bab i (hal 1)

Upload: morki

Post on 13-Jul-2015

172 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Saat ini Negara Indonesia mempunyai tingkat kematian Ibu 450/100.000 kelahiran hidup perlu segera mengambil langkah-langkah positif untuk menanggulanginya antara lain agar setiap ibu hamil dapat diperiksa oleh petugas kesehatan dan dimana agar segala kelainan yang timbul pada proses persalinan dapat diketahui lebih awal, agar dapat segera diatasi. Mengetahui lebih awal persalinan abnormal dan mencegah terjadinya persalinan lama akan menurunkan resiko pendarahan post partum dan sepsis secara bermakna yang pada akhirnya akan menghilangkan persalinan macet, pecahnya kandungan (roptura uteri) pada bayi yang baru lahir. Perpanjangan fase laten terjadi bila lebih dari 14 jam pada Primigravida dan lebih dari 20 jam pada multipura. Menurut statistic persalinan macet dan pecahnya kandungan 70% dari semua kematian ibu. Dengan mengetahui fase laten dalam persalinan maka akan membantu petugas kesehatan dalam mengambil keputusan lebih awal kapan seorang ibu harus mempercepat atau diakhiri persalinan dan juga dapat meningkatkan mutu dan keteraturan pemantau janin dan ibu selama persalinan dan juga membantu menurunkan masalah janin dan ibu. Pada umumnya keadaan umum

1

medis dari pasien diantaranya arsitek panggul besar, posisi dan presentasi janin, kekuatan kontraksi uterus serta pelunakan dan penipisan serviks akan mempengaruhi kemajuan persalinan. Berdasarkan hal diatas maka penulis tertarik untuk mengambil kasus yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ny. S dengan Post Partum Normal di Ruang Widya Kamar III Riumah Sakit Tentara Ciremai Cirebon. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. S dengan Post Partum Normal di Ruang Widya Kamar III Rumah Sakit Tentara Ciremai Cirebon dengan menggunakan pendekatan proses. 1.2.2 Tujuan Khusus Mendapatkan pengalaman nyata dalam : 1.2.2.1 Melaksanakan pengkajian pada Ny. S dengan post Partum Normal di Ruang Widya Kamar III Rumah Sakit Tentara Ciremai Cirebon. 1.2.2.2 Merumuskan diagnosa kebidanan pada Ny. S dengan Post Partum normal di Ruang Widya Kamar III Rumah Sakit Tentara Ciremai Cirebon. 1.2.2.3 Menyusun perencanaan kebidanan sesuai masalah kebidanan pada Ny. S dengan Post Partum Normal di Ruang Widya Kamar III Rumah Sakit Tentara Ciremai Cirebon.

2

1.2.2.4 Melaksanakan

tindakan

kebidanan

sesuai

dengan

perencanaan pada Ny. S dengan Post Partum normal di Ruang Widya Kamar III Rumah Sakit Tentara Ciremai Cirebon. 1.2.2.5 Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan kebodanan yang dilakukan pada Ny. S dengan Post Partum Normal di Ruang Widya Kamar III Rumah Sakit Tentara Ciremai Cirebon. 1.2.2.6 Mengidentifikasikan factor-faktor panghambat dan pndukung dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. S dengan Post Partum Normal di Ruang Widya Kamar III Rumah Sakit Tentara Ciremai Cirebon. 1.3 Metode Penulisan Dalam penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang dilakukan dengan pengumpulan data kemudian menganalisa data-data dan menarik kesimpulan dari kasus. Adapun pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut : 1.3.1 Studi kepustakaan dengan mengumpulkan beberapa refrensi diantara buku-buku dan materi hasil pembelajaran yang berhubungan dengan judul makalah. 1.3.2 Wawancara secara langsung dengan keluarga

