9 Abu Huraerah, Kekerasan Terhadap Anak , (Bandung: Nuansa Cendikia, 2012), hal. 44.

  • 10

    orang yang seharusnya pelindung (guard) pada seorang anak (individu yang

    berusia kurang dari 18 tahun) secara fisik, seksual dan emosional.10

    Kekerasan terhadap anak, dapat terjadi diberbagai lingkungan, seperti:

    keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Dalam pembahasan skripsi ini

    akan dibahas tentang kekerasan terhadap anak hanya dalam lingkungan

    keluarga. Hal ini disebabkan keluarga adalah fondasi utama dalam proses

    belajar anak, apabila anak-anak dalam keluarga terjamin hak-haknya, seperti

    mendapat kasih sayang dan terjauh dari tindak kekerasan, maka nantinya

    anak akan mudah beradaptasi dan belajar dengan nyaman baik itu dikeluarga

    itu sendiri, disekolah maupun dimasyarakat. Kemudian, dilihat dari

    pengertian kekerasan terhadap anak diatas, banyak faktor yang

    mempengaruhi terjadinya kekerasan terhadap anak. Kekerasan terhadap anak

    umumnya disebabkan faktor internal yang berasal dari anak sendiri, maupun

    faktor eksternal yang berasal dari keluarga dan masyarakat. Seperti ketika

    anak mengalami cacat tubuh, kemiskinan keluarga dan kondisi lingkungan

    yang buruk.11

    Sementara itu, bentuk-bentuk kekerasan anak secara umum dapat

    diklasifikasikan menjadi empat bentuk, yaitu: physical abuse (kekerasan

    secara fisik), emotional abuse (kekerasan secara emosi), sexual abuse

    (kekerasan secara seksual), dan verbal abuse (kekerasan secara verbal).

    Pembuat undang-undang, melalui perundang-undangan (hukum positif),

    seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), undang-undang

    10 Ibid., hal. 42.11 Ibid., hal. 64.

  • 11

    nomor 23 tentang Perlindungan Anak, dan undang-undang Pencegahan

    Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU KDRT), meski tidak menyebutkan

    secara khusus ruang lingkup kekerasan terhadap anak, telah menetapkan

    beberapa bentuk kekerasan terhadap anak sebagai tindak pidana, yaitu:

    mencakup kekerasan fisik, psikis, dan seksual.

    Bentuk kekerasan terhadap anak dalam keluarga misalnya bentuk

    kekerasan secara psikologis seperti memarahi dan membentak anak secara

    berlebihan serta mengeluarkan kata-kata yang tidak patut didengar oleh anak.

    Sedangkan kekerasan fisik, bisa meliputi pemukulan, menendang dan

    menampar anak. Sementara itu, kekerasan seksual bisa dilakukan dalam

    bentuk perkosaan, pencabulan dan incest. Kekerasan seksual juga bisa

    meliputi eksploitasi seksual komersial termasuk penjualan anak untuk tujuan

    prostitusi dan pornografi.

    Sedangkan upaya-upaya tindakan penanggulangan kekerasan terhadap

    anak dalam keluarga diantaranya:

    a. Evaluasi diri mengenai pandangan para orang tua tentang anak, apakah

    sudah tepat dan apakah para orang tua sudah memberikan yang terbaik

    kepada anak mereka.

    b. Diskusi dan berbagi, dengan orang lain untuk mengetahui seberapa baik

    dan tepat perlakuan dan pandangan para orang tua kepada anak.

    c. Perbanyak pengetahuan, pengetahuan yang tepat dapat dilakukan dan

    dipertanggungjawabkan sehingga para orang tua mampu meletakkan

  • 12

    pandangan kita mengenai anak secara lebih tepat sehingga para orang tua

    tidak akan terkungkung oleh pandangan yang belum tentu benar.

    d. Peka terhadap anak. Kepekaan terhadap anak akan membuat para orang

    tua bersegara melakukan tindakan apabila para orang tua mendapati anak

    menjadi korban kekerasan baik oleh anggota keluarga sendiri atau orang

    lain.

    e. Hubungi lembaga yang berkompeten. Sekarang banyak lembaga yang

    bergerak dibidang hukum, perlindungan anak dan aparat pemerintah atau

    penegak hukum yang bisa membantu menghadapi kekerasan pada anak.

