bab 1 1.1 la tar belakanglibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab1/pages from bol-s1-2016-… ·...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB 1 1.1 La tar Belakanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/Pages from BOL-S1-2016-… · Masyarakat Kota Bogor memiliki aktifitas yang banyak di luar rumah untuk bekerja](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022071223/6087e24f207b661fc0543a2c/html5/thumbnails/1.jpg)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan pasar potensial untuk mengembangkan berbagai jenis
bisnis terlihat dari jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya. Menurut
data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun (2014), jumlah penduduk Indonesia mencapai
231.641.000. Pertambahan jumlah penduduk juga diikuti oleh pertumbuhan ekonomi
yang terus meningkat. Berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2014,
perkembangan bisnis sektor perdagangan, hotel dan jasa boga berkembang cukup
pesat dengan pertumbuhan 4,64%. Kota Bogor merupakan salah satu kota yang
memiliki potensi perkembangan bisnis. Hal ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan PDRB Kota Bogor atas harga konstan 2000 pada
Tahun 2010-2014
Kode
Sektor Lapangan Usaha
PDRB Atas Harga Konstan (%)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Pertanian 3,01 3,57 4,20 3,44 3,29
2 Pertambangan dan Penggalian 3,68 1,60 1,58 1,41 -0,22
3 Industri Pengelolaan 4,74 6,14 5,74 5,56 4,86
4 Listrik,Gas dan Air Bersih 5,33 4,71 6,32 5,78 5,50
5 Bangunan 6,59 6,07 7,39 6,57 6,58
6 Perdagangan, Hotel dan Jasa
Boga
8,69 9,24 8,16 5,89 4,64
7 Angkutan dan Konsumen 13,41 10,71 9,98 9,80 9,31
8 Keuangan, Persewaaan &Jasa 6,04 6,80 5,22 5,47 5,92
9 Perusahaan Jasa 5,67 6,84 7,14 7,57 5,96
PDRB 6,22 6,49 6,26 5,73 5,06
Sumber: BPS (2015)
Pada Tabel 1.1 terlihat bahwa sektor sektor perdagangan hotel dan jasa boga
terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 hingga 2014 sektor tersebut
mengalami peningkatan 9,48%. Bisnis di bidang tersebut masih potensial untuk
dikembangkan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Berdasarkan data
BPS Jawa Barat (2015) hasil registrasi akhir tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah
penduduk Kota Bogor khususnya Kecamatan Cibinong sebanyak 967.398 jiwa,
terdiri dari 493.496 jiwa laki-laki dan 483.902 jiwa perempuan, dengan kenaikan
19,3% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah penduduk tersebut
berpotensial untuk meningkatkan konsumsi.
![Page 2: BAB 1 1.1 La tar Belakanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/Pages from BOL-S1-2016-… · Masyarakat Kota Bogor memiliki aktifitas yang banyak di luar rumah untuk bekerja](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022071223/6087e24f207b661fc0543a2c/html5/thumbnails/2.jpg)
2
Masyarakat Kota Bogor memiliki aktifitas yang banyak di luar rumah untuk
bekerja pada perusahaan, sehingga terbatas dalam mengolah dan menyajikan
makanan untuk kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan data Bogor Dalam Angka 2014,
lapangan pekerjaan di Kota Bogor didominasi oleh sektor industri, perdagangan dan
jasa-jasa. Berdirinya berbagai industri mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku
masyarakat yang menuntut adanya pemenuhan pangan bermutu, terjangkaunya daya
beli dan praktis dari sisi penyajian. Kegiatan rutin tersebut menjadi daya tarik bagi
para pemilik modal untuk mengembangkan usaha pelayanan makanan, antara lain
catering.
Terkait dengan adanya peluang bisnis bagi para pemilik modal untuk
menginvestasikan jasa pelayanan catering yang mana telah diatur dalam UU No 3
Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan Pasal 1 huruf b di mana penjelasan
perusahaan adalah “Setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang
tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berdudukan dalam wilayah
Negara Republik Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba”.
