bab 4 skripsi perhitungan parkir
DESCRIPTION
perhitungan parkir di UNILATRANSCRIPT
IV
3427
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Karakteristik ParkirKebutuhan parkir di Fakultas Teknik Jurusan Sipil semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa,dosen dan pegawai setiap tahunnya, sebagaimana yang terlihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 5. Data Jumlah Mahasiswa, Dosen dan PegawaiTahun AjaranJumlah MahasiswaJumlah DosenJumlah Pegawai
2009956987
20101136987
20111266987
20121296987
20131326987
20141456987
Sumber: www.unila.ac.ida. Data Pelataran ParkirPada penelitian ini, penulis melakukan penelitian di Universitas Lampung Fakultas Teknik Jurusan Sipil di jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro.Fakultas Teknik Jurusan Sipil memiliki 6 ( enam ) tempat parkir yang tersebar di lokasi penelitian. Berdasarkan pengamatan di lokasi penelitian, diketahui kecenderungan jenis kendaraan yang parkir di setiap tempat parkir yang tersedia sebagai berikut:
1. 4 ( empat ) pelataran parkir yang digunakan sebagai tempat parkir sepeda motor.
2. 2 ( dua ) pelataran parkir yang digunakan sebagai tempat parkir mobil.
2. Durasi ParkirDurasi Parkir adalah lama kendaraan parkir dalam satu waktu. Durasi parkir kendaraan dapat dihitung dengan cara waktu kendaraan keluar dari pelataran parkir dikurangi waktu kendaraan masuk ke pelataran parkir. Berdasarkan hasil pengamatan kendaraan parkir sesuai daftar yang terlampir pada lampiran maka dilakukan klasifikasi kendaraan dengan lamanya parkir kendaraan. Perhitungan dilakukan dengan mengelompokkan kendaraan dalam suatu interval waktu. Interval tersebut merupakan durasi kendaraan, setiap kendaraan dikelompokkan dalam satu interval sesuai dengan durasi parkir tersebut. Pengelompokkan dilakukan dengan membuat tabel yang terlampir. Sebelum ditetapkan hasil perhitungan durasi parkir ratarata harian perlu dilakukan uji kecukupan data dengan menggunakan rumus rentang kelas (Rk), jumlah interval kelas (Jk), panjang interval kelas (Pk), dan ukuran sampel yang dibutuhkan (n). Sebagai contoh perhitungan diambil data pada hari Selasa. Untuk hasil perhitungan data hari-hari yang lainnya dapat dilihat pada lampiran. Perhitungan tentang pengelompokkan atau membuat interval sampai dengan uji kecukupan data adalah sebagai berikut:Perhitungan Uji Kecukupan Data Parkir Pada Hari Selasa:Jumlah data (n)= 464 KendaraanData terkecil
= 1 menitData terbesar
= 517 menit
Jumlah kelas (Jk)= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 464 = 9,79 = 10 kelasRuang kelas (Rk)= 517 1 = 516 menitPanjang kelas
= Rk/ Jk = 516 / 10 = 51,6 = 52 menitTabel 6. Uji Kecukupan Data Hari Selasa IntervalXiFiXi.FiXi - X(Xi - X )Fi(Xi - X)
(menit)(menit)(kendaraan)(Kend.menit)
1-5226,51213206-218,5-47742,255776812,25
53 - 10478,51007850-166,5-27722,252772225
105 - 156130,58811484-114,5-13110,251153702
157 - 208182,58415330-62,5-3906,25328125
209- 260234,52456280-10,5-110,252646
261 - 312286,572005,541,51722,2512055,75
313 - 364338,593046,593,58742,2578680,25
365 - 416390,5187029145,521170,25381064,5
417 - 468442,573097,5197,539006,25273043,75
469 - 520494,562967249,562250,25373501,5
464112295,511151856
Sumber : Hasil Survey dan PerhitunganKeterangan :
Xi= Titik tengah interval kelas = batas kelas bawah + batas kelas atas 2Fi= Frekuensi kelas
X= Rata rata hitungan data yang telah dikelompokkan
X=(Xi.Fi) = 112295,5 / 464 = 242,0162 = 245 menitx= . Fi) / ( Fi 1 ) = standar deviasi
= / (464 1) = 7,2126b= 10% x 135 = 13,5
() 95% (Z / 2 = 1,96 ) dari tabel distribusi normal
n ( Z / 2)2 . (x)2) / b2
n (1,96 x 7,2126 )2 / (24,5)2n 199,8462 / 600,2500
464 0,3329....0k!
Untuk perhitungan uji kecukupan data hari lainnya selanjutnya ditabelkan dan dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 7. Jumlah Data KendaraanHariSelasaKamis
Jumlah Data (Kendaraan)464479
x7,21260,0695
Data Minimum Kendaraan0,33290,0001
Sumber : Hasil Survey dan PerhitunganSetelah perhitungan uji kecukupan data, kita dapat menghitung durasi masing-masing jenis kendaraan mobil dan sepeda motor. Dari perhitungan ini diambil contoh yaitu hari selasa dan untuk hari lainnya, perhitungan dicantumkan pada lampiran.
