bab 3 objek penelitian 3.1 gambaran umum perusahaan …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00519-mc...
TRANSCRIPT
32
BAB 3
OBJEK PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Singkat
PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak terletak di sebelah barat
pulau jawa berada di propinsi Banten, sekaligus merupakan pintu gerbang
lalu lintas Jawa – Sumatra. Pelabuhan penyeberangan Merak dikelola oleh
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan kantor pusat di Jl. Jend. A Yani
Kav. 52 – A Jakarta Pusat.
Awal didirikannya PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang
Merak adalah sebagai penghubung transportasi antara pulau Jawa dan
Sumatera yang dilakukan oleh kapal yang masih sangat sederhana dan
primitif yang pada saat itu dikenal dengan nama Kapal Tambang.
Tujuan didirikannya PT. ASDP adalah untuk melaksanakan dan
menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dibidang
penyelenggaraan usaha jasa angkutan sungai, danau dan angkutan
penyeberangan, jasa dermaga, jasa kepelabuhan sungai, danau dan
penyeberangan dan jasa angkutan laut serta perdagangan dalam negeri,
ekspor, impor dalam bidang alat/peralatan keselamatan kapal/mesin kapal
laut/kapal laut/suku cadang kapal laut/minyak pelumas serta jasa perawatan
kapal.
33
3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan
Adapun Visi dan Misi yang dimiliki oleh PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero), yaitu :
1. Visi
Menjadi operator jasa penyeberangan dan pelayaran yang tangguh dan
mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholders.
2. Misi
a. Meningkatkan daya saing melalui inovasi produk dan pelayanan untuk
dapat menyediakan jasa yang berkualitas dan kompetitif.
b. Mengelola portofolio bisnis dengan pola manajemen modern dan tenaga
profesional untuk memaksimalkan nilai tambah bagi stakeholders secara
seimbang.
c. Memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional melalui penugasan
pemerintah di bidang jasa penyeberangan.
3.1.3 Bidang Usaha
Pada era globalisasi sekarang ini, perusahaan yang mampu
memenangkan persaingan di pasar bebas adalah perusahaan yang dapat
melakukan perubahan secara cepat sesuai dengan perubahan lingkungan yang
terjadi. Usaha yang dikelola PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang
merak terdiri dari usaha angkutan penyeberangan dan usaha pelabuhan.
34
I. Usaha Angkutan Penyeberangan
yaitu usaha pengelolaan angkutan penyeberangan sebagai
penyedia moda transportasi penyeberangan yang menghubungkan dua
pulau secara point to point.
Kapal milik PT. ASDP Lintas Merak – Bakauheni :
a. Kapal RoRo : JATRA I (Operasi)
JATRA II (Operasi)
b. Kapal Cepat : Sundari I (tidak Operasi)
Sundari II (tidak Operasi)
II. Usaha Pelabuhan Penyeberangan
yaitu usaha pengelolaan pelabuhan penyeberangan sebagai
penyedia fasilitas dan prasarana bagi kapal penyeberangan. Pelabuhan
Merak memiliki 4 Dermaga (3 milik PT. ASDP & 1 KSO dengan PT.
Infinity). Dan didukung oleh 16 perusahaan dengan jumlah kapal
sebanyak 25 buah kapal RoRo dan 13 buah kapal cepat.
3.1.4 Budaya Perusahaan
1. Keterbukaan
Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan
dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi mengenai perusahaan.
2. Kebersamaan
Kebersamaan dalam pelaksanaan pekerjaan / tugas-tugas baik
antar bagian maupun antar karyawan dan saling mendukung satu sama
35
lain yang merupakan suatu team work untuk menghasilkan karya yang
baik guna mencapai tujuan perusahaan.
3. Profesionalisme
Menjadi SDM yang profesional, yaitu SDM yang memahami,
mampu melaksanakan dan bertanggungjawab terhadap tugas-tugasnya
sesuai dengan bidang / profesinya.