    2. Keluarga

    Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus

    merupakan suatu kelompok terkecil dalam masyarakat. Kelompok inilah yang

    melahirkan individu dengan berbagai macam kepribadiannya dalam

    masyarakat. Tidaklah dapat dipungkiri bahwa sebenarnya keluarga

    mempunyai fungsi tidak hanya terbatas selaku penerus keturunan saja.12

    Terbukti pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat

    dipengaruhi oleh hubungannya dengan anggota keluarga. Hubungan keluarga

    yang sehat dan bahagia menimbulkan dorongan untuk berprestasi, sedangkan

    hubungan yang tidak sehat dan tidak bahagia menimbulkan ketegangan

    emosional yang biasanya memberi efek yang buruk pada kemampuan

    berkonsentrasi dan kemampuan untuk belajar.13

    12 Darmansyah. M, Ilmu Sosial Dasar, (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), hal. 77.13 Elizabeth. B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga), hal. 170.

  • 13

    Rumahku adalah istanaku, otomatis menjadi dambaan setiap orang,

    siapa pun dia dan dimanapun dia. Rumah adalah tempat setiap keluarga

    meraih setiap impian dan harapan terutama bagi anak-anak. Berbagai cara

    ditempuh seseorang untuk mencapai impian dan harapan tersebut. Bagi

    mereka yang mempunyai ekonomi kuat, misalnya, membangun rumah

    mewah, tinggal dilingkungan yang eksklusif dengan kemudahan istimewa.

    Meskipun seringkali mereka harus memetik kekecewaan berat karena

    falsafah rumahku istanaku tidak terletak pada fasilitas, melainkan suasana.

    Hal itu tampak dari mereka yang tinggal dirumah sederhana, namun tetap

    mampu menikmati kebahagiaan sebagai sebuah keluarga karena suasana yang

    mesra dan harmonis.14

    Adalah tidak alasan lagi bagi orang tua untuk tidak membangun

    keluarga dengan memperhatikan dan bersahabat dengan anak-anaknya dalam

    dekapan kasih sayang dan kelembutan. Dalam sebuah haditsnya, Rasulluah

    Saw berpesan, Perhatikanlah anak-anakmu, dan didiklah dengan baik.

    (H.R. Ibnu Majah).15

    3. Pendidikan Agama Islam

    Menurut Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam pada

    Sekolah Umum Negeri (Ditbinpaisun), Pendidikan Agama Islam ialah suatu

    usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah

    selaesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung dalam Islam

    14 EB. Subakti, Kenakalan Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja, (Jakarta: Gramedia),hal. 82.

    15 Muhyidin Abdul Hamid, Kegelisahan Rasulluah Mendengar Tangis Anak, (Yogyakarta:Mitra Pustaka, 1999), hal. 203.

  • 14

    secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada

    akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam

    yang telah dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya, sehingga dapat

    mendatangkan keselamatan dunia dan akhiratnya kelak.16

    Pendidikan Agama Islam sebagai pendidikan yang bertujuan

    menjadikan manusia yang bermartabat, mempunyai peran yang besar dalam

    mengarahkan dan mendidik anak menjadi manusia yang menuju kepada

    kehidupan yang seutuhnya. Pembentukan identitas anak menurut Islam,

    dimulai jauh sebelum anak itu diciptakan.17

    Berkaitan dengan pendidikan, maka Islam telah memerintahkan

    menuntut ilmu sejak dari dalam kandungan sampai keliang kubur. Artinya

    sejak anak dalam kandungan terutama sikap ibu, amal perbuatan ibu, akan

    dapat mempengaruhi anak yang dikandungnya. Jadi rumah tangga atau

    keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dalam kehidupan anak.18

    Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka upaya penanggulangan

    kekerasan terhadap anak dalam keluarga patut diperhatikan. Karena anak

    dalam keluarga adalah amanah serta calon penerus bagi orang tua mereka dan

    penerus bangsa di masa yang akan datang. Syaikh Muhammad bin Jamil

    Zainu mengatakan: Ibu, ayah, guru dan masyarakat bertanggung jawab di

    hadapan Allah Swt kelak tentang pendidikan generasi penerus mereka. Jika

    mereka telah melaksanakan yang terbaik, niscaya sang anak dan mereka akan

    16 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam , (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 7.17 Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah , (Jakarta: CV Ruhama,

    1996), hal. 41.18 Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2000), hal. 88.

  • 15

    bahagia di dunia dan akhirat. Tetapi apabila melalaikan pembinaannya,

    niscaya akan celaka, dan dosa akan berada di pundak-pundak mereka.19

    Dari hal diatas tampak bahwa pendidikan agama Islam sebagai suatu

    alternatif dari berbagai pendidikan yang ada pada saat ini, mempunyai

    cakupan yang cukup komprehensif tentang aspek penaggulangan kekerasan

    terhadap anak dalam keluarga.

