bab 2 teori singkat
DESCRIPTION
faktor lingkungan kerjaTRANSCRIPT
Work Sampling
21 Definisi Work Sampling
Work sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar
pengamatan terhadap aktifitas kerja dari mesin proses atau operator (Sritomo 1992)
Pengukuran kerja dengan metode sampling kerja ini sama halnya dengan pengukuran
kerja menggunakan jam henti yaitu diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara
langsung Teknik sampling kerja ini pertama kali digunakan oleh seorang sarjana
Inggris bernama LHC Tippett dalam aktifitas penelitiannya di industri tekstil
22 Kegunaan-kegunaan Work Sampling
Work sampling mempunyai beberapa kegunaan lain di bidang produksi selain
untuk menghitung waktu penyelesaian Kegunaan-kegunaan dari work sampling adalah
sebagai berikut (Sutalaksana 2006)
a Mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja atau
kelompok kerja
b Mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat di pabrik
c Menentukan waktu baku bagi pekerja-pekerja tidak langsung
d Memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan
23 Langkah-Langkah Sebelum Melakukan Work Sampling
Pada dasarnya langkah-langkah dalam melakukan sampling pekerjaan tidak
berbeda dengan cara jam henti Langkah-langkah yang dilakukan sebelum
melakukan work sampling yaitu (Sutalaksana 2006)
a Menetapkan tujuan pengukuran yaitu untuk apa sampling dilakukan menentukan
besarnya tingkat ketelitian dan keyakinan
b Melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui ada tidaknya sistem kerja yang
baik
c Memilih operator
d Pelatihan bagi operator agar terbiasa dengan sistem kerja yang dilakukan
e Melakukan pemisahan kegiatan sesuai yang ingin didapatkan
f Menyiapkan peralatan yang diperlukan berupa papan pengamatan lembaran-
lembaran pengamatan alat tulis
24 Cara Melakukan Work Sampling
Cara untuk melakukan sampling pengamatan dengan sampling pekerjaan tidak
berbeda dengan yang dilakukan untuk cara jam henti yaitu terdiri dari
a Melakukan sampling pendahuluan
b Pengujian keseragaman data bertujuan untuk menentukan batas kontrol atas (BKA)
dan batas kontrol bawah (BKB) Rumus untuk mencari BKA dan BKB adalah sebagai
berikut (Sutalaksana 2006)
25 Penggunaan Tabel Angka Acak dalam Work Sampling
Pengamatan yang dilakukan dalam work sampling haruslah ditentukan secara
acak (random) Oleh karena itu maka penggunaan tabel angka acak merupakan metode
yang terbaik guna menjamin bahwa sampel pengamatan yang diambil benar-benar
dipilih secara acak Tabel angka acak terutama sekali dapat dipakai sebagai alat untuk
menetapkan waktu setiap harinya dimana pengamatan harus dilaksanakan
26 Menghitung Waktu Baku
Waktu baku merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang
memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan Untuk
mengetahui waktu baku maka waktu siklus dan waktu normal harus diketahui terlebih
dahulu Manfaat dari waktu baku adalah sebagai berikut (Sritomo 1992)
a Man Power Planning
b Estimasi biaya-biaya untuk upah kerja
c Penjadwalan produksi dan penganggaran
d Perencanaan sistem pemberian bonus dan intsestif bagi pekerja yang berprestasi
e Indikasi keluaran untuk mampu dihasilkan oleh pekerja
KELONGGARAN
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi
menghilangkan rasa fatique dan hambatan ndash hambatan yang tidak dapat
dihindarkan Ketiganya ini merupakan hal yang secara nyata dibutuhkan oleh
pekerja dan yang selam pengukuran tidak diamati diukur dicatat ataupun
dihitung Karenanya sesuai pengukuran dan setelah mendapatkan waktu normal
kelonggaran perlu ditambahkan
1 Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi disini adalah hal ndash hal seperti
minum sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus kekamar kecil
bercakap ndash cakap dengan teman sekerja sekedar menghilangkan
ketegangan ataupun kejenuhan dalam bekerja
Kebutuhan ndash kebutuhan ini jelas terlihat sebagai sesuatu yang mutlak tidak
bisa misalnya seseorang diharuskan terus bekerja dengan rasa dahaga atau
melarang pekerja untuk sama sekali tidak bercakap ndash cakap sepanjang jam
ndash jam kerja Larangan demikian tidak saja merugikan pekerja (karena
merupakan tuntutan psikologi dan fisiologi yang wajar) tetapi juga
merugikan perusahaan karena dengan kondisi demikian pekerja tidak akan
dapat bekerja dengan baik bahkan hampeir dapat dipastikan
produktivitasnya menurun
Besarnya kelonggaran yang diberikan untuk kebutuhan pribadi seperti itu
berbeda ndash beda dari satu pekerjan ke pekerjaan lainnya karena setiap
pekerjan mempunyai karakteristik sendiri ndash sendiri dengan ldquotuntutanrdquo yang
berbeda ndash beda Penelitian yang khusus perlu dilakukan untuk menentukan
besarnya kelonggaran ini secara tepat seperti dengan sampling kerja atau
secara fisiologis Berdasarkan penelitian ternyata besarnya kelonggaran ini
bagi pekerja pria dari pekerja wanita misalnya untuk pekerjaan ndash
pekerjaan ringan pada kondisi ndash kondisi kerja normal pria memerlukan 2
ndash 25 dan wanita 5 (persentase ini adalah dari waktu normal) Table 1
menunjukan besarnya kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan untuk
menghilangkan rasa fatique untuk berbagai kondisi kerja
2 Kelonggaran untukMenghilangkan rasa Fatique
Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik
jumlah maupun kwalitas Kerenanya salah satu cara untuk menentukan
besarnya kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang
hari kerja dan mencatat pada saat ndash saat dimana hasil produksi menurun
Tetapi masalahnya adalah kesulitan dalam menentukan pada saat ndash saat
mana menurunnya hasil produksi yang disebabkan oleh timbulnya rasa
fatique karena masih banyak kemungkinan lain yang dapat
menyebabkannya
Jika rasa fatique telah datang dan pekerja harus bekerja untuk meghasilkan
performance normalnya maka usaha yang dikeluarkan pekerja lebih besar
dari normal dan ini akan menambah rasa fatique Apabila hal ini
berlangsung terus dan pada akhirnya akan terjadi fatique total yaitu jika
nggota badan yang bersangkutan sudah tidak dapat melakukan gerak kerja
sama sekali walaupun sangat dikehendakihal demikian jarang terjadi
karena berdasarkan pengalamannya pekerja dapat mengatur kecepatan
kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan ndash gerakan kerja
ditunjukan untuk menghilangkan rasa fatique ini Besarnya kelonggaran
dan kelonggaran untuk kebutuhan pribadi ditunjukan pada Tabel 1
3 Kelonggaran untuk Hambatan ndash hambatan yang tidak terhindarkan
Dalam melaksanakan pekerjaanya pekerja tidak akan lepas dari berbagai
ldquohambatanrdquo ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang
berlebihan dan mengaggur dengan sengaja ada pula hambatan yang tidak
dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk
mengendalikannya Bagi hamabtan yang pertama jelas tidak ada pilihan
selain menghilangkannya sedangkan bagi yang terakhir walaupun harus
diusahakan serendah mungkin hambatan akan tetap ada dan karenayan
harus diperhitungkan dalam waktu baku
Beberapa contoh yang termasuk kedalam hambatan ang tidak terhindarkan
adalah
1 Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas
2 Melakukan penyesuaian ndash penyesuaian mesin
3 Memperbaiki kemacetan ndash kemacetan singkat seperti mengganti alat
potong yang patah memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya
1 Memasang peralatan potong
2 Mengambil alat ndash alat khusus atau bahan ndash bahan khusus dari gudang
3 Hambatan ndash hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan
4 Mesin mati karena aliran listrik
Besarnya hambatan untuk kejadian ndash kejadian sperti itu sangat bervariasi
dari suatu pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja kestasiun kerja lain
karena banyaknya penyebab seperti mesin kondisi mesin prosedur kerja
ketelitian suplai alat dan bahan dan sebaginya Salah satu cara yang baik
yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya kelonggaran bagi
hambatan yang tidak terhindarkan adalah dengan melakukan sampling
pekerjaan
5 Menyertakan Kelonggaran dalam Perhitungan Waktu Baku
Langkah pertama adalah menentukan besarnya kelonggaran untuk ketiga
hal diatas yaitu untuk kebutuhan pribadi menghilangkan rasa fatique dan
hambatan yang tidak dapat dihindarkan dua hal yang pertama antara lain
dapat diperoleh dari table 1yaitu dengan memperhatikan kondisi ndash kondisi
yang sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan Untuk yang ketiga dapat
diperoleh melali pengukuran khusus seperti sampling pekerjaan
Kesemuanya yang biasanya masing ndash masing dinyatakan dalam presentase
dijumlahkan dan kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal
yang tealah dihitung sebelumnya
Misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk
dengan gerakan ndash gerakan yang terbatas membutuhkan pengawasan mata ndash
terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai temperature
dan kelembapan ruang normal siklus udara baik tidak bising Dari table
didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan
untuk fatique sebagai berikut
Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan
yang terhindarkan adalah 5 maka kelonggaran total yang harus
diberikan untuk pekerjaan itu adalah (195 + 5) =245
Jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 55 menit maka waktu
bakunya adalah
55 + 0245(55) = 658 menit
PENGUKURAN WAKTU KERJA
Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih
dan ldquoqualifiedrdquo) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat
kecepatan kerja yg NORMAL dlm lingkungan kerja yg TERBAIK pd saat itu
JENIS PENGUKURAN WAKTU
1 SECARA LANGSUNG
Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)
Sampling kerja (Work Sampling)
2 SECARA TAK LANGSUNG
Data waktu baku (Standard data)
Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)
Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM
KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT
Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU
penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR
NORMAL dan TERBAIK
Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung
1 Pengukuran LANGSUNG
KELEBIHAN
PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-
elemen pekerjaannya
KEKURANGAN
1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya
hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT
2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan
pengukuran kerja berlangsung
3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG
KELEBIHAN
1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan
satu kali saja
2 Biaya lebih MURAH
KEKURANGAN
1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh
dan rinci
2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang
Indonesia
3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan
berpengaruh terhadap hasil perhitungan
4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen
Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik
PERHITUNGAN WAKTU BAKU
WAKTU BAKU
Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan
pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU
WB = WN + 1
1= kelonggaran(allowance
WAKTU NORMAL
Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan
kemampuan RATARATA
WN = WS x p
P = faktorpenyesuaian jika
P=1 bekerja
WAJAR
plt1 bekerja
terlalu LAMBAT
Pgt1 bekerja
Terlalu CEPAT
Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati
N= jumlah pengamatan yg dilakukan
WAKTU SIKLUS
Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat
kerja yang bersangkutan
Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job
WS = Σ XiN
Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran
1 Menetapkan Tujuan Pengukuran
UntukApa
Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan
2 Melakukan Penelitian Pendahuluan
MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN
Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK
Operator perlu pegangan BAKU
3 Memilih Operator
Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR
4 Melatih Operator
KURVA BELAJAR (Learning Curve)
Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang
dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini
penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja
dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode
pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar
Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut
Y = KX -A
Di mana
Y = Waktu siklus
X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip
K = Konstanta
A = Konstanta
5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen
Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih
mudah untuk diukur waktunya dengan teliti
6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran
Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis
7 MelakukanPengukuranWaktu
Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn
stopwatch yaitu
Continoustiming
Repetitive timing Snap-back method
Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian
PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA
Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat
pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING
dalam PENGUKURAN KERJA
Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal
sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo
Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke
TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja
Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup
dengan
times = Σxi = 56 =14
k 4
xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i
k = banyaknya subgrup
Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu
penyelesaian dengan rumus
σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2
n-1 16-1
= radic813 = 29
Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-
rata subgrup dengan rumus
σx = σradicn = 29radic4 = 1445
n adalah besarnya subgrup
Tentukan BKA dan BKB dengan rumus
BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365
BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635
BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata
semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk
menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan
Cara Menentukan Faktor Penyesuaian
1 Persentase
Cara paling awal sederhana dan mudah
lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui
pengamatan selama pengukuran misal
Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit
maka Wn= 146 x 11 = 166 menit
Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo
2 Cara SCHUMARD
Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-
kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri
3 Cara WESTINGHOUSE
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan
kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi
kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-
masing
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari
setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini
SUPER SKILL
1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya
2 Bekerja dengan sempurna
3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik
4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk
diikuti
5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin
6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau
terlihat karena lancar
7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa
yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)
8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja
yang baik
EXXELENT SKILL
1 Percaya diri sendiri
2 Tampak cocok dengan pekerjaanya
3 Terlihat telah terlatih dengan baik
4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau
pemeriksaan-pemeriksaan
5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan
6 Menggunakan peralatan dengan baik
7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu
8 Bekerjanya cepat tetapi halus
9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi
GOOD SKILL
1 Kwalitas hasil baik
2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya
3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya
lebih rendah
4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap
5 Tidak memerlukan banyak pengawasan
6 Tidak keragu-raguan
7 Bekerja stabil
8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik
9 Gerakan-gerkannya cepat
AVERAGE SKILL
1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri
2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat
3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan
4 Tampak sebagai pekerja yang cakap
5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan
6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik
7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya
8 Bekerja cukup teliti
9 Secara keseluruhan cukup memuaskan
FAIR SKILL
1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik
2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya
3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan
4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup
5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan
dipekerjaan itu cukup lama
6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu
yakin
7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri
8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah
9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
c Memilih operator
d Pelatihan bagi operator agar terbiasa dengan sistem kerja yang dilakukan
