bab 14_ motivasi

27
BAB 14 BAB 14 MOTIVASI MOTIVASI 1. BEBERAPA PENDEKATAN MENGENAI 1. BEBERAPA PENDEKATAN MENGENAI MOTIVASI MOTIVASI 2. TEORI MOTIVASI ISI 2. TEORI MOTIVASI ISI 3. TEORI PROSES (PROSES THEORY) 3. TEORI PROSES (PROSES THEORY) 4. TEORI REINFORCEMENT 4. TEORI REINFORCEMENT (REINFORMENT THEIRY) (REINFORMENT THEIRY) 5. PENDEKATAN SISTEM DALAM 5. PENDEKATAN SISTEM DALAM MOTIVASI MOTIVASI

Upload: sandywahyupratama

Post on 22-Dec-2015

27 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

asda

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 14_ Motivasi

BAB 14BAB 14MOTIVASIMOTIVASI

1. BEBERAPA PENDEKATAN 1. BEBERAPA PENDEKATAN MENGENAI MOTIVASIMENGENAI MOTIVASI

2. TEORI MOTIVASI ISI2. TEORI MOTIVASI ISI3. TEORI PROSES (PROSES THEORY)3. TEORI PROSES (PROSES THEORY)4. TEORI REINFORCEMENT 4. TEORI REINFORCEMENT

(REINFORMENT THEIRY)(REINFORMENT THEIRY)5. PENDEKATAN SISTEM DALAM 5. PENDEKATAN SISTEM DALAM

MOTIVASIMOTIVASI

Page 2: BAB 14_ Motivasi

MOTIVASIMOTIVASI

Motivasi merupakan sesuatu yang Motivasi merupakan sesuatu yang mendorong seseorang bertindak mendorong seseorang bertindak atau berperilaku tertentu. atau berperilaku tertentu. Motivasi membuat seseorang Motivasi membuat seseorang memulai, melaksanakan dan memulai, melaksanakan dan mempertahankan kegiatan mempertahankan kegiatan tertentu.tertentu.

Page 3: BAB 14_ Motivasi

BEBERAPA BEBERAPA PENDEKATAN PENDEKATAN MENGENAI MOTIVASIMENGENAI MOTIVASI 1.1. Pendekatan TradisionalPendekatan Tradisional

2.2. Pendekatan Hubungan ManusiaPendekatan Hubungan Manusia

3.3. Pendekatan Human Resource Pendekatan Human Resource Management.Management.

Page 4: BAB 14_ Motivasi

Pendekatan TradisionalPendekatan TradisionalDipelopori oleh bapak manajemen yaitu Frederick Dipelopori oleh bapak manajemen yaitu Frederick

W. Taylor. Menurutnya motivasi seseorang W. Taylor. Menurutnya motivasi seseorang didorong oleh keinginan untuk memperolah didorong oleh keinginan untuk memperolah gaji/uanggaji/uang

Pendekatan Hubungan Manusia (Human Relation)Pendekatan Hubungan Manusia (Human Relation)Bahwa motivasi seseorang didorong oleh Bahwa motivasi seseorang didorong oleh

keinginannya untuk berinteraksi dengan orang keinginannya untuk berinteraksi dengan orang lain. Salah satu pendukungnya adalah Elton lain. Salah satu pendukungnya adalah Elton MayoMayo

Pendekatan Human Resource ManagementPendekatan Human Resource ManagementKepentingan karyawan harus diperhitungkan. Kepentingan karyawan harus diperhitungkan.

Tanggung jawab terhadap pekerjaan, Tanggung jawab terhadap pekerjaan, penyelesaian pekerjaan, dan prestasi kerja penyelesaian pekerjaan, dan prestasi kerja merupakan sumber motivasi penting untuk merupakan sumber motivasi penting untuk mendorong karyawan.mendorong karyawan.

