bab i - addy1571's blog | kumpulan kti / skripsi / thesis ... · web viewbab i pendahuluan a....
TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kematian ibu adalah masalah yang kompleks, meliputi hal-hal
yang nonteknis seperti status wanita dan pendidikan. Walaupun masalah
tersebut perlu diperbaiki sejak awal, namun kurang realistis bila
mengharapkan perubahan drastis dalam tempo singkat, karena itu diperlukan
intervensi yang mempunyai dampak nyata dalam waktu relatif pendek
(Sarwono, 2006).
Dalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Safer (MPS),
disebutkan bahwa visi rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia
Sehat 2010 adalah kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman
serta bayi yang akan dilahirkan hidup sehat, dengan misinya menurunkan
kesakitan dan kematian maternal dan neonatal melalui pemantapan sistem
kesehatan di dalam menghadapi persalinan yang aman.
Perawatan antenatal yang teratur dapat menurunkan secara mendasar
mortalitas dan morbiditas Ibu dan anak, perawatan antenatal yang memadai
juga dapat mengurangi risiko dalam persalinan. Risiko dalam persalinan yang
sering dijumpai yaitu perpanjangan dari kelahiran bayi, partus lama, hal ini
tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan yaitu : power,
passage, passenger, psikis, penolong.
Faktor psikis dalam menghadapi persalinan merupakan faktor yang
sangat mempengaruhi lancar tidaknya proses kelahiran. Dukungan yang
penuh dari anggota keluarga penting artinya bagi seorang Ibu bersalin
terutama dukungan dari suami sehingga memberikan support moril terhadap
Ibu (Kartini, 1986).
Namun demikian faktor psikis selama ini belum mendapatkan
perhatian oleh penolong persalinan, hal ini sesuai dengan pendapat Kartono
(1986) yang menyatakan bahwa para dokter dan bidan hampir-hampir tidak
mempunyai waktu untuk memperhatikan kondisi psikis wanita tersebut,
sebab mereka biasanya disibukkan oleh faktor-faktor somatis (jasmaniah).
Pada umumnya para dokter dan bidan menganggap tugas mereka telah
selesai apabila bayinya sudah lahir dengan selamat dan ibunya tidak
menunjukkan tanda-tanda patologis (Kartono, 1986).
Menurut data WHO, sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah
persalinan atau kelahiran yang dirujuk oleh tenaga kesehatan (bidan), terjadi
di negara-negara berkembang, sehingga ibu hamil sering merasa cemas
terhadap kehamilannya.
Data resmi yang dimiliki Departemen Kesehatan menyebutkan, angka
kematian ibu (AKI) di Indonesia terus mengalami penurunan. Meski secara
garis besar angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi walaupun di
sisi lain sudah terjadi penurunan dari 307/100.000 kelahiran hidup pada
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia/SDKI 2002/2003 menjadi
2
262/100.000 kelahiran hidup. "Pada tahun 2007 laporan Balai Pengobatan
Swasta (BPS) menyebutkan AKI menjadi 248/100.000 kelahiran, Dibanding
dengan angka kematian ibu di negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia,
dan Singapura, maka Indonesia memang masih cukup jauh tertinggal, karena
Singapura sudah 6/100.000 dan angka itu boleh dikatakan sebagai suatu
keadaan yang sangat ideal. Pada tahun 2009, diharapkan pemerintah
mampu menurunkan AKI menjadi 226/100.000 kelahiran hidup, dan angka
kematian bayi baru lahir (AKBBL) 15/1000 kelahiran hidup (KH) pada tahun
2009. Penyebab kematian ibu, sesuai penelitian beberapa pihak, paling
banyak adalah akibat pendarahan, dan penyebab tidak langsung lainnya
seperti terlambat mengenali tanda bahaya karena tidak mengetahui
kehamilannya, terlambat mencapai fasilitas untuk persalinan, dan terlambat
untuk mendapatkan pelayanan (Dinkes Kaltim, 2008).