e Melakukan pemisahan kegiatan sesuai yang ingin didapatkan
f Menyiapkan peralatan yang diperlukan berupa papan pengamatan lembaran-
lembaran pengamatan alat tulis
24 Cara Melakukan Work Sampling
Cara untuk melakukan sampling pengamatan dengan sampling pekerjaan tidak
berbeda dengan yang dilakukan untuk cara jam henti yaitu terdiri dari
a Melakukan sampling pendahuluan
b Pengujian keseragaman data bertujuan untuk menentukan batas kontrol atas (BKA)
dan batas kontrol bawah (BKB) Rumus untuk mencari BKA dan BKB adalah sebagai
berikut (Sutalaksana 2006)
25 Penggunaan Tabel Angka Acak dalam Work Sampling
Pengamatan yang dilakukan dalam work sampling haruslah ditentukan secara
acak (random) Oleh karena itu maka penggunaan tabel angka acak merupakan metode
yang terbaik guna menjamin bahwa sampel pengamatan yang diambil benar-benar
dipilih secara acak Tabel angka acak terutama sekali dapat dipakai sebagai alat untuk
menetapkan waktu setiap harinya dimana pengamatan harus dilaksanakan
26 Menghitung Waktu Baku
Waktu baku merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang
memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan Untuk
mengetahui waktu baku maka waktu siklus dan waktu normal harus diketahui terlebih
dahulu Manfaat dari waktu baku adalah sebagai berikut (Sritomo 1992)
a Man Power Planning
b Estimasi biaya-biaya untuk upah kerja
c Penjadwalan produksi dan penganggaran
d Perencanaan sistem pemberian bonus dan intsestif bagi pekerja yang berprestasi
e Indikasi keluaran untuk mampu dihasilkan oleh pekerja
KELONGGARAN
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi
menghilangkan rasa fatique dan hambatan ndash hambatan yang tidak dapat
dihindarkan Ketiganya ini merupakan hal yang secara nyata dibutuhkan oleh
pekerja dan yang selam pengukuran tidak diamati diukur dicatat ataupun
dihitung Karenanya sesuai pengukuran dan setelah mendapatkan waktu normal
kelonggaran perlu ditambahkan
1 Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi disini adalah hal ndash hal seperti
minum sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus kekamar kecil
bercakap ndash cakap dengan teman sekerja sekedar menghilangkan
ketegangan ataupun kejenuhan dalam bekerja
Kebutuhan ndash kebutuhan ini jelas terlihat sebagai sesuatu yang mutlak tidak
bisa misalnya seseorang diharuskan terus bekerja dengan rasa dahaga atau
melarang pekerja untuk sama sekali tidak bercakap ndash cakap sepanjang jam
ndash jam kerja Larangan demikian tidak saja merugikan pekerja (karena
merupakan tuntutan psikologi dan fisiologi yang wajar) tetapi juga
merugikan perusahaan karena dengan kondisi demikian pekerja tidak akan
dapat bekerja dengan baik bahkan hampeir dapat dipastikan
produktivitasnya menurun
Besarnya kelonggaran yang diberikan untuk kebutuhan pribadi seperti itu
berbeda ndash beda dari satu pekerjan ke pekerjaan lainnya karena setiap
pekerjan mempunyai karakteristik sendiri ndash sendiri dengan ldquotuntutanrdquo yang
berbeda ndash beda Penelitian yang khusus perlu dilakukan untuk menentukan
besarnya kelonggaran ini secara tepat seperti dengan sampling kerja atau
secara fisiologis Berdasarkan penelitian ternyata besarnya kelonggaran ini
bagi pekerja pria dari pekerja wanita misalnya untuk pekerjaan ndash
pekerjaan ringan pada kondisi ndash kondisi kerja normal pria memerlukan 2
ndash 25 dan wanita 5 (persentase ini adalah dari waktu normal) Table 1
menunjukan besarnya kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan untuk
menghilangkan rasa fatique untuk berbagai kondisi kerja
2 Kelonggaran untukMenghilangkan rasa Fatique
Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik
jumlah maupun kwalitas Kerenanya salah satu cara untuk menentukan
besarnya kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang
hari kerja dan mencatat pada saat ndash saat dimana hasil produksi menurun
Tetapi masalahnya adalah kesulitan dalam menentukan pada saat ndash saat
mana menurunnya hasil produksi yang disebabkan oleh timbulnya rasa
fatique karena masih banyak kemungkinan lain yang dapat
menyebabkannya
Jika rasa fatique telah datang dan pekerja harus bekerja untuk meghasilkan
performance normalnya maka usaha yang dikeluarkan pekerja lebih besar
dari normal dan ini akan menambah rasa fatique Apabila hal ini
berlangsung terus dan pada akhirnya akan terjadi fatique total yaitu jika
nggota badan yang bersangkutan sudah tidak dapat melakukan gerak kerja
sama sekali walaupun sangat dikehendakihal demikian jarang terjadi
karena berdasarkan pengalamannya pekerja dapat mengatur kecepatan
kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan ndash gerakan kerja
ditunjukan untuk menghilangkan rasa fatique ini Besarnya kelonggaran
dan kelonggaran untuk kebutuhan pribadi ditunjukan pada Tabel 1
3 Kelonggaran untuk Hambatan ndash hambatan yang tidak terhindarkan
Dalam melaksanakan pekerjaanya pekerja tidak akan lepas dari berbagai
ldquohambatanrdquo ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang
berlebihan dan mengaggur dengan sengaja ada pula hambatan yang tidak
dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk
mengendalikannya Bagi hamabtan yang pertama jelas tidak ada pilihan
selain menghilangkannya sedangkan bagi yang terakhir walaupun harus
diusahakan serendah mungkin hambatan akan tetap ada dan karenayan
harus diperhitungkan dalam waktu baku
Beberapa contoh yang termasuk kedalam hambatan ang tidak terhindarkan
adalah
1 Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas
2 Melakukan penyesuaian ndash penyesuaian mesin
3 Memperbaiki kemacetan ndash kemacetan singkat seperti mengganti alat
potong yang patah memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya
1 Memasang peralatan potong
2 Mengambil alat ndash alat khusus atau bahan ndash bahan khusus dari gudang
3 Hambatan ndash hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan
4 Mesin mati karena aliran listrik
Besarnya hambatan untuk kejadian ndash kejadian sperti itu sangat bervariasi
dari suatu pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja kestasiun kerja lain
karena banyaknya penyebab seperti mesin kondisi mesin prosedur kerja
ketelitian suplai alat dan bahan dan sebaginya Salah satu cara yang baik
yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya kelonggaran bagi
hambatan yang tidak terhindarkan adalah dengan melakukan sampling
pekerjaan
5 Menyertakan Kelonggaran dalam Perhitungan Waktu Baku
Langkah pertama adalah menentukan besarnya kelonggaran untuk ketiga
hal diatas yaitu untuk kebutuhan pribadi menghilangkan rasa fatique dan
hambatan yang tidak dapat dihindarkan dua hal yang pertama antara lain
dapat diperoleh dari table 1yaitu dengan memperhatikan kondisi ndash kondisi
yang sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan Untuk yang ketiga dapat
diperoleh melali pengukuran khusus seperti sampling pekerjaan
Kesemuanya yang biasanya masing ndash masing dinyatakan dalam presentase
dijumlahkan dan kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal
yang tealah dihitung sebelumnya
Misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk
dengan gerakan ndash gerakan yang terbatas membutuhkan pengawasan mata ndash
terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai temperature
dan kelembapan ruang normal siklus udara baik tidak bising Dari table
didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan
untuk fatique sebagai berikut
Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan
yang terhindarkan adalah 5 maka kelonggaran total yang harus
diberikan untuk pekerjaan itu adalah (195 + 5) =245
Jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 55 menit maka waktu
bakunya adalah
55 + 0245(55) = 658 menit
PENGUKURAN WAKTU KERJA
Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih
dan ldquoqualifiedrdquo) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat
kecepatan kerja yg NORMAL dlm lingkungan kerja yg TERBAIK pd saat itu
JENIS PENGUKURAN WAKTU
1 SECARA LANGSUNG
Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)
Sampling kerja (Work Sampling)
2 SECARA TAK LANGSUNG
Data waktu baku (Standard data)
Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)
Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM
KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT
Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU
penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR
NORMAL dan TERBAIK
Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung
1 Pengukuran LANGSUNG
KELEBIHAN
PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-
elemen pekerjaannya
KEKURANGAN
1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya
hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT
2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan
pengukuran kerja berlangsung
3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG
KELEBIHAN
1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan
satu kali saja
2 Biaya lebih MURAH
KEKURANGAN
1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh
dan rinci
2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang
Indonesia
3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan
berpengaruh terhadap hasil perhitungan
4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen
Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik
PERHITUNGAN WAKTU BAKU
WAKTU BAKU
Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan
pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU
WB = WN + 1
1= kelonggaran(allowance
WAKTU NORMAL
Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan
kemampuan RATARATA
WN = WS x p
P = faktorpenyesuaian jika
P=1 bekerja
WAJAR
plt1 bekerja
terlalu LAMBAT
Pgt1 bekerja
Terlalu CEPAT
Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati
N= jumlah pengamatan yg dilakukan
WAKTU SIKLUS
Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat
kerja yang bersangkutan
Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job
WS = Σ XiN
Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran
1 Menetapkan Tujuan Pengukuran
UntukApa
Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan
2 Melakukan Penelitian Pendahuluan
MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN
Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK
Operator perlu pegangan BAKU
3 Memilih Operator
Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR
4 Melatih Operator
KURVA BELAJAR (Learning Curve)
Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang
dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini
penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja
dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode
pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar
Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut
Y = KX -A
Di mana
Y = Waktu siklus
X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip
K = Konstanta
A = Konstanta
5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen
Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih
mudah untuk diukur waktunya dengan teliti
6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran
Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis
7 MelakukanPengukuranWaktu
Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn
stopwatch yaitu
Continoustiming
Repetitive timing Snap-back method
Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian
PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA
Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat
pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING
dalam PENGUKURAN KERJA
Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal
sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo
Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke
TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja
Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup
dengan
times = Σxi = 56 =14
k 4
xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i
k = banyaknya subgrup
Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu
penyelesaian dengan rumus
σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2
n-1 16-1
= radic813 = 29
Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-
rata subgrup dengan rumus
σx = σradicn = 29radic4 = 1445
n adalah besarnya subgrup
Tentukan BKA dan BKB dengan rumus
BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365
BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635
BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata
semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk
menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan
Cara Menentukan Faktor Penyesuaian
1 Persentase
Cara paling awal sederhana dan mudah
lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui
pengamatan selama pengukuran misal
Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit
maka Wn= 146 x 11 = 166 menit
Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo
2 Cara SCHUMARD
Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-
kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri
3 Cara WESTINGHOUSE
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan
kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi
kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-
masing
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari
setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini
SUPER SKILL
1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya
2 Bekerja dengan sempurna
3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik
4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk
diikuti
5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin
6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau
terlihat karena lancar
7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa
yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)
8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja
yang baik
EXXELENT SKILL
1 Percaya diri sendiri
2 Tampak cocok dengan pekerjaanya
3 Terlihat telah terlatih dengan baik
4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau
pemeriksaan-pemeriksaan
5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan
6 Menggunakan peralatan dengan baik
7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu
8 Bekerjanya cepat tetapi halus
9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi
GOOD SKILL
1 Kwalitas hasil baik
2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya
3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya
lebih rendah
4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap
5 Tidak memerlukan banyak pengawasan
6 Tidak keragu-raguan
7 Bekerja stabil
8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik
9 Gerakan-gerkannya cepat
AVERAGE SKILL
1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri
2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat
3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan
4 Tampak sebagai pekerja yang cakap
5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan
6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik
7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya
8 Bekerja cukup teliti
9 Secara keseluruhan cukup memuaskan
FAIR SKILL
1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik
2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya
3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan
4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup
5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan
dipekerjaan itu cukup lama
6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu
yakin
7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri
8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah
9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
KELONGGARAN
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi
menghilangkan rasa fatique dan hambatan ndash hambatan yang tidak dapat
dihindarkan Ketiganya ini merupakan hal yang secara nyata dibutuhkan oleh
pekerja dan yang selam pengukuran tidak diamati diukur dicatat ataupun
dihitung Karenanya sesuai pengukuran dan setelah mendapatkan waktu normal
kelonggaran perlu ditambahkan
1 Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi disini adalah hal ndash hal seperti
minum sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus kekamar kecil
bercakap ndash cakap dengan teman sekerja sekedar menghilangkan
ketegangan ataupun kejenuhan dalam bekerja
Kebutuhan ndash kebutuhan ini jelas terlihat sebagai sesuatu yang mutlak tidak
bisa misalnya seseorang diharuskan terus bekerja dengan rasa dahaga atau
melarang pekerja untuk sama sekali tidak bercakap ndash cakap sepanjang jam
ndash jam kerja Larangan demikian tidak saja merugikan pekerja (karena
merupakan tuntutan psikologi dan fisiologi yang wajar) tetapi juga
merugikan perusahaan karena dengan kondisi demikian pekerja tidak akan
dapat bekerja dengan baik bahkan hampeir dapat dipastikan
produktivitasnya menurun
Besarnya kelonggaran yang diberikan untuk kebutuhan pribadi seperti itu
berbeda ndash beda dari satu pekerjan ke pekerjaan lainnya karena setiap
pekerjan mempunyai karakteristik sendiri ndash sendiri dengan ldquotuntutanrdquo yang
berbeda ndash beda Penelitian yang khusus perlu dilakukan untuk menentukan
besarnya kelonggaran ini secara tepat seperti dengan sampling kerja atau
secara fisiologis Berdasarkan penelitian ternyata besarnya kelonggaran ini