Page 5: BAB 14_ Motivasi

TEORI MOTIVASI ISITEORI MOTIVASI ISI

1.1. Teori Motivasi MaslowTeori Motivasi Maslow

2.2. Teori Motivasi Alderfer (ERG)Teori Motivasi Alderfer (ERG)

3.3. Teori Motivasi David McClellandTeori Motivasi David McClelland

4.4. Teori Motivasi HerzbergTeori Motivasi Herzberg

5.5. Kritik terhadap Teori Isi.Kritik terhadap Teori Isi.

Page 6: BAB 14_ Motivasi

TEORI MOTIVSI ISITEORI MOTIVSI ISI Pada dasarnya ingin melihat “apa” dari Pada dasarnya ingin melihat “apa” dari

motivasi tersebut. Ingin melihat faktor-motivasi tersebut. Ingin melihat faktor-faktor dalam diri seseorang yang faktor dalam diri seseorang yang menyebabkan ia berperilaku tertentu menyebabkan ia berperilaku tertentu dan kebutuhan apa yang ingin dipenuhi dan kebutuhan apa yang ingin dipenuhi seseorang? Kenapa ia terdorong untuk seseorang? Kenapa ia terdorong untuk berperilaku tertentu? Kebutuhan tersebut berperilaku tertentu? Kebutuhan tersebut ingin dipenuhi, dan hal ini menyebabkan ingin dipenuhi, dan hal ini menyebabkan seseorang berperilaku tertentu. seseorang berperilaku tertentu. Beberapa tokoh yang mendukung teori Beberapa tokoh yang mendukung teori ini adalah Maslow, Herzberg, dan ini adalah Maslow, Herzberg, dan McCleland.McCleland.

Page 7: BAB 14_ Motivasi

Teori Motivasi IsiTeori Motivasi Isi

Needs/Kebutuhan

Drive/Dorongan

Actions/Tindakan

Kepuasan

Page 8: BAB 14_ Motivasi

Teori Motivasi MaslowTeori Motivasi MaslowMenurutnya kebutuhan seseorang tersusun Menurutnya kebutuhan seseorang tersusun

secara hirarkis sebagai berikut:secara hirarkis sebagai berikut:a.a. Aktualisasi: kebutuhan untu berkembang, Aktualisasi: kebutuhan untu berkembang,

kebutuhan untuk mewujudkan potensi dirikebutuhan untuk mewujudkan potensi dirib.b. Pengakuan: kebutuhan untuk dihormati Pengakuan: kebutuhan untuk dihormati

orang lain, kebutuhan mampu orang lain, kebutuhan mampu menyelesaikan pekerjaan, kebutuhan self-menyelesaikan pekerjaan, kebutuhan self-esteemesteem

c.c. Sosial: kebutuhan akan cinta, perhatian, Sosial: kebutuhan akan cinta, perhatian, perasaan bersatu, dan kontak dengan perasaan bersatu, dan kontak dengan manusia lainnyamanusia lainnya

d.d. Keamanan: kebutuhan akan keamanan, Keamanan: kebutuhan akan keamanan, bebas dari ketakutan akan ancamanbebas dari ketakutan akan ancaman

e.e. Fisiologis: kebutuhan akan makan, minum, Fisiologis: kebutuhan akan makan, minum, sandang, tempat tinggal.sandang, tempat tinggal.

Page 9: BAB 14_ Motivasi

Teori Motivasi Alderfer (ERG)Teori Motivasi Alderfer (ERG)Menurutnya dorongan motivasi timbul dari tiga Menurutnya dorongan motivasi timbul dari tiga

macam kebutuhan yang disebut ERG, yaitu:macam kebutuhan yang disebut ERG, yaitu:a.a. Existence (E): kebutuhan makan, minum, Existence (E): kebutuhan makan, minum,

gaji, kondisi kerjagaji, kondisi kerjab.b. Relatedness (R): kebutuhan berhubungan Relatedness (R): kebutuhan berhubungan

dengan orang laindengan orang lainc.c. Growth (G): kebutuhan untuk lebih kreatif Growth (G): kebutuhan untuk lebih kreatif

atau produktif.atau produktif.