3.1.5 Prinsip - Prinsip Operasional Penyeberangan
Pengelolaan kegiatan usaha jasa penyeberangan PT. ASDP Indonesia
Ferry (Persero) lintas merak – bakauheni sebagai berikut :
1. International Safety Management Code (ISM Code)
adalah Sistem Manajemen Keselamatan dalam pengoperasian kapal
dan pencegahan pencemaran lingkungan. Sistem ini diterapkan untuk
pengoperasian kapal guna memberikan jaminan keselamatan baik kapal
maupun muatannya dan ramah lingkungan.
Dalam implementasinya, ASDP telah memenuhi persyaratan dan
memperoleh sertifikat ; untuk corporate telah mendapat Document of
Compliance (DOC) dan kapal-kapal yang dioperasikan telah mendapat
Safety Management Certificate (SMC).
2. International Standart Organization (ISO) 9001 versi 2000
adalah sistem tata kelola perusahaan yang berorentasi terhadap
mutu produk. Sistem ini diterapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan
jasa penyeberangan, dan dalam implementasinya ASDP telah memperoleh
sertifikat International Standart Organization (ISO) untuk Kantor Pusat,
36
selanjutnya pada tahun 2005 diprogramkan sertifikasi International
Standart Organization (ISO) untuk Pelabuhan Merak, Bakauheni,
Ketapang dan Gilimanuk.
Dalam implementasi ISM Code dan International Standart
Organization (ISO) di ASDP, telah disusun manual book Sistem
Manajemen Mutu dan Keselamatan yang didalamnya berisi prosedur-
prosedur kerja yang secara terus menerus dilakukan pengembangan.
3.1.6 Prinsip – Prinsip Pengoperasian Pelabuhan Penyeberangan
1. Fixed Route and Fixed Time (melayani rute yang tetap dengan jadwal
waktu sandar dan pelayaran yang tepat)
2. Pass Through (No Waiting Time )
3. Type Kapal Roll on Roll off
4. FiFo : First in First out
5. Pembagian Zone
6. Tidak terjadi crossing antar penumpang dan kendaraan
7. Selalu ada kapal disalah satu dermaga untuk angkutan berjarak pendek
Dengan prinsip dasar tersebut, maka dapat dihindari dampak negatif
adanya antrian yang akan menimbulkan berbagai ekses yang akan menjadi
tanggung jawab PT. ASDP Indonesia Ferry sebagai operator pelabuhan
penyeberangan
37
3.1.7 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
3.1.7.1 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur organisasi
Sumber: PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
38
3.1.7.2 Uraian Tugas
Kegiatan suatu perusahaan sehari-hari memiliki tingkat
intensitas yang sangat tinggi sehingga diperlukan suatu organisasi yang
baik agar setiap bagian dapat menjalankan fungsinya dan tugasnya
dengan baik sehingga kegiatan dalam perusahaan dapat berjalan secara
teratur dan tepat pada tujuan yang telah direncanakan.
Adapun uraian singkat mengenai pembagian tugas PT. ASDP
Indonesia Ferry Cabang Merak adalah sebagai berikut:
1. Kepala Cabang
Fungsi :
Membantu Direksi dan memimpin Cabang dalam pengelolaan dan
pengembangan kepengusahaan jasa pelabuhan dan penyeberangan
di Cabang.
Tugas Pokok :
Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan dan
pengembangan kepengusahaan jasa pelabuhan dan penyeberangan
di Cabang.
Rincian Tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan dan anggaran Cabang.
b. Mengorganisir kegiatan pengelolaan dan pengembangan
kepengusahaan jasa kepelabuhan penyeberangan Cabang.
c. Melakukan pembinaan dan mengarahkan kegiatan-kegiatan di
Cabang dalam rangka peningkatan kinerja.
