bab 3 analisis kebutuhan sistem - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-1-00374-mnsi...
TRANSCRIPT
BAB 3
ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Latar Belakang Perusahaan
PT Wahana Alam Raya ( WR ) merupakan perusahaan jasa yang berbentuk
agent properti. Perusahaan ini telah berpindah lokasi sebanyak 2 kali, awalnya
perusahaan ini berlokasi di Ruko Tekstil mangga dua blok C1 no 28 - 29. Sekarang
PT Wahana Alam Raya berlokasi di Ruko Tekstil mangga dua blok D1 no 1. PT
Wahana Alam Raya didirikan pada tahun 2001 dengan akta pendirian yang dibuat
oleh notaris Umar Saili, S.H. pada tanggal 1 Oktober 2001 dengan status perseroan
terbatas.
Sejak berdirinya hingga sekarang, PT Wahana Alam Raya telah banyak
mendapat project untuk memasarkan kios, apartemen, ruko di beberapa mal dan trade
center di Jakarta. Beberapa Mal dan Trade center yang pernah di pegang oleh PT
Wahana Alam Raya adalah Pusat Grosir Cililitan ( PGC ), ITC Cempaka mas,
Bekasi Mal, POINS. Saat ini PT Wahana Alam raya sedang mendapat Project di
Season City / Latumenten City, karena adanya project tersebut maka PT Wahana
Alam Raya membuka cabang di Season City.
Pembukaan cabang bertujuan agar pelangan dapat langsung bertransaksi di
proyek tersebut tanpa harus ke kantor pusat untuk melakukan transaksi, serta dapat
memberikan perkembangan baru tentang keadaan property yang sedang berjalan.
PT.Wahana Alam Raya bergerak dalam bidang pemasaran property dan
77
memberikan jasa konsultasi bagi developer mengenai tata letak kios yang baik serta
memberikan masukan kepada divisi yang terkait dalam pemasaran property.Dalam
memasarkan property, PT.Wahana Alam Raya selalu mengutamakan kepuasan dari
konsumen baik dari segi informasi dan juga dari segi pelayanan.
Pelayanan yang diberikan oleh PT.Wahana Alam Raya meliputi penjualan
property dan memberikan jasa purna jual yang baik serta pelayanan sewa – menyewa
property.
78
3.1.2 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 struktur organisasi
RUPS
Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur
II Tumbuh dan
Finance & Accounting Supervisor
Internal Affair Kepala Bagian Personalia &
General Affair
Marketing Manager
Sales Adm Manager
Admin Commision
Staff Finance
Staff Accounting
Admin Personalia
Marketing Executive
Sales Counter
79
3.1.3 Tugas dan Wewenang
Tugas dan wewenang dari masing – masing jabatan :
Dewan Komisaris :
• Mengawasi pekerjaan direktur utama dalam menjalankan
perusahaan.
• Meminta keterangan mengenai berbagai hal pada direktur
utama bila dibutuhkan.
• Menentukan dan mengatur strategi guna mencapai tujuan
perusahaan.
• Mengawasi jalannnya kegiatan perusahaan agar tidak
menyimpang dari tujuan dan kebijakan perusahaan.
• Menentukan tugas, wewenang, dan tanggung jawab direksi.
• Mengangkat dan memberhentikan direksi.
Direktur Utama :
• Bertanggung jawab terhadap perusahaan yang dipimpinnya.
• Dalam tugasnya dibantu oleh direktur.
Direktur :
• Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya perusahaan.
• Memberikan pekerjaan kepada general manager serta
mengawasi kegiatan – kegiatan yang ada di perusahaan.
• Sebagai koordinator dan bertanggung jawab terhadap kerja
general manager.
80
• Mengontrol semua kegiatan operasional perusahaan.
General Manager :
• Mengarahkan dan mengawasi pekerjaan semua kepala bagian
sesuai dengan kebijakan – kebijakan dari pimpinan
perusahaan.
• Memeriksa dan menandatangani laporan – laporan dari masing
– masing kepala bagian seperti laporan penerimaan dan
pengeluaran komisi, laporan keuangan, bukti penerimaan dan
pengeluaran kas atau bank.
• Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas masing –
masing bagian atau departemen.
• Mengkoordinasi semua informasi dan menganalisa bersama –
sama dengan kepala bagian terkait.
• Mengusulkan dan menentukan kebijakan yang
menguntungkan bagi perusahaan ke kepala bagian yang
terkait.
• Membantu menyelesaikan klaim yang timbul, baik dengan
pihak ekstern dan intern.
• Menghitung dan membagikan gaji, tunjangan atau bonus
untuk staf setiap bulan.
• Menerima dan mempertimbangkan usulan dari bawahan yang
bermanfaat bagi kelancaran kerja perusahaan.
• Memberikan saran dan usulan kepada pimpinan untuk
81
kelancaran tugas dan kemajuan perusahaan.
• Meningkatkan efisiensi dan produktivitas, melakukan
pembinaan terhadap bawahan.
• Melakukan tugas – tugas lain yang diberikan atasan.
Finance and Accounting Supervisor:
• Membuat laporan keuangan.Crosscek giro atau voucher yang
dibuka cashier.
• Cross cek voucher dan jurnal yang di input MYOB atau
laporan kas atau bank in/out yang di buat cashier.
• Cross cek laporan pajak (rincian pajak masukan atau keluaran,
potongan PPh21, 23, dan PPn).
• Mengawasi pekerjaan accounting staff (jurnal, pajak, kas atau
bank).
• Cross cek data data komisi baik penerimaan maupun
pengeluaran komisi.
Staff Finance:
• Menyiapkan giro-giro yang diperlukan untuk pembayaran
terhadap tagihan - tagihan yang outstanding.
• Membuat laporan harian kas.
• Membuat jurnal pada voucher kas.
• Membuat laporan harian bank.
• Melakukan arsip voucher dan bukti (bon-bon) kas.
82
• Melakukan arsip voucher dan bukti (bon-bon) bank.
• Membuat rekonsiliasi bank.
• Membuat voucher atas transaksi yang dilakukan setiap
harinya.
• Menyiapkan bukti-bukti (bon-bon) yang diperlukan sebagai
lampiran dalam pengeluaran kas dan bank.
• Membuat laporan tagihan-tagihan yang outstanding.
• Melakukan bayaran terhadap atas tagihan yang datang.
• Meminta tanda tangan direktur utama dan direktur.
• Pergi ke agen untuk mengambil uang kas pembayaran komisi.
• Pergi ke bank mengambil uang kas untuk melakukan
pembayaran ke pihak ketiga.
• Menyiapkan uang makan office boy/girl.
• Menyiapkan gaji bulanan office boy/girl, marketing.
• Menelepon orang untuk mengambil giro-giro yang sudah
disiapkan.
• Membantu melakukan penagihan.
• Mengecek tagihan telpon WR.
Staff Accounting :
• Input jurnal kas kecil untuk WR.
• Input jurnal pengeluaran dan penerimaan kas bank.
• Membuat rekap pelaporan penerimaan komisi.
• Membuat form faktur pajak untuk penagihan jasa penjualan.
83
• Membuat laporan ledger pajak dari rekening pajak.
• Membuat rekap laporan biaya operasional kendaraan
karyawan WR.
• Input pengeluaran komisi untuk laporan unit penjualan per
proyek.
• Input penerimaan komisi untuk laporan unit penjualan per
proyek.
• Membuat rekap PPh 23 komisi sales untuk laporan pajak.
• Melakukan arsip voucher dan bukti (bon-bon) kas kecil.
• Melakukan arsip voucher dan bukti (bon-bon) bank.
• Membuat rekap ppn masukan untuk laporan pajak.
• Membuat rekap ppn keluaran untuk laporan pajak.
• Membuat rekap pengeluaran dan penerimaan komisi per bank.
• Membuat rekap bukti potong pph 23 dari developer ke agen.
• Melakukan pendistribusian untuk laporan pajak kepada pihak
berwenang.
• Follow up kepada pihak developer untuk pengambilan bukti
potong PPh 23 atas penerimaaan komisi.
• Membuat surat kuasa yang berhubungan dengan pajak dan
lain-lainnya.
• Membantu membuat rekap biaya tagihan.
• Follow up ke pihak agen untuk mengambil bukti potongnya
atas pengeluaran komisi.
84
Sales Administration:
• Membuat surat penawaran terhadap pada big tenant.
• Menangani penerimaan pembayaran konsumen dan membuat
tanda terima sementara.
• Melakukan follow up terhadap konsumen atas kelengkapan
data konsumen.
• Melakukan penagihan terhadap semua konsumen untuk
proyek yang di tangani oleh administrasi.
• Melakukan up date terhadap master gambar proyek.
• Mengarsip semua harga price list mulai dari yang paling awal
sampai yang terbaru (bila ada revisi atau kenaikan harga).
• Membuat laporan penjualan harian.
• Membuat laporan penjualan bulanan.
• Membuat laporan penjualan global yang status
pembayarannya harus selalu di up date setiap bulan.
• Membuat laporan pembatalan unit.
• Membuat rekapitulasi laporan penjualan per sales.
• Melakukan pendistribusian atas TOP (turn of payment), FKP (
form kondisi pembayaran), FPB ( form pindah blok atau unit),
FRH ( Form perubahan harga), SP (surat pesanan) konsumen
kepada masing marketingnya.
• Mengarsip semua dokumen yang berhubungan dengan
transaksi jual beli kios antar konsumen dengan semua
marketing.
85
• Membuat notulen meeting atas keputusan hasil meeting untuk
setiap permasalahan yang dihadapi tiap project yang di
tangani.
• Menginput ulang seluruh laporan penjualan global per proyek
yang di tangani ke dalam program komputer admin sales WR
• Membuat laporan penjualan global untuk seluruh proyek yang
ada di WR.
• Maintenance atas program penjualan untuk seluruh project
baik admin sales dan admin komisi..
• Menginput data peralihan kios dan reschedule pembayaran.
• Mendistribusikan surat pemesanan kios dari developer ke agen
dan sales.
• Membantu menyelesaikan adminitrasi.
Admin Commission
• Membuat laporan pengeluaran komisi bulanan.
