bab 3 - d4logistikbisnis.files.wordpress.com · menjadi pemimpin dalam industri sepatu di indonesia...
TRANSCRIPT
49
BAB 3
ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Latar Belakang Perusahaan
PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk yang merupakan produsen sepatu
dengan merek TOMKIN’S. Perseroan ini didirikan pertama kali pada tahun 1988
dengan nama PT. Bintang Kharisma. Pada awalnya perseroan ini berdiri dengan
status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Namun demikian seiring
dengan berjalannya waktu, pada tahun 1994, perseroan telah mencatatkan dan
menjual sahamnya pada Bursa Efek Jakarta, serta berganti nama menjadi PT.
Bintang Kharisma, Tbk.
Dengan semakin berkembangnya perseoran tersebut dimana pasar yang
dituju juga semakin luas, bukan hanya di dalam negeri melainkan juga sampai
pasar luar negeri, maka pada tahun 1997 PT. Bintang Kharisma, Tbk berubah
nama menjadi PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. Dengan perubahan nama
tersebut diharapkan perseroan mampu bersaing dengan para pesaing yang ada saat
itu.
PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk merupakan perusahaan yang
memproduksi alas kaki yang meliputi produksi dan pemasaran sepatu
sports/casual baik untuk pasar lokal maupun internasional. Saat ini PT Primarindo
Asia Infrastructure, Tbk berkantor pusat di Gedung Dana Pensiun, Bank Mandiri
Lantai 3A, Jalan Tanjung Karang, No. 3-4 A, Jakarta. Adapun tempat produksinya
beralamat di Jl. Raya Ranca Bolang No. 98, Gedebage, Bandung, Jawa Barat.
3.2 Strategic Goal and Initiative
3.2.1 Strategic Plan
3.2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
Visi:
Menjadi pemimpin dalam industri sepatu di Indonesia
Misi:
1. Mempunyai proses produksi yang paling efisien.
2. Menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk memenuhi
kepuasan pelanggan.
50
3. Menjadi mitra usaha terpecaya dalam menghadapi tantangan saat
ini dan masa depan.
4. Mempunyai sepatu merek sendiri yang menjadi nomor satu di
pasar dalam negeri.
3.2.1.2 Strategi Bisnis Perusahaan
Strategi yang digunakan oleh PT. Primarindo Asia Infrastructure,
Tbk adalah untuk mendukung visi dan misi perusahaan demi terwujudnya
tujuan perusahaan. Berikut ini adalah strategi PT. Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk:
1. Perluasan jaringan distribusi
Perluasan jaringan distribusi dilaksanakan melalui peningkatan jumlah
Independent store dan counter, bekerja sama dengan departemen store
terkemuka tidak hanya di Pulau Jawa tetapi ke daerah lainnya di luar
Pulau Jawa.
2. Diversivikasi produk sepatu yang dihasilkan
Diharapkan strategi ini bisa menarik minat sasaran pasar (target
market) yang baru yang selama ini bukan pembeli sepatu Tomkins.
3. Meningkatkan produktivitas
Peningkatan kemampuan dan kualitas pekerja, pengurangan tenaga
kerja yang kurang produktif serta perbaikan struktur organisasi serta
tata cara kerja.
3.2.2 Analisis Lingkungan Internal dan External
3.2.2.1 Analisis Lingkungan External
Analisis lingkungan external bisnis perusahaan menelaah faktor-
faktor external yang mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan,
baik yang dapat memberikan peluang pada perusahaan, maupun
yang menjadi ancaman bagi perusahaan. Analisis tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik analisis 5 (lima) Daya
Persaingan Porter dan analisis PEST.
51
3.2.2.1.1 Analisis Lima (5) Daya Porter
Analisis daya saing porter digunakan untuk
memperjelas posisi pesaing bisnis perusahaan.
Tujuannya agar perusahaan dapat mempertahankan diri
dalam lingkungan persaingan industri, ancaman
pendatang baru, kekuatan tawar menawar pemasok,
kekuatan tawar menawar pelanggan, dan ancaman
produk pengganti.
Gambar 3.1 Analisis lima (5) Daya Porter
Ancaman Pendatang Baru
� BATA
� HOMEYPAD
� CARVIL
Pelanggan
� PT. Matahari
Department Store.
Persaingan Industri
� BATA
� HOMEYPAD
� CARVIL.
Pemasok
� PT. Golden Lestari
� PT. Woori Korindo
Sucurities Ind
Ancaman barang
substitusi
Belum ada barang
substitusi
52
Keterangan pada Gambar 3.1:
a. Ancaman Pendatang Baru
Pada sekarang ini banyak perusahaan baru yang
bergerak di bidang industri produksi. Adapun
ancaman yang ada untuk saat ini seperti BATA,
HOMEYPAD, CARVIL yang sudah berkembang
sampai ke pelosok daerah di luar Pulau Jawa.
Sehingga membuat beralihnya pelanggan ke
pesaing yang ada karena produk yang ditawarkan
lebih tersebar luas. Maka dari itu yang harus
dilakukan perusahaan adalah memperluas lingkup
penjualan di luar Pulau Jawa lebih luas dari
sebelumnya.
b. Persaingan Industri
Pesaing industri merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang yang sama. Pada saat ini jumlah
perusahaan yang ada dalam persaingan bisnis
penyediaan produksi sepatu sudah semakin banyak.
Namun ini tidak membuat menjadi suatu kesulitan
untuk menguasai pasar, dikarenakan masing-
masing perusahaan sepatu sudah memiliki
keunggulan yang berbeda-beda. Tingginya
permintaan sepatu yang berkualitas, nyaman
digunakan dan dengan harga yang sesuai kualitas.
Beberapa merek sepatu yang sudah menjadi
pesaing utama dari TOMKIN’S adalah BATA,
HOMEYPAD, CARVIL.
c. Daya Tawar Menawar Pemasok
Yang dimaksudkan disini yaitu orang-orang yang
terlibat dalam pengadaan kebutuhan yang ada di
PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk yang
mendukung dalam hal pengadaan bahan baku. Para
pemasok tersebut adalah PT. Golden Lestari dan
53
PT. Woori Korindo Sucurities Ind. Kekuatan para
pemasok kepada PT. Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk berpengaruh besar dalam
menentukan harga produk yang dijual.
d. Daya Tawar Menawar Pembeli
Pembeli yang dimaksud adalah produk pada PT.
Matahari Department Store. Pada umumnya para
pelanggan akan menuntut suatu produk yang
berkualitas, pelayanan yang baik, dan harga yang
sesuai dengan kualitas produk yang diberikan.
e. Ancaman Produk Pengganti
Produk pengganti yang dimaksud adalah adanya
produk lain yang saat ini juga diproduksi sebagi
produk pengganti dari sepatu yaitu sandal dan
sepatu sandal. Namun hal ini tidak
mengkhawatirkan PT. Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk karena meskipun banyak
ditawari produk pengganti, perusahaan tidak
kehilangan para pelangganya. Namun, PT.
