b a b iv situasi upaya kesehatan · pdf filetabel 4.1.1. strata dan keaktifan posyandu ......
TRANSCRIPT
27 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
B A B IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN SERTA MASYARAKAT
Kondisi keaktifan posyandu tahun 2016 100 % dari 121 posyandu dimana se-Kecamatan Tebet terdapat 95,87% posyandu
mandiri dan 4,13 % posyandu purnama. Tidak terdapat juga posyandu yang memiliki jumlah balita lebih dari 100 balita.
Tabel 4.1.1. Strata dan Keaktifan Posyandu
PUSKESMAS
STRATA POSYANDU POSYANDU AKTIF
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
JUMLAH %
TEBET TIMUR 0 0,00 0 0,00 1 8,33 11 91,67 12 12 100,00
TEBET BARAT 0 0,00 0 0,00 3 23,08 10 76,92 13 13 100,00
BUKIT DURI 0 0,00 0 0,00 0 0,00 21 100,00 21 21 100,00
KEBON BARU 0 0,00 0 0,00 1 5,00 19 95,00 20 20 100,00
MENTENG DALAM 0 0,00 0 0,00 0 0,00 21 100,00 21 21 100,00
MANGGARAI SELATAN
0 0,00 0 0,00 0 0,00 20 100,00 20 20 100,00
MANGGARAI 0 0,00 0 0,00 0 0,00 14 100,00 14 14 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0,00 0 0,00 5 4,13 116 95,87 121 121 100,00
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
0
28 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
Untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu) sudah tersedia di masing-masing kelurahan
minimal 1. Jumlah total posbindu sebesar 12 posbindu dan terbanyak pada
Kelurahan Tebet Timur yakni 4 posbindu.
Tabel 4.1.2. UKBM
PUSKESMAS
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
POSKESDES POLINDES POSBINDU
TEBET TIMUR - 0 4
TEBET BARAT - 0 1
BUKIT DURI - 0 1
KEBON BARU - 0 3
MENTENG DALAM
- 0 1
MANGGARAI SELATAN
- 0 1
MANGGARAI - 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA)
0 0 12
29 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
4.2. KESEHATAN LINGKUNGAN
Berdasarkan tabel data capaian program kesehatan lingkungan
ditemukan beberapa masalah terkait indikator capaian kinerja program
kesehatan lingkungan. Berdasarkan metode identifikasi masalah diperoleh
masalah cakupan tempat pengolahan makanan yang menerapkan higiene
sanitasi yang baik masih rendah.
No Kegiatan Capaian Indikator Deviasi / Besaran Masalah
Peringkat Masalah
1 Rumah Sehat 40,39 85 -44,61 III
2 Tempat-Tempat Umum 40 85 -45,00 II
3 Tempat Pengolahan Makanan Laik Sehat
30,27 85 -54,73 I
Setelah melakukan identifikasi masalah dilakukan pencarian akar
penyebab masalah. Metode Root Cause Analysis (RCA) yang digunakan
adalah metode fishbone. Berdasarkan metode tersebut ditemukan
setidaknya 5 penyebab masalah yang berperan terhadap rendahnya
cakupan.
30 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
Dari akar penyebab masalah tersebut dilakukan penyusunan alternatif penyelesaian masalah melalui brainstorming
dengan para petugas porgram, kemudian alternatif penyelesaian masalah inilah yang menjadi bagian kegiatan program
Kesehatan Lingkungan.
