bab 05b nilai acuan norma

88
Bab 5 Nilai Acuan Norma

Upload: tata-suharta

Post on 07-Dec-2014

175 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 05B Nilai Acuan Norma

Bab 5

Nilai Acuan Norma

Page 2: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB 6NILAI ACUAN NORMA

A. Nilai

1. Kedudukan Nilai

• Sekor berbentuk bilangan perlu diberi arti melalui kedudukannya di dalam acuan

Page 3: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Nilai Acuan atau tara

• Pengukuran menghasilkan sekor, misalnya, sekor responden = 85• Apa arti sekor ini? Perlu diacu ke sesuatu.

• Acuan itu menjadi referensi sehingga sekor itu dapat diberi arti• Kedudukan sekor pada acuan itu dikenal sebagai nilai acuan atau

sebagai tara (equivalance)

sekor

(tara) ?

acuan

Page 4: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Pendekatan Acuan Nilai

Ada sejumlah pendekatan untuk memberikan acuan nilai. Di antaranya

Pendekatan Intuitif

• Dari pengalamannya, para penilai, misalnya guru, secara intuitif dapat memberikan nilai kepada sekor responden tertentu

• Pengalaman menjadi kriteria

Page 5: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pendekatan Ipsatif

• Pemberian nilai didasarkan kepada sekor tambah yang dicapai oleh responden melalui usaha mereka

• Nilai acuan adalah selisih di antara sekor awal dan sekor setelah berusaha

Sekor awal (entri)UsahaSekor akhir (ujian)

Page 6: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pendekatan ke Kesempurnaan

• Penilai memiliki suatu patokan kesempurnaan sebagai sekor maksimum

• Sekor responden diacukan ke patokan kesempurnaan itu untuk memperoleh nilai acuan kesempurnaan

• Misalnya nilai sempurna itu 100 sehingga nilai dapat dalam bentuk sekian persen sempurna

• Misal nilai sempurna lainnya adalah 10

Page 7: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pendekatan ke Kelompok Norma

• Ditentukan satu atau lebih kelompok sebagai kelompol pembanding yang dinamakan kelompok norma

• Sekor responden diacukan kepada kelompok norma itu untuk memperoleh nilai acuan norma

Pendekatan ke Kriteria Kemampuan atau penguasaan

• Ditentukan suatu wilayah kriteria kemampuan serta batas penguasaan

• Sekor responden diacukan ke kriteria kemampuan ini serta memetakannya ke batas kemampuan untuk memperoleh nilai acuan kriteria

Page 8: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Nilai Acuan atau Tara

Ada sejumlah cara untuk mengungkapkan nilai acuan atau tara

Angka atau bilangan

• Nilai acuan atau tara dinyatakan dengan angka atau bilangan termasuk dengan persentase

• Angka atau bilangan merupakan nilai acuan atau tara yang paling sering digunakan

Page 9: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nilai acuan atau tara lainnya dapat berbentuk

Huruf• Nilai acuan dapat dinyatakan dengan huruf berperingkat,

misalnya, A, B, C, D, E

Predikat• Nilai acuan dapat berbentuk predikat, misalnya, lulus (tidak

lulus) atau telah menguasai (belum menguasai)

Page 10: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

B. Hakikat Acuan Norma

1. Pengertian Acuan Norma

Kelompok Norma• Ditentukan kelompok sekor responden (boleh lebih dari satu)

sebagai pembanding yang dinamakan kelompok norma

Nilai Acuan• Sekor responden ini diacukan ke kelompok norma sekor

responden untuk menemukan kedudukannya di antara kelompok norma sekor responden itu

Page 11: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

• Kedudukan nilai acuan norma

Kelompok norma A (tinggi)

Kelompok norma B (rendah)

Kelompok norma C (sedang)

Sekor responden

Page 12: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Data kelompok norma

• Untuk dapat membuat acuan, seluruh data kelompok norma harus diketahui

• Untuk itu, jenis, atribut, dan wilayah kelompok norma perlu terbatas dan jelas

Data kelompok norma perlu diketahui

Page 13: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Jenis Kelompok Norma

Agar data kelompok norma dapat diperoleh maka perlu ada batasan kelompok norma melalui batasan parameter

Parameter Atribut (Apanya?)• Atribut dan responden yang sesuai dengan atribut dan responden

sekor yang akan diacu• Misal: sekor siswa, keterampilan sopir, kecekatan sekretaris

Parameter Wilayah (Di mana?)• Keluasan cakupan yang digunakan. Misal: senegara, seprovinsi,

sekota

Page 14: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh Kelompok Norma

Para meter atribut wilayah• Tingkat siswa di sekolah se-DKI• Umur siswa se-kabupaten Bogor• Sekor ujian peserta TOEFL se-Indonesia• Kerapian karyawan sekretaris senegara• Prestasi balap mobil se-ASEAN• Keterampilan sopir taksi se-kecamatan

Apanya? Di mana?