Maka perlu adanya strategi pelayanan yang jitu dalam mengembangkan potensi
kebutuhan jasa catering baik skala perusahaan atau institusi maupun untuk
perorangan atau individu. Di mana strategi pelayanan dapat dikategorikan dalam
beberapa point penting sebagai berikut: (1) service dan pelayanan yang baik, ramah
dan profesional (2) harga dapat bersaing dengan competitor lainnya, (3) menu yang
variatif sesuai kebutuhan pengguna jasa, (4) cita rasa yang nikmat dan penyajian
hygenis (5) kemasan yang menarik dan proposional.
Seiring dengan point – point strategi yang disampaikan di atas, salah satu
pemilik modal jasa yang mengivestasikan bisnis makanan dan minuman sesuai
dengan kebutuhan pengguna jasa di daerah Bogor adalah Dewa Hensonindo
Catering. Dewa Hensonindo Catering berdiri di awal tahun 2009 dengan disahkan
dalam akta notaris dalam bentuk Perseroan Terbatas dengan Nomor 06.—(PPAT
Shinta Kusuma Sakti, SH) Tahun 2011 atas nama Pemilik Bapak Arif Dewo Broto
dan beberapa jajarannya. Dewa Hensonindo Catering memiliki armada peralatan
catering yang lengkap dan didukung oleh sumberdaya manusia professional
berdasarkan disiplin ilmunya dengan total asset Rp. 500.000.000,000,-.
![Page 3: BAB 1 1.1 La tar Belakanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/Pages from BOL-S1-2016-… · Masyarakat Kota Bogor memiliki aktifitas yang banyak di luar rumah untuk bekerja](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022071223/6087e24f207b661fc0543a2c/html5/thumbnails/3.jpg)
3
Dalam kiprahanya saat ini Dewa Hensonindo Catering memfokuskan jasa
pelayanan bisnis makanan dan minuman pada skala perusahaan atau instansi, di
mana telah dipercaya dalam melayani jasa catering pada perusahaan – perusahaan
besar seperti Astra Group, Pervetti Van Malle, PT Capsugel Indonesia, PT.
Indocement serta beberapa perusahaan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per
satu oleh penulis. Namun untuk kedepannya tidak menutup kemungkinan Dewa
Hensonindo Catering akan mengembangkan potensi yang ada pada pengguna jasa
perorangan atau individu.
Sebagai tolak ukur tingkat kepuasan konsumen maka berdasarkan teori Fandy
Tjiptono (2008) dalam Julita mengatakan “Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi
purnabeli di mana alternatif dipilih sekurang-kurangnya memberi hasil yang sama
atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan pelanggan timbul
ketika hasil (outcome) yang tidak sesuai dengan harapan”.
Pada definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan, “Untuk memperoleh hasil
ketidakpuasan atau kepuasan yang maksimal, maka diperlukan suatu penilaian dari
konsumen terhadap pelayanan kualitas jasa catering yang diberikan oleh Dewa
Hensonindo” Dan hal tersebut menjadi kebijakan positif dari perusahaan untuk
melanjutkan kerjasama atau melepaskan kontak jasa boga dengan Dewa Hensonindo.
Atas fenomena yang terjadi perlu dilakukan pengukuran kepuasan pelanggan
yang menjadi indikator bagi Dewa Hensonindo Catering untuk mempertahankan
kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen sehingga terbentuk loyaitas
konsumen untuk jangka waktu panjang. Berdasarkan latarbelakang pemikiran diatas
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS
PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT
KEPUASAN PENGGUNA JASA CATERING PADA PT. DEWA
HENSONINDO SEMPURNA”.
