bab i - alchemist08's blog | this is the real me, , , · web viewjumlah lulusan pmdk dan spmb...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasar pada kebudayaan
bangsa Indonesia dan berdasar kepada pencapaian tujuan pembangunan
Indonesia. Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) merupakan satu
keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang
saling berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal hanya mungkin dicapai
melalui proses belajar yang baik. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit
diharapkan terjadinya hasil belajar yang bermutu. Ini berarti bahwa pokok
permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada masalah pemrosesan
pendidikan. Kelancaran pemprosesan pendidikan ditunjang oleh komponen
pendidikan yang terdiri dari peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum,
sarana pembelajaran, bahkan juga masyarakat disekitarnya. Tenaga
kependidikan atau guru sebagai salah satu dari komponen pendidikan perlu
mendapat perhatian yang memadai sehingga guru dapat menjalankan tugas
secara optimal dan profesional.
Salah satu cara untuk mendapatkan atau membentuk guru yang
profesional adalah dengan diadakannya Program Praktek Lapangan (PPL I)
yang merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar mahasiswa sebagai calon
pendidik memiliki seperangkat pengetahuan, pengalaman, keterampilan, nilai
dan sikap serta pola tingkah laku yang baik sebelum mereka terjun ke dalam
kegiatan belajar mengajar yang sesungguhnya. Dimana pengalaman untuk
mendidik siswa dan bagaimana mengajar dan mendidik siswa dengan baik
maka pada PPL I mahasiswa dapat melihat proses belajar mengajar di sekolah
yang ada dalam hal ini SMA KORPRI Banjarmasin. Dari observasi yang
1
dilakukan diharapkan mahasiswa dapat mengambil manfaat dari kegiatan
PPL I ini.
Setelah kegiatan PPL I ini berakhir diharapkan dapat memberi bekal
bagi mahasiswa tersebut untuk mengikuti program berikutnya yaitu PPL II.
1.2 Tujuan Observasi Sekolah
Tujuan dari Praktek Pengalaman Lapangan (PPL I) secara umum adalah
untuk membentuk profesionalisme guru sebagai tenaga pendidik. Sedangkan
tujuan khusus yang penting yaitu membentuk pribadi guru yang diharapkan
yaitu:
1. Mengenal pelaksanaan tugas guru yang sedang mengajar.
2. Mengenal perangkat pembelajaran
3. Mengenal secara langsung penyelenggaraan administrasi sekolah
4. Mengenal keadaan fisik sekolah dan pengaruhnya terhadap kegiatan
belajar mengajar.
5. Memberikan tanggapan tentang apa yang diobservasi.
1.3 Waktu Pelaksanaan Observasi Sekolah
Waktu pelaksanaan observasi sekolah dimulai pada tanggal 2 Mei 2011
sampai dengan tanggal 7 Mei 2011. Dengan rincian waktu sebagai berikut :
Senin - Kamis : 07.30-14.00 WITA
Jumat : 07.30-11.10 WITA
Sabtu : 07.30-11.45 WITA
1.4 Tempat Observasi
Praktek Pengalaman Lapangan di sekolah ini bertempat di SMA
KORPRI Banjarmasin yang beralamat di jalan Tanjung I Perumnas Kayu
Tangi Blok IV Telp.(0511) 3305507 Banjarmasin 70123.
1.5 Sasaran Observasi
Kegiatan yang dilakukan selama observasi terhadap sekolah SMA KORPRI
Banjarmasin ini, yaitu mengamati hal – hal berikut :
1. Keadaan sekolah pada umumnya yang mencakup: keadaan kelas,
laboratorium, perpustakaan dan lainnya.
2
2. Administrasi sekolah yang mencakup: jadwal pelajaran, data
keadaan murid, data keadaan guru dan staf.
3. Perangkat pembelajaran yang mencakup: analisis materi pelajaran,
program tahunan dan program semester, satuan pelajaran dan rencana
pembelajaran
4. Proses belajar mengajar yang mencakup: tahap kegiatan awal,
tahap kegiaan inti dan tahap kegiatan akhir.
5. Kegiatan guru dan siswa (i) di luar kegiatan mengajar yang
mencakup: organisasi sekolah, kegiatan kurikuler/ ekstrakurikuler,
kepegawaian dan lainnya.
1.6 Metode Yang Digunakan
Metode yang digunakan pada observasi ini yaitu:
1. Metode pengamatan langsung yaitu mengamati
secara langsung terhadap objek yang diamati.
2. Metode dokumentasi yaitu dengan cara
menggunakan data-data yang telah tersedia sebagai pelengkap administrasi
sekolah.
3. Metode wawancara yaitu melakukan wawancara
langsung dengan kepala sekolah, guru, staf tata usaha, pelajar, dan
masyarakat sekitar, untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan.
1.7 Manfaat Observasi
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah:
1. Memberikan gambaran umum tentang proses belajar mengajar
2. Merupakan bekal pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa dalam
pelaksanaan PPL II nantinya.
3
BAB II
PELAKSANAAN OBSERVASI
2.1. Observasi Fisik Sekolah
a. Identitas Sekolah
1. Nama sekolah : SMA KORPRI Banjarmasin
2. Nomor Statistik Sekolah : 302156001041
3. Nomor Data sekolah : 010014003
4. Alamat sekolah
a. Jalan : jl. Tanjung I Perumnas Kayu Tangi
b. Telepon : (0511) 3305507
c. Kecamatan : Banjar Utara
d. Kota : Banjarmasin
e. Provinsi : Kalimantan Selatan
5. Status Sekolah : Swasta (DIAKUI)
6. Didirikan pada Tahun : 1987
7. Surat Keputusan : BAS Prop. Kalsel No.043/BAP-
S/M/Prov-15/LL/2008
a. Pejabat : Ka Kanwil Depdikbud Propinsi Kalsel
b. No dan Tanggal : No. Kep.2/I 15.a3/I87, tanggal 22 januari
1987
8. Untuk sekolah swasta
a. Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Kopri Propinsi
Kalimantan Selatan
b. Alamat : Jalan Jendral Sudirman No. 14
c. Akta Pendirian
- Notaris : VERONICA LILY DHARMA, SH
- No. Dan Tanggal : 51 Tanggal 17 Maret 1983
9. Waktu Penyelenggaraan : Pagi, pukul 07.30 – 14.00 Wita
4
b. Keadaan Fisik Sekolah
1. Luas tanah : 9353 m3
2. Jumlah ruang kelas : 15 ruangan
3. Ukuran ruang kelas : 3.244 m2
4. Ruang Kepala Sekolah : Baik, luasnya 24 m2
5. Ruang Kelas : Baik, luasnya 72 m2
6. Ruang Guru : Baik, luasnya 36 m2
7. Ruang TU : Baik, luasnya 24 m2
8. Ruang OSIS : Baik, luasnya 6 m2
9. Ruang BP/BK : Baik, luasnya 8 m2
10. Laboratorium IPA : Baik, luasnya 120 m2
11. Laboratorium Komputer : Baik, luasnya 24 m2
12. Perpustakaan : Baik, luasnya 45,56 m2