Primarindo Asia Infrastructure, Tbk tidak boleh
mengesampingkan hal ini begitu saja dan
perusahaan ini perlu memperbanyak variasi
pengenalan produk baru kepada masyarakat,
Independent store yang lebih banyak sehingga PT.
Primarindo Asia Infrastructure, Tbk dapat
mencapai visi.
3.2.2.1.2 Analisis PEST
Faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi sangat
berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan
perusahaan dalam memperluas pangsa pasar
perusahaan. Faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi
54
pada PT. PrimarindoAsia Infrastructure, Tbk antara
lain:
- Politik
Politik di Indonesia masih belum stabil dan masih
sering terjadi berbagai hal dalam undang-undang
dan perubahan pada peraturan daerah, serta
perusahaan juga harus mengikuti aturan perpajakan
tidak terlalu memberikan dampak secara langsung
pada para pelanggan PT. Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk khususnya Tomkin's. Tetapi
perusahaan tetap harus mengikuti aturan perpajakan
yang ada saat ini. Kebijakan pemerintah yang
menaikkan UMR berdampak pada PT. Primarindo
Asia Infrastructure, Tbk, karena kenaikan UMR ini
membuat perusahaan harus lebih bekerja lebih keras
agar peningkatan pendapatan dapat menutupi biaya
operasional.
- Ekonomi
PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk adalah
perusahaan yang bergerak di bidang industri sepatu.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin
membaik dalam dewasa ini maka hal ini dapat
mempengaruhi jumlah penjualan pada PT.
Primarindo Asia Infrastructure, Tbk ditambah lagi
dengan adanya peningkatan standar gaji sekarang
ini.
Akan tetapi disisi lain dengan nilai tukar mata uang
yang selalu naik turun sekarang ini tentunya sangat
berpengaruh bagi perusahaan dikarenakan pada PT.
Primarindo Asia Infrastructure, Tbk membeli bahan
baku langsung kepada Supplier.
Dengan ini, harga produk yang kompetitif sangat
diperlukan bagi perusahaan, karena dengan
55
banyaknya pesaing di Industri yang sama ditambah
lagi dengan persaingan dengan produk Impor,
pelanggan atau konsumen menginginkan produk
yang memiliki kualitas terbaik dengan harga yang
kompetitif.
- Sosial
Pertumbuhan penduduk yang pesat di Indonesia
memunculkan SDM kreatif yang membuat banyak
pilihan untuk bergabung bersama PT. Primarindo
Asia Infrastructure, Tbk.
Budaya kerja perusahaan yang sejalur dengan
budaya Indonesia. Dampak negatifnya ialah
seiringnya kebutuhan masyarakat yang makin tinggi
memunculkan ide-ide kriminalitas di lingkungan
pekerjaan terlebih PT. Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk memiliki buruh yang cukup
banyak, resiko pencurian pun mungkin terjadi.
- Teknologi
PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk sudah mulai
mengimplementasikan teknologi akan tetapi belum
dikembangkan secara maksimal. Terutama untuk
megecek stok barang, pemesanan barang kepada
Supplier, dan distribusi. Selain itu belum adanya
pemasaran dan penjualan secara online yang
tujuannya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
dan mencapai pada daerah-daerah yang belum
terjangkau oleh PT. Primarindo Asia Infrastructure,
Tbk. Oleh karena itu PT. Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk harus mengupayakan untuk
mememanfaatkan teknologi agar tetap dapat
berkompetisi dengan perusahaan lain.
56
3.2.2.2 Analisis Lingkungan Internal
Analisis Lingkungan Internal perusahaan merupakan suatu cara
untuk melakukan analisis kegiatan – kegiatan bisnis pada internal
perusahaan.
3.2.2.2.1 Analisis SWOT
� Strengths
1. Selalu memproduksi produk-produk yang
inovatif.
2. Memiliki sumber daya yang cukup.
3. Memiliki pabrik untuk memproduksi sepatu
sendiri, sehingga produk yang dihasilkan
berkualitas.
4. Harga produk yang terjangkau.
5. Struktur organisasi tersusun dengan baik.
6. Kemudahan mendapatkan bahan baku.
7. Memiliki tenaga kerja ahli yang
berpengalaman.
� Weakness
1. Tidak adanya layanan penjualan via website,
sehingga pelanggan yang ingin membeli produk
harus mendatangi Store. 2. Independent Store yang masih mendominasi di
Pulau Jawa. 3. Informasi permintaan bahan baku masih
menggunakan telepon.
4. Penginputan bahan baku masuk-keluar masih
manual sehingga laporan persediaan dan
pembelian bahan baku tidak akurat.
5. Saluran distribusi yang terbatas hanya di Pulau
Jawa saja.
6. Belum kuatnya brand image product yang
dimiliki perusahaan.
57
7. Laporan persediaan dan pembelian bahan baku
tidak akurat. 8. Tidak adanya CCTV di perusahaan.
� Opportunities
1. Produk lokal dapat di distribusikan ke pasar
export.
2. Keadaan perekonomian yang semakin
membaik.
3. Perubahan pola dan gaya hidup masyarakat.
4. Perkembangan SI/TI membantu perusahaan
dalam meningkatkan persaingan.
5. Pertumbuhan penduduk Indonesia sebagai
pasar-pasar yang potensial.
� Threats
1. Pasar alas kaki domestik saat ini, didominasi
oleh produk impor.
2. Banyaknya pesaing produk yang sejenis.
3. Fluktuasi harga bahan baku.
4. Kenaikan bahan bakar minyak.
3.2.2.2.2 Matrix SWOT
1 .Strategi SO
- Melakukan diversivikasi produk, karena strategi
ini merupakan salah satu cara untuk menaikan
volume penjualan perusahaan saat ini. Dan
untuk melebarkan nama TOMKIN'S ke produk-
produk yang lain di bawah nama TOMKIN'S.
- Melakukan promosi dan meningkatkan
kerjasama dengan distributor/toko-toko untuk
perluasan pasar di dalam negeri ataupun di luar
negeri dalam usaha meningkatkan penetrasi
58
produk dan meningkatkan volume penjualan
produk.
- Pemanfaatan kemajuan teknologi untuk
meningkatkan mutu dan pelayanan terhadap
pembeli.
2. Strategi WO
- Bekerjasama dengan Independent Store dan
membuka counter di luar Pulau Jawa.
- Brand building melalui peningkatan promosi.
