bab 3 analisis enterprise architecture …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00456-si...
TRANSCRIPT
BAB 3
ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE FRAMEWORK PERUSAHAAN
YANG SEDANG BERJALAN
3.1 Strategic Goals and Initiatif
3.1.1 Sejarah perusahaan
PT. Poly Jaya Medikal didirikan pada tahun 2004, yang bergerak
dibidang fabrikasi (Machining & Metal Working) termasuk didalamnya
perdagangan umum (General Trade) dengan orientasi pasar nasional yang
ditujukan pada berbagai rumah sakit (Hospital Equipment) dan kebutuhan
industri sejenisnya. Perusahaan ini beralamat di Jl. Ciliwung No. 61 RT.05 RW.
01, Kp. Kebon Duren, Kalimulya, Depok, Jawa Barat. Pemilik perusahaan,
Nikodemus Rawulunubun, melihat adanya peluang yang cukup besar dengan
competitor yang sedikit memutuskan untuk meluaskan usahanya ke bidang
hospital facility.
PT. Poly Jaya Medikal adalah perusahaan yang memproduksi peralatan –
peralatan Rumah Sakit (Hospital Equipment) baik produk stainless steel
maupun produk dengan finishing powder coating. Selain itu PT. Poly Jaya
Medikal juga mengerjakan sparepart/komponen untuk kebutuhan industri serta
menerima pesanan khusus.
Dibidang perdagangan umum, PT. Poly Jaya Medikal melayani
kebutuhan peralatan-peralatan rumah sakit baik medis maupun non-medis, yang
meliputi barang-barang lokal dan impor.
60
3.1.2 Rencana Strategi
3.1.2.1 Visi dan Misi Perusahaan
Untuk visi ke depan, PT Poly Jaya memiliki visi “Menjadi produsen
alat kesehatan (Hospital Equipment) terbaik tingkat Nasional.” Dengan
tujuan untuk meningkatkan kegiatan bisnis dan perekonomian untuk
mencapai kesejahteraan.
Sedangkan misi perusahaan adalah:
1. Menghasilkan produk-produk medis yang berkualitas
2. Memberikan kepuasan pelanggan secara optimal bersama karyawan yang
kompeten dan terlatih melalui kreatifitas dan inovasi produk untuk
menghasilkan produk yang berkualitas dan pengiriman tepat waktu.
3.1.2.2 Strategi Bisnis Perusahaan
Sebagai salah satu perusahaan yang ingin mengembangkan bisnisnya,
PT. Poly Jaya Medikal memiliki strategi bisnis yang harus dicapai. Berikut
ini strategi bisnis dari PT. Poly Jaya Medikal :
1. Komitmen Manajemen
PT. Poly Jaya Medikal membuktikan komitmennya terhadap
pengembangan dan penerapan Sistem Manajemen Mutu dan
meningkatkan secara terus menerus efektifitas dengan cara.
a. Mengkomunikasikan keseluruh karyawan, pentingnya mutu dan
kepuasan pelanggan.
61
b. Menetapkan kebijakan mutu dan menetapkan Sasaran Mutu.
c. Direktur selalu aktif memimpin rapat Tinjauan Manajemen dalam
periode yang telah ditetapkan.
d. Menjamin ketersediaan sumber daya yang di perlukan untuk
melaksanakan proses-proses yang telah direncanakan.
2. Fokus Kepada Pelanggan
PT. Poly Jaya Medikal mempunyai tujuan meningkatkan secara terus
menerus kepuasan pelanggan dengan cara menjamin kebutuhan-
kebutuhan pelanggan dilaksanakan dan dipenuhi pada setiap pekerjaan
yang dikerjakan.
a. Memperhatikan dan memantau kegiatan pelaksanaan pekerjaan secara
periodik.
b. Selalu memantau informasi yang berkaitan dengan persepsi pelanggan
dengan menggunakan metode dan kriteria yang telah ditetapkan.
3. Kebijakan Mutu
PT. Poly Jaya Medikal menentukan serta menetapkan berbagai
kebijakan mutu, meliputi :
a. Sesuai dengan tujuan organisasi
b. Meliputi komitmen untuk memenuhi persyaratan-persyaratan dan
peningkatan efektifitas Sistem Manajemen Mutu
c. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran
mutu
62
d. Dikomunikasikan dan difahami oleh seluruh karyawan di PT. Poly
Jaya Medikal
e. Ditinjau dalam periode tertentu apakah masih sesuai terhadap
kelangsungan pelaksanannya.
4. Perencanaan
Manajemen PT. Poly Jaya Medikal menjamin sasaran mutu, termasuk
keperluaannya untuk memenuhi persyaratan pelanggan ditetapkan pada
fungsi/level yang relevan di organisasi. Sasaran Mutu harus terukur dan
konsisten dengan kebijakan mutu.
5. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu
Manajemen PT. Poly Jaya Medikal Menjamin Bahwa :
a. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu ditetapkan supaya dapat
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Sistem Manajemen
Mutu
b. Keutuhan Sistem Manajemen Mutu harus tetap terpelihara apabila
terjadi perubahan pada Sistem Manajemen Mutu yang direncanakan
dan diterapkan, manajemen harus merencanakan dengan baik
pelaksanaan perubahan tersebut.
63
3.1.2.3 Produk yang Dihasilkan PT. Poly Jaya Medikal
Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Poly Jaya Medikal meliputi :
A. Hospital Furniture
Poly Jaya memproduksi hamper semua jenis furniture rumah sakit seperti
ranjang pasien (Bed Patient) dari yang sederhana, sistem engkol (crank)
sampai electric dengan material Stainless Steel atau Finishing Powder
Coating. Furniture yang diproduksi antara lain :
1) Bed Patient ( ranjang pasien )
2) Bed Side Cabinet
3) Over Bed Table
4) TV Shelve
5) Stand Waskom
6) Bed Screen
7) Dressing Trolley
8) Instrument Trolley
9) Mayo Stand
10) Meja periksa
11) Verlos Bed / Gynaecology Bed
12) Stretcher / brancart
13) Infuse stand
14) Box bayi
15) Ranjang anak
64
16) Photo therapy / Blue Light
17) Lemari instrument / obat
18) Linen / laundry trolley
19) Infant Incubator
20) Infant Warmer
21) Food Trolley
B. Accessories UGD dan Radiology
Untuk ruang UGD dan radiology Poly jaya memproduksi dan mensuplay
peralatan sebagai berikut :
1) Film Dryer ( Pengeringan film )
2) Brancard Ambulance
3) Brancard Multi Purpose
4) Brancard Complete
5) Emergency Trolley
6) Brancard Standard
7) X – Ray Illuminator
8) Stand Holder
9) X – Ray Barrier Protection
10) Meja Rontgent
11) Radiology Room Instalation
C. Hospital Facility
PT. Poly Jaya Medikal juga menangani/mengerjakan beberapa Hospital
Facility diantaranya :
65
1) Martuary Refrigerator (Pendingin Mayat)
2) Pembakaran Limbah Medis (Incinerator)
3) Instalasi Pengolahan Air limbah
4) Central medical Gas
5) Kitchen dan Loundry Equipment
3.1.3 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
3.1.3.1. Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan
Pembahasan mengenai analisis lingkungan eksternal mencakup analisa
terhadap lingkungan politik, sosial, budaya, dan teknologi pada perusahaan
dan persaingan bisnis perusahaan. Metode yang digunakan untuk
menganalisa hal tersebut yaitu dengan teknik analisa lima (5) daya
persaingan Porter dan analisis PEST.
66
3.1.3.1.1 Lima (5) Daya Persaingan Porter
Gambar 3.1 Analisa Porter pada PT. Poly Jaya Medikal
Lima (5) daya persaingan Porter mencakup lima faktor eksternal
pada perusahaan yaitu Intraindustry Rivalry (Pesaing), Bargaining Power
of Supplier (Kekuatan pemasok dalam penawaran), Bargaining Power of
Buyers (Kekuatan pembeli dalam penawaran), Potential New Entrants
(Potensi dari pendatang baru), dan Substitute Product (Produk pengganti)
yang dapat mempengaruhi strategi yang dimiliki oleh perusahaan serta
mengetahui bagaimana posisi perusahaan dalam persaingan bisnis yang
berjalan. Untuk mendapatkan jawaban dari lima (5) daya persaingan
Porter pada perusahaan PT. Poly Jaya Medikal, berikut merupakan hasil
67
analisis yang telah dilakukan sesuai dengan proses bisnis yang berjalan
pada perusahaan saat ini:
a. Intraindustry Rivalry (Pesaing)
Terjadinya persaingan antar perusahaan dalam bidang manufaktur
yang memproduksi peralatan dan inventori rumah sakit di Indonesia.
Beberapa perusahaan dengan proses bisnis dan produk yang serupa,
diantaranya adalah PT. Paramount Bed Indonesia dan PT. M.A.K.
sebagai perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dengan
perusahaan PT. Poly Jaya Medikal. Perusahaan-perusahaan tersebut
memiliki jangkauan pasar yang cukup luas baik dan cukup dikenal
baik cakupan domestik maupun internasional. Berbagai rumah sakit
yang berasal dari mancanegara dan lokal telah menjadi pelanggan
utama dan mengakui bahwa kualitas produk yang dihasilkan oleh PT.
Paramount Bed Indonesia dan PT. M.A.K. merupakan keluaran produk
yang dapat diandalkan. Kepercayaan rumah sakit berdasarkan
penghargaan dengan sertifikasi TÜV (sebuah keluaran sertifikasi dari
asosiasi TÜV/Technischer Überwachungs-Verein yang bekerja untuk
penginspeksian dan memvalidasi terhadap keamanan produk dari
semua jenis untuk melindungi manusia dan lingkungan terhadap
bahaya dan/atau ancaman) yang dimiliki oleh perusahaan, sertifikasi
ISO (sebuah keluaran sertifikasi dari asosiasi ISO/International
Organization for Standardization Technical Committee yang bergerak
dalam penanggungjawaban standardisasi sistem manajemen mutu pada
68
organisasi atau perusahaan), dan sertifikasi CE Mark (Sebuah labeling
CE/Conformité Européenne dimana produk yang dilabeli tersebut
merupakan perintah penyesuaian tanda yang terdapat pada banyak
produk yang ditempatkan pada pasar tunggal dalam Kawasan Ekonomi
Eropa (European Economic Area/EEA) berdasarkan atas mandat dari
pihak Uni Eropa.