bagi pekerja pria dari pekerja wanita misalnya untuk pekerjaan ndash
pekerjaan ringan pada kondisi ndash kondisi kerja normal pria memerlukan 2
ndash 25 dan wanita 5 (persentase ini adalah dari waktu normal) Table 1
menunjukan besarnya kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan untuk
menghilangkan rasa fatique untuk berbagai kondisi kerja
2 Kelonggaran untukMenghilangkan rasa Fatique
Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik
jumlah maupun kwalitas Kerenanya salah satu cara untuk menentukan
besarnya kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang
hari kerja dan mencatat pada saat ndash saat dimana hasil produksi menurun
Tetapi masalahnya adalah kesulitan dalam menentukan pada saat ndash saat
mana menurunnya hasil produksi yang disebabkan oleh timbulnya rasa
fatique karena masih banyak kemungkinan lain yang dapat
menyebabkannya
Jika rasa fatique telah datang dan pekerja harus bekerja untuk meghasilkan
performance normalnya maka usaha yang dikeluarkan pekerja lebih besar
dari normal dan ini akan menambah rasa fatique Apabila hal ini
berlangsung terus dan pada akhirnya akan terjadi fatique total yaitu jika
nggota badan yang bersangkutan sudah tidak dapat melakukan gerak kerja
sama sekali walaupun sangat dikehendakihal demikian jarang terjadi
karena berdasarkan pengalamannya pekerja dapat mengatur kecepatan
kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan ndash gerakan kerja
ditunjukan untuk menghilangkan rasa fatique ini Besarnya kelonggaran
dan kelonggaran untuk kebutuhan pribadi ditunjukan pada Tabel 1
3 Kelonggaran untuk Hambatan ndash hambatan yang tidak terhindarkan
Dalam melaksanakan pekerjaanya pekerja tidak akan lepas dari berbagai
ldquohambatanrdquo ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang
berlebihan dan mengaggur dengan sengaja ada pula hambatan yang tidak
dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk
mengendalikannya Bagi hamabtan yang pertama jelas tidak ada pilihan
selain menghilangkannya sedangkan bagi yang terakhir walaupun harus
diusahakan serendah mungkin hambatan akan tetap ada dan karenayan
harus diperhitungkan dalam waktu baku
Beberapa contoh yang termasuk kedalam hambatan ang tidak terhindarkan
adalah
1 Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas
2 Melakukan penyesuaian ndash penyesuaian mesin
3 Memperbaiki kemacetan ndash kemacetan singkat seperti mengganti alat
potong yang patah memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya
1 Memasang peralatan potong
2 Mengambil alat ndash alat khusus atau bahan ndash bahan khusus dari gudang
3 Hambatan ndash hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan
4 Mesin mati karena aliran listrik
Besarnya hambatan untuk kejadian ndash kejadian sperti itu sangat bervariasi
dari suatu pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja kestasiun kerja lain
karena banyaknya penyebab seperti mesin kondisi mesin prosedur kerja
ketelitian suplai alat dan bahan dan sebaginya Salah satu cara yang baik
yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya kelonggaran bagi
hambatan yang tidak terhindarkan adalah dengan melakukan sampling
pekerjaan
5 Menyertakan Kelonggaran dalam Perhitungan Waktu Baku
Langkah pertama adalah menentukan besarnya kelonggaran untuk ketiga
hal diatas yaitu untuk kebutuhan pribadi menghilangkan rasa fatique dan
hambatan yang tidak dapat dihindarkan dua hal yang pertama antara lain
dapat diperoleh dari table 1yaitu dengan memperhatikan kondisi ndash kondisi
yang sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan Untuk yang ketiga dapat
diperoleh melali pengukuran khusus seperti sampling pekerjaan
Kesemuanya yang biasanya masing ndash masing dinyatakan dalam presentase
dijumlahkan dan kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal
yang tealah dihitung sebelumnya
Misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk
dengan gerakan ndash gerakan yang terbatas membutuhkan pengawasan mata ndash
terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai temperature
dan kelembapan ruang normal siklus udara baik tidak bising Dari table
didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan
untuk fatique sebagai berikut
Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan
yang terhindarkan adalah 5 maka kelonggaran total yang harus
diberikan untuk pekerjaan itu adalah (195 + 5) =245
Jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 55 menit maka waktu
bakunya adalah
55 + 0245(55) = 658 menit
PENGUKURAN WAKTU KERJA
Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih
dan ldquoqualifiedrdquo) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat
kecepatan kerja yg NORMAL dlm lingkungan kerja yg TERBAIK pd saat itu
JENIS PENGUKURAN WAKTU
1 SECARA LANGSUNG
Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)
Sampling kerja (Work Sampling)
2 SECARA TAK LANGSUNG
Data waktu baku (Standard data)
Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)
Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM
KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT
Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU
penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR
NORMAL dan TERBAIK
Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung
1 Pengukuran LANGSUNG
KELEBIHAN
PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-
elemen pekerjaannya
KEKURANGAN
1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya
hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT
2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan
pengukuran kerja berlangsung
3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG
KELEBIHAN
1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan
satu kali saja
2 Biaya lebih MURAH
KEKURANGAN
1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh
dan rinci
2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang
Indonesia
3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan
berpengaruh terhadap hasil perhitungan
4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen
Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik
PERHITUNGAN WAKTU BAKU
WAKTU BAKU
Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan
pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU
WB = WN + 1
1= kelonggaran(allowance
WAKTU NORMAL
Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan
kemampuan RATARATA
WN = WS x p
P = faktorpenyesuaian jika
P=1 bekerja
WAJAR
plt1 bekerja
terlalu LAMBAT
Pgt1 bekerja
Terlalu CEPAT
Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati
N= jumlah pengamatan yg dilakukan
WAKTU SIKLUS
Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat
kerja yang bersangkutan
Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job
WS = Σ XiN
Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran
1 Menetapkan Tujuan Pengukuran
UntukApa
Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan
2 Melakukan Penelitian Pendahuluan
MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN
Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK
Operator perlu pegangan BAKU
3 Memilih Operator
Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR
4 Melatih Operator
KURVA BELAJAR (Learning Curve)
Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang
dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini
penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja
dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode
pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar
Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut
Y = KX -A
Di mana
Y = Waktu siklus
X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip
K = Konstanta
A = Konstanta
5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen
Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih
mudah untuk diukur waktunya dengan teliti
6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran
Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis
7 MelakukanPengukuranWaktu
Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn
stopwatch yaitu
Continoustiming
Repetitive timing Snap-back method
Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian
PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA
Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat
pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING
dalam PENGUKURAN KERJA
Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal
sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo
Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke
TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja
Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup
dengan
times = Σxi = 56 =14
k 4
xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i
k = banyaknya subgrup
Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu
penyelesaian dengan rumus
σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2
n-1 16-1
= radic813 = 29
Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-
rata subgrup dengan rumus
σx = σradicn = 29radic4 = 1445
n adalah besarnya subgrup
Tentukan BKA dan BKB dengan rumus
BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365
BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635
BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata
semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk
menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan
Cara Menentukan Faktor Penyesuaian
1 Persentase
Cara paling awal sederhana dan mudah
lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui
pengamatan selama pengukuran misal
Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit
maka Wn= 146 x 11 = 166 menit
Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo
2 Cara SCHUMARD
Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-
kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri
3 Cara WESTINGHOUSE
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan
kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi
kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-
masing
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari
setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini
SUPER SKILL
1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya
2 Bekerja dengan sempurna
3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik
4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk
diikuti
5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin
6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau
terlihat karena lancar
7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa
yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)
8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja
yang baik
EXXELENT SKILL
1 Percaya diri sendiri
2 Tampak cocok dengan pekerjaanya
3 Terlihat telah terlatih dengan baik
4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau
pemeriksaan-pemeriksaan
5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan
6 Menggunakan peralatan dengan baik
7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu
8 Bekerjanya cepat tetapi halus
9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi
GOOD SKILL
1 Kwalitas hasil baik
2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya
3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya
lebih rendah
4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap
5 Tidak memerlukan banyak pengawasan
6 Tidak keragu-raguan
7 Bekerja stabil
8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik
9 Gerakan-gerkannya cepat
AVERAGE SKILL
1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri
2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat
3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan
4 Tampak sebagai pekerja yang cakap
5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan
6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik
7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya
8 Bekerja cukup teliti
9 Secara keseluruhan cukup memuaskan
FAIR SKILL
1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik
2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya
3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan
4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup
5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan
dipekerjaan itu cukup lama
6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu
yakin
7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri
8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah
9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
Besarnya kelonggaran yang diberikan untuk kebutuhan pribadi seperti itu
berbeda ndash beda dari satu pekerjan ke pekerjaan lainnya karena setiap
pekerjan mempunyai karakteristik sendiri ndash sendiri dengan ldquotuntutanrdquo yang
berbeda ndash beda Penelitian yang khusus perlu dilakukan untuk menentukan
besarnya kelonggaran ini secara tepat seperti dengan sampling kerja atau
secara fisiologis Berdasarkan penelitian ternyata besarnya kelonggaran ini
bagi pekerja pria dari pekerja wanita misalnya untuk pekerjaan ndash
pekerjaan ringan pada kondisi ndash kondisi kerja normal pria memerlukan 2
ndash 25 dan wanita 5 (persentase ini adalah dari waktu normal) Table 1
menunjukan besarnya kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan untuk
menghilangkan rasa fatique untuk berbagai kondisi kerja
2 Kelonggaran untukMenghilangkan rasa Fatique
Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik
jumlah maupun kwalitas Kerenanya salah satu cara untuk menentukan
besarnya kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang
hari kerja dan mencatat pada saat ndash saat dimana hasil produksi menurun
Tetapi masalahnya adalah kesulitan dalam menentukan pada saat ndash saat
mana menurunnya hasil produksi yang disebabkan oleh timbulnya rasa
fatique karena masih banyak kemungkinan lain yang dapat
menyebabkannya
Jika rasa fatique telah datang dan pekerja harus bekerja untuk meghasilkan
performance normalnya maka usaha yang dikeluarkan pekerja lebih besar
dari normal dan ini akan menambah rasa fatique Apabila hal ini
berlangsung terus dan pada akhirnya akan terjadi fatique total yaitu jika
nggota badan yang bersangkutan sudah tidak dapat melakukan gerak kerja
sama sekali walaupun sangat dikehendakihal demikian jarang terjadi
karena berdasarkan pengalamannya pekerja dapat mengatur kecepatan
kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan ndash gerakan kerja
ditunjukan untuk menghilangkan rasa fatique ini Besarnya kelonggaran
dan kelonggaran untuk kebutuhan pribadi ditunjukan pada Tabel 1
3 Kelonggaran untuk Hambatan ndash hambatan yang tidak terhindarkan
Dalam melaksanakan pekerjaanya pekerja tidak akan lepas dari berbagai
ldquohambatanrdquo ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang
berlebihan dan mengaggur dengan sengaja ada pula hambatan yang tidak
dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk
mengendalikannya Bagi hamabtan yang pertama jelas tidak ada pilihan
selain menghilangkannya sedangkan bagi yang terakhir walaupun harus
diusahakan serendah mungkin hambatan akan tetap ada dan karenayan
harus diperhitungkan dalam waktu baku
Beberapa contoh yang termasuk kedalam hambatan ang tidak terhindarkan
adalah
1 Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas
2 Melakukan penyesuaian ndash penyesuaian mesin
3 Memperbaiki kemacetan ndash kemacetan singkat seperti mengganti alat
potong yang patah memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya
1 Memasang peralatan potong
2 Mengambil alat ndash alat khusus atau bahan ndash bahan khusus dari gudang
3 Hambatan ndash hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan
4 Mesin mati karena aliran listrik
Besarnya hambatan untuk kejadian ndash kejadian sperti itu sangat bervariasi
dari suatu pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja kestasiun kerja lain
karena banyaknya penyebab seperti mesin kondisi mesin prosedur kerja
ketelitian suplai alat dan bahan dan sebaginya Salah satu cara yang baik
yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya kelonggaran bagi
hambatan yang tidak terhindarkan adalah dengan melakukan sampling
pekerjaan
5 Menyertakan Kelonggaran dalam Perhitungan Waktu Baku
Langkah pertama adalah menentukan besarnya kelonggaran untuk ketiga
hal diatas yaitu untuk kebutuhan pribadi menghilangkan rasa fatique dan
hambatan yang tidak dapat dihindarkan dua hal yang pertama antara lain
dapat diperoleh dari table 1yaitu dengan memperhatikan kondisi ndash kondisi
yang sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan Untuk yang ketiga dapat
diperoleh melali pengukuran khusus seperti sampling pekerjaan
Kesemuanya yang biasanya masing ndash masing dinyatakan dalam presentase
dijumlahkan dan kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal
yang tealah dihitung sebelumnya
Misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk
dengan gerakan ndash gerakan yang terbatas membutuhkan pengawasan mata ndash
terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai temperature
dan kelembapan ruang normal siklus udara baik tidak bising Dari table
didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan
untuk fatique sebagai berikut
Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan
yang terhindarkan adalah 5 maka kelonggaran total yang harus
diberikan untuk pekerjaan itu adalah (195 + 5) =245
Jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 55 menit maka waktu