![Page 4: BAB 1 1.1 La tar Belakanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/Pages from BOL-S1-2016-… · Masyarakat Kota Bogor memiliki aktifitas yang banyak di luar rumah untuk bekerja](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022071223/6087e24f207b661fc0543a2c/html5/thumbnails/4.jpg)
4
1.2 Formulasi Masalah
Perkembangan Jasa Boga di Kota Bogor menyebabkan persaingan antar
pelaku usaha, disisi lain hal tersebut berimplikasi dengan beragamnya pilihan menu
bagi konsumen. Persaingan yang ketat menyebabkan usaha catering berusaha untuk
mempertahankan kepuasan konsumen dengan meningkatkan mutu produk, pelayanan
danmenanamkan citra baik dibenak konsumen untuk mendapatkan minat dari
pelanggan yang peka terhadapa cira rasa serta kualitas penyajian menu yang
disajikan.
Tjiptono dan Chandra (2011;292) kepuasan merupakan suatu sikap yang
diputuskan berdasarkan pengalaman yang didapatkan pada perusahaan dengan
memfokuskan pada kepuasan tinggi karena pelanggan dengan kepuasan yang pas
mudah berubah pikiran bila mendapatkan tawaran yang lebih baik. Berdasarkan
permasalahan yang ada, maka formulasi masalah yang akan dilakukan adalah:
1. Faktor-faktor pelayanan apakah yang dianggap penting oleh konsumen Dewa
Hensonindo Catering ?
2. Bagaimana kepuasan konsumen catering terhadap kualitas pelayanan Dewa
Hensonindo Catering?
3. Bagimana strategi untuk meningkatkan kepuasan konsumen catering melalui
pemenuhan kualitas pelayanan konsumen Dewa Hensonindo Catering?
1.3 Ruang Lingkup
Manusia memiliki persepsi yang berbeda pada setiap permasalahan, oleh
karena itu perlu diberikan penjelasan untuk menghindari penafsiran yang keliru atas
judul penelitian yang dilakukan. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam
mengimplementasikannya, sekaligus memudahkan pembaca dalam memahami judul
penelitian, adapun permasalahan yang terjadi pada Hensonindo Dewa Catering:
1. Penelitian dibatasi hanya dalam lingkup pelayanan jasa boga yaitu catering.
2. Penelitian terfokus pada hasil pelayanan konsumen tahun 2014pada
konsumen Dewa Hensonindo Catering.
3. Penelitian menggunakan salah satu proses dalam model management strategi
untuk meningkatkan kualitas pelayanan bisnis makanan dan minuman dalam
pemenuhan kepuasankonsumen Dewa Hensonindo Catering.
4. Penelitian terfokus pada konsumen Dewa Hensonindo Catering untuk skala
perusahaan.
![Page 5: BAB 1 1.1 La tar Belakanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/Pages from BOL-S1-2016-… · Masyarakat Kota Bogor memiliki aktifitas yang banyak di luar rumah untuk bekerja](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022071223/6087e24f207b661fc0543a2c/html5/thumbnails/5.jpg)
5
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada Dewa Hensonindo Catering memiliki tujuan.
Tujuan pada penelitian adalah:
1. Mengetahui faktor – faktor pelayanan yang dianggap penting konsumen
Dewa Hensonindo Catering.
2. Mengetahui bagaimana kepuasan konsumen catering terhadap kualitas
pelayanan Dewa Hensonindo Catering.
3. Mengetahui tolak ukur kepuasan konsumen mengunakan metode IPA
(Importance Performance Analysis) dan CSI (Costumer Satisfaction Index)
sebagai acuan memperoleh hasil tanggapan serta nilai dari konsumen Dewa
Hensonindo Catering.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada Dewa Hensonindo Catering memiliki
manfaat. Manfaat pada penelitian adalah:
1. Pemilik catering: Membantu meningkatkan pelayanan, mutu produk dan
mengetahui kepuasan konsumen, karakteristik dan kepuasan konsumen
terhadap catering tersebut.
2. Penulis: Melatih kemampuan analisis terhadap fakta berdasarkan ilmu yang
diperoleh selama masa perkuliahan.