Tidak terlalu banyak pesaing yang ada dalam bisnis manufaktur
rumah sakit di Indonesia, namun ancaman pesaing dari mancanegara
seperti perusahaan manufaktur dari negara Republik Rakyat Cina yang
bisa menjadi ancaman terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh
PT. Poly Jaya Medikal, disamping dengan penawaran harga yang
terjangkau dan adanya kebijakan AFTA-CHINA (ASEAN Free Trade
Area-China atau Kawasan Bebas Perdagangan antara Negara-negara
Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN dengan Republik
Rakyat Cina) yang menyebabkan derasnya produk-produk dari negara
tersebut membanjiri pangsa pasar domestik bahkan mancanegara.
Berdasarkan hal-hal tersebutlah diyakini bahwa perusahaan PT.
Paramount Bed Indonesia dan PT. M.A.K. merupakan pesaing utama
dari perusahaan PT. Poly Jaya Medikal disamping ada beberapa
perusahaan sejenis lainnya dan produk-produk impor yang berasal dari
Republik Rakyat Cina.
69
b. Bargaining Power of Supplier (Kekuatan pemasok dalam penawaran)
PT. Poly Jaya Medikal ternyata memiliki banyak pemasok yang
menyebabkan kekuatan daya tawar-menawar dari pemasok tidak
terlalu kuat. PT. Poly Jaya Medikal memiliki beragam pilihan dalam
penyediaan bahan baku seperti perusahaan Depo Gemilang, CV.
Delaku Abadi Djaja, PT. Jotun, PT. Surya Mandiri, PT. Angkasa, dan
CV. Berkah. Dibutuhkannya sebuah jaringan komunikasi yang baik
dengan pemasok agar berbagai faktor-faktor negatif seperti
keterlambatan dan kesalahpahaman dalam pembelian bahan baku yang
dipesan oleh perusahaan dapat dicegah dan diminimalisasi dengan
tujuan agar proses bisnis perusahaan PT. Poly Jaya Medikal tidak
terganggu dengan adanya hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. Salah
satu dari beberapa pemasok PT. Poly Jaya Medikal merupakan pemain
lama dalam memasok bahan baku PT. Poly Jaya Medikal.
c. Bargaining Power of Buyers (Kekuatan pembeli dalam penawaran)
Pelanggan utama dari hasil produksi PT. Poly Jaya Medikal ini
adalah Instansi Pemerintah dan Instansi Swasta. Instansi Pemerintah
merupakan salah satu pembeli besar dari hasil produksi PT. Poly Jaya
Medikal, dimana transaksi penjualan dan pembelian dilaksanakan
melalui tender yang diikuti oleh perusahaan yang diadakan oleh
pemerintah untuk pengadaan inventori beberapa Rumah Sakit dan
Puskesmas yang dikelola oleh pihak Pemerintah setiap tahunnya.
70
Instansi swasta adalah pembeli dari pihak yayasan swasta/non-
pemerintah yang mengelola rumah sakit dan/atau klinik yang setia
menjadi pembeli produk-produk PT. Poly Jaya Medikal dalam partai
kecil, menengah, maupun besar.
d. Potential New Entrants (Potensi dari pendatang baru)
Seiring berjalannya waktu dan kebutuhan yang semakin
meningkat, belakangan ini tumbuh pesaing-pesaing baru perusahaan
yang bisa saja dapat mengancam pangsa pasar yang dimiliki oleh
perusahaan PT. Poly Jaya Medikal. Berbagai perusahaan pendatang
baru yang ikut meramaikan pasar produksi dan penjualan peralatan dan
inventori rumah sakit seperti PT. Kariksa, dan PT. Dharma Poly Metal.
Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan pendatang baru di bidang
manufaktur peralatan dan inventori rumah sakit. Ancaman dari
pendatang baru ini adalah belum berarti bagi perusahaan PT. Poly Jaya
Medikal, namun lambat laun jika penerapan proses bisnis dan strategi
bisnis dan teknologi pada perusahaan hanya berjalan stagnan maka
tidak bisa dipungkiri bahwa perusahaan pendatang dapat mengancam
ruang lingkup pasar yang telah diraih sebelumnya oleh PT. Poly Jaya
Medikal.
71
e. Substitute Product (Produk pengganti)
Berbagai produk yang dihasilkan oleh PT. Poly Jaya Medikal
yaitu produk yang berbahan dasar logam dan non-logam. Untuk
produk yang berdasarkan dari bahan baku logam, perusahaan
menggunakan bahan dasar stainless steel dengan tipe 201. Produk
yang dihasilkan dari bahan logam ini salah satunya adalah kerangka
untuk ranjang pasien. Produk non-logam yang dihasilkan oleh
perusahaan ini salah satunya adalah pelapis ranjang seperti kasur busa.
Produk pengganti dari bahan logam seperti Stainless Steel tipe 304
bukanlah ancaman besar. Bahan dasar Stainless Steel tipe 304
merupakan bahan yang cukup mahal untuk didapat meskipun
kelebihan dari Stainless Steel tipe 304 lebih baik dibandingkan
Stainless Steel tipe 201. Disamping itu, bahan pengganti yang lainnya
adalah berbahan dasar fiber. Berdasarkan tren yang sedang marak
belakangan ini terutama dalam produksi ranjang pasien, tidak sedikit
perusahaan pesaing dari PT. Poly Jaya Medikal yang menggunakan
bahan dasar fiber sebagai bahan baku dalam pembuatan ranjang
pasien. Perpaduan antara fiber dan Stainless Steel 201 merupakan
kombinasi yang baik dalam desain untuk ranjang pasien saat ini,
terlebih dikarenakan terlihat modern, bahan dasar fiber merupakan
salah satu bahan dasar yang relatif terjangkau.
72
3.1.3.1.2 Analisa PEST
• Politik
Pengaruh politik dalam penjualan peralatan rumah sakit pada PT.
Poly Jaya Medikal cukup memegang peranan penting mengingat
pembeli produk perusahaan ini dalam skala besar adalah Instansi
Pemerintah seperti anggaran negara yang dikeluarkan dari kebijakan
pemerintah terhadap bidang kesehatan termasuk pengadaan peralatan
rumah sakit. Namun dalam skala politik yang lainnya seperti stabilitas
politik dalam negeri misal Pemilihan Umum dan/atau kekacauan
dalam Pemerintahan tidak terlalu mempengaruhi secara besar
penjualan pada peralatan rumah sakit, khususnya produk yang
dihasilkan oleh PT. Poly Jaya Medikal. Kebijakan Pemerintah seperti
penerapan atas kerjasama antara pihak ASEAN dan Republik Rakyat
Cina yang menghasilkan AFTA-CHINA (ASEAN Free Trade Area-
China atau Kawasan Bebas Perdagangan antara Negara-negara Asia
Tenggara yang tergabung dalam ASEAN dengan Republik Rakyat
Cina) menyebabkan derasnya produk-produk dari negara tersebut
membanjiri pangsa pasar domestik bahkan mancanegara dan
berdampak besar bagi keberlangsungan jumlah produksi yang
dihasilkan oleh perusahaan manufaktur, khususnya PT. Poly Jaya
Medikal.
73
• Ekonomi
Inflasi yang fluktuatif sering kali terjadi setiap tahunnya di
Indonesia. Hal ini dapat mempengaruhi harga penjualan pada peralatan
rumah sakit dari produksi PT. Poly Jaya Medikal. Pengaruh harga
bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menunjang produk
yang dihasilkan oleh PT. Poly Jaya Medikal berpengaruh pada
produksi pabrik, seperti kebijakan harga bahan bakar minyak (BBM)
yang melonjak maka akan berpengaruh pula terhadap pembelian bahan
baku yang dilakukan perusahaan terhadap pemasok.
• Sosial
Kebutuhan akan peralatan rumah sakit di Indonesia terbilang
cukup besar mengingat semakin banyaknya rumah sakit, puskesmas,
serta klinik yang didirikan baik Instansi Pemerintah maupun Swasta.
Hal ini dapat berpengaruh terhadap penjualan produk perusahaan
dengan cara meningkatkan kerjasama pada Pemerintah dan pihak
swasta dalam pengadaan peralatan rumah sakit serta pemeliharaannya
untuk menunjang kebutuhan sosial dalam melayani rumah sakit,
puskesmas, dan klinik agar tidak terjadi kekurangan dalam peralatan
rumah sakit.
74
• Teknologi
Seiring berkembangnya zaman, teknologi semakin modern dan
menjadi salah satu dari kebutuhan utama dalam dunia global saat ini.
Hal ini tidak lepas dari penggunaan teknologi yang digunakan oleh
perusahaan PT. Poly Jaya Medikal, adalah berpengaruh penting dalam
pelayanan, produksi, proses bisnis, dan pendistribusian produk yang
dihasilkan perusahaan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
3.1.3.2 Analisa Lingkungan Internal
3.1.3.2.1 Analisa SWOT
• Peluang
1. Kurang meratanya pembangunan yang mengakibatkan minimnya
fasilitas kesehatan di desa-desa terpencil di Indonesia.
2. Pesaing bisnis alat-alat kesehatan yang masih minim.
3. Banyaknya pembangunan rumah sakit swasta disetiap provinsi di
Indonesia
4. Besarnya nilai presentase anggaran pemerintah dibidang kesehatan
• Ancaman
1. Ketidak stabilannya harga material/bahan baku untuk produksi
barang.
2. Semakin banyaknya barang-barang impor yang memiliki negara
relatif lebih rendah.
75
3. Kemerosotan ekonomi nasional.
4. Adanya kebijakan pasar bebas dalam era globalisasi
• Kekuatan
1. Banyaknya SDM yang berkompeten di PT. Poly Jaya Medikal
2. Perusahaan memiliki modal dan aset relatif besar
3. Tersedianya mesin produksi yang berteknologi canggih yang
menunjang produksi perusahaan.
4. Perusahaan memiliki hubungan yang erat dengan pelanggan yang
sudah ada.
• Kelemahan
1. Kapasitas produksi yang masih kurang dalam mengahadapi
besarnya barang dipasaran.
2. Penggunaan IT kurang di maksimalkan oleh perusahaan.
3. Perusahaan belum mengoptimalkan sharing knowledge dari staff
ahli kepara karyawan.
4. Kurangnya data informasi prodak pemasaran dalam pemasaran.
5.
3.1.3.2.2 Matrik Faktor Strategi Eksternal
Jika telah menyelesaikan faktor-faktor strategi eksternal (peluang
dan ancaman) maka, untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang
76
dan ancaman harus menganalisis lingkungan eksternalnya agar lebih jelas
terlihat. Seperti pada Tabel 3.1 EFAS berikut ini :
Tabel 3.1 EFAS
77
3.1.3.2.3 Matrik Faktor Strategi Internal
Jika telah menyelesaikan faktor-faktor strategi internalnya
(kekuatan dan kelemahan) maka, untuk mengetahui berbagai
kemungkinan kekuatan dan kelemahan harus menganalisis lingkungan
internalnya agar lebih jelas terlihat. Seperti pada Tabel 3.2 IFAS berikut
ini.
