audit operasional atas fungsi sumber daya manusia
TRANSCRIPT
AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER
DAYA MANUSIA Studi Kasus di Perseroan Terbatas Aneka Usaha Kabupaten Klaten
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Mei Liana Bunga Prasetyawati
NIM: 172114185
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER
DAYA MANUSIA Studi Kasus di Perseroan Terbatas Aneka Usaha Kabupaten Klaten
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Mei Liana Bunga Prasetyawati
NIM: 172114185
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan
ucapan syukur.”
Filipi 4: 6
“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.”
Amsal 23:18
“If God brings you to it, He will bring you through it.”
Kupersembahkan kepada:
Allah Bapa, Tuhan Yesus, dan Roh Kudus yang selalu memberkatiku,
Papa yang senantiasa mendoakan,
Alm. Mama yang menjadi penyemangat,
Kedua Kakakku yang selalu ada,
Kekasih hati dan teman-teman yang selalu mendukung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA
(Studi Kasus di Perseroan Terbatas Aneka Usaha Kabupaten Klaten)
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 13 April 2021 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya
akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 30 April 2021
Yang membuat pernyataan,
Mei Liana Bunga Prasetyawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama : Mei Liana Bunga Prasetyawati
NIM : 172114185
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA
(Studi Kasus di Perseroan Terbatas Aneka Usaha Kabupaten Klaten)
Beserta perangkat yang diberikan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalty kepada
saya selama tetap tercantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.
Yogyakarta, 30 April 2021
Yang menyatakan
Mei Liana Bunga Prasetyawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah Bapa di Surga yang senantiasa
melimpahi saya dengan berkat kasih karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan berbagai bentuk
bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Johanes Eka Priyatama, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma.
2. Tiberius Handono Eko Prabowo, Ph.D., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Dr. Firma Sulistyowati, M.Si., Ak., QIA., CA., selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Ak., QIA., CA., selaku Dosen
Pembimbing yang telah dengan sabar membantu serta membimbing
dalam penulisan skripsi.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
mencurahkan ilmu dan pengalamannya selama proses perkuliahan.
6. Drs. Jaka Sawaldi, MM selaku Komisaris yang dengan terbuka
memperbolehkan penulis dalam melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
7. H. Sukardi, SE., M.Si dan Sri Sadono Novianto, SE selaku Direktur
Utama dan Kepala Urusan Umum yang dengan rela membantu penulis
dan memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
8. Papa Irianta Herry P dan Alm. Mama Menik yang senantiasa menjadi
penyemangat penulis dalam mengerjakan skripsi.
9. Mbak Christine, Mbak Ayu, Mas Rio selaku kakak penulis yang selalu
memacu penulis untuk semangat mengerjakan skripsi.
10. Jacobus Dave Klau yang senantiasa memberikan semangat kepada
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi.
11. Kak April, Nanda Al, Bernad Jenap, Theresia Eka, Risma Febri, Fenda
Tania, Nikodemus dan seluruh teman-teman kuliah yang memberikan
dorongan semangat.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis menyadari masih terdapat berbagai kekurangan dalam
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 30 April 2021
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .....................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS.........................v
HALAMAN PUBLIKASI .............................................................................vi
KATA PENGANTAR....................................................................................vii
DAFTAR ISI..................................................................................................ix
DAFTAR TABEL..................................................................................... ...xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. .xiv
ABSTRAK................................................................................................... .xv
ABSTRACT ................................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................1 B. Rumusan Masalah ...............................................................6 C. Tujuan Penelitian .................................................................6 D. Manfaat Penelitian ...............................................................6
E. Sistematika Penulisan ..........................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................10
A. Pengauditan .........................................................................10 1. Definisi Pengauditan ......................................................10
2. Jenis-Jenis Pengauditan ..................................................11 3. Program Audit................................................................12
B. Audit Operasional ................................................................13 1. Definisi Audit Operasional .............................................13
2. Tujuan Audit Operasional ...............................................13 3. Jenis-Jenis Audit Operasional .........................................14 4. Ruang Lingkup Audit Operasional ..................................15 5. Sasaran Audit Operasional ..............................................15
6. Tahap-Tahap Audit Operasional .....................................16 C. Manajemen Sumber Daya Manusia ......................................18
1. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia ....................18 2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia......................19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
3. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia .......................20 4. Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia ..................21
D. Audit Sumber Daya Manusia ...............................................26 1. Definisi Audit Sumber Daya Manusia .............................26
2. Tujuan Audit Sumber Daya Manusia ..............................26 3. Manfaat Audit Sumber Daya Manusia.............................27 4. Pendekatan Audit Sumber Daya Manusia........................28
E. Badan Usaha Milik Daerah ..................................................28
F. Penelitian Terdahulu ............................................................33 G. Kerangka Berpikir Penelitian................................................35
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................37
A. Jenis Penelitian ....................................................................37
B. Subjek Penelitian .................................................................38 C. Objek Penelitian...................................................................38 D. Waktu dan Tempat Penelitian ...............................................38 E. Teknik Pengumpulan Data...................................................38
F. Instrumen Penelitian ............................................................40 G. Teknik Analisis Data ...........................................................41
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .......................................48
A. Profil Perusahaan ................................................................48
B. Sejarah Perusahaan .............................................................48 C. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan .......................................53 D. Struktur Organisasi Perusahaan ...........................................54 E. Job Description Sumber Daya Manusia ................................55
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.....................................61
A. Survei Pendahuluan .............................................................61 B. Penelahaan dan Pengujian Atas Sistem Pengendalian
Manajemen..........................................................................68
C. Pengujian Terinci.............................................................. .. 72 D. Pengembangan Laporan .................................................... 131
BAB VI PENUTUP ................................................................................. 146
A. Kesimpulan....................................................................... 146
B. Saran ............................................................................... 146
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 148
LAMPIRAN ............................................................................................... 152
Lampiran 1 – Daftar Pertanyaan Wawancara...................................... 153
Lampiran 2 – Checklist Internal Control Questionnare ...................... 162
Lampiran 3 – Checklist Fungsi Perencanaan Sumber Daya Manusia .... 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Lampiran 4 – Checklist Fungsi Rekrutmen Sumber Daya Manusia ...... 165
Lampiran 5 – Checklist Fungsi Seleksi dan Penempatan Sumber Daya Manusia......................................................................... 166
Lampiran 6 – Checklist Fungsi Pelatihan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia ............................................................... 167
Lampiran 7 – Checklist Fungsi Perencanaan dan Pengembangan Karir Sumber Daya Manusia ................................................... 168
Lampiran 8 – Checklist Fungsi Penilaian Kinerja Sumber Daya
Manusia......................................................................... 169
Lampiran 9 – Checklist Fungsi Pemberian Kompensasi dan Balas Jasa Sumber Daya Manusia ................................................... 170
Lampiran 10 – Checklist Fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Sumber Daya Manusia ................................................... 171
Lampiran 11 – Checklist Fungsi Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia......................................................................... 173
Lampiran 12 – Checklist Fungsi Pengurangan Sumber Daya Manusia . 174
Lampiran 13 – Surat Keterangan Ijin Penelitian .................................. 175
Lampiran 14 – Unsur Penilaian yang Dipergunakan Dalam Membuat Penilaian Pegawai ....................................................... 176
Lampiran 15 – Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Karyawan ...... 179
Lampiran 16 – Daftar Pertanyaan Wawancara Calon Karyawan.......... 183
Lampiran 17 – Laporan Persiapan dan Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan “Service Excellent” ........................................................ 184
Lampiran 18 – Slip Gaji Karyawan .................................................... 195
Lampiran 19 – Daftar Absen Karyawan ............................................. 196
Lampiran 20– Standard Operating Procedure Fungsi Sumber Daya Manusia PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten Tertulis ..... 197
Lampiran 21 – Bentuk Dokumentasi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Secara Tertulis ............................................................... 201
Lampiran 22 – Jadwal Pelatihan ......................................................... 202
Lampiran 23 – Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 88 – 93 ..................................... 203
Lampiran 24 – Pelatihan P3K ............................................................ 206
Lampiran 25 – UU No. 24 Tahun 2011 Tentang BPJS ........................ 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Lampiran 26 – Surat Edaran Nomor Hk.02.01 /Men Kesilil T2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Coronavirus Disease (Covid-19) Di Tempat Kerja ........................................ 210
Lampiran 27 – Desain Tempat Kerja .................................................. 214
Lampiran 28 – Penilaian Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia ........ 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Format Checklist Internal Control Questionnare………………..43
Tabel 2 Format Checklist Program Audit……………………………….. ..44
Tabel 3 Checklist Internal Control Questionnare ………………………. 68
Tabel 4 Checklist Perencanaan Sumber Daya Manusia……………….…. 72
Tabel 5 Checklist Rekrutmen Sumber Daya Manusia…….……………... .76
Tabel 6 Checklist Seleksi dan Penempatan Sumber Daya Manusia….…...79
Tabel 7 Checklist Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia…………………………………………………….…… .83
Tabel 8 Checklist Perencaaan dan Pengembangan Karir Sumber
Daya Manusia………………………………………………...…. 86
Tabel 9 Checklist Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia…….…....…..88
Tabel 10 Checklist Kompensasi dan Balas Jasa Sumber Daya
Manusia………………………………………………………....91
Tabel 11 Checklist Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber
Daya Manusia………………………………………………….. 94
Tabel 12 Checklist Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia…………..… 100
Tabel 13 Checklist Pengurangan Sumber Daya Manusia……………..…. 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Struktur Organisasi PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten……….54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA
(Studi Kasus di Perseroan Terbatas Aneka Usaha Kabupaten Klaten)
Mei Liana Bunga Prasetyawati
NIM: 172114185
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa hasil pengauditan operasional pada fungsi sumber daya manusia PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten. Berdasarkan penilaian tersebut, peneliti memberikan rekomendasi perbaikan
kepada Kepala Urusan Umum perusahaan.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, checklist, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan berdasarkan tahapan pelaksanaan audit operasional, berupa survei
pendahuluan, penelahaan dan pengujian atas sistem pengendalian manajemen, pengujian terinci, dan pengembangan laporan.
Hasil audit setelah dilakukan penilaian menunjukkan bahwa secara keseluruhan fungsi sumber daya manusia sudah dilakukan dengan baik, namun
terdapat beberapa rekomendasi perbaikan, yaitu perusahaan sebaiknya memiliki standard operating procedure secara tertulis mengenai seluruh fungsi sumber daya manusia, merencanakan dan melaksanakan pelatihan alternatif di kala pandemi dan dilakukan secara rutin, menjelaskan mengenai setiap indikator penilaian kinerja, memberikan kompensasi sesuai dengan UMR, memberikan kompensasi melalui
Bank, memberikan pelatihan mengenai P3K, menerapkan desain tempat kerja yang nyaman dan aman, mewajibkan sumber daya manusia untuk menerapkan protokol kesehatan, melaksanakan penilaian kepuasan kerja sumber daya manusia secara tertulis dan periodik.
Kata kunci: Audit Operasional, Sumber Daya Manusia, Badan Usaha Milik Daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
OPERATIONAL AUDIT OF HUMAN RESOURCES FUNCTION
(A Case Study at Perseroan Terbatas Aneka Usaha Kabupaten Klaten)
Mei Liana Bunga Prasetyawati
NIM: 172114185
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
This study aims to determine what the results of operational auditing on the PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten's human resource function. Based on this assessment, the researcher provides recommendations for improvements to the
head of general affairs of the company.
Data collection was obtained by using observation, interviews, checklists, and documentation. The data analysis technique used is qualitative descriptive based on the stages of implementing an operational audit, in the form of a
preliminary survey, review and testing of the management control system, detailed testing, and report development.
The results of the audit after the assessment show that the overall human resource function due to the adaptation on this pandemic has been performed well,
however, there are several recommendations for improvement for company, such as having the standard operating procedure (SOP) in writing and detail regarding all human resource functions, conducting training that the company does periodically even though it is only simple, planning and carry out alternative training during a pandemic, explaining each performance appraisal indicator,
following Government Regulations by providing compensation in accordance with the UMR, providing compensation through the Bank, providing training on first aid and work hazard prevention, implementing a minimalist workplace design by paying attention to the distance between human resources, requiring every human
resource who enters the workspace to implement health protocols, carrying out human resource job satisfaction assessments with definite indicators and in writing and carried out periodically.
Keywords: Operational Audit, Human Resources, Regional Owned Enterprises
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada akhir tahun 2019, muncul penyakit menular yang ditetapkan
sebagai pandemi, yaitu Covid-19. Covid-19 adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh jenis coronavirus yang menyebabkan infeksi saluran
pernapasan manusia. Infeksi dimulai dari gejala batuk pilek hingga yang
lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MARS) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS) (Wijonarko, 2020).
Covid-19 merupakan krisis kesehatan yang telah menjelma menjadi
tragedi kemanusiaan pada abad 21. Selain faktor kesehatan yang terdampak,
ketenagakerjaan pun ikut terkena imbasnya (Wijonarko, 2020). Covid-19
telah mengubah secara mendasar kemampuan orang untuk bekerja secara
normal. Situasi saat ini menuntut dunia usaha untuk mampu beradaptasi
dengan mengutamakan kesehatan sumber daya manusia yang dimiliki untuk
menunjang keberlangsungan usaha perusahaan. Manajemen perusahaan
mengubah tatanan kegiatan operasional dengan senantiasa mengedepankan
protokol kesehatan serta melindungi, menjaga dan menciptakan nilai
sumber daya manusia. Pandemi Covid-19 menjadi momen dan stimulus
penting untuk melindungi sumber daya manusia di saat krisis (Adi, 2020).
Perusahaan diharapkan dapat menghadapi dampak dari adanya
pandemi ini. Penetapan kebijakan perusahaan yang disesuaikan dengan
keadaan merupakan salah satu bentuk adaptasi atas keadaan saat ini. Banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
perusahaan yang menerapkan kebijakan work from home, namun tak sedikit
pula yang masih menerapkan kebijakan work from office. Kebijakan ini
menjadi salah satu bentuk adaptasi sekaligus pencegahan risiko yang
semakin besar atas adanya pandemi ini agar perusahaan tetap terus hidup.
Sebuah perusahaan dapat hidup di kala pandemi dapat dipengaruhi
karena ada berbagai faktor pendukung. Salah satu faktor pendukung yaitu
sumber daya manusia yang menyongkong setiap kegiatan perusahaan.
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang paling
penting memainkan peran utama dalam menjaga keberlanjutan organisasi,
kredibilitas serta penciptaan kepercayaan publik (Kalangi, 2015).
Sumber daya manusia merupakan jembatan bagi perusahaan untuk
meraih tujuan perusahaan dan mendukung kehidupan perusahaan yang
stabil. Kontributor utama terhadap pencapaian visi, misi, dan sumber
keunggulan bersaing yaitu sumber daya manusia (Sukrispiyanto, 2019).
Sebagai sumber yang menggerakkan dan mengarahkan organisasi serta
mempertahankan dan mengembangkan organisasi maka sumber daya
manusia merupakan aset yang paling penting dalam suatu organisasi baik
organisasi dalam skala besar maupun kecil (Susiawan, 2015). Agar
perusahaan dapat hidup dalam lingkungan yang tidak terduga dan
kompetitif, maka perlu bagi perusahaan untuk memiliki sumber daya
manusia yang kompeten karena pada dasarnya peran sumber daya manusia
dalam perusahaan memiliki arti yang sama pentingnya dengan kegiatan dari
perusahaan. Untuk memiliki sumber daya manusia yang kompeten,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
perusahaan harus berhasil dalam menghadapi tantangan pengelolaan
sumber daya manusia berbasis kompetensi. Maka dari itu, diperlukan
pemberdayaan yang dilakukan secara berkelanjutan atas sumber daya
manusia dalam perusahaan demi meningkatkan kinerja perusahaan secara
menyeluruh.
Pada masa pandemi, penting bagi perusahaan untuk memberikan
perhatian besar pada sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan banyaknya
permasalahan yang dapat terjadi pada fungsi sumber daya manusia.
Menurut penelitian terdahulu, fungsi sumber daya manusia memang sering
menghadapi berbagai permasalahan. Hal tersebut terbukti dengan adanya
penelitian berjudul Audit Manajemen untuk Menilai Efektivitas Fungsi
Sumber Daya Manusia pada PT. Bank Sulutgo (Fransiska, 2019) yang
menyatakan bahwa aktivitas rekrutmen sekaligus penilaian kepuasan kerja
karyawan tidak berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu, penelitian
yang berjudul Audit Manajemen atas Fungsi Sumber Daya Manusia PT.
Metalindo Wahana Putra (Sigalingging, 2017) mengungkapkan bahwa pada
perusahaan terdapat beberapa permasalahan dalam fungsi sumber daya
manusia, yaitu perencanaan sumber daya manusia tidak terdokumentasi
dengan baik, belum adanya program pelatihan dan pengembangan
karyawan, belum adanya standar yang mengatur mengenai perencanaan dan
pengembangan karir, dan belum adanya penilaian kinerja serta perlindungan
kesehatan oleh karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Perusahaan Badan Usaha Milik Daerah pun memiliki kewajiban
untuk memperhatikan sumber daya manusia. Dengan diperhatikannya
kualitas sumber daya manusia, maka dapat mengurangi resiko permasalahan
pada perusahaan, meningkatkan kualitas dari perusahaan, meningkatkan
citra daerah, sekaligus memungkinkan perusahaan memberikan sumbangan
ke kas daerah sesuai atau bahkan lebih dari yang diperkirakan.
Banyak perusahaan yang menjadi bagian dari Badan Usaha Milik
Daerah memiliki sumber daya manusia dengan performa yang baik dalam
menjalankan seluruh aktivitasnya. Dengan performa yang baik, perusahaan
dapat mencapai tujuan dan menghasilkan banyak prestasi. Hal tersebut
terbukti dengan diraihnya piagam penghargaan sebagai Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) terbaik ke IV tingkat nasional dari The Asian Post Institute
oleh Bank Klaten (Smscom, 2019).
Berdasarkan dari pencapaian prestasi yang diraih oleh perusahaan
daerah, ternyata terdapat banyak perusahaan Badan Usaha Milik Daerah
yang masih memiliki kualitas sumber daya manusia yang rendah (Sukmana,
2014). Salah satu Badan Usaha Milik Daerah yang perlu untuk
memperhatikan sumber daya manusia, yaitu Perseroan Terbatas Aneka
Usaha Kabupaten Klaten. PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten merupakan
perusahaan yang memiliki berbagai bidang unit usaha, seperti percetakan,
alat tulis kantor (ATK), apotek, grosir kertas dan foto copy. Sebagai
perusahaan daerah yang bergerak di bagian jasa dan dagang, PT. Aneka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Usaha Kabupaten Klaten harus memaksimalkan kapasitas dari sumber daya
manusia untuk menyediakan hingga memproduksi produk dan jasanya.
Pada masa pandemi, sumber daya manusia pada PT. Aneka Usaha
Kabupaten Klaten tetap menerapkan kebijakan work from office. Hal ini
tentunya menjadi sorotan yang menarik. Dengan kebijakan ini, perusahaan
harus mempertimbangkan banyak hal agar risiko permasalahan yang timbul
dapat diminimalisir sebaik mungkin. Permasalahan yang dihadapi oleh PT.
Aneka Usaha Kabupaten Klaten yaitu belum adanya perencanaan yang
matang dan terstruktur, masih menggunakan bantuan rekomendasi dari
pejabat daerah setempat dalam proses rekrutmen dan seleksi, pelatihan yang
diberikan hanya berupa On-The Job Training (OJT), dan perusahaan belum
menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh
pemerintah.
Berdasarkan situasi yang terjadi pada PT. Aneka Usaha Kabupaten
Klaten dan perusahaan-perusahaan yang mengalami permasalahan pada
fungsi sumber daya manusia, maka diperlukanlah sebuah audit atas sumber
daya manusia agar dapat mengetahui pada fungsi mana saja yang memiliki
tingkat kinerja yang rendah dan berpotensi menimbulkan kejadian
menyimpang maupun merugikan perusahaan. Audit operasional menjadi
salah satu audit yang penting untuk dilaksanakan dalam sebuah perusahaan.
Hal tersebut dikarenakan audit operasional diyakini dapat menjadi sarana
perubahan dan sebagai alat untuk memperbaiki perusahaan. Dengan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
audit operasional, diharapkan sistem kerja setiap fungsi sumber daya
manusia dapat berfungsi dengan maksimal pada masa pandemi.
Atas latar belakang masalah di atas, peneliti ingin mengetahui apa
hasil audit operasional atas fungsi sumber daya manusia PT. Aneka Usaha
Kabupaten Klaten. Dengan adanya audit operasional, diharapkan dapat
membantu PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten dalam meningkatkan
kinerja perusahaan melalui evaluasi dan rekomendasi atas fungsi sumber
daya manusia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah apa hasil audit operasional
atas fungsi sumber daya manusia pada PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hasil audit operasional atas fungsi sumber daya manusia pada
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
Penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja fungsi
sumber daya manusia pada PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten dan
dapat menjadi pandangan untuk merumuskan Standard Operating
Procedure (SOP) secara tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menambah daftar referensi kepustakaan
untuk Perpustakaan Universitas Sanata Dharma sekaligus memperluas
pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
3. Pembaca
Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan wawasan
yang terkait dengan audit operasional atas fungsi sumber daya manusia
pada sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Daerah.
4. Penulis
Penelitian ini dapat menjadi implementasi atas pengauditan internal
yang didapat selama perkuliahan dan mampu memberikan gambaran
lebih luas mengenai audit operasional yang sesungguhnya.
E. Sistematika Penelitian
Penulisan dalam proposal skripsi ini terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode
Penelitian, Bab IV Gambaran Umum Perusahaan, Bab V Analisis Data dan
Pembahasan, dan Bab VI Penutup. Berikut merupakan uraian dari masing-
masing bab :
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi mengenai teori sekaligus konsep yang relevan
dengan topik penelitian yang digunakan sebagai panduan
peneliti dalam menyusun skripsi.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi mengenai jenis penelitian, subjek penelitian,
objek penelitian, waktu dan tempat penelitian, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum lokasi
penelitian yang terdiri dari profil, visi, misi, sejarah, dan
struktur organisasi.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini mengenai uraian atas analisis data yang diperoleh
dalam tahap-tahap pelaksanaan penelitian yang terdiri dari
survei pendahuluan, penyusunan rencana audit, pelaksanaan
rencana audit, evaluasi hasil audit, menyusun temuan,
penyebab, dan rekomendasi serta pelaporan hasil audit.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari analisis data yang diperoleh
peneliti selama melakukan penelitian dan saran bagi PT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Aneka Usaha Kabupaten Klaten sekaligus untuk peneliti
selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengauditan
1. Definisi Pengauditan
Menurut Haryono (2014: 10), pengauditan merupakan suatu
proses yang terstruktur untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang
berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-
kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kepatuhan
antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan
mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Pengauditan menurut Agoes (2017: 4) adalah pemeriksaan secara kritis
dan sistematis yang dilakukan pihak independen atas laporan keuangan
yang telah disusun oleh pihak manajemen, beserta catatan-catatatan
pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dimana bertujuan untuk
memberikan opini mengenai kewajaran atas laporan keuangan tersebut.
Dari berbagai pengertian dari beberapa ahli, maka dapat
disimpulkan bahwa pengauditan merupakan proses pemeriksaan secara
sistematis terhadap laporan keuangan, pengawasan internal, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
catatan perusahaan. Audit bertujuan untuk mengevaluasi, memberikan
pendapat mengenai bukti-bukti yang diperoleh, dan memberikan
rekomendasi atas hasil proses audit.
2. Jenis-Jenis Audit
Menurut Haryono (2014: 14), audit pada umumnya digolongka n
menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah
laporan keuangan dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang
telah ditetapkan. Pada umumnya, kriteria yang digunakan adalah
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
2. Audit Kepatuhan
Tujuan audit kepatuhan adalah untuk menentukan apakah pihak
yang diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang
ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Audit kepatuhan untuk suatu
perusahaan dapat berupa penentuan apakah karyawan telah
mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
3. Audit Operasional
Audit operasional adalah pengkajian (review) atas setiap bagian
dari prosedur dan metode yang diterapkan suatu entitas. Hasil akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dari suatu audit operasional biasanya berupa rekomendasi kepada
manajemen untuk perbaikan operasi.
3. Program Audit
Program audit menurut Sawyer (2005: 206) adalah alat yang
menghubungkan survei pendahuluan dengan pekerjaan lapangan.
Sebagai alat penghubung, program audit memiliki manfaat. Manfaat
tersebut, yaitu :
a. Memberikan rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit.
b. Menjadi dasar penugasan auditor.
c. Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan audit
karena memuat waktu audit yang dianggarkan.
d. Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan apa
yang dikerjakan dengan apa yang direncanakan.
e. Membantu melatih staf-staf yang belum berpengalaman dalam
tahap-tahap pelaksanaan audit.
f. Memberi ringkasan catatan pekerjaan yang dilakukan.
g. Membantu auditor pada audit sebelumnya untuk mengenal lebih
dekat jenis-jenis pekerjaan audit yang dilakukan dan waktu yang
dibutuhkan.
h. Mengurangi waktu supervisi langsung yang dibutuhkan.
i. Menjadi titik awal bagi penilai fungsi audit internal untuk
mengevaluasi upaya audit yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
B. Audit Operasional
1. Definisi Audit Operasional
Menurut Agoes (2017: 184), audit operasional merupakan suatu
pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk
kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan
oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut
sudah dilakukan secara baik.
2. Tujuan Audit Operasional
Audit operasional bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan,
program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga
dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan
atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan
tersebut (Bayangkara 2016: 5).
Sedangkan menurut Agoes (2017: 184), audit manajemen bertujuan
untuk :
a. Menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi
dalam perusahaan.
b. Menilai apakah berbagai sumber daya (manusia, mesin, dana, harta
lainnya) yang dimiliki perusahaan telah digunakan secara baik.
c. Menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan (objective)
yang telah ditetapkan oleh top management.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Dapat memberikan rekomendasi kepada top management untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam
penerapan pengendalian intern, sistem pengendalian manajemen,
dan prosedur operasional perusahaan, dalam rangka meningkatkan
kegiatan operasi perusahaan.
3. Jenis-Jenis Audit Operasional
Audit operasional memiliki beberapa kategori. Menurut Agoes
(2017: 185) membagi audit operasional menjadi 3 kategori, yaitu :
a. Audit Fungsional
Audit fungsional berhubungan dengan satu atau lebih fungsi-
fungsi dalam suatu organisasi, misalnya tentang operasi dari fungsi
penggajian dari suatu divisi atau perusahaan secara keseluruhan.
b. Audit Organisasional
Audit ini menekankan pada seberapa baik masing-masing
fungsi dalam organisasi (departemen, cabang atau subsidiary)
berinteraksi. Rencana organisasi dan metode untuk mengoordinasi
kegiatan-kegiatan sangat penting dalam audit organisasional.
c. Penugasan Khusus
Penugasan khusus timbul atas permintaan manajemen,
misalnya untuk memeriksa penyebab tidak berjalannya sistem IT,
menginvestigasi kemungkinan fraud di suatu divisi, dan
memberikan rekomendasi untuk mengurangi biaya produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4. Ruang Lingkup Audit Operasional
Menurut Iskandar (2011: 83), ruang lingkup audit operasional
mencakup seluruh aspek kegiatan operasional perusahaan, seperti
kegiatan keuangan, produksi, pemasaran, teknis, personalia, dan aspek-
aspek lain dari kegiatan operasional perusahaan. Ruang lingkup tersebut
dapat mencakup seluruh kegiatan atau hanya mencakup bagian tertentu
dari suatu kegiatan.
5. Sasaran Audit Operasional
Untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan, maka
diperlukanlah sasaran audit operasional. Menurut Bayangkara (2016: 5),
sasaran dalam audit manajemen yaitu kegiatan, aktivitas, program, dan
bidang-bidang dalam perusahaan yang setelah diidentifikas i
memerlukan perbaikan atau peningkatan.
Sasaran audit manajemen memiliki tiga elemen pokok, yaitu :
a. Kriteria (criteria)
Kriteria yaitu standar (pedoman, norma) bagi setiap individu
atau kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan
aktivitasnya.
b. Penyebab (cause)
Penyebab merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan
oleh setiap individu atau kelompok di dalam perusahaan.
Penyebab dapat bersifat positif, program atau aktivitas berjalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dengan baik, atau sebaliknya bersifat negatif, program atau
aktivitas berjalan dengan kurang baik, di bawah dari standar
yang telah ditetapkan.
c. Akibat (effect)
Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan
kriteria yang berhubungan dengan penyebab tersebut. Akibat
negatif menunjukan program atau aktivitas berjalan dengan
tingkat pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang
ditetapkan. Sementara akibat positif menunjukkan bahwa
program atau aktivitas telah terselenggara secara baik dengan
tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang
ditetapkan.