3

1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan adalah : BAB I PENDAHULUAN Yang terdiri atas latar belakang, tujuan khusus dan tujuan umum, metode penulisan (studi pustaka, wawancara, dan observasi) dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep medis : yang terdiri dari pengertian teori, penyebab persalinan, tanda dan gejala, bentuk persalalinan dan diagnosis. 2.2 Konsep Asuhan Kebidanan: yang terdiri dari latar pengkajian, interpretasi data identifikasi diagnosa dan masalah potensial, identifikasi kebutuhan dan tindakan segera atau kolaborasi, perencanaan pelaksanaan dan evaluasi. BAB III TINJAUAN KASUS Yang terdiri dari data subjektif, data objektif, assesment dan planning atau SOAP. BAB IV PAMBAHASAN BAB V PENUTUP Yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Medis 2.1.1 Definisi Kala puerperium berlangsung selama 6 minggu, atau 42 hari, merupakan waktu yang dikeluarkan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan normal. Dijumpai 2 kejadian penting pada puerperium, yaitu involusi uterus dan proses laktasi. 2.1.2 Periode Nifas 2.1.2.1 2.1.2.2 Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah di. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu. 2.1.2.3 Remote Puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selain hamil / waktu mengalami komplikasi. 2.1.3 Fisiologi Nifas 2.1.3.1 2.1.3.2 2.1.3.3 2.1.3.4 2.1.3.5 Perubahan Fisik Involusi Uterus dan Pengeluaran Lochea Laktasi Perubahan sistem tubuh lainnya Perubahan psikis

5

2.1.4 Perubahan Psikologi dan Fisik Perubahan psikologi pasca persalinan Beberapa penulis

berpendapat, dalam minggu pertama setelah melahirkan banyak wanita menunjukkan gejala-gejala psikiatrik terutama depresi, dari ringan sampai berat. Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan melalui fase-fase psikologis sebagai berikut : 2.1.4.1 Fae talking in Fase ini merupakan periode ketergantungan yang berlangsung hari pertama sampai kedua setelah melahirkan pada saat itu fokus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri. Pengalaman selama persalinan sering berulang diceritakannya. Kelahiran membuat ibu perlu cukup istieahat untuk mencegah gejala kurang tidur, seperti mudah tersinggung hal ini cenderung menjadi positif terhadap lingkungannnya. 2.1.4.2 Fase taking hold Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan, ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan merasa tanggung jawabnya dalam merawat bayinya, perasaannya sangat sensitive sehingga mudah tersinggung karena itu ibu melakukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat dirinya dan bayinya sehingga tumbuh rasa percaya diri.

6

2.1.4.3

Fase letting go Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya, keinginan untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada fase ini.

2.1.5 Involusi Alat-alat Kandungan 2.1.5.1 Uterus (rahim) Setelah melahirkan, rahim mengalami proses involusi pada hari ke 10-19, uterus dengan berat sekitar 350 gram tidak teraba lagi dan luar, setelah 40 hari, kembali pada keadaan semula dengan berat 80-100 gram. Bebas plasenta (ari-ari) yang tertanam dalam uterus akan mengecil karena kontraksi rahim dan kembali ke keadaan semula selama masa nifas. Involusi Plasenta lahir 7 hari (1 minggu) TFU Sepusat Berat uterus 1000 gr

pertengahan pusat symfisis 500 gr 350 gr 50 gr 30 gr

14 hari (2 minggu) tak teraba 42 hari (6 minggu) sebesar hamil 2 minggu 56 hari (8 minggu) normal 2.1.5.2 Serviks

Serviks menjadi tebal, kaku dan masih terbuka sampai 3 hari, namun ada juga yang berpendapat sampai 1 minggu bentuk