79
3.1.3.2.4 Matrik TOWS atau SWOT
Berikut adalah matrik yang menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemhana yang dimiliki. Matrik ini
menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis.
Tabel 3.3 Matrik SWOT
IFAS
EFAS
Strength ( S )
1. Banyaknya SDM yang berkompeten di
perusahaan. 2. Perusahaan memiliki
modal dan aset relatif besar.
3. Tersedianya mesin produksi yang
berteknologi canggih yang menunjang
produksi perusahaan. 4. Perusahaan memiliki
hubungan yang erat dengan pelanggan yang
sudah ada.
Weakness ( W )
1. Kapasitas produksi yang masih kurang dalam
menghadapi besarnya permintaan barang
dipasaran. 2. Penggunaan IT kurang di
maksimalkan. 3. Perusahaan belum mengoptimalkan sharing knowledge dari staff ahli
kepara karyawan. 4. Kurangnya data
informasi prodak pemasaran dalam
pemasaran Opportunity ( I )
1. Kurang meratanya pembangunan yang
mengakibatkan minimnya fasilitas kesehatan di desadesa terpencil di Indonesia.
2. Pesaing bisnis alat-alat kesehatan yang masih
minim. 3. Banyaknya pembangunan
rumah sakit swasta di setiap
Strategi SO
1. Melakukan pengenalan produk dan pemasaran dengan menggunakan
teknologi berbasis web. 2.
Strategi WO
1. Memanfaatkan nilai presentase pemerintah
dibidang kesehatan dengan mengambil alih penjualan
alat-alat kesehatan 2. Melakukan produksi secara
optimal dengan menghasilkan kualitas alatalat kesehatan yang baik.
83
provinsi di Indonesia. 4. Besarnya nilai presentase
anggaran pemerintah dibidang kesehatan.
Threats ( T )
1. Ketidakstabilannya harga material / bahan baku untuk
produksi barang 2. Semakin banyaknya barang-barang impor yang memiliki harga relatif lebih
rendah. 3. Kemerosotan ekonomi
nasional. 4. Adanya kebijakan pasar bebas dalam era globalisasi.
Strategi ST
1. Memaksimalkan penggunaan mesin produksi dengan
memanfaatkan mesin produksi yang sudah
canggih. 2. Meminimalisasikan
harga jual dengan tetap mempertahankan
kualitas agar pelanggan tetap percaya pada
perusahaan
Strategi WT
Optimalkan tenaga kerja pada setiap bagian yang ada
diperusahaan.
84
3.1.3.2.5 Matrix Grand Strategi
Berdasarkan analisis pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 maka dapat
digambarkan posisi dari PT Poly Jaya Medikal dalam persaingan pasar
saat ini melalui diagram analisis SWOT berikut :
Perhitungan
Titik x = kekuatan (strength) – kelemahan (weakness)
= 1,84 – 0,54
= 1,30
Titik y = peluang (oppurtinity) – ancaman (threat)
= 1,73 – 0,76
= 0,97
Gambar 3.2 Diagram Penentuan Matrik Grand Strategy
85
Dari Gambar 3.2 dapat disimpulkan bahwa PT Poly Jaya Medikal
menggunakan kuadran 1 yaitu SO (Stretgh dan Oppurtinity) dengan
strategi : Melakukan pengenalan produk dan pemasaran dengan menggunakan
teknologi berbasis web.
3.1.3.2.6 Value Chain
Gambar 3.3 Value Chain
86
1. Aktivitas primer
a. Logistik kedalam :
Aktivitas logistik ke dalam yang ada didalam perusahaan adalah
hubungan dengan supplier dan pengadaan sumber dayanya. Dimana
PT Poly Jaya Medikal tidak terpaku pada beberapa supplier saja. PT
Poly Jaya Medikal mempunyai alternatif supplier, terdapat enam
supplier yang dipilih sehingga bahan baku yang dipilih yang murah
dan kualitas yang terjamin dibanding yang lain. Hal yang perlu
ditingkatkan adalah adanya campur tangan supplier dalam
pengadaaan bahan baku atau sumber daya yang berkaitan dengan
proses produksi.
b. Operasi
Terdapat aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan penambahan
nilai pada suatu proses perubahan atau transformasi dari bahan baku
menjadi barang jadi yang layak jual (produksi). Sejauh ini operasi
dari PT Poly Jaya Medikal dapat dikategorikan baik. Karena adanya
Quality Control. Hal yang dapat ditingkatkan adalah sumber daya
manusia yang terlibat. Karena fokus pencarian SDM pada PT Poly
Jaya Medikal masih terpaku pada tenaga kerja murah. Sehingga,
SDM yang terlibat dalam proses operas (produksi) tidak lepas dari
persentase human error yang terjadi.
87
c. Logistik ke luar
Aktivitas logistik ke luar yang ada pada PT Poly Jaya Medikal
adalah hubungan dengan pelanggan dan pengiriman produk yang
telah dipesan pelanggan. Sejauh ini, masalah yang dihadapi oleh PT
Poly Jaya Medikal adalah kesulitan dalam memperkirakan
persediaan barang yang harus di produksi setiap tahunnya karena
kurangnya informasi yang berkaitan. Maka, hal yang dapat
dilakukan adalah adanya pendataan produk dan pengiriman setiap
waktu yang ditentukan. Karena selama ini setiap produk yang
masuk tidak terdata dengan baik dan tidak memiliki jejak rekam
(history) logistik pada perusahaan, yang dapat menyebabkan kurang
dan berlebihnya persediaan produk yang dihasilkan.
d. Pemasaran dan penjualan
Merupakan kegiatan perusahaan dalam memperkenalkan jenis
produk dari perusahaan kepada konsumennya dengan cara
mengiklankan produknya melalui website dan membagikan brosur
kepada pembeli. Dengan menggunakan pemasaran, perusahaan
akan menciptakan suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling
berhubungan, sehingga konsumen mendapatkan kebutuhan,
keinginan, serta kepuasan yang berdasarkan kualitas serta
keunggulan barang produksi yang ditawarkan perusahaan. Sejauh
ini, hal yang menjadi masalah adalah pemasaran produk masih
88
belum secara rinci, sehingga pelanggan hanya bisa melihat beberapa
barang dari website. Selain itu, setiap penjualan masih
menggunakan form yaitu form pembelian bahan baku, sehingga
data bahan baku tidak tersusun dengan baik.
e. Pelayanan
Bertujuan untuk menigkatkan kepuasan terhadap pelanggan.
Pelayanan yang dilakukan perusahaan adalah menjalin komunikasi
yang baik dengan pelanggan serta menjaga loyalitas pelannggan
terhadap PT Poly Jaya Medikal. Sejauh ini, hal-hal yang dilakukan
berkaitan dengan hal pelayanan adalah pengiriman yang tepat
waktu, kualitas produk yang baik, penerimaan pemesanan via-
telepon yang sopan, dan sebagainya. Belum ada divisi khusus atau
program yang menangani feedback dari pelanggan, seperti: CRM.
89
Tabel 3.4 Analisis Value Chain
Aktivitas Jenis Masalah Tindakan yang harus
dilakukan
Support
System
Logistik
kedalam
- Komunikasi
secara manual
saat pembelian
bahan bakudari
supplier terjadi
jika stock bahan
baku sudah
ROP. Disatu
sisi jadwal
update data
masih lama,
sedangkan
stock sudah
ROP. Hal ini
mengakibatkan
persediaan
barang yang
ada dalam
perusahaan
- Mengubah koneksi
perusahaan agar
dapat terupdate antar
supplier dan
fabrikasi
Aplikasi
produksi
90
tidak terdata
dengan baik.
Operasi - Pencatatan
produksi masih
manual dan
tenaga kerja
murah dengan
kualitas yang
kurang baik,
menyebabkan
sering
terjadinya
human error
- Pengembangan
aplikasi secara
optimal dengan
sharing knowledge
disetiap divisi. Dan
adanya pelatihan
pendidikan untuk
karyawan sehingga
meminimalisasi
terjadinya human
error
Aplikasi
Produksi
Logistik ke
luar
- Penyesuaian
pemesanan
dikarenakan
adanya
kesalahpahama
n informasi
produk yang
tidak sesuai
dengan apa
- Memasukkan data
produk kedalam
sistem dan
pengkategorian
produk secara
terperinci sehingga
sistem dapat
terintergrasi dengan
baik ke supplier
Aplikasi
Penjualan
91
yang diminta
Penjualan dan
pemasaran
- Kesulitan
memberikan
informasi
mengenai
produk-produk
yang dihasilkan
- Mengembangkan
sebuah website yang
didalamnya terdapat
informasi mengenai
perusahaan dan
produk dan website
tidak menggunakan
pihak ketiga
Website
2. Aktivitas pendukung
a. Pembelian
Pembelian yang dilakukan perusahaan adalah untuk mendukung
aktivitas primer mencakup aktivitas pembelian bahan baku kepada
supplier dan pembelian kebutuhan operasional perusahaan.
b. Pengembangan Teknologi
Pengembangan teknologi yang dipakai oleh perusahaan adalah
Microsoft Windows 2007 Server, Windows XP Profesional. Hal ini
mendukung kinerja perusahaan dan pendukung sistem perusahaan.
92
c. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia yang dilakukan perusahaan
adalah melakukan evaluasi terhadap kinerja setiap karyawan,
mengadakan tes dan wawancara untuk meningkatkan kemampuan
karyawan, dan terus memantau kinerja karyawan perusahaan.
d. Infrasturktur Perusahaan
Infrasturktur pada PT Poly Jaya Medikal meliputi aktivitas-aktivitas
manajemen umum perusahaan, perencanaan, keuangan, pajak,
akutansi, dan administrasi perusahaan.
Tabel 3.5 Aktivitas Pendukung
Jenis Aktivitas Support System
Pembelian Pembelian bahan baku dan
operasionalnya dari supplier
SCM
Pengembangan
teknologi
Mendukung kinerja perusahaan dan
sistem manajemen perusahaan
Microsoft Windows
Excel 2007
Manajemen SDM Meningkatkan dan menjaga kualitas
karyawan
-
Infrastruktur
perusahaan
Meningkatkan kinerja internal
perusahaan secara sistematis dan
terstruktur
Struktur organisasi dan
infrastruktur
perusahaan
93
3.1.3.2.7 Balance Scorecard
Balance scorecard merupakan penjabaran dari misi dan strategi
suatu perusahaan. Pada Tabel 3.6 dijelaskan mengenai Balance
Scorecard pada perusahaan PT. Poly Jaya Medikal.
