bab 2 ve

Upload: syaiful-cruise-bahri

Post on 18-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tlingkungan

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    1/36

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Umum

    Semakin meningkatnya kebutuhan air minum, membuat air permukaan menjadi

    sumber air baku yang penting untuk air minum. Namun, perlu ada kajian

    terhadap karakteristik fisika, kimia dan mikrobiologi dari sumber air permukaan

    tersebut. Air permukaan yang sering digunakan oleh PDAM salah satunya

    adalah sungai.

    Aktivitas manusia, seperti mencuci, mandi dan kakus sering terlihat di sekitarsungai. ondisi ini dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada air sungai.

    Secara mikrobiologi pencemaran air dapat dilihat dari bakteri indikator

    pencemaran yaitu bakteri coliform, fecal coli dan fecal steptococcus, diantara

    ketiga bakteri tersebut yang utama adalah Escherichia coli !E. coli". #al ini

    karena E. coli ditemukan hampir pada badan$badan air seperti danau, sungai

    dan laut yang berasal dari tinja manusia dan he%an berdarah panas serta

    perairan yang terkontaminasi oleh limbah yang bersifat organik !&eliatra, '(('".

    E. coli dapat dihilangkan dengan densifeksi menggunakan kaporit. #al ini

    disebabkan karena kaporit mudah diperoleh dan harganya relatif murah. )ntuk

    lebih lengkapnya, pada bab ini akan dibahas tentang sumber$sumber air minum,

    desinfektan, faktor$faktor yang mempengaruhi efektivitas desinfektan, sifat fisika

    dan kmia kaporit, mekanisme kerja kaporit sebagai desinfektan, mikrobioloi air

    dan hubungan chlorinasi dengan mikroorganisme.

    2.2 Air

    Air adalah *at cair yang tidak mempunyai rasa, %arna dan bau, yang terdiri da rih idrogen dan oks igen dengan rumus k imia%i #'+. arena a ir

    merupakan suatu larutan yang hamper bersifat universal, maka *at$

    *at yang palingalamiah maupun buatan manusia hingga tingkat tertent

    u terlarut di dalamnya.Dengan demikian, air di dalam mengandung *at$

    *at terlarut. at$*at ini seringdisebut pencemar yang terdapat dalam air !-insley,

    //".

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    2/36

    II -

    21

    2.2.1 Sifat Air

    Sifat air yang penting dapat digolongkan ke dalam sifat fisis, kimia%i,

    dan biologis. Sifat fisis dari air yaitu didapatkan dalam ketiga %ujudnya, yakni,

    bentuk padat sebagai es, bentuk cair sebagai air, dan bentuk

    gas sebagai uap air. 0entuk mana yang akan didapatkan, tergantung keadaan cuaca

    yang ada setempat.Sifat kimia dari air yaitu mempunyai p#12 dan oksigen

    terlarut !1D+" jenuh pada / mg3-. Air merupakan pelarut yang

    universal, hampir semua jenis *atdapat larut di dalam air. Air juga merupakan cairan

    biologis, yakni didapat di dalamtubuh semua organisme.

    Si fa t biolog is dar i a ir ya itu d i dalam perai ran selalu d idapat

    kehidupan,fauna dan flora. 0enda hidup ini berpengaruh timbal balik

    terhadap kualitas air !Soemirat, '(('".

    2.2.2 Sumber Air

    Air baku air minum merupakan air yang dapat diolah menjadi air yang layak

    dijadikan sebagai air minum dengan pengolahan secara sederhana dengan cara

    difiltrasi, desinfeksi dan dididihkan !PP 45 No. 6' 7ahun '((".

    Ada 8 sumber yang dapat dikategorikan sebagai sumber air baku

    !Al$-ayla, /26"9

    . Air tanah

    Air tanah merupakan air yang berada di ba%ah permukaan tanah. Air tanah

    ditemukan pada akuifer. Pergerakan air tanah sangat lambat, kecepatan arus

    berkisar antara ($($($8 m3detik dan dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas

    dari lapisan tanah dan pengisian kembali air !recharge".

    Air tanah !terutama air tanah dalam dan mata air" cukup jernih dan tidak

    mengandung *at padat tersuspensi atau tumbuh$tumbuhan mati, karena air

    tanah melalui proses penyaringan alami dimana lapisan tanah3batuan menjadi

    media penyaring. Namun air tanah mempunyai kuantitas yang sedikit dan

    apabila dijadikan sumber air baku air minum memerlukan pengolahan yang

    sederhana.

    '. Air hujan

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    3/36

    II -

    21

    a. Pada saat uap air terkondensasi menjadi hujan, maka air hujan

    merupakan air murni !#'+", oleh karena itu air hujan yang jatuh ke bumi

    mengandung mineral relatif rendah dan bersifat lunak.

    b. Sebagai sumber air baku, air hujan jarang digunakan kecuali pada daerahdengan jumlah penduduk yang sedikit dan memiliki curah hujan yang

    tinggi.

    8. Air permukaan

    Air permukaan meliputi air sungai, saluran, sumber, danau dan %aduk.

    :umlah air permukaan diperkirakan hanya (,8; juta km' atau hanya sekitar

    satu persen dari air ta%ar yang ada di bumi. Air permukaan berasal dari aliran

    langsung air hujan, lelehan salju dan aliran yang berasal dari air tanah. 0esar

    kecilnya aliran permukaan dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat

    dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor$faktor yang berkaitan dengan iklim

    !khususnya curah hujan", dan faktor$faktor yang berkaitan dengan daerah

    aliran sungai !Suripin, '(('".

    a. Air sungai

    )mumnya mengandung *at organik maupun anorganik, jenis dan

    konsentrasinya tergantung dari tingkat pencemaran jenis tanah yang

    dilalui sepanjang DAS.

    0iasanya memba%a *at$*at padat penyebab kekeruhan air, sisa

    penghancuran *at$*at organik dan garam$garam mineral sesuai dengan

    jenis tanah yang dilaluinya.

    ontaminan berasal dari limbah domestik !garam$garam Na, , P,

    sulfat, klorida, deterjen", maupun limbah pabrik !logam berat, sianida".

    andungan +' terlarut !D+" relatif besar, karena penetrasi udara

    terhadap air relatif besar.

    )mumnya kandungan mikroorganisme patogenik relatif tinggi, baik jenis

    maupun jumlahnya.

    b. Air danau

    omposisi *at$*at tergantung dari asal air dan tingkat pencemaran yang

    terjadi pada air danau3dam tersebut. :ika danau terletak di dekat daerah

    pemukiman, maka tingkat pencemaran umumnya tinggi.

    eadaan air yang relatif diam memungkinkan proses fotosintesis

    berjalan dengan baik, sehingga mengakibatkan air pada permukaan

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    4/36

    II -

    21

    banyak ditumbuhi algae3lumut menyebabkan adanya kandungan *at

    organik dan %arna di permukaan yang cukup mengganggu jika air akan

    diolah.

