bab 2 landasan teori 2.1 sistem informasi geografis (sig)thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00906-if...
TRANSCRIPT
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)
Pembahasan sistem informasi geografi ini meliputi : pengertian sistem,
pengertian informasi, pengertian sistem informasi, geografi, pengertian sistem informasi
geografi, pengertian peta dan bagian-bagiannya, jenis-jenis peta, persyaratan peta,
uml(unified modeling language), class diagram, usecase diagram, sequence diagram,
collaboration diagram, component diagram, deployment diagram yang akan dijelaskan
sebagai berikut.
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Rainer and Turban (2009, p6), sistem adalah sekumpulan atau
sekelompok komponen yang saling berhubungan untuk menghasikan tujuan
bersama dengan menerima sebuah input dan menghasilkan sebuah output dalam
sebuah proses yang terorganisir.
Menurut Raymond Mcleod (2001, p12), sistem adalah elemen-elemen
yang saling terintegrasi dengan maksud yang sama dalam mencapai suatu tujuan.
Dari definisi-definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem
terdiri dari komponen-komponen/elemen-elemen yang saling berhubungan dan
berintegrasi satu sama lain untuk menerima input, proses inputan yang ada, dan
akhirnya mengeluarkan output untuk mencapai suatu tujuan.
9
2.1.2 Pengertian Informasi
Menurut Rainer and Turban (2009, p6) informasi adalah data yang ditelah
dikelolah sehingga data tersebut menjadi berarti dan berharga bagi sang penerima
data.
Menurut Indrajani (2008, p351) informasi adalah salah satu dari jenis
sumber daya yang tersedia bagi manager, yang dapat dikelola seperti halnya
sumber daya lainnya.
Beberapa sumber daya informasi, yaitu:
a. Perangkat keras komputer (Hardware)
Perangkat keras komputer / hardware seperti CPU, keyboard, mouse, layar
monitor dapat membantu menghasilkan atau mencari informasi yang
dibutuhkan.
b. Perangkat lunak komputer (Software)
Perangkat lunak komputer / software dapat membantu menghasilkan
informasi yang ingin dicari atau yang dibutuhkan.
c. Spesialis informasi
Spesialis informasi merupakan pegawai perusahaan yang sepenuh waktu
bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem berbasis
komputer. Ada lima golongan utama spesialis informasi yaitu :
• Analis sistem
• Pengelola database
• Spesialis jaringan
10
• Programmer
• Operator
d. Pengguna (User)
Pengguna merupakan salah satu sumber daya informasi yang berperan sangat
penting, meskipun informasi yang ada sangat berharga tetapi tidak digunakan
oleh pengguna karena informasinya tidak sesuai, maka informasi tersebut
menjadi tidak bernilai.
e. Fasilitas
Fasilitas dibutuhkan oleh setiap pencari informasi dalam melakukan
pencarian terhadap informasi yang dibutuhkan.
f. Basis data (Database)
Basis data atau database dibutuhkan untuk menampung dan menyimpan
informasi yang ada. Hal ini dilakukan apabila suatu waktu informasi yang
disimpan akan digunakan.
g. Informasi
Sumber daya yang paling berperan dalam sumber daya informasi adalah
informasi itu sendiri. Dengan adanya informasi, maka setiap masyarakat
dapat mengetahui hal yang ingin diketahui.
11
Adapun kualitas informasi ditentukan oleh beberapa hal berikut:
a. Akurat
Informasi yang didapatkan harus sesuai dengan kenyataan yang terjadi
dilapangan. Jika tingkat kesesuaiannya rendah dengan kenyataan yang
terjadi, maka kualitas informasi tersebut sangat rendah.
b. Tepat Waktu
Semakin cepat suatu informasi didapatkan, maka kualitas informasinya pun
semakin tinggi, karena waktu penyampaian informasi dengan waktu
terjadinya suatu kejadian harus cepat dan tepat dengan kenyataan yang
terjadi.
c. Dapat Dipercaya
Informasi yang disampaikan atau didapatkan harus sangat sesuai dengan
kenyataan yang terjadi, hal ini dapat membuat kualitas informasi menjadi
tinggi karena semakin sesuai informasi dengan kenyataan yang ada, maka
informasi tersebut menjadi dapat dipercaya.
d. Relevan
Informasi yang disampaikan harus sesuai dengan penerima informasi yang
ada. Jika penerima informasi tersebut masih anak-anak dan informasi yang
diterimanya berupa politik dan ekonomi, maka informasi tersebut menjadi
sangat tidak relevan. Hal ini dapat mengurangi kualitas informasi yang ada.
12
e. Efisien
Informasi yang disampaikan atau didapatkan harus bermanfaat bagi sang
penerima informasi, karena bermanfaat atau tidak suatu informasi itu sangat
bergantung oleh penerima informasi. Jika suatu informasi kurang bermanfaat
bagi penerima informasi, maka hal ini dapat menurunkan kualitas informasi
yang ada.
f. Mudah didapatkan
Jika dalam mendapatkan suatu informasi sulit, maka kualitas informasi pun
menjadi turun dan kegunaan dari informasi menjadi tidak ada.
