bab 4 implementasi dan evaluasi 4.1 spesifikasi sistem...
TRANSCRIPT
99
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1 Spesifikasi Sistem
Pada tahap ini peneliti melakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi
sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak, yang digunakan untuk implementasi
sistem jaringan Isatnet dalam ujicoba perancangan.
4.1.1 Perangkat Keras
Berikut spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam ujicoba ini:
1. Spesifikasi Wireless Bridge
pada gambar 4.1, menjelaskan gambar Wireless Bridge.
Gambar 4.1 Wireless Bridge Senao NL-2611CB3 PLUS (Deluxe)
Spesifikasi wireless bridge akan dijelaskan pada gambar 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1 Spesifikasi Wireless Bridge
Spesifikasi Penjelasan Jenis Senao NL-2611CB3 PLUS (Deluxe) Spesifikasi IEEE 802.11b Kecepatan 11 Mbps Frekuensi Band 2.4-2.484 GHz Data transfer rate 11, 5.5, 2 dan 1 Mbps Antena konektor N-Type
100
Spesifikasi Penjelasan Jangkauan (antena internal) 100 m Jenis radio Direct Sequence Speed Spectrum (DSSS) Power Supply 12V DC/ 1A Berat 350 gram Ethernet interface One 10 Base-T (RJ-45) LAN port
Dalam banyak kasus , diperlukan antenna tambahan untuk memperbesar
jangkauan. Antena tambahan yang digunakan ada dua jenis, yaitu :
1.1 Spesifikasi Antena Wireless
ada dua macam tipe antena yang dipakai yaitu :
a. Antena Grid
Pada gambar 4.2, dapat dilihat gambar dari antena grid
HG2424G.
Gambar 4.2 Antena Grid HG2424G
Spesifikasi Antena Grid HG2424G akan dijelaskan pada tabel 4.2 dibawah ini.
Tabel 4.2 Spesifikasi Antena Grid HG2424G
Spesifikasi Penjelasan Jenis HG2424G Frekuensi 2400-2500 MHz Gain 24 dBi Panjang beam -3 dBm 8 derajat Maksimal input power 50 Watts Berat 4.8 lbs (2.18 kg) Dimensi grid 100 cm x 60 cm Sudut elevasi 0 sampai 10 derajat keatas Suhu operasi -40°C - 85° C (-40° F - 185° F)
101
b. Antena Flat
Pada gambar 4.2, dapat dilihat menjelaskan gambar dari antena
flat HG-2414P-NF.
Gambar 4.3 Antena Flat HG-2414P-NF.
Spesifikasi Antena Flat HG-2414P-NF akan dijelaskan pada tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3 Spesifikasi Antena Flat HG-2414P-NF
Spesifikasi Penjelasan Jenis HG-2414P-NF Frekuensi 2400-2500 MHz Gain 14 dBi Panjang horizontal beam 30 derajat Panjang vertical beam 30 derajat Berat 0.95 lbs (0.43 kg) Dimensi grid 216 x 216 x 26 (mm) Polarisasi Horizontal atau vertical Suhu operasi -40°C - 85° C (-40° F - 185° F)
2. Spesifikasi VSAT
Komponen – komponen dari VSAT yang akan digunakan pada jaringan
Isatnet yaitu :
a. Outdoor Unit (ODU) yang berupa antena yang biasa disebut Block Up
Converter (BUC) dan Low Noise Block Down Converter (LNB)
b. Indoor Unit (IDU) yang berupa modem.
c. Antena yang dipakai adalah antena parabola solid 2.4 meter.
102
d. Jenis VSAT yang dipakai adalah Ku-Band dengan sistem DVB-RCS-
Two-Way.
Pada gambar 4.4, dapat dilihat bentuk dari VSAT DVB/RCS-2WaySat.
Gambar 4.4 VSAT
3. Spesifikasi Fiber Optic
Fiber Optic yang akan digunakan pada jaringan pusat Isatnet mempunyai
spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 4.4 Spesifikasi fiber optic.
Jenis Keterangan Model kabel Kabel Multi mode Throughput 100 Mbps Connector ST-Connector Transmitter LED Sensitivitas -40 dBm
Pada gambar 4.5 dibawah ini merupakan contoh gambar dari jenis
connector yang akan dipakai untuk koneksi fiber optic dalam jaringan
Isatnet.
Gambar 4.5 ST-Connector
103
4. Spesifikasi Server Network Operation Center (NOC).
Pada NOC terdapat tiga Server, yaitu : Server Routing (policy routing,
firewall, traffic shaping, dan DNS), Server MRTG, dan Server Proxy. yang
akan digunakan pada jaringan pusat Isatnet mempunyai spesifikasi sebagai
berikut :
Tabel 4.5 Spesifikasi Server Routing.
Jenis Hardware Keterangan Processor Intel Pentium IV 2.66 GHz Random Access Memory (RAM) 1 GB Hard Drive HDD 20 GB NIC Dua buah NIC Sistem Operasi Mikrotik
Tabel 4.6 Spesifikasi Server MRTG
Jenis Hardware Keterangan Processor Intel Pentium IV 2.0 GHz Random Access Memory (RAM) 1 GB Hard Drive HDD 20 GB NIC Satu buah NIC Sistem Operasi Windows Server 2000
Tabel 4.7 Spesifikasi Server Proxy.
Jenis Hardware Keterangan Processor Intel Pentium IV 3.0 GHz Random Access Memory (RAM) 1 GB Hard Drive SATA 40 GB NIC Satu buah NIC Sistem Operasi Mikrotik
104
5. Spesifikasi Server-Server Client
Server-Server yang akan digunakan di lokasi pelanggan Isatnet mempunyai
spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 4.8 Spesifikasi Server Client
Jenis Hardware Keterangan Processor Intel Pentium II 300 MHz Random Access Memory (RAM) 256 MB Hard Drive HDD 4 GB NIC Dua buah NIC Sistem Operasi Mikrotik
4.1.2 Perangkat Lunak
Dalam penelitian ini , digunakan perangkat lunak sebagai berikut :
1. Mikrotik
Mikrotik ini akan digunakan sebagai sistem operasi jaringan Isatnet.
Mikrotik yang digunakan adalah versi 2.8.16 dengan level 3.
a. Terminal console.
Pada gambar 4.6 dibawah ini, menjelaskan tampilan awal perangkat
lunak Mikrotik dengan terminal console.
Gambar 4.6 Mikrotik dalam terminal console
105
b. Winbox.
Pada gambar 4.7 dibawah ini, menjelaskan tampilan awal
Mikrotik dengan menggunakan Winbox.
Gambar 4.7 Mikrotik dengan Winbox.
2. Windows Server 2000.
Windows Server 2000 Akan digunakan pada server MRTG. Untuk
menggunakan MRTG, diperlukan web server. Windows Server 2000
sendiri mempunyai web server Internet Information Service (IIS). Pada
gambar 4.8 dibawah ini, menampilkan tampilan awal dari IIS.
106
Gambar 4.8 Internet Information Service (IIS).
4.2 Implementasi Sistem.
Pada tahap ini, peneliti melakukan implementasi sistem yang baru dengan
menggunakan teknik cut-off. Pada saat implementasi sistem yang baru, waktu yang
diperlukan adalah 2 x 24 jam, dimana dalam kurun waktu tersebut koneksi Internet akan
terputus total (user tidak dapat mengakses Internet). Berikut ini adalah tahap-tahap yang
dilakukan untuk melakukan implementasi sistem yang baru:
1. Sebelum implementasi sistem.
Dalam tahap ini, sebelum hari-H nya untuk memulai implementasi, peneliti
bersama teknisi mempersiapkan Server-Server Client yang akan diletakkan
pada masing-masing tempat end-user. Setelah siap, maka semua Server-Server
Client langsung diletakkan pada masing-masing tempat end-user. Setelah itu,
peneliti mengkonfigurasi dan meletakkan Server Routing, Server Proxy, dan
Server MRTG ke NOC Syahdan.
107
2. Implementasi hari pertama.
Setelah meletakkan Server-Server Client di masing-masing tempat end-user
dan mempersiapkan Server-Server yang ada di NOC sebelumnya, di hari
pertama peneliti dan teknisi mengubah tiga PoP, dimana arah Wireless-
Wireless yang berada di Syahdan, Sandang, dan Keluarga1 yang disebar dari
BTS Taman Anggrek, menjadi ke Syahdan secara terpusat.
3. Implementasi hari kedua.
Setelah mengubah arah Wireless di Syahdan, Sandang, dan Keluarga1, pada
hari kedua peneliti dan teknisi mengubah tiga Pop lagi, dimana arah Wireless
yang berada di Salam ke arah Wireless Leo, Wireless di Keluarga 2 ke arah
Wireless Keluarga 1, dan arah Wireless U-46 ke arah Wireless Sandang.
Untuk mengetahui Jadwal Implementasi sistem secara jelas, dapat dilihat pada
Lampiran C.
Penempatan lokasi NOC yang dipilih untuk meletakkan server-server, berada di
Jln.Syahdan. Alasan peneliti memilih lokasi di Jln.Syahdan, karena dekat dengan jalan
besar untuk memudahkan penarikan kabel fiber optic, pengelola gedung tersebut
bersedia menyewakan tempat untuk diletakkan antena VSAT outdoor unit, dan terdapat
satu ruangan khusus yang akan berfungsi sebagai NOC untuk meletakkan Server-Server.
Implementasi sistem yang dijalankan oleh tim peneliti terdiri dari empat tahap, yaitu :
konfigurasi sistem manajemen jaringan, instalasi dan pemasangan (perangkat keras dan
perangkat lunak), Konfigurasi Server di NOC, konfigurasi Server-Server Client.
108
4.2.1 Konfigurasi sistem manajemen jaringan.
Setelah BTS Taman Anggrek tidak digunakan lagi, sesuai dengan usulan
pemecahan masalah, perubahan dari Server utama yang tersebar menjadi terpusat.
Perubahan jaringan pada Isatnet dapat dilihat pada gambar 3.28 di Bab 3. Sebagai
referensi gambar sistem jaringan awal Isatnet, dapat dilihat pada gambar 3.9 di Bab 3
sebelumnya.
Jaringan Isatnet yang diimplementasi oleh peneliti terdapat tiga buah Server di
NOC, dan Server-Server Client yang tersebar di masing-masing lokasi pelanggan
akhir (end-user). Tiga buah Server di NOC yaitu : Server Routing, Server MRTG,
dan Server Proxy. Fungsi-fungsi dari Server-Server tersebut dapat dijelaskan pada
Subbab 4.2.3 (Konfigurasi Server di NOC).
Jaringan yang diimplemetasi memakai VSAT untuk koneksi Internasional, dan
Fiber Optic untuk koneksi local (IIX). Perangkat dari VSAT outdoor unit
dihubungkan ke VSAT indoor unit. Fiber Modem yang berada pada gedung Cyber
Kuningan dihubungkan ke Fiber Modem yang terletak di Syahdan melalui Fiber
Optic. Kemudian Fiber Modem dan VSAT Indoor Unit akan dihubungkan ke satu
switch. Kemudian dari switch tersebut dihubungkan ke Server Routing. Server
MRTG dan Server Proxy akan dihubungkan ke switch yang diletakkan setelah
Server Routing. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat kembali pada Gambar 4.9.
Setelah itu, dari switch tersebut dihubungkan ke Wireless dan server-server client
yang berada di Syahdan.
Wireless di Keluarga1, dan Wireless Sandang diarahkan ke Wireless yang berada
di Jln. Syahdan. Dari Wireless Keluarga 1 dihubungkan ke Server-Server client, dan
disebar ke Wireless Keluarga 2. Wireless Leo dihubungkan ke Server
109
Client dan disebar ke Wireless Salam, Wireless Wilson, Wireless Fuji, dan
Wireless Ijo.
Setelah melakukan peletakkan Wireless yang menuju ke arah-arah baru, kabel-
kabel yang telah terpasang sebelumnya tetap terpakai, dan tidak diganti dengan kabel
yang baru. Setelah itu, tim peneliti melakukan Instalasi dan pemasangan perangkat
keras dan perangkat lunak. Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat di Subbab 4.2.2
Instalasi dan Pemasangan.
4.2.2 Instalasi dan Pemasangan.
Pada tahap ini, tim teknisi Isatnet bersama dengan tim peneliti melakukan
instalasi perangkat keras dan perangkat lunak yang akan diimplementasikan pada
jaringan Isatnet.
1. Instalasi dan pemasangan Perangkat Keras.
Konfigurasi perangkat keras dari sistem yang akan diimplementasi, terdiri
dari lima bagian utama, yaitu : Wireless Bridge, VSAT, Fiber Optic, Server
NOC, dan Server-Server Client.
a. Wireless Bridge.
Pada gambar 4.9 berikut ini, terjadi perubahan dimana peletakkan
wireless bridge yang sebelumnya ada enam PoP menjadi satu PoP
terpusat. Sebagai perbandingan dapat dilihat pada bab sebelumnya, yaitu
Bab3 (Gambar 3.2 Topologi Jaringan ke enam titik).
110
Gambar 4.9 Perubahan peletakan PoP.
b. VSAT.
Instalasi perangkat VSAT outdoor unit menggunakan Global Positioning
System (GPS), dan kompas dihubungkan dengan kabel coaxial ke IDU,
VSAT ini akan melakukan koneksi dengan pusat hub di Hongkong,
dimana di hub Hongkong akan terhubung langsung ke backbone
internasional melalui Fiber Optic.
c. Fiber Optic.
Ada tiga tahap dalam instalasi fiber optic, yaitu :
i. Penarikan kabel fiber optic.
Pemasangan kabel fiber optic ditarik dari Gedung Cyber Kuningan
sampai ke NOC yang ada di Jln.Syahdan.
111
ii. Terminasi fiber optic akan dilakukan pada Gedung Cyber dan di NOC
Syahdan.
iii. Aktivasi.
Pihak Provider akan melakukan aktivasi. Setelah itu koneksinya baru
bisa dipakai. Koneksi ini menghubungkan antara Kemanggisan dan
Gedung Cyber.
d. Server di NOC.
Pemasangan Server Routing, Server MRTG, dan Server Proxy di NOC
diletakkan di Jln.Syahdan sebagai pusat Server jaringan Isatnet.
2. Instalasi perangkat lunak.
Pada tahap ini dilakukan instalasi perangkat lunak yang diperlukan untuk
implementasi sistem yang baru, dimana perangkat lunak yang diperlukan adalah
Mikrotik, dan Windows Server 2000 untuk MRTG.
a. Instalasi server di NOC yang menggunakan Mikrotik.
Pada saat instalasi, yang pertama dilakukan adalah memasukkan CD
Mikrotik ke dalam CD-ROM. Setelah itu, proses tampilan awal instalasi
akan dijelaskan pada gambar 4.10 dibawah ini.
Gambar 4.10 Tampilan awal instalasi Mikrotik.
112
Beri tanda [x] pada system, PPP, dhcp, advanced-server, arian, gps,
hotspot, routing, security, dan web-proxy, lalu tekan i. Setelah tekan i,
maka akan mncul tampilan dengan tulisan pada gambar 4.11 dibawah ini:
Gambar 4.11 Tampilan gambar tulisan setelah menekan i.
Kemudian tekan y. Setelah tekan y akan muncul tulisan pada tampilan
gambar 4.12 dibawah ini.
Gambar 4.12 Tampilan gambar tulisan setelah tekan y.
Setelah tekan y, maka akan muncul konfigurasi yang telah di save.
Tampilan gambar tulisan proses nya pada gambar 4.13 dibawah ini.
Gambar 4.13 Tampilan gambar tulisan setelah tekan y.
Setelah muncul tampilan yang ada pada gambar 4.13, kemudian
keluarkan CD, dan tekan ENTER untuk restart. Setelah itu, sistem
113
operasi akan meminta username dan password untuk mengakses ke
Mikrotik. Tampilan layarnya dapat dilihat pada gambar 4.14 dibawah ini.
Gambar 4.14 Tampilan login Mikrotik.
Masukkan username dan password default (secara default, username
adalah admin, dan password tidak usah diisi). Setelah login, maka akan
ditampilkan software ID seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.15
dibawah ini.
Gambar 4.15 Tampilan setelah login Mirkotik pertama kali.
Software ID digunakan untuk membeli license, jika dalam jangka waktu
24 jam license belum dimasukkan, maka software ID nya akan hangus
dan secara otomatis Mikrotik tidak bisa digunakan lagi, dan harus
diformat ulang kembali untuk mendapatkan software ID yang baru.
Setelah itu, tekan ENTER untuk masuk ke Mikrotik. Setelah membeli
license dari perusahaan Mikrotik atau reseller-reseller nya, dan salah
satunya dapat melalui situs www.mikrotik.co.id, maka Mikrotik siap
114
untuk digunakan. Pada gambar 4.6 yang terdapat di halaman 104, dapat
dilihat kondisi dimana license telah dimasukkan, terlihat tidak ada lagi
tulisan software id setelah login.
b. Instalasi server di NOC yang menggunakan Windows Server 2000.