    2.3 Standar Kualitas Air Minum

    0erdasarkan Peraturan Menteri esehatan No.

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    5/36

    II -

    21

    2.4.1 Pengaru Tida# $angsung

    Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh yang timbul sebagai akibat

    pendayagunaan air yang dapat meningkatkan atau pun menurunkan

    kesejahteraan masyarakat. Misalnya, air yang dimanfaatkan untuk pembangkit

    tenaga listrik, untuk industri, untuk irigasi, perikanan, pertanian, dan rekreasi

    dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya pengotoran air dapat

    menurunkan kesejahteraan masyarakat.

    2.4.2 Pengaru $angsung

    Air minum atau air konsumsi penduduk dapat menyebabkan penyakit seperti 9

    . Air di dalam tubuh manusia, berkisar antara ;( $2( > dari seluruh berat

    badan. Air terdapat di seluruh badan, di tulang terdapat air sebanyak '' >

    berat tulang, di darah dan ginjal sebanyak 68 >. ehilangan air untuk ; >

    dari berat badan dapat mengakibatkan kematian. arenanya orang de%asa

    perlu minum minimum ,; ? ' liter air sehari. ekurangan air ini

    menyebabkan banyaknya didapat penyakit batu ginjal dan kandung kemih di

    daerah tropis seperti 5ndonesia, karena terjadinya kristalisasi unsur ?unsur

    yang ada di dalam cairan tubuh. !Soemirat, '(('".

    '. Penyebab Penyakit MenularAir yang telah tercemar oleh bakteri penyebab berbagai penyakit, dapat

    menularkan kepada manusia atau he%an melalui air. Ada < macam

    klasifikasi penyakit yang berhubungan dengan air sebagai media penularan

    penyakit yaitu !usnoputranto, /6@" 9

    a. Water Borne Disease, yaitu penyakit yang penularannya melalui air yang

    terkontaminasi oleh bakteri pathogenn dari penderita atau karier. 0ila air

    yang mengandung kuman pathogen terminum maka dapat terjadi

    penjangkitan pada orang yang bersangkutan. Menurut Soemirat !'(('"

    penyakit yang disebabkan oleh pathogen penyebab penyakit berada

    dalam air yang telah tercemar adalah9

    olera

    Penyakit kolera disebabkan oleh Vibrio cholera. olera adalah

    penyakit usus halus yang akut dan berat, sering me%abah yang

    mengakibatkan kematian. ejala utamanya adalah muntaber,

    dehidrasi dan kolaps dapat terjadi dengan cepat. Sedangkan gejala

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    6/36

    II -

    21

    kolera yang khas adalah tinja yang menyerupai air cucian beras,

    tetapi sangat jarang ditemui.

    7ifoid

    7ifoid merupakan penyakit yang menyerang usus halus,

    penyebabnya adalah Salmonella typhi. ejala utama adalah panas

    yang terus menerus dengan taraf kesadaran yang menurun, terjadi

    rata$rata dua minggu. Penularan dapat terjadi dari orang ke orang,

    atau tidak langsung le%at makanan, minuman yang terkontaminasi

    bakteri.

    #epatitis A

    #epatitis A dikenal juga sebagai Hepatitis infectiosa, disebabkan oleh

    Virus hepatitis A. ejala utama adalah demam yang akut, dengan

    perasaan mual dan muntah, hati membengkak, dan sclera mata

    menjadi kuning, diikuti oleh icterius seluruh kulit. Penyakit ini dapat

    menyebar secara langsung dari orang ke orang, secara tak langsung

    le%at air, makanan yang terkontaminasi virus, dan le%at udara.

    Poliomyelitis

    Penyakit ini seringkali disebut BPolioC saja ataupun dikenal sebagai

    kelumpuhan anak$ anak. Polio disebabkan oleh virus. Poliomeninggalkan cacat, menyebar le%at lingkungan air yang tidak

    saniter. ejala polio sangat bervariasi, dapat sangat ringan,

    menyerupai penyakit influen*a, sampai keadaan kelumpuhan ringan,

    parah, dan kematian.

    Diare

    Menurut data 0adan esehatan Dunia !=#+", Diare adalah

    penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di 5ndonesia,

    diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah 5SPA !5nfeksi

    Saluran Pernapasan Akut". Diare adalah buang air besar dalam

    bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya

    berlangsung selama dua hari atau lebih. +rang yang mengalami

    diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi

    tubuh. #al ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan

    dapat membahayakan ji%a, khususnya pada anak dan orang tua.

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    7/36

    II -

    21

    b. Water Based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain

    melalui persediaan air sebagai pejamu !host" perantara, misalnya

    Schistosomiasis.

    c. Water Washed Disease, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kurangnyaair untuk pemeliharaan kebersihan perseorangan dan air bagi kebersihan

    alat$alat terutama alat dapur dan alat makan. Dengan terjaminnya

    kebersihan oleh tersedianya air yang cukup maka penularan penyakit$

    penyakit tertentu pada manusia dapat dikurangi. Penyakit ini sangat

    dipengaruhi oleh cara penularan, diantaranya 9 penyakit infeksi saluran

    pencernaan. Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan adalah

    diare. Penyakit diare dapat ditularkan melalui beberapa jalur, diantaranya

    melalui air !Water borne" dan melalui alat$alat dapur yang dicuci dengan

    air !Water washed". ontoh penyakit ini adalah cholera, thypoid dan

    Dysentry basiller. 0erjangkitnya penyakit ini erat kaitannya dengan

    ketersediaan air untuk makan, minum, memasak dan kebersihan alat$

    alat makan.

    d. Water elated !nsect Vectors, Eektor$vektor insektisida yang

    berhubungan dengan air yaitu penyakit yang vektornya berkembang biak

    dalam air, misalnya Malaria, Demam 0erdarah, "ellow #e$er,

    %rypanosomiasis.

    2.% Mi#r&bi&l&gi Pada Air

    Mikroorganisme yang terdapat di dalam air berasal dari berbagai sumber seperti

    udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman hidup atau mati, he%an hidup atau mati

    !bangkai", kotoran manusia atau he%an, bahan organik lainnya, dan sebagainya.

    Mikroorganisme tersebut mungkin tahan lama hidup di dalam air, atau tidak

    tahan lama hidup dalam air karena lingkungan hidupnya yang tidak cocok.

