bab enam (chapter six) pelayanan pengajaran (the ministry ... filemengajarkan persatuan dengan...

29
Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry of Teaching) Dalam bab ini, kita akan bahas banyak aspek pelayanan mengajar. Mengajar adalah tanggung-jawab rasul, nabi, penginjil, 1 pendeta/penatua/penilik, guru (sudah tentu), dan juga semua pengikut Kristus, karena kita semua perlu melakukan pemuridan, mengajar murid-murid kita untuk menaati semua perintah Kristus. 2 Seperti saya tekankan sebelumnnya, pendeta atau pelayan pemuridan mengajar pertama melalui teladan, dan kedua, secara verbal. Ia mengkhotbahkan apa yang dipraktekannya. Rasul Paulus, pemurid yang sangat berhasil, menulis: Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. (1 Korintus 11:1) Itulah yang harus menjadi tujuan setiap pelayan —untuk sanggup berkata jujur kepada orang yang dipimpinnya, “Bertindaklah sepertiku. Bila engkau ingin tahu bagaimana seorang pengikut Kristus menjalani hidupnya, perhatikanlah aku.” Bila dibandingkan, saya ingat ketika berkata kepada bekas jemaat yang saya layani, “Jangan ikuti saya … ikuti Kristus!” Walaupun hal itu tak terjadi pada saya saat itu, saya bukan orang baik untuk diteladani. Nyatanya, saya memang tidak mengikuti Kristus sebagaimana seharusnya, lalu saya berkata kepada siapa saja untuk melakukan apa yang tidak saya lakukan! Betapa berbedanya dari perkataan Paulus. Sebenarnya, bila kita tak dapat berkata pada orang untuk meneladani kita karena kita meneladani Kristus, kita tak boleh melayani, karena orang menjadikan pelayan sebagai teladannya. Gereja adalah cermin dari pemimpinnya. Mengajarkan Persatuan dengan Teladan (Teaching Unity by Example) Mari kita terapkan konsep itu kepada pengajaran dengan teladan untuk mengajarkan persatuan. Semua pendeta/penatua/penilik ingin agar umat yang dipimpinnya untuk 1 Penginjilan oleh penginjil dapat dianggap sebagai bentuk pengajaran, dan penginjil sudah tentu perlu menyebarluaskan Injil yang sesuai benar dengan Alkitab 2 Semua orang percaya tidak diberikan tanggung-jawab untuk mengajar bagi banyak kelompok orang, namun semuanya mempunyai tanggung-jawab mengajar satu per satu ketika mereka melakukan pemuridan (lihat Matius 5:19; 28:19-20; Kolose 3:16; Ibrani 5:12).

Upload: nguyencong

Post on 03-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry of Teaching)

Dalam bab ini, kita akan bahas banyak aspek pelayanan mengajar. Mengajar adalah

tanggung-jawab rasul, nabi, penginjil,1 pendeta/penatua/penilik, guru (sudah tentu), dan

juga semua pengikut Kristus, karena kita semua perlu melakukan pemuridan, mengajar

murid-murid kita untuk menaati semua perintah Kristus.2

Seperti saya tekankan sebelumnnya, pendeta atau pelayan pemuridan mengajar

pertama melalui teladan, dan kedua, secara verbal. Ia mengkhotbahkan apa yang

dipraktekannya. Rasul Paulus, pemurid yang sangat berhasil, menulis:

Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. (1 Korintus 11:1)

Itulah yang harus menjadi tujuan setiap pelayan —untuk sanggup berkata jujur kepada

orang yang dipimpinnya, “Bertindaklah sepertiku. Bila engkau ingin tahu bagaimana

seorang pengikut Kristus menjalani hidupnya, perhatikanlah aku.”

Bila dibandingkan, saya ingat ketika berkata kepada bekas jemaat yang saya layani,

“Jangan ikuti saya … ikuti Kristus!” Walaupun hal itu tak terjadi pada saya saat itu, saya

bukan orang baik untuk diteladani. Nyatanya, saya memang tidak mengikuti Kristus

sebagaimana seharusnya, lalu saya berkata kepada siapa saja untuk melakukan apa yang

tidak saya lakukan! Betapa berbedanya dari perkataan Paulus. Sebenarnya, bila kita tak

dapat berkata pada orang untuk meneladani kita karena kita meneladani Kristus, kita tak

boleh melayani, karena orang menjadikan pelayan sebagai teladannya. Gereja adalah

cermin dari pemimpinnya.

Mengajarkan Persatuan dengan Teladan (Teaching Unity by Example)

Mari kita terapkan konsep itu kepada pengajaran dengan teladan untuk mengajarkan

persatuan. Semua pendeta/penatua/penilik ingin agar umat yang dipimpinnya untuk

1 Penginjilan oleh penginjil dapat dianggap sebagai bentuk pengajaran, dan penginjil sudah tentu perlu

menyebarluaskan Injil yang sesuai benar dengan Alkitab 2 Semua orang percaya tidak diberikan tanggung-jawab untuk mengajar bagi banyak kelompok orang, namun

semuanya mempunyai tanggung-jawab mengajar satu per satu ketika mereka melakukan pemuridan (lihat Matius 5:19; 28:19-20; Kolose 3:16; Ibrani 5:12).

Page 2: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

bersatu. Mereka benci perpecahan di gereja lokal; mereka tahu perpecahan sangat dibenci

di hadapan Tuhan. Yang terutama, Yesus memerintahkan kita untuk saling mengasihi

seperti Ia mengasihi kita (lihat Yohanes 13:34-35). Tindakan saling mengasihi

menandakan kita sebagai murid-muridNya bagi dunia yang melihat kita. Sehingga,

sebagian besar pemimpin kawanan domba menegur domba-dombanya untuk saling

mengasihi dan mempertahankan persatuan.

Namun, karena pelayan harus mengajar terutama melalui teladan kita, kita sering tak

memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara hidup kita.

Misalnya, ketika kita kurang menunjukkan kasih dan persatuan dengan pendeta lain, kita

sebenarnya memberi pesan yang tak sesuai dengan khotbah kita kepada jemaat. Kita

berharap jemaat melakukan apa yang tidak kita lakukan.

Faktanya, kata-kata yang paling berarti yang Yesus gunakan berkenaan dengan

persatuan ditujukan kepada para pemimpin yang berkaitan dengan hubungan mereka

dengan pemimpin lain. Misalnya, pada Perjamuan Terakhir, setelah mencuci kaki murid-

muridNya, Yesus berkata kepada mereka,

Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang

Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah

Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku

telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama

seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. (Yohanes 13:13-15). [Perhatikan, Yesus

mengajar melalui teladan].

Para pendeta sering memakai perikop Alkitab itu untuk mengajar jemaatnya untuk

saling mengasihi, yang pantas dilakukan. Tetapi, kata-kata di dalam perikop itu ditujukan

kepada para pemimpin, yakni kedua-belas rasul. Yesus tahu bahwa gerejaNya nanti

hanya punya harapan kecil untuk berhasil dalam misinya bila para pemimpin terpisah-

pisah atau saling bersaing. Sehingga Ia menegaskan bahwa Ia mengharapkan para

pemimpinNya untuk saling melayani dengan lemah lembut.

Dalam konteks budaya di zamanNya, Yesus menunjukkan pelayanan yang lemah-

lembut dengan melakukan tugas seorang hamba di rumah, yakni mencuci kaki.

Seandainya Ia mengunjungi budaya yang berbeda pada waktu yang berbeda dalam

sejarah, mungkin saja Ia telah menggali lubang jamban atau mencuci tempat sampah di

Page 3: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

rumah murid-muridNya. Ada berapa banyak pemimpinNya sekarang ini yang bersedia

saling menunjukkan kasih dan kelemahlembutan seperti itu?

Dalam waktu kurang dari satu jam, Yesus bekali-kali menekankan pesan penting ini.

Beberapa menit setelah mencuci kaki murid-muridNya, Yesus berkata kepada kelompok

calon pemimpin gerejaNya di masa depan:

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi;

sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling

mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-

murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:34-35).

Kata-kata itu tentu berlaku bagi semua murid Kristus, namun kata-kata itu awalnya

diucapkan kepada pemimpin terkait dengan hubungan mereka dengan pemimpin lainnya.

Sekali lagi, beberapa menit kemudian, Yesus berkata,

Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah

mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang

memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. (Yohanes 15:12-13).

Ketahuilah bahwa Yesus lagi-lagi berbicara kepada para pemimpin.

Dalam beberapa detik, Ia kemudian berkata,

Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain. (Yohanes 15:17).

Beberapa menit kemudian, murid-murid Yesus mendengarNya berdoa untuk mereka,

Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia,

dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-

Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi

satu sama seperti Kita. (Yohanes 17:11, tambahkan penekanan).

Dan, beberapa detik kemudian, ketika Yesus melanjutkan doaNya, murid-muridNya

mendengarkan Ia berkata,

Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang

percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu,

sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar

mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah

Page 4: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang

Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah

satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna

menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa

Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. (Yohanes 17:20-

23, tambahkan penekanan).