- Membangun e-SCM untuk mendukung proses
operasional perusahaan yang bersifat upstream,
atau yang sifatnya berhubungan dengan
Supplier; antara lain proses pemesanan,
penerimaan barang, penawaran, retur.
- Mengganti sistem lama yang tadinya
menggunakan barcode dan di input manual
menjadi TAG & RFID Reader.
- Membangun Primarindo Integrated System yang
terintegrasi dengan semua bagian perusahaan
dan mendukung website penjualan TOMKIN'S
serta SCM. 3. Strategi ST
- Melakukan inovasi dan pengembangan produk.
- Memaksimalkan produksi dengan
memanfaatkan dengan sebaik-baiknya sumber
daya yang dimiliki.
- Meminimalisir kesalahan produksi sehingga
mengurangi biaya pengeluaran yang tidak
diperlukan.
59
2. Strategi WT
- Optimalisasi produksi dan pemasaran dengan
melakukan efisiensi dan efektivitas dalam upaya
peningkatan mutu dan layanan penjualan
produk.
- Memasang CCTV pada setiap bagian di
perusahaan.
- Membangun website-commerce dengan
menggunakan fitur belanja online dan
melakukan pemasaran secara online untuk
memperbesar jangkauan wilayah distribusi
TOMKIN'S.
60
Tabel 3.1Matrix SWOT
Internal Proses
Eksternal Proses
Strength (S) 1. Selalu memproduksi produk-produk yang inovatif 2. Memiliki sumber daya yang cukup 3. Memiliki pabrik untuk memproduksi sepatu sendiri, sehingga
produk yang dihasilkan berkualitas 4. Harga produk yang terjangkau 5. Struktur organisasi tersusun dengan baik 6. Kemudahan mendapatkan bahan baku 7. Memiliki tenaga kerja ahli yang berpengalaman
Weakness (W) 1. Tidak adanya layanan penjualan via website, sehingga
pelanggan yang ingin membeli produk harus mendatangi store
2. Independent Store yang masih mendominasi di Pulau Jawa 3. Informasi permintaan bahan baku masih menggunakan
telepon 4. Penginputan bahan baku masuk-keluar masih manual
sehingga laporan persediaan dan pembelian bahan baku tidak akurat.
5. Saluran distribusi yang terbatas di Pulau Jawa saja 6. Belum kuatnya brand image product yang dimiliki
perusahaan 7. Tidak adanya CCTV di perusahaan.
Opportunities (O) 1. Produk lokal dapat di distribusikan ke pasar export 2. Keadaan perekonomian yang semakin membaik 3. Perubahan pola dan gaya hidup masyarakat 4. Perkembangan SI/TI membantu perusahaan dalam
meningkatkan persaingan 5. Pertumbuhan penduduk Indonesia sebagai pasar-pasar yang
potensial
Strategi SO 1. Melakukan diversivikasi produk 2. Melakukan promosi dan meningkatkan kerjasama dengan
distributor/toko-toko untuk perluasan pasar di dalam negeri ataupun di luar negeri dalam usaha meningkatkan penetrasi produk dan meningkatkan volume penjualan produk
3. Pemanfaatan kemajuan teknologi untuk meningkatkan mutu dan pelayanan terhadap pembeli
Strategi WO 1. Bekerjasama dengan Independent Store dan membuka
counter di luar Pulau Jawa. 2. Brand building melalui peningkatan promosi 3. Membangun e-SCM untuk mendukung proses operasional
perusahaan yang bersifat upstream, atau yang sifatnya berhubungan dengan Supplier; antara lain proses pemesanan, penerimaan barang, penawaran, retur.
4. Mengganti sistem lama yang tadinya menggunakan barcode dan di input manual menjadi TAG & RFID Reader.
5. Membangun Primarindo Integrated System yang terintegrasi dengan semua bagian perusahaan dan mendukung website penjualan TOMKIN'S serta SCM.
Threat (T) 1. Pasar alas kaki domestik saat ini, didominasi oleh produk
impor 2. Banyaknya pesaing produk yang sejenis 3. Fluktuasi harga bahan baku 4. Kenaikan bahan bakar minyak
Strategi ST 1. Melakukan inovasi dan pengembangan produk 2. Memaksimalkan produksi dengan memanfaatkan dengan
sebaik-baiknya sumber daya yang dimiliki. 3. Meminimalisir kesalahan produksi sehingga mengurangi
biaya pengeluaran yang tidak diperlukan
Strategi WT 1. Optimalisasi produksi dan pemasaran dengan melakukan
efisiensi dan efektivitas dalam upaya peningkatan mutu dan layanan penjualan produk
2. Memasang CCTV pada setiap bagian di perusahaan. 3. Membangun websitee-commerce dengan menggunakan fitur
belanja online dan melakukan pemasaran secara online untuk memperbesar jangkauan wilayah distribusi TOMKIN'S.
61
3.2.2.2.3 IFAS (Internal Factor Analysis Summarry)
Tabel IFAS digunakan untuk menganalisa posisi
perusahaan terhadap strategi-strategi internal
perusahaan yang dimilikinya.
Tabel 3.2 IFAS
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot X
Rating
Kekuatan
Selalu memproduksi produk-produk yang
inovatif
0,07 2 0,14
Memiliki sumber daya yang cukup 0,06 3 0,18
Memiliki pabrik untuk memproduksi sepatu
sendiri, sehingga produk yang dihasilkan
berkualitas
0,13 4 0,52
Harga produk yang kompetitif 0,08 4 0,32
Struktur organisasi tersusun dengan baik 0,11 3 0,33
Kemudahan mendapatkan bahan baku 0.09 3 0,27
Memiliki tenaga kerja ahli yang
berpengalaman
0,06 2 0,12
Total Kekuatan 0,6 1,88
Kelemahan
Tidak adanya layanan penjualan via website,
sehingga pelanggan yang ingin membeli
produk harus mendatangi Store
0,06 2 0,12
Independent Store yang masih mendominasi
di Pulau Jawa
0,07 3 0,21
Informasi permintaan bahan baku masih
menggunakan telepon
0,07 2 0,14
Tidak adanya CCTV pada perusahaan. 0,05 2 0,10
Saluran distribusi yang terbatas di Pulau 0,06 3 0,18
62
Jawa saja
Penginputan bahan baku masuk dan keluar
masih manual sehingga laporan persediaan
dan pembelian bahan baku tidak akurat.
0,09 3 0,27
Total kelemahan 0,4 1,02
Total 1,00
Perhitungan IFAS: Kekuatan (Hasil) : 2,1
Kelemahan (Hasil): 0,72
Titik X (Internal) = Kekuatan (Strength) -
kelemahan(Weakness)
= 1,88 - 1,02
= 0,82
3.2.2.2.4 EFAS (External Factor Analysis Summarry)
Tabel EFAS digunakan untuk menganalisa posisi
perusahaan terhadap strategi-strategi eksternal
perusahaan yang dimilikinya.
