bab 5. usulan perencanaan dan rencana kerja selanjutnya
DESCRIPTION
UsulamTRANSCRIPT
Bab PENDAHULUAN
5.1. USULAN PERENCANAAN5.2.1. USULAN METODE PEMBUANGAN
Kota Polewali merupakan Kota Kabupaten dengan kategori sebagai kota Sedang/Kecil, kategori tersebut didasarkan pada jumlah penduduk kota yang termasuk wilayah cakupan pelayanan yang berjumlah > 20.000 jiwa s/d 500.000 Jiwa.
Berdasarkan prinsip teknis dalam perencanaan TPA sampah berwawasan lingkungan, maka metode pembuangan yang digunakan metode lahan urugterkendali (controlled landfill). Disamping itu pada areal penimbunan akan direncanakan dengan struktur lapisan linier yang aman dari pencemaran air tanah yakni dengan menggunakan lapisan geomembran dan geotextile.
Untuk pengendalian gas, maka akan di buat perpipaan vertikal (pipa penangkap gas) pada beberapa titik yang di join dengan pipa lindi horisontal. Sedangkan untuk pengendalian bau, dan kemungkinan pencemaran udara, maka akan dibuat zona penyangga (buffer zone) dari pepohonan dengan kerapatan antara 2,5 s/d 5 m.
5.2.2. USULAN RENCANA KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA TPA
Sarana dan prasarana TPA yang akan mendukung prinsip teknis TPA yang berwawasan lingkungan antara lain :
(1) Bangunan Fasilitas Dasar / Umum
Jalan Masuk TPA
Jaringan Drainase Permanen
Jaringan Drainase Sementara
Kantor TPA
Pos Jaga TPA
Pintu Gerbang TPA
Pagar Kawat Duri Keliling TPA
(2) Bangunan Fasilitas Perlindungan Lingkungan
Lapisan Kedap Air
Saluran Pengumpul Lindi
Instalasi Pengolahan Lindi
Sumur Uji
Penanganan Gas Metan
(3) Bangunan / Prasarana Fasilitas Operasional
Sel Pembuangan / Penimbunan
Jalan Operasi Permanen
Jalan Operasi Temporer
Jembatan Timbang
Area Penghijauan (buffer zone)
Cadangan Tanah Penutup
Alat Berat
(4) Bangunan Fasilitas Penunjang
Workshop / bengkel
Pencucian kendaraan (tyre wash / full body)
Listrik dan alat komunikasi (termasuk lampu jalan masuk dan jalan operasi)
Area daur ulang sampah.
Prasarana dan sarana TPA tersebut di atas, direncanakan akan dibangun dengan sumber pembiayaan dari 2 (dua) pihak yakni APBN, dan APBD Kabupaten Polewali Mandar.
5.2.3. USULAN PERENCANAAN KEBUTUHAN LUAS LAHAN DAN KAPASITAS TPA KAB. POLEWALI MANDARDalam menetukan kebutuhan luas lahan TPA, yang menjadi pertimbangan utama adalah umur rencana atau daya tampung minimal 5 tahun operasi. Daya tampung tersebut sangat dipengaruhi oleh metode lahan urug yang digunakan, kedalaman dasar TPA, ketinggian timbunan, volume sampah yang dibuang, kepadatan sampah dan kemampaun pengurangan volume sampah di sumber.
Untuk menetukan kebutuhan lahan TPA pertahun akan digunakan rumus sebagai berikut :
DimanaL=Luas lahan yang dibutuhkan setiap tahun (m2)
V=Volume sampah yang telah dipadatkan (m3/hari)
V=A x E, dimana
A=Volume sampah yang akan dibuang
E=Tingkat pemadatan (kg/m3), rata-rata 600 kg/m3
T=Ketinggian timbunan yang direncanakan (m)
15 % rasio tanah penutup
Setelah dihitung luas lahan yang dibutuhkan per tahun, selanjutnya dihitung luas lahan total yang diperlukan sesuai dengan umur perencanaan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
DimanaH=Luas total lahan (m2)
L=Luas lahan setahun
I=Umur lahan (tahun)
J=Ratio luas lahan total dengan luas lahan epektif 1,2
PERHITUNGAN LUAS LAHAN :
a. Luas Lahan yang diperlukan per Tahun
L=.. ? (m2)
V=A x E
= x 30%
= M3/Hr
Asumsi penyusutan 30% dengan pemadatan 600 kg/m3
T= m
JADI :
b. Luas Lahan total selama umur rencana
H=.. ? (m2)
L=. m2
I= tahun
J=1,2
JADI :
5.2.4. USULAN PERENCANAAN TAPAK TPA
Perencanaan tapak merupakan rencana menyeluruh tata letak prasarana dan sarana TPA seperti areal penimbunan sampah (blok penimbunan sampah) yang disesuaikan dengan topografi, letak kantor TPA, bengkel / workshop, hanggar komposting, jembatan timbang, tempat pencucian kendaraan tyre wash dan full body, laboratorium TPA, kolam pengolahan leachate, penempatan sumur pantau, rencana penempatan jalan akses (jalan masuk, jalan operasi permanen, jalan operasi sementara), pos jaga, sumber air bersih (sumur bor), elevated tank, bak penampungan air bersih, dll.