39
d. Mengendalikan kegiatan operasional kapal dan pelabuhan,
pembangunan dan atau pemanfaatan lahan pelabuhan.
e. Melakukan koordinasi dengan Divisi/Biro terkait di Kantor Pusat
yang berhubungan dengan kegiatan kepengusahaan jasa
pelabuhan dan penyeberangan.
f. Melakukan pembinaan terhadap SDM di Cabang.
g. Melaksanakan kegiatan pemerintahan di pelabuhan
penyeberangan.
h. Mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dilaksanakan oleh
bawahan.
i. Melaporkan pelaksanaan kegiatan ke Kantor Pusat (Direksi)
secara periodik.
2. Manajer Corporate Secretary
Fungsi :
Membantu perusahaan dalam menjaga nama baik perusahaan serta
menjalin hubungan-hubungan dengan publik perusahaan.
Tugas Pokok :
Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta
menganalisis kegiatan public relations dalam perusahaan.
Uraian Tugas :
a. Membuat program public relations.
b. Melaksanakan program public relations.
c. Mengawasi dan mengontrol kegiatan public relations.
d. Mengevaluasi kegiatan public relations.
40
3. Media Relations
Fungsi :
Membantu tugas dari Corporate Secretary dalam melakukan
hubungan dengan media.
Tugas Pokok :
Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta
menganalisis kegiatan media relations.
Uraian Tugas :
a. Memantau dan menganalisis pemberitaan di media.
b. Membuat kliping berita.
c. Membuat press release.
d. Merencanakan kegiatan press conference.
e. Membuat media internal.
f. Membuat annual report tentang pemberitaan di media.
g. Mengevaluasi program-program yang telah dilakukan.
4. Customer Care Center
Fungsi :
Membantu Corporate Secretary dalam melakukan hubungan
dengan customer.
Tugas Pokok :
Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta
menganalisis kegiatan customer relations.
Uraian Tugas:
a. Menganalisis pengguna jasa.
41
b. Menganalisis tingkat kepuasan pelanggan.
c. Menerima keluhan pengguna jasa.
d. Menanggapi keluhan dan masukan dari pelanggan.
e. Merencanakan kegiatan pelayanan perusahaan.
f. Mengevaluasi kegiatan pelayanan yang telah dilakukan.
5. Sekertariat Direksi
Fungsi :
Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Direksi dalam
pelaksanaan tugas.
Tugas Pokok :
Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan, mengawasi, serta
menganalisis kegiatan yang dilakukan oleh direksi.
Uraian Tugas :
a. Menuliskan agenda kegiatan Direksi.
b. Membantu mengatur rapat Direksi.
c. Menyiapkan ruang rapat Direksi.
6. Manajer Operasi
Fungsi :
Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Pemimpin Cabang dalam
pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan operasional pelabuhan
dan kapal, produksi jasa dan pendapatan di Cabang serta pelaporan.
Tugas Pokok :
Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan, mengawasi,
mengevaluasi serta menganalisis kegiatan operasional pelabuhan
42
dan kapal, produksi jasa dan pendapatan, kegiatan promosi serta
pelaporan.
Rincian Tugas :
a. Pengadaan dan persediaan tiket terpadu ke Kantor Pusat.
b. Pencatatan persediaan dan pengeluaran/pendistribusian tiket
terpadu.
c. Produksi jasa dan pendapatan operasional pelabuhan dan kapal.
d. Pencatatan produksi jasa dan pendapatan operasional pelabuhan
dan kapal.
e. Penyiapan dokumen/surat-surat untuk kegiatan pengurusan ijin
trayek, ijin berlayar dan lalu lintas angkutan penyeberangan,
sertifikat kesempurnaan kapal, peraturan-peraturan
penyeberangan & pelabuhan, pengadaan peta laut serta
kelengkapan dan peralatan navigasi kapal serta fasilitas alur dan
dermaga.
f. Pengaturan lalu lintas keluar/masuk angkutan.
g. Sistem pelayaran penyeberangan & pelabuhan, menampung
keluhan pelanggan.
h. Koordinasi dengan pihak terkait dan atau Nahkoda dalam
melaksanakan ketertiban, keamanan dan pengendalian
operasional pelabuhan dan kapal.
i. Koordinasi dengan manajer di Cabang dan Nahkoda.
j. Penyusunan rencana kerja Cabang di bidang operasi.
k. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Pemimpin Cabang.