94
Tabel 3.6 Balance scorecard
Perspketif Strategic
KPI Weight
PIC Target Aktual Indeks Kinerja
KPI
Objective KPI 2010 2011 2010 2011 2010 2011
Cus
tom
er
Retensi Pelanggan Persentase dari pelanggan menananggapi retensi setiap tahun
50% Dirut 100% 100% 90% 100% 95% 100%
Meningkatkan pangsa pasar
Persentase ruang lingkup pendistribusian produk
40% Produksi & Dirut 100% 100% 90% 100% 95% 100%
Kepuasan pelanggan
Memantau informasi yang berkaitan dengan persepsi pelanggan
50% Marketing 80% 90% 80% 86% 80% 88%
Inte
rnal
pro
cess
Memaksimalkan kualitas asset
Menjamin ketersediaan sumber daya yang diperlukan
20% Umum & Personalia
80% 90% 80% 90% 80% 90%
Meningkatkan kualitas produksi
Meminimalisasikan tingkat kecacatan pada produk
50% Produksi 100% 100% 80% 85% 90% 92,50%
Meningkatkan partisipasi karyawan
Mengkomunikasikan keseluruhan karyawan pentingnya mutu dan kepuasan pelanggan
30% Umum dan personalia
70% 80% 60% 75% 65% 77,50%
Fin
naan
cial
Meningkatkan nilai tambah
Meningkatkan pelayanan 30% Marketing 90% 100% 80% 90% 87,50% 95%
Efesiensi & efektifitas penggunaan dari asset
Meningkatkan efektifitas sistem manajemen mutu dan proses
40% Umum dan personalia
95% 100% 90% 95% 92,50% 97,50%
Pertumbuhan pendapatan
Lebih mengkonsentrasikan pendapatan yang masuk setiap bulan
50% Keuangan 100% 100% 85% 90% 92,50% 95%
95
Lea
rnin
g an
d gr
owth
Retensi Karyawan Persentase dari setiap kemampuan karyawan
20% Umum dan personalia
100% 100% 75% 75% 87,50% 87,50%
Mengembangkan Sistem informasi dan teknologi strategi
Persentase pengaruh sistem informasi dan teknologi informasi strategi
20% Umum dan personalia
80% 100% 75% 80% 77,50% 90%
Mengadakan pendidikan pelatihan karyawan
Persentase karyawan melakukan pelatihan
30% Umum dan personalia
80% 100% 20% 40% 50% 70%
96
Untuk membangun suatu sistem Balance Scorecard (BSC) tedapat
empat perspektif yang harus dianalisa yaitu dilihat dari segi Customer,
Internal Process, Financial dan learning and growth. Dalam menentukan
langkah-langkah yang umum pengembangan sistem BSC yaitu :
- Menspesifikasikan suatu tujuan (objective) untuk meningkatkan
pendapatan dengan menentukan tolak ukur kinerja (performance
measure). Dan data ini kami peroleh dari PT. Poly Jaya Medikal pada
tahun 2010-2011.
- Dalam pengukuran KPI ditentukan prioritas utama atau pengukuran
seberapa pentingnya KPI yang terdapat adalam perusahaan PT Poly
Jaya Medikal yang ditentukan berdasarkan empat perspetktif tersebut.
- Tabel PIC adalah tabel yang menjelaskan bagian apa yang berperan
untuk menunjang strategic objective yang ada pada perusahaan.
- Target serta aktual didapat pada saat wawancara pada PT. Poly Jaya
Medikal dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.6 Target merupakan
tujuan yanga akan dicapai dan aktual merupakan realitas yang dicapai,
keduanya di ukur dengan presentase.
- Sedangkan Indeks kinerja didapat dari perhitungan target ditambahkan
dengan aktual dan dibagi 2 maka akan didapat hasilnya untuk tahun
2010-2011.
Setelah membuat Tabel 3.6, maka dapat disimpulkan sesuai dengan
perspektif masing-masing, yaitu :
97
- Melihat perspektif pembelajaran dan pertumbuhan karyawan di PT
Poly Jaya Medikal. Dengan analisa yang telah didapat, PT. Poly Jaya
Medikal tidak memiliki kemampuan karyawan dan pengembangan
SI/IT yang di implementasikan ke karyawan, sehingga pada tahun
2010 dan 2011 masih jauh dari target.
- Terdapat hubungan sebab akibat antara perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan dengan perspektif usaha internal dan proses produksi.
Hubungannya adalah dengan melihat persentase retensi dan
pendidikan latihan karyawan akan berpengaruh pada proses produksi.
Dan hasil dari Tabel 3.6 menunjukan bahwa perspektif usaha internal
dan proses produksi jauh dari target yang telah ditentukan perusahaan.
- Persepektif pelanggan memfokus pada bagaimana PT. Poly Jaya
Medikal memperhatikan pelangganya agar berhasil. Tolak ukur retensi
atau loyalitas pelanggan menunjukkan apakah perusahaan berusaha
mempertahankan pelanggannya. Dan Perspektif pelanggan akan
memenuhi target apabila perusahaan telah memenuhi target dari
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan serta perspektif usaha
internal dan proses produksi, dan perusahaan ini belum memenuhi
target yang ada sesuai dengan Tabel 3.6 sehingga perspektif pelanggan
pada bagian kepuasan pelanggan sangat jauh dari target tetapi pada
bagian pendistribusian dan retensi pelanggan perusahaan ini sangatlah
baik.
98
- Pada perspektif keuangan tolak ukur keuangan tidak cukup untuk
menjadi ukuran besaran yang ada, tetapi juga dilihat dari non-
keuangan. Pada Tabel 3.6 dapat disimpulkan bahwa perspektif
keuangan jauh dari target yang ingin dicapai, ini dikarenakan
perspektif kepuasan pelanggan sangatlah rendah.
3.1.3.3 CONOPS Berjalan
3.1.3.3.1 CONOPS Skenario Berjalan
1. Pelanggan memesan barang kepada Perusahaan
a. Pelanggan memesan barang ke Marketing Representative dengan
mengisi Purchase Order atau Kontrak Pesanan Barang
b. Pelanggan membayar uang muka ke Bagian Administrasi dan
Keuangan sebesar 30%
2. Setelah pengisian Purchase Order, Marketing membuat 3 rangkap
Purchase order
a. Marketing memberikan 1 rangkap Purchase Order ke Bagian
Administrasi dan Keuangan guna penyiapan dokumen keuangan
(Invoice)
b. Marketing memberikan 1 rangkap Purchase Order ke Bagian
Fabrikasi guna penyiapan gambar kerja dalam pembuatan unit
pesanan
99
c. Marketing memberikan 1 rangkap Purchase Order ke Bagian
Purchasing untuk penyediaan material / komponen produksi dan
penyiapan jadwal pengiriman
3. Bagian Fabrikasi meneruskan rangkap Purchase Order ke Bagian
Engineering untuk menyiapkan Production Drawing
4. Bagian Engineering mengeluarkan Bill of Material (BOM) untuk
ditujukan ke Bagian Purchasing untuk menyiapkan material dan
komponen yang dibutuhkan dalam produksi
5. Bagian Purchasing menghubungi Supplier untuk menyediakan bahan
baku yang diperlukan disertai dengan Surat Pembelian Bahan Baku
6. Supplier mengirim bahan baku ke Bagian Purchasing yang sesuai
dengan Surat Pembelian Bahan Baku dari Bagian Purchasing
7. Bagian Purchasing meneruskan bahan baku ke bagian Fabrikasi agar
bahan baku dapat diolah sesuai dengan pesanan yang telah di order
disertakan dengan form pengambilan barang Ware House
8. Bagian Fabrikasi mengeluarkan Form Produksi dan memberikan bahan
baku ke Bagian Prefabrikasi untuk dapat diolah dan tiap produksi
dapat diaudit
9. Bagian Prefabrikasi melakukan pengerjaan dengan mengolah bahan
baku menjadi potongan-potongan kerangka utama dari produk lalu
diteruskan ke Bagian Assembling
100
10. Bagian Assembling melakukan pengerjaan penyatuan dari bagian
potongan-potongan kerangka utama yang berasal dari Bagian
Prefabrikasi
a. Bagian Assembling akan memberikan pengerjaan kepada Bagian
Polishing dalam urusan penyatuan dari bagian potongan-potongan
kerangka utama produk yang berasal dari bahan dasar logam
b. Bagian Assembling akan meneruskan pengerjaan kepada Bagian
Quality Control dalam urusan bagian potongan-potongan kerangka
utama produk yang berasal dari bahan dasar non-logam untuk
pengecekan guna menghindari cacat produksi atau reject karena
unit kurang sempurna
11. Bagian Polishing melakukan penghalusan bagian-bagian
penyambungan/pengelasan permukaan potongan material logam lalu
dilanjutkan ke Bagian Quality Control untuk pengecekan guna
menghindari cacat produksi atau reject karena unit kurang sempurna
12. Bagian Quality Control melakukan pengecekan barang yang masuk
a. Bagian Quality Control akan mengembalikan barang yang dinilai
tidak layak atau tidak sesuai kriteria standardisasi ke Bagian
Prefabrikasi guna untuk melakukan perbaikan/pengerjaan ulang
b. Bagian Quality Control akan meneruskan barang yang dinilai
layak dan sesuai kriteria standardisasi ke Bagian Powder Coating
101
13. Bagian Powder Coating mengerjakan pewarnaan barang yang lolos
uji kualitas dari Bagian Quality Control, setelah itu diteruskan ke
Bagian Final Assembling
14. Bagian Final Assembling akan merakit dan mengecek seluruh fungsi
produk seperti sistem engsel, sistem kunci, dan sebagainya dengan
sempurna lalu diteruskan ke Bagian Finished Good
15. Bagian Finished Good menerima barang yang sudah dirakit dan
dicek lalu mencantumkan production number, check list kelengkapan
bagian, paraf lolos Quality Control, dan nama customer/pelanggan
yang akan dikirim. Lalu barang akan diteruskan ke Bagian Packaging
16. Bagian Packaging melakukan pembungkusan unit pesanan yang siap
untuk dikirim, setelah itu diteruskan ke Bagian Pengiriman
17. Bagian Packaging memberikan hasil form produksi yang diterima
dari bagian produksi (Prefabrikasi, Assembling, Polishing, Quality
Control, Powder Coating, Final Assembling dan Finished Good) ke
Bagian Marketing untuk diaudit dan didata atas kesesuaian produk
pesanan
18. Bagian Marketing memberikan surat jalan kepada Bagian Pengiriman
untuk dilakukan pengiriman ke Pelanggan
19. Bagian Marketing meneruskan hasil form produksi kepada Bagian
Keuangan untuk dibuatkan Invoice
20. Bagian Keuangan memberikan invoice ke Bagian Pengiriman untuk
dilakukan pengiriman ke Pelanggan
102
21. Bagian Pengiriman mekakukan pengiriman ke Pelanggan disertai
dengan barang pesanan, surat jalan, dan invoice
22. Pelanggan menerima barang, surat jalan, dan invoice dari Bagian
Pengiriman lalu melakukan pembayaran ke perusahaan (Bagian
Keuangan) melalui media transfer via bank ke alamat rekening
perusahaan
23. Bagian Keuangan akan mengirimkan form tanda terima atau kuitansi
ke Pelanggan atas pelunasan yang telah dilakukan
104
3.2 Product and Services
3.2.1 Business Plan
3.2.1.1 Business Overview
Business Overview menjelaskan mengenai keseluruhan bisnis yang
terjadi dan berkaitan dengan perusahaan yang berawal dari letak geografis
perusahaan hingga proses yang terjadi antar area fungsi dengan fungsinya
sendiri,
• Lokasi Geografis
Gambaran perusahaan mengenai unit organisasi dan areanya dengan
mengimplementasikan tabel matriks pemetaan unit organisasi terhadap
lokasi atau area pekerjaan. Penjelasan pada Tabel 3.7 menggambarkan
letak area atau lokasi dari setiap level struktur organisasi perusahaan.