Jadi, dalam waktu kurang dari satu jam, enam kali Yesus menegaskan, kepada para

pemimpin masa depan yang dipilihNya, mengenai pentingnya persatuan dan

menunjukkan kesatuan dengan saling mengasihi dan melayani dengan rendah hati. Bagi

Yesus, itu sangat penting. Persatuan mereka adalah faktor penting di dunia yang percaya

kepadaNya.

Sebaik Apa Hal Yang Sedang Kita Lakukan? (How Well Are We Doing?)

Sayangnya, selagi kita berharap domba-domba untuk bersatu dengan kasih,

kebanyakan kita saling bersaing dan memakai cara-cara tidak etis untuk membangun

gereja dengan mengorbankan gereja-gereja lain. Kita menghindari persekutuan dengan

pendeta-pendeta lain yang doktrinnya berbeda. Kita bahkan tak mau bersatu dengan

menempel papan nama di depan gereja kita agar dilihat oleh seluruh dunia, dengan pesan

kepada semua orang: “Kami tidak seperti orang-orang Kristen lain di gedung-gedung

gereja lain.” (Dan kami telah bertugas mendidik dunia dalam hal kurangnya persatuan,

ketika sebagian besar orang yang tak percaya tahu bahwa Kekristenan adalah lembaga

yang terpecah-pecah).

Pendek kata, kita tak mempraktekkan sesuai khotbah kita, dan teladan kita

mengajarkan jemaat lebih dari khotbah kita tentang persatuan. Kita bodoh bila berpikir

bahwa rata-rata orang Kristen akan bersatu dan saling mengasihi saat pemimpin mereka

berperilaku beda.

Solusi terbaik adalah pertobatan. Kita harus bertobat dari menjadi teladan yang keliru

di hadapan orang-orang percaya dan orang-orang dunia. Kita harus mengenyahkan setiap

penghalang yang memisahkan kita dan mulai saling mengasihi sesuai perintah Yesus.

Itu berarti kita harus lebih dulu bertemu dengan pendeta-pendeta lain dan para

pelayan, termasuk pendeta yang memiliki sudut-pandang doktrin berbeda. Saya tak

Page 5: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

berbicara tentang persekutuan dengan pendeta-pendeta yang tidak lahir baru, yang tak

berusaha menaati Yesus, atau yang melayani untuk keuntungan pribadi. Merekalah

serigala berbulu domba; Yesus berkata bahwa cara mengenali mereka adalah dari buah-

buahnya.

Tetapi, saya berbicara tentang para pendeta dan pelayan --saudara-saudara sejati dalam

Kristus-- yang berusaha menaati setiap perintah Yesus. Bila anda seorang pendeta, anda

harus sungguh-sungguh mengasihi pendeta-pendeta lain, dengan melakukan kasih di

depan jemaatmu. Cara memulainya adalah mendatangai pendeta-pendeta lain di wilayah

anda dan meminta maaf karena tak mengasihi mereka sebagaimana seharusnya. Tindakan

ini akan meruntuhkan tembok-tembok pemisah. Lalu, buat komitmen untuk membuat

persekutuan rutin dengan makan bersama, memberi dorongan dan saling menegur dan

mendoakan. Ketika itu terjadi, anda akhirnya dengan penuh kasih dapat membicarakan

doktrin-doktrin yang cenderung memisahkan anda, sambil mengusahakan persatuan,

apakah akhirnya anda sepakat atau tidak, mengenai segala hal yang anda diskusikan.

Kehidupan dan pelayanan saya banyak diperkaya ketika akhirnya saya mau

mendengarkan pelayan yang doktrinnya lain dengan doktrin yang saya yakini. Saya

banyak kehilangan berkat selama bertahun-tahun karena saya berhenti mengalir.

Anda dapat tunjukkan kasih dan persatuan dengan mengundang pendeta-pendeta lain

untuk berkhotbah di gereja anda atau persekutuan gereja rumah, atau gereja anda

melakukan persekutuan gabungan dengan gereja-gereja lain atau gereja-gereja rumah.

Anda dapat mengubah nama gereja anda agar dunia tidak melihat perpecahan anda

dengan gereja-gereja lain. Anda bisa turunkan nama denominasi atau perkumpulan anda

dan memihak tubuh Kristus, dengan memberi pesan kepada setiap orang bahwa anda

percaya Yesus tengah membangun hanya satu gereja, bukan banyak gereja berbeda yang

tak dapat saling hidup berdampingan.

Saya tahu hal tersebut tampak radikal. Tetapi, mengapa melakukan satu hal untuk

mempertahankan hal yang tak pernah Yesus mau? Mengapa terlibat dalam hal yang tak

berkenan kepadaNya? Tidak ada denominasi atau perkumpulan khusus yang disebutkan

dalam Alkitab. Ketika jemaat Korintus berpisah menurut guru-guru favorit mereka,

Paulus tegas menegur mereka, dengan berkata bahwa pemisahan mereka menunjukkan

keinginan daging dan kerohanian mereka yang belum dewasa (lihat 1 Korintus 3:1-7).

Page 6: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

Apakah pemisahan yang kita buat mencerminkan ada hal yang kurang?

Kita harus hindari tindakan yang membuat kita saling terpisah. Gereja-gereja rumah

tak perlu memberi nama gereja bagi mereka sendiri atau tak perlu bergabung dengan

asosiasi apapun yang punya nama. Dalam Alkitab, tiap jemaat dikenali dengan rumah

tempat pertemuan. Kelompok jemaat hanya dikenali dari nama kota di mana mereka

tinggal. Mereka semua menganggap diri sebagai bagian dari satu gereja, yakni tubuh

Kristus.

Hanya ada satu Raja dan satu kerajaan. Siapapun yang berpura-pura sehingga orang-

orang percaya atau gereja-gereja mengenalinya sedang membangun kerajaannya sendiri

di dalam Kerajaan Allah. Ia lebih baik siap-siap berdiri di hadapan Raja yang berkata,

“Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain!" (Yesaya 48:11).

Dengan kata lain, pelayan harus menunjukkan teladan yang benar dalam ketaatan

kepada Kristus di depan setiap orang, karena orang-orang akan meneladaninya. Teladan

yang ia tunjukkan kepada orang lain adalah cara pengajaran yang paling berpengaruh.

Ketika Paulus mengirim surat kepada jemaat di Filipi:

Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama

seperti kami yang menjadi teladanmu. (Filipi 3:17, tambahkan penekanan).

Hal yang Harus Diajarkan (What to Teach)

Seperti Paulus, pelayan pemuridan juga mempunyai tujuan, yakni “untuk memimpin

tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.” (Kolose 1:28b). Jadi pelayan, juga

Paulus, “menasihati tiap-tiap orang dan mengajari mereka dalam segala hikmat” (Kolose

1:28a, tambahkan penekanan). Perlu dicatat, Paulus tidak mengajar hanya untuk

mendidik atau menghibur orang.

Pelayan pemuridan dapat berkata bersama Paulus, “Tujuan nasihat itu ialah kasih yang

timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas” (1

Timotius 1:5). Yakni, ia ingin menunjukkan keserupaan sejati dengan Kristus dan

kesucian dalam kehidupan orang-orang yang dilayaninya, sebagai alasan ia mengajar

orang-orang percaya untuk menaati semua perintah Kristus. Ia mengajar kebenaran, dan

mengingatkan pendengarnya untuk “berusahalah hidup damai dengan semua orang dan

kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.“

Page 7: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

(Ibrani 12:14).

Pelayan pemuridan tahu bahwa Yesus memerintahkan murid-muridNya untuk

mengajar murid-murid mereka untuk menaati semua, bukan sebagian, perintahNya (lihat

Matius 28:19-20). Ia harus yakin untuk tidak lalai mengajarkan setiap perintah Kristus,

sehingga ia terus mengajarkan ayat demi ayat dalam Injil dan berbagai suratan. Di sinilah

perintah-perintah Yesus dicatat dan diberi penekanan kembali.

Jenis pengajaran melalui pemaparan itu juga menjamin bahwa petunjuknya akan tetap

seimbang. Ketika mengajarkan pesan-pesan berdasarkan topik, kita cenderung terfokus

pada topik-topik yang populer bagi manusia dan mungkin saja tak peduli pada hal-hal

yang tidak populer. Tetapi, guru yang mengajar ayat demi ayat tidak hanya akan

mengajar tentang kasih Allah, namun juga tentang disiplin dan murkaNya. Ia akan

mengajar tentang berkat-berkat dalam menjadi orang Kristen, juga tentang tanggung-

jawab. Kecil kemungkinan ia menguasai tema-tema minor, yang mengutamakan hal yang

kurang penting dan meninggalkan hal yang sangat penting. (Menurut Yesus, inilah

kekeliruan orang-orang Farisi; lihat Matius 23:23-24).

Mengatasi Ketakutan akan Pengajaran Ekspositoris (Overcoming Fears of

Expository Teaching)

Banyak pendeta takut mengajar Alkitab ayat demi ayat karena ada banyak ayat yang

mereka tak mengerti, dan mereka tak ingin jemaat tahu banyak hal yang mereka tak tahu!