Rendahnya
Cakupan
Tempat
Pengolahan
Makanan Laik
Sehat
Manusia Metode
Alat & Bahan Biaya Lingkungan
Belum tersedia
anggaran
sanitarian kit
Kurangnya
kompetensi
petugas dalam
melakukan
pemeriksaan
Kesiapan Tempat
Pengolahan
Makanan untuk
dilakukan
pemeriksaan
Pemeriksaan
dilakukan sendiri
tanpa disertai surat
tugas
Peralatan
pemeriksaan
jumlahnya
terbatas
31 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
No Rencana Kerja Tahun 2017
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Sosialisasi Higiene sanitasi Pangan
2
Pembinaan dan Pengawasan TPM terjadwal secara rutin dan dibentuk Tim disertai surat tugas
3 Mencetak Buku Pemeriksaan Higine dan sanitasi TPM
4 Pengadaan aLat environmental Meter
5
Memberikan informasi jadwal kunjungan ke TPM dituju melalui surat pemberitahuan
Penyebab Masalah Altenatif Pemecahan Masalah Kurangnya kompetensi petugas dalam melakukan pemeriksaan
Sosialisasi Higiene sanitasi Pangan
Pemeriksaan dilakukan sendiri tanpa disertai surat tugas
Pembinaan dan Pengawasan TPM terjadwal secara rutin dan dibentuk Tim disertai surat tugas
Peralatan pemeriksaan jumlahnya terbatas
Mencetak Buku Pemeriksaan Higine dan sanitasi TPM
Belum tersedia anggaran sanitarian kit
Pengadaan aLat environmental Meter
Kesiapan Tempat Pengolahan Makanan untuk dilakukan pemeriksaan
Memberikan informasi jadwal kunjungan ke TPM dituju melalui surat pemberitahuan
32 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
4.3. KESEHATAN KELUARGA
Identifikasi masalah dalam kesehatan keluarga untuk kesehatan ibu
termasuk kontrasepsi dilakukan dengan membandingkan antara cakupan dan
indikator kinerja. Berdasarkan identifikasi masalah, angka kematian ibu yang
cukup tinggi menjadi masalah utama kesehatan keluarga tahun 2016.
No Program Capaian Indikator Konversi Sesuai Indikator
Deviasi / Besaran Masalah
Peringkat Masalah
1 Angka Kematian Ibu
3 0 300 200 I
2 K1 100,2 100 100,20 0,20 VII
3 K4 95,4 98 97,35 -2,65 V
4 Persalinan Ditolong Oleh Nakes
95,9 99 96,87 -3,13 IV
5 Penanganan Komplikasi Kebidanan
67 89 75,28 -24,72 II
6
Cakupan Bufas Mendapatkan Pelayanan Kesehatan
95,8 99 96,77 -3,23 III
7 Cakupan KB aktif 76,7 76,9 99,74 -0,26 VI
Tingginya angka kematian ibu menjadi prioritas masalah yang
kemudian dibuat RCA dengan metode fishbone. Akar penyebab masalah
kemudian disusun alternatif pemecahan masalah melalui brainstorming yang
selanjutnya dibuat rencana kerja program kesehatan keluarga.
33 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
Bidan KPLDH belum
semua wilayah yang
ada
Belum ada petugas
puskesmas yang
bersertifikat PONED Angka
Kematian Ibu
yang Tinggi
Manusia Metode
Alat & Bahan Biaya Lingkungan
Puskesmas tidak memiliki
RB yang dikelola sendiri /
kerja sama RB swasta
Tidak tersedianya
anggaran kunjungan
rumah Bumil Risti
Pelaksanaan RW Siaga
dan Kelurahan Seiaga
belum optimal
Pemahaman masyarakat
tentang hamil resiko tinggi
masih rendah
Sistem rujukan yang
belum berjalan efektif-
efisien
Nomenklatur anggaran
operasional Kunjungan Rumah
untuk petugas tidak ada
Penanganan
komplikasi
persalinan masih
tidak sesuai
standar
Tidak tersedianya
RB PONED
Kunjungan rumah
bumil risti belum
optimal
Kelas ibu hamil
belum optimal
Pembinaan
fasyankes swasta
dan BPM belum
berjalan
Posyandu balita dan Bumil
belum optimal
34 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
Penyebab Masalah Altenatif Pemecahan Masalah Pemahaman masyarakat tentang hamil resiko tinggi masih rendah
Pembinaan pelayanan kesehatan ibu
Belum ada petugas puskesmas yang bersertifikat PONED
Pelatihan PONED untuk petugas
Bidan KPLDH belum semua wilayah yang ada
Penerimaan pegawai baru untuk formasi bidan KPLDH
Puskesmas tidak memiliki RB yang dikelola sendiri / kerja sama RB swasta
Pembangunan RB menunggu anggaran dari Dinas Kesehatan tahun 2017.