    !&ardia*, //'".

    :umlah dan jenis mikroorganisme yang terdapat di dalam air bervariasi

    tergantung dari berbagai faktor. &aktor$ faktor tersebut adalah sebagai berikut 9

    . Sumber Air

    :umlah dan jenis mikroorganisme di dalam air dipengaruhi oleh sumber air

    tersebut, misalnya air permukaan !danau, sungai", air tanah !sumur, mata

    air", air tergenang, air laut, dan sebagainya. Misalnya pada air laut yng

    ditumbuhi ganggang memungkinkan pertumbuhan bakteri fotosintetik sulfur

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    8/36

    II -

    21

    hijau dan ungu, bakteri yang hanya dapat tumbuh pada medium air laut

    seperti %hiothir&, Beggiatoa, %hio$alum dan %hiobacillus.

    '. omponen Nutrien Dalam Air

    Air, terutama air buangan sering mengandung komponen$ komponen yang

    dibutuhkan oleh spesies mikroorganisme tertentu. Mikroorganisme yang

    bersifat saprofit organotrofik sering tumbuh pada air buangan yang

    mengandung sampah tanaman dan bangkai he%an. Semua air secara

    alamiah juga mengandung mineral$ mineral yang cukup untuk kehidupan

    mikroorganisme di dalam air.

    8. omponen 0eracun

    omponen beracun yang terdapat di dalam air mempengaruhi jumlah danjenis mikroorganisme di dalam air tersebut. Sebagai contoh, air laut

    mengandung garam dengan konsentrasi yang terlalu tinggi untuk kehidupan

    kebanyakan spesies mikroorganisme. #idrogen sulfida yang diproduksi oleh

    mikroorganisme pembusuk dari sampah$ sampah organik bersifat racun

    terhadap ganggang dan mikroorganisme lainnya, tetapi sebaliknya #'S

    dapat digunakan oleh bakteri fotosintetik sebagai donor electron3 hydrogen

    untuk mereduksi karbondioksida.

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    9/36

    II -

    21

    sampah organik akan menyebabkan pertumbuhan bakteri anaerob seperti

    'lostridium dan Disulfo$ibrio.

    2.%.1 Ba#teri Indi#at&r

    Menurut -.Soeroso !//@", dijelaskan latar belakang bakteri coli sebagai

    indikator adanya pencemaran air adalah karena9

    B 0akteri coli termasuk famili enterobaktericeae dan merupkan flora normal dari

    usus manusia atau he%an berdarah panas. Secara umum semua bakteri coli

    merupakan jasad indikator adanya pencemaran air oleh bahan tinja, karena

    bakteri coli terdiri dari bermacam$macam jenis dan jenis itu menentukan kriteria

    coli fekal atau bukan, seperti yang dilakukan dalam uji sanitasi air minum atau

    produk pangan harus ditentukan jenis coli B.

    Sedangkan menurut !Depkes 45, //;" dalam penga%asan kualitas air

    dijelaskan bah%a suatu pendekatan tidak langsung yang dapat dilakukan dalam

    menaksir kemungkinan terjadinya kontaminasi air bersih dari organisme usus

    patogen, adalah pendekatan yang didasarkan pada perkiraan dengan hadirnya

    kelompok organisme usus !organisme indikator" yang akan memberi petunjuk

    tingkat kontaminasi tinja dalam air, jadi organisme ini memberi petunjuk tidak

    langsung terhadap resiko adanya organisme usus patogen yang penularannya

    melalui air !=aluyo, '((;".

    +rganisme oliform adalah indikator paling umum digunakan. +rganisme

    oliform ini dapat didefinisikan sebagai gram negatif yang menfermentasikan

    laktosa pada 8;F atau 82F dengan menghasilkan asam, gas dan aldehid

    dalam %aktu ' kali '< jam !Soeroso, //@".

    Argumentasi lain yang menjadikan oliform dijadikan indicator bakteriologis air,

    antara lain yaitu 9 sifatnya yang umum me%akili kehidupan organisme pathogen,

    mudah dilakukan pengambilan sampel, mudah diuji dalam laboratorium serta

    tidak bersifat infeksius dalam proses pemeriksaan !parasitisme" !4ohim, '((@".

    2.%.1.1 Ba#teri Coliform

    Menurut &ardia* !//'", 'oliform merupakan suatu kelompok bakteribyang

    digunakan sebagai indikator polusi kotoran dan sanitasi yang tidak baik terhadap

    air, makanan, susu, dan produk$produk yang dibuat dari susu. Adanya baktri

    'oliform didalam makanan atau minuman menunjukkan kemungkinan adanya

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    10/36

    II -

    21

    mikroorganisme yang bersifat enteropatogenetik dan toksigenetik bagi

    kesehatan. 0akteri 'oliform dapat dibedakan manjadi dua kelompok9

    . 'oliform &ekal, merupkan suatu 'oliform yang dapat memfermentasi laktosa

    pada suhu

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    11/36

    II -

    21

    E. coli merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk batang lurus dengan

    ukuran ,$,; Hm, kisaran pertumbuhan !suhu 6o sampai lebih dari

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    12/36

    II -

    21

    2., )esinfe#si

    Desinfeksi merupakan salah satu proses dalam pengolahan air minum maupun

    air limbah yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen

    !Nurdjannah dan Moesriati, '((;". 0eberapa cara yang dilakukan dalam

    desinfeksi terhadap bakteri patogen antara lain !Ditjen. PPM I P-P, //6"9

    1. ara imia yaitu dengan penambahan bahan kimiaJ

    2. ara &isik yaitu dengan sistem pemanasan atau penyinaranJ

    3. ara Mekanis yaitu dengan sistem pengendapan, saringan pasir lambat,

    saringan pasir cepat dan lain$lain.