    F. Metode Penelitian

    Dalam penelitian ilmiah, metode menjadi penting karena metode

    merupakan cara bertindak, dalam upaya agar kegiatan penelitian dapat terlaksana

    dan mencapai hasil yang maksimal.20

    1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

    a. Jenis Penelitian

    Adapun metode pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini

    adalah metode library research (studi kepustakaan),21 yaitu meneliti

    buku-buku kepustakaan yang ada relevansinya dengan judul yang penulis

    bahas sebagai sumber bahan dan sumber pemikiran.

    b. Pendekatan Penelitian

    Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    pendekatan psikologi. Psikologi perkembangan digunakan untuk

    menganalisis konsep penaggulangan kekerasan terhadap anak (Child

    Abuse).

    19 Zidan Muhammad, Memperlakukan Anak Dengan Lemah Lembut Tanpa Kekerasan,http://almanhaj.or.id/content/2627/slash/ diakses pada hari Rabu tanggal 06 Maret 2013.

    20 Anton Bakker, Metode-metode Penelitian Filsafat , (Yogyakarta: Kanisius, 1986), hal. 10.21 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal.12.

  • 16

    Pendekatan psikologi berpandangan bahwa manusia adalah

    makhluk Tuhan yang berada pada proses perkembangan dan

    pertumbuhan ruhaniah ruhaniah dan jasmaniah yang memerlukan

    bimbingan dan pengarahan melalui proses pendidikan.22

    2. Metode Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data

    dengan metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari data

    mengenai hal-hal yang variable yang berupa catatan atau tulisan, buku, surat

    kabar, majalah dan lain sebagainya.23

    Adapun sumber data yang menjadi acuan dari penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    a. Sumber Data Primer

    Yang dimaksud dengan sumber data primer yaitu sumber data yang

    memberikan data langsung dari tangan pertama.24 Adapun yang menjadi

    sumber data primer adalah:

    Kekerasan Terhadap Anak, karya Abu Huraerah, M. Si.

    b. Sumber Data Sekunder

    Adalah sumber data sekunder yang diperoleh, dibuat dan

    merupakan perubahan dari data primer. Sifat sumber ini adalah indirect

    22 Arifin M, Ilmu Pendidikan Islam , (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hal.136.23 Suharsimi Arikunto, Prosedur Pendirian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

    Cipta, 1996), hal. 234.24 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsino, 1990), hal. 67.

  • 17

    atau tidak langsung. Biasanya sumber ini menguraikan atau menjabarkan

    sumber pertama.25 Adapun yang menjadi sumber data sekunder adalah:

    1) Mendidik Anak Tanpa Kekerasan, karya Dr. Muhammad Fahd Ats-

    Tsuwaini.

    2) Ilmu Pendidikan Islam, karya Dr. Zakiah Daradjat, dkk.

    3) Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, karya Prof. Dr. Hj.

    Zakiah Daradjat.

    4) Gantungkan Cambuk Di Rumahmu, karya Asadulloh Al-Faruq.

    c. Metode Analisis Data

    Dari hasil pengumpulan data yang berkaitan dengan

    penanggulangan kekerasan terhadap anak dalam keluarga, maka dalam

    menganalisis data menggunakan metode antara lain:

    1) Metode deskriptif yaitu metode yang bersifat menggambarkan atau

    menguraikan sesuatu hal.26

    2) Metode Interpretatif yaitu metode menurut apa adanya, langkah

    tafsiran, penafsiran atau prakiraan.27

    3) Langkah pengambilan kesimpulan, sebagai hasil langkah kedua

    langkah tersebut.

    Pola pikir yang digunakan penulis dalam menganalisis data

    adalah:

    25 Imam Barnadib, Arti dan Metode Pendidikan, (Yogyakarta: Yasbid FIP IKIP), hal. 55.26 Pius A. Partanto dan M. Dahlan A. Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola

    1994), hal.105.27 Ibid, hal. 268.