Page 10: BAB 14_ Motivasi

Teori Motivasi David McClellandTeori Motivasi David McClellandMenurutnya ada tiga kebutuhan dasar yang Menurutnya ada tiga kebutuhan dasar yang

memotivasi manusia, yaitu:memotivasi manusia, yaitu:

a.a. Kebutuhan akan kekuasaan (need for power atau Kebutuhan akan kekuasaan (need for power atau n-pow): manusia ingin mempunyai kekuasaann-pow): manusia ingin mempunyai kekuasaan

b.b. Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation atau Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation atau n-aff): manusia ingin berinteraksi dengan orang n-aff): manusia ingin berinteraksi dengan orang lainlain

c.c. Kebutuhan akan prestasi (need for achievement Kebutuhan akan prestasi (need for achievement atau n-ach): menusia ingin berprestasi dan atau n-ach): menusia ingin berprestasi dan keinginan untuk sukses termasuk kekhawatiran keinginan untuk sukses termasuk kekhawatiran untuk kegagalan.untuk kegagalan.

Page 11: BAB 14_ Motivasi

Menurut McClelland, orang yang mempunyai n-ach Menurut McClelland, orang yang mempunyai n-ach tinggi punya cirri-ciri:tinggi punya cirri-ciri:

a.a. Suka mengambil tanggung jawab untuk Suka mengambil tanggung jawab untuk menyelesaikan suatu persoalanmenyelesaikan suatu persoalan

b.b. Suka menetapkan tanggung jawab yang Suka menetapkan tanggung jawab yang moderat, tujuan tersebut ditetapkan dengan moderat, tujuan tersebut ditetapkan dengan realisticrealistic

c.c. Suka feed-back yang cepat, dengan begitu Suka feed-back yang cepat, dengan begitu akan diperoleh evaluasi mengenai akan diperoleh evaluasi mengenai pekerjaannya.pekerjaannya.

Page 12: BAB 14_ Motivasi

Teori Motivasi HerzbergTeori Motivasi HerzbergStudi dilakukan pada tahun 1950-an, Ia Studi dilakukan pada tahun 1950-an, Ia

berkesimpulan ada dua factor yang menentukan berkesimpulan ada dua factor yang menentukan motivasi seseorang:motivasi seseorang:

a.a. Faktor pendorong motivasi (Satisfiers): faktor yang Faktor pendorong motivasi (Satisfiers): faktor yang mendorong motivasimendorong motivasi

b.b. Faktor hygiene (Dissatisfiers): bukan faktor Faktor hygiene (Dissatisfiers): bukan faktor pendorong motivasi.pendorong motivasi.

  

Kritik terhadap Teori Isi:Kritik terhadap Teori Isi: a.a. Kebutuhan seseorang berubah dari waktu ke waktu Kebutuhan seseorang berubah dari waktu ke waktu

dan dari individu ke individu lainnyadan dari individu ke individu lainnyab.b. Perilaku manusia sering tidak konsisten, meskipun Perilaku manusia sering tidak konsisten, meskipun

kebutuhannya tetap samakebutuhannya tetap samac.c. Reaksi orang terhadap pemenuhan kebutuhan Reaksi orang terhadap pemenuhan kebutuhan

berbedaberbedad.d. Bias budaya dapat berpengaruh terhadap Bias budaya dapat berpengaruh terhadap

kebutuhan.kebutuhan.

Page 13: BAB 14_ Motivasi

TEORI PROSES TEORI PROSES (PROCESS THEORY)(PROCESS THEORY)

1.1. Teori Penghargaan VroomTeori Penghargaan Vroom

2.2. Model Porter-LawlerModel Porter-Lawler

3.3. Teori Motivasi Keadilan (Equity Teori Motivasi Keadilan (Equity Approach)Approach)

4.4. Teori Penentuan Tujuan (Goal Teori Penentuan Tujuan (Goal Setting Theory)Setting Theory)

5.5. Kritik terhadap Teori Proses.Kritik terhadap Teori Proses.

Page 14: BAB 14_ Motivasi

TEORI PROSES TEORI PROSES (PROCESS THEORY)(PROCESS THEORY)

Berusaha menjelaskan “bagaimana” Berusaha menjelaskan “bagaimana” suatu motivasi. Motivasi timbul suatu motivasi. Motivasi timbul karena adanya kebutuhan (needs), karena adanya kebutuhan (needs), kemudian ada harapan kemudian ada harapan (expectancy) terhadap (expectancy) terhadap kemungkinan memperoleh balasan kemungkinan memperoleh balasan (reward) yang dapat digunakan (reward) yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.tersebut.