    &aktor$faktor yang berpengaruh terhadap proses desinfeksi, yaitu!Said, '(("9

    . :enis desinfektanJ

    Gfisiensi desinfektan tergantung pada jenis bahan kimia yang digunakan,

    beberapa desinfektan seperti o*on dan khlorin dioksida merupakan

    oksidator yang kuat dibandingkan dengan yang lainnya seperti khlorin !Said,

    '((". :enis$jenis bahan desinfektan yang biasa digunakan dalam proses

    desinfeksi terhadap air adalah !=aluyo, '((

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    13/36

    II -

    21

    sangat terbatas. +*on sangat bereaksi dengan cepat yang menyebabkan

    persistensinya di dalam air hanya sebentar saja.

    c. 5odine dan bromineJ

    Sudah sejak lama senya%a ini digunakan sebagai antiseptik pada luka,meskipun penggunaanya sebagai desinfektan tidak atau kurang populer

    sampai saat ini. Dibandingkan dengan klorin, penggunaan ion

    memerlukan biaya lebih besar. Seperti halnya klorin dan bromine,

    efektifitas iodine dalam membinasakan bakteri dan kista sangat

    tergantung pada p#. 7etapi dalam membinasakan virus iodin lebih efektif

    daripada klorin dan bromine. 0romin merupakan bakterisida dan virusida

    yang efektif. arena kehadiran ammonia dalam air bromine masih lebih

    efektif bila dibandingkan dengan klorin.

    d. )ltra violetJ

    Sumber sinar ultra violet adalah lampu mercury tekanan rendah. 4adiasi

    ultra violet dengan panjang gelombang sekitar ';< nm menembus

    dinding sel mikroorganisme dan diabsorpsi oleh bahan seluler sehingga

    menghalanhi replikasi. euntungan dan kerugian menggunakan radiasi

    ultra violet sebagai desinfektan dapat dilihat pada 7abel berikut.

    Keuntungan Kerugian. 7idak ada *at kimia yang dilarutkan

    dalam air sehingga kualitas air

    tidak terpengaruh.

    '. onstituen di air, seperti ammonia

    tidak menimbulkan efek pada

    kapasitas disinfeksi

    8. 7idak menimbulkan rasa dan bau

    !tetapi )E tidak menghilangkan

    rasa, bau dan %arna"

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    14/36

    II -

    21

    dalam air, serta untuk menghilangkan rasa dan bau dari air yang diolah.

    Selain itu, kalium permanganat digunakan pula sebagai algisida.

    Penggunaannya sangat terbatas karena harganya mahal, daya

    bakterisidanya rendah serta %arnanya mengganggu bila digunakan padakonsentrasi tertentu.

    f. &erratJ

    &errat merupakan garam dari asam ferric !#'&e+

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    15/36

    II -

    21

    tersedia untuk interaksi antara chlor dengan bahan ? bahan pereduksi chlor

    dalam air.

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    16/36

    II -

    21

    '. aporit atau kalsium hipoklorit !a+l' " #'+ kandungan klor aktif !@( O

    2(" >J

    8. Sodium hipoklorit !Na+l", kandungan klor aktif ;>.

    Air adalah merupakan larutan yang komplek dari banyak senya%a, dalam proses

    khlorinasi harus memperhatikan *at, bahan atau senya%a lain yang akan

    mempengaruhi proses tersebut, yaitu !0uckle, /62"9

    . Padatan tersuspensi yang terkandung dalam air, karena dapat melindungi

    bakteri dari efek khlorin.

    '. andungan bahan organik dalam air, karena dapat bereaksi dengan khlor

    bebas sehingga chlorine akan bersifat lemah sebagai desinfektan, bahkan

    sifat tersebut akan hilang sama sekali.

    8. andungan amonia dalam air, karena chlor bebas akan membentuk

    chloramines atau kombinasi sisa chlor yang sifatnya lebih rendah bila

    dibanding dengan sisa khlor bebas.

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    17/36

    II -

    21

    a. hlor Demand adalah suatu proses kimia dalam air dimana kandungan

    khlor akan melakukan proses kimia dengan mengikat *at$*at organik

    dalam air dengan segera.

    b. Daya Sergap hlor adalah kemampuan *at khlor di dalam air dalammelakukan proses kimia untuk mengikat *at organic selanjutnya

    membentuk senya%a$senya%a chlorida yang akan berfungsi sebagai

    desinfektan terhadap beberapa kuman pathogen.

    c. 0reak Point hlorination adalah suatu titik belok atau retak yang

    menunjukkan a%al proses dicapainya kestabilan senya%a chlor dalam air

    dimana proses kebutuhan chlor untuk mengikat *at organik akan

    menurun, dan proses pembentukan senya%a khlorida sebagai bahan

    desinfeksi akan segera menuju kestabilan.

    d. Sisa hlor Aktif yang diharapkan adalah tingkat kestabilan kandungan

    senya%a chlor di dalam air yang dihasilkan dari keseluruhan proses

    chlorinasi, yang akan berfungsi sebagai angka aman chlor bagi air.

    '. 7ahap uji Daya Penyergap hlor

    )ntuk dapat mendukung tahapan proses di atas, terlebih dahulu dilakukan

    uji DP, yaitu dengan uji sisa chlor segera dan sisa chlor tetap pada sampel

    air dengan larutan chlor '> !' mg dalam ltr" dan indikator orthotolidien.

    #asil uji ini bisa dirumuskan sebagai berikut.

    DP 1 !Sisa chlor segera ? sisa chlor tetap" dalam satuan mg3l

    8. 7ahap penentuan Dosis hlor

    Penentuan dosis ini harus mengacu pada hasil DP yang telah dilakukan

    serta angka sisa chlor yang akan diharapkan alam air tersebut. 0isa

    dirumuskan sebagai berikut.

    Dosis 1 ! nilai DP nilai hlor yang diharapkan " dalam satuan mg3l

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    18/36

    II -

    21

    ebutuhan bahan chlor 1 ! Dosis Debit konsentrasi chlor %aktu kontak

    yang direncanakan " dalam satuan mg3hr, gr3hr atau kg3bln.

    2.,.1.1 Ka!&rit

    Sumber khlor yang biasa digunakan adalah kaporit Qa!+l"'R. aporit

    merupakan bahan kimia yang telah digunakan secara luas dalam pengolahan air

    dan sebagai pemutih. 0ahan kimia ini merupakan padatan putih kekuningan,

    memiliki bau yang menyengat, sangat sukar larut dalam air. aporit ada dalam

    dua bentuk, yaitu bentuk kering dan bentuk terhidrat. 0entuk terhidrat lebih aman

    dalam penangannya !Patnaik, P., '(('".

    Nama Sistematis 9 alsium hipoklorit

    Nama Dagang 9 aporit

    4umus Molekul 9 a!+l"'

    Massa Molar 9

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    19/36

    II -

    21

    bakteri. Sehingga proses respirasi, transportasi glukosa dan adenosine trifosfat

    mengalami penurunan. lor juga dapat mengganggu metabolisme dan proses

    sintesis protein bakteri, atau dengan memodifikasi basa purin dan pirimidin yang

    mampu menyebabkan kecacatan genetis !4osyidi, '((". lor aktif dapatmelakukan inaktivasi kerja en*im !dengan merubah ikatan kimia atau bahkan

    memutus ikatan kimia en*im", mengubah permeabilitas sel, dan merusak sel

    DNA dan 4NA. Selain itu, jika air limbah mengandung amoniak dan bahan

    organik, asam hipoklorit dan ion hipoklorit tersebut akan bereaksi dengan

    senya%a tersebut membentuk kloramin dan komponen organik$klor

    !GPAb,///".