Tabel 3.7 Matriks Pemetaan Unit Organisasi terhadap Lokasi
Unit Organisasi Lokasi
Head Office Office
Direktur *
Manajer Marketing *
Manajer Produksi *
Manajer Administrasi & Keuangan *
Manajer Umum & Pembelian *
Supervisor Engineering *
Supervisor Fabrikasi *
Supervisor Quality Control *
Supervisor Support *
105
Purchasing *
Personalia & General Affair *
Fabrikasi *
Assembling *
Finishing *
Final Assembling *
Maintenance *
Packing & Delivery *
Ware House *
Proses
Berikut ini menjelaskan tentang fungsi area dari perusahaan sesuai
dengan gambaran dan tugas-tugas yang dilakukan:
Tabel 3.8 Tipe Fungsi Area Perusahaan dan Fungsinya
Functional Area Function
Direktur utama - Mengevaluasi kinerja perusahaan - Membuat keputusan tertinggi - Pembuatan Surat Kontrak
Marketing - Mendapatkan order pembelian pelanggan
- Menyampaikan penawaran barang - Mendapatkan kontrak PO
Produksi - Menerapkan prosedur pelaksanaan produksi
- Memastikan spesifikasi produk - Melakukan proses produksi
Admin & Keuangan - Perencanaan keuangan - Penanggulangan resiko keuangan - Memonitoring dan penagihan dalam
transaksi pembayaran - Mengurusi seluruh kegiatan
keuangan Umum & Pembelian - Menyeleksi calon karyawan
- Promosi, training dan Reward
106
- Pemberian peraturan karyawan - Memberikan pelatihan karyawan
3.2.1.2 Executives Team Profile
PT. Poly Jaya Medikal memiliki beberapa tim ekskutif yang berperan
di dalam kegiatan bisnis perusahaan dan juga memiliki fungsi bisnis disetiap
divisi perusahaan. Oleh karena itu, Executives Team Profile berfungsi
nuntuk menjelaskan mengenai bagaimana eksekutif berinteraksi dengan
fungsi bisnis yang terjadi pada perusahaan.
� Pemetaan Ekskutif ke Fungsi
Berikut ini adalah pemetaan dari setiap eksekutif pada perusahaan. Pada
Tabel 3.9 ini menjelaskan bagaimana setiap eksekutif berhubungan
langsung dengan fungsi bisnisnya. Setiap eksekutif dapat terlibat dalam
fungsi sebagai penanggung jawab, pembuat kebijakan, keahlian teknis,
dan pelaksana pekerjaan
108
Pada Tabel 3.9 Terlihat bahwa setiap eksekutif memiliki keterlibatan
fungsi bisnis yang berbeda-beda. Dan untuk pembuat kebijakan haruslah dari
pihak direktur utama karena mereka yang memiliki wewenang untuk hal
tersebut. Pada bagian eksekutif memiliki peran RAIEW, yaitu fungsi apa
saja yang bertanggung jawab terhadap manajemen (atau disebut dengan
kode R), bagian yang membuat kebijakan eksekutif perusahaan (atau disebut
dengan kode A), bagian yang terlibat dalam fungsi bisnis (atau disebut
dengan kode I), bagian yang berperan dalam keahlian teknis (atau disebut
dengan kode E), dan bagian yang berperan dalam pelaksanaan pekerjaan
tersebut (atau disebut dengan kode W).
3.2.1.3 Organizational Structure
Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
membutuhkan sesuatu struktur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut pada umumnya perusahaan
mempunyai struktur organisasi yaitu sebuah kerangka hierarki yang terdiri
dari bermacam-macam fungsi menurut pola tertutentu yang menyatakan
adanya hubungan wewenang dan tanggungjawab antar bagian-bagian yang
terdapat dalam perusahaan. Untuk menjalin kerjasama yang baik antar
bagian dalam perusahaan perlu diketahui dengan jelas tugas dan
tanggungjawan dari masing-masing bagian. Dengan struktur organisasi yang
baik tentunya akan mendukung kegiatan bisnis perusahaan agar dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan karena masing-masing bagian dapat
109
dimintai pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatannya sesuai dengan
wewenang yang diberikan.
Head Office
• Tugas dan Tanggung jawab
1. Direktur
Tugas dan wewenang :
a. Menetapkan tujuan dan sasaran perusahaan yang akan dicapai
b. Bertanggung jawab terhadap semua keputusan yang sudah diambil
c. Menganalisa dan menerima laporan kerja dari setiap bagian yang
ada di perusahaan.
110
2. Wakil Direktur
Tugas dan wewenang :
a. Melakukan monitoring segala aktivitas setiap bagian yang ada di
perusahaan
b. Bertanggung jawab terhadap tatanan kerja dari tiap bagian yang ada
di perusahaan, dan kemudian melaporkan hasilnya kepada direktur
utama
c. Dapat mewakili tugas dan tanggung jawab dari direktur utama, jika
sewaktu-waktu direktur utama berhalangan
3. Manager Produksi
Tugas – tugas pokok :
a. Bertanggung jawab menjalankan fungsi managerial (planning,
organizing, actuating dan controlling) terhadap seluruh kegiatan
dan tugas-tugas yang berkaitan dengan bidang produksi di PT. Poly
Jaya Medikal.
b. Membuat rencana kerja produksi dengan berkoordinasi dengan
Departemen Marketing.
c. Melakukan pengadministrasian dengan benar dan teratur, seluruh
gambar kerja dan dokumen produksi lainnya yang ada pada
perusahaan.
d. Memastikan spesifikasi produk, dimensi, kualitas dan jadwal
produksi sesuai dengan rencana kerja.
111
e. Menyerahkan laporan produksi (production progress), secara
berkala kepada Direksi.
Kewenangan
a. Menyetujui penerbitan gambar kerja (production drawing) dan Bill
of Material seluruh unit pesanan pelanggan.
b. Menyetujui dan menandatangani seluruh dokumen kerja (paper
work) yang diterbitkan yang berkaitan dengan bagian fabrikasi,
quality control, dan support .
c. Memberikan tugas dan kewenangan bawahannya pada bidang
produksi.
4. Manager Marketing
Tugas – tugas pokok :
a. Bertanggung jawab menjalankan fungsi managerial (planning,
organizing, actuating dan controlling) dan marketing strategic
concept terhadap seluruh kegiatan dan tugas-tugas yang berkaitan
dengan bidang marketing & sales seluruh produk PT. Poly Jaya
Medikal.
b. Melakukan pengadministrasian dengan benar dan teratur, seluruh
transaksi dan dokumen marketing & sales yang ada pada
perusahaan.
c. Melakukan monitoring dan tindak lanjut penanganan keluhan
pelanggan atas seluruh transaksi penjualan.
112
d. Menyerahkan laporan marketing & sales secara berkala kepada
Direktur.
Kewenangan
a. Menerbitkan surat penawaran harga kepada pelanggan,
memutuskan nilai penjualan sesuai kewenangan, dan melakukan
negosiasi dan kunjungan kepada pelanggan sesuai ketentuan yang
berlaku.
b. Menandatangani seluruh dokumen kerja (paper work) yang
diterbitkan yang berkaitan dengan bidang marketing & sales.
c. Memberikan tugas–tugas dan kewenangan bawahannya pada
bidang penjualan.
5. Manager Administrasi dan Keuangan
Tugas – tugas pokok :
a. Bertanggung jawab menjalankan fungsi manajerial (planning,
organizing, actuating dan controlling) terhadap seluruh kegiatan dan
tugas-tugas yang berkaitan dengan bidang keuangan, akuntansi dan
perpajakan.
b. Melakukan pengadministrasian dengan benar dan teratur, seluruh
transaksi dan dokumen yang ada pada perusahaan.
c. Melakukan monitoring dan penagihan (collection) atas seluruh
transaksi penjualan.
d. Menyerahkan laporan keuangan secara berkala kepada Direktur.
113
Kewenangan :
a. Menggunakan kas kecil perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
operasional perusahaan sesuai kebutuhan yang berlaku.
b. Menandatangani seluruh dokumen kerja (paper work) yang
diterbitkan yang berkaitan dengan keuangan, akuntansi dan
perpajakan.
c. Memberikan tugas-tugas dan kewenangan bawahannya pada bidang
keuangan, akuntansi dan perpajakan.
6. Manager Umum dan Pembelian
Tugas – tugas pokok :
a. Bertanggung jawab menjalankan fungsi manajerial (planning,
organizing, actuating, dan controlling) terhadap seluruh kegiatan
dan tugas-tugas yang berkaitan dengan bidang personalia, humas,
general affair, dan purchasing.
b. Melakukan pengadministrasian dengan benar dan teratur, seluruh
dokumen pada bidang umum dan personalia yang ada pada
perusahaan.
c. Menyerahkan laporan departemen support yang dibutuhkan
manajemen secara berkala kepada Direksi.
Kewenangan :
114
a. Melakukan test penerimaan karyawan, mengangkat dan
memberhentikan karyawan, melakukan reward & punishment
kepada karyawan sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Menandatangani seluruh dokumen kerja (paper work) yang
diterbitkan yang berkaitan dengan bidang umum (general affair),
porsonalia, dan pembelian material dan barang (purchasing).
c. Memberikan tugas-tugas dan kewenangan bawahannya pada bidang
umum dan personalia.
7. Supervisor Engineering
Tugas-tugas pokok :
a. Bertanggung jawab menjalankan fungsi organizing, actuating dan
controlling terhadap kegiatan penerbitan BOM (Bill Of Material),
dan penerbitan dan penyimpanan desain atau gambar pada setiap
produk yang diproduksi pada PT. Poly Jaya Medikal.
b. Membuat production drawing sesuai dengan masing-masing
pesanan.
c. Membuat BOM (Bill Of Material) berdasarkan kebutuhan material
untuk menyelesaikan seluruh unit pesanan.
d. Membuat perencanaan perawatan mesin dan melakukan perbaikan
mesin atau alat pada area produksi.