Instalasi server MRTG yang menggunakan sistem operasi Windows
Server 2000 dibagi dalam beberapa tahap, yaitu :
i. Boot dari CD untuk memulai install.
ii. Karena hard disk belum dipartisi, buat suatu partisi untuk install
Windows Server 2000, tekan C. Kemudian tekan ENTER.
iii. Tekan tombol F8 untuk accept persetujuan license, dan lanjut ke
tahap berikut.
iv. Pilih partisi yang akan di-install Windows Server 2000, kemudian
tekan ENTER.
v. Pilih format partisi untuk hard disk dengan format New Transfer File
System (NTFS), dan tekan ENTER.
vi. Setelah proses copy file yang diperlukan, maka komputer akan secara
otomatis restart.
vii. Setelah restart, maka setup akan load GUI mode. Setelah selesai,
maka klik next untuk ke tahap berikutnya.
viii. Setelah load GUI mode, ketik nama dan organisasi, dan product
key di tahap berikutnya.
ix. Setelah memasukkan product key, pilih semua komponen untuk di-
install.
115
x. Setelah setting tanggal, waktu, dan daerah, setup akan install
komponen jaringannya.
xi. Masukkan domain, dan masukkan username, password untuk domain
administrator.
xii. Setelah itu, proses setup konfigurasi berjalan. Setelah selesai, klik
finish untuk reboot.
xiii. Setelah reboot, akan masuk ke tampilan Windows Server 2000,
dan tekan tombol CTRL-ALT-DEL secara bersamaan. Dan Windows
Server 2000 siap dipakai.
c. Instalasi Server-Server Client.
Sistem operasi Mikrotik juga akan digunakan pada Server-Server Client.
Langkah-langkah instalasi Server Client sama dengan Server di NOC
sebelumnya. Server Client akan diletakkan pada setiap tempat-tempat
pelanggan akhir yang berlangganan dengan Isatnet.
4.2.3 Konfigurasi Server-Server di lokasi pusat (NOC). Pada tahap ini, konfigurasi Server-Server di NOC akan dijelaskan dalam dua
tahap, yaitu : fungsi-fungsi Server-Server di NOC, dan script lengkap dari Server-Server
yang ada di NOC.
1. Fungsi-Fungsi Server-Server di NOC.
Berikut ini fungsi-fungsi dari berbagai Server di NOC yang digunakan dalam
sistem jaringan Isatnet.
116
a. Server Routing.
Pada Server Routing, memiliki Fungsi :
i. Sebagai Routing Policy.
Digunakan untuk melakukan routing koneksi Internet yang diakses,
apakah koneksi Internasional atau koneksi Lokal. Bila Internet yang
diakses internasional, maka koneksi akan di teruskan ke VSAT. Bila
Internet yang diakses lokal, maka koneksi akan diteruskan ke IIX.
ii. Sebagai Firewall.
Fungsi Firewall pada Server Routing adalah sebagai pembatas IP,
apakah IP tersebut berhak untuk mengakses Internet atau tidak.
Sebagai contoh, bila IP 192.168.13.2 boleh mengakses Internet,
maka IP selain 192.168.13.2 akan di blok oleh server dan tidak
mendapatkan hak akses untuk menggunakan Internet.
iii. Sebagai NAT.
NAT pada Server Routing berfungsi untuk mentranslasikan IP-IP
yang merupakan IP dari Server-Server Client, menjadi IP public yang
dimiliki oleh Server Routing.
iv. Sebagai Traffic Shaping.
Bandwidth yang akan didistribusikan ke seluruh pelanggan melalui
Server-Server Client akan dibatasi dan dikendalikan lewat traffic
shaping.
v. Sebagai DNS.
117
Fungsi DNS pada Server Routing adalah untuk menyimpan IP dari
setiap URL yang pernah diakses oleh user. Sehingga apabila ada
request permintaan untuk URL yang sama, maka pembacaan
permintaan tersebut dapat dilayani cukup dari Server Routing , tanpa
harus mencari lagi di Internet.
b. Server MRTG.
Pada Server MRTG, memiliki Fungsi :
i. Untuk melihat bandwidth yang diperoleh dan dipakai user yang
berlangganan Internet secara periodik.
ii. Untuk dokumentasi Isatnet, sehingga dapat memberikan nilai tambah
untuk menilai sejauh mana pemakaian bandwidth oleh end-user
dalam kurun waktu tertentu.
c. Server Web Proxy.
Pada Server Web Proxy, memiliki fungsi :
i. Digunakan untuk menyimpan halaman page dan gambar-
gambar/tulisan-tulisan tetap, yang pernah diakses oleh user.
ii. Digunakan untuk menghemat bandwidth yang dipakai user untuk
akses Internet.
2. Script lengkap Server-Server di NOC.
Berikut script lengkap yang digunakan pada Server Routing, Server MRTG,
dan Server Proxy.
a. Server Routing.
Dibawah ini merupakan script lengkap dari Server Routing.
118
1 [admin@MikroTik] > interface enable ethernet1 2 [admin@MikroTik] > interface enable ethernet2 3 [admin@MikroTik] > interface set 0 name = LocalRouting 4 [admin@MikroTik] > interface set 1 name = PublicRouting 5 [admin@MikroTik] > ip address add address = 192.168.100.254/24 interface = LocalRouting 6 [admin@MikroTik] > ip address add address = 192.168.13.252/24 interface = PublicRouting 7 [admin@MikroTik] > ip firewall src-nat add src-address = 192.168.100.0/24 out-interface = PublicRouting action = masquerade 8 [admin@MikroTik] > ip route add dst-address = 202.x.x.x/24 gateway = 192.168.13.254 9 [admin@MikroTik] > … 10 [admin@MikroTik] > … 11 [admin@MikroTik] > ip route add gateway = 192.168.13.253 12 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.1/32 in-interface = LocalRouting 13 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.2/32 in-interface = LocalRouting 14 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.3/32 in-interface = LocalRouting 15 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.4/32 in-interface = LocalRouting 16 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.5/32 in-interface = LocalRouting 17 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.6/32 in-interface = LocalRouting 18 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.7/32 in-interface = LocalRouting 19 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.8/32 in-interface = LocalRouting 20 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.9/32 in-interface = LocalRouting 21 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.10/32 in-interface = LocalRouting 22 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.11/32 in-interface = LocalRouting 23 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.12/32 in-interface = LocalRouting 24 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.13/32 in-interface = LocalRouting 25 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.14/32 in-interface = LocalRouting 26 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.15/32 in-interface = LocalRouting 27 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.16/32 in-interface = LocalRouting 28 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.17/32 in-interface = LocalRouting 29 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.18/32 in-interface = LocalRouting 30 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.19/32 in-interface = LocalRouting 31 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.20/32 in-interface = LocalRouting 32 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.21/32 in-interface = LocalRouting 33 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.250/32 in-interface = LocalRouting 34 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 192.168.100.251/32 in-interface = LocalRouting
119
35 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add in-interface = LocalRouting action = drop 36 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.1/32 in-interface = LocalRouting 37 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.2/32 in-interface = LocalRouting 38 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.3/32 in-interface = LocalRouting 39 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.4/32 in-interface = LocalRouting 40 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.5/32 in-interface = LocalRouting 41 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.6/32 in-interface = LocalRouting 42 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.7/32 in-interface = LocalRouting 43 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.8/32 in-interface = LocalRouting 44 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.9/32 in-interface = LocalRouting 45 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.10/32 in-interface = LocalRouting 46 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.11/32 in-interface = LocalRouting 47 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.12/32 in-interface = LocalRouting 48 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.13/32 in-interface = LocalRouting 49 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.14/32 in-interface = LocalRouting 50 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.15/32 in-interface = LocalRouting 51 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.16/32 in-interface = LocalRouting 52 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.17/32 in-interface = LocalRouting 53 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.18/32 in-interface = LocalRouting 54 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.19/32 in-interface = LocalRouting 55 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.20/32 in-interface = LocalRouting 56 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.21/32 in-interface = LocalRouting 57 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.250/32 in-interface = LocalRouting 58 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 192.168.100.251/32 in-interface = LocalRouting 59 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add in-interface = LocalRouting action = drop 60 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerSyahdan77 target-address = 192.168.100.1/32 interface = LocalRouting max-limit = 100000/200000 61 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerErik target-address = 192.168.100.2/32 interface = LocalRouting max-limit = 160000/320000 62 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerU6 target-address = 192.168.100.3/32 interface = LocalRouting max-limit = 500000/1000000 63 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerC6 target-address = 192.168.100.4/32 interface = LocalRouting max-limit = 325000/750000 64 [admin@MikroTik] > queue simple add name = Server C15 target-address = 192.168.100.5/32 interface = LocalRouting max-limit = 100000/200000
120
65 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerA6 target-address = 192.168.100.6/32 interface = LocalRouting max-limit = 100000/200000 66 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerPos target-address = 192.168.100.7/32 interface = LocalRouting max-limit = 160000/320000 67 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerHaji target-address = 192.168.100.8/32 interface = LocalRouting max-limit = 500000/1000000 68 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerNaga target-address = 192.168.100.9/32 interface = LocalRouting max-limit = 200000/400000 69 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerManggis target-address = 192.168.100.10/32 interface = LocalRouting max-limit = 400000/800000 70 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerBunda target-address = 192.168.100.11/32 interface = LocalRouting max-limit = 200000/400000 71 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerDelima target-address = 192.168.100.12/32 interface = LocalRouting max-limit = 160000/320000 72 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerLeo target-address = 192.168.100.13/32 interface = LocalRouting max-limit = 200000/400000 73 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerU66 target-address = 192.168.100.14/32 interface = LocalRouting max-limit = 160000/320000 74 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerSalam37 target-address = 192.168.100.15/32 interface = LocalRouting max-limit = 200000/400000 75 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerAndi target-address = 192.168.100.16/32 interface = LocalRouting max-limit = 200000/400000 76 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerAndit target-address = 192.168.100.17/32 interface = LocalRouting max-limit = 200000/400000 77 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerFelix target-address = 192.168.100.18/32 interface = LocalRouting max-limit = 100000/200000 78 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerWilson target-address = 192.168.100.19/32 interface = LocalRouting max-limit = 200000/400000 79 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerFuji target-address = 192.168.100.20/32 interface = LocalRouting max-limit = 100000/200000 80 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ServerIjo target-address = 192.168.100.21/32 interface = LocalRouting max-limit = 300000/600000 81 [admin@MikroTik] > ip web-proxy set src-port = 8080 82 [admin@MikroTik] > ip web-proxy set hostname = ProxyIsatnet 83 [admin@MikroTik] > ip web-proxy set transparent-proxy = yes 84 [admin@MikroTik] > ip web-proxy set parent-proxy = 192.168.100.251:8080 85 [admin@MikroTik] > ip web-proxy set cache-administrator = [email protected] 86 [admin@MikroTik] > ip web-proxy set enable = yes 87 [admin@MikroTik] > ip dns set primary-dns = 192.168.13.254 88 [admin@MikroTik] > ip dns set secondary-dns = 192.168.13.253 89 [admin@MikroTik] > ip dns set allow-remote-request = yes 90 [admin@MikroTik] > ip dns set cache-size = 10000 91 [admin@MikroTik] > ip firewall dst-nat add src-address = 192.168.100.0/24 in-interface = LocalRouting dst-address = !192.168.13.252/24:80 protocol = tcp action = redirect to dst- port = 8080
Berikut adalah penjelasan untuk script Server Routing, pada baris ke- :
1. Perintah untuk mengaktifkan ethernet 1.
2. Perintah untuk mengaktifkan ethernet 2.
3. Perintah untuk memberikan nama pada ethernet 1 dengan nama Interface
LocalRouting.
121
4. Perintah untuk memberikan nama pada ethernet 2 dengan nama Interface
PublicRouting.
5. Perintah untuk set ip pada interface LocalRouting dengan ip 192.168.100.254/24.
6. Perintah untuk set ip pada interface PublicRouting dengan ip 192.168.13.252/24.
7. Perintah untuk melakukan NAT LAN pada ip 192.168.100.0/24, yang diubah ke
alamat ip yang ada pada Interface PublicRouting, yaitu 192.168.13.252.
8. Perintah untuk melakukan Policy Routing pada ip-ip yang dialokasikan pada koneksi
IIX. Ip yang disebutkan akan di-routing ke gateway 192.168.13.254, dimana
selanjutnya akan melewati Fiber Optic ke Gedung Cyber. Dalam perintah ini, ip
secara lengkap tidak dapat diberikan, karena bersifat rahasia.
9. Perintah baris ke-9 dan ke-10, sama dengan baris ke-8. Perintah ini ditulis secara
berulang-ulang, sampai semua ip yang dialokasikan untuk koneksi local.
11. Setelah melakukan Routing untuk koneksi IIX, perintah ini digunakan untuk
menyebutkan default gateway. Artinya selain ip-ip yang disebutkan di Routing IIX
akan di-routing ke gateway 192.168.13.253, dimana selanjutnya akan melewati
VSAT ke backbone Internasional.
12. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.1/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Jln.Syahdan
77.
13. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.2/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Erik.
14. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.3/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Jln.U-4.
122
15. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.4/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Jln.Sandang
C-6.
16. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.5/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Jln.Sandang
C-15.
17. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.6/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Jln.Sandang
A-6.
18. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.7/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Jln.Sandang
Pos.
19. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.8/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Jln.Keluarga-
HAJI INDRA (Keluarga 1).
20. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.9/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Keluarga-NAGAMAS (Keluarga 1).
21. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.10/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Keluarga-MANGGIS (Keluarga 2).
22. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.11/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Keluarga BUNDA (Keluarga 2).
123
23. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.12/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Keluarga DELIMA (Keluarga 2).
24. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.13/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Jln.Kebon
Jeruk (Leo).
25. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.14/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Jln.U-66.
26. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.15/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Jln.Salam
37.
27. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.16/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Jln.Salam-
ANDI.
28. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.17/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Jln.Salam-
ANDIT.
29. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.18/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Jln.Salam-
FELIX.
30. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.19/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Wilson.
31. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.20/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Fuji.
124
32. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.21/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Ijo.
33. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.250/32 yang merupakan ip dari Server MRTG.
34. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada ip
192.168.100.251/32, yang merupakan ip dari Server Proxy.
35. Perintah untuk membatasi hak akses traffic data masuk ke Server Routing, pada
alamat ip selain yang digunakan pada Server Client, tidak dapat menggunakan
Internet.
36. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.1/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Syahdan 77.
37. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.2/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Erik.
38. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.3/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.U-4.
39. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.4/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Sandang C-6.
40. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.5/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Sandang C-15.
125
41. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.6/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Sandang A-6.
42. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.7/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Sandang Pos.
43. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.8/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Keluarga-HAJI INDRA (Keluarga 1).
44. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.9/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Keluarga-NAGAMAS (Keluarga 1).
45. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.10/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Keluarga-MANGGIS (Keluarga 2).
46. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.11/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Keluarga BUNDA (Keluarga 2).
47. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.12/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Keluarga DELIMA (Keluarga 2).
48. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.13/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Kebon Jeruk (Leo).
126
49. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.14/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.U-66.
50. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.15/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Salam 37.
51. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.16/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Salam-ANDI.
52. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.17/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Salam-ANDIT.
53. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.18/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Jln.Salam-FELIX.
54. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.19/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Wilson.
55. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.20/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di
Fuji.
56. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.21/32 yang merupakan ip dari Server Client yang berada di Ijo.
127
57. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, traffic data keluar melalui Server
Routing, pada ip 192.168.100.250/32 yang merupakan ip dari Server MRTG.
58. Perintah untuk memberikan hak akses traffic data keluar melalui Server Routing,
pada ip 192.168.100.251/32, yang merupakan ip dari Server Proxy.
59. Perintah untuk membatasi hak akses Internet, traffic data keluar melalui Server
Routing, pada alamat ip selain yang digunakan pada Server Client, tidak dapat
menggunakan Internet.
60. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 100000/200000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.1/32, yang berada di Jln.Syahdan 77.
61. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 160000/320000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.2/32, yang berada di Jln.Syahdan-ERIK.
62. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 500000/1000000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.3/32, yang berada di Jln.Syahdan U-6.
63. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 325000/750000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.4/32, yang berada di Jln.Sandang C-6.
64. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 100000/200000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.5/32, yang berada di Jln.Sandang C-15.
65. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 100000/200000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.6/32, yang berada di Jln.Sandang A-6.
66. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 160000/320000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.7/32, yang berada di Jln.Sandang POS.
67. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 500000/1000000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.8/32, yang berada di Jln.Keluarga-HAJI INDRA.
128
68. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 200000/400000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.9/32, yang berada di Jln.Keluarga-NAGAMAS.
69. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 400000/800000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.10/32, yang berada di Jln.Keluarga-MANGGIS.
70. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 200000/400000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.11/32, yang berada di Jln.Keluarga-BUNDA.
71. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 160000/320000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.12/32, yang berada di Jln.Keluarga-DELIMA.
72. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 200000/400000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.13/32, yang berada di Jln.Kebon Jeruk-LEO.
73. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 160000/320000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.14/32, yang berada di Jln.U-66.
74. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 200000/400000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.15/32, yang berada di Jln.Salam 37.
75. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 200000/400000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.16/32, yang berada di Jln.Salam-ANDI.
76. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 200000/400000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.17/32, yang berada di Jln.Salam-ANDIT.
77. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 100000/200000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.18/32, yang berada di Jln.Salam-FELIX.
78. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 200000/400000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.19/32, yang berada di Wilson.
79. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 100000/200000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.20/32, yang berada di Fuji.
129
80. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 300000/600000 pada Server Client,
dengan ip 192.168.100.21/32, yang berada di Ijo.
81. Perintah untuk menetapkan port proxy dengan nilai 8080.
82. Perintah untuk memberikan nama pada hostname, yaitu ProxyIsatnet.
83. Peintah ini digunakan, supaya seakan-akan tidak ada proxy (transparan), sehingga
seluruh end-user tidak perlu mengeset proxy.
84. Perintah untuk lalu lintas proxy ke Server Proxy dengan ip 192.168.13.251 port
8080.
85. Perintah untuk memberikan nama bagi cache administrator, yaitu
86. Perintah untuk mengaktifkan fungsi Proxy.
87. Perintah untuk menunjukkan alamat ip DNS utama, yaitu 192.168.13.254.
88. Perintah untuk menunjukkan alamat ip DNS alternatif, yaitu 192.168.13.253. Jika
primary-DNS mengalami failure, maka request DNS akan ditujukan ke secondary-
DNS.
89. Perintah untuk mengaktifkan fungsi DNS nya, jika tidak ada perintah ini maka DNS
tidak akan menerima request dari Server Client.
90. Perintah untuk menetapkan ukuran besarnya cache DNS dalam satuan KB.
91. Perintah ini digunakan untuk menetapkan bahwa seluruh IP local, yaitu
192.168.100.0/24, kecuali diri sendiri (192.168.100.254), dengan protokol tcp akan
diarahkan ke port 8080.
130
b. Server MRTG.
Konfigurasi Server MRTG dijelaskan dalam empat tahap, yaitu: instalasi Perl,
instalasi MRTG, konfigurasi SNMP pada Mikrotik, dan konfigurasi file mrtg.cfg.
i. Konfigurasi Perl.
Sebelum melakukan konfigurasi MRTG, pertama-tama harus meng-install Perl,
karena MRTG dibangun dengan dasar bahasa Perl. Berikut langkah-langkah
install Perl.
Gambar 4.16 Tampilan awal instalasi Perl.
Pada Gambar 4.16 diatas, merupakan tampilan awal instalasi Perl. Setelah muncul
tampilan pada gambar 4.16 diatas, tekan ENTER untuk masuk ke tahap instalasi
selanjutnya.
Gambar 4.17 Tampilan 2 instalasi Perl.
131
Pada Gambar 4.17 diatas, setelah tekan ENTER, akan muncul tulisan Proceed.
Kemudian tekan y untuk ke tahap instalasi berikutnya.
Gambar 4.18 Tampilan 3 Instalasi Perl.
Pada Gambar 4.18 diatas, setelah tekan y, maka akan muncul tampilan ”Create Shortcuts
to the HTML documentation”, kemudian tekan y, dan muncul tulisan ”Add the Perl\bin
directory to the PATH”, tekan y. Setelah tekan y akan muncul tulisan “Create Perl file
extension association”, tekan y lagi. Setelah tekan y, akan muncul tulisan “Create IIS
script mapping for Perl”, tekan y lagi. Setelah tekan y, akan muncul tulisan “Create IIS
script mapping fot Perl ISAPI”, tekan y lagi, dan setelah tekan y, maka proses copy file
akan dijalankan.
132
Gambar 4.19 Tampilan 4 Instalasi Perl.
Pada Gambar 4.19 diatas, proses copying file berjalan. Setelah selesai copy file, maka
proses instalasi Perl telah selesai.
ii. Konfigurasi MRTG.
Pada konfigurasi MRTG, download MRTG untuk meng- install dari web site
http://people.ee.ethz.ch/~oetiker/webtools/mrtg/pub/. Kemudian ekstrak file
instalasi ke dalam direktori C:\MRTG. Setelah ekstrak file, masuk ke direktori
\MRTG\bin, kemudian ketik perl mrtg.
iii. Konfigurasi SNMP pada Mikrotik.
Setelah melakukan konfigurasi Perl dan konfigurasi MRTG, setiap device yang
di monitor harus mendukung SNMP. Berikut ini ada script dari konfigurasi
SNMP Mikrotik pada Server MRTG.
1 [admin@MikroTik] > snmp set contact = [email protected] 2 [admin@MikroTik] > snmp set location = Kemanggisan-Jakarta 3 [admin@MikroTik] > snmp set enabled = yes
133
Berikut penjelasan script untuk konfigurasi SNMP pada baris ke-:
1. Perintah ini untuk memberikan nama contact person yaitu [email protected]
2. Perintah ini untuk memberikan nama lokasi untuk SNMP, yaitu Kemanggisan-
Jakarta.
3. Perintah untuk mengaktifkan SNMP pada Mikrotik.
iv. Kongifurasi file mrtg.cfg.
Konfigurasi file mrtg.cfg merupakan pembuatan file konfigurasi yang nantinya
akan digunakan oleh MRTG. Untuk melakukan konfigurasi file mrtg.cfg,
pertama-tama masuk ke direktori “c:\MRTG\bin”. Setelah masuk ke dalam
direktori ini, konfigurasi file mrtg.cfg akan dilakukan, kemudian ketik ”perl
cfgmaker [email protected] --global 'WorkDir: c:\Inetpub\wwwroot\mrtg'
--output mrtg.cfg”. Berikut ini adalah contoh sampel script untuk konfigurasi file
mrtg.cfg untuk Server Routing.
1 Htmldir: c:\Inetpub\wwwroot\mrtg 2 Imagedir: c:\Inetpub\wwwroot\mrtg\images 3 Logdir: c:\Inetpub\wwwroot\mrtg\logs 4 RunAsDaemon: Yes 5 Interval: 5 6 Refresh: 300 7 Language: indonesia 8 Options[_]: growright, bits ###################################################################### # System: MikroTik # Description: Server Routing # Contact: [email protected] # Location: Kemanggisan - Jakarta ###################################################################### ### Total Pemakaian Bandwidth ### 9 Target[Total_Bandwidth]: 1.3.6.1.2.1.2.2.1.10.5&1.3.6.1.2.1.2.2.1.16.5:[email protected]: 10 MaxBytes[Total_Bandwidth]: 10000000
134
11 Title[Total_Bandwidth]: Analisa Traffic Isatnet 12 PageTop[Total_Bandwidth]: <H2>Total Pemakaian Bandwidth</H2> 13 <TABLE> 14 <TR><TD>System:</TD><TD>Mikrotik</TD></TR> 15 <TR><TD>Owner:</TD><TD>Isatnet</TD></TR> 16 <TR><TD>Interface:</TD><TD>PublicRouting</TD></TR> 17 <TR><TD>IP:</TD><TD>192.168.13.252</TD></TR> 18 </TABLE> ### Queue Simple untuk Client Syahdan77### 19 Target[Client_Syahdan77]: 1.3.6.1.4.1.14988.1.1.2.1.1.8.2&1.3.6.1.4.1.14988.1.1.2.1.1.9.2:[email protected]: 20 MaxBytes[Client_Syahdan77]: 2000000 21 Title[Client_Syahdan77]: Pemakaian Bandwidth di Syahdan77 22 PageTop[Client_Syahdan77]: <H2>Pemakaian Bandwidth di Syahdan77</H2> 23 <TABLE> 24 <TR><TD>System:</TD><TD>Mikrotik</TD></TR> 25 <TR><TD>Owner:</TD><TD>Isatnet</TD></TR> 26 <TR><TD>IP:</TD><TD>192.168.100.1</TD></TR> 27 </TABLE>
Berikut adalah penjelasan script untuk konfigurasi file mrtg.cfg pada baris ke-:
1. Perintah ini digunakan untuk memasukkan file html kedalam direktori
c:\Inetpub\wwwroot\mrtg.
2. Perintah ini digunakan untuk memasukkan file image kedalam direktori
c:\Inetpub\wwwroot\mrtg\images.
3. Perintah ini digunakan untuk memasukkan file-file log kedalam direktori
c:\Inetpub\wwwroot\mrtg\logs.
4. Perintah ini digunakan untuk menjalankan aplikasi MRTG secara terus-menerus.
5. Perintah ini digunakan untuk aplikasi MRTG untuk melihat pemakaian bandwidth
dalam kurun waktu setiap 5 menit sekali.
6. Perintah ini digunakan untuk me-refresh halaman web browser MRTG setiap 300
detik sekali.
7. Perintah ini digunakan untuk meberikan bahasa default, yaitu bahasa Indonesia.
135
8. Perintah untuk melihat proses traffic pemakaian bandwidth berjalan dari kanan ke
kiri, dan mengubah byte yang di-capture ditampilkan dalam bits.
9. Perintah ini digunakan untuk menentukan target OID pada Server Routing mana
yang akan di-capture, yaitu bytes in dan bytes out pada interface Public dengan ip
192.168.100.254.
10. Perintah ini digunakan untuk menentukan maksimum indikator bits di Server
Routing pada grafik sebesar 1000000.
11. Perintah ini digunakan untuk memberikan nama judul ”Analisa Traffic Isatnet”yang
ditampilkan pada MRTG.
12. Perintah ini digunakan untuk memberikan nama judul ”Pemakaian Total Bandwidth”
yang ditampilkan pada MRTG.
13-18. Perintah ini digunakan untuk file html yang menampilkan nama-nama sistem
yang dipakai, yaitu Mikrotik, nama pemilik,yaitu Isatnet, interface PublicRouting,
dan ip address PublicRouting, yaitu 192.168.13.252.
19. Perintah ini digunakan untuk menentukan target OID queue simple Syahdan77
dengan ip 192.168.100.1 mana yang akan di-capture, yaitu bytes in dan bytes out
pada interface Public.
20. Perintah ini digunakan untuk menentukan maksimum indikator bits di queue simple
Syahdan77 pada grafik sebesar 2000000.
21. Perintah ini digunakan untuk memberikan nama judul ”Pemakaian Bandwidth di
Syahdan 77”yang ditampilkan pada MRTG.
22. Perintah ini digunakan untuk memberikan nama judul ”Pemakaian Bandwidth di
Syahdan 77” yang ditampilkan pada MRTG.
136
23-27. Perintah ini digunakan untuk file html yang menampilkan nama-nama sistem
yang dipakai, yaitu Mikrotik, nama pemilik,yaitu Isatnet, dan ip address Syahdan
77,yaitu 192.168.100.1.
c. Server Proxy.
Dibawah ini merupakan script lengkap dari Server Proxy.
1 [admin@MikroTik] > interface enable ethernet1 2 [admin@MikroTik] > interface set 0 name = InterProxy 3 [admin@MikroTik] > ip address add address = 192.168.100.251/24 interface = InterProxy 4 [admin@MikroTik] > ip web-proxy set src-address = 192.168.100.251:8080 5 [admin@MikroTik] > ip web-proxy set max-cache-size = unlimited 6 [admin@MikroTik] > ip web-proxy set hostname = ProxyIsatnet 7 [admin@MikroTik] > ip web-proxy set cache-administrator = [email protected] 8 [admin@MikroTik] > ip web-proxy set enable = yes
Berikut adalah penjelasan untuk script Server Proxy, pada baris ke- :
1. Perintah ini untuk mengaktifkan ehternet 1.
2. Perintah ini untuk memberikan nama pada ehternet 1 dengan nama InterProxy.
3. Perintah untuk set ip pada interface InterProxy dengan ip 192.168.100.251/24.
4. Perintah untuk set ip 192.168.100.251 pada Server Proxy dengan port 8080.
5. Perintah untuk menetapkan ukuran besar nya cache pada Server Proxy, dalam hal ini
besar cache pada Server Proxy adalah unlimited.
6. Perintah untuk memberikan nama pada hostname, yaitu ProxyIsatnet.
7. Perintah untuk memberikan nama bagi cache administrator, yaitu
8. Perintah untuk mengaktifkan fungsi proxy.
137
4.2.4 Konfigurasi Server Client.
Konfigurasi Server Client akan dijelaskan dalam dua tahap, yaitu : Fungsi-fungsi
Server Client, dan Script lengkap Server Client.
1. Fungsi – Fungsi Server Client.
Berikut ini fungsi-fungsi dari berbagai Server Client yang digunakan dalam
sistem jaringan Isatnet.
a. Sebagai Firewall.
Fungsi Firewall pada server pusat adalah sebagai pembatas ip pada end-
user, apakah ip tersebut berhak untuk mengakses Internet atau
tidak.sebagai contoh, bila ip 192.168.13.2 boleh mengakses Internet,
maka ip selain 192.168.13.2 akan di blok oleh Server Client dan tidak
mendapatkan hak akses untuk menggunakan Internet.
b. Sebagai Traffic Shaping.
Bandwidth yang akan didistribusikan langsung ke seluruh pelanggan
akhir akan dibatasi dan dikendalikan lewat traffic shaping.
c. Sebagai NAT.
NAT pada Server-Server Client berfungsi untuk mentranslasikan ip-ip
yang merupakan ip dari end-user, menjadi ip public yang dimiliki oleh
Server-Server Client.
d. Sebagai DNS.
Fungsi DNS pada Server Client adalah untuk menyimpan ip dari setiap
URL yang pernah diakses oleh user. Sehingga apabila ada request
permintaan untuk URL yang sama, maka pembacaan permintaan tersebut
138
dapat dilayani cukup di Server Client, tanpa harus mencari lagi ke Server-
Server Routing.
2. Script lengkap Server Client.
Berikut script lengkap dari salah satu Server Client, yaitu Server Client yang
berada di Syahdan 77.
1 [admin@MikroTik] > interface enable ethernet1 2 [admin@MikroTik] > interface enable ethernet2 3 [admin@MikroTik] > interface set 0 name = LocalSyahdan 4 [admin@MikroTik] > interface set 1 name = PublicSyahdan 5 [admin@MikroTik] > ip address add address = 10.0.0.254/24 interface = LocalSyahdan 6 [admin@MikroTik] > ip address add address = 192.168.100.1/24 interface = PublicSyahdan 7 [admin@MikroTik] > ip firewall src-nat add src-address = 10.0.0.0/24 out-interface = PublicSyahdan action = masquerade 8 [admin@MikroTik] > ip route add gateway = 192.168.100.254 9 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 10.0.0.1/32 in-interface = LocalSyahdan 10 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 10.0.0.2/32 in-interface = LocalSyahdan 11 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 10.0.0.3/32 in-interface = LocalSyahdan 12 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 10.0.0.4/32 in-interface = LocalSyahdan 13 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 10.0.0.5/32 in-interface = LocalSyahdan 14 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 10.0.0.6/32 in-interface = LocalSyahdan 15 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 10.0.0.7/32 in-interface = LocalSyahdan 16 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 10.0.0.8/32 in-interface = LocalSyahdan 17 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 10.0.0.9/32 in-interface = LocalSyahdan 18 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 10.0.0.10/32 in-interface = LocalSyahdan 19 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add in-interface = LocalSyahdan action = drop 20 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 10.0.0.1/32 in-interface = LocalSyahdan 21 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 10.0.0.2/32 in-interface = LocalSyahdan 22 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 10.0.0.3/32 in-interface = LocalSyahdan 23 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 10.0.0.4/32 in-interface = LocalSyahdan 24 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 10.0.0.5/32 in-interface = LocalSyahdan 25 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 10.0.0.6/32 in-interface = LocalSyahdan 26 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 10.0.0.7/32 in-interface = LocalSyahdan 27 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 10.0.0.8/32
139
in-interface = LocalSyahdan 28 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 10.0.0.9/32 in-interface = LocalSyahdan 29 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 10.0.0.10/32 in-interface = LocalSyahdan 30 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add in-interface = LocalSyahdan action = drop 31 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ClientSyahdan1 target-address = 10.0.0.1/32 interface = LocalSyahdan max-limit = 16000/32000 32 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ClientSyahdan2 target-address = 10.0.0.2/32 interface = LocalSyahdan max-limit = 16000/32000 33 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ClientSyahdan3 target-address = 10.0.0.3/32 interface = LocalSyahdan max-limit = 16000/32000 34 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ClientSyahdan4 target-address = 10.0.0.4/32 interface = LocalSyahdan max-limit = 16000/32000 35 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ClientSyahdan5 target-address = 10.0.0.5/32 interface = LocalSyahdan max-limit = 16000/32000 36 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ClientSyahdan6 target-address = 10.0.0.6/32 interface = LocalSyahdan max-limit = 16000/32000 37 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ClientSyahdan7 target-address = 10.0.0.7/32 interface = LocalSyahdan max-limit = 16000/32000 38 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ClientSyahdan8 target-address = 10.0.0.8/32 interface = LocalSyahdan max-limit = 16000/32000 39 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ClientSyahdan9 target-address = 10.0.0.9/32 interface = LocalSyahdan max-limit = 16000/32000 40 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ClientSyahdan10 target-address = 10.0.0.10/32 interface = LocalSyahdan max-limit = 16000/32000 41 [admin@MikroTik] > ip dns set primary-dns = 192.168.100.254 42 [admin@MikroTik] > ip dns set allow-remote-request = yes 43 [admin@MikroTik] > ip dns set cache-size = 10000
Berikut adalah penjelasan untuk script Server Client yang berada di Syahdan77, pada
baris ke- :
1. Perintah untuk mengaktifkan ethernet 1.
2. Perintah untuk mengaktifkan ethernet 2.
3. Perintah untuk memberikan nama pada ethernet 1 dengan nama Interface
LocalSyahdan.