6. Tahap-Tahap Audit Operasional
Dalam melaksanakan audit operasional audit manajemen terdapat
beberapa tahapan yang harus dilaksanakan secara sistematis. Berikut
tahap-tahap audit manajemen menurut Agoes (2017: 187-189), tahapan
audit manajemen, yaitu :
a. Survei Pendahuluan
Tujuan dari audit pendahuluan adalah untuk mendapatkan
informasi umum dan latar belakang, dalam waktu yang relatif
singkat, mengenai semua aspek dari organisasi, kegiatan, program,
atau sistem yang dipertimbangkan untuk diperiksa, agar dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
diperoleh pengetahuan atau gambaran yang memadai mengenai
objek pemeriksaan.
b. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Pada tahapan kedua ini, auditor melakukan review dan
pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan
tujuan untuk mendapatkan bukti-bukti dengan melakukan
pengetesan terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang berkaitan
dengan sistem pengendalian manajemen dan untuk memastikan
bahwa bukti-bukti yang diperoleh dari perusahaan adalah kompeten
jika audit diperluas ke dalam pengujian terinci.
c. Pengujian Terinci
Pada tahap ini, auditor mengumpulkan bukti yang cukup,
kompeten, material, dan relevan untuk dapat menentukan tindakan-
tindakan apa saja yang dilakukan manajemen dan pegawai
perusahaan yang merupakan penyimpangan-penyimpangan
terhadap kriteria dalam objek audit, dan bagaimana akibat dari
penyimpangan-penyimpangan tersebut dan besar kecilnya penyebab
tersebut yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
d. Pengembangan Laporan
Tahap ini berisikan temuan audit yang dilengkapi dengan
kesimpulan dan saran dan harus ditelaah oleh manajer audit sebelum
didiskusikan dengan auditee. Laporan audit ini sangatlah penting
sebagai hasil akhir dari proses audit internal dan juga sebagai media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
yang akan menjelaskan kegiatan audit internal kepada pihak internal
dan eskternal perusahaan (Moeller 2016: 411). Pelaporan ini
digunakan untuk menyakinkan pihak manajemen tentang keabsahan
hasil audit dan mendorong pihak berwenang untuk melakukan
perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan. Laporan
disajikan dalam bentuk komprehensif dengan menyajikan temuan-
temuan hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan
rekomendasi. Proses pembuatan laporan audit dimulai dengan
identifikasi temuan, persiapan draft laporan untuk mendiskusikan
temuan tersebut dan rekomendasinya, berdiskusi mengenai isu audit
yang teridentifikasi dengan manajemen beserta mempresentasikan
draft laporan, melengkapi respon manajemen terhadap temuan, dan
mempublikasikan laporan audit yang mencakup area yang dikaji
ulang. (Moeller 2016: 427,248).
Laporan audit disampaikan dalam bentuk formal report.
Formal report disampaikan secara tertulis. Formal report yang
disampaikan secara tertulis, bisa secara pendek (berbentuk memo
satu halaman), juga bisa secara panjang (berbentuk summary report
yang didukung oleh penjelasan detail) (Agoes 2017: 41).
C. Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia menurut Sukrispiyanto (2019: 2),
yaitu kebijakan dan praktik menentukan aspek sumber daya manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih,
memberi pengharapan, dan penilaian. Sedangkan menurut A.F Stoner
(dalam Sukrispiyanto 2019: 2), manajemen sumber daya manusia yaitu
suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu
organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk mencapai tujuan maksud dan tujuan manajemen sumber daya
manusia, maka departemen sumber daya manusia harus membantu
manajer dalam mendapatkan, mengembangkan, mengevaluasi,
mengatur, memelihara berbagai tipe sejumlah karyawan. Dalam hal ini,
manajemen menjalankan tiga fungsi yang berbeda-beda, namun tepat
dalam kesatuan sistem, yaitu :
a. Fungsi Lini
Manajer sumber daya manusia menjalankan sebuah fungsi
lini dengan mengarahkan kegiatan dari orang-orang di dalam
departemennya sendiri dan dalam bidang-bidang jasa.
b. Fungsi Koordinatif
Manajer sumber daya manusia berfungsi sebagai koordinator
kegiatan personil, sebuah tugas yang sering diferensi sebagai kendali
fungsional. Di sini manajer dan departemen sumber daya manusia
bertindak sebagai “tangan kanan” dari eksekutif puncak untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
memastikan bahwa sasaran, kebijakan dan prosedur sumber daya
manusia yang telah diakui dan diambil telah dijalankan secara
konsisten oleh para manajer lini.
c. Fungsi (Jasa) Staf
Dalam hal ini, sumber daya manusia membantu dalam hal
pemekerjaan, pelatihan, penilaian (evaluasi), pengimbalan,
penyuluhan, promosi, dan pemecatan karyawan. Staf juga
membantu beraneka ragam program kesejahteraan. Staf membantu
manajer lini dalam upaya mereka untuk tunduk kepada hukum
pekerjaan yang adil dan keamanan kerja.
3. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk menunjang tercapainya tujuan organisasi yang diharapkan
oleh perusahaan, maka keberadaan sumber daya manusia harus
dioptimalkan peran dan fungsi strategisnya. Secara umum, peran
manajamen sumber daya manusia dikelompokkan dalam tiga peran
utama, yaitu :
a. Peran Administrasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Peran ini lebih menekankan pada upaya memproses dan
menyimpan catatan. Semua aktivitas dalam organisasi dicatat dan
dibuatkan database sehingga saat dibutuhkan oleh pihak-pihak
tertentu dapat dilaporkan dengan segera.
b. Peran Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Peran operasional lebih mengacu pada aktivitas-aktivitas
penyelenggaraan dan mempersiapkan kebutuhan organisasi
terhadap pegawai. Tugas pokok manajemen sumber daya manusia
dalam peran ini adalah merencanakan perekrutan, menerima
lamaran, melakukan seleksi, menyusun anggaran gaji, mengadakan
pelatihan dan pengembangan, dan sebagainya.
c. Peran Strategis Manajemen Sumber Daya Manusia
Peran ini menjamin bahwa organisasi memiliki sumber daya
manusia yang cukup dalam kuantitas maupun kualitas merupakan
salah satu peran strategis manajemen sumber daya manusia. Peran
strategis menekankan pada kondisi sumber daya manusia untuk
jangka waktu yang panjang guna meningkatkan nilai kompetitif
organisasi dalam persaingan usaha.
4. Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Bayangkara (2016: 116-157), terdapat 10 aktivitas yang
harus dijalankan oleh manajemen sumber daya manusia, yaitu :
a. Perencanaan
Perencanaan sumber daya manusia merupakan proses dan
analisis dan identifikasi tentang kebutuhan dan ketersediaan sumber
daya manusia untuk menyelesaikan berbagai bidang dan tugas dan
tanggung jawab yang harus dikelola perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Rencana sumber daya manusia merupakan bagian dari
rencana strategis perusahaan, di mana rencana ini memastikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kebutuhan sumber daya manusia untuk mengimplementasikan
strategi pencapaian tujuan perusahaan dapat terpenuhi dalam
kapasitas yang tepat pada saat diperlukan.
b. Rekrutmen
Rekrutmen meliputi upaya pencarian sejumlah calon
karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga
dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling
tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Rekrutmen harus
memberikan kesempatan yang sama untuk setiap calon tenaga kerja
untuk masuk ke dalam perusahaan (tidak diskriminatif). Setiap
pelaksanaan rekrutmen harus berdasarkan pada prinsip-prins ip
berikut :
1) Kualitas karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan
kebutuhan atas kualitas sumber daya manusia yang sesuai.
2) Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan
pekerjaan yang tersedia.
3) Harus dilaksanakan dengan biaya yang paling minimal
(ekonomis).
4) Perencanan dan keputusan-keputusan strategis tentang
rekrutmen.
5) Fleksibiltas.
6) Pertimbangan-pertimbangan hukum.
c. Seleksi dan penempatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Seleksi merupakan proses mendapatkan dan menggunakan
informasi mengenai pelamar kerja untuk menentukan siapa yang
seharusnya diterima menduduki posisi jangka pendek dan jangka
panjang. Sementara penempatan berkaitan dengan pencocokan
seseorang dengan jabatan yang akan dipegangnya. Proses seleksi
melibatkan beberapa tahapan sesuai dengan kebutuhan perusahaan,
untuk meyakinkan bahwa tenaga kerja yang diterima adalah yang
paling sesuai dengan kebutuhan kinerja pekerjaan yang akan
menjadi tanggung jawabnya.
d. Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, baik saat ini
maupun di masa yang akan datang. Pusat perhatian dalam pelatihan
dan pengembangan sumber daya manusia adalah bagaimana
menjadikan karyawan memahami dan mampu melaksanakan
strategi yang telah ditetapkan perusahaan dalam mencapai
tujuannya.
e. Perencanaan dan pengembangan karir
Perencanaan dan pengembangan karir berupa penyeleksian
tujuan karir dan jenjang karir. Perencanaan karir merupakan suatu
perencanaan tentang kemungkinan-kemungkinan seorang karyawan
atau anggota organisasi sebagai individu meniti proses kenaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya
(Martoyo, 2007: 78). Pengembangan karir terdiri dari peningkatan
pribadi yang dilakukan oleh seseorang dalam mencapai rencana
karir pribadinya (Rivai dan Sagala, 2013: 264).
f. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja merupakan penghubung kinerja karyawan
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan ukuran
keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian kinerja
karyawan merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan
pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian kinerja
dimaksudkan untuk mengukur kinerja masing-masing karyawan
dalam mengembangkan kualitas kerja.
g. Kompensasi dan balasa jasa
Aktivitas kompensasi dan balas jasa merupakan aktivitas
pemberian imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan kepada para karyawan karena karyawan telah
memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan
perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
h. Keselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi
fisik dan psikologis karyawan yang diakibatkan oleh lingkungan dan
fasilitas kerja yang disediakan perusahaan. Jika perusahaan
melakukan tindakan keselamatan dan kesehatan yang sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tujuan, maka dapat mencegah atau mengurangi pekerja yang
menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun jangka
panjang. Program-program keselamatan dan kesehatan kerja dapat
meliputi pemantauan tingkat keselamatan dan kesehatan kerja,
mengendalikan stress dan kelelahan kerja, mengembangkan
kebijakan kesehatan kerja, dan menciptakan program kebugaran.
i. Kepuasan kerja karyawan
Kepuasan kerja karyawan merupakan gambaran evaluasi
seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas
atau tidak puas dalam bekerja. Terdapat beberapa teori mengenai
kepuasan kerja karyawan, yaitu :
1) Teori ketidakpuasan, mengukur kepuasan kerja seseorang
dengan menghitung selisih antara sesuatu yang seharusnya
terjadi dengan kenyataan yang dirasakan karyawan.
2) Teori keadilan, mengatakan bahwa kepuasan tergantung dari ada
atau tidaknya keadilan dalam bekerja.
3) Teori dua faktor, menganggap bahwa kepuasan kerja dan
ketidakpuasan sebagai hal yang berbeda dan mengelompokan
karakteristik pekerjaan menjadi dua yaitu satisfies dan
dissatisfies.
j. Pengurangan sumber daya manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Aktivitas merupakan aktivitas di mana perusahaan harus
mampu beroperasi dengan baik, juga menuntut perusahaan untuk
melakukan perubahan dalam organisasinya.
D. Audit Sumber Daya Manusia
1. Definisi Audit Sumber Daya Manusia
Menurut Bayangkara (2016: 106), audit sumber daya manusia
merupakan penilaian dan analisis yang komprehensif terhadap
program-program sumber daya manusia. Audit sumber daya manusia
menekankan penilaian (evaluasi) terhadap berbagai aktivitas sumber
daya manusia yang terjadi pada perusahaan dalam rangka memastikan
apakah aktivitas tersebut telah berjalan baik dalam mencapai tujuannya
serta memberikan rekomendasi perbaikan atas berbagai kekurangan
yang masih terjadi pada aktivitas sumber daya manusia untuk
meningkatkan kinerja dari program atau aktivitas tersebut.
2. Tujuan Audit Sumber Daya Manusia
Tujuan dilakukanya audit sumber daya manusia (Bayangkara 2016:
108), yaitu :
a. Menilai apakah tujian dari fungsi sumber daya manusia sudah
tercapai.
b. Menilai apakah program atau aktivitas sumber daya manusia telah
berjalan secara baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
c. Memastikan ketaatan berbagai program atau aktivitas sumber daya
manusia terhadap ketentuan hukum, peraturan, dan kebijakan yang
berlaku di perusahaan.
d. Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan
terhadap aktivitas sumber daya manusia dalam menunjang
kontribusinya terhadap perusahaan.
e. Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk
berbagai program atau aktivitas sumber daya manusia.
3. Manfaat Audit Sumber Daya Manusia
Manfaat dari audit sumber daya manusia menurut William B
Werther, Jr, dan Keith Davis (dalam Bayangkara 2016: 108), yaitu:
a. Mengidentifikasi kontribusi dari Departemen sumber daya manusia
terhadap organisasi.
b. Meningkatkan citra professional Departemen sumber daya
manusia.
c. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih tinggi
karyawan Departemen sumber daya manusia.
d. Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab Departemen sumber
daya manusia.
e. Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dan praktik-praktik
sumber daya manusia.
f. Menemukan masalah-masalah kritis dalam bidang sumber daya
manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
g. Memastikan ketaatan terhadap hukum dan peraturan, dalam praktik
sumber daya manusia.
h. Menurunkan biaya sumber daya manusia melalui prosedur sumber
daya manusia.
i. Meningkatkan keinginan untuk berubah dalam Departemen sumber
daya manusia.
j. Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi
sumber daya manusia.
4. Pendekatan Audit Sumber Daya Manusia
Terdapat tiga pendekatan utama dalam audit sumber daya manusia
yang umum digunakan (Bayangkara 2016: 108), yaitu :
a. Menentukan ketaatan pada hukum dan berbagai peraturan yang
berlaku.
b. Mengukur kesesuaian program dengan tujuan organisasi.
c. Menilai kinerja program.
E. Badan Usaha Milik Daerah
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2017 adalah badan usaha yang seluruh
atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Daerah. Pendirian sebuah
Badan Usaha Milik Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda).
Badan Usaha Milik Daerah terdiri dari perusahaan umum Daerah dan
perusahaan perseroan Daerah. Perusahaan umum Daerah merupakan Badan
Usaha Milik Daerah yang seluruh modalnya dimiliki satu daerah dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
terbagi atas saham. Sedangkan perusahaan perseroan Daerah merupakan
BUMD yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam
saham yang seluruhnya atas paling sedikit 51% (lima puluh satu persen)
sahamnya dimiliki oleh satu daerah.
Badan Usaha Milik Daerah memiliki beberapa karakteristik
(Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2017, pasal 6), yaitu :
1. Badan usaha didirikan oleh Pemerintah Daerah.
2. Badan usaha dimiliki oleh :
a. Satu Pemerintah Daerah.
b. Lebih dari satu Pemerintah Daerah.
c. Satu Pemerintah Daerah dengan bukan Daerah.
d. Lebih dari satu Pemerintah Daerah dengan bukan Daerah.
3. Seluruh atau sebagian besar modalnya merupakan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan.
4. Bukan merupakan organisasi perangkat Daerah.
5. Dikelola dengan menggunakan kelaziman dalam dunia usaha.
Pendirian Badan Usaha Milik Daerah memiliki beberapa tujuan
(Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2017, pasal 7), yaitu :
1. Memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian Daerah.
2. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/ atau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat
sesuai kondisi, karakteristik dan potensi Daerah yang bersangkutan
berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Memperoleh laba dan/ atau keuntungan.
Pendirian perusahaan umum Daerah diprioritaskan dalam rangka
menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/ atau
jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai kondisi,
karakteristik dan potensi Daerah yang bersangkutan berdasarkan tata kelola
perusahaan yang baik (Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2017, pasal 8).
Di dalam Peraturan Pemerintah, juga ikut dinyatakan mengenai
beberapa peraturan yang menyangkut organ BUMD. Hal tersebut berada
pada pasal 29, yang menyatakan bahwa :
1. Pengurusan BUMD dilakukan oleh organ BUMD.
2. Organ BUMD sebagaimana dimaksud ayat (1) pada perusahaan
umum Daerah terdiri atas :
a. KPM.
b. Dewan Pengawas.
c. Direksi.
3. Organ BUMD sebagaimana dimaksud ayat (1) pada perusahaan
perseroan Daerah terdiri atas :
a. RUPS.
b. Komisaris.
c. Direksi.
Selain peraturan diatas yang menyangkut organ dan pegawai
BUMD, terdapat pasal 30 sebagai penyongkong pada pasal bagian organ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BUMD. Pasal 30 menyatakan “Setiap orang dalam pengurusan BUMD
dalam 1 (satu) Daerah dilarang memiliki hubungan keluarga sampai derajat
ketiga berdasarkan garis lurus ke atas, ke bawah, atau ke samping, termasuk
hubungan yang timbul karena perkawinan”.
Pada PP No. 54 Tahun 2017, menetapkan bahwa :
1. Anggota Dewan Pengawas dan anggota Komisaris terdiri dari
unsur independen dan unsur lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Unsur lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri
atas pejabat Pemerintah Pusat dan pejabat Pemerintah Daerah
yang tidak bertugas melaksanakan pelayanan publik.
Selain organ BUMD dan anggota dewan Pengawas dan Komisaris,
terdapat pula peraturan yang berkaitan dengan Pegawai BUMD (PP NO. 54
Tahun 2017, pasal 74). Pegawai BUMD merupakan pekerja BUMD yang
pengangkatan, pemberhentian, kedudukan, hak, dan kewajibannya
ditetapkan berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai ketenagakerjaan.
Dalam hal pemberian penghasilan pegawai BUMD diatur dalam
pasal 75 yang menyatakan bahwa :
1. Pegawai BUMD memperoleh penghasilan yang adil dan layak
sesuai dengan beban pekerjaan, tanggung jawab, dan kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Direksi menetapkan penghasilan pegawai BUMD sesuai dengan
rencana kerja dan anggaran BUMD.
3. Penghasilan pegawai BUMD paling banyak terdiri atas :
a. Gaji.
b. Tunjangan.
c. Fasilitas.
d. Jasa produksi atau insentif pekerjaan.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai penghasilan pegawai BUMD
diatur dalam Peraturan Menteri.
Selain penghasilan yang sudah ditetapkan oleh Peraturan
Pemerintah, pegawai BUMD juga diikutsertakan dalam program jaminan
kesehatan, jaminan hari tua, dan jaminan sosial lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Pegawai BUMD juga diwajibkan
untuk ikut serta dalam pelaksanakan program, peningkatkan kapasitas
sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kompetensi pegawai. Dan
sebagai pegawai BUMD, maka pekerja dilarang menjadi pengurus partai
politik.
Pada PP No.54 Tahun 2017 pasal 91 disebutkan pula mengenai
operasional BUMD. Pada pasal tersebut disebutkan bahwa :
1. Operasional BUMD dilaksanakan berdasarkan standar
operasional prosedur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Standar operasional prosedur disusun oleh Direksi dan disetujui
oleh Dewan Pengawas atau Komisaris.
3. Standar operasional prosedur harus memenuhi unsur perbaikan
secara berkesinambungan.
4. Standar operasional prosedur sebagaimana dimaksud pada ayat
sebelumnya paling sedikit memuat aspek :
a. Organ.
b. Organisasi dan kepegawaian.
c. Keuangan.
d. Pelayanan pelanggan.
e. Resiko bisnis.
f. Pengadaan barang dan jasa.
g. Pengelolaan barang.
h. Pemasaran.
i. Pengawasan.
5. Standar operasional prosedur harus sudah dipenuhi paling
lambat 1 (satu) tahun sejak pendirian BUMD.
6. Standar operasional prosedur disampaikan kepada Sekretaris
Daerah.
F. Penelitian Terdahulu
Dalam melaksanakan penelitian yang bertopik audit operasional atas
fungsi sumber daya manusia, saya mengacu terhadap beberapa penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
yang terkait dengan topik saya tersebut. Berikut beberapa hasil penelitian
yang saja jadikan sebuah acuan pendukung bagi proses penelitian saya :
1. Audit Manajemen untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya
Manusia pada PT. Bank Sulutgo (Fransiska, 2019). Penelitian ini
merupakan evaluasi terhadap efektivitas operasi perusahaan untuk
mengetahui apakah kegiatan operasional telah berjalan dengan baik.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian
diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari
penelitian yaitu diketahuinya fungsi sumber daya manusia yang masih
belum berjalan dengan baik, yaitu dari sisi penilaian kepuasan karyawan
dan proses rekrutmen.
2. Audit Manajemen atas Fungsi Sumber Daya Manusia PT. Metalindo
Wahana Putra (Sigalingging, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas fungsi-fungsi sumber daya manusia serta
memberikan saran dan rekomendasi atas berbagai kelemahan yang
ditemukan di perusahaan Metalindo Wahana Putra. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu analisis data dengan
mengumpulkan dan menjelaskan data non angka, yang kemudian
dibandingkan dengan teori yang bersangkutan untuk memperoleh
kejelasan hasil yang dijadikan sebagai kesimpulan dan saran. Hasil
penelitian ini ditemukan berbagai kelemahan dari fungsi sumber daya
manusia. Kelemahan tersebut yaitu perencanaan sumber daya manusia
yang tidak terdokumentasi dengan baik, belum adanya program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pelatihan dan pengembangan karyawan, belum adanya standar yang
mengatur mengenai perencanaan dan pengembangan karir, penilaian
kinerja serta perlindungan kesehatan yang belum didapatkan oleh
karyawan perusahaan. Dari adanya berbagai kelemahan ini, peneliti
memberikan saran atau rekomendasi bagi perusahaan.
G. Kerangka Berpikir Penelitian
Sebuah perusahaan diharapkan dapat memiliki potensi kerja yang
maksimal dan mencapai tujuan sebagai badan usaha. Perusahaan memiliki
kewajiban untuk sebisa mungkin memberikan tingkat kinerja yang tinggi.
Untuk mecapai hal tersebut dari perusahaan haruslah melihat dan
memperhatikan berbagai aspek pendukung.
Salah satu fungsi pada perusahaan yang wajib diperhatikan oleh
sebuah perusahaan adalah fungsi sumber daya manusia. Sesuai dengan
pendapat dari Susiawan (2015: 304), sumber daya manusia merupakan aset
paling penting dalam suatu organisasi baik organisasi dalam skala besar
maupun kecil, karena merupakan sumber yang menggerakan dan
mengarahkan organisasi serta mempertahankan dan mengembangkan
organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.
Dalam fungsi sumber daya manusia, terdapat berbagai kemungkinan
permasalahan yang diakibatkan karena kinerja yang masih di bawah standar
atau tidak sesuai dengan standar. Terlebih pada masa pandemi saat ini,
sumber daya manusia tetap diwajibkan untuk selalu bekerja dan memenuhi
tanggung jawabnya dengan menanggung resiko dari segi keselamatan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kesehatan kerja. Tentunya hal ini dapat berdampak bagi operasional
perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode penelitian ini
merupakan metode penelitian yang dimaksudkan untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (Moleong,
2008:6). Sedangkan menurut Mukhtar (2013:10) metode penelitian
deskriptif kualitatif adalah sebuah metode yang digunakan peneliti untuk
menemukan pengetahuan atau teori terhadap penelitian pada satu waktu
tertentu. Sesuai dengan arti kualitatif menurut ahli, dapat disimpulkan
bahwa metode deskriptif kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk
memahami fenomena tertentu yang menghasilkan data deskriptif mengenai
fenomena tersebut.
Salah satu jenis penelitian deskriptif kualitatif adalah berupa
penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (Case Study).
Menurut Sekaran (2017: 46), studi kasus meliputi analisis mendalam dan
kontekstual yang memusatkan pada suatu objek tertentu, pada kurun waktu
tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi di masa lalunya dengan cukup
mendalam dan menyeluruh, serta dilakukan secara langsung pada
perusahaan sehingga kesimpulan yang diperoleh hanya untuk perusahaan
tersebut. Sedangkan studi kasus menurut Mudjia (2017: 5), yaitu suatu
rangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif, terinci, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas, baik pada tingkat
perorangan, sekelompok orang, lembaga, atau organisasi untuk memperoleh
pengetahuan mendalam tentang peristiwa tersebut. Sesuai dengan arti studi
kasus menurut ahli, dapat disimpulkan bahwa studi kasus merupakan
kegiatan dalam menganalisis suatu objek secara menyeluruh dan mendalam.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan orang yang menjadi narasumber dalam
penelitian sehingga subjek penelitian adalah Direktur, Kepala Urusan
Umum, dan beberapa sumber daya manusia yang bekerja di PT. Aneka
Usaha Kabupaten Klaten.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah variabel yang akan diteliti. Objek yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah fungsi sumber daya manusia pada PT.
Aneka Usaha Kabupaten Klaten.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2020 – Desember
2020, bertempat di PT. Aneka Usaha yang berpusat di Jl. Pemuda No.181,
Ngepos, Klaten, Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57411.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu :
1. Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Observasi (Jogiyanto 2014: 109) merupakan teknik atau pendekatan
untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek
datanya. Penerapan dari metode ini dengan cara mengamati kegiatan
fungsi sumber daya manusia pada PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten.
Data yang diperoleh selama observasi berupa potensi-potensi
kelemahan yang dimiliki oleh PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten pada
fungsi sumber daya manusia sesuai dengan pengamatan penulis sebagai
auditor.
2. Wawancara
Wawancara (Jogiyanto 2014: 114) merupakan komunikasi dua arah
untuk mendapatkan data dari responden. Wawancara dilakukan bersama
dengan Direktur Perusahaan, Kepala Urusan Umum yang bertanggung
jawab atas fungsi sumber daya manusia, dan beberapa karyawan.
3. Checklist
Checklist merupakan daftar variabel yang mana peneliti tinggal
memberikan tanda atas setiap daftar (Arikunto, 2016: 202). Checklist
dalam kegiatan audit yang dilaksanakan akan berdasarkan pada standar
audit operasional dan juga berdasar pada Standard Operating Procedure
(SOP) yang dimiliki perusahaan atau acuan lain yang sesuai.
Checklist dapat membantu auditor untuk mengetahui sebaik apa
fungsi sumber daya manusia pada PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
pada fungsi sumber daya manusia. Data yang diharapkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
diperoleh oleh peneliti adalah terkait dengan fungsi sumber daya
manusia yang mencakup perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen
sumber daya manusia, seleksi dan penempatan sumber daya manusia,
pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan
pengembangan karir, penilaian kinerja, pemberian kompensasi dan
balas jasa, keselamatan dan kesehatan kerja, kepuasan kerja sumber
daya manusia, serta pengurangan sumber daya manusia.
4. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan dokumen, laporan,
serta catatan yang dimiliki oleh perusahaan. Dokumentasi ini berupa
sumber tertulis meliputi sejarah berdiri perusahaan, visi dan misi
perusahaan, struktur organisasi, rincian job description, dan gambar
(foto). Sumber data tersebut memberikan informasi yang akan
digunakan sebagai dasar dalam melakukan pengolahan data.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu panduan
wawancara, internal control questionnaire, dan program audit. Program
audit (Bayangkara 2016: 37) merupakan rencana dan langkah kerja yang
harus dilakukan selama audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang
ditetapkan serta informasi yang ada tentang program atau aktivitas yang
diaudit. Program audit untuk penelitian ini, yaitu program audit untuk fungsi
sumber daya manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
G. Teknik Analisis Data
Pengambilan data merupakan hal penting bagi sebuah penelitian,
begitu pula dengan pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan
mengecek setiap data, menyusun data, mengklasifikasi data, hingga
mengkoreksi jawaban atas hasil wawancara yang sekiranya masih kurang
jelas. Pengolahan data untuk penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
teknik analisis data metode kualitatif. Teknik analisa digunakan untuk
menjawab permasalahan pada penelitian dengan menggunakan tahapan
audit manajemen menurut Agoes (2017: 187-189). Berikut 4 tahapan audit
manajemen :
1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey)
Dalam melaksanakan audit operasional atas fungsi sumber daya
manusia, dimulai dengan survei pendahuluan. Survei pendahuluan
merupakan langkah pertama dalam proses audit manajemen. Tujuan
dilaksanakan survei pendahuluan adalah untuk mendapatkan informasi
umum dan latar belakang, dalam waktu yang relatif singkat, mengenai
semuas aspek dari organisasi, kegiatan, program, atau sistem yang
dipertimbangkan untuk diperiksa, agar dapat diperoleh pengetahuan
atau gambaran yang memadai mengenai objek pemeriksaan.
Dalam melaksanakan survei pendahuluan, peneliti melakukan
pencarian informasi mengenai aspek yang ada di dalam PT. Aneka
Usaha Kabupaten Klaten antara lain :
a) Jenis aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b) Lokasi
c) Orang yang bertanggung jawab atas aktivitas tersebut
d) Kebijakan yang menyangkut aktivitas
e) Prosedur khusus untuk penyelesaian aktivitas
Informasi tersebut akan diperoleh peneliti dengan melakukan observasi
sekaligus melakukan wawancara dengan Direktur Perusahaan dan
Kepala Urusan Umum PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten.
2. Penelaahan dan Pengujian Atas Sistem Pengendalian Manajemen
(Review and Testing of Management Control System)
Tahap ini akan dilakukan penelahaan dan pengujian atas
pengendalian internal pada fungsi sumber daya manusia PT. Aneka
Usaha Kabupaten Klaten. Tujuan dari tahap ini yaitu untuk mengetahui
potensi risiko yang dapat terjadi dalam fungsi sumber daya manusia.
Penelahaan akan dilakukan dengan bantuan checklist internal control
questionnaire.