Secara detail tata letak prasarana dan sarana tersebut di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
A. Areal Penimbunan Sampah
Areal penimbunan sampah berada sebelah utara jalan masuk, yang akan dibagi menjadi 2 (dua) blok yakni blok 1 dan blok 2. Luas total lahan yang tersedia untuk dua blok tersebut seluas + 2 ha, sedangkan untuk keperluan pembangunan prasarana dan sarana lahan tersedia seluas + 5 ha. Adapun perkiraan luasan masing-masing blok akan ditentukan / direncanakan berdasarkan umur rencana yakni minimal 5 tahun umur pakai untuk jangka waktu + 10 Tahun. Detail mengenai tata letak TPA tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.
B. Penempatan Kolam Pengelolahan Lindi
Penempatan kolam pengolahan lindi direncanakan sedemikian rupa sehingga lindi sedapat mungkin mengalir secara gravitasi. Rencana penempatan kolam pengolahan lindi akan berdasarkan kondisi lapangan akan epektif jika berada pada bagian timur blok penimbunan. Detail mengenai tata letak prasarana tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.
C. Jalan Masuk
Jalan masuk TPA tetap berdasarkan lokasi rencana yang ditunjuk oleh Pemda Kab. Polewali Mandar dimana jarak dari jalan poros utama / jalanan umum ke lokasi areal TPA sejauh + 1000 m. Detail mengenai tata letak prasarana tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.
D. Penempatan Jalan Operasi Permanen
Penempatan jalan operasi permanen, akan disesuaikan dengan bentuk blok penimbunan dan kemudahan akses terhadap setiap fasilitas penunjang yang ada di lokasi TPA. Detail mengenai tata letak prasarana tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.
E. Penempatan Jalan Operasi Temporer
Penempatan jalan operasi permanen, akan disesuaikan dengan sel/blok penimbunan sehingga semua tumpukan sampah dapat dijangkau dengan mudah oleh truck dan alat berat. Detail mengenai tata letak prasarana tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.
F. Rencana Pembuatan Pagar keliling dan Buffer ZoneUntuk melindungi TPA dari jalanan umum yang melintas TPA atau dari gangguan lain, maka akan dibuat pagar keliling TPA yang dibuat dari konstruksi kawat duri. Pagar keliling tersebut sekaligus menjadi batas untuk membuat pagar hidup atau zona penyangga. Detail mengenai tata letak prasarana tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.
G. Rencana Penempatan Bangunan Penunjang
Penempatan bangunan penunjang akan di sesuaikan dengan keadaan lahan dan topografi maupun kontur lokasi dengan mempertimbangkan kemudahan akses, letak strategis, dan lain-lain. Detail mengenai tata letak prasarana tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.
5.2.5. USULAN PERENCANAAN PRASARANA DAN SARANA TPA
A Bangunan Fasilitas Dasar / Umum
a. Jalan Masuk TPA
Jalan masuk TPA hanya direncanakan dengan jalan satu jalur dengan lintasan 2 lajur. Lebar jalan adalah 6 meter dimana disesuaikan dengan lintasan 2 kendaraan dari arah berlawanan. Kemiringan jalan 2 % ke arah saluran drainase. Beban pelintasan diperhitungkan untuk tekanan gandar 10 ton, dengan kecepatan kendaraan dapat di lalui dalam waktu 30 km/jam. Struktur detail jalan masuk dapat dilihat pada gambar kerja terlampir.b. Jaringan Drainase Permanen
Drainase permanen merupakan jenis drainase yang dibangunan pada daerah tertentu antara lain : jalan masuk / utama, daerah kantor, gudang bengkel, tempat cuci kendaraan, dan . Dimensi masing-masing jenis drainase direncanakan dengan dimensi yang bervariasi sebagai berikut :
DRAINASE JALAN UTAMA :
Keterangan :
Lebar Atas 80 cm
Lebar Bawah 35 cm
Kedalaman penampang 70 cm
Ketebalan pasangan 25 cm
Lebar sayap 28 cm
Bahan konstruksi, batu kali
Lapisan penampang, plesteran + acian
Perhitungan dimensi, terlampir dalam desain note.