Kewenangan :
115
a. Memberikan production drawing yang telah disahkan oleh manager
pada bagian pabrikasi.
b. Menentukan tindakan-tindakan yang sesuai terhadap peralatan atau
produk yang diakibatkan oleh ketidaksesuaian pengukuran
c. Memberikan tugas dan tanggung jawab seluruh bawahannya.
8. Supervisor Pabrikasi
Tugas-tugas pokok :
a. Bertanggung jawab menjalankan fungsi organizing, actuating dan
controlling terhadap kegiatan prefabrikasi, assembling, finishing,
dan final assembling pada bidang produksi di PT. Poly Jaya
Medikal.
b. Melakukan pelaksanaan kegiatan produksi sesuai dengan gambar
kerja yang telah diterbitkan.
c. Memastikan spesifikasi produk, dimensi dan quality sesuai dengan
gambar kerja.
d. Membuat rencana kebutuhan komponen pendukung kebutuhan
produksi, powder coating dan jok.
e. Memastikan jenis cat/vinyll/busa, warna dan kualitas dengan baik
sesuai pesanan.
Kewenangan :
116
a. Menyetujui permintaan pengeluaran part/komponen dari gudang
sesuai Bill of Material seluruh unit pesanan pelanggan.
b. Memberikan tugas dan tanggung jawab seluruh bawahannya.
9. Supervisor Quality Control
Tugas-tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan :
a. Bertanggung jawab menjalankan fungsi planning, organizing,
actuating dan controlling terhadap seluruh kegiatan dan tugas-tugas
yang berkaitan dengan control atau pemeriksaan atas seluruh barang
yang berada dalam proses dan barang jadi atas unit pesanan
sebelum dilakukan pengiriman.
b. Melakukan penandaan (Labeling) pada setiap unit jadi yang sudah
siap dikirim (QC Pass) dan memberikan penomoran.
c. Memastikan seluruh unit pesanan yang akan dikirim dalam keadaan
baik dan tidak cacat produksi.
d. Menjalankan perintah kerja lainnya yang diberikan oleh atasan.
Kewenangan :
a. Melakukan pengujian terhadap kelayakan kualitas produk.
b. Memberikan tugas-tugas dan kewenangan bawahannya
10. Supervisor Support.
Tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan :
117
a. Bertanggung jawab menjalankan fungsi planning, organizing,
actuating, dan controlling terhadap seluruh kegiatan dan tugas-
tugas yang berkaitan dengan bidang packing produk, pengiriman
produk, dan gudang penyimpanan material dan produk jadi
(warehouse).
b. Menyiapkan laporan perawatan mesin secara berkala.
c. Melakukan pelaksanaan dan pengawasan kegiatan packaging
sesuai dengan prosedur kerja yang ada.
d. Melakukan pengiriman produk yang sudah jadi (finish good
product) sesuai dengan tanggal pengiriman.
e. Melakukan penyimpanan., pancatatan dan membuat laporan unit
yang sudah jadi (finish good product).
f. Bertanggung jawab mencatat dan pengadministrasian dengan
benar seluruh barang masuk/keluar material & komponen
produksi yang dibeli untuk disimpan dengan baik di dalam
gudang.
Kewenangan :
a. Menyetujui rencana penjadwalan perbaikan mesin.
b. Menandatangani seluruh dokumen kerja (paper work) yang
diterbitkan yang berkaitan dengan bidang perawatan mesin
(maintenance), packing, pengiriman produk pada pihak konsumen,
dan penyimpanan material dan produk yang sudah jadi (finish
good product).
118
c. Memberikan tugas-tugas dan kewenangan bawahannya.
11. Staff Marketing.
Tugas – tugas pokok dan tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab mendapatkan kontrak kerja (purchase order)
sebanyak-banyaknya melalui direct selling, tender atau melalui
distributor.
b. Menyiapkan seluruh dokumen penawaran, menampung dan
menindak-lanjuti keluhan pelanggan kepada departemen terkait.
c. Menjalankan perintah/tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
12. Staff Administrasi dan Keuangan
Tugas-tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan :
a. Bertanggung jawab melakukan pencatatan dan pengadministrasian
dengan teratur/benar seluruh transaksi & dokumen
keuangan/akuntansi serta perpajakan.
b. Memberikan rekomendasi atas seleksi daftar rencana kebutuhan
tiap departemen.
c. Menjalankan perintah/tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
13. Supervisor Purchasing.
Tugas – tugas pokok :
119
a. Bertanggung jawab melaksanakan pembelian seluruh kebutuhan
material & komponen produksi yang telah disetujui termasuk
melakukan negosiasi kepada calon supplier.
b. Menyiapkan seluruh dokumen pembelian, melakukan
perbandingan beli dari beberapa supplier, memastikan jenis,
spesifikasi sesuai kebutuhan produksi.
Kewenangan :
a. Menyetujui rencana kebutuhan material dan komponen produksi
seluruh unit pesanan pelanggan.
b. Memberikan tugas-tugas dan kewenangan bawahannya.
14. Supervisor Umum dan Personalia
Tugas-tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan :
a. Bertanggung jawab menjalankan fungsi planning, organizing,
actuating dan controlling terhadap seluruh kegiatan dan tugas-
tugas yang berkaitan dengan catatan dan administrasi seluruh
dokumen karyawan, absensi karyawan dan dokumen legalitas
perusahaan.
b. Memberikan rekomendasi kepada manager umum dan personalia
atas keluhan, reward dan punishment kepada karyawan.
c. Membuat dan menjalankan rencana pemeliharaan dan perbaikan
sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.
120
d. Menjalankan perintah/tugas lainnya yang diberikan oleh manager
Personalia dan general Affair
Kewenangan :
a. Melakukan test penerimaan karyawan dan penilaian terhadap
karyawan.
b. Memberikan tugas-tugas dan kewenangan bawahannya.
c.
15. Staff Maintenance
Tugas-tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan :
a. Melakukan perawatan yang mencakup dalam kegiatan
pembersihan dan pengecekan fungsi dari tiap- tiap alat dan mesin
yang digunakan pada lini produksi.
b. Melakukan perbaikan alat-alat dan mesin-mesin yang digunakan
dalam lini produksi.
c. Membuat laporan yang mencakup dalam kegiatan perawatan dan
perbaikan mesin-mesin atau alat.
d. Menjalankan perintah/tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan prosedur mutu Maintenance.
16. Staff Packing and Delivery
Tugas-tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan :
121
a. Melakukan proses pengepakan barang jadi setalah proses Quality
control dilakukan.
b. Proses pembungkusan sesuai dengan spk Packaging yang
diberikan oleh supervisor support.
c. Membuat laporan harian kegiatan packaging.
d. Menyimpan barang jadi yang sudah dibungkus pada gudang
barang jadi.
e. Setiap barang yang disimpan di gudang barang jadi dicatat dalam
kartu stock barang jadi sesuai dengan jenis produknya.
f. Melakukan pengiriman barang sesuai dengan delivery sheet.
g. Memastikan barang yang dikirim sudah dilengkapi surat jalan dan
barang akan sampai pada tujuannya.
h. Setiap barang yang dikirim dicatat pada kolom stock barang
keluar dalam kartu stock barang jadi.
i. Menjalankan perintah/tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
berdasarkan prosedur Mutu Packing and Delivery.
17. Staff warehouse
Tugas-tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan :
a. Mencatat setiap barang yang masuk dan keluar pada kartu stock
material.
b. Setiap barang yang akan masuk kedalam gudang pastikan sudah
melalui proses quality control oleh bagian QC.
122
c. Mengeluarkan material sesuai dengan permintaan material.
d. Memberikan laporan stock material setiap bulan pada supervisor
support.
e. Menjalankan perintah/tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
berdasarkan prosedur Mutu Produksi pada bagian warehouse.
18. Operator PrePabrikasi
Tugas-tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan :
a. Mengerjakan kegiatan produksi pada area prepabrikasi yang
pengerjaannya berdasarkan prosedur mutu produksi bagian
prepabrikasi dan instruksi kerja mesin-mesin pada area
prepabrikasi.
b. Setiap pengerjaan dilakukan berdasarkan surat perintah kerja
(SPK).
c. Bertanggung jawab untuk mengerjakan proses prepabrikasi sesuai
dengan target yang terlampir pada surat perintah kerja.
d. Mengisi formulir laporan harian bagian prepabrikasi.
e. Menjalankan perintah/tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
berdasarkan prosedur Mutu Produksi pada bagian prepabrikasi.
19. Operator Assembling
Tugas-tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan :
123
a. Mengerjakan kegiatan produksi pada area assembling yang
pengerjaannya berdasarkan prosedur mutu produksi bagian
assembling dan instruksi kerja mesin-mesin pada area
assembling.
b. Setiap pengerjaan dilakukan berdasarkan surat perintah kerja
(SPK).
c. Bertanggung jawab untuk mengerjakan proses assembling sesuai
dengan target yang terlampir pada surat perintah kerja.
d. Mengisi formulir laporan harian bagian assembling.
e. Menjalankan perintah/tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
berdasarkan prosedur Mutu Produksi pada bagian assembling.
20. Operator Finishing
Tugas-tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan :
a. Mengerjakan kegiatan produksi pada area finishing yang
pengerjaannya berdasarkan prosedur mutu produksi bagian
finishing dan instruksi kerja mesin-mesin pada area finishing.
b. Setiap pengerjaan dilakukan berdasarkan surat perintah kerja
(SPK).
c. Bertanggung jawab untuk mengerjakan proses finishing sesuai
dengan target yang terlampir pada surat perintah kerja.
d. Mengisi formulir laporan harian bagian finishing.
124
e. Menjalankan perintah/tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
berdasarkan prosedur Mutu Produksi pada bagian finishing.
21. Operator Final Assembling
Tugas-tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan :
a. Mengerjakan kegiatan produksi pada area final assembling yang
pengerjaannya berdasarkan prosedur mutu produksi bagian final
assembling dan instruksi kerja mesin-mesin pada area final
assembling.
b. Setiap pengerjaan dilakukan berdasarkan surat perintah kerja
(SPK).
c. Bertanggung jawab untuk mengerjakan proses final assembling
sesuai dengan target yang terlampir pada surat perintah kerja.
d. Mengisi formulir laporan harian bagian final assembling.
e. Menjalankan perintah/tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
berdasarkan prosedur Mutu Produksi pada bagian final
assembling.
3.1.2.4 Relationship of Business Activities to Strategic Goals
� Memberikan pelatihan kepada staff yang dibutuhkan keahliannya,
sehingga dapat meningkatkan kemampuan sumber daya dan juga
meningkatkan kualitas proyek.