Dari definisi dan penjelasan-penjelasan mengenai informasi diatas dapat
disimpulkan, bahwa informasi harus mempunyai arti bagi sang penerima
informasi, dan juga informasi tersebut harus akurat, tepat waktu, efisien, relevan,
dapat dipercaya, dan mudah didapatkan.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2005, p6), sistem informasi merupakan kombinasi dari
orang, perangkat keras, perangkat lunak, komunikasi jaringan, dan sumber data
yang dikumpulkan, ditransformasikan, dan disebarkan informasi di dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
Menurut Rainer and Turban (2009, p7), sistem informasi dapat diartikan
sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan dalam mengumpulkan
atau menerima, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam organisasi atau perusahaan.
13
Agar supaya sistem informasi dapat dimanfaatkan dengan efektif, maka
informasi mengenai organisasi atau perusahaan, manajemen dan teknologi
informasi yang membentuk sistem harus diketahui dengan pasti. Berikut ini
adalah beberapa elemen-elemen sistem informasi:
a. Elemen pertama yaitu organisasi yang meliputi manusia, struktur dan
prosedur operasi
b. Elemen kedua yaitu manajemen yang mengamati kesempatan, membuat
strategi untuk menjawab kebutuhan, mengatur penempatan terhadap orang
dan sumber untuk mendukung strategi tersebut.
c. Elemen ketiga yaitu teknolog informasi yang merupakan alat yang dapat
digunakan oleh manajemen untuk membantu melakukan kontrol dan
membuat kegiatan baru.
Dari definisi dan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang melakukan kegiatan
pengumpulan data dan analisis data yang ada untuk menghasilkan informasi yang
dapat digunakan oleh si penerima untuk proses pengambilan keputusan.
2.1.4 Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani, Geos dan Graphien. Geos yang
berarti bumi atau permukaan bumi, sedangkan Graphien mempunyai arti
mencitrakan atau melukiskan. Melalui kata Geos dan Graphien, geografi dapat
diartikan pelukisan bumi atau pencitraan bumi. Dalam arti yang luas, geografi
14
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang permukaan bumi, penduduk
dan hubungan timbal balik antara keduanya.
Permukaan bumi dalam pengertian diatas dapat diartikan sebagai daratan,
air atau perairan, dan lapisan-lapisan udara. Juga dapat didefinisikan sebagai
tempat berlangsungnya kehidupan mahluk hidup.
2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Geografis
Menurut Paryono (1994, p1), Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah
suatu sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan,
memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis. Teknologi ini berkemban g
pesat sejalan dengan perkembangan teknologi informatika atau teknologi
komputer.
Menurut Wahyu (2008, p116), Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah
sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil
kembali, menganalisis, mengolah, dan menghasilkan data bereferensi geografis
atau data geospatial, untuk mendukung keputusan dalam perencanaan dan
pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi,
fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
Secara umum, Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem berbasis komputer yang dapat memanajemen, memanipulasi,
menganalisis informasi-informasi kebumian dan menampilkan keluaran / output
informasi geografis berikut data dan atribut-atributnya. Komponen-komponen
SIG, sebagai suatu sistem berbasiskan komputer termasuk perangkat keras,
15
perangkat lunak, data atau informasi, dan juga operator yang mengoperasikan
serangkaian proses manipulasi.
Beberapa keuntungan dalam menggunakan SIG:
a. Dapat mengumpulkan data geografi ;
b. Dapat mengintegrasikan data geografi (spasial dan attribute) ;
c. Dapat memeriksa, mengupdate data-data geografi ;
d. Dapat menganalisis data geografi ;
e. Dapat memanipulasi data geografi ;
f. Dapat menyimpan dan memanggil kembali data geografi ;
g. Dapat menghasilkan keluaran / output ;
h. Dapat menghasilkan keputusan yang tepat dan cepat berdasarkan data yang
terkumpul ;
i. Dapat menampilkan data yang sulit ditampilkan secara manual, dan juga
dapat diperbesar dan ditampilkan secara tiga dimensi.
SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-
atributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Kumpulan dari layer-layer
ini akan membentuk basis data/database SIG.
Dengan demikian, perancangan basis data (database) merupakan hal yang
esensial di dalam SIG. Rancangan basis data akan menentukan efektivitas dan
efisiensi proses-proses pemasukan/input, pengelolaan, keluaran/output dari SIG.
16
Kesimpulannya, Sistem Informasi Geografis(SIG) merupakan
sekumpulan komponen yang memiliki kemampuan untuk mengambil,
menyimpan, dan mengolah data, baik data spasial atau data tekstual dan juga
menampilkan hasil secara cepat, tepat, dan akurat.