13. UKS : Baik, luasnya 8 m2
14. Gudang : Baik, luasnya 14 m2
15. Mushalla : Baik, luasnya 40 m2
16. WC Guru : Baik, luasnya 8 m2
17. WC Siswa : Baik, luasnya 16 m2
18. Pos Penjaga Sekolah : Baik, luasnya 4 m2
19. Sanggar Pramuka : Baik, 1 buah
20. Rumah penjaga sekolah : Baik, 1 buah 4 m2
21. Lapangan olah raga : 360 m2
Tempat Parkir Kendaraan
- Untuk Guru dan Staf : ada
- Untuk Siswa : ada
Fasilitas lainnya
- Air ledeng (PDAM) dan air sungai
- Listrik
- Telepon
- Komputer
-
5
c. Keadaan Fisik Kelas
Jumlah Kelas ada 15, terdiri dari :
1. Kelas X terdiri dari 5 Kelas
1. Kelas X.1
2. Kelas X.2
3. Kelas X.3
4. Kelas X.4
5. Kelas X.5
2. Kelas XI terdiri dari 5 Kelas :
1. Kelas XI IPA 1
2. Kelas XI IPA 2
3. Kelas XI IPS 1
4. Kelas XI IPS 2
5. Kelas XI IPS 3
3. Kelas XII terdiri dari 5 Kelas:
1. Kelas XII IPA 1
2. Kelas XII IPA 2
3. Kelas XII IPS 1
4. Kelas XII IPS 2
5. Kelas XII IPS 3
4. Perlengkapan Kelas
Setiap kelass dilengkapi perlengkapan sebagai berikut :
Setiap kelas dilengkapi perlengkapan sebagai berikut :
1. Meja dan kursi guru
2. Meja dan kursi murid
3. Papan tulis dan perlengkapanya
4. Daftar piket siswa
5. Daftar tugas siswa
6. Papan pengumuman
7. Jam dinding
8. Kipas angin
6
9. Al- Qur’an
10. Alat kebersihan
11. Kalender
12. Tata tertib siswa
13. Tempat duduk di depan kelas (bangku)
14. Tempat sampah
15. Bermacam-macam gambar
16. Struktur organisasi kelas
d. Keadaan Lingkungan Sekolah
Gedung SMA KORPRI Banjarmasin terletak pada sebidang tanah
seluas 9.353 m3 dan jauh dari keramaian kota, sehingga mendukung
berlangsungnya proses belajar mengajar. Ditinjau dari segi geografisnya,
SMU KORPRI Banjarmasin berbatasan dengan :
1. Sebelah Utara : Tanah milik Pemprov Kalimantan Selatan.
2. Sebelah Selatan : Mesjid Ar-Rahman perumahan penduduk.
3. Sebelah Barat : Perumnas
4. Sebelah Timur : Perumahan penduduk Awang S.
e. Kondisi lingkungan sekolah
Kebersihan lingkungan sekolah SMA KORPRI Banjarmasin
cukup baik, karena terdapat bak sampah organik dan non organik.
Bangunan sekolah terbuat dari kayu dan dan sebagian beton. Halaman
sekolah SMA KORPRI Banjarmasin memiliki beberapa fungsi seperti
tempat upacara bendera, lapangan olahraga, acara keagamaan, dan taman
sekolah.
f. Fasilitas-fasilitas Pendukung
a. Perpustakaan
Perpustakaan sebagai tempat penyimpanan buku-buku pelajaran
maupun buku-buku penunjang lainnya mempunyai peran penting dalam
pengembangan minat baca bagi siswa. Untuk itu di setiap sekolah dapat
dipastikan memiliki ruang perpustakaan. Buku-buku yang terdapat di
perpustakaan juga dapat dijadikan alat agar para siswa berminat untuk
7
membaca misalnya dengan tersedianya buku-buku yang berbobot dan
berkualitas baik (dilihat dari isi buku tersebut).
Perpustakaan sebagai penunjang dalam proses pengajaran
memegang peranan penting di SMA KORPRI Banjarmasin. Di waktu-
waktu tertentu, ada sebagian guru yang memberikan tugas kepada
siswanya yang mana tugas tersebut dapat siswa dapatkan di perpustakaan
sekolah mereka. Dan sebagian guru memanfaatkan buku (LKS) sebagai
sarana penunjang dalam proses pembelajaran. Perpustakaan juga berfungsi
sebagai tempat dimana siswa-siswa dapat mengadakan diskusi baik yang
menyangkut tugas sekolah maupun sekedar mengisi waktu di saat
istirahat.
Suasana yang nyaman dan tenang tanpa keributan serta buku-buku
yang tertata rapi dapat juga memberikan kontribusi besar dalam proses
belajar mengajar di SMA KORPRI Banjarmasin.
b. Laboratorium IPA
SMA KORPRI Banjarmasin mempunyai laboratorium IPA .
Laboratorium IPA ini juga biasa digunakan sebagai ruang pertemuan para
guru maupun kegiatan lainnya. Laboratorium ini dikelola oleh staf
pengajar fisika, biologi, dan kimia serta satu orang pengelola laboratorium
yang ahli dibidangnya.
Namun dalam penggunaannya sebagai laboratorium IPA sangat
jarang digunakan karena sebagian peralatan ada yang tidak berfungsi
dengan baik
c. Ruangan Bimbingan Konseling
Bimbingan konseling di sekolah sangatlah diperlukan karena
membantu para siswa yang mengalami kesulitan baik dalam hal pelajaran
maupun hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan diri siswa. Siswa-
siswa yang mempunyai kesulian-kesulitan dapat berkonsultasi kepada
guru BK dan kemudian guru BK diharapkan dapat memberikan solusi,
nasehat maupun bimbingan kepada siswa yang bersangkutan. Di SMA
KORPRI Banjarmasin ini ruang BK nya cukup baik.
8
d. Pos Penjaga
Pos Penjaga juga merupakan tempat yang mempunyai peran
sangat penting di dalam sekolah. Karena dengan adanya pos penjaga,
pengawas piket harian dapat memantau secara langsung siswa, guru,
maupun orang yang mempunyai kepentingan kepada pihak-pihak di
sekolah yang datang baik itu yang datang ke sekolah maupun yang keluar
sekolah.
e. Mushalla
Mushalla merupakan tempat untuk umat islam beribadah. Biasanya
digunakan oleh para siswa dan guru untuk melaksanakan shalat zuhur
berjamaah secara bergantian menurut jadwal yang telah ditetapkan,
sehingga memudahkan siswa dan guru dalam menjalankan ibadah.
f. Ruang Serba Guna
Keberadaan ruang serba guna sangat membantu dalam berbagai
kegiatan yang memerlukan ruangan yang lebih besar seperti kegiatan
latihan pengembangan diri siswa (latihan drama), rapat pertemuan antara
orang tua siswa dan guru, serta untuk penyelenggaraan acara-acara
sekolah.
g. Ruang Multimedia
Ruang multimedia sering digunakan untuk kegiatan pembelajaran
yang membutuhkan teknologi atau yang membutuhkan bantuan computer
misalnya untuk menayangkan presentasi ataupun demonstrasi suatu
percobaan, sehingga para siswa diajak untuk melaksanakan pembelajaran
didalam ruang multimedia.
h. Ruang Tata Usaha
Di ruangan ini digunakan oleh para pegawai tata usaha untuk
mengerjakan tugas administrasi sekolah.
i. Ruang OSIS
Di ruangan OSIS ini digunakan oleh siswa untuk melakukan
kegiatan yang berhubungan dengan kinerja OSIS seperti rapat OSIS dan
merencanakan segala kegiatan OSIS.
