bab i pendahuluaneprints.undip.ac.id/66372/2/bab_i.pdf1 bab i pendahuluan 1.1 latar belakang...

17
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Urbanisasi telah menjadi sebuah fenomena yang terjadi di seluruh belahan dunia. Terjadinya urbanisasi salah satunya ditandai dengan meningkatnya proporsi penduduk kota akibat pertambahan penduduk alamiah ataupun proses perpindahan penduduk menuju wilayah perkotaan. Perpindahan penduduk disebabkan karena adanya faktor penarik dari wilayah perkotaan dan faktor pendorong dari wilayah pedesaan. (Bintarto, 1984) Peranan kota dengan penduduknya semakin penting fungsinya terhadap perkembangan daerah di sekitarnya. Pengaruh ini menarik penduduk desa, sehingga kemudian banyak terjadi perpindahan penduduk dari desa ke kota. Pertumbuhan urbanisasi yang terlalu cepat dapat menimbulkan berbagai permasalahan jika sebuah kota tidak siap mengantisipasi perubahan pertumbuhan tersebut. Salah satu permasalahan yang timbul akibat terjadinya urbanisasi adalah, pertumbuhan penduduk pada wilayah perkotaan yang tidak terkendali dan ketersedian ruang yang semakin terbatas. Sebagai Ibu Kota Negara, Jakarta menjadi pusat berbagai aktivitas atau kegiatan baik itu ekonomi, sosial maupun politik. Dalam perekonomian, Jakarta berperan dalam upaya menggerakan roda perekonomian nasional dengan berbagai sentra aktivitas perbankan dan keuangan serta pusat bisnis dan perdagangan, hal tersebut terlihat dari peredaran dan perputaran uang yang mencapai lebih dari 50 persen total uang yang beredar di Indonesia. Sementara dalam politik, Jakarta merupakan pusat pemerintahan dan kekuasaan nasional. Oleh sebab itu, Jakarta menjadi magnet bagi penduduk dari wilayah lain untuk berdatangan mencari pekerjaan dan tempat tinggal. Akibatnya lonjakan pertumbuhan penduduk tidak dapat terhindarkan. Pertumbuhan penduduk suatu kota memberikan dampak bagi kemajuan kota akibat munculnya aktivitas-aktivitas baru yang menuntut ketersediaan lahan, namun dapat menimbulkan permasalahan karena ketersediaan lahan dan daya dukung kota yang terbatas. Bertambahnya penduduk di Jakarta menuntut suatu upaya penyediaan sarana dan prasarana penunjang, seperti penyediaan prasarana jalan, air bersih, drainase dan listrik serta penyediaan berbagai sarana pelayanan dan jasa seperti rumah sakit, sekolah dan lain sebagainya. Selain penyediaan kebutuhan sarana dan prasarana, pemerintah juga perlu menyediakan lahan untuk kawasan perumahan atau permukiman. Sinulingga B (1999), mengemukakan di dalam setiap rencana kota terlihat bahwa penggunaan lahan untuk permukiman mengambil bagian yang paling besar. Maka dari itu kebutuhan akan tempat tinggal merupakan salah satu bagian yang harus dipersiapkan dan direncanakan dalam pembangunan nasional. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang

Upload: others

Post on 25-Jan-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Urbanisasi telah menjadi sebuah fenomena yang terjadi di seluruh belahan dunia.

    Terjadinya urbanisasi salah satunya ditandai dengan meningkatnya proporsi penduduk kota akibat

    pertambahan penduduk alamiah ataupun proses perpindahan penduduk menuju wilayah perkotaan.

    Perpindahan penduduk disebabkan karena adanya faktor penarik dari wilayah perkotaan dan faktor

    pendorong dari wilayah pedesaan. (Bintarto, 1984) Peranan kota dengan penduduknya semakin

    penting fungsinya terhadap perkembangan daerah di sekitarnya. Pengaruh ini menarik penduduk

    desa, sehingga kemudian banyak terjadi perpindahan penduduk dari desa ke kota. Pertumbuhan

    urbanisasi yang terlalu cepat dapat menimbulkan berbagai permasalahan jika sebuah kota tidak siap

    mengantisipasi perubahan pertumbuhan tersebut. Salah satu permasalahan yang timbul akibat

    terjadinya urbanisasi adalah, pertumbuhan penduduk pada wilayah perkotaan yang tidak terkendali

    dan ketersedian ruang yang semakin terbatas.

    Sebagai Ibu Kota Negara, Jakarta menjadi pusat berbagai aktivitas atau kegiatan baik itu

    ekonomi, sosial maupun politik. Dalam perekonomian, Jakarta berperan dalam upaya menggerakan

    roda perekonomian nasional dengan berbagai sentra aktivitas perbankan dan keuangan serta pusat

    bisnis dan perdagangan, hal tersebut terlihat dari peredaran dan perputaran uang yang mencapai lebih

    dari 50 persen total uang yang beredar di Indonesia. Sementara dalam politik, Jakarta merupakan

    pusat pemerintahan dan kekuasaan nasional. Oleh sebab itu, Jakarta menjadi magnet bagi penduduk

    dari wilayah lain untuk berdatangan mencari pekerjaan dan tempat tinggal. Akibatnya lonjakan

    pertumbuhan penduduk tidak dapat terhindarkan. Pertumbuhan penduduk suatu kota memberikan

    dampak bagi kemajuan kota akibat munculnya aktivitas-aktivitas baru yang menuntut ketersediaan

    lahan, namun dapat menimbulkan permasalahan karena ketersediaan lahan dan daya dukung kota

    yang terbatas.

    Bertambahnya penduduk di Jakarta menuntut suatu upaya penyediaan sarana dan prasarana

    penunjang, seperti penyediaan prasarana jalan, air bersih, drainase dan listrik serta penyediaan

    berbagai sarana pelayanan dan jasa seperti rumah sakit, sekolah dan lain sebagainya. Selain

    penyediaan kebutuhan sarana dan prasarana, pemerintah juga perlu menyediakan lahan untuk

    kawasan perumahan atau permukiman. Sinulingga B (1999), mengemukakan di dalam setiap rencana

    kota terlihat bahwa penggunaan lahan untuk permukiman mengambil bagian yang paling besar.