2.1.6 Subsistem Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi geografis terbagi dalam beberapa subsistem, yaitu:
a. Data Masukkan / Input
Selain bertanggung jawab dalam mengkonversi atau
mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam format
yang dapat digunakan oleh sistem informasi geografi, subsistem ini juga
bertugas dalam mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan data
attribute dari berbagai sumber.
b. Data Keluaran / Output
Subsitem ini bertugas dalam menghasilkan dan menampilkan
keseluruhan atau sebagian keluaran / output basis data baik dalam bentuk
softcopy maupunpun hardcopy seperti grafik atau peta.
a. Data Manajemen
Subsistem ini bertugas dalam mengorganisasikan baik data
spasial maupun data attribute ke dalam sebuah basis data
17
sedemikian rupa sehingga mudah untuk dipanggil, diperbaharui,
maupun diperbaiki.
b. Manipulasi Analisis Data
Subsistem ini bertugas dalam menghasilkan informasi-informasi
yang didapatkan oleh sistem informasi geografi. Selain itu,
subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data
untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
2.1.7 Komponen Sistem Informasi Geografis
Adapun komponen-komponen yang terdapat dalam sistem informasi
geografis:
a. Perangkat Keras / Hardware
Personal Computer / PC, Desktop, Workstation hingga multi user host
yang dapat digunakan dalam suatu jaringan merupakan beberapa platform
perangkat keras SIG. Adapun contoh beberapa perangkat keras yang sering
digunakan, yaitu: PC, Mouse, Digitizer, Printer, Plotter,dan Scanner.
b. Perangkat Lunak / Software
Bila dilihat dari sisi yang berbeda, SIG juga merupakan sistem perangkat
lunak yang tersusun secara modular. Setiap subsistem diimplementasikan
menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, jadi tidak
mengherankan apabila ada perangkat SIG yang mempunyai modul program
18
yang masing-masing dapat dieksekusi sendiri. Software SIG memiliki
beberapa kemampuan utama, yaitu:
Memanipulasi dan menyajikan data geografis atau peta berupa layer.
Berfungsi untuk analisis, query, dan visualisasi geografis
Penyimpanan data dan manajemen database (DBMS)
Graphical User Interface (GUI)
c. Data
Data merupakan bagian yang paling krusial dalam SIG, tanpa data maka
sistem informasi geografis tidak dapat digunakan secara optimal. Data
spasial, dan data attribute merupakan data yang diperlukan di dalam sistem
informasi geografis.
Menurut Whitten et.al. (2004, p27), data merupakan kumpulan fakta
mentah mengenai orang, tempat, kejadian / event, dan hal-hal yang
dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan.
Menurut McLeod (2001, p250), data memiliki hirarki, yaitu:
• File
Merupakan suatu kumpulan catatan data / data record yang
berhubungan dengan suatu subjek tertentu. Semua catatan yang
sejenis disusun menjadi satu file.
19
• Record
Terdiri atas semua elemen data yang berhubungan dengan suatu
objek atau kegiatan tertentu.
• Elemen Data
Suatu unit data terkecil dan tidak dapat dibagi lagi menjadi unit
yang berarti.
Himpunan data memiliki sifat-sifat yang unik, di antaranya:
a. Saling berketerkaitan (Intereelated)
Data tersebut akan saling berketerkaitan/berintegrasi dan
disimpan secara terorganisir di dalam sebuah media penyimpanan.
b. Kebersamaan (Shared)
Data dapat diakses oleh berbagai macam pengguna.
2.1.8 Representasi Grafis Suatu Objek Pada Sistem Informasi Geografis
Informasi grafis suatu objek dapat dimasukkan ke dalam bentuk:
a. Titik
Titik adalah representasi yang paling sederhana dari suatu objek.
Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasikan diatas
peta dan ditampilkan di layar monitor dengan menggunakan simbol-simbol.
Titik tidak dapat mewakili objek-objek tertentu berdasarkan skala yang
ditentukan Menggunakan polygon apabila ingin menampilkan dalam skala
20
yang besar dari suatu bangunan. Tetapi, dalam skala kecil ditampilkan
menggunakan titik.
b. Garis
Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua
titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek satu dimensi.
Sebagai contoh jaringan listrik, komunikasi pipa saluran air minum, saluran
pembuangan merupakan garis-garis.
c. Poligon
Poligon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi
seperti sungai, danau, batas kota, batas provinsi. Poligon paling sedikit
dibatasi oleh tiga garis yang saling terhubung diantara titik-titik yang ada.
2.1.9 Jenis-jenis Data Pada Sistem Informasi Geografi
a. Data attribute
Merupakan data yang berhubungan dengan tema atau topik tertentu
seperti tanah, geologi, geomorfologi, penggunaan lahan, populasi dan
transportasi. Attribute dapat dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif.
Pada kualitatif, mendeskripsikan tipe, klasifikasi, label suatu objek agar dapat
dikenal dan dibedakan dengan objek-objek yang lain, misalnya: pusat
perbelanjaan, rumah sakit, sekolah. Bila dilakukan secara kuantitatif, data
objek dapat diukur secara skala ordinat atau tingkatan, selang atau interval
dan ratio atau perbandingan satu titik ke titik lain atau titik tertentu,
contohnya: Populasi danau 20 sampai 30 ekor ikan.
21
b. Data Spasial
Data spasial merupakan jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek
keruangan (titik koordinat) dari fenomena-fenomena atau keadaan yang
terdapat didunia nyata. Ada dua konsep representasi entity spasial, yaitu:
1. Raster (Model Data Raster)
Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan pixel-pixel atau struktur matriks yang membentuk suatu
grids. Entity spasial raster ini disimpan di dalam layer secara
fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya.
Kelebihan format raster adalah:
Data dalam bentuk raster lebih mudah.
Gambar didapat lebih detail dari radar atau satelit.