Untuk jenis kendaraan mobil pada hari Selasa di lahan parkir I :
Jumlah Kendaraan (n) = 67 kendaraan
Data Terkecil
= 1 menit
Data Terbesar
= 321 menitJumlah Kelas (Jk)
= 1 + 3,3 log 321 = 9,2715 = 10 kelasRuang Kelas (Rk)
= 321 1 = 320 menitPanjang Kelas (Pk) = Rk / Jk = 320 / 10 = 32 menitTabel 8. Durasi Parkir Mobil Pada Hari Selasa :
IntervalXiFiXi.Fi
(menit)(menit)(kendaraan)(kend.menit)
1 - 3216,528462
33 6448,58388
65 9680,56483
97 128112,54450
129 160144,55722,5
161 192176,54706
193 224208,551042,5
225 256240,53721,5
257 - 288272,51272,5
289 - 320304,52609
321- 352336,51336,5
676193,5
Sumber : Hasil Survey dan PerhitunganX = 6193,5 / 67 = 92,4403 = 93 menit
Untuk jenis kendaraan mobil pada hari Selasa di lahan parkir II :
Jumlah Kendaraan (n) = 50 kendaraan
Data Terkecil
= 1 menit
Data Terbesar
= 325 menit
Jumlah Kelas (Jk)
= 1 + 3,3 log 325 = 9,2892 = 10 kelasRuang Kelas (Rk)
= 325 1 = 324 menit
Panjang Kelas (Pk)
= Rk / Jk = 324 / 10 = 32,4 = 33 menitTabel 9. Durasi Parkir Mobil Pada Hari Selasa di lahan parkir II :
IntervalXiFiXi.Fi
(menit)(menit)(kendaraan)(kend.menit)
1 - 3317234
34 66505250
67 99836498
100 1321167812
133 1651493447
166 19818291638
199 2312156129
232 2642481248
265 29728151405
298 33031461884
507345
Sumber : Hasil Survey dan Perhitungan
X = 7345 / 50 = 146,9 = 147 menitUntuk jenis kendaraan sepeda motor pada hari selasa di lahan parkir I :
Jumlah kendaraan (n)
= 225 Kendaraan
Data terkecil
= 3 menit
Data terbesar
= 497 menitJumlah kelas (Jk)
= 1 + 3,3 log 225 = 8,7622 = 8 kelas
Ruang kelas (Rk)
= 497 3 = 494 menit
Panjang kelas (Pk) = Rk / Jk = 494 / 8 = 61,75 = 62 menitTabel 10. Durasi Parkir Sepeda Motor Pada Hari Selasa di lahan parkir I:
IntervalXiFiXi.Fi
(menit)(menit)(kendaraan)(kend.menit)
Jan-6231,56721105
63 - 12694,5605670
127 - 188157,5416457,5
189 - 250219,5286146
251 - 312281,541126
313 - 374343,5134465,5
375 - 436405,541622
437 - 498467,583740
22550332
Sumber : Hasil Survey dan PerhitunganX = 50332 / 225 = 223,6978 = 223 menit
Untuk jenis kendaraan speda motor pada hari selasa di lahan parkir II : Jumlah kendaraan (n)
= 96 kendaraan Data terkecil
= 1 menit
Data terbesar
= 493 menit
Jumlah kelas (Jk)
= 1 + 3,3 log 493 = 9,8864 = 9 kelas
Ruang kelas (Rk)
= 493 1 = 492 menit
Panjang kelas (Pk)
= Rk / Jk = 492 / 9 = 54,6667 = 55 menitTabel 11. Durasi parkir sepeda motor pada hari selasa di lahan parkir II :
IntervalXiFiXi.Fi
(menit)(menit)(kendaraan)(kend.menit)
1 - 552827756
56 - 11083332739
111 - 165138141932
166 - 220193132509
221 - 27524851240
276 - 33030300
331 - 38535800
386 - 44041300
441 - 49546841872
9611048
Sumber : Hasil Survey dan PerhitunganX = 11048 / 96 = 115,0833 = 116 menitUntuk jenis kendaraan sepeda motor pada hari selasa di lahan parkir III
Jumlah kendaraan (n)
= 21 kendaraan
Data terkecil
= 2 menit
Data terbesar
= 450 menit
Jumlah kelas (Jk)
= 1 + 3,3 log 450 = 9,7556 = 10 kelasRuang kelas (Rk)
= 450 2 = 448 menit
Panjang kelas (Pk)
= Rk / Jk = 448 / 10 = 44,8 = 45 menitTabel 12. Durasi parkir sepeda motor pada hari selasa di lahan parkir III :
IntervalXiFiXi.Fi
(menit)(menit)(kendaraan)(kend.menit)
1 4523369
46 90688544
91 1351132226
180 225202,500
226 27024800
271 - 31529341172
316 36033831014
361 450405,541622
214647
Sumber : Hasil Survey dan Perhitungan
X = 4647 / 21 = 221,2857 = 222 menit
Untuk jenis kendaraan sepeda motor pada hari selasa di lahan parkir IV:Jumlah kendaraan (n)
= 6 kendaraan
Data terkecil
= 2 menit
Data terbesar
= 292 menit
Jumlah kelas (Jk)
= 1 + 3,3 log 292 = 9,1358 = 9 kelasRuang kelas (Rk)
= 292 2 = 290 menitPanjang kelas (Pk)
= Rk / Jk = 290 / 9 = 32,2222 = 33 menitTabel 13. Durasi parkir sepeda motor pada hari selasa di lahan parkir IV :
IntervalXiFiXi.Fi
(menit)(menit)(kendaraan)(kend.menit)
1 3317585
34 665000
67 998300
100 13211600
133 16514900
167 198182,500
199 23121500
232 - 26424800
265 - 2972811281
6366
Sumber : Hasil Survey dan Perhitungan
X = 366 / 6 = 61 menitDari hasil perhitungan durasi diatas dan pada lampiran, dapat ditabelkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 14. Durasi parkir rata-rata kendaraan mobil dan sepeda motor
KendaraanDurasi rata-rata (menit)
selasakamis
Mobil I93115
Mobil II147116
Sepeda Motor I223130
Sepeda Motor II116123
Sepeda Motor III222167
Sepeda Motor IV6142
Sumber : Hasil Survey dan PerhitunganKeterangan : Waktu durasi parkir dalam satuan menit
Gambar 4. Diagram durasi rata-rata parkir Dari tabel 12. Dan Gambar 1 diatas terdapat perbedaan durasi rata-rata yang cukup jauh antara sepeda motor yang parkir di lahan I dengan sepeda motor yang parkir di lahan II dengan sepeda motor yang parkir di lahan III dan perbedaan dengan hari yang berbeda. Berikut ini akan dibuat tabel jumlah durasi atau lamanya kendaraan parkir dalam satuan jam dan parkir berdasarkan durasi parkir tersebut. Tabel 15. Jumlah Mobil Yang Parkir di Lahan I PerhariDurasi ParkirHariRata-rata
(menit)selasakamis
< 30232323
30 60111111
61 120141514,5
121 180777
181 240423
241 300655,5
301 360132
361 420000
421 480010,5
481 540010,5
541 600000
601 - 660000
Jumlah Kendaraan666867
Sumber : Hasil Survey dan PenelitianTabel 16. Jumlah Mobil Yang Parkir di Lahan II PerhariDurasi ParkirHariRata-rata
(menit)selasakamis
< 30253,5
30 60354
61 120888
121 180915
181 2401539
241 300322,5
301 360534
361 420000
421 480010,5
481 540010,5
541 600000
601 - 660000
Jumlah Kendaraan502937
Sumber : Hasil Survey dan PenelitianTabel 17. Jumlah Sepeda Motor Yang Parkir di Lahan IDurasi ParkirHariRata-rata
(menit)selasakamis
< 30294235,5
30 60271722
61 120585858
121 180484345,5
181 240273229,5
241 300756
301 36013911
361 420798
421 480676,5
481 540333
541 600000
601 - 660000
Jumlah Kendaraan225225225
Sumber : Hasil Survey dan Penelitian
Tabel 18. Jumlah Sepeda Motor Yang Parkir di Lahan IIDurasi ParkirHariRata-rata
(menit)selasakamis
< 30162018
30 60687
61 120323332,5
121 180201919,5
181 240131614,5
241 300502,5
301 360000
361 420010,5
421 480121,5
481 540333
541 600000
601 - 660000
Jumlah Kendaraan9610299
Sumber : Hasil Survey dan PenelitianTabel 19. Jumlah Sepeda Motor Yang Parkir di Lahan IIIDurasi ParkirHariRata-rata
(menit)selasakamis
< 30745,5
30 60312
61 120433,5
121 180153
181 240322,5
241 300333
301 360121,5
361 420000
421 480111
481 540301,5
541 600000
601 - 660000
Jumlah Kendaraan222123,5
Sumber : Hasil Survey dan Penelitian
Tabel 20. Jumlah Sepeda Motor Yang Parkir di Lahan IVDurasi ParkirHariRata-rata
(menit)selasakamis
< 30433,5
30 60042
61 120000
121 180010,5
181 240000
241 300100,5
301 360000
361 420000
421 480000
481 540000
541 600000
601 - 660000
Jumlah Kendaraan586,5
Sumber : Hasil Survey dan Penelitian
Dari tabel 19 dan 20 dapat diketahui bahwa kendaraan mobil parkir rata rata terbesar di Fakultas Teknik Jurusan Sipil yaitu dengan durasi parkir 3 4 jam. Hal ini karena pemilik kendaraan yang parkir mempunyai keperluan mengajar dimana hanya satu mata kuliah biasanya berdurasi 1,5 2 jam.