Tabel 3.3 EFAS
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot Y
Rating
Peluang
Produk lokal dapat di distribusikan ke pasar
ekspor
0,11 3 0,33
Keadaan perekonomian yang semakin membaik 0,12 3 0,36
Perubahan pola dan gaya hidup masyarakat 0,08 3 0,24
Perkembangan SI/TI membantu perusahaan
dalam meningkatkan persaingan
0,12 3 0,36
Pertumbuhan penduduk Indonesia sebagai
pasar-pasar yang potensial
0,1 3 0,3
Total Peluang 0,53 1,59
63
Ancaman
Pasar sepatu domestik saat ini, didominasi oleh
produk impor
0.1 3 0,3
Banyaknya pesaing produk yang sejenis 0.1 2 0,2
Fluktuasi harga bahan baku 0.08 2 0,16
Kenaikan bahan bakar minyak 0.08 3 0,24
Pasar alas kaki domestik saat ini, didominasi
oleh produk impor
0,11 3 0,33
Total Ancaman 0,47 1,23
Total 1,00
Perhitungan EFAS: Peluang: 1,59
Ancaman: 1,23
Titik Y (External) = Peluang - Ancaman
= 1,59 - 1,23
= 0,36
Gambar 3.2 Diagram SWOT
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk
terletak pada Kuadran 1, dimana hal ini berarti bahwa. PT. Primarindo Asia
64
Infrastructure, Tbk memiliki kekuatan dan peluang yang cukup besar agar dapat
maju dari pesaing dalam persaingan yang semakin ketat saat ini serta memungkinkan
perusahan untuk masuk ke setiap peluang yang ada. Selain itu juga strategi yang
diterapkan perusahaan pada saat ini mendukung kebijakan perusahaan untuk
pertumbuhan bisnis yang agresif. Dengan menyiapkan langkah-langkah apa saja
yang dapat digunakan untuk menghadapi ancaman para pesaing.
3.2.3 Concept Of Operation Scenario (CONOPS)
a. Proses Pembelian Bahan Baku ke Supplier
Bagian PPIC membuat laporan kebutuhan bahan baku yang
akan diolah oleh Bagian Pembelian untuk menghubungi Supplier
bahan baku yaitu nama dan alamat Supplier, harga bahan baku,
rincian kebutuhan bahan baku, jangka waktu pengiriman barang, dan
jangka waktu pembayaran. Lalu Bagian Pembelian akan membuat dan
mencetak Purchase order yang ditandatangani oleh Manager
pembelian dan bagian PPIC. Kemudian Purchase order akan
dikirimkan ke alamat Supplier melalui fax atau kurir. Supplier
menerima Purchase order lalu menyiapkan bahan baku sesuai dengan
Purchase order kemudian bagian Supplier mencetak surat jalan untuk
melakukan pengiriman barang yang dikirimkan ke gudang material
PT. Primarindo – Bandung. Bagian Gudang akan menghitung dan
memeriksa bahan baku dalam hal jumlah sesuai dengan surat jalan
dari Supplier, bila telah sesuai petugas penerima akan mengotorisasi
bahwa barang telah diterima sesuai dengan surat jalan. Lalu
perusahaan akan menerima copy dari surat jalan sebagai tanda terima.
Selanjutnya bahan baku dikirimkan ke Quality Control untuk
memeriksa kualitas barang, yaitu sebagai berikut:
- Bila kualitas sesuai dengan pesanan, QC akan memberikan QC
PASS ke Bagian Gudang
- Bila kualitas tidak sesuai QC akan memberitahukan ke Bagian
Gudang, selanjutnya akan diteruskan ke Bagian Pembelian untuk
menghubungi Supplier melalui telepon agar mengganti material
sesuai dengan kualitas yang di order.
65
- Material yang telah diberikan tanda QC PASS diberitahukan ke
Bagian Gudang, Bagian Gudang akan mengupdate jumlah stok
pada sistem, lalu diteruskan kembali ke Bagian Pembelian untuk
menyatukan surat jalan dan purchase order yang akan diteruskan
ke Bagian Keuangan untuk proses pencatatan dan pembayaran
sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati.
b. Proses Penjualan
Proses bisnis pada penjualan PT. Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk yaitu dimana pelanggan datang, lalu melakukan
pembelian barang kemudian SPG/SPB (Sales Promotion Girl/Boy)
Tomkins akan mengecek ketersediaan barang yang ingin dibeli. Bila
tersedia maka Pelanggan akan menuju ke kasir dan melakukan proses
transaksi. Bagian Kasir akan membuat dan mencetak sales order
untuk Pelanggan agar pelanggan dapat melakukan pembayaran. Sales
order akan di cetak menjadi dua rangkap, satu untuk Pelanggan dan
satu untuk disimpan perusahaan.
Bila barang tidak tersedia, maka SPG/SPB (Sales Promotion
Girl/Boy) Tomkins akan melaporkan stok yang tidak tersedia beserta
laporan stok harian counter yang diawasinya ke bagian Sales di kantor
Primarindo - Jakarta.
Lalu setelah menerima laporan, bagian Sales akan melihat
ketersediaan stok sepatu di gudang Tomkins melalui sistem stok yang
telah ada.
Apabila stok masih ada, Sales akan meminta otorisasi dari
Bagian Marketing untuk pengiriman barang melalui permintaan
secara sistem yang disebut dengan delivery order. Delivery Order
tersebut akan dikirimkan secara sistem online ke gudang di
Primarindo - Bandung, setelah itu pegawai dari Bagian Gudang akan
mempersiapkan barang-barang yang diminta delivery order. Bila telah
lengkap, Pegawai Gudang akan mencetak delivery order yang secara
otomatis juga akan mencetak surat jalan. Delivery order akan di
66
otorisasi secara sistem ke persediaan barang jadi, dan persediaan
barang di tiap Store.
Setelah semua disiapkan, maka barang akan segera dikirimkan
ke Store sesuai dengan alamat pada surat jalan. Apabila Store sudah
menerima barang, maka delivery order tersebut akan diarsipkan
sebagai bukti.
c. Proses Distribusi Barang
Proses bisnis pada distribusi barang PT. Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk yaitu dimana pegawai dari Bagian gudang setelah
mempersiapkan surat delivery order dan surat jalan menghubungi
perusahaan transportasi untuk mengkonfirmasi permintaan
pengiriman kemudian Bagian Transportasi akan mengecek
permintaan pengiriman apakah sesuai dengan delivery order, jika
sesuai barang akan dikirimkan sesuai alamat Store pada delivery
order.