Berikut bentuk checklist yang akan digunakan oleh peneliti :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 1 : Format Checklist Internal Control Questionnaire
Nama Organisasi : Program yang diaudit :
Periode Audit :
No Internal Control Questionnaire
Jawaban ICQ Keterangan
Ya Tidak
Tujuan review dan pengujian pengendalian : 1
2
3
Diaudit Oleh : Tanggal :
Jumlah Jawaban Catatan :
Ya Tidak
Sumber: Bayangkara (2016: 113)
3. Pengujian Terinci (Detailed Examination)
Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan bukti-bukti yang cukup,
kompeten, material, dan relevan untuk membantu peneliti dalam
menentukan tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan manajemen dan
pegawai perusahaan yang merupakan tindakan penyimpangan. Dengan
adanya penyimpangan yang ditemukan, maka akan dilakukan analisis
atas dampak yang akan ditimbulkan dari penyimpangan tersebut.
Berikut bentuk checklist yang akan digunakan oleh peneliti :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 2 : Format Checklist
Nama Organisasi:
Periode Audit:
Program yang diaudit:
No Pernyataan
Ya Tidak Keterangan
1
2
3
Diaudit Oleh:
Tanggal:
Jumlah
Jawaban
Catatan:
Ya
Tidak
Sumber: Bayangkara (2016: 120)
Berdasarkan checklist di atas, dapat dilakukan pengukuran tingkat
baik, cukup, dan kurang baik aktivitas fungsi sumber daya manusia.
Pengukuran menggunakan skala Gutman, yaitu skala yang digunakan
untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Skala Gutman
yang digunakan dalam bentuk checklist (Ridwan 2013: 16-17).
Checklist yang digunakan dalam penelitian ini memiliki bobot (1) untuk
jawaban “Ya” dan bobot (0) untuk jawaban “Tidak”. Analisis hasil dari
checklist ini dilakukan seperti pada skala Likert, seperti berikut :
P= f/ n x 100%
Keterangan :
p = persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
f = total skor jawaban checklist
n = total skor maksimal checklist
Untuk tahap analisis pengujian terinci, maka diperlukan sebuah
kriteria. Kriteria merupakan ukuran yang menjadi dasar penilaian atau
penetapan sesuatu. Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan
merupakan standar atau norma yang menjadi pedoman mengenai
bagaimana individu atau kelompok di dalam perusahaan melakukan
setiap aktivitas yang menjadi tanggung jawab mereka, yaitu Standard
Operating Procedure (SOP) yang diterapkan oleh PT. Aneka Usaha
Kabupaten Klaten dan beberapa peraturan sejenis lainnya.
Kriteria yang sudah didapat, harus diperbandingkan dengan
kenyataan atau realita yang terjadi pada perusahaan. Cara membuktikan
bahwa realita sudah sesuai dengan kriteria dengan cara menggunakan
teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang sudah
disiapkan harus dijalankan sesuai dengan program audit. Dalam hal
pengumpulan data untuk menentukan temuan, peneliti tidak diharuskan
untuk melaporkan setiap kesalahan. Peneliti hanya wajib untuk
melaporkan temuan yang signifikan, memerlukan perhatian manajemen,
dan memerlukan tindakan perbaikan.
Tahap selanjutnya dengan melihat dari berbagai aspek yang
menyangkut mengenai fungsi sumber daya manusia pada PT. Aneka
Usaha Kabupaten Klaten. Dalam tahap ini, ditentukanlah penyebab
yang merupakan tindakan yang dilakukan oleh setiap sumber daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
manusia di dalam perusahaan yang menyebabkan terjadinya kondisi saat
ini terjadi. Penyebab dapat berupa penyebab positif maupun negatif.
Penyebab positif merupakan tindakan yang menyebabkan sebuah fungsi
berjalan dengan baik. Sedangkan untuk penyebab negatif merupakan
tindakan yang menyebabkan sebuah fungsi berjalan kurang baik, yang
tidak sesuai dengan standar atau kriteria yang sudah ditetapkan dengan
perusahaan.
Dengan adanya penyebab yang sudah ditentukan, maka selanjutnya
mengidentifikasi akibat atau dampak. Dampak merupakan respon yang
terjadi atau timbul akibat adanya sebuah penyebab, akibat juga
merupakan perbandingan antara kriteria dan penyebab. Sama dengan
halnya penyebab, dampak dapat berupa dampak positif maupun negatif.
Dampak positif yang terjadi menandakan bahwa fungsi dari perusahaan
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan, artinya menguntungkan
perusahaan. Sedangkan dampak negatif mengindikasikan bahwa fungsi
perusahaan memiliki pencapaian yang rendah, yang tidak sesuai dengan
tujuan yang sudah ditetapkan, tentunya hal ini memberikan dampak
kerugian bagi perusahaan.
Lalu, setelah mengetahui kriteria, temuan, penyebab, hingga
dampak. Peneliti diharuskan membuat sebuah solusi atau saran kepada
perusahaan untuk memperbaiki setiap temuan yang ada sehingga jikalau
sudah dirancang sebuah solusi yang sudah didiskusikan dengan pihak
manajemen. Hasil analisis ini nantinya akan digunakan sebagai bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dari laporan audit yang akan dikembangkan oleh peneliti pada tahap
pengembangan laporan.
4. Pengembangan Laporan (Report Development)
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam menganalisis data. Dalam
tahap ini, peneliti selaku auditor tidak memberikan opini, tetapi
memberikan laporan yang berbentuk mirip dengan management letter.
Dalam laporan ini akan disampaikan hasil temuan-temuan selama
pemeriksaan terjadi, yang sudah diketahui dan dianalisis pada tahap
pengujian terinci.
Laporan audit yang disajikan berupa laporan audit berbentuk
panjang dan pendek. Laporan pendek akan berisikan mengenai isian
ringkas berkaitan denga isi laporan audit sedangkan untuk laporan audit
bentuk panjang memuat mengenai informasi dan latar belakang, ruang
lingkup audit, kesimpulan audit, dan rekomendasi audit. Laporan audit
akan berguna bagi manajemen dalam hal pengambilan keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB IV
GAMBARAN UMUM PT. ANEKA USAHA KABUPATEN KLATEN
A. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
Telepon : 0272 – 322534, 321173
Website : https://perusdaklaten.blogspot.co.id
Email : [email protected]
Alamat : Jalan Pemuda No. 179-181 Klaten 57411
B. Sejarah Perusahaan
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten merupakan Badan Usaha Milik
Daerah Kabupaten Klaten. Awal mula bentuk dari PT. Aneka Usaha
Kabupaten Klaten, yaitu berupa Perusahaan Daerah (Perusda). Perusda
Aneka Usaha Kabupaten Klaten merupakan penggabungan dari eks
Perusahaan Daerah Apotek Sidowayah Farma dan eks Perusahaan Daerah
Percetakan pada tanggal 5 Juni 2003. Penggabungan ini ditandai dengan
ditetapkannya (1) Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2003
tentang Perusahaan Daerah Aneka Usaha yang telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Klaten nomor 7 tahun 2014 dan (2) Peraturan
Bupati Klaten Nomor 426 tentang Pelaksanaan Peraturan Dearah
Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2003 tentang Perusahaan Daerah Aneka
Usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Dalam prakteknya penggabungan tersebut baru bisa dilaksanakan
pada tanggal 24 Januari 2007 dengan dikeluarkannya Keputusan Bupati
Klaten Nomor 539/397/2007 tentang Pengangkatan Direksi Perusahaan
Daerah Aneka Usaha Kabupaten Klaten. Dalam perkembangannya, sampai
akhir bulan Desember 2007 telah dirintis dan dipersiapkan 3 (tiga) unit
usaha baru, sehingga pada tahun 2008 Perusda Aneka Usaha Kabupaten
Klaten memiliki 5 (lima) unit usaha, yaitu :
1. Unit Percetakan dan ATK
2. Unit Apotek Sidowayah Firma
3. Unit Perbengkelan Kasaha
4. Unit Pertambangan
5. Unit Saprotan (Sarana Produksi Pertanian)
Selama dua tahun (2008 – 2010), setelah 3 unit baru berdiri ternyata
Perusda Aneka Usaha Kabupaten Klaten justru mengalami kesulitan
keuangan. Kesulitan keuangan tersebut berimbas pada kerugian perusahaan
yang terakumulasi hingga Rp-2.511.701.284,68 pada akhir tahun 2010,
sehingga DPRD Klaten membentuk Panitia Khusus (PANSUS). Pansus
menyimpulkan bahwa telah terjadi salah kelola dan merekomendasikan
pembekuan Direksi periode 2007 – 2011. Selanjutnya, untuk mengelola
Perusda Aneka Usaha ditunjuklah Budi Sarjono, SIP sebagai Plt. Direksi
Perusda Aneka Usaha Kabupaten Klaten dari Februari 2011 sampai Juli
2011. Dampak lebih lanjut adalah 3 unit yang dibentuk di tahun 2008
(tambang, bengkel, dan saprotan) juga ikut berhenti beroperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Untuk menjaga keberlangsungan kepengolaan Perusda Aneka
Usaha Kabupaten Klaten, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten sejak
Oktober 2010 sudah mengadakan penjaringan direksi perusda Aneka Usaha.
melalui, keputusan Bupati Klaten nomor 539/295/2011 tentang
pengangkatan direksi Perusahaan Daerah Aneka Usaha Kabupaten Klaten
masa jabatan 4 Juli 2011 sampai dengan 3 Juli 2015, maka diangkatlah nama
berikut sebagai direksi Perusda Aneka Usaha :
1. H. Sukardi, SE., M.Si sebagai Direktur Utama periode 2011 – 2015.
2. Ir. Untung Sriyanto sebagai Direktur Operasional periode 2011 – 2015.
Dalam perjalanannya, Ir. Untung Sriyanto mengundurukan diri pada
akhir tahun 2012. Sejak saat itu hingga berakhirnya masa pengelolaan pada
3 Juli 2015, Perusda Aneka Usaha dipimpin oleh Sukardi, SE., M.Si. Beliau
diperpanjang masa penugasannya berdasarkan keputusan Bupati Klaten
nomor 539/283/2015 tentang pengangkatan direksi Perusahaan Daerah
Aneka Usaha Kabupaten Klaten untuk masa jabatan 4 Juli 2015 sampai
dengan 3 Juli 2019.
Periode pengelolaan Perusda Aneka Usaha tahun 2011 – 2015
adalah periode keluar dari krisis (out of crisis) dan masa perintisan usaha
(business star up). Kondisi internal yang jauh dari ideal baik dari sisi SDM,
sarana prasarana, kondisi gedung, kondisi keuangan, dan lain-lain, ditambah
krisis kepercayaan dari OPD dan pelanggan serta dari stakeholder lainnya
merupakan beban sekaligus cambuk motivasi bagi pengelola untuk bangkit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
membuktikan bahwa Perusda Aneka Usaha Kabupaten Klaten mampu
keluar dari krisis.
Selama periode pengelolaan 2011 – 2015 dan 2015 – 2019
manajemen Perusda Aneka Usaha telah merintis beberapa unit usaha
sebagai berikut :
1. Foto copy di kantor pusat Perusda Aneka Usaha di Jalan Pemuda 179-
181, pada awal tahun 2012.
2. Foto copy di Gedung C Pemda Klaten, pada awal tahun 2012.
3. Pada awal tahun 2013, Perusda menambah layanan praktek dokter
bersama yang berlokasi di Apotik Sidowayah Farma di Jalan Pemuda
No.156 Klaten.
4. Pada bulan April 2013, dibuka copy center di Kantor Dinas Pendidikan
Kabupaten Klaten.
5. Pada bulan Februari 2015, Perusda membuka copy center di samping
gedung Apotik Sidowayah Farma.
6. Tahun 2016, mendirikan grosir kertas dan layanan pemotongan kertas.
7. Tahun 2017, mendirikan Klinik Pratama Sidowayah.
8. Tahun 2018, mendirikan copy center di gedung Dukcapil.
9. Tahun 2018, bekerjasama dengan BPJS sebagai Apotik program rujuk
balik.
Dengan berbagai daya upaya tersebut telah mampu membawa
Perusda Aneka Usaha keluar dari krisis. Mulai tahun 2012 hingga 2018,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Perusda Aneka Usaha senantiasa memperoleh keuntungan bersih yang
selalu meningkat. Peningkatan pendapatan yang ada sebelum menjadi
keuntungan bersih juga untuk meningkatkan gaji dan kesejahteraan
karyawan minimal pada level UMK, meningkatkan performance karyawan,
kantor, dan tempat usaha.
Berdasarkan ketentuan Pasal 331 Undang-Undang Republik
Indonesia No.23 Tahun 2014, tentang Pemerintah Daerah sebagaimana
telah dirubah dan terakhir dengan UU No. 9 Tahun 2015 tentang perubahan
kedua atas Undang-Undanng No.23 Tahun 2014, maka Pemerintah Daerah
Kabupaten Klaten melalui DPRD telah menetapkan peraturan Daerah
Kabupaten Klaten tentang perubahan bentuk badan hukum Perusahaan
Daerah Kabupaten Klaten menjadi Perseroan Daerah Aneka Usaha
Kabupaten Klaten.
Secara legal formal keberadaannya telah diundangkan sejak 21 Juni
2017 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 11 Tahun
2017 tentang perubahan bentuk badan hukum Perusahaan Daerah Aneka
Usaha Kabupaten Klaten menjadi Perseroan Terbatas Aneka Usaha
(Perseroda) Kabupaten Klaten.
Sesuai dengan Undang-Undang PT No. 40 Tahun 2007, maka
Perusda Aneka Usaha Kabupaten Klaten harus mengurus izin badan hukum
sampai dengan Kemenkumha. Dengan berpedoman pada Undang-Undang
PT No. 40 Tahun 2007, PP BUMD No.54 Tahun 2017 dan Permendagri No.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
37 Tahun 2018, maka manajemen Perusda Aneka Usaha Kabupaten Klaten
bersama pemilik menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
dan persyaratan perizinan lainnya. Perjalanan panjang yang dimulai sejak
diundangkan Perda No. 11 Tahun 2017 tersebut akhirnya mendapatkan
pengesahan dari Kemenkumham pada 6 Februari 2019.
C. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
Dalam menjalankan kegiatan perusahaan, PT. Aneka Usaha
Kabupaten Klaten memiliki visi, misi, dan tujuan sebagai landasannya.
Berikut visi, misi, dan tujuan perusahaan :
1. Visi : Mewujudkan PT. Aneka Usaha (Perseroda)
Kabupaten Klaten sebagai Perseroda yang
profesional dan mampu berperan sebagai Supporting
System bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten.
2. Misi : Menjadi Perseroda yang mampu menciptakan
pelanggan yang puas, karyawan yang loyal dan laba
besar guna menopang terwujudnya tujuan Pemda
Klaten (the service triangle).
3. Tujuan : PT. Aneka Usaha (Perseroda) mampu melayani
minimal 50% kebutuhan OPD dan 20% pasar di luar
OPD sehingga bisa mendatangkan keuntungan
minimal 5% dari penyertaan untuk peningkatan
kesejahteraan karyawan, pembenahan performance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Perseroda dan mampu memberikan kontribusi PAD
secara signifikan.
D. Struktur Organisasi Perusahaan
Adapun struktur organisasi yang ada pada PT. Aneka Usaha
Kabupaten Klaten, yaitu :
Gambar 1 : Struktur Organisasi PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
Keterangan :
1. Dewan Komisaris : Drs. Jaka Sawaldi, MM
2. Direktur Utama : Sukardi, SE. M.Si
3. Ka. Sekretariat : Eri Susanti, SE
4. Ka. Ur. Umum : Sri Sadono Novianto, SE
5. Ka. Ur. Keuangan : Abdul Rasid, SE
6. Ka. Unit Apotek Sidowayah Farma : Santhi Purnamingsih,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
7. Ka. Unit Percetakan dan ATK : Giyana
8. Koordinator ATK : Joko Teguh Budi
9. Koordinator Foto Copy : Sri Sumarni, S.Sos
10. Koordinator Grosir Kertas : Wirawan Wijayanto
E. Job Description Sumber Daya Manusia
Dalam memenuhi tujuan perusahaan, setiap sumber daya manusia
pada PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten memiliki tanggung jawab masing-
masing sesuai dengan posisi yang diemban.
1. Dewan Pengawas/ Komisaris
a) Dewan Pengawas/ Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik
mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat
kepada Direksi.
b) Pengawasan dan pemberian nasihat sebagaimana dimaksud pada
poin a dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan.
c) Pengawasan terhadap Perseroda sebagaimana dimaksud pada poin b
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perseroan terbatas.
d) Dewan komisaris wajib menyampaikan penilaian dan rekomendasi
atas kinerja Direksi kepada RUPS.
e) Komisaris mempunyai wewenang :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
1) Memberikan peringatan kepada direksi yang tidak
melaksanakan tugas sesuai dengan Program Kerja yang telah
disetujui.
2) Memeriksa Direksi yang merugikan Perseroda.
3) Meneliti Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan untuk
mendapatkan pengesahan RUPS.
4) Meneliti pertanggungjawaban Keuangan dan Program Kerja
Direksi Tahunan untuk mendapatkan pengesahan RUPS.
2. Direksi
a) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan Perseroan.
b) Mengajukan rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) Perseroan
kepada RUPS.
c) Membina pegawai Perseroan.
d) Mengurus dan mengelola kekayaan Perseroan.
e) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.
f) Direksi berhak mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan
dan apabila dipandang perlu Direksi dapat menunjuk seorang kuasa
atau lebih untuk mewakili Perseroan.
g) Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk :
1) Mengalihkan kekayaan Perseroan, atau
2) Menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan, yang
merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekyaaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang
berkaitan satu sama lain maupun tidak.
h) Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan
termasuk neraca dan perhitungan laba rugi kepada RUPS melalui
komisaris.
3. Kepala Sekretariat
a) Membantu Direksi sebagai pejabat penghubung (Liaison Officer)
dalam komunikasi dengan stakeholder sebagai upaya meningkatkan
loyalitas para stakeholder.
b) Koordinator Kaur Keuangan dan Kaur Umum.
c) Penyusun laporan manajemen serta kegiatan yang berhubungan
dengan kesekertariatan, pengelola manajemen (Relation Officer),
Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Manajemen Informasi
Perusahaan.
d) Menyelenggarakan database dan penyimpanan dokumen asli
perusahaan.
e) Membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan
dengan berbagai pihak stakeholder.
f) Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi.
g) Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan dan atau pemerintah
kepada pihak internal dan eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
h) Mengelola dan mengembangkan sistem informasi perusahaan
sekaligus memelihara dan mengembangkan sistem manajemen mutu
perusahaan.
i) Bersama Kaur Keuangan menyiapkan laporan perusahaan sesuai
ketentuan yang berlaku.
j) Mengkoordinasikan bahan-bahan laporan untuk Rapat Komisaris
dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
k) Metumuskan Sasaran Mutu Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit
Kerja yang merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan
Sasaran Mutu Perusahaan yang telah ditetapakan.
l) Melaksanakan kegiatan kesekretariatan perusahaan.
m) Menyiapkan laporan kegiatan Sekretaris Perusahaan secara benar
dan tepat waktu.
4. Kaur Keuangan
a) Mengkoordinir laporan keuangan setiap unit dan holding untuk bisa
dilaporkan maksimal pada minggu pertama bulan berikutnya kepada
direksi melalui kepala sekretariat.
b) Melakukan evaluasi dan analisa terhadap laporan keuangan setiap
unit usaha dan holding PT. Aneka Usaha sebagai decision support
system (DDS) bagi direksi dalam pengambilan keputusan yang
berdampak pada keuangan perusahaan.
c) Mengurusi urusan pajak perusahaan.
d) Mengawal pelaksanaan audit keuangan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
5. Kaur Umum
a) Mengkoordnir dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan setiap unit
terkait dengan urusan personalia, pengelolaan barang mulai dari
pengadaan sampai penghapusan, dan urusan rumah tangga serta
ketertiban dan keamanan perusahaan.
b) Melaksanakan penggajian, administrasi kepersonaliaan dan aset
sesuai bidang tugasnya dengan mengacu peraturan yang ada.
c) Menjaga, merawat, dan memelihara barang-barang milik
perusahaan.
d) Mengelola urusan kerumahtanggaan perusahaan.
6. Kepala Unit Apotik
a) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan operasional dan
administrasi di setiap lini pada unit usaha apotik.
b) Bertanggung jawab mengurus dan mengelola unit apotik.
c) Menyampaikan laporan bulanan apotik selambatnya minggu
pertama bulan berikutnya,
d) Membuat penilaian karyawan apotik secara berkala dan diserahkan
kepada direksi.
7. Kepala Unit Percetakan
a) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan operasional dan
administrasi di setiap lini pada unit percetakan.
b) Bertanggung jawab mengurus dan mengelola unit percetakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
c) Menyampaikan laporan bulanan percetakan selambatnya minggu
pertama bulan berikutnya.
d) Membuat penilaian karyawan percatakan secara berkala dan
diserahkan kepada direksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan merupakan langkah pertama dalam proses audit
operasional. Tahap ini diperlukan untuk mendapatkan pemahaman tentang
informasi dan perspektif yang memadai mengenai pihak yang diaudit agar
audit yang dilakukan mencapai tujuannya. Survei pendahuluan dalam
penelitian dilaksanakan dengan observasi sekaligus wawancara kepada
Direktur Perusahaan dan Kepala Urusan Umum. Wawancara dilakukan
dengan tujuan untuk memahami aktivitas program sumber daya manusia di
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten. PT. Aneka Usaha merupakan Badan
Usaha Milik Daerah yang berada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten,
yaitu percetakan, penjualan alat tulis kantor, apotek, foto copy, dan
penjualan kertas dan potong.
Dalam menjalankan berbagai kegiatan usaha tersebut, PT. Aneka
Usaha Kabupaten Klaten dibantu oleh sumber daya manusia. Untuk
mendukung terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas, PT. Aneka
Usaha Kabupaten Klaten merinci beberapa aktivitas sumber daya manusia
menjadi 10 aktivitas, yaitu :
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Proses perencanaan sumber daya manusia pada PT. Aneka Usaha
Kabupaten Klaten dilakukan untuk mendapatkan sumber daya manusia
yang terbaik demi mencapai tujuan perusahaan. Dalam proses
perencanaan, PT. Aneka Usah Kabupaten Klaten masih tergantung
dengan kebutuhan perusahaan.
Perusahaan akan membuat perencanaan sumber daya manusia yang
dibutuhkan ketika perusahaan merasa membutuhkan sumber daya
manusia tambahan atau pengganti atau dengan kata lain perusahaan
hanya memperhatikan lingkungan internal perusahaan. Perusahaan
tidak melihat dari segi analisis lingkungan eksternal untuk proses
perencanaan sumber daya manusia.
2. Rekrutmen Sumber Daya Manusia
Dalam proses rekrutmen, perusahaan memberikan persyaratan
secara lengkap kepada calon tenaga kerja. Proses rekrutmen PT. Aneka
Usaha Kabupaten Klaten menerapkan beberapa metode demi
mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu metode
terbuka dan tertutup. Metode rekrutmen dapat dipilih oleh perusahaan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Metode tertutup berupa pencarian kandidat dari dalam perusahaan.
Metode ini dilakukan dengan adanya promosi atau rotasi kerja. Metode
ini dipilih jikalau perusahaan memerlukan pengganti sumber daya
manusia dalam suatu divisi dengan melihat dari segi jabatan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
pencapaian kerja. Sedangkan metode terbuka berupa metode pencarian
kandidat dengan menggunakan media di luar internal perusahaan.
Pencarian kandidat dilakukan melalui pemasangan iklan atau
rekomendasi dari karyawan internal. Metode ini dipilih apabila
perusahaan memerlukan sumber daya manusia baru yang dapat mengisi
suatu posisi dalam perusahaan.
3. Seleksi dan Penempatan Sumber Daya Manusia
Terdapat beberapa tahap untuk menyelesaikan proses seleksi dan
penempatan pada PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten. Proses seleksi
diawali dengan penyaringan Curricullum Vitae (CV). Pada proses
penyaringan CV. Setelah proses penyaringan CV, perusahan melakuka n
tes kemampuan. Dalam tahap ini, calon tenaga kerja diberikan soal TPA
dan soal kepribadian. Setiap soal dapat menunjukkan seberapa
kelayakan calon tenaga kerja untuk bekerja di PT. Aneka Usaha
Kabupaten Klaten. Terlebih lagi, perusahaan sangat mementingkan tipe
kepribadian yang baik dan menjunjung tinggi kejujuran dan
kedisiplinan.
Apabila calon tenaga kerja sudah melalui dua proses tersebut,
selanjutnya calon tenaga kerja masuk dalam tahap wawancara.
Wawancara berlangsung secara luring yang akan dipandu oleh Kepala
Urusan Umum sekaligus Direktur perusahaan. Wawancara dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
untuk memastikan bahwa calon tenaga kerja benar-benar layak dan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
4. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia pada PT. Aneka
Usaha Kabupaten Klaten dilakukan melalui adanya On-the Job Training
di awal masa kerja sumber daya manusia. Pelatihan ini diberikan oleh
setiap kepala unit kepada sumber daya manusia yang baru. Materi untuk
pelatihan tidak keluar dari job description atau uraian jabatan yang harus
dilakukan oleh sumber daya manusia tersebut. Selain itu, perusahaan
pernah melakukan pelatihan untuk keseluruhan sumber daya manusia di
saat yang bersamaan, yaitu Service Excellent.
5. Perencanaan dan Pengembangan Karir Sumber Daya Manusia
Fungsi kelima dalam aktivitas sumber daya manusia pada PT. Aneka
Usaha Kabupaten Klaten merupakan perencanaan dan pengembangan
karir. Dalam fungsi ini perusahaan membantu sumber daya manusia
dalam mengidentifikasi langkah yang dapat diambil oleh sumber daya
manusia untuk mencapai tujuannya sekaligus mempersiapkan seorang
sumber daya manusia untuk mengembangkan karirnya dalam
perussahaan.
6. Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia
Fungsi penilaian kinerja merupakan fungsi dimana PT. Aneka
Usaha Kabupaten Klaten melakukan penilaian kinerja setiap sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
daya manusia pada suatu periode tertentu. Perusahaan sudah melakukan
penilaian kinerja untuk melihat sejauh mana sumber daya manusai dapat
bekerja dan memenuhi standar perusahaan sehingga dapat
meminimalisir kesalahan dan segera melakukan tindakan perbaikan.
Perusahaan melakukan penilaian kinerja setiap sumber daya
manusia melalui setiap atasan atau kepala unit. Setiap atasan yang
diberikan wewenang tersebut akan diberikan penjelasan mengenai
setiap indikator penilaian oleh Kepala Urusan Umum hal ini agar
meminimalisir kesalahan dalam melakukan penilaian. Fungsi ini
nantinya akan menghasilkan lembar penilaian kinerja setiap sumber
daya manusia.
7. Kompensasi dan Balas Jasa Sumber Daya Manusia
Kompensasi dan balas jasa dilakukan secara manual oleh PT. Aneka
Usaha Kabupaten Klaten. Dalam hal ini, Bendahara yang mengatur
pemberian kompensasi dan balas jasa untuk setiap sumber daya
manusia. Pemberian kompensasi diberikan setiap bulannya oleh
perusahaan. Nominal kompensasi disesuaikan dengan jabatan, status,
dan penilaian kinerja setiap sumber daya manusia.
Perusahaan pun memberikan tunjangan dan bonus terhadap sumber
daya manusia. Hal tersebut didasarkan pada kinerja setiap sumber daya
manusia dan peraturan pemerintah. Untuk kedua hal tersebut diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
tidak secara bulanan layaknya kompensasi berupa gaji namun diberikan
sesuai dengan peraturan pemerintah.
8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber Daya Manusia
Fungsi keselamatan dan kesehatan kerja belum didokumentasikan
secara tertulis oleh PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten. Selain itu,
perusahaan belum memberikan pelatihan mengenai Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan (P3K). Meskipun begitu, perusahaan telah
menyediakan berbagai peralatan P3K untuk mengantisipasi kejadian
yang menyangkut keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia di
perusahaan.
Perusahaan pun sudah menyediakan petunjuk manual untuk setiap
peralatan yang digunakan demi menunjang kegiatan perusahaan.
Petunjuk manual diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kejadian
yang dapat membayakan sumber daya manusia kala menggunakan
peralatan yang digunakan.
Selama masa Covid-19, perusahaan pun turut serta dalam
menerapkan protokol kesehatan. Perusahaan menyediakan tempat cuci
tangan yang dapat digunakan sumber daya manusia sebelum memasuki
area kerja.
9. Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia
Kepuasan kerja karyawan merupakan fungsi yang penting bagi PT.
Aneka Usaha Kabupaten Klaten. Dalam fungsi ini, perusahaan belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
memiliki standar tertulis maupun dokumentasi tertulis mengenai fungsi
ini. Perusahaan hanya menyediakan kesempatan untuk setiap sumber
daya manusia mengutarakan puas atau tidak puasnya ia dalam bekerja
di perusahaan pada saat rapat bulanan berlangsung.
10. Pengurangan Sumber Daya Manusia
Pengurangan sumber daya manusia merupakan fungsi yang terakhir.
Dalam fungsi ini, PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten mematuhi
peraturan pemerintah yang mana tidak bertindak sewenang-wenangnya
dalam melakukan pemecatan atau pemutusan hubungan kerja. Fungsi
ini nantinya akan menghasilkan surat pemberhentian kerja yang dibuat
oleh Kepala Urusan Umum sebagai penanggung jawab sumber daya
manusia pada PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten.