7

mulut serviks yang bulat menjadi agak memanjang dan akan kembali normal 3-4 bulan. 2.1.5.3 Vagina Vagina yang membengkak dan lipatannya (rugae) yang hilang akan kembali seperti semula setelah 3-4 minggu. 2.1.5.4 Abdomen (perut) Perut akan menjadi lembek dan kendut, prosen involusi pada perut sebaiknya diikuti dengan olah raga atau senam penguatan otot-otot perut. Jika ada garis-garis biru (stie) tidak akan hilang, tetapi hanya berubah warna menjadi keputihputihan. 2.1.5.5 Payudara Payudara yang membesar selama hamil dan menyusui akan kembali normal setelah masa menyusui berakhir. Untuk menjaga bentuknya dibutuhkan perawatan yang baik. 2.1.5.6 Endokrin Setelah plasenta lopos, hormon estrogen dan progesteron monorun. Kondisi ini akan cepat mengembalikan fungsi ovatium. Apabila ibu menyusui secara ekslusif, kadar prolaktin 9yang diproduksi oleh kelenjar hipofise internoi) meningkat dan meningkatkan produksi FSH sehingga fungsi ovarium tertunda. Dengan menurunnya hormon estrogen dan progesteron juga akan mengembalikan fungsi organ lainnya yang berubah sejak masa kehamilan.

8

2.1.5.7

Hemokonsentrasi Volume darah yang meningkat waktu hamil akan kembali normal dengan adanya mekanisme kompensasi yang menimbulkan hemokonsentrasi, umumnya hemokonsentrasi terjadi pada hari ke 3-5 kadang-kadang sampai 1 minggu setelah melahirkan dengan pengeluaran melalui keringat/urine.

2.1.5.8

Kulit Setelah melahirkan, pigmentasi akan menurun sehingga hyperpigmentasi pada muka, payudara, dll akan hilang perlahanlahan kembali seperti semula.

2.1.5.9

Ligamen-ligamen Ligamen, fasta dan diafragama pelvis yang meregang pada waktu persalinan, setelah bayi lahir, secara berangsurangsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi karena ligmentum rotundum sebaiknya persalinan. menjadi dengan kendor. Untuk memulihkan yang gimnastik kembali pasca

latihan-latihan

2.1.5.10 Laktasi Setelah melahirkan, secara naluriah setiap ibu

menjalankan tugasnya untuk menyusui bayinya. Menyusui merupakan cara ideal yang bagi ibu untuk memberikan kasih saying pada anaknya dan cara terbaik memenuhi gizi bayi. Dengan menyusui, hubungan batin yang antara ibu dan bayi

9

akan terjalin dengan erat. Sewaktu menyusui berada dalam dekapan ibu, bayi merasakan sentuhan kulit ibu yang lembut dan hangat, serta mendengar detak jantung ibu yang akan memberikan rasa aman dan tentram. Kedekatan antara ibu dan bayinya sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan pribadi si bayi kelak. Jika ibu selalu ada jika dibutuhkan akan menimbulkan rasa lekat ini akan membuat ia percaya dengan orang lain dan menumbuhkan rasa percaya diri, anak mendapat kasih saying dari ibu. 2.1.6 Gambaran Klinis Segera setelah persalinan dapat terjadi peningkatan suhu badan, tetapi tidak lebih dari 380C. Bila terjadi peningkatan melebihi 380 C berturut-turut selama 2 hari mungkin terjadi infeksi, uterus yang telah menyelesaikan tugasnya menjadi keras karena kontraksi sehingga terdapat penutupan pembuluh darah. Masa puerperium diikuti

pengeluaran cairan sisa endomotrium dan sisa dari tempat implementasi plasenta disebut lokhea. Pengeluaran lokhea dapat dibagi berdasarkan jumlah dan warnanya, sebagai berikut : 2.1.6.1 Lokhea rubra (kruenta) 1-3 hari berwarna merah dan hitam Terdiri dari sel desidua, verniks kasgosa, rambut lanugo, sisa mokonium dan sisa darah. 2.1.6.2 Lokhoa Sanguinolonta 3-7 hari

10

Berwarna putih campur merah 2.1.6.3 Lokhea Serosa 7-17 hari Warna kekuningan lokhea alba : setelah ke-14 berwarna putih 2.1.6.4 Lokhea punilonta Terjadi Ionfeksi Keluar cairan seperti nanah, bau busuk. 2.1.6.5 Lokhea Statis Lokhea tidak lancer keluarnya, perubahan partum (pengeluaran lokhea) menunjukan keadaan abnormal, seperti: y y y y y Pendarahan berkepanjangan Pengeluaran lokhea terlambat Lokhea purilenta terbentuk nanah Rasa nyeri yang berlebihan Dengan memperhatikan bentuk perubahan, dapat diduga y Terdapat sisa plasenta yang merupakan sumber pendarahan y Terjadi infoksi intra uteri.