Dalam hal ini Tomkins sudah bekerja sama dengan pusat
distribusi dari Matahari Departement Store yang dinamakan DCMDS
(Distribution Centre Matahari Dept. Store). Semua hasil produksi
sepatu Tomkins yang telah diambil dari gudang Primarindo akan
dikirimkan terlebih dahulu ke pusat gudang DCMDS di Balaraja-
Tanggerang, setelah itu akan dilanjutkan pendistribusiannya ke Store
sesuai alamat di DO. Pada setiap minggunya DCMDS akan
melaporkan melalui e-mail yang isinya berupa laporan pengiriman ke
setiap Store yang dilakukan oleh Sales.
Apabila barang telah sampai di Store, SPG/SPB akan
memeriksa kelengkapan jumlah pengiriman, bila sesuai akan
membuat tanda terima sebagai bukti bahwa sepatu Tomkins sudah
diterima ke Bagian Finance beserta hasil penjualannya. Bila tidak
sesuai, maka SPG/SPB akan mebuat surat bahwa barang tidak sesuai
dengan pesanan ke DCMDS.
67
3.2.4 Concept Of Operation Diagram
Concept of Operations Diagram adalah penggambaran grafis
bagaimana fungsi dari perusahaan, baik secara keseluruhan, atau dalam area
tertentu saja.
Gambar 3.3 Conops Diagram PT.PrimarindoAsia Infrastructure, Tbk
68
3.3 Product & Services
3.3.1 Business Plan
3.3.1.1 Business Overview
PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk yang merupakan produsen
sepatu dengan merek TOMKIN’S, berkantor pusat di Gedung Dana
Pensiun, Bank Mandiri Lantai 3A, Jalan Tanjung Karang, No. 3-4 A,
Jakarta. Adapun produksinya beralamat di Jl. Raya Ranca Bolang No.
98, Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini melakukan
kegiatan penjualan sepatu dengan adanya order dari Customer yang
datang secara langsung ke toko, dan laporan stok diterima Sales pusat.
Saat ini, PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk tidak melakukan
promosi melalui website tetapi hanya dengan brosur-brosur yang
tersedia di setiap counter.
3.3.1.2 Executive Team Profile
Tugas dan kewajiban eksekutif adalah:
1) Komisaris
- Menetapkan tujuan, sasaran dan kebijakan mutu yang telah
ditetapkan.
- Mengawasi realisasi dari tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
- Memberikan penjelasan menyangkut keadaan pasar untuk
dapat merencanakan kegiatan yang akan dilakukan perusahaan
sehingga perusahaan dapat mencapai hasil yang optimal.
- Memberikan pengarahan menyangkut hubungan antara
perusahaan dan lingkungan masyarakat sekitar.
- Melakukan pengawasan menyangkut kepentingan
pengamanan perusahaan.
2) Direktur
- Memimpin perusahaan dengan membawa perusahaan tetap
pada tujuan yang telah ditetapkan
- Menerbitkan kebijakan-kebijakan baru untuk perusahaan
69
- Menetapkan dan mengawasi tugas dari kepala bagian dan
karyawan
- Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
- Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja
perusahaan
3.3.1.3 Relationship of Business Activities to Strategic Goals
Hubungan yang baik dengan pemegang saham, Customer dan
Supplier bahan jenis dan baku sebagai pendukung produksi.
3.3.1.4 Organization Structure
Gambar 3.4 Struktur Organisasi PT.Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk
Tugas dan kewajiban dari setiap bagian yang ada pada struktur
organisasi pada gambar 3.4 sebagai berikut:
1. Divisi Produksi
- Membuat perencanaan produksi
- Membuat kegiatan pabrikasi
- Mengevaluasi kinerja kerja produksi, pemeliharaan dan
perawatan mesin-mesin yang menunjang proses produksi
- Bertanggung Jawab atas seluruh proses produksi dan
kualitas dari hasil produksi
70
2. Divisi Keungan & Akutansi
- Membuat perencanaan keungan
- Mengawasi realisasi, pengumpulan, pengolahan data
sehingga menghasilkan laporan keungan yang berguna
bagi manajemen dalam mengendalikan kegiatan
perusahaan dan pengambilan keputusan.
- Mencatat aliran uang yang keluar dan masuk
- Memberikan laporan keuangan kepada direktur
3. Divisi Pengembangan & Desain
- Membuat contoh sepatu untuk produksi dan
memperbaharui model-model sepatu sehinggan up to date
dan dapat bersaing dengan kompetitor dan tetap unggul.
4. Divisi SDM & Umum
- Melakukan pencarian dan penyediaan Sumber Daya
Manusia, administrasi data karyawan, pengembangan
kualitas suber daya manusia.
- Memelihara gedung dan peralatan, menjaga keamanan,
memelihara kendaraan, melayani kerumah tanggaan, dan
mengurus ijin-ijin perusahaan.
5. Divisi Pemasaran
- Mempromosikan dan memasarkan dan mendistribusikan
produk serta menyiapkan material yang berhubungan
dengan Supplier.
3.3.1.5 Market Outlook and Competitive Strategy
• Pangsa pasar perusahaan untuk perusahaan industri sepatu
cukup menjamin karena masyarakat sekarang tidak hanya melihat
sepatu sebagai suatu kebutuhan, tetapi merupakan sarana untuk
memenuhi kebutuhan fashion yang menjadi trend masa kini.
• Perusahaan yang bergerak pada bidang industri sepatu cukup
71
banyak, belum lagi kompetitor dari luar namun hal itu dijadikan
motivasi untuk menjadi perusahaan industri sepatu terbaik di
Indonesia, dengan berusaha meningkatkan kualitas sepatu, kualitas
bahan baku, kualitas pelayanan, dan menjalin hubungan baik dengan
para pemegang saham, Supplier dan juga Pelanggan.
3.3.1.6 Business Cycle
Gambar 3.5 Business Cycles
Siklus bisnis perusahaan ini dimulai dari:
1. Membuat visi dan misi yang menjadi acuan dari jalannya
perusahaan.
2. Memberikan ketentuan serta menetapkannya kebijakan dan
strategi bisnis perusahaan.
3. Pembelian bahan baku sepatu ke Supplier.
4. Melayani permintaan pembuatan sepatu.
5. Perencanaan pembuatan sepatu dan produksi.
6. Mendistribusikan sepatu ke Counter dan Store.
7. Melayani penjualan sepatu pada Counter dan Store.
8. Mengawasi setiap transaksi di perusahaan sesuai dengan tugas dan
wewenangnya.
72
9. Membuat laporan pertanggung jawaban yang ditujukan kepada
Direktur Perusahaan baik bulanan maupun tahunan.