    Salah satu kelemahan desinfeksi menggunakan kaporit adalah terbentuknya

    senya%a organohalogen seperti trihalomethan !7#Ms" dari senya%a organik

    berhalogen !#l" dalam air limbah dan klor. 7rihalomentan merupakan

    senya%a karsinogenik dan mutagenik !Sururi, dkk. '((6". Ada korelasi positif

    antara konsentrasi kaporit yang diaplikasikan dengan konsentrasi terbentuknya

    7#Ms. Semakin tinggi konsentrasi kaporit, semakin tinggi pula konsenrsi 7#Ms

    dilingkungan tersebut )ntuk mengantisipasi pelepasan klor yang berlebih

    tersebut diperlukan penentuan Breapoint clorination !0P" atau titik retak

    klorinasi. !4osyidi, '((".

    2.,.2 Breakpoint clorination (BP- dan Sisa Kl&r

    Breapoint clorination !0P" atau titik retak klorinasi adalah konsentrasi klor aktif

    yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik, bahan organik !amoniak"

    dan bahan lain yang dapat dioksidasi serta membunuh mikroorganisme jika

    masih ada sisa klor aktif pada konsentrasi tersebut. 0P akan diikuti dengan

    pembentukan gas N' akibat paparan klor aktif yang berlebih pada kloramin. #al

    ini menyebabkan penurunan jumlah klor bebas dan masih ada residu klor aktifyang konsentrasinya dianggap perlu sebagai desinfektan. Dengan kata lain,

    jumlah klor yang dibutuhkan untuk membunuh bakteri koliform !desinfektan"

    adalah jumlah residu klor aktif setelah tejadi 0P. !Alaert dan Sumestri, /62

    dan 0rooks, ///". rafik klorinasi dengan breakpoint dapat dilihat pada gambar

    '..

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    20/36

    II -

    21

    'ambar. 2.1 /ea#si dan Pr&ses Brea# P&int l&rinati&n dalam Air

    eterangan 9

    !" Destruksi chlorin oleh senya%a pereduksi, tidak ada desinfeksi.

    !'" 7erbentuk senya%a chloro$organik, sedikit desinfeksi.

    !8" Amonia chloramin yang menghasilkan chlorin

    !

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    21/36

    II -

    21

    ;" N#8 #+l N#'l #'+ !monochloramin"

    @" N#'l #+l N#l' #'+ !dichloramin"

    2" N#l' #+l Nl8 #'+ !trichloramin"

    Penggabungan antara hlor yang ada di dalam air dengan Nitrogen Amonia atau

    Nitrogen +rganik didefinisikan sebagai penggabungan dari hlor tersedia.

    Selama proses chlorinasi, chlor sendiri akan direduksi sampai menjadi chlorida

    !l murni" yang tidak mempunyai daya bunuh sama sekali !iyantini, '((

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    22/36

    II -

    21

    2.,.% )am!a# Kl&rin terada! Keseatan

    hlorinasi merupakan metoda yang paling umum digunakan dalam pengolahan

    air di dunia. Meskipun efektivitas khlorin dalam mencegah morbiditas dan

    mortalitas akibat penyakit yang ditularkan melalui air, masih ada kekha%atiran

    tentang kemungkinan efek yang merugikan kesehatan terkait dengan paparan

    kronis khlorinasi yang timbul dalam air minum. Substansi yang timbul akibatpenggunaan khlorin ini disebut Disinfection 0y Product !D0P" !4ice et al., '((/".

    hlorin bereaksi dengan senya%a organic yang terkandung dalam air baku dan

    dapat menghasilkan berbagai D0P, diantaranya trihalometan !7#M", aseton

    yang terhalogenisasi, asam asetat terhalogenisasi, senya%a keton dan aldehid.

    !rasner et al., /6/J 4ichardson et al., '((6".7rihalometan terdiri dari empat

    jenis, yaitu khloroform, bromodichlorometan !0DM", dibromochlorometan, dan

    bromoform. 7rihalometan adalah D0P yang paling umum di gunakan dalam

    pengolahan air minum sebagai indicator air yang sehat untuk dikonsumsi. !sin

    0ei Ku&-

    7#M banyak diklaim oleh para pakar air di luar negeri sebagai penyebab

    produksi radikal bebas dalam tubuh ! mengakibatkan kerusakan sel dan bersifat

    karsinogenik " yAnion Sanitary Napkin. Selain itu, ada dampak negatif lain dari

    aplikasi klor terhadap kesehatan manusia seperti tersaji pada 7abel '.' !7he

    hlorine 5nstitute. 5nc. ///".

    Tabel 2.2 )am!a# dari bebera!a ting#at le*el

    http://www.facebook.com/pages/Anion-Sanitary-Napkin/146035831601http://www.facebook.com/pages/Anion-Sanitary-Napkin/146035831601
  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    23/36

    II -

    21

    #&nsentrasi #l&rin terada! #eseatan manusia.

    K&nsentrasi Kl&r )am!a# bagi Keseatan

    (.' $ (.< ppmMengganggu indera pembau dalam

    beberapa %aktu

    $ 8 ppm5ritasi membran mukosa, mampu

    ditoleransi kurang lebih satu jam; $ ; ppm 5ritasi pada sistem pernafasan

    8( ppmSakit dada, sulit bernapas, muntah, dan

    batuk

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    24/36

    II -

    21

    chlorin bebas. Akibatnya dinding sel akan pecah, sisa bahan dalam sitoplasma

    menekan kedalam sel yang akan menyebabkan pecahnya inti sel dan

    musnahnya mikroorganisme tersebut !Monod, //".

    ambaran dari pemusnahan sel mikroorganisme ini bisa dilihat seperti gambar

    berikut !Monod, //".

    ambaran dari proses pemusnahan sel mikroorganisme9

    'ambar 2.2 Stru#tur Sel Ba#teri dan Target Pemusnaan

    Sumber/ *onod, 0110

    Secara garis besar proses berjalannya hlorinasi dalam pemusnahan

    mikroorganisme bisa diuraikan sebagai berikut !Muslimin, //;"9

    a. Adanya reaksi kimia dan pelepasan ion senya%a chlor dalam air

    b. 7erjadinya kerusakan dinding sel mikroorganisme.

    c. Permeabilitas sel mikroorganisme terganggu.

    d. erusakan molekul protein dan asam nukleat.

    e. Aktivasi en*im terhambat.

    f. Sintesa asam nukleat terhambat.

    g. Sel menjadi pecah dan musnah.