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten tidak memiliki Standard Operating
Procedure tertulis dalam fungsi sumber daya manusia. Prosedur yang
diberlakukan oleh perusahaan hanya prosedur yang disampaikan secara
lisan kepada setiap sumber daya manusia pada awal hingga masa mereka
bekerja di perusahaan. Pada dasarnya, prosedur tertulis bukanlah kewajiban
untuk dimiliki oleh sebuah perusahaan namun alangkah baiknya sebagai
Badan Usaha Milik Daerah memiliki prosedur secara tertulis untuk
meminimalisir berbagai risiko buruk yang dapat terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
B. Penelaahan dan Pengujian Atas Sistem Pengandalian Manajemen
Tahap kedua dalam melakukan analisis data, yaitu penelaahan dan
pengujian atas sistem pengandalian manajemen. Tahap ini dibantu dengan
adanya Internal Control Questionnaire (ICQ) :
Tabel 3 : Checklist Internal Control Questionnare
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten Program yang diaudit : Fungsi Sumber
Daya Manusia
Periode Audit : November – Desember 2020
No Internal Control Questionnaire
Jawaban ICQ
Keterangan
Ya Tidak
Tujuan review dan pengujian pengendalian : Menilai, menguji sistem pengendalian dan mengetahui kelemahan
pada pengendalian manajemen pada fungsi sumber daya manusia. 1 Apakah tujuan aktivitas
SDM perusahaan telah dinyatakan dengan jelas dan disosialisasikan ke berbagai tingkatan
manajemen untuk dipahami?
√ Perusahaan sudah
memberikan sosilalisasi mengenai aktivitas SDM namun belum secara
keseluruhan, masih terdapat aktivitas sumber daya manusia yang belum
disosialisasikan kepada SDM.
2 Apakah kualitas dan kuantitas SDM yang terdapat pada perusahaan
telah sesuai dengan aktivitas perusahaan?
√ Kualitas dan kuantitas SDM sudah sesuai dengan aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan.
3 Apakah perusahaan telah memberikan anggaran untuk setiap fungsi SDM?
√ Perusahaan sudah memberikan anggaran untuk setiap aktivitas SDM, namun masih
belum secara maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 3 : Checklist Internal Control Questionnare (Lanjutan)
No Internal Control Questionnaire
Jawaban ICQ
Keterangan
Ya Tidak
4 Apakah terdapat pedoman atau metode kerja yang diberikan perusahaan
untuk seluruh SDM?
√ Perusahaan sudah memberikan pedoman atau metode kerja untuk
setiap aktivitas yang dilakukan oleh SDM.
5 Apakah perusahaan sudah memberikan deskripsi pekerjaan bagi seluruh SDM?
√ Perusahaan sudah memberikan deskripsi pekerjaan bagi seluruh SDM, namun
perusahaan masih belum menerapkan deskripsi pekerjaan yang sesuai untuk setiap SDM
karena perusahaan belum menerapkan fungsi pemisahan tugas dengan tepat.
6 Apakah perusahaan
memiliki standar (ukuran) kinerja program untuk aktivitas sumber daya manusia?
√ Perusahaan hanya
memiliki standar secara lisan (tidak tertulis).
Diaudit Oleh : Mei Liana Bunga Prasetyawati
Tanggal : 10 Desember 2020
Jumlah Jawaban
Catatan : -
Ya Tidak
6 0
Sumber: Bayangkara (2016:113)
Berdasarkan hasil penelaahan dan pengujian atas sistem
pengandalian manajemen terdapat 6 untuk jawaban ya dan 0 untuk jawaban
tidak. Meskipun begitu, terlihat dari komentar atas pertanyaan pengendalian
internal dalam fungsi sumber daya manusia, peneliti dapat melanjutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
tujuan audit sesungguhnya karena masih terdapat pengendalian manajemen
yang tidak memuaskan.
Pada dasarnya perusahaan sudah menyosialisasikan mengenai apa
yang menjadi tujuan aktivitas sumber daya manusia perusahaan ke seluruh
pihak pada perusahaaan, namun belum secara keseluruhan. Terdapat
beberapa aktivitas sumber daya manusia yang belum disosialisasikan oleh
perusahaan, seperti penilaian kinerja sumber daya manusia dan pengurangan
sumber daya manusia.
Di sisi lain, kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang
terdapat pada perusahaan sudah sesuai dengan aktivitas perusahaan. Melihat
dari jumah aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dan pelayanan yang
diberikan, kuantitas sumber daya manusia berjumlah 46 sudah tergolong
cukup.
Demi berjalannya aktivitas sumber daya manusia, perusahaan sudah
menetapkan anggaran untuk seluruh aktivitas sumber daya manusia, namun
anggaran yang diberikan belum secara maksimal. Terdapat aktivitas sumber
daya manusia yang masih memerlukan anggaran tambahan, seperti aktivitas
kompensasi dan balas jasa.
Perusahaan sudah memberikan pedoman atau metode kerja untuk
setiap aktivitas yang dilakukan oleh sumber daya manusia. Hal ini terlihat
dari setiap peralatan kerja diberikan pedoman pemakaian sehingga sumber
daya manusia dapat memakainya sesuai dengan petunjuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Perusahaan sudah memberikan deskripsi pekerjaan bagi seluruh
sumber daya manusia, namun perusahaan masih belum menerapkan
deskripsi pekerjaan yang sesuai untuk setiap sumber daya manusia karena
perusahaan belum menerapkan fungsi pemisahan tugas dengan tepat. Hal ini
terbukti dengan adanya sistem saling bantu untuk beberapa pekerjaan di
perusahaan. Apabila perusahaan dalam masa sibuk dan agar mencapai
target, maka sesama sumber daya manusia perusahaan diharapkan mampu
untuk saling membantu.
Selain itu, perusahaan juga belum memiliki standar secara tertulis
yang dapat dijadikan acuan untuk kerja. Dengan belum adanya standar
secara tertulis maka dapat membuat aktivitas sumber daya manusia menjadi
rancu dan tidak jelas.
C. Pengujian Terinci (Detailed Examination)
Dalam tahap pengujian terinci, peneliti mengumpulkan bukti-bukt i
secara objektif mengenai operasi perusahaan dan melakukan evaluasi
terhadap bukti-bukti perusahaan. Untuk memenuhi tahap ini, penelit i
menggunakan teknik observasi dan wawancara. Dengan menggunakan
teknik-teknik tersebut, peneliti berhasil menemukan beberapa bukti sebagai
pendukung proses audit operasional. Tahap ini dilakukan dengan bantuan
checklist yang sudah disiapkan oleh peneliti. Checklist berdasarkan hasil
wawancara dengan Direktur Perusahaan, Kepala Urusan Umum, dan
beberapa karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Berdasarkan hasil wawancara, berikut pengujian untuk setiap fungsi
sumber daya manusia :
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Berikut hasil checklist pengujian aktivitas perencanaan sumber daya
manusia :
Tabel 4 : Checklist Perencanaan Sumber Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha
Kabupaten Klaten
Periode Audit : November-
Desember 2020 Program yang diaudit : Perencanaan Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah perusahaan memiliki rencana
SDM yang terdokumentasikan dengan jelas?
√ Rencana menyesuaikan
kondisi perusahaan.
2 Apakah rencana SDM mendukung dan
terintegrasi dengan strategi pencapaian tujuan perusahaan?
√
3 Apakah rencana SDM memuat secara jelas tentang kualifikasi
SDM yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersedia di
perusahaan?
√ Belum adanya dokumentasi rencana SDM yang
jelas.
4 Apakah penentuan kualifikasi tersebut dibuat berdasarkan uraian dan spesifikasi
pekerjaan, sesuai dengan strategi perusahaan?
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 4 : Checklist Perencanaan Sumber Daya Manusia (Lanjutan)
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
5 Apakah perencaan SDM melibatkan adanya penilaian kondisi internal
berkaitan dengan keberadaan SDM dan pekerjaan?
√
6 Apakah perencanaan SDM melibatkan
analisis lingkungan eksternal yang memengaruhi penawaran SDM?
√ Hanya melihat dari segi lingkungan
internal.
7 Apakah peramalan terhadap kebutuhan
SDM telah dilakukan dengan benar?
√
8 Apakah program SDM berupa rekrutmen telah sesuai
dengan kebutuhan strategi tujuan perusahaan?
√
9 Apakah program SDM berupa seleksi dan penempatan telah
sesuai dengan kebutuhan strategi tujuan perusahaan?
√
10 Apakah program SDM berupa pelatihan
dan pengembangan telah sesuai dengan kebutuhan strategi tujuan perusahaan?
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 4 : Checklist Perencanaan Sumber Daya Manusia (Lanjutan)
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
11 Apakah program SDM berupa rencana dan pengembangan karir telah sesuai dengan
kebutuhan strategi tujuan perusahaan?
√
12 Apakah program SDM berupa kompensasi dan balas jasa telah
sesuai dengan kebutuhan strategi tujuan perusahaan?
√
13 Apakah program SDM berupa keselamatan dan
kesehatan kerja telah sesuai dengan kebutuhan strategi tujuan perusahaan?
√
14 Apakah program
SDM berupa kepuasan kerja karyawan telah sesuai dengan kebutuhan strategi
tujuan perusahaan?
√
15 Apakah program
SDM berupa pengurangan sumber daya manusia telah sesuai dengan
kebutuhan strategi tujuan perusahaan?
√
Diaudit Oleh : Mei Liana Bunga Prasetyawati
Tanggal : 11 Desember 2020
Jumlah Jawaban
Catatan:
Ya Tidak
12 (80%)
3 (20%)
Sumber: Bayangkara (2016: 120-122)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Berdasarkan hasil pengujian checklist yang dilakukan atas
perencanaan sumber daya manusia, diperoleh persentase 80%, namun
terdapat beberapa aktivitas perencanaan sumber daya manusia yang
masih memerlukan perbaikan sebesar 20%.
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten dalam menjalankan aktivitas
perencanaan sumber daya manusia belum memiliki Standard Operating
Procedure (SOP) secara tertulis yang harus dijalankan. Tentunya hal ini
menjadi kelemahan bagi perusahaan dimana perusahaan tidak memiliki
acuan tertulis yang harus dijalankan oleh setiap sumber daya manusia
pada perusahaan.
Perencanaan sumber daya manusia pada perusahaan belum
didokumentasikan secara tertulis. Perencanaan hanya didasarkan
dengan keputusan lisan dari Kepala Urusan Umum ketika perusahaan
merasa memerlukan sumber daya manusia baru untuk membantu
perkembangan perusahaan. Hal ini dapat memunculkan risiko tindakan
sewenang-wenang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab karena
tidak adanya dokumen tertulis yang rinci. Terlebih lagi perencanaan
sumber daya manusia hanya ditanggungkan kepada beberapa pihak saja
yang memiliki kekuasaan. Pihak tersebut dapat memiliki peluang yang
besar dalam melakukan manipulasi tingkat kebutuhan sumber daya
manusia pada perusahaan.
2. Rekrutmen Sumber Daya Manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Berikut hasil checklist pengujian aktivitas rekrutmen sumber daya
manusia :
Tabel 5 : Checklist Rekrutmen Sumber Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
Periode Audit : November-Desember 2020
Program yang diaudit : Rekrutmen Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah kebijakan rekrutmen didokumentasikan dengan baik?
√ Belum terdokumentasi dengan baik, hanya sebatas arsip,
namun sudah secara tertulis.
2 Apakah rekrutmen telah secara tegas menginformasikan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon tenaga kerja sesuai dengan
kebutuhan perusahaan?
√
3 Apakah rekrutmen telah memanfaatkan sumber tenaga kerja yang paling tepat?
√
4 Apakah proses
rekrutmen sudah menggunakan metode yang tepat?
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 5 : Checklist Rekrutmen Sumber Daya Manusia (Lanjutan)
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
5 Apakah proses rekrutmen telah berjalan sesuai dengan prosedur atau
peraturan yang menjadi patokan perusahaan untuk mendapatkan SDM
yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan?
√
Diaudit Oleh :
Mei Liana Bunga Prasetyawati Tanggal :
11 Desember 2020
Jumlah
Jawaban
Catatan:
Ya Tidak
4
(80%)
1
(20%)
Sumber: Bayangkara (2016: 124,125)
Berdasarkan hasil pengujian checklist yang dilakukan pada aktivitas
rekrutmen sumber daya manusia, diperoleh hasil persentase 80%,
namun terdapat beberapa aktivitas rekrutmen sumber daya manusia
yang masih memerlukan perbaikan sebesar 20%.
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten belum memiliki Standard
Operating Procedure (SOP) secara tertulis. Baiknya perusahaan
mendokumentasikan standar maupun prosedur dalam fungsi rekrutmen
secara tertulis sehingga dapat membantu Kepala Urusan Umum dalam
menjalankan fungsi ini. Dengan tidak adanya dokumentasi prosedur
secara tertulis dapat mengakibatkan pihak berwenang dapat melakukan
tindakan tidak terpuji, seperti melakukan rekrutmen kepada sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
daya manusia dengan metode yang tidak seharusnya dan melakukan
rekrutmen terhadap sumber daya manusia yang tidak tepat.
Di sisi lain, hasil rekrutmen sumber daya manusia sudah
didokumentasikan secara tertulis yang nantinya menjadi arsip bagi
perusahaan. Dokumentasi tertulis ini dapat berguna untuk menjadi data
perusahaan agar mengetahui kualifikasi sumber daya manusia yang
diperlukan oleh perusahaan.
Aktivitas ini akan dilakukan apabila perusahaan sudah melakukan
evaluasi dan pengecekan yang menyatakan bahwa dalam suatu unit
dalam perusahaan membutuhkan sumber daya manusia. Perusahaan
melakukan rekrutmen dengan 2 metode, yaitu terbuka dan tertutup.
Perusahaan akan melakukan metode tertutup dengan cara
mempromosikan sumber daya manusia apabila sumber daya manusia
dalam perusahaan terdapat yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan
oleh perushaaan, namun apabila sumber daya manusia pada perusahaan
belum ada yang memenuhi kualifikasi yang ditentukan maka perusahaan
akan melakukan rekrutmen dengan metode terbuka yang mana mencari
sumber daya manusia baru dari luar perusahaan.
Dengan adanya metode rekrutmen yang dipimpin langsung oleh
Kepala Urusan Umum, tentunya ini menghemat biaya perusahaan
karena tidak menggunakan jasa perusahaan lain dalam membantu
rekrutmen atas sumber daya manusia. Di sisi lain, terdapat kelemahan
dengan adanya teknik rekrutmen yang dipimpin langsung oleh Kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Urusan Umum saja. Ia dapat memiliki kemampuan lebih dalam menilai,
mengetahui, dan memutuskan sumber daya manusia apa yang benar-
benar dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu, dengan tanggung jawab
yang hanya diberikan oleh satu orang saja, maka dapat menghambat
proses rekrutmen apabila kepala urusan umum berhalangan untuk
memproses proses rekrutmen.
Proses rekrutmen dalam perusahaan pun masih mempertimbangkan
“usulan” dari pejabat daerah setempat. Hal ini dikarenakan, PT. Aneka
Usaha Kabupaten Klaten merupakan bagian dari daerah. Usulan tersebut
nantinya bisa menjadi pengaruh bagi keputusan Kepala Urusan Umum
untuk menindaklanjuti teknik proses rekrutmen.
3. Seleksi dan Penempatan Sumber Daya Manusia
Berikut hasil checklist pengujian aktivitas seleksi dan penempatan
sumber daya manusia :
Tabel 6 : Checklist Seleksi dan Penempatan Sumber Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
Periode Audit : November-Desember 2020
Program yang diaudit : Seleksi dan Penempatan Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah teknik seleksi yang digunakan perusahaan valid?
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 6 : Checklist Seleksi dan Penempatan Sumber Daya Manusia
(Lanjutan)
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
2 Apakah seleksi telah memberikan kesempatan yang sama kepada para
pelamar?
√ Belum. Masih ada sumber daya manusia yang
masuk tanpa melalui proses seleksi.
3 Apakah pihak pewawancara dari
perusahaan memahami dengan baik persyaratan kerja?
√
4 Apakah pewawancara memahami pertanyaan apa yang dapat atau tidak
dapat dipertanyakan kepada pelamar?
√
5 Apakah tes yang diberikan berhubungan dengan pekerjaan dan bebas dari
bias?
√
6 Apakah proses seleksi
secara maksimal mendapatkan informasi latar belakang dari pelamar?
√
7 Apakah biaya seleksi
perusahaan bisa dibandingkan dengan pelaksanaan yang sama di perusahaan lain?
√
Diaudit Oleh : Mei Liana Bunga
Prasetyawati Tanggal : 11 Desember 2020
Jumlah Jawaban
Catatan:
Ya Tidak
6 (86%)
1 (14%)
Sumber: Bayangkara (2016: 127-129)
Berdasarkan hasil pengujian checklist yang dilakukan pada aktivitas
seleksi dan penempatan sumber daya manusia, diperoleh hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
persentase 86%, namun terdapat beberapa aktivitas seleksi dan
penempatan sumber daya manusia yang masih memerlukan perbaikan
sebesar 14%.
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten belum memiliki Standard
Operating Procedure (SOP) secara tertulis untuk fungsi ini. Hal ini
berisiko terjadinya aktivitas seleksi dan penempatan sumber daya
manusia yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pihak yang
tidak bertanggung jawab dapat menyalahgunakan kesempatan seleksi
dan penempatan untuk memasukkan sumber daya manusia sesuai
pilihan pribadinya demi kepentingan pribadi bukan perusahaan.
Tentunya risiko ini dapat berdampak buruk bagi perusahaan. Perusahaan
dapat mengalami stagnasi dikarenakan sumber daya manusia yang tidak
kompeten.
Perusahaan sudah menerapkan teknik seleksi yang valid. Teknik
seleksi yang digunakan dimulai dari penyaringan Curricullum Vitae
(CV), tes kemampuan, dan wawancara. Proses seleksi dan penempatan
dipimpin sendiri oleh Kepala Urusan Umum PT. Aneka Usaha
Kabupaten Klaten.
Proses seleksi pertama akan dilaksanakan oleh Kepala Urusan
Umum, beliau akan melakukan penyaringan CV dengan melihat
berbagai faktor dari calon tenaga kerja yang ditujukkan melalui CV
yang sudah dikumpulkan. Selanjutnya, tes kemampuan akan dibuat oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Kepala Urusan Umum dengan memasukkan Tes Potensi Akademik
(TPA) sekaligus Tes Kepribadian. Hal ini tentunya dapat berdampak
baik bagi perusahaan karena pada dasarnya perusahaan dapat
berkembang dan mengalami kemajuan apabila perusahaan memiliki
sumber daya manusia yang kompeten sekaligus memiliki kepribadian
yang baik. Setelah dua proses seleksi sudah dilalui, calon tenaga kerja
akan diwawancarai oleh Kepala Urusan Umum dan Direktur
Perusahaan. Dalam melaksanakan proses wawancara, pewawancara
akan dibantu dengan beberapa pertanyaan yang sudah dibuat oleh
Kepala Urusan Umum. Dengan adanya proses wawancara ini, dapat
mengurangi risiko kecurangan pada fungsi seleksi dan penempatan
karena tidak hanya satu pihak saja yang bertanggung jawab. Fungsi
seleksi dan penempatan ini akan menghasilkan dokumen berupa data
setiap calon tenaga kerja yang nantinya menjadi arsip bagi perusahaan.
Berdasarkan hasil wawancara, menunjukkan bahwa ternyata
perusahaan belum menerapkan prinsip keadilan. Perusahaan masih
menerima sumber daya manusia tanpa melalui proses seleksi. Tentunya
ini berdampak pada perusahaan. Perusahaan memiliki risiko
mempekerjakan sumber daya manusia yang tidak sesuai dengan kualitas
yang dibutuhkan oleh perusahaan. Di sisi lain, masih terdapat sumber
daya manusia yang tidak mengetahui proses seleksi yang diberikan oleh
perusahaan kepada sesama rekan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Selain itu, terdapat sumber daya manusia yang ditempatkan pada
posisi yang tidak sesuai pada saat sumber daya manusia melamar
pekerjaan di perusahaan. Hal ini dapat memiliki risiko adanya
ketidakcocokan keahlian dengan bidang yang harus ia kerjakan.
4. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Berikut hasil checklist pengujian aktivitas pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia :
Tabel 7 : Checklist Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
Periode Audit : November-Desember 2020
Program yang diaudit : Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah program pelatihan ditetapkan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan
pelatihan karyawan?
√
2 Apakah tujuan pelatihan telah dinyatakan dengan tegas dan terdokumentasi?
√ Untuk pelatihan OJT belum terdokumentasi.
3 Apakah pelatihan karyawan diikuti oleh
karyawan yang memang membutuhkan pelatihan?
√
4 Apakah program pelatihan menggunakan metode yang tepat?
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 7 : Checklist Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (Lanjutan)
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
5 Apakah biaya pelatihan per karyawan dapat diukur?
√
6 Apakah program
pelatihan yang dilaksanakan berhasil melakukan transfer keahlian, ilmu
pengetahuan, dan meningkatkan kemampuan kinerja karyawan?
√
7 Apakah biaya pelatihan yang dilaksanakan tidak
melampaui anggaran yang ditetapkan?
√
8 Apakah setelah mengikuti pelatihan, keterampilan karyawan
meningkat?
√
9 Apakah setelah
mengikuti pelatihan , kemampuan melayani dan berkomunikasi meningkat?
√
10 Apakah setelah
mengikuti pelatihan, produktivitas karyawan meningkat?
√
11 Apakah perusahaan memberikan alternatif bentuk pelatihan sebagai
respon adanya pandemi?
√ Pelatihan hanya sebatas OJT di awal masa kerja
dan service excellent.
Diaudit Oleh : Mei Liana Bunga Prasetyawati
Tanggal : 11 Desember 2020
Jumlah Jawaban
Catatan:
Ya Tidak
10 (91%)
1 (9%)
Sumber: Bayangkara (2016: 132-134), Wijonarko (2020: 42)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Berdasarkan hasil pengujian checklist yang dilakukan pada
aktivitas pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, diperoleh
hasil persentase 91%, namun terdapat beberapa aktivitas pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia yang masih memerlukan
perbaikan sebesar 9%
Perusahaan belum memiliki Standard Operating Procedure (SOP)
secara tertulis mengenai bagaimana pelatihan dan pengembangan
dilaksanakan. Tentunya ini dapat memunculkan risiko penyimpangan
yang dilakukan oleh sumber daya manusia pada perusahaan. Risiko
dapat berupa pemberian pelatihan yang tidak sesuai dengan tujuan awal
dan tidak diikutinya program pelatihan oleh sumber daya manusia yang
ditunjuk.
Semenjak berdirinya PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten,
perusahaan ini baru memberikan dua program pelatihan berupa On-the
Job Training dan Service Excellent. OJT diberikan kepada sumber daya
manusia yang baru terpilih menjadi karyawan kontrak perusahaan
setelah lolos seleksi dan penempatan. Pelatihan ini diberikan oleh setiap
kepala unit. Hal ini memiliki risiko ketidakmaksimalan transfer
kemampuan kepada penerima pelatihan karena tidak diberikan oleh
seseorang yang memang memiliki keahlian khusus dibidang tersebut.
Untuk pelatihan Service Excellent diadakan untuk seluruh sumber
daya manusia di waktu dan tempat yang sama. Pelatihan ini bertujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
untuk mengembangkan kemampuan seluruh sumber daya manusia
perusahaan, namun pelatihan ini baru dilaksanakan satu kali selama
perusahaan berdiri, tepatnya pada tahun 2017. Lalu, selama masa
pandemi ini, perusahaan belum menyiapkan rencana alternatif bentuk
pelatihan yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.
5. Perencanaan dan Pengembangan Karir Sumber Daya Manusia
Berikut hasil checklist pengujian aktivitas perencanaan dan
pengembangan karir sumber daya manusia :
Tabel 8 : Checklist Perencanaan dan Pengembangan Karir Sumber
Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
Periode Audit : November-Desember 2020
Program yang diaudit : Perencanaan dan Pengembangan Karir Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah perusahaan memiliki program
perencanaan dan pengembangan karir yang jelas untuk seluruh karyawannya?
√ Program ini dipandu oleh
Kepala Urusan Umum.
2 Apakah program tersebut
berlaku sama untuk seluruh karyawan?
√ Terdapat beberapa
karyawan yang belum mendapatkan kesempatan
perencanaan bersama Kepala Urusan Umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 8 : Checklist Perencanaan dan Pengembangan Karir Sumber
Daya Manusia (Lanjutan)
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
3 Apakah ada supervisi yang memadai oleh atasan kepada karyawan
dalam perencanaan karirnya?
√ Dipimpin langsung oleh Kepala Urusan
Umum.
4 Apakah pihak yang bertanggung jawab atas SDM memahami bahwa
setiap karyawan memiliki tingkat minat yang berbeda dalam meningkatkan karirnya?
√
5 Apakah program ini dievaluasi secara
periodik?
√ Baru dilakukan sekali, belum
dilakukan secara periodik.
6 Apa hasil evaluasinya digunakan sebagai dasar perbaikan program
berikutnya?
√
Diaudit Oleh :
Mei Liana Bunga Prasetyawati Tanggal :
11 Desember 2020
Jumlah
Jawaban
Catatan: -
Ya Tidak 5
(83%)
1
(17%)
Sumber: Bayangkara (2016: 137,138)
Berdasarkan hasil pengujian checklist yang dilakukan pada aktivitas
perencanaan dan pengembangan karir sumber daya manusia, diperoleh
hasil persentase 83%, namun terdapat beberapa aktivitas perencanaan
dan pengembangan karir sumber daya manusia yang masih memerlukan
perbaikan sebesar 17%.
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten memberikan bantuan kepada
setiap sumber daya manusia untuk merencanakan dan mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
karir mereka selama bekerja di perusahaan. Dalam fungsi ini, setiap
sumber daya manusia akan dibantu oleh Kepala Urusan Umum.
Meskipun adanya perencanaan dan pengembangan karir, tingkat
pengembangan karir pada perusahaan masih berada pada tingkat yang
rendah. Hal tersebut dikarenakan perusahaan masih berada pada tingkat
berkembang yang belum memiliki tingkat perputaran karyawan yang
tinggi. Selain itu, perusahaan belum melakukan evaluasi secara periodik
untuk fungsi perencanaan dan pengembangan karir. Hal tersebut
dikarenakan tingkat pengembangan karir pada perusahaan masih
rendah.
6. Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia
Berikut hasil checklist pengujian aktivitas penilaian kinerja sumber
daya manusia :
Tabel 9 : Checklist Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha
Kabupaten Klaten
Periode Audit :
November-Desember 2020
Program yang diaudit : Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah perusahaan
memiliki program penilaian kinerja untuk setiap karyawannya?
√
2 Apakah tujuan penilaian kinerja
terdokumentasikan dan disosialisasikan secara memadai?
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 9 : Checklist Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia
(Lanjutan)
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
3 Apakah penilaian kinerja menggunakan instrumen
penilaian yang tepat (tidak bias)?
√ Menggunakan daftar nilai
berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan.
4 Apakah diadakan pelatihan terlebih dahulu
bagi petugas penilai?
√ Pelatihan hanya berupa pemberian
pemahaman mengenai indikator penilaian.
5 Apakah standar penilaian yang
digunakan telah ditetapkan terlebih dahulu?
√
6 Apakah metode penilaian menekankan
pada kinerja daripada sifat individu?
√
7 Apakah hasil penilaian didokumentasikan dan disampaikan kepada karyawan yang dinilai
sebagai umpan balik?
√ Terdapat beberapa sumber daya manusia yang belum
mendapatkan hasil penilaian kinerja dan menyampaikan
umpan balik.
Diaudit Oleh : Mei Liana Bunga Prasetyawati
Tanggal : 11 Desember 2020
Jumlah Jawaban Catatan: - Ya Tidak
7
(100%)
0
(0%)
Sumber: Bayangkara (2016: 140-142)
Berdasarkan hasil pengujian checklist yang dilakukan pada aktivitas
penilaian kinerja sumber daya manusia, diperoleh hasil persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
100%. Penilaian kinerja sumber daya pada PT. Aneka Usaha Kabupaten
Klaten belum memiliki Standard Operating Procedure (SOP) secara
tertulis. Hal tersebut dapat berisiko terjadinya penilaian kinerja yang
dilakukan oleh atasan dengan sewenang-wenang karena penilaian
kinerja dilakukan oleh setiap atasan atau kepala unit dari setiap unit.
Penilaian kinerja didokumentasikan secara tertulis sehingga dapat
menjadi arsip perusahaan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
setiap sumber daya manusia. Dalam proses penilaian kinerja, penilai
akan diberikan arahan oleh Kepala Urusan Umum untuk memberikan
penilaian kepada bawahan sesuai dengan indikator yang sudah
ditetapkan. Hasil penilaian kinerja akan didokumentasikan secara
tertulis dan disampaikan kepada sumber daya manusia yang dinila i
sebagai bentuk umpan balik. Dengan adanya penyampaian penialian,
sumber daya manusia dapat memahami bagaimana tingkat kinerjanya di
mata penilai.
Berdasarkan hasil wawancara, menunjukkan bahwa aktivitas
penilaian kinerja belum disosialisasikan secara terbuka oleh perusahaan.