10. Direktur dibantu dengan manager perusahaan menganalisa dan
memantau kondisi perusahaan mulai dari kinerja karyawan,
keadaan pasar, serta proses bisnis perusahaan yang kemudian akan
dievaluasi untuk menentukan kebijakan dan strategi baru.
3.3.1.7 Capitalization Summary
- Produksi Sepatu
- Penjualan Sepatu
3.3.1.8 Financial Strategy
Membuat budgeting dari setiap pengeluaran yang akan
dikeluarkan perusahaan dan melakukan pencatatan dari setiap
transaksi yang dikeluarkan perusahaan. Lalu melakukan penghitungan
dari kerugian atau keuntungan yang diperoleh perusahaan untuk
menjadi bahan pertimbangan pengeluaran berikutnya, agar dana yang
dikeluarkan perusahaan berdasarkan kebutuhan yang benar-benar
bermanfaat bagi perusahaan.
Melakukan pengecekan rutin dari setiap barang yang keluar
dengan jumlah yang seharusnya diperoleh agar tidak terjadi kerugian
atau pengeluaran dana yang tak terduga.
3.3.1.9 Current Financial Status Summary
Pendapatan perusahaan diperoleh dari penjualan sepatu ekspor
dan lokal. Dan bergantung dari banyaknya jalur distribusi, semakin
banyak perluasan jalur distribusi yang dilakukan, semakin banyak
pula kesempatan mendapatkan penjualan sesuai dengan target.
3.3.1.10 Business Partnership and Alliances
- PT. Golden Lestari
- PT. Woori Korindo Sucurities Ind.
- PT. Usaha Bersama Secutiries
73
3.3.2 Swim Lane Process Diagram
Pada gambar berikut menggambarkan aktivitas / proses bisnis yang sedang berjalan di dalam perusahaan.
Gambar 3.6 Swimlane Process Pembelian Bahan Baku
74
Bagian Kasir
Pelanggan
Store
Bagian
Transportasi
Bagian Gudang
Marketing
Sales Jakarta
SPG/SPB
Gambar 3.7 Swimlane Process Penjualan
75
Gambar 3.8 Swimlane Process Distribusi
76
3.3.3 Business Process/Service Model
Teknik permodelan untuk menjelaskan apa masukan, kontrol, hasil dan
mekanisme dalam sebuah langkah proses yang ditunjukan dengan
Business Process Model. Berikut adalah Gambar 3.9 mengenai Business
Process Model dalam sistem berjalan.
Gambar 3.9 Business Process/Service Model
Berikut ini adalah penjelasan business process dari gambar 3.9
berdasarkan inputs, controls, outputs, dan mechanisms:
1. Proses penjualan (A0)
- Input : Laporan stok harian
- Controls : Menerima penjualan
- Outputs : Stok tersedia & delivery order
- Mechanisms : Sales
2. Proses pengiriman(A1)
- Input : Delivery order
- Controls : Melakukan pengiriman
- Outputs : Surat jalan
- Mechanisms : Bagian transportasi
3. Proses perencanaan produksi (A2)
- Input : Production order
- Controls : Melakukan perencanaan produksi
77
- Outputs : Job order
- Mechanisms : Bagian PPIC
4. Proses pembelian bahan baku (A3)
- Input : Laporan kebutuhan bahan baku
- Controls : Melakukan pembelian bahan baku
- Outputs : Bahan baku
- Mechanisms : Bagian Pembelian
5. Proses pembayaran bahan baku (A4)
- Input : Purchase order bahan baku
- Controls : Melakukan pembayaran ke Supplier
- Outputs : Invoice
- Mechanisms : Finance Manager
3.3.4 Business Process/Product Matrix
Business activity & product matrix memetakan siklus hidup dari produk
penghasil pendapatan pada berbagai lini bisnis keseluruhan perusahaan.
Matriks ini menyoroti siapa pelaku proses bisnis dan produk, serta
luasnya rantai pasokan.
Tabel 3.4 Business Process/Product Matrix
Sales Manager
Penjualan
Bagian
Gudang
Bagian
Pembelian
Marketing Financ
e
Business Product
Penjualan
Sepatu
S MP BGdg DPem M F
S = SalesMP = Manager Penjualan BGdg = Bagian Gudang DPem = Bagian
Pembelian M = Marketing F = Finance
78
3.3.5 Use Case Narrative & Diagram
3.3.5.1 Use Case Narrative
Merupakan deskripsi dari usecase diagram. Berikut penjelasanya:
1. Use Case : Membuat laporan kebutuhan bahan baku
Actor : Bagian PPIC
Description : Bagian PPIC membuat laporan kebutuhan
bahan baku yang akan di olah oleh Bagian Pembelian untuk
menghubungi Supplier bahan baku.
2. Use Case : Membuat Purchase Order
Actor : Bagian Pembelian
Description : Bagian Pembelian membuat dan mencetak
purchase order yang ditandatangani oleh Manager Pembelian dan
Bagian PPIC
3. Use Case : Mengupdate Jumlah Stok
Actor : Bagian Gudang
Description :Bagian Gudang akan menghitung dan
memeriksa bahan baku dalam hal jumlah sesuai dengan surat
jalan dari Supplier, bila telah sesuai petugas penerima akan
mengotorisasi bahwa barang telah diterima sesuai dengan surat
jalan.
4. Use Case : Membuat Laporan Penjualan
Actor : Bagian Keuangan
Description : Bagian Keuangan melakukan pencatatan dan
pembayaran sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati
kemudian membuat laporan penjualan pada setiap bulan.
5. Use Case : Membuat Sales order
Actor : Kasir
Description : Kasir membuat dan mencetak sales order
untuk pelanggan agar pelanggan dapat melakukan pembayaran.
6. Use Case : Mengecek Stok Sepatu
Actor : Bagian Sales
Description : Bagian Sales akan melihat ketersediaan stok
sepatu di gudang melalui sistem stok yang ada
79
7. Use Case : Membuat laporan stok harian
Actor : SPG/SPB
Description : SPG/SPB melakukan pengecekan kemudian
membuat laporan stok harian dari counter yang di jaganya.
8. Use Case : Membuat Delivery order
Actor : Bagian Sales
Description : Apabila stok masih ada maka Salesakan
melakukan pengiriman dengan membuat delivery order terlebih
dahulu
9. Use Case : Membuat laporan pengiriman
Actor : Manager DCMDS
Description : Pada setiap minggunya Manager DCMDS
akan melaporkan melalui e-mail yang isinya berupa laporan
pengiriman ke setiap Store.
