bab 2 landasan teori 2.1 internet menurut elbert dan...

22
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan Griffin (2009: 185), internet adalah sebuah sistem raksasa pada komputer yang saling berhubungan, lebih dari 100 juta komputer di lebih dari 100 negara yang kita ketahui sekarang. Menurut Strauss dan Frost (2009, p6), internet adalah jaringan global dari jaringan - jaringan yang saling berhubungan. Jaringan ini termasuk jutaan jaringan – jaringan dari korporasi, pemerintah, organisasi, dan pribadi. Chaffey (2009, p4), mengartikan bahwa internet merujuk kepada jaringan fisik yang menghubungkan komputer – komputer di seluruh dunia. Jaringan fisik ini terdiri dari infrastruktur server – server jaringan dan hubungan komunikasi diantara mereka yang bertugas untuk memegang dan mentransportasikan informasi antara PC client dan server web. Berdasarkan pengertian internet diatas dapat disimpulkan internet merupakan sebuah sistem raksasa yang terhubung dengan jaringan-jaringan komputer diseluruh dunia untuk saling berkomunikasi dan memperoleh informasi. 2.2 WWW (World Wide Web) Menurut McLeod dan P. Schell (2008:78), World Wide Web, disebut juga web dan WWW adalah ruang informasi yang bertindak sebagai server yang menyimpan dokumen – dokumen hypermedia dan dapat diambil melalui suatu skema alamat yang unik.

Upload: lamdat

Post on 09-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Internet

Menurut Elbert dan Griffin (2009: 185), internet adalah sebuah sistem

raksasa pada komputer yang saling berhubungan, lebih dari 100 juta komputer di

lebih dari 100 negara yang kita ketahui sekarang.

Menurut Strauss dan Frost (2009, p6), internet adalah jaringan global dari

jaringan - jaringan yang saling berhubungan. Jaringan ini termasuk jutaan

jaringan – jaringan dari korporasi, pemerintah, organisasi, dan pribadi.

Chaffey (2009, p4), mengartikan bahwa internet merujuk kepada jaringan

fisik yang menghubungkan komputer – komputer di seluruh dunia. Jaringan fisik

ini terdiri dari infrastruktur server – server jaringan dan hubungan komunikasi

diantara mereka yang bertugas untuk memegang dan mentransportasikan

informasi antara PC client dan server web.

Berdasarkan pengertian internet diatas dapat disimpulkan internet

merupakan sebuah sistem raksasa yang terhubung dengan jaringan-jaringan

komputer diseluruh dunia untuk saling berkomunikasi dan memperoleh

informasi.

2.2 WWW (World Wide Web)

Menurut McLeod dan P. Schell (2008:78), World Wide Web, disebut juga

web dan WWW adalah ruang informasi yang bertindak sebagai server yang

menyimpan dokumen – dokumen hypermedia dan dapat diambil melalui suatu

skema alamat yang unik.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

8

http://www.domain.com/index.html

Protokol Nama Domain Hypertext Markup Languange

Gambar 2.1: Terminologi World Wide Web

2.3 HTML

(Princeton.edu, 2012), HyperText Markup Language (HTML) adalah

kumpulan tag dan aturan yang mengacu pada Standard Generalized Markup

Language (SGML) yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web,

menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web internet dan

formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar

dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi.

Menurut Shelly, dan Woods (2011, P.9) HTML adalah platform

independen, yang berartidapat membuat, atau kode, file HTML pada satu jenis

komputer dan kemudianmenggunakan browser pada jenis lain dari komputer

untuk melihat bahwa file sebagai halaman Web.

Menurut Strauss dan Frost (2012:31), HTML (Hypertext Markup

Language) adalah sebuah standar presentasi halaman web. Konten yang baik

adalah kunci untuk menarik perhatian pelanggan bagi sebuah website dan

mempertahankan kepentingan mereka atau menerima kunjungan berulang.

Menurut Chaffey (2011:128), HTML (HyperText Markup Language)

adalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan format untuk

menentukant pesan dan tata letak halaman web.