9
j. Toilet
SMA KORPRI Banjarmasin memiliki WC yang hamper ada di
semua sudut ruangan. WC di SMA KORPRI Banjarmasin ini debedakan
untuk siswa laki-laki dan perempuannya begitu juga WC untuk guru-
gurunya. Dengan adanya WC yang banyak ini akan memudahkan siswa
dan penghuni sekolah untuk dapat buang air besar ataupun kecil.
k. Kantin
Kantin yang dimiliki SMA KORPRI Banjarmasin sebanyak 6
kantin dan satu kantin kejujuran, yang dapat memudahkan siswa dan guru
untuk makan dan minum pada saat jam istirahat.
l. Gudang
Biasanya digunakan untuk menyimpan barang –barang yang sudah
tidak diperlukan lagi atau menyimpan peralatan pramuka.
2.2. Observasi Administrasi Sekolah
a. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
Visi SekolahTerwujudnya lulusan yang cerdas, terampil, beriman dan bertaqwa
serta berakhlak mulia. Adapun indikator visi adalah peningkatan dibidang
akademik meliputi bidang NEM dan dalam bidang PMDK dan SPMB.
Peningkatan dibidang non akademik seperti lomba kreativitas, lomba
kesenian, lomba olahraga, kedisiplinan dan aktivitas keagamaan.
Misi SekolahMisi yang diemban sekolah adalah memberikan kemampuan
akademik serta untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan
memasuki lapangan dunia kerja. Mempersiapkan SDM muda yang kreatif,
inovatif dan bewawasan global, kompetitif dan bersemangat untuk maju,
agar lebih berprestasi di segala bidang, baik akademik maupun nun
akademik. Meningkatkan kemapuan profesionalisme dan
menyelenggarakan pendidikan sekolah dan mengikutsertakan guru dalam
kegiatan MGMP. Mengupayakan peningkatan kesejahteraan pengelola dan
penyelenggara pendidikan di sekolah. Menumbuhkan penghayatan
10
terhadap ajaran agama yang dianut, yang menjadi sumber kearifan dalam
mengambil tindakan. Mengembangkan nilai-nilai demokratis dan
meningkatkan kemandirian serta tanggap terhadap lingkungan.
Tujuan SekolahTujuan jangka menengah sekolah ini adalah meningkatkan nilai
rata-rata UNAS tahun pelajaran 2006-2007, meningkatkan proporsi
kelulusan yang diterima di perguruan tinggi, memiliki tim olahraga dan
kesenian yang mampu bersaing ditingkat kota Banjarmasin, mampu
mengikutsertakan siswa dalam lomba siswa berprestasi di kota
Banjarmasin dan memiliki tim Paskibraka yang mampu diikutsertakan ke
tingkat kota, provinsi dan nasional.
Tujuan jangka pendek sekolah adalah nilai rata-rata UNAS tahun
pelajaran 2006-2007 untuk program IPA 18,50 dan program IPS 18,25.
Jumlah lulusan PMDK dan SPMB minimal 20 %. Memiliki tim olahraga
yang mampu menjadi semi finalis lomba antar siswa sekota Banjarmasin.
Memiliki kelompok Band yang tangguh dan mampu masuk finalis antar
siswa se kota Banjarmasin. Memiliki anggota Paskibraka yang handal dan
anggota tim yang mampu menjadi anggota Paskibraka di tingkat Kota dan
Provinsi. Memiliki keterampilan komputer dan berbahasa Inggris baik
lisan maupun tertulis.
b. Jadwal Pelajaran
Jadwal pelajaran merupakan bagian dari administrasi sekolah
dalam upaya untuk melaksanakan program kurikulum. Jadwal pelajaran
ini dibuat oleh wali kelas berdasarkan hasil rapat pembagian tugas sekolah
yang bersangkutan. Dalam membuat jadwal pelajaran, sekolah perlu
memperhitungkan jumlah tenaga guru yang tersedia, kemampuan dan
keahlian masing-masing baik dalam kegiatan ekstrakurikuler dan tugas-
tugas lainnya. Adapun ketentuan jam pelajaran di SMA KORPRI
Banjarmasin adalah sebagai berikut :
11
Ketentuan Jam Pelajaran di SMA KORPRI Banjarmasin
Hari Jam (WITA) Jam Pelajaran Jumlah Istirahat
Senin
Selasa-Kamis
Jumat
Sabtu
07.30-14.00
07.30-13.15
07.30-11.15
07.30-13.15
8
7
5
7
2 kali
2 kali
1 kali
2 kali
c. Data Keadaan Murid
Jumlah siswa di SMA KORPRI Banjarmasin cukup banyak dengan
formasi yang dapat dilihat dengan tebel berikut:
Tabel 1. Banyaknya Murid
KELAS IPA 1PS JUMLAH
L P JLH. L P JLH L P JLH
X - - - - - - 83 84 167
XI 32 37 69 69 35 104 101 72 173
XII 29 37 66 59 40 99 88 77 165
JUMLAH 61 74 135 128 75 203 272 233 505
Tabel 2.Formasi Kelas
KelasJURUSAN
JUMLAHIPA IPS BAHASA
X - - - 5
XI 2 3 - 5
XII 2 3 - 5
JUMLAH 4 11 - 1512
Tabel 3.Banyaknya Murid Berdasarkan Agama
A G A M AK E L A S
X
K E L A S
X I
K E L A S
X I IJ U M L A H
I S L A M
P R O T E S T A N
K A T O L I K
H I N D U
B U D H A
1 6 2
2
0
1
1
1 6 9
1
0
0
0
1 6 2
1
0
0
0
4 9 3
4
0
1
1
J U M L A H 1 6 6 1 7 0 1 6 3 4 9 9
3 Data Guru dan Staf
Data guru dan staf SMA KORPRI Banjarmasin, yaitu :
1. Banyaknya Guru : 34 orang
a) Laki-laki : 18 orang
b) Perempuan : 16 orang
2. Staf Tata Usaha dan Karyawan : 6 orang
a. Laki – laki : 3 orang
b. Perempuan : 3 orang
2.3. Observasi Perangkat Pembelajaran
a. Kurikulum
Secara terminologis, istilah kurikulum digunakan dalam dunia
pendidikan, dengan pengertian yaitu sejumlah pengetahuan atau mata
13
pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai
suatu tingkatan atau ijazah. Maka dari itu :
1) Kurikulum merupakakn alat untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional melalui tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan
instruksioanal
2) Kurikulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru
dan murid dalam proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan.
b. Program Pembelajaran
Program tahunan dan program semester dibuat berdasarkan
kalender pendidikan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan.