Perusahaan belum memberikan hasil laporan atas kinerja sumber daya
manusia kepada sumber daya manusia secara keseluruhan dan belum
memberikan kesempatan bagi sumber daya manusia untuk memberikan
tanggapan atas hasil laporan penilaian kinerja mereka. Hal ini dapat
berakibat pada ketidaktahuan sumber daya manusia atas proses dan
prospek kinerja mereka selama bekerja di perusahaan. Selain itu, mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
menjadi tidak tahu apa yang menjadi kekurangan mereka dan bagaimana
cara memperbaiki kekurangan tersebut.
7. Kompensasi dan Balas Jasa Sumber Daya Manusia
Berikut hasil checklist pengujian aktivitas kompensasi dan balas jasa
sumber daya manusia :
Tabel 10 : Checklist Kompensasi dan Balas Jasa Sumber Daya
Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
Periode Audit : November-Desember 2020
Program yang diaudit : Pemberian Kompensasi dan Balas Jasa Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah kompensasi menarik dan memotivasi karyawan untuk
mencapai tujuan perusahaan?
√
2 Apakah kompensasi ditetapkan perusahaan berdasarkan hasil
evaluasi setiap pekerjaan?
√
3 Apakah kompensasi ditetapkan perusahaan berdasarkan hasil survei upah dan gaji?
√
4 Apakah kompensasi
ditetapkan perusahaan berdasarkan hasil penilaian setiap pekerjaan?
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 10 : Checklist Kompensasi dan Balas Jasa Sumber Daya
Manusia (Lanjutan)
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
5 Apakah struktur dan kebijakan kompensasi sesuai dengan peraturan
pemerintah?
√ Masih ada sumber daya manusia yang
mendapatkan kompensasi di bawah UMR.
6 Apakah kompensasi yang diberikan
menjamin keadilan internal dan eksternal?
√
7 Apakah kompensasi memberikan kepuasan bagi karyawan?
√ Terdapat karyawan yang belum puas dengan
kompensasi yang diberikan.
8 Apakah perusahaan membayar THR keagamaan kepada
pekerja pada masa pandemi covid-19?
√
Diaudit Oleh : Mei Liana Bunga Prasetyawati
Tanggal : 11 Desember 2020
Jumlah Jawaban Catatan: -
Ya Tidak 8
(100%)
0
(0%)
Sumber: Bayangkara (2016: 144,145), Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor M/6/HI.00.01/V/2020 (2020: 1)
Berdasarkan hasil pengujian checklist yang dilakukan pada fungsi
pemberian kompensasi dan balas jasa sumber daya manusia, diperoleh
hasil persentase 100%. PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten belum
memiliki Standard Operating Procedure (SOP) secara tertulis.
Tentunya dengan fungsi yang berhubungan dengan keuangan akan
sangat berisiko apabila tidak memiliki SOP. Hal ini dapat berisiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
tindakan penyimpangan yang dapat dilakukan oleh pihak yang
berwenang dalam mengurus pemberian kompensasi kepada seluruh
sumber daya manusia di perusahaan.
Pemberian kompensasi diberikan oleh Bendahara Keuangan
berdasarkan data dari Kepala Urusan Umum. Dengan adanya
pembagian tugas di antara dua pihak tersebut, maka dapat
meminimalisir tindakan kecurangan yang dapat terjadi. Berdasarkan
metode pemberian kompensasi, kompensasi diberikan secara manual.
Perusahaan belum menerapkan pemberian kompensasi dengan bantuan
Bank. Dengan pemberian kompensasi manual dapat berisiko kesalahan
atau human eror dalam pemberian nominal kompensasi yang
seharusnya dan penyalahgunaan wewenang oleh penyalur kompensasi.
Pemberian kompensasi pun didasarkan oleh daftar absen yang masih
manual. Dengan sistem yang serba manual, terlebih pada daftar absen
maka dapat dilakukan manipulasi oleh sumber daya manusia
perusahaan.
Terdapat beberapa sumber daya manusia yang menerima
kompensasi di bawah Upah Minimum Regional (UMR). Hal ini
tentunya dapat berpengaruh terhadap perilaku dan kinerja sumber daya
manusia. Semakin tinggi kompensasi yang diterima karyawan dari
perusahaan maka kesejahteraan pun meningkat. Hal ini memotivasi
karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab pekerjaan yang
diberikan dan begitupun juga kompensasi yang di terima rendahmaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
kesejahteraan karyawan pun berkurang dan mengakibatkan menurunnya
semangat kerja dalam pekerjaan sehingga hal ini yang menyebabkan
kerugian kepada perusahaan dan perusahaan tersebut tidak tercapai
dengan baik (Octafia, 2016).
Selama masa pandemi Covid-19, nominal kompensasi pokok pada
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten tidak mengalami perubahan.
Perusahaan masih menerapkan pemberian kompensasi sesuai dengan
keadaan sebelum pandemi Covid-19. Selain itu, perusahaan masih
memberikan tunjangan hari raya di masa pandemi.
8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber Daya Manusia
Berikut hasil checklist pengujian aktivitas keselamatan dan
kesehatan kerja :
Tabel 11 : Checklist Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber
Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
Periode Audit : November-Desember 2020
Program yang diaudit : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah program keselamatan dan
kesehatan kerja tertulis?
√ Masih dalam bentuk lisan,
belum secara tertulis.
2 Apakah kebijakan dan ketetapan pelatihan keselamatan dan
kesehatan kerja didokumentasikan?
√ Masih dalam bentuk lisan, belum secara
tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 11 : Checklist Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber
Daya Manusia (Lanjutan)
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
3 Apakah perusahaan memiliki sistem komunikasi bahaya
kerja?
√
4 Apakah karyawan mengetahui tentang adanya material yang berbahaya?
√
5 Apakah karyawan mendapatkan pelatihan
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) yang memadai?
√
6 Apakah para karyawan dilatih menggunakan
peralatan perlindungan kerja?
√
7 Apakah perusahaan telah menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat bagi
karyawan?
√ Lingkungan kerja terlihat berantakan dan karyawan satu dengan yang lain
memiliki jarak yang berdekatan.
8 Apakah perusahaan menyediakan perlindungan yang
memadai bagi karyawan (baik finansial maupun nonfinansial)?
√
9 Apakah setiap peralatan memiliki petunjuk
manual cara penggunaanya?
√
10 Apakah karyawan diwajibkan menggunakan petunjuk
manual tersebut sebagai pedoman dalam mengoperasikan peralatan tersebut?
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 11 : Checklist Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber
Daya Manusia (Lanjutan)
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
11 Apakah perusahaan sudah melakukan antisipasi penyebaran
covid-19 pada pekerja dengan melakukan “tindakan-tindakan pencegahan seperti
perilaku hidup bersih dan sehat dengan mengintegrasikan dalam program K3,
pemberdayaan Panitia Pembina Keselematan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dan optimalisas i
fungsi pelayanan kesehatan kerja?
√ Perusahaan masih belum menerapakan
tindakan antisipasi penyebaran covid-19 dengan tegas.
12 Apakah perusahaan membuat rencana kesiapsiagaan dalam
menghadapi pandemi covid-19?
√
13 Apakah perusahaan mendaftarkan tenaga kerja yang dapat dikategorikan memiliki
risiko khusus/ spesifik yang dapat mengakibatkan penyakit akibt kerja
(PAK) karena covid-19 pada program jaminan sosial pada BPJS Ketenagakerjaan?
√ Karyawan yang mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan merupakan
karyawan yang sudah sesuai dengan aturan, belum melihat dari
segi kategori khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 11 : Checklist Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber
Daya Manusia (Lanjutan)
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
14 Apakah perusahaan memberikan hak manfaat jaminan
kecelakaan kerja (JKK) pada tenaga kerja yang dapat dikategorikan memiliki risiko khusus/
spesifik yang dapat mengakibatkan PAK karena covid-19 sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan?
√
Diaudit Oleh : Mei Liana Bunga Prasetyawati
Tanggal : 11 Desember 2020
Jumlah Jawaban
Catatan: -
Ya 6 (43%)
Tidak 8 (57%)
Sumber: Bayangkara (2016: 150-152), Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor M/3/HK.04/III/2020 (2020: 1), Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
Nomor M/8/HK.04/V/2020 (2020: 2)
Berdasarkan hasil pengujian checklist yang dilakukan pada fungsi
pemberian keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia, diperoleh
hasil persentase 43%. Terdapat beberapa aktivitas keselamatan dan
kesehatan kerja sumber daya manusia yang masih memerlukan
perbaikan sebesar 57%.
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten belum memiliki Standard
Operating Procedure (SOP) secara tertulis pada fungsi ini. Hal ini dapat
berdampak besar karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja
merupakan salah satu faktor penting sumber daya manusia dapat bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
dengan optimal. Dengan tidak adanya SOP secara tertulis dapat
memungkinkan terjadinya kecelakaan pada sumber daya manusia di
perusahaaan.
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten sudah menyediakan peralatan
kerja yang memadai. Peralatan kerja dapat membantu sumber daya
manusia untuk bekerja dengan nyaman sehingga dapat menciptakan
tingkat produktivitas yang tinggi. Selain itu, perusahaan sudah
menyediakan peralatan Pertolongan Pertama pada Kecelaakaan (P3K)
yang dapat digunakan oleh setiap sumber daya manusia, namun sumber
daya manusia pada perusahaan belum diberikan pelatihan bagaimana
penggunaan P3K.
Jikalau dilihat dari segi peralatan yang dimiliki oleh perusahaan,
hampir seluruh peralatan memiliki petunjuk manual yang dapat diikut i
oleh sumber daya manusia. Dengan hal ini dapat meminimalis ir
terjadinya risiko kerusakan pada peralatan dan risiko terjadinya bencana
yang dapat menimpa sumber daya manusia apabila terjadi sesuatu yang
berkaitan dengan penggunaan peralatan tersebut.
Di sisi lain, perusahaan belum menciptakan tempat kerja yang aman
dan sehat bagi karyawan. Terlebih lagi, selama masa pandemi Covid-19
baiknya perusahaan menciptakan tempat kerja yang menerapkan
protokol kesehatan, namun atas hasil observasi yang sudah
dilaksanakan, perusahaan belum menerapkan jaga jarak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
seharusnya antar sumber daya manusia. Di setiap ruangan pun, banyak
barang yang berserakan dan menumpuk entah dari barang pesanan
maupun barang persediaan perusahaan. Tentunya ini menciptakan
suasana tempat kerja yang tidak nyaman sekaligus aman bagi setiap
sumber daya manusia.
Selain itu, penerapan protokol kesehatan yang lain berupa kewajiban
untuk mencuci tangan belum diterapkan secara sempurna. Perusahaan
sudah menyediakan media untuk membantu sumber daya manusia
mencuci tangan sebelum memasuki area kerja, namun kenyataannya
bagian dari protokol kesehatan tersebut tidak dijalankan oleh semua
sumber daya manusia. Setiap orang yang memasuki area kerja acuh tak
acuh terhadap kewajiban dalam mematuhi protokol kesehatan.
Perusahaan pun belum memberikan program jaminan sosial berupa
BPJS Kesehatan. Hal ini dilihat dari segi jabatan dan kemampuan dari
setiap sumber daya manusia pada perusahaan. PT. Aneka Usaha
Kabupaten Klaten yang masih tergolong dalam perusahaan berkembang
belum mampu untuk memberikan fasilitas tersebut kepada seluruh
sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan.
9. Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia
Berikut hasil checklist pengujian aktivitas kepuasan kinerja sumber
daya manusia :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 12 : Checklist Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
Periode Audit : November-Desember 2020
Program yang diaudit : Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah perusahaan telah menetapkan indikator-indikator penting kepuasan kerja
karyawan?
√ Perusahaan hanya menilai dari kritik maupun saran yang diberikan
oleh karyawan saat rapat.
2 Apakah tingkat perputaran karyawan rendah?
√
3 Apakah tingkat absensi rendah?
√
4 Apakah karyawan
memiliki motivasi kerja yang tinggi?
√
5 Apakah karyawan memiliki kreativitas yang tinggi untuk berprestasi bagi
perusahaan?
√
6 Apakah produktivitas individu karyawan tinggi?
√
7 Apakah keluhan karyawan rendah?
√
Diaudit Oleh : Mei Liana Bunga
Prasetyawati Tanggal : 11 Desember 2020
Jumlah Jawaban
Catatan: -
Ya Tidak
6 (86%)
1 (14%)
Sumber: Bayangkara (2016: 154,155)
Berdasarkan hasil pengujian checklist yang dilakukan pada fungsi
kepuasan kerja sumber daya manusia, diperoleh hasil persentase 86%,
namun terdapat beberapa aktivitas kepuasan kerja sumber daya manusia
yang masih memerlukan perbaikan sebesar 14%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten belum memiliki Standard
Operating Procedure (SOP) secara tertulis. Penilaian kepuasan kerja
sumber daya manusia hanya secara lisan. Tentunya ini dapat membuat
perusahaan tidak mengetahui dan memahami secara rinci dan jelas
mengenai apa yang dirasakan oleh seluruh sumber daya manusia yang
bekerja di perusahaan.
Melihat dari tidak banyaknya karyawan yang dimiliki oleh PT.
Aneka Usaha Kabupaten Klaten sekaligus tingkat kebutuhan akan
sumber daya manusia yang rendah membuat tingkat perputaran
karyawan yang rendah. Selain itu, tingkat absensi sumber daya manusia
pun rendah. Hal itu dikarenakan perusahaan memiliki titik persebaran
wilayah beberapa unit yang membuat sumber daya manusia di setiap
titik sedikit, sehingga sulit untuk sumber daya manusia izin jikalau
memiliki keperluan yang tidak terlalu penting.
10. Pengurangan Sumber Daya Manusia
Berikut hasil checklist pengujian aktivitas pengurangan sumber daya
manusia :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 13 : Checklist Pengurangan Sumber Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
Periode Audit : November-Desember 2020
Program yang diaudit : Pengurangan Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah perusahaan memiliki peraturan pemutusan hubungan kerja yang jelas dan
didokumentasikan dengan baik?
√
2 Apakah seluruh karyawan mengetahui kebijakan perusahaan
terhadap pemutusan hubungan kerja?
√ Tak sedikit sumber daya manusia yang
belum memahami kebijakan perusahaan mengenai PHK.
3 Apakah perusahaan segera memproses
dengan cepat semua kasus pemutusan hubungan kerja?
√
4 Apakah perusahaan menerapkan prosedur
pemutusan hubungan kerja sesuai dengan peraturan pemerintah?
√
Diaudit Oleh : Mei Liana Bunga Prasetyawati
Tanggal : 11 Desember 2020
Jumlah Jawaban
Catatan: -
Ya Tidak
3 (75%)
1 (15%)
Sumber: Antonyella (2014: 114), Bayangkara (2016: 156)
Berdasarkan hasil pengujian checklist yang dilakukan pada fungsi
pengurangan sumber daya manusia, diperoleh hasil persentase 75%,
namun terdapat beberapa aktivitas pengurangan kerja sumber daya
manusia yang masih memerlukan perbaikan sebesar 15%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Pada dasarnya, PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten sangat
menghindari adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang pada
umumnya dapat dilakukan oleh perusahaan apabila mengalami stagnasi
atau kemunduran. Perusahaan ini sangat menjunjung tinggi negosiasi
dengan sumber daya manusia untuk menghindari terjadinya PHK.
Dalam proses pengurangan sumber daya manusia berupa
pengunduran diri dari sumber daya manusia itu sendiri, perusahaan
memberikan pengarahan kepada sumber daya manusia yang akan
melakukan pengunduran diri mengenai kebijakan perusahaan tersebut,
namun tak sedikit sumber daya manusia yang belum memahami betul
mengenai kebijakan perusahaan mengenai pengurangan sumber daya
manusia. Di sisi lain, perusahaan sudah menerapkannya sesuai dengan
peraturan pemerintah yang mana melakukan kewajibannya sebagai
pemberi kerja dan memberikan hak sumber daya manusia sebagai
pekerja.
Berdasarkan ketiga tahap yang sudah dilaksanakan oleh peneliti, temuan
dapat dirangkum dan dianalisis sebagai berikut :
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
a) Temuan
1) PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten belum memiliki Standard
Operating Procedure (SOP) secara tertulis yang mengatur
perencanaan sumber daya manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
2) Belum adanya dokumentasi perencanaan sumber daya manusia
secara jelas dan tertulis.
3) Perencanaan sumber daya manusia yang tidak teratur.
b) Kriteria
1) Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2017 pasal 91 ayat 1 yang
berbunyi “Operasional BUMD dilaksanakan berdasarkan
standar operasional prosedur.”
2) Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Bab IV pasal 7-8 yang berbunyi :
Pasal 7 :
(1) Dalam rangka pembangunan ketenagakerjaan, pemerintah
menetapkan kebijakan dan menyusun perencanaan tenaga kerja.
(2) Perencanaan tenaga kerja meliputi:
a. perencanaan tenaga kerja makro; dan
b. perencanaan tenaga kerja mikro.
(3) Dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan pelaksanaan
program pembangunan ketenagakerjaan yang
berkesinambungan, pemerintah harus berpedoman pada
perencanaan tenaga kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 8
(1) Perencanaan tenaga kerja disusun atas dasar informasi
ketenagakerjaan yang antara lain meliputi:
a. penduduk dan tenaga kerja;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
b. kesempatan kerja;
c. pelatihan kerja termasuk kompetensi kerja;
d. produktivitas tenaga kerja;
e. hubungan industrial;
f. kondisi lingkungan kerja;
g. pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja; dan h. jaminan
sosial tenaga kerja.
(2) Informasi ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), diperoleh dari semua pihak yang terkait, baik instansi
pemerintah maupun swasta.
(3) Ketentuan mengenai tata cara memperoleh informasi
ketenagakerjaan dan penyusunan serta pelaksanaan perencanaan
tenaga kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
c) Penyebab
1) Belum adanya kesempatan yang tepat bagi perusahaan untuk
mencetuskan standar mengenai aktivitas perencanaan sumber
daya manusia secara tertulis.
2) Perusahaan tidak memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) mengenai perencanaan sumber daya manusia dikarenakan
perencanaan sumber daya manusia bersifat reaktif terhadap
kebutuhan sumber daya manusia di perusahaan. Apabila
perusahaan membutuhkan tambahan atau pengganti karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
maka baru dilakukan perencanaan sumber daya manusia yang
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
d) Akibat
1) Dengan tidak adanya standar yang ditetapkan perusahaan dapat
mengakibatkan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia di
perusahaan secara kuantitas dan kualitas belum dapat terpenuhi
secara tepat pada saat yang diperlukan.
e) Rekomendasi
1) Perusahaan sebaiknya memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) dan dokumentasi secara tertulis mengenai aktivitas
perencanaan sumber daya manusia. Pada dasarnya, SOP
bukanlah sebuah keharusan untuk dimiliki oleh sebuah
perusahaan tetapi alangkah baiknya perusahaan memiliki SOP
secara tertulis untuk menghindari berbagai risiko dan
penyimpangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh
berbagai pihak. Apabila perusahaan memiliki SOP, maka setiap
aktivitas perencanaan sumber daya manusia dapat dinilai karena
SOP merupakan ukuran standar kinerja yang dilakukan oleh
sumber daya manusia.
2) Pelaksanaan perencanaan sumber daya manusia minimal satu
tahun sekali. Hal ini difungsikan agar perusahaan mengetahui
posisi yang perlu diisi dalam perusahaan dan bagaimana cara
mengisinya (Dessler, 2015:158).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
2. Rekrutmen Sumber Daya Manusia
a) Temuan
1) PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten belum memiliki Standard
Operating Procedure (SOP) secara tertulis yang mengatur
rekrutmen sumber daya manusia.
2) Rekrutmen masih mempertimbangkan saran mengenai sumber
daya manusia dari pihak yang memiliki peran penting di daerah.
b) Kriteria
1) Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2017 pasal 91 ayat 1 yang
berbunyi “Operasional BUMD dilaksanakan berdasarkan
standar operasional prosedur.”
2) Undang-undang No, 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Bab III pasal 5-6 yang berbunyi :
Pasal 5
Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa
diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan.
Pasal 6
Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama
tanpa diskriminasi dari pengusaha.
c) Penyebab
1) Belum adanya kesempatan yang tepat bagi perusahaan untuk
mencetuskan standar mengenai aktivitas rekrutmen sumber daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
manusia secara tertulis. Selain itu, dikarenakan perusahaan
memiliki tingkat perputaran karyawan yang rendah.
2) Perusahaan merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Sebagai bagian dari daerah yang nantinya akan menjadi
penyumbang bagi pendapatan daerah. Tak sedikit pejabat daerah
yang memberikan rekomendasi dan memasukkan orang
pilihanya untuk turut serta dalam rekrutmen perusahaan agar
dapat bekerja dan turut membantu mengembangkan perusahaan.
d) Akibat
1) Perusahaan dapat memiliki risiko mendapatkan sumber daya
manusia yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Tentunya ini dapat berdampak pada produktivitas perusahaan.
Dengan kualitas yang tidak sesuai dengan perusahaan,
perusahaan dapat mengalami kemunduruan maupun stagnasi.
e) Rekomendasi
1) Perusahaan sebaiknya memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas rekrutmen sumber daya
manusia. Hal ini untuk mencegah adanya tindakan kecurangan
atau penyimpangan yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak
tertentu untuk memasukkan orang pilihannya yang tidak sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Dengan adanya SOP rekrutmen
secara tertulis, perusahaan dapat terhindar dari kegagalan atau
kesalahan dalam melakukan rekrutmen sumber daya manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
3. Seleksi dan Penempatan Sumber Daya Manusia
a) Temuan
1) PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten belum memiliki Standard
Operating Procedure (SOP) secara tertulis yang mengatur
seleksi dan penempatan sumber daya manusia
2) Masih terdapat beberapa sumber daya manusia yang bekerja di
perusahaan tidak melalui proses seleksi.
3) Belum adanya transparansi atau keterbukaan dalam perusahaan
mengenai proses seleksi yang dilaksanakan untuk seluruh
sumber daya manusia yang diterima.
4) Pembagian tugas dalam melaksanakan tanggung jawab masih
belum jelas.
5) Penempatan sumber daya manusia yang tidak sesuai dengan apa
yang ditawarkan perusahaan pada proses rekrutmen.
b) Kriteria
1) Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2017 pasal 91 ayat 1 yang
berbunyi “Operasional BUMD dilaksanakan berdasarkan
standar operasional prosedur.”
2) Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Bab VI pasal 31-32 yang berbunyi :
Pasal 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama
untuk memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan
memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri.
Pasal 32
(1) Penempatan tenaga kerja dilaksanakan berdasarkan asas
terbuka, bebas, obyektif, serta adil, dan setara tanpa
diskriminasi.
(2) Penempatan tenaga kerja diarahkan untuk menempatkan
tenaga kerja pada jabatan yang tepat sesuai dengan keahlian,
keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan dengan
memperhatikan harkat, martabat, hak asasi, dan perlindunga n
hukum.
(3) Penempatan tenaga kerja dilaksanakan dengan
memperhatikan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan
tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan program nasional dan
daerah.
c) Penyebab
1) Belum adanya kesempatan yang tepat bagi perusahaan untuk
mencetuskan standar mengenai aktivitas seleksi dan penempatan
secara tertulis.
2) Tidak adanya standar yang pasti dan mudah diterimanya
masukan atau rekomendasi dari berbagai pihak mengenai
sumber daya manusia yang dapat bekerja di perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
membuat beberapa sumber daya manusia yang bekerja di
perusahaan tidak mengikuti alur seleksi yang sudah ditetapkan
oleh perusahaan.
3) Adanya target kerja dengan waktu yang singkat terlebih lagi
jumlah sumber daya manusia pada perusahaan tidak terlalu
banyak membuat perusahaan mengharuskan sumber daya
manusia untuk saling membantu dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan meskipun tugas tersebut bukan tanggung jawab
dari sumber daya manusia yang bersangkutan.
4) Adanya perubahan kebutuhan perusahaan yang membuat
perusahaan harus menempatkan sumber daya manusia tidak
sesuai dengan apa yang ditawarkan pada masa rekrutmen.
d) Akibat
1) Perusahaan dapat memiliki risiko mendapatkan sumber daya
manusia yang tidak berkualitas, yang tidak sesuai dengan
kebutuhan perusahaan, dan yang tidak berkompeten. Ini dapat
berdampak tidak berkembangnya kegiatan operasional
perusahaan.
e) Rekomendasi
1) Perusahaan sebaiknya memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas seleksi dan
penempatan. Hal ini untuk menghindari adanya penyalahgunaan
wewenang maupun tindakan penyimpangan lain yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
dilakukan oleh berbagai pihak untuk memasukkan orang
pilihannya agar dapat bekerja di perusahaan. Dengan adanya
standar pun dapat memperjelas ketentuan proses seleksi dan
penempatan sehingga nantinya perusahaan dapat memperoleh
sumber daya manusia yang berkompeten dan berkualitas.
4. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
a) Temuan
1) Perusahaan belum memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia.
2) Perusahaan belum mengadakan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan secara rutin kepada setiap sumber daya manusia.
3) Belum adanya pelatihan alternatif sebagai bentuk antisipatif
yang dilaksanakan selama pandemi.
b) Kriteria
1) Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2017 pasal 91 ayat 1 yang
berbunyi “Operasional BUMD dilaksanakan berdasarkan
standar operasional prosedur.”
2) Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Bab V pasal 9 yang berbunyi “Pelatihan kerja diselenggarakan
dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan
mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan
kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
c) Penyebab
1) Belum adanya kesempatan yang tepat bagi perusahaan untuk
mencetuskan standar mengenai aktivitas pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia secara tertulis.
2) Aktivitas kerja pada perusahaan stagnan atau tidak berubah.
Belum ada perkembangan usaha atau perubahan cara kerja yang
membuat perusahaan memberikan pelatihan kepada seluruh
sumber daya manusia.
d) Akibat
1) Pelatihan yang diikuti oleh sumber daya manusia menjadi tidak
maksimal. Hal ini dikarenakan tidak adanya standar pasti yang
mengatur.
2) Perusahaan mengalami stagnasi. Tidak adanya pelatihan yang
dilakukan secara periodik, sumber daya manusia dapat
mengalami ketertinggalan dengan sumber daya manusia
perusahaan lain yang mendapatkan pelatihan. Pada dasarnya,
pelatihan berguna untuk meningkatkan kemampuan hingga
kreativitas sumber daya manusia. Dengan adanya pelatihan bagi
sumber daya manusia, perusahaan dapat memiliki peluang untuk
jauh lebih berkembang.
e) Rekomendasi
1) Perusahaan sebaiknya memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas pelatihan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
pengembangan sumber daya manusia agar setiap pelatihan dan
pengembangan yang dilaksanakan oleh perusahaan dapat
dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Selain itu,
dengan adanya SOP, perusahaan memiliki parameter untuk
menilai mutu pelatihan yang sudah dilaksanakan oleh
perusahaan.
2) Adanya pelatihan yang dilakukan perusahaan secara periodik
meskipun hanya sederhana. Hal ini bertujuan agar seluruh
sumber daya manusia pada perusahaan dapat meningkatkan
kemampuannya dan dapat memberikan kontribusinya kepada
perusahaan. Pelatihan ini dapat dilakukan dengan memberikan
kesempatan kepada seluruh sumber daya manusia untuk berlatih
dan menggali lebih dalam lagi mengenai setiap tugas yang
diembannya semasa bekerja. Pelatihan karyawan pada saat
pandemi covid-19 dapat dilakukan secara online, baik untuk
program internal perusahaan, maupun program eksternal
perusahaan seperti webinar akan tetapi masih ada kaitan dengan
bidang pekerjaan yang digeluti atau dapat dilakukan oleh
perusahaan dengan membangun portal e-learning (Wijanarko,
2020).
5. Perencanaan dan Pengembangan Karir Sumber Daya Manusia
a) Temuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
1) Perusahaan belum memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas perencanaan dan
pengembangan karir sumber daya manusia.
2) Belum adanya informasi secara jelas mengenai proses
perencanaan dan pengembangan karir pada seluruh sumber daya
manusia.
b) Kriteria
1) Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2017 pasal 91 ayat 1 yang
berbunyi “Operasional BUMD dilaksanakan berdasarkan
standar operasional prosedur.”
2) Perencanaan dan pengembangan karir karyawan akan
mendorong terjadinya peningkatan produktivitas yang dapat
mendorong peningkatan kepuasan karyawan dan tercapainya
efektivitas perusahaan sebagai salah satu indikator keberhasilan
dari perencanaan dan pengembangan karir (Bayangkara
2016:88).
c) Penyebab
1) Belum adanya kesempatan yang tepat bagi perusahaan untuk
mencetuskan standar mengenai aktivitas perencanaan dan
pengembangan karir sumber daya manusia secara tertulis.
2) Jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak, proses kegiatan
pekerjaan yang tidak beragam, dan perputaran karyawan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
rendah membuat perusahaan tidak terlalu sering melakukan
promosi jabatan.
d) Akibat
1) Perusahaan mengalami stagnasi karena sumber daya manusia
perusahaan hanya berdiri di tempat saja, tidak ada
perkembangan karena belum adanya rotasi pekerjaan.
e) Rekomendasi
1) Perusahaan sebaiknya memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas perencanaan dan
pengembangan karir. Apabila perusahaan memiliki SOP secara
tertulis, memungkinkan perusahaan dapat lebih secara tepat
dalam menilai apakah aktivitas ini berjalan dengan baik atau
belum. Selain itu, memungkinkan perusahaan menelusuri setiap
permasalahan yang terjadi pada fungsi ini.
6. Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia
a) Temuan
1) Perusahaan belum memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas penilaian kinerja
sumber daya manusia.