2.4 PHP atau Hypertext PreProcessor

PHP atau Hypertext Preprocessor menurut Welling dan Thomson (2008,

P. 2) adalah server-side scripting bahasa pemograman yang dirancang khusus

untuk Web. Dengan sebuah Halaman HTML yang dapat menanamkan kode PHP

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

9

dan selanjutnya akan dieksekusi setiap kali halaman dikunjungi. Kode PHP

tersebut disimpan pada server web dan menghasilkan berupa output HTML atau

lainnya.

2.5 Pemasaran

Menurut Kotler & Armstrong (2012: 28-29) pemasaran adalah proses

dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun

hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai

dari pelanggan sebagai imbalannya.

2.6 Strategi Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2004: 46), strategi pemasaran adalah

logika pemasaran yang digunakan oleh perusahaan dengan harapan agar unit

bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan.

1. Pemimpin pasar (Market Leader)

Sebuah perusahaan yang menguasai sebuah pasar yang dapat mengikuti

beberapa strategi para pemimpin pasar. Contoh: Aqua sebagai merek utama

air mineral.

2. Penantang pasar (Market Challenger)

Perusahaan nomor dua yang agresif menyerang pesaing unutk

menambah pangsa pasar lebih banyak. Contoh: 2tang sebagai pesaing dan

menyerang Aqua sebagai penguasa pasar air mineral.

3. Pengikut pasar (Market Follower)

Perusahaan yang menggunakan strategi ini memperoleh pangsa pasar

dan laba yang stabil dengan mengikuti produk, harga, serta program

pemasaran pesaing.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

10

4. Perelung pasar (Market Nicher)

Perusahaan yang lebih kecil dalam suatu pasar atau bahkan perusahaan

yang lebih besar namun tidak memiliki posisi yang mapan. Mereka

melakukan spesialisasi dengan melayani celah pasar yang diabaikan oleh

kebanyakan pesaing. Melalui perelungan yang cermat, perusahaan yang lebih

kecil dalam industri memiliki kemampuan menghasilkan laba yang sama

dengan pesaing yang lebih besar.

2.7 Marketing Mix

Menurut Ebert dan Griffin (2009: 356), dalam merencanakan dan

melaksanakan strategi, para manajer bergantung pada empat komponen dasar.

Elemen itu sering kali disebut sebagai “4 P” dalam pemasaran, dan disebut

sebagai alat untuk menjalankan strategi, mereka membentuk bauran pemasaran

(marketing mix), masing-masing adalah:

1. Product (produk)

Pemasaran dimulai dengan produk yaitu, barang, jasa, atau gagasan

yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seorang pemakai. Produk adalah

segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan

atau kebutuhan. Dengan demikian menyusun dan mengembangkan produk

baru merupakan tantangan bagi tenaga pemasaran. Memenuhi kebutuhan

seorang pemakai seringkali berarti mengubah produk-produk yang telah ada.

Salah satu strateginya adalah defrensiasi produk. Defrensiasi produk berarti

penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan

produkproduk yang telah beredar.

2. Pricing (penetapan harga)

Memilih harga jual yang sesuai kadang-kadang juga merupakan tindak

penyeimbangan. Disatu sisi, harga harus mendukung beragam biaya : biaya

operasi, biaya 17 administrasi dan riset organisasi itu juga selain juga biaya

pemasaran, seperti biaya iklan dan biaya penjual. Di sisi lain, harga tidak

dapat terlalu tinggi karena pelanggan dapat berpindah ke produk-produk

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

11

pesaing.

3. Promotion (promosi)

Komponen bauran pemasaran yang paling terlihat nyata tidak lain

adalah promosi, yang mengacu pada teknikteknik untuk mengkomunikasikan

informasi mengenai produk.

4. Place (penempatan / distribusi)

Yaitu bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan

bagaimana menyampaikan produk dari produsen ke pemakai.

2.8 E-marketing

E-marketing (Electronic Marketing) merupakan suatu proses pemasaran

yang menggunakan teknologi komunikasi elektronik (Chaffey, Chadwick,

Johnston & Mayer, 2006: 9).