Sudah tentu membanggakan. Tak seorangpun di atas bumi memahami setiap hal dalam

Alkitab dengan sempurna. Bahkan Petrus berkata bahwa sebagian hal yang Paulus

tuliskan sulit untuk dimengerti (lihat 2 Petrus 3:16).

Ketika seorang pendeta yang mengajarkan ayat-demi-ayat tiba pada satu ayat atau

perikop yang tak dipahaminya, ia harus berkata kepada jemaatnya bahwa ia tak mengerti

bagian berikutnya dan melewatkannya. Ia dapat juga meminta jemaatnya untuk berdoa

agar Roh Kudus membantunya untuk memahami. Kelemah-lembutannya akan

menampakkan teladan baik di hadapan jemaatnya, sikapnya itu sendiri menjadi khotbah.

Pendeta/penatua/penilik gereja rumah mendapat manfaat tambahan dalam mengajari

kelompok kecil dalam situasi yang rileks, karena selama ia mengajar, pertanyaan dapat

dilontarkan. Hal itu juga memungkinkan Roh Kudus untuk memberikan visi kepada

orang lain dalam kelompok mengenai Alkitab yang tengah dipelajari. Hasilnya bisa jadi

Page 8: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

berupa cara belajar yang jauh lebih efektif bagi setiap orang.

Awal yang baik untuk mulai mengajarkan perintah Kristus adalah Khotbah di Atas

Bukit, dalam Matius 5-7. Di dalamnya, Yesus memberi banyak perintah, dan Ia

membantu para pengikut YahudiNya untuk memahami Hukum Taurat dengan benar yang

diberikan melalui Musa. Berikutnya dalam buku ini, Khotbah di Atas Bukit, saya akan

ajarkan ayat demi ayat untuk menunjukkan cara melakukannya.

Persiapan Khotbah (Sermon Preparation)

Tak ada bukti dalam Perjanjian Baru adanya pendeta/penatua/penilik yang pernah

menyiapkan pidato/khotbah setiap minggu, lengkap dengan uraian yang disiapkan dengan

rapi dan ilustrasi yang dibuatkan garis besarnya, seperti yang dilakukan oleh banyak

pelayan sekarang ini. Sudah tentu tak seorangpun dapat membayangkan Yesus yang

tengah melakukan hal tersebut! Pengajaran di jemaat mula-mula dilakukan lebih spontan

dan interaktif, mengikuti gaya orang Yahudi, bukannya seperti pidato, seperti dilakukan

orang-orang Yunani dan Romawi, tradisi yang akhirnya diadopsi oleh gereja ketika

gereja dilembagakan. Jika Yesus berkata kepada murid-muridNya untuk tidak

menyiapkan pembelaan ketika mereka dipanggil ke pengadilan, dengan janji bahwa Roh

Kudus akan mengaruniakan kata-kata yang spontan dan pasti kepada mereka, kita

berharap Allah sanggup menolong setiap pendeta di pertemuan jemaat!

Bukan berarti pelayan tidak menyiapkan diri mereka sendiri melalui doa dan belajar.

Paulus memperingatkan Timotius:

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang

tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. (2

Timotius 2:15).

Pelayan yang mengikuti instruksi Paulus, “hendaklah perkataan Kristus diam dengan

segala kekayaannya di antara kamu” (Kolose 3:16), akan penuh dengan Firman Tuhan

agar dia sanggup mengajar dari ”kelimpahan”nya. Jadi, pendeta terkasih, yang penting

adalah tenggelamkan dirimu dalam Alkitab. Jika anda banyak tahu dan ingin sekali serius

dengan topik anda, persiapkan untuk mengkomunikasikan kebenaran Allah. Dan, jika

anda ajarkan ayat demi ayat, gunakanlah setiap ayat berurutan sebagai garis besar. Maka,

persiapannya adalah bergumul dalam doa terhadap ayat-ayat Alkitab yang akan

Page 9: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

diajarkan. Jika anda pendeta gereja rumah, pengajaran interaktif tak terlalu perlu

membuat garis-besar khotbah.

Pelayan yang beriman kepada Allah untuk menolongnya ketika ia mengajar akan

dikaruniai pertolongan Allah. Jangan banyak bersandar kepada diri sendiri, persiapanmu

dan catatanmu, dan lebih banyak bersandar kepada Tuhan. Secara perlahan, saat anda

punya iman dan keyakinan diri, siapkan sedikit catatan khotbah, sampai anda dapat

mengikuti garis-besar kerangka atau tanpa garis-besar sama sekali.

Orang yang sadar dirinya saat berada di depan orang lain sangat mungkin bergantung

pada catatan yang telah disiapkan karena ia takut membuat kesalahan di depan banyak

orang. Ia perlu sadar bahwa ketakutannya muncul karena perasaan tak nyaman karena

kesombongan. Ia tak perlu kuatir akan penampilannya di depan orang banyak dan lebih

peduli pada bagaimana ia dan pendengarnya tampil di hadapan Allah. Tak ada persiapan

pidato yang dapat menggerakkan pendengar seperti halnya pengajaran yang menyentuh

hati dan diurapi oleh Roh. Perhatikan betapa terhambatnya komunikasi bila setiap orang

menggunakan catatan selama percakapan! Percakapan akan mati! Gaya percakapan yang

tidak diulang bisa saja terjadi lebih tulus dibandingkan pidato yang telah disiapkan.

Mengajar bukanlah bermain peran, namun membagikan kebenaran. Kita semua tahu,

ketika mendengarkan pidato, kita cenderung secara otomatis pasang telinga.

Empat Pandangan Lagi (Four More Thoughts)

(1) Beberapa pelayan berulah seperti burung beo, yakni mencari bahan khotbah dari

buku-buku hasil tulisan orang lain. Mereka kehilangan berkat indah yang langsung

diajarkan oleh Roh Kudus, dan mungkin mereka juga tengah menyebarkan kekeliruan

yang dibuat oleh penulis yang mereka tiru.

(2) Banyak pendeta meniru gaya khotbah dan mengajar dari pengkhotbah lain, gaya

yang sering sangat tradisional. Misalnya, di beberapa kalangan, ada pendapat bahwa

khotbah diurapi bila disampaikan dengan keras dan cepat. Jadi, jemaat gereja mengikuti

khotbah dengan teriakan dari awal sampai akhir. Realitasnya, orang-orang umumnya

terbiasa dengan teriakan yang tak menentu itu, seperti yang dilakukan ketika mendengar

pembicaraan yang monoton. Suara yang bervariasi jauh lebih memikat. Juga, berkhotbah

secara alami diperkeras saat jeda sejenak, sedangkan mengajar biasanya dilakukan

dengan nada yang mirip percakapan karena sifatnya memberi pengajaran.

Page 10: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

(3) Saya perhatikan para pendengar-khotbah di ratusan ibadah gereja, dan saya

terkejut sangat banyak pengkhotbah dan guru tak menyadari banyaknya indikasi di mana

orang-orang menjadi bosan dan/atau tidak mendengarkan. Pendeta, orang-orang yang

tampak bosan adalah bosan! Orang yang tak memperhatikan anda selagi anda bicara

mungkin saja ia tidak mendengarkan anda. Maka, orang yang tak mendengarkan tidak

mendapat pertolongan. Bila orang yang tulus hati jadi bosan dan/atau tak mendengarkan,

maka anda perlu perbaiki khotbah anda. Berikan lebih banyak contoh. Buat cerita yang

relevan. Buat perumpamaan. Buat khotbah jadi sederhana. Ajarkan Firman dari hatimu.

Bersikap tulus. Jadi diri sendiri. Buat variasi suara anda. Tatap mata pendengar sebanyak

mungkin. Gunakan ekspresi wajah. Gunakan tangan anda. Lakukan gerakan berputar.

Jangan bicara terlalu lama. Bila kelompoknya kecil, ajak orang bertanya di saat yang pas.

(4) Pendapat bahwa tiap khotbah harus memiliki tiga hal hanyalah rekaan manusia.

Tujuannya adalah melakukan pemuridan, bukan mengikuti teori-teori homiletik modern.

Yesus berkata, “Beri makan domba-dombaKu”, bukan “Buat domba-dombaKu terkesan.”

Siapa yang Akan Diajar (Whom to Teach)

Dengan mengikuti model Yesus, pelayan pemuridan agak selektif terkait dengan siapa

yang akan diajar. Mungkin anda terkejut, namun itu nyata. Yesus sering berbicara kepada

banyak orang dalam beberapa perumpamaan, dan Ia punya alasan berbuat demikian: Ia

tak ingin setiap orang mengerti apa yang dikatakanNya. Hal ini jelas dari Alkitab:

Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau

berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" Jawab Yesus: "Kepadamu

diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka

tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia

berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya

akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan

kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun

mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.” (Matius 13:10-13).

Hak istimewa untuk memahami beberapa perumpamaan Kristus hanya diberikan

kepada mereka yang telah bertobat dan memutuskan untuk mengikuti Dia. Demikian

juga, orang yang berbalik dari kesempatan untuk bertobat, dengan melawan kehendak

Page 11: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

Tuhan untuk kehidupannya, ditentang oleh Allah. Allah menentang orang yang congkak,

tetapi mengasihani orang yang rendah hati (lihat 1 Petrus 5:5).