2) Belum adanya transparansi mengenai penilaian kinerja atas
sumber daya manusia. Hasil dari setiap penilaian kinerja tidak
diberikan kepada seluruh sumber daya manusia, hanya sebagian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
3) Belum adanya kesempatan yang diberikan perusahaan untuk
sumber daya manusia dalam memberikan “feedback” mengenai
penilaian kinerja.
b) Kriteria
1) Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2017 pasal 91 ayat 1 yang
berbunyi “Operasional BUMD dilaksanakan berdasarkan
standar operasional prosedur.”
2) Dokumen Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Karyawan PT.
Aneka Usaha Kabupaten Klaten.
c) Penyebab
1) Belum adanya kesempatan yang tepat bagi perusahaan untuk
mencetuskan standar mengenai aktivitas penilaian kinerja
sumber daya manusia secara tertulis.
2) Belum adanya waktu lebih bagi perusahaan untuk memberikan
hasil penilaian kinerja untuk sumber daya manusia secara
keseluruhan.
d) Akibat
1) Sumber daya manusia dapat terus melakukan kesalahan yang ia
lakukan. Hal ini dapat berdampak terganggunya dan tidak
maksimalnya kegiatan perusahaan.
e) Rekomendasi
1) Perusahaan sebaiknya memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai penilaian kinerja sumber daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
manusia. Dengan adanya SOP tertulis, memungkinka n
perusahaan dapat menilai aktivitas penilaian kinerja dapat
terlaksana dengan baik atau belum. Selain itu, sebagai acuan
dalam pelaksanaan penilaian kinerja sumber daya manusia.
2) Adanya sosialisasi pemberitahuan dan penjelasan mengenai
setiap indikator penilaian kinerja agar sumber daya manusia
mengetahui dan paham mengenai bagaimana perusahaan
menilai mereka dan adanya keinginan untuk selalu memperbaiki
cara mereka bekerja agar mereka mendapatkan nilai yang terbaik
dari penilai. Perusahaan dapat memberikan pemberitahuan dan
penjelasan mengenai penilaian kinerja setidaknya 1 kali dalam
masa kerja setiap sumber daya manusia. Selain itu, perusahaan
wajib melakukan penilaian kinerja minimal 1 kali dalam satu
tahun agar perusahaan dapat memahami apa yang menjadi
kekurangan setiap sumber daya manusia di seluruh unit
perusahaan.
7. Kompensasi dan Balas Jasa Sumber Daya Manusia
a) Temuan
1) Perusahaan belum memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas kompensasi dan balas
jasa sumber daya manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
2) Terdapat beberapa sumber daya manusia yang mendapatkan
upah di bawah upah minimum regional (UMR), yang mana tidak
sesuai dengan Peraturan Pemerintah.
3) Pemberian kompensasi yang masih dilakukan secara manual.
b) Kriteria
1) Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2017 pasal 91 ayat 1 yang
berbunyi “Operasional BUMD dilaksanakan berdasarkan
standar operasional prosedur.”
2) Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketengakerjaan Bab
X pasal 89 yang berbunyi :
Pasal 89
(1) Upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88 ayat
(3) huruf a dapat terdiri atas :
a. upah minimum berdasarkan wilayah provinsi atau
kabupaten/kota;
b. upah minimum berdasarkan sektor pada wilayah provinsi atau
kabupaten/kota.
(2) Upah minimum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diarahkan kepada pencapaian kebutuhan hidup layak.
(3) Upah minimum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
ditetapkan oleh Gubernur dengan memperhatikan rekomendasi
dari Dewan Pengupahan Provinsi dan/atau Bupati/Walikota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
(4) Komponen serta pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan
hidup layak sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur dengan
Keputusan Menteri.
3) Pemberian kompensasi melalui lembaga keuangan (Bank).
c) Penyebab
1) Belum adanya kesempatan yang tepat bagi perusahaan untuk
mencetuskan standar mengenai aktivitas kompensasi dan balas
jasa sumber daya manusia secara tertulis.
2) Karyawan yang memiliki jabatan kontrak sehingga kompensasi
yang diberikan masih di bawah UMR.
3) Sumber daya manusia yang tidak terlalu banyak membuat
perusahaan masih menerapkan pemberian kompensasi secara
manual.
d) Akibat
1) Tingkat kepuasan dan semangat sumber daya manusia yang
rendah karena merasa waktu bekerja tidak sebanding dengan
kompensasi yang diberikan oleh perusahaan.
2) Dapat berisiko adanya human eror saat memberikan
kompensasi.
e) Rekomendasi
1) Perusahaan sebaiknya memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas kompensasi dan balas
jasa sumber daya manusia. Apabila perusahaan memiliki SOP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
secara tertulis maka perusahaan dapat mengetahui dengan jelas
hambatan-hambatannya sekaligus meminimalisasi kesalahan
dalam aktivitas ini.
2) Perusahaan mengikuti Undang-undang No. 13 Tahun 2003
tentang Ketengakerjaan pasal 88-90 dengan memberikan
kompensasi tidak kurang dari upah minimum yang ditetapkan
oleh pemerintah. Hal ini agar perusahaan dapat memiliki sumber
daya manusia yang memiliki semangat kerja yang lebih dan
memiliki kepuasan dalam bekerja. Tak hanya itu, perusahaan
dapat terhindar dari sanksi pemerintah apabila perusahaan
menaati undang-undang.
3) Pemberian kompensasi diberikan melalui Bank. Tak perlu bank
swasta maupun negeri yang besar. Cukup dengan bank daerah,
seperti Bank Jateng yang mana setiap sumber daya manusia di
perusahaan dapat menjangkaunya. Dengan adanya pemberian
kompensasi melalui Bank, memungkinkan tingkat risiko human
eror dan penyimpangan oleh perusahaan dapat berkurang.
8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber Daya Manusia
a) Temuan
1) Perusahaan belum memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas keselamatan dan
kesehatan kerja sumber daya manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
2) Belum adanya pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) dan pelatihan penggunaan peralatan perlindungan kerja.
3) Tempat kerja yang tidak mendukung kenyamanan dan
keamanan sumber daya manusia (banyak barang persediaan
maupun peralatan kantor yang diletakkan secara sembarangan
dan meja kantor yang saling berdempatan).
4) Terdapat beberapa sumber daya manusia yang belum
mendapatkan fasilitas BPJS Kesehatan.
5) Perusahaan belum menerapkan protokol kesehatan sesuai
dengan anjuran pemerintah dengan sebaik mungkin.
b) Kriteria
1) Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2017 pasal 91 ayat 1 yang
berbunyi “Operasional BUMD dilaksanakan berdasarkan
standar operasional prosedur.”
2) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Per.15/Men/VIII/2008 tentang P3K di Tempat Kerja, pasal 2
yang berbunyi :
Pasal 2
(1) Pengusaha wajib menyediakan petugas P3K dan fasilitas
P3K di tempat kerja.
(2) Pengurus wajib melaksanakan P3K di tempat kerja.
3) Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Bab X pasal 86-87 yang berbunyi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan
upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat
(2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang- undangan
yang berlaku.
Pasal 87
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan.
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
4) Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/216/2020 tentang
Protokol Pencegahan Penularan Coronavirus Disease di Tempat
Kerja (telampir pada Lampiran 27).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
c) Penyebab
1) Belum adanya kesempatan yang tepat bagi perusahaan untuk
mencetuskan standar mengenai aktivitas keselamatan dan
kesehatan kerja sumber daya manusia secara tertulis.
2) Belum ada biaya khusus untuk mengadakan pelatihan mengenai
P3K untuk seluruh sumber daya manusia.
3) Ruang kerja yang sempit dan tidak terlalu luas sekaligus
kesadaran sumber daya manusia yang rendah.
4) Perusahaan masih belum memiliki kemampuan dalam
membiayai sebagian biaya fasilitas BPJS Kesehatan seluruh
sumber daya manusia pada perusahaan. Selain itu, terdapat
sumber daya manusia yang memiliki ketidakmampuan untuk
membayar biaya BPJS Kesehatan yang akan ditanggungnya.
5) Kesadaran akan pentingnya penerapan protokol kesehatan masih
kurang.
d) Akibat
1) Kesehatan dan keselamatan sumber daya manusia dapat menjadi
terancam.
2) Apabila terdapat bencana, maka sumber daya manusia tidak
akan bisa mengetahui bagaimana cara penanggulangannya.
3) Risiko terjadi penyebaran virus menjadi lebih besar karena tidak
taatnya perusahaan dalam menerapkan protokol kesehatan.
e) Rekomendasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
1) Merumuskan Standard Operating Procedure (SOP) secara
tertulis mengenai keselamatan dan kesehatan kerja sumber daya
manusia. Hal ini bertujuan agar keamanan dan kesehatan sumber
daya manusia dapat terjamin.
2) Adanya pelatihan mengenai P3K maupun penanggulangan
bahaya kerja sebagai upaya mendukung keselamatan dan
kesehatan kerja sumber daya manusia. Hal ini diperlukan karena
sudah diwajibkan oleh pemerintah melalui Undang-undang No.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 86-87. Apabila
perusahaan menerapkan pelatihan P3K, sumber daya manusia di
perusahaan dapat mendapatkan manfaatnya yaitu mereka dapat
memahami tentang penanganan pertolongan pertama,
meningkatkan kinerja dan keselamatan sumber daya manusia
perusahaan, dan meningkatkan keterampilan dalam melakukan
pertolongan pertama terhadap penyakit mendadak dan
kecelakaan kerja.
3) Perusahaan menerapkan desain tempat kerja minimalis dengan
memperhatikan jaga jarak antar sumber daya manusia. Dengan
menerapkan rekomendasi ini, perusahaan dapat meminimalis ir
risiko penyebaran covid-19 di tempat kerja. Terlebih lagi,
sumber daya manusia dapat bekerja secara aman dan nyaman.
4) Perusahaan menerapkan pemberian bantuan fasilitas kesehatan
berupa BPJS Kesehatan dan fasilitas BPJS Ketengakerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
kepada seluruh sumber daya manusia tanpa terkecuali. Apabila
perusahaan menerapkan pemberian bantuan kepada seluruh
sumber daya manusia maka sumber daya manusia dapat
memiliki rasa aman dan merasa terjaminnya kesehatan mereka.
Selain itu, sumber daya manusia dapat mempertahankan kinerja
yang baik dan semakin loyal pada perusahaan.
5) Perusahaan harus mewajibkan setiap sumber daya manusia
untuk mengikuti protokol kesehatan. Perusahaan dapat
mengikuti Surat Edaran Nomor Hk.02.01 /Men Kesilil T2020
tentang Protokol Pencegahan Penularan Coronavirus Disease
(Covid-19) Di Tempat Kerja. Dengan menerapkan protokol
kesehatan, perusahaan dapat meminimalisir risiko penyebaran
covid-19 di perusahaan.
9. Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia
a) Temuan
1) Perusahaan belum memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara mengenai aktivitas kompensasi dan balas jasa
sumber daya manusia.
2) Belum adanya pemberian penilaian kepuasan kerja karyawan
yang dilakukan secara periodik dan tertulis.
b) Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
1) Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2017 pasal 91 ayat 1 yang
berbunyi “Operasional BUMD dilaksanakan berdasarkan
standar operasional prosedur.”
2) Setiap sumber daya manusia memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda sesuai dengan titik kepuasan mereka. Kepuasan
kerja merupakan gambaran evaluasi seseorang atas perasaan
sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam
bekerja (Bayangkara, 2016:152).
c) Penyebab
1) Belum adanya kesempatan yang tepat bagi perusahaan untuk
mencetuskan standar tertulis mengenai aktivitas kepuasan kerja
sumber daya manusia secara tertulis.
2) Belum adanya kesempatan yang tepat bagi perusahaan untuk
memberikan kesempatan kepada sumber daya manusia dalam
memberikan penilaian kepuasan kerja mereka selama di
perusahaan secara tertulis.
d) Akibat
1) Perusahaan tidak mengetahui bagaimana tingkat kepuasan kerja
sumber daya manusia yang bekerja di peruusahaan. Hal ini
tentunya dapat berdampak tingkat produktivitas sumber daya
manusia. Sumber daya manusia dengan tingkat kepuasan yang
rendah cenderung memiliki tingkat produktivitas yang rendah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
tentunya hal ini dapat mengakibatkan terganggunya jalan setiap
aktivitas perusahaan.
e) Rekomendasi
1) Perusahaan menerapkan aktivitas kepuasan kerja sumber daya
manusia sekaligus merumuskan Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis. Dengan adanya SOP, maka perusahaan
dapat memiliki dasar untuk melakukan penilaian kepuasan kerja
sumber daya manusia. Selain itu, dengan adanya penilaian
kepuasan kerja sumber daya manusia, maka perusahaan dapat
mengerti di titik mana sumber daya manusia merasa puas bekerja
di perusahaan. Perusahaan menjadi lebih tau apa yang harus
segera diperbaiki agar dapat membuat merasa sumber daya
manusia puas bekerja di perusahaan.
2) Diadakannya penilaian kepuasan kerja sumber daya manusia
secara periodik dan tertulis. Hal ini ditujukkan agar perusahaan
dapat lebih memahami bagaimana kepuasan sumber daya
manusia dan dapat melakukan perbaikan atas ketidakpuasan
yang diterima oleh sumber daya manusia perusahaan. Apabila
perusahaan melakukan tindakan perbaikan atas ketidakpuasan
sumber daya manusia, memungkinkan sumber daya manusia
perusahaan menjadi puas bekerja di perusahaan dan ssemakin
meningkatkan kesetiaannya kepada perusahaan.
10. Pengurangan Sumber Daya Manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
a) Temuan
1) Perusahaan belum memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas pengurangan sumber
daya manusia.
2) Belum adanya transparansi perusahaan terhadap peraturan
perusahaan mengenai pemutusan hubungan kerja kepada seluruh
sumber daya manusia.
b) Kriteria
1) Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2017 pasal 91 ayat 1 yang
berbunyi “Operasional BUMD dilaksanakan berdasarkan
standar operasional prosedur.”
2) Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Bab XII pasal 150-172 yang berbunyi :
Pasal 150
Ketentuan mengenai pemutusan hubungan kerja dalam undang-
undang ini meliputi pemutusan hubungan kerja yang terjadi di
badan usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang
perseorangan, milik persekutuan atau milik badan hukum, baik
milik swasta maupun milik negara, maupun usaha-usaha sosial
dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan
mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan
dalam bentuk lain.
Pasal 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
(1) Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan
pemerintah, dengan segala upaya harus mengusahakan agar
jangan terjadi pemutusan hubungan kerja.
(2) Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan
hubungan kerja tidak dapat dihindari, maka maksud pemutusan
hubungan kerja wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat
pekerja/serikat buruh atau dengan pekerja/buruh apabila
pekerja/buruh yang bersangkutan tidak menjadi anggota serikat
pekerja/serikat buruh.
(3) Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) benar-benar tidak menghasilkan persetu-juan, pengusaha
hanya dapat memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh
setelah memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial.
c) Penyebab
1) Perusahaan memiliki tingkat perputaran sumber daya manusia
yang rendah sehingga prosedur atau standar tertulis belum
ditetapkan.
d) Akibat
1) Apabila sumber daya manusia pada perusahaan tidak
mengetahui secara jelas mengenai ketentuan pengurangan
sumber daya manusia pada perusahaan, tentunya dapat berisiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
sumber daya manusia yang keluar dapat tidak memperoleh
haknya dari perusahaan.
e) Rekomendasi
1) Perusahaan mencetuskan standar atau ketentuan mengenai
pengurangan sumber daya manusia, entah karena adanya
pemutusan hubungan kerja yang diputuskan oleh perusahaan
maupun pengunduran diri dari sumber daya manusia yang
bersangkutan. Hal ini bertujuan agar nantinya tidak ada selisih
pandang dan perseteruan atas setiap hak maupun kewajiban yang
didapatkan maupun dilakukan oleh pihak perusahaan dan
sumber daya manusia tersebut.
Secara keseluruhan berdasarkan checklist, jumlah jawaba “Ya”
sebanyak 67, sedangkan jawaban “Tidak” sebanyak 17. Berdasarkan
penghitungan, persentase fungsi sumber daya manusia yaitu sebesar 80%.
D. Pengembangan Laporan (Report Development)
Tahap terakhir dalam audit operasional atas fungsi sumber daya
manusia adalah melaporkan hasil temuan audit berupa kelemahan yang
ditemukan dalam aktivitas atau operasi perusahaan. Laporan audit ditujukan
kepada Kepala Urusan Umum PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten. Tujuan
dibuatnya laporan audit adalah untuk membantu Kepala Urusan Umum
dalam menentukan kebijakan perusahaan dalam mengatur fungsi aktivitas
sumber daya manusia dan rekomendasi yang diberikan bukanlah suatu
keharusan untuk dilaksanakan oleh PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Laporan audit akan menyajikan berbagai kondisi yang terjadi di PT. Aneka
Usaha Kabupaten Klaten, kriteria yang sehatrusnya terjadi, sebab dan akibat
atas kondisi yang terjadi, dan rekomendasi yang dapat diterapkan oleh PT.
Aneka Usaha Kabupaten Klaten guna meminimalisir risiko yang dapat
terjadi. Berikut hasil laporan audit operasional atas fungsi sumber daya
manusia pada PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Laporan Hasil Audit Operasional atas
Fungsi Sumber Daya Manusia
Klaten, 15 Maret 2021
Perihal : Laporan Hasil Audit Operasional
Kepada
Yth. Kepala Urusan Umum PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
di Klaten
Saya telah melakukan audit operasional atas fungsi sumber daya manusia di
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten untuk periode November hingga Desember
2020. Audit Operasional ini dilakukan untuk menilai apakah aktivitas fungsi
sumber daya manusia sudah terlaksana dengan baik atau belum serta memberikan
rekomendasi atau perbaikan atas kelemahan yang ditemukan selama pelaksanaan
proses audit.
Hasil audit operasional disajikan dalam bentuk laporan yang meliputi :
Bab I : Informasi Latar Belakang
Bab II : Ruang Lingkup Audit
Bab III : Temuan Audit yang Harus Diperbaiki
Bab IV : Rekomendasi Audit
Dalam pelaksaaan audit ini, saya mendapat dukungan dan bantuan dari
banyak pihak, mulai dari pimpinan perusahaan hingga para karyawan yang sudah
mau terlibat dalam pelaksanaan audit operasional ini. Untuk itu, saya mengucapkan
terima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan baik.
Hormat Saya,
Mei Liana Bunga Prasetyawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Laporan Hasil Audit Operasional atas Fungsi Sumber Daya Manusia
Bab I
Informasi Latar Belakang
PT. Aneka Usaha merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah yang
berada di Kabupaten Klaten, tepatnya di Jalan Pemuda No. 181, Ngepos, Klaten,
Jawa Tengah. Aktivitas usaha yang dilakukan PT. Aneka Usaha dibagi menjadi
beberapa unit usaha, yaitu unit percetakan, unit alat tulis kantor, unit apotek, unit
klinik, unit fotocopy, toko grosir kertas dan potong, dan perdagangan umum.
Dengan didirikannya PT. Aneka Usaha diharapkan mampu untuk meningkatkan
kesejahteraan karyawan, pembenahan aktivitas PT. Aneka Usaha, dan mampu
memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah secara signifikan.
Tak dapat dipungkiri, meskipun PT. Aneka Usaha memiliki beberapa unit
usaha, persaingan tetap ada sehingga PT. Aneka Usaha memerlukan berbagai
tindakan perbaikan dan pengembangan. Salah satunya dengan melakukan
perbaikan dan pengembangan terhadap fungsi sumber daya manusia. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan melakukan audit operasional terhadap aktivitas fungsi
sumber daya manusia. Dengan adanya audit operasional, maka perusahaan dapat
memahami aktivitas yang memerlukan perbaikan dan rekomendasi sehingga
perusahaan dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Laporan Hasil Audit Operasional atas Fungsi Sumber Daya Manusia
Bab II
Ruang Lingkup Audit
Ruang lingkup audit operasional ini adalah aktivitas fungsi sumber daya
manusia periode November 2020 – Desember 2020. Audit Operasional ini
mencakup 10 aktivitas fungsi sumber daya manusia, yaitu perencanaan sumber
daya manusia, rekrutmen sumber daya manusia, seleksi dan penempatan sumber
daya manusia, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, perencanaan
dan pengembangan karir sumber daya manusia, penilaian kinerja sumber daya
manusia, pemberian kompensasi dan balas jasa sumber daya manusia, keselamatan
dan kesehatan kerja sumber daya manusia, kepuasan kerja sumber daya manusia,
dan pengurangan atau pemutusan hubungan kerja sumber daya manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Laporan Hasil Audit Operasional atas Fungsi Sumber Daya Manusia
Bab III
Temuan Audit yang Harus Diperbaiki
Berdasarkan temuan (bukti) yang saya peroleh selama proses audit berjalan,
kesimpulan yang dapat saya berikan adalah :
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
a) PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten belum memiliki Standard
Operating Procedure (SOP) secara tertulis yang mengatur
perencanaan sumber daya manusia.
b) Belum adanya dokumentasi perencanaan sumber daya manusia
secara jelas dan tertulis.
c) Perencanaan sumber daya manusia yang tidak teratur.
2. Rekrutmen Sumber Daya Manusia
a) PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten belum memiliki Standard
Operating Procedure (SOP) secara tertulis yang mengatur
rekrutmen sumber daya manusia.
b) Rekrutmen masih mempertimbangkan saran mengenai sumber
daya manusia dari pihak yang memiliki peran penting di daerah.
3. Seleksi dan Penempatan Sumber Daya Manusia
a) PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten belum memiliki Standard
Operating Procedure (SOP) secara tertulis yang mengatur
seleksi dan penempatan sumber daya manusia
b) Masih terdapat beberapa sumber daya manusia yang bekerja di
perusahaan tidak melalui proses seleksi.
c) Belum adanya transparansi atau keterbukaan dalam perusahaan
mengenai proses seleksi yang dilaksanakan untuk seluruh
sumber daya manusia yang diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
d) Pembagian tugas dalam melaksanakan tanggung jawab masih
belum jelas.
e) Penempatan sumber daya manusia yang tidak sesuai dengan apa
yang ditawarkan perusahaan pada proses rekrutmen.
4. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
a) Perusahaan belum memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia.
b) Perusahaan belum mengadakan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan secara rutin kepada setiap sumber daya manusia.
c) Belum adanya pelatihan alternatif sebagai bentuk antisipatif
yang dilaksanakan selama pandemi.
5. Perencanaan dan Pengembangan Karir Sumber Daya Manusia
a) Perusahaan belum memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas perencanaan dan
pengembangan karir sumber daya manusia.
b) Belum adanya informasi secara jelas mengenai proses
perencanaan dan pengembangan karir pada seluruh sumber daya
manusia.
6. Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia
a) Perusahaan belum memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas penilaian kinerja
sumber daya manusia.
b) Belum adanya transparansi mengenai penilaian kinerja atas
sumber daya manusia.
c) Hasil dari setiap penilaian kinerja tidak diberikan kepada seluruh
sumber daya manusia, hanya sebagian.
d) Belum adanya kesempatan yang diberikan perusahaan untuk
sumber daya manusia dalam memberikan “feedback” mengenai
penilaian kinerja.
7. Kompensasi dan Balas Jasa Sumber Daya Manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
a) Perusahaan belum memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas kompensasi dan balas
jasa sumber daya manusia.
b) Terdapat beberapa sumber daya manusia yang mendapatkan
upah di bawah upah minimum regional (UMR), yang mana tidak
sesuai dengan Peraturan Pemerintah.
c) Pemberian kompensasi yang masih dilakukan secara manual.
8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber Daya Manusia
a) Perusahaan belum memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas kompensasi dan balas
jasa sumber daya manusia.
b) Belum adanya pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) dan pelatihan penggunaan peralatan perlindungan kerja.
c) Tempat kerja yang tidak mendukung kenyamanan dan
keamanan sumber daya manusia (banyak barang persediaan
maupun peralatan kantor yang diletakkan secara sembarangan
dan meja kantor yang saling berdempatan).
d) Terdapat beberapa sumber daya manusia yang belum
mendapatkan fasilitas BPJS Kesehatan.
e) Perusahaan belum menerapkan protokol kesehatan sesuai
dengan anjuran pemerintah dengan sebaik mungkin.
9. Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia
a) Perusahaan belum memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas kompensasi dan balas
jasa sumber daya manusia.
b) Belum adanya pemberian penilaian kepuasan kerja karyawan
yang dilakukan secara periodik dan tertulis.
10. Pengurangan Sumber Daya Manusia
a) Perusahaan belum memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas pengurangan sumber
daya manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
b) Belum adanya transparansi perusahaan terhadap peraturan
perusahaan mengenai pemutusan hubungan kerja kepada seluruh
sumber daya manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Laporan Hasil Audit Operasional atas Fungsi Sumber Daya Manusia
Bab IV
Rekomendasi
Berdasarkan kelemahan yang ditemukan selama proses audit, maka saya
peneliti sebagai auditor memberikan rekomendasi perbaikan yang bisa dilakukan
untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Rekomendasi :
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
a) Perusahaan sebaiknya memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) dan dokumentasi secara tertulis mengenai aktivitas
perencanaan sumber daya manusia. Pada dasarnya, SOP bukanlah
sebuah keharusan untuk dimiliki oleh sebuah perusahaan tetapi
alangkah baiknya perusahaan memiliki SOP secara tertulis untuk
menghindari berbagai risiko dan penyimpangan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan oleh berbagai pihak. Apabila perusahaan
memiliki SOP, maka setiap aktivitas perencanaan sumber daya
manusia dapat dinilai karena SOP merupakan ukuran standar kinerja
yang dilakukan oleh sumber daya manusia.
b) Pelaksanaan perencanaan sumber daya manusia minimal satu tahun
sekali. Hal ini difungsikan agar perusahaan mengetahui posisi yang
perlu diisi dalam perusahaan dan bagaimana cara mengisinya
(Dessler, 2015:158)
2. Rekrutmen Sumber Daya Manusia
a) Perusahaan sebaiknya memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas rekrutmen sumber daya
manusia. Hal ini untuk mencegah adanya tindakan kecurangan atau
penyimpangan yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk
memasukkan orang pilihannya yang tidak sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Dengan adanya SOP rekrutmen secara tertulis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
perusahaan dapat terhindar dari kegagalan atau kesalahan dalam
melakukan rekrutmen sumber daya manusia.
3. Seleksi dan Penempatan Sumber Daya Manusia
a) Perusahaan sebaiknya memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas seleksi dan penempatan. Hal
ini untuk menghindari adanya penyalahgunaan wewenang maupun
tindakan penyimpangan lain yang dapat dilakukan oleh berbagai
pihak untuk memasukkan orang pilihannya agar dapat bekerja di
perusahaan. Dengan adanya standar pun dapat memperjelas
ketentuan proses seleksi dan penempatan sehingga nantinya
perusahaan dapat memperoleh sumber daya manusia yang
berkompeten dan berkualitas.
4. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
a) Perusahaan sebaiknya memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia agar setiap pelatihan dan
pengembangan yang dilaksanakan oleh perusahaan dapat
dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Selain itu,
dengan adanya SOP, perusahaan memiliki parameter untuk menilai
mutu pelatihan yang sudah dilaksanakan oleh perusahaan.
b) Adanya pelatihan yang dilakukan perusahaan secara periodik
meskipun hanya sederhana. Hal ini bertujuan agar seluruh sumber
daya manusia pada perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya
dan dapat memberikan kontribusinya kepada perusahaan. Pelatihan
ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada seluruh
sumber daya manusia untuk berlatih dan menggali lebih dalam lagi
mengenai setiap tugas yang diembannya semasa bekerja. Pelatihan
karyawan pada saat pandemi covid-19 dapat dilakukan secara online,
baik untuk program internal perusahaan, maupun program eksternal
perusahaan seperti webinar akan tetapi masih ada kaitan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
bidang pekerjaan yang digeluti atau dapat dilakukan oleh perusahaan
dengan membangun portal e-learning (Wijanarko, 2020).
5. Perencanaan dan Pengembangan Karir Sumber Daya Manusia
a) Perusahaan sebaiknya memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas perencanaan dan
pengembangan karir. Apabila perusahaan memiliki SOP secara
tertulis, memungkinkan perusahaan dapat lebih secara tepat dalam
menilai apakah aktivitas ini berjalan dengan baik atau belum. Selain
itu, memungkinkan perusahaan menelusuri setiap permasalahan yang
terjadi pada fungsi ini.
6. Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia
a) Perusahaan sebaiknya memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai penilaian kinerja sumber daya
manusia. Dengan adanya SOP tertulis, memungkinkan perusahaan
dapat menilai aktivitas penilaian kinerja dapat terlaksana dengan baik
atau belum. Selain itu, sebagai acuan dalam pelaksanaan penilaian
kinerja sumber daya manusia.
b) Adanya sosialisasi pemberitahuan dan penjelasan mengenai setiap
indikator penilaian kinerja agar sumber daya manusia mengetahui
dan paham mengenai bagaimana perusahaan menilai mereka dan
adanya keinginan untuk selalu memperbaiki cara mereka bekerja agar
mereka mendapatkan nilai yang terbaik dari penilai. Perusahaan
dapat memberikan pemberitahuan dan penjelasan mengenai
penilaian kinerja setidaknya 1 kali dalam masa kerja setiap sumber
daya manusia. Selain itu, perusahaan wajib melakukan penilaian
kinerja minimal 1 kali dalam satu tahun agar perusahaan dapat
memahami apa yang menjadi kekurangan setiap sumber daya
manusia di seluruh unit perusahaan.