Page 15: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Cakupan Kelompok Norma

Populasi Kelompok Norma• Kelompok norma yang digunakan dapat berbentuk populasi

yakni keseluruhan kelompok yang dijadikan kelompok norma• Kalau sukar cari datanya, digunakan sampel kelompok norma

Sampel Kelompok Norma• Kelompok norma yang digunakan dapat berbentuk sampel yakni

sebagian dari kelompok yang dijadikan kelompok norma• Cara menentukan sampel kelompok norma adalah sama dengan

cara menentukan sampel sasaran responden

Page 16: Bab 05B Nilai Acuan Norma

Populasi dan sampel kelompok norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Populasi kelompok norma

Sampel kelompok norma

Populasi dan sampel kelompok norma

Page 17: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 6

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Populasi norma IPopulasi norma II

Sampel norma ISampel norma II

Sekor responden

Page 18: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Ukuran dan Jumlah Kelompok Norma

Ukuran Kelompok Norma• Ukuran kelompok norma, baik kelompok populasi norma maupun

kelompok sampel norma jangan terlalu kecil• Sebaiknya kelompok norma dikenal luas oleh mereka yang

membaca laporan tara acuan norma

• Misal: Kelompok norma acuan adalah peserta Ujian Nasional, peserta ujian TOEFL sedunia, peserta Asian Games

Ukuran tidak kecil Dikenal luas

Page 19: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Banyaknya Kelompok Norma

• Sekor responden dapat diacukan ke lebih dari satu kelompok norma

• Misal: Sekor responden diacu sekaligus ke Kelompok norma siswa sesekolahKelompok norma siswa sekabupatenKelompok norma siswa seprovinsiKelompok norma siswa senegara

Page 20: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

5. Tara Acuan Norma (Equivalence)

Tara• Kesetaraan sekor responden dengan sekor sepadan pada

kelompok norma (populasi atau sampel) dikenal sebagai tara• Di sini digunakan tiga macam tara, mencakup

Tara peringkat persentilTara nilai bakuTara pengembangan (tingkat dan umur)

Page 21: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

C. Acuan Norma Tara Peringkat Persentil

1. Peringkat Persentil

Sekor Acuan Norma• Sekor norma disusun ke dalam urutan dari tinggi ke rendah

atau sebaliknya• Setiap sekor disertai frekuensinya

• Mereka membentuk distribusi frekuensi

Page 22: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kelompok norma sekor responden diurut naik (sekor kecil ke sekor besar)

Sekor Frek Persen Kum A fA % Σ % 0 10 1,67 1,67 1 10 1,67 3,34 2 20 3,33 6,67 3 40 6,67 13,34 4 70 11,66 25,00 5 90 15,00 40,00 6 150 25,00 65,00 7 120 20,00 85,00 8 50 8,33 93,33 9 30 5,00 98,33 10 10 1,67 100,00

Σ f = 600

Kelompok norma

Page 23: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada sekor A, kelompok norma dapat dibagi menjadi tiga kelompok

A

Sekor rendah

Sekor tinggi

bagian awah %bawah

bagian sama %sama

bagian atas

Page 24: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Model TPP eksklusif bagian sama (lebih dari bagian bawah)

A

Sekor rendah

Sekor tinggi

bagian awah (%)bawah

bagian sama (%)sama

bagian atas

TPPA = (%)bawah

Page 25: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Model TPP Eksklusif bagian sama. Tidak mengikutsertakan bagian sama

bagian awah (%)bawah

bagian sama (%)samaA

%

bawahA bawahbagianTPP (%)

(%)b

(%)s

Page 26: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 1

Sekor Frek Persen Kum A fA % Σ(%)b

0 10 1,67 1,67 1 10 1,67 3,34

2 20 3,33 6,67 3 40 6,67 13,34 4 70 11,66 25,00 5 90 15,00 40,00 6 150 25,00 65,00 7 120 20,00 85,00 8 50 8,33 93,33 9 30 5,00 98,33 10 10 1,67 100,00