• Membuat laporan pemasukan komisi bulanan.
• Mambuat laporan penjualan global yang status
pembayarannya harus selalu di up date setiap bulannya.
• Membuat laporan komisi penjualan global.
• Membuat laporan penagihan komisi penjualan global yang
sudah jatuh tempo.
• Menginput laporan pengeluaran komisi per proyek ke dalam
program komputer admin commission WR.
86
• Menginput laporan pemasukan komisi per proyek ke dalam
program komputer admin commission WR.
• Membuat MOU untuk agen.
• Membantu follow up penagihan komisi ke developer.
• Membuat form rekap komisi.
• Membuat laporan status komisi developer.
• Merekap operasional WR .
• Membuat laporan keuangan untuk WR.
• Merekap rekening WR.
• Mengumpulkan data untuk pengeluaran komisi ke sales.
Kepala Bagian Personalia dan General Affair
• Menetapkan landasan untuk recruitment, mutasi, promosi dan
pembinaan karyawan, dengan tujuan menciptakan sumber
daya manusia yang potensial.
• Mengadakan proses recruitment karyawan dengan baik dan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
• Menandatangani surat perjanjian dalam masa percobaan untuk
tenaga kerja baru.
• Menyetujui surat keterangan pada karyawan atau staf sesuai
dengan kebutuhan sesuai dengan instruksi kepala cabang.
• Memberikan surat teguran atau peringatan kepada karyawan
atau staf yang melanggar peraturan atau ketentuan peraturan
perusahaan yang berlaku.
87
• Mengetahui semua surat – surat perjanjian, permohonan cuti
dan lain – lain.
• Memeriksa absensi dan rekap absensi yang dibuat oleh
administrasi personalia.
• Membina kerja sama dengan pihak luar yang berhubungan
dengan kegiatan personalia perusahaan.
• Mengatasi dan menyelesaikan semua kejadian yang bersifat
insidentil.
• Menyimpan dan menjaga kerahasiaan data – data karyawan
yang dimiliki.
• Meningkatkan efisiensi kerja dan produktivitas,
mengendalikan lingkungan kerja dan melakukan pembinaan
terhadap bawahan.
• Menyampaikan hal – hal yang perlu diketahui seperti
kebijakan dan komunikasi kepada bawahan.
Internal Affair
• Mengurus dan merawat fisik ruangan kantor.
• Mengurus dan merawat peralatan kantor.
• Bantu mengkoordinir pengiriman undangan – undangan acara
proyek ke kurir.
• Melaksanakan tugas – tugas lain yang diperintahkan oleh
atasan.
88
Marketing Manager
• Menyusun rencana kebijakan, strategi pemasaran dan
penjualan sesuai dengan kebijakan yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan.
• Melakukan pengawasan terhadap penjualan dan memperbaiki
sistem agar lebih baik.
• Mencari ide pemasaran yang baru.
Sales Counter
• Menginformasikan ke pelanggan untuk harga dan stok barang.
• Membuat pesanan surat ke pelanggan.
• Pembatalan surat pesanan pelanggan.
Marketing Executive
• Melakukan kanvas di tempat yang sudah ditentukan marketing
manager.
• Membagikan flier proyek saat kanvas.
• Menjelaskan rincian proyek pada calon – calon pembeli.
• Mendata jumlah flier yang dibagikan selama kanvas untuk
bagian admin.
• Menyerahkan kartu nama kepada bagian sales counter maupun
administrasi dari calon – calon pembeli potensial (toko - toko)
yang diperoleh selama kanvas.
89
Adminstrasi Personalia
• Membuat rekap absensi.
• Menyiapkan perhitungan upah lembur untuk diseraahkan ke
bagian finance.
• Mengumpulkan data-data karyawan yang bekerja dalam
perusahaan.
• Membuat surat perjanjian dalam masa percobaan untuk tenaga
kerja baru.
• Membuat surat keterangan pada karyawan atau staf sesuai
dengan kebutuhan sesuai dengan instruksi kepala personalia.
• Membuat semua surat perjanjian, permohonan cuti dan lain-
lain.
• Menyusun kebijakan dan komunikasi yang di tetapkan oleh
kepala personalia untuk disosialisasikan kepada seluruh
karyawan.
3.1.4 Prosedur Pemasaran Yang Sedang Berlangsung
Proses pemasaran PT. Wahana Alam Raya dimulai dari General Manager
yang dimana General Manager memberikan keterangan mengenai property yang
akan dipasarkan, baik lokasi dan harganya selain itu General Manager juga
memberikan saran-saran dan strategi dalam memasarkan property yang sedang
dipasarkan. Lalu proses pemasaran berlanjut kepada bagian promosi yang dimana
mereka akan membuat flyer serta atribut lainnya untuk mempromosi product
knowledge dari property yang dipasarkan untuk dapat memberikan informasi yang
90
jauh lebih tepat kepada calon konsumen yang diberikan oleh marketing executive
dan sales counternya. setelah menerima flyer selanjutnya marketing executive akan
membagikan flyer kepada calon konsumen, agar konsumen mengetahui property
yang sedang dipasarkan saat ini. Setelah itu tugas pemasaran berlanjut kepada sales
counter apabila ada calon konsumen yang datang kekantor maka sales counter wajib
untuk menyapa dan memberikan pelayanan kepada konsumen yang menanyakan
tentang property yang sedang dipasarkan. Sales counter akan menanyakan tentang
nomer telepon konsumen yang nanti nya akan di telepon kembali untuk menanyakan
kabar dan minat tentang property yang ada dan juga berfungsi sebagai database.
3.2.1 Framing The Market Oppurtinity
Step 1. Investigate Opportunity in an Existing or New Value System (Mencari
peluang pada sistem yang sedang berjalan)
Peluang – peluang yang terdapat didalam system yang berjalan adalah :
• Adanya perkembangan property yang semakin pesat
Saat ini perkembangan property yang ada di Indonesia semakin berkembang, dengan
seiring pembangunan property yang semakin pesat yang dilakukan oleh developer
Agung Podomoro Group, Agung Sedayu, Jakarta sinar intertrade dan lainnya.
• Adanya cara pemasaran yang berbeda dengan perusahaan jasa pemasaran lain
Cara pemasaran yang dilakukan oleh PT.Wahana Alam Raya adalah selain membuka
cabang pada lokasi property yang sedang dipasarkan, PT Wahana Alam Raya akan
menghubungi database konsumen mereka, selain itu PT.Wahana Alam Raya
mempunyai cara untuk menyakinkan konsumen yang berbeda dengan perusahaan
91
jasa pemasaran property lainnya
• Adanya program pemerintah untuk membangun rusunami
Dengan adanya program tersebut maka tingkat kebutuhan akan jasa pemasaran
semakin meningkat, hal itu menjadi peluang bagi PT.Wahana Alam Raya.
• Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk
Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia, maka kebutuhan akan
property baik rumah tinggal, apartemen, ruko serta trade mall semakin pesat terlebih
lagi pada sisi rumah tinggal, karena rumah tinggal merupakan kebutuhan primer bagi
setiap manusia.
Step 2. Identify Unmet or Underserved Needs (Mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan yang belum terpenuhi)
Pada umumnya jasa pemasaran property lain tidak memberikan keterangan
yang tepat pada calon konsumen dan tidak memberikan sales after service yang baik
kepada konsumen yang telah membeli property yang ada. Oleh karena itu
PT.Wahana Alam Raya menawarkan peluang yang berbeda kepada setiap calon
konsumen dan memberikan kemudahan – kemudahan dalam pembayaran maupun
dalam menunjukkan tempat yang strategis.selain itu juga PT.Wahana Alam Raya
memasarkan property yang jelas, strategis dan pasti untung.
Perusahaan ini juga memberikan informasi terkini dan ter – up to date tentang
property yang sedang ramai (booming) melalui berbagai media dimana salah satunya
melalui media internet yang dimana sedang dikembangkan saat ini.
Dimana system yang sedang berjalan :
Konsumen yang ingin mengetahui property yang sedang saat ini dipasarkan dapat
92
langsung ke kantor PT.Wahana Alam Raya di ruko tekstil mangga dua no 30 atau
dapat melalui telepon. Konsumen yang datang langsung ke kantor, akan langsung
dilayani oleh receptionist yang akan dipanggilkan sales counter yang bertugas untuk
menjelaskan property yang sedang dipasarkan. Setelah mendapatkan penjelasan,
konsumen akan menentukan property yang diinginkan dengan mengisi data
konsumen dan unit yang diinginkan serta menandatangani form konfirmasi unit
tersebut. Sales counter akan membawa form konfirmasi unit tersebut kepada bagian
administrasi yang selanjutnya akan di input ke dalam komputer. Konsumen
membayarkan tanda jadi ( booking fee ) ke kasir dan menerima tanda terima
sementara yang dimana akan ditukarkan kembali sebulan kemudian dengan tanda
terima bermaterai. Setelah melakukan pembayaran, konsumen menerima jadwal
pembayaran ( time of payment ) dan souvenir dari property
yang di pilih. Setiap perkembangan akan diberitahukan kepada konsumen yang
bersangkutan. Apabila konsumen belum berminat atau belum mendapat property
yang diinginkan maka konsumen akan mengisi form data konsumen yang dimana
form tersebut akan di input sebagai database konsumen.
Kebutuhan – kebutuhan yang belum ditemukan ( unmet ) antara lain :
• Informasi tentang property yang dipasarkan kurang lengkap
Property yang dipasarkan melalui flyer dan brosur terkadang kurang lengkap.
Konsumen menginginkan informasi secara lengkap dan jelas tentang property
yang sedang dipasarkan sehingga akan mempermudah konsumen untuk memilih
property yang diinginkan.
• Pelayanan 24 jam dalam sehari
93
Selama ini konsumen hanya bisa dilayani oleh perusahaan pada jam kerja dan
janji temu saja, sedangkan diluar jam kerja atau janji temu tidak bisa sehingga
konsumen yang tidak mempunyai waktu untuk menghubungi perusahaan pada
jam kerja ataupun membuat appointment untuk mendapatkan informasi tentang
property yang ada dengan lebih detail
• Waktu yang telah dimiliki konsumen untuk melihat property yang dipasarkan
terbatas
Sebagian dari konsumen merupakan orang – orang yang bekerja dan sibuk
dengan pekerjaannya, sehingga mereka tidak mempunyai waktu yang cukup
untuk mendapatkan penjelasan yang cukup tentang property yang diinginkan.