Juga, Yesus memberi petunjuk kepada pengikutNya: “Jangan kamu memberikan

barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada

babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."

(Matius 7:6). Jelas, Yesus berbicara secara simbolik. MaksudNya, “Jangan berikan

sesuatu yang berharga kepada mereka yang tidak menghargai nilainya.” Babi tak tahu

bahwa mutiara itu mulia, demikian juga babi-babi rohani tak menghargai Firman Tuhan

ketika mereka mendengar Firman itu. Jika mereka percaya bahwa hal sebenarnya yang

sedang mereka dengar adalah Firman Tuhan, maka mereka akan perhatikan dengan serius

dan menaatinya.

Bagaimana anda tahu bila seseorang itu berlaku seperti babi rohani? Lemparkan

mutiara di jalannya dan lihat yang ia lakukan dengan mutiara itu. Jika ia tak peduli, maka

dialah babi rohani itu. Jika ia menaatinya, maka dia bukan babi rohani.

Sayangnya, sangat banyak pelayan melakukan hal yang Yesus tidak kehendaki, yakni

selalu membuang mutiara kepada babi-babi, yakni mengajar orang-orang yang

menentang/ menolak Firman Tuhan. Para pelayan itu hanya buang-buang waktu

pemberian Tuhan. Mereka harus kebaskan debu di kaki dan meneruskan tugasnya, sesuai

perintah Yesus.

Domba, Kambing dan Babi (Sheep, Goats and Pigs)

Kenyataannya, anda tak dapat memuridkan orang yang tak mau dimuridkan, yakni

orang yang tak mau menaati Yesus. Banyak gereja dipenuhi orang-orang seperti itu,

merekalah orang-orang Kristen karena kebiasaan, di mana banyak yang menganggap

mereka dilahirkan kembali hanya karena mengakui sendiri beberapa fakta teologis

tentang Yesus atau Kekristenan. Mereka adalah babi dan kambing, bukan domba. Namun

banyak pendeta memakai 90% waktunya dengan mencoba membahagiakan mereka yang

tergolong babi dan kambing, dan di saat yang sama tak peduli kepada mereka yang perlu

dilayani dan dibantu secara rohani, yakni domba-domba sejati! Pendeta, Yesus ingin anda

memberi makan kepada domba-dombaNya, bukan kepada kambing dan babi (lihat

Yohanes 21:17)!

Tetapi, bagaimana cara mengenali siapa yang domba? Domba adalah orang yang

Page 12: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

datang ke gereja paling awal dan pulang paling akhir. Ia lapar akan kebenaran, karena

Yesus adalah Tuhannya dan ia ingin menyenangkanNya. Ia datang ke gereja bukan hanya

di hari Minggu, tetapi kapanpun ada persekutuan. Ia ikut kelompok kecil dan sering

bertanya. Ia bersukacita karena Tuhan, dan ia mencari kesempatan untuk melayani.

Saudara pendeta, pakailah sebagian besar waktu dan perhatian anda kepada domba-

domba itu. Merekalah murid-murid. Khotbahkan Injil kepada mereka yang tergolong

kambing dan babi yang mengikuti ibadah di gereja selama mereka dapat menerimanya.

Tetapi bila anda mengabarkan Injil sejati, mereka takkan mampu bertahan lama. Mereka

akan meninggalkan gereja, atau bila berkuasa, mereka akan coba jatuhkan anda dari

jabatan anda. Bila mereka berhasil, kebaskan debu di kaki ketika anda pergi. (Di gereja

rumah, hal itu tak dapat terjadi, terutama bila gereja anda bersekutu di rumah anda!)

Demikian juga, para penginjil tak perlu terus menginjili orang yang sama yang sering

menolak Injil. Biarlah orang mati menguburkan orang mati (lihat Lukas 9:60). Anda

utusan Kristus, yang membawa pesan terpenting dari Raja segala raja! Posisi anda sangat

tinggi dalam Kerajaan Allah dan tanggung-jawab anda besar! Jangan buang waktu

dengan dua kali menginjili seseorang, sedangkan orang lain hanya mendengarnya sekali

saja.

Bila anda mau menjadi pelayan pemuridan, pilihlah siapa yang harus anda ajar, tanpa

membuang waktu berharga bagi orang-orang yang tak mau menaati Yesus. Paulus

bersurat kepada Timotius,

Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah

itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang

lain. (2 Timotius 2:2, tambahkan penekanan).

Mencapai Tujuan (Reaching the Goal)

Bayangkan sejenak hal yang tak pernah terjadi pada pelayanan Yesus, namun selalu

terjadi di gereja-gereja kini. Bayangkan Yesus, setelah Ia bangkit, tinggal di bumi dan

mulai melayani satu gereja seperti gereja lembaga kini, lalu menjadi pendeta selama

tigapuluh tahun. Bayangkan Ia berkhotbah setiap hari Minggu kepada sidang jemaat yang

sama. Bayangkan Petrus, Yakobus dan Yohanes duduk di deretan kursi depan selama

Yesus berkhotbah, dan melakukan hal yang sama selama duapuluh tahun. Bayangkan

Page 13: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

Petrus bersandar kepada Yohanes dan berbisik padanya dengan keluhan, “Kita telah

mendengar khotbah yang sama sepuluh kali.”

Hal itu tak mungkin terjadi, karena kita semua tahu bahwa Yesus atau para rasulNya

tak pernah ada dalam situasi itu. Yesus datang untuk melakukan pemuridan dengan cara

tertentu dalam waktu tertentu. Selama sekitar tiga tahun, Ia memuridkan Petrus, Yakobus

dan Yohanes, dan beberapa orang lainnya. Ia tak melakukannya dengan mengkhotbai

mereka sekali seminggu di gedung gereja. Ia melakukannya dengan cara hidupNya di

hadapan mereka, menjawab pertanyaan mereka, dan memberi mereka kesempatan untuk

melayani. Ia selesaikan tugasNya dan seterusnya.

Jadi, mengapa kita melakukan hal yang tak pernah Yesus lakukan? Mengapa kita coba

melakukan kehendak Allah dengan mengkhotbai orang yang sama selama puluhan tahun?

Kapan kita akan menyelesaikan tugas etika kita? Mengapa tidak murid-murid kita yang

pergi melakukan pemuridan, setelah beberapa tahun mereka dibekali?

Jika kita melakukan tugas dengan benar, saya ingin murid-murid kita menjadi dewasa

sehingga mereka tak perlu lagi kita melayani mereka. Mereka harus bebas melakukan

pemuridan sendiri. Kita hendaknya mencapai tujuan yang Allah tetapkan bagi kita, dan

Yesus menunjukkan cara melakukannya. Juga, di gereja rumah yang tengah bertumbuh,

ada semakin banyak kebutuhan untuk melakukan pemuridan dan mendidik pemimpin.

Gereja rumah yang sehat takkan memasuki siklus tanpa akhir dari pengkhotbah yang

sama yang berkhotbah kepada orang-orang yang sama selama beberapa dekade.

Motif yang Benar (Right Motives)

Agar berhasil dalam pengajaran untuk pemuridan, tak ada hal yang lebih penting

dibandingkan memiliki motif yang benar. Ketika seseorang melayani dengan alasan

keliru, ia akan berbuat hal-hal keliru. Itulah alasan pokok mengapa ada banyak

pengajaran sesat dan tak seimbang di gereja masa sekarang. Ketika motif pendeta hanya

untuk memperoleh popularitas, sukses di mata orang, atau uang banyak, maka ia akan

gagal di mata Allah. Yang paling menyedihkan, saat ia berhasil mencapai popularitasnya,

kesuksesan di mata orang, atau uang banyak, tetapi harinya akan datang ketika motif

kelirunya akan terkuak ketika berdiri di hadapan tahta penghakiman Kristus, dan ia tak

Page 14: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

akan menerima upah pekerjaannya. Jika dibolehkan masuk kerajaan sorga,3 setiap orang

di sana akan tahu kebenaran tentangnya, ketika terungkap bahwa ia tak mendapat upah

dan posisinya rendah dalam kerajaan. Memang, ada tingkatan berbeda di sorga. Yesus

mengingatkan:

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang

paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki

tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan

dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat

yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:19).

Sudah tentu pelayan yang menaati dan mengajarkan semua perintah Kristus akan

menderita karena hal itu. Yesus menjanjikan penderitaan bagi mereka yang menaatiNya

(lihat Matius 5:10-12; Yohanes 16:33). Paling tidak mereka mungkin saja mendapat

keberhasilan di dunia, popularitas dan kekayaan. Mereka nanti mendapatkan upah dan

pujian dari Allah. Manakah pilihan anda? Dalam hal ini, Paulus menulis:

Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu

menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.

Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.

Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan

Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram

adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan

pekerjaannya sendiri. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah

ladang Allah, bangunan Allah. Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang

dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah

meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap

orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena

tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah

diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Entahkah orang membangun di atas dasar ini

3 Saya katakan “Jika”, karena mereka yang serigala berbulu domba adalah “para pelayan” yang motivasinya

hanya mementingkan diri sendiri, dan mereka akan dilempar ke dalam neraka. Saya menduga hal yang memisahkan mereka dari pelayan sejati yang memiliki motif-motif keliru adalah besarnya motivasi mereka yang keliru.