Page 15: BAB 14_ Motivasi

Teori Pengharapan VroomTeori Pengharapan VroomIa melakukan kritik terhadap Herzberg dan teori Ia melakukan kritik terhadap Herzberg dan teori

lain yang terlalu tergantung pada isi dan lain yang terlalu tergantung pada isi dan konteks kerja dalam teori motivasi. Dia konteks kerja dalam teori motivasi. Dia mengajukan teori yang baru motivasi mengajukan teori yang baru motivasi pengharapan. Menurutnya motivasi seseorang pengharapan. Menurutnya motivasi seseorang akan tergantung pada antisipasi hasil dari akan tergantung pada antisipasi hasil dari tindakannya (dapat negatif atau positif) tindakannya (dapat negatif atau positif) dikalikan dengan kekuatan penghargaan orang dikalikan dengan kekuatan penghargaan orang tersebut bahwa hasi yang diperoleh akan tersebut bahwa hasi yang diperoleh akan menghasilkan sesuatu yang dia inginkan.menghasilkan sesuatu yang dia inginkan.

Page 16: BAB 14_ Motivasi

Ada dua jenis penghargaan:Ada dua jenis penghargaan:a.a. Pengharapan Usaha-Prestasi: individu Pengharapan Usaha-Prestasi: individu

mempunyai pengharapan bagaimana mempunyai pengharapan bagaimana hubungan antara usaha dan prestasihubungan antara usaha dan prestasi

b.b. Pengharapan Prestasi-Hasil: individu Pengharapan Prestasi-Hasil: individu mempunyai pengharapan bagaimana mempunyai pengharapan bagaimana hubungan antara prestasi dengan hasil hubungan antara prestasi dengan hasil tertentu.tertentu.

Besarnya motivasi akan tergantung dari Besarnya motivasi akan tergantung dari valence dan expectancy sekaligus.valence dan expectancy sekaligus.

Page 17: BAB 14_ Motivasi

Model Porter-LawlerModel Porter-LawlerMerupakan pengembangan model Vroom. Merupakan pengembangan model Vroom.

Menurutnya prestasi kerja akan mendorong Menurutnya prestasi kerja akan mendorong kepuasan kerja, menurutnya prestasi kepuasan kerja, menurutnya prestasi menghasilkan dua macam balasan:menghasilkan dua macam balasan:

a.a. Intrinsik: balasan dari internal kerja itu Intrinsik: balasan dari internal kerja itu sendiri, seperti pengakuan atau kepuasan sendiri, seperti pengakuan atau kepuasan mencapai prestasi tertentu, danmencapai prestasi tertentu, dan

b.b. Ekstrinsik: balasan dari pihak luar, seperti Ekstrinsik: balasan dari pihak luar, seperti gaji dan promosi.gaji dan promosi.

Karyawan akan mengevaluasi balasan tersebut Karyawan akan mengevaluasi balasan tersebut untuk melihat apakah cukup wajar (fair) dan untuk melihat apakah cukup wajar (fair) dan cukup adil. Apabila dirasakan cukup adil, cukup adil. Apabila dirasakan cukup adil, karyawan akan merasakan kepuasan kerja.karyawan akan merasakan kepuasan kerja.