  • 18

    1) Analisis Isi (Content Analyisis)

    Isi (Content Analyisis) merupakan metode penlitian yang

    digunakan untuk mengetahui simpulan dari sebuah teks. Atau dengan

    kata lain, analisis isi merupakan metode penelitian yang ingin

    mengungkap gagasan penulis yang termanifestasi maupun yang

    laten.28

    2) Induktif

    Induktif yaitu merupakan proses berpikir yang diawali dari

    fakta-fakta pendukung spesifik, menuju pada arah yang lebih umum

    guna mencapai suatu kesimpulan.29

    3) Deduktif

    Deduktif yaitu analisa yang berpikir untuk mengambil

    kesimpulan dari hal-hal dan peristiwa umum menuju kepada hal-hal

    yang bersifat khusus.30

    G. Sistematika Pembahasan

    Sistematika pembahasan di dalam penyusunan skripsi nanti, dapat

    penulis deskripsikan sebagai berikut, pada bagian awal penulis akan menyajikan

    halaman judul, surat pernyataan, nota dinas, halaman pengesahan, halaman

    persembahan, halaman motto, kata pengantar, dan daftar isi.

    28 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), hal.42.29 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal.12.30 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka

    Cipta, 2002 ), hal. 234.

  • 19

    Pada bagian inti, penulis akan menyajikan pembahasan penelitian beserta

    hasilnya yang akan disusun dalam empat bab. Pada tiap bab di dalamnya

    terdapat sub-sub bab.

    Bab I, yaitu berisi gambaran umum penulisan skripsi, yang meliputi latar

    belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian

    pustaka, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

    Bab II, yaitu berisi tentang konsep kekerasan terhadap anak dalam

    keluarga perspektif pendidikan agama Islam, terdiri dari 3 sub bab. Sub bab

    pertama membahas tentang kekerasan terhadap anak secara umum, sub bab

    kedua berisi tentang hakikat pendidikan agama Islam, dan sub bab ketiga

    membahas tentang kekerasan terhadap anak dalam keluaraga perspektif

    pendidikan agama Islam.

    Bab III, yaitu konsep penanggulangan kekerasan terhadap anak dalam

    keluarga (perspektif pendidikan agama Islam). Bab terdiri dari tiga sub bab. Sub

    bab pertama berisi sumber kekerasan terhadap anak. Sub bab kedua berisi

    tentang kekerasan terhadap anak. Sub bab ketiga berisi tentang upaya

    penanggulangan kekerasan terhadap anak dalam keluarga (perspektif pendidikan

    agama Islam).

    Bab IV, yaitu berisi penutup, yang meliputi kesimpulan, saran-saran, dan

    kata penutup.

  • 103

    BAB IVPENUTUP

    A. KesimpulanDengan membaca hasil pembahasan dari bab I sampai dengan bab III,

    maka dapat ditarik beberapa pemikiran mendasar sebagai berikut:

    1. Konsep kekerasan terhadap anak perspektif pendidikan agama Islam terdiridari beberapa hal yaitu a. pengertian Child abuse atau kekerasan terhadapanak didefinisikan sebagai segala perlakuan buruk terhadap anak ataupun

    adolsen oleh orang tua, wali, atau orang lain yang seharusnya memelihara,

    menjaga, dan merawat mereka, b. bentuk kekerasan terhadap anak yaitu

    kekerasan yang bentuknya emosional,verbal, fisik, dan seksual, c. unsur-

    unsur kekerasan terhadap anak yang meliputi: pelaku, korban, cara, alat dan

    faktor-faktor kekerasan terhadap anak, d. hakikat pendidikan Agama Islam,

    e. serta arti dan fungsi keluaraga dalam Islam

    2. Adapun konsep penanggulangan kekerasan terhadap anak dalam perspektifpendidikan agama Islam meliputi sumber kekerasan terhadap anak yaitukenakalan anak, anak mengalami ADHD, kemiskinan keluarga, perceraian,