1. Program Tahunan
Program tahunan adalah perencanaan yang menggambarkan
pokok-pokok keseluruhan kegiatan yang akan dilaksanakan selama
satu tahun yang dibagi dalam dua semester, yaitu semester 1 dan
semester 2.
Program tahunan berisi pokok bahasan, tema, konsep atau sub
konsep seluruh pokok bahasan selama satu tahun. Selain itu juga
dibuat pengalokasian waktu agar seluruh bahan habis diajarkan Untuk
melaksanakan program tersebut harus sesuai dengan GBPP. Prota
berfungsi sebagai acuan untuk membuat program semester.
2. Program Semester
Program semester merupakan perencanaan kegiatan belajar
mengajar yang harus dipersiapkan oleh guru untuk memasuki masa
belajar siswa selama satu semester (6 bulan) di sekolah. Dalam
penyusunan program ini yang digunakan adalah AMP dan Prota yang
merupakan hasil penjabaran dari GBPP.
Prosem berisi nomor pokok bahasan dan sub pokok bahasan,
keterangan waktu meliputi alokasi waktu dalam satu bulan dan dalam
satu minggu. Prosem berfungsi sebagai berikut:
14
a) Sebagai acuan untuk menyusun program satuan
pelajaran/persiapan mengajar.
b) Sebagai acuan pembuatan kalender kegiatan belajar mengajar.
c) Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas penggunaan waktu
belajar efektif yang tersedia.
c. Silabus dan Sistem Penilaian
Silabus merupakan rencana pembelajaran yang bersifat
menyeluruh, sebagai acuan untuk melaksanakan program pembelajaran.
Silabus diperlukan agar pembelajaran dapat berlangsung secara sistematik
dan memberikan hasil yang optimal. Komponen silabus adalah sebagai
berikut:
1) Identitas terdiri dari:
a. Nama sekolah
b. Mata pelajaran
c. Kelas/Program
d. Semester
2) Standar kompetensi
3) Kompetensi dasar
4) Materi pokok dan uraian materi pokok
5) Pengalaman belajar
6) Indikator
7) Alokasi waktu
8) Sumber/Bahan/Alat
b. Penilaian kognitif dan afektif, terdiri dari:
1) Jenis tagihan
2) Bentuk instrumen
3) Instrumen
Sistem penilaian mencakup jenis ujian, bentuk soal, pelaksanaan,
pengelolaan, dan pelaporan hasil ujian. Jenis ujian adalah berbagai tagian,
seperti ulangan atau tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa
d. Satuan Pelajaran dan Rencana Pembelajaran.
15
1. Satuan Pelajaran
Satuan pelajaran (Lesson unit) yaitu perencanaan yang dibuat
untuk mengembangkan satu pokok bahasan atau sub pokok bahasan
tertentu. Satpel disusun bertujuan untuk mempermudah dan
memperlancar serta meningkatkan hasil proses belajar mengajar.
Satpel merupakan pedoman bagi guru, baik sebelum maupun pada
waktu melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar benar-benar dapat
berdaya guna dan berhasil guna.
Dalam menyusun program Satpel perlu diperhatikan,
Kesesuaian antara Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) materi
pelajaran, kegiatan belajar mengajar, alat, sumber dan alat penilaian.
a) Materi dan tujuan mengacu pada GBPP.
b) Proses belajar mengajar menunjang pembelajaran aktif dan
mengacu pada analisis materi pelajaran.
c) Dapat dilaksanakan.
d) Mudah dipahami/dimengerti.
Program ini memuat komponen-komponen pembelajaran yang
masih umum, meliputi: tujuan pembelajaran, pokok bahasan, urutan
rencana pengajaran, alat, sumber, alokasi waktu dan penilaian pokok
bahasan. Proses pembelajaran yang lebih rinci dituangkan dalam
rencana pembelajaran.
2. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran (Lesson Plan) yaitu perencanaan
pembelajaran untuk persiapan guru dalam pengelolaan proses
pembelajaran dalam satu kali tatap muka berupa catatan-catatan hasil
pemikiran guru itu sendiri. Ini berfungsi sebagai acuan untuk
melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar lebih efektif dan
efisien.
Adapun komponen utama rencana pembelajaran, yaitu:
(1) Standar Kompetensi.
(2) Kompetensi Dasar.
16
(3) Materi Pokok dan Uraian Materi.
(4) Indikator.
(5) Pengalaman Belajar.
(6) Sumber Belajar.
(7) Kegiatan Belajar Mengajar.
Rencana pembelajaran berisi alokasi waktu dalam satu kali
pertemuan, kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil, pendekatan
dan metode serta alat dan sarana dan sumber pembelajaran yang
digunakan. Oleh karena itu guru haruslah bersifat luwes (fleksibel) dan
memberikan kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikan dengan
respon siswa dalam proses pembelajaran sesungguhnya.
2.4. Observasi Proses Belajar Mengajar
Pengajar : Norhalida, S. Pd.
Hari, Tanggal : Rabu, 4 Mei 2011
Jam Pelajaran : Ke 3 sampai jam ke 5 (09.00 – 11.45 ) WITA
Pokok Bahasan : Hasil Kali Kelarutan
Kelas/ Semester : XI IPA 2 / II
Kegiatan belajar mengajarnya meliputi :
1 Tahap Kegiatan Awal
Kegiatan awal proses belajar mengajar yang dilakukan guru adalah:
1) Ketika masuk kelas yang dilakukan guru adalah memberi salam kepada
seluruh siswa dan mengabsen siswa yang mengikuti proses
pembelajaran.
2) Guru menayakan tugas pada pertemuan yang lalu.
3) Guru menyebutkan tujuan pembelajaran dan menulis judul di papan
tulis.
2. Tahap Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti ini guru memberikan arahan kepada siswa
untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru sebelumnya untuk
dikerjakan beberapa orang siswa di papan tulis . Kemudian guru dan siswa
17
bersama-sama membahas soal latihan tersebut dan para siswa menanyakan
materi yang belum mereka pahami.
Guru menjelaskan tentang materi pelajaran dengan menggunakan
metode ceramah, metode pembelajaran langsung dan metode tanya jawab.
Dilihat dari segi keefektifan, metode yang digunakan mengindikasikan
bahwa sudah sesuai dengan materi yang diajarkan, karena tanpa ada
penjelasan terlebih dahulu tidak mungkin siswa dapat memahami isi
materi. Apalagi untuk mengerjakan soal-soal, sehingga metode ceramah
dan pembelajaran langsung memang diperlukan. Guru memberikan
contoh-contoh soal dan membimbing siswa menjawab soal-soal dengan
langkah-langkah yang sederhana sehingga mudah diikuti siswa, baru
setelah itu diadakan metode tanya jawab. Adapun untuk mengetahui
kemampuan siswa guru memberikan atau melemparkan pertanyaan
kepada siswa yang lain, Media yang digunakan oleh guru adalah laptop,
papan tulis dan tentu saja buku pelajaran. Di dalam penjelasan materi guru
sudah menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik. Kegiatan ini
berlangsung selama ± 135 menit.