Σ f = 600

A = 4

Σ(%)b = 13,34%

%34,13(%)4 bawahTPP

%33,98%0 100 TPPTPP

Page 27: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 2

Data Frek Persen Kum A fA % Σ % 2 20 4 4 3 40 8 12 4 70 14 26 5 90 18 44 6 130 26 70 7 100 20 90 8 50 10 100

Σ f = 500

PP5 = (%) bawah = 26,00 %

A = 5

Σ(%)bawah = 26%

Page 28: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Model TPP Eksklusif (Lebih dari)

Tidak mengikutsertakan (%)sama

A eksklusif Minimal 0% Maksimal < 100%

A

A A%

0%

< 100%

bawahATPP (%)

fA

(%)b

Page 29: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 6

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Model TPP Inklusif bagian sama (Lebih dari dan sama dengan)

Mengikutsertakan bagian sama

bagian awah (%)bawah

bagian sama (%)sama

A

%

samabawah

A samabagianbawahbagianTPP

(%)(%)

(%)b

(%)s

Page 30: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 3

Sekor Frek Persen Kum A fA % Σ (%)b

0 10 1,67 1,67 1 10 1,67 3,34

2 20 3,33 6,67 3 40 6,67 13,34 4 70 11,66 25,00 5 90 15,00 40,00 6 150 25,00 65,00 7 120 20,00 85,00 8 50 8,33 93,33 9 30 5,00 98,33 10 10 1,67 100,00

Σ f = 600

A = 4

Σ(%)b +(%)s = 13,34% +11,66%

%25(%)(%)4 samabawahTPP

%100%67,1 100 TPPTPP

Page 31: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 4

Data Frek Persen Kum A fA % Σ % 2 20 4 4 3 40 8 12 4 70 14 26 5 90 18 44 6 130 26 70 7 100 20 90 8 50 10 100

Σ f = 500

PP5 = 26% + 18% = 44%

A = 5

Σ(%)b +(%)sama = 26% + 18%

Page 32: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Model TPP Inklusif (Lebih dari dan sama dengan)

Mengikutsertakan (%)sama

A inklusif Minimal >0% Maksimal 100%

A

A A

%

>0%

100%

samabawahATPP (%)(%)%b

fA

Page 33: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Model TPP Semiinklusif

Mengikutsertakan separuh bagian sama

A separuh inklusif

A

%

samabawah

A samabagianbawahbagianTPP

(%)21(%)

21

(%)s

(%)b

Page 34: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

• Alasan semiinklusif

Ada ½ si bawah 4 dan ½ di atas 4 sehingga hanya separuh yang dianggap di atas 4

1 2 3 4 5 6

> 4

½

½ ½

Page 35: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 5

Sekor Frek Persen Kum A fA % Σ %b

0 10 1,67 1,67 1 10 1,67 3,34

2 20 3,33 6,67 3 40 6,67 13,34 4 70 11,66 25,00 5 90 15,00 40,00 6 150 25,00 65,00 7 120 20,00 85,00 8 50 8,33 93,33 9 30 5,00 98,33 10 10 1,67 100,00

Σ f = 600

A = 4

Σ(%)b + ½(%)s = 13,34% + ½(11,66)

%17,19(%)21(%)4 samabawahTPP

%17,99%83,0 100 TPPTPP

Page 36: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 6

Data Frek Persen Kum A fA % Σ % 2 20 4 4 3 40 8 12 4 70 14 26 5 90 18 44 6 130 26 70 7 100 20 90 8 50 10 100

Σ f = 500

PP5 = 26% + 9% = 35%

A = 5

Σ(%)b +½(%)sama = 26% + ½(18%)

Page 37: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Model TPP Semiinklusif

Mengikutsertakan separuh (%)sama

A separuh Minimal >0% Maksimal <100% inklusif

A

A A

%

>0%

< 100%

samabawahATPP (%)21(%)

(%)s

(%)b

Page 38: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

6. Perbandingan Tiga Model TPP Pada contoh, untuk A = 4

• Eksklusif TPP4 = 13,34% Model yang umum digunakan • Inklusif TPP4 = 25% adalah model semiinklusif• Semiinklusif TPP4 = 19,17%