7. Kompensasi dan Balas Jasa Sumber Daya Manusia
a) Perusahaan sebaiknya memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis mengenai aktivitas kompensasi dan balas jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
sumber daya manusia. Apabila perusahaan memiliki SOP secara
tertulis maka perusahaan dapat mengetahui dengan jelas hambatan-
hambatannya sekaligus meminimalisasi kesalahan dalam aktivitas
ini.
b) Perusahaan mengikuti Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketengakerjaan pasal 88-90 dengan memberikan kompensasi tidak
kurang dari upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini
agar perusahaan dapat memiliki sumber daya manusia yang memiliki
semangat kerja yang lebih dan memiliki kepuasan dalam bekerja. Tak
hanya itu, perusahaan dapat terhindar dari sanksi pemerintah apabila
perusahaan menaati undang-undang.
c) Pemberian kompensasi diberikan melalui Bank. Tak perlu bank
swasta maupun negeri yang besar. Cukup dengan bank daerah,
seperti Bank Jateng yang mana setiap sumber daya manusia di
perusahaan dapat menjangkaunya. Dengan adanya pemberian
kompensasi melalui Bank, memungkinkan tingkat risiko human eror
dan penyimpangan oleh perusahaan dapat berkurang.
8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber Daya Manusia
a) Merumuskan Standard Operating Procedure (SOP) secara tertulis
mengenai keselamatan dan kesehatan kerja sumber daya manusia.
Hal ini bertujuan agar keamanan dan kesehatan sumber daya manusia
dapat terjamin.
b) Adanya pelatihan mengenai P3K maupun penanggulangan bahaya
kerja sebagai upaya mendukung keselamatan dan kesehatan kerja
sumber daya manusia. Hal ini diperlukan karena sudah diwajibkan
oleh pemerintah melalui Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan pasal 86-87. Apabila perusahaan menerapkan
pelatihan P3K, sumber daya manusia di perusahaan dapat
mendapatkan manfaatnya yaitu mereka dapat memahami tentang
penanganan pertolongan pertama, meningkatkan kinerja dan
keselamatan sumber daya manusia perusahaan, dan meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
keterampilan dalam melakukan pertolongan pertama terhadap
penyakit mendadak dan kecelakaan kerja.
c) Perusahaan menerapkan desain tempat kerja minimalis dengan
memperhatikan jaga jarak antar sumber daya manusia. Dengan
menerapkan rekomendasi ini, perusahaan dapat meminimalisir risiko
penyebaran covid-19 di tempat kerja. Terlebih lagi, sumber daya
manusia dapat bekerja secara aman dan nyaman.
d) Perusahaan menerapkan pemberian bantuan fasilitas kesehatan
berupa BPJS Kesehatan dan fasilitas BPJS Ketengakerjaan kepada
seluruh sumber daya manusia tanpa terkecuali. Apabila perusahaan
menerapkan pemberian bantuan kepada seluruh sumber daya
manusia maka sumber daya manusia dapat memiliki rasa aman dan
merasa terjaminnya kesehatan mereka. Selain itu, sumber daya
manusia dapat mempertahankan kinerja yang baik dan semakin loyal
pada perusahaan.
e) Perusahaan harus mewajibkan setiap sumber daya manusia untuk
mengikuti protokol kesehatan. Perusahaan dapat mengikuti Surat
Edaran Nomor Hk.02.01 /Men Kesilil T2020 tentang Protokol
Pencegahan Penularan Coronavirus Disease (Covid-19) Di Tempat
Kerja. Dengan menerapkan protokol kesehatan, perusahaan dapat
meminimalisir risiko penyebaran covid-19 di perusahaan.
9. Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia
a) Perusahaan menerapkan aktivitas kepuasan kerja sumber daya
manusia sekaligus merumuskan Standard Operating Procedure
(SOP) secara tertulis. Dengan adanya SOP, maka perusahaan dapat
memiliki dasar untuk melakukan penilaian kepuasan kerja sumber
daya manusia. Selain itu, dengan adanya penilaian kepuasan kerja
sumber daya manusia, maka perusahaan dapat mengerti di titik mana
sumber daya manusia merasa puas bekerja di perusahaan. Perusahaan
menjadi lebih tau apa yang harus segera diperbaiki agar dapat
membuat merasa sumber daya manusia puas bekerja di perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
b) Diadakannya penilaian kepuasan kerja sumber daya manusia secara
periodik dan tertulis. Hal ini ditujukkan agar perusahaan dapat lebih
memahami bagaimana kepuasan sumber daya manusia dan dapat
melakukan perbaikan atas ketidakpuasan yang diterima oleh sumber
daya manusia perusahaan. Apabila perusahaan melakukan tindakan
perbaikan atas ketidakpuasan sumber daya manusia, memungkinka n
sumber daya manusia perusahaan menjadi puas bekerja di perusahaan
dan ssemakin meningkatkan kesetiaannya kepada perusahaan.
10. Pengurangan Sumber Daya Manusia
a) Perusahaan mencetuskan Standard Operating Procedure (SOP)
secara tertulis mengenai pengurangan sumber daya manusia, entah
karena adanya pemutusan hubungan kerja yang diputuskan oleh
perusahaan maupun pengunduran diri dari sumber daya manusia
yang bersangkutan. Hal ini bertujuan agar nantinya tidak ada selisih
pandang dan perseteruan atas setiap hak maupun kewajiban yang
didapatkan maupun dilakukan oleh pihak perusahaan dan sumber
daya manusia tersebut.
Rekomendasi perbaikan yang sudah saya jelaskan di atas tidaklah bersifat
wajib untuk dilaksanakan oleh perusahaan, namun alangkah baiknya dilaksanakan
agar perusahaan dapat lebih berkembang terkait dengan fungsi sumber daya
manusia sekaligus sebagai bentuk antisipasi peluang terjadinya berbagai risiko.
Keputusan untuk menindaklanjuti rekomendasi perbaikan atas kelemahan-
kelemahan dalam fungsi sumber daya manusia merupakan kewenangan dari pihak
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil audit operasional atas aktivitas fungsi sumber
daya manusia pada PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten, dapat disimpulkan
bahwa aktivitas fungsi sumber daya manusia memiliki persentase fungsi
sumber daya manusia yaitu sebesar 80%. Atas dasar perhitungan persentase
tersebut, perusahaan masih memiliki kelemahan atau risiko yang masih
harus diperbaiki sebesar 20%.
B. Saran
Atas dasar kesimpulan penelitian, peneliti memberikan saran kepada
pihak PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten dan penelitian selanjutnya :
1. Bagi PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
Perusahaan diharapkan dapat merancang Standar Operating
Procedure (SOP) secara tertulis dan memperbaiki setiap temuan atau
kelemahan perusahaan terkait aktivitas fungsi sumber daya manusia
yang sudah peneliti temukan selama melakukan audit operasional.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan audit
operasional atas fungsi sumber daya manusia pada perusahaan-
perusahaan yang menjadi bagian dari Badan Usaha Milik Daerah agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
dapat menemukan masalah-masalah kritis dalam bidang sumber daya
manusia dalam perusahaan Badan Usaha Milik Daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Adi, Panud Cakranegara dan Dedi Rianto Rahadi. 2020. Sumber Daya Manusia Sektor UMKM di Kala Pandemi Covid-19. Sebatik . Vo. 24. No. 2. Hal 315-320.
Agoes, Sukrisno. 2017. Auditing : Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik Edisi 4-Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
Akmal. 2009. Pemeriksaan Manajemen Internal Audit. PT. Indeks Jakarta. Jakarta.
Arens, Alvin.A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. 2008. “Auditing and Assurance Services.” Fiftheen Edition. Prentice Hall Inc. New Jersey. Diterjemahkan Oleh Gina dan Tim Perti. 2015. Auditing dan Jasa Assurance, Edisi Kelimabelas. Erlangga. Jakarta.
Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.
Bayangkara, IBK. 2016. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Carnavale, Jeol B dan Isabella Hatak. 2020. Employee adjustment and well-being in the era of COVID-19: Implications for human resource management. Journal of Business Research. Vol.116. Hal 183-187.
Chandra, Erni. 2015. Audit Manajemen untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber
Daya Manusia pada CV. Media Printika. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Cita, Undayani Sari dan Rani Tyas Budiyanti. 2020. Workplace Requirements in New Normal Era due to COVID-19 Pandemic: Design Criteria and Health
Environment Perspectives. Journal of Public Health For Tropical and Coastal Region (JPHTCR). Vol.3. No.22.
Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta.
Fransiska, Intan Arude, Jullie J. Sondakh, dan Anneke Wangkar. 2019. Audit Manajemen untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Bank Sulutgo. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi. Vol.7. No.3. Hal 3708-3717.
Hartono, Jogiyanto. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Haryono, Al Jusup. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA). Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YPKN. Yogyakarta.
Herdian, Dita. 2018. Audit Manajemen untuk Menilai Efektivitas Kinerja Bagian Sumber Daya Manusia pada PT. Bungo Dani Mandiri Utama. Skripsi
Dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
H.H.D.N.P. 2020. Opatha. The Coronavirus and The Employees: A Study from the Point of Human Resource Management. Sri Lankan Journal of Human Resource Management. Vol.10. No.1. Hal 36-49.
I Made Laut, Mertha Jaya. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif . Penerbit Quadrant. Yogyakarta.
Kalangi, Roosje. 2015. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kinerja Aparat Sipil Negara di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara.
Jurnal LPPM Bidang EkoSusBudKum. Vol.2. No.1.
Lexy, J Moleong. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif . PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 5. BPFE.
Yogyakarta.
Mawarni, Ige, Cornelius Rantelang, dan Ledy Setiawati. 2019. Audit Operasional atas Fungsi Sumber Daya Manusia. Akuntabel: Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Hal 206-212.
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Surat Edaran No. M/3/HK.04/III/2020 tentang Pelindungan Pekerja/Buruh Dan Kelangsungan
Usaha Dalam Rangka Pencegahan Dan Penanggulangan Covid-19.
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Surat Edaran No. M/8/HK.04/V/2020 tentang Perlindungan Pekerja/Buruh Dalam Program
Jaminan Kecelakaan Kerja Pada Kasus Penyakit Akibat Kerja Karena Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Surat Edaran No. M/6/HI.00.01/V/2020 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya
Keagamaan Tahun 2020 Di Perusahaan Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Menteri Kesehatan, Surat Edaran Nomor HK.02.02/Menkes/216/2020 Tentang
Protokol Pencegahan Penularan Coronavirus Disease (Covid-19) di Tempat Kerja.
Moeller R. 2016. Brink’s Modern Internal Auditing: A Common Body of Knowledge (8ed). John Wiley & Sons, Inc. New Jersey.
Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. GP Press Group. Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Noor, Ifa Rahma. 2013. Audit Manajemen atas Fungsi Sumber Daya Manusia Guna Meningkatkan Keefektivan Kinerja Sumber Daya Manusia pada ADiTV Yogyakarta. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Octafia, Rumere Lidya. 2016. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Manado. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol.4. No.1.
Papina. Antonyella. 2014. Audit Manajemen untuk Menilai Efektivitas atas
Fungsi Sumber Daya Manusia pada Lottemart Wholesale Yogyakarta. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah.
Prajnaparamitha, Kanyaka dan Mahendra Ridwanul Ghoni. 2020. Perlindungan Status Kerja dan Pengupahan Tenaga Kerja Dalam Situasi Pandemi Covid-19 Berdasarkan Perspektif Pembaharuan Hukum. Administrative Law & Governance Journal. Vol. 3. Hal 314-328.
Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. 2017. Studi Kasus Dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Program Pascasarana. Malang.
Rahmatullah, Indra. 2020. Jaminan Hak Kesehatan Pekerja Work From Office
Selama Masa PSBB Covid-19. ADALAH Buletin Hukum dan Keadilan. Vol.4. No.1. Hal 57-62.
Ridwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Sawyer’s, Lawrence B, Mortimer A. Dittenhofer, & James H. Scheimer. 2005. ”Sawyer’s Internal Auditin,” Fifth Edition . Diterjemahkan Oleh Desi. 2005. Sawyer’s Internal Auditing: Audit Internal Sawyer, Edisi Kelima. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Schneider, Amanda. 2020. 4 Design Trends of a Post-COVID Workplace. Interior Design. https://www.interiordesign.net/articles/18254-4-design-trends-of-a-post-covid-workplace/. Diakses pada 8 Februari 2020.
Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2017. Metode Penelitian Bisnis Edisi 6.
Salemba Empat. Jakarta.
Sembiring, Sony Ricardo dan Ketut Budiartha. 2018. Efektivitas Manajemen Sumber Daya Manusia (Studi Kasus Penerapan Audit Manajemen pada Hotel X Seminyak). E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana . Vol.25. Hal
1390-1417.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Smscom. 2019. Bank Klaten, BUMD Terbaik Ke IV Nasional. https://suaramerdekasolo.com/2019/07/29/bank-klaten-bumd-terbaik-ke-iv-nasional/. Diakses tanggal 10 Oktober 2020.
Sigalingging, Lasrida. 2017. Audit Manajemen atas Fungsi Sumber Daya Manusia
PT. Metalindo Wahana Putra. Jurnal Sains Manajemen Informatika dan Komputer. Vol.16. No.2. Hal 330-339.
Siregar, Sylvia Veronica N.P. 2015. Audit Manajemen. Universitas Terbuka. Tangerang Selatan.
Sodikin, Dickdick. Permana, Djaka dan Adia, Suhenda. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia: Membangun Paradigma Baru . Salemba Empat. Jakarta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. CV. Alfabeta. Bandung.
Sukrispiyanto. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Indomedia Pustaka.
Sidoarjo.
Susiawan, Susilo dan Abdul Muhid. 2015. Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia. Vol.4. No.3 Hal.304-313.
Syamsul, Hudha dan Moch. Hadi Siswanto. 2012. Audit Manajemen atas Fungsi Sumber Daya Manusia pada Pabrik Aspal Gresik PT. Pertamina (PERSERO) UPms V. Gema Ekonomi (Jurnal Fakultas Ekonomi). Vol.01. No.01. Hal 31-42.
Tambun, Rosmaida. 2020. Auditing. PT. Rel Karir Pembelajar. Jakarta.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk Perusahaan. PT Raja Garfindo. Jakarta.
Wijonarko, Gugus, Handy Aribowo, Aris Winarto, dan Wahyu Ramadanoni. 2020. Perancangan Program Pelatihan Karyawan Dalam Rangka Mendukung Produktivitas Karyawan di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Eksekutif. Vol.17. No.01.
Zakifora, Alsou, Guzaliya Klychova, Alfiya Yusupova, Valeriya Kirillova, dan Ildus Gimadiev. 2019. Human Resources Planning And Auditing In Agribusiness. E3S Web of Conferences.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 1 – Daftar Pertanyaan Wawancara
A. Kepala Urusan Umum
1. Profil dan Terbentuknya Perusahaan
a. Apa nama perusahaan?
b. Apa visi, misi, dan tujuan perusahaan?
c. Dimana alamat perusahaan?
d. Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh perusahaan?
e. Siapa yang mendirikan perusahaan?
f. Pada tahun berapa perusahaan didirikan?
g. Apa alasan didirikan perusahaan?
h. Bagaimana perkembangan perusahaan?
2. Struktur Organisasi
a. Bagaimana struktur organisasi di perusahaan ini?
b. Apa saja tugas dan tanggung jawab sumber daya manusia yang
ada di perusahaan?
3. Standard Operating Procedure
a. Apakah terdapat Standard Operating Procedure secara tertulis
terutama pada kegiatan yang berkaitan dengan fungsi sumber
daya manusia?
b. Jikalau belum, standar apa yang dijadikan patokan oleh
perusahaan?
4. Fungsi Sumber Daya Manusia
a. Perencanaan Sumber Daya Manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
1) Apa yang menjadi dasar atau standar dalam perencanaan
sumber daya manusia?
2) Bagaimana pengaruh target organisasi terhadap perencanaan
sumber daya manusia?
3) Bagaimana proses perencanaan sumber daya manusia yang
ada di perusahaan?
4) Apa saja kualifikasi untuk mendapatkan sumber daya
manusia yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan?
5) Apa program-program pada fungsi sumber daya manusia
sesuai dengan kebutuhan perusahaan?
b. Rekrutmen
1) Apa saja yang menjadi dasar atau standar dalam proses
rekrutmen?
2) Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon tenaga
kerja dalam proses rekrutmen?
3) Siapa saja yang menangani proses rekrutmen?
4) Bagaimana metode yang digunakan dalam proses rekutmen?
5) Bagaimana proses rekrutmen yang ada di perusahaan?
c. Seleksi dan Penempatan
1) Apa yang menjadi pedoman dalam proses seleksi dan
penempatan karyawan?
2) Bagaimana proses seleksi yang ada di perusahaan?
3) Apa saja bentuk ujian yang diberikan bagi pelamar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
4) Siapa yang menjadi pewawancara dalam tahap interview?
5) Apa yang menjadi pedoman pewawancara dalam
mewawancarai pelamar?
d. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
1) Apa yang menjadi pedoman dalam pelatihan dan
pengembangan karyawan?
2) Apa yang menjadi tujuan dari program pelatihan dan
pengembangan karyawan?
3) Apa ada syarat tertentu bagi karyawan yang ingin mengikuti
pelatihan?
4) Bagaimana metode pelatihan yang diberikan?
5) Apa manfaat program pelatihan untuk karyawan?
e. Perencanaan dan Pengembangan Karir
1) Apa yang menjadi pedoman dalam perencanaan dan
pengembangan karier karyawan?
2) Apa setiap karyawan dapat mengikuti program tersebut
ataukah hanya karyawan tertentu?
3) Bagaimana kebijakan perusahaan dalam menyusun rencana
dan program dan pengembangan karir karyawannya?
f. Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia
1) Apa standar atau dasar yang digunakan sebagai penilaian
kinerja?
2) Bagaimana penilaian kinerja yang ada di perusahaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
3) Apa tujuan dari penilian kinerja tersebut?
4) Siapa yang melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan?
g. Kompensasi dan Balas Jasa
1) Apa yang menjadi dasar atau standar dalam pemberian
kompensasi?
2) Adakah bonus-bonus yang diberikan kepada karyawan untuk
prestasi kerjanya?
3) Bagaimana proses pemberian kompensasi dan balas jasa
kepada karyawan?
h. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1) Apa yang menjadi pedoman dalam program kesehatan dan
keselamatan kerja karyawan?
2) Bagaimana kebijakan perusahaan dalam program
keselamatan dan kesehatan kerja?
i. Kepuasan Kerja Karyawan
1) Mengapa penilaian kepuasan kerja karyawan baru
dilaksanakan satu kali?
2) Bagaimana pendapat perusahaan terkait dengan penilaian
kepuasan kerja karyawan?
3) Bagaimana tingkat perputaran karyawan?
4) Bagaimana tingkat absensi karyawan?
5) Bagaimana tingkat kreativitas karyawan untuk berprestasi
bagi perusahaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
6) Bagaimana tingkat keluhan karyawan?
j. Pengurangan Sumber Daya Manusia
1) Apa yang menjadi dasar atau standar perusahaan dalam
mengurangi sumber daya manusia?
2) Bagaimana peraturan perusahaan terhadap pengurangan
sumber daya manusia?
3) Apa saja yang menjadi penyebab pengurangan sumber daya
manusia?
B. Karyawan
1. Rekrutmen Sumber Daya Manusia
a) Apakah Anda mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi
sebagai calon tenaga kerja?
b) Apakah Anda mengetahui deskripsi posisi pekerjaan yang akan
Anda lamar?
2. Seleksi dan Penempatan Sumber Daya Manusia
a) Apakah Anda diterima di perusahaan melalui proses seleksi?
b) Apakah Anda mengetahui proses atau tahapan seleksi yang
diberikan perusahaan kepada seluruh rekan kerja?
c) Apakah Anda ditempatkan pada posisi pekerjaan sesuai pada
saat Anda melamar pekerjaan?
3. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
a) Apakah perusahaan memberikan pelatihan kepada Anda untuk
meningkatkan kemampuan Anda?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
b) Apakah perusahaan memberikan pelatihan secara berkala?
c) Apakah pelatihan yang diberikan perusahaan bermanfaat bagi
Anda?
d) Apakah dengan diberikannya pelatihan dari perusahaan mampu
membuat Anda memberikan kontribusi bagi perkembangan
perusahaan?
e) Apakah selama masa pandemi, perusahaan menyediakan
bentuk pelatihan alternatif?
4. Perencanaan dan Pengembangan Karir Sumber Daya Manusia
a) Apakah Anda mengetahui program atas perencanaan dan
pengembangan karir yang jelas dari perusahaan?
b) Apakah perusahaan membantu Anda dalam memahami
perencanaan kinerja Anda?
c) Apakah dalam perencanaan dan pengembangan karir,
perusahaan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap
tenaga kerja?
d) Apakah dengan adanya perencanaan dan pengembangan karir
membantu Anda dalam menganalisis kemampuan Anda sesuai
dengan kebutuhan perusahaan?
5. Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia
a) Apakah Anda mengetahui cara perusahaan dalam menilai
kinerja Anda?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
b) Apakah perusahaan secara terbuka memberikan hasil laporan
atas kinerja Anda secara periodik kepada Anda?
c) Apakah Anda diberikan kesempatan untuk menanggapi hasil
laporan kinerja Anda?
d) Apakah dengan adanya laporan kinerja Anda, Anda memahami
tentang peran Anda dalam perusahaan?
e) Apakah perusahaan memberikan sistem penghargaan kepada
tenaga kerja yang memiliki penilaian tingkat kinerja yang baik?
6. Kompensasi dan Balas Jasa Sumber Daya Manusia
a) Apakah perusahaan memberikan kompensasi selain kompensasi
finansial seperti peluang promosi, pengakuan karyawan, atau
lingkungan kerja yang kondusif?
b) Apakah perusahaan memberikan kompensasi sesuai dengan
peraturan pemerintah?
c) Apakah perusahaan memberikan tunjangan kesejahteraan untuk
Anda?
d) Apakah Anda merasa puas dengan kompensasi yang diterima
dengan beban kerja yang ada?
e) Adakah bonus yang diberikan oleh perusahaan jika pekerjaan
yang ada dapat diselesaikan dengan baik?
f) Apakah kompensasi dan balas jasa yang diberikan perusahaan
memotivasi Anda dalam bekerja?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
g) Adakah tunjangan hari raya yang diberikan perusahaan pada
masa pandemi Covid-19?
7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber Daya Manusia
a) Apakah Anda diberikan pelatihan Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan (P3K) yang memadai oleh perusahaan?
b) Apakah Anda dilatih untuk menggunakan peralatan
perlindungan kerja?
c) Apakah perusahaan menyediakan tempat kerja yang sehat bagi
para tenaga kerja?
d) Apakah perusahaan menyediakan perlindungan yang memadai
bagi karyawan (baik secara finansial maupun nonfinansial)?
e) Apakah dalam setiap penggunaan peralatan diberikan petunjuk
manual dalam menggunakannya?
f) Apakah Anda diwajibkan menggunakan petunjuk manual
tersebut sebagai pedoman dalam mengoperasikan peralatan
tersebut?
g) Apakah perusahaan membantu Anda dalam mengendalikan stres
akibat kelelahan kerja?
h) Apakah perusahaan Anda telah menerapkan protokol kesehatan
selama masa pandemi Covid-19?
i) Apakah perusahaan menetapkan kebjakan bahwa tenaga kerja
yang dapat dikategorikan memiliki risiko khusus/ spesifik yang
dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja (PAK) karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Covid-19 didaftarkan pada program jaminan sosial pada BPJS
Ketenagakerjaan?
8. Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia
a) Apakah Anda memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja?
b) Apakah tingkat keluhan Anda rendah selama bekerja?
c) Apakah perusahaan memberikan penilaian kepuasan kerja
karyawan secara periodik kepada Anda?
9. Pengurangan Sumber Daya Manusia
a) Apakah Anda mengetahui peraturan perusahaan berkaitan
dengan pemutusan hubungan kerja?
b) Apakah perusahaan menerapkan prosedur pemutusan hubungan
kerja sesuai dengan peraturan pemerintah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 2 – Checklist Internal Control Questionnare
Nama Organisasi : Program yang diaudit :
Periode Audit : November – Desember 2020
No Internal Control
Questionnaire
Jawaban
ICQ
Keterangan
Ya Tidak Tujuan review dan pengujian pengendalian :
Menilai, menguji sistem pengendalian dan mengetahui kelemahan pada pengendalian manajemen pada fungsi sumber daya manusia.
1 Apakah tujuan aktivitas SDM perusahaan telah dinyatakan dengan jelas
dan disosialisasikan ke berbagai tingkatan manajemen untuk dipahami?
2 Apakah kualitas dan kuantitas SDM yang
terdapat pada perusahaan telah sesuai dengan aktivitas perusahaan?
3 Apakah perusahaan telah memberikan anggaran
untuk setiap fungsi SDM?
4 Apakah terdapat pedoman
atau metode kerja yang diberikan perusahaan untuk seluruh SDM?
5 Apakah perusahaan sudah memberikan deskripsi
pekerjaan bagi seluruh SDM?
6 Apakah perusahaan memiliki standar (ukuran) kinerja program untuk aktivitas sumber daya
manusia?
Diaudit Oleh : Tanggal :
Jumlah Jawaban
Catatan : -
Ya Tidak
Sumber: Bayangkara (2016:113)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 3 – Checklist Fungsi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten Periode Audit :
November-Desember 2020
Program yang diaudit : Perencanaan Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah perusahaan memiliki rencana
SDM yang terdokumentasikan dengan jelas?
2 Apakah rencana SDM mendukung dan terintegrasi dengan strategi pencapaian tujuan perusahaan?
3 Apakah rencana SDM memuat secara jelas tentang kualifikasi SDM yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersedia di perusahaan?
4 Apakah penentuan kualifikasi tersebut dibuat berdasarkan uraian dan spesifikasi pekerjaan, sesuai dengan strategi
perusahaan?
5 Apakah perencaan SDM melibatkan
adanya penilaian kondisi internal berkaitan dengan keberadaan SDM dan pekerjaan di perusahaan saat ini?
6 Apakah perencanaan SDM melibatkan analisis lingkungan eksternal yang
memengaruhi penawaran SDM?
7 Apakah peramalan terhadap kebutuhan
SDM telah dilakukan dengan benar?
8 Apakah program SDM berupa rekrutmen telah sesuai dengan kebutuhan strategi tujuan perusahaan?
9 Apakah program SDM berupa seleksi dan penempatan telah sesuai dengan kebutuhan strategi tujuan perusahaan?
10 Apakah program SDM berupa pelatihan
dan pengembangan telah sesuai dengan kebutuhan strategi tujuan perusahaan?
11 Apakah program SDM berupa rencana dan pengembangan karir telah sesuai dengan kebutuhan strategi tujuan perusahaan?
12 Apakah program SDM berupa
kompensasi dan balas jasa telah sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
dengan kebutuhan strategi tujuan
perusahaan? 13 Apakah program SDM berupa
keselamatan dan kesehatan kerja telah sesuai dengan kebutuhan strategi tujuan perusahaan?
14 Apakah program SDM berupa kepuasan kerja karyawan telah sesuai dengan
kebutuhan strategi tujuan perusahaan?
15 Apakah program SDM berupa
pengurangan sumber daya manusia telah sesuai dengan kebutuhan strategi tujuan perusahaan?
Diaudit Oleh :
Tanggal :
Jumlah Jawaban
Catatan:
Ya Tidak
Sumber: Bayangkara (2016: 120-122)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 4 – Checklist Fungsi Rekrutmen Sumber Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten Periode Audit : November-Desember 2020
Program yang diaudit : Rekrutmen Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah kebijakan rekrutmen didokumentasikan dengan baik?
2 Apakah rekrutmen telah secara tegas menginformasikan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh calon tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan?
3 Apakah rekrutmen telah memanfaatkan sumber tenaga kerja yang paling tepat?
4 Apakah proses rekrutmen sudah menggunakan metode yang tepat?
5 Apakah proses rekrutmen telah berjalan sesuai dengan prosedur atau peraturan yang menjadi patokan perusahaan untuk
mendapatkan SDM yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan?
Diaudit Oleh : Tanggal :
Jumlah Jawaban
Catatan:
Ya Tidak
Sumber: Bayangkara (2016: 124,125)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 5 – Checklist Fungsi Seleksi dan Penempatan Sumber Daya
Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten Periode Audit : November-Desember
2020 Program yang diaudit : Seleksi dan Penempatan Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah teknik seleksi yang digunakan perusahaan valid?
2 Apakah seleksi telah memberikan
kesempatan yang sama kepada para pelamar?
3 Apakah pihak pewawancara dari perusahaan memahami dengan baik persyaratan kerja?
4 Apakah pewawancara memahami pertanyaan apa yang dapat atau tidak
dapat dipertanyakan kepada pelamar?
5 Apakah tes yang diberikan berhubungan
dengan pekerjaan dan bebas dari bias?