Suasana kelas berjalan lancar meskipun ada saja beberapa siswa
yang ribut dan juga merasa kesulitan dalam memahami penjelasan yang
diberikan oleh guru. Jika siswa ribut, guru langsung menegurnya dan
mendekati siswa yang rebut dan menyakan apakah sudah bisa apa belum
dengan tugas yang diberikan guru, jika siswa tidak mengerti tentang
materi pelajaran, guru langsung memberikan kesempatan bertanya kepada
siswa. Sehingga pegelolaan kelas yang dilakukan oleh guru sudah baik
dan interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa menjadi lebih
baik dan terarah.
3. Tahap Kegiatan Akhir
Dalam mengakhiri pelajaran, guru menarik kesimpulan dari materi
pelajaran yang telah diberikan. Guru juga memberitahukan kepada
siswanya tentang materi berikutnya dan memberikan motivasi agar
mereka mempelajarinya terlebih dahulu di rumah. Kemudian guru
18
memberikan PR tentang materi larutan agar siswa lebih memahami materi
tersebut. Kemudian guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan
salam. Kegiatan akhir ini berlangsung selama ± 5 menit.
2.5. Kegiatan OSIS Dan Ekstrakurikuler
Kegiatan osis dan ekstrakurikuler di SMA KORPRI Banjarmasin
bertujuan agra siswa dapat melatih diri dalam keorganisasian sekolah dan atif
dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah. Setiap kelas
diwajibkan memiliki wakil dalam OSIS, sebgai wujud partisipasi mereka
dalam kegiatan OSIS. OSIS SMA KORPRI Banjarmsin memiliki program
kerja di segla bidang, seperti agama, olah raga, dan lain sebagainya.
19
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan observasi yang dilaksanakan di SMA KORPRI Banjarmasin
mulai tanggal 2 mei – 7 mei 2011, maka dapat dilakukan analisis hasil observasi
tersebut yaitu :
3.1 ANALISIS MENGENAI FISIK SEKOLAH DAN FISIK KELAS
1. Keadaan fisik sekolah secara umum.
Berdasarkan hasil observasi, SMA KORPRI Banjarmasin terletak di
jalan Tanjung I Perumnas Kayu Tangi berada pada daerah yang cukup
strategis, karena walaupun sekolah ini tidak berada di pusat kota namun
sekolah ini dapat ditempuh dari beberapa jalan seperti Jalan Gatot Subroto,
Jalan A Yani yang merupakan jalur sambungan dengan jalan Sultan Adam
dan juga dari Jalan Veteran. Sekolah ini tidak berada pada jalan utama tetapi
berada di dalam gang, inilah kelebihan dari sekolah ini dibandingkan
sekolah-sekolah lain yang berada di pinggir jalan raya. Tidak ada kebisingan
lalu lintas jalan raya yang akan mengganggu aktivitas belajar siswa sehingga
kegiatan belajar mengajar bisa berjalan lebih lancar dan tertib. Keaadaan
yang mendukung ini memudahkan para pelajar yang mengikuti kegiatan
belajar mengajar yang sedikit banyak berpengaruh terhadap prestasi yang
akan dicapai oleh pelajar.
Sekolah ini memiliki area cukup luas dan juga memiliki fasilitas yang
cukup lengkap dan memadai seperti lapangan olahraga, laboratorium serta
ruang praktik lainnya yang dapat digunakan siswa untuk mengasah
kemampuannya selain dibidang ilmu pengetahuan juga dibidang lainnya
seperti olahraga dan ekstrakurikuler. Bangunan-bangunan di sekolah ini
bersifat permanen sebagian dan sebagian lagi masih semi permanen.
2. Keadaan fisik kelas
Bentuk fisiknya bangunan SMA KORPRI Banjarmasin mendukung
terlaksananya kegiatan belajar mengajar. Sekolah ini memiliki gedung semi
permanaen dan memiliki area tanah yang cukup luas yaitu sekitar 9.353m2.
20
Jika dilihat dari banyaknya jumlah kelas, dari 15 ruang kelas yang tediri
dari kelas X ada 5 kelas, kelas XI ada 5 kelas dimana untuk jurusan IPA ada
2 kelas dan jurusan IPS ada 3 kelas dan kelas XII ada 5 kelas dimana untuk
jurusa IPA ada 2 kelas dan jurusan IPS ada 3 kelas. Yang keadaan seluruhnya
secara umum masih cukup baik. Ruang kelas yang ada cukup luas dan
memenuhi syarat serta memiliki sirkulasi udara yang cukup baik dan teratur
serta cahaya masuk cukup baik sehingga membuat suasana kelas tidak
pengap dan tidak sesak. Hal ini tentunya dapat membantu kelancaran
kegiatan belajar mengajar, juga mendukung siswa dalam mencapai hasil
belajar yang maksimum.
Keadaan masing – masing kelas cukup baik, kelas juga di jaga
kebersihannya dengan baik, karena ada petugas kebersihan yang disusun
untuk menjaga kebersihan kelas masing – masing. Selain itu juga sering
diadakan lomba kebersihan kelas, sehingga kelas selalu di usahakan dalam
keaadaan bersih dan rapi.
Fasilitas yang dimiliki oleh sekolah ini cukup lengkap dalam kegiatan
belajar mengajar, keamanan disekolah ini juga terjamin karena sekolahan
tersebut mempunyai seorang penjaga sekolah .
Fasilitas yang dimiliki setiap kelas cukup lengkap dan memadai,
dimana sudah tersedia meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa, papan tulis,
papan absen siswa, daftar piket harian, gambar pancasila, gambar presiden
dan wakil presiden, kalender, gambar pahlawan, jam dinding. seperangkat
alat kebersihan, tempat air, tata tertib sekolah serta struktur organisasi kelas
bahkan disetiap kelas tersedia kipas angin yang semakin membuat suasana
kelas menjadi sejuk dan nyaman. Daya tampung siswa tiap kelas di sekolah
ini sekitar 35 orang. Hal ini membuat interaksi di kelas hidup dan semakin
mudah untuk dikontrol.
3. Perpustakaan
Ruang perpustakaan berada di dekat ruang kelas namun ada sedikit
jarak antara bangunan perpustakaan dengan ruang kelas. Hal ini membuat
perpustakaan menjadi lebih tenang dari kebisingan proses belajar mengajar.
21
Perpustakaan merupakan salah satu sarana pendidikan yang penting
bagi siswa, karena di perpustakaan para siswa dapat mencari dan menemukan
buku - buku penunjang materi pelajaran yang dipelajari. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya siswa yang mengunjungi perpustakaan ini. Sebagian dari
materi pelajaran yang ada di sekolah ini menggunakan buku-buku yang ada
di perpustakaan. Referensi yang ada di perpustakaan ini cukup banyak yang
dapat menunjang prestasi siswa.
SMA KORPRI Banjarmasin memiliki gedung perpustakaan yang
sangat memadai. Jika dilihat dari luas bangunannya perpustakaan ini
memiliki luas 45,56 m2 yang terdiri dari ruang baca, referensi dan
pengelolaan. Tata ruangan yang rapi, tenang dan sejuk sangat mendukung
proses belajar siswa di perpustakaan. Dengan susunan ruangan yang rapi dan
suasana yang kondusif dapat menimbulkan keinginan dan kegairahan siswa
untuk meluangkan waktunya pergi ke perpustakaan, baik untuk belajar,
mengerjakan tugas-tugas, ataupun hanya sekedar untuk memabaca. Dari segi
kebersihan perpustakaan ini cukup bersih.