3. Pihak lain: Menjadi sumber literatur dan rujukan mengenai analisis kepuasan
konsumen dan perbandingan dalam penelitian yang dilakukan selanjutnya.
1.6 State Of The Art
Pada state of the art peneliti mengambil beberapa contoh penelitian terdahulu
sebagai panduan ataupun contoh untuk penelitian yang dilakukan yang nantinya akan
menjadi acuan dan perbandingan dalam melakukan penelitian. Dalam state of the art
ini terdapat lima jurnal yang terdiri dari tiga jurnal nasional dan dua jurnal
internasional. Sebagian penulis (usulan penelitian atau karya tulis) menganggap
tinjauan pustaka merupakan bagian yang tidak penting sehingga ditulis “asal ada”
saja atau hanya untuk sekedar membuktikan bahwa penelitian (yang diusulkan)
belum pernah dilakukan sebelumnya. Pembuktian keaslian penelitian hanyalah salah
satu dari beberapa kegunaan tinjauan pustaka.
![Page 6: BAB 1 1.1 La tar Belakanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/Pages from BOL-S1-2016-… · Masyarakat Kota Bogor memiliki aktifitas yang banyak di luar rumah untuk bekerja](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022071223/6087e24f207b661fc0543a2c/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Tabel 1.2 State Of Art
No. Penulis Judul Jurnal Publikasi Tahun
1. Dene Herwanto,
dkk
Improving The Service
Quality By Using
Importance Perfomance
Analysis And House Of
Quality In SMK Plus
Laboratorium Indonesia,
Karawang
International
Journal of
Engineering and
Applied Sciences
2012
2. Chandrani Nanda
Kumari
Adikaram, dkk
Dimensions of Service
Quality at Private Higher
Education Institutions in
Sri Lanka
European
Journal of
Business and
Management
Vol.7, No.30,
2015
2015
3.
Ruben Sanjaya Pengaruh Kualitas
Layanan, Kepuasan Relasi,
Kepercayaan dan
Komitmen Terhadap
Loyalitas Bisnis PT Mitra
Plastindo Mas Di Sidoarjo
Jurnal Ekonomi
Management
2015
4. Fransisca
Andreani
Analisa Kualitas Layanan
Bisnis Makanan dan
Minuman Di Surabaya
Ditinjau Dari Derajat
Pemenuhan Kepuasan
Konsumen
Jurnal
Management
Pemasaran
2010
5. Hariana Penerapan Pengukuran
Kualitas Pelayanan Di
Lembaga Kursus
Keterampilan ‘X’ Kota Gorontalo
Seminar
Nasional
Pendidikan
2013
Sumber: Peneliti (2015)
Pada jurnal “Improving The Service Quality By Using Importance
Perfomance Analysis And House Of Quality In SMK Plus Laboratorium Indonesia,
Karawang’ yang dsusun oleh Dene Hermanto bahwa strategi persaingan, SMK
Ditambah Laboratorium Indonesia Karawang bertekad untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah layanan yang
diberikan oleh SMK ditambah Laboratorium Indonesia yang sesuai dengan harapan
pelanggan, dan untuk mendapatkan saran pada peningkatan kualitas pelayanan.Hasil
pengolahan data dan analisis dengan IPA (Importance Performance Analysis).
Metode menunjukkan bahwa kualitas layanan yang diberikan SMK Ditambah
Laboratorium Indonesia belum memenuhi harapan pelanggan.Selanjutnya, dengan
menggunakan (House of Quality) metode HOQ, itu diperoleh 6 (enam) rekomendasi
kunci yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan.