Contoh 7 (untuk model semiinklusif) Jika tidak disebut berarti menggunakan model semiinklusif

Sekor Frek Kum frek TPP A fA Σ fb %

0 10 10 0,83 1 10 20 2,50 2 20 40 5,00 3 40 80 10,00 4 70 150 19,17 5 90 240 32,50 6 150 390 52,50 7 120 510 75,00 8 50 560 89,17 9 30 590 95,83 10 10 600 99,17

Σ f = 600

Page 39: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

10

20

30

40

50

60

70

100

90

80

1 2 3 4 5 6 70 8 9 10 SEKOR

%TPP

TPP pada Contoh 5

Page 40: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

6. Perbandingan Tiga Model PP

Pada contoh, untuk A = 5

• Eksklusif PP5 = 26%• Inklusif PP5 = 42%• Semiinklusif PP5 = 35%

Model yang umum digunakan adalah model semiinklusif

Page 41: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 7 (Model semiinklusif) Contoh 8 (Model semiinklusif)

Sekor Frek % Kum TPP Sekor Frek % Kum TPP A fA Σ% % A fA Σ% % 2 2 21 2 3 3 22 3 4 6 23 5 5 4 24 8 6 3 25 13 7 2 26 10

27 4 28 3 29 2

Page 42: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 9 (Model semiinklusif) Contoh 10 (Model semiinklusif)

Sekor Frek % Kum TPP Sekor Frek % Kum TPP A fA Σ% % A fA Σ% % 50 10 80 10

55 30 85 30 60 60 90 50 65 80 95 50 70 100 100 40 75 90 105 30 80 60 110 30 85 40 115 10 90 20

95 10

Page 43: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 11

Sekor Frek % Kum TPP A f f% % 45 40 50 60 55 80 60 160 65 220 70 380 75 360 80 280 85 180 90 140 95 80 100 20

Page 44: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

7. TPP pada TOEFL

Dari Juli 1990 sampai Juni 1992 Diikuti oleh 1.293.321 peserta ujian

Sekor Sekor Seksi Total Seksi 1 Seksi 2 Seksi 3Sekor TPP Sekor TPP Sekor TPP Sekor TPP 660 99 66 98 66 95 66 98 640 97 64 95 64 95 64 96 620 93 62 92 62 90 62 93 600 89 60 87 60 85 60 88 580 82 58 81 58 77 58 81 560 73 56 73 56 68 56 72 540 62 54 64 54 57 54 61 520 50 52 54 52 47 52 50 500 38 50 42 50 37 50 39 480 28 48 31 48 28 48 30 460 20 46 22 46 21 46 22 440 13 44 14 44 15 44 16 420 8 42 9 42 10 42 11 400 5 40 5 40 6 40 7 380 3 38 3 38 4 38 5 360 1 36 2 36 2 36 3 340 1 34 1 34 2 34 2 320 32 32 1 32 2 300 30 30 1 30 1

Page 45: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

10

20

30

40

50

60

70

100

90

80

400 500 6000 700 SEKOR

TPP%

SekorTotal

Sekor Total TOEFL

Page 46: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

D. Acuan Norma Tara Nilai Baku

1. Transformasi

Sekor baku diperoleh melalui transformasi baku dari sekor mentah ke nilai baku

Di sini digunakan dua macam transformasi baku untuk menghasilkan

• Nilai baku linier z, mis. zA

• Nilai baku dinormalkan zn, mis. znA

Page 47: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nilai baku linier dan dinormalkan

Pada nilai baku linier, hubungan di antara sekor dan nilai baku adalah linier

Pada nilai baku dinormalkan, nilai baku dibuat berdistribusi probabilitas normal

Jika, distribusi probabilitas sekor adalah normal, maka kedua nilai baku itu adalah sama

Nilai baku linier Nilai baku dinormalkan

Page 48: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Rumus nilai baku linier

X = rerata X X = simpangan baku X

X

XX

Xz

Page 49: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 12 (Nilai baku linier)

Sekor Frek Nilai baku A fA zA

0 1 – 2,87 1 1 – 2,36 2 2 – 1,86 A = 5,68 A = 1,98 3 4 – 1,35 4 7 – 0,85 5 9 – 0,34 6 15 0,16 7 12 0,67 8 5 1,17 9 3 1,67 10 1 2,18 60