11

2.2 Konsep Asuhan Kebidanan 2.2.1 Pengkajian Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan klien secara keseluruhan. Pada langkah ini berisi semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan klien yang terdiri dari data subjektif dan data objektif. a) Data Subjektif Adalah data yang menggambarkan pendokumentasian hasil

pengumpulan data klien melalui anamnesa, antara lain : Biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, biopsikolosiospiritual, dan pengethuan klien. b) Data Objektif Adalah data yang menggambarkan pendokumentasian hasil

pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus terdiri dari pemeriksaan fisik yang sesuai dengan kebutuhan, (inpeksi, pemeriksaan palpasi, tanda-tanda Auskultasi, vital, perkusi)

pemeriksaan

khusus

pemeriksaan penunjang (laboratorium, catatan baru dan sebelumnya). 2.2.2 Interpretasi Data Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa / masalah. Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa / masalh, berdasarkan implementasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.

12

2.2.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial / diagnosa potensial berdasarkan diagnosa / masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilaksanakan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap bila diagnosa / masalah potensial ini terjadi. 2.2.4 Identifikasi Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera / Kolaborasi Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan / dokter dan untuk dikonsultasikan / ditangani bersama dengan tim kesehatan yang lain sesuai kondisi klien. 2.2.5 Pelaksanaan Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti diuraikan pada langkah kelima dilakukan secara efisien dan aman. Perencanaan ini biasanya dilaksanakan seluruhnya oleh bidan / sebagian oleh klien / anggota tim kesehatan lainnya. Walaupun bidan tidak melakukan sendiri, bidan tetap bertanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya. 2.2.6 Evaluasi Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari aturan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benarbenar akan terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dianggap efektif jika memang benar dalam pelaksanaannya.

13

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. S 2 JAM POST PARTUM DI RUANG WIDYA RUMAH SAKIT CIREMAI CIREBON

Tanggal pengkajian : 09 juli pukul 17.00 WIB 3.1 Data Subjektif 3.1.1 Identitas Pasien Nama Umur / Tgl. Lahir Jenis kelamin Pendidikan Pekerjaan Agama Sunku / Bangsa Tanggal Masuk : Ny. S : 37 tahun / 21 Maret 1974 : Perempuan : Tidak Sekolah : IRT (Ibu Rumah Tangga) : Islam : Jawa / Indonesia : 09 Juli 2011

Tanggal Pengkajian : 09 Juli 2011 Diagnosa Medis No. Register Runag / Kelas : P3 A0 : 000078442 : Widya / Kelas 3

14

Alamat

: KORAMIL KERTASMAYA / KODIM 0616 INDRAMAYU / KESATUAN TNI

3.1.2 Identitas Penanggung Jawab Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Agama Pekerjaan Alamat : : : : : : : Tn. M 35 Tahun Laki-laki TNI AD Islam IRT KORAMIL KERTASMAYA / KODIM 0616 INDRAMAYU / KESATUAN TNI Hubungan dg pasien : 3.1.3 Keluhan Utama Ibu mengatakan sulit beraktifitas secara mandiri dan masih terasa sakit di bagian perut. 3.1.4 Riwayat Kesehatan 3.1.4.1 Riwayat Kesehatan Sekarang Pada tanggal 09 Juli 2011, pukul 10.07 Ny. S datang ke Rumah Sakit Tentara Ciremai dengan riwayat P2G3aBO, parturien aterm kala 1 fase aktif. Ibu melahirkan secara normal pada tanggal 09 Juli 2011 pukul 15.03 dengan berat bayi 3.200 gram dan panjang bayi 49 cm. pada saat dilakukan pengkajian, ibu mengatakan sulit beraktifitas secara Suami