    Apabila proses chlorinasi berhasil tepat !bakteri musnah", maka dengan sisachlor bebas sebanyak (,(; mg3l dengan %aktu reaksi ( menit pada p# 2,( akan

    mampu memusnahkan bakteri, efek ini seperti reaksi (,@ mg3l sisa chlor yang

    tergabung selama @( menit !0uckle, /62".

    2. Penelitian tentang Kl&rinasi

    #asil penelitian yang bisa dijadikan acuan atau pembanding dalam kajian

    penelitian ini adalah sebagai berikut9

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    25/36

    II -

    21

    . Gko Susanto !//6" mencoba menurunkan angka kuman coli dengan

    menambahkan larutan kaporit @8,; > ke dalam contoh air !kandungan G.coli

    ';( sel3(( ml" dengan dosis yang bervariasi yaitu @ mg3l, 2 mg3l, 6 mg3l,

    / mg3l, dan '( mg3l kaporit. #asil penelitian diperoleh dosis / mg3l kaporit@8,; > untuk dapat menurunkan angka kuman coli menjadi ( sel3(( ml

    contoh air dan sisa klor bebas sebesar (,' mg3l.

    '. 4osyidi, '(( menentukan nilai 0P dengan titrasi iodometri dan menghitung

    jumlah bakteri koliform dengan metode *ost )robable 2umber !MPN" pada

    masa inkubasi ( menit, ; menit, 8( menit, dan

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    26/36

    II -

    21

    masing konsentrasi dengan metoda *ost )robable 2umber !MPN". Dari

    penelitian ini diperoleh konsentrasi optimum kaporit untuk menghilangkan E. coli

    pada sampel air.

    Menghilangkan bakeri patogen dapat dilakukan dengan menggunakan

    desinfektan. )mumnya bahan$bahan desinfektan ini bersifat oksidator, sehingga

    dapat membunuh maikroba pathogen. Menurut =aluyo !'((/", bahan$bahan

    desinfektan yang dapat digunakan yaitu9

    . aporit

    aporit bila ditambahkan ke dalam air akan terhidrolisis menghasilkan ion

    klor dan asam hipoklorit.

    '. +*one

    8. 5odine dan 0romin

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    27/36

    II -

    21

    )esinfe#si dengan Kl&rinasi

    Proses klorinasi adalah pembubuhan klor atau senya%a klor !sebagai

    desinfektan" ke dalam air dengan tujuan untuk membunuh kuman atau bakteri

    patogen dan untuk menghilangkan bau !pada industri".

    lorin ini tidak hanya l'saja, tetapi termasuk juga asam hipoklorit !+l". :uga

    beberapa kloramin, seperti monokloramin !N#'l" dan dikloramin !N#l'"

    termasuk di dalamnya. lorin dapat diperoleh dari gas l' atau dari garam$

    garam Na+l dan a!+l"'. Sedangkan kloramin terbentuk karena adanya

    reaksi antara ammonia !N#8", baik organik maupun organik ammonia, di dalam

    air klorin. !=aluyo, '((/".

    lorinasi merupakan metode yang banyak digunakan, karena klor efektif sebagai

    desinfektan dan harganya terjangkau !Sururi dkk., '((6". lorinasi bertujuan

    untuk mengurangi dan membunuh mikroorganisme patogen yang ada di dalam

    air limbah. Sumber klor yang biasa digunakan adalah kaporit Qa!+l"'R. aporit

    dapat membunuh mikroorganisme patogen, seperti Escherichiacoli, 3egionella,

    )neumophilia, Streptococcus, #acalis, Bacillus, 'lostridium, Amoeba, -iardia,

    'ryptosporidium, dan )seudomonas!Anonim. '((6".

    aporit cukup efektif sebagai desinfektan dan terjangkau dari segi ekonomi.

    =aktu desinfeksi terhadap mikroorganisme pada proses klorinasi dengan

    konsentrasi klor ppm pada p# 1 2,; dan suhu ';( tergantung jenis

    mikroorganismenya !7abel '." !Anonim, '((6". 7etapi menurut !Sururi dkk,

    '((6", desinfeksi dengan menggunakan klor berpotensi menghasilkan

    7rihalometan !7#Ms" yang disebabkan oleh adanya reaksi antara senya%a$

    senya%a organik berhalogen dalam air baku dengan klor.

    2.4.1 a#t&r 5 a#t&r 6ang Mem!engarui l&rinasi

    Menurut =aluyo !'((/", ecepatan dan keampuhan dalam proses chlorinasi

    tergantung dari beberapa faktor yaitu9

    . eadaan Mikroorganisme

    &aktor$ faktor yang mempengaruhi keadaan mikroorganisme, antara lain9

    a. :enis Mikroorganisme

    :enis mikroorganisme dapat meliputi bakteri, virus, atau parasit mempunyai

    kepekaan tertentu terhadap desinfektan yang berlainan. Misalnya resistensi

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    28/36

    II -

    21

    kista proto*oa lebih besar daripada Entero$irus. 4esistensi Entero$irus

    lebih besar daripada bakteri enterik.

    b. :umlah Mikroorganisme

    :umlah mikroorganisme yang besar, terutama mikroba pathogen akanmemerlukan dosis desinfektan yang lebih besar.

    c. Penyebaran Mikroorganisme

    Mikroorganisme yang menyebar, akan mudah ditembus oleh desinfektan.

    Sebaliknya kumpulan bakteri akan lebih sulit ditembus oleh desinfektan.

    0akteri cenderung membentuk BclamC dengan supended solids yang ada

    dalam air yang keruh harus dicurigai sebagai air yang mempunyai bakteri

    pathogen lebih banyak.

    '. :enis dan onsentrasi Desinfektan

    Setiap desinfektan mempunyai keunggulan dan kelemahannya masing$

    masing, baik dari segi teknis !pelarutan dan pembubuhan" mau pun non teknis

    !harga". onsentrasi desinfektan berkaitan dengan %aktu kontak.

    8. =aktu ontak

    Desinfektan agar dapat berfungsi dengan optimal harus mempunyai %aktu

    kontak yang cukup dengan air yang diproses. =aktu kontak ditentukansebagai %aktu yang tersedia untuk interaksi antara chlor dengan bahan ?

    bahan pereduksi chlor dalam air. =aktu kontak air dengan desinfektan yang

    dibubuhkan, jika digunakan khlor atau senya%a khlor %aktu kontak diantara

    8( ? @( menit, sebelum air digunakan, dengan mempertahankan sisa khlor

    paling sedikit (,8$ (,; mg3 l l' setelah %aktu kontak tersebut.