Untuk kendaraan sepeda motor yang parkir pada lahan parkir I mempunyai jumlah kendaraan parkir rata rata terbesar di Fakultas Teknik Jurusan Sipil dengan durasi parkir berkisar antara 1 2 jam. Hal ini juga disebabkan karena pemilik kendaraan bermotor mempunyai keperluan untuk kuliah.Untuk kendaraan sepeda motor yang parkir pada lahan parkir II mempunyai jumlah kendaraan parkir rata rata terbesar di Fakultas Teknik Jurusan Sipil dengan durasi parkir berkisar antara 1 2 jam. Hal ini juga disebabkan karena pemilik kendaraan bermotor mempunyai keperluan untuk kuliah.
Untuk kendaraan sepeda motor yang parkir pada lahan parkir III dan IV mempunyai jumlah kendaraan parkir rata rata terbesar di Fakultas Teknik Jurusan Sipil dengan durasi 40 tahun). Persentase jumlah pengguna angkutan berdasarkan golongan usia dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Jumlah Responden Penumpang Kereta Api Way Umpu Dan Bus AC Berdasarkan Golongan Usia.UsiaKABUS AC
jml%jml%
Dewasa (21 - 40 th)695111362
Orang Tua (> 40 th)40303921
Remaja (15 - 20 th)26193117
Total135100183100
a.Golongan Usia Pelaku Perjalanan Kereta Api Way Umpu Pelaku perjalanan Kereta Api Way Umpu didominasi oleh golongan usia dewasa (51 %), kelompok orang tua (30 %) dan usia remaja (19 %) untuk Kereta Api Way Umpu. Hal ini dikarenakan golongan usia dewasa ini merupakan usia yang produktif untuk melakukan berbagai macam kegiatan. Persentase jumlah pengguna angkutan Kereta Api Way Umpu berdasarkan golongan usia dapat dilihat diagram Gambar 4. Gambar 4. Persentase Pelaku Perjalanan Kereta Api Way Umpu B.Lampung-Kotabumi Berdasarkan Golongan Usia
b. Golongan Usia Pelaku Perjalanan Bus ACPelaku perjalanan Bus AC didominasi oleh golongan usia dewasa (62%), kelompok orang tua (21 %) dan usia remaja (17 %). Hal ini dikarenakan golongan usia dewasa ini merupakan usia yang produktif untuk melakukan berbagai macam kegiatan. Persentase jumlah pengguna angkutan travel berdasarkan golongan usia dapat dilihat diagram Gambar 5. Gambar 5. Persentase Pelaku Perjalanan Bus AC B.Lampung-Kotabumi Berdasarkan Golongan Usia1.3. Berdasarkan Status PekerjaanDari hasil penyebaran kuisioner pelaku perjalanan Kereta Api Way Umpu dan Bus AC berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada Tabel.3 dan Tabel 4.Tabel 3. Jumlah Responden Penumpang Kereta Api Way Umpu Berdasarkan Status Pekerjaan
PekerjaanKA
jml%
Wiraswasta/Pedagang3828
PNS/TNI/POLRI2720
Pelajar/Mahasiswa2619
Tidak Bekerja/Ibu rumah tangga2418
Karyawan Swasta/BUMN2015
Total135100
Tabel 4. Jumlah Responden Penumpang Bus AC Berdasarkan Status Pekerjaan
PekerjaanBUS AC
jml%
Pelajar/Mahasiswa4122
PNS/TNI/POLRI4021.8
Wiraswasta/pedagang3519.1
Tidak Bekerja/Ibu rumah tangga3418.5
Karyawan Swasta/BUMN3318
Total183100
a.Status Pekerjaan Pelaku Perjalanan Kereta Api Way UmpuPelaku perjalanan angkutan Kereta Api Way Umpu sebagian besar berprofesi Wiraswasta/pedagang 28 %, PNS/TNI/POLRI 20 %, Pelajar/mahasiswa 19 %, Tidak bekerja/ibu rumah tangga 18 % dan Karyawan Swasta/BUMN 15 %. Hal ini dikarenakan pada hari kerja, penumpang yang berprofesi sebagai wiraswasta/pedagang banyak yang melakukan perjalanan pulang setelah berbelanja/berdagang dari Bandar Lampung. Persentase jumlah pengguna angkutan jurusan Bandar Lampung - Kotabumi berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada diagram Gambar 6.Gambar 6. Persentase Pelaku Perjalanan Kereta Api Way Umpu B.Lampung-Kotabumi Berdasarkan Status Pekerjaan
b.Status Pekerjaan Pelaku Perjalanan Bus ACPelaku perjalanan angkutan Bus AC yang berprofesi Pelajar/mahasiswa 22.4 %, PNS/TNI/POLRI 21.8%, Wiraswasta/pedagang 19.1 %, Tidak bekerja/ibu rumah tangga 18.5 % dan Karyawan Swasta/BUMN 18%. Hal ini dimungkinkan pada hari minggu pegawai pns/tni/polri hendak melakukan perjalanan untuk bekerja diluar daerah Bandar Lampung dan pelajar/mahasiswa hendak melakukan perjalanan pulang setelah melakukan kunjungan sosial di Bandar Lampung. Persentase berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada diagram Gambar 7.Gambar 7. Persentase Pelaku Perjalanan Bus AC B.Lampung-Kotabumi Berdasarkan Status Pekerjaan1.4. Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Dari hasil penyebaran kuisioner pelaku perjalanan Kereta Api Way Umpu dan Bus AC berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 5.Tabel 5. Jumlah Responden Penumpang Kereta Api Way Umpu Dan Bus AC Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan TerakhirKABUS AC
jml%jml%
SMA60449451
D3/S149367340
SMP2317148
>S13221
Total135100183100
a.Pendidikan Terakhir Pelaku Perjalanan Kereta Api Way UmpuTingkat pendidikan terakhir sebagian besar pengguna angkutan untuk Kereta Api Way Umpu adalah SMA 44 %, perguruan tinggi (D3-S1) 36 %, SMP 17 % dan >S1 2 %. Persentase jumlah pengguna angkutan berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada diagram Gambar 8.Gambar 8. Persentase Pelaku Perjalanan Kereta Api Way- Umpu B.Lampung - Kotabumi Berdasarkan Pendidikan Terakhir
b.Pendidikan Terakir Pelaku Perjalanan Bus AC.