    Maka dari itu kebutuhan akan tempat tinggal merupakan salah satu bagian yang harus dipersiapkan

    dan direncanakan dalam pembangunan nasional. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang

  • 2

    sedemikian pesatnya, permasalahan muncul akibat pertumbuhan penduduk berbanding terbalik

    dengan ketersediaan lahan di Jakarta. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan suatu usaha

    untuk memanfaatkan lahan yang terbatas dengan semaksimal mungkin dengan konsep hunian

    vertikal. Apartemen atau vertical housing dapat menjadi salah satu solusi dari keterbatasan lahan

    serta tingginya harga lahan pada wilayah perkotaan saat ini.

    Menurut Neufert (1980), apartemen merupakan suatu bangunan hunian yang dipisahkan

    secara horizontal dan vertikal agar tersedia hunian yang berdiri sendiri dan mencakup bangunan

    bertingkat rendah atau bangunan tinggi, dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang sesuai dengan

    standart yang ditentukan. Bambang (2014) mengatakan bahwa konsep pembangunan tempat tinggal

    vertikal ini bukanlah sebuah solusi terbaik, karena walaupun dapat mengoptimalkan penggunaan

    lahan, namun konsep ini menyebabkan pertambahan nilai konstruksi sebesar 1,8 persen dari nilai

    konstruksi pada umumnya. Walaupun begitu, permintaan akan hunian apartemen semakin diminati,

    selain dikarenakan keterbatasan lahan dan tingginya harga lahan pada wilayah perkotaan, gaya hidup

    masyarakat perkotaan juga menyebabkan terjadinya pergeseran minat dari landed housing ke vertical

    housing.

    Besarnya permintaan akan unit hunian/tempat tinggal dapat berdampak pada tingginya

    harga yang ditawarkan. Untuk masyarakat berpenghasilan tinggi, harga tidak menjadi bahan

    pertimbangan dalam membeli suatu apartemen, namun berlaku sebaliknya untuk kalangan

    masyarakat menengah ataupun menengah kebawah. Menurut Akmal (2007) dalam Anastasia (2014),

    nilai pasar/harga apartemen dipengaruhi oleh faktor lokasi dan fasilitas. (Frew dan Judd, 2013 dalam

    Anastasia 2014) Variabel lokasi dan fasilitas merupakan atribut yang menjadi bahan pertimbangan

    utama dalam menentukan nilai pasar apartemen. Sebesar 95% variasi harga apartemen yang ada

    dipengaruhi oleh variabel lokasi dan fasilitas dari apartemen tersebut. Semakin jauh jarak apartemen

    ke pusat kota, harga yang ditawarkan semakin rendah. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan

    Janssen (2003) menyatakan bahwa 93% variasi harga jual apartemen dipengaruhi oleh luasan dan

    jarak apartemen ke Central Business District (CBD) area.

    Apartemen cenderung dibangun dekat kawasan bisnis atau pusat kota. Beberapa apartemen

    justru berada di sebuah bangunan mixed-used yang menjadi satu dengan perkantoran atau pertokoan.

    Lokasi yang strategis ini memberikan efisiensi waktu dan kemudahan mobilitas bagi penghuni

    apartemen. Selain itu, fasilitas yang menunjang penghuni apartemen seperti taman, sarana olahraga

    (kolam renang, lapangan tenis, pusat kebugaran), lahan parkir dan supermarket juga memberikan

    nilai tambah pada apartemen tersebut. Beberapa apartemen juga menyediakan business center

    bahkan mixed-use apartment yang dilengkapi mall, perkantoran atau hotel.

    Sejak tahun 2006, pemerintah mencanangkan program pembangunan nasional untuk

    hunian penduduk dengan konsep 1.000 tower vertical housing pada kota-kota besar di Indonesia.

  • 3

    Program pembangunan 1.000 tower vertical housing ini dikhususkan bagi daerah-daerah dengan

    tingkat urbanisasi dan kepadatan yang tinggi, yaitu kota-kota besar yang ada di seluruh Indonesia,

    salah satunya adalah Kota Jakarta. Program ini merupakan proyek kerjasama antara pemerintah

    dengan pihak swasta yang terwujud dalam pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami)

    atau apartemen bersubsidi. Sumber dana dalam pembangunan rumah susun ini berasal dari partisipasi

    pihak swasta dalam hal ini pengembang. Semenjak awal dicanangkannya program 1.000 tower ini,

    terdapat beberapa developer yang turut berpartisipasi.

    Berdasarkan data kompasiana, pada tahun 2015 tercatat sekitar 19 rusunami telah dibangun

    dan beroperasi di Jakarta, seperti Apartemen Menara Cawang, Pancoran Riverside, Pakubuwono

    Terrace, Sentra Timur Residence, Green Park View, Kalibata City, Woodland Park dan lain

    sebagainya. Rusunami-rusunami tersebut sebagian besar telah beroperasi dan dihuni oleh

    masyarakat. Dari ke-19 rusunami tersebut, masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda

    mulai dari segi lokasi, fasilitas maupun harga yang ditawarkan. Setiap rusunami memiliki

    keunggulan dan penawaran tersendiri agar dapat menarik masyarakat untuk menjadikan rusunami

    tersebut sebagai tempat tinggal.

    Salah satu apartemen yang turut berpartisipasi dalam program 1000 tower vertical housing

    adalah Apartemen Kalibata City. Berdasarkan data dari developer, pada awal pembangunan

    apartemen Kalibata City pada bulan Mei 2008 tercatat bahwa total unit hunian yang berjumlah 6.300

    unit terjual hanya dalam waktu empat bulan. Hingga pada tahap akhir pembangunan, yaitu tahun

    2011, sekitar 12.000 unit apartemen Kalibata City telah habis terjual. Hal tersebut membuktikan

    bahwa permintaan masyarakat akan unit hunian di apartemen Kalibata City cukup tinggi. Pada awal

    dipasarkan, apartemen Kalibata City hadir dengan harga yang relatif rendah dengan fasilitas yang

    lengkap dan lokasi yang strategis, hal inilah yang menjadi latarbelakang tingginya minat masyarakat

    terhadap Apartemen Kalibata City.