4. Perintah untuk memberikan nama pada ethernet 2 dengan nama Interface
PublicSyahdan.
5. Perintah untuk set ip pada interface LocalSyahdan dengan ip 10.0.0.254/24.
6. Perintah untuk set ip pada interface PublicSyahdan dengan ip 192.168.100.1 /24.
140
7. Perintah untuk melakukan NAT LAN pada ip 10.0.0.0/24, yang diubah ke alamat ip
yang ada pada Interface PublicSyahdan, yaitu 192.168.100.1.
8. Setelah melakukan NAT pada Server Client yang berada di Syahdan 77, perintah ini
digunakan untuk menyebutkan default gateway. Artinya ip yang telah di NAT, akan
di-routing ke gateway 192.168.100.254, yang merupakan ip dari Server Routing.
9. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data masuk ke Server
Client, pada ip 10.0.0.1/32 yang merupakan ip dari end-user di daerah Syahdan 77.
10. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data masuk ke Server
Client, pada ip 10.0.0.2/32 yang merupakan ip dari end-user di daerah Syahdan 77.
11. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data masuk ke Server
Client, pada ip 10.0.0.3/32 yang merupakan ip dari end-user di daerah Syahdan 77.
12. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data masuk ke Server
Client, pada ip 10.0.0.4/32 yang merupakan ip dari end-user di daerah Syahdan 77.
13. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data masuk ke Server
Client, pada ip 10.0.0.5/32 yang merupakan ip dari end-user di daerah Syahdan 77.
14. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data masuk ke Server
Client, pada ip 10.0.0.6/32 yang merupakan ip dari end-user di daerah Syahdan 77.
15. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data masuk ke Server
Client, pada ip 10.0.0.7/32 yang merupakan ip dari end-user di daerah Syahdan 77.
16. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data masuk ke Server
Client, pada ip 10.0.0.8/32 yang merupakan ip dari end-user di daerah Syahdan 77.
17. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data masuk ke Server
Client, pada ip 10.0.0.9/32 yang merupakan ip dari end-user di daerah Syahdan 77.
141
18. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data masuk ke Server
Client, pada ip 10.0.0.10/32 yang merupakan ip dari end-user di daerah Syahdan 77.
19. Perintah untuk membatasi hak akses Internet, dimana traffic data yang masuk ke
Server Client Syahdan77 pada alamat ip selain yang digunakan pada Server Client
yang berada di daerah Syahdan77, tidak dapat menggunakan Internet.
20. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data yang melewati
melalui Server Client, pada ip 10.0.0.1/32 yang merupakan ip dari end-user di
daerah Syahdan 77.
21. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data yang melewati
melalui Server Client, pada ip 10.0.0.2/32 yang merupakan ip dari end-user di
daerah Syahdan 77.
22. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data yang melewati
melalui Server Client, pada ip 10.0.0.3/32 yang merupakan ip dari end-user di
daerah Syahdan 77.
23. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data yang melewati
melalui Server Client, pada ip 10.0.0.4/32 yang merupakan ip dari end-user di
daerah Syahdan 77.
24. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data yang melewati
melalui Server Client, pada ip 10.0.0.5/32 yang merupakan ip dari end-user di
daerah Syahdan 77.
25. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data yang melewati
melalui Server Client, pada ip 10.0.0.6/32 yang merupakan ip dari end-user di
daerah Syahdan 77.
142
26. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data yang melewati
melalui Server Client, pada ip 10.0.0.7/32 yang merupakan ip dari end-user di
daerah Syahdan 77.
27. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data yang melewati
melalui Server Client, pada ip 10.0.0.8/32 yang merupakan ip dari end-user di
daerah Syahdan 77.
28. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data yang melewati
melalui Server Client, pada ip 10.0.0.9/32 yang merupakan ip dari end-user di
daerah Syahdan 77.
29. Perintah untuk memberikan hak akses Internet, dan traffic data yang melewati
melalui Server Client, pada ip 10.0.0.10/32 yang merupakan ip dari end-user di
daerah Syahdan 77.
30. Perintah untuk membatasi hak akses Internet, dimana traffic data yang keluar
melalui Server Client Syahdan77 pada alamat ip selain yang digunakan pada Server
Client yang berada di daerah Syahdan77, tidak dapat menggunakan Internet.
31. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 16000/32000 pada user
ClientSyahdan1, dengan ip 10.0.0.1/32, yang berada di Jln.Syahdan 77.
32. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 16000/32000 pada user
ClientSyahdan2, dengan ip 10.0.0.2/32, yang berada di Jln.Syahdan 77.
33. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 16000/32000 pada user
ClientSyahdan3, dengan ip 10.0.0.3/32, yang berada di Jln.Syahdan 77.
34. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 16000/32000 pada user
ClientSyahdan4, dengan ip 10.0.0.4/32, yang berada di Jln.Syahdan 77.
143
35. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 16000/32000 pada user
ClientSyahdan5, dengan ip 10.0.0.5/32, yang berada di Jln.Syahdan 77.
36. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 16000/32000 pada user
ClientSyahdan6, dengan ip 10.0.0.6/32, yang berada di Jln.Syahdan 77.
37. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 16000/32000 pada user
ClientSyahdan7, dengan ip 10.0.0.7/32, yang berada di Jln.Syahdan 77.
38. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 16000/32000 pada user
ClientSyahdan8, dengan ip 10.0.0.8/32, yang berada di Jln.Syahdan 77.
39. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 16000/32000 pada user
ClientSyahdan9, dengan ip 10.0.0.9/32, yang berada di Jln.Syahdan 77.
40. Perintah untuk membatasi bandwidth sebesar 16000/32000 pada user
ClientSyahdan10, dengan ip 10.0.0.10/32, yang berada di Jln.Syahdan 77.
41. Perintah untuk menunjukkan alamat ip DNS utama, yaitu 192.168.100.254.
42. Perintah untuk mengaktifkan fungsi DNS yang berada pada Server Client di
Syahdan77, jika tidak ada perintah ini maka DNS tidak akan menerima request dari
end-user yang berada di Syahdan77.
43. Perintah untuk menetapkan ukuran besarnya cache DNS dalam satuan KB.
4.3 Prosedur Operasional.
Setelah melakukan Implementasi di Isatnet, peneliti melakukan prosedur
operasional. Prosedur-prosedur berikut ini merupakan prosedur operasional standar yang
digunakan sehari-hari oleh Customer Support Isatnet. Contoh Standard Operational
Procedure (SOP) ini dilakukan pada salah satu Server Client, yaitu Server Client di
Syahdan 77.
144
1. Prosedur menambah ip untuk end-user.
Pada tahap ini, Customer Support Isatnet melakukan prosedur untuk
penambahan end-user di Syahdan77. Prosedur ini dapat dilakukan dengan 2
cara, yaitu : melalui telnet, dan melalui Winbox.
a. Melalui Telnet.
Berikut ini Script untuk penambahan end-user yang berada di Syahdan77.
1 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input add src-address = 10.0.0.11/32 in-interface = LocalSyahdan 2 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward add src-address = 10.0.0.11/32 in-interface = LocalSyahdan 3 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input move 11 10 4 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward move 11 10 5 [admin@MikroTik] > queue simple add name = ClientSyahdan11 target-address = 10.0.0.11/32 interface = LocalSyahdan max-limit = 16000/32000
Berikut ini penjelasan script pada baris ke-:
1. Perintah untuk menambahkan ip untuk user baru yang berada di
Syahdan77. ip untuk user baru itu adalah 10.0.0.11/32. traffic data
masuk ke Server Client yang yang berada di Syahdan77.
2. Perintah untuk menambahkan ip untuk user baru yang berada di
Syahdan77. ip untuk user baru itu adalah 10.0.0.11/32. traffic data
keluar dari Server Client yang yang berada di Syahdan77.
3. Perintah rule input untuk memindahkan perintah pada baris ke-11, yaitu
ip firewall rule input move 11 10, ke baris-10, sehingga perintah pada
baris ke-10, yaitu ip firewall rule input add in-interface=LocalSyahdan
action = drop, pindah ke baris-11.
4. Perintah rule forward untuk memindahkan perintah pada baris ke-11,
yaitu ip firewall rule forward move 11 10, ke baris-10, sehingga
145
perintah pada baris ke-10, yaitu ip firewall rule forward add in-
interface=LocalSyahdan action = drop, pindah ke baris-11.
5. Perintah untuk membatasi bandwidth pada ip 10.0.0.11/32, yang diberi
nama ClientSyahdan11, dengan memberikan bandwidth
upload/download sebesar 16000/32000.
b. Melalui Winbox.
Berikut ini adalah tampilan-tampilan pada Winbox untuk menambah end-
user.
Gambar 4.20 Proses tampilan 1 Winbox pada saat penambahan user rule input.
Pada Gambar 4.20 diatas, terlihat tombol add (+) berwarna merah pada ujung kiri atas,
yang befungsi untuk menambah user.
146
Gambar 4.21 Proses tampilan 2 Winbox pada saat penambahan user rule input.
Pada gambar 4.21 diatas, terlihat tampilan setelah melakukan penekanan tombol add
seperti gambar 4.20 sebelumnya. Di dalam box tersebut yang harus diisi adalah Scr
Address user baru yaitu : 10.0.0.11/32 dan di interface LocalSyahdan.
Gambar 4.22 Proses tampilan 1 Winbox setelah penambahan user rule input
Pada gambar 4.22 diatas, merupakan tampilan setelah user bertambah. Terlihat
penambahan IP address baru yaitu 10.1.1.11, kemudian drag mouse ke baris ke-10, agar
perintah drop berada di baris paling bawah.
147
Gambar 4.23 Proses tampilan 2 Winbox setelah penambahan user rule input
Pada Gambar 4.23 diatas, menjelaskan setelah ip 10.0.0.11/32 digeser ke baris 10, maka
penambahan user rule input dengan ip10.0.0.11/32 telah berjalan.
Gambar 4.24 Proses tampilan 1 Winbox pada saat penambahan user di rule forward
Pada Gambar 4.24 diatas, terlihat tombol add dengan lambang + berwarna merah pada
ujung kiri atas, yang befungsi untuk menambah user.
148
Gambar 4.25 Proses tampilan 2 Winbox pada saat penambahan user di rule forward
Pada gambar 4.25 diatas, terlihat tampilan setelah melakukan penekanan tombol add
(+). Di dalam menu box tersebut yang harus diisi adalah Scr Address user baru yaitu :
10.0.0.11/32 dan di interface LocalSyahdan
Gambar 4.26 Proses tampilan 1 Winbox setelah penambahan user di rule forward
Pada gambar 4.26 diatas, merupakan tampilan setelah user di bertambah. Terlihat
penambahan IP address baru yaitu 10.1.1.11. kemudian drag mouse ke baris ke-10, agar
perintah drop berada di baris paling bawah
149
Gambar 4.27 Proses tampilan 2 Winbox setelah penambahan user di rule forward
Pada Gambar 4.27 diatas, menjelaskan setelah ip 10.0.0.11/32 digeser ke baris 10, maka
penambahan user rule input dengan ip10.0.0.11/32 telah berjalan.
Gambar 4.28 Tampilan 1 queue pada saat penambahan user
Pada Gambar 4.28 diatas, terlihat tombol add dengan lambang + berwarna merah pada
ujung kiri atas, yang befungsi untuk penambahan user pada queue.
150
Gambar 4.29 Tampilan 2 queue pada saat penambahan user.
Pada Gambar 4.29 diatas, terlihat tampilan setelah melakukan penekanan tombol add
(+). Di dalam menu box tersebut yang harus diisi adalah Name dengan nama
ClientSyahdan11, target address, yaitu 10.0.0.11/32, interface LocalSyahdan, dan max-
limit untuk besar bandwidth yang diperoleh 16000/32000.
Gambar 4.30 Tampilan queue setelah penambahan user
Pada gambar 4.30 diatas, sudah terlihat penambahan user, yaitu ClientSyahdan11,
dengan ip 10.0.0.11/32, dengan besar bandwidth yang diberikan 16000/32000.
151
2. Prosedur menghapus ip untuk user.
Pada tahap ini, Customer Support Isatnet melakukan prosedur untuk
pengurangan end-user di Syahdan77. Prosedur ini dapat dilakukan dengan 2
cara, yaitu : melalui telnet, dan melalui Winbox.
a. Melalui Telnet.
Berikut ini script untuk pengurangan end-user yang berada di Syahdan77.
1 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input remove 5 2 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward remove 5
Berikut ini penjelasan script untuk pengurangan end-user pada baris ke-:
1. Perintah ini untuk mengurangi end-user traffic data yang masuk ke
Server Client, yang berada di Syahdan77, dengan ip 10.0.0.6/32.
2. Perintah ini untuk mengurangi end-user traffic data yang keluar melalui
Server Client, yang berada di Syahdan77, dengan ip 10.0.0.6/32.
b. Melalui Winbox.
Berikut ini adalah tampilan-tampilan pada Winbox untuk pengurangan end-
user.
152
Gambar 4.31 Proses tampilan Winbox pada saat pengurangan user di rule input
Pada gambar 4.31 diatas, dapat dilihat tampilan awal sebelum pengurangan user. IP
address yang ingin di remove adalah 10.0.0.6/32, klik ke baris ip 10.0.0.6/32, kemudian
tekan tombol pada ujung kiri atas yang mempunyai lambang (–) warna biru untuk
remove.
Gambar 4.32 Proses tampilan Winbox setelah pengurangan user di rule input.
Pada gambar 4.32 diatas, dapat dilihat tampilan setelah terjadi pengurangan user. ip
address 10.0.0.6/32 tidak ada lagi di dalam rule input.
153
Gambar 4.33 Proses tampilan Winbox pada saat pengurangan user di rule forward.
Pada gambar 4.33 diatas, dapat dilihat tampilan awal sebelum pengurangan user. IP
address yang ingin di remove 10.0.0.6/32, klik ke baris ip 10.0.0.6/32, kemudian tekan
tombol pada ujung kiri atas yang mempunyai lambang (–) warna biru untuk remove.
Gambar 4.34 Proses tampilan Winbox pada saat pengurangan user di rule forward.
Pada gambar 4.34 diatas, dapat dilihat tampilan setelah terjadi pengurangan user, ip
address 10.0.0.6/32 tidak ada lagi di dalam rule forward.
154
3. Prosedur mengubah alokasi bandwidth bagi end-user.
Pada tahap ini, Customer Support Isatnet melakukan prosedur untuk mengubah
alokasi bandwidth bagi end-user di Syahdan77. Prosedur ini dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu : melalui telnet, dan melalui Winbox.
a. Melalui Telnet.
Berikut ini script untuk mengubah alokasi bandwidth bagi end-user yang
berada di Syahdan77.
1 [admin@MikroTik] > queue simple set 2 max-limit = 32000/64000 Script diatas digunakan ke IP yang berada di baris ke-3, yaitu 10.0.0.3/32
dengan alokasi bandwidth sebesar32000/64000.
b. Melalui Winbox.
Berikut ini adalah tampilan Winbox untuk mengubah alokasi bandwidth bagi
end-user.
Gambar 4.35 Tampilan 1 pengubahan alokasi bandwidth untuk end-user.
155
Pada Gambar 4.35 diatas, klik baris ClientSyahdan3, kemudian untuk ke tahap
selanjutnya klik dua kali pada baris Client Syahdan3.
Gambar 4.36 Tampilan 2 pengubahan alokasi bandwidth untuk end-user.
Pada Gambar 4.36 diatas, untuk mengeluarkan menu box baru, klik dua kali pada
ClientSyahdan3. pada menu box, ubah alokasi bandwidth yang semula 16000/32000
menjadi 32000/64000.
Gambar 4.37 Tampilan setelah mengubah alokasi bandwidth untuk end-user.
156
Pada Gambar 4.37 diatas, pada ClientSyahdan3, dengan ip 10.0.0.3/32, sudah terlihat
perubahan alokasi bandwidth nya, dengan max limit bandwidth sebesar 32000/64000.
4. Prosedur melakukan assign MAC-address terhadap ip.
Pada tahap ini, Customer Support Isatnet melakukan prosedur untuk melakukan
assign MAC address. Fungsinya supaya ip tersebut hanya bisa digunakan oleh
MAC address yang telah ditetapkan terhadap ip user di Syahdan77. Prosedur ini
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : melalui telnet, dan melalui Winbox.
a. Melalui Telnet.