DRAINASE JALAN OPERASI PERMANEN :
Keterangan :
Lebar Atas 50 cm
Lebar Bawah 50 cm
Kedalaman penampang 60 cm
Ketebalan pasangan 25 cm
Bahan konstruksi, batu kali
Lapisan penampang, plesteran + acian
Perhitungan dimensi, terlampir dalam desain note.
DRAINASE KELILING TIMBUNAN TERAKHIR :
Keterangan :
Lebar Atas 50 cm
Lebar Bawah 50 cm
Kedalaman penampang 60 cm
Ketebalan pasangan 25 cm
Bahan konstruksi, batu kali
Lapisan penampang, plesteran + acian
Perhitungan dimensi, terlampir dalam desain note.
DRAINASE PADA BANGUNAN PENUNJANG :
Keterangan :
Lebar Atas 50 cm
Lebar Bawah 50 cm
Kedalaman penampang 50 cm
Ketebalan pasangan 25 cm
Bahan konstruksi, batu kali
Lapisan penampang, plesteran + acian
Perhitungan dimensi, terlampir dalam desain note.
c. Jaringan Drainase Sementara
Adalah drainase yang dibuat secara lokal pada zona yang akan dioperasikan. Konstruksi yang digunakan adalah konstruksi galian tanah biasa.
Keterangan :
Lebar Atas 60 cm
Lebar Bawah 30 cm
Kedalaman Penampang 40 cm
d. Kantor TPA
Kantor TPA merupakan fasilitas dasar yang sangat diperlukan untuk tahap operasional dan pemeliharaan TPA pasca konstruksi. Luas kantor TPA disesuaikan dengan rasio jumlah tenaga kerja, kapasitas TPA, dan prasarana yang akan di operasikan di TPA. Detail konstruksi tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.Ukuran masing-masing ruangan kantor dan jumlah rungan sebagai berikut :
Ruang kerja, luas 3 m x 2,5 m
Ruang rapat, luas 3 m x 3 m
Dapur, 2 m x 1 m
Gudang, 2 m x 1,5 m
Kamar Mandi/WC, 1 m x 1 m
Selasar, 3 m x 1,5 m
e. Pos Jaga TPA
Pos jaga TPA berukuran 4 m x 4 m yang dibagi menjadi tiga ruangan, masing-masing ruangan jaga 4 m x 1,5 m, kamar tudur penjaga 2,5 m x 2,5 m, kamar mandi/wc 1,5 m x 1,5 m. Detail konstruksi tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.Pos jaga TPA ditempatkan berdekatan dengan kantor TPA yang berada dalam area TPA.
f. Pintu Gerbang TPA
Pintu gerbang TPA ditempatkan di pintu jalan masuk yang akan dilengkapi palang portal. Portal ini difungsikan untuk mengatur arus lalu lintas jalan masuk, termasuk untuk membatasi penggunaan jalan masuk sebagai jalan umum masyarakat. Disamping itu pintu gerbang merupakan penanda lokasi bagi masyarakat yang melintas di pertigaan jalan umum dan pintu masuk TPA. Detail pintu gerbang tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.
g. Pagar Kawat Duri Keliling TPA
Kawat duri keliling TPA dibuat mengelilingi areal batas lahan dengan kerapatan kawat di perhitungkan untuk tidak dilalui oleh hewan peliharaan atau hewan liar. Termasuk kegiatan masyarakat yang dapat merusak zona penyangga. Detail pagar kawat duri keliling TPA tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir. Keterangan detail sebagai berikut :
Bahan tiang terbuat dari baja siku ukuran 50.50.5, dengan Jarak antar tiang sejauh 5 m.
Sloef/kaki tiang terbuat dari beton cor ukuran 30/30 x 50 cm. Yang tertanam kedalam tanah sedalam 40 cm, dan yang muncul ke permukaan setinggi 10 cm.
Pagar pembatas dari bahan kawat duri sebanyak 6 susun dengan jarak bervariasi. 20, 25, 25, 30, 30, 30 cm.
Panjang bentang pagar disesuaikan dengan panjang keliling areal lahan TPA.
