bab 1 sadari

Upload: arni-zulsita

Post on 18-Jul-2015

196 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel yang tidak normal yaitu, tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dapat menyusup ke jaringan tubuh normal dan menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh (Diananda, 2009).

Salah satu jenis kanker yang sering terjadi pada wanita adalah kanker payudara. Sesuai dengan namanya, kanker ini berada pada jaringan payudara. Kanker payudara menempati urutan pertama terbanyak pada wanita. Sebenarnya, kanker ini tidak hanya diderita oleh wanita saja. Pria juga memiliki resiko menderita kanker payudara. Namun, angka kejadiannya pada wanita lebih banyak dibandingkan dengan pria (Ama, 1990). Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2007 menunjukkan, kejadian kanker payudara mencapai 21.69 %, lebih tinggi dari kanker leher rahim yang angkanya 17 %. Di Rumah Sakit Kanker Dharmais, jumlah kasus baru juga terus meningkat. Kalau tahun 2003 hanya ada 221 kasus, tahun 2008 sudah tiga kali lipatnya menjadi 657 kasus. Sayangnya 60-70 % pasien datang pada stadium lanjut, III atau IV, sehingga hampir setengah dari angka kejadian kanker payudara berakhir dengan kematian (Aristiarini, 2010). Tingkat pemahaman masyarakat yang masih rendah dan adanya mitos-mitos yang keliru tentang kanker payudara menjadi salah satu faktor penyebab keterlambatan penanganan kanker payudara di Indonesia. Seharusnya banyak pasien kanker payudara bisa diselamatkan. Pada 95 % perempuan yang diagnosisnya ditegakkan pada tahap awal kanker, sebagai contoh, dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun (Djamaloeddin, 2005).

Survei yang dilakukan Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta tahun 2005 menunjukkan, 80 % masyarakat tidak mengerti pentingnya pemeriksaan dini payudara. Hanya 11.5 % yang paham, sementara sisanya tidak tahu (8.5 %). Ini masih ditambah dengan ketakutan payudara diangkat sampai keharusan membayar biaya berobat yang mahal sehingga banyak pasien menunda kedatangannya ke tempat pelayanan kesehatan dengan memilih mencari pengobatan alternatif (Aristiarini, 2010). Faktor lain adalah pemerintah memang belum memprioritaskan penanganan kanker sehingga belum ada program penanggulangan secara terpadu, dari hulu sampai hilir. Deteksi dini dan skrining yang menjadi kunci tingkat bertahan hidup yang tinggi, sebagai contoh, belum terorganisasi (Tjindarbumi, 2000). Menurut Audrey, et al. (2009), pendeteksian dini perlu dilakukan untuk menurunkan mortalitas kanker payudara bahkan deteksi dini ini dapat menurunkan mortalitas sebesar 40 %. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan deteksi dini kanker payudara yang paling mudah dibanding dengan yang lain yaitu pemeriksaan payudara oleh tenaga kesehatan dan pemeriksaan mammografi. Umumnya, kanker payudara terdeteksi pertama kali oleh penderitanya sendiri. Untuk itu, agar kanker tersebut dapat dideteksi lebih awal, pemeriksaan payudara sendiri perlu dilakukan secara rutin setiap bulan oleh para wanita, baik wanita yang beresiko tinggi maupun wanita tanpa resiko. Selain mudah untuk dilakukan, pemeriksaan ini juga membuat para wanita merasa nyaman karena pemeriksaan ini dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Adanya fakta bahwa sebagian besar kanker payudara terdeteksi pada stadium lanjut menimbulkan ketertarikan tersendiri bagi peneliti untuk meneliti bagaimana pengetahuan masyarakat tentang SADARI. Lebih jauh lagi, peneliti ingin meneliti wanita usia subur di wilayah kerja puskesmas tentang SADARI.

1.2. Rumusan Masalah Bagaimana tingkat pengetahuan wanita usia subur di wilayah kerja puskesmas tentang SADARI sebagai salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker payudara 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur di wilayah kerja

puskesmas. tentang SADARI sebagai salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker payudara 1.3.2 Tujuan Khusus Untuk mengetahui apakah SADARI sudah dipahami oleh wanita usia subur di wilayah kerja puskesmas .. tentang tujuan utama SADARI, target SADARI, kapan dilakukan SADARI dan apa yang dilakukan dan ditemukan dari SADARI. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : A. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam bidang penelitian B. Menambah pengetahuan wanita usia subur tentang SADARI. C. Memberikan informasi kepada lembaga terkait agar lembaga tersebut dapat menyusun strategi penyuluhan.

.

.