Peran seorang ibu sangat besar dalam pertumbuhan, perkembangan
bayi dan anak. Ibu hamil yang mengalami gangguan kesehatan bisa
berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan
masa pertumbuhan bayi dan anaknya nanti. Bila dibandingkan dengan target
nasional 90 % menunjukkan bahwasanya Sumatera Utara sampai saat ini
belum mencapai target. Dari kondisi tersebut di atas didapatkan keadaan
kesehatan masyarakat dengan indikator kematian ibu sebesar 307/100.000
KH (SKKT 2001) dan kematian bayi 35/1000 KH (SDKI 2002- 2003).
3
Masyarakat masih menganggap paradigma persalinan merupakan
pertaruhan hidup dan mati, sehingga wanita yang akan melahirkan
mengalami ketakutan-ketakutan, khususnya takut mati baik bagi dirinya
sendiri ataupun bayi yang akan dilahirkannya (Kartini, 1986).
Melihat fenomena di atas, menunjukkan bahwa proses persalinan
selain dipengaruhi oleh faktor passage, passanger, power dan penolong,
faktor psikis juga sangat menentukan keberhasilan persalinan. Dimana
kecemasan atau ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang timbul
karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tapi sumbernya
sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (intra psikis) dapat
mengakibatkan persalinan menjadi lama/partus lama atau perpanjangan Kala
II (Depkes RI Pusdiknakes).
Berdasarkan pre survey bulan Januari – Februari 2009 di RSU. Dr.
F.L. Tobing Sibolga terdapat 30 ibu hamil dalam trisemester III yang akan
bersalin, 20 diantaranya ibu primigravida dan multigravida menyatakan
cemas dalam menghadapi proses persalinan. Gangguan psikis dapat juga
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, terutama tentang proses
mekanisme persalinan. Berdasarkan hal tersebut penulis ingin meneliti
tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kecemasan Dalam
Menghadapi Persalinan di RSU. Dr. F. L. Tobing Sibolga Tahun 2009”.
4
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu hamil
tentang kecemasan dalam menghadapi persalinan di RSU. Dr. F. L. Tobing
Sibolga tahun 2009?”.
C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
kecemasan dalam menghadapi persalinan di RSU. Dr. F. L. Tobing
Sibolga tahun 2009.
C.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang kecemasan dalam
menghadapi persalinan berdasarkan umur.
b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang kecemasan dalam
menghadapi persalinan berdasarkan pendidikan.
c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang kecemasan dalam
menghadapi persalinan berdasarkan pekerjaan.
d. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang kecemasan dalam
menghadapi persalinan berdasarkan paritas.
5
D. Manfaat Penelitian
D.1. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang
kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
D.2. Bagi Ibu Hamil
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan ibu hamil khususnya
tentang kecemasan dalam menghadapi persalinan
D.3. Bagi Tempat Penelitian
Sebagai bahan masukan bagi rumah sakit dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan khususnya tentang kecemasan dalam
menghadapi persalinan.
6
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
A.1. Defenisi
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “Tahu” dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu,
pengetahuan umumnya datang dari penginderaan yang terjadi melalui panca
indra manusia, yaitu: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoadmojo, 2003).
Penelitian Roger (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang
mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut
terjadi proses yang berurutan, yaitu:
1. Awarenes (Kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
2. Interest (Merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tertentu, di sini
sikap subjek sudah mulai timbul.
7
3. Evaluation (Menimbang-nimbang) terhadap baik buruknya stimulus
terhadap bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik
sekali.
4. Trial (Mencoba), dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu
sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
5. Adoption (Adaptasi), dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
A.2. Domain kognitif
Menurut Notoatmodjo (2002) Tingkat pengetahuan yang tercakup di
dalam domain kognitif pada manusia mempunyai 6 tingkatan, yaitu:
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari
sebelumnya, termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang diterima.
2. Memahami (Comprehension)
Materi tersebut secara benar. Memahami diartikan sebagai suatu
kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat menginterpretasikan.
3. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
8
4. Analisis (Analysis)
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur
organisasi tersebut dan kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (Syntesis)
Menunjukkan pada suatu kemampuan meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian-
penelitian terhadap suatu objek. Penelitian itu berdasarkan suatu kriteria
yang ditentukan sendiri dengan menggunakan kriteria yang telah ada,
pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau respon dan ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui
atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut
A.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
1. Umur
Umur adalah variabel yang sudah diperhatikan dalam penyelidikan
epidemiologi, yaitu pada angka kesulitan ataupun angka kematian
(Notoatmodjo, 2003).
Umur seseorang dapat mengetahui perubahan selama kehamilan
wanita hamil banyak membutuhkan dukungan dari lingkungan
9
keluarga, suami untuk meningkatkan dukungan kesehatan secara
optiomal. Masing-masing wanita hamil harus dikaji secara teliti,
misalnya perkembangan fisik dan perhatian serta kemampuan
untuk memeriksakan kesehatan ibu hamil (Depkes RI, 2000).
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan peran penting dalam proses tumbuh
kembang seluruh kemampuan dan perilaku manusia. Dengan
pendidikan manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan.
Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan semakin
berkualitas pengetahuan seseorang. Tingkat pendidikan juga
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi
seseorang untuk lebih mudah menerima ide teknologi baru
(Notoatmodjo, 2003).
3. Pekerjaan
Pekerjaan adalah aktivitas yang dilakukan seseorang setiap hari
dalam kehidupannya. Pengalaman dan pendidikan seseorang dari
sejak kecil akan mempengaruhi sikap dan penampilan seseorang.
Hurlock mengemukakan bahwa kesesuaian antara pekerjaan
dalam diri seseorang memberikan kesan dan pengetahuan
tersendiri (Hurlock, 2002).
10
4. Paritas
Paritas adalah jumlah kehamilan yang pernah dialami oleh si ibu
atau jumlah anak yang dikandung yang berpengaruh pada
kesehatan ibu dan anak. Paritas adalah jumlah ibu hamil yang
akan melahirkan anak. Semakin sering ibu melahirkan maka
semakin banyak pengalaman yang diperoleh tentang metode
merawat bayi (Hurlock, 1998).
B. Kecemasan
B.1. Defenisi
Kecemasan adalah keadaan yang menggambarkan suatu pengalaman
subyektif mengenai ketegangan mental kesukaran dan tekanan yang
menyertai suatu konflik atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak
menyenangkan serta ada hubungannya berbagai perasaan yang sifatnya
difuss, yang sering bergabung atau disertai gejala jasmani.
B.2. Macam/diagnosa Kecemasan
1. Kecemasan Akut
Definisi Pada keadaan ini perasaan sakit berat, dan takut bisa
berjalan beberapa menit atau beberapa jam. Mungkin penderita
sadar, sebelumnya punya pengalaman emosi (biasa terdapat pada
Ibu yang akan bersalin).
11
Gejala-gejala :
Perasaan takut
Mudah berdebar-debar
Hyperventilasi
Perasaan payah (lemah, lesu)
Tachy cardi
Hyperhyrosis
Pernafasan kasar
Hypertensi sifatnya sistolik
Diarrhee
Polyuri (sering kencing)
Perasaan tersumbat di tenggorokan dsb.
2. Kecemasan Kronis
Definisi : Kecemasan timbul untuk sebab yang tidak diketahui (tidak
di sadari)
Mungkin karena penderita tidak tahu sebab maka justru
kecemasannya akan bertambah, sehingga fisik makin bertambah
pula.