Berikut script untuk melakukan assign MAC-address terhadap ip user di
Syahdan77.
1 [admin@MikroTik] > ip firewall rule input set 3 src-mac-address = 00:0C:4B:23:55:99 2 [admin@MikroTik] > ip firewall rule forward set 3 src-mac-address = 00:0C:4B:23:55:99 Berikut penjelasan script untuk melakukan assign MAC address terhadap
ip user di Syahdan77 pada baris ke- :
1. Perintah ini untuk melakukan assign MAC-address pada ip yang
berada di baris ke-4, dengan memasukan src-mac-address =
00:0C:4B:23:55:99, pada saat traffic data masuk ke ServerClient yang
berada di Syahdan77.
2. Perintah ini untuk melakukan assign MAC-address pada ip yang
berada di baris ke-4, dengan memasukan src-mac-address =
00:0C:4B:23:55:99, pada saat traffic data keluar melalui ServerClient
yang berada di Syahdan77.
157
b. Melalui Winbox.
Berikut ini adalah tampilan Winbox untuk mengubah alokasi bandwidth
bagi end-user.
Gambar 4.38 Tampilan 1 pada saat assign MAC address ke user pada rule input.
Pada Gambar 4.38 diatas, klik baris pada ip 10.0.0.4/32 pada rule input, kemudian klik
dua kali di baris ip 10.0.0.4/32.
Gambar 4.39 Tampilan 2 pada saat assign MAC address ke user pada rule input.
Pada Gambar 4.39 diatas, setelah klik dua kali pada ip 10.0.0.4/32, akan muncul menu
box baru, kemudian isi MAC address 00:0C:4B:23:55:99. Kemudian klik OK untuk
menyelesaikan assign MAC address untuk rule input.
158
Gambar 4.40 Tampilan 1 pada saat assign MAC address ke user pada rule forward.
Pada Gambar 4.40 diatas, klik baris pada ip 10.0.0.4/32 pada rule input, kemudian klik
dua kali di baris ip 10.0.0.4/32.
Gambar 4.41 Tampilan 2 pada saat assign MAC-address ke user pada rule forward.
Pada Gambar 4.41 diatas, setelah klik dua kali pada ip 10.0.0.4/32, akan muncul menu
box baru, kemudian isi MAC-address 00:0C:4B:23:55:99.
Kemudian klik OK untuk menyelesaikan assign MAC-address untuk rule forward, dan
assign MAC-address untuk ip 10.0.0.4/32 telah selesai.
159
5. Prosedur memantau pemakaian bandwidth.
Pada tahap ini Customer Support melakukan prosedur untuk memantau
pemakaian bandwidth di Server Routing dan setiap Server-Server Client. Untuk
memantau setiap pemakaian bandwidth, peneliti menggunakan aplikasi MRTG
yang mampu untuk melihat pemakaian bandwidth secara periodik. Berikut ini
adalah contoh sampel untuk memantau pemakaian bandwidth pada Server
Routing, dan pada Server Client di Syahdan77.
Gambar 4.42 Tampilan pemakaian bandwidth pada Server Routing.
Pada Gambar 4.42 diatas, terlihat traffic pemakaian total bandwidth pada Server
Routing. Pada grafik pemakaian bandwidth diatas di-refresh setiap 5 menit sekali, dan
terlihat bahwa pemakaian total bandwidth pelanggan Isatnet yang masuk sekitar 13990.6
kb/s, dan yang keluar sekitar 8740.0 kb/s.
160
Gambar 4.43 Tampilan pemakaian bandwidth Server Client di Syahdan 77.
Pada Gambar 4.43 diatas, terlihat traffic pemakaian total bandwidth pada Server Client
di Syahdan 77. Pada grafik pemakaian bandwidth diatas di-refresh setiap 5 menit sekali,
dan terlihat bahwa pemakaian total bandwidth pelanggan Isatnet pada Server Client di
Syahdan 77 yang masuk sekitar 301.0 kb/s, dan yang keluar sekitar 114,7 kb/s.
4.4 Evaluasi Sistem
Setelah dilakukan implementasi sistem manajemen jaringan dan jaringan
coverage baru, maka peneliti melakukan evaluasi sistem dengan menggunakan survey
kuesioner kepada pelanggan Isatnet dan wawancara langsung pada pihak yang
bertanggung jawab di Isatnet.
161
4.4.1. Evaluasi jaringan setelah implementasi. Setelah melakukan implementasi sistem Isatnet, peneliti melakukan analisis
keenam tempat yang sama dengan tempat yang dianalisis sebelum implementasi, yaitu
Syahdan77, Leo, NagaMas, Manggis, C-6, dan Salam37. Target-target yang dianalisis
sebanyak 6 tempat kos, dengan menggunakan satu buah Notebook yang sama pada saat
analisis jaringan sebelum implementasi. Pada setiap kali peneliti melakukan
pengumpulan data di keenam tempat tersebut diatas, dilakukan frekuensi percobaan
setiap tahap sebanyak 10 kali.
1. PoP Syahdan.
Pada PoP Syahdan, peneliti mengambil sampel di salah satu tempat user yang berada
di Syahdan77. Percobaan pengumpulan data yang dilakukan dibagi dalam 4 tahap
sebagai berikut :
a. Percobaan Browsing.
Dalam melakukan percobaan browsing, peneliti mengambil masing-masing dua
sampel untuk situs lokal dan internasional.
i Situs lokal browsing.
Peneliti memilih menggunakan situs yang sama pada saat analisis sebelum
implementasi, yaitu http://www.detik.com/ dan http://student.binus.ac.id/
sebagai sampel untuk pengumpulan data akses situs lokal. Dari 10 kali
percobaan pada situs http://www.detik.com/ dan http://student.binus.ac.id/,
peneliti mendapatkan rata-rata waktu yang diperlukan untuk membuka kedua
162
situs tersebut. Berikut ini merupakan tabel rata-rata waktu yang diperlukan
untuk membuka situs lokal browsing.
Tabel 4.9 Tabel rata-rata waktu browsing lokal
Waktu Percobaan http://www.detik.com/ http://student.binus.ac.id/ Percobaan 1 (07:00) 18 detik 5 detik Percobaan 2 (09:00) 20 detik 6 detik Percobaan 3 (10:00) 22 detik 8 detik Percobaan 4 (12:00) 24 detik 9 detik Percobaan 5 (13:00) 26 detik 10 detik Percobaan 6 (15:00) 20 detik 7 detik Percobaan 7 (17:00) 21 detik 9 detik Percobaan 8 (19:00) 25 detik 10 detik Percobaan 9 (20:00) 27 detik 11 detik Percobaan 10(22:00) 24 detik 9 detik Total 227 detik 84 detik Rata-rata waktu 22.7 detik 8.4 detik
ii. Situs internasional browsing.
Untuk situs internasional, peneliti memilih menggunakan situs yang sama, yaitu
http://www.yahoo.com/ dan http://www.friendster.com/ sebagai sampel untuk
pengumpulan data akses situs internasional. Dari 10 kali percobaan pada situs
http://www.yahoo.com/ dan http://www.friendster.com/, peneliti mendapatkan
rata-rata waktu yang diperlukan untuk membuka kedua situs tersebut. Berikut ini
merupakan Tabel rata-rata waktu yang diperlukan untuk membuka situs lokal
internasional.
Tabel 4.10 Tabel rata-rata waktu browsing internasional.
Waktu Percobaan http://www.yahoo.com/ http://www.friendster.com/Percobaan 1 (07:15) 26 detik 85 detik Percobaan 2 (09:15) 27 detik 87 detik Percobaan 3 (10:15) 29 detik 88 detik Percobaan 4 (12:15) 30 detik 90 detik
163
Waktu Percobaan http://www.yahoo.com/ http://www.friendster.com/Percobaan 5 (13:15) 31 detik 92 detik Percobaan 6 (15:15) 30 detik 90 detik Percobaan 7 (17:15) 31 detik 91 detik Percobaan 8 (19:15) 33 detik 94 detik Percobaan 9 (20:15) 33 detik 96 detik Percobaan 10(22:15) 34 detik 97 detik Total 304 detik 910 detik Rata-rata waktu 30.4 detik 91.0 detik
b. Bandwidth Tester.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan
bandwidth tester pada situs lokal dan internasional.
i. Bandwidth tester untuk situs lokal.
Peneliti menggunakan tool bandwidth tester yang terdapat pada situs
http://biz.net.id/support/bandwidth_meter.asp. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 4.45 dibawah ini.
Gambar 4.44 tampilan percobaan bandwidth tester untuk situs lokal.
Pada Gambar 4.44 diatas, terlihat salah satu sampel tampilan bandwidth tester
pada situs biz.net.id. rata-rata bandwidth yang diperoleh dari hasil pengumpulan
data, dengan melakukan percobaan sebanyak 10 kali melalui situs biz.net.id,
dapat dilihat pada Tabel 4.11 dibawah ini.
Tabel 4.11 Tabel rata-rata bandwidth untuk situs lokal.
Waktu Percobaan http://biz.net.id/support/bandwidth_meter.asp.Percobaan 1 (07:20) 46.1 Kbps. Percobaan 2 (09:20) 42.7 Kbps Percobaan 3 (10:20) 41.8 Kbps
164
Waktu Percobaan http://biz.net.id/support/bandwidth_meter.asp.Percobaan 4 (12:20) 40.7 Kbps Percobaan 5 (13:20) 38.8 Kbps Percobaan 6 (15:20) 35.7 Kbps Percobaan 7 (17:20) 39.6 Kbps Percobaan 8 (19:20) 35.7 Kbps Percobaan 9 (20:20) 32.1 Kbps Percobaan 10(22:20) 30.1 Kbps Total 383.3 Kbps Rata-rata bandwidth 38.33 Kbps
ii. Bandwidth tester untuk situs internasional.
Peneliti menggunakan tool bandwidth tester yang terdapat pada situs
http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.46 dibawah ini.
Gambar 4.45 Tampilan bandwidth tester untuk situs internasional.
Pada Gambar 4.45 diatas, terlihat salah satu sampel tampilan bandwidth tester pada situs
http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2. Rata-rata
bandwidth yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan percobaan
sebanyak 10 kali melalui situs http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-
0.html?tag=tool2, dapat dilihat pada Tabel 4.12 dibawah ini.
165
Tabel 4.12 Tabel rata-rata bandwidth untuk situs internasional.
Waktu Percobaan http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2
Percobaan 1 (07:20) 32.1 Kbps. Percobaan 2 (09:20) 24.4 Kbps Percobaan 3 (10:20) 23.6 Kbps Percobaan 4 (12:20) 23.7 Kbps Percobaan 5 (13:20) 24.1 Kbps Percobaan 6 (15:20) 27.9 Kbps Percobaan 7 (17:20) 25.6 Kbps Percobaan 8 (19:20) 22 Kbps Percobaan 9 (20:20) 20.2 Kbps Percobaan 10(22:20) 19.1 Kbps Total 242.7 Kbps Rata-rata bandwidth 24.27 Kbps
c. Ping Situs.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan perintah ping pada command prompt untuk
memeriksa konektivitas pada situs lokal dan internasional. Peneliti melakukan
percobaan kurang lebih selama 1 jam.
i. Ping situs lokal.
Peneliti melakukan perintah ping pada situs www.ragnarok.co.id dan
www.cbn.net.id. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar dibawah
ini.
166
Gambar 4.46 Tampilan ping situs lokal www.ragnarok.co.id.
Pada Gambar 4.46 diatas, terlihat paket yang terkirim sebanyak 3149, diterima sebanyak
3132 dan yang lost sebanyak 27 (0% loss)
Gambar 4.47 Tampilan ping situs www.cbn.net.id.
Pada Gambar 4.47 diatas, terlihat paket yang terkirim sebanyak 3142, diterima sebanyak
3114 dan lost sebanyak 28 (0% loss)
ii. Ping situs internasional.
Peneliti melakukan perintah ping pada situs www.yahoo.com dan
www.google.com. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.
167
Gambar 4.48 Tampilan ping situs www.yahoo.com.
Pada Gambar 4.48 diatas, terlihat paket yang dikirim sebanyak 3124, diterima sebanyak
3194 dan lost sebanyak 30 (0% loss)
Gambar 4.49 Tampilan ping situs www.google.com.
Pada Gambar 4.49 diatas, terlihat paket yang dikirim sebanyak 3114, diterima sebanyak
3085 dan lost sebanyak 29 (0% loss)
d. Situs Download.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan percobaan kecepatan download pada situs
lokal dan internasional.
168
i. Download situs lokal.
Peneliti melakukan percobaan download RO Client pada situs
http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 4.50 dibawah ini.
Gambar 4.50 Tampilan kecepatan download RO Client situs lokal.
Pada Gambar 4.50 diatas, dapat terlihat kecepatan download yang diperoleh adalah 15
KB/sec. Rata-rata kecepatan download yang diperoleh dari hasil pengumpulan data,
dengan melakukan percobaan sebanyak 10 kali melalui situs
http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp, dapat dilihat pada Tabel 4.13 dibawah
ini.
Tabel 4.13 Tabel rata-rata kecepatan download untuk situs lokal.
Waktu Percobaan http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp Percobaan 1 (07:20) 6.0 KBps. Percobaan 2 (09:20) 5.2 KBps Percobaan 3 (10:20) 4.0 KBps Percobaan 4 (12:20) 3.4 KBps Percobaan 5 (13:20) 4.1 KBps Percobaan 6 (15:20) 3.1 KBps Percobaan 7 (17:20) 4.4 KBps Percobaan 8 (19:20) 3.0 KBps Percobaan 9 (20:20) 2.5 KBps Percobaan 10(22:20) 2.9 KBps Total 38.6 KBps
169
Waktu Percobaan http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp Rata-rata download 3.86 KBps
ii. Download situs internasional.
Peneliti melakukan percobaan download PC Tools AntiVirus pada situs
http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Gambar 4.51 dibawah ini.
Gambar 4.51 Tampilan kecepatan download PC Tools AntiVirus situs internasional.
Pada Gambar 4.51 diatas, dapat terlihat kecepatan download yang diperoleh adalah 2.4
KB/sec. Rata-rata kecepatan download yang diperoleh dari hasil pengumpulan data,
dengan melakukan percobaan sebanyak 10 kali melalui situs
http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet, dapat dilihat pada Tabel 4.14 dibawah ini.
Tabel 4.14 Tabel rata-rata kecepatan download untuk situs
internasional.
Waktu Percobaan http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet Percobaan 1 (07:20) 3.2 KBps. Percobaan 2 (09:20) 3.0 KBps Percobaan 3 (10:20) 2.8 KBps Percobaan 4 (12:20) 2.7 KBps Percobaan 5 (13:20) 2.4 KBps
170
Waktu Percobaan http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet Percobaan 6 (15:20) 3.3 KBps Percobaan 7 (17:20) 3.1 KBps Percobaan 8 (19:20) 2.8 KBps Percobaan 9 (20:20) 2.2 KBps Percobaan 10(22:20) 1.6 KBps Total 27.0 KBps Rata-rata download 2.70 KBps
2. PoP U-46.
Pada PoP U-46, peneliti mengambil sampel di salah satu tempat user yang berada di
Leo. Percobaan pengumpulan data yang dilakukan di setiap user dibagi dalam 4
tahap sebagai berikut :
a. Percobaan Browsing.
Dalam melakukan percobaan browsing, peneliti mengambil masing-masing dua
sampel untuk situs lokal dan internasional.
i. Situs lokal browsing.
Peneliti memilih menggunakan situs http://www.detik.com/ dan
http://student.binus.ac.id/ sebagai sampel untuk pengumpulan data akses situs
lokal.dari 10 kali percobaan pada situs http://www.detik.com/ dan
http://student.binus.ac.id/, peneliti mendapatkan rata-rata waktu yang
diperlukan untuk membuka kedua situs tersebut. Berikut ini merupakan tabel
rata-rata waktu yang diperlukan untuk membuka situs lokal browsing.
Tabel 4.15 Tabel rata-rata waktu browsing lokal
Waktu Percobaan http://www.detik.com/ http://student.binus.ac.id/ Percobaan 1 (07:00) 20 detik 5 detik Percobaan 2 (09:00) 21 detik 6 detik Percobaan 3 (10:00) 22 detik 7 detik Percobaan 4 (12:00) 23 detik 9 detik Percobaan 5 (13:00) 25 detik 11 detik
171
Waktu Percobaan http://www.detik.com/ http://student.binus.ac.id/ Percobaan 6 (15:00) 22 detik 8 detik Percobaan 7 (17:00) 20 detik 9 detik Percobaan 8 (19:00) 24 detik 10 detik Percobaan 9 (20:00) 25 detik 12 detik Percobaan 10(22:00) 23 detik 10 detik Total 225 detik 87 detik Rata-rata waktu 22.5 detik 8.7 detik
ii. Situs internasional browsing.