bakunya adalah
55 + 0245(55) = 658 menit
PENGUKURAN WAKTU KERJA
Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih
dan ldquoqualifiedrdquo) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat
kecepatan kerja yg NORMAL dlm lingkungan kerja yg TERBAIK pd saat itu
JENIS PENGUKURAN WAKTU
1 SECARA LANGSUNG
Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)
Sampling kerja (Work Sampling)
2 SECARA TAK LANGSUNG
Data waktu baku (Standard data)
Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)
Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM
KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT
Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU
penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR
NORMAL dan TERBAIK
Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung
1 Pengukuran LANGSUNG
KELEBIHAN
PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-
elemen pekerjaannya
KEKURANGAN
1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya
hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT
2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan
pengukuran kerja berlangsung
3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG
KELEBIHAN
1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan
satu kali saja
2 Biaya lebih MURAH
KEKURANGAN
1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh
dan rinci
2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang
Indonesia
3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan
berpengaruh terhadap hasil perhitungan
4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen
Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik
PERHITUNGAN WAKTU BAKU
WAKTU BAKU
Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan
pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU
WB = WN + 1
1= kelonggaran(allowance
WAKTU NORMAL
Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan
kemampuan RATARATA
WN = WS x p
P = faktorpenyesuaian jika
P=1 bekerja
WAJAR
plt1 bekerja
terlalu LAMBAT
Pgt1 bekerja
Terlalu CEPAT
Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati
N= jumlah pengamatan yg dilakukan
WAKTU SIKLUS
Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat
kerja yang bersangkutan
Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job
WS = Σ XiN
Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran
1 Menetapkan Tujuan Pengukuran
UntukApa
Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan
2 Melakukan Penelitian Pendahuluan
MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN
Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK
Operator perlu pegangan BAKU
3 Memilih Operator
Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR
4 Melatih Operator
KURVA BELAJAR (Learning Curve)
Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang
dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini
penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja
dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode
pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar
Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut
Y = KX -A
Di mana
Y = Waktu siklus
X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip
K = Konstanta
A = Konstanta
5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen
Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih
mudah untuk diukur waktunya dengan teliti
6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran
Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis
7 MelakukanPengukuranWaktu
Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn
stopwatch yaitu
Continoustiming
Repetitive timing Snap-back method
Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian
PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA
Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat
pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING
dalam PENGUKURAN KERJA
Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal
sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo
Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke
TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja
Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup
dengan
times = Σxi = 56 =14
k 4
xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i
k = banyaknya subgrup
Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu
penyelesaian dengan rumus
σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2
n-1 16-1
= radic813 = 29
Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-
rata subgrup dengan rumus
σx = σradicn = 29radic4 = 1445
n adalah besarnya subgrup
Tentukan BKA dan BKB dengan rumus
BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365
BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635
BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata
semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk
menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan
Cara Menentukan Faktor Penyesuaian
1 Persentase
Cara paling awal sederhana dan mudah
lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui
pengamatan selama pengukuran misal
Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit
maka Wn= 146 x 11 = 166 menit
Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo
2 Cara SCHUMARD
Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-
kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri
3 Cara WESTINGHOUSE
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan
kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi
kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-
masing
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari
setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini
SUPER SKILL
1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya
2 Bekerja dengan sempurna
3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik
4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk
diikuti
5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin
6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau
terlihat karena lancar
7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa
yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)
8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja
yang baik
EXXELENT SKILL
1 Percaya diri sendiri
2 Tampak cocok dengan pekerjaanya
3 Terlihat telah terlatih dengan baik
4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau
pemeriksaan-pemeriksaan
5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan
6 Menggunakan peralatan dengan baik
7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu
8 Bekerjanya cepat tetapi halus
9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi
GOOD SKILL
1 Kwalitas hasil baik
2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya
3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya
lebih rendah
4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap
5 Tidak memerlukan banyak pengawasan
6 Tidak keragu-raguan
7 Bekerja stabil
8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik
9 Gerakan-gerkannya cepat
AVERAGE SKILL
1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri
2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat
3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan
4 Tampak sebagai pekerja yang cakap
5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan
6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik
7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya
8 Bekerja cukup teliti
9 Secara keseluruhan cukup memuaskan
FAIR SKILL
1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik
2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya
3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan
4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup
5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan
dipekerjaan itu cukup lama
6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu
yakin
7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri
8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah
9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
performance normalnya maka usaha yang dikeluarkan pekerja lebih besar
dari normal dan ini akan menambah rasa fatique Apabila hal ini
berlangsung terus dan pada akhirnya akan terjadi fatique total yaitu jika
nggota badan yang bersangkutan sudah tidak dapat melakukan gerak kerja
sama sekali walaupun sangat dikehendakihal demikian jarang terjadi
karena berdasarkan pengalamannya pekerja dapat mengatur kecepatan
kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan ndash gerakan kerja
ditunjukan untuk menghilangkan rasa fatique ini Besarnya kelonggaran
dan kelonggaran untuk kebutuhan pribadi ditunjukan pada Tabel 1
3 Kelonggaran untuk Hambatan ndash hambatan yang tidak terhindarkan
Dalam melaksanakan pekerjaanya pekerja tidak akan lepas dari berbagai
ldquohambatanrdquo ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang
berlebihan dan mengaggur dengan sengaja ada pula hambatan yang tidak
dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk
mengendalikannya Bagi hamabtan yang pertama jelas tidak ada pilihan
selain menghilangkannya sedangkan bagi yang terakhir walaupun harus
diusahakan serendah mungkin hambatan akan tetap ada dan karenayan
harus diperhitungkan dalam waktu baku
Beberapa contoh yang termasuk kedalam hambatan ang tidak terhindarkan
adalah
1 Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas
2 Melakukan penyesuaian ndash penyesuaian mesin
3 Memperbaiki kemacetan ndash kemacetan singkat seperti mengganti alat
potong yang patah memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya
1 Memasang peralatan potong
2 Mengambil alat ndash alat khusus atau bahan ndash bahan khusus dari gudang
3 Hambatan ndash hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan
4 Mesin mati karena aliran listrik
Besarnya hambatan untuk kejadian ndash kejadian sperti itu sangat bervariasi
dari suatu pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja kestasiun kerja lain
karena banyaknya penyebab seperti mesin kondisi mesin prosedur kerja
ketelitian suplai alat dan bahan dan sebaginya Salah satu cara yang baik
yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya kelonggaran bagi
hambatan yang tidak terhindarkan adalah dengan melakukan sampling
pekerjaan
5 Menyertakan Kelonggaran dalam Perhitungan Waktu Baku
Langkah pertama adalah menentukan besarnya kelonggaran untuk ketiga
hal diatas yaitu untuk kebutuhan pribadi menghilangkan rasa fatique dan
hambatan yang tidak dapat dihindarkan dua hal yang pertama antara lain
dapat diperoleh dari table 1yaitu dengan memperhatikan kondisi ndash kondisi
yang sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan Untuk yang ketiga dapat
diperoleh melali pengukuran khusus seperti sampling pekerjaan
Kesemuanya yang biasanya masing ndash masing dinyatakan dalam presentase
dijumlahkan dan kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal
yang tealah dihitung sebelumnya
Misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk
dengan gerakan ndash gerakan yang terbatas membutuhkan pengawasan mata ndash
terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai temperature
dan kelembapan ruang normal siklus udara baik tidak bising Dari table
didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan
untuk fatique sebagai berikut
Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan
yang terhindarkan adalah 5 maka kelonggaran total yang harus
diberikan untuk pekerjaan itu adalah (195 + 5) =245
Jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 55 menit maka waktu
bakunya adalah
55 + 0245(55) = 658 menit
PENGUKURAN WAKTU KERJA
Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih
dan ldquoqualifiedrdquo) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat
kecepatan kerja yg NORMAL dlm lingkungan kerja yg TERBAIK pd saat itu
JENIS PENGUKURAN WAKTU
1 SECARA LANGSUNG
Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)
Sampling kerja (Work Sampling)
2 SECARA TAK LANGSUNG
Data waktu baku (Standard data)
Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)
Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM
KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT
Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU
penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR
NORMAL dan TERBAIK
Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung
1 Pengukuran LANGSUNG
KELEBIHAN
PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-
elemen pekerjaannya
KEKURANGAN
1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya
hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT
2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan
pengukuran kerja berlangsung
3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG
KELEBIHAN
1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan
satu kali saja
2 Biaya lebih MURAH
KEKURANGAN
1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh
dan rinci
2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang
Indonesia
3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan
berpengaruh terhadap hasil perhitungan
4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen
Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik
PERHITUNGAN WAKTU BAKU
WAKTU BAKU
Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan
pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU
WB = WN + 1
1= kelonggaran(allowance
WAKTU NORMAL
Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan
kemampuan RATARATA
WN = WS x p
P = faktorpenyesuaian jika
P=1 bekerja
WAJAR
plt1 bekerja
terlalu LAMBAT
Pgt1 bekerja
Terlalu CEPAT
Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati
N= jumlah pengamatan yg dilakukan
WAKTU SIKLUS
Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat
kerja yang bersangkutan
Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job
WS = Σ XiN
Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran
1 Menetapkan Tujuan Pengukuran
UntukApa
Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan
2 Melakukan Penelitian Pendahuluan
MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN
Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK
Operator perlu pegangan BAKU
3 Memilih Operator
Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR
4 Melatih Operator
KURVA BELAJAR (Learning Curve)
Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang
dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini
penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja
dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode
pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar
Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut
Y = KX -A
Di mana
Y = Waktu siklus
X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip
K = Konstanta
A = Konstanta
5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen
Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih
mudah untuk diukur waktunya dengan teliti
6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran
Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis
7 MelakukanPengukuranWaktu
Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn
stopwatch yaitu
Continoustiming
Repetitive timing Snap-back method
Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian
PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA
Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat
pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING
dalam PENGUKURAN KERJA
Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal
sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo
Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke
TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja
Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup
dengan
times = Σxi = 56 =14
k 4
xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i
k = banyaknya subgrup
Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu
penyelesaian dengan rumus
σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2
n-1 16-1
= radic813 = 29
Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-
rata subgrup dengan rumus
σx = σradicn = 29radic4 = 1445
n adalah besarnya subgrup
Tentukan BKA dan BKB dengan rumus
BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365
BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635
BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata
semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk
menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan
Cara Menentukan Faktor Penyesuaian
1 Persentase
Cara paling awal sederhana dan mudah
lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui
pengamatan selama pengukuran misal
Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit
maka Wn= 146 x 11 = 166 menit
Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo
2 Cara SCHUMARD
Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-
kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri
3 Cara WESTINGHOUSE
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan
kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi
kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-
masing
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari
setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini
SUPER SKILL
1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya
2 Bekerja dengan sempurna
3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik
4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk
diikuti
5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin
6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau
terlihat karena lancar
7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa
yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)
8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja
yang baik
EXXELENT SKILL
1 Percaya diri sendiri
2 Tampak cocok dengan pekerjaanya
3 Terlihat telah terlatih dengan baik
4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau
pemeriksaan-pemeriksaan
5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan
6 Menggunakan peralatan dengan baik
7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu
8 Bekerjanya cepat tetapi halus
9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi
GOOD SKILL
1 Kwalitas hasil baik
2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya
3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya
lebih rendah
4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap
5 Tidak memerlukan banyak pengawasan
6 Tidak keragu-raguan
7 Bekerja stabil
8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik
9 Gerakan-gerkannya cepat
AVERAGE SKILL
1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri
2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat
3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan
4 Tampak sebagai pekerja yang cakap
5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan
6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik
7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya
8 Bekerja cukup teliti
9 Secara keseluruhan cukup memuaskan
FAIR SKILL
1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik
2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya
3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan
4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup
5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan
dipekerjaan itu cukup lama
6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu
yakin
7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri
8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah
9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
2 Melakukan penyesuaian ndash penyesuaian mesin
3 Memperbaiki kemacetan ndash kemacetan singkat seperti mengganti alat
potong yang patah memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya
1 Memasang peralatan potong
2 Mengambil alat ndash alat khusus atau bahan ndash bahan khusus dari gudang
3 Hambatan ndash hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan
4 Mesin mati karena aliran listrik
Besarnya hambatan untuk kejadian ndash kejadian sperti itu sangat bervariasi
dari suatu pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja kestasiun kerja lain
karena banyaknya penyebab seperti mesin kondisi mesin prosedur kerja
ketelitian suplai alat dan bahan dan sebaginya Salah satu cara yang baik
yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya kelonggaran bagi
hambatan yang tidak terhindarkan adalah dengan melakukan sampling
pekerjaan
5 Menyertakan Kelonggaran dalam Perhitungan Waktu Baku
Langkah pertama adalah menentukan besarnya kelonggaran untuk ketiga
hal diatas yaitu untuk kebutuhan pribadi menghilangkan rasa fatique dan
hambatan yang tidak dapat dihindarkan dua hal yang pertama antara lain
dapat diperoleh dari table 1yaitu dengan memperhatikan kondisi ndash kondisi
yang sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan Untuk yang ketiga dapat
diperoleh melali pengukuran khusus seperti sampling pekerjaan
Kesemuanya yang biasanya masing ndash masing dinyatakan dalam presentase
dijumlahkan dan kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal
yang tealah dihitung sebelumnya
Misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk
dengan gerakan ndash gerakan yang terbatas membutuhkan pengawasan mata ndash
terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai temperature
dan kelembapan ruang normal siklus udara baik tidak bising Dari table
didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan
untuk fatique sebagai berikut
Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan
yang terhindarkan adalah 5 maka kelonggaran total yang harus
diberikan untuk pekerjaan itu adalah (195 + 5) =245
Jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 55 menit maka waktu
bakunya adalah
55 + 0245(55) = 658 menit
PENGUKURAN WAKTU KERJA
Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih
dan ldquoqualifiedrdquo) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat
kecepatan kerja yg NORMAL dlm lingkungan kerja yg TERBAIK pd saat itu
JENIS PENGUKURAN WAKTU
1 SECARA LANGSUNG
Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)
Sampling kerja (Work Sampling)
2 SECARA TAK LANGSUNG
Data waktu baku (Standard data)
Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)
Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM
KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT
Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU
penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR
NORMAL dan TERBAIK
Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung
1 Pengukuran LANGSUNG
KELEBIHAN
PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-
elemen pekerjaannya
KEKURANGAN
1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya
hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT
2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan
pengukuran kerja berlangsung
3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG
KELEBIHAN
1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan
satu kali saja
2 Biaya lebih MURAH
KEKURANGAN
1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh
dan rinci
2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang
Indonesia
3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan
berpengaruh terhadap hasil perhitungan
4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen
Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik
PERHITUNGAN WAKTU BAKU
WAKTU BAKU
Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan
pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU
WB = WN + 1
1= kelonggaran(allowance
WAKTU NORMAL
Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan
kemampuan RATARATA
WN = WS x p
P = faktorpenyesuaian jika
P=1 bekerja
WAJAR
plt1 bekerja
terlalu LAMBAT
Pgt1 bekerja
Terlalu CEPAT
Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati
N= jumlah pengamatan yg dilakukan
WAKTU SIKLUS
Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat
kerja yang bersangkutan
Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job
WS = Σ XiN
Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran
1 Menetapkan Tujuan Pengukuran
UntukApa
Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan
2 Melakukan Penelitian Pendahuluan
MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN
Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK
Operator perlu pegangan BAKU
3 Memilih Operator
Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR
4 Melatih Operator
KURVA BELAJAR (Learning Curve)
Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang
dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini
penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja
dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode
pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar
Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut
Y = KX -A
Di mana
Y = Waktu siklus
X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip
K = Konstanta
A = Konstanta
5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen
Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih
mudah untuk diukur waktunya dengan teliti
6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran
Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis
7 MelakukanPengukuranWaktu
Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn
stopwatch yaitu
Continoustiming
Repetitive timing Snap-back method
Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian
PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA
Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat
pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING
dalam PENGUKURAN KERJA
Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal
sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo
Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke
TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja
Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup
dengan
times = Σxi = 56 =14
k 4
xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i
k = banyaknya subgrup
Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu
penyelesaian dengan rumus
σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2
n-1 16-1
= radic813 = 29
Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-
rata subgrup dengan rumus
σx = σradicn = 29radic4 = 1445
n adalah besarnya subgrup
Tentukan BKA dan BKB dengan rumus
BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365
BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635
BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata
semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk
menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan
Cara Menentukan Faktor Penyesuaian
1 Persentase
Cara paling awal sederhana dan mudah
lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui
pengamatan selama pengukuran misal
Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit
maka Wn= 146 x 11 = 166 menit
Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo
2 Cara SCHUMARD
Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-
kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri
3 Cara WESTINGHOUSE
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan
kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi
kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-
masing
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari
setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini
SUPER SKILL
1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya
2 Bekerja dengan sempurna
3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik
4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk
diikuti
5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin
6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau
terlihat karena lancar
7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa
yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)
8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja
yang baik
EXXELENT SKILL
1 Percaya diri sendiri
2 Tampak cocok dengan pekerjaanya
3 Terlihat telah terlatih dengan baik
4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau
pemeriksaan-pemeriksaan
5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan
6 Menggunakan peralatan dengan baik
7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu
8 Bekerjanya cepat tetapi halus
9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi
GOOD SKILL
1 Kwalitas hasil baik
2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya
3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya
lebih rendah
4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap
5 Tidak memerlukan banyak pengawasan
6 Tidak keragu-raguan
7 Bekerja stabil
8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik
9 Gerakan-gerkannya cepat
AVERAGE SKILL
1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri
2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat
3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan
4 Tampak sebagai pekerja yang cakap
5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan
6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik
7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya
8 Bekerja cukup teliti
9 Secara keseluruhan cukup memuaskan
FAIR SKILL
1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik
2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya
3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan
4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup
5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan
dipekerjaan itu cukup lama
6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu
yakin
7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri
8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah
9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
Kesemuanya yang biasanya masing ndash masing dinyatakan dalam presentase
dijumlahkan dan kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal
yang tealah dihitung sebelumnya
Misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk
dengan gerakan ndash gerakan yang terbatas membutuhkan pengawasan mata ndash
terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai temperature
dan kelembapan ruang normal siklus udara baik tidak bising Dari table
didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan
untuk fatique sebagai berikut
Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan
yang terhindarkan adalah 5 maka kelonggaran total yang harus
diberikan untuk pekerjaan itu adalah (195 + 5) =245
Jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 55 menit maka waktu
bakunya adalah
55 + 0245(55) = 658 menit
PENGUKURAN WAKTU KERJA
Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih
dan ldquoqualifiedrdquo) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat
kecepatan kerja yg NORMAL dlm lingkungan kerja yg TERBAIK pd saat itu
JENIS PENGUKURAN WAKTU
1 SECARA LANGSUNG
Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)
Sampling kerja (Work Sampling)
2 SECARA TAK LANGSUNG
Data waktu baku (Standard data)
Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)
Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM
KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT
Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU
penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR
NORMAL dan TERBAIK
Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung
1 Pengukuran LANGSUNG
KELEBIHAN
PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-
elemen pekerjaannya
KEKURANGAN
1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya
hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT
2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan
pengukuran kerja berlangsung
3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG
KELEBIHAN
1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan
satu kali saja
2 Biaya lebih MURAH
KEKURANGAN
1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh
dan rinci
2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang
Indonesia
3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan
berpengaruh terhadap hasil perhitungan
4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen
Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik
PERHITUNGAN WAKTU BAKU
WAKTU BAKU
Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan
pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU
WB = WN + 1
1= kelonggaran(allowance
WAKTU NORMAL
Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan
kemampuan RATARATA
WN = WS x p
P = faktorpenyesuaian jika
P=1 bekerja
WAJAR
plt1 bekerja
terlalu LAMBAT
Pgt1 bekerja
Terlalu CEPAT
Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati
N= jumlah pengamatan yg dilakukan
WAKTU SIKLUS
Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat
kerja yang bersangkutan
Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job
WS = Σ XiN
Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran
1 Menetapkan Tujuan Pengukuran
UntukApa
Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan
2 Melakukan Penelitian Pendahuluan
MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN
Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK
Operator perlu pegangan BAKU
3 Memilih Operator
Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR
4 Melatih Operator
KURVA BELAJAR (Learning Curve)
Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang
dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini
penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja
dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode
pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar
Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut
Y = KX -A
Di mana
Y = Waktu siklus
X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip
K = Konstanta
A = Konstanta
5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen
Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih
mudah untuk diukur waktunya dengan teliti
6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran
Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis
7 MelakukanPengukuranWaktu
Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn
stopwatch yaitu
Continoustiming
Repetitive timing Snap-back method
Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian
PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA
Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat
pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING
dalam PENGUKURAN KERJA
Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal
sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo
Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke
TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja
Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup
dengan
times = Σxi = 56 =14
k 4
xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i