Tidak tersedianya RB PONED
Posyandu balita dan Bumil belum optimal Melakukan monitoring kegiatan Posyandu kerja sama dengan Program Gizi
Pelaksanaan RW Siaga dan Kelurahan Siaga belum optimal
Kerjasama dengan porgram promosi kesehatan dalam pelaksanaan RW Siaga
Kelas ibu hamil belum optimal Pelaksanaan kelas ibu hamil lebih optimal
Pembinaan fasyankes swasta dan BPM belum berjalan
Melakukan pembinaan pada fasyankes swasta dan BPM
Kunjungan rumah bumil risti belum optimal Kunjungan rumah dilakukan dengan berkoordinasi lintas program dan lintas sektor
Penanganan komplikasi persalinan masih tidak sesuai standar
Melakukan audit medik pada kasus kematian ibu
Nomenklatur anggaran operasional Kunjungan Rumah untuk petugas tidak ada
Kunjungan rumah dilakukan dengan berkoordinasi lintas program dan lintas sektor
Sistem rujukan yang belum berjalan efektif-efisien
Melakukan MOU dengan fasyankes tingkat I dan tingkat II terkait sistem rujukan ibu hamil
35 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
No Rencana Kerja Tahun2017
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Pembinaan pelayanan kesehatan ibu
2 Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
3 Penyuluhan Kespro Calon pengantin
4 Pembangunan RB menunggu anggaran dari Dinas Kesehatan tahun 2017.
5 Melakukan audit medik pada kasus kematian ibu
6 Kunjungan rumah dilakukan dengan berkoordinasi lintas program dan lintas sektor
7 Pelatihan PONED untuk petugas
8 Penerimaan pegawai baru untuk formasi bidan KPLDH
9 Melakukan monitoring kegiatan Posyandu kerja sama dengan Program Gizi
10 Melakukan MOU dengan fasyankes tingkat I dan tingkat II terkait sistem rujukan ibu hamil
36 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
a. KESEHATAN IBU dan BERSALIN
Cakupan pelayanan kesehatan ibu tahun 2016 untuk kunjungan K4
yakni 95,4 % masih dibawah Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
Kesehatan tahun 2016 yakni sebesar 98 %. Terjadi selisih yang cukup besar
antara K1 dan K4 yakni 107,2 % dan 95,4 % yang berarti adanya ibu hamil
yang memeriksakan kehamilannya kepada tenaga kesehatan yang tidak
sesuai standar Antenatal Care (ANC) yakni sebanyak 4 kali dengan 1 kali
pada masing-masing trimester 1 dan 2 serta 2 kali pada trimester 3
kehamilan.
Sementara itu cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan sebesar 95,9 % juga masih lebih rendah dari target SPM 2016
sebesar 98 %. Masalah lain juga muncul pada ibu nifas yang mendapatkan
pelayanan kesehatan serta diberikan vitamin A yang cakupannya lebih
rendah dari cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yakni
sebesar 95,8 % dan 77,1 %.
37 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
Tabel 4.3.1. Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Nifas
PUSKESMAS
IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS
JUMLAH K1 K4 JUMLAH
PERSALINAN DITOLONG NAKES
MENDAPAT YANKES NIFAS
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH % JUMLAH %
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
TEBET TIMUR 391 214 54,7 183 46,8 371 135 36,4 135 36,4 135 36,4
TEBET BARAT 431 419 97,2 391 90,7 411 381 92,7 380 92,5 381 92,7
BUKIT DURI 587 745 126,9 659 112,3 568 651 114,6 651 114,6 635 111,8
KEBON BARU 632 636 100,6 631 99,8 613 613 100,0 611 99,7 0 0,0
MENTENG DALAM 637 647 101,6 640 100,5 611 607 99,3 607 99,3 553 90,5
MANGGARAI SELATAN 421 412 97,9 406 96,4 399 404 101,3 404 101,3 416 104,3
MANGGARAI 498 530 106,4 521 104,6 478 519 108,6 519 108,6 539 112,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.597 3.603 100,2 3.431 95,4 3.451 3.310 95,9 3.307 95,8 2.659 77,1
Sementara itu, cakupan penangan komplikasi kebidanan tahun 2016 masih sebesar 67 %, berbeda jauh dengan
target SPM 2016 yakni 89 %. Penanganan komplikasi neonatal juga masih rendah yakni sebesar 63 %. Penanganan komplikasi
kebidanan dan komplikasi neonatal yang baik sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan neonatal.