43
7. Asisten Manajer Operasional Pelabuhan
Fungsi :
Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Operasi dalam
pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan produksi jasa dan
pendapatan serta operasional pelabuhan di Cabang.
Tugas Pokok :
Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan produksi jasa dan pendapatan serta operasional pelabuhan,
pemanfaatan lahan pelabuhan serta pelaporan.
Rincian Tugas :
Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan ;
a. Pengaturan jadwal operasional kapal.
b. Penagihan hasil produksi jasa angkutan.
c. Klaim kecelakaan kepada perusahaan Asuransi.
d. Keamanan, ketertiban, kebersihan.
e. Penerapan sistem pelayanan pelabuhan.
f. Melaporkan penggunaan tiket terpadu untuk penumpang dan
kendaraaan kepada Bidang Keuangan.
g. Menyetorkan pendapatan kepada Bidang keuangan.
h. Penyusunan rencana kerja di Bidang Operasional Pelabuhan.
i. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer Operasi.
44
8. Asisten Manajer Operasional Kapal
Fungsi :
Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Operasi dalam
pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan produksi jasa dan
pendapatan serta operasional kapal di Cabang.
Tugas Pokok :
Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi
kegiatan produksi jasa dan pendapatan serta operasional kapal,
administrasi perkantoran serta pelaporan.
Rincian Tugas :
Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi
kegiatan dalam :
a. Pencatatan data produksi kapal.
b. Penagihan produksi kapal.
c. Pencatatan produksi dan pendapatan operasional kapal.
d. Penerapan sistem pelayanan kapal.
e. Penyusunan rencana kerja di Bidang Operasional Kapal.
f. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada manajer Operasi.
9. Supervisor I, II, dan III
Fungsi :
Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Operasi dalam
kegiatan operasional kapal dan pelabuhan di lapangan serta
pelaporan.
45
Tugas Pokok :
Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi
kegiatan operasional kapal dan pelabuhan di lapangan.
Rincian Tugas :
Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi
kegiatan:
a. Kerja shift pada jam yang telah ditentukan.
b. Penjualan tiket kendaraan, penumpang dan barang.
c. Pengaturan jumlah muatan kapal.
d. Pengawasan pelaksanaan kegiatan operasional di lapangan.
e. Melaporkan situasi dan kondisi lapangan selama bertugas dalam
shift.
f. Rekapitulasi produksi/penjualan tiket (per shift).
g. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer Operasi baik
secara lisan dan atau tertulis.
10. Asisten Supervisor
Fungsi :
Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Supervisor dalam
kegiatan operasional kapal dan pelabuhan di lapangan serta
pelaporan.
Tugas Pokok :
Mengkoordinir, mengawasi dan melaksanakan kegiatan
operasional kapal dan pelabuhan di lapangan.
46
Rincian Tugas :
a. Melaksankan kerja shift pada jam yang telah ditentukan.
b. Memonitor waktu kedatangan dan keberangkatan kapal pada
Dermaga I, II, III, IV dan V.
c. Memonitor lalu lintas kendaraan keluar/masuk dan bongkar
muat angkutan pada Dermaga I, II, III, IV dan V.
d. Melakukan koordinasi dengan asisten supervisor lainnya dan
petugas operasional dalam satu shift.
e. Melaporkan situasi dan kondisi lapangan selama bertugas
dalam shift.
f. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Supervisor shift baik
secara lisan dan atau tulisan.