E-Marketing merupakan bagian dari e-business (Electronic Business).

Definisi E-business itu sendiri merupakan segala kegiatan yang dapat

mendukung keseluruhan proses bisnis perusahaan, yang dilakukan melalui

media elektronik seperti E-commerce, E-CRM (Customer Relationship

Management), E-SCM (Supply Chain Management), E-procurement dan

termasuk E-Marketing di dalamnya (Chaffey, Chadwick, Johnston & Mayer,

2006: 11).

Menurut Strauss dan Frost, (2009: 6), e-marketing adalah penggunaan

teknologi informasi dalam proses membuat, berkomunikasi, dan memberikan

nilai (value) kepada pelanggan. E-Marketing mempengaruhi pemasaran

tradisional dalam dua cara. Pertama, e-marketing meningkatkan efisiensi dalam

fungsi pemasaran. Kedua, teknologi dari e-marketing merubah banyak strategi

pemasaran. Hasil perubahan dalam model bisnis baru ini dapat menambah nilai

(value) pelanggan dan meningkatkan keuntungan perusahaan.

Jadi dapat diartikan e-marketing adalah usaha perusahaan untuk

mempromosikan, mengkomunikasikan, menginformasikan dan menjual

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

12

produknya baik berupa barang ataupun jasa dengan menggunakan aplikasi

elektronik salah satunya adalah melalui Internet.

2.9 Keuntungan E-Marketing

Menurut Kotler & Armstrong (2004: 55), pemasaran online memberikan

manfaat pada konsumen maupun marketer. Keuntungan online marketing untuk

konsumen:

• Convenient

Artinya konsumen tidak harus terjebak kemacetan, menemukan tempat

parkir, dan berjalan melalui toko-toko yang tidak terhitung jumlahnya untuk

menemukan produk. Konsumen dapat membandingkan merek, mengecek

harga dan memesan barang 24 jam sehari dari lokasi manapun.

• Easy an Private

Konsumen menghadapi lebih sedikit perselisihan dalam membeli barang dan

tidak perlu untuk menghadapi penjual atau membuka diri mereka terhadap

bujukan dan hubungan emosional.

• Information

Layanan online dan internet memberikan konsumen akses terhapa

perbandingan informasi yang berlimpah mengenai perusahaan dan produk.

• Interactive and immediate

Konsumen dapat berinteraksi ddengan situs penjual untuk menemukan

informasi yang tepat mengenai produk atau layanan yang mereka inginkan

lalu memesan atau men-download-nya secara langsung.

Keuntungan untuk marketers:

• Pemasaran online merupakan suatu alat yang bagus untuk membangun

hubungan dengan konsumen. Perusahaan dapat berinterkasi dengan

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

13

konsumen untuk mempelajari tentang kebutuhan dan keinginan konsumen

yang lebih spesifik dan untuk membangun database konsumen.

• Pemasaran online dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.

Online marketer dapat menghindari biaya-biaya untuk mempertahankan

tokonya dan biaya dari penyewaan, asuransi dan peralatan lainnya.

• Pemasaran online juga menawarkan fleksibilitas yang besar memungkinkan

marketer untuk membuat penyesuaian terhadap penawaran dan program-

programnya.

• Internet merupakan suatu medium global yang memungkinkan pembeli dan

penjual untuk mengklik dari satu tempat ke tempat lainnya dalam hitungan

detik.

2.10 Eight Golden Rules

Eight golden rules merupakan delapan prinsip dalam pembuatan sistem

interaksi yang disebut “golden rules” yang diterapkan pada sebagian besar

sistem interaksi. Berikut ini merupakan isi dari eight golden rules tersebut

(Shneidermen, B., & Plaisant, C., 2005) :

• Konsisten. Serangkaian tindakan yang konsisten dilakukan pada situasi yang

sama; istilah yang identik digunakan pada menu dan help screen; konsisten

pada penggunaan warna, layout, kapitalisasi, tipe tulisan dan lainnya.

• Memenuhi keberagaman pengguna aplikasi. Keberagaman yang dapat

dijadikan sebagai bahan pertimbangan misalnya tingkatan pengguna,

rentang umur, dan sebagainya.