38 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
Tabel 4.3.2. Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal
PUSKESMAS JUMLAH
IBU HAMIL
PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIK
ASI KEBIDAN
AN
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
JUMLAH BAYI PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L P L + P
% L P L + P L P L + P % % %
TEBET TIMUR 391 78
22 28,1 183 188 371 25 27 52 14 56,0 15 55,6 29 55,8
TEBET BARAT 431 86
53 61,5 203 208 411 28 30 58 20 71,4 16 53,3 36 62,1
BUKIT DURI 587 117
90 76,7 281 287 568 40 42 82 27 67,5 28 66,7 55 67,1
KEBON BARU 632 126
64 50,6 303 310 613 43 46 89 22 51,2 20 43,5 42 47,2
MENTENG DALAM 637 127
126 98,9 302 309 611 43 45 88 17 39,5 19 42,2 36 40,9
MANGGARAI SELATAN
421 84
58 68,9 197 202 399 28 29 57 21 75,0 22 75,9 43 75,4
MANGGARAI 498 100
69 69,3 237 241 478 34 35 69 47 138,2 24 68,6 71 102,9
JUMLAH (KAB/KOTA)
3.597 719
482 67,0 1.706
1.745 3.451 241 254 495 168 69,7 144 56,7 312 63,0
39 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
b. Keluarga Berencana (KB)
Secara umum cakupan KB aktif tahun 2016 di wilayah Kecamatan
Tebet sebesar 76,7 %. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan target
RPJMD tahun 2016 yakni sebesar 77,8 %. Cakupan KB aktif paling tinggi
pada Kelurahan Menteng Dalam yakni 104 % dari jumlah Pasangan Usia
Subur (PUS) dan paling rendah pada Kelurahan Manggarai yakni 50,4%
dari PUS. Sedangkan cakupan KB baru paling tinggi pada Kelurahan Tebet
Timur yakni 9 % dari PUS dan yang paling rendah pada Kelurahan Kebon
Baru yakni 3,6 % dari PUS.
40 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
Tabel 4.3.3. Cakupan KB Baru dan KB Aktif
PUSKESMAS JUMLAH
PUS
PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF
JUMLAH % JUMLAH %
TEBET TIMUR 3.243 293 9,0 2.929 90,3
TEBET BARAT 4.175 291 7,0 3.146 75,4
BUKIT DURI 6.164 310 5,0 5.947 96,5
KEBON BARU 6.851 246 3,6 4.614 67,3
MENTENG DALAM
5.092 357 7,0 5.297 104,0
MANGGARAI SELATAN
3.904 196 5,0 2.497 64,0
MANGGARAI 7.036 560 8,0 3.547 50,4
JUMLAH (KAB/KOTA)
36.465 2.253 6,2 27.977 76,7
Sedangkan berdasarkan metode kontrasepsi yang digunakan,
perbandingan cakupan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
(MKJP) paling tinggi pada Kelurahan Manggarai yakni sebesar 17 % dan
paling rendah pada Kelurahan Menteng Dalam yakni sebesar 8,2 % dari
total penggunaan metode kontrasepsi. Sebagaimana diketahui bahwa
MKJP merupakan metode kontrasepsi yang lebih baik dengan masa
perlindungan dari kehamilan lebih lama dan efek samping lebih minimal.
41 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
c. KESEHATAN ANAK
Cakupan kunjungan neonatal pertama kali (KN 1) tahun 2016 sebesar 104,3 % sudah melampaui target SPM 2016
sebesar 100 %. Demikian juga, cakupan kunjungan bayi sebesar 113,7 % melebihi target SPM 2016 yakni 100 %.
Tabel 4.3.4. Kunjungan KN 1 dan KN Lengkap
PUSKESMAS JUMLAH BAYI
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
L P L + P L P L + P
L+P P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
TEBET TIMUR 183 188 371 66 36,1 69 36,7 135 36,4 142 77,6 148 78,7 290 78,2
TEBET BARAT 203 208 411 186 91,6 195 93,8 381 92,7 177 87,2 191 91,8 368 89,5
BUKIT DURI 281 287 568 331 117,8 309 107,7 640 112,7 320 113,9 305 106,3 625 110,0
KEBON BARU 303 310 613 603 199,0 290 93,5 893 145,7 601 198,3 301 97,1 902 147,1
MENTENG DALAM
302 309 611 319 105,6 331 107,1 650 106,4 299 99,0 309 100,0 608 99,5
MANGGARAI SELATAN
197 202 399 179 90,9 182 90,1 361 90,5 175 88,8 179 88,6 354 88,7
MANGGARAI 237 241 478 269 113,5 270 112,0 539 112,8 269 113,5 270 112,0 539 112,8
JUMLAH (KAB/KOTA)
1.706 1.745 3.451 1.953 114,5 1.646 94,3 3.599 104,3 1.983 116,2 1.703 97,6 3.686 106,8
42 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
Tabel 4.3.5. Pelayanan Kesehatan Bayi
PUSKESMAS JUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
L P L + P
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
TEBET TIMUR 183 188 371 270 147,5 146 77,7 416 112,1
TEBET BARAT 203 208 411 129 63,5 134 64,4 263 64,0
BUKIT DURI 281 287 568 640 227,8 309 107,7 949 167,1
KEBON BARU 303 310 613 598 197,4 294 94,8 892 145,5
MENTENG DALAM 302 309 611 248 82,1 257 83,2 505 82,7
MANGGARAI SELATAN 197 202 399 175 88,8 179 88,6 354 88,7
MANGGARAI 237 241 478 269 113,5 276 114,5 545 114,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.706 1.745 3.451 2.329 136,5 1.595 91 3.924 113,7
43 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
d. IMUNISASI
Cakupan kelurahan UCI (Universal Coverage Immunization) tahun
2016 yakni 100 % sudah sesuai dengan target SPM 2016 yakni 100 %.