Metode untuk mendapatkan citra raster lebih mudah melalui
scanning.
Kekurangan format raster adalah:
Membutuhkan memori yang besar.
Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran
pixelnya di permukaan bumi.
Ukuran grid yang lebih besar untuk menghemat ruang penyimpanan
akan mengakibatkan kehilangan informasi dan ketelitian.
22
2. Vector (Model Data Vector)
Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan titik-titik, garis-garis, kurva atau poligon beserta atribut-
atributnya. Menurut Prahasta (2005, p158), bentuk-bentuk dasar
representasi data spasial dalam format vector didefinisikan oleh sistem
koordinat kartesius dua dimensi. Dalam format vector, garis merupakan
sekumpulan titik-titik terurut yang terhubung satu sama lain. Sedangkan
poligon disimpan sebagai sekumpulan titik-titik tetapi titik awal dan titik
akhir poligon memiliki koordinat yang sama.
Kelebihan format vector adalah:
Memiliki batas-batas yang teliti, tegas, dan jelas.
Memiliki resolusi spasial yang tinggi.
Membutuhkan tempat penyimpanan yang sedikit.
Kekurangan format vector adalah:
Memiliki sturktur data yang kompleks.
Tidak cocok atau tidak kompatibel dengan data citra satelit
pengindraan jarak jauh.
Memerlukan biaya yang tinggi karena harga perangkat keras /
hardware dan perangkat lunak / software yang sangat mahal.
23
2.1.10 Analisis Data Sistem Informasi Geografi
Secara umum, terdapat dua fungsi analisis:
a. Fungsi analisis spasial
Fungsi ini terdiri dari:
Klasifikasi
Fungsi ini mengklasifikasikan kembali suatu data spasial menjadi data
spasial yang baru dengan kriteria-kriteria tertentu.
Network
Fungsi ini merujuk data spasial titik-titik (point) atau garis-garis (line)
sebagai suatu jaringan yang tidak terpisahkan.
Overlay
Fungsi ini menghasilkan data spasial yang baru dari minimal dua data
spasial yang menjadi suatu masukan / input.
Buffering
Fungsi ini akan menghasilkan data spasial baru yang berbentuk poligon
atau zone dengan jarak tertentu dari data spasial yang menjadi masukkan
/ input.
3D Analysis
Fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang berhubungan dengan presentasi
data spasial dalam ruang tiga dimensi.
Digital Image Processing
Fungsi ini dimiliki oleh perangkat SIG yang berbasiskan raster.
24
b. Fungsi analisis attribute
Fungsi ini terdiri dari operasi dasar sistem pengelolaan basis data (database)
dan perluasannya.
2.2 Peta S istem Informasi Geografi
2.2.1 Pengertian Peta dan Bagian-bagiannya
Peta merupakan gambaran wilayah geografis, biasanya bagian permukaan
bumi. Peta dapat menunjukkan banyak informasi penting, misalnya: kota, batas
kota, sungai, laut, danau, rumah sakit.
Bagian-bagian pokok yang harus ada dalam setiap pembuatan peta:
a. Judul Peta
Setiap peta yang dibuat harus diberi judul untuk mencerminkan apa isi dan
jenis peta yang dibuat.
b. Garis Astronomis
Garis astronomis berfungsi untuk menentukan lokasi suatu tempat.
c. Inset
Inset berfungsi untuk menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada
kedudukannya dengan daerah sekitar yang lebih luas. Untuk memperjelas
salah satu bagian dari peta sehingga dapat menunjukkan lokasi penting yang
kurang jelas dalam peta merupakan tujuan dibuatnya inset pada peta.
25
d. Garis Tepi Peta
Garis tepi peta berfungsi untuk membantu dalam membuat peta pulau, kota,
ataupun wilayah yang tepat berada di tengah-tengahnya. Disarankan garis
tepi peta dibuat rangkap, hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan
penggambaran wilayah di dalam sebuah peta.
e. Skala Peta
Skala peta merupakan angka yang berfungsi menunjukkan perbandingan
jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya di lapangan.
f. Sumber Peta dan Tahun Pembuatan Peta
Sumber peta berfungsi sebagai informasi dari mana sumber peta diperoleh,
dan tahun pembuatan peta sangat diperlukan terutama untuk peta-peta yang
berisikan data yang mudah berubah, misalnya: peta hasil pertanian, peta
penyebaran dan perpindahan penduduk.
g. Tanda Arah / Mata Angin / Penunjuk Arah
Untuk membantu pengguna peta dalam mengetahui arah mata angin.
h. Simbol Peta
Simbol peta berfungsi sebagai tanda-tanda umum yang digunakan untuk
mewakili keadaan yang sebenarnya. Beberapa contoh simbol-simbol yang
terdapat pada sebuah peta:
Simbol Garis
Simbol ini melambangkan rel kereta api, sungai, jalan, batas administrasi.
26
Simbol Titik
Simbol ini melambangkan ketinggian, monumen (candi), tanaman.