    1.2 Perumusan Masalah

    Padatnya aktivitas penduduk Jakarta yang memiliki bermacam aktivitas, tentunya

    mengarahkan pada tren untuk memilih hunian dekat dengan pusat aktivitas. Masyarakat memilih

    tinggal pada lokasi hunian yang berdekatan dengan lokasi/tempat bekerja, pusat perbelanjaan atau

    pertokoan dan fasilitas umum lainnya. Hal ini dilakukan agar dapat meminimalisir biaya yang

    dikeluarkan untuk transportasi serta mempersingkat waktu tempuh yang dibutuhkan.

    Apartemen Kalibata City terletak di Kecamatan Pancoran yang merupakan salah satu

    kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Selatan. Seperti yang diketahui, Jakarta Selatan adalah pusat

    berbagai aktivitas bisnis, perkantoran, perdagangan dan jasa maupun pemerintahan. Pusat aktivitas

    seperti perkantoran dan perdagangan tersebut berada tidak jauh dari Apartemen Kalibata City. Hal

    ini menempatkan Apartemen Kalibata City pada lokasi yang strategis. Tepat di sekitar kawasan

  • 4

    Apartemen Kalibata City juga terdapat berbagai pusat aktivitas, seperti shopping mall Kalibata

    Square yang berada tepat di seberang apartemen, serta perkantoran yang berada tepat di depan

    kawasan apartemen. Tidak jauh dari Apartemen Kalibata City terdapat stasiun kereta api Duren Tiga

    yang dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki.

    Selain terletak pada lokasi yang strategis, Apartemen Kalibata City juga merupakan

    apartemen superblock modern dengan konsep terpadu dan fasilitas terlengkap. Konsep yang

    digunakan adalah “Mixed Use Development”, bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi

    penghuni dengan menggabungkan berbagai aktivitas yaitu hunian, bisnis dan perdagangan, rekreasi,

    olahraga dan perkantoran. Kelengkapan fasilitas dan pelayanan yang diberikan developer tentunya

    menjadi daya tarik bagi masyarakat. Dengan fasilitas yang lengkap, Apartemen Kalibata City dapat

    menunjang berbagai aktivitas penghuni serta memudahkan dalam memenuhi berbagai kebutuhannya.

    Sebagai salah satu apartemen yang berpartisipasi dalam program 1000 tower, Apartemen

    Kalibata City mendapat dukungan berupa subsidi dari pemerintah, sehingga kemudian muncul istilah

    Apartemen Bersubsidi. Hal ini tentunya menjadi plus poin bagi apartemen Kalibata City yang hadir

    dengan harga yang relatif rendah, di tengah krisis global yang berdampak pada daya beli konsumen

    dan suku bunga kredit. Lima tahun pasca operasional, terdapat banyak unit-unit apartemen Kalibata

    City yang dijual ataupun disewakan kembali oleh pemiliknya. Potensi penjualan ataupun penyewaan

    unit-unit apartemen tersebut cukup besar. Namun harga yang ditawarkan masih relatif lebih rendah

    jika dibandingkan dengan apartemen bersubsidi lainnya, mengingat bahwa Apartemen Kalibata City

    berada pada lokasi yang strategis dengan fasilitas yang lengkap.

    Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, harga apartemen dipengaruhi oleh variabel

    lokasi dan fasilitas. Penelitian yang dilakukan Frew dan Judd mengatakan bahwa 95% variasi harga

    apartemen dipengaruhi oleh faktor lokasi dan fasilitas. Dari variabel lokasi dan fasilitas tersebut

    dapat diketahui pula apakah lokasi yang strategis dan fasilitas yang lengkap dapat memberikan

    kenyamanan dan kemudahan bagi penghuni, sehingga terjadi efisiensi waktu dan biaya untuk

    menekan pengeluaran transportasi. Faktor lokasi tersebut dapat dikaitkan dengan pengertian trade

    off (pertukaran) antara biaya transportasi dengan harga lahan.

    Hal tersebut tentunya menarik perhatian penulis untuk mengkaji mengenai bagaimana

    karakteristik lokasi dan fasilitas Apartemen Kalibata City serta implikasinya terhadap harga jual dan

    harga sewa yang ditawarkan. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka dapat

    dirumuskan pertanyaan penelitian dalam laporan ini adalah, “Bagaimana karakteristik lokasi dan

    fasilitas Apartemen Kalibata City serta implikasinya terhadap harga jual dan harga sewa yang

    ditawarkan?”

  • 5

    1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian

    Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

    dan sasaran dalam penelitian mengenai kajian lokasi dan fasilitas Apartemen Kalibata City serta

    implikasinya terhadap harga jual dan harga sewa yang ditawarkan, adalah sebagai berikut:

    1.3.1 Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji lokasi dan fasilitas Apartemen

    Kalibata City serta implikasinya terhadap harga jual dan harga sewa yang ditawarkan.

    1.3.2 Sasaran Penelitian

    Untuk mencapai tujuan penelitian, maka akan dilakukan sasaran penelitian sebagai berikut:

    1. mengidentifikasi karaktertistik lokasi apartemen Kalibata City;

    2. mengidentifikasi karakteristik penghuni apartemen Kalibata City;

    3. mengidentifikasi ketersediaan dan kondisi fasilitas yang terdapat di apartemen Kalibata

    City;

    4. mengidentifikasi harga apartemen Kalibata City yang meliputi harga jual dan harga sewa

    apartemen;

    5. menganalisis lokasi dan fasilitas Apartemen Kalibata City serta implikasinya terhadap

    harga jual dan harga sewa yang ditawarkan.