Page 15: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak

pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan

menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan

masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun

seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan

menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam

api. (1 Korintus 3:5-15).

Paulus menyamakan dirinya dengan ahli bangunan yang meletakkan dasar. Paulus

menyamakan Apolos --seorang guru yang datang ke Korintus setelah Paulus mendirikan

jemaat di sana-- dengan orang yang mendasarkan pada fondasi yang sudah diletakkan.

Perlu dicatat, baik Paulus maupun Apolos pada akhirnya mendapat upah berdasarkan

kualitas, bukan kuantitas, dari pekerjaan mereka (lihat 3:13).

Secara kiasan, Paulus dan Apolos dapat mendirikan bangunan Allah dengan enam

jenis bahan berbeda, tiga jenis sudah lazim ada, relatif murah dan mudah terbakar, dan

tiga jenis tidak lazim ada, sangat mahal dan tak mudah terbakar. Nantinya, bahan-bahan

bangunan itu akan mengalami api Penghakiman Allah; kayu, rumput kering atau jerami

akan hangus oleh api, sehingga terbukti kualitasnya tak berharga dan tak tahan lama.

Emas, perak dan batu permata, sebagai pekerjaan mulia dan kekal di mata Allah, akan

tahan nyala api.

Kita yakin bahwa pengajaran yang tidak Alkitabiah akan dibakar menjadi abu ketika

penghakiman oleh Kristus. Demikian juga, akan terjadi hal yang sama pada apapun yang

dilakukan dalam kekuasaan, metode, atau hikmat duniawi, juga apapun yang dilakukan

dengan motif keliru. Yesus mengingatkan bahwa segala sesuatu, yang kita lakukan

dengan motivasi untuk mendapat pujian orang, tak akan mendapat upah (lihat Matius 6:1-

6, 16-18). Jenis-jenis pekerjaan yang tak berharga itu bisa saja bukan bukti bagi mata

manusia, namun akan terungkap kepada semua orang nanti, seperti yang Paulus ingatkan.

Secara pribadi, bila pekerjaan saya berkategori kayu, rumput kering atau jerami, lebih

baik saya melihatnya kini daripada nanti. Kini waktu untuk bertobat; waktu nanti sudah

terlambat.

Periksa Motif Kita (Checking Our Motives)

Page 16: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

Kita sangat mudah tertipu oleh motif-motif kita sendiri. Saya pernah mengalaminya.

Bagaimana kita bisa tahu jika motif-motif kita murni?

Cara terbaik adalah minta Allah untuk mengungkapkan apakah motif-motif kita keliru,

lalu periksa pikiran dan perbuatan kita. Yesus berkata agar kita berbuat baik seperti

berdoa dan memberi kepada orang miskin tanpa diketahui orang lain, dan itulah cara

yang menjamin agar kita melakukan kebaikan karena kita inginkan pujian Allah, bukan

pujian manusia. Bila kita hanya taat pada Allah ketika orang lain memperhatikan kita, itu

tandanya ada kekeliruan. Atau, bila kita menghindari dosa-dosa skandal yang akan

menghancurkan reputasi saat kita terperangkap, namun melakukan dosa-dosa kecil yang

tak seorangpun mungkin tahu, ini menunjukkan motivasi keliru kita. Bila kita benar-

benar mau menyenangkan Allah —yang mengenal setiap pikiran, perkataan dan

perbuatan kita— maka kita akan tetap menaatiNya sepanjang waktu, dalam hal-hal besar

dan kecil, yang orang lain tahu dan tak tahu.

Demikian pula, bila motif-motif kita benar, kita tidak akan ikuti model pertumbuhan

gereja yang hanya melayani demi meningkatkan jumlah orang yang hadir tanpa peduli

untuk memuridkan orang yang menaati semua perintah Kristus.

Kita akan mengajarkan semua Firman Tuhan dan tidak hanya memfokuskan pada

topik-topik populer yang menyenangkan orang-orang duniawi dan tak beriman.

Kita tidak akan memutabalikkan Firman Tuhan atau mengajar Alkitab dengan cara

yang melanggar konteks dalam keseluruhan Alkitab.

Kita tidak akan mencari gelar dan tempat terhormat untuk kepentingan diri sendiri.

Kita tidak akan berupaya untuk menjadi terkenal.

Kita tidak akan melayani hanya orang kaya.

Kita tidak akan mengumpulkan harta di bumi, namun hanya hidup dan memberikan

semua yang kita mampu, dengan memberikan teladan pengelolaan khusus yang baik di

depan jemaat kita.

Kita akan lebih peduli kepada apa yang dipikirkan Allah mengenai khotbah bukannya

apa yang orang pikirkan.

Apa motif anda?

Doktrin yang Mengalahkan Pemuridan (A Doctrine that Defeats Disciple-

Making)

Page 17: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

Pelayan pemuridan tak pernah mengajar apapun yang bertentangan dengan tujuan

pelaksanaan pemuridan. Sehingga, ia tak pernah berkata apapun yang membuat orang

merasa nyaman dengan tidak menaati Tuhan Yesus. Ia tak pernah memberi kasih karunia

Allah sebagai cara untuk berbuat dosa tanpa takut penghakiman. Sebaliknya, ia memberi

kasih karunia Allah sebagai cara untuk bertobat dari dosa dan hidup dalam kemenangan.

Seperti kita tahu, Alkitab menyatakan bahwa hanya orang-orang yang berkemenangan

akan mewarisi Kerajaan Allah (lihat Wahyu 2:11; 3:5; 21:7).

Sayangnya, sejumlah pelayan sekarang ini, bertumpu pada doktrin-doktrin yang tidak

Alkitabiah yang benar-benar merusak tujuan pemuridan. Satu doktrin yang sangat

populer di Amerika Serikat adalah doktrin keselamatan kekal tanpa syarat atau “sekali

selamat tetap selamat.” Doktrin ini berketetapan bahwa setiap orang yang dilahirkan

kembali tak dapat lagi kehilangan keselamatannya, tak peduli bagaimana ia hidup.

Menurut doktrin itu, karena keselamatan adalah oleh kasih karunia, maka kasih karunia

yang sama, yang awalnya menyelamatkan orang berdosa untuk menerima keselamatan,

akan membuat mereka tetap selamat. Sesuai ketentuan penganut doktrin itu, apapun

sudut-pandang lain sama saja dengan berkata bahwa orang diselamatkan oleh hasil

usahanya.

Biasanya, sudut-pandang demikian adalah bahaya besar yang merusak kesucian.

Tampaknya ketaatan kepada Kristus tak penting bagi orang untuk masuk sorga, maka

motivasi untuk menaati Yesus hanya sedikit, terutama ketika ketaatan itu sangat mahal.

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, kasih karunia Allah kepada umat manusia tak

mengurangi tanggung-jawab mereka untuk menaatiNya. Alkitab menyatakan

keselamatan bukanlah oleh kasih karunia, namun juga melalui iman (lihat Efesus 2:8).

Kasih karunia dan iman diperlukan bagi keselamatan. Iman adalah tanggapan murni

kepada kasih karunia Allah, dan iman yang sejati selalu menimbulkan pertobatan dan

ketaatan. Iman tanpa perbuatan adalah mati, tak berguna, dan tak dapat menyelamatkan,

menurut Yakobus (lihat Yakobus 2:14-26).

Itu sebabnya Alkitab berkali-kali menyatakan bahwa keselamatan yang berkelanjutan

tergantung pada iman dan ketaatan yang teguh. Ada bagian-bagian Alkitab yang

memperjelas hal itu. Misalnya, Paulus menyatakan dalam suratnya kepada jemaat

Kolose:

Page 18: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati

dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang

diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk

menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. Sebab

itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan

jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah

dikabarkan di seluruh alam di bawah langit. (Kolose 1:21-23, tambahkan

penekanan).

Mungkin, itu belum jelas. Hanya seorang teolog dapat berbuat keliru atau memelintir

maksud Paulus. Yesus akan menyatakan bahwa kita tidak salah jika kita tetap teguh

dalam iman. Kebenaran sama disebutkan lagi dalam Roma 11:13-24, 1 Korintus 15:1-2

dan Ibrani 3:12-14; 10:38-39, di mana jelas dinyatakan bahwa keselamatan akhir

tergantung pada keteguhan iman. Semua ayat tersebut mengandung kata bersyarat jika.

Perlunya Kesucian (The Necessity of Holiness)

Bisakah orang percaya kehilangan kehidupan kekal dengan berbuat dosa? Jawabannya

ada dalam banyak ayat Alkitab, seperti di bawah ini, bahwa orang yang berbuat dosa tak

akan mewarisi Kerajaan Allah. Jika orang percaya berbuat dosa lagi, seperti disebutkan

oleh Paulus pada ayat-ayat berikut, maka orang percaya itu dapat kehilangan

keselamatan:

Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat

bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala,

orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah

dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (1 Korintus 6:9-10,

tambahkan penekanan).

Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,

penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,

kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta

pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang

telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak

Page 19: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (Galatia 5:19-21, tambahkan

penekanan).

Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang

serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan

Kristus dan Allah. Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa,

karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang

durhaka. (Efesus 5:5-6, tambahkan penekanan).

Perhatikanlah, dalam setiap keadaan, Paulus bersurat kepada orang-orang percaya,

sambil mengingatkan mereka. Dua kali ia mengingatkan mereka untuk tidak tertipu; ia

peduli kepada orang-orang percaya yang mungkin menganggap bahwa seseorang bisa

saja melakukan dosa yang disebutkan di atas dan masih mewarisi Kerajaan Allah.

Yesus mengingatkan murid-murid terdekatNya —Petrus, Yakobus, Yohanes dan

Andreas— akan kemungkinan terbuang ke dalam neraka oleh karena tak berjaga-jaga

saat Dia kembali. Perlu dicatat bahwa kata-kata berikut ditujukan kepada mereka (lihat

Markus 13:1-4), dan bukan kepada kerumunan orang tidak percaya:

Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.

Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari

pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan

rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu [Petrus, Yakobus, Yohanes dan

Andreas] juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu

[Petrus, Yakobus, Yohanes dan Andreas] duga."

Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-

orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah

hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi

penilik segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam

hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain,

dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan

datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak

diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-

Page 20: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. (Matius 24:42-

51, tambahkan penekanan).

Apa pelajaran moral dari kisah di atas? “Petrus, Yakobus, Yohanes dan Andreas,

jangan jadi seperti hamba yang tidak setia dalam perumpamaan itu.”4

Untuk menekankan pernyataanNya pada murid-muridNya terdekat, Yesus

menceritakan perumpamaan Sepuluh Gadis. Sepuluh gadis mulanya siap menyambut

kedatangan mempelai pria, tetapi lima gadis tak siap dan diusir dari perjamuan kawin.

Yesus mengakhiri perumpamaan itu dengan kata-kata, “Karena itu, berjaga-jagalah

[Petrus, Yakobus, Yohanes dan Andreas], sebab kamu [Petrus, Yakobus, Yohanes dan

Andreas] tidak tahu akan hari maupun akan saatnya." (Matius 25:13). Yakni, “Janganlah

kalian jadi seperti lima gadis bodoh, Petrus, Yakobus, Yohanes dan Andreas.” Bila

mungkin Petrus, Yakobus, Yohanes dan Andreas berjaga-jaga, tentu Yesus tak perlu

mengingatkan mereka.

Yesus segera menceritakan kepada mereka Perumpamaan tentang Talenta. Pesannya

sama. “Jangan jadi hamba yang hanya punya satu talenta yang tak punya apapun untuk

ditunjukkan kepada tuannya apa yang telah dipercayakan kepadanya ketika ia kembali.”

Pada akhir perumpamaan, sang tuan menyatakan, “Dan campakkanlah hamba yang tidak

berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan

kertak gigi." (Matius 25:30). Yesus tak mungkin memperjelas pesanNya. Hanya teolog

yang dapat membelokkan maksudNya. Ada bahaya di mana Petrus, Yakobus, Yohanes

dan Andreas bisa saja dibuang ke neraka akhirnya jika mereka tidak taat ketika Yesus

kembali. Bila itu mungkin bagi Petrus, Yakobus, Yohanes dan Andreas, maka

kemungkinan itu bisa bagi kita semua. Seperti janji Yesus, hanya mereka yang

melakukan kehendak Bapanya akan masuk kerajaan sorga (lihat Matius 7:21).5

Mereka yang mengajarkan doktrin palsu ‘keselamatan kekal tanpa syarat’ jelas 4 Ajaibnya, ada beberapa guru tak dapat mengelak dari fakta yang diperingatkan oleh Yesus kepada murid-murid

terdekatNya dan hamba yang tidak setia jelas melambangkan seorang percaya. Mereka berkata bahwa tempat ratapan dan kertakan gigi ada di bagian pinggiran sorga. Ada orang-orang percaya yang tidak setia sewaktu-waktu meratap atas hilangnya upah mereka sampai Yesus menghapus air-mata dari mata mereka dan kemudian menyambut mereka memasuki sorga!

5 Sudah tentu, orang Kristen yang melakukan suatu dosa tidak segera kehilangan keselamatan.Yang meminta ampun atas dosa-dosanya diampuni oleh Allah (bila dia memaafkan mereka yang berdosa kepadanya). Yang tidak meminta ampun atas dosa-dosanya menempatkan dirinya dalam bahaya untuk didisiplinkan oleh Allah. Dengan mengeraskan hatinya kepada disiplin Allah yang terus menerus, orang percaya memiliki resiko kehilangan keselamatannya.

Page 21: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

menentang Kristus dan hanya mendukung Setan; doktrin ini mengajarkan hal yang

menentang ajaran Yesus dan para rasul. Secara efektif mereka menentang perintah Yesus

untuk memuridkan orang-orang yang akan menaati semua perintahNya, dengan

menghalangi jalan sempit ke sorga dan melebarkan jalan ke neraka.6

Doktrin Modern Lain yang Mengalahkan Pemuridan (Another Modern Doctrine

that Defeats Disciple-Making)

Bukan hanya pengajaran ‘keselamatan kekal tanpa syarat’ yang menipu orang-orang

untuk menganggap kesucian sebagai hal yang tidak penting bagi keselamatan akhir.

Kasih Allah sering diungkapkan dengan menetralkan pemuridan. Para pengkhotbah bisa

berkata kepada pendengarnya, “Allah mengasihi anda tanpa syarat.” Orang-orang

menafsirkannya, “Allah menerima dan mendukung saya, tak peduli apakah saya menaati

atau tidak menaatiNya.” Tetapi, itu keliru.

Banyak pengkhotbah yang sama percaya bahwa Allah membuang orang-orang yang

tidak dilahirkan kembali ke neraka, dan tentu mereka merasa benar dalam keyakinannya.

Mari kita pikirkan hal tersebut. Jelaslah, Allah tak mendukung orang-orang yang Ia

buang ke neraka. Jadi, bagaimana dapat dikatakan Ia mengasihi mereka? Apakah orang-

orang yang dibuang ke neraka dikasihi olehNya? Apakah anda pikir mereka akan berkata

bahwa Allah mengasihi mereka? Tentu tidak. Apakah Allah berkata bahwa Ia mengasihi

mereka? Tentu tidak! Mereka dibenciNya; itu sebabnya Ia akan menghukum mereka di

neraka. Ia tidak mendukung atau mengasihi mereka.

Sehingga, kasih Allah untuk orang-orang berdosa di dunia adalah kasih yang penuh

belas kasihan yang hanya sementara, bukan kasih yang menegaskan. Ia berbelas-kasihan

6 Orang yang masih tidak yakin bahwa seorang Kristen bisa saja kehilangan keselamatannya perlu

memperhatikan semua perikop dalam Perjanjian Baru berikut ini: Matius 18:21-35; 24:4-5, 11-13, 23-26, 42-51; 25:1-30; Lukas 8:11-15; 11:24-28; 12:42-46; Yohanes 6:66-71; 8:31-32, 51; 15:1-6; Kisah Para Rasul 11:21-23; 14:21-22; Roma 6:11-23; 8:12-14, 17; 11:20-22; 1 Korintus 9:23-27; 10:1-21; 11:29-32; 15:1-2; 2 Korintus 1:24; 11:2-4; 12:21-13:5; Galatia 5:1-4; 6:7-9; Filipi 2:12-16; 3:17-4:1; Kolose 1:21-23; 2:4-8, 18-19; 1 Tesalonika 3:1-8; 1 Timotius 1:3-7, 18-20; 4:1-16; 5:5-6, 11-15, 6:9-12, 17-19, 20-21; 2 Timotius 2:11-18; 3:13-15; Ibrani 2:1-3; 3:6-19; 4:1-16: 5:8-9; 6:4-9, 10-20; 10:19-39; 12:1-17, 25-29; Yakobus 1:12-16; 4:4-10; 5:19-20; 2 Petrus 1:5-11; 2:1-22; 3:16-17; 1 Yohanes 2:15-2:28; 5:16; 2 Yohanes 6-9; Judas 20-21; Wahyu 2:7, 10-11, 17-26; 3:4-5, 8-12, 14-22; 21:7-8; 22:18-19. Teks-teks bukti yang dibuat oleh mereka yang mengajarkan doktrin keselamatan kekal tanpa syarat adalah ayat-ayat Alkitab yang hanya menekankan kesetiaan Allah dalam hal keselamatan, dan tidak mengatakan apapun tentang tanggung-jawab manusia. Ayat-ayat ini harus dipahami agar selaras dengan ayat-ayat Alkitab yang disebutkan tadi. Janji Allah untuk tetap setia bukanlah jaminan kesetiaan seseorang. Karena saya berjanji kepada istri saya bahwa saya takkan meninggalkannya dan saya tepati janji itu, bukanlah janji bahwa istri takkan pernah meninggalkan saya.

Page 22: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

kepada mereka, dengan menunda penghukumanNya dan memberi mereka kesempatan

untuk bertobat. Yesus mati untuk mereka, dan memberi mereka pengampunan. Dapat

dikatakan, dengan cara itu, Allah mengasihi mereka. Tetapi Ia tidak menyetujui perbuatan

mereka. Ia tak pernah mengasihi orang seperti perasaan seorang bapak kepada anaknya.