Pendidikan terakhir pelaku perjalanan Bus AC yaitu SMA 51 %, perguruan tinggi (D3-S1) 40 %, SMP 8 % dan >S1 1 %. Persentase jumlah pengguna angkutan berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada diagram Gambar 9.
Gambar 9. Persentase Pelaku Perjalanan Bus AC B.Lampung-Kotabumi Berdasarkan Pendidikan Terakhir1.5. Berdasarkan Maksud Perjalanan
Dari hasil penyebaran kuisioner pelaku perjalanan Kereta Api Way Umpu dan Bus AC berdasarkan maksud perjalanan dapat dilihat pada Tabel 6.Tabel 6. Jumlah Responden Penumpang Kereta Api Way Umpu Dan Bus AC Berdasarkan Maksud PerjalananMaksud PerjalananKABUS AC
jml%jml%
Kunjungan Sosial866410457
Kerja/Urusan Dinas25195229
Berdagang15111910
Sekolah/Kuliah9784
Total135100183100
a.Maksud Perjalanan Pelaku Perjalanan Kereta Api Way UmpuDari hasil kuisioner secara umum pelaku perjalanan Kereta Api Way- Umpu didominasi dengan maksud kunjungan sosial 64 %, kerja/urusan dinas 19 %, berdagang 11 % dan sekolah/kuliah 7 %. Hal ini dimungkinkan karena para pelaku perjalanan banyak melakukan kunjungan maupun menghadiri kegiatan diluar tugas pekerjaan. Persentase jumlah pengguna angkutan berdasarkan maksud perjalanan dapat dilihat pada diagram Gambar 10.Gambar 10. Persentase Pelaku Perjalanan Kereta Api Way Umpu B.Lampung-Kotabumi Berdasarkan Maksud Perjalanan
b. Maksud Perjalanan Pelaku Perjalanan Bus AC Dari hasil kuisioner secara umum pelaku perjalanan Bus AC didominasi dengan maksud kunjungan sosial 57 %, kerja/urusan dinas 29 %, berdagang 10 %, sekolah/kuliah 4 %. Hal ini dimungkinkan karena karena para pelaku perjalanan banyak melakukan kunjungan maupun menghadiri kegiatan diluar tugas pekerjaan. Persentase jumlah pengguna angkutan berdasarkan maksud perjalanan dapat dilihat pada diagram Gambar 11. Gambar 11. Persentase Pelaku Perjalanan Bus AC B.Lampung-Kotabumi Berdasarkan Maksud Perjalanan1.6. Berdasarkan Tingkat PendapatanDari hasil penyebaran kuisioner pelaku perjalanan Kereta Api Way Umpu dan Bus AC berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Jumlah Responden Penumpang Kereta Api Way Umpu Dan Bus AC Berdasarkan Tingkat PendapatanPendapatanKABUS AC
jml%jml%
Rp.4.000.000,00 1612158
Total135100183100
a.Tingkat Pendapatan Pelaku Perjalanan Kereta Api WayUmpuTinjauan terhadap tingkat pendapatan pelaku perjalanan Kereta Api Way Umpu yaitu dengan mengetahui berapa rata-rata penghasilan perbulan pelaku perjalanan, kecuali untuk pelaku perjalanan yang masih tergantung pada orang tua seperti pelajar/mahasiswa, maka pendapatan didasarkan pada uang saku selama satu bulan. Dari hasil kuisioner didapat bahwa sebagian besar pelaku perjalanan Kereta Api Way Umpu berpenghasilan S1322152
Total135100183100318100
5Maksud Perjalanan
Kunjungan Sosial86641045719060
Kerja/Urusan Dinas251952297724
Berdagang151119103411
Sekolah/Kuliah9784175
Total135100183100318100
6Penghasilan per bulan
Rp.4.000.000,00 16121583110
Total135100183100318100
No.Karakteristik Sosial-EkonomiKABUS ACTOTAL
jml%jml%jml%
7Frekuensi Perjalanan
Hanya Sesekali5944563111536
1-2/bulan5037723912238
1-3/minggu261955308125
Total135100183100318100
8Angkutan lanjutan
Kend.Pribadi/jemputan5547774213242
Angkot/Bis292918104715
Ojek301344247423
Jalan kaki211144246520
total135100183100318100
Dari tabel di atas dapat ditarik perbandingan hubungan antara status pekerjaan dengan pendidikan terakhir seperti Tabel 11 dan 12 dibalik ini.Tabel.11Hubungan Status Pekerjaan dengan Pendidikan Terakhir Pelaku Perjalanan Kereta Api Way Umpustatus pekerjaanpendidikan terakhirtotal
SMAD3/S1SMP>S1
Wiraswasta/Berdagang22115038
PNS/TNI/POLRI2240127
Pelajar/Mahasiswa1808026
Tidak bekerja/Ibu Rumah Tangga1149024
Karyawan Swasta/BUMN7101220
Total6049233135
Berdasarkan nilai Tabel. 11 di atas diketahui jumlah penumpang untuk Kereta Api Way Umpu dengan status pekerjaan wiraswasta/pedagang didominasi oleh pendidikan terakhir SMA sebanyak 22 orang, PNS/TNI/POLRI didominasi dengan pendidikan terakhir D3/S1 sebesar 24 orang, Pelajar/Mahasiswa didominasi dengan pendidikan terakhir SMA sebanayak 18 orang, sedangkan Karyawan Swasta/BUMN didominasi oleh pendidikan terakhir D3/S1 sebanyak 10 orang.Tabel.12. Hubungan Status Pekerjaan dengan Pendidikan Terakhir Angkutan Bus AC status pekerjaanpendidikan terakhirtotal
SMAD3/S1SMP>S1
Pelajar/Mahasiswa3335041
PNS/TNI/POLRI1370240
Wiraswasta/Berdagang24101035
Tidak bekerja/Ibu Rumah Tangga2428034
Karyawan Swasta/BUMN12210033
Total9473142183
Berdasarkan nilai Tabel. 12 di atas diketahui jumlah penumpang untuk Bus AC dengan pekerjaan pelajar/mahasiswa didominasi oleh pendidikan terakhir SMA sebanyak 33 orang, PNS/TNI/POLRI didominasi oleh pendidikan terakhir D3/S1 sebanyak 37 orang, Wiraswasta/Pedagang didominasi oleh pendidikan terakhir SMA sebanyak 24 orang, Karyawan Swasta/BUMN didominasi dengan pendidikan D3/S1 sebanyak 21 orang. Hubungan antara status pekerjaan dengan frekuensi perjalanan dapat dilihat pada Tabel 13 dan 14.Tabel. 13 Hubungan Status Pekerjaan dengan Frekuensi Perjalanan Angkutan Kereta Api Way Umpustatus pekerjaanFrekuensitotal
sesekali1-2/m1-3/w
Wiraswasta/Berdagang15111238
PNS/TNI/POLRI713727
Pelajar/Mahasiswa1111426
Tidak bekerja/Ibu Rumah Tangga203124
Karyawan Swasta/BUMN612220
Total595026135
Dari Tabel.13 diatas di atas diketahui jumlah penumpang untuk Kereta Api Way Umpu dengan status pekerjaan wiraswasta/pedagang didominasi dengan frekuensi perjalanan hanya sesekali sebanyak 15 orang, PNS/TNI/POLRI didominasi dengan frekuensi perjalanan 1-2/bulan sebesar 13 orang, Pelajar/Mahasiswa seimbang antara 1-2/bulan dengan frekuensi perjalanan hanya sesekali sebanayak 11 orang, sedangkan Karyawan Swasta/BUMN didominasi oleh frekuensi perjalanan 1-2/bulan sebanyak 12 orang.Tabel. 14 Hubungan Status Pekerjaan dengan Frekuensi Perjalanan Angkutan Bus ACstatus pekerjaanFrekuensitotal
1-2/msesekali1-3/w
Pelajar/Mahasiswa2312641
PNS/TNI/POLRI2431340
Wiraswasta/Berdagang962035
Tidak bekerja/Ibu Rumah Tangga430034
Karyawan Swasta/BUMN1251633
Total725655183
Dari Tabel.14 diatas di atas diketahui jumlah penumpang untuk Bus AC dengan status pekerjaan pelajar/mahasiswa dan PNS/TNI/POLRI didominasi dengan frekuensi perjalanan 1-2/bulan sebesar 23 orang dan 24orang, sedangkan Karyawan Swasta/BUMN dan wiraswasta/berdagang didominasi oleh frekuensi perjalanan 1-3/minggu sebanyak 16 orang dan 20 orang.1. Persepsi Pelaku Perjalanan Terhadap Karakteristik Angkutan
Karakteristik angkutan yang dinilai oleh pelaku perjalanan pada studi ini meliputi :