Untuk situs internasional, peneliti memilih menggunakan situs
http://www.yahoo.com/ dan http://www.friendster.com/ sebagai sampel untuk
pengumpulan data akses situs internasional.dari 10 kali percobaan pada situs
http://www.yahoo.com/ dan http://www.friendster.com/, peneliti mendapatkan
rata-rata waktu yang diperlukan untuk membuka kedua situs tersebut. Berikut ini
merupakan Tabel rata-rata waktu yang diperlukan untuk membuka situs lokal
internasional.
Tabel 4.16 Tabel rata-rata waktu browsing internasional.
Waktu Percobaan http://www.yahoo.com/ http://www.friendster.com/Percobaan 1 (07:15) 27 detik 90 detik Percobaan 2 (09:15) 28 detik 91 detik Percobaan 3 (10:15) 29 detik 92 detik Percobaan 4 (12:15) 29 detik 90 detik Percobaan 5 (13:15) 30 detik 91 detik Percobaan 6 (15:15) 28 detik 92 detik Percobaan 7 (17:15) 29 detik 91 detik Percobaan 8 (19:15) 33 detik 93 detik Percobaan 9 (20:15) 35 detik 94 detik Percobaan 10(22:15) 36 detik 96 detik Total 304 detik 920 detik Rata-rata waktu 30.4 detik 92.0 detik
172
b. Bandwidth Tester.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan
bandwidth tester pada situs lokal dan internasional.
i. Bandwidth tester untuk situs lokal.
Peneliti menggunakan tool bandwidth tester yang terdapat pada situs
http://biz.net.id/support/bandwidth_meter.asp.Rata-rata bandwidth yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan percobaan sebanyak
10 kali melalui situs biz.net.id, dapat dilihat pada Tabel 4.17 dibawah ini.
Tabel 4.17 Tabel rata-rata bandwidth untuk situs lokal.
Waktu Percobaan http://biz.net.id/support/bandwidth_meter.asp.Percobaan 1 (07:20) 41.1 Kbps. Percobaan 2 (09:20) 38.7 Kbps Percobaan 3 (10:20) 36.4 Kbps Percobaan 4 (12:20) 32.1 Kbps Percobaan 5 (13:20) 29.7 Kbps Percobaan 6 (15:20) 30.6 Kbps Percobaan 7 (17:20) 32.1 Kbps Percobaan 8 (19:20) 28.1 Kbps Percobaan 9 (20:20) 26.7 Kbps Percobaan 10(22:20) 27.1 Kbps Total 322.6 Kbps Rata-rata bandwidth 32.26 Kbps
ii. Bandwidth tester untuk situs internasional.
Peneliti menggunakan tool bandwidth tester yang terdapat pada situs
http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2. Rata-
rata bandwidth yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan
percobaan sebanyak 10 kali melalui situs
173
http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2, dapat
dilihat pada Tabel 4.18 dibawah ini.
Tabel 4.18 Tabel rata-rata bandwidth untuk situs internasional.
Waktu Percobaan http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2
Percobaan 1 (07:20) 32.7 Kbps. Percobaan 2 (09:20) 29.1 Kbps Percobaan 3 (10:20) 25.7 Kbps Percobaan 4 (12:20) 23.4 Kbps Percobaan 5 (13:20) 20.1 Kbps Percobaan 6 (15:20) 23.4 Kbps Percobaan 7 (17:20) 24.1 Kbps Percobaan 8 (19:20) 21.1 Kbps Percobaan 9 (20:20) 19.7 Kbps Percobaan 10(22:20) 17.4 Kbps Total 236.7 Kbps Rata-rata bandwidth 23.67 Kbps
c. Ping Situs.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan perintah ping pada command prompt untuk
memeriksa konektivitas pada situs lokal dan internasional. Peneliti melakukan
percobaan kurang lebih selama 1 jam.
i. Ping situs lokal.
Peneliti melakukan perintah ping pada situs www.ragnarok.co.id dan
www.cbn.net.id.
Untuk www.ragnarok.co.id, paket yang terkirim sebanyak 3208, diterima
sebanyak 3172 dan yang lost sebanyak 28 (0% loss).
Untuk www.cbn.net.id, paket yang terkirim sebanyak 3158, diterima
sebanyak 3130 dan yang lost sebanyak 28 (0% loss).
174
ii. Ping situs internasional.
Peneliti melakukan perintah ping pada situs www.yahoo.com dan
www.google.com .
Untuk www.yahoo.com, paket yang terkirim sebanyak 2164, diterima
sebanyak 2145 dan yang lost sebanyak 19 (0% loss).
Untuk www.google.com, paket yang dikirim sebanyak 2036, diterima
sebanyak 2016 dan lost sebanyak 20 (0% loss)
d. Situs Download.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan percobaan kecepatan download pada situs
lokal dan internasional.
i. Download situs lokal.
Peneliti melakukan percobaan download RO Client pada situs
http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp. Rata-rata kecepatan
download yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan
percobaan sebanyak 10 kali melalui situs
http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp, dapat dilihat pada Tabel 4.19
dibawah ini.
Tabel 4.19 Tabel rata-rata kecepatan download untuk situs lokal.
Waktu Percobaan http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp Percobaan 1 (07:20) 7.0 KBps. Percobaan 2 (09:20) 6.5 KBps Percobaan 3 (10:20) 5.7 KBps Percobaan 4 (12:20) 4.0 KBps Percobaan 5 (13:20) 4.2 KBps
175
Waktu Percobaan http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp Percobaan 6 (15:20) 3.9 KBps Percobaan 7 (17:20) 3.3 KBps Percobaan 8 (19:20) 3.0 KBps Percobaan 9 (20:20) 2.8 KBps Percobaan 10(22:20) 3.0 KBps Total 43.4 KBps Rata-rata download 4.34 KBps
ii. Download situs internasional.
Peneliti melakukan percobaan download PC Tools AntiVirus pada situs
http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet. Rata-rata kecepatan download yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan percobaan sebanyak 10
kali melalui situs http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet, dapat dilihat pada
Tabel 4.20 dibawah ini.
Tabel 4.20 Tabel rata-rata kecepatan download untuk situs
internasional.
Waktu Percobaan http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet Percobaan 1 (07:20) 2.6 KBps. Percobaan 2 (09:20) 2.4 KBps Percobaan 3 (10:20) 2.0 KBps Percobaan 4 (12:20) 1.9 KBps Percobaan 5 (13:20) 2.0 KBps Percobaan 6 (15:20) 2.5 KBps Percobaan 7 (17:20) 3.2 KBps Percobaan 8 (19:20) 2.4 KBps Percobaan 9 (20:20) 1.8 KBps Percobaan 10(22:20) 1.7 KBps Total 22.5 KBps Rata-rata download 2.25 KBps
176
3. PoP Keluarga 1.
Pada PoP Keluarga 1, peneliti mengambil sampel di salah satu tempat user yang
berada di Naga Mas. Percobaan pengumpulan data yang dilakukan di setiap user
dibagi dalam 4 tahap sebagai berikut :
a. Percobaan Browsing.
Dalam melakukan percobaan browsing, peneliti mengambil masing-masing dua
sampel untuk situs lokal dan internasional.
i Situs lokal browsing.
Peneliti memilih menggunakan situs http://www.detik.com/ dan
http://student.binus.ac.id/ sebagai sampel untuk pengumpulan data akses situs
lokal.dari 10 kali percobaan pada situs http://www.detik.com/ dan
http://student.binus.ac.id/, peneliti mendapatkan rata-rata waktu yang diperlukan
untuk membuka kedua situs tersebut. Berikut ini merupakan tabel rata-rata waktu
yang diperlukan untuk membuka situs lokal browsing.
Tabel 4.21 Tabel rata-rata waktu browsing lokal
Waktu Percobaan http://www.detik.com/ http://student.binus.ac.id/ Percobaan 1 (07:00) 19 detik 5 detik Percobaan 2 (09:00) 20 detik 7 detik Percobaan 3 (10:00) 22 detik 8 detik Percobaan 4 (12:00) 23 detik 8 detik Percobaan 5 (13:00) 24 detik 8 detik Percobaan 6 (15:00) 22 detik 7 detik Percobaan 7 (17:00) 21 detik 9 detik Percobaan 8 (19:00) 24 detik 12 detik Percobaan 9 (20:00) 25 detik 13 detik Percobaan 10(22:00) 26 detik 14 detik Total 226 detik 91 detik Rata-rata waktu 22.6 detik 9.1detik
177
ii. Situs internasional browsing.
Untuk situs internasional, peneliti memilih menggunakan situs
http://www.yahoo.com/ dan http://www.friendster.com/ sebagai sampel untuk
pengumpulan data akses situs internasional.dari 10 kali percobaan pada situs
http://www.yahoo.com/ dan http://www.friendster.com/, peneliti mendapatkan rata-
rata waktu yang diperlukan untuk membuka kedua situs tersebut. Berikut ini
merupakan Tabel rata-rata waktu yang diperlukan untuk membuka situs lokal
internasional.
Tabel 4.22 Tabel rata-rata waktu browsing internasional.
Waktu Percobaan http://www.yahoo.com/ http://www.friendster.com/Percobaan 1 (07:15) 26 detik 87 detik Percobaan 2 (09:15) 28 detik 88 detik Percobaan 3 (10:15) 29 detik 91 detik Percobaan 4 (12:15) 23 detik 90 detik Percobaan 5 (13:15) 30 detik 84 detik Percobaan 6 (15:15) 27 detik 87 detik Percobaan 7 (17:15) 24 detik 91 detik Percobaan 8 (19:15) 33 detik 93 detik Percobaan 9 (20:15) 31 detik 95 detik Percobaan 10(22:15) 32 detik 90 detik Total 283 detik 896 detik Rata-rata waktu 28.3detik 89.6detik
b. Bandwidth Tester.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan
bandwidth tester pada situs lokal dan internasional.
i. Bandwidth tester untuk situs lokal.
Peneliti menggunakan tool bandwidth tester yang terdapat pada situs
http://biz.net.id/support/bandwidth_meter.asp. Rata-rata bandwidth yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan percobaan
178
sebanyak 10 kali melalui situs biz.net.id, dapat dilihat pada Tabel 4.23
dibawah ini.
Tabel 4.23 Tabel rata-rata bandwidth untuk situs lokal.
Waktu Percobaan http://biz.net.id/support/bandwidth_meter.asp.Percobaan 1 (07:20) 40.1 Kbps. Percobaan 2 (09:20) 38.5 Kbps Percobaan 3 (10:20) 37.1 Kbps Percobaan 4 (12:20) 34.1 Kbps Percobaan 5 (13:20) 32.7 Kbps Percobaan 6 (15:20) 33.4 Kbps Percobaan 7 (17:20) 34 Kbps Percobaan 8 (19:20) 30.1 Kbps Percobaan 9 (20:20) 28.4 Kbps Percobaan 10(22:20) 26.1 Kbps Total 334.5 Kbps Rata-rata bandwidth 33.45 Kbps
ii. Bandwidth tester untuk situs internasional.
Peneliti menggunakan tool bandwidth tester yang terdapat pada situs
http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2. Rata-
rata bandwidth yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan
percobaan sebanyak 10 kali melalui situs
http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2, dapat
dilihat pada Tabel 4.24 dibawah ini.
Tabel 4.24 Tabel rata-rata bandwidth untuk situs internasional.
Waktu Percobaan http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2
Percobaan 1 (07:20) 32.1 Kbps. Percobaan 2 (09:20) 31.4 Kbps Percobaan 3 (10:20) 30.7 Kbps Percobaan 4 (12:20) 28.4 Kbps Percobaan 5 (13:20) 27.6 Kbps Percobaan 6 (15:20) 30.1 Kbps Percobaan 7 (17:20) 32.7 Kbps
179
Waktu Percobaan http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2
Percobaan 8 (19:20) 29.7 Kbps Percobaan 9 (20:20) 27.7 Kbps Percobaan 10(22:20) 26.8 Kbps Total 297.2 Kbps Rata-rata bandwidth 29.72 Kbps
c. Ping Situs.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan perintah ping pada command prompt untuk
memeriksa konektivitas pada situs lokal dan internasional. Peneliti melakukan
percobaan kurang lebih selama 1 jam.
i. Ping situs lokal.
Peneliti melakukan perintah ping pada situs www.ragnarok.co.id dan
www.cbn.net.id.
Untuk www.ragnarok.co.id, paket yang terkirim sebanyak 2984, diterima sebanyak
2958 dan yang lost sebanyak 26 (0% loss).
Untuk www.cbn.net.id, paket yang terkirim sebanyak 2879, diterima sebanyak 2855
dan yang lost sebanyak 24 (0% loss).
ii. Ping situs internasional.
Peneliti melakukan perintah ping pada situs www.yahoo.com dan www.google.com.
Untuk www.yahoo.com, paket yang terkirim sebanyak 3138, diterima sebanyak
3093 dan yang lost sebanyak 45 (1% loss).
Untuk www.google.com, paket yang dikirim sebanyak 3036, diterima sebanyak
2998 dan lost sebanyak 38 (1% loss)
180
d. Situs Download.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan percobaan kecepatan download pada situs
lokal dan internasional.
i. Download situs lokal.
Peneliti melakukan percobaan download RO Client pada situs
http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp. Rata-rata kecepatan
download yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan
melakukan percobaan sebanyak 10 kali melalui situs
http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp, dapat dilihat pada Tabel
4.25 dibawah ini.
Tabel 4.25 Tabel rata-rata kecepatan download untuk situs lokal.
Waktu Percobaan http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp Percobaan 1 (07:20) 6.5 KBps. Percobaan 2 (09:20) 6.1 KBps Percobaan 3 (10:20) 5.3 KBps Percobaan 4 (12:20) 4.2 KBps Percobaan 5 (13:20) 3.2 KBps Percobaan 6 (15:20) 3.6 KBps Percobaan 7 (17:20) 4.2 KBps Percobaan 8 (19:20) 3.1 KBps Percobaan 9 (20:20) 2.8 KBps Percobaan 10(22:20) 2.6 KBps Total 41.6 KBps Rata-rata download 4.16 KBps
ii. Download situs internasional.
Peneliti melakukan percobaan download PC Tools AntiVirus pada situs
http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet. Rata-rata kecepatan download yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan percobaan sebanyak
181
10 kali melalui situs http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet , dapat dilihat
pada Tabel 4.26 dibawah ini.
Tabel 4.26 Tabel rata-rata kecepatan download PC Tools AntiVirus
untuk situs internasional.
Waktu Percobaan http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet Percobaan 1 (07:20) 4.1 KBps. Percobaan 2 (09:20) 3.7 KBps Percobaan 3 (10:20) 3.5 KBps Percobaan 4 (12:20) 3.3 KBps Percobaan 5 (13:20) 3.3 KBps Percobaan 6 (15:20) 3.4 KBps Percobaan 7 (17:20) 3.8 KBps Percobaan 8 (19:20) 2.8 KBps Percobaan 9 (20:20) 2.7 KBps Percobaan 10(22:20) 2.5 KBps Total 33.1 KBps Rata-rata download 3.31 KBps
4. PoP Keluarga 2.
Pada PoP Keluarga 2, peneliti mengambil sampel di salah satu tempat user yang
berada di Manggis. Percobaan pengumpulan data yang dilakukan di setiap user
dibagi dalam 4 tahap sebagai berikut :
a. Percobaan Browsing.
Dalam melakukan percobaan browsing, peneliti mengambil masing-masing
dua sampel untuk situs lokal dan internasional.
i Situs lokal browsing.
Peneliti memilih menggunakan situs http://www.detik.com/ dan
http://student.binus.ac.id/ sebagai sampel untuk pengumpulan data akses
situs lokal.dari 10 kali percobaan pada situs http://www.detik.com/ dan
http://student.binus.ac.id/, peneliti mendapatkan rata-rata waktu yang
182
diperlukan untuk membuka kedua situs tersebut. Berikut ini merupakan
tabel rata-rata waktu yang diperlukan untuk membuka situs lokal
browsing.
Tabel 4.27 Tabel rata-rata waktu browsing lokal
Waktu Percobaan http://www.detik.com/ http://student.binus.ac.id/ Percobaan 1 (07:00) 19 detik 6 detik Percobaan 2 (09:00) 20 detik 6 detik Percobaan 3 (10:00) 21 detik 7 detik Percobaan 4 (12:00) 22 detik 7 detik Percobaan 5 (13:00) 23 detik 7 detik Percobaan 6 (15:00) 24 detik 7 detik Percobaan 7 (17:00) 22 detik 8 detik Percobaan 8 (19:00) 24 detik 9 detik Percobaan 9 (20:00) 25 detik 12 detik Percobaan 10(22:00) 23 detik 14 detik Total 223 detik 83 detik Rata-rata waktu 22.3 detik 8.3 detik
ii. Situs internasional browsing.
Untuk situs internasional, peneliti memilih menggunakan situs
http://www.yahoo.com/ dan http://www.friendster.com/ sebagai sampel untuk
pengumpulan data akses situs internasional.dari 10 kali percobaan pada situs
http://www.yahoo.com/ dan http://www.friendster.com/, peneliti mendapatkan
rata-rata waktu yang diperlukan untuk membuka kedua situs tersebut. Berikut ini
merupakan Tabel rata-rata waktu yang diperlukan untuk membuka situs lokal
internasional.