Simbol Area
Simbol ini melambangkan area pemukiman, perkebunan dan pertanian.
i. Warna Peta
Warna peta digunakan untuk mewarnai objek-objek tertentu pada peta,
misalnya warna biru digunakan untuk lautan, warna putih digunakan untuk
pegunungan salju, warna coklat digunakan untuk pegunungan, warna merah
digunakan untuk bentang hasil budi daya manusia, warna kuning digunakan
untuk dataran tinggi, dan warna hijau digunakan untuk dataran rendah.
j. Legenda
Legenda merupakan keterangan dari simbol-simbol yang ada dipeta agar lebih
mudah dibaca dan dimengerti.
k. Lettering
Merupakan semua tulisan dan angka-angka untuk mempertegas dan
memperjelas arti dari simbol-simbol yang ada.
2.2.2 Jenis-jenis Peta
Menurut Paryono (1994, p1), ada dua jenis peta:
a. Peta-peta Umum (general purpose map)
Peta jenis ini menggambarkan topografi suatu daerah ataupun batas-batas
administratif suatu wilayah atau negara.
27
b. Peta-peta Tematik (thematic purpose map)
Peta jenis ini secara khusus menampilkan distribusi keruangan (spatial
distribution), kenampakan-kenampakan seperti geologi, geomorfologi, tanah
vegetasi, atau sumberdaya alam.
Klasifikasi peta berdasarkan skala:
a. Peta Kadaster
Peta jenis ini mempunyai skala 1:100 sampai 1:5000, peta ini digunakan
untuk menggambarkan tanah, dan peta sertifikat tanah.
b. Peta Skala Besar
Peta jenis ini mempunyai skala 1:5000 sampai 1:250000, peta ini digunakan
untuk menggambarkan wilayah-wilayah yang relatif sempit, seperti
kelurahan atau kecamatan.
c. Peta Skala Sedang
Peta jenis ini mempunyai skala 1:250000 sampai 1:500000, peta ini
digunakan untuk menggambarkan wilayah-wilayah yang agak luas, seperti
propinsi, daerah-daerah regional dan pulau.
d. Peta Skala Kecil
Peta jenis ini mempunyai skala 1:500000 sampai 1:1000000, peta ini
digunakan untuk menggambarkan wilayah-wilayah yang cukup luas, seperti
negara.
28
e. Peta Skala Geografis
Peta jenis ini mempunyai skala lebih dari 1:1000000, peta ini digunakan
untuk menggambarkan kumpulan-kumpulan negara, benua, dan dunia.
Jenis-jenis peta berdasarkan keadaan objek:
a. Peta Stasioner
Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan tetap atau stabil.
Contoh: Peta persebaran hutan lindung.
b. Peta Dinamis
Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan mudah berubah.
Contoh: Peta urbanisasi, peta pertumbuhan penduduk suatu daerah.
2.2.3 Persyaratan Peta
Beberapa persyaratan pokok yang harus dipenuhi agar sebuah peta dapat
berfungsi dengan baik, antara lain:
a. Conform : Bentuk–bentuk daerah, wilayah, pulau, benua yang digambar
harus sesuai dengan bentuk aslinya di alam.
b. Equivalent : Daerah-daerah atau bidang-bidang yang digambarkan harus
proposional luas dengan apa yang terdapat di alam.
c. Equidistant : Jarak-jarak yang digambar peta harus tepat perbandingannya
dengan jarak yang sebenarnya.
29 2.3 Internet
Menurut Ellsworth (1997, p3), internet adalah jaringan yang dibentuk oleh
interkoneksi jaringan komputer dan komputer tunggal di seluruh dunia, melalui saluran
telepon, satelit, dan sistem telekomunikasi lainnya. Dengan kata lain internet adalah
jaringan komputer yang saling berhubungan secara global. Internet dapat
menghubungkan berbagai jaringan berbeda dengan fasilitas yang disediakan oleh
Internet Service Provider (ISP). Kemampuan yang ditawarkan dapat melalui e-mail,
chatting, teleconference, videoconference, mengakses komputer lain (remote desktop),
mengirim dan menerima file.
2.3.1 Keuntungan Internet
Menurut Cheffey et al. (2000, p10), keuntungan dari internet dapat
disingkat dengan 6C, terdiri dari :
a. Cost Reduction
Dapat dicapai melalui pengurangan kebutuhan untuk penjualan dan
pemasaran yang ditangani lewat telepon dan pengurangan biaya cetak dan
distribusi materi pemasaran, yang semuanya akan diterbitkan dalam situs
web.
b. Capability
Internet menyediakan peluang baru untuk produk-produk dan layanan baru
serta pencarian pangsa pasar.
30
c. Competitive Advantage
Jika perusahaan memperkenalkan kemampuan baru sebelum pesaingnya,
maka akan mendapat keuntungan hingga pesaingnya memiliki kemampuan
yang sama.
d. Communication Improvement
Hal ini meliputi peningkatan komunikasi dengan pelanggan, staf, pemasok,
dan distributor.
e. Control
Internet menyediakan penelitian pemasaran yang lebih baik melalui
pelacakan perilaku konsumen dan cara staf perusahaan memberikan
pelayanan.
f. Customer Service Improvement
Dicapai dengan database interaktif yang mengundang ketersediaan stok atau
pertanyaan-pertanyaan mengenai layanan pelanggan.