Page 18: BAB 14_ Motivasi

Teori Motivasi Keadilan (Equity Approach)Teori Motivasi Keadilan (Equity Approach)Bahwa motivasi, prestasi, dan kepuasan kerja Bahwa motivasi, prestasi, dan kepuasan kerja

merupakan fungsi dari persepsi keadilan (atau merupakan fungsi dari persepsi keadilan (atau kewajaran) yang dirasakan oleh karyawan kewajaran) yang dirasakan oleh karyawan terhadap balasan yang diterimanya. Keadilan terhadap balasan yang diterimanya. Keadilan diukur berdasarkan rasio antara output yang diukur berdasarkan rasio antara output yang dihasilkan orang tersebut (misal, gaji atau dihasilkan orang tersebut (misal, gaji atau promosi) dengan input (misal, usaha atau promosi) dengan input (misal, usaha atau ketrampilan). Kemudian dibandingkan dengan ketrampilan). Kemudian dibandingkan dengan rasio orang lain pada situasi yang sama.rasio orang lain pada situasi yang sama.

Page 19: BAB 14_ Motivasi

Teori Penentuan Tujuan (Goal Setting Theory)Teori Penentuan Tujuan (Goal Setting Theory)Mengasumsikan manusia sebagai individu yang Mengasumsikan manusia sebagai individu yang

berfikir (thinking individual), yang berusaha berfikir (thinking individual), yang berusaha mencapai tujuan tertentu. Psikolog Edwin Locke mencapai tujuan tertentu. Psikolog Edwin Locke berpendapat bahwa kecenderungan manusia berpendapat bahwa kecenderungan manusia untuk menetapkan dan berusaha mencapai suatu untuk menetapkan dan berusaha mencapai suatu tujuan akan terjadi jika manusia memahami dan tujuan akan terjadi jika manusia memahami dan menerima tujuan tertentu yang diharapkan.menerima tujuan tertentu yang diharapkan.

Kritik terhadap Teori ProsesKritik terhadap Teori ProsesTeori proses motivasi tidak dapat langsung Teori proses motivasi tidak dapat langsung

diapliksikan. Manajer harus memahami dulu diapliksikan. Manajer harus memahami dulu bawahan dan kepribadian mereka, dan hal ini bawahan dan kepribadian mereka, dan hal ini memakan waktu dan usaha.memakan waktu dan usaha.

Page 20: BAB 14_ Motivasi

TEORI TEORI REINFORCEMENT REINFORCEMENT (REINFORCEMENT (REINFORCEMENT THEORY)THEORY) 1.1. Perubahan PerilakuPerubahan Perilaku

2.2. Kritik terhadap Teori Perlakuan Kritik terhadap Teori Perlakuan (Reinforcement).(Reinforcement).

Page 21: BAB 14_ Motivasi

TEORI REINFORCEMENT TEORI REINFORCEMENT (REINFORCEMENT (REINFORCEMENT THEORY)THEORY)

Teori ini mencoba menjelaskan peranan balasan Teori ini mencoba menjelaskan peranan balasan dalam membentuk perilaku tertentu. Jika suatu dalam membentuk perilaku tertentu. Jika suatu perilaku akan diberi balasan yang menyenangkan perilaku akan diberi balasan yang menyenangkan (rewarding), maka perilaku tersebut akan (rewarding), maka perilaku tersebut akan diulangi lagi di masa mendatang. Sebaliknya jika diulangi lagi di masa mendatang. Sebaliknya jika uatu perilaku diberi hukuman (balasan yang tidak uatu perilaku diberi hukuman (balasan yang tidak menyenangkan atau punishment) maka perilaku menyenangkan atau punishment) maka perilaku tersebut tidak akan diulangi lagi di masa tersebut tidak akan diulangi lagi di masa mendatang. Pendekatan semacam ini pada mendatang. Pendekatan semacam ini pada mulanya diterapkan dalam eksperimen dengan mulanya diterapkan dalam eksperimen dengan menggunakan binatang, tetapi kemudian menggunakan binatang, tetapi kemudian psikolog B.F.Skinner mengembangkan teori psikolog B.F.Skinner mengembangkan teori tersebut untuk manusia.tersebut untuk manusia.