Tabel 4.28 Tabel rata-rata waktu browsing internasional.
Waktu Percobaan http://www.yahoo.com/ http://www.friendster.com/Percobaan 1 (07:15) 27 detik 90 detik Percobaan 2 (09:15) 28 detik 90 detik Percobaan 3 (10:15) 29 detik 91 detik Percobaan 4 (12:15) 27 detik 92 detik
183
Waktu Percobaan http://www.yahoo.com/ http://www.friendster.com/Percobaan 5 (13:15) 30 detik 92 detik Percobaan 6 (15:15) 28 detik 93 detik Percobaan 7 (17:15) 27 detik 92 detik Percobaan 8 (19:15) 29 detik 94 detik Percobaan 9 (20:15) 32 detik 93 detik Percobaan 10(22:15) 30 detik 94 detik Total 287 detik 921 detik Rata-rata waktu 28.7 detik 92.1 detik
b. Bandwidth Tester.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan
bandwidth tester pada situs lokal dan internasional.
i. Bandwidth tester untuk situs lokal.
Peneliti menggunakan tool bandwidth tester yang terdapat pada situs
http://biz.net.id/support/bandwidth_meter.asp. Rata-rata bandwidth yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan percobaan
sebanyak 10 kali melalui situs biz.net.id, dapat dilihat pada Tabel 4.29
dibawah ini.
Tabel 4.29 Tabel rata-rata bandwidth untuk situs lokal.
Waktu Percobaan http://biz.net.id/support/bandwidth_meter.asp.Percobaan 1 (07:20) 41.1 Kbps. Percobaan 2 (09:20) 38.7 Kbps Percobaan 3 (10:20) 36.4 Kbps Percobaan 4 (12:20) 33.1 Kbps Percobaan 5 (13:20) 30.4 Kbps Percobaan 6 (15:20) 31.7 Kbps Percobaan 7 (17:20) 32.1 Kbps Percobaan 8 (19:20) 29.4 Kbps Percobaan 9 (20:20) 27.2 Kbps Percobaan 10(22:20) 24.1 Kbps Total 324.2 Kbps Rata-rata bandwidth 32.42 Kbps
184
ii. Bandwidth tester untuk situs internasional.
Peneliti menggunakan tool bandwidth tester yang terdapat pada situs
http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2.
Rata-rata bandwidth yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan
melakukan percobaan sebanyak 10 kali melalui situs
http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2,
dapat dilihat pada Tabel 4.30 dibawah ini.
Tabel 4.30 Tabel rata-rata bandwidth untuk situs internasional.
Waktu Percobaan http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2
Percobaan 1 (07:20) 31.4 Kbps. Percobaan 2 (09:20) 28.2 Kbps Percobaan 3 (10:20) 25.7 Kbps Percobaan 4 (12:20) 23.1 Kbps Percobaan 5 (13:20) 21.4 Kbps Percobaan 6 (15:20) 25.2 Kbps Percobaan 7 (17:20) 26.1 Kbps Percobaan 8 (19:20) 20.1 Kbps Percobaan 9 (20:20) 17.4 Kbps Percobaan 10(22:20) 16.7 Kbps Total 235.3Kbps Rata-rata bandwidth 23.53 Kbps
c. Ping Situs.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan perintah ping pada command prompt untuk
memeriksa konektivitas pada situs lokal dan internasional. Peneliti melakukan
percobaan kurang lebih selama 1 jam.
i. Ping situs lokal.
Peneliti melakukan perintah ping pada situs www.ragnarok.co.id dan
www.cbn.net.id.
185
Untuk www.ragnarok.co.id, paket yang terkirim sebanyak 2986, diterima
sebanyak 2961 dan yang lost sebanyak 25 (0% loss).
Untuk www.cbn.net.id, paket yang terkirim sebanyak 3073, diterima
sebanyak 3045 dan yang lost sebanyak 28 (0% loss).
ii. Ping situs internasional.
Peneliti melakukan perintah ping pada situs www.yahoo.com dan
www.google.com.
Untuk www.yahoo.com, paket yang terkirim sebanyak 3121, diterima sebanyak
3091 dan yang lost sebanyak 30 (0% loss).
Untuk www.google.com, paket yang dikirim sebanyak 2997, diterima sebanyak
2973 dan lost sebanyak 24 (0% loss)
.
d. Situs Download.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan percobaan kecepatan download pada situs
lokal dan internasional.
i. Download situs lokal.
Peneliti melakukan percobaan download RO Client pada situs
http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp. Rata-rata kecepatan download
yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan percobaan
sebanyak 10 kali melalui situs http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp,
dapat dilihat pada Tabel 4.31 dibawah ini.
186
Tabel 4.31 Tabel rata-rata kecepatan download untuk situs lokal.
Waktu Percobaan http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp Percobaan 1 (07:20) 6 KBps. Percobaan 2 (09:20) 5.4 KBps Percobaan 3 (10:20) 4.8 KBps Percobaan 4 (12:20) 4.2 KBps Percobaan 5 (13:20) 3.7 KBps Percobaan 6 (15:20) 4.1 KBps Percobaan 7 (17:20) 4.7 KBps Percobaan 8 (19:20) 3.4 KBps Percobaan 9 (20:20) 2.8 KBps Percobaan 10(22:20) 2.7 KBps Total 41.8 KBps Rata-rata download 4.18 KBps
ii. Download situs internasional.
Peneliti melakukan percobaan download PC Tools AntiVirus pada situs
http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet . Rata-rata kecepatan download yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan percobaan sebanyak 10
kali melalui situs http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet , dapat dilihat pada
Tabel 4.32 dibawah ini.
Tabel 4.32 Tabel rata-rata kecepatan download PC Tools AntiVirus untuk
situs internasional.
Waktu Percobaan http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet Percobaan 1 (07:20) 3.7 KBps. Percobaan 2 (09:20) 3.2 KBps Percobaan 3 (10:20) 2.8 KBps Percobaan 4 (12:20) 2.4 KBps Percobaan 5 (13:20) 2.1 KBps Percobaan 6 (15:20) 2.3 KBps Percobaan 7 (17:20) 2.7 KBps Percobaan 8 (19:20) 1.9 KBps Percobaan 9 (20:20) 1.5 KBps Percobaan 10(22:20) 1.3 KBps Total 23.9 KBps Rata-rata download 2.39 KBps
187
5. PoP Sandang.
Pada PoP Sandang, peneliti mengambil sampel di salah satu tempat user yang berada
di C-6. Percobaan pengumpulan data yang dilakukan di setiap user dibagi dalam 4
tahap sebagai berikut :
a. Percobaan Browsing.
Dalam melakukan percobaan browsing, peneliti mengambil masing-masing dua
sampel untuk situs lokal dan internasional.
i. Situs lokal browsing.
Peneliti memilih menggunakan situs http://www.detik.com/ dan
http://student.binus.ac.id/ sebagai sampel untuk pengumpulan data akses situs
lokal.dari 10 kali percobaan pada situs http://www.detik.com/ dan
http://student.binus.ac.id/, peneliti mendapatkan rata-rata waktu yang
diperlukan untuk membuka kedua situs tersebut. Berikut ini merupakan tabel
rata-rata waktu yang diperlukan untuk membuka situs lokal browsing.
Tabel 4.33 Tabel rata-rata waktu browsing lokal
Waktu Percobaan http://www.detik.com/ http://student.binus.ac.id/ Percobaan 1 (07:00) 18 detik 4 detik Percobaan 2 (09:00) 18 detik 5 detik Percobaan 3 (10:00) 19 detik 6 detik Percobaan 4 (12:00) 21 detik 7 detik Percobaan 5 (13:00) 22 detik 8 detik Percobaan 6 (15:00) 23 detik 7 detik Percobaan 7 (17:00) 22 detik 7 detik Percobaan 8 (19:00) 24 detik 8 detik Percobaan 9 (20:00) 25 detik 9 detik Percobaan 10(22:00) 26 detik 11 detik Total 218 detik 72 detik
188
Waktu Percobaan http://www.detik.com/ http://student.binus.ac.id/ Rata-rata waktu 21.8 detik 7.2 detik
ii. Situs internasional browsing.
Untuk situs internasional, peneliti memilih menggunakan situs
http://www.yahoo.com/ dan http://www.friendster.com/ sebagai sampel untuk
pengumpulan data akses situs internasional.dari 10 kali percobaan pada situs
http://www.yahoo.com/ dan http://www.friendster.com/, peneliti mendapatkan
rata-rata waktu yang diperlukan untuk membuka kedua situs tersebut. Berikut
ini merupakan Tabel rata-rata waktu yang diperlukan untuk membuka situs
lokal internasional.
Tabel 4.34 Tabel rata-rata waktu browsing internasional.
Waktu Percobaan http://www.yahoo.com/ http://www.friendster.com/Percobaan 1 (07:15) 25 detik 90 detik Percobaan 2 (09:15) 26 detik 90 detik Percobaan 3 (10:15) 27 detik 91 detik Percobaan 4 (12:15) 27 detik 92 detik Percobaan 5 (13:15) 28 detik 93 detik Percobaan 6 (15:15) 29 detik 92 detik Percobaan 7 (17:15) 28 detik 92 detik Percobaan 8 (19:15) 30 detik 94 detik Percobaan 9 (20:15) 31 detik 96 detik Percobaan 10(22:15) 31 detik 96 detik Total 282 detik 926 detik Rata-rata waktu 28.2 detik 92.6 detik
b. Bandwidth Tester.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan
bandwidth tester pada situs lokal dan internasional.
189
i. Bandwidth tester untuk situs lokal.
Peneliti menggunakan tool bandwidth tester yang terdapat pada situs
http://biz.net.id/support/bandwidth_meter.asp. Rata-rata bandwidth yang diperoleh
dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan percobaan sebanyak 10 kali melalui
situs biz.net.id, dapat dilihat pada Tabel 4.35 dibawah ini.
Tabel 4.35 Tabel rata-rata bandwidth untuk situs lokal.
Waktu Percobaan http://biz.net.id/support/bandwidth_meter.asp.Percobaan 1 (07:20) 41.7 Kbps. Percobaan 2 (09:20) 38.4 Kbps Percobaan 3 (10:20) 35.1 Kbps Percobaan 4 (12:20) 32.1 Kbps Percobaan 5 (13:20) 30.4 Kbps Percobaan 6 (15:20) 32.7 Kbps Percobaan 7 (17:20) 35.7 Kbps Percobaan 8 (19:20) 34.1 Kbps Percobaan 9 (20:20) 32.1 Kbps Percobaan 10(22:20) 31.1 Kbps Total 343.4 Kbps Rata-rata bandwidth 34.34 Kbps
ii. Bandwidth tester untuk situs internasional.
Peneliti menggunakan tool bandwidth tester yang terdapat pada situs
http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2 .Rata-rata
bandwidth yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan
percobaan sebanyak 10 kali melalui situs
http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2, dapat
dilihat pada Tabel 4.36 dibawah ini.
Tabel 4.36 Tabel rata-rata bandwidth untuk situs internasional.
Waktu Percobaan http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2
Percobaan 1 (07:20) 3.4 KBps.
190
Waktu Percobaan http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2
Percobaan 2 (09:20) 3.0 KBps Percobaan 3 (10:20) 2.7 KBps Percobaan 4 (12:20) 2.4 KBps Percobaan 5 (13:20) 1.8 KBps Percobaan 6 (15:20) 1.5 KBps Percobaan 7 (17:20) 2.0 KBps Percobaan 8 (19:20) 1.8 KBps Percobaan 9 (20:20) 1.6 KBps Percobaan 10(22:20) 1.3 KBps Total 21.5 KBps Rata-rata bandwidth 2.15 KBps
c. Ping Situs.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan perintah ping pada command prompt untuk
memeriksa konektivitas pada situs lokal dan internasional. Peneliti melakukan
percobaan kurang lebih selama 1 jam.
i. Ping situs lokal.
Peneliti melakukan perintah ping pada situs www.ragnarok.co.id dan
www.cbn.net.id.
Untuk www.ragnarok.co.id, paket yang terkirim sebanyak 2989, diterima
sebanyak 2964 dan yang lost sebanyak 25 (0% loss).
Untuk www.cbn.net.id, paket yang terkirim sebanyak 2944, diterima sebanyak
2917 dan yang lost sebanyak 27 (0% loss).
ii. Ping situs internasional.
Peneliti melakukan perintah ping pada situs www.yahoo.com dan
www.google.com.
191
Untuk www.yahoo.com, paket yang terkirim sebanyak 2905, diterima
sebanyak 2866 dan yang lost sebanyak 39 (1% loss).
Untuk www.google.com, paket yang dikirim sebanyak 3116, diterima
sebanyak 3080 dan lost sebanyak 36 (1% loss)
d. Situs Download.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan percobaan kecepatan download pada situs lokal
dan internasional.
i. Download situs lokal.
Peneliti melakukan percobaan download RO Client pada situs
http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp . Rata-rata kecepatan download
yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan percobaan
sebanyak 10 kali melalui situs http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp,
dapat dilihat pada Tabel 4.37 dibawah ini.
Tabel 4.37 Tabel rata-rata kecepatan download untuk situs lokal.
Waktu Percobaan http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp Percobaan 1 (07:20) 5.5 KBps. Percobaan 2 (09:20) 4.8 KBps Percobaan 3 (10:20) 4.4 KBps Percobaan 4 (12:20) 3.8 KBps Percobaan 5 (13:20) 3.1 KBps Percobaan 6 (15:20) 2.8 KBps Percobaan 7 (17:20) 3.2 KBps Percobaan 8 (19:20) 2.8 KBps Percobaan 9 (20:20) 2.6 KBps Percobaan 10(22:20) 2.3 KBps Total 35.3 KBps Rata-rata download 3.53 KBps
192
ii. Download situs internasional.
Peneliti melakukan percobaan download PC Tools AntiVirus pada situs
http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet. Rata-rata kecepatan download yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan percobaan sebanyak 10
kali melalui situs http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet, dapat dilihat pada
Tabel 4.38 dibawah ini.
Tabel 4.38 Tabel rata-rata kecepatan download PC Tools AntiVirus
untuk situs internasional.
Waktu Percobaan http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet Percobaan 1 (07:20) 3.1 KBps. Percobaan 2 (09:20) 2.6 KBps Percobaan 3 (10:20) 2.4 KBps Percobaan 4 (12:20) 2.1 KBps Percobaan 5 (13:20) 1.8 KBps Percobaan 6 (15:20) 2.4 KBps Percobaan 7 (17:20) 2.7 KBps Percobaan 8 (19:20) 3.1 KBps Percobaan 9 (20:20) 2.7 KBps Percobaan 10(22:20) 2.1 KBps Total 25.0 KBps Rata-rata download 2.5 KBps
6. PoP Salam.
Pada PoP Salam, peneliti mengambil sampel di salah satu tempat user yang berada
di Salam 37. Percobaan pengumpulan data yang dilakukan di setiap user dibagi
dalam 4 tahap sebagai berikut :
a. Percobaan Browsing.
Dalam melakukan percobaan browsing, peneliti mengambil masing-masing dua
sampel untuk situs lokal dan internasional.
193
i Situs lokal browsing.
Peneliti memilih menggunakan situs http://www.detik.com/ dan
http://student.binus.ac.id/ sebagai sampel untuk pengumpulan data akses situs
lokal.dari 10 kali percobaan pada situs http://www.detik.com/ dan
http://student.binus.ac.id/, peneliti mendapatkan rata-rata waktu yang diperlukan
untuk membuka kedua situs tersebut. Berikut ini merupakan tabel rata-rata waktu
yang diperlukan untuk membuka situs lokal browsing.
Tabel 4.39 Tabel rata-rata waktu browsing lokal
Waktu Percobaan http://www.detik.com/ http://student.binus.ac.id/ Percobaan 1 (07:00) 17 detik 4 detik Percobaan 2 (09:00) 17 detik 5 detik Percobaan 3 (10:00) 18 detik 4 detik Percobaan 4 (12:00) 19 detik 5 detik Percobaan 5 (13:00) 20 detik 6 detik Percobaan 6 (15:00) 19 detik 5 detik Percobaan 7 (17:00) 20 detik 4 detik Percobaan 8 (19:00) 24 detik 6 detik Percobaan 9 (20:00) 25 detik 7 detik Percobaan 10(22:00) 25 detik 8 detik Total 204 detik 54 detik Rata-rata waktu 20.4 detik 5.4 detik
ii. Situs internasional browsing.
Untuk situs internasional, peneliti memilih menggunakan situs
http://www.yahoo.com/ dan http://www.friendster.com/ sebagai sampel untuk
pengumpulan data akses situs internasional.dari 10 kali percobaan pada situs
http://www.yahoo.com/ dan http://www.friendster.com/, peneliti mendapatkan rata-
rata waktu yang diperlukan untuk membuka kedua situs tersebut. Berikut ini
merupakan Tabel rata-rata waktu yang diperlukan untuk membuka situs lokal
internasional.