10. Use Case : Membuat surat jalan
Actor : Bagian Gudang
Description : Bagian membuat surat jalan dan kemudian
menghubungi Bagian Transportasi untuk dilakukan pengiriman
sesuai alamat Store di delivery order
80
3.3.5.2 Use Case Diagram
Use Case Diagram menggambarkan hubungan antara bagian dan
interaksi dari proses bisnis awal sampai proses bisnis akhir. Berikut ini
adalah gambar yang menjelaskan hubungan aktor dan objek secara
berurutan.
81
Gambar 3.10 Usecase Diagram
82
3.4 Data & Information
3.4.1 Object State Transition Diagram
Berikut adalah gambar 3.11 yang menjelaskan State Transition Diagram
menggunakan notasi dari UML untuk menunjukkan bagaimana siklus
hidup dari objek data secara spesifik:
83
Gambar 3.11 Object State-Transition Diagram
3.4.2 Logical Data Model
Logical model digunakan untuk menggambarkan struktur dan hubungan
satu sama lain dari perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan
Class Diagram.
84
Gambar 3.12 Logical Data Model
85
3.4.3 Activity Entity Matrix (CRUD)
Activity/Entity Matrix dikembangkan dengan memetakan entitas data
yang dipengaruhi oleh garis yang berhubungan dengan kegiatan bisnis.
Activity/Entity Matrix ini sering juga disebut dengan CRUD Matrix
karena mengidentifikasi jenis dasar transformasi yang dilakukan pada
data melalui proses bisnis.
Tabel 3.5 Activity/Entity Matrix
Entity
Activity
Ba
gia
n P
PIC
Ba
gia
n
Pe
mbe
lian
Ba
gia
n G
uda
ng
Ba
gia
n
Ke
uang
an
Ba
gia
n K
asi
r
Ba
gia
n S
ale
s
SP
G?
SP
B
Ma
nage
r D
CM
S
Membuat Laporan Kebutuhan Bahan
Baku
C
Membuat Purchase Order C
Mengupdate jumlah stok U
Membuat Laporan Penjualan C
Membuat Sales Order C
Mengecek Stok Sepatu R
Membuat Laporan Stok Harian C
Membuat Delivery Order C
Membuat Laporan Pengiriman C
Membuat Surat Jalan C
Pada tabel diatas menjelaskan apa saja jenis transformasi (create, read,
update, dan delete) dari masing-masing entitas yang berkaitan dengan
kegiatan bisnis yang ada pada PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk
dengan menjelaskan hubungan antara kegiatan dengan entitas yang ada,
yaitu:
1. Bagian PPIC Membuat Laporan Kebutuhan Bahan Baku (C).
2. Bagian Pembelian Membuat Purchase Order(C).
86
3. Bagian Gudang mengupdate jumlah stok (U).
4. Bagian Keuangan Membuat Laporan Penjualan (C).
5. Bagian Kasir Membuat Sales Order (C).
6. Bagian Sales Mengecek Stok Sepatu (R).
7. SPG/SPB Membuat Laporan Stok Harian (C).
8. Bagian Sales Membuat Delivery Order (C).
9. Manager DCMDS Membuat Laporan Pengiriman (C).
10. Bagian Gudang Membuat Surat Jalan (C).
3.4.4 Data Dictionary/Object Library
Tabel 3.6 Data Dictionary
1. Delivery order
FIELD NAME DATA
TYPE
FIELD
LENGTH
KEY CAPTION SAMPLE
No_DO TEXT 6 PK Nomer Surat Delivey
Order
DO0001
ID_Sepatu TEXT 6 FK Identitas Sepatu SE0001
ID_Warehouse TEXT 6 FK Identitas Warehouse WH0015
Tanggal_Surat DATE Tanggal Surat
Delivery
10/11/2013
Kode_Customer TEXT 6 Kode Pelanggan CU0005
Kode_Salesman TEXT 6 Kode Salesman SA0006
Nama_Sepatu TEXT 20 Nama Sepatu Samba
Warna_Sepatu TEXT 10 Warna Sepatu Hitam
Ukuran NUMBER 2 Ukuran Sepatu 38
Total_QTY NUMBER 5 Total Quantiy 11
Harga NUMBER 10 Harga Sepatu 200.000
87
2. Surat jalan
FIELD NAME DATA
TYPE
FIELD
LENGTH
KEY CAPTION SAMPLE
No_Surat_Jalan TEXT 6 PK Nomer Surat jalan SU0002
No _DO TEXT 6 FK Nomer Surat Delivey
Order
DO0001
No_Transport TEXT 6 FK Nomer Transport TR0008
Nama_Pemilik TEXT 20 Nama Pemilik Escada
Nama_Counter TEXT 20 Nama Counter Matahari
Citraland
3. Sepatu
FIELD NAME DATA
TYPE
FIELD
LENGTH
KEY CAPTION SAMPLE
ID_Sepatu TEXT 6 PK Identitas Sepatu SE0001
ID_Bahan_Baku TEXT 6 FK Identitas Bahan
Baku
BB0007
Warna TEXT 10 Warna Sepatu Putih
Ukuran NUMBER 2 Ukuran Sepatu 37
Jenis_Sepatu TEXT 15 Jenis Sepatu Sepatu Lari
Gender TEXT 6 Gender Sepatu Wanita
4. Bahan Baku
FIELD NAME DATA
TYPE
FIELD
LENGTH
KEY CAPTION SAMPLE
ID_Bahan_Baku TEXT 6 PK Identitas Bahan
Baku
BB0007
Nama_Bahan_B
aku
TEXT 20 Nama Bahan Baku Sol Sepatu
Kategori_Bahan
_Baku
TEXT 20 Kategori Bahan
Baku
Bahan Baku
Jadi
88
Jumlah_Stok NUMBER 5 Jumlah Stok Bahan
Baku
1000
5. Purchase order
FIELD NAME DATA
TYPE
FIELD
LENGTH
KEY CAPTION SAMPLE
ID_Purchase
_Order
TEXT 6 PK Identitas Purchase
Order
PU007
ID_Supplier TEXT 6 FK Identitas Suplier SU009
ID_Bahan_Baku TEXT 6 FK Identitas Bahan
Baku
BB0007
Tanggal_Surat DATE Tanggal Surat
Purchase Order
11/11/2013
Material_Descri
ption
TEXT 20 Material Description Sol
Warna TEXT 10 Warna Material Coklat
Unit NUMBER 2 Unit 1
QTY NUMBER 5 Quantity 4
Unit_Price NUMBER 10 Harga perunit 350.000
Total NUMBER 10 Total harga 1.000.000
6. Supplier
FIELD NAME DATA
TYPE
FIELD
LENGTH
KEY CAPTION SAMPLE
ID_Supplier TEXT 6 PK Identitas Suplier SU009
Nama TEXT 20 Nama Suplier Paulina
Alamat TEXT 50 Alamat Suplier Jl. Kebon
Jeruk Raya
No.20
No_Telp NUMBER 12 Nomer Telpon
Supplier
08567809010
89
7. Warehouse
FIELD NAME DATA
TYPE
FIELD
LENGTH
KEY CAPTION SAMPLE
ID_Warehouse TEXT 6 PK Identitas Warehouse WH0015
Nama_Owner TEXT 20 Nama Owner Shinta
Lokasi TEXT 50 Lokasi Warehouse Pondok Indah
Mall
Jenis_Cabang TEXT 10 Jenis Cabang Counter
8. Transport
FIELD NAME DATA
TYPE
FIELD
LENGTH
KEY CAPTION SAMPLE
No_Transport TEXT 6 PK Nomer Transport TR0021
Nama_Pengemu
di
TEXT 20 Nama Pengemudi Udin
No_Polisi TEXT 10 No Polisi Mobil B 1234 ASD
Jenis TEXT 20 Jenis Transport Mobil pick-up
90
3.5 System & Applications
3.5.1 System Comunication Diagram
System Communication Diagram adalah teknis bagaimana data di
komunikasikan antar sistem pada keseluruhan bagaimana perusahaan dan
spesifikasi mengenai tautan dan jaringan
Gambar 3.13 System Communication Diagram
91
3.5.2 System Data Flow Diagram
Sistem Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran data input dan
output yang terjadi selama proses bisnis PT. Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk Bandung yang digambarkan pada gambar 3.14.