Antusias siswa dalam memanfaatkan keberadaan perpustakaan ini
terlihat sangat bagus, di mana banyaknya siswa yang mengunjungi
perpustakaan ini, sehingga minat membaca siswa menjadi termotivasi.
Meningkatnya keinginan siswa untuk membaca akan membawa dampak yang
baik untuk pendidikan, sehingga akan meningkatkan sumber daya manusia
yang berkualitas, di mana mereka tidak hanya dituntut untuk memiliki
keahlian khusus, tetapi juga memiliki wawasan yang luas.
Setiap buku boleh dipinjam dan dibawa pulang kecuali buku-buku
referensi, koran/ surat kabar, majalah, tabloid dan peta. Adapun jumlah buku
di SMA Negeri 3 Banjarmasin, yaitu :
1) Fiksi sebanyak 50 buah
2) Surak kabar / majalah 25 eksemplar
3) Karya umum sebanyak 155 buah
4) Pendidikan agama islam sebanyak 505 buah
5) PKN sebanyak 505 buah
22
6) Sosiologi sebanyak 439 buah
7) Geografi sebanyak 439 buah
8) Sejarah sebanyak 439 buah
9) Matematika sebanyak 439 buah
10) Biologi sebanyak 350 buah
11) Kimia sebanyak 350 buah
12) Fisika sebanyak 350 buah
13) Sejarah budaya sebanyak 225 buah
14) Ekonomi sebanyak 175 buah
15) Bahasa Indonesia sebanyak 500 buah
16) Bahasa arab sebanyak 450 buah
17) Pendidikan jasmani sebanyak 50 buah
4. Ruang OSIS
Kegiatan OSIS SMA KORPRI Banjarmasin sudah berjalan dengan
baik, karena semua kegiatan – kegiatan yang mereka laksanakan termuat
dalam Program Kegiatan OSIS yang telah disusun setelah pelantikan
pengurus – pengurus OSIS.
Kegiatan ekstakurikuler adalah kegiatan yang dilaksankanan di luar
jam pelajaran, biasanya dilaksanakan pada sore hari. Adapun kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di SMA KORPRI Banjarmasin adalah seperti
pramuka, olah raga dan music. Ekstrakurikuler olah raga yang ada di SMA
KORPRI Banjarmasin adalah basket, futsal, dan volliy.
5. Ruang UKS dan PMR
Ruang UKS ini cukup baik dan fasilitas yang tersedia juga lengkap
dan memadai sehingga jika ada siswa yang sakit dapat segera diberikan
perawatan. UKS di SMA KORPRI Banjarmasin ini dapat dikatakan cukup
aktif.
6. Musholla
Bangunan musholla terletak diantara ruang kelas dan perpustakaan.
Bangunan ini berfungsi untuk menunjang kegiatan keagamaan baik terkait
dengan mata pelajaran agama maupun untuk kepentingan peribadatan
23
seperti sholat. Bangunan ini agak kecil karena tidak dapat menampung
seluruh siswa saat melakukan sholat berjamaah, sehingga untuk
mengatasinya sekolah membuat jadual sholat berjamaah secara bergiliran.
Fasilitas yang cukup lengkap juga tersedia di musholla ini, mulai dari
fasilitas wudhu, sholat dan perlengkapan lain yang dapat mendukung
kegiatan keagamaan.
3.2 ADMINISRATSI SEKOLAH
1.Jadwal pelajaran
Jadwal pelajaran di sekolah ini dibuat dengan sistem nomor sesuai
dengan nomor urut guru mata pelajaran masing-masing. Di SMA KORPRI
Banjarmasin untuk hari Senin sampai kamis jam pelajaran dari pukul
07.30 – 14.00 WITA, pada hari Jum’at pukul 07.30 – 11.10 WITA dan
untuk hari Sabtu jam pelajaran dari jam 07.30 - 11.45 WITA. Jadwal
pelajaran telah disusun sedemikian rupa sehingga guru yang mengajar
pada hari yang sama dengan kelas yang berbeda tidak bertabrakan, dan
dengan adanya jadwal tersebut, bagi staf pengajar dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik dan tepat waktu. Setiap hari Senin jam pelajaran
pertama digunakan untuk pelaksanaan upacara bendera yang diikuti oleh
seluruh siswa dan guru. Setiap hari jumat dijam pelajaran pertama
dilaksanakan ceramah agama yang diikuti oleh seluruh siswa dan dewan
guru.
2. Keadaan Siswa
Siswa SMA KORPRI Banjarmasin memiliki latar belakang yang
berbeda-beda baik dari segi sosial, agama, tempat tinggal dan keadaan
ekonomi mulai dari kelas bawah sampai menengah ke atas. Perbedaan
kelas ekonomi dapat dilihat dari fasilitas yang mereka gunakan, mulai dari
berjalan kaki, bersepeda, naik angkutan umum sampai yang memakai
kendaraan pribadi seperti motor. Faktor ini tidak berpengaruh terhadap
sikap siswa yang satu dengan yang lainnya dalam pergaulan sekolah,
24
malah mereka saling membantu antara yang satu dengan yang lainnya,
baik dalam kegiatan ekstra kurikuler maupun kegiatan intra kurikuler.
Dilihat dari segi agama, siswa SMA Negeri 3 Banjarmasin ini
berasal dari jenis agama Islam dan Kristen protestan, Budha dan Hindu.
Sedangkan dari segi jenis kelamin, Dari 505 siswa yang ada, siswa laki-
laki berjumlah 272 orang dan perempuan berjumlah 233 orang. Dari data
dapat disimpulkan bahwa siswa laki-laki lebih dominan jumlahnya dari
siswa perempuan.
Siswa di sekolah ini terbagi dalam 15 kelas, 5 kelas untuk kelas X,
kelas XI terdiri dari 3 kelas IPS dan 2 kelas IPA serta kelas XII terdiri dari
3 kelas IPS dan 2 kelas IPA.
3. Keadaan Guru dan Staf
Jumlah seluruh dewan guru yang ada di SMA KORPRI
Banjarmasin, termasuk di dalamnya guru tidak tetap dan tenaga honorer
adalah 23 orang. Dari keseluruhan dewan guru yang menjalankan
aktifitasnya dapat diketahui bahwa pada umumnya mereka berpendidikan
sarjana. Untuk meningkatkan guru dan mata pelajaran sekolah ini juga
mengikutsertakan beberapa guru dalam penataran-penataran pemantapan
kerja guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP). Kegiatan ini biasanya dilaksanakan di setiap sekolah untuk
menangani satu mata pelajaran. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan
dapat menambah pengetahuan para guru sehingga kerja mereka semakin
optimal dalam membimbing siswa saat proses belajar mengajar.
Hubungan antara kepala sekolah, dewan guru, staf tata usaha serta
perangkat sekolah lainnya terlihat baik dan harmonis.