85,098,1

68,544

z

Page 50: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 13 (Nilai baku linier) Contoh 14 (Nilai baku linier)

Sekor Frek Nilai baku Sekor Frek Nilai baku A fA zA A fA zA

2 2 21 2 3 3 22 3 4 6 23 5 5 4 24 8 6 3 25 13 7 2 26 10

27 4 28 3 A = A = 29 2

A = A =

Page 51: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 15 (Nilai baku linier) Contoh 16 (Nilai baku linier)

Sekor Frek Nilai baku Sekor Frek Nilai baku A fA zA A fA zA

50 1 80 1 55 3 85 3 60 6 90 5 65 8 95 5 70 10 100 4 75 9 105 3 80 6 110 3 85 4 115 1 90 2

95 1

A = A = A = A =

Page 52: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 17 (Nilai baku linier)

Sekor Frek Nilai baku A fA zA

17 1 18 14 19 85 20 58 A = 21 40 22 35 A = 23 16 24 14 25 10 26 7 27 8 28 12 29 8 30 5 31 3 32 4 33 3 34 3 35 5

Page 53: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Nilai Baku Dinormalkan

• Setelah ditransformasi baku, nilai baku zn berdistribusi probabilitas normal.

• Diperlukan bantuan dari tabel distribusi probabilitas normal baku untuk menemukan nilai baku

• Pada setiap bagian sekor (tara peringkat persentil), kita mencari nilai baku zn di tabel distribusi probabilitas normal baku untuk bagian (luas) itu

Page 54: Bab 05B Nilai Acuan Norma

Transformasi luas

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

• Dikenal juga sebagai transformasi luas (area transformation) atau

transformasi nonlinier

• Karena zn diambil dari distribusi probabilitas normal baku, maka sekor baku yang diperoleh, dengan sendirinya, juga berdistribusi probabilitas normal

• Jika sekor berdistribusi probabilitas normal, maka nilai baku dinormalkan sama dengan nilai baku linier

Page 55: Bab 05B Nilai Acuan Norma

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Transformasi baku dinormalkan (Transformasi luas)

SEBELUMDINORMALKAN

SETELAHDINORMALKAN

A

A

zn

TPP

Page 56: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Langkah Transformasi Dinormalkan

• Langkah pertama, kita menentukan suatu luas (area) dari bawah pada distribusi probabilitas sekor melalui tara peringkat persentil (semiinklusif)

• Langkah kedua, pada luas (area) tersebut kita carikan nilai baku zn pada tabel distribusi normal baku

• Karena itu tranformasi dinormalkan dikenal juga sebagai transformasi luas

Transformasi dinormalkan melalui transformasi luas

Page 57: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

------------------------------------------------------------------------------------------------------

• Langkah pertama dan kedua ini diulangi untuk semua luas atau tara

peringkat persentil

• Misal, tara peringkat persentil adalah 65%, maka luasnya adalah 65% bawah dari distribusi.

• Pada fungsi distribusi bawah 65% di tabel distribusi probabilitas normal baku, kita temukan nilai baku zn = 0,385

Page 58: Bab 05B Nilai Acuan Norma

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Transformasi baku dinormalkan (Transformasi luas)

SEBELUMDINORMALKAN

SETELAHDINORMALKAN

A

A

zn

TPP

Luas TPP

Luas distribusi normal = luas TPP

Page 59: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

DISTRIBUSI PROBABLILITAS NORMAL BAKU

FUNGSI DISTRIBUSI BAWAH TERHADAP NILAI Z

% z() % z() % z() 1 –2,326 41 –0,228 81 0,878 2 –2,054 42 –0,202 82 0,915 3 –1,881 43 –0,176 83 0,954 4 –1,751 44 –0,151 84 0,994 5 –1,645 45 –0,126 86 1,036

6 –1,555 46 –0,100 86 1,080 7 –1,476 47 –0,075 87 1,126 8 –1,495 48 –0,050 88 1,175 9 –1,341 49 –0,025 89 1,227

10 –1,282 50 0,000 90 1,282

11 –1,227 51 0,025 91 1,341 12 –1,175 52 0,050 92 1,405 13 –1,126 53 0,075 93 1,476 14 –1,080 54 0,100 94 1,555 15 –1,036 55 0,126 95 1,645