    1.4 Manfaat Penelitian

    1.4.1 Manfaat Teoritis

    Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi perkembangan

    ilmu pengetahuan mengenai karakteristik lokasi dan harga apartemen bersubsidi yang dibangun oleh

    developer dalam mendukung program pemerintah untuk menyediakan perumahan yang layak bagi

    masyarakat. Ilmu pengetahuan yang didapatkan berupa bukti empiris yang mendukung

    perkembangan dalam bidang properti khususnya di Kota Jakarta. Selanjutnya, penelitian ini dapat

    dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain pada bidang yang sama.

    1.4.2 Manfaat Praktis

    Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pemerintah dan

    pengembang dalam merencanakan pembangunan properti khususnya apartemen. Hal ini

    dikarenakan, terdapat banyak pengembang yang turut membantu program pemerintah dalam

    menyediakan perumahan bagi masyarakat. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

    pertimbangan bagi masyarakat yang ingin membeli unit apartemen dengan menyesuaikan antara

    kebutuhan dan daya beli.

  • 6

    1.5 Ruang Lingkup Penelitian

    Ruang lingkup penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu ruang lingkup substansial dan

    ruang lingkup wilayah yang menjadi fokus penelitian. Ruang lingkup substansial merupakan

    penjelasan mengenai batasan substansi penelitian yang berkaitan dengan tema yang dikaji dalam

    penelitian. Sementara ruang lingkup spasial merupakan penjelasan mengenai batasan wilayah

    penelitian yang akan diteliti.

    1.5.1 Ruang Lingkup Substansial

    Pembatasan ruang lingkup substansial hanya akan membahas mengenai variabel-variabel

    yang diteliti pada Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Ruang lingkup substansial penelitian

    ini, meliputi:

    1. Kajian teoritis mengenai masing-masing variabel yang akan diteliti, yaitu teori mengenai

    variabel lokasi dan fasilitas apartemen, harga jual dan harga sewa apartemen, serta

    karakteristik penghuni atau pemilik apartemen Kalibata City.

    2. Kajian mengenai apartemen bersubsidi di Kota Jakarta yang menjadi ruang lingkup

    penelitian, yaitu Apartemen Kalibata City. Yang merupakan subjek penelitian adalah

    apartemen bersubsidi yaitu apartemen Kalibata City. Sedangkan yang menjadi objek

    penelitian adalah lokasi apartemen yang ditinjau dari aksesibilitas kemudahan transportasi,

    lingkungan sekitar dan penggunaan di sekelilingnya; harga jual dan harga sewa apartemen;

    fasilitas apartemen yang ditinjau dari ketersediaan dan kondisi serta karakteristik penghuni

    Apartemen Kalibata City.

    3. Dalam melakukan penelitian untuk mengkaji implikasi lokasi dan fasilitas terhadap harga

    jual dan harga sewa Apartemen Kalibata City dilakukan beberapa tahapan analisis, yaitu:

    a. Analisis karakteristik lokasi Apartemen Kalibata City;

    b. Analisis karakteristik penghuni Apartemen Kalibata City terhadap lokasi dan harga;

    c. Analisis ketersediaan dan kondisi fasilitas Apartemen Kalibata City;

    d. Analisis harga jual dan harga sewa Apartemen Kalibata City;

    e. Analisis lokasi dan fasilitas Apartemen Kalibata City serta implikasinya terhadap

    harga jual dan harga sewa;

    1.5.2 Ruang Lingkup Wilayah

    Penelitian ini akan dilakukan pada Apartemen Kalibata City, yang terletak di Kota Jakarta.

    Apartemen Kalibata City merupakan superblock modern yang dibangun oleh developer Agung

    Podomoro Group dan Syntesis Development lewat PT Pradani Sukses. Terdapat 18 tower yang

    terdiri dari 7 tower rusunami (rumah susun sederhana milik) disebut Kalibata Residence, 3 tower

    rusunami plus disebut Kalibata Regency dan 8 tower anami (apartemen menengah milik) yang

  • 7

    disebut Green Palace. Kalibata Residence dan Kalibata Regency masing-masing memiliki 900 unit

    hunian sedangkan 8 tower Green Palace masing-masing memiliki 600 unit hunian. Berikut ini adalah

    justifikasi pemilikan lokasi Apartemen Kalibata City sebagai lokasi penelitian:

    1. Apartemen Kalibata City merupakan salah satu apartemen bersubsidi di Kota Jakarta yang

    mendukung program 1000 tower vertical housing. Jika dibandingkan dengan apartemen

    sejenis di Kota Jakarta, Apartemen Kalibata City merupakan salah satu apartemen dengan

    penjualan unit terbanyak. Tercatat pada tahap akhir pembangunannya, yaitu tahun 2011,

    sekitar 12.000 unit apartemen Kalibata City telah habis terjual.

    2. Apartemen Kalibata City berada pada lokasi yang strategis. Berada tidak jauh dari pusat-

    pusat aktivitas seperti pendidikan, perbelanjaan dan perkantoran. Disamping itu,

    Apartemen Kalibata City memiliki aksesibilitas yang baik dan berada sangat dekat dengan

    stasiun kereta api dan sarana transportasi lainnya. Dari identifikasi lokasi tersebut, hendak

    diketahui apakah lokasi yang strategis tersebut memberikan peranan terhadap harga jual

    dan harga sewa apartemen bersubsidi dan pilihan investasi masyarakat.

    3. Apartemen Kalibata City dihuni oleh karakteristik dan latarbelakang penghuni apartemen

    yang berbeda-beda. Hal ini dapat digunakan untuk mengetahui pilihan bentuk investasi

    yang dipilih oleh masing-masing penghuni Apartemen Kalibata City dan alasan yang

    melatarbelakangi pemilihan tersebut.

    4. Apartemen Kalibata City sebagai salah satu apartemen superblock modern, memiliki

    ketersediaan fasilitas yang cukup lengkap. Namun, hendak diketahui apakah kelengkapan

    fasilitas tersebut dapat memengaruhi harga jual dan harga sewa Apartemen Kalibata City

    serta memengaruhi pilihan masyarakat dalam memilih Apartemen Kalibata City sebagai

    bentuk investasi.