Para konsumen menginginkan kemudahan informasi yang lengkap dan detail
tentang property yang diinginkan tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu.
Step 3. Determine Target Customer Segmen
Segmentasi konsumen pada bidang jasa property hanya dibagi kedalam 3 bagian
yaitu:
- Pedagang
Pedagang yang dapat membeli property adalah pedagang yang ingin
membuka cabang baru dan ingin memperluas pangsa pasar.
- Investor
Investor biasanya menginginkan investasi mereka mengalami kenaikan
dan yang pasti menguntungkan.
- Businessmen
94
Mereka adalah pengusaha yang ingin memperkuat brand image mereka
dengan membeli property yang ada cthnya : bakso lapangan tembak senayan,
rice bowl, solaria dan lain nya.
- Orang tua
Mereka adalah orang yang ingin membelikan property untuk dirinya dan
juga untuk anak – anaknya contoh mereka membelikan apartemen yang
dekat dengan tempat kuliah anaknya.
Step 4. Assess Resource Requirements to Deliver the Offering
Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat diketegorikan menjadi 3 jenis antara
lain :
• Customer Facing
PT.Wahana Alam Raya merupakan agent pemasaran yang sudah cukup
dikenal oleh banyak orang di Jakarta maupun dikalangan investor sebagai tenaga
pemasar yang handal, terpercaya dan memberikan sales after service yang sangat
baik.
Dalam memasarkan property yang dipercayakan kepada PT.Wahana Alam
Raya, perusahaan ini sudah memperlengkapi para karyawannya dengan training –
training dan juga product knowledge yang cukup sehingga mereka dapat lebih
kreatif dalam memasarkan property yang ada sehingga mempunyai kelebihan
untuk menyakinkan konsumen terhadap property yang ditawarkan.
Luas jaringan usaha PT.Wahana Alam Raya masih menitikberatkan pada
pasar Jakarta, namun cukup banyak konsumen yang berasal dari luar kota dan
luar negeri.
95
PT.Wahana Alam Raya terus melakukan pengembangan dan peningkatan
pelayanan sehingga citra PT.Wahana Alam Raya dapat terus dipertahankan dan
terus ditingkatkan.
• Internal
Sumber daya internal yang dimiliki oleh perusahaan terdiri dari :
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan asset yang sangat penting bagi perusahaan.
Segala usaha atau kegiatan apapun yang dilakukan oleh perusahaan tidak akan
berhasil atau tidak dapat berjalan dengan baik, jika tanpa adanya sumber daya
manusia yang handal. Keinginan perusahaan untuk menjadi yang terbaik
tentunya didukung oleh sumber daya manusia yang handal, terampil, dan kreatif.
Dimana sumber daya manusia yang dimaksud meliputi :
Marketing
Bagian pemasaran terdiri dari manajer pemasaran dan beberapa staf
bagian pemasaran seperti marketing executive, sales counter, sales
manager, supervisor dan staf-staf pendukung lainnya. Bagian pemasaran
mendukung kegiatan operasional perusahaan dalam kegiatan penjualan
yang bertugas mengatur hal-hal yang berhubungan dengan penjualan.
General Manager pemasaran membawahi sales counter, sales manager,
promotion, supervisor untuk membimbing mereka dalam hal-hal yang
berhubungan dengan pelanggan dalam mempromosikan dan memasarkan
produk dan layanan sehingga mereka lebih memahami kebutuhan
pelanggan.
Promotion
96
Bagian promosi terdiri dari beberapa staf bagian promosi. Bagian ini
mengatur semua acara yang akan dilaksanakan oleh perusahaan pada
event-event tertentu, misalnya pada saat natal, dan dalam pembuatan
selebaran dan spanduk serta mengatur promosi baik media cetak dan
elektronik.
Bagian promosi memerlukan orang-orang yang kreatif dan inovatif dalam
memberikan ide-ide dan masukan dalam melaksanakan kegiatan promosi.
Bagian ini memberikan mendesain flyer, spanduk, brosur, pamflet,
layanan, dan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh perusahaan.
2. Teknologi
Sistem yang berjalan diperusahaan belum seluruhnya terkomputerasi dengan
baik, dimana data – data konsumen, jadwal pembayaran konsumen, jadwal
pembayaran komisi, namun data – data keuangan, seperti pembayaran belum
terkomputerasi dengan baik, dimana perusahaan masih menggunakan bon dan
kwitansi.
Perusahaan belum memanfaatkan teknologi komunikasi secara maksimal,
seperti penggunaan email. Perusahaan melakukan komunikasi dengan pelanggan
dan developer melalui telepon dan faksimili, atau dengan face to face. Selain itu,
perusahaan belum menggunakan sistem basis data untuk menyimpan data-data
perusahaan.
Step 5. Assess Competitive, Technological, and Financial Attractiveness of
Opportunity
97
Gambar 3.2. Direct and Inderect Competitor
Teknologi dan keuangan yang mendukung perkembangan peluang kompetitor dibagi
menjadi 2 tipe :
- Direct Competitor yang merupakan pesaing langsung perusahaan
- Indirect Competitor yang merupakan pesaing tidak langsung perusahaan.
Perusahaan – perusahaan yang menjadi direct competitor ( pesaing langsung ) bagi
PT.Wahana Alam Raya adalah
- ERA property
- ACP property
Rentenir
Property
Indirect Competitor
Negoisasi pembayaran
dan harga jual Pengisian data ,tanda
tangan&pembayaran
Menjelaskan property yg dipasarkan
Ray White
ACE property
MP propertyACP property
Century Era property
Direct Competitor
In h
ouse
98
- Raywhite
- Century
- MP property
- ACE property
Perusahaan – perusahaan tersebut menjadi direct competitor ( pesaing utama ) karena
alasan – alasan berikut ini :
- mereka bergerak dalam bidang usaha yang sama yaitu pemasaran
property.
- mereka juga menawarkan pelayanan yang sama yaitu memasarkan
property
- mereka memiliki target konsumen yang sama dengan PT.Wahana
Alam Raya yaitu investor dan pedagang
Perusahaan-perusahaan yang menjadi Indirect Competitor (pesaing tidak langsung)
bagi PT.Wahana Alam Raya adalah downline dan marketing developer.
Downline dan Marketing developer menjadi Indirect Competitor bagi PT.Wahana
Alam Raya karena alasan-alasan berikut :
- Downline dapat memasarkan property yang ada dengan syarat
perorangan tersebut telah membeli unit pada property yang
diinginkan.
- Downline tidak mempunyai target penjualan dan bonus.
- Downline tidak memberikan sales after service
- Downline tidak fokus dalam penjualan
- Downline tidak terikat pada aturan perusahaan
- Marketing developer mempunyai batasan tertentu dalam negosiasi
99
pembayaran
- Marketing developer tidak memiliki keputusan dalam menentukan
besar – kecilnya diskon
- Marketing developer terikat pada batasan-batasan wewenang
perusahaan
- Marketing developer memiliki target penjualan dan jika marketing
tersebut tidak mencapai target yang di tentukan maka marketing
tersebut akan diberhentikan secara sepihak
Technology Vulnerability
Dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan, PT.Wahana Alam Raya
memanfaatkan teknologi-teknologi sebagai berikut :
Printer
PT.Wahana Alam Raya memiliki beberapa printer yang digunakan untuk operasional
perusahaan dan untuk membuat draft media promosi untuk setiap property yang
dipasarkan
Computer
PT.Wahana Alam Raya menggunakan Computer untuk menginput data karyawan,
data konsumen, perhitungan penjualan, perhitungan komisi, pembuatan jadwal
pembayaran, serta pencatatan operasional perusahaan
Telepon
PT.Wahana Alam Raya menggunakan Telepon untuk berkomunikasi dengan calon
konsumen, konsumen yang telah membeli dan rekanan bisnis.
Kalkulator
100
Seluruh karyawan PT. Wahana Alam Raya mempunyai kalkulator yang mempunyai
berfungsi sebagai alat bantu perhitungan terkecuali office boy
LCD Tv
LCD Tv berfungsi sebagai alat Bantu dalam penampilan property - property yang
dipasarkan oleh PT Wahana Alam Raya. Adapun di pergunakan saat property yang
di pasarkan mengadakan promo iklan di channel-channel televisi yang ada.
Dvd Player
Dvd player berfungsi sebagai alat untuk memutarkan slide – slide foto dan animasi
dari masing – masing property.
Projector
Projector yang dimiliki oleh PT.Wahana Alam Raya ini digunakan pada saat meeting
dan presentasi profile perusahaan dan promo – promo lainnya dan digunakan juga
pada saat pameran property.
Scanner
Scanner yang dimiliki PT.Wahana Alam Raya terhubung dengan computer, dimana
scanner digunakan untuk men – scan gambar – gambar property yang
ada serta juga product knowledge.
Kamera
Kamera digunakan untuk melakukan pemotretan lokasi property yang dipasarkan dan
progressnya.
Cd
Cd digunakan sebagai media penyimpanan data dan juga sebagai media untuk
mempromosikan property yang dipasarkan.
Faksimili
101
PT.Wahana Alam Raya menggunakan faksimili yang terhubung dengan telepon yang
dimiliki oleh perusahaan untuk menerima kiriman informasi dari rekan bisnis
perusahaan.
Teknologi-teknologi diatas yang digunakan oleh perusahaan memberikan
keuntungan bagi perkembangan usaha PT.Wahana Alam Raya. Teknologi-teknologi
tersebut sangat membantu kegiatan operasional perusahaan.