Gambar 3.14 Data Flow Diagram
92
3.6 Technology & Infrastructure
3.6.1 Network Connectivity Diagram
Gambar 3.15 Network Connectivity Diagram
3.7 Security
3.7.1 Security and Privacy Plan
Perencanaan sistem keamanan pada PT. Primarindo Asia Infrastructure,
Tbk menjelaskan bagaimana program keamanan yang berlaku dihasilkan
di seluruh perusahaan. Berikut Security and Privacy Descriptions pada
PT.PrimarindoAsia Infrastructure, Tbk yang mencakup empat dimensi
keamanan: keamanan data dan fisik.
1. Data Security
Karena data merupakan elemen terpenting dalam proses bisnis
perusahaan. Untuk menjaga keamanan data penting seperti data
pelanggan, data pemasok, data stok barang, keuangan dan lainnya,
PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk menggunakan antivirus yang
dapat melindungi data dari virus yang dapat menyebabkan kehilangan
data. Dan untuk data dalam bentuk kertas disimpan dalam lemari
dokumen yang akan diambil sesuai keperluan dan oleh orang yang
berkepentingan saja.
93
2. Physical Security
PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk mempekerjakan beberapa
satpam yang di ambil dari outsourcing dan pegawai tetap dalam
menjaga perusahaan dan keamanan fasilitas fisik lainnya secara 24
jam, yang dipekerjakan secara shift. Pada setiap tamu yang datang
diharuskan melaporkan ke bagian Security dan akan diberikan kartu
visitor untuk dikenakan selama berada di area PT. Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk.
Sejauh ini perusahaan tidak memiliki rencana ke depan mengenai
masalah keamanan data perusahaan dan penanggulangan ketika terjadi
bencana sehingga ketika masalah atau bencana terjadi, perusahaan tidak
memiliki persiapan dalam menghadapinya
3.8 Standard
3.8.1 Technology Forecast
Teknologi Forecast mendokumentasikan perubahan yang diharapkan
pada masa depan yang nantinya mungkin terjadi. Namun gambar di
bawah ini menginformasikan teknologi apa saja yang digunakan oleh PT.
Primarindo Asia Infrastructure, Tbk.
Tabel 3.7 Current Technology Forecast PT. Primarindo Asia Infrastructure,
Tbk.
Technology Forecast
Forecast Area Short Term (12
Bulan)
Mid Term (12-24
Bulan)
Long Term (2-3
Tahun)
Software
Operating System
Windelivery
orderws XP
Professional (5.1,
Build 2006)
Update Update
Office Microsoft Office Update Update
94
2007
Anti Virus Avira, Smadav Avira, Smadav Avira, Smadav
Hardware
Desktop PC
Komputer dengan
Processor Pentium
Core 2 Duo
2.0Ghz, Ram 2014
Mb, VGA Internal
256Mb, Dvd-RW
LG, Harddisk
Western Digital
500GB, Monitor
LED Samsung 19
Inch
Mengganti bagian
yang rusak
Mengganti bagian
yang rusak
Laptop Acer Aspire 4935 Mengganti bagian
yang rusak
Mengganti bagian
yang rusak
Printer
HP laserjet
P1006,Epson LX-
300
Tidak ada Tidak ada
Scanner Cannon Tidak ada Tidak ada
3.9 Workforce
3.9.1 Workforce Plan
Workforce menyediakan gambaran bagaimana perusahaan dalam
mengelola sumber daya manusia atau tenaga kerja yang ada di dalam
perusahaan.Di dalam workforce plan sendiri terdiri dari strategi untuk
memperkerjakan, dan pengembangan untuk tenaga profesional untuk
eksekutif, managemen dan tingkat karyawan dalam perusahaan.
Mencari informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan :
1. Meningkatkan kemampuan manajemen dalam hal kepemimpinan
2. Meningkatkan kemampuan manajemen dalam mengontrol kegiatan
operasional perusahaan.
95
Beberapa strategi yang harus ditingkatkan pada level karyawan adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kedisiplinan dalam hal ketepatan waktu (jam kerja).
2. Meningkatkan jaringan kerja (network) untuk dapat membangun
bisnis.
Proses dalam perekrutan karyawan baru dilakukan oleh manager
perusahaan yang mewawancarai calon karyawan langsung. Setelah sesuai
dengan kriteria karyawan perusahaan yang dibutuhkan maka akan
langsung bekerja serta diberikan pelatihan kerja untuk dapat melakukan
tugas dan tanggung jawab.
- Workforce Plan Outline
Syarat tenaga kerja yang di ajukan antara lain:
a.Karyawan:
Pendidikan min. D3 dan memiliki pengalaman yang baik di bidang
divisi nya
b.Manager:
Pendidikan min. S1 dan memiliki pengalaman yang baik di bagian
manager
- Management Level Competencies
Untuk dapat menaikan jenjang jabatan, PT. Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk akan melakukan penilaian kerja pada tiap akhir
tahun. Dimana pelaporan tersebut akan dilanjukan ke bagian Direksi
untuk pertimbangan kenaikan jabatan. Penilaian yang dilakukan
berdasarkan poin-poin sebagai berikut:
a. KPI
b. Kinerja yang baik
c. Absensi
96
3.9.2 Organization Chart
Gambar 3.16 Organization Chart