11. Manajer Pemeliharaan
Fungsi :
membantu kelancaran pelaksanaan tugas Pemimpin Cabang dalam
hal yang berhubungan dengan pemeliharaan kapal dan pelabuhan
penyeberangan.
Tugas Pokok :
Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan, mengawasi,
mengevaluasi serta menganalisis kegiatan pemeliharaan kapal
beserta perlengkapannya, penyediaan dan pemeliharaan fasilitas
terminal dan peralatan pelabuhan, administrasi perkantoran serta
pelaporan.
47
Rincian Tugas :
Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan, mengawasi,
mengevaluasi serta menganalisis kegiatan ;
a. Pemeliharaan kapal beserta perlengkapannya.
b. Penyediaan suku cadang kapal dan perbaikan peralatan fasilitas
pelabuhan.
c. Pengisian data-data teknis, kartu riwayat pemeliharaan dan
perbaikan.
d. Pengawasan pelaksanaan pemeliharaan kapal dan pelabuhan.
e. Koordinasi dengan mitra kerja/instansi yang berhubungan
dengan pelaksanaan pemeliharaan kapal dan pelabuhan.
f. Memantau pelaksanaan docking kapal.
g. Penyusunan rencana kerja Cabang dibidang Pemeliharaan.
h. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Pemimpin Cabang.
12. Asisten Manajer Pemeliharaan Kapal
Fungsi :
Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Pemeliharaan
dalam pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pemeliharaan
kapal dan perlengkapannya serta pelaporan.
Tugas Pokok :
Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan pemeliharaan kapal, pengadaan dan petbaikan
perlengkapannya serta pelaporan.
48
Rincian Tugas :
Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan ;
a. Pemeliharaan kapal beserta perlengkapannya.
b. Permintaan pengadaan dan perbaikan suku cadang kapal.
c. Pengawasan pelaksaan pemeliharaan kapal.
d. Memantau pelaksanaan docking kapal.
e. Penyusunan rencana kerja di bidang pemeliharaan kapal.
f. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada manajer pemeliharaan.
13. Manajer SDM dan Umum
Fungsi :
Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Pemimpin Cabang
dalam pelaksanaan tugas/kegiatan manajemen SDM,
ketatausahaan, perlengkapan, kerumah tanggaan serta pelaporan.
Tugas Pokok :
Mengkoordinir, merencanakan, mengevaluasi, menganalisis,
mengawasi dan melaksanakan kegiatan balas jasa, kedisiplinan,
kesejahteraan, keselamatan kerja, penempatan, kebutuhan serta
data karyawan, sistem administrasi perkantoran, ketertiban dan
kebersihan lingkungan kerja di cabang serta pelaporan.
Rincian Tugas :
Mengkoordinir, merencanakan, mengevaluasi, serta menganalisis
kegiatan:
49
a. Kebutuhan/penempatan karyawan.
b. Balas jasa, kesejahteraan, keselamatan kerja pegawai.
c. Pendidikan, pelatihan dan pengembangan karyawan.
d. Pencatatan data karyawan.
e. Informasi manajemen SDM.
f. Kedisiplinan karyawan.
g. Penyiapan usulan penghapusan asset cabang.
h. Menghimpun hasil penilaian prestasi karyawan.
i. Keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja.
j. Penyusunan rencana kerja di bidang SDM dan Umum.
k. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Pemimpin cabang.
14. Asisten SDM dan Umum
Fungsi :
Membantu kelancaran pelaksanaan tugas manajer SDM dan
Umum dalam pelaksanaan tugas/kegiatan manajemen SDM di
cabang.
Tugas Pokok :
Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan balas jasa, kesejahteraan, keselamatan kerja, penempatan,
kebutuhan, data karyawan, sistem informasi manajemen SDM,
kedisiplinan dan perlengkapan kerja karyawan di cabang serta
pelaporan.