    Kalibata City terletak di Kecamatan Pancoran, Kelurahan Rawajati tepatnya di jalan Taman

    Pahlawan Kalibata. Penggunaan lahan di Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, di dominasi oleh

    pusat perkantoran dan jasa serta permukiman penduduk. Kelurahan Pancoran memiliki batas

    administrasi sebagai berikut:

    Sebelah Utara : Kecamatan Tebet

    Sebelah Selatan : Kecamatan Pasar Minggu

    Sebelah Timur : Kota Admistrasi Jakarta Timur

    Sebelah Barat : Kecamatan Mampang Prapatan

  • 8

    Apartemen Kalibata City memiliki luas 12,5 hektar dengan penggunaan campuran, baik

    sebagai kawasan perumahan, perdagangan dan penggunaan pendukung lainnya. Berikut adalah

    batas-batas apartemen Kalibata City:

    Batas Utara : Jalan Taman Pahlawan Kalibata

    Batas Timur : Rel Kereta Api

    Batas Selatan : Permukiman

    Batas Barat : Taman Makan Pahlawan Kalibata

    Adapun citra Apartemen Kalibata City dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut.

    Sumber: SAS Planet Google Earth, 2015

    Gambar 1.1

    Lokasi Apartemen Kalibata City

  • 9

    Adapun kedudukan/konstelasi Apartemen Kalibata City terlihat dalam gambar berikut 1.3

    berikut:

    Sumber: Bappeda Kota Jakarta, 2012

    Gambar 1.2

    Kedudukan Lokasi Penelitian terhadap Kota Jakarta

    Jakarta Selatan merupakan salah satu

    kota administrasi di bagian selatan DKI

    Jakarta, dengan pusat pemerintahan

    yang terletak di Kebayoran baru. Jakarta

    selatan merupakan kota administrasi

    paling kaya, dengan banyaknya

    perumahan warga kelas menengah ke

    atas dan tempat pusat bisnis utama.

    Kecamatan Pancoran berada di wilayah timur

    Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang

    terdiri dari 5 Kelurahan. Sebagian besar

    wilayahnya merupakan permukiman

    penduduk dan perkantoran, lokasinya yang

    cukup dekat dengan pusat bisnis dan

    pemerintahan membuat kecamatan ini

    menjadi tempat ideal untuk bermukim.

    Kelurahan Rawajati merupakan salah satu

    kelurahan yang terletak di Kecamatan

    Pancoran. Di kelurahan ini didominasi oleh

    kawasan perumahan, perkantoran,

    perdagangan dan jasa serta kawasan

    pendidikan. Salah satu perumahan elite yang

    terdapat di Kel. Pancoran adalah kawasan

    apartemen Kalibata City dan Perumahan

    DPR RI.

  • 10

    1.6 Metode Penelitian

    Penelitian yang akan dilakukan memiliki tujuan untuk menganalisis karakteristik lokasi

    dan fasilitas Apartemen Kalibata City serta implikasinya terhadap harga jual dan harga sewa. Dalam

    penelitian ini digunakan pendekatan dan metode penelitian kuantitatif. Dalam metode kuantitatif

    digunakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis statistik untuk menguji hipotesis. Metode

    kuantitatif digunakan karena dirasa dapat menggambarkan hasil yang lebih jelas.

    1.6.1 Pendekatan Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Apartemen Kalibata City dengan menggunakan pendekatan

    penelitian kuantitatif. Pada penelitian ini, ditetapkan beberapa variabel-variabel yang terkait dengan

    tujuan dan sasaran penelitian yang ada, hal tersebut dilakukan untuk membatasi kajian penelitian

    sehingga pada proses pelaksanannya nanti penelitian ini dapat lebih sistematis dan terstruktur. Dalam

    penelitian kuantitatif yang akan dilakukan, pengujian terhadap beberapa variabel dibutuhkan untuk

    mendapatkan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Variabel-variabel penelitian

    yang sudah ditentukan dengan jelas berdasarkan pada teori atau literatur yang sesuai, sehingga pada

    awal penelitian dapat dirumuskan hipotesis-hipotesis yang kemudian akan dibuktikan kebenarannya

    secara empiris.

    1.6.2 Metode Analisis

    Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

    terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan

    jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap

    variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan

    perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2013). Menurut Purwanto dan

    Sulistyastuti (2007), analisis data memiliki definisi sebagai metode untuk mendeskripsikan karakter

    suatu variabel dan menjelaskan hubungan antar variabel penelitian untuk kemudian melakukan

    estimasi. Dalam penelitian yang dilakukan, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

    statistik deskriptif.

    Teknik analisis statistik deskriptif merupakan teknik analisis yang memberikan informasi

    mengenai data yang diamati tanpa bermaksud untuk menguji hipotesis serta menarik kesimpulan

    yang digeneralisasikan terhadap populasi (Purwanto dan Sulistyastuti, 2007). Teknik analisis statistik

    deskriptif dipilih sebagai alat analisis karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis

    variabel-variabel yang telah ditentukan. Pemilihan metode deskriptif dirasakan sesuai untuk melihat

    mengenai gambaran tentang suatu kejadian secara detail, seperti halnya yang disampaikan oleh

    Prasetyo dan Miftahul Jannah (2010) bahwa penelitian deskriptif dilakukan untuk memberikan

    gambaran lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena.

  • 11

    Data kuantitatif pada penelitian nantinya akan disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik-

    grafik mengenai perkembangan harga jual dan harga sewa apartemen, karakteristik penghuni

    maupun mengenai kondisi dan ketersediaan sarana dan prasarana. Analisis deskriptif digunakan

    untuk mengetahui harga jual dan harga sewa Apartemen Kalibata City, kondisi ekonomi dan sosial

    penghuni Apartemen Kalibata City dan ketersediaan dan kondisi fasilitas di Apartemen Kalibata

    City. Teknik analisis lain yang digunakan adalah teknik analisis spasial untuk menganalisis lokasi

    Apartemen Kalibata City terhadap DKI Jakarta ataupun daerah di sekitarnya melalui citra google

    earth dan hasil analisis data sekunder dan primer mengenai penggunaan lahan dan ketersediaan

    fasilitas sosial di sekitarnya. Selain itu juga digunakan analisis crosstab untuk mengetahui hubungan

    antara satu variabel dengan variabel lainnya. Pada akhirnya, hasil analisis data kuantitatif dan

    kualitatif tersebut digabungkan untuk melakukan perumusan kesimpulan dan rekomendasi.