1. Ongkos/tarif, 2. Waktu tunggu, 3. Waktu tempuh,4. Keamanan dan Kenyamanan.
Persepsi penumpang perjalanan Bandar Lampung Kotabumi terhadap karakterisrik angkutan sebagian besar responden menyatakan tarif untuk Kereta Api Way Umpu mahal (64 %) dan Bus AC murah (72 %). Ini berarti pelaku perjalanan menganggap bahwa tarif yang berlaku sudah sesuai dengan kemampuan membayar dan pelayanan yang mereka dapatkan.
Berdasarkan kuisioner yang disebarkan, sebagian besar pelaku perjalanan memberikan penilaian cepat terhadap waktu tempuh Kereta Api Way Umpu yaitu sebesar (78 %), sedangkan untuk Bus AC memberikan penilaian lama sebesar (54 %). Untuk waktu tunggu Kereta Api Way Umpu tepat sebesar (68 %) dan Bus AC tidak tepat sebesar (89 %), keamanan dan kenyamanan Kereta Api Way Umpu dan Bus AC dinilai telah baik dengan persentase 80 % untuk Kereta Api Way Umpu dan 68 % untuk Bus AC. Pelayanan yang diberikan kedua moda dinilai sudah baik namun untuk Bus AC perlu lebih di perhatikan tempat duduk tambahan yang mengganggu kenyamanan penumpang lain yang berada disekitar bangku tambahan terserbut. Sirkulasi udara cukup baik karena kedua angkutan ini menggunakan AC dan penumpang tidak diperkenankan merokok. Pada umumnya kebersihan angkutan selalu terjaga sepanjang waktu operasional. Tingkat keamanan dinilai sudah baik, hanya waktu tempuh Kereta Api Way Umpu yang terkadang masih dianggap tidak tepat karena waktu tiba di stasiun tujuan tidak sesuai jadwal, ini karena adanya kereta barang. Tabel. 15 Persepsi Pelaku Perjalanan Bandar Lampung - Kotabumi Terhadap Karakteristik AngkutannoKarakteristikKABUS AC
jml%jml%
1Ongkos/Tarif
Mahal87645228
Murah483613172
Total135100183100
noKarakteristikKABUS AC
jml%jml%
2Waktu Tempuh
Cepat105788546
Lama30229854
Total135100183100
3Waktu Tunggu
Tepat92681911
Tidak tepat433216489
Total135100183100
4Tingkat Keamanan dan Kenyaman
Baik1088012568
Kurang27205832
Total135100183100
2. Utilitas Berdasarkan Persepsi Pelaku Perjalanan Terhadap Angkutan
Persepsi penumpang terhadap layanan angkutan diteliti pada moda Kereta Api Way Umpu dan Bus AC.3.1 Utilitas Angkutan Berdasarkan Maksud Perjalanan Kerja/Urusan Dinas
Utilitas Angkutan berdasarkan maksud perjalanan kerja/urusan dinas dihitung untuk masing-masing jenis moda yaitu untuk Kereta Api Way Umpu dan Bus AC dan hasilnya akan digunakan untuk menghitung nilai probabilitas.
a.Utilitas Kereta Api Way Umpu Berdasarkan Maksud Perjalanan Kerja/Urusan DinasUtilitas Kereta Api Way Umpu berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS diperoleh :
Y1 = 3,191 - 2,022X1 - 0,882X2 - 1,728X3 + 1,792X4R-Sq(adj)= 61,2 %
S
= 1,5060Dengan :
Y1
= Utilitas Kereta Api Way UmpuX1
= Waktu TempuhX2
= Waktu tunggu
X3
= Keamanan dan KenyamananX4
= Ongkos
R-Sq (adj)= Koefisien penentu
S
= Standar deviasi
Untuk mengetahui persamaan tersebut baik (representatif) atau tidak dapat diketahui dengan nilai koefisien penentu R-Sq (adj) antara 0 sampai 1, semakin mendekati nilai 1 maka persamaan tersebut semakin baik. Nilai R-Sq (adj) di atas artinya bahwa 61,2 % perjalanan kerja/urusan dinas dipengaruhi oleh variabel-variabel Waktu Tempuh, waktu tunggu, waktu tempuh serta ongkos.Dari persamaan di atas didapat nilai utilitas seperti tabel di bawah ini :
Tabel. 16 Nilai Utilitas Kereta Api Way Umpu Berdasarkan Maksud Perjalanan Kerja/Urusan DinasYX1X2X3X4U
101112,373
211110,351
700014,983
400003,191
401014,101
110012,961
100101,463
101002,309
110111,233
101100,581
110001,169
111000,287
Dari tabel di atas nilai utilitas akan digunakan sebagai model untuk memprediksi probabilitas terpilihnya suatu moda.
b.Utilitas Bus AC Berdasarkan Maksud Perjalanan Kerja/UrusanDinasUtilitas Bus AC berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS diperoleh :
Y2 = 13,049 + 0,033X1 -5,246X2 -4,525X3 -7,475X4R-Sq(adj)= 94,3 %
S
= 1,6356Dengan :
Y2
= Utilitas Bus AC X1
= Waktu TempuhX2
= Waktu tunggu
X3
= Keamanan dan KenyamananX4
= Ongkos
R-Sq (adj)= Koefisien penentu
S
= Standar deviasi
Untuk mengetahui persamaan tersebut baik (representatif) atau tidak dapat diketahui dengan nilai koefisien penentu R-Sq (adj) antara 0 sampai 1, semakin mendekati nilai 1 maka persamaan tersebut semakin baik. Nilai R-Sq (adj) diatas artinya bahwa 94,3 % perjalanan kerja/urusan dinas dipengaruhi oleh variabel-variabel kenyamanan dan keamanan,waktu tunggu, waktu tempuh serta ongkos.