Step 6. Keputusan GO/no-GO
Competitive Technical Magnitude Interaction Likely rate Technological Market Level of
Vulnerability Vulnerability of Unmet between of growth Vulnerability size profitability
Need segments
Gambar 3.3. Keputusan GO/NO GO
Berdasarkan gambar tersebut, PT.Wahana Alam Raya memiliki beberapa faktor
positif antara lain dapat mengetahui pesaing langsung dan pesaing tidak langsung
perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama, memenuhi kebutuhan
Positif factor
Neutral factor
Negative factor
-----------------------------------------------------------------------------------------------
102
pelanggan yang tidak disediakan oleh perusahaan lain, interaksi antara segmen
pelanggan, pangsa pasar luas dan berkembang, dan keuntungan yang mengalami
peningkatan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini layak untuk
mengembangkan e-marketing (GO).
3.2.2. Formulating the Marketing Strategy
3.2.2.1. Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT.Wahana Alam Raya :
“ Menjadi tenaga pemasar yang ternama dan terpercaya”
Misi PT.Wahana Alam Raya :
“Memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh konsumen PT Wahana Alam
Raya serta memilih lokasi yang pasti dapat memberikan keuntungan bagi
konsumen”.
3.2.2.2. Tujuan Perusahaan
Tujuan PT.Wahana Alam Raya dalam usahanya adalah untuk memberikan jasa
pemasaran property yang handal, dapat dipercaya oleh para konsumennya dan
mempunyai nilai lebih dari yang ditawarkan perusahaan lainnya dengan berusaha
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen sesuai dengan perkembangan
teknologi.
3.2.2.3. Strategi Perusahaan
Pemasaran menjadi salah satu tonggak utama bagi keberhasilan perusahaan hal ini
menyebabkan strategi pemasaran yang tepat menjadi fokus utama di dalam tiap
103
perusahaan.
Pada PT.Wahana Alam Raya strategi pemasaran yang berlangsung dilakukan
dengan 3 cara utama yaitu :
• Pemasaran Melalui Pameran
Dalam strategi ini PT.Wahana Alam Raya mengikuti event developer yang
memasarkan property dengan mengadakan pameran-pameran di pusat-pusat
perbelanjaan, kampus,dll. Jenis pemasaran ini pada umumnya sering
dilakukan dan pameran ini pada umumnya dilakukan apabila developer
mengadakan event tersebut.
• Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
Strategi ini dilakukan dengan cara mengirimkan marketing - marketing dari
pihak PT.Wahana Alam Raya untuk bergerak secara aktif ke tempat-tempat
yang dianggap potensial untuk memberikan flyer ataupun brosur kepada
setiap orang yang dirasa potensial.
• Pemasaran dengan Referensi
Strategi pemasaran ini memanfaatkan hubungan baik antara perusahaan
dengan para konsumen yang ada.
Strategi ini mengutamakan bantuan dari pihak konsumen tersebut untuk turut
mempromosikan property yang dipasarkan PT.Wahana Alam Raya kepada
rekan-rekannya agar mereka juga menjadi tertarik untuk membeli property
dari PT.Wahana Alam Raya.
Pemanfaatan word of mouth semacam ini menjadi salah satu alat pemasaran
yang efektif karena budaya masyarakat Indonesia yang cenderung percaya
atas rekomendasi teman-temannya yang terpercaya.
104
• Pemasaran melalui Media Cetak
Untuk menunjang keberhasilan strategi marketing ini maka PT.Wahana Alam
Raya juga secara berkala memanfaatkan media-media cetak yang ada untuk
menampilkan produk yang ditawarkan. Dengan cara ini diharapkan
masyarakat luas akan semakin mengenal keberadaan PT.Wahana Alam Raya
dan property yang dipasarkan
3.2.2.4. Internet Marketing Strategy Bricks and Mortar
3.2.2.4.1. Strategy for BAMs Moving Online
Change in Segmentation Characteristics Due to Internet
No Yes
Gambar 3.4. Brick and Mortar Segmentation Scenarios
Sumber : Mohammed (2003,p108)
Segmentasi yang dipergunakan oleh PT.Wahana Alam Raya adalah Market
Expansion karena karakteristik segmen pasar pada saat online dan karakteristik
segmen pasar pada saat offline tetap sama tapi ukuran segmen pasar berubah.
Karakteristik segmen pasar yang dimaksud adalah bahwa walaupun setelah
perusahaan menggunakan internet, perusahaan tetap ingin mencapai dan membagi
Market
Expansion
Reclassified Expansion
No Change
Market
Reclassification
Yes
No
Changes in Size of Market
Segments
105
segmentasi pasar seperti sebelum menggunakan internet yaitu pedagang, investor,
bussiness man, orang tua.
Sedangkan ukuran segmentasi pasar yang dimaksud adalah bahwa pada saat
perusahaan menggunakan internet, maka akan ada saluran pemasaran yang baru
karena konsumen yang tidak bisa datang ke perusahaan dapat melihat property yang
dipasarkan perusahaan dan melakukan pemesanan property melalui fasilitas internet
sehingga ukuran pasar menjadi bertambah, sehingga dengan adanya internet, ukuran
pasar perusahaan bertambah namun segmentasi konsumen tidak berubah, sehingga
segmentasi konsumen pada PT.Wahana Alam Raya sebelum dan setelah
menggunakan internet tidak mengalami perubahan.
BRICKS-and-MORTAR TARGETING SCENARIOS
Customer Similarity Same Customer Different Customers
Blanket Targeting
New Opportunity Targeting
Beachhead Targeting Bleed-Over Targeting
Gambar 3.5. Bricks and Mortar Targeting Scenarios
Focus of
Effort
Portion of a Segment
Entire Segmen
106
3.2.2.4.2 Targetting for BAMs Moving Online
Analisis Targeting yang dipergunakan PT.Wahana Alam Raya adalah Blanket
Targeting karena setelah menggunakan internet, target pasar perusahaan tetap tidak
berubah yaitu siapa saja yang memiliki budget menengah ke atas namun, secara
geografis yaitu ukuran pasar mangalami perubahan karena dengan menggunakan
internet, perusahaan dapat memperluas pemasaran tanpa batasan wilayah.
3.2.2.4.3. Positioning for BAMs Moving Online
Customer Similarity
Same Customer Different Customer
Gambar 3.6 Bricks-and-Mortar Positioning Scenarios and Guidelines
Strategi positioning PT.Wahana Alam Raya adalah Blanket Positioning. Dimana
sistem pemasaran yang dilakukan melalui internet membantu meningkatkan
keuntungan ataupun menjaga keuntungan yang telah dicapai perusahaan selama ini.
Keuntungan yang diperoleh konsumen dengan menggunakan internet adalah
Konsumen dapat mengetahui dengan jelas dan lengkap akan setiap property
yang ditawarkan.
Konsumen dapat melihat perkembangan property yang dipesan.
Blanket
Positioning
New
Opportunity Positioning
Beachhead Positioning
Bleed-Over Positioning
Entire Segment
Portion Of a
Segment
Focus Of Effort
107
Konsumen dapat menyesuaikan budget yang tersedia dengan property yang
diinginkan
Konsumen dapat melakukan komunikasi kapan saja dan dimana saja dengan
perusahaan melalui internet sehingga bisa menghemat waktu.
Konsumen dapat memberikan kritik dan saran kepada perusahaan melalui
email agar kualitas produk perusahaan dapat menjadi lebih baik dimasa
mendatang.
Konsumen dapat mengetahui event – event yang ada di setiap property yang
sedang dipasarkan.
Konsumen juga mengetahui tempat pameran – pameran property yang sedang
berlangsung.
Dengan semua value yang diberikan PT.Wahana Alam Raya dalam strategi
pemasaran internet, PT.Wahana Alam Raya ingin menempatkan dirinya sebagai
tenaga pemasar atau bisa dikatakan sebagai agent property yang dapat memberikan
pelayanan yang memuaskan konsumennya, baik dalam hal berkomunikasi dan
memberikan informasi agar PT.Wahana Alam Raya memiliki konsumen yang setia
dan pangsa pasar yang lebih luas.
3.2.3. Designing the Customer Experience
PT.Wahana Alam Raya memiliki target pelanggan kalangan menengah ke
atas. Dengan memperhatikan target tersebut, maka situs perusahaan yang dibuat
harus berkesan eksklusif serta dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Situs tersebut
harus dapat memberikan tampilan yang menarik dan menampilkan property –
property yang sedang dipasarkan saat ini karena hal tersebut merupakan kekuatan
108
untuk menarik konsumen agar mereka dapat tetap loyal dengan situs tersebut.
Tampilan yang menarik tersebut dapat dilakukan dengan menampilkan nuansa
eksklusif dan elegan dengan tema yang menarik, kombinasi warna yang cocok,
sederhana dan tidak mencolok, bahasa yang digunakan mudah dimengerti, tersedia
fitur-fitur yang menarik, informasi yang ditampilkan jelas, lengkap dan uptodate,
serta kecepatan dalam mengakses website dan menjawab pertanyaan dari konsumen.
Ada tiga langkah dalam menciptakan customer experience, yaitu : Functionality
Intimacy, dan Evangelism.
Tabel 3.1. Tahapan Customer Experience
Functionality Intimacy
♦ Mudah digunakan ♦ Bahasa yang mudah
dimengerti ♦ Navigasi yang mudah ♦ Informasi yang uptodate ♦ Akses yang cepat ♦ Reliable ♦ Komunikasi yang
efektif ♦ Konsisten ♦ Kepercayaan pelayanan
pelanggan
♦ Isi (kontent) diorganisasikan sesuai dengan keinginan konsumen
♦ Kemudahan dalam mencari informasi dan dalam membooking
♦ Informasi tentang property - property dan event-event yang diadakan
♦ Akses yang efisien ♦ User dapat
mengetahui perkembangan dari property yang dibeli
♦ Adanya FAQ ♦ Adanya Contact us ♦ Adanya forum ♦ Setiap halaman
website selalu konsisten
♦ Adanya ”Alert Message” yang memberitahu bahwa pesan yang dikirim konsumen telah
109
3.2.3.1. Stage One : Functionality
1. Mudah Digunakan
Dalam pembuatan sebuah situ, situs yang dibuat harus mudah digunakan agar
user dapat menggunakan fungsi situs tersebut secara maksimal sebagaimana
mestinya.