125
� Menerapkan manajemen Mutu dan kepedulian lingkungan, agar kualitas
proyek dan citra perusahaan PT. Poly Jaya Medikal baik di masyarakat
luas.
� Meningkatkan inovasi produk dan layanan dengan peningkatan Research
& Development (litbang) untuk kepuasan customer sehingga
meningkatkan hubungan baik dengan customer dan juga meningkatkan
kualitas proyek.
3.2.1.4.1 Market Outlook and Competitive Strategy
• Market Outlook
Pangsa pasar untuk perusahaan kontruksi cukup menjamin, karena di
era globalisasi seperti sekarang banyak dilakukan pembangunan
dimana-mana dan renovasi bangunan-bangunan untuk mengikuti
perkembangan zaman.
• Competitive Strategy
Perusahaan yang bergerak pada bidang kontruksi cukup banyak,
namun hal itu dijadikan motivasi untuk menjadi perusahaan produksi
medikal terbaik di Indonesia, dengan berusaha meningkatkan kualitas
kinerja, kualitas proyek, dan menjalin hubungan baik dengan para
supplier dan juga pelanggan.
126
3.2.1.4.2 Current Financial Status Summary
Status finansial perusahaan pada saat ini bisa dinilai baik karena
perusahaan ini masih mampu membayar biaya material serta hutang bank
dalam waktu yang ditetapkan dan menerima pembayaran dari klien,
orientasi finansial perusahaan sudah bukan lagi pada uang fisik karena
besarnya nilai transaksi pada saat proyek dilaksanakan.
3.2.1.4.3 Business Partnership and Alliances
PT. Poly Jaya Medikal sudah sering sekali menjalani proyek-proyek
infrastruktur yang memerlukan kemitraan dengan perusahaan produksi
medikal lainnya, PT. Poly Jaya Medikal sudah memiliki sejumlah rekan
tetap dalam hal memasok material-material bahan baku proyek kerja yang
sudah terjalin cukup lama.
127
3.2.1.5 Diagram Swimlane
Gambar 3.5 Diagram Swimlane
Diagram ini berguna untuk mengetahuai stakeholder mana yang
terlibat dalam proses lini bisnis, dan waktu terjadinya interaksi tersebut
beserta urutan alurnya. Diagram ini menggunakan format swim-lanes untuk
mengatur stakeholder pada baris, dan waktu pada kolom, lalu meletakkan
aktivitas dengan simbol flowchart. Swim lane ini nantinya digunakan untuk
memperinci aktifitas-aktifitas bisnis yang ada pada business process
diagram (IDEF-0).
128
3.2.1.6 Business Process Diagram
Business process diagram dibangun berdasarkan proses bisnis yang
berjalan pada PT. Poly Jaya Medikal. Terdiri dari empat bagian yaitu, input,
control, dan mechanisme. Dari bagian tersebut akan menjelaskan alur dari
proses bisnis dari data yang masuk sampai keluar akan menghasilkan data
seperti apa. Pada Gambar 3.6 menjelaskan bagaimana proses bisnis dapat
terjadi melalui empat bagian tersebut.
130
3.2.2 Activity/product matrix
Activity/product matrix menggambarkan aktivitas bisnis dengan produk
yang dihasilkan oleh PT. Poly Jaya Medikal. Pada Tabel 3.10 ini menjelaskan
hubungan yang terjadi antara aktivitas bisnis yang berkaitan langsung dengan
produk yang dihasilkan yang dapat bersifat sebagai membangun (Research &
Develop), menjual (Manufacture), menyimpan (Warehouse), mendistribusi
(Distribute), melayani (Service), keuangan (Financials), dan legal.
Tabel 3.10 Activity/product matrix
Pe
mb
eri
an
pe
ratu
ran
Pe
lati
ha
n
Pe
mb
eli
an
ba
ha
n b
ak
u
Pe
laksa
na
an
Pro
du
ksi
Pe
mb
ay
ara
n
Pe
ma
sara
n
Remarks
Business Product
Produk Medikal M R D M F R R
R = Resource & Develop
W =
Warehouse S = Servcie
L =
Legal
M = Manufacture D = Distribute
F =
Financials
3.2.3 Use Case Narative and Diagram
Use Case diagram menggambarkan daur hidup dari sebuah objek di
PT.Poly Jaya Medikal awal proses hingga akhir proses bisnis. Pada Gambar 3.7
ini menjelaskan bagaimana setiap aktor atau objek melakukan proses bisnisnya
secara berurutan.
131
Gambar 3.7 Use Case Diagram
Dari Gambar 3.7 dapat diberikan penjelasan sebagai berikut:
1. Bagian marketing membuat PO (3 rangkap) yang telah di isi oleh pelanggan
132
2. Bagian Engineering mengeluarkan Bill of Material ( BOM ) yang ditujukan
kebagian purchasing untuk menyiapkan material dan kompenen yang
dibutuhkan dalam produksi.
3. Bagian purchasing membuat Surat Pembelian Bahan Baku yang ditujukan
kepada supplier, agar menyediakan bahan baku yang diperlukan.
4. Setelah bahan baku sampai, bagian purchasing meneruskan bahan baku
kebagian fabrikasi agar bahan baku dapat diolah sesuai dengan PO dan
bagian purchasing membuat form pengambilan barang warehouse.
5. Bagian Fabrikasi mengeluarkan form produksi dan memberikan bahan baku
ke bagian prefabrikasi untuk dapat diolah dan tiap produksi dapat di audit.
6. Setelah produksi siap, bagian marketing membuat surat jalan kepada bagian
pengiriman untuk dilakukan pengiriman ke pelanggan.
7. Bagian keuangan membuat invoice sesuai dengan form produksi yang telah
di cek bagian marketing.
8. Setelah dilakukan pembanyaran oleh pelanggan, maka bagian keuangan akan
mengirim tanda terima pembanyaran ke pelanggan atas pelunasan yang telah
dilakukan.
133
Tabel 3.11 Use Case Narrative Current
No. Use Case Narative Current
1.
Membuat Purchase Order
Use case : Pelanggan mengisi PO berisi 3 rangkap, yang telah dibuat oleh bagian marketing
Object : Pelanggan, Bagian Marketing, PO
2.
Membuat Bill Of Material
Use case : Bagian Engineering mengeluarkan Bill of Material ( BOM ) yang ditujukan kebagian purchasing untuk menyiapkan material dan kompenen.
Object : Bagian Engineering, purchasing
3.
Membuat Surat Pembelian Bahan Baku
Use case : Bagian purchasing membuat Surat Pembelian Bahan Baku yang ditujukan kepada supplier, agar menyediakan bahan baku yang diperlukan.
Object : Bagian purchasing, surat pembelian bahan baku
4.
Membuat Form Pengambilan barang warehouse
Use Case : Mengelola bahan baku dari bagian purchasing ke bagian fabrikasi agar dapat diolah sesuai dengan PO dan bagian purchasing membuat form pengambilan barang warehouse
Object : Form Pembelian barang warehouse, PO, Bagian Fabrikasi , Bagian purchasing
5.
Mengeluarkan form produksi
Use case : Mengelola proses bahan baku yang telah diberikan oleh bagian preabrikasi dan diolah setiap produksi dapat di audit
Object : Bagian Fabrikasi, Form produksi
6.
Membuat Surat Jalan
Use Case : Membuat Surat jalan yang dibuat oleh bagian Marketing ke bagian pengiriman untuk dilakukan pengiriman
Object : Bagian Marketing, Surat Jalan, Bagian Pengiriman
7.
Membuat Invoice
Use case : Membuat invoice yang dibuat oleh bagian keuangan sesuai dengan form produksi yang telah di cek bagian marketing
Object :Bagian keuangan,Bagian Marketing, Invoice, Form Produksi
8. Membuat Form Tanda Terima
134
Use case : Mengirim tanda terima pembayaran setelah pelanggan melakukan pembayaran dan pelunasan
Object : Pelanggan, bagian keuangan, tanda terima
3.3 Data and Information
3.3.1 Object State Trantition Diagram
Object State transition diagram yaitu diagram yang menggunakan notasi
dari UML untuk menunjukkan bagaimana siklus hidup dari objek data yang
spesifik. Diagram ini menunjukkan perubahan atribut, link, dan atau perilaku
dari objek “On-Line Order” yang merupakan hasil dari kejadian internal atau
eksternal sistem yang memicu perubahan kondisi. Untuk mempermudah dalam
membuat diagram ini disarankan untuk melihat use case diagram yang
digunakan, karena membantu dalam melihat aktifitas apa saja yang terjadi.
135
Gambar 3.8 Object State Trantition Diagram
3.3.2 Logical Data Model
Logical Data Model yang berguna menunjukkan gambaran tentang apa
saja yang berinteraksi pada setiap use case pada sebuah sistem informasi serta
bagaimana behavior masing-masing objek pada interaksi tersebut. Pada PT.
Poly Jaya Medikal sistem belum terintegrasi dan belum menggunakan database,
sehingga pada dasarnya Entity Relationship Diagram tidak bisa digunakan
dengan menghubungkan sistem.
136
3.3.3 Activity/Entity Matrix
Berikut ini gambaran dari subjek data yang ada dengan fungsi bisnis.
Pada Tabel 3.12, Tabel 3.13, dan Tabel 3.14 menjelaskan setiap fungsi
memiliki kunci yang berbeda untuk mengakses sebuah subjek data. Kunci
tersebut ada empat, yaitu create, read, update, dan delete. Pada tabel tersebut
menggambarkan peran dari para stakeholder dalam mengambil keputusan dan
menyelesaikan masalah yang terjadi pada perusahaan.
139
Pada Tabel 3.12 menjelaskan mengenai tahap ke-1 Clustering Matriks.
Tahapan ini menjelaskan mengenai fungsi bisnis yang diakses melalui subjek
data dengan cara menentukan kunci yang berhubungan dengan peran ukuran
data dan dengan menentukan siapa yang berwenang dalam melaksanakan
aktivitas create and read yang dapat diakses oleh fungsi- fungsi fungsi bisnis
tertentu.
141
Pada Tabel 3.13 menjelaskan mengenai kelanjutan dari tahap ke-1
Clustering Matriks yaitu tahap ke-2 Clustering Matriks. Tahapan lanjutan ini
menjelaskan mengenai pengelompokan dari setiap divisi dan memposisikan
kunci create yang diutamakan sehingga dapat dikelompokkan menjadi sebuah
bagian eksekutif.
Pada Tabel 3.14 menjelaskan mengenai tahap ke-3 Clustering Matriks.