    1.6.4 Kerangka Analisis

    Kerangka analisis merupakan tahapan yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan

    penelitian yang muncul yaitu kajian lokasi dan fasilitas Apartemen Kalibata City serta implikasinya

    terhadap harga jual dan harga sewa. Dalam hal ini terkait dengan variabel-variabel yang dianalisis

    berupa karakteristik lokasi, karakteristik penghuni, ketersediaan dan kondisi fasilitas serta harga jual

    dan harga sewa apartemen bersubsidi. Berikut adalah penjelasan analisis yang digunakan:

    1. Analisis Karakteristik Lokasi Apartemen Kalibata City

    Analisis lokasi Apartemen Kalibata City dilakukan dengan menggunakan data spasial yaitu

    peta citra dan peta penggunaan lahan serta data primer dan data sekunder mengenai penggunaan

    lahan dan ketersediaan fasilitas sosial di sekitarnya. Analisis ini digunakan untuk mengetahui

    lokasi apartemen, tingkat aksesibilitas, kondisi dan ketersediaan sarana dan prasarana

    transportasi. Dari hasil analisis ini dapat diketahui lokasi dan tingkat aksesibilitas Apartemen

    Kalibata City terhadap Kota Jakarta ataupun kawasan/ pusat aktivitas lain di sekitarnya. Selain

    itu juga dapat diketahui keterkaitan antara Apartemen Kalibata City dengan pusat-pusat aktivitas

    tersebut.

    2. Analisis Karakteristik Penghuni Apartemen Kalibata City

    Analisis penghuni apartemen Kalibata City dapat dilakukan dengan menggunakan data

    primer mengenai karakteristik serta persepsi penghuni apartemen mengenai lokasi dan harga yang

    sudah diolah. Data-data yang digunakan mengacu pada variabel yang sudah ditentukan

    sebelumnya, seperti data sosial ekonomi, serta persepsi penghuni mengenai apartemen.

    Informasi-informasi tersebut disajikan dalam bentuk diagram ataupun grafik. Selain itu juga

    diperlukan adanya analisis lokasi dan jarak tempat bekerja, moda transportasi yang digunakan

  • 12

    serta intensitas dan mobilitas penghuni. Hasil dari analisis ini dapat menjelaskan kecenderungan

    pola aktivitas penghuni Apartemen Kalibata City

    3. Analisis Kondisi dan Ketersediaan Fasilitas Sewa Apartemen Kalibata City

    Analisis ketersediaan dan kondisi fasilitas dapat dilakukan dengan menggunakan data jenis

    fasilitas yang disediakan pengembang dan kondisi dari masing-masing fasilitas tersebut melalui

    observasi lapangan dan kuesioner kepada penghuni. Dalam analisis ini digunakan analisis

    deskriptif kuantitatif, dimana hasil kuesioner disajikan dalam bentuk tabel, diagram maupun

    grafik. Hasil dari analisis ini dapat menjelaskan tingkat kepuasan penghuni terhadap fasilitas yang

    disediakan pihak pengembang dan tingkat keinginan untuk memanfaatkan fasilitas tersebut.

    4. Analisis Harga Jual dan Harga Sewa Apartemen Kalibata City

    Analisis harga jual dan harga sewa Apartemen Kalibata City dilakukan dengan

    menggunakan data terkait harga jual berkala serta harga sewa yang sudah diolah. Informasi

    mengenai data-data tersebut disajikan dalam bentuk grafik maupun diagram sehingga

    memudahkan pemahaman. Hasil dari analisis ini dapat memberikan gambaran mengenai

    perubahan harga jual dan harga sewa yang terjadi di Apartemen Kalibata City mulai dari tahap

    awal pemasaran hingga saat penelitian ini dilakukan.

    5. Analisis Lokasi dan Fasilitas Apartemen Kalibata City serta Implikasinya Terhadap

    Harga Jual dan Harga Sewa

    Analisis lokasi dilakukan dengan melakukan tabulasi silang (crosstab) untuk mengetahui

    hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Misalnya adalah untuk mengetahui apakah

    tingkat pendapatan memengaruhi prioritas pemilihan tempat tinggal dan apakah faktor lokasi

    menjadi prioritas utama. Selanjutnya di analisis apakah lokasi tersebut berpengaruh terhadap cara

    dan alat pergerakan penghuni setiap harinya. Analisis fasilitas dilakukan dengan mengukur

    tingkat keinginan masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh pihak

    pengembang sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan penyediaan fasilitas tersebut.

    Analisis kajian implikasi lokasi dan fasilitas terhadap harga jual dan harga sewa apartemen

    bersubsidi di Kota Jakarta dilakukan dengan membandingkan apartemen bersubsidi di Kota

    Jakarta. Analisis dilakukan dengan menggunakan jarak lokasi masing-masing apartemen dari

    pusat kota yang selanjutnya digolongkan menjadi beberapa zona/radius. Selanjutnya dilihat

    perbandingan antara masing-masing lokasi dan fasilitas dengan harga jual yang ditawarkan dari

    masing-masing apartemen tersebut. Dari perbandingan tersebut dapat diketahui bagaimana

    keterkaitan lokasi dan fasilitas apartemen Kalibata City terhadap harga jual.