15

mandiri setelah melahirkan ibu terlihat lemas, aktifitas di bantu keluarga. 3.1.4.2 Riwayat Kesehatan Dahulu Ibu mengatakan ibu pernah melahirkan spontan tetapi belum pernah melahirkan di rumah sakit, ibu mengatakan tidak punya penyakit keturunan satupun penyakit menular. 3.1.4.3 Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan keluarganya tidak ada yang

mempunyai penyakit menular ataupun penyakit cacat bawaan. 3.1.4.4 Riwayat Reproduksi Ibu mengatakan pertama haid pada umur 15 tahun, lama haid 7 hari, ibu menikah pada usia 17 tahun, pernikahan yang pertama, dengan suami sekarang sudah 19 tahun, HPHT 08 Oktober 2010. 3.1.4.5 Riwayat Keluarga Berencana Ibu mengatakan pernah menggunakan kontrasepsi pil selama 2 tahun, setelah melahirkan putra yang kedua ibu menggunakan kontrasepsi suntik, dan setelah melahirkan putranya yang sekarang ibu berniat melanjutkan

kontrasepsinya suntik tidak berpindah ke kontrasepsi lain. 3.1.4.6 Riwayat Kehamilan Sekarang Trimester I : Pemeriksaan hamil 1 kali, keluhan ibu mengatakan mual, di pagi hari, tidak ada pendarahan, ibu mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 20 tablet.

16

Trimester II : pemeriksaan hamil 1 kali, ibu mengatakan tidak ada keluhan, tidak ada pendarahan tablet Fe sebanyak 30 tablet, usia kehamilan 8 bulan ibu mendapatkan imunisasi TT yang kedua. Setiap pemeriksaan kehamilan tekanan darah ibu belum pernah tinggi / normal. 3.1.5 Riwayat Persalinan 3.1.5.1 Anak 1 2 Sekarang Riwayat Persalinan yang lalu Usia Anak 7 tahun 2 tahun 1 hari Jenis Persalinan Normal di rumah Normal di rumah Normal di rumah Penolong Bidan Bidan Dr. & Bidan K. Anak Hidup Hidup Hidup

3.1.5.2

Riwayat Persalinan Sekarang Kala I : 08-07-2011, pukul 11.45 his dirasakan dengan

frekuensi 4x, tinggi fundus 33 cm, lender darah keluar sedikit, pergerakan janin baik DJJ 144x/menit, pembukaan 5 cm. Kala II : 09-07-2011, pukul 15.03, laki-laki, 3.200 gram, 49 cm, nilai apgar 6 dan pada menit ke 5 bayi lahir normal, pendarahan sedikit. Kala III : pukul 15.27 plasenta lahir, plasenta lengkap, pendarahan sedikit. Kala IV : tinggi fundus uteri di bawah pusat, kontraksi uterus baik, tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 80x/menit, suhu

17

370C, pernapasan 23x/menit, luka epis dengan herting jelujur tidak terpasang tampon kandung kemih penuh. 3.2 Data Objektif Keadaan umum 3.2.1 Penampilan Umum : Baik 3.2.2 Tingkat Kesadaran : Composmetis 3.2.3 Tanda-tanda vital Tekanan darah Nadi Respirasi Suhu 3.2.4 Pengukuran TB BB 3.2.5 Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan dengan teknik IPPA 3.2.5.1 Kepala bentuk mescocephal, tidak ada benjolan, kulit kepala berketombe, tidak ada nyeri tekan, dristibusi rambut merata rambut hitam bergelombang. 3.2.5.2 Mata Kelpoak mata cekung, tidak ada nyeri tekan, konjungtiva, tidak anemis, sclera tidak ikterik, fungsi penglihatan normal. : 154 cm : 54 kg : 120/80 mmHg : 86 x/menit : 23 x/menit : 370C

18

3.2.5.3

Hidung Hidung tempat bersih, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, penciuman normal.

3.2.5.4

Telinga Keadaan bersih, tidak ada nyeri tekan, fungsi pendengaran baik, terlihat dari pasien dapat menjawab dengan benar.