4. Penyelenggaraan Administrasi Sekolah
Penyelenggaraan administrasi sekolah ditetapkan berdasarkan
keputusan kepala sekolah. Proses administrasi sekolah yang dilakukan di
kantor tata usaha. Pembagian tugas didasarkan pada bidangnya masing-
masing. Kelapa sekolah telah membagi tanggung jawab dengan beberapa
orang wakil kepala sekolah, yaitu kepada wakil kepala sekolah bidang
25
kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, dan humas. Untuk
menjalankan administrasi tersebut, staf tata usaha bekerja sama dengan
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, BP/ BK, guru, dan komite sekolah.
Administrasi sekolah adalah suatu usaha untuk mendaya gunakan
semua sumber daya yang ada secara efektif dan efisien, dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Untuk itu diperlukan sejumlah
pengelolaan yang secara khusus meliputi :
1. Pengelolaan kesiswaan
2. Pengelolaan kepegawaian
3. Pengelolaan keuangan
4. Pengelolaan sarana dan prasarana
5. Pengelolaan surat-menyurat
6. Pengelolaan nilai
Sebagai Top Managerian, kepala sekolah memiliki fungsi dan tugas
yang sangat luas yang meliputi edikator, manager, administrator,
sepervisor, leader, inofator dan motifator. Di pundak kepala sekolah lah
letak maju mundurnya sekolah yang bersangkuatan, meskipun demikian
diperlukan kerja sama yang baik dari seluruh personil sekolah yang
meliputi guru, staf TU dan seluruh siswa, karena semua kegiatan tersebut
tidak dapat berjalan tanpa adanya dukungan dan kerja sama yang baik.
5. Interaksi Sosial dalam Lingkungan Internal Sekolah
1. Siswa dengan Siswa
Pada dasarnya interaksi yang terjadi antar siswa di SMA
KORPRI Banjarmasin adalah interaksi sebagi mana mereka bergaul
atau berhubungan di luar sekolah, hanya saja interaksi itu diikat dalam
suasana akademis, sehingga sebagiamana hubungan di luar sekolah,
kadang terjadi perselisihan di antara mereka sehingga tidak menutup
kemungkinan berujung pada perkelahian. Namun selama kegiatan
PPL I hal ini tidak terjadi.
Dari segi model interaksi di SMA KORPRI Banjarmasin ini
tidak terdapat fraksi - fraksi seperti kelompok tertentu (geng), yang
26
disetiap fraksi tersebut memiliki karakter dan ikatan – ikatan tertentu
berdasarkan satu kesamaan yang mengikat mereka, sehingga tidak ada
perbedaan antara miskin dan kaya ataupun yang lainnya. Walaupun
demikian ada ikatan emosional yang begitu kuat antara kelas ataupun
jurusannya.
2. Guru dengan Siswa
Hubungan guru dan siswa terjadi atas dasar peran dan fungsi
mereka. Siswa adalah orang yang menuntut ilmu dan pengajarnya
adalah guru. Sama seperti sekolah - sekolah pada umumnya interaksi
antar guru dan siswa dibangun atas dasar peran dan fungsi masing -
masing. Guru sebagai pemberi ilmu dan sekaligus mediator yang
memfasilitasi up-grading potensi keilmuan dan emosi siswa
sepertinya masih dipandang sebagai sosok yang lebih dan secara
kultural sebagai orang tua yang dihormati. Sedangkan siswa adalah
mereka yang berusia belia, berposisi sebagai orang yang diberi ilmu
sehingga dituntut untuk mematuhi apa yang disampaikan oleh guru.
Walaupun seperti di sekolah - sekolah lain, pada umumnya interaksi
guru dan siswa kadang di luar itu semua, di mana ketika bergaul atau
dalam keseharian sebagai pengajar, guru berposisi sebagai orang tua
kepada anaknya atau kadang juga berposisi sebagai sahabat tempat
bermain dan bercerita tanpa mengindahkan norma dan peraturan yang
berlaku.
3. Guru dengan Guru
Di SMA KORPRI Banjarmasin secara kasat mata memang
tidak ada bedanya dengan sekolah lain. Interaksi guru dengan guru
biasanya terjadi pada waktu istirahat, jam pelajaran sudah berakhir
atau waktu-waktu tertentu yang memungkinkan mereka bisa bertemu
seperti rapat, upacara bendera, serta pada waktu ceramah agama.
Akan tetapi pada kondisi normal, masing-masing disibukkan dengan
tuntutan profesi sebagai pengajar.
27
4. Guru dengan Pegawai
Selain hubungan struktural antara pegawai dengan guru,
tidak terdapat perbedaan pola interaksi yang disebabkan posisi
masing-masing.
5. Pegawai dengan Siswa
Antara siswa dengan pegawai sama persis dengan interaksi
siswa dengan guru, walaupun agak sedikit cair karena profesi sebagai
pegawai tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan posisi
akademis siswa, sehingga tidak ada beban dalam interaksi siswa
dengan pegawai di sekolah. Hubungan harmonis antara siswa dengan
pegawai ini salah satunya terlihat dari keakraban para siswa dengan
penjaga sekolah dimana mereka sering bermain bola bersama.
3.3 ANALISIS MENGENAI PERANGKAT PEMBELAJARAN
1.Program Tahunan dan Program Semester
Program tahunan dan program semester untuk mata pelajaran kimia
yang dibuat oleh para guru di SMA KORPRI Banjarmasin termasuk baik
sehingga alokasi waktu kegiatan belajar mengajar kimia dapat terlihat dengan
jelas dan semua materipun dapat diajarkan tepat waktu. Prota dan prosem
merupakan bagian dari program pengajaran. Prota yang dibuat guru membuat
alokasi waktu untuk setiap pokok bahasan dalam satu tahun pelajaran,
sedangkan prosem memuat alokasi waktu untuk setiap satuan bahasan pada
setiap semester.
Prosem mengacu pada prota dan berfungsi sebagai acuan pembuatan program
satpel atau persiapan mengajar, acuan kalender kegiatan belajar mengajar dan
untuk mencapai efisiensi serta efektifitas penggunaan waktu belajar efektif
yang tersedia.
2.Program Satuan Pelajaran dan Rencana Pembelajaran
1. Satuan Pelajaran
Persiapan mengajar program satuan pelajaran merupakan salah satu
bagian dari program pengajaran yang memuat satuan bahasan untuk
28
disajikan dalam beberapa pertemuan. Persiapan mengajar atau program
satuan pelajaran merupakan acuan untuk menyusun rencana pelajaran,
sehingga dapat berfungsi sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar agar lebih terarah dan berjalan efektif dan
efesien.
Dari hasil observasi persiapan mengajar dan program satpel
yang dibuat guru kimia sudah memenuhi kriteria :
a) Materi dan tujuan mengacu pada GBPP.
b) Proses belajar mengajar menunjang pembelajaran aktif dan
mengacu pada silabus.
c) Terdapat keselarasan antara tujuan, materi dan alat pembaca.
d) Dapat dilaksanakan.
e) Mudah dimengerti dan dipahami.
2. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran (Lesson Plan) yaitu perencanaan
pembelajaran untuk persiapan guru dalam pengelolaan proses
pembelajaran dalam satu kali tatap muka berupa catatan-catatan hasil
pemikiran guru itu sendiri. Ini berfungsi sebagai acuan untuk
melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar lebih efektif dan
efisien.
Dari hasil observasi persiapan mengajar dan program satpel
yang dibuat guru kimia sudah memenuhi kriteria :
a) Tujuan pembelajaran kelas
b) Materi pelajaran
c) Kegiatan pembelajaran
3.4 PROSES BELAJAR MENGAJAR
Observasi yang dilakukan yaitu pada kelas XI IPA 2 yang diajarkan oleh
Ibu Nor Halidah, S.Pd, secara umum proses belajar mengajar yang dilakukan
berjalan sudah baik. Adapun yang dapat dianalisis dari cara guru tersebut dalam
menyampaikan materi ” Hasil Kali Kelarutan “ adalah sebagai berikut:
29
1. Tahap Kegiatan Awal
Pada tahap ini kita dapat melihat keterampilan guru dalam membuka
pelajaran dimana Ibu Nor Halida, pertama – tama mengucapkan salam,
menyuruh ketua kelas untuk meminpin do’a sera mengabsen kehadiran siswa.
Selanjutnya ibu Nor Halida melakukan review kembali tugas yang diberikan
beliau minggu lalu kepada muridnya hal ini berlangsung selama + 10 menit.
Beliau tidak melakukan apersepsi karena pada saat itu sudah melanjutkan
pelajaran sebelumnya.
2. Tahap Kegiatan Inti
Pada tahap ini akan terlihat bagaimana proses belajar mengajar berlangsung.
Dari observasi yang dilakukan guru dan siswa memiliki buku pedoman yaitu
berupa buku paket dalam belajar dimana yang paling banyak digunakan
adalah buku terbitan erlangga. Ibu guru menyuruh beberapa murid untuk
mengerjakan soal latihan mereka di papan tulis dan kemudian guru bersama-
sama siswa lainnya memeriksa pekerjaan temannya di papan tulis. Kemudian
guru menjelaskan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menjawab
soal latihan dengan memberikan penjelasan dan langkah-langkah dalam
menyelesaikannya. Tahap ini berlangsung + 25 menit. Kemudian guru
menyuruh para siswa untuk membentuk kelompok dan membagikan tugas
pada masing-masing kelompok siswa dan menyuruh mereka membaca buku
paket mereka masing-masing dan setiap kelompok disuruh untuk mengambil
intisari dari yang mereka baca dan nantinya setiap kelompok akan
mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Pada Kegiatan ini kita
dapat melihat beberapa keterampilan dalam mengajar, antara lain:
a. Keterampilan Bertanya
Untuk keterampilan bertanya yang dilakukan oleh guru tersebut sudah baik,
hal ini dapat dilihat selama proses pembelajaran berlangsung, dimana
pertanyaan yang diajukan oleh guru tersebut dapat memancing siswa untuk
menjawab pertanyaan yang dilontarkan, sehingga interaksi antara guru
dengan siswa terjalin dengan baik dan hal ini juga mendorong siswa untuk
30
aktif dalam proses belajar mengajar. Namun cenderung dalam proses
pembelajaran ini siswa sering menjawab pertanyaan secara serentak.
b. Keterampilan Penguatan
Guru sudah melakukan penguatan dengan baik dan bervariasi, misalnya
seperti kata-kata bagus, ya, pintar, dan dengan mimik wajahnya. Guru
tersebut dapat menciptakan keantusiasan siswa dalam pembelajaran
c. Keterampilan Menjelaskan
Pada keterampilan ini sudah baik hal ini terlihat dari guru tersebut dalam
menjelaskan tidak menggunakan kalimat yang berbelit-belit dan
menggunakan contoh yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari.
d. Keterampilan Mengelola Kelas
Pada keterampilan ini guru sudah baik dimana guru dapat menciptakan
suasana yang kondusif serta kehangatan dan keantusiasan dari siswa, terjadi
interaksi antara siswa dan guru sehingga selama proses belajar mengajar
siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.
e. Keterampilan Mengadakan Variasi
Dalam proses belajar mengajar variasi yang digunakan guru sudah baik dari
segi gaya mengajarnya. Dimana guru tidak hanya berada di depan kelas saja
saat menjelaskan, melainkan guru juga berkeliling ke seluruh kelas saat
menjelaskan materi pelajaran.
f. keterampilan memimpin diskusi
Dalam proses belajar mengajar guru sudah bagus dalam hal memimpin
diskusi kelas, guru juga menjelaskan kepada siswa bagaimana diskusi yang
baik itu dan bagaimana cara menampilkan hasil diskusi mereka di depan
kelas.
3. Tahap Kegiatan Akhir
Pada tahap ini keterampilan guru dalam menutup pelajaran sudah baik
hal ini dapat dilihat dalam menutup pelajaran yaitu dengan menarik
kesimpulan, dan memberikan tugas kepada para siswa untuk dikerjakan di
rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
31
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Dari hasil observasi dan analisa data maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan tentang SMA KORPRI Banjarmasin sebagai berikut :
a. Memiliki tingkat kedisiplinan yang sangat baik, memiliki ruang kelas yang
cukup dengan 15 ruangan yaitu 5 ruangan kelas X, 5 ruangan kelas XI, 5
ruangan kelas XII terdiri atas dua jurusan IPA dan IPS.
b. Dalam proses belajar mengajar terutama dalam pengajaran kimia guru
sudah memiliki dan menguasai berbagai keterampilan mengajar sehingga
proses pembelajaran berjalan dengan lancar.
c. Metode-metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi
pelajaran pada saat observasi adalah ceramah, pembelajaran langsung dan
tanya jawab.
d. Memiliki sarana dan prasarana yang sangat menunjang pelaksanaan proses
kegiatan belajar mengajar dan peningkatan prestasi siswa, seperti adanya
administrasi sekolah, laboratorium IPA, perpustakaan, OSIS,
laboratorium komputer dan lain-lain.
e. Memiliki perangkat pembelajaran yang membantu kelancaran proses
belajar mengajar, yaitu silabus, program tahunan, program semester,
satuan pelajaran dan rencana pembelajaran.
4.2. SARAN-SARAN
a. Segala fasilitas, sarana dan prasarana yang sudah ada hendaknya terus
dijaga dan dipelihara serta dimanfaatkan semaksimal mungkin dan
alangkah lebih baik lagi jika diperbaharui dan ditambah.
b. Kebersihan dan keindahan kelas dan lingkungan sekolah yang sudah ada
supaya dipertahankan dan terus dipelihara.
c. Kedisiplinan siswa dan guru sudah cukup baik namun sebaiknya perlu
terus ditingkatkan.
32
d. Dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa hendaknya guru
mempunyai strategi khusus dan bervariasi dalam menyampaikan materi
sehingga hubungan antar siswa dan guru dapat berjalan sesuai fungsinya
dan tujuan pembelajaran yang direncanakan bisa tercapai.
e. Kedepannya mungkin bisa dibuka kelas jurusan bahasa, sehingga SMA
KORPRI Banjarmasin akan memiliki tiga jurusan.
33