k = banyaknya subgrup
Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu
penyelesaian dengan rumus
σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2
n-1 16-1
= radic813 = 29
Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-
rata subgrup dengan rumus
σx = σradicn = 29radic4 = 1445
n adalah besarnya subgrup
Tentukan BKA dan BKB dengan rumus
BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365
BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635
BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata
semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk
menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan
Cara Menentukan Faktor Penyesuaian
1 Persentase
Cara paling awal sederhana dan mudah
lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui
pengamatan selama pengukuran misal
Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit
maka Wn= 146 x 11 = 166 menit
Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo
2 Cara SCHUMARD
Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-
kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri
3 Cara WESTINGHOUSE
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan
kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi
kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-
masing
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari
setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini
SUPER SKILL
1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya
2 Bekerja dengan sempurna
3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik
4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk
diikuti
5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin
6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau
terlihat karena lancar
7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa
yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)
8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja
yang baik
EXXELENT SKILL
1 Percaya diri sendiri
2 Tampak cocok dengan pekerjaanya
3 Terlihat telah terlatih dengan baik
4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau
pemeriksaan-pemeriksaan
5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan
6 Menggunakan peralatan dengan baik
7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu
8 Bekerjanya cepat tetapi halus
9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi
GOOD SKILL
1 Kwalitas hasil baik
2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya
3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya
lebih rendah
4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap
5 Tidak memerlukan banyak pengawasan
6 Tidak keragu-raguan
7 Bekerja stabil
8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik
9 Gerakan-gerkannya cepat
AVERAGE SKILL
1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri
2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat
3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan
4 Tampak sebagai pekerja yang cakap
5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan
6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik
7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya
8 Bekerja cukup teliti
9 Secara keseluruhan cukup memuaskan
FAIR SKILL
1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik
2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya
3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan
4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup
5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan
dipekerjaan itu cukup lama
6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu
yakin
7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri
8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah
9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
Sampling kerja (Work Sampling)
2 SECARA TAK LANGSUNG
Data waktu baku (Standard data)
Data waktu Gerakan (Predetermined Time System)
Pengukuran waktu yg dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM
KERJA maka yg TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaian TERSINGKAT
Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU
penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR
NORMAL dan TERBAIK
Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Kerja Langsung dan Tidak Langsung
1 Pengukuran LANGSUNG
KELEBIHAN
PRAKTIS mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-
elemen pekerjaannya
KEKURANGAN
1 Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya
hasil pengukuran yg TELITI dan AKURAT
2 Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan
pengukuran kerja berlangsung
3 Pengukuran TIDAK LANGSUNG
KELEBIHAN
1 Waktu relatif SINGKAT hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan
satu kali saja
2 Biaya lebih MURAH
KEKURANGAN
1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh
dan rinci
2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang
Indonesia
3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan
berpengaruh terhadap hasil perhitungan
4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen
Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik
PERHITUNGAN WAKTU BAKU
WAKTU BAKU
Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan
pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU
WB = WN + 1
1= kelonggaran(allowance
WAKTU NORMAL
Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan
kemampuan RATARATA
WN = WS x p
P = faktorpenyesuaian jika
P=1 bekerja
WAJAR
plt1 bekerja
terlalu LAMBAT
Pgt1 bekerja
Terlalu CEPAT
Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati
N= jumlah pengamatan yg dilakukan
WAKTU SIKLUS
Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat
kerja yang bersangkutan
Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job
WS = Σ XiN
Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran
1 Menetapkan Tujuan Pengukuran
UntukApa
Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan
2 Melakukan Penelitian Pendahuluan
MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN
Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK
Operator perlu pegangan BAKU
3 Memilih Operator
Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR
4 Melatih Operator
KURVA BELAJAR (Learning Curve)
Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang
dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini
penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja
dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode
pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar
Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut
Y = KX -A
Di mana
Y = Waktu siklus
X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip
K = Konstanta
A = Konstanta
5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen
Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih
mudah untuk diukur waktunya dengan teliti
6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran
Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis
7 MelakukanPengukuranWaktu
Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn
stopwatch yaitu
Continoustiming
Repetitive timing Snap-back method
Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian
PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA
Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat
pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING
dalam PENGUKURAN KERJA
Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal
sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo
Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke
TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja
Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup
dengan
times = Σxi = 56 =14
k 4
xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i
k = banyaknya subgrup
Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu
penyelesaian dengan rumus
σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2
n-1 16-1
= radic813 = 29
Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-
rata subgrup dengan rumus
σx = σradicn = 29radic4 = 1445
n adalah besarnya subgrup
Tentukan BKA dan BKB dengan rumus
BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365
BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635
BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata
semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk
menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan
Cara Menentukan Faktor Penyesuaian
1 Persentase
Cara paling awal sederhana dan mudah
lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui
pengamatan selama pengukuran misal
Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit
maka Wn= 146 x 11 = 166 menit
Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo
2 Cara SCHUMARD
Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-
kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri
3 Cara WESTINGHOUSE
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan
kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi
kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-
masing
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari
setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini
SUPER SKILL
1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya
2 Bekerja dengan sempurna
3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik
4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk
diikuti
5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin
6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau
terlihat karena lancar
7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa
yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)
8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja
yang baik
EXXELENT SKILL
1 Percaya diri sendiri
2 Tampak cocok dengan pekerjaanya
3 Terlihat telah terlatih dengan baik
4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau
pemeriksaan-pemeriksaan
5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan
6 Menggunakan peralatan dengan baik
7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu
8 Bekerjanya cepat tetapi halus
9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi
GOOD SKILL
1 Kwalitas hasil baik
2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya
3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya
lebih rendah
4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap
5 Tidak memerlukan banyak pengawasan
6 Tidak keragu-raguan
7 Bekerja stabil
8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik
9 Gerakan-gerkannya cepat
AVERAGE SKILL
1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri
2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat
3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan
4 Tampak sebagai pekerja yang cakap
5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan
6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik
7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya
8 Bekerja cukup teliti
9 Secara keseluruhan cukup memuaskan
FAIR SKILL
1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik
2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya
3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan
4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup
5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan
dipekerjaan itu cukup lama
6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu
yakin
7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri
8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah
9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
2 Biaya lebih MURAH
KEKURANGAN
1 Belum ada data waktu gerakanberupa tabel-tabel waktu gerakan yg menyeluruh
dan rinci
2 Tabel yg digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang
Indonesia
3 Dibutuhkan ketelitian yg tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan
berpengaruh terhadap hasil perhitungan
4 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal Elemen
Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik
PERHITUNGAN WAKTU BAKU
WAKTU BAKU
Waktu yg dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan
pekerjaannya yg dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU
WB = WN + 1
1= kelonggaran(allowance
WAKTU NORMAL
Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dlm kondisi WAJAR dan
kemampuan RATARATA
WN = WS x p
P = faktorpenyesuaian jika
P=1 bekerja
WAJAR
plt1 bekerja
terlalu LAMBAT
Pgt1 bekerja
Terlalu CEPAT
Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati
N= jumlah pengamatan yg dilakukan
WAKTU SIKLUS
Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat
kerja yang bersangkutan
Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job
WS = Σ XiN
Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran
1 Menetapkan Tujuan Pengukuran
UntukApa
Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan
2 Melakukan Penelitian Pendahuluan
MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN
Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK
Operator perlu pegangan BAKU
3 Memilih Operator
Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR
4 Melatih Operator
KURVA BELAJAR (Learning Curve)
Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang
dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini
penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja
dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode
pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar
Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut
Y = KX -A
Di mana
Y = Waktu siklus
X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip
K = Konstanta
A = Konstanta
5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen
Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih
mudah untuk diukur waktunya dengan teliti
6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran
Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis
7 MelakukanPengukuranWaktu
Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn
stopwatch yaitu
Continoustiming
Repetitive timing Snap-back method
Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian
PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA
Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat
pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING
dalam PENGUKURAN KERJA
Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal
sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo
Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke
TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja
Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup
dengan
times = Σxi = 56 =14
k 4
xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i
k = banyaknya subgrup
Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu
penyelesaian dengan rumus
σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2
n-1 16-1
= radic813 = 29
Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-
rata subgrup dengan rumus
σx = σradicn = 29radic4 = 1445
n adalah besarnya subgrup
Tentukan BKA dan BKB dengan rumus
BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365
BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635
BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata
semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk
menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan
Cara Menentukan Faktor Penyesuaian
1 Persentase
Cara paling awal sederhana dan mudah
lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui
pengamatan selama pengukuran misal
Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit
maka Wn= 146 x 11 = 166 menit
Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo
2 Cara SCHUMARD
Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-
kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri
3 Cara WESTINGHOUSE
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan
kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi
kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-
masing
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari
setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini
SUPER SKILL
1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya
2 Bekerja dengan sempurna
3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik
4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk
diikuti
5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin
6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau
terlihat karena lancar
7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa
yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)
8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja
yang baik
EXXELENT SKILL
1 Percaya diri sendiri
2 Tampak cocok dengan pekerjaanya
3 Terlihat telah terlatih dengan baik
4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau
pemeriksaan-pemeriksaan
5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan
6 Menggunakan peralatan dengan baik
7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu
8 Bekerjanya cepat tetapi halus
9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi
GOOD SKILL
1 Kwalitas hasil baik
2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya
3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya
lebih rendah
4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap
5 Tidak memerlukan banyak pengawasan
6 Tidak keragu-raguan
7 Bekerja stabil
8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik
9 Gerakan-gerkannya cepat
AVERAGE SKILL