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    29/36

    II -

    21

    Air yang mengandung *at organik dan unsur lainnya, akan mempengaruhi

    besarnya clorine demand sehingga diperlukan konsentrasi klorin yang

    makin tinggi.

    d. Pengolahan AirProses pendahuluan yang dilakukan desinfeksi, misalnya pengendapan

    dan filtrasi, akan mempengaruhi hasil akhir yang akan dicapai. Selain itu

    saat yang tepat bagi penambahan klorin yang akan mempengaruhi pula

    akhir yang akan dicapai.

    1.4.2 Sifat #imia dan fisi#a #a!&rit

    aporit merupakan bahan kimia yang telah digunakan secara luas dalam

    pengolahan air dan sebagai pemutih. 0ahan kimia ini merupakan padatan putih

    kekuningan, memiliki bau yang menyengat, sangat sukar larut dalam air. aporit

    ada dalam dua bentuk, yaitu bentuk kering dan bentuk terhidrat. 0entuk terhidrat

    lebih aman dalam penangannya !Patnaik, P., '(('".

    Nama Sistematis 9 alsium hipoklorit

    Nama Dagang 9 aporit

    4umus Molekul 9 a!+l"'

    Massa Molar 9

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    30/36

    II -

    21

    #+l +l$ #

    2.% Mi#r&bi&l&gi Air

    Air bersih yang akan dikelola sebagai air minum seharusnya tidak boleh

    mengandung bakteri pathogen penyebab penyakit dan tidak boleh mengandung

    bakteri oliform melebihi batas standart kualitas air yang ditetapkan. 0akteri

    oliform ini berasal dari usus besar !faeces" manusia dan he%an berdarah

    panas !Soeroso, //@".

    Air yang mengandung oliform dianggap telah terkontaminasi !berhubungan"

    dengan kotoran manusia. Secara umum dalam pemeriksaan bakteriologis air,

    tidaklah langsung air itu diperiksa pada kandungan bakteri pathogen, namun

    yang diperiksa adalah indikator Escherichia 'oliyang dipandang bisa me%akilikehidupan bakteri pathogen lainnya !4ohim, '((@".

    2.%.1 a#t&r 6ang Mem!engarui Kualitas Ba#teri&l&gis Air

    Pada umumnya kondisi air di alam sebelum air dikelola dan dimanfaatkan, dalam

    proses perjalanan banyak sekali proses alam yang mengotori air. Pengotoran ini

    bisa saja terjadi akibat adanya lumpur, batang$batang kayu, daun$daun, limbah

    rumah tangga dan industry !Soetrisno, '(('".

    Dalam hal kualitas bakteriologis faktor$faktor dominan yang bias dianggap

    sebagai sumber pengkontaminasi adalah sebagai berikut 9

    . Adanya pencemaran fisik dan bakteriologisJ

    '. Adanya kandungan *at organik alami dari proses alamJ

    8. 7ingkat keragaman mikroorganisme yang hidup dalam airJ

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    31/36

    II -

    21

    coli fekal atau bukan, seperti yang dilakukan dalam uji sanitasi air minum atau

    produk pangan harus ditentukan jenis coli B.

    Sedangkan menurut !Depkes 45, //;" dalam penga%asan kualitas air

    dijelaskan bah%a suatu pendekatan tidak langsung yang dapat dilakukan dalam

    menaksir kemungkinan terjadinya kontaminasi air bersih dari organisme usus

    patogen, adalah pendekatan yang didasarkan pada perkiraan dengan hadirnya

    kelompok organisme usus !organisme indikator" yang akan memberi petunjuk

    tingkat kontaminasi tinja dalam air, jadi organisme ini memberi petunjuk tidak

    langsung terhadap resiko adanya organisme usus patogen yang penularannya

    melalui air !=aluyo, '((;".

    +rganisme oliform adalah indikator paling umum digunakan. +rganismeoliform ini dapat didefinisikan sebagai gram negatif yang menfermentasikan

    laktosa pada 8;F atau 82F dengan menghasilkan asam, gas dan aldehid

    dalam %aktu ' kali '< jam !Soeroso, //@".

    Argumentasi lain yang menjadikan oliform dijadikan indicator bakteriologis air,

    antara lain yaitu 9 sifatnya yang umum me%akili kehidupan organisme pathogen,

    mudah dilakukan pengambilan sampel, mudah diuji dalam laboratorium serta

    tidak bersifat infeksius dalam proses pemeriksaan !parasitisme" !4ohim, '((@".

    2.%.4 a#t&ra#t&r 6ang Mem!engarui Jumla Eschericia coli dalam Air

    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah Eschericia coli dalam air, yaitu9

    . Sumber air.

    Sumber air yang berbeda seperti air hujan, air laut, air permukaan dan air

    tanah mengandung mikroorganisme dalam jumlah dan jenis yang berbeda

    pula. Air permukaan yang tercemar oleh kotoran he%an dan manusia akan

    mengandung bakteri Eschericia coli !Anonim".

    '. Suhu.

    Pertumbuhan mikroba memerlukan kisaran suhu tertentu. isaran suhu

    pertumbuhan dibagi menjadi suhu minimum, suhu optimum, dan suhu

    maksimum. Suhu minimum adalah suhu terendah tetapi mikroba masih dapat

    hidup. Suhu optimum adalah suhu paling baik untuk pertumbuhan mikroba.

    Suhu maksimum adalah suhu tertinggi untuk kehidupan mikroba. Eschericia

    coli merupakan mikroba yang tahan hidup pada suhu tinggi !mikroba termofi".

    elompok ini mempunyai suhu minimum

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    32/36

    II -

    21

    8. p#

    Mikroba umumnya menyukai p# netral !p# 2". Eschericia coli merupakan

    mikroba alkalifil yaitu kelompok mikroba yang dapat hidup pada p# 6,

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    33/36

    II -

    21

    'ambar 2.1 Ba#teri Escherichia coli ()a*id" 2++,-

    Sistematika Escherchia coli yaitu!D%idjoseputro, /66"9

    Divisi 9 Protophyta

    elas 9 Schi*omycetes

    0angsa 9 Gubacteriales

    Suku 9 Gnterobacteriaceae

    Marga 9 Escherichia

    :enis 9 Escherichia coli

    Escherichia coli disebut juga Bacterium coli.

    E. coli tumbuh baik pada hampir semua media yang biasa digunakan pada

    isolasi kuman enterik dalam keadaan mikroaerofilik. 0eberapa strain bila ditanam

    pada agar darah menunjukkan hemolisis tipe beta !Syahrurachman dkk, '((8".

    oloni yang tumbuh berbentuk bundar, cembung, halus dengan tepi yang nyata

    !:a%et et.al, //@". oloni bakteri pada media diferensial agar Eosin *ethylen

    Blue !GM0" membentuk morfologi koloni seperti kilatan logam +metallic sheen

    !D*en, dkk, '((8".