  • 13

    Sumber: Analisis Penulis, 2016

    Gambar 1.3

    Kerangka Analisis

    1. Data lokasi apartemen

    2. Data aksesibilitas

    3. Data ketersediaan sarana

    dan prasarana

    transportasi

    Analisis karakteristik

    lokasi apartemen

    Mengetahui lokasi

    Apartemen Kalibata City

    ditinjau dari

    aksesibilitasnya (strategis)

    1. Data jenis fasilitas yang

    tersedia

    2. Data kondisi fasilitas

    3. Data tingkat kenyamanan

    pengguna

    Analisis ketersediaan

    dan kondisi fasilitas

    apartemen

    Mengetahui harga jual

    dan harga sewa

    Apartemen Kalibata City

    Mengetahui ketersediaan

    dan kondisi fasilitas di

    Apartemen Kalibata City

    Analisis harga jual

    dan harga sewa

    apartmemen

    bersubsidi

    Analisis karakteristik

    penghuni apartemen

    1. Data harga jual

    apartemen

    2. Data harga sewa

    apartemen

    1. Data karakteristik umum

    2. Data latar belakang

    pemilihan apartemen

    Mengetahui

    karakteristik penghuni

    apartemen Kalibata

    City

    INPUT PROSES OUTPUT

    Analisis Lokasi dan

    Fasilitas Apartemen

    Kalibata City serta

    Implikasinya Terhadap

    Harga Jual dan Harga Sewa

    Kajian Lokasi dan

    Fasilitas Apartemen

    Kalibata City serta

    Implikasinya Terhadap

    Harga jual dan Harga

    Sewa

  • 14

    1.7 Posisi Penelitian

    Dalam Perencanaan Wilayah dan Kota, posisi penelitian mengenai kajian lokasi dan

    fasilitas apartemen serta implikasinya terhadap harga jual dan harga sewa, termasuk dalam ruang

    lingkup perencanaan kota, khususnya dibidang penyediaan kawasan perumahan dan permukiman

    bagi masyarakat. Hal ini didasarkan pada permasalahan yang terjadi di kawasan perkotaan khususnya

    Kota Jakarta, yaitu penyediaan tempat tinggal yang layak bagi populasi penduduk di Jakarta yang

    semakin meningkat. Namun untuk merealisasikan hal tersebut diperlukan adanya upaya untuk

    mensiasati ketersediaan lahan yang semakin terbatas serta tingginya harga lahan di Jakarta.

    Apartemen Kalibata City merupakan salah satu upaya penyediaan perumahan dengan konsep vertical

    housing sehingga dapat memaksimalkan lahan yang terbatas sebaik mungkin.

    Penelitian mengenai kajian lokasi dan fasilitas Apartemen Kalibata City serta implikasinya

    terhadap harga jual dan harga sewa yang ditawarkan, secara keseluruhan membahas mengenai sektor

    vertical housing. Berikut adalah posisi penelitian dalam bidang perencanaan wilayah dan kota.

    Sumber: Analisis Penluis, 2016

    Gambar 1.4

    Posisi Penelitian

    Perencanaan Wilayah dan Kota

    Perencanaan Wilayah Perencanaan dan Penataan Kota

    Pengembangan

    Perumahan dan

    Permukiman

    Vertical Housing

    Pembangunan

    Apartemen

    Bersubsidi

    Meningkatnya

    jumlah penduduk

    Kebutuhan

    hunian/tempat

    tinggal Kajian Lokasi dan Fasilitas

    Apartemen Kalibata City serta

    Implikasinya Terhadap Harga Jual

    dan Harga Sewa yang Ditawarkan

    Keterbatasan lahan

    di perkotaan

    Manajemen Pengembangan Kota

  • 15

    1.8 Keaslian Penelitian

    Tabel I.1

    Keaslian Penelitian

    No Penelitian Lokasi

    Penelitian

    Tujuan

    Penelitian

    Metode

    Penelitian

    Variabel

    Penelitian Hasil Penelitian

    Penelitian Terdahulu

    1.

    Kajian Harga

    Lahan dan

    Kondisi Lokasi

    Lahan

    Permukiman di

    Kecamatan

    Arga Makmur

    Kabupaten

    Bengkulu

    Utara (Eddy

    Siswanto,

    2007)

    Permukim

    an di

    Kecamatan

    Arga

    Makmur

    Mengkaji harga

    lahan dan

    kondisi lokasi

    lahan

    permukiman di

    Kecamatan

    Arga Makmur

    Kuantitatif

    Analisis

    overlay dan

    tabulasi

    silang

    Harga lahan

    Kondisi lahan

    Status lahan

    Infrastuktur

    Kepadatan rumah

    Aksesibilitas

    Harga lahan dibentuk oleh aksesibilitas dan

    nilai ekonomis fungsi

    lahan

    Pusat kota memiliki aksesibilitas tinggi

    dan harga lahannya

    menjadi tinggi

    Kondisi lokasi yang mempunyai

    hubungan dengan

    harga lahan

    2.

    Analisis

    Strategi

    Bersaing

    Rusunami

    Kalibata City

    (Yuliani Sari

    Devi, 2012)

    Rusunami

    Kalibata

    City

    Menganalisis pengaruh

    lingkungan

    eksternal dan

    lingkungan

    internal

    terhadap

    proyek

    Kalibata City

    Menganalisis key success

    factors

    Kalibata City

    Menganalisis strategi

    bersaing

    Kalibata City

    dalam

    meningkatka

    n daya saing

    Deskriptif

    Kualitatif

    Kondisi lingkungan

    jauh

    (demografi,

    ekonomi,

    politik,

    sosial-

    budaya,

    teknologi,

    global)

    Kondisi lingkungan

    industri

    Kondisi lingkungan

    kompetitor

    Kondisi lingkungan

    internal

    Kondisi lingkungan eksternal

    memengaruhi proyek

    Kalibata City

    Lingkungan internal (nama besar

    perusahaan, lokasi

    dan SDM)

    memengaruhi proyek

    Kalibata City

    Key success factors Kalibata City adalah

    nama besar Agung

    Podomoro Group,

    modal yang kuat,

    SDM competent dan

    lokasi strategis.

    Posisi Penelitian

    3.