194
Tabel 4.40 Tabel rata-rata waktu browsing internasional.
Waktu Percobaan http://www.yahoo.com/ http://www.friendster.com/Percobaan 1 (07:15) 24 detik 88 detik Percobaan 2 (09:15) 25 detik 88 detik Percobaan 3 (10:15) 26 detik 90 detik Percobaan 4 (12:15) 28 detik 91 detik Percobaan 5 (13:15) 24 detik 91 detik Percobaan 6 (15:15) 22 detik 90 detik Percobaan 7 (17:15) 25 detik 89 detik Percobaan 8 (19:15) 26 detik 92 detik Percobaan 9 (20:15) 28 detik 92 detik Percobaan 10(22:15) 28 detik 93 detik Total 256 detik 904 detik Rata-rata waktu 25.6 detik 90.4 detik
b. Bandwidth Tester.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan
bandwidth tester pada situs lokal dan internasional.
i. Bandwidth tester untuk situs lokal.
Peneliti menggunakan tool bandwidth tester yang terdapat pada situs
http://biz.net.id/support/bandwidth_meter.asp. Rata-rata bandwidth yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan percobaan
sebanyak 10 kali melalui situs biz.net.id, dapat dilihat pada Tabel
4.41dibawah ini.
Tabel 4.41 Tabel rata-rata bandwidth untuk situs lokal.
Waktu Percobaan http://biz.net.id/support/bandwidth_meter.asp.Percobaan 1 (07:20) 41.1 Kbps. Percobaan 2 (09:20) 38.7 Kbps Percobaan 3 (10:20) 35.1 Kbps Percobaan 4 (12:20) 32.7 Kbps Percobaan 5 (13:20) 28.3 Kbps Percobaan 6 (15:20) 30.1 Kbps Percobaan 7 (17:20) 31.7 Kbps Percobaan 8 (19:20) 28.1 Kbps
195
Waktu Percobaan http://biz.net.id/support/bandwidth_meter.asp.Percobaan 9 (20:20) 26.1 Kbps Percobaan 10(22:20) 25.4 Kbps Total 317.3 Kbps Rata-rata bandwidth 31.73 Kbps
ii. Bandwidth tester untuk situs internasional.
Peneliti menggunakan tool bandwidth tester yang terdapat pada situs
http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2. Rata-
rata bandwidth yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan
percobaan sebanyak 10 kali melalui situs
http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2 , dapat
dilihat pada Tabel 4.42 dibawah ini.
Tabel 4.42 Tabel rata-rata bandwidth untuk situs internasional.
Waktu Percobaan http://reviews.cnet.com/Bandwidth_meter/7004-7254_7-0.html?tag=tool2
Percobaan 1 (07:20) 33.2 Kbps. Percobaan 2 (09:20) 31.1 Kbps Percobaan 3 (10:20) 28.7 Kbps Percobaan 4 (12:20) 25.5 Kbps Percobaan 5 (13:20) 23.1 Kbps Percobaan 6 (15:20) 21.4 Kbps Percobaan 7 (17:20) 22.1 Kbps Percobaan 8 (19:20) 19.1 Kbps Percobaan 9 (20:20) 17.4 Kbps Percobaan 10(22:20) 16.1 Kbps Total 237.7 Kbps Rata-rata bandwidth 23.77 Kbps
196
c. Ping Situs.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan perintah ping pada command prompt untuk
memeriksa konektivitas pada situs lokal dan internasional. Peneliti melakukan
percobaan kurang lebih selama 1 jam.
i. Ping situs lokal.
Peneliti melakukan perintah ping pada situs www.ragnarok.co.id dan
www.cbn.net.id.
Untuk www.ragnarok.co.id, paket yang terkirim sebanyak 2991, diterima
sebanyak 2967 dan yang lost sebanyak 24 (0% loss).
Untuk www.cbn.net.id, paket yang terkirim sebanyak 2857, diterima
sebanyak 2831 dan yang lost sebanyak 26 (0% loss).
ii. Ping situs internasional.
Peneliti melakukan perintah ping pada situs www.yahoo.com dan
www.google.com.
Untuk www.yahoo.com, paket yang terkirim sebanyak 2884, diterima sebanyak
2858 dan yang lost sebanyak 26 (0% loss).
Untuk www.google.com, paket yang dikirim sebanyak 2966, diterima sebanyak
2941 dan lost sebanyak 25 (0% loss)
d. Situs Download.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan percobaan kecepatan download pada situs
lokal dan internasional.
197
i. Download situs lokal.
Peneliti melakukan percobaan download RO Client pada situs
http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp. Rata-rata kecepatan download
yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan percobaan
sebanyak 10 kali melalui situs http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp,
dapat dilihat pada Tabel 4.43 dibawah ini.
Tabel 4.43 Tabel rata-rata kecepatan download untuk situs lokal.
Waktu Percobaan http://www.ragnarok.co.id/download/client.asp Percobaan 1 (07:20) 6 KBps. Percobaan 2 (09:20) 5 KBps Percobaan 3 (10:20) 4.1 KBps Percobaan 4 (12:20) 3.4 KBps Percobaan 5 (13:20) 2.8 KBps Percobaan 6 (15:20) 3.1 KBps Percobaan 7 (17:20) 3.4 KBps Percobaan 8 (19:20) 2.8 KBps Percobaan 9 (20:20) 2.5 KBps Percobaan 10(22:20) 2.4 KBps Total 35.5 KBps Rata-rata download 3.55 KBps
ii. Download situs internasional.
Peneliti melakukan percobaan download PC Tools AntiVirus pada situs
http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet. Rata-rata kecepatan download yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data, dengan melakukan percobaan sebanyak
10 kali melalui situs http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet, dapat dilihat
pada Tabel 4.44 dibawah ini.
198
Tabel 4.44 Tabel rata-rata kecepatan download PC Tools AntiVirus
untuk situs internasional.
Waktu Percobaan http://www.pctools.com/anti-virus/?ref=cnet Percobaan 1 (07:20) 3.2 KBps. Percobaan 2 (09:20) 2.8 KBps Percobaan 3 (10:20) 2.5 KBps Percobaan 4 (12:20) 2.1 KBps Percobaan 5 (13:20) 1.8 KBps Percobaan 6 (15:20) 1.6 KBps Percobaan 7 (17:20) 2.1 KBps Percobaan 8 (19:20) 1.7 KBps Percobaan 9 (20:20) 1.5 KBps Percobaan 10(22:20) 1.2 KBps Total 20.5 KBps Rata-rata download 2.05 Kbps
4.4.2 Survei Kuesioner setelah melakukan Implementasi.
Selain melakukan implementasi sistem, dan prosedur operasional, peneliti
melakukan pengumpulan data kembali untuk melihat perkembangan setelah
menggunakan sistem manajemen jaringan, dan jaringan yang baru, peneliti juga
melakukan survei kembali, ke pelanggan dari berbagai node. Peneliti mengambil sampel
pelanggan 100 orang yang menggunakan jasa Internet Isatnet dalam bentuk kuesioner.
Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari kuesioner:
1. Berapa rata-rata kecepatan yang didapat pada saat download situs internasional?
< 1 KBps.
1-3 KBps.
> 3 KBps.
199
Tabel 4.45 Tabel rata-rata kecepatan download situs internasional
Pilihan Responden Persentase < 1 KBps 1 1.00% 1-3 KBps 71 71.00% > 3 KBps 28 28.00% Total 100 100.00%
1%
71%
28%
< 1 KBps 1-3 KBps > 3 KBps
Gambar 4.52 Diagram rata-rata kecepatan download situs internasional.
Hasil yang diperoleh setelah menggunakan manajemen jaringan, penggunaan fiber optic,
dan VSAT, terjadi perubahan yang terlihat dari hasil kuesioner, yang menunjukkan 1%
kecepatan download dari situs internasional dibawah 1 KBps, 71% menunjukkan antara
1-3 KBps, dan 28% berada diatas kecepatan 3 KBps. Hal ini menunjukkan bahwa rata-
rata kecepatan download dari situs internasional, menjadi lebih baik, yaitu antara 1-3
KBps.
2. Berapa rata-rata kecepatan yang didapat pada saat download situs lokal ?
< 1 KBps.
1-3 KBps.
> 3 KBps.
200
Tabel 4.46 Tabel rata-rata kecepatan download situs lokal
Pilihan Responden Persentase < 1 KBps 0 0.00% 1-3 KBps 27 27.00% > 3 KBps 73 73.00% Total 100 100.00%
0%27%
73%
< 1 KBps 1-3 KBps > 3 KBps
Gambar 4.53 Diagram rata-rata kecepatan download situs lokal.
Hasil yang diperoleh setelah menggunakan manajemen jaringan, penggunaan fiber optic,
dan VSAT, terjadi perubahan yang terlihat dari hasil kuesioner, yang menunjukkan 0%
kecepatan download dari situs internasional dibawah 1 KBps, 27% menunjukkan antara
1-3 KBps, dan 73% berada diatas kecepatan 3 KBps. Hal ini menunjukkan bahwa rata-
rata kecepatan download dari situs lokal, menjadi sangat baik, yaitu lebih dari 3 KBps.
3. Bagimanakah kinerja koneksi yang anda rasakan ketika anda bermain game online?
Sering putus.
Lambat.
Normal.
201
Cepat.
Tabel 4.47 Tabel kecepatan koneksi Internet pada saat bermain game online.
Pilihan Responden Persentase Sering putus 0 0.00% Lambat 5 5.00% Normal 7 7.00% Cepat 88 88.00% Total 100 100.00%
0% 5% 7%
88%
Sering putus Lambat Normal Cepat
Gambar 4.54 Diagram kecepatan koneksi Internet pada saat bermain game online.
Hasil yang diperoleh menunjukkan sebanyak 0% user merasakan sering putus ketika
bemain game online, 5% merasakan lambat,7 % menunjukkan normal dan 88%
menyatakan cepat. Hal ini menyatakan bahwa koneksi Internet saat bermain game online
telah menjadi sangat baik.
4. Pada saat terjadi masalah (contohnya interference, IP conflict,dan lain-lain), berapa
lama rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh customer support Isatnet untuk
menyelesaikan masalah tersebut?
< 1 jam.
202
1-2 jam.
2-3 jam.
> 3 jam.
Tabel 4.48 Tabel rata-rata waktu untuk menyelesaikan masalah
Pilihan Responden Persentase < 1 jam 43 43.00% 1-2 jam 37 37.00% 2-3 jam 15 15.00% > 3 jam 5 5.00% Total 100 100.00%
43%
37%
15%5%
< 1 jam 1-2 jam 2-3 jam > 3 jam
Gambar 4.55 Diagram rata-rata waktu untuk menyelesaikan masalah
Hasil yang diperoleh menunjukkan 43% untuk menyelesaikan masalah dalam waktu
kurang dari 1 jam, 37% menunjukkan dalam kurun waktu 1-2 jam, 15% menunjukkan
dalam kurun waktu 2-3 jam dan 5% menunjukkan lebih dari 3 jam. Hal ini menyatakan
bahwa rata-rata waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah menjadi lebih
baik, yaitu kurang dari 1 jam.
203
5. Pada saat penambahan atau pengurangan user, berapa lama rata-rata waktu yang
dibutuhkan oleh customer support Isatnet untuk menyelesaikan masalah tersebut?
< 1 jam.
1-2 jam.
2-3 jam.
> 3 jam.
Tabel 4.49 Tabel rata-rata waktu untuk penambahan atau pengurangan user
Pilihan Responden Persentase < 1 jam 89 89.00% 1-2 jam 11 11.00% 2-3 jam 0 0.00% > 3 jam 0 0.00% Total 100 100.00%
89%
11% 0%0%
< 1 jam 1-2 jam 2-3 jam > 3 jam
Gambar 4.56 Diagram rata-rata waktu untuk penambahan atau pengurangan user
Hasil yang diperoleh menunjukkan 89% untuk penambahan atau pengurangan user
dalam waktu kurang dari 1 jam, 11% menunjukkan dalam kurun waktu 1-2 jam, 0%
menunjukkan dalam kurun waktu 2-3 jam dan 0% menunjukkan lebih dari 3 jam. Hal ini
204
menyatakan rata-rata waktu yang diperlukan untuk penambahan atau pengurangan user
menjadi lebih cepat, yaitu kuran dari 1 jam.
6. Apakah anda pernah mengalami IP anda bentrok dengan IP orang lain (IP
Conflict)?
Ya.
Tidak.
Tabel 4.50 Tabel terjadi IP Conflict.
Pilihan Responden Persentase Ya 23 23.00% Tidak 77 77.00% Total 100 100.00%
23%
77%
Ya Tidak
Gambar 4.57 Diagram terjadi IP conflict.
Hasil yang diperoleh menunjukkan 23% terjadi IP conflict dan 77% menunjukkan tidak
terjadi IP conflict. Hal ini menunjukkan bahwa sudah menjadi lebih baik, dimana IP
conflict sudah jarang terjadi.
205
7. Secara keseluruhan, bagaimana kinerja koneksi Internet Isatnet?
Lambat.
Cukup lambat.
Cepat.
Sangat cepat.
Tabel 4.51 Tabel kinerja koneksi Internet Isatnet
Pilihan Responden Persentase Lambat. 2 2.00% Cukup lambat. 11 11.00% Cepat 72 72.00% Sangat cepat. 15 15.00%
2% 11%
72%
15%
Lambat. Cukup lambat. Cepat Sangat cepat.
Gambar 4.58 Diagram kinerja koneksi Internet Isatnet.
Hasil yang IP menunjukkan 2% koneksi Internet pada Isatnet lambat, 11% menunjukkan
cukup lambat, 72% menunjukkan cepat dan 15% menunjukkan sangat cepat. Hal ini
menyatakan bahwa koneksi Internet pada Isatnet sudah menjadi lebih cepat
dibandingkan dengan koneksi Internet yang dulu.
206
8. Secara keseluruhan, bagaimana kinerja Customer Support Isatnet?
Lambat.
Cukup lambat.
Cepat.
Sangat cepat.
Tabel 4.52 Tabel kinerja customer support Isatnet
Pilihan Responden Persentase Lambat. 5 5.00% Cukup lambat. 21 21.00% Cepat. 64 64.00% Sangat cepat. 10 10.00% Total 100 100.00%
5%
21%
64%
10%
Lambat. Cukup lambat. Cepat. Sangat cepat.
Gambar 4.59 Diagram kinerja customer support Isatnet
Hasil yang diperoleh menunjukkan 5% kinerja customer support pada Isatnet lambat,
21% menunjukkan cukup lambat, 64% menunjukkan cepat dan 10% menunjukkan
sangat cepat. Hal ini menyatakan bahwa kinerja customer support pada Isatnet menjadi
lebih cepat.
207
4.4.3 Wawancara setelah melakukan Implementasi.
Setelah melakukan survei kembali kepada pelanggan Isatnet dari berbagai node,
peneliti juga melakukan wawancara kembali langsung kepada network admin Isatnet.
Hasil yang diperoleh dari wawancara ini telah diedit tanpa mengubah maksud dan inti
dari hasil wawancara. Hasil wawancara setelah melakukan implementasi dapat dilihat
pada lampiran C-4.
Dari hasil wawancara peneliti terhadap pihak Isatnet yang bertanggung jawab,
dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan implementasi link Fiber Optic yang
menggantikan Wireless untuk koneksi lokal, lebih reliabilitas, dimana ping dari Server
ke Gedung Cyber yang dulunya mempunyai loss sebesar 7-9%, menjadi lebih baik, yaitu
rata-rata mempunya loss sebesar 0-1%. Setelah implementasi link VSAT yang
menggantikan link Wireless untuk koneksi Internasional, juga menjadi reliabilitas yang
cukup baik meskipun masih di bawah Fiber. Dari segi kecepatan, mengalami
peningkatan yang terjadi antara 2 sampai 3 kali lipat. Setelah melakukan implementasi
sistem manajemen jaringan, sistem jaringan Isatnet dapat me-limit bandwidth sesuai
dengan kebijakan perusahaan, dapat menghemat bandwidth dan meningkatkan
kecepatan browsing, mampu memecah link lokal dan Internasional untuk menghemat
bandwidth. Setelah adanya MRTG, sangat memudahkan Isatnet untuk memantau
pemakaian bandwidth, dan setelah menggunakan sistem operasi Mikrotik dengan
tampilan Windows, tim Customer Support dapat dengan baik mengerjakan tugas-tugas
operasional dibandingkan dengan menggunakan sistem operasi Linux yang text-based.
Sistem jaringan dan manajemen jaringan yang diimplementasi oleh penulis
memiliki keterbatasan sistem, yaitu :
1. IP Public yang digunakan pada Isatnet hanya satu.
208
2. Firewall yang digunakan masih berupa software, belum berupa hardware.
3. Pemantauan pemakaian bandwidth dengan MRTG hanya dapat diakses secara
intranet, belum secara internet.
4. Isatnet belum memiliki Mail Server dan Web Hosting.
5. Belum memiliki Anonymous System Number (ASN).