B Bangunan Fasilitas Perlindungan Lingkungan
a. Lapisan Kedap Air
Untuk kontruksi lapisan kedap air terbuat dari beberapa lapisan yaitu lapisan geomembran HDPE 1,5 mm, dan lapisan geotextile tipe FW Woven Filter Geotextile atau tipe lain yang di rekomendasikan. Detail konstruksi tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.b. Saluran Pengumpul Lindi
Saluran pengumpul lindi terbuat dari konstruksi pipa PVC Tipe AW 12 inc. Untuk rembesan lindi kedalam pipa, maka permukaan atas sepanjang pipa akan dilobang dengan 8 10 mm dengan jarak antar lobang 5 - 10 cm. Detail konstruksi tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.c. Instalasi Pengolahan Lindi
Untuk pengolahan lindi dibuat kolam pengolahan yang terdiri dari beberapa kolan dengan dimensi yang bervariasi. Detail konstruksi tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.
Jumlah dan ukuran masing-masing kolam sebagai berikut :
Kolam Resirkulasi
Kolam Anaerobik/Stabilisasi
Kolam Fakultatif
Kolam Maturasi 1
Kolam Maturasi 2
Kolam Biofilter Bak Karbon Aktif Kolam Indikator Bak Clorinator Kolam Detensi d. Sumur Uji
Sumur / sumur pantau, dibuat sebanyak 2 unit masing-masing dengan kedalaman 10 m yang ditempatkan di hulu dan hilir. Untuk sumur dihilir ditempatkan di sekitar kolam pengolahan lindi. Detail konstruksi tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.e. Bak Kontrol
Bak kontrol dibuat sebanyak 1 unit yang diletakan diluar area blok sel pada ujung pipa utama lindi. ukuran bak adalah 1,5 x 1,5 m dan kedalaman + 10 m. Detail konstruksi tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.f. Penanganan Gas Metan
Untuk tahap awal penanganan gas metan, maka akan di pasang Pipa Penangkapan Gas secara vertikal diameter 8 inci yang dipasang join dengan pipa lindi horisontal diameter 12 inci. Jarak antara pipa ventilasi gas adalah antara 25 s/d 100 meter. Detail konstruksi tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.g. Box join
Box join dibuat dari konstruksi beton bertulang dengan ukuran 80 x 80 cm, dengan kedalaman 40 cm. Jumlah box join disesuaikan dengan jumlah titik join antara pipa lindi horisontal dengan pipa gas vertikal. Detail konstruksi tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.C Bangunan / Prasarana Fasilitas Operasional
a. Sel Pembuangan / Penimbunan
Sel pembuangan / penimbunan dibuat 1 blok dengan luas total 0,83 ha (sudah dirata-ratakan luasan bawah dan atas area sel). Kedalaman galian blok penimbunan diperkirakan sedalam 25 m. Kemiringan lereng galian 1:1. Detail konstruksi tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir.b. Jalan Operasi Permanen
Jalan operasi permanen merupakan jalan akses yang menghubungkan setiap prasrana dan sarana yang dibangun di areal TPA. Ukuran jalan operasi permanen dibuat satu jalur untuk perlintasan 2 lajur. Lebar jalan adalah 5 meter dan 4 meter dengan kemiringan ke arah drainase 2%. Konstruksi jalan menggunakan lapisan macadam untuk permukaan atas, sedangkan untuk konstruksi lapisan bawah menggunakan sirtu kelas B untuk LPB dan sirtu kelas A untuk LPA. Sedangkan ketebalan masing-masing lapisan adalah ; Lapisan macadam 5 cm, lapisan LPB 25 cm, lapisan LPA 15 cm.
c. Jalan Operasi Temporer
Jalan operasi temporer dibuat dalam area blok sel dengan konstruksi lapisan timbunan sirtu. Ketebalan jalan 15-25 cm, Lebar jalan 2,5-3 meter.
d. Jembatan Timbang
Jembatan timbang elektrikal tidak dibuat dalam pembangunan TPA Kab. Polewali Mandar sehingga untuk melakukan pendataan jumlah sampah yang masuk setiap harinya dilakukan dengan pencatatan manual. Bangunan ruang registrasi digabung dengan kantor pos jaga TPA.
e. Area Penghijauan (buffer zone)Area buffer zone dibuat sepanjang batas lahan TPA bagian dalam dari pagar keliling kawat duri. Buffer zone merupakan pagar hidup berupa pohon-pohon yang berdaun lebat dengan kerapatan pohon antara 5 s/d 10 meter. Tujuan penanaman zona penyangga adalah untuk meminimalisasi penyebaran bau dan penyebaran lalat ke areal pemukiman warga.
f. Cadangan Tanah Penutup
Dalam perencanaan DED TPA sampah di Kab. Polewali Mandar, ketersediaan cadangan tanah penutup harus diperhitungkan. Cadangan tanah penutup berdasarkan ketersediaan dan kemudahan mobilisasi di area blok sel, maka cadangan tanah penutup tidak akan dilakukan pembelian tanah penutup karena dilokasi areal lahan TPA dinilai cukup tersedia untuk melayani penimbunan sampah untuk umur pakai selama 15 tahun.
g. Alat Berat
Ketersediaan alat berat untuk tahap operasional TPA pasca konstruksi wajib untuk operasional TPA dengan sistem controleed landfill. Penyediaan alat berat menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Kab. Polewali Mandar.