• Memberika feedback yang informatif. Aplikasi harus menyediakan respon

untuk setiap tindakan yang dilakukan oleh pengguna.

• Pencegahan kesalahan. Aplikasi yang dirancang harus meminimalkan

kesalahan yang dilakukan oleh pengguna. Jika pengguna melakukan suatu

kesalahan, maka antarmuka harus mendeteksi kesalahan tersebut dan

memberikan instruksi yang mudah dan konstruktif untuk memperbaiki

kesalahan tersebut.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

14

• Merancang dialog untuk penutup. Aplikasi sebaiknya memberikan feedback

yang informatif pada setiap serangkaian tindakan yang telah dilakukan

oleh pengguna.

• Memungkinkan untuk melakukan tindakan yang berkebalikan. Fitur-fitur

yang mungkin untuk dilakukan tindakan secara berlebihan misalnya tugas

memasukkan data, pengisian sekelompok tugas seperti nama dan alamat.

• Mendukung kendali internal locus. Pengguna aplikasi menginginkan agar

aplikasi yang digunakan dapat memberikan respon terhadap tindakan yang

dilakukan oleh pengguna. Tindakan berupa banyaknya data yang harus

dimasukkan dan ketidakmampuan melakukan tindakan yang diinginkan

dalam penggunaan suatu aplikasi dapat menimbulkan ketidaknyamanan

pengguna dalam menggunakan suatu aplikasi.

• Mengurangi penggunaan memori jangka pendek. Tampilan harus sederhana,

menggunakan tampilan yang memiliki banyak halaman, kurangi intensitas

pergeseran window.

2.11 Kerangka SOSTAC

Kerangka SOSTAC dikembangkan oleh Paul Smith (1999), yang

merangkum berbagai tahap yang harus dilibatkan dalam strategi pemasaran

dari pengembangan strategi untuk implementasi. Ada enam elemen pendekatan

SOSTAC pada perencanaan e-marketing, yaitu:

• Situation Analysis

• Objectives

• Strategy

• Tactics

• Action

• Control

Menurut Chaffey (2011:389), Pengukuran efektivitas e-marketing

merupakan integral dari proses strategi dalam rangka untuk menilai apakah

tujuan telah dicapai. Loop tertutup dengan menggunakan analisis data analisis

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

15

Web. Metrik yang dikumpulkan sebagai bagian dari tahap kontrol untuk terus

meningkatkan e-marketing melalui pembuatan perangkat tambahan untuk

website dan komunikasi pemasaran terkait.

Gambar 2.2 SOSTAC - Kerangka Kerja Umum Untuk E-

Perencanaan Pemasaran

Sumber : Chaffey (2009, p419)

2.11.1 Situation Analysis (Where Are We Now ?)

Menurut Chaffey (2009, p420) situation analysis

adalah lingkungan analisis dan review proses internal dan

sumber daya untuk menginformasikan strategi. Lingkungan

pemasaran yang terus berubah, memberikan banyak

kesempatan untuk mengembangkan produk baru, pasar baru,

dan media baru untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan

saluran baru untuk mencapai mitra bisnis. Tujuan dari

situation analysis adalah untuk memahami lingkungan saat ini

dan masa depan perusahaan yang beroperasi agar tujuan

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

16

strategis yang realistis dapat mengingat apa yang terjadi di

pasar.

2.11.1.1 SWOT Analysis

Menurut Strauss dan Frost (2012, p74) analisis

SWOT mengalir dari analisis situasi yang menguji

kekuatan internal perusahaan dan kelemahan yang

berhubungan dengan lingkungan, kompetisi, peluang,

ancaman eksternal. Peluang dapat membantu untuk

menentukan target pasar atau mengidentifikasi peluang

produk baru, sedangkan ancaman adalah wilayah

pemasaran.