Dari persamaan di atas didapat nilai utilitas seperti tabel di balik ini Tabel. 17 Nilai Utilitas Bus AC Berdasarkan Maksud Perjalanan Kerja/Urusan DinasYX1X2X3X4U
400015,574
14100013,082
810108,557
14000013,049
410015,607
101010,328
100111,049
111010,361
211103,311
310111,082
Dari tabel di atas nilai utilitas akan digunakan sebagai model untuk memprediksi probabilitas terpilihnya suatu moda.c.Perbandingan Hasil Survey Berdasarkan Maksud Perjalanan Kerja/Urusan Dinas dengan Hasil Prediksi
Perbandingan nilai utilitas Kereta Api Way Umpu dan Bus AC berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat dalam Tabel 18 berikut Tabel. 18 Perbandingan Hasil Survey Berdasarkan Maksud Perjalanan Kerja/Urusan Dinas dengan Hasil Prediksi
RespondenRespondenUtilitasUtilitas
Kereta ApiBus ACKereta ApiBus AC
142.3735.574
2140.35113.082
784.9838.557
4143.19113.049
444.1015.607
112.9610.328
111.4611.049
112.3090.361
121.2333.311
130.5811.082
11.169
10.287
utilitas total2552
utilitas rata-rata2.08335.2
Dari tabel di atas didapat nilai utilitas untuk masing-masing jenis moda. Nilai yang akan digunakan sebagai penentu dalam perhitungan probabilitas adalah nilai utilitas rata-rata. Untuk Kereta Api Way Umpu didapat nilai utilitas sebesar 2,0833 dan untuk Bus AC didapat nilai 5,2.3.2Utilitas Angkutan Berdasarkan Maksud Perjalanan Kunjungan Sosial
Utilitas Angkutan berdasarkan maksud perjalanan kunjungan sosial dihitung untuk masing-masing jenis moda yaitu untuk Kereta Api Way Umpu dan Bus AC dan hasilnya akan digunakan untuk menghitung nilai probabilitas.a.Utilitas Kereta Api Way Umpu Berdasarkan Maksud Perjalanan Kunjungan SosialUtilitas Kereta Api Way Umpu berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS diperoleh :
Y1 = 12,071 - 7,5X1 - 5,143X2 7X3 + 5X4R-Sq(adj)= 52,9 %
S
= 6,2665Dengan :Y1
= Utilitas Kereta Api Way UmpuX1
= Waktu TempuhX2
= Waktu tunggu
X3
= Keamanan dan KenyamananX4
= Ongkos
R-Sq (adj)= Koefisien penentu
S
= Standar deviasi
Untuk mengetahui persamaan tersebut baik (representatif) atau tidak dapat diketahui dengan nilai koefisien penentu R-Sq (adj) antara 0 sampai 1, semakin mendekati nilai 1 maka persamaan tersebut semakin baik. Nilai R-Sq (adj) diatas artinya bahwa 52,9% perjalanan kunjungan sosial dipengaruhi oleh variabel-variabel kenyamanan dan keamanan,waktu tunggu, waktu tempuh serta ongkos.
Dari persamaan di atas didapat nilai utilitas seperti tabel di bawah ini :Tabel. 19. Nilai Utilitas Kereta Api Way Umpu Berdasarkan Maksud Perjalanan Kunjungan SosialYX1X2X3X4U
31000117.071
11000012.071
41111-2.572
8010111.928
410004.571
401006.928
4001110.071
410019.571
201114.928
210112.571
30110-0.072
500105.071
311014.428
11100-0.572
Dari tabel di atas nilai utilitas akan digunakan sebagai model untuk memprediksi probabilitas terpilihnya suatu moda.b.Utilitas Bus AC Berdasarkan Maksud Perjalanan Kunjungan SosialUtilitas Travel berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS diperoleh :
Y2 = 19,287 -0,657X1 -9,361X2 -7,324X3 -7,343X4R-Sq(adj)= 70,4 %
S
= 5,5972Dengan :Y2
= Utilitas Bus ACX1
= Waktu TempuhX2
= Waktu tunggu
X3
= Keamanan dan KenyamananX4
= Ongkos
R-Sq (adj)= Koefisien penentu
S
= Standar deviasi
Untuk mengetahui persamaan tersebut baik (representatif) atau tidak dapat diketahui dengan nilai koefisien penentu R-Sq (adj) antara 0 sampai 1, semakin mendekati nilai 1 maka persamaan tersebut semakin baik. Nilai R-Sq (adj) diatas artinya bahwa 70,4% perjalanan kunjungan sosial dipengaruhi oleh variabel-variabel kenyamanan dan keamanan, waktu tunggu dan ongkos.Dari persamaan di atas didapat nilai utilitas seperti tabel di bawah ini :
Tabel. 20 Nilai Utilitas Bus AC Berdasarkan Maksud Perjalanan Kunjungan SosialYX1X2X3X4U
12001011.963
27000019.287
23100018.63
21111-5.398
8000111.944
7101011.306
11100111.287
411101.945
310113.963
301012.583
101102.602
200114.62
111009.269
Dari tabel di atas nilai utilitas akan digunakan sebagai model untuk memprediksi probabilitas terpilihnya suatu moda.
c.Perbandingan Hasil Survey Berdasarkan Maksud Perjalanan Kunjungan Sosial dengan Hasil PrediksiPerbandingan nilai utilitas Kereta Api Way Umpu dan Bus AC berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel. 21Perbandingan Hasil Survey Berdasarkan Maksud Perjalanan Kunjungan Sosial dengan Hasil Prediksi
RespondenRespondenUtilitasUtilitas
Kereta Api Bus ACKereta Api Bus AC
311217.07111.963
112712.07119.287
423-2.57218.63
8211.928-5.398
484.57111.944
476.92811.306
RespondenRespondenUtilitasUtilitas
Kereta ApiBus ACKereta ApiBus AC
41110.07111.287
449.5711.945
234.9283.963
232.5712.583
31-0.0722.602
525.0714.62
314.4289.269
1-0.572
utilitas 85.993104.001
utilitas rata-rata6.14238
Dari tabel di atas didapat nilai utilitas untuk masing-masing jenis moda. Nilai yang akan digunakan sebagai penentu dalam perhitungan probabilitas adalah nilai utilitas rata-rata. Untuk Kereta Api Way Umpu didapat nilai utilitas sebesar 6,1423 dan untuk Bus AC didapat nilai sebesar 8.