Alat berat yang diperlukan minimal sebanyak 1 unit dengan alat Bulldozer / trackdozer atau 2 unit masing-masing Bulldozer / trackdozer dan Excavator.
D Bangunan Fasilitas Penunjang
a. Workshop / bengkel
Workshop / bengkel TPA merupakan fasilitas penunjang yang sangat diperlukan untuk tahap operasional dan pemeliharaan TPA pasca konstruksi. Luas Workshop / bengkel TPA disesuaikan dengan rasio jumlah tenaga kerja, kapasitas TPA, dan prasarana yang akan di operasikan di TPA. Detail konstruksi tersebut dapat dilihat pada gambar desain terlampir. Ukuran masing-masing ruangan kantor dan jumlah rungan sebagai berikut :
Ruang pelataran, luas 10 m x 10 m
Gudang peralatan, luas 3,8 m x 2,5 m
Ruang Kamar Mandi / WC, 2,5 m x 1,2 m
Tiang konstruksi menggunakan struktur portal beton bertulang.
Struktur rangka atap menggunakan konstruksi kayu.
b. Pencucian kendaraan (tyre wash / full body)
Pencucian kendaraan terbagi atas dua jenis yakni untuk pencucian roda (tyre wash) dan pencucian full body. Untuk pencucian roda setiap selesai dumping ditempatkan pada ruas jalan operasi permanen dekat dengan zona penimbunan dengan ukuran 7 m x 17 m. Sedangkan pencucian full body ditempatkan berdekatan dengan bengkel, dengan jumlah pelataran pencucian sebanyak 3 unit.
c. Listrik dan alat komunikasi
Listrik adalah sarana vital yang harus tersedia di lokasi TPA, untuk kelancaran operasional pada semua unit-unit prasarana lainnya misalnya untuk kantor TPA, bengel, dan lain-lain. Selain untuk penerangan pada unit-unit bangunan, listrik juga diperlukan untuk penerangan jalan masuk, jalan operasi permanen dan jalan operasi temporer.
Untuk alat komunikasi, akan disediakan bagi seluruh petugas lapangan pengoperasian TPA berupa handy / radio amatir.
d. Area daur ulang sampah.
Ketersediaan hanggar daur ulang sampah di TPA merupakan persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam pengelolaan sampah dengan sisten sanitary atau sistem controlled landfill. Salah satu keutamaan hanggar daur ulang sampah adalah untuk melakukan usaha pengurangan volume sampah yang masuk ke area blok penimbunan sehingga dengan demikian epesiensi pemakaian lahan TPA dapat epektif sesuai umur rencana pemakaian TPA.
5.2. USULAN RENCANA KERJA SELANJUTNYATahap selanjutnya kerja konsultan setelah penyusunan dan penyampaian laporan interim ini adalah penyusunan laporan final lengkap dengan desain dan RAB. Untuk melengkapi data-data penyusunan laporan akhir, maka konsultan akan melakukan survei lanjutan baik pengambilan data primer maupun data-data sekunder di wilayah strudi perencanaan. Secara tahapan metodologis rencana kerja konsultan setelah laporan interim ini disetujui mencakup antara lain (lihat tabel dibawah ini) :Tabel 5.1RENCANA KERJA KONSULTAN
NoUraian KegiatanAlokasi Waktu
1Penyusunan Draft Laporan Akhir (tamatik)3 hari
2Asistensi draft laporan akhir2 hari
3Penyusunan jenis data yang masih diperlukan untuk penyusunan laporan akhir1 hari
4Pengambilan data lapangan (data primer + sekunder) di Kab. Polewali Mandar7 hari
5Finalisasi data1 hari
6Analisa data3 hari
7Penyusunan materi laporan dari Bab I s/d Bab 7, termasuk Gambar dan RAB+ 35 hari
8Asistensi dan pembahasan laporan akhir5 hari
9Serah terima laporan akhir1 hari
Berdasarkan proyeksi rencana kerja tersebut di atas, waktu yang diperlukan untuk penyelesaian laporan akhir sebanyak 58 hari kalender.
Bab 5 - 1 -LAPORAN ANTARA | PENYUSUNAN DED TPA SAMPAH KAB. POLEWALI MANDAR
_1318666715.unknown
_1318667166.unknown