50
Rincian Tugas :
Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan ;
a. Program kebutuhan/penempatan karyawan.
b. Penyusunan kebutuhan perlengkapan karyawan.
c. Pencatatan data karyawan.
d. Pelaksanaan sistem informasi manajemen SDM.
e. Disiplin karyawan.
f. Penyusunan rencana kerja cabang di bidang SDM.
g. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer SDM dan
Umum.
15. Asisten Manajer Umum
Fungsi :
Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer SDM dan
Umum dalam pelaksanaan tugas ketata usahaan, ketertiban,
perlengkapan serta kerumahtanggaan di cabang serta pelaporan.
Tugas Pokok :
Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan administrasi perkantoran, pengadaan kebutuhan peralatan
kantor, perlengkapan karyawan dan ATK, pemeliharaan dan
perawatan peralatan non operasional/non produksi, sistem
keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja di cabang
serta pelaporan.
51
Rincian Tugas :
Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan ;
a. Tata arsip dan retensi arsip.
b. Pemeliharaan dan perawatan gedung, kendaraan dinas serta
peralatan kantor.
c. Pengadaan perlengkapan kantor dan ATK.
d. Inventarisasi asset.
e. Keamanan, ketertiban, dan kebersihan lingkungan kerja.
f. Penyusunan rencana kerja cabang di Bidang Umum.
g. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer SDM.
16. Manajer Keuangan
Fungsi :
Membantu pelaksanan tugas Pemimpin Cabang dalam mengelola
kegiatan yang berhubungan dengan keuangan dan akuntansi di
cabang.
Tugas Pokok :
Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta
menganalisis kegiatan ketatausahaan keuangan dan akuntansi,
penyelesaian utang-piutang, perpajakan, kewajiban-kewajiban
lainnya, pelaksanaan anggaran, jasa keuangan, pengelolaan
kas/bank, verifikasi serta pelaporan.
52
Rincian Tugas :
Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta
menganalisis kegiatan ;
a. Pengelolaan dan pengawasan kas dan setara kas.
b. Sistem keuangan dan akuntansi.
c. Ketatausahaan keuangan dan akuntansi.
d. Penyelesaian hutang piutang, perpajakan, kewajiban-kewajiban
lainnya.
e. Jasa keuangan cabang.
f. Penyusunan rencana dan realisasi arus kas.
g. Meneliti perhitungan pembayaran pajak.
h. Penerapan sistem penataan dan pengemdalian dokumen
akuntansi di cabang.
i. Pencatatan pendapatan dan produksi.
j. Penerimaan tagihan jasa pelabuhan dan pendapatan tiket
terpadu.
k. Penyelesaian tindak lanjut serta temuan dari internal dan
eksternal auditor.
l. Penyusunan rencana kerja dibidang keuangan dan akuntansi
cabang
m. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada pemimpin cabang.
53
17. Asisten Manajer Keuangan
Fungsi :
Membantu pelaksanaan tugas Manajer Keuangan dalam
mengelola kegiatan yang berhubungan denga keuangan di cabang.
Tugas Pokok :
Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan ketatausahaan keuangan, penyelesaian hutang piutang,
kewajiban-kewajiban lainnya, pelaksanaan anggaran jasa
keuangan, pengelolaan kas/bank serta pelaporan.
Rincian Tugas :
Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan ;
a. Pengelolaan kas dan setara kas.
b. Pengendalian pengeluaran keuangan.
c. Penyelesaian hutang piutang.
d. Penyusunan anggaran pendapatan dan biaya.
e. Penyusunana rencana dan realisasi arus kas.
f. Penyesuaian dan revisi pelaksanaan anggaran.
g. Pencatatan pendapatan dan produksi.
h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan cabang.
i. Penyusunan rencana kerja di bidang keuangan cabang.
j. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada manajer keuangan.
54
18. Asisten Manajer Akuntansi
Fungsi :
Membantu pelaksanaan tugas manajer keuangan dalam mengelola
kegiatan berhubungan dengan akuntansi di cabang.