16 –0,994 56 0,151 96 1,751 17 –0,954 57 0,176 97 1,881 18 –0,915 58 0,202 97,5 1,960 19 –0,878 59 0,228 98 2,054 20 –0,842 60 0,253 99 2,326

21 –0,806 61 0,279 99,1 2,366 22 –0,772 62 0,305 99,2 2,409 23 –0,739 63 0,332 99,3 2,457 24 –0,706 64 0,358 99,4 2,512 25 –0,674 65 0,385 99,5 2,576

26 –0,643 66 0,412 99,6 2,652 27 –0,613 67 0,440 99,7 2,748 28 –0,583 68 0,468 99,8 2,878 29 –0,553 69 0,496 99,9 3,090 30 –0,524 70 0,524

31 –0,496 71 0,553 99,91 3,121 32 –0,468 72 0,583 99,92 3,156 33 –0,440 73 0,613 99,93 3,195 34 –0,412 74 0,643 99,94 3,239 35 –0,385 75 0,674 99,95 3,291

36 –0,358 76 0,706 99,96 3,353 37 –0,332 77 0,739 99,97 3,432 38 –0,305 78 0,772 99,98 3,540 39 –0,279 79 0,806 99,99 3,719 40 –0,253 80 0,842

Page 60: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 18

Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku A f Σf % znA zA

0 1 1 0,83 – 2,395 – 2,87 1 1 2 2,50 – 1,968 – 2,36 2 2 4 5,00 – 1,645 – 1,86 3 4 8 10,00 – 1,282 – 1,35 4 7 15 19,17 – 0,872 – 0,85 5 9 24 32,50 – 0,426 – 0,34 6 15 39 52,50 0,063 0,16 7 12 51 75,00 0,674 0,67 8 5 56 89,17 1,236 1,17 9 3 59 95,83 1,703 1,67 10 1 60 99,17 2,401 2,18

A = 5,683 A = 1,979

Page 61: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 19 (Nilai baku dinormalkan) Contoh 20 (Nilai baku dinormalkan)

Sekor Frek Nilai baku Sekor Frek Nilai baku A fA znA A fA znA

2 2 21 2 3 3 22 3 4 6 23 5 5 4 24 8 6 3 25 13 7 2 26 10

27 4 28 3 A = A = 29 2

A = A =

Page 62: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 21 (Nilai baku dinormalkan) Contoh 22 (Nilai baku dinormalkan)

Sekor Frek Nilai baku Sekor Frek Nilai baku A fA znA A fA znA

50 1 80 1 55 3 85 3 60 6 90 5 65 8 95 5 70 10 100 4 75 9 105 3 80 6 110 3 85 4 115 1 90 2

95 1

A = A = A = A =

Page 63: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 23 (Nilai baku dinormalkan)

Sekor Frek Nilai baku A fA znA

17 1 18 14 19 85 20 58 A = 21 40 22 35 A = 23 16 24 14 25 10 26 7 27 8 28 12 29 8 30 5 31 3 32 4 33 3 34 3 35 5

Page 64: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

E. Tara Nilai Baku

1. Nilai Acuan Norma

Ada beberapa tara pada acuan norma, mencakup

• Tara peringkat persentil (TPP) pada acuan norma umum• Tara nilai baku (TNB) pada acuan norma umum• Tara tingkat dan tara umur pada acuan norma

perkembangan (akan dibicarakan)

Page 65: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Tara Nilai Baku

Ada dua macam tara nilai baku yang digunakan, mencakup

• Tara nilai baku pada nilai baku linier z• Tara nilai baku pada nilai baku dinormalkan zn

Nilai baku menjadi tara nilai baku

Page 66: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Modifikasi Tara Nilai Baku

Bentangan dan harga

• Secara teoretik, tara nilai baku membentang dari minus tak hingga sampai plus tak hingga, tetapi hampir semua nilainya terkumpul di antara

– 4 sampai + 4

selebar sekitar 8 simpangan baku

• Separuh dari harga tara nilai baku adalah negatif dan separuh lagi adalah positif

Page 67: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

• Nilai Distribusi Probabilitas Normal Baku

Nilai praktis

µ = rerata = 0

= simpangan baku = 1

0 4 + 4

8

Page 68: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

0 4 + 4

82 z

8 + 816

2z + 9+ 1 + 1716

Modifikasi atau perubahan skala

z

Page 69: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Modifikasi tara nilai baku