1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri
2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat
3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan
4 Tampak sebagai pekerja yang cakap
5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan
6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik
7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya
8 Bekerja cukup teliti
9 Secara keseluruhan cukup memuaskan
FAIR SKILL
1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik
2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya
3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan
4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup
5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan
dipekerjaan itu cukup lama
6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu
yakin
7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri
8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah
9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
plt1 bekerja
terlalu LAMBAT
Pgt1 bekerja
Terlalu CEPAT
Xi= jumlah waktu penyelesaian yg teramati
N= jumlah pengamatan yg dilakukan
WAKTU SIKLUS
Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bhn baku mulai diproses di tempat
kerja yang bersangkutan
Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job
WS = Σ XiN
Langkah-LangkahSEBELUM Pengukuran
1 Menetapkan Tujuan Pengukuran
UntukApa
Berapa tingkat ketelitianamp tingkat keyakinan yang diinginkan
2 Melakukan Penelitian Pendahuluan
MempelajariKondisiKerjaamp Cara Kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN
Membakukan secara tertulis Sistem Kerja yang telah dianggap BAIK
Operator perlu pegangan BAKU
3 Memilih Operator
Memiliki kemampuan NORMAL amp dapat BEKERJA SAMA dan WAJAR
4 Melatih Operator
KURVA BELAJAR (Learning Curve)
Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang
dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini
penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja
dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode
pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar
Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut
Y = KX -A
Di mana
Y = Waktu siklus
X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip
K = Konstanta
A = Konstanta
5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen
Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih
mudah untuk diukur waktunya dengan teliti
6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran
Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis
7 MelakukanPengukuranWaktu
Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn
stopwatch yaitu
Continoustiming
Repetitive timing Snap-back method
Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian
PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA
Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat
pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING
dalam PENGUKURAN KERJA
Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal
sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo
Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke
TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja
Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup
dengan
times = Σxi = 56 =14
k 4
xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i
k = banyaknya subgrup
Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu
penyelesaian dengan rumus
σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2
n-1 16-1
= radic813 = 29
Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-
rata subgrup dengan rumus
σx = σradicn = 29radic4 = 1445
n adalah besarnya subgrup
Tentukan BKA dan BKB dengan rumus
BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365
BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635
BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata
semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk
menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan
Cara Menentukan Faktor Penyesuaian
1 Persentase
Cara paling awal sederhana dan mudah
lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui
pengamatan selama pengukuran misal
Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit
maka Wn= 146 x 11 = 166 menit
Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo
2 Cara SCHUMARD
Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-
kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri
3 Cara WESTINGHOUSE
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan
kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi
kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-
masing
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari
setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini
SUPER SKILL
1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya
2 Bekerja dengan sempurna
3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik
4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk
diikuti
5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin
6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau
terlihat karena lancar
7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa
yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)
8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja
yang baik
EXXELENT SKILL
1 Percaya diri sendiri
2 Tampak cocok dengan pekerjaanya
3 Terlihat telah terlatih dengan baik
4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau
pemeriksaan-pemeriksaan
5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan
6 Menggunakan peralatan dengan baik
7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu
8 Bekerjanya cepat tetapi halus
9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi
GOOD SKILL
1 Kwalitas hasil baik
2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya
3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya
lebih rendah
4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap
5 Tidak memerlukan banyak pengawasan
6 Tidak keragu-raguan
7 Bekerja stabil
8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik
9 Gerakan-gerkannya cepat
AVERAGE SKILL
1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri
2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat
3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan
4 Tampak sebagai pekerja yang cakap
5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan
6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik
7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya
8 Bekerja cukup teliti
9 Secara keseluruhan cukup memuaskan
FAIR SKILL
1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik
2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya
3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan
4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup
5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan
dipekerjaan itu cukup lama
6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu
yakin
7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri
8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah
9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
4 Melatih Operator
KURVA BELAJAR (Learning Curve)
Kurva belajar menunjukkan tingkat penguasaan operator terhadap pekerjaan yang
dilakukannya (kondisi dan metode kerja sudah distandarkan) Kurva belajar ini
penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran waktu kerja Pengukuran kerja
dilakukan pada keadaan operator sudah terlatih dan menguasai dengan baik metode
pekerjaan yang dilakukannya Tingkat penguasaan ini dapat dilihat dari kurva belajar
Perumusan matematis dari kurva belajar adalah sebagai berikut
Y = KX -A
Di mana
Y = Waktu siklus
X = Siklus ke n n = 1 2 3hellip
K = Konstanta
A = Konstanta
5 MenguraikanPekerjaanatasElemen-Elemen
Pekerjaan Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih
mudah untuk diukur waktunya dengan teliti
6 MenyiapkanAlat-AlatPengukuran
Stopwatch papan dan lembar pengamatan kalkulator alat tulis
7 MelakukanPengukuranWaktu
Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn
stopwatch yaitu
Continoustiming
Repetitive timing Snap-back method
Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian
PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA
Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat
pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING
dalam PENGUKURAN KERJA
Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal
sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo
Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke
TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja
Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup
dengan
times = Σxi = 56 =14
k 4
xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i
k = banyaknya subgrup
Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu
penyelesaian dengan rumus
σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2
n-1 16-1
= radic813 = 29
Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-
rata subgrup dengan rumus
σx = σradicn = 29radic4 = 1445
n adalah besarnya subgrup
Tentukan BKA dan BKB dengan rumus
BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365
BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635
BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata
semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk
menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan
Cara Menentukan Faktor Penyesuaian
1 Persentase
Cara paling awal sederhana dan mudah
lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui
pengamatan selama pengukuran misal
Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit
maka Wn= 146 x 11 = 166 menit
Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo
2 Cara SCHUMARD
Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-
kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri
3 Cara WESTINGHOUSE
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan
kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi
kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-
masing
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari
setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini
SUPER SKILL
1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya
2 Bekerja dengan sempurna
3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik
4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk
diikuti
5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin
6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau
terlihat karena lancar
7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa
yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)
8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja
yang baik
EXXELENT SKILL
1 Percaya diri sendiri
2 Tampak cocok dengan pekerjaanya
3 Terlihat telah terlatih dengan baik
4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau
pemeriksaan-pemeriksaan
5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan
6 Menggunakan peralatan dengan baik
7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu
8 Bekerjanya cepat tetapi halus
9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi
GOOD SKILL
1 Kwalitas hasil baik
2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya
3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya
lebih rendah
4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap
5 Tidak memerlukan banyak pengawasan
6 Tidak keragu-raguan
7 Bekerja stabil
8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik
9 Gerakan-gerkannya cepat
AVERAGE SKILL
1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri
2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat
3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan
4 Tampak sebagai pekerja yang cakap
5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan
6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik
7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya
8 Bekerja cukup teliti
9 Secara keseluruhan cukup memuaskan
FAIR SKILL
1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik
2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya
3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan
4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup
5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan
dipekerjaan itu cukup lama
6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu
yakin
7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri
8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah
9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dgn
stopwatch yaitu
Continoustiming
Repetitive timing Snap-back method
Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian
PENYESUAIAN WAKTU DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA
Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat
pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yg paling SULITdan PENTING
dalam PENGUKURAN KERJA
Aktivitas utk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal
sebagai ldquoRATING PERFORMANCErdquo
Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yg disebabkan oleh ke
TIDAKWAJARAN operator dlm bekerja
Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup
dengan
times = Σxi = 56 =14
k 4
xi= harga rata-rata dari subgrup ke-i
k = banyaknya subgrup
Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu
penyelesaian dengan rumus
σ= radicΣ(xj ndash x)2 = radic(14-14)2+(10-14)2 + + (15-14)2
n-1 16-1
= radic813 = 29
Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-
rata subgrup dengan rumus
σx = σradicn = 29radic4 = 1445
n adalah besarnya subgrup
Tentukan BKA dan BKB dengan rumus
BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365
BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635
BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata
semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk
menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan
Cara Menentukan Faktor Penyesuaian
1 Persentase
Cara paling awal sederhana dan mudah
lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui
pengamatan selama pengukuran misal
Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit
maka Wn= 146 x 11 = 166 menit
Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo
2 Cara SCHUMARD
Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-
kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri
3 Cara WESTINGHOUSE
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan
kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi
kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-
masing
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari
setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini
SUPER SKILL
1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya
2 Bekerja dengan sempurna
3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik
4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk
diikuti
5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin
6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau
terlihat karena lancar
7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa
yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)
8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja
yang baik
EXXELENT SKILL
1 Percaya diri sendiri
2 Tampak cocok dengan pekerjaanya
3 Terlihat telah terlatih dengan baik
4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau
pemeriksaan-pemeriksaan
5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan
6 Menggunakan peralatan dengan baik
7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu
8 Bekerjanya cepat tetapi halus
9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi
GOOD SKILL
1 Kwalitas hasil baik
2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya
3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya
lebih rendah
4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap
5 Tidak memerlukan banyak pengawasan
6 Tidak keragu-raguan
7 Bekerja stabil
8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik
9 Gerakan-gerkannya cepat
AVERAGE SKILL
1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri
2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat
3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan
4 Tampak sebagai pekerja yang cakap
5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan
6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik
7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya
8 Bekerja cukup teliti
9 Secara keseluruhan cukup memuaskan
FAIR SKILL
1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik
2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya
3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan
4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup
5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan
dipekerjaan itu cukup lama
6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu
yakin
7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri
8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah
9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
n adalah besarnya subgrup
Tentukan BKA dan BKB dengan rumus
BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1455) = 18365
BKB = x + 3 σx = 14 - 3(1455) = 9635
BKA dan BKB merupakan batas apakah subgrup ldquoseragamrdquo atau tidak ternyata
semua rata-rata subgrup ada dlm batas kontrol sehingga dapat digunakan untuk
menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yg diperlukan
Cara Menentukan Faktor Penyesuaian