Gambar 2.3 SWOT Analysis: Strengths (S), Weaknesses (W),

Opportunities (O), and Threats (T)

Sumber : Kotler dan Amstrong (2012, p54)

2.11.1.2 Competitor Analysis

Menurut Chaffey (2011:396), Competitor analysis

adalah untuk review layanan yang ditawarkan oleh pesaing

yang sudah ada dan pesaing yang baru dan diterapkan oleh

pelanggan mereka.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

17

Menurut Chaffey (2011:396), Competitor analysis

atau pemantauan para pesaing pengguna e-commerce

untuk memperoleh dan mempertahankan pelanggan adalah

sangat penting dalam e-marketplace, karena sifat dinamis

dari media internet. Hal ini memungkinkan layanan baru

akan diluncurkan dan promosi berubah jauh lebih cepat

daripada melalui komunikasi cetak.

Benchmarking dari layanan online dan strategi para

pesaing merupakan bagian penting dari perencanaan

kegiatan dan juga harus terjadi secara terus-menerus

dalam rangka untuk merespon pendekatan pemasaran baru

seperti harga atau promosi. Benchmarking para pesaing

memiliki perspektif yang berbeda yang melayani tujuan

yang berbeda:

1. Review pada kemampuan internal: seperti sumber daya,

struktur dan proses vs pelanggan eksternal yang

dihadapi fitur pada situs.

2. Dari proposisi inti melalui branding untuk online value

proposition (OVP). Proposisi inti akan didasarkan pada

kisaran harga produk yang ditawarkan, dan promosi.

OVP menggambarkan jenis layanan web yang

ditawarkan yang menambah nilai brand.

3. Berbagai aspek dari siklus hidup pelanggan: akuisisi

pelanggan, konversi ke retensi. Kemampuan pesaing

harus mengacu untuk semua kegiatan pemasaran digital

masing-masing pesaing. Ini harus dinilai dari sudut

pandang dari segmen pelanggan yang berbeda atau

personal, mungkin melalui sesi kegunaan.

4. Kualitatif ke kuantitatif: dari penilaian kualitatif oleh

pelanggan melalui survei dan kelompok fokus melalui

analisis kuantitatif oleh auditor independen dari data di

akuisisi pelanggan (misalnya jumlah pengunjung situ,

biaya akuisisi, jumlah pelanggan, volume penjualan dan

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

18

pendapatan dan pangsa pasar), konversi (tingkat

konversi rata-rata) dan retensi seperti konversi berulang

dan jumlah pelanggan aktif.

5. Di dalam sektor dan di luar sektor: benchmarking

terhadap situs serupa dalam sektor dan peninjau sektor

yang cenderung lebih maju, misalnya penerbit online,

jejaringan sosial dan situs brand.

6. Tindakan keuangan ke non-keuangan. Meninjau

melalui sumber-sumber intelijen kompetitif seperti

laporan perusahaan atau pengiriman informasi pajak

tambahan mungkin tersedia pada omset dan laba yang

dihasilkan oleh saluran digital.

7. Dari pengalaman pengguna untuk evaluasi ahli.

Penelitian benchmarking harus mengambil dua

perspektif alternatif, dari ulasan pelanggan yang

sebenarnya untuk kegunaan evaluasi ahli independen.

2.11.1.3 Intermediary Analysis (Analisis Perantara)

Menurut Chaffey (2011:398), Pentingnya perantara

pada website seperti portal dalam jalur website organisasi

atau mempengaruhi pengunjung saat mereka mengkonsumsi

konten. Situasi analisis juga melibatkan mengidentifikasi

perantara yang relevan untuk beberapa pangsa pasar

tertentu.

2.11.1.4 SLEPT factors

Menurut Chaffey (2011:180), Untuk melihat faktor

lingkungan makro pada suatu perusahaan maka digunakan

kerangka kerja SLEPT. SLEPT terdiri dari faktor Social,

Legal, Economic, Political, dan Technological. SLEPT

berguna untuk menekankan pentingnya hukum dalam

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

19

mempengaruhi praktek pemasaran melalui Internet. Faktor-

faktor SLEPT yaitu:

• Social factors - pengaruh persepsi konsumen dalam

menentukan penggunaan internet untuk kegiatan yang

berbeda.