    keluarga belum matang secara psikologis, penelantaran anak dan eksploitasi

    anak. Sementara akibat- akibat yang timbul karena tindak kekerasan anak

    ialah kerusakan emosional dan kerusakan secara fisik. Kerusakan fisik

    diantaranya ialah anak menjadi negatif dan agresif serta mudah frustasi,

    anak tidak mampu menghargai dirinya sendiri, anak sulit menjalin relasi

    dengan individu yang lain, timbul rasa benci pada dirinya karena selalu

    merasa bersalah. Adapun kerusakan fisik ialah banyak luka yang terdapat

  • 104

    pada tubuh anak, kondisi badan anak rentan terkena penyakit, dan

    penampilan kurang terawat. Penanggulangan kekerasan terhadap anak

    dalam keluarga perspektif pendidikan agama Islam, berfokus pada upaya

    yang harus dilaksanakan oleh orangtua kepada anak dalam mendidik anak,

    agar tidak terjadi tindakan kekerasan terhadap anak. Adapun

    penanggulangan kekerasan terhadap anak perspektif pendidikan agama

    Islam yang harus dilaksanakan oleh orangtua yaitu: memberikan

    keteladanan kepada anak, berpikir sebelum menjalankan sesuatu, mengikat

    hati sebelum menjelaskan, mengenalkan sebelum memberi beban,

    memahamkan anak, bukan mendikte, meluruskan kesalahan bukan

    menelanjangi, memberikan hadiah, menghukum dengan bijak, memberikan

    sanksi yang mendidik, menghindari hukuman yang tidak mendidik, tidak

    mengungkit keadaan sebelumnya, dan kehangatan setelah memberikan

    hukuman.

    B. Saran-saranSebagai lembaga yang mempunyai pesan yang strategis dalam

    pendidikan anak, keluarga dalam hal ini orangtua hendaklah peka terhadap

    proses pendidikan anak. Orangtua harus cerdas dan hati-hati dalam mendidik

    anak, agar tidak terjadinya tindak kekerasan terhadap anak (Child Abuse).

    1. Bagi pembaca hendaknya skripsi ini dijadikan bahan refrensi bahwa

    perlindungan anak dari tindakan kekerasan terhadap anak sangatlah penting,

    terutama dalam lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar anak, karena

    perlakuan yang salah terhadap an ak akan mempengaruhi perkembangan,

    sikap dan mental anak.

  • 105

    2. Bagi para orangtua hendaknya bisa mendidik anak dengan kasih sayang dan

    kreatif, memperlakukan anak sebagai mana mestinya, memberikan cinta

    kasih dan perhatian yang cukup, dan tidak menjadikan anak untuk

    melampiaskan masalah yang dihadapi oleh orangtua.

    3. Untuk anak-anak, hendaknya untuk bisa lebih menghormati para orangtua

    dengan belajar akhlak sejak usia dini, dan bagi anak-anak yang mengalami

    kekerasan orangtua yang dianggap mengancam jiwa, agar bisa melaporkan

    kepada pihak berwajib dan lembaga-lembaga perlindungan anak.

    4. Bagi lembaga-lembaga perlindungan anak, baik pemerintah ataupun swasat,

    baik di pusat ataupun daerah untuk bisa lebih memberikan perlindungan

    kepada anak dan memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku kekerasan

    terhadap anak.

    5. Bagi masyarakat agar meningkatkan perlindungan dan pengawasan terhadap

    anak-anak.

    6. Bagi media massa hendaklah tidak mengekpose berita-berita kekerasan tanpa

    batas. Pemberitaan tanpa visi yang jelas, hanya mengabi pada rating dan

    industri broadcasting serta tiras penerbitan yang akhirnya akan

    mengorbankan rakyat, khususnya anak-anak, karena anak akan cepat meniru

    apa yang dilihatnya tanpa menegtahui akibat dari setiap pilihan tindakannya.

    C. Kata PenutupSyukur alhamdulilah yang terdalam mengiringi purnanya skripsi ini.

    Skripsi ini merupakan awal dari sebuah penelitian yang menawarkan upaya

    menanggulangi kekerasan terhadap anak dalam lingkungan keluarga dalam

    perspektif pendidikan agama Islam, dan penulis berharap skripsi ini bisa

  • 106

    dikembangkan dalam kancah penelitian lapangan (field research). Semoga yang

    tertuang di dalamnya mampu memberikan manfaat bagi semuanya. Karena

    kekurangan yang terdapat di skripsi ini bukanlah sesuatu yang harus di sesali,

    namun justru merupakan sesuatu yang harus disyukuri karena dengan demikian

    wacana pemikiran dialogis tidak akan menemukan titik finish.

  • 107

    DAFTAR PUSTAKA

    Athiyah, Hannan Ath-Thuri, Mendidik Anak Perempuan Di Masa Kanak-Kanak,penerjemah: Aan Wahyudin, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2007.

    Athiyah, Muhammad Al-Abrasy, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam,penerjemah: Bustami A. Ghani dan Djohar L.I.S, Jakarta: Bulan Bintang,1974.

    Uyun, Zahrotul, Pendidikan Humanis (Studi Atas Keluarga WeES Ibnu Sayy),Skripsi, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan KalijagaYogyakarta, 2009.

    Abdulmuthi, Abu Muhammad, Memaafkan Kesalahan Dan Mengubur Dendam,Majalah Asy-Syariah, November 2011.