Tugas Pokok :
Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan pencatatan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan,
perpajakan serta pendapatan.
Rincian Tugas :
Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan :
a. Melakukan verifikasi atas pendapatan yang diterima serta
pembayaran yang akan dilakukan.
b. Penyelesaian perpajakan.
c. Pembuatan nota-nota tagihan, kelengkapan bukti-bukti
pembayaran.
d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang akuntansi cabang.
e. Penyusunan rencana kerja di bidang akuntansi cabang.
f. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada manajer keuangan.
55
3.2 Prosedur umum kegiatan media relations
1. Mengadakan rapat tim :
Dalam rapat ini tim membahas topik yang akan diberitakan dalam kegiatan
media relations.
2. Pembagian tugas :
Masing-masing staff diberi tugas sesuai dengan bagiannya. Dalam department
media relations ini terdiri dari 3 orang, 1 Assisten Manager Senior dan 2 orang
staff.
3. Pelaksanaan :
Masing-masing staff melaksanakan tugas sesuai dengan bagiannya.
4. Evaluasi :
Masing-masing staff melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya untuk di
evaluasi. Kepala Biro Corporate Secretary memeriksa hasil kerja dari staff nya
jika ada kekurangan maka atasan memberikan instruksi kepada staff tersebut
untuk memperbaikinya dan kemudian melaksanakan kegiatan media relations.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu berdasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris
dan sistematis. (Sugiyono, 2004:1)
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Menurut Sugiyono (2009:1), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang digunakan peneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah
56
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan
data dan dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian
ini bersifat deskriptif, yang menurut sugiyono (2007:114), Deskriptif adalah data
yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada
gambar. Sehingga dalam skripsi ini penulis hanya memaparkan hasil dari penelitian
yang telah dilakukan.
Dalam penelitian ini data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai
berikut :
1. Data primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian
perorangan, kelompok, dan organisasi. Seperti dari hasil wawancara atau hasil
pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.
a. Wawancara
Menurut Esterberg mendefinisikan wawancara yang dikutip oleh
Sugiyono sebagai berikut :
“a meeting of two persons to eschange information and idea through question
and responses, resulting in communication and joint constructions of meaning
about a particular topic”. (Sugiyono, 2009:72)
Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa wawancara merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab
sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam
penelitian ini wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam yang
menurut Dr. Elvinaro adalah teknik mengumpulkan data lengkap atau
57
informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar
mendapatkan data lengkap dan mendalam. (2010:178)
Dalam penelitian ini penulis memilih dua informan, yaitu :
1). Christine Hutabarat selaku Kepala Biro Corporate secretary (Public
relations)
2). Mario Sardadi selaku Staff Media Relations
b. Observasi
Menurut Nasution dalam Sugiyono menyatakan bahwa, observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
melalui observasi. (2009:64)
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terus
terang atau tersamar. Definisi observasi terus terang atau tersamar adalah
dalam melakukan pengumpulan data peneliti menyatakan terus terang kepada
sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. (Sugiyono, 2009:66)
Dalam observasi ini penulis hanya mengamati objek dan subjek penelitian,
tidak turun langsung dalam kegiatan yang dilakukan oleh public relations PT.
ASDP Indonesia Ferry cabang Merak.
2. Data sekunder
Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik
oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk
tabel-tabel atau diagram-diagram. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
beberapa data sekunder berupa :
58
a. Laporan kegiatan media relations PT. ASDP Indonesia Ferry.
b. Company profile PT. ASDP Indonesia Ferry.
c. Website resmi PT ASDP Indonesia Ferry.
d. Sejumlah media cetak, baik surat kabar maupun media internet mengenai PT.
ASDP Indonesia Ferry.
e. Arsip dan dokumen lain yang didapat dari PT. ASDP Indonesia Ferry.