• Legal and ethical factors - menentukan metode dengan

produk yang mana yang dapat dipromosikan dan dijual

secara online. Pemerintah, atas nama masyarakat, berusaha

untuk melindungi hak-hak individu untuk privasi.

• Economic factors - variasi dalam kinerja ekonomi di

berbagai negara dan wilayah mempengaruhi pola belanja

dan perdagangan internasional.

• Political - organisasi pemerintah nasional dan transisi

memiliki peran penting dalam menentukan masa depan

adopsi dan kontrol internet dan aturan dengan yang diatur.

• Technological factors - perubahan teknologi

menawarkan kesempatan baru dengan cara produk dapat

dipasarkan.

2.11.1.5 Resource Analysis

Menurut Chaffey (2011:398), Sebuah audit internal akan

menilai kemampuan sumber daya dari perusahaan seperti

orang-orangnya, proses dan teknologi untuk mengirimkan

e-marketing sebagai pebandingan dengan para pesaingnya

2.11.2 Objectives (Where Do We Want To Be?)

Menurut Chaffey (2009, p281) Objectives merupakan

pernyataan dan komunikasi misi organisasi, visi dan tujuan.

Tahap ini merupakan tahap untuk menentukan tujuan agar

perusahaan akan focus terhadap apa yang ingin dicapai.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

20

Manfaat dalam penerapan e-marketing dirangkum

menjadi 5S, yaitu :

1. Sell merupakan salah satu manfaat dari penerapan e-

marketing yang membantu dalam meningkatkan penjualan,

karena promosi yang dilakukan secara online dapat

menjangkau masyarakat yang luas.

2. Serve merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-

marketing untuk menambah value bagi customer, dengan

meningkatkan kualitas layanan serta berikan feedback untuk

customer.

3. Speak merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-

marketing untuk lebih dekat dengan customer. Dalam

mencapai tujuan ini perusahaan diharapkan untuk dapat

membuat e-marketing yang bisa menjadi sarana komunikasi

yang efektif.

4. Save merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-

marketing untuk mengurangi biaya promosi, dengan

menciptakan e-marketing yang bisa mengurangi biaya

promosi yang sering dikeluarkan perusahaan.

5. Sizzle merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-

marketing untuk meningkatkan brand awareness dan

recognition melalui jalur online.

2.11.3 Strategy (How Do We Get There?)

Setelah tujuan yang ingin dicapai berhasil dirumuskan

pada tahap sebelumnya, maka penyusunan strategi yang tepat

sasaran dapat dilakukan. Banyak orang yang bertanya apa

sebenarnya perbedaan dari Strategi dan Taktik pada tahapan

kerangka perencanaan SOSTAC®.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

21

Strategi itu sendiri hanya merupakan panduan umum

untuk mencapai tujuan. Bedanya dengan taktik adalah, taktik

diharuskan menjabarkan detail mengenai cara atau tools spesifik

yang akan digunakan untuk mencapai tujuan, disesuaikan dengan

strategi yang telah ditetapkan (Chaffey & Smith, 2013: 454).

Cara yang dapat digunakan untuk mengingat elemen

kunci yang harus ada dalam strategi-khususnya dalam

pembentukan strategi emarketing yang efektif-adalah dengan

berpedoman pada akronim berikut: STOP and SIT (Chaffey &

Smith, 2013: 459).

Pertama, strategi yang dibuat harus difokuskan untuk

mencapai Objectives (O) yang telah ditentukan sebelumnya.

Identifikasi semua Segments (S) yang mungkin dapat dimiliki

oleh perusahaan.