2.3.2 World Wide Web(WWW)
Menurut Rainer dan Potter (2009, p23), WWW adalah bagian dari
Internet yang menggunakan fungsi transportasi Internet, melalui arsitektur
client/server untuk mengatasi semua tipe dari informasi digital, termasuk di
dalamnya teks, hypermedia, grafik dan suara.
Menurut Kadir (2003, p4), World WIde Web (WWW) atau biasa disebut
dengan Web, merupakan salah satu sumber daya Internet yang berkembang pesat.
31
Informasi web didistribusikan melalui pendekatan hypertext, yang
memungkinkan suatu teks pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen yang
lain. Dengan pendekatan hypertext ini seseorang dapat memperoleh informasi
dengan meloncat dari suatu dokumen ke dokumen yang lain. Dokumen-dokumen
yang diakses pun dapat tersebar di pelbagai mesin dan bahkan si berbagai negara.
2.3.3 Keuntungan Website
Menurut Chaffey et al. (2000, p129), terdapat beberapa keuntungan dari
pengadaan situs internet :
• Peningkatan citra perusahaan,
• Peningkatkan pelayanan pelanggan,
• Peningkatan visibility,
• Perluasan pangsa pasar,
• Transaksi online, dan
• Biaya komunikasi yang lebih rendah.
2.3.4 Intranet
Menurut Rainer dan Potter (2003, p222), Intranet adalah suatu jaringan
private yang menggunakan software Internet dan protokol TCP/IP.
Menurut Chaffey (1998, p86), Intranet adalah suatu jaringan komputer
yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan hanya orang-orang yang memiliki
hubungan dengan perusahaan itu saja yang dapat mengakses informasi
didalamnya dengan menggunakan tools seperti mengakses Internet, misal web
browser. Perbedaan antara Internet dan Intranet hanya terdapat pada hak
32
aksesnya saja, Intranet hanya mengizinkan orang-orang tertentu saja yang dapat
mengakses informasi.
Intinya adalah sebuah Internet pribadi, atau kumpulan dari segmen
pribadi dari jaringan Internet umum.
2.4 Rekayasa Piranti Lunak
2.4.1 Pengertian Rekayasa Piranti Lunak
Menurut Pressman (2001, p20), rekayasa piranti lunak adalah penerapan
dan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dalam usaha menghasilkan piranti
lunak yang ekonomis, dapat diandalkan dan berkerja secara efisien pada mesin
yang sesungguhnya. Paradigma rekayasa piranti lunak yang sering digunakan
adalah the Classic Life Cycle atau lebih dikenal dengan Waterfall model.
(Pressman, 2001, p28-29).
Gambar 2.1 waterfall model
Gambar diatas adalah tahapan umum dari model proses ini. Akan tetapi
Roger S. Pressman memecah model ini menjadi 6 tahapan meskipun secara garis
besar sama dengan tahapan model waterfall pada umumnya. Berikut adalah
penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut
Pressman:
33
• System / Information Engineering and Modeling
Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem
yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting,
mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang
lain seperti hardware, database, dan lain - lain. Tahap ini disebut Project
Definition.
• Software Requirements Analysis
Proses pencarian kebutuhan difokuskan pada software. Untuk mengetahui
sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus
mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang
dibutuhkan, user interface, dan lain - lain. Dari dua aktivitas tersebut
(pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan
ditunjukkan kepada pelanggan.
• Design
Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi
representasi ke dalam bentuk blueprint software sebelum proses coding
dimulai. Design harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah
disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka
proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
• Coding
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini komputer, maka design
harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin,
34
yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini
merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya
dikerjakan oleh programmer.
• Testing / Verification
Sesuatu yang dibuat harus diujicobakan. Demikian juga dengan software,
semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari
error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah
didefinisikan sebelumnya.
• Maintenance
Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah
pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya seperti itu.
Ketika dijalankan mungkin masih ada error kecil yang tidak ditemukan
sebelumnya, atau ada penambahan fitur yang belum ada pada software
tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal
perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat
lainnya.
Pengaplikasian menggunakan model ini mudah, kelebihan dari model ini
adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit,
dan benar diawal project maka software dapat berjalan dengan baik dan tanpa
masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan
seeksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem
diawal project lebih ekonomis dalam hal materi (lebih murah), usaha, dan waktu
yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap
selanjutnya.
35
Meskipun demikian, karena model ini melakukan pendekatan secara urut
/ sequencetial, maka ketika suatu tahap terhambat, tahap selanjutnya tidak dapat
dikerjakan dengan baik dan itu menjadi salah satu kekurangan dari model ini.
Selain itu, ada beberapa kekurangan pengaplikasian model ini, antara lain adalah
sebagai berikut:
• Ketika problem muncul, maka proses berhenti, karena tidak dapat menuju ke
tahapan selanjutnya. Bahkan jika kemungkinan problem tersebut muncul
akibat kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka proses harus membenahi
tahapan sebelumnya agar problem ini tidak muncul. Hal-hal seperti ini yang
dapat membuang waktu pengerjaan software.
• Karena pendekatannya secara urut, maka setiap tahap harus menunggu hasil
dari tahap sebelumnya. Hal itu tentu membuang waktu yang cukup lama,
artinya bagian lain tidak dapat mengerjakan hal lain selain hanya menunggu
hasil dari tahap sebelumnya. Oleh karena itu, seringkali model ini
berlangsung lama dalam pengerjaannya.