    Adhim, Mohammad Fauzil, Bersikap Terhadap Anak, Pengaruh Perilaku OrangtuaTerhadap Kenakalan Anak, Yopgyakarta: Titian Ilahi Press, 1997.

    AH, Hujair Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam (Membangun MasyarakatMadani) ,Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2003.

    Akbar, Reni dan Hawadi, Psikologi Perkembangan Anak (Mengenal Sifat, Bkat, danKemampuan Anak), Jakarta: Gramedia, 2006.

    Al Ik, Syekh Khalid Bin Abdurrahman, Kitab Fiqh Mendidik Anak , penerjemah:Dwi dan Aguk, Yogyakarta: Diva Press, 2012.

    ________, Kitab Fiqh Mendidik Anak , penerjemah: Muhammad Halab Hamdi danMuhammad Fadhil Afif, Yogyakarta: Ad-Dawa, 2012.

    Amini, Ibrahim, Anakmu Amananya, penerjemah: M. Anis Maulachela, Jakarta: Al-Huda, 2006.

    Arifin, M, Ilmu Pendidikan Islam , Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

    Arikunto, Suharsimi , Prosedur Pendirian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:Rineka Cipta, 1996.

    Ash Shawwaf, Muhammad Syarif, Kiat-Kiat Efektif Mendidik Anak Dan Remaja,penerjemah: Ujang Tatang Wahyudin, Bandung: Pustaka Hidayah, 2003.

    Assegaf, Abd. Rachman, Pendidikan Tanpa Kekerasan (Tipologi Kondisi, Kasus danKonsep), Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2008.

  • 108

    Badgan, Robert dan Steven J. Taylor, Kuantitatif Dasar-Dasar Penelitian,Surabaya: Usaha Nasional, 1993.

    Bakker, Anton, Metode-metode Penelitian Filsafat , Yogyakarta: Kanisius, 1986.Barmawi, Bakir Yusuf, Pembinaan Kehidupan Beragama Islam Pada Anak,

    Semarang: Toha Putra, 1993.

    Barnadib, Imam, Arti dan Metode Pendidikan, Yogyakarta: Yasbid FIP IKIP, 1997.

    Basya, Hasan Syamsul, Mendidik Anak Zaman Kita, penerjemah: MuhammadZainal Arifin, Jakarta: Zaman, 2011.

    Buseri, Kamrani, Pendidikan Keluarga Dalam Islam, Yogyakarta: Bina UsahaYogyakarta, 1990.

    Chalke, Steve, Kiat-Kiat Menjadi Orangtua Teladan, penerjemah: Rusli, Yogyakarta:Inspirasi Buku Utama, 2005.

    Daradjat, Zakiah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000.Daradjat, Zakiah, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta: CV

    Ruhama, 1996.

    Darmansyah, M, Ilmu Sosial Dasar, Surabaya: Usaha Nasional, 1986.

    Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya, Jakarta: Cahaya IntanCemerlang, 2006

    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 2005.

    Fahd, Ats-Tsuwaini M, Mendidik Anak Tanpa Kekerasan, penerjemah: AbdulMunirul Ikhwan, Solo: Abyan.

    Faruq, Asadulloh, Gantungkan Cambuk Di Rumahmu, Solo: Nabawi Publishing,2012.

    Fauziah, Dewi, Perlindungan Anak Korban Kekerasan Dalam Keluarga (StudiKasus Terhadap Penanganan Anak Korban Kekerasan Dalam Keluarga DiLembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi DIY), Skripsi, FakultasDakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.

    Fuaddudin, T.M, Pengasuhan Anak Dalam Keluarga Islam, Jakarta: Lembaga KajianAgama Dan Jender, 1999.

    Halim, M. Nipan Abdul, Anak Soleh Dambaan Keluarga, Yogyakarta: MitraPustaka, 2003.

  • 109

    Hasan, Adnan Shalih Baharits, Mendidik Anak Laki-Laki, penerjemah: Syihabbudin,Jakarta: Gema Insani, 2007.

    Hasan, Fuad, Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka cipta, 1991.

    Hasan, Ibnu Najafi Dan Mohammad A. Khalfan, Pendidikan Dan Psikologi Anak,penerjemah: M. Anis Maulachela, Jakarta: Cahaya, 2006.

    Huraerah, Abu, Kekerasan Terhadap Anak , Bandung: Nuansa Cendikia, 2012.

    Hurlock , Elizabeth. B, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga.

    Ibnu Aziz, Zainuddin, Syarah Fathkhul Muin, Surabaya: Al-hidayah.

    Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: Rineka Cipta, 1998.

    Kahar, lyas dan Djaslim Saladdin, Manajemen Strategi Keluarga Sakinah,Bandung: Mandar Maju, 1990.

    Kaswan, Membina Keluarga Dalam Islam, Bandung: Pustaka, 2007.

    Khalfan, Mohamed A, Anakku Bahagia Anakku Sukses: Panduan Islami BagiOrangtua Dalam Membesarkan Anak, penerjemah: Taufiqurrahman,Jakarta: Pustaka Zahra, 2004.

    Mahfuzh, M. Jamaludin, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, penerjemah: AbdulRozaq Shiddiq dan Ahmad Vathir Zaman, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,2005.

    Meita, Anak Usia 7 Tahun Ini Tega Membunuh Temannya Yang Usianya 6 TahunIni Gara-Gara Meminjam Uang Rp 1000,00,www.regional.kompasiana.com. dalam google.com. 2013.

    Melindacare, Menghadapi Anak Yang Pandai Berargumen,www.melindahospitalonline.com. dalam google. 2009.

    Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, Bandung: TrigendaKarya, 1993.

    Muhammad, Zidan, Memperlakukan Anak Dengan Lemah Lembut TanpaKekerasan, www.almanhaj.or.id. dalam google.com. 2013.

    Mujiyo, Jatidiri Wanita, Bandung: al-Bayan, 1994.Munim, Abdul Ibrahim, Mendidik Anak Permpuan, penerjemah: Abdul Hayyie al-

    Kattani dan Mujibburrahman Subadi, Jakarta: Gema Insani, 2007. Uin

  • 110

    Mursy, Muhammad Said, Seni Mendidik Anak, penerjemah: Al-Gazira, Jakarta:Pusataka Al-Kautsar, 2003.

    Musbikin, Imam, Kudidik Anakku Dengan Bahagia, Yogyakarta: Mitra Pustaka,2003.

    _________, Mendidik Anak Nakal, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2005.

    _________, Anak Nakal Itu Perlu, Yogyakarta: Pinus, 2009.

    Nahlwi, Abdurrahman, Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah, Dan Masyarakat ,penerjemah: Shihabudin, Jakarta: Gema Insani Press, 1995.

    Nashih, Abdullah Ulwan, Pendidikan Anak Menurut Islam ( Pendidikan SosialAnak), penerjemah: Khallullah Ahmas Masjkur Hakim, Bandung: RemajaRosdakarya, 1990.

    Nazir, Mohammad, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985.

    Nur Asnah Sitohang, Asuhan Keperawatan Pada Anak Child Abuse,http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/3586 , hal. 4 diakses hariKamis 18 April 2013.

    Partanto, Pius A. dan M. Dahlan A. Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya:Arkola, 1994.

    Piaget, Jean & Barbel Inhelder, Psikologi Anak, penerjemah: Miftahul Jannah,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

    Psikologi Keluarga, Imbalan Untuk Anak, Perlu Strategi, www.redaksiummionline.com.dalam google.com.2013.

    Qardhawi, Yusuf, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan al-Banna, penerjemahkan:Bustani A. Gani, Jakarta: Bulan Bintang, 1980.

    Rahman, Abdul Shaleh Dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengatar(Dalam Perspektif Islam), Jakarta: Prenada Media, 1994.

    Rasyid, Moh, Ilmu Pendidikan Menuju Hidup Prospektif, Semarang: UPT UnnesPress, 2004.

    Redaksi SM, Angka Kekerasan Anak Meningkat, Komnas PA Prihatin,www.suaramerdeka.com. dalam google.com. 2013.

    Ricker, Audrey Dan Carolyin Crowder, Bila Anak Membangkang: 4 LangkahMengajarkan Disiplin Dan Sopan Santun, penerjemah: Santi Indra Astuti,Bandung: Kaifa, 2003.

  • 111

    Ristianto, Edwin, Kekerasan Terhadap Anak dalm Keluarga (Tinjauan HukumIslam Terhadap UU. NO. 23 Tahun 2002), Skripsi, Fakultas Syariah danHukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.

    Sakti, Indra, Anak Cerdas Dunia Akhirat, Ummi, Edisi Spesial 4, 2007.

    Shadily, Hasan, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1983.

    Sitohang, Nur Asnah, Asuhan Keperawatan Pada Anak ChildAbuse,www.repository.usu.ac.id. dalam google.com. 2011.

    Skynnen, Robin Dan John Cleese, Kiat Keluarga Bahagia, penerjemah: ArumGayatri, Jakarta: Arcan, 1992.