3.3Utilitas Angkutan Berdasarkan Maksud Perjalanan Sekolah/KuliahUtilitas Angkutan berdasarkan maksud perjalanan kunjungan sosial dihitung untuk masing-masing jenis moda yaitu untuk Kereta Api Way Umpu dan Bus AC dan hasilnya akan digunakan untuk menghitung nilai probabilitas.a.Utilitas Kereta Api Way Umpu Berdasarkan Maksud Perjalanan Sekolah/KuliahUtilitas Kereta Api Way Umpu berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS diperoleh :
Y1 = 3 + 0,500X1 2,250X2 -2X3 1,750X4R-Sq(adj)= 92,9 %
S
= 0,5
Dengan :
Y1
= Utilitas Kereta Api Way UmpuX1
= Keamanan dan kenyamanan
X2
= Waktu tunggu
X3
= Waktu tempuh
X4
= Ongkos
R-Sq (adj)= Koefisien penentu
S
= Standar deviasiUntuk mengetahui persamaan tersebut baik (representatif) atau tidak dapat diketahui dengan nilai koefisien penentu R-Sq (adj) antara 0 sampai 1, semakin mendekati nilai 1 maka persamaan tersebut semakin baik. Nilai R-Sq (adj) diatas artinya bahwa 92,9 % perjalanan sekolah/kuliah dipengaruhi oleh variabel-variabel waktu tempuh serta ongkos.
Dari persamaan di atas didapat nilai utilitas seperti tabel dibawah ini :
Tabel. 22 Nilai Utilitas Kereta Api Way Umpu Berdasarkan Maksud Perjalanan Sekolah/KuliahYX1X2X3X4U
300003
210011.75
100011.25
111001.25
101000.75
100101
Dari tabel di atas nilai utilitas akan digunakan sebagai model untuk memprediksi probabilitas terpilihnya suatu moda.b.Utilitas Bus AC Berdasarkan Maksud Perjalanan Sekolah/KuliahUtilitas Bus AC berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS diperoleh :
Y2 = 2 -2,50X1 -0,500X2 +6,595-17X3-0.5X4R-Sq(adj)= 81,2%
S
= 0,5
Dengan :
Y1
= Utilitas Bus AC ACX1
= Keamanan dan kenyamanan
X2
= Waktu tunggu
X3
= Waktu tempuh
X4
= Ongkos
R-Sq (adj)= Koefisien penentu
S
= Standar deviasiUntuk mengetahui persamaan tersebut baik (representatif) atau tidak dapat diketahui dengan nilai koefisien penentu R-Sq (adj) antara 0 sampai 1, semakin mendekati nilai 1 maka persamaan tersebut semakin baik. Nilai R-Sq (adj) diatas artinya bahwa 81,2 % perjalanan sekolah/kuliah dipengaruhi oleh variabel-variabel waktu tempuh serta ongkos.
Dari persamaan di atas didapat nilai utilitas seperti tabel dibawah ini :
Tabel. 23 Nilai Utilitas Bus AC Berdasarkan Maksud Perjalanan Sekolah/Kuliah
YX1X2X3X4U
111110.75
111101.25
101011
210101.75
200102
110111.25
Dari tabel di atas nilai utilitas akan digunakan sebagai model untuk memprediksi probabilitas terpilihnya suatu moda.
c.Perbandingan Hasil Survey Berdasarkan Maksud Perjalanan Sekolah/Kuliah dengan Hasil Prediksi
Perbandingan nilai utilitas Kereta Api Way Umpu dan Bus AC berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat dalam tabel berikut :Tabel. 24 Perbandingan Hasil Survey dengan Hasil Prediksi
RespondenRespondenUtilitasUtilitas
Kereta Api Bus ACKereta Api Bus AC
3130.75
211.751.25
111.251
121.251.75
120.752
1111.25
utilitas98
uitlitas rata-rata0.51.3333
Dari tabel di atas didapat nilai utilitas untuk masing-masing jenis moda. Nilai yang akan digunakan sebagai penentu dalam perhitungan probabilitas adalah nilai utilitas rata-rata. Untuk Kereta Api Way Umpu didapat nilai utilitas sebesar 0,5 dan untuk Bus AC didapat nilai sebesar 1,3333.3.4Utilitas Angkutan Berdasarkan Maksud Perjalanan BerdagangUtilitas Angkutan berdasarkan maksud perjalanan berdagang dihitung untuk masing-masing jenis moda yaitu untuk Kereta Api Way Umpu dan Bus AC dan hasilnya akan digunakan untuk menghitung nilai probabilitas.
a.Utilitas Kereta Api Way Umpu Berdasarkan Maksud Perjalanan BerdagangUtilitas Kereta Api Way Umpu berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS diperoleh :
Y1 = 4 1X1 2X2 -1X3 8,936-17X4R-Sq(adj)= 73,1 %
S
= 1.41Dengan :
Y1
= Utilitas Kereta Api Way UmpuX1
= Waktu TempuhX2
= Waktu tunggu
X3
= Keamanan dan KenyamananX4
= Ongkos
R-Sq (adj)= Koefisien penentu
S
= Standar deviasi
Untuk mengetahui persamaan tersebut baik (representatif) atau tidak dapat diketahui dengan nilai koefisien penentu R-Sq (adj) antara 0 sampai 1, semakin mendekati nilai 1 maka persamaan tersebut semakin baik. Nilai R-Sq (adj) diatas artinya bahwa 73,1% perjalanan rekreasi dipengaruhi oleh variabel-variabel Waktu Tempuh, waktu tunggu, waktu tempuh serta ongkos. Dari persamaan di atas didapat nilai utilitas seperti tabel dibawah ini :Tabel.25 Nilai Utilitas Kereta Api Way Umpu Berdasarkan Maksud Perjalanan BerdagangYX1X2X3X4U
500004
300014
301012
101111
111011
111001
101002
Dari tabel di atas nilai utilitas akan digunakan sebagai model untuk memprediksi probabilitas terpilihnya suatu moda.b. Utilitas Bus AC Berdasarkan Maksud Perjalanan BerdagangUtilitas Bus AC berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS diperoleh :
Y2 = 3,167 -0,333x1 -1,917x2 -0,083x3 -0,417x4R-Sq(adj)= 92,9 %
S
= 0,3726Dengan :
Y2
= Utilitas Bus AC X1
= Waktu TempuhX2
= Waktu tunggu
X3
= Keamanan dan KenyamananX4
= Ongkos
R-Sq (adj)= Koefisien penentu
S
= Standar deviasi
Untuk mengetahui persamaan tersebut baik (representatif) atau tidak dapat diketahui dengan nilai koefisien penentu R-Sq (adj) antara 0 sampai 1, semakin mendekati nilai 1 maka persamaan tersebut semakin baik. Nilai R-Sq (adj) diatas artinya bahwa 92,9 % perjalanan rekreasi dipengaruhi oleh variabel-variabel kenyamanan dan keamanan,waktu tunggu, waktu tempuh serta ongkos.Dari persamaan di atas didapat nilai utilitas seperti tabel dibawah ini :Tabel.26Nilai Utilitas Bus AC Berdasarkan Maksud PerjalananBerdagangYX1X2X3X4U
300012.75
101010.833
310002.834
310102.751
300103.084
300003.167
101101.167
210012.417
Dari tabel di atas nilai utilitas akan digunakan sebagai model untuk memprediksi probabilitas terpilihnya suatu modac. Perbandingan Hasil Survey dengan Hasil Prediksi