• Ada keinginan untuk memperlebar bentangan; hal ini dapat dilakukan dengan mengalikannya dengan suatu besaran ()

• Ada juga keinginan untuk menghilangan nilai negatif; hal ini dapat dilakukan dengan menambahkannya dengan suatu besaran ()

untuk memperlebar rentangan untuk menghilangkan nilai minus

Page 70: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

• Modifikasi ini menghasilkan

TNB = z + untuk berbagai nilai dan z

Misal, = 100 dan µ = 500, maka

TNB = 100 z + 500

TNB = z +

Page 71: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Tara Nilai Baku Konvensional

Model tara nilai baku• Ada sejumlah model tara nilai baku yang berlaku secara konvensional• Perbedaan di antara mereka terletak pada pemilihan , , dan z (z linier atau zn

yang dinormalkan)

Model KeteranganCEEB 100 500 UMPTN 100 500 AGCT 20 100 AL-AS 10 50 NCE 21,06 50 1 sampai 99T 10 50 McCall 1922ITED 5 15 SAS 16 100 Inteligensi 15 100 Wechsler 1939 16 100 Stanford-BinetStanine 2 5 1 sampai 9Sten 1 sampai 10C 1 sampai 11

Page 72: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

CEEB = college entrance examination board di Amerika Serikat untuk

SAT (scholastic aptitude test) GRE (graduate record examination)

UMPTN = ujian masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia

AGCT = army general classification test di Amerika Serikat

AL-AS = angkatan laut di Amerika Serikat

NCE = normal curve equivalent

T = sekor T dari McCall (1922); huruf T sebagai penghormatan kepada Thorndike dan Terman

ITED = Iowa Test of Educational Development

SAS = Standard Age Score

Stanine = standard nine, dikembangkan oleh Angkatan Udara AS pada Perang Dunia ke-2

Sten = standard ten, diusulkan oleh Canfield tahun 1951 (tidak populer)

C = standard C, diusulkan oleh Guilford dan Fruchter tahun 1978 (tidak populer)

Page 73: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 24

Nilai baku Tara Nilai Baku z Wechsler Stanford-Binet

2,1 1,4

0,3 0,0 0,6 1,2 2,4

Page 74: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 25

Nilai baku Tara Nilai Baku z CEEB T- McCall

2,1 1,4

0,3 0,0 0,6 1,2 2,4

Page 75: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 26

Nilai baku Tara Nilai Baku z AGCT NCE

2,1 1,4

0,3 0,0 0,6 1,2 2,4

Page 76: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

5. Penggunaan Nilai Baku

Tampaknya nilai baku linier dan nilai baku dinormalkan, dua-duanya, dipergunakan

Ada T dengan nilai baku linier dan ada T dengan nilai baku dinormalkan

Nilai baku dinormalkan terutama digunakan pada tara nilai baku

• T asli dari McCall• NCE• SAS• Stanine

Jika sekor berdistribusi probabilitas normal, maka kedua macam tara nilai baku itu adalah sama, dan hal inilah yang diharapkan di dalam pensekoran

Page 77: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 78: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 79: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

F. Acuan Norma Perkembangan

1. Cakupan

• Kelompok norma adalah perkembangan anak, terutama anak sekolah, seperti

Tingkat siswa di sekolahUmur anak

• Biasanya atribut acuan adalah kemampuan, misalnya

Inteligensi umumKemampuan keterampilan dasarKemampuan membacaKemampuan menulisKemampuan berhitung

Page 80: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Tara Tingkat

a. Kelompok Norma• Tingkat atau bagian tingkat siswa di sekolah pada kemampuan

tertentu dijadikan kelompok norma tingkat

b. Ukuran Tingkat• Ukuran tingkat adalah tingkat dan bulan• Dipotong liburan, satu tingkat dianggap terdiri atas 10 bulan• Contoh ukuran tingkat

Tingkat 3,6 Tingkat 3 pada bulan ke-6

Tingkat 4,4 Tingkat 4 pada bulan ke-4

Page 81: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

c. Kelompok Norma Tingkat

• Kecenderungan umum kemampuan tertentu pada siswa pada tingkat tertentu untuk menjawab betul suatu ujian tertentu

• Misal: ITBS (Iowa Tests of Basic Skills)