Tahapan ini menjelaskan terjadinya pengelmpokkan bagian yang saling
beruhubungan ditunjukkan dengan menggunakan gambar anak panah yang
menjelaskan mengenai adanya hubungan di setiap antar divisi yang terkait.
Gambar 3.9 EA Repository
144
Dengan adanya EA Repository ini berguna untuk mendukung pengambilan
keputusan bagi Direktur Utama PT. Poly Jaya Medikal. Dengan menyediakan akses
yang mudah untuk mendokumentasi EA yang digunakan dalam perencanaan Direktur
Utama yaitu untuk memajukan kegiatan bisnis produk medikal dan perekonomian
perusahaan. Hal ini dapat dicapai dalam dengan mengarsip dokumentasi EA komponen
pada berbagai area dari EA Framework. Dan dalam pengelompokkan kerja arsitektur ini
dapat berpengaruh bagaimana pembaruhan dan permasalah aristektur perusahaan dapat
meninjau EA dalam melakukan pengambilan keputusan dalam pencapaian visinya
tersebut. Tahap-tahap yang akan dicapai dalam peninjauan perusahaan adalah dengan
penerapan Enterprise Architecture dalam meningkatkan strategis bisnis dan teknologi
perusahaan. Dengan tercapainya misi dalam penerapan dokumentasi EA ini akan
didapatnya dokumentasi arsitektur berupada data-data dan informasi yang mendukung
rencana kerja arsitektur dalam pengambilan keputusan oleh direktur utama.
145
3.4 System and Application
3.4.1 Web Application Diagram
Gambar 3.10 Diagram aplikasi web
Pada Gambar 3.10 dapat dilihat beberapa konten yang dapat
dimanfaatkan dalam user sebagai interfacenya, yaitu : informasi perusahaan,
hubungi kami, katalog produk, dan bagi pengalaman.
3.4.2 Diagram System Data Flow
Diagram alur data ( DFD ) pada PT. Poly Jaya Medikal yang dibuat
sesuai dengan alur proses bisnis yang berjalan untuk mengetahui pembagian
146
sistem kedalam alur kegiatan. Pada Gambar 3.11 menjelaskan bahwa
pembagian sistem menghasilkan data store ( masuk dan keluar) serta aktifitas
yang dilakukan oleh eksternal agent.
Gambar 3.11 Diagram Alur Data (DFD)
147
3.5 Technology dan Infrastruktur
3.5.1 Portfolio Aplikasi yang berjalan
Dalam perancangan Portfolio Perusahaan yang berjalan, dilakukan sebuah
wawancara singkat mengenai aplikasi yang berjalan atau saat ini dilakukan oleh
perusahaan. Pada Gambar 3.12, merupakan penjelasan bagaimana aplikasi-aplikasi
yang dimiliki oleh perusahaan pada dasarnya merupakan potensi yang seharusnya
dapat di maksimalisasikan.
Gambar 3.12 Portfolio Perusahaan yang Berjalan
Website pada perusahaan yang berjalan saat ini kurang didukung mengenai
konten yang disuguhkan. Untuk marketing, aplikasi yang digunakan sebenarnya
merupakan pengiriman update berita produk-produk perusahaan menggunakan
newsletter yang sebelumnya e-mail bersedia untuk menerima kiriman e-mail dari
PT. Poly Jaya Medikal. Hal ini terbilang kurang efektif dikarenakan kecilnya
peluang perusahaan untuk menjaring pelanggan baru dan tidak semua pelanggan
148
memerlukan newsletter yang disediakan oleh perusahaan. Pendataan Keuangan
merupakan aspek penting dalam perusahaan mengingat perusahaan belum
menggunakan aplikasi sistem keuangan yang seharusnya sudah ada pada perusahaan
jenis menengah keatas.
3.5.2 Network Connectivity Diagram
Jaringan internet di PT Poly Jaya Medikal berguna untuk keperluan
informasi dan komunikasi dengan jaringan komputer, agar setiap pekerja
diharapkan dapat selesai dengan mudah dan cepat. Jaringan komputer
diharapkan mampu menghubungkan komputer dengan komputer lainnya. Pada
Gambar 3.13 ini menjelaskan bahwa perusahaan menggunakan internet dari
salah satu provider internet, lalu dengan menggunakan router untuk membagi
jaringanke semua komputer yang sudah terhubung dengan satu server.
149
Gambar 3.13 Network Center Diagram
3.6 Security
3.6.1 Security and Privacy Plan
Hingga saat ini, perusahaan PT. Poly Jaya Medikal memiliki tingkat
keamanan berupa petugas keamanan yang ditempatkan di depan perusahaan
berjumlah 6 orang. Perusahaan PT. Poly Jaya Medikal menyediakan pos
pengamanan untuk pengecekan setiap adanya kegiatan keluar masuk
perusahaan. Pembagian waktu keamanan dilakukan dengan 2 shift, dimana satu
shift terdiri atas 3 petugas, 1 petugas diantaranya mengamankan bagian dalam
perusahaan, lainnya berada di pos pengamanan.
Untuk pengamanan sistem, perusahaan saat ini melakukan pengamanan
berupa teknologi firewall dan pembaharuan antivirus pada komputer
150
perusahaan sebab perusahaan belum menggunakan database dan proses bisnis
belum terkomputerisasi secara maksimal.
3.7 Technology Forecast
Penjelasan mengenai Technology Forecast yakni menganalisa dan
memperkirakan dari perusahaan PT. Poly Jaya Medikal terhadap teknologi yang
akan digunakan untuk jangka waktu yang akan datang. Berikut merupakan Tabel
3.15 mengenai Technology Forecast dari perusahaan PT. Poly Jaya Medikal.
151
Tabel 3.15 Techonolgy Forecast pada PT. Poly Jaya Medikal
3.8 Workforce Plan
Workforce plan mendeskripsikan bagaimana sumber daya manusia dikelola
pada seluruh perusahaan. Termasuk strategi untuk mempekerjakan, penyimpanan
dan pengembangan profesional pada tingkat eksekutif, manajemen, dan staf dalam
perusahaan.
152
3.9 Organization Chart
Berikut ini adalah gambaran yang diberikan perusahaan mengenai alur
perpanjangan dari proses yang mengalir dari fungsi ara, fungsi, dan kemudian ke
prosesnya. Pada Tabel 3.16 menjelaskan bagaimana setiap fungsi pada fungsi area
menjalankan proses bisnis yang ada di perusahaan.
Gambar 3.14 Struktur Organisasi PT Poly Jaya Medikal
153
Tabel 3.16 Bagan Perusahaan
No. Fungsi Area Fungsi Bisnis Proses Bisnis Subjek Data
1 Direktur Utama
Pengambilan Keputusan
• Direktur utama akan melakukan pengambilan keputusan setelah melihat laporan-laporan yang diberikan kepada karyawan untuk mengambil langkah selanjutnya yang akan dijadikan sebagai strategi ke depannya
• •
Laporan Keuangan Laporan Produksi
Pengevaluasian
• Direktur utama akan melakukan evaluasi setelah produksi yang dikerjakan selesai. Hal-hal yang dievaluasi merupakan laporan-laporan yang sudah dibuat
• • •
Karyawan Laporan Keuangan Laporan Produksi
2 Bagian
Produksi
Pemilihan Supplier
• Manager produksi memilih supplier tetap untuk menanangani pemilihan bahan baku yang nantinya akan di produksi
• •
Supplier Daftar Supplier
Perencanaan Produksi
• Memastikan spesifikasi produk, dimensi, quality dan jadwal produksi sesuai dengan rencana kerja
• • •
Laporan Harian Produksi Surat Permintaan Material Laporan Stok Material Bulanan
• Membuat rencana kerja produksi dengan berkoordinasi dengan Departemen Marketing
154
Pengecekan Produksi
• Sebelum produk dikirim dilakukan pengecekan produksi untuk menghindari cacat produksi setelah pengecetan. Proses pengecetan dengan metode powder coating dengan dilakukan berbagai macam tahap sampai akhirnya ke finishing good atau barang jadi yang sudah dikirim
• • •
Line Quality Control Incoming Quality Control Outgoing Quality Control
Pelaksanaan Produksi
• Bagian produksi melakukan perencanaan pelaksanaan, pengendalian, dan peningkatan sistem kualitas produksi di PT. Poly Jaya Medikal
• •
Surat Perintah Kerja Surat Jalan
3 Bagian
Marketing
Pembelian Produk
• Pelanggan memesan barang sesuai dengan produk yang ditawarkan oleh bagian marketing
• •
Produk Medikal Kontrak Pemesanan
Penawaran Barang
• Bagian marekting melakukan penawaran sebelum diadakannya pembelian dan persetujuan material
•
Tinjauan PO dan Order Produksi
• Penawaran Harga/Quotation
Pembuatan Purchase
Order
• Kontrak Pesanan barang diterima dari Pelanggan/Customer oleh Marketing Representative
• • •
Pelanggan Karyawan Purchase Order
155
4 Bagian
Keuangan
Perencanaan Keuangan
• Bagian keuangan melakukan perencanaan keuangan untuk kedepannya dengan melihat faktur pajak standar dalam pembelian material dan produksi serta melihat laporan keuangan
• • •
Karyawan Faktur Pajak Standar Laporan Keuangan
Pengelolaan Keuangan
• Bagian keuangan akan mengawasi atas biaya-biaya dari keuangan setiap bulannya dan meramalka laba yang akan datang serta melakukan pengukuran modal kerja
• •
Karyawan Laporan Keuangan
Pemantauan dan Penagihan
• Bagian keuangan membuat invoice sesuai dengan form produksi yang telah di cek bagian marketing
• • •
Karyawan Invoice Form Produksi
Pembayaran
• Pelanggan melakukan pembayaran berupa tanda terima pelunasan
• • •
Karyawan Pelanggan Nota Faktur
5 Umum
dan Pembelian
Pelayanan Karyawan
• Memberikan pelayanan berupa fasilitas lingkungan kerja yang baik dan mengadakan permintan pelatihan terhadap karyawan
• •
Karyawan Pemeliharaan Prasarana dan Lingkungan Kerja
• Surat peringatan untuk karyawan yang tidak bekerja sesuai dengan prosedur perusahaan
•
Surat Peringatan
156
Pelatihan Karyawan
• Memberikan pelatihan bagi seluruh karyawan sebelum mengerjakan tugasnya masing-masing
• •
Karyawan Form Evaluasi Pelatihan Karyawan
Penggajian
• Memberikan gaji karyawan dengan prosedur yang telah dibuat sebelumnya dalam perencanaan keuangan
• •
Karyawan Prosedur Department Umum dan Personalia
Pembelian Bahan Baku
• Bagian pembelian membeli bahan baku sebelum diadakannya proses bisnis dan memilih supplier tetap sebagai tinjauan marketing bisnis
• •
Karyawan Surat Pembelian bahan baku