Perbandingan nilai utilitas Kereta Api Way Umpu dan Bus AC berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat dalam tabel berikut :Tabel.27 Perbandingan Hasil Survey Berdasarkan Maksud Perjalanan Rekreasi dengan Hasil Prediksi
RespondenRespondenUtilitasUtilitas
Kereta Api Bus ACKereta Api Bus AC
5342.75
3140.833
3322.834
1312.751
1313.084
1313.167
1121.167
22.417
utilitas1519.003
utilitas rata-rata2.14282.3753
Dari tabel di atas didapat nilai utilitas untuk masing-masing jenis moda. Nilai yang akan digunakan sebagai penentu dalam perhitungan probabilitas adalah nilai utilitas rata-rata. Untuk Kereta Api Way Umpu didapat nilai utilitas sebesar 2,1428 dan untuk Bus AC didapat nilai sebesar 2,3753.4.Kecenderungan Pemilihan Moda Berdasarkan Maksud Perjalanan
Kecenderungan pemilihan moda angkutan umum Kereta Api Way Umpu dan Bus AC berdasarkan maksud perjalanan di atas, dihitung dengan model Logit Binomial sehingga dapat diperkirakan tingkat probabilitas seseorang untuk memilih moda angkutan.4.1Probabilitas Pemilihan Moda Untuk Maksud Perjalanan Kerja/Urusan DinasProbabilitas pemilihan moda hasil dari perhitungan dengan model Logit Binomial menunjukkan bahwa moda angkutan yang memiliki kecenderungan untuk dipilih berdasarkan maksud perjalanan kerja/urusan dinas adalah seperti dalam Tabel 28:
Tabel. 28 Probabilitas Moda Angkutan Untuk Maksud Perjalanan Kerja/Urusan Dinas
Jenis ModaUtilitasExp UtilitasProbabilitasPersentase
(U)( % )
Kereta Api Way Umpu2.08838.0711824850.0426272134.26
Bus AC 5.2181.27224190.95737278795.74
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Bus AC memiliki nilai probabilitas lebih besar dari Kereta Api Way Umpu, artinya dengan kondisi pelayanan yang ada pelaku perjalanan lebih tertarik memilih Bus AC. Jadi untuk maksud perjalanan kerja/urusan dinas pelaku perjalanan tertartik menggunakan Bus AC karena tempat tujuan dan frekuensi Bus AC yang lebih banyak, sehingga mereka dapat turun tepat dilokasi tujuan dan memilih moda yang diinginkan dengan bebas.4.2Probabilitas Pemilihan Moda Untuk Maksud Perjalanan Kunjungan Sosial
Probabilitas pemilihan moda hasil dari perhitungan dengan model Logit Binomial menunjukkan bahwa moda angkutan yang memiliki kecenderungan untuk dipilih berdasarkan maksud perjalanan kunjungan sosial adalah seperti dalam tabel 29:
Tabel. 29 Probabilitas Moda Angkutan Untuk Maksud Perjalanan Kunjungan Sosial
Jenis ModaUtilitasExp UtilitasProbabilitasPersentase
(U)( % )
Kereta Api Way Umpu6.1423465.12212240.13497136113.50
Bus AC82980.9579870.86502863986.50
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Bus AC memiliki nilai probabilitas lebih besar dari Kereta Api Way Umpu, artinya dengan kondisi pelayanan yang ada pelaku perjalanan lebih tertarik memilih Bus AC. Jadi untuk maksud perjalanan kunjungan sosial pelaku perjalanan tertartik menggunakan Bus AC karena dengan selisih ongkos yang tidak terlalu besar mereka mendapatkan keamanan dan kenyamanan yang baik sehingga dapat menikmati perjalanan.4.3Probabilitas Pemilihan Moda Untuk Maksud Perjalanan Sekolah/KuliahProbabilitas pemilihan moda hasil dari perhitungan dengan model Logit Binomial menunjukkan bahwa moda angkutan yang memiliki kecenderungan untuk dipilih berdasarkan maksud perjalanan sekolah/kuliah adalah seperti dalam tabel 30.Tabel. 30 Probabilitas Moda Angkutan Untuk Maksud Perjalanan Sekolah/Kuliah
Jenis ModaUtilitasExp UtilitasProbabilitasPersentase
(U)( % )
Kereta Api Way Umpu0.51.6487212710.30294775530.29
Bus AC 1.33333.7935414410.69705224569.71
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Bus AC memiliki nilai probabilitas lebih besar dari Kereta Api Way Umpu, artinya dengan kondisi pelayanan yang ada pelaku perjalanan lebih tertarik memilih Bus AC. Jadi untuk maksud perjalanan sekolah/kuliah pelaku perjalanan tertartik menggunakan Bus AC karena dengan selisih ongkos yang tidak terlalu besar mereka mendapatkan keamanan dan kenyamanan yang baik sehingga dapat menikmati perjalanan4.4Probabilitas Pemilihan Moda Untuk Maksud Perjalanan BerdagangProbabilitas pemilihan moda hasil dari perhitungan dengan model Logit Binomial menunjukkan bahwa moda angkutan yang memiliki kecenderungan untuk dipilih berdasarkan maksud perjalanan rekreasi adalah seperti dalam Tabel 31 :Tabel. 31 Probabilitas Moda Angkutan Untuk Maksud Perjalanan BerdagangJenis ModaUtilitasExp UtilitasProbabilitasPersentase
(U)( % )
Kereta Api Way Umpu2.14288.5232694030.44213542744.21
Bus AC 2.375310.754238970.55786457355.79
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Bus AC memiliki nilai probabilitas lebih besar dari Kereta Api Way Umpu, artinya dengan kondisi pelayanan yang ada pelaku perjalanan lebih tertarik memilih Bus AC. Jadi untuk maksud perjalanan berdagang pelaku perjalanan tertartik menggunakan Bus AC karena pusat perdagangan yang dituju oleh pemilih moda dilalui langsung oleh Bus AC dan dengan selisih ongkos yang tidak terlalu besar mereka mendapatkan keamanan dan kenyamanan yang lebih baik sehingga dapat menikmati perjalananUntuk lebih jelasnya perbandingan nilai probabilitas antara Kereta Api Way Umpu dan Bus AC dapat dilihat seperti pada Gambar 16 berikut ini
Gambar. 16 Perbandingan Nilai Probabilitas Antar Kereta Api Way Umpu dan Bus AC_1472827025.xls
_1473327802.xls
_1446756530.xlsChart1
0.04260.9574Kerja/urusan Dinas
0.1350.865Kunjungan Sosial
0.30290.6971Sekolah/Kuliah
0.44210.5579Berdagang
Kereta Api "Way Umpu"
Bus AC
Column1
Probabilitas Antara Kereta Api "Way Umpu" dan Bus AC
Sheet1
Kereta Api "Way Umpu"Bus ACColumn1
Kerja/urusan Dinas4.26%95.74%
Kunjungan Sosial13.50%86.50%
Sekolah/Kuliah30.29%69.71%
Berdagang44.21%55.79%
To resize chart data range, drag lower right corner of range.