Sekor Tara Sekor Tara Sekor Tara Tingkat Tingkat Tingkat10 1,9 20 3,2 30 4,111 2,0 21 3,2 31 4,312 2,2 22 3,3 32 4,413 2,3 23 3,4 33 4,514 2,5 24 3,5 34 4,715 2,6 25 3,6 35 4,916 2,8 26 3,7 36 5,117 2,9 27 3,8 37 5,318 3,0 28 3,919 3,1 29 4,0

Page 82: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

d. Tara Tingkat

Siswa diuji, misalnya, dengan ITBS, dan dari sekor ujian, ditentukan tara tingkat siswa

• Contoh 26 Si Anu duduk di tingkat 4,1 sedangkan sekor ujian di ITBS adalah 34. Dari tabel ditemukan tara tingkat si Anu adalah 4,7

• Contoh 27 Siswa 1 sampai 9 duduk di tingkat 4,1. Dengan sekor ujian, tara tingkat mereka adalah

Siswa Tingkat Sekor Tara tingkat 1 4,1 34 4,7 2 4,1 27 3,8 3 4,1 32 ___ 4 4,1 30 ___ 5 4,1 26 ___ 6 4,1 24 ___ 7 4,1 35 ___ 8 4,1 36 ___ 9 4,1 29 ___

Page 83: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

e. Penyusunan Tabel Tara Tingkat

Perangkat Ujian• Siapkan perangkat ujian dan dicobakan ke siswa dari semua tingkat dan

semua bulan

Hitung sekor median pada tiap tingkat dan bulan, misalnya Sekor median pada bulanTingkat 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 3 x x x 33 x x x x 42 x 4 x x x 45 x x x x 57 x 5 x x x 59 x x x x 64 x 6 x x x 72 x x x x 74 x 7 x x x 77 x x x x 81 x 8 x x x 82 x x x x 85 x

• Catatan: semua sekor x dihitung dan diisi

Page 84: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

• Dibuat grafik dari sekor median terhadap tingkat-bulan

• Grafik dihaluskan (untuk menghilangkan kekeliruan acak)• Dari grafik yang sudah halus, disusun kembali tabel sekor median terhadap

tingkat-bulan

MEDIAN SEKOR

TINGKAT

100

90

80

70

60

50

40

30

4 5 6 7 8 9 10320

Page 85: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

• Tabel tara tingkat berdasarkan grafik yang dihaluskan

tara tara sekor tingkat sekor tingkat 85 8,8 55 4,8 80 7,6 50 4,5 75 6,8 45 4,1 70 6,2 40 3,8 65 5,6 35 3,4 60 5,2 30 2,8

• Tabel tara tingkat ini siap untuk dipergunakan. Siswa diuji dengan perangkat ujian ini, dan tara tingkatnya ditentukan berdasarkan tabel ini

Page 86: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Tara Umur

a. Kelompok Norma• Umur atau bagian umur siswa pada kemampuan tertentu dijadikan

kelompok norma umur

b. Ukuran Umur• Ukuran umur adalah tahun dan bulan• Satu tahun terdiri atas 12 bulan• Contoh umur

Umur 6.4 Umur 6 tahun 4 bulan

Umur 8.11 Umur 8 tahun 11 bulan

Page 87: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

c. Kelompok Norma Umur

• Kecenderungan umum kemampuan tertentu pada anak pada umur tertentu untuk menjawab betul suatu ujian tertentu

• Misal:Ujian perbendaharaan kata pada Stanford-Binet

Tara umur Sekor 14 31 12 28 10 25 8 22 6 18

• Dapat menggunakana bermacam kemampuan sepertiUmur membacaUmur kemampuan mentalUmur berhitung

Page 88: Bab 05B Nilai Acuan Norma

-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 5

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

d. Penentuan Tara Umur

Anak diuji dengan perangkat ujian, misalnya, dengan ujian perbendaharaan kata Stanford-Binet, dan dari sekor ujian, ditentukan tara umur anak

• Contoh 27Si Anu berumur 14 tahun. Pada ujian perbendaharaan kata Stanford-Binet, ia memperoleh sekor 25.Tara umur perbendaharaan kata si Anu adalah 10 tahun

• Contoh 28Susi berumur 6 tahun. Pada ujian perbendaharaan kata Stanford-Binet, ia memperoleh sekor 22.Tara umur Susi pada perbendaharaan kata adalah __________ tahun

e. Penyusunan Tabel Tara Umur

• Sama seperti pada Tabel Tara Tingkat