3.2.5.5

Mulut dan Paring Mukosa bibir kering, sedikit bau mulut, lidah bersih, gigi tampak kotor, gusi berwarna merah muda dan tidak ada nyeri saat menelan.

3.2.5.6

Leher Tidak ada pembengkakan kelenjar, limpe, tidak ada

pembesaran kelenjar tiroid. 3.2.5.7 Dada Payudara tampak bersih, payudara simetris, payudara teraba keras tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, aerola berwarna kecoklatan, putting susu menonjol, kolostrum sudah keluar, pada dada pergerakan dada irama nafas regular, tidak ada kelainan sesak nafas, bunyi jantung regular. 3.2.5.8 Abdomen Kulit tampak kotor, tinggi fundus yteri 3 jari di bawah pusat, letaknya ditengah kontraksi uterus baik, kandung kemih penuh, perut kembung.

19

3.2.5.9

Genetalia dan Rektum Terdapat luka epis pada perineum dengan hecting jelujur 2 cm, tempat maih basah dan kemerahan lokia berwarna merah berbau khas tampak sedikit darah pada pembalut pasien, ganti pembalut IX/hari.

3.2.5.10 Ekstremitas Atas : tangan kanan dan kiri tidak terpasang infuse, tidak

ada oedema pergerakan baik, kuku tempat sedikit kotor. Bawah : kaki kanan dan kiri tidak terpasang infuse,

pergerakan baik, kuku tampak pendek dan bersih. 3.2.6 Aspek Psiko-sosial-spiritual 3.2.6.1 Aspek Psikologis Ibu mengatakan senang dengan kelahiran anak ketiganya, dan ibu mengatakan selama di rumah sakit ingin cepat sembuh karena ibu merasa merepotkan suami dan keluarganya karena ibu belum bias beraktifitas sendiri. 3.2.6.2 Aspek Sosial Ibu mengatakan selam di rumah sakit dapat bersosialisasi dengan baik, dengan lingkungan sekitar, keluarga, sesame pasien yang di rumah sakit dan menjalin hubungan baik dengan Dokter, Bidan, serta mahasiswa PKL. 3.2.6.3 Aspek Spiritual Ibu mengatakan beragama islam, sebelum melahirkan rajin beribadah, dan berdoa untuk keselamatan ibu dan bayinya,

20

setelah melahirkan ibu selalu berdzikir karena tidak bisa melaksanakan shalat 5 waktu karena ibu dalam keadaan nifas. 3.2.7 Pola kebiasaan sehari-hari Nutrisi : sebelum nifas, makan 2-3x/hari. -1 porsi, nasi, sayur, lauk

(gizi seimbang), minum 6-8 gelas/hari, air putih. Sesudah nifas : makan 2-3 x/hari, porsi, nasi sayur, lauk (gizi seimbang), minum 6-7 gelas /hari, air putih. Eliminasi : sebelum nifas : BAB 1x/hari, warna kuning,

konsistensi lembek. BAK 4-6x/hari, earna jernih, lancer. Sesudah nifas : BAB 1x/hari, BAK 4-5x/hari tidak ada keluhan. Istirahat : sebelum nifas : tidur siang, tidur malam, sesudah nifas : tidur siang, tidur malam. Personal hygiene sebelum nifas : mandi 2x/hari, sesudah nifas : di lap 1x/hari.

21

3.2.8 Data Penunjang Data Laboratorium : No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Jenis Pemeriksaan Haemoglobin Leukosit Eritrosit Haematakrit Thrombosit Hasil 12,5 gr% 7.300 / mm3 4,3 juta/mm3 36,4% 321.000/mm3 Nilai Normal Wanita 12-16 gr% 4.000-10.000/mm3 Wanita 4-4,5 juta/mm3 Wanita 37-43% 150.000-390.000/mm3 1-3 duko 2-6 duko

Waktu pendarahan 2,30 duko Waktu pembekuan Golongan darah Rhasus Faktor 5,30 duko B +/Positif -/Negatif

10. HB. Sag

3.3 Assesment Ny. S Usia 37 tahun, P3 A0 2 jam Post Partum, keadaan ibu baik, tentang perawatan luka jahitan dan istirahat.