    Kajian Lokasi

    dan Fasilitas

    Apartemen

    Kalibata City

    serta

    Implikasinya

    Terhadap

    Harga Jual dan

    Harga Sewa

    yang

    Ditawarkan

    (Radinda

    Nurbonita,

    2016)

    Apartemen

    Kalibata

    City,

    Kecamatan

    Pancoran,

    Jakarta

    Selatan

    Mengkaji

    lokasi dan

    fasilitas

    apartemen

    Kalibata City

    serta

    implikasinya

    terhadap harga

    jual dan harga

    sewa yang

    ditawarkan

    Deskriptif

    kuantitatif

    Lokasi apartemen

    Harga jual dan harga

    sewa

    apartemen

    Karakteristik Penghuni

    Apartemen

    Ketersediaan dan

    kondisi

    fasilitas

    penunjang

    Kajian lokasi dan

    fasilitas apartemen

    Kalibata City serta

    implikasinya terhadap

    harga jual dan harga

    sewa yang ditawarkan.

    Sumber: Analisis Penulis, 2016

  • 16

    1.9 Kerangka Pikir

    Sumber: Analisis Penulis, 2016

    Gambar 1.5 Kerangka Pikir Penelitian

    Research Question

    “Bagaimana karakteristik lokasi dan fasilitas Apartemen Kalibata Cityserta implikasinya terhadap

    harga jual dan harga sewa yang ditawarkan?

    Tujuan Penelitian

    Mengkaji lokasi dan fasilitas Apartemen Kalibata City serta implikasinya terhadap harga jual dan

    harga sewa yang ditawarkan

    Tingginya angka

    pertumbuhan penduduk di

    Kota Jakarta menyebabkan

    keterbatasan dan tingginya

    harga lahan diperkotaan.

    Terjadi pergeseran minat

    masyarakat dari landed

    housing menjadi vertical

    housing.

    Pemerintah mencanangkan

    program pembangunan

    nasional untuk hunian

    penduduk dengan konsep

    1000 tower.

    Fenomena:

    Apartemen Kalibata City berada pada lokasi yang strategis dengan ketersediaan fasilitas yang lengkap.

    Berlatarbelakang apartemen bersubsidi, Apartemen Kalibata City yang hadir dengan harga yang relatif

    rendah.

    Lima tahun pasca operasional, terdapat banyak unit-unit apartemen yang dijual ataupun disewakan

    kembali oleh pemiliknya, namun harga yang ditawarkan relatif lebih rendah dibandingkan dengan

    apartemen lainnya, mengingat apartemen Kalibata City berada pada lokasi yang strategis.

    Apartemen Kalibata City merupakan salah satu apartemen yang merupakan hasil dari

    program 1000 tower vertical housing.

    Mengidentifikasi

    karakteristik lokasi

    Apartemen Kalibata

    City

    Mengidentifikasi

    kondisi dan ketersediaan

    fasilitas Apartemen

    Kalibata City

    Kajian Lokasi dan Fasilitas Apartemen Kalibata City serta Implikasinya Terhadap

    Harga Jual dan Harga Sewa yang Ditawarkan

    Kesimpulan dan Rekomendasi

    Analisis

    karakteristik lokasi

    Apartemen Kalibata

    City

    Analisis kondisi dan

    ketersediaan fasilitas

    Apartemen Kalibata

    City

    Analisis lokasi dan fasilitas apartemen Kalibata Cityserta implikasinya terhadap harga jual dan

    harga sewa yang ditawarkan

    Mengidentifikasi

    harga jual dan sewa

    Apartemen Kalibata

    City

    Analisis harga jual

    dan harga sewa

    Apartemen Kalibata

    City

    Mengidentifikasi

    karakteristik penghuni

    Apartemen Kalibata

    City

    Analisis karakteristik

    penghuni Apartemen

    Kalibata City

  • 17

    1.10 Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan pada laporan tugas akhir ini terdiri dari lima bab yang meliputi:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisikan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan dan sasaran

    penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian yang meliputi lokasi penelitian dan

    batasan substansi penelitian, posisi penelitian dalam Perencanaan Wilayah dan Kota,

    keaslian penelitian yang dilakukan, kerangka pikir penelitian dan sistematika penulisan

    laporan.

    BAB II KAJIAN LITERATUR MENGENAI LOKASI DAN HARGA JUAL SERTA HARGA

    SEWA APARTEMEN BERSUBSIDI

    Bab ini berisikan paparan hasil kajian literatur mengenai harga jual dan harga sewa

    apartemen bersubsidi. Selain itu, akan dibahas teori terkait variabel lokasi, penghuni

    apartemen serta fasilitas penunjang apartemen. Output kajian literatur adalah

    ditemukannya variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian, untuk mengkaji

    harga jual dan harga sewa apartemen bersubsidi.

    BAB III GAMBARAN UMUM APARTEMEN KALIBATA CITY

    Bab ini memaparkan gambaran umum mengenai apartemen bersubsidi di Kota Jakarta

    sebagai wilayah makro dan Apartemen Kalibata City sebagai lokasi penelitian yang

    merupakan salah satu apartemen superblock modern di Kota Jakarta. Selain itu juga

    dilakukan perbandingan antara lokasi, harga dan fasilitas Apartemen Kalibata City dengan

    apartemen bersubsidi lain di Kota Jakarta.

    BAB IV ANALISIS LOKASI DAN FASILITAS APARTEMEN KALIBATA CITY SERTA

    IMPLIKASINYA TERHADAP HARGA JUAL DAN HARGA SEWA

    Bab ini berisi analisis terhadap lokasi, fasilitas, karakteristik penghuni serta harga jual dan

    harga sewa apartemen Kalibata City lokasi dan fasilitas Apartemen Kalibata City serta

    implikasinya terhadap harga jual dan harga sewa.. Selanjutnya dilakukan analisis lokasi

    dan fasilitas serta implikasinya terhadap harga jual dan harga sewa yang dilakukan dengan

    membandingkan apartemen Kalibata City dengan apartemen bersubsidi lain di Kota

    Jakarta.

    BAB V PENUTUP

    Pada bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta rekomendasi dan

    arahan bagi pihak yang bersangkutan.