2. Bahasa yang mudah dimengerti
Dalam pembuatan sebuah situs, harus dihindari penggunaan bahasa yang tidak
baku, seperti bahasa gaul, kata-kata yang disingkat, dan kata-kata yang tidak
Evangelism
♦ Level kebutuhan
personalisasi ♦ Nilai lebih
(Exceptional) ♦ Membawa pesan kepada
pasar ♦ Defends the Experience
diterima oleh perusahaan dan respon yang cepat dalam membalas email konsumen
♦ Email Newsletter ♦ User dapat melihat
property yang sedang dipasarkan dan dapat memilih property yang diinginkan.
♦ Sales after service ♦ Form customer ♦ Adanya form Tell
Your Friend agar user dapat memberitahu kepada yang lain tentang kelebihan perusahaan
♦ Adanya menu forum
dengan topik-topik yang menarik bagi pengguna
110
umum digunakan namun harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
agar informasi yang disampaikan dapat dimengerti dan diterima oleh konsumen
agar pengguna yang mengakses situs tersebut tidak kesulitan dalam memperoleh
informasi.
3. Navigasi yang mudah
Situs yang dibuat harus memiliki navigasi yang mudah agar pengguna dapat lebih
mudah mencari segala informasi yang berkaitan dengan website tersebut serta
agar pengguna dapat lebih mudah dalam melakukan pemesanan atau booking.
4. Informasi yang up to date
Website PT.Wahana Alam Raya selalu memberikan informasi yang up to date
tentang property yang ditawarkan perusahaan dan event-event yang diadakan oleh
perusahaan.
5. Akses yang cepat
Dalam pembuatan sebuah situs, kecepatan dalam mengakses sangatlah penting
karena dapat mempermudah pengguna untuk mencari informasi dan melakukan
pemesanan dalam waktu yang lebih singkat oleh karena itu perusahaan
mengurangi penggunaan animasi dan ukuran gambar yang ditampilkan tidak
terlalu besar agar pengguna dapat mengakses website tersebut dengan lebih cepat.
6. Reliable
Situs yang dibuat harus masuk akal, yaitu dapat diterima dan dimengerti oleh
pengguna.
111
3.2.3.2. Stage two : Intimacy
1. Komunikasi yang efektif
Dalam pembuatan sebuah situs, komunikasi antara perusahaan dengan pengguna
sangatlah penting sehingga komunikasi tersebut dapat berjalan dengan lancar.
Komunikasi pada website PT.Wahana Alam Raya terletak pada menu news,
online marketing dan menu FAQ, dimana pada online marketing konsumen dapat
menanyakan langsung tentang property lebih lanjut baik komplain, masukan,
menanyakan cara pembayaran serta dokumen – dokumen yang dibutuhkan pada
saat konsumen menentukan untuk membeli property. Pada menu FAQ, pengguna
dapat melihat seputar pertanyaan yang pada umumnya diajukan oleh pengguna
beserta jawabnya. Jika apa yang ingin ditanyakan oleh pengguna tidak terdapat
pada menu FAQ, pengguna dapat menanyakan hal tersebut pada perusahaan
melalui email yang telah tertera pada contact us.
2. Peletakkan menu yang konsisten
Dalam pembuatan sebuah situs, menu pada setiap halaman situs bagian atas harus
selalu konsisten, selain agar lebih enak dilihat namun juga dapat mempermudah
pengguna untuk dapat membuka halaman lain secara langsung tanpa harus balik
ke halaman utama.
3.Kepercayaan pelayanan konsumen
PT.Wahana Alam Raya selalu berupaya untuk mempertahankan kepercayaan
konsumen dengan menyediakan fasilitas alert messaging yang berfungsi untuk
memberitahu pengguna bahwa email yang dikirim oleh pengguna telah diterima
oleh perusahaan dan bahwa perusahaan akan menjawab pertanyaan pengguna
dalam waktu 1x24jam.
112
4. Level kebutuhan personalisasi
PT.Wahana Alam Raya selalu berupaya memenuhi kebutuhan personalisasi
pengguna dengan menyediakan simulasi pembayaran yang dimana konsumen
dapat memilih cara pembayaran yang diinginkan sesuai dengan peraturan
perusahaan.
Terdapat juga menu booking yang dimana user atau konsumen dapat mengatur
janji ketemu dengan marketing baik tanggal ketemuan, jam ketemuan dan juga
ada kolom keterangan yang dimana user akan mengisi untuk mengirim pesan
singkat misalnya penting atau ketemuan di mal. Dan setelah di submit akan
muncul message alert, marketing executive kami akan segera menghubungi anda
dan konsumen akan mencatat kode booking.
5. Nilai lebih (Exceptional)
Website PT.Wahana Alam Raya mempunyai nilai lebih seperti
- Adanya form konsumen.
- Adanya promosi-promosi yang menarik
- Sales after service
- Dapat mengatur janji temu dengan marketing executive
- Dapat menentukan cara pembayaran diinginkan tetapi tetap pada peraturan
perusahaan yang berlaku
3.2.3.3. Stage Three : Evangelism
1. Membawa pesan kepada pasar
Website PT.Wahana Alam Raya menyediakan fasilitas Tell Your Friend agar
pengguna dapat menyampaikan pesan tentang perusahaan kepada orang lain.
113
2. Defends the Experience
Website PT.Wahana Alam Raya menyediakan menu testimonial dimana
konsumen akan memberikan testimonial mengenai pelayanannya, kepuasan,
kelengkapan dan lain – lainnya sehingga dapat memberikan ketertarikan kepada
konsumen lainnya. Selain menu tersebut website ini juga menyediakan layanan
konsultasi dimana konsumen dapat menanyakan tentang hal seputar dunia
property baik tentang surat kepemilikan, solusi dari masalah property yang ada.
3.3.1. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis yang melihat tentang 2 (dua) lingkungan yang
sangat berpengaruh didalam perusahaan. Adapun ke 2 (dua) lingkungan tersebut
adalah lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan.
Lingkungan internal perusahaan meliputi potensi akan kekuatan dan kelemahan yang
ada didalam perusahaan. Sedangkan lingkungan eksternal perusahaan berkaitan
dengan potensi akan peluang dan ancaman yang ada bagi perusahaan.
Analisis ini dibutuhkan agar perusahaan dapat melihat dengan jelas tentang faktor
lingkungan yang sangat berpengaruh sehingga nantinya perusahaan dapat
menentukan strategi yang benar-benar optimal dan membawa dampak maksimal bagi
perusahaan.
Melalui analisis SWOT ini, perusahaan akan terbantu untuk lebih fokus dalam
memaksimalkan semua kekutan yang perusahaan miliki, meminimalkan kelemahan
yang ada, melihat dan membaca suatu peluang yang ada beserta dampaknya, serta
diharapkan agar perusahaan dapat mengantisipasi segala ancaman yang dapat
membawa dampak buruk bagi perusahaaan.
114
3.3.1.1. Lingkungan Internal
Dalam melakukan evaluasi factor internal data-data dikumpulkan dari hasil
wawancara dengan pimpinan PT.Wahana Alam Raya, kuisioner dan studi pustaka
didapat kekuatan dan kelemahan.
A. Evaluasi Kekuatan
Adapun faktor - faktor internal yang teridentifikasi sebagai keunggulan adalah
sebagai berikut :
• Sumber Daya Manusia
Perusahaan memiliki sumber daya yang baik, bersemangat, dan kreatif didalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing, khususnya bagian
marketing yang mengetahui dan menguasai segala informasi tentang property yang
dipasarkan perusahaan. Hal ini membuat perusahaan lebih mudah didalam
menjalankan program-program yang telah dibuat oleh perusahaan.
Hubungan yang tercipta antara karyawan didalam perusahaan harmonis. Hal ini
membuat karyawan-karyawan dapat bekerja dengan lebih optimal.
Training, serta penugasan, tanggung jawab, dan wewenang yang jelas membuat tidak
terjadi kerancuan kerja antar karyawan. Hal ini secara langsung mempengaruhi
tingkat kecepatan sebuah pekerjaan terselesaikan dengan baik, cepat, efektif dan
efisien.
• Desicion maker
Perusahaan mempunyai kekuatan untuk menentukan penambahan diskon yang
diberikan kepada konsumen yang membeli property. Dengan kata lain perusahaan
ini dapat mengambil keputusan secara cepat apabila ada permintaan konsumen baik
115
diskon, cara pembayaran dan jangka waktu.
• Pelayanan sebagai prioritas perusahaan
Tujuan dari perusahaan adalah untuk memberikan kepuasan bagi konsumennya.
Faktor penting untuk mencapai tujuan tersebut yakni dengan memberikan pelayanan
yg maksimal bagi konsumennya. Pelayanan dilakukan terutama pada bagian
marketing dan sales counter, dimana bagian ini merupakan bagian dari perusahaan
yang berhubungan secara langsung dengan konsumen. Pelayanan yang diberikan
dimulai dari sapaan serta sambutan yang ramah saat konsumen datang ke kantor
PT.Wahana Alam Raya ataupun yang menelpon. Kemudian sales counter dengan
cepat dan tanggap memberikan menjelaskan mengenai property – property yang
dipasarkan PT.Wahana Alam Raya sampai akhirnya konsumen tersebut membuat
keputusan pembelian.
• Mempunyai kantor pada setiap property yang dipasarkan
Jadi perusahaan ini selalu mendapat tempat untuk standby dan untuk bertransaksi
langsung pada lokasi property tersebut. Setiap kantor yang ada, perusahaan selalu
menempatkan orang yang diberikan kepercayaan untuk memimpin team marketing
yang telah dipilih dan diberikan batasan dalam pemberian discount kepada
konsumen.
• Sebagai konsultan property
PT.Wahana Alam Raya seringkali dipercayakan untuk mengatur layout kios yang
ada pada property yang dipasarkan. Para developer juga sering menanyakan konsep
apa yang harus digunakan pada sebidang tanah yang akan mereka bangun.
B. Evaluasi Kelemahan ( Weakness ) Adapun factor-faktor internal yang teridentifikasi sebagai kelemahan adalah sebagai
116
berikut :
• Program komputer masih sederhana
Program yang digunakan masih sangat sederhana dan hanya digunakan pada
bagian back office saja yang dimana untuk melakukan pencatatan dan
memasukkan data baik calon konsumen ataupun konsumen tetap.