3.3.1 Teknis analisis data
Menurut Nasution yang dikutip oleh Sugiyono (2009:89), analisis data
telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke
lapangan, dan berlangsung terus sampai hasil penulisan hasil penelitian.
Tahapan dalam analisis data yang dilakukan dalam penellitian ini adalah :
1. Analisis domain
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum dan menyeluruh
tentang situasi yang diteliti atau objek penelitian yaitu PT. ASDP Indonesia
Ferry cabang Merak.
2. Analisis taksonomi
Dalam tahapan ini peneliti melakukan observasi terhadap objek penelitian
yaitu PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak, untuk menentukan fokus
masalah yang akan diteliti. Setelah melakukan analisis ini, peneliti
memutuskan untuk memfokuskan penelitian pada strategi public relations
PT. ASDP Indonesia Ferry melalui media relations dalam meningkatkan
citra perusahaan.
59
3. Analisis komponensial
Setelah menentukan fokus masalah yang akan diteliti, tahap selanjutnya
peneliti melakukan kegiatan wawancara dan observasi untuk mengetahui
bagaimana strategi public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang
Merak melalui media relations yang telah dilakukan, bagaimana kegiatan
tersebut dapat mempengaruhi citra perusahaan, serta untuk mengetahui
hambatan dan upaya apa saja yang digunakan untuk menanggulangi
hambatan dalam kegiatan media relations tersebut.
3.3.2 Validitas Data
Validitas merupakan derajad ketepatan antara data terjadi pada obyek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian
data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan
oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek
penelitian.(Sugiyono, 2009:117)
Dalam penelitian ini, penulis melakukan uji validitas data dengan
menggunakan uji kredibilitas terhadap data penelitian dilakukan dengan
triangulasi sumber. Triangulasi sumber ini dilakukan dengan cara mengecek
data yang telah diperoleh melalui sumber.
3.4 Permasalahan yang ada
PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang jasa transportasi air, sebagai penyedia kapal dan operator
penyeberangan yang menghubungkan antara pulau Jawa dan Sumatera.
60
Dalam skripsi ini penulis melihat adanya permasalahan mengenai penurunan
citra PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak di mata masyarakat. Penurunan citra
ini disebabkan oleh beberapa permasalahan yang baru-baru ini ramai diberitakan,
yaitu mengenai kebakaran kapal yang banyak menelan korban jiwa, serta kurangnya
armada kapal yang menimbulkan antrian panjang truk-truk barang yang ingin
melintas ke pulau Sumatera, hal ini tentunya banyak menimbulkan kerugian
terutama bagi calon penumpang pengendara truk ekspedisi yang harus
mengeluarkan uang lebih banyak untuk biaya makan, dikarenakan mereka harus
menunggu antrian untuk dapat menaiki kapal sampai berhari-hari, akibat dari
kemacetan ini pula banyak menimbulkan kerugian bagi pertumbuhan ekonomi di
wilayah Sumatera yang melambat dikarenakan supply barang-barang kebutuhan
ekonomi bagi masyarakat disana menjadi kurang lancar.
Pemberitaan mengenai permasalahan yang ada di PT. ASDP Indonesia Ferry
cabang Merak ini banyak menjadi headline news di media cetak maupun elektronik.
Pemberitaan yang beredar tentu saja bukan pemberitaan yang positif, sehingga dapat
menyebabkan citra perusahaan jelek dimata masyarakat. Dalam menangani hal
tersebut public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak berusaha
menekan pemberitaan negatif di media dengan menggunakan pendekatan media
relations. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam
permasalahan tersebut diatas.
3.5 Alternatif Pemecahan Masalah
Menurut pandangan penulis, solusi alternatif dari pemecahan masalah ini
adalah Public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak harus membuat
61
strategi melalui media relations untuk memperbaiki dan mengembalikan citranya
dimata publik.