Gejala-gejala :
Sakit kepala
Keluhan-keluhan gastro intestinal
12
Kelelahan
Pada pemeriksaan fisik lengkap tidak ditemukan kelainan apa-
apa
B.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan dalam Persalinan
1. Takut Mati
Perasaan takut mati biasanya muncul karena belum menyadari
akan nilai hidup dan kematian, kecemasan yang muncul pada
intinya adalah disebabkan karena hati dan hidup tidak ada
ketentraman, orang yang cemas adalah karena dirinya tidak
mengenal takdir nasib dari Tuhan. Ketakutan terhadap kematian
biasanya muncul pada orang yang tidak memiliki kepercayaan dan
keyakinan terhadap Tuhan. Ketidaksiapan menghadapi kematian
menimbulkan kecemasan saat Ibu menghadapi persalinan.
2. Trauma Kelahiran
Trauma kelahiran ini berupa ketakutan akan berpisahnya bayi dari
rahim Ibunya, ketakutan berpisah ada kalanya menghinggapi
seorang Ibu yang merasa amat takut kalau bayinya akan terpisah
dari dirinya, seolah-olah Ibu tersebut menjadi tidak mampu
menjamin keselamatan bayinya.
13
3. Perasaan berdosa atau bersalah terhadap Ibunya
Sejak kecil kita mendapat perawatan orang tua dengan kasih
sayang, setelah beranjak dewasa tentu kita ingin membalas budi
orang tua, masalah terjadi manakala kita tidak dapat membalas budi
orang tua dan apa yang terjadi pada diri kita saat ini tidak sesuai
harapan orang tua (Bambang, 1987)
4. Ketakutan Melahirkan
Ketakutan melahirkan berhubungan dengan proses melahirkan
yang berkaitan dengan Ibu, kejadian melahirkan merupakan
peristiwa besar yang membawa Ibu berada antara hidup dan mati,
menyebabkan Ibu merasa cemas akan keadaannya, dukungan
yang penuh dari anggota keluarga penting artinya bagi seorang Ibu
bersalin terutama dukungan suami sehingga memberikan support
moril terhadap Ibu (Kartono, 1986)
B.4. Tingkat Kecemasan
Menurut Stuart & Sudden (1998), tingkat kecemasan dapat terbari
menjadi 4, yaitu :
1. Kecemasan ringan atau Mild anxiety
Adalah suatu kecemasan yang masih ringan. Pada tingkat ini sebenarnya
merupakan hal yang sehat karena merupakan tanda bahwa antara lain
keadaan jiwa dan tubuh manusia agar dapat mempertahankan diri dan
14
lingkungan yang serba berubah. Kecemasan dapat sangat bersifat
konstruktif bila dilakukan dengan secara sehat dan normal.
2. Kecemasan sedang atau moderate
Adalah suatu kemampuan yang menyempit, ada gangguan atau
hambatan dalam perbaikan dirinya, terjadi peningkatan respirasi dan
denyut nadi.
3. Kecemasan berat atau Severe
Adalah adanya perasaan-perasaan canggung terhadap waktu atau
perhatian, persepsi menurun, tidak konsentrasi, kesulitan komunikasi,
hyperventilasi, tachicardi, mual dan sulit kepala.
4. Panik atau Panic
Individu sangat kacau sehingga berbahaya bagi diri maupun orang lain.
Tidak mampu bertindak, berkomunikasi dan berfungsi secara aktif.
B.5. Ciri-ciri Kecemasan
Menurut Jeffery S., (2003:164) beberapa ciri dan kecemasan adalah
1. Ciri Fisik
a) Kegelisahan, kegugupan
b) Tangan atau anggota tubuh yang bergetar atau gemetar
c) Banyak berkeringat
d) Mulut atau kerongkongan terasa kering, sulit menelan
e) berdebar keras berdetak kencang
f) Terdapat gangguan sakit perut atau mual
15
g) Wajah terasa memerah dan merasa sensitif atau mudah marah
2. Ciri-ciri Behavioral
a) Perilaku menghibur
b) Perilaku melekat dan dependent
c) Perilaku terguncang
d) Ciri-ciri Kognitif
e) Khawatir tentang sesuatu
f) Kecemasan akan kehilangan kontrol
g) Berfikir bahwa semuanya tidak lagi bisa dikendalikan
h) Pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan
i) Sulit berkonsentrasi
B.6. Anxiety Rating Sacle atau Skala Kecemasan
Menurut Hamilton (1998), skala kecemasan terbagi beberapa aspek :
1. Aspek Psikologis
a) Perasaan cemas: cemas, firasat buruk, cemas, mudah tersinggung.