• Jangkauan pemasaran kurang luas
Pemasaran saat ini hanya dilakukan secara telepon, flyer, pembagian
brosur, fokus daerah – daerah yang potensial dengan pemasangan banner-
banner dan poster-poster. Pemasaran saat ini hanya berada di sekitar Jakarta
dan di pulau jawa, maka hanya sebatas itu saja orang dapat mengenal
perusahaan ini.
• Hubungan perusahaan dan pelanggan kurang
Saat ini PT. Wahana Alam Raya memiliki data konsumen hanya saja
data tersebut tidak lengkap sehingga untuk menjaga hubungan dengan
konsumen sangatlah terbatas, dan seringkali marketing tidak memberikan
data konsumen kepada perusahaan.
• Karyawan kantor sedikit sehingga tugas multitasking
Seorang karyawan dapat menjalankan secara sekaligus beberapa
fungsi dari perusahaan. Seperti bagian HRD yang juga membantu menangani
fungsi administrasi. Hal ini mengakibatkan banyaknya pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab satu orang sehingga pekerjaan tidak dapat
diselesaikan secara maksimal bila dibandingkan jika satu orang fokus pada
satu fungsi dalam organisasi.
• Turn over karyawan tinggi
117
Saat ini tenaga kerja diperusahaan mengalami turn over yang cukup tinggi
pada divisi marketing, hal ini disebabkan karena target penjualan yang harus
dicapai marketing.
Tabel 3.2.Hasil Kuisioner Penilaian Faktor Internal
Kekuatan Bobot S1 Sumber Daya Manusia 4 S2 Decision Maker 4 S3 Pelayanan menjadi prioritas perusahaan 4 S4 Mempunyai kantor pada setiap property yang dipasarkan 3 S5 Sebagai konsultan property 4 Kelemahan Bobot W1 Program komputer masih sederhana 1 W2 Jangkauan pemasaran kurang luas 1 W3 Hubungan perusahaan dan pelanggan kurang 1 W4 Karyawan kantor sedikit sehingga tugas multitasking 2 W5 Turn over karyawan tinggi 1
Sumber : PT.Wahana Alam Raya
Tabel 3.3.Penentuan Bobot Perbandingan Berpasangan Faktor Internal PT.Wahana
Alam Raya
No Pilihan Mana yang
lebih berpengaruh
a/b? Bobot
1 S1 Sumber Daya Manusia
b 4 S2 Decision Maker
2 S1 Sumber Daya Manusia
b 4 S3 Pelayanan menjadi prioritas perusahaan
3
S1 Sumber Daya Manusia
a 4 S4 Mempunyai kantor pada setiap property yang dipasarkan
4 S1 Sumber Daya Manusia
b 3 S5 Sebagai konsultan property
5 S1 Sumber Daya Manusia
a 3 W1 Program komputer masih sederhana
6 S1 Sumber Daya Manusia
a 2 W2 Jangkauan pemasaran kurang luas
7 S1 Sumber Daya Manusia
b 3 W3 Hubungan perusahaan dan pelanggan kurang
8 S1 Sumber Daya Manusia
b 2 W4 Karyawan kantor sedikit sehingga tugas multitasking
9 S1 Sumber Daya Manusia
a 3 W5 Turn over karyawan tinggi 10 S2 Decision Maker b 4
118
S3 Pelayanan menjadi prioritas perusahaan
11
S2 Decision Maker
a 4 S4 Mempunyai kantor pada setiap property yang dipasarkan
12 S2 Decision Maker
b 2 S5 Sebagai konsultan property
13 S2 Decision Maker
a 2 W1 Program komputer masih sederhana
14 S2 Decision Maker
b 3 W2 Jangkauan pemasaran kurang luas
15 S2 Decision Maker
a 2 W3 Hubungan perusahaan dan pelanggan kurang
16 S2 Decision Maker
a 2 W4 Karyawan kantor sedikit sehingga tugas multitasking
17 S2 Decision Maker
a 3 W5 Turn over karyawan tinggi
18
S3 Pelayanan menjadi prioritas perusahaan
b 3 S4 Mempunyai kantor pada setiap property yang dipasarkan
19 S3 Pelayanan menjadi prioritas perusahaan
b 4 S5 Sebagai konsultan property
20 S3 Pelayanan menjadi prioritas perusahaan
a 3 W1 Program komputer masih sederhana
21 S3 Pelayanan menjadi prioritas perusahaan
b 3 W2 Jangkauan pemasaran kurang luas
22 S3 Pelayanan menjadi prioritas perusahaan
b 3 W3 Hubungan perusahaan dan pelanggan kurang
23 S3 Pelayanan menjadi prioritas perusahaan
a 3 W4 Karyawan kantor sedikit sehingga tugas multitasking
24 S3 Pelayanan menjadi prioritas perusahaan
b 3 W5 Turn over karyawan tinggi
25 S4
Mempunyai kantor pada setiap property yang dipasarkan
a 2 S5 Sebagai konsultan property
26 S4
Mempunyai kantor pada setiap property yang dipasarkan
a 2 W1 Program komputer masih sederhana
27 S4
Mempunyai kantor pada setiap property yang dipasarkan
b 3 W2 Jangkauan pemasaran kurang luas
28 S4
Mempunyai kantor pada setiap property yang dipasarkan
b 3 W3 Hubungan perusahaan dan pelanggan kurang
29 S4
Mempunyai kantor pada setiap property yang dipasarkan
a 3 W4 Karyawan kantor sedikit sehingga tugas multitasking
30 S4
Mempunyai kantor pada setiap property yang dipasarkan
b 3 W5 Turn over karyawan tinggi
31 S5 Sebagai konsultan property
b 2 W1 Program komputer masih sederhana
119
32 S5 Sebagai konsultan property
b 2 W2 Jangkauan pemasaran kurang luas
33 S5 Sebagai konsultan property
a 3 W3 Hubungan perusahaan dan pelanggan kurang
34 S5 Sebagai konsultan property
a 3 W4 Karyawan kantor sedikit sehingga tugas multitasking
35 S5 Sebagai konsultan property
a 3 W5 Turn over karyawan tinggi
36 W1 Program komputer masih sederhana
a 4 W2 Jangkauan pemasaran kurang luas
37 W1 Program komputer masih sederhana
a 2 W3 Hubungan perusahaan dan pelanggan kurang
38 W1 Program komputer masih sederhana
a 2 W4 Karyawan kantor sedikit sehingga tugas multitasking
39 W1 Program komputer masih sederhana
a 2 W5 Turn over karyawan tinggi
40 W2 Jangkauan pemasaran kurang luas
a 3W3 Hubungan perusahaan dan pelanggan kurang
41 W2 Jangkauan pemasaran kurang luas
a 2 W4 Karyawan kantor sedikit sehingga tugas multitasking
42 W2 Jangkauan pemasaran kurang luas
b 3 W5 Turn over karyawan tinggi
43 W3 Hubungan perusahaan dan pelanggan kurang
b 3 W4 Karyawan kantor sedikit sehingga tugas multitasking
44 W3 Hubungan perusahaan dan pelanggan kurang
a 3 W5 Turn over karyawan tinggi
45 W4 Karyawan kantor sedikit sehingga tugas multitasking
a 2 W5 Turn over karyawan tinggi Sumber : hasil penelitian
Tabel 3.4. Internal Factors Analysis (IFAS)
Internal Factors Analysis (IFAS) Strength Bobot Rating Bobot*RatingSumber Daya Manusia 0.0934 4 0.373699 Decision Maker 0.1161 4 0.464372 Pelayanan menjadi prioritas perusahaan 0.1108 4 0.443125 Mempunyai kantor pada setiap property yang dipasarkan 0.0861 3 0.258396 Sebagai konsultan property 0.1294 4 0.517772 Sub Total (Strength) 2.057363 Weakness Bobot Rating Bobot*RatingProgram komputer masih sederhana 0.1079 1 0.107932 Jangkauan pemasaran kurang luas 0.1238 1 0.123776 Hubungan perusahaan dan pelanggan kurang 0.0874 1 0.087369 Karyawan kantor sedikit sehingga tugas multitasking 0.0664 2 0.132773 Turn over karyawan tinggi 0.0787 1 0.078662
120
Sub Total (Weakness) 0.530513 Total IFAS 1.00 2.587876
3.3.2.2. Lingkungan eksternal
A. Evaluasi peluang ( opportunity )
• Potensi pasar masih luas
Tingkat pertumbuhan penduduk di indonesia semakin tahun semakin
tinggi, kebutuhan akan property yang ada juga semakin meningkat dengan hal
tersebut membutuhkan tenaga pemasar yang ahli.
“Pada saat ini, menurut data di BKKBN, jumlah penduduk Indonesia telah
mencapai sekitar 220 juta orang. Tingkat pertumbuhannya sekitar 1,48% per
tahun dan tingkat kelahiran (TFR) sebesar 2,6.”
(Sumber : http://www.bkkbn.go.id/article_detail.php?aid=345, 28/10/08)
• Pertumbuhan property yang semakin pesat
Berikut ini kutipan yang diambil dari detik.com yang
menunjukkan betapa cepatnya laju pertumbuhan property di kawasan
Jakarta.
“Tak cukup dengan 60-an mal yang sudah ada, di Jakarta rencananya
akan beroperasi belasan mal lain. Dengan demikian, pada tahun 2008,
jumlah mal di Ibukota dapat mencapai 80 hingga 90 mal. Demikian
disebutkan Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Pengelolaan Pusat Belanja
Indonesia (APPBI) A Stefanus Ridwan S dalam seminar bertajuk
'Perkembangan Mal dan Pusat Perbelanjaan di DKI' di Hotel Borobudur,
121
Jl Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (29/11/2006).”
(Sumber:http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bul
an/11/tgl/29/time/130448/idnews/714103/idkanal/10, 18/11/08).
• Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha
Proses bisnis sekarang ini mengutamakan kecepatan. Makin cepat
konsumen terlayani , makin merasa puas konsumen tersebut. Dengan adanya hal
tersebut, para pengusaha dan teknisi berusaha mengembangkan berbagai
teknologi yang dapat mengotomatisasi pekerjaan agar dapat dikerjakan dengan
lebih cepat serta lebih akurat. Dengan penggunaan teknologi, dapat membantu
perusahaan untuk dapat melayani dan memuaskan konsumennya.