Sebaliknya, Alkitab menyatakan, “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian

TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia” (Mazmur 103:13, tambahkan

penekanan). Jadi dapat dikatakan bahwa Allah tidak berbelas-kasihan kepada mereka

yang tidak takut akan Dia. Kasih Allah kepada orang berdosa lebih mirip dengan belas-

kasihan yang ditunjukkan oleh seorang hakim kepada seorang pembunuh yang diganjar

hukuman seumur hidup, bukannya hukuman mati.

Dalam Kisah Para Rasul, tak ada seorangpun yang memberitakan Injil berkata kepada

orang yang belum selamat bahwa Allah mengasihinya. Sebaliknya, pengkhotbah yang

Alkitabiah sering mengingatkan jemaat tentang murka Allah dan menyerukan agar

mereka bertobat, dengan memberitahukan bahwa Allah tidak setuju tindakan mereka

yang dalam keadaan bahaya, dan perlu melakukan perubahan dramatis dalam kehidupan

mereka. Seandainya pengkhotbah itu berkata kepada jemaatnya bahwa Allah mengasihi

mereka (seperti yang dilakukan oleh banyak pelayan sekarang ini), ia mungkin telah

menyesatkan jemaat kepada pemikiran bahwa mereka tidak dalam bahaya, tidak

menumpuk kemarahan bagi mereka sendiri, dan tidak perlu bertobat.

Kebencian Allah bagi Pendosa (God’s Hatred of Sinners)

Bertentangan dengan hal yang sering dinyatakan tentang kasih Allah bagi orang-orang

berdosa kini, Alkitab sering menyatakan bahwa Allah membenci orang-orang berdosa:

Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau membenci semua orang yang

melakukan kejahatan. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong,

TUHAN jijik melihat penumpah darah dan penipu. (Mazmur 5:6-7, tambahkan

penekanan).

TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang

mencintai kekerasan. (Mazmur 11:5, tambahkan penekanan).

Aku telah meninggalkan kediaman-Ku, telah membuangkan negeri milik-Ku; Aku

telah menyerahkan buah hati-Ku ke dalam tangan musuhnya. Negeri milik-Ku

Page 23: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

sudah menjadi seperti singa di hutan bagi-Ku; ia mengeraskan suaranya menentang

Aku, sebab itu Aku membencinya. (Yeremia 12:7-8, tambahkan penekanan).

Segala kejahatan mereka terjadi di Gilgal, sungguh, di sana Aku mulai membenci

mereka. Oleh karena jahatnya perbuatan-perbuatan mereka Aku akan menghalau

mereka dari rumah-Ku. Aku tidak akan mengasihi mereka lagi, semua pemuka

mereka adalah pemberontak. (Hosea 9:15).

Perlu dicatat, semua kutipan ayat Alkitab di atas tidak berkata bahwa Allah hanya

membenci apa yang orang lakukan —dikatakan bahwa Allah membenci mereka. Ini

memperjelas aksioma umum bahwa Allah mengasihi orang berdosa tetapi membenci

dosa. Kita tak dapat memisahkan seseorang dari perilakunya. Perlakuan seseorang

merupakan gungkapan siapa dia sebenarnya. Jadi, Allah membenci orang-orang berdosa,

bukan hanya dosa-dosa yang mereka lakukan. Jika Allah menyetujui orang-orang yang

melakukan hal yang Ia benci, maka Ia tidak konsisten dengan diriNya. Di ruang

pengadilan manusia, seseorang diadili atas kejahatannya, dan ia mendapat balasan yang

adil. Kita tidak membenci kejahatan namun mendukung orang yang melakukan

kejahatan.

Orang yang Dibenci Allah (People Whom God Abhors)

Alkitab menegaskan bahwa Allah membenci orang-orang tertentu, juga Ia benci

orang-orang berdosa, atau mereka menjadi kekejian bagiNya. Patut dicatat bahwa ayat-

ayat Alkitab berikut tidak berkata bahwa apa yang mereka lakukan adalah kekejian bagi

Tuhan, namun mereka sendiri adalah kekejian bagi Tuhan. Ayat-ayat itu tidak berkata

bahwa Tuhan membenci dosa-dosa mereka, namun Tuhan membenci mereka:7

Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki

janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal

ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu. (Ulangan 22:5, tambahkan penekanan).

7 Kita dapat bertanya-tanya bahwa semua ayat Alkitab yang menunjukkan kebencian dan kemuakan Allah

terhadap orang berdosa ada di dalam Perjanjian Lama. Namun, sikap Allah terhadap orang-orang berdosa tidak berubah dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru. Pertemuan Yesus dengan wanita Kanaan dalam Matius 15:22-28 adalah contoh dalam Perjanjian Baru mengenai sikap Allah terhadap orang berdosa. Pertama, Yesus bahkan tak menanggapi permohonannya, dan Ia bahkan mengibaratkannya seperti anjing. Imannya yang teguh membuat Yesus menunjukkan belas-kasihan kepadanya. Sikap Yesus kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi tidak dianggap sebagai kasih yang menunjukkan belas kasihan (lihat Matius 23).

Page 24: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat

curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu. (Ulangan 25:16, tambahkan

penekanan).

Dan kamu akan memakan daging anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu

perempuan. Dan bukit-bukit pengorbananmu akan Kupunahkan, dan segala

pedupaanmu akan Kulenyapkan. Aku akan melemparkan bangkai-bangkaimu ke

atas bangkai-bangkai berhalamu dan hati-Ku akan muak melihat kamu. (Imamat

26:29-30, tambahkan penekanan).

Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau membenci semua orang yang

melakukan kejahatan. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong,

TUHAN jijik melihat penumpah darah dan penipu. (Mazmur 5:6-7, tambahkan

penekanan).

Karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia

bergaul erat. (Amsal 3:32, tambahkan penekanan).

Orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang tak

bercela, jalannya dikenan-Nya. (Amsal 11:20).

Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan

luput dari hukuman. (Amsal 16:5, tambahkan penekanan).

Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah

kekejian bagi TUHAN. (Amsal 17:15, tambahkan penekanan).

Bagaimana kita mencocokkan ayat-ayat Alkitab tersebut dengan ayat-ayat yang

mempertegas kasih Tuhan bagi orang berdosa? Bagaimana dapat dikatakan bahwa Tuhan

tidak senang dan membenci orang berdosa, tetapi Ia juga mengasihinya?

Harus diakui, tidak semua kasih itu sama. Ada kasih bersyarat, yang disebut “kasih

yang penuh belas kasihan.” Kasih ini, “Saya mengasihimu meskipun.” Dengan kasih ini,

kita mengasihi orang tak peduli perbuatannya. Itulah kasih Allah bagi orang berdosa.

Yang berbeda dengan kasih yang penuh belas kasihan ialah kasih bersyarat. Kasih ini

dinamakan “kasih yang menegaskan.” Inilah kasih yang diperoleh atau diberikan. Kasih

inilah yang berkata, “Aku mengasihimu oleh karena.” Sebagian orang berpendapat bahwa

Page 25: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

kasih adalah bersyarat, ini sama sekali bukanlah kasih. Atau mereka menganggap rendah

kasih yang demikian, yang berkata bahwa kasih ini benar-benar mementingkan diri

sendiri, dan tidak seperti kasih Allah.

Tetapi, sebenarnya Allah memiliki kasih bersyarat, seperti terdapat dalam Alkitab.

Jadi, kasih yang menegaskan tak boleh dianggap rendah. Kasih yang menegaskan ialah

kasih utama dari Allah untuk anak-anakNya yang sejati. Kita harus lebih menginginkan

kasih yang menegaskan dariNya daripada kasih yang penuh belas kasihan dariNya.

Apakah Kasih yang Menegaskan adalah Kasih Kelas Bawah? (Is Approving Love

an Inferior Love?)

Stop dan tanyakan diri anda: “Kasih macam apa yang saya mau orang lain berikan

pada saya —kasih yang penuh belas kasihan atau kasih yang menegaskan?” Saya yakin

anda lebih suka agar orang lain mengasihimu “oleh karena”, bukan “meskipun.”

Apakah anda lebih suka mendengar pasangan anda berkata, “Saya tak punya alasan

untuk mengasihimu, dan tidak ada hal tentangmu yang mendorongku untuk menunjukkan

kebaikan saya” atau “Saya mencintaimu karena berbagai alasan, karena ada begitu

banyak hal tentangmu yang kuhargai”? Sudah tentu, kita inginkan hal sebaliknya agar

pasangan kita mencintai kita dengan kasih yang menegaskan, dan itulah kasih yang

mendekatkan pasangan suami-istri dan tetap menyatukan mereka. Ketika tidak ada pujian

dari pasangan hidup, ketika kasih yang menegaskan telah berhenti, maka beberapa

perkawinan berakhir. Bila perkawinan bertahan, kebaikan berpihak kepada kasih yang

penuh belas kasihan, yang berasal dari karakter ilahi dari si pemberi kasih.