Segmentation merupakan pengklasifikasian customer ke

dalam beberapa kelompok berbeda untuk dapat mengetahui

kebutuhan produk atau jasa spesifik dari masing-masing

kelompok. Berhubung kebutuhan segment customer yang

ditargetkan secara online mungkin akan berbeda dengan segment

customer yang telah ada pada jalur offline, mungkin akan

diperlukan adanya pemilihan ulang mengenai Target Market (T)

atau segment yang ingin dikuasai melalui marketing secara

online. Positioning (P) juga merupakan salah satu bagian paling

mendasar yang harus diperhatikan dalam pembentukan strategi

emarketing, karena pemilihan produk yang ingin dijual melalui

jalur online, penentuan harga yang tepat dan penawaran value

seperti apa yang dijanjikan kepada calon customer dengan adanya

e-Marketing, akan menentukan posisi perusahaan di dalam

marketplace dibandingkan dengan para competitor yang ikut

bersaing di dalamnya. Apakah semua hal tersebut (STOP)

nantinya dapat dibentuk menjadi sebuah strong proposition yang

dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan?

Perlu diketahui, pengertian proposition yang dimaksud

diatas adalah Customer Value Proposition (yang dalam konteks

pembuatan strategi e-Marketing disebut sebagai Online Value

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

22

Proposition) dimana menurut Anderson, Narus, & Rossum

(2006, Three Kind of Value Proposition: Which Alternative

Conveys Value to Customers? section,para. 1) diartikan sebagai:

i. All benefit to your customers dimana Customer Value

Proposition diartikan sebagai daftar dari seluruh keuntungan

yang akan diperoleh customer jika membeli produk atau

jasa perusahaan.

ii. Favorable points of difference between your product with

your competitors dimana Customer Value Proposition

diartikan sebagai daftar keuntungan lebih yang akan

diperoleh customer bila membeli produk atau jasa

perusahaan bila dibandingkan dengan membeli pada

kompetitor.

iii. Resonating focus dimana Customer Value Proposition

diartikan sebagai keuntungan paling besar yang ditawarkan

oleh perusahaan untuk menjaga customer agar mau membeli

produk atau jasa perusahaan baik di masa sekarang maupun

di masa depan.

Strong value proposition atau value proposition yang efektif harus

mampu menarik minat target customer untuk membeli suatu produk atau

jasa yang ditawarkan perusahaan, bahkan harus mampu mempengaruhi

pelanggan agar bersedia untuk loyal menggunakan produk atau jasa yang

dijual perusahaan.

Unsur lain yang harus ada dalam pembentukan strategi, selain STOP

adalah SIT. SIT merupakan singkatan dari Sequence or Stage (S),

Integration (I), Tools (T). Cara merumuskan strategi dengan memakai tiga

komponen tersebut, pertama-tama tentukan terlebih dahulu stage atau

sequence dari tipe e-Marketing yang akan dibangun. Apakah tipe emarketing

yang akan dibangun hanya berupa website brochureware (model level 2 dari

5 level tipe pembangunan e-Marketing pada perusahaan), atau sudah masuk

ke dalam tipe simple interactive website (model level 3 dari 5 level tipe

pembangunan e-Marketing pada perusahaan) yang mendukung adanya

komunikasi antar User (Chaffey, Chadwick, Johnston & Mayer, 2009: 162).

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

23

Setelah menentukan stage atau level website seperti apa yang akan

dibangun, tentukan apakah harus ada integrasi proses atau integrasi database

antara channel online dengan offline jika aplikasi online sudah

diimplementasikan nantinya, perlukah dilakukan integrasi antara data

customer pada database offline dengan data customer yang disimpan pada

database online ? Kemudian jangan lupa tentukan juga mengenai Tools

seperti apa yang akan dipakai untuk mewujudkan website e-Marketing

tersebut.

2.11.4 Tactics (How Exactly Do We Get There?)

Menurut Chaffey (2009, p449), taktik pemasaran

untuk menerapkan strategi dan tujuan secara tradisional di

sekitar bauran pemasaran. Untuk mencapai perencanaan e-

marketing yang efektif maka dapat digunakan tahapan

pemasaran 7Ps, yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.4 Unsur Marketing Mix

Sumber : Chaffey (2009, p449)

1. Product

Unsur marketing mix yang melibatkan melakukan riset

kebutuhan pelanggan dan mengembangkan produk yang

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

24

sesuai. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan

customer service, menyediakan informasi produk yang

lengkap, testimonial dari user dan lain – lain.