b) Ketegangan: merasa cemas, letih, mudah terkejut, mudah menangis,
gemetar, gelisah, tidak dapat istirahat.
c) Kecemasan: pandangan gelap, cemas ditinggal sendiri, cemas pada
orang asing, cemas pada binatang besar, cemas pada kerumunan
orang banyak, cemas keramaian lalu lintas.
d) Gangguan kecerdasan: sukar berkonsentrasi, daya ingat buruk.
e) Perasaan depresi: hilang minat, sedih, perasaan berubah setiap hari.
16
2. Aspek Fisiologis
a) Gangguan tidur: sukar tidur, terbangun pada malam hari, mimpi buruk,
mimpi menakutkan, tidur pulas, bila terbangun badan lemas, sering
mimpi.
b) Gejala somatik atau otot-otot: nyeri otot, kaku, kedutan, gigi
gemerutuk, suara tidak stabil.
c) Gejala sensorik: penglihatan kabur, gelisah, muka merab, merasa
lemas.
d) Gejala Kardiovaskuler: tachycardi, nyeri dada, denyut nadi meningkat,
merasa lemah, denyut jantung berhenti sejenak.
e) Pernafasan: merasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering
menarik nafas pendek.
f) Ganguan Gastrointestinal: sulit menelan, gangguan penceranaan,
nyeri lambung, mual muntah, pernafasan perut.
g) Gangguan Urogenital: tidak dapat menahan kencing, frigiditas,
amenorrhoe.
h) Gangguan Otonom: Mulut kering, muka merah, berkeringat, bulu roma
berdiri.
i) Perilaku sesaat: gelisah, tidak tenang, jari gemetar, muka tegang,
tonus otot meningkat, mengerutkan dahi, nafas pendek dan cepat.
17
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini adalah “Gambaran pengetahuan ibu
hamil tentang kecemasan dalam menghadapi persalinan di RSU. Dr. F.L.
Tobing Sibolga Tahun 2009” dapat digambarkan sebagai berikut :
BAGAN III A
Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Independent Variabel Dependent
B. Defenisi Operasional
B.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh responden tentang
kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan, dengan kategori :
a. Baik : apabila skor yang diperoleh 76-100%, bila jumlah soal
dijawab benar 16-20 dari 20 pertanyaan yang diberikan
b. Cukup : Apabila skor yang diperoleh 55-75%, bila jumlah soal
18
1. Umur2. Pendidikan3. Pekerjaan4. Paritas
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kecemasan Dalam
Menghadapi Persalinan
dijawab dengan benar 12-15 dari 20 pertanyaan yang
diberikan.
c. Kurang : Bila skor yang diperoleh <55%, bila jumlah soal dijawab
0-11dari 20 pertanyaan yang diberikan.
Skala ukur : Ordional
Alat ukur : Kuesioner
B.2. Umur
Adalah usia responden saat dilakukan penelitian dengan kategori :
a. 20-25 tahun
b. 26-30 tahun
c. 31-35 tahun
d. 36-40 tahun
Skala ukur : Interval
Alat ukur : Kuesioner
B.3. Pendidikan
Pendidikan adalah jenis pendidikan formal yang terakhir yang
diselesaikan oleh responden, dengan kategori :
a. Pendidikan Dasar : SD, SLTP sederajat
b. Pendidikan Menengah : SMA sederajat
c. Pendidikan Tinggi : Akademi, Sarjana
Skala ukur : Ordinal
Alat ukur : Kuesioner
19
B.4. Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau akrivitas responden sehari-hari,
dengan kategori :
a. Pegawai Negeri
b. Pegawai swasta
c. Wiraswasta
d. IRT (Ibu rumah tangga)
Skala ukur : Nominal
Alat ukur : Kuesioner
B.5. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan responden baik
lahir hidup maupun mati
Skala ukur : Ordinal
Alat ukur : Kuesioner
Hasil ukur : a. 0 orang
b. 1 orang
c. 2 orang
d. 3 orang
e. >4 orang
20
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran
pengetahuan ibu hamil tentang kecemasan ibu hamil dalam menghadapi
persalinan.