• Pada setiap tahap proses tentunya dipekerjakan sesuai spesialisasinya
masing-masing. Oleh karena itu, ketika tahap tersebut sudah tidak
dikerjakan, maka sumber dayanya juga tidak terpakai lagi. Oleh karena itu,
seringkali pada model proses ini dibutuhkan seseorang yang multi-skilled,
sehingga minimal dapat membantu pengerjaan untuk tahapan berikutnya.
Tahapan-tahapan model ini sudah cukup baik dalam artian minimal untuk
melakukan software engineering(SE)/ pembangunan sebuah piranti lunak.
Tahapan-tahapan ini juga yang digunakan oleh model-model yang lain pada
umumnya. Ada filosofi yang mengatakan sesuatu yang sukses diciptakan
36
pertama kali, maka akan terus dipakai didalam pengembangannya. Hal ini juga
berlaku pada waterfall model ini. Dapat dikatakan bahwa inilah standar untuk
melakukan pembangunan piranti lunak. Akan tetapi, yang mungkin menjadi
banyak pertimbangan mengenai penggunaan dari model ini adalah metode
sequential-nya. Mungkin untuk langkah awal software diciptakan, hal ini tidak
menjadi masalah, karena dengan berjalan secara berurutan, maka model ini
menjadi mudah dilakukan. Sesuatu yang mudah biasanya hasilnya bagus. Oleh
karena itu model ini sangat populer. Akan tetapi, seiring perkembangan software,
model ini tentu tidak bisa mengikutinya. Yang menjadi kelemahan adalah pada
pengerjaan secara berurutan tadi, seperti yang sudah diutarakan sebelumnya.
Kelemahan-kelemahan yang lain juga sudah diutarakan diatas, atau bahkan
masih ada yang lainnya.
Dari sini, nantinya akan dikembangkan model-model yang lain, bahkan ada
tahap evolusioner dari suatu model proses untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan tadi. Meskipun secara tahapan masih menggunakan standar tahapan
waterfall model. Kesimpulannya adalah ketika suatu project skalanya sedang
mengarah kecil bisa menggunakan model ini. Akan tetapi kalau sudah project
besar, akan mengalami kesulitan jika menggunakan model ini.
37
2.4.2 Elemen Rekayasa Piranti Lunak
Elemen pokok Rekayasa Piranti Lunak adalah sebagai berikut :
a. Process
Pada proses rekayasa piranti lunak merupakan perekat yang mengikat
lapisan-lapisan teknologi secara bersama dan membuat perangkat lunak
komputer untuk berkembang secara tepat waktu dan rasional. Proses
menggambarkan suatu kerangka kerja untuk sekumpulan dari Key
Process Areas (KPA) yang harus diterapkan untuk keefektifan
pengiriman dari teknologi rekayasa piranti lunak. Key process areas
merupakan bentuk dasar bagi control managemen dari proyek-proyek
piranti lunak dan menerapkan konteks dimana metode teknis dapat
diterapkan. Produk kerja (model, dokumen, data, laporan, bentuk, dan
lain lain) yang diproduksi, kualitas yang dipastikan, dan perubahan yang
diatur dengan baik.
b. Methods
Metode rekayasa pirantil lunak menyediakan teknik bagaimana cara
untuk membangun piranti lunak. Metode yang meliputi suatu ruang
lingkup tugas yang luas yang meliputi analisa kebutuhan , desain ,
konstruksi program, pengujian, dan dukungan. Metode rekayasa piranti
lunak bergantung pada sekumpulan prinsip-prinsip dasar yang
memerintah tiap area dari teknologi dan meliputi kegiatan modeling dan
teknik deskriptif lainnya.
38
c. Tools
Peranan rekayasa piranti lunak menyediakan dukungan yang
otomatis dan semi - otomatis bagi proses dan metode-metodenya. Ketika
peralatan itu terintegrasi, maka informasi yang dibentuk oleh suatu alat
dapat digunakan oleh yang lainnya, suatu sistem yang mendukung
perkembangan piranti lunak disebut Computer-Aideds Software (CASE),
telah didirikan. CASE merupakan kombinasi dari software, hardware,
dan suatu basis data rekayasa piranti lunak (sebuah tempat penyimpanan
yang berisi informasi penting tentang analisis, desain, konstruksi
program, dan pengujian ) untuk menciptakan suatu lingkungan analogis
rekayasa piranti lunak untuk CAD/CAE (computer-aided design/
engineering) untuk peragkat keras.
2.5 Teori Khusus
Teori-teori khusus yang turut mendukung perancangan sistem yang ada
2.5.1 UML (Unified Modeling Language)
Menurut Whitten et.al. (2004,P430), UML adalah sekumpulan pemindahan
konvensi yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem
perangkat lunak dalam kaitannya dengan objek.
UML terdiri dari berbagai tipe diagram, antara lain:
Class Diagram, yang mendeskripsikan kelas dan hubungan antar kelas
39
Interaction Diagram, yang mempunyai dua tipe yaitu sequence diagram dan
collaboration diagram. Diagram ini merupakan fungsi dari sistem dalam
kaitannya dengan cara interaksi objek satu dengan objek lainnya.