Page 22: BAB 14_ Motivasi

Proses ReinforcementProses Reinforcement

Stimulus Respons KonsekuensiRespons masa

Mendatang

Page 23: BAB 14_ Motivasi

Perubahan PerilakuPerubahan PerilakuPada dasarnya ada empat jenis reinforcement:Pada dasarnya ada empat jenis reinforcement:1. Positif: ditujukan untuk memperkuat 1. Positif: ditujukan untuk memperkuat

perilakutertentu (perilaku tertentu diulangi lagi) perilakutertentu (perilaku tertentu diulangi lagi) dengan jalandengan jalan

2. Penghindaran (Avoidance): manusia tidak 2. Penghindaran (Avoidance): manusia tidak melakukan suatu perilaku tertentu karena ingin melakukan suatu perilaku tertentu karena ingin menghindari konsekuensi yang tidak menghindari konsekuensi yang tidak menyenangkanmenyenangkan

3. Pemadaman (Extinction): digunakan tuntuk 3. Pemadaman (Extinction): digunakan tuntuk memperlemah perilaku tertentu dengan jalan memperlemah perilaku tertentu dengan jalan mengabaikan, tidak ada reinforcement perilaku mengabaikan, tidak ada reinforcement perilaku tersebuttersebut

4. Hukuman (Punishment): dengan hukuman, 4. Hukuman (Punishment): dengan hukuman, konsekuensi negatif (tidak menyenangkan) konsekuensi negatif (tidak menyenangkan) dilakukan dan perilaku tertentu diharapkan tidak dilakukan dan perilaku tertentu diharapkan tidak akan diulangi lagi.akan diulangi lagi.

Page 24: BAB 14_ Motivasi

Kritik terhadap Teori Perlakuan Kritik terhadap Teori Perlakuan (Reinforcement)(Reinforcement)

Perubahan perilaku manusia nampak seperti Perubahan perilaku manusia nampak seperti perubahan perilaku binatang atau robot, perubahan perilaku binatang atau robot, yang nempaknya menyalahi anggapan yang nempaknya menyalahi anggapan bahwa manusia merupakan mahluk yang bahwa manusia merupakan mahluk yang dapat memilih.dapat memilih.

Page 25: BAB 14_ Motivasi

PENDEKATA SISTEM PENDEKATA SISTEM DALAM MOTIVASIDALAM MOTIVASI

Pendekatan sistem mencoba Pendekatan sistem mencoba menggabungkan teori-teori yang menggabungkan teori-teori yang relevan dankemudian melihat relevan dankemudian melihat elemen-elemen elemen-elemen yangmempengaruhi motivasi dan yangmempengaruhi motivasi dan perilaku manusia. perilaku manusia.

Page 26: BAB 14_ Motivasi

Porter dan Miles percaya ada tiga variabel Porter dan Miles percaya ada tiga variabel yang mempengauhi motivasi dalam yang mempengauhi motivasi dalam organisasi:organisasi:

a. Karakter individua. Karakter individu

b. Pekerjaan, danb. Pekerjaan, dan

c. Situasi kerja.c. Situasi kerja.

Page 27: BAB 14_ Motivasi

Karakteristik Karakteristik IndividuIndividu

Karakterestik Karakterestik PekerjaanPekerjaan

Karakteristik Karakteristik Situasi KerjaSituasi Kerja

1. Minat1. Minat

2. Sikap2. Sikap

- terhadap diri - terhadap diri sendirisendiri

- terhadap - terhadap pekerjaanpekerjaan

- terhadap aspek - terhadap aspek dari situasi dari situasi kerjakerja

3. Kebutuhan3. Kebutuhan

- Keamanan- Keamanan

- Sosial- Sosial

- Prestasi- Prestasi

Beberapa Beberapa contoh:contoh:

- tipe balasan - tipe balasan intrinsikintrinsik

- Tingkat - Tingkat otonomiotonomi

- Feedback / - Feedback / umpan balikumpan balik

- Tingkat variasi - Tingkat variasi dalam tugas dalam tugas

1. Lingkungan 1. Lingkungan kerja langsungkerja langsung

- teman kerja- teman kerja

- pengawas- pengawas

2. Organisasi2. Organisasi

- Sistem - Sistem penggajianpenggajian

- Budaya - Budaya organisasi organisasi

Variabel yang mempengaruhi Variabel yang mempengaruhi Motivasi dalam OrganisasiMotivasi dalam Organisasi