D. Lokasi dan Waktu Penelitian
D.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSU. Dr. F.L. Tobing Sibolga Tahun 2009
dengan alasan :
a. Karena ibu yang sedang hamil bersedia diwawancarai sehingga
memenuhi syarat untuk dijadikan dalam sampel penelitian
b. Karena lokasi tersebut dekat dengan tempat tinggal peneliti
D.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai April – Juni tahun 2009
KegiatanWaktu Penelitian
April Mei Juni Juli1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan judulPenyiapan izin lokasiPenyusunan proposalPersiapan ujianUjian proposalPengumpulan dataAnalisa dataKonsultasi laporan penelitianSeminar hasil penelitianPenggandaan hasil penelitian
21
E. Populasi dan Sampel
E.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan ibu hamil yang berkunjung di RSU. Dr.
F.L. Tobing Sibolga pada bulan Januari – Juni 2009, yaitu sekitar 385 orang.
E.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan Accidental Sampling yaitu
dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada
pada saat penelitian dilakukan. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian
ini adalah jumlah seluruh ibu hamil yang berkunjung ke RSU. Dr. F.L. Tobing
Sibolga mulai tanggal 27 Juni 2009 sampai 19 Juli tahun 2009.
F. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan menggunakan data primer, dengan
membagikan kuesioner sebagai alat ukur, kemudian kuesioner dikumpulkan
kembali oleh peneliti, setelah kuesioner tersebut selesai diisi oleh responden.
Namun terlebih dahulu memberikan penjelasan singkat tentang kuesioner
yang akan diberikan untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil dalam
menghadapi persalinan.
22
G. Pengolahan Data dan Analisa Data
G.1. Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul diolah dengan cara manual melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Memeriksa (Editing)
Dilakukan untuk memeriksa kuesioner dengan tujuan agar data
yang masuk dapat diolah secara benar sehingga pengolahan data
dapat memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang telah
diteliti kemudian melakukan pendataan ulang terhadap responden
bila terdapat kesalahan atau kekurangan.
2. Pengkodean (Coding)
Data yang telah terkumpul diberi kode dalam bentuk angka untuk
mempermudah dalam pengolahan data.
3. Tabulasi (Tabulating)
Setelah data diolah, kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi
frekuensi.
G.2. Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan cara deskriptif dengan melihat
presentase data yang terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, kemudian dicari jumlah presentase yang terbesar dari jumlah
23
masing-masing responden, selanjutnya dihubungkan dengan menggunakan
teori kepustakaan yang ada.
24
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes kaltim, 2008, http://dinkeskaltim.com/index2.php?option=comcontent& dopdf=1&id=72
Dariyo, A. 1997. Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Menghadapi Kelahiran Bayi Pada Wanita Hamil Pertama. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
Effendi, R. W., dan Thahjono, E. 1999. Hubungan Antara Perilaku Coping pada Dukungan Sosial Dengan Kecemasan Pada Ibu Hamil Anak Pertama. Anima, Vol. 14. 54, 224-228
Kartono, K. 1992. Psikologi Wanita Jilid 2: Mengenal Wanita Sebagai Ibu Dan Nenek. Bandung: Mandar Maju
Manuaba Ida Bagus Gde, 1998, Ilmu kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan, EGC : Jakarta
Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, EGC : Jakarta
Notoadmodjo S, 1997, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta
_____, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta : Jakarta
_____, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta
Prawirohardjo Sarwono, 2002, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), 1994. Jakarta
Wiknjosastro, 2006, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo : Jakarta
25