“Perubahan-perubahan lingkungan bisnis tersebut terjadi begitu cepat.
Keberadaan internet dan penggunaan teknologi informasi dalam bisnis telah
memangkas waktu dalam memperoleh informasi. Demikian pula informasi
mengenai kegiatan kompetitor bisnis juga lebih dapat diketahui secara dini.
Aplikasi-aplikasi seperti Bussiness Intellegence, Dashboard information system
dan aplikasi model Decision Support System telah menjadi kebutuhan dalam
membantu proses pengambilan keputusan.”
(Sumber:http://heru.wordpress.com/2006/11/14/karakteristik-spk-yang-
dinamis-untuk-lingkungan-bisnis-yang-dinamis, 18/11/08)
• Adanya teknik pemasaran yang tidak sama dengan tenaga pemasar lainnya
PT.Wahana Alam Raya mempunyai cara tersendiri dalam memasarkan
property, cara yang digunakan adalah menemukan suatu kelompok yang dimana
didalam kelompok terdapat calon – calon konsumen yang potensial.
122
• Turunnya harga saham
Dengan terjadinya penurunan harga saham yang signifikan, maka para
investor lebih cenderung untuk menginvestasikan dana mereka ke property.
Dengan hal tersebut peminatan terhadap property semakin tinggi dan diimbangi
oleh pembangunan – pembangunan property yang semakin bertumbuh juga.
B.Evaluasi Ancaman
• Masuknya pesaing – pesaing baru
Dengan pertumbuhan property yang semakin pesat, maka dibutuhkan tenaga
– tenaga pemasar yang cukup banyak. Maka beberapa orang yang dulunya
adalah sebagai downline, mulai memberanikan diri untuk membuat
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pemasaran. Yang dimana
diantara perusahaan baru juga terdapat orang – orang yang mempunyai
kemampuan dalam jasa pemasaran dan juga pernah bekerja pada perusahaan
pemasaran yang telah berdiri terlebih dahulu.
• Pembajakan marketing
Yang dimaksud adalah banyak perusahaan jasa pemasaran yang saling
membajak marketing – marketing yang potensial dengan arti mereka telah
mempunyai sejumlah konsumen yang potensial dan mempunyai track record
penjualan yang sangat bagus.
• Kenaikan suku bunga deposito bank
Dengan kenaikan suku bunga deposito bank membuat masyarakat cenderung
untuk menyimpan dana mereka dalam bentuk deposito bank ketimbang
membeli property yang belum dapat diprediksi keuntungannya.
123
• Pinjaman dana bank tidak cair
Saat ini para calon konsumen yang ingin membeli property dengan cara
penggunaan kredit bank itu akan mengalami kesulitan dalam hal pencairan
dana bank hal itu dikarenakan harga dollar mengalami kenaikan yang cukup
signifikan dengan hal tersebut maka pihak bank akan berusaha mendapatkan
dana untuk menjaga bank supaya tetap sehat.
• Hilangnya kepercayaan konsumen terhadap agent property
Saat ini kebanyakan konsumen mulai kehilangan kepercayaan mereka
terhadap perusahaan jasa pemasaran, ini disebabkan oleh banyaknya kasus
penipuan oleh marketing dari agent property yang dimana mereka mencari
peluang untuk mendapatkan keuntungan sesaat. Maka calon pembeli lebih
memilih marketing dari developer langsung.
Peluang Bobot O1 Potensi pasar masih luas 4 O2 Pertumbuhan property yang pesat 4 O3 Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha 3
O4 Adanya teknik pemasaran yang tidak sama dengan tenaga pemasar lainnya 3
O5 Turunnya harga saham 4
Table 3.5 oppurtunity
Ancaman / Threats Threats Bobot T1 Masuknya pesaing-pesaing baru 2 T2 Pembajakan marketing 4 T3 Kenaikan suku bunga deposito bank 3 T4 pinjaman dana bank tidak cair 3 T5 hilangnya kepercayaan konsumen terhadap agent property 3
Table 3.6 Threats
( Sumber : PT.Wahana Alam Raya )
124
Table 3.7 penentuan bobot perbandingan berpasangan factor Eksternal
PT.Wahana Alam Raya
No Pilihan
Mana yang lebih
berpengaruh a/b?
Bobot
1 O1 Potensi pasar masih luas
a 3 O2 Pertumbuhan property yang pesat
2
O1 Potensi pasar masih luas
a 2 O3 Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha
3
O1 Potensi pasar masih luas
b 4 O4 adanya teknik pemasaran yang tidak sama dengan tenaga pemasar lainnya
4 O1 Potensi pasar masih luas
b 3 O5 turunnya harga saham
5 O1 Potensi pasar masih luas
a 4 T1 Masuknya pesaing-pesaing baru
6 O1 Potensi pasar masih luas
b 3 T2 Pembajakan marketing
7 O1 Potensi pasar masih luas
b 3 T3 kenaikan suku bunga deposito bank
8 O1 Potensi pasar masih luas
b 3 T4 pinjaman dana bank tidak cair
9
O1 Potensi pasar masih luas
b 2 T5 hilangnya kepercayaan konsumen terhadap agent property
10
O2 Pertumbuhan property yang pesat
b 2 O3 Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha
11
O2 Pertumbuhan property yang pesat
b 3 O4 adanya teknik pemasaran yang tidak sama dengan tenaga pemasar lainnya
12 O2 Pertumbuhan property yang pesat
b 2 O5 turunnya harga saham
13 O2 Pertumbuhan property yang pesat
a 3 T1 Masuknya pesaing-pesaing baru
14 O2 Pertumbuhan property yang pesat
a 3 T2 Pembajakan marketing
15 O2 Pertumbuhan property yang pesat
b 2 T3 kenaikan suku bunga deposito bank
16 O2 Pertumbuhan property yang pesat
b 2 T4 pinjaman dana bank tidak cair
17
O2 Pertumbuhan property yang pesat
b 2 T5 hilangnya kepercayaan konsumen terhadap agent property
125
18
O3 Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha
a 3 O4 adanya teknik pemasaran yang tidak sama dengan tenaga pemasar lainnya
19 O3
Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha
b 3 O5 turunnya harga saham
20 O3
Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha
a 3 T1 Masuknya pesaing-pesaing baru
21 O3
Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha
b 3 T2 Pembajakan marketing
22 O3
Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha
a 3 T3 kenaikan suku bunga deposito bank
23 O3
Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha
b 3 T4 pinjaman dana bank tidak cair
24
O3 Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha
b 2 T5 hilangnya kepercayaan konsumen terhadap agent property
25 O4
adanya teknik pemasaran yang tidak sama dengan tenaga pemasar lainnya
b 4 O5 turunnya harga saham
26 O4
adanya teknik pemasaran yang tidak sama dengan tenaga pemasar lainnya
a 4 T1 Masuknya pesaing-pesaing baru
27 O4
adanya teknik pemasaran yang tidak sama dengan tenaga pemasar lainnya
a 3 T2 Pembajakan marketing
28 O4
adanya teknik pemasaran yang tidak sama dengan tenaga pemasar lainnya
b 2 T3 kenaikan suku bunga deposito bank
29 O4
adanya teknik pemasaran yang tidak sama dengan tenaga pemasar lainnya
b 2 T4 pinjaman dana bank tidak cair
30
O4 adanya teknik pemasaran yang tidak sama dengan tenaga pemasar lainnya
b 2 T5 hilangnya kepercayaan konsumen terhadap agent property
31 O5 turunnya harga saham
a 4 T1 Masuknya pesaing-pesaing baru
32 O5 turunnya harga saham
a 3 T2 Pembajakan marketing
33 O5 turunnya harga saham
b 2 T3 kenaikan suku bunga deposito bank
126
34 O5 turunnya harga saham
b 2 T4 pinjaman dana bank tidak cair
35
O5 turunnya harga saham
b 3 T5 hilangnya kepercayaan konsumen terhadap agent property
36 T1 Masuknya pesaing-pesaing baru
a 2 T2 Pembajakan marketing
37 T1 Masuknya pesaing-pesaing baru
b 3 T3 kenaikan suku bunga deposito bank
38 T1 Masuknya pesaing-pesaing baru
b 2 T4 pinjaman dana bank tidak cair
39
T1 Masuknya pesaing-pesaing baru
b 2 T5 hilangnya kepercayaan konsumen terhadap agent property
40 T2 Pembajakan marketing
b 3 T3 kenaikan suku bunga deposito bank
41 T2 Pembajakan marketing
b 3 T4 pinjaman dana bank tidak cair
42
T2 Pembajakan marketing
b 2 T5 hilangnya kepercayaan konsumen terhadap agent property
43 T3 kenaikan suku bunga deposito bank
a 3 T4 pinjaman dana bank tidak cair
44
T3 kenaikan suku bunga deposito bank
a 3 T5 hilangnya kepercayaan konsumen terhadap agent property
45
T4 pinjaman dana bank tidak cair
b 3 T5 hilangnya kepercayaan konsumen terhadap agent property
127
( Sumber penelitian )
Table 3.8 Eksternal factors analysis
Total efas sebesar 3,28 menunjukkan posisi eksternal ( peluang dan ancaman ) pada
PT.Wahana Alam Raya memberikan respon baik atau lebih besar dari rata – rata
industri terhadap peluang serta ancaman yang ada dalam industrinya.