State Chart Diagram, yang menunjukkan bagaimana sistem berkelakuan
secara internal.
Component Diagram dan Deployment Diagram, yang menunjukkan
bagaimana berbagai komponen sistem disusun secara logikal dan fisikal.
1. Class Diagram
Menurut Schmuller (1998,P8), class diagram adalah sebuah
kategori atau pengelompokan dari hal-hal yang mempunyai atribut dan
fungsi yang sama.
Notasi-notasi yang digunakan di dalam class diagram:
a. Class
Class digambarkan dengan empat persegi panjang yang hanya
menuliskan nama class tersebut dan sekaligus menunjukkan atribut
dan operasinya.
b. Generalization
Generalization adalah sebuah class yang umum, biasanya disebut
sebagai super class yang mendeskripsikan properties yang bersamaan
kepada grup dari special class yang disebut sub class.
40
c. Association
Association adalah hubungan terstruktur yang menspesifikasi objek
yang terkoneksi dengan objek lain.
d. Aggregation
Aggregation adalah sebuah superior object yang terdiri dari beberapa
objek. Struktur aggregation mendifinisikan hubungan antara dua
buah objek atau lebih. Aggregation menjelaskan suatu objek
fundamental yang terdiri atas objek-objek, sehingga apabila salah satu
objek dihilangkan maka objek yang lain tidak bisa dijelaskan lagi.
Sebuah class diagram terdiri dari sejumlah class yang
terhubung dengan garis yang menunjukkan hubungan antar class yang
ada. Contoh class diagram:
Gambar 2.2 Contoh Class Diagram
41
2. Usecase Diagram
Menurut Schmuller, (1999,p10), usecase diagram adalah sebuah
gambaran dari fungsi sistem yang dipandang dari sudut pandang pemakai.
Contoh usecase diagram:
Gambar 2.3 Contoh Usecase Diagram
3. Statechart Diagram
Menurut Lethbridge dan Lagariere (2002,p276), statechart diagram
merupakan cara lain untuk mengekspresikan informasi dinamis tentang
sebuah sistem, diagram ini digunakan untuk menggambarkan fungsi
eksternal yang terlihat dari sebuah sistem atau dari objek secara individu.
42
Contoh statechart diagram:
Gambar 2.4 Contoh Statechart Diagram
4. Sequence Diagram
Menurut Lethbridge dan Lagariere (2002,p70), sequence diagram
menunjukkan urutan pertukaran pesan yang dilakukan oleh sekumpulan
objek atau aktor yang mengerjakan pekerjaan tertentu.
43
Contoh sequence diagram:
Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram
5. Collaboration Diagram
Menurut Lethbridge dan Lagariere (2002,p273), collaboration diagram
menunjukkan besarnya objek yang bekerja sama, diagram ini merupakan
sebuah grafik dengan sekumpulan objek dan aktor sebagai pusatnya.
44
Contoh collaboration diagram:
Gambar 2.6 Contoh Collaboration Diagram
6. Component Diagram
Menurut Lethbridge dan Lagariere (2002,p328), component diagram
menunjukkan bagaimana komponen-komponen dari suatu sistem
berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Contoh component
diagram:
Gambar 2.7 Contoh Component Diagram
45
7. Deployment Diagram
Menurut Schmuller (1999,p14), deployment diagram menunjukkan
arsitektur fisik dari sistem berbasis komputer. Contoh deployment
diagram:
Gambar 2.8 Contoh Deployment Diagram
46
2.5.2 Jenis-jenis Kapal
Ada berbagai jenis kapal di dunia ini, di antaranya:
a. Kapal Tanker
Kapal tanker adalah kapal yang dirancang untuk mengangkut minyak atau
produk turunannya. Jenis utama kapal tanker termasuk kapal tanker minyak,
tanker kimia, dan kapal tanker pengangkut LNG.
b. Pessengger Boat atau Kapal Penumpang
Kapal jenis ini berfungsi sebagai alat transportasi air bagi manusia untuk
berpergian dari satu tempat ke tempat yang lain. Biasanya kapal penumpang
atau pessengger boat memilik sekoci atau kapal-kapal kecil di dalamnya,
yang fungsi adalah sebagai kapal evakusi bagi para penumpang dan para
crew kapal apabila kapal mengalami gangguan atau kecelakaan.
Kapal penumpang harus memenuhi beberapa syarat sebelum digunakan:
Jika kapal mengalami kebocoran atau kerusakan, kapal harus tetap dapat
terapung ;
Memiliki alat-alat keselamatan dan evakuasi yang memadai dan berfungsi
dengan baik ;
Memiliki alat-alat untuk memadamkan api apabila terjadi kebakaran di
dalam kapal.
c. Supply Boat
Supply boat sebenarnya berfungsi sebagai alat transportasi barang untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang menunjang kegiatan operasional di
47
lepas pantai. Dari mulai barang-barang yang diperlukan untuk pengerjaan
sumur minyak sampai pasokan bahan makanan untuk katering dan keperluan
pembuangan sampah. Tetapi bila diperlukan, kadang supply boat juga dipakai
untuk alat transportasi manusia seperti pessengger boat.