1 Persentase
Cara paling awal sederhana dan mudah
lsquoprsquo ditentukan oleh pengukur melalui
pengamatan selama pengukuran misal
Ditentukan p = 110 jika Ws = 146 menit
maka Wn= 146 x 11 = 166 menit
Kekurangannya hasil penilaiannya lsquokasarrsquo
2 Cara SCHUMARD
Patokan penilaian berdasarkan lsquokelas-
kelas performansi kerjardquo- tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri
3 Cara WESTINGHOUSE
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan
kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan usaha kondisi
kerja dan konsistensi Setiap factor terbagi dalam kelas ndash kelas dengan nilai masing-
masing
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi enam kelas dengan cirri-ciri dari
setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini
SUPER SKILL
1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya
2 Bekerja dengan sempurna
3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik
4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk
diikuti
5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin
6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau
terlihat karena lancar
7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa
yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)
8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja
yang baik
EXXELENT SKILL
1 Percaya diri sendiri
2 Tampak cocok dengan pekerjaanya
3 Terlihat telah terlatih dengan baik
4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau
pemeriksaan-pemeriksaan
5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan
6 Menggunakan peralatan dengan baik
7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu
8 Bekerjanya cepat tetapi halus
9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi
GOOD SKILL
1 Kwalitas hasil baik
2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya
3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya
lebih rendah
4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap
5 Tidak memerlukan banyak pengawasan
6 Tidak keragu-raguan
7 Bekerja stabil
8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik
9 Gerakan-gerkannya cepat
AVERAGE SKILL
1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri
2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat
3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan
4 Tampak sebagai pekerja yang cakap
5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan
6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik
7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya
8 Bekerja cukup teliti
9 Secara keseluruhan cukup memuaskan
FAIR SKILL
1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik
2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya
3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan
4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup
5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan
dipekerjaan itu cukup lama
6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu
yakin
7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri
8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah
9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
1 Secara bawahan cocok sekali dengan bawahannya
2 Bekerja dengan sempurna
3 Tampak seperti telah terlatih dengan baik
4 Gerakan-gerakannya sangat halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk
diikuti
5 Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin
6 Perpidahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau
terlihat karena lancar
7 Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa
yang dikerjakan (sudah sangat otomatis)
8 Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja
yang baik
EXXELENT SKILL
1 Percaya diri sendiri
2 Tampak cocok dengan pekerjaanya
3 Terlihat telah terlatih dengan baik
4 Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau
pemeriksaan-pemeriksaan
5 Gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dikerjakan tanpa kesalahan
6 Menggunakan peralatan dengan baik
7 Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu
8 Bekerjanya cepat tetapi halus
9 Bekerjanya berirama dan terkoordinasi
GOOD SKILL
1 Kwalitas hasil baik
2 Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada umumnya
3 Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerjaan lain yang keterampilannya
lebih rendah
4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap
5 Tidak memerlukan banyak pengawasan
6 Tidak keragu-raguan
7 Bekerja stabil
8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik
9 Gerakan-gerkannya cepat
AVERAGE SKILL
1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri
2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat
3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan
4 Tampak sebagai pekerja yang cakap
5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan
6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik
7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya
8 Bekerja cukup teliti
9 Secara keseluruhan cukup memuaskan
FAIR SKILL
1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik
2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya
3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan
4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup
5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan
dipekerjaan itu cukup lama
6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu
yakin
7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri
8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah
9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
4 Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap
5 Tidak memerlukan banyak pengawasan
6 Tidak keragu-raguan
7 Bekerja stabil
8 Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik
9 Gerakan-gerkannya cepat
AVERAGE SKILL
1 Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri
2 Gerakannya cepat tetapi tidak lambat
3 Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang perencanaan
4 Tampak sebagai pekerja yang cakap
5 Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan
6 Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik
7 Tampak cukup terlatih dank arena mengetahui seluk-beluk pekerjaannya
8 Bekerja cukup teliti
9 Secara keseluruhan cukup memuaskan
FAIR SKILL
1 Tampak terlatih tapi belum cukup baik
2 Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya
3 Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan
4 Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup
5 Tampak sepert tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan
dipekerjaan itu cukup lama
6 Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu
yakin
7 Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri
8 Jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah
9 Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
POOR SKILL
1 Tidak bias mengkoordinasikan tangan dan pikiran
2 Gerakan-gerakannya kaku
3 Kelihatan tidak yakin pada urutan-urutan gerakan
4 Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yng bersangkutan
5 Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan
6 Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja
7 Sering melakukan kesalahan-kesalahan
8 Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri
9 Tidak bias mengambil inisiatif sendiri
Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas diatas bahwa yang membedakan kelas
seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan kepercayaan diri koordinasi
irama gerakan bekas-bekas latihan dan hal-hal lain yang serupa
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri masing-
masing Yang dimaksudkan dengan usaha disini adalah kesungguhan yang
ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannyaBerikut ini ada 6
(enam ) kelas usaha dengan cirri-cirinya
EXCESSIVE EEFORT
1 Kecepatan sangat berlebihan
2 Usaha sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya
3 Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja
EXELENT EFFORT
1 Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi
2 Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Banyak memberi saran-saran
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
5 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari
8 Bangga atas kelebihannya
9 Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10 Bekerjanya sistematis
11 Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen keelemen lainnya tidak
terlihat
GOOD EFFORT
1 Bekerja berirama
2 Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada
3 Penuh perhatian pada pekerjaannya
4 Senang pada pekerjaannya
5 Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6 Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu
7 Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang hati
8 Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja
9 Tempat kerjanya diatur baik dan rapi
10 Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik
AVERAGE EFFORT
1 Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari poor
2 Bekerja dengan stabil
3 Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya
4 Set up dilaksanakan dengan baik
5 Melakuka kegiatan-kegiatan perencanaan
FAIR EFFORT
1 Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
2 Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3 Kurang sungguh-sungguh
4 Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya
5 Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku
6 Alat-alat yang dipaki tidak selalu yang terbaik
7 Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya
8 Terlampau hati-hati
9 Sistematika kerjanya sedang-sedang saja
10 Gerakan-gerakannya tidak terencana
POOR EFFORT
1 Banyak membuang-buang waktu
2 Tidak memperhatikan adanya minat bekerja
3 Tidak mau menerima saran-saran
4 Tampak malas dan lambat bekerja
5 Melakuka gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan
bahan-bahan
6 Tempat kerjanya tidak diatur rapi
7 Tidak peduli pada cocok baik tidaknya peralatan yang dipakai
8 Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur
9 Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimksud dengan kondisi kerja pada cara Westinghouse adalah kondisi fisik
lingkungannya Seperti keadaan pencahayaan temperature kebisingan ruangan
Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal exellent good average fair dan
poor Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena berdasarkan
karateristik masing-masig pekerja membutuhkan kondisi idealsendiri-sendiri Suatu
kondisi yang dianggap good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan
sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan yang lain Pada dasarnya
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
komdisi ideal adalah kondisi yang cocok bagi pekerjaan yang bersangkutan yaitu
yang memungkinkan performance maksimal dari pekerja Sebaiknya
kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan
bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik
Konsistensi perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran
waktu angka-angka yang dicatat tidak semuanya sama waktu penyelesaian yang
ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus kesiklus lainnya dari jam ke
jam bahkan dari hari ke hari Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor lain
Konsisternsi juga dibagi 6 (enam) kelas yaitu perfect exellent good average fair
dan poor
Semoga bermanfaat budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda
4 Cara Objektif
Memperhatikan 2 faktor
Kecepatan kerja
Wajar p=1
Lambat plt1
Cepat pgt1
Tingkat kesulitan pekerjaan (lihat tabel anggota badan Sutalaksana hal 147)
5 Cara Bedaux dan Sintesa
Tahun 1916 Charles EBedaux memperkenalkan sistem u pembayaran
upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja Skill dan Effort Rating Tidak terlalu
beda dengan cara Shumard Dinyatakan dalam huruf ldquoBrdquo standard kerja operator
dinyatakan dgn nilai 60 B pemberian insentif 70-85 B per jam Cara Sintesa waktu
penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dgn nilai pada tabel Data Waktu
Gerakan kemudian dihitung Rata-Ratanya sebagai faktor penyesuaiannya
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylr sekitar abad 19 yang lalu Metode
ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu
siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standart penyelesaian
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu
Langkah-langkah untuk penyelesaian pelaksanaan pengukuran waktu kerja dapat
diselesaikan dengan uraian sebagai berikut
1 Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud
dan tujuan ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
2 Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay
out karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan
3 Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam
batas kemudahan untuk pengukuran waktunya
Ada tiga aturan yang harus diperhatikan untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen kerja yaitu sebagai berikut
1048707 Elemen-elemen kerja dibuat sependek mungkin dan sedetail mungkin
1048707 Hadling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time
1048707 Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen kerja
yang variable
4 Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
elemen-elemen kerja tersebut
5 Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak Test pula
keseragaman data yang diperoleh
a Penetapan jumlah siklus kerja yang diamati
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada
umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator
bekerja pada kecepatan normal dan uniform
Konsekwensi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar jumlah siklus kerja
yang diamatidiukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu
yang diperoleh Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu oleh
stop watch akan merupakan hasil yang diinginkan dalam proses pengukuran
kerja
Rumus-rumus untuk mengevaluasi kesalahanpenyimpangan terhadap nilai
waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah siklus
pengujuranpengamatan diantaranya adalah Standart error dari harga rata-rata
dari suatu elemen kerja (Standart Error Of The Mean)
b Analisatest kecukupan data
Untuk menetapkan beberapa jumlah observasi yang seharusnya dibuat (Nrsquo)
maka disini harus diputuskan terlebih dahulu beberapa tingkat kepercayaan
(convidence Level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut
1048707 90 convidence level k = 1
1048707 95 convidence level k = 2
1048707 99 convidence level k = 3
c Analisatest keseragaman data
Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
DATA WAKTU GERAKAN
1048707Berisidata-data mengenaiwaktuyang
dibutuhkanolehanggotabadandalammelakukansuatugerakan
1048707Didasarkanpadaelemengerakandasar
1048707IngatelemenTHERBLIGS
1048707Keuntungannya
bisadipakaiuntukmenetapkanwaktubakusuatuoperasikerjabilapolagerakankerjadiketahui
1048707PREDETERMINED TIME
waktupenyelesaianoperasikerjabisaditentukansblmoperasikerjablangsung
BeberapaMetodaygdikenal
1048707WORK FACTOR (WF)
1048707MOST
1048707MTM MTM-1 MTM-2 MTM-3
1048707MTM-C
1048707MTM-V
1048707MTM-M
10487074M (MICRO MATIC METHODS amp MEASUREMENT)
WORK FACTOR
1048707Paling awal dan secara luas diaplikasikanIdentifikasi elemen gerakan berdasarkan
atas anggota badan mana yg bergerak MOST (Maynard Operation Sequence
Technique)Terdiri dari Urutan gerakan Umum urutan gerakan Terkendali dan urutan
gerakan MemakaiModel urutannya seperti A B G A B P A keteranganA = Action
DistancejarakperpindahanB = Body MotiongerakanbadanG = Gain
controlpengendaloamP = PlacepenempatanMTM (MetodsTime Measurement)
1048707Untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail MTM-1 Mempertimbangkan 3
tipe pengendalian yg berguna untuk mengetahui pengaruh gerakan kerja yaitu
1048707Pengendalianotot
1048707Pengendalianmata
1048707Pengendalian mentalMTM-2
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
1048707PerkembangandariMTM-1 banyakdigunakan1963-1965
1048707Lebihringkasberupagabungandaribeberapagerakan
1048707Terdiridari9 elemengerakanGET PUT REGRASP APPLY PRESSURE EYE
ACTION FOOT MOTION S
1048707Dirancang untuk produksi kecil perawatan dan aktivitas konstruksi dipakai mulai
tahun 1970
1048707Terdiri dari 4 elemen gerakanHANDLE (H) TRANSPORT(T) STEPampFOOT
MOTION (SF) BENDampARISE (B)1048707TIDAK digunakanu pekerjaan-pekerjaan spt
1048707Gerakan manual yg tinggi tingkat pengulangannya Jika pengulangannya lebih dari
10x sebaiknya gunakan MTM-2 atauMTM-11048707Pekerjaan yg banyak menggunakan mata
atau frekuensi penggunaan mata tinggiMTM-C Dirancang untuk buruh tak
langsungldquoCrdquosingkatan dari Clerk1048707Terdiri dari16 elemen gerakan
1 ASIDE(WITH RELEASE)
2 BODY MOTION
3 CLOSE
4 FASTEN
5 GET
6 HANDLING
7 IDENTIFY
8 KEY PUNCH
9LOCATEFILE
10MACHINES
11OPEN
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement
12PLACE
13READ
14TYPING
15UNFASTEN
16WRITEMTM-3TEP BEND AND RISECRANK
MTM- Digunakann untuk buruh langsung dlm bengkel mesin
1048707ldquoVrdquo= Verktygsmaskiner atau Machine tool1048707Terdiri dari 5 elemen gerakan
SETTING HANDLING MEASURINGampGAGING OPERATING
CLEANINGMTM-M1048707Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yg
menggunkan alat alat optik (Stereoskopicmicroscope) ldquoMrdquosingkatan dari Micro4 M
Merupakan komputersisasi dari MTM-1
10487074M singkatandariMicro Matic Methodsamp Measurement