    Sobur, Alex,Anak Masa Depan , Bandung: Angkasa, 1991.

    Soekanto, Soerjono, Syaodih, Sosiologi Keluarga Tentang Ikhwal Keluarga, RemajaDan Anak, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009.

    Subakti, EB, Kenakalan Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja, Jakarta:Gramedia, 2008.

    Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991.Sudjana, Djudju, Peranan Keluarga Di Lingkungan Masyarakat, dalam Jalaluddin

    Rakhmat (eds.), Keluarga Muslim Dalam Masyarakat Modern, Bandung:Remaja Rosdakarya, 1994.

    Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

    Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsino, 1990.

    Sutrisno, Fazlur Rahman Kajian terhadapMetode, Epistemologi, dan SistemPendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.

    Suwadi, dkk. Panduan Penulisan Skripsi Jurusan PAI. Yogyakarta: FakultasTarbiyah. 2012.

    Syamsi, Hassan Basya, Mendidik Anak Zaman Kita , penerjemah: Muhammad ZainalArifin, Jakarta: Zaman, 2011.

    Syaodih, Nana Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2006.

    Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 1994.

  • 112

    Thalib, Muhammad, 20 Perilaku Durhaka Orang Tua Terhadap Anak, (Yogyakarta:Maalimul Usrah Media, 1996.

    Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 1997.

    UU No. 23 Tahun 2003 Perlindungan Anak Pasal 23, Jakarta: Sinar Grafika, 2011.

    UUD 1945 Dan Amandemennya, Bandung: Fokus Media. 2007.

    Wasti, Ryan Muthiara, Peranan Keluarga Di Lingkungan Keluarga,www.sosbud.kompasiana.com. dalam google.com. 2013.

    Zar, Sirajuddin, Filsafat Islam: Filosof dan Filsafatnya, Jakarta: PT. RajagrafindoPersada, 2007.

    Zhecolany, Ali Hasan, Kesalahan-Kesalahan Orangtua Penyebab Anak Tidak Shalih,Yogyakarta: Diva Press, 2011.

    Zuhaerini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, 1983.

  • DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Nama Lengkap : Salis Irvan Fuadi

    Tempat/Tgl Lahir : Purworejo/ 24 Desember 1990 Alamat Asal : Kedungkamal Rt/Rw: 01/01 Grabag, Purworejo,

    JawaTengah 54265

    Alamat di Yogyakarta :Madrasah Huffadh I PP.Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta

    Nama Ayah : Shodiq, A.Md

    Nama Ibu : Siti Himatun Ngaliyah, S.Pd.

    Agama : Islam

    Nomor Telpon : 085643006515

    Alamat e-mail : [email protected]

    Riwayat Pendidikan

    1. Pendidikan Formal

    a) TK. Beringin : 1996-1997

    b) SD N Kedungkamal : 1997-2003

    c) SMP Tkhassus Al-Quran Wonosobo : 2003-2006

    d) MA Al-Iman Bulus Purworejo : 2006-2010 d) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : 2010-sekarang

    2. Pendidikan Non Formal a) Madrasah Diniyah Al-Islam Jono Purworejo : 2000-2003 b) Ponpes Al-Asyaariyyah Wonosobo : 2003-2006 c) Ponpes Al-Iman Bulus Purworejo : 2006-2010

  • d) Madrasah Huffadh I PP. Al-Munawwir Krapyak : 2010-sekarang

    Pengalaman Organisasi

    1. Ketua OSIS SMP Takhassus Al-Quran Wonosobo : 2004-2005 2. Ketua OSIM MA Al-Iman Bulus Purworejo : 2008-2009

    Pengalaman Mengajar Staf pengajar di Yayasan Al-Islam Yogyakarta : 2012-sekarang

    HALAMAN JUDULSURAT PERNYATAAN KEASLIANSURAT PERSETUJUANPENGESAHANMOTTOPERSEMBAHANKATA PENGANTARABSTRAKDAFTAR ISIDAFTAR TABELPEDOMAN TRANSLITERASI ARAPEDOMAN ARAB-LATINDAFTAR LAMPIRANBAB IA. Latar Belakang MasalahB. Rumusan MasalahC. Tujuan dan Manfaat PenelitianD. Kajian PustakaE. Landasan TeoriF. Metode PenelitianG. Sistematika Pembahasan

    BAB IVA. KesimpulanB. Saran-saranC. Kata Penutup

    DAFTAR PUSTAKADAFTAR RIWAYAT HIDUP