Eksternal Factors Analysis (EFAS) Oportunity Bobot Rating Bobot*Rating Potensi pasar masih luas 0.0711 4 0.284235 Pertumbuhan property yang pesat 0.0621 4 0.248316 Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha 0.1080 3 0.324074 Adanya teknik pemasaran yang tidak sama dengan tenaga pemasar lainnya 0.0963 3 0.288753 turunnya harga saham 0.1279 4 0.511688 Sub Total (Oportunity) 1.657067 Threat Bobot Rating Bobot*Rating Masuknya pesaing-pesaing baru 0.0391 2 0.078109 Pembajakan marketing 0.0629 4 0.251769 kenaikan suku bunga deposito bank 0.1705 3 0.511550 pinjaman dana bank tidak cair 0.1199 3 0.359587 hilangnya kepercayaan konsumen terhadap agent property 0.1423 3 0.426866 Sub Total (Threats) 1.627881 Total EFAS 1.00 3.284948
128
3.3.3. Tahap Pencocokan
3.3.3.1. Matriks Internal Eksternal PT. Wahana Alam Raya
Gambar 3.7 Hasil Matriks Internal Eksternal PT. Wahana Alam Raya
Berdasarkan hasil dari matriks EFE dan EFI, dapat diketahui bahwa nilai EFE
sebesar sebesar 3.28 sedangkan nilai EFI sebesar 2.58. Dengan demikian PT.
Wahana Alam Raya berada pada sel 2 (Tumbuh dan membangun). PT. Wahana
Alam Raya yang berada dalam sel ini dapat dikelola dengan menggunakan strategi
intensif yakni dengan strategi penetrasi pasar serta pengembangan pasar, atau
dengan strategi integrasi ke depan. Penetrasi pasar dapat terdiri dari upaya
menambah jumlah marketing dan sales counter, melakukan promosi penjualan,
atau meningkatkan upaya publisitas.
Pengembangan pasar terdiri dari upaya memperkenalkan property dan jasa
yang ada ke wilayah geografis baru. Cara yang dapat dilakukan oleh PT.Wahana
Alam Raya adalah memiliki kantor perwakilan pada wilayah geografis baru.
TOTAL NILAI IFE YANG DIBERI BOBOT
Kuat 3,0-4,0
Rata-rata 2,0-2,99
Lemah 1,0-1,99
Tinggi 3,0-4,0
Sedang 2,0-2,99
Rendah 1,0-1,99
TOTAL NILAI EFE
YANG DIBOBOT
4,0
3,0
2,0
1,0
3,0 2,0 1,0
II Tumbuh dan membangun
129
Integrasi ke depan dapat dilakukan dengan cara mendirikan situs web untuk
memasarkan property yang ada tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Dilain pihak
juga pesaing – pesaing dari PT.Wahana Alam Raya belum memiliki situs web yang
lengkap. Sehingga web yang akan di bangun juga memberikan nilai tambah bagi
PT.Wahana Alam Raya untuk dapat meraih keunggulan kompetitif di dalam
industrinya. Dari hasil QSPM ini dapat disimpulkan bahwa strategi yang diusulkan
adalah penetrasi pasar dengan upaya menambahkan tenaga kerja – tenaga kerja
yang handal, melakukan promosi – promosi penjualan, dan meningkatkan upaya
publisitas ( Tabel QSPM ).
130
Tahap Keputusan Kerangka Perumusan Strategi QSPM
Alternatif - alternatif Strategi
Faktor Kunci Bobot
Penetrasi Pasar
Pengembangan Pasar
Integrasi ke Depan
AS TAS AS TAS AS TAS Peluang ( Oportunity ) Potensi pasar masih luas 0.1 4 0.4 2 0.2 4 0.4 Pertumbuhan property yang pesat 0.15 4 0.6 3 0.45 3 0.45Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha 0.1 3 0.3 2 0.2 4 0.4
Adanya teknik pemasaran yang tidak
sama dengan
0.15 3 0.45 3 0.45 2 0.3 Tenaga pemasar lainnya Turunnya harga saham 0.03 4 0.12 2 0.06 3 0.09 Ancaman ( Threats ) Masuknya pesaing-pesaing baru 0.15 4 0.6 3 0.45 4 0.6 Pembajakan marketing 0.12 4 0.48 2 0.24 3 0.36 Kenaikan suku bunga deposito bank 0.1 3 0.3 2 0.2 1 0.1 Pinjaman dana bank tidak cair 0.05 3 0.15 3 0.15 1 0.05 Hilangnya kepercayaan
konsumen terhadap agent property 0.05 2 0.1 1 0.05 2 0.1
1 Kekuatan ( Strength ) Sumber Daya Manusia 0.15 4 0.6 3 0.45 4 0.6Decision Maker 0.15 4 0.6 3 0.45 3 0.45 Pelayanan menjadi prioritas perusahaan 0.1 3 0.3 1 0.1 4 0.4Mempunyai kantor pada setiap property yang di pasarkan 0.1 1 0.1 3 0.3 2 0.2 Sebagai konsultan property 0.1 3 0.3 1 0.1 3 0.3 Kelemahan ( Weakness ) Program computer masih sederhana 0.05 3 0.15 1 0.05 4 0.2 Jangkauan pemasaran kurang luas 0.05 3 0.15 1 0.05 4 0.2Hubungan perusahaan dan pelanggan kurang 0.1 4 0.4 1 0.1 3
0.3
131
3.3.3.2. Hasil Matriks TOWS PT.Wahana Alam Raya
Tabel 3.11 Hasil Matriks TOWS PT. Wahana Alam Raya
STRENGHTS (S) 1. Sumber daya
manusia 2. Decision maker 3. Pelayanan
menjadi prioritas perusahaan
4. Mempunyai kantor pada setiap property yang dpasarkan
5. Sebagai konsultan property
WEAKNESS (W) 1. Program computer
yang masih sederhana 2. Jangkauan
pemasaran kurang luas 3. Hubungan
perusahaan dan pelanggan kurang
4. Karyawan kantor sedikit sehingga tugas multitasking
5. Turn over karyawan tinggi
OPPORTUNITIES (O) 1. Potensi pasar masih luas 2. Pertumbuhan property
yang pesat 3. Penggunaan teknologi
informasi untuk mendukung usaha
4. Adanya teknik pemasaran yang berbeda dengan perusahaan lainnya
5. Turunnya harga saham
STRATEGI SO • Strategi penetrasi
pasar (Market penetration) (S1,S4,S5,O1,O4,O5)
• Strategi integrasi ke depan (Forward Integration) (S3,S5,O3)
• Strategi pengembangan pasar ( Market development) (S3,S5,O3)
STRATEGI WO • Strategi pengembangan
pasar (Market development) (W1,W2,O1,O2,O4,O5)
• Strategi penetrasi pasar (Market penetration) (W2,W3,O1,O3,O5)
• Strategi pengembangan pasar (Market development) (W2,W3,O1,O3,O5)
• Strategi pengembangan produk (Product Development) (W3,O3)
Karyawan kantor sedikit sehingga multitasking 0.1 4 0.4 1 0.1 1 0.1 turn over karyawan 0.1 3 0.3 2 0.2 2 0.2
1
Jumlah Total Nilai Daya Tarik 6.8 4.35 5.8
132
THREATS (T) 1. Masuknya pesaing-
pesaing baru dalam industri 2. Pembajakan marketing 3. Kenaikan suku bunga
deposito bank 4. Pinjaman dana bank
tidak cair 5. Hilangnya kepercayaan
konsumen terhadap agent property
STRATEGI ST • Strategi pengembangan
produk (Produk development) (S1,S3,S5,T1,T2)
• Rasionalisasi biaya (retrencment) (S1,S4,T4,T5)
STRATEGI WT • Strategi penetrasi pasar
(Market penetration) (W1,W2,W3,T1,T2)
• Strategi pengembangan produk (Product development) (W1,W2,W3, T1,T2)
( Sumber : hasil penelitian )
3.4. Analisis Lima Daya Porter
Kondisi lingkungan bisnis usaha dan persaingan industri pada PT.Wahana Alam
Raya
Gambar 3.8 analisis porter
Kekuatan Penawar Pemasok
PT.Agung Podomoro PT.Duta Pertiwi
PT.Duta Anggara PT. Priamanaya
PT.Agung Sedayu PT.WCS
Persaingan dalam Industri Sejenis
Ray white Era property ACP property MP property
Sindo Property White Property
Daya Tawar Menawar Pembeli
Mahasiswa Pedagang Pengusaha
Investor
Ancaman Produk Substitusi
Marketing in house
Down line
Analisis Pendatang Baru Pro realty
Sand property
133
3.4.1. Persaingan dalam industri yang sejenis
Dalam tahap ini, perusahaan mengahadapi persaingan dengan perusahaan
sejenis yaitu perusahaan yang bergerak dibidang jasa pemasaran adalah : Ray white,
Era property, ACP property, MP property, Sindo Property, White Property.
3.4.2. Ancaman Pendatang Baru
Dalam tahap ini pendatang baru sangatlah minim pengalaman yang dimana mereka
memerlukan waktu untuk membentuk brand image mereka dan membangun jaringan
karena hal ini sangatlah penting dalam memasarkan property mereka perlu dipercaya
terlebih dahulu oleh konsumen maka konsumen itu baru dapat membeli property
yang ditawarkan.
3.4.3. Ancaman Produk Substitusi
Dengan perkembangan property yang semakin pesat, para developer semakin
berwawasan luas dengan menciptakan marketing in – house yang dimana komisi
untuk marketingnya tidak terlalu besar sehingga dapat memaksimalkan dana yang
ada dikantor dan rata – rata marketing yang direkrut mempunyai pengalaman yang
baik dalam memasarkan property. Downline juga sangat membantu dikarenakan
mereka tidak perlu digaji, komisi mereka juga tidak terlalu besar sehingga ini
merupakan keunggulan dari downline.
3.4.4. Daya Tawar Menawar Pembeli
Saat ini pelanggan memiliki kekuatan yang besar dengan semakin pesatnya
pertumbuhan property maka pelanggan mempunyai banyak pilihan untuk
134
menentukan property apa yang diinginkan dan pada siapa dia akan membeli property
tersebut maka dari pada itu dapat disimpulkan bahwa kekuatan daya tawar menawar
pembeli kuat.
3.4.5. Daya Tawar Pemasok
Pada saat ini perkembangan property sangatlah pesat, di jakarta banyak sekali
property yang dibangun. Oleh karena hal tersebut PT.Wahana Alam Raya dapat
memilih beberapa property yang akan dipasarkan, karena perusahaan ini selalu
mementingkan pelayanan dan kejelasan akan property yang dipasarkan sehingga
konsumen tidak dirugikan.
Dengan pesatnya pembangunan property, maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan
pemasok lemah.