    2., ubungan l&rinasi dengan Mi#r&&rganisme

    7ujuan utama dalam proses chlorinasi adalah akan dicapainya residu chlorinyang sesuai dengan parameter kualitas kimia air bersih yang ditentukan yaitu (,'

    g.l$ s3d (,@ g.l$ sesuai dengan Permenkes 45. No.

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    34/36

    II -

    21

    Sel mikroorganisme diperkirakan terdiri atas ;(> arbon, ;$;> Nitrogen, (,;$

    ,;> Phospor, dan (,;$,; Sulfur. Perbandingan 9 N 9 P 9 S adalah

    (( 9 ( 9 9 , selain bahan tersebut dalam jaringan sel juga terdapat unsur lain

    seperti 9 #idrogen !#", +ksigen !+'", alium !", alsium !a", Magnesium !Mg",Natrium, 0esi !&e" dan elemen lain.

    0ahan dan unsur tersebut terkandung di dalam Sitoplasma !meliputi9 ribosom,

    granula, I nukleus", dimana sitoplasma itu sendiri terlindungi oleh Dinding sel

    yang berfungsi untuk melindungi pengaruh dari luar maupun tekanan osmatik

    dari dalam, agar metabolisme sel bisa berjalan. Selanjutnya apabila dalam suatu

    medium air diberikan bahan atau senya%a chlorin sebagai desinfektan yaitu

    seperti 9 monochloramin !N#'l", dichloramin !N#l'", kaporit atau a!+l"',

    dan sodium chlorida Na!l+'". Di dalam air akan terjadi reaksi kimia dan

    pelepasan ion$ion dari senya%a chlor, dari proses ini dinding sel akan terganggu

    dan unsur yang ada dalam sitoplasma sendiri !#, +', , a, Mg, Na, &e",

    cenderung untuk melakukan tekanan keluar untuk berikatan dengan senya%a ion

    chlorin bebas. Akibatnya dinding sel akan pecah, sisa bahan dalam sitoplasma

    menekan kedalam sel yang akan menyebabkan pecahnya inti sel dan

    musnahnya mikroorganisme tersebut !Monod, //".

    ambaran dari pemusnahan sel mikroorganisme ini bisa dilihat seperti gambarberikut !Monod, //".

    ambaran dari proses pemusnahan sel mikroorganisme9

    'ambar 2.2 Stru#tur Sel Ba#teri dan Target Pemusnaan

    Sumber/ *onod, 0110

    Secara garis besar proses berjalannya hlorinasi dalam pemusnahan

    mikroorganisme bisa diuraikan sebagai berikut !Muslimin, //;"9

    a. Adanya reaksi kimia dan pelepasan ion senya%a chlor dalam air

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    35/36

    II -

    21

    b. 7erjadinya kerusakan dinding sel mikroorganisme.

    c. Permeabilitas sel mikroorganisme terganggu.

    d. erusakan molekul protein dan asam nukleat.

    e. Aktivasi en*im terhambat.f. Sintesa asam nukleat terhambat.

    g. Sel menjadi pecah dan musnah.

    Apabila proses chlorinasi berhasil tepat !bakteri musnah", maka dengan sisa

    chlor bebas sebanyak (,(; mg3l dengan %aktu reaksi ( menit pada p# 2,( akan

    mampu memusnahkan bakteri, efek ini seperti reaksi (,@ mg3l sisa chlor yang

    tergabung selama @( menit !0uckle, /62".

    2. Breakpoint Clorination (BP-Desinfeksi merupakan salah satu proses dalam pengolahan air minum yang

    bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen. Metode desinfeksi yang

    paling umum digunakan di 5ndonesia adalah dengan menggunakan klor. Selain

    dapat membasmi bakteri dan mikroorganisme seperti amuba, ganggang, dan

    lain$lain, klor dapat mengoksidasi &e', Mn'menjadi &e8, Mn8, dan memecah

    molekul organis seperti %arna. Selama proses tersebut kaporit direduksi sampai

    menjadi klorida !l$" yang tidak mempunyai daya desinfeksi !Nurdjannah dan

    Moesriati, '((;". aporit cukup efektif sebagai desinfektan dan terjangkau darisegi ekonomi. =aktu desinfeksi terhadap mikroorganisme pada proses klorinasi

    dengan konsentrasi klor ppm pada p# 1 2,; dan suhu 1 ';( tergantung jenis

    mikroorganismenya. 7etapi menurut Sururi, dkk., !'((6", desinfeksi dengan

    menggunakan klor berpotensi menghasilkan 7rihalometan !7#Ms" yang

    disebabkan oleh adanya reaksi antara senya%asenya%a organik berhalogen

    dalam air baku dengan klor. Selain itu, ada dampak negatif lain dari aplikasi klor

    terhadap kesehatan manusia. !7he hlorine 5nstitute. 5nc. ///".

    0P adalah konsentrasi klor aktif yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan

    organik, bahan organik !amoniak" dan bahan lain yang dapat dioksidasi serta

    membunuh mikroorganisme jika masih ada sisa klor aktif pada konsentrasi

    tersebut. 0P akan diikuti dengan pembentukan gas N' akibat paparan klor aktif

    yang berlebih pada kloramin. #al ini menyebabkan penurunan jumlah klor bebas

    dan masih ada residu klor aktif yang konsentrasinya dianggap perlu sebagai

    desinfektan. Dengan kata lain, jumlah klor yang dibutuhkan untuk membunuh

  • 5/28/2018 Bab 2 Ve

    36/36

    II -

    21

    bakteri koliform !desinfektan" adalah jumlah residu klor aktif setelah tejadi 0P.

    !Alaert dan Sumestri, /62"

    Apabila hlor dimasukkan ke dalam air yang mengandung amonia, maka akan

    terjadi reaksi dan proses kimia dalam air yang selanjutnya akan menghasilkan

    residu chlor di dalam air !4ohim, '((@". )ntuk lebih jelasnya proses

    pembentukan residual chlorine dalam air bisa digambarkan pada gambar '.8

    berikut.

    'ambar. 2.3 /ea#si dan Pr&ses Brea# P&int l&rinati&n dalam Air

    eterangan 9

    !" Destruksi chlorin oleh senya%a pereduksi, tidak ada desinfeksi.

    !'" 7erbentuk senya%a chloro$organik, sedikit desinfeksi.

    !8" Amonia chloramin yang menghasilkan chlorin

    !