Dengan demikian, kita paham bahwa kasih yang menegaskan atau kasih bersyarat,

sama sekali bukan kasih yang murahan. Selagi kasih yang penuh belas kasihan menjadi

kasih yang paling mahal untuk diberikan, maka kasih yang menegaskan adalah kasih

yang paling mahal untuk didapatkan. Lagipula, kasih yang menegaskan adalah satu-

satunya kasih yang pernah Bapa miliki untuk Yesus, kasih yang mengangkatnya ke

tempat yang benar dan dihormati. Allah Bapa tak pernah memiliki setetes kasih yang

penuh belas kasihan untuk Yesus, karena tak pernah ada apapun yang tak menyenangkan

dalam Kristus. Yesus bersaksi:

Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya

Page 26: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

kembali. (Yohanes 10:17, tambahkan penekanan).

Dengan demikian, kita paham bahwa Bapa mengasihi Yesus oleh karena ketaatan

Yesus untuk mati. Tidak ada yang keliru dan segala sesuatu sudah benar tentang kasih

yang menegaskan. Yesus mendapatkan dan layak mendapatkan kasih BapaNya.

Yesus juga menyatakan bahwa Ia tinggal dalam kasih BapaNya dengan menaati

perintah-perintah BapaNya:

Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu;

tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan

tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di

dalam kasih-Nya. (Yohanes 15:9-10, tambahkan penekanan).

Lagipula, seperti yang Alkitab tunjukkan, kita harus mengikuti teladan Yesus, dan

tinggal dalam kasihNya dengan menaati perintah-perintahNya. Jelaslah, Ia sedang

berbicara tentang kasih yang menegaskan dalam perikop itu, dengan berkata bahwa kita

dapat dan harus mendapatkan kasihNya, dan kita dapat keluar dari kasihNya melalui

ketidaktaatan kita kepada perintah-perintahNya. Kita tinggal dalam kasihNya hanya jika

kita menaati perintah-perintahNya. Hal tersebut jarang diajarkan sekarang ini, tetapi

harus diajarkan, karena itulah yang Yesus katakan.

Yesus hanya memperkokoh kasih yang menegaskan dari Allah bagi mereka yang

menaati perintah-perintahNya:

Sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan

percaya, bahwa Aku datang dari Allah. (Yohanes 16:27, tambahkan penekanan).

Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi

Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun

akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya. Jika seorang

mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan

Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. (Yohanes 14:21,

23, tambahkan penekanan).

Perlu dicatat pada kutipan kedua, Yesus tidak berjanji kepada orang percaya yang tak

sungguh-sungguh bahwa jika ia mulai menaati FirmanNya, Ia akan mendekat kepadanya

Page 27: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

dengan cara khusus. Tidak, Yesus berjanji jika seseorang mulai mengasihiNya dan

menaati FirmanNya, maka BapaNya akan mengasihinya, dan baik Ia dan BapaNya akan

tinggal di dalamnya, yang merupakan acuan kepada kelahiran kembali. Setiap orang yang

dilahirkan kembali memiliki Bapa dan Anak yang tinggal di dalamnya melalui Roh

Kudus yang tinggal di dalamnya (lihat Roma 8:9). Maka, kita pahami lagi bahwa orang

yang benar-benar dilahirkan kembali adalah orang yang bertobat dan mulai menaati

Yesus, dan dialah orang yang mendapatkan kasih yang menegaskan dari Bapa.

Tentu saja Yesus masih memberikan kasih yang penuh belas kasihan bagi mereka

yang percaya kepadaNya. Ketika mereka tidak taat, Ia siap mengampuni jika mereka

mengaku dosa dan mengampuni orang lain.

Kesimpulan (The Conclusion)

Dengan kata lain, Allah tidak mengasihi anakNya yang taat dengan cara yang sama

dengan Ia mengasihi orang berdosa. Ia mengasihi orang berdosa hanya dengan kasih

yang penuh belas kasihan, dan bahwa kasih itu sementara, hanya sampai ia mati. Pada

saat yang sama Ia mengasihi orang itu dengan kasih yang penuh belas kasihan, Ia

membenci orang karena Ia tidak menyetujui karakter orang itu. Inilah yang Alkitab

ajarkan.

Di lain pihak, Allah mengasihi anakNya lebih dari Ia mengasihi orang yang tidak

dilahirkan kembali. Utamanya Allah mengasihi anakNya dengan kasih yang menegaskan

karena ia telah bertobat dan berusaha menaati perintah-perintahNya. Saat ia bertumbuh

dalam kesucian, maka makin sedikit alasan bagiNya untuk mengasihinya dengan kasih

yang penuh belas kasihan, dan makin banyak alasan untuk mengasihinya dengan kasih

yang menegaskan, kasih yang ia inginkan.

Dengan kata lain, banyak potret kasih Allah, yang disebutkan oleh para pengkhotbah

dan guru-guru kini, menyesatkan dan tidak akurat. Menurut perkataan Alkitab, sediakan

waktu untuk mengevaluasi rumusan kasih Allah berikut ini:

1). Tiada hal yang dapat anda lakukan untuk membuat Allah mengasihimu lebih

atau kurang dari yang Ia lakukan sekarang.

2). Tiada hal yang dapat anda lakukan untuk membuat Allah berhenti mengasihimu.

3). Kasih Allah itu tanpa syarat.

4). Allah mengasihi setiap orang dengan cara yang sama.

Page 28: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

5). Allah mengasihi orang berdosa namun membenci dosa.

6). Tiada hal yang dapat anda lakukan untuk mendapatkan atau layak mendapatkan

kasih Allah.

7). Kasih Allah untuk kita bukan berdasarkan penampilan kita.

Semua pernyataan di atas bisa saja menyesatkan atau sangat keliru, karena sebagian

besar pernyataan benar-benar menyangkal kasih yang menegaskan dari Allah dan banyak

yang salah memahami kasih yang penuh belas kasihan dariNya.

Mengenai (1), hal yang dapat dilakukan oleh orang percaya agar dapat membuat Allah

lebih tegas mengasihi-nya adalah sikap lebih taat. Dan sesuatu yang dapat ia lakukan

yang membuat Allah kurang tegas mengasihi-nya ialah ketidaktaatan. Bagi orang

berdosa, hal yang dapat dilakukannya agar Allah lebih banyak mengasihinya ialah

bertobat. Lalu ia mendapatkan kasih yang menegaskan dari Allah. Dan hal yang dapat

dilakukannya yang membuat Allah kurang mengasihinya adalah kematian. Lalu ia

kehilangan kasih satu-satunya yang Allah berikan padanya, yakni kasih yang penuh belas

kasihan dariNya

Mengenai (2), seorang Kristen dapat kehilangan kasih yang menegaskan dari Allah

dengan berbuat dosa kembali, sehingga ia dalam posisi mengalami kasih yang penuh

belas kasihan dari Allah. Dan, orang yang tak percaya bisa mati, dan kasih yang penuh

belas kasihan dari Allah akan berhenti, satu-satunya kasih yang pernah Allah beri

untuknya.

Mengenai (3), kasih yang menegaskan dari Allah tentu bersyarat. Dan bahkan kasih

yang penuh belas kasihan darinya adalah bersyarat pada orang yang secara fisik masih

hidup. Setelah mati, kasih yang penuh belas kasihan dari Allah berakhir, sehingga kasih

itu bersyarat karena hanya sementara.

Mengenai (4), besar kemungkinan, Allah tidak mengasihi orang dengan cara yang

sama, karena semua orang, yang berdosa dan yang kudus, Ia setuju atau tidak setuju

dengan berbagai syarat. Memang, kasih Allah tak sama untuk orang berdosa dan orang

kudus.

Mengenai (5), Allah membenci orang berdosa dan dosanya. Dapat dikatakan, Ia

mengasihi orang berdosa dengan kasih yang penuh belas kasihan dan membenci dosa-

dosanya. Dari sudut-pandang kasih yang menegaskan dari Allah, Ia membencinya.

Page 29: Bab Enam (Chapter Six) Pelayanan Pengajaran (The Ministry ... fileMengajarkan Persatuan dengan Teladan ... memiliki apa-apa dalam pengajaran tentang kasih dan persatuan dengan cara

Mengenai (6), setiap orang dapat dan harus mendapatkan kasih yang menegaskan dari

Allah. Sudah tentu, tak seorangpun dapat memperoleh kasih yang penuh belas kasihan

dariNya karena kasih ini tidak bersyarat.

Dan, mengenai (7), kasih yang penuh belas kasihan dari Allah tidak berdasarkan pada

penampilan, kecuali tentunya kasih yang menegaskan dari Allah.

Dengan kata lain, pelayan pemuridan harus menunjukkan kasih Allah dengan tepat,

seperti diuraikan dalam Alkitab, karena ia tidak ingin siapapun tertipu. Hanya orang yang

Allah kasihi dengan tegas dapat masuk ke sorga, dan Allah tegas hanya mengasihi orang

yang telah dilahirkan kembali dan menaati Yesus. Pelayan itu tak pernah mengajarkan

hal yang dapat menjauhkan orang dari kesucian. Tujuannya sama dengan tujuan Allah,

yakni memuridkan orang-orang yang menaati semua perintah Kristus.