![Page 7: BAB 1 1.1 La tar Belakanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/Pages from BOL-S1-2016-… · Masyarakat Kota Bogor memiliki aktifitas yang banyak di luar rumah untuk bekerja](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022071223/6087e24f207b661fc0543a2c/html5/thumbnails/7.jpg)
7
Inti sari yang diperoleh dari jurnal “Dimensions of Service Quality at Private
Higher Education Institutions in Sri Lanka”menjabarkan akan Sektor pendidikan
merupakan salah satu sektor jasa yang memiliki permintaan yang besar dalam
konteks yang dianggap sebagai bisnis. Konsep kualitas telah menjadi fitur penting
bahwa semua pemangku kepentingan berharap untuk mengalami dan
membandingkan. Model lima dimensi kualitas pelayanan dikembangkan untuk
menganalisis kualitas pelayanan di HEIs swasta di Sri Lanka dengan melakukan
analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi RATER kualitas
pelayanan: kehandalan, jaminan, tangibles, empati dan responsif, berkontribusi
terhadap kualitas pelayanan.
Temuan mengkonfirmasi bahwa HEIs yang gagal memberikan ini di sektor
pendidikan tinggi di Sri Lanka. Oleh karena itu, temuan menawarkan dasar untuk
peluang penelitian masa depan dalam penelitian kualitas pelayanan. HEIs swasta
untuk mendapatkan penyedia layanan perspektif terhadap kualitas layanan.
Selanjutnya, penerapan model untuk organisasi sektor jasa lainnya juga ekstensi
untuk penelitian ini. Pengaruh kualitas layanan pada pelanggan Kepuasan juga aspek
lain yang bisa difasilitasi melalui studi ekstensif untuk HEIs pribadi.
Jurnal yang ditulis oleh Ruben Sanjaya dengan judul “Pengaruh Kualitas
Layanan, Kepuasan Relasi, Kepercayaan dan Komitmen Terhadap Loyalitas Bisnis
PT Mitra Plastindo Mas Di Sidoarjo” memilik inti sari bahwa tingkat kepuasan
konsumen terhadap restoran di Surabaya sangat tinggi dilihat dari pelayanan yang
diberikan akan mampu memuaskan pelanggan dengan didukung dari kinerja staf atau
penyedia jasa yang baik. Bisnis restoran di Surabaya terletak pada kuadran kanan
Important Perfomance Analisys/Matrix. Sehingga kualitas layanan yang prima
menjadi stategi peningkatan kepuasan konsumen.
Jurnal yang ditulis Fransisca Andreani dengan judul “ Analisa Kualitas
Layanan Bisnis Makanan dan Minuman ditinjau dari Derajat Pemenuhan Kepuasan
Konsumen. Mengatakan bahwa metode Importance Performance Analysis menjadi
alat bantu untuk menguji kepuasan konsumen yang menghasilkan kualitas layanan
yang baik sehingga perusahaan perlu menjada pelayanan terhadap konsumen.
![Page 8: BAB 1 1.1 La tar Belakanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/Pages from BOL-S1-2016-… · Masyarakat Kota Bogor memiliki aktifitas yang banyak di luar rumah untuk bekerja](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022071223/6087e24f207b661fc0543a2c/html5/thumbnails/8.jpg)
8
Pada jurnal yang berjudul “Penerapan Pengukuran Kualitas Pelayanan Di
Lembaga Kursus Keterampilan ‘X’ Kota Gorontalo” ditulis oleh Hariana
(2012)mengukur kualitas pelayanan Lembaga Kursus “X” Kota Gorontalo dengan
pendekatan Model SERVQUAL (Service Quality), yang dikembangkan dari 5 (lima)
dimensi kualitas jasa yakni Reliability (keandalan), Assurance (jaminan kualitas),
Tangibility (sarana fisik), Empathy (empati), dan Responsivess (kesiaptanggapan).
Pencapaian dimensi content disebabkan materi atau kurikulum lembaga kursus “X”
dianggap tidak jauh berbeda dengan sekolah formal, sedangkan kurangnya nilai
dimensi reliability lebih banyak disebabkan oleh belum konsistennya layanan yang
diberikan oleh pengajar. Secara keseluruhan bahwa pelayanan yang diberikan
lembaga “X” sudah mencapai kualitas layanan yang diharapkan oleh peserta kursus.