2. Promotion

Unsur marketing mix yang melibatkan komunikasi dengan

pelanggan dan stakeholder lainnya untuk

menginformasikan kepada customer tentang produk dan

organisasi.

Gambar 2.5 Unsur Marketing Mix

Sumber : Chaffey (2009, p449)

3. Price

Unsur Harga dalam marketing mix mengacu pada kebijakan

harga organisasi yang digunakan untuk mendefinisikan

model penentuan harga dan untuk menetapkan harga untuk

produk dan jasa. Contohnya adalah dengan memberikan

harga diskon kepada customer yang membeli produk

dengan quantity yang banyak.

4. Place

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

25

Unsur marketing mix yang melibatkan distribusi produk

kepada pelanggan sesuai dengan permintaan dan

meminimalkan biaya persediaan, transportasi dan

penyimpanan.

5. People

Unsur marketing mix yang melibatkan pengiriman layanan

kepada pelanggan selama interaksi dengan pelanggan.

6. Process

Unsur marketing mix yang melibatkan metode dan prosedur

perusahaan gunakan untuk mencapai semua fungsi

pemasaran.

7. Physical Evidence

Unsur marketing mix yang melibatkan ekspresi nyata dari

produk dan bagaimana itu dibeli dan digunakan.

2.11.5 Action (The Details of Tactics who Does, what and when)

Menurut Chaffey (2009, p469) action merupakan

komponen perencanaan tindakan e-marketing mengacu

pada kegiatan yang dilakukan oleh manajer untuk

melaksanakan suatu rencana. Hal – hal yang perlu

diselesaikan saat menentukan tindakan atau action yaitu

tingkat investasi apa di saluran internet yang cukup uintuk

memberikan layanan, apa yang akan menjadi payback,

pelatihan staff, tanggung jawab yang diperlukan untuk

keefektifan internet marketing, perubahan struktur

organisasi yang diperlukan dalam internet memberikan

layanan berbasis internet, dan kegiatan seperti apakah yang

dapat dilakukan untuk mengelola website. Berikut hal – hal

yang perlu ditentukan dalam menentukan action yakni

tasks, resources, rekan kerja dan outsourcing, anggaran

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

26

termasuk biaya untuk pengembangan, promosi dan

pemeliharaan, skala waktu, dan staff.

2.11.6 Control (How Do We Get There?)

Menurut Chaffey (2009, p470) control merupakan

unsur rencana e-marketing dapat dicapai melalui kombinasi

teknik tradisional seperti riset pemasaran untuk

mendapatkan customer view, opini dan teknik baru seperti

analisis web-server log files yang menggunakan teknologi

untuk memantau apakah tujuan telah tercapai. Selain itu,

control dapat dicapai melalui kepuasan pelanggan dan

monitoring saluran kinerja melalui situs web dan saluran

tradisional.

2.12 Pengertian Wireframes

Chaffey (2009, p636) menurut Wodtke (2002),

wireframes adalah sebuah gambar dasar dari setiap halaman,

digambar untuk mengindikasikan elemen – elemen setiap

halaman, relasi setiap elemen, dan seberapa penting hubungan

relatif setiap elemen.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

27

Gambar 2.6 Contoh wireframe (Chaffey, 2009, p638)

2.13 Pengertian Blueprint

Chaffey (2009, p636) menurut Rosenfeld dan

Morville (2002), blueprint adalah menunjukkan sebuah

hubungan antara halaman satu dengan yang lainnya dan isi

komponen yang lainnya, dan dapat digunakan untuk

menggambarkan organisasi, navigasi, dan sistem label.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Elbert dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01709-SI Bab2001.pdfadalah Halaman standar web presentasi dengan menggunakan

28

Gambar 2.7 Contoh Blueprint (Chaffey, 2009, p637)

2.14 Pengertian Gantt Chart

Menurut Taylor (2004, p304), gantt chart adalah sebuah

grafik batang dengan masing-masing batang menandakan

sebuah aktivitas proyek yang ditunjukkan dalam satuan waktu.

Tujuan dari grafik ini adalah untuk menampilkan status dari

tiap sumber daya pada semua waktu.