Namun demikian, masih terdapat beberapa kelurahan dengan cakupan
imunisasi tertentu yang masih rendah. Seperti pada Kelurahan Tebet
Timur untuk cakupan imunisasi hepatitis B < 7 hari 94,98 % dan Kelurahan
Tebet Barat untuk imunisasi DPT-HB-Hib 3 sebear 81,09 %. Keduanya
masih di bawah rata-rata yakni 95 %.
Tabel 4.3.6. Cakupan UCI
PUSKESMAS JUMLAH
DESA/KELURAHAN DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI
TEBET TIMUR 1 1 100,0
TEBET BARAT 1 1 100,0
BUKIT DURI 1 1 100,0
KEBON BARU 1 1 100,0
MENTENG DALAM 1 1 100,0
MANGGARAI SELATAN 1 1 100,0
MANGGARAI 1 1 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 7 100,0
44 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
45 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
4.4. GIZI MASYARAKAT
Cakupan penanganan gizi buruk tahun 2016 sebesar 100 % sudah
sesuai dengan target SPM 2016 yakni 100 %. Namun demikian, angka gizi
buruk masih cukup tinggi dimana terdapat 48 kasus gizi buruk dalam satu
tahun. Angka tertinggi pada Kelurahan Manggarai Selatan sebanyak 12 kasus
dan terendah pada Kelurahan Tebet Timur dan Tebet Barat dengan masing-
masing 3 kasus.
Tabel 4.3.7. Jumlah Kasus Gizi Buruk Mendapatkan Perawatan
Selain masalah gizi buruk, cakupan penimbangan balita dibandingkan
dengan jumlah balita (D/S) juga masih di bawah 80 %. Data se-Kecamatan
Tebet untuk cakupan D/S hanya 71,7 % yang artinya masih terdapat sekitar
18,3 % balita yang tidak melakukan penimbangan berat badan secara rutin di
posyandu setiap bulan. Cakupan D/S paling tinggi pada Kelurahan Bukit Duri
yakni 88,8 % dan paling rendah pada Kelurahan Tebet Timur yakni 45,3 %.
PUSKESMAS
KASUS BALITA GIZI BURUK
JUMLAH DITEMUKAN
MENDAPAT PERAWATAN
L P L + P
L P L+P ∑ % ∑ % ∑ %
TEBET TIMUR 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0
TEBET BARAT 1 2 3 1 100,0 2 100,0 3 100,0
BUKIT DURI 3 3 6 3 100,0 3 100,0 6 100,0
KEBON BARU 5 4 9 5 100,0 4 100,0 9 100,0
MENTENG DALAM
4 2 6 4 100,0 2 100,0 6 100,0
MANGGARAI SELATAN
2
10 12 2 100,0
10
100,0
12 100,0
MANGGARAI 4 5 9 4 100,0 5 100,0 9 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA)
21 27 48 21 100,0 27 100,0 48 100,0
46 | P r o f i l T a h u n a n
P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6
Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan juga masih
rendah. Cakupan se-Kecamatan Tebet hanya 40,1 %. Kelurahan dengan
cakupan ASI eksklusif terendah pada kelurahan Tebet Barat yakni 19,1 % dan
tertinggi pada Kelurahan Kebon Baru yakni 73 %.