3.4 Planing Membina hubungan baik dengan ibu Melakukan infromerd consent sebelum melkaukan tindakan bersedia diperiksa Memberitahukan hasil pemeriksaan ibu mengetahui hasil pemeriksaan ibu

22

Mengerjakan cara merawat luka jahitan perineum jahitan dengan sabun dan air Mengganti pembalut jika sudah penuh Menganjurkan ibu untuk istirahat

dengan mencuci luka

ibu bersedia mau melakukannya

ibu mau istirahat ibu

Memberitahukan manfaat dan menganjurkan ibu untuk mobilisasi mengerti dan mau bangun dari tempat tidurnya dan berjalan. Memberitahukan tanda-tanda bahaya nifas Pendarahan Lokhea Berbau Demam Melalui observasi Jam : 19:00 Tekanan Darah Nadi Suhu Respirasi TFU Lokhea : 120/80 mmHg : 86x/menit : 36,00C : 24x/menit : 3 jari di bawah pusat : Rubra

Tanggal 10 Juli 2011, pukul 16.40 WIB S : Ibu mengatakan bedanya sudah tidak lemas dan dapat beraktifitas secara mandiri O : ibu sudah tidak tampak lemah23

A : P3 A0, I hari Post Partum keadaan ibu baik P : Observasi tanda-tanda vital Jam 17.00 WIB Tekanan Darah Nadi Suhu : 120/80 mmHg : 89 x/menit : 360C dengan hasil baik jam

Tinggi Fundus Uteri : 3 jari di bawah pusat Lochea Rubra.

24

BAB IV PEMBAHASAN

Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu, akan tetapi, seluruh alat genolalia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Pada tahap pengkajian yang dilakukan pada Ny. S dengan Post partum normal ditemukan data sebagai berikut ; Umur Ny. S adalah 37 tahun, keadaan umum baik, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 86 x/menit, respirasi 24 x/menit, suhu 36,00C, Lokhea Rubra. Secara garis besar pengertian dari masa nifas adlah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus.

25

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Setelah penulis memahami dari bab ke bab, maka penulis

menyimpulkan bahwa pada Ny. S dangan post portum normal di ruang widya kamar III, setelah diberikan asuhan kebidanan sasuai dengan teori ditemukan keadaan umum baik, kemajuan persalian baik, tidak terjadi infaksi dan fartus lama. Bayi lahir spontan segera menangis, tidak terjadi infesi fastal distress dan asfiksian, sehingga penulis tidak menemuhkan kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan.

5.2 Saran y Untuk petugas kesehatan Pembibing pendidikan maupun ruangan hendaknya ada disaat mahasiswi membutuhkan. y Untuk rumah sakit tentara ciremai-cirebon sebagian salah satu rumah sakit yang luas dan dipercaya oleh masyarakat Cirebon maupun masyarakat luas daerah dalam rangkah penyembuhan dari suatu penyakit akan lebih baik meningkatkan mutu pelayanan , sehingga kepercayaan yang sudah dipercayai oleh masyarakat tidak akan hilang dan lebih maju di tahun yang akan datang. Amin

26

y

Untuk pasien Ibu hendaknya menjaga kebersihan diri , maka dan lingkukngan. Ibu dan keluarga hendaknya mempunyai kesederan yang tinggi tetang kesehatan .

y

Untuk Mahasiswa Mahasiswa diharapkan dalam pengkajian data haruslah teliti dan lengkap. Mahasiswa diharapkan lebih sabar dan,telaten dalam menghadapi pasien yang sensitif atau Emosional.

27

DAFTAR

PUSTAKA

1. Prawirohordjo, Sarwono. 2002 Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka 2. www.google.com 3. Uligah , Musrifatul. 2006. Keterlapilan Dasar Pratek Klinik Kebidanan . Jakarta : Salemba Medika. 4. Buku Acuan Kehamilan dan Persalinan, 2011.

28