6 Apakah proses seleksi secara maksimal mendapatkan informasi latar belakang dari pelamar?
7 Apakah biaya seleksi perusahaan bisa dibandingkan dengan pelaksanaan yang sama di perusahaan lain?
Diaudit Oleh :
Tanggal :
Jumlah
Jawaban
Catatan:
Ya Tidak
Sumber: Bayangkara (2016: 127-129)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran 6 – Checklist Fungsi Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten Periode Audit : November-Desember
2020 Program yang diaudit : Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah program pelatihan ditetapkan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan
pelatihan karyawan?
2 Apakah tujuan pelatihan telah dinyatakan dengan tegas dan terdokumentasi?
3 Apakah pelatihan karyawan diikuti oleh karyawan yang memang membutuhkan pelatihan?
4 Apakah program pelatihan menggunakan metode yang tepat?
5 Apakah biaya pelatihan per karyawan dapat diukur?
6 Apakah program pelatihan yang
dilaksanakan berhasil melakukan transfer keahlian, ilmu pengetahuan, dan meningkatkan kemampuan kinerja karyawan?
7 Apakah biaya pelatihan yang dilaksanakan tidak melampaui anggaran
yang ditetapkan?
8 Apakah setelah mengikuti pelatihan, keterampilan karyawan meningkat?
9 Apakah setelah mengikuti pelatihan , kemampuan melayani dan berkomunikasi meningkat?
10 Apakah setelah mengikuti pelatihan, produktivitas karyawan meningkat?
11 Apakah perusahaan memberikan alternatif bentuk pelatihan sebagai respon
adanya pandemi?
Diaudit Oleh : Tanggal :
Jumlah Jawaban
Catatan:
Ya Tidak
Sumber: Bayangkara (2016: 132-134), Wijonarko (2020: 42)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 7 – Checklist Fungsi Perencanaan dan Pengembangan Karir
Sumber Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten Periode Audit : November-Desember
2020 Program yang diaudit : Perencanaan dan Pengembangan Karir Sumber Daya
Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah perusahaan memiliki program
perencanaan dan pengembangan karir yang jelas untuk seluruh karyawannya?
2 Apakah program tersebut berlaku sama untuk seluruh karyawan?
3 Apakah ada supervisi yang memadai oleh atasan kepada karyawan dalam perencanaan karirnya?
4 Apakah pihak yang bertanggung jawab
atas SDM memahami bahwa setiap karyawan memiliki tingkat minat yang berbeda dalam meningkatkan karirnya?
5 Apakah program ini dievaluasi secara periodik?
6 Apa hasil evaluasinya digunakan sebagai dasar perbaikan program berikutnya?
Diaudit Oleh :
Tanggal :
Jumlah Jawaban
Catatan:
Ya Tidak
Sumber: Bayangkara (2016: 137,138)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 8 – Checklist Fungsi Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten Periode Audit : November-Desember 2020
Program yang diaudit : Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah perusahaan memiliki program penilaian kinerja untuk setiap karyawannya?
2 Apakah tujuan penilaian kinerja
terdokumentasikan dan disosialisasikan secara memadai?
3 Apakah penilaian kinerja menggunakan instrumen penilaian yang tepat (tidak bias)?
4 Apakah diadakan pelatihan terlebih dahulu bagi petugas penilai?
5 Apakah standar penilaian yang digunakan telah ditetapkan terlebih dahulu?
6 Apakah metode penilaian menekankan
pada kinerja daripada sifat individu?
7 Apakah hasil penilaian didokumentasikan
dan disampaikan kepada karyawan yang dinilai sebagai umpan balik?
Diaudit Oleh : Tanggal :
Jumlah Jawaban
Catatan:
Ya Tidak
Sumber: Bayangkara (2016: 140-142)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 9 – Checklist Fungsi Pemberian Kompensasi dan Balas Jasa
Sumber Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten Periode Audit : November-Desember
2020 Program yang diaudit : Pemberian Kompensasi dan Balas Jasa Sumber Daya
Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah kompensasi menarik dan
memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan?
2 Apakah kompensasi ditetapkan perusahaan berdasarkan hasil evaluasi setiap pekerjaan?
3 Apakah kompensasi ditetapkan perusahaan berdasarkan hasil survei upah
dan gaji?
4 Apakah kompensasi ditetapkan perusahaan berdasarkan hasil penilaian setiap pekerjaan?
3 Apakah struktur dan kebijakan kompensasi sesuai dengan peraturan pemerintah?
4 Apakah kompensasi yang diberikan
menjamin keadilan internal dan eksternal?
5 Apakah kompensasi memberikan kepuasan bagi karyawan?
6 Apakah perusahaan membayar THR keagamaan kepada pekerja pada masa pandemi covid-19?
Diaudit Oleh :
Tanggal :
Jumlah Jawaban
Catatan:
Ya Tidak
Sumber: Bayangkara (2016: 144,145), Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor M/6/HI.00.01/V/2020 (2020: 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran 10 – Checklist Fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber
Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten Periode Audit : November-Desember
2020 Program yang diaudit : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah program keselamatan dan kesehatan kerja tertulis?
2 Apakah kebijakan dan ketetapan
pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja didokumentasikan?
3 Apakah perusahaan memiliki sistem komunikasi bahaya kerja?
4 Apakah karyawan mengetahui tentang adanya material yang berbahaya?
5 Apakah karyawan mendapatkan pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) yang memadai?
6 Apakah para karyawan dilatih
menggunakan peralatan perlindungan kerja?
7 Apakah perusahaan telah menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat bagi karyawan?
8 Apakah perusahaan menyediakan perlindungan yang memadai bagi
karyawan (baik finansial maupun nonfinansial)?
9 Apakah setiap peralatan memiliki petunjuk manual cara penggunaanya?
10 Apakah karyawan diwajibkan menggunakan petunjuk manual tersebut sebagai pedoman dalam mengoperasikan
peralatan tersebut?
11 Apakah perusahaan sudah melakukan
antisipasi penyebaran covid-19 pada pekerja dengan melakukan “tindakan-tindakan pencegahan seperti perilaku hidup bersih dan sehat dengan
mengintegrasikan dalam program K3, pemberdayaan Panitia Pembina Keselematan dan Kesehatan Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
(P2K3) dan optimalisasi fungsi pelayanan
kesehatan kerja? 12 Apakah perusahaan membuat rencana
kesiapsiagaan dalam menghadapi pandemi covid-19?
13 Apakah perusahaan mendaftarkan tenaga kerja yang dapat dikategorikan memiliki risiko khusus/ spesifik yang dapat
mengakibatkan penyakit akibt kerja (PAK) karena covid-19 pada program jaminan sosial pada BPJS Ketenagakerjaan?
14 Apakah perusahaan memberikan hak manfaat jaminan kecelakaan kerja (JKK)
pada tenaga kerja yang dapat dikategorikan memiliki risiko khusus/ spesifik yang dapat mengakibatkan PAK karena covid-19 sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan?
Diaudit Oleh : Tanggal :
Jumlah Jawaban
Catatan:
Ya Tidak
Sumber: Bayangkara (2016: 150-152), Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan
Republik Indonesia Nomor M/3/HK.04/III/2020 (2020: 1), Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor M/8/HK.04/V/2020 (2020: 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lampiran 11 – Checklist Fungsi Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten Periode Audit : November-Desember 2020
Program yang diaudit : Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah perusahaan telah menetapkan indikator-indikator penting kepuasan kerja karyawan?
2 Apakah tingkat perputaran karyawan
rendah?
3 Apakah tingkat absensi rendah?
4 Apakah karyawan memiliki motivasi
kerja yang tinggi?
5 Apakah karyawan memiliki kreativitas
yang tinggi untuk berprestasi bagi perusahaan?
6 Apakah produktivitas individu karyawan tinggi?
7 Apakah keluhan karyawan rendah?
Diaudit Oleh : Tanggal :
Jumlah Jawaban
Catatan:
Ya Tidak
Sumber: Bayangkara (2016: 154,155)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 12 – Checklist Fungsi Pengurangan Sumber Daya Manusia
Nama Organisasi : PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten Periode Audit : November-Desember 2020
Program yang diaudit : Pengurangan Sumber Daya Manusia
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1 Apakah perusahaan memiliki peraturan pemutusan hubungan kerja yang jelas dan didokumentasikan dengan baik?
2 Apakah seluruh karyawan mengetahui
kebijakan perusahaan terhadap pemutusan hubungan kerja?
3 Apakah perusahaan segera memproses dengan cepat semua kasus pemutusan hubungan kerja?
4 Apakah perusahaan menerapkan prosedur pemutusan hubungan kerja sesuai dengan
peraturan pemerintah?
Diaudit Oleh :
Tanggal :
Jumlah
Jawaban
Catatan:
Ya Tidak
Sumber: Antonyella (2014: 114), Bayangkara (2016: 156)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 13 – Surat Keterangan Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 14 – Unsur Penilaian yang Dipergunakan Dalam Membuat
Penilaian Pegawai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Lampiran 15 – Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 16 – Daftar Pertanyaan Wawancara Calon Karyawan
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 17 – Laporan Persiapan dan Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan
“Service Excellent”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Lampiran 18 – Slip Gaji Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Lampiran 19 – Daftar Absen Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Lampiran 20 – Standar Operating Procedure Fungsi Sumber Daya Manusia
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten secara Tertulis
Perencanaan Sumber Daya Manusia
No Keterangan
1 Mengumpulkan data dan informasi mengenai sumber daya manusia
perusahaan.
2 Menganalisis kebutuhan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh
perusahaan.
3 Menentukan kuantitas sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh
perusahaan.
4 Menentukan kualifikasi sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh
perusahaan dengan jelas.
5 Melakukan perencanaan sumber daya manusia secara periodik, minimal
satu kali dalam satu tahun.
6 Membuat dokumentasi secara tertulis mengenai perencanaan sumber
daya manusia yang telah dibuat.
Rekrutmen Sumber Daya Manusia
7 Menganalisis kebutuhan posisi dan jabatan pada perusahaan.
8 Merencanakan proses perekrutan dengan menyusun perencanaan posisi
dibutuhkan.
9 Menentukan metode rekrutmen yang tepat.
10 Memberikan informasi persyaratan kepada calon tenaga kerja sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
11 Melakukan rekrutmen sesuai dengan metode yang dipilih.
12 Melakukan rekrutmen secara transparan.
Seleksi dan Penempatan Sumber Daya Manusia
13 Meninjau lamaran yang sudah masuk (melakukan penyaringan
Curricullum Vitae (CV) dan berkas lainnya) sebagai persyaratan
administrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
14 Menyiapkan pertanyaan tes akademik sekaligus tes kepribadian.
15 Memberikan Tes Potensi Akademik (TPA) dan tes kepribadian kepada
calon tenaga kerja.
16 Membuat pertanyaan wawancara.
17 Melakukan seleksi wawancara kepada calon tenaga kerja yang dilakukan
oleh kepala urusan umum dan direktur perusahaan.
18 Melakukan seleksi secara transparan.
19 Memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh calon tenaga kerja
untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan.
20 Memberikan pengumuman kepada sumber daya manusia yang terpilih
maupun yang tidak terpilih secara tertulis.
21 Menempatkan sumber daya manusia terpilih berdasarkan asas terbuka,
bebas, objektif, serta adil, dan setara tanpa diskrminsi.
22 Menempatkan tenaga kerja pada jabatan sesuai dengan keahlian,
ketrampilan, bakat, minat, dan kemampuan.
23 Memberikan pembagian tugas yang jelas dan tidak bias.
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
24 Memberikan pelatihan kepada sumber daya manusia perusahaan berupa
On-the Job Training (OJT) pada masa awal bekerja dengan pengawasan
dan bimbingan dari Kepala Unit.
25 Memberikan pelatihan secara periodik minimal satu tahun sekali secara
luring atau daring dengan seorang ahli.
Perencanaan dan Pengembangan Karir Sumber Daya Manusia
26 Membantu seluruh sumber daya manusia dalam merencanakan karir di
perusahaan.
27 Memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia oleh perusahaan.
28 Membantu sumber daya manusia dalam mengidentifikasi kemampuan
untuk mengembangan karir di perusahaan.
29 Memberikan kesempatan yang sama untuk seluruh sumber daya manusia
dalam mengembangan karirnya di perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia
30 Membuat indikator penilaian kinerja sumber daya manusia.
31 Memberikan arahan kepada setiap penilai yang diberikan wewenang oleh
perusahaan mengenai indikator penilaian.
32 Melakukan penilaian sesuai dengan fakta dengan dasar indikator yang
sudah ditentukan.
33 Mengumpulkan penilaian kinerja kepada kepala urusan umum.
34 Memberikan hasil penilaian kepada pihak berwenang, yaitu Direktur.
35 Memberikan hasil penilaian kepada sumber daya manusia yang sudah
dinilai.
36 Memberikan kesempatan kepada seluruh sumber daya manusia untuk
memberikan “feedback” atas setiap indikator penilaian.
37 Melakukan tindak lanjut atas dasar penilaian yang sudah dilakukan.
Kompensasi dan Balas Jasa Sumber Daya Manusia
38 Merekap data komponen gaji yang akan diberikan oleh sumber daya
manusia dengan memperhatikan UU. No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketengakerjaan Bab X pasal 89 mengenai pemberian upah minimum
yang harus diberikan oleh perusahaan kepada sumber daya manusia.
39 Memberikan data komponen gaji kepada kepala urusan keuangan dan
bendahara keuangan.
40 Menyalurkan gaji kepada sumber daya manusia melalui Bank.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber Daya Manusia
41 Melakukan pengendalian risiko potensi bahaya yang dapat terjadi dengan
melengkapi kebutuhan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
42 Melakukan pelatihan mengenai penggunaan P3K.
43 Membersihkan dan menata setiap persediaan maupun peralatan yang
digunakan perusahaan dengan rapi dan teratur.
44 Melengkapi setiap peralatan kerja dengan petunjuk manual sebagai
pedoman.
45 Memberikan fasilitas jaminan sosial berupa BPJS Kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
46 Melengkapi setiap unit perusahaan dengan peralatan yang mendukung
protokol kesehatan.
47 Mewajibkan seluruh aktivitas pekerjaan perusahaan dilakukan sesuai
dengan protokol kesehatan.
Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia
48 Memberikan kesempatan kepada seluruh sumber daya manusia untuk
mengungkapkan pendapat mengenai puas atau tidak puasnya mereka
bekerja melalui sebuah penilaian kepuasan sumber daya manusia selama
bekerja di perusahaan secara tertulis.
49 Kepala Urusan Umum meninjau atas penilaian kepuasan sumber daya
manusia dengan melakukan diskusi dengan Direktur perusahaan untuk
menindaklanjuti penilaian tersebut.
Pengurangan Sumber Daya Manusia
50 Memberikan penjelasan pada awal kerja kepada sumber daya manusia
mengenai ketentuan pengurangan sumber daya manusia.
51 Apabila dalam masa bekerja, sumber daya manusia memiliki
permasalahan, perusahaan wajib memberikan surat peringatan sebanyak
3 kali.
52 Apabila surat peringatan dihiraukan oleh sumber daya manusia,
perusahaaan harus melakukan negosiasi antara perusahaan dengan
pekerja.
53 Perusahaan wajib memutuskan permohonan pemutusan hubungan kerja/
pengunduran diri secara tertulis dan bermaterai.
54 Memberikan hak pekerja berupa uang pesangon atau uang penghargaan
masa kerja sesuai dengan UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketengakerjaan.
Sumber: PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten dengan usulan rekomendasi dari penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Lampiran 21 – Bentuk Dokumentasi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Secara Tertulis
ANALISIS PEKERJAAN
Tujuan dan Instruksi:
Data Karyawan:
Nama Tanggal Hari Ini
ID Karyawan
Lokasi/ Unit
Jabatan Pekerjaan Kode Pekerjaan Lama Bekerja
Nomor Telepon
Nama Penyelia Jabatan Penyelia
Rangkuman Tugas/ Tanggung Jawab:
Daftar Tugas:
Tingkat Pendidikan Minimum:
Pelatihan Pekerjaan yang Dibutuhkan:
Tanngung Jawab Penyelia:
Tuntuan Pekerjaan Fisik:
Kondisi Kerja: Tuntutan Lingkungan dan Keselamatan Pekerjaan:
Komentar Karyawan:
Tinjauan Penyelia:
Sumber: Dessler (2015: 126,127)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Lampiran 22 – Jadwal Pelatihan
1. Format Perencanaan Pelatihan Secara Periodik (Daring/ Luring)
No Kegiatan Rentang Waktu Pelaksana
1 Penyusunan Konsep - Briefing awal tim
pelatihan
- Deskripsi tugas tim pelatihan
- Time schedule kegiatan
Juni
2 Persiapan Pelaksanaan - Menentukan materi
pelatihan - Mencari narasumber
pelatihan - Seleksi narasumber
pelatihan - Menentukan waktu
pelatihan - Survei tempat
pelatihan/ memilih aplikasi sebagai media pelatihan
- Memilih tempat/
aplikasi untuk pelatihan - Persiapan perangkat
kegiatan (materi pelatihan, seminat kit,
dan lain-lain)
Juni
3 Pelaksanaan Juli
4 Pelaporan Kegiatan Juli-Agustus
Sumber: PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten dengan pengembangan dari penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Lampiran 23 – Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Pasal 88 – 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Lampiran 24 – Pelatihan P3K
No Materi
Pembinaan
Kurikulum Jam Pelajaran
(@45 menit)
A Materi Dasar Teori Praktek
1 Dasar-dasar kesehatan kerja dan Peraturan
Perundangan bidang P3K di tempat kerja
- Definisi dan tujuan kesehatan kerja
- Sumber-sumber bahaya
di tempat kerja - Faktor-faktor yang
memengaruhi derajat kesehatan tenaga kerja
- Upaya-upata kesehatan kerja
- Peraturan perundangan terkait P3K di tempat
kerja
2
2 Dasar-dasar P3K
di Tempat Kerja
- Latar belakang P3K di
tempat kerja - Pengertian-pengertian - Petugas P3K di tempat
kerja
- Fasilitas P3K di tempat kerja
- Prinsip-prinsip P3K, penilaian terhadap
situasi, korban, dan penyebab kecelakaan dan pemberian pertolongan pertama
- Kewaspadaan universal
3
B Materi Inti 3 Anatomi dan
Fisiologi Manusia
- Anataomi dasar manusia
- Fisiologi dasar manusia
2
4 Pertolongan pertama pada gangguan umum
- Gangguan kesadaran dna pertolongannya
- Gangguan pernafasan dan pertolongannya
- Gangguan peredaran darah dan pertolongannya
2 2
5 Resusitasi Jantung Paru
- Penilaian korban dalam RJP
- Prinsip ABC (airway,
breathing, circulation)
1 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
- Teknik RJP
- Praketk RJP 6 Pertolongan
Pertama pada Gangguan Lokal
- Cidera jaringan lunak
dna pertolongannya - Cidera sistem otot
rangka - Cidera kepala, leher,
tulang belakang, dan dada
- Luka bakar dan pertolongannya
- Perdarahan dan pertolongannya
- Praktek pertolongan pertama gangguan lokal
2 3
7 Pertolongan
Pertama pada Gangguan Kejang, Pajanan Suhu Lingkungan, dan
Bahan Kimia
- Gangguan kejang dan
pertolongannya - Gangguan akibat
pajanan suhu lingkunagn dan
pertolongannya - Pajanan bahan kimia
dan pertolongannya - Keracunan makanan dan
pertolongannya
1 1
8 Pertolongan
Pertama pada Keadaan Khusus
- Kecelakaan di ruang
terbatas dan pertolongannya
- Cidera akibat sengatan listrik dan
pertolongannya
2
9 Tanggap daruta dan evakuasi korban dalam pertolongan
pertama
- Keadaan darurat - Prosedur
penanggulangan darurat - Pengertian evakuasi
- Tujuan tindakan evakuasi
- Prinsip-prinsip tindakan evakuasi
- Syarat tindakan evakuasi
- Alat tindakan evakuasi - Cara tindakan evakuasi
- Praktek evakuasi
1 2
C Evaluasi
10 Evaluasi - Pre-test 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
- Post-test 1 1
Jumlah Jam Pelatihan P3K 18 12
Sumber: Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor Kep.53/DJPPK/VIII/2009 Tanggal 27 Agustus 2009 tentang Pedoman
Pelatihan dan Pemberian Lisensi Petugas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di Tempat Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Lampiran 25 – UU No. 24 Tahun 2011 Tentang BPJS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Lampiran 26 – Surat Edaran Nomor Hk.02.01 /Men Kesilil T2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Coronavirus Disease (Covid-19) Di Tempat
Kerja
SURAT EDARAN
NOMOR HK.02.01/MENKES/*lé /2020 TENTANG
PROTOKOL PENCEGAHAN PENULARAN CORONAVIRUS DISEASE (COVID-
19) DI TEMPAT KERJA
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan oleh WHO sebagai
pandemic dan Indonesia telah menyatakan COVID-19 sebagai bencana non alam berupa wabah penyakit yang wajib dilakukan upaya penanggulangan sehingga tidak terjadi peningkatan kasus. Dalam upaya penanggulangan COVID-19, diperlukan panduan bagi masyarakat dalam mencegah penularan COVID-19 di tempat kerja.
Surat Edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan dan kerja sama lintas sektor dan Pemerintah Daerah dalam upaya penanggulangan COVID-19, khususnya dalam pemberian informasi kepada masyarakat terkait pencegahan penularan COVID-19 di tempat kerja
Mengingat ketentuan:
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3237);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6236);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447);
7. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
8. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019 tentang Peningkatan Kemampuan dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit, Pandemi
Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 503);
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/104/2020 tentang
Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) sebagai Penyakit yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya
Sehubungan hal tersebut, dengan ini disampaikan kepada seluruh Pimpinan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah agar menginstruksikan kepada seluruh jajaran unit/organisasi di sektor masing-masing dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menerapkan protokol pencegahan penularan COVID-19 di
tempat kerja sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan suhu tubuh di setiap pintu masuk dan amati kondisi umum pekerja/tamu.
a. Apabila terdapat pekerja/tamu dengan suhu di atas 38°C atau tampak
sakit (demam atau pilek/batuk/nyeri tenggorokan/sesak napas) maka tidak diizinkan untuk bekerja atau memasuki area kerja.
b. Segera menghubungi petugas kesehatan/petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja. Apabila ditemukan peningkatan
jumlah pekerja dengan kondisi di atas segera melaporkan ke Puskesmas/Dinas Kesehatan setempat.
2. Menyediakan sarana cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol diberbagai lokasi strategis di tempat kerja sesuai
dengan jumlah yang djbutuhkan seperti pintu masuk, ruangan kerja, mesin absensi, dan tempat Iain yang sering diakses oleh pekerja.
3. Memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan melakukan pembersihan secara berkala menggunakan desinfektan (seperti pegangan
pintu, pegangan tangga, tombol lift, mesin absensi, ruang meeting dan Iain Iain).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
4. Optimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja.
5. Menyediakan tisu dan masker bagi pekerja yang mengalami demam atau batuk/piIek/nyeri tenggorokkan/sesak napas serta menyediakan area kerja sementara bagi pekerja tersebut, terpisah dari pekerja Iain. Kemudian segera
istirahatkan di rumah. Bersihkan area kerja yang sudah terkontaminasi dengan desinfektan.
6. Menginformasikan dan mengedukasi kepada seluruh pekerja untuk
melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai berikut:
a. Bersihkan meja kerja dan peralatannya sebelum dan sesudah bekerja
menggunakan cairan desinfektan.
b. Lakukan cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan
berbasis alkohol secara berkala.
c. Hindari menyentuh area wajah yang tidak perlu. d. Menghindari kontak fisik langsung seperti bersalaman, berpelukan, dan
sebagainya.
e. Jaga jarak/kontak dengan rekan kerja yang sedang batuk/piIek/demam
minimal 1 (satu) meter.
f. Gunakan masker apabila demam atau batuk/piIek/nyeri tenggorokan.
g. Apabila tidak ada masker terapkan etika batuk (tutup mulut dan hidung
dengan tisu atau lengan atas bagian dalam). Tisu yang digunakan
dibuang ke tempat sampah tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan
air mengalir setelahnya.
h. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi gizi seimbang,
perbanyak sayur dan buah, melakukan aktiVitas fisik setiap hari selama
30 (tiga puluh) menit sehari serta istirahat cukup.
i. Saat pulang kerja di rumah, jangan langsung bersentuhan dengan
anggota keluarga sebelum membersihkan diri (mandi dan mengganti
pakaian kerja).
7. Sosialisasikan tentang protokol isolasi diri sendiri/se/I isolated. 8. Memasang pesan-pesan kesehatan di tempat-tempat strategis seperti di pintu
masuk, kantin, tangga, dan tempat Iain yang mudah diakses.
9. Melakukan hierarki pengendalian risiko penularan COVID-19 lainnya
seperti memasang pembatas/barrier untuk memberi jarak kontak
(engineering control, pengaturan jam kerja, shift kerja, teleworking, jam
kerja fleksibel (administratif control, dan Iain Iain.
10. Memberi kebijakan kepada pekerja untuk beristirahat atau bekerja dari rumah
(self isolated) tanpa mengurangi hak dan kewajiban pekerja, jika:
j. Pekerja mengalami gejala demam atau batuk/piIek/nyer i
tenggorokan/sesak napas.
k. Pekerja yang memiliki gejala demam atau batuk/piIek/nyeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
tenggorokan/sesak napas dengan riwayat baru kembali dari negara/area
transmisi lokal. (Informasi negara/daerah transmisi lokal dapat dilihat di
www.covid19.kemkes.go.id
l. Pekerja yang tidak menunjukkan gejala tetapi dinyatakan pernah
memiliki kontak erat dengan pasien positif COVID-19 oleh Dinas
Kesehatan.
11. Petugas kesehatan/petugas K3 melakukan pemantauan secara proaktif pada
seluruh pekerja untuk mendeteksi dini pekerja yang mengalami gejala
demam atau batuk/piIek/sakit tenggorokan di lingkungan kerja agar
memeriksakan diri ke klinik perusahaan atau fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat.
12. Setiap pekerja yang tidak masuk kerja karena sakit dengan gejala demam
atau batuk/piIek/nyeri tenggorokan/sesak nafas, wajib melaporkan kepada
bagian kepegawaian/petugas kesehatan/petugas K3 untuk dilakukan
pemantauan untuk mengetahui keterkaitannya dengan kriteria COVID-19
(Orang Dalam Pemantauan/ODP, Pasien Dalam Pengawasan/PDP, kasus
probable dan kasus konfirmasi).
13. Bila petugas kesehatan/petugas K3 menemukan pekerja yang memenuhi
kriteria sebagai ODP dan PDP harus melaporkan dan berkoord inasi dengan
Puskesmas atau Dinas Kesehatan setempat. Pada kasus yang memenuhi
kriteria PDP harus segera dirujuk ke rumah sakit rujukan yang ditunjuk
(dapat dilihat pada www.covid19.kemkes.go.id)
14. Bila petugas kesehatan/petugas K3 menerima informasi adanya kasus ODP,
kasus PDP, kasus probable, dan kasus konfirmasi positif COVID-19 pada
pekerjanya, maka petugas kesehatan/petugas K3 harus melakukan
identifikasi kontak yaitu orang-orang yang memiliki riwayat berinteraksi
dengan pasien dalam radius 1 (satu) meter sesuai pedoman pencegahan dan
pengendalian COVID-19 (www.covid19. kemkes.go. id). Terhadap orang-
orang yang telah teridentifikasi sebagai kontak agar beristirahat atau bekerja
dari rumah (self isolatedj dan bila ada gejala segera melaporkan ke petugas
kesehatan/petugas K3.
15. Bagi tempat kerja/perusahaan yang memberikan pelayanan umum: a. Gunakan protokol tempat umum. b. Perketat penggunaan alat pelindung diri (masker) dan PHBS bagi pekerja
seperti pada poin 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Lampiran 27 – Desain Tempat Kerja
Sumber: Schneider, 2020
Sumber: Cita, Undayani Sari dan Rani Tyas Budiyanti, 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Lampiran 28 – Penilaian Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia
I. Identitas Karyawan
Nama :
Jabatan :
Unit :
Lama Bekerja :
II. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda centang (√) pada alternatif jawaban yang telah disediakan. Diharapkan semua pertanyaan tidak ada yang dikosongkan karena jawaban tersebut sesuai dengan pendapat sendiri, maka tidak ada jawaban yang dianggap salah.
III. Alternatif Jawaban
Selalu (SL)
Sering (SR)
Kadang-kadang (KD)
Tidak Pernah (TP)
Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia di
PT. Aneka Usaha Kabupaten Klaten
No Pernyataan SL SR KD TP 1 Saya senantiasa dengan senang hati
mengerjakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pihak.
2 Saya senantiasa mengerjakan pekerjaan
sesuai tugas dan fungsi yang diberikan.
3 Saya senantiasa mengerjakan pekerjaan
dengan mementingkan kualitas dari hasil pekerjaan.
4 Saya merasa tidak terbebani dengan pekerjaan yang diberikan karena sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
5 Pekerjaan yang saya terima sesuai dengan
latar belakang pendidikan yang saya miliki sehingga saya merasa berkompeten dalam bekerja.
6 Monitoring yang dilakukan oleh pimpinan langsung secara berkala dapat memacu saya bekerja.
7 Pimpinan tegas dalam menegakan disiplin.
8 Pimpinan memberikan dorongan dan perhatian terhadap pekerjaan yang saya
lakukan.
9 Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk penigkatan karier atau untuk dipromosikan.
10 Saya merasa nyaman bekerja disini karena banyaknya peluang untuk maju atau mengembangkan karier.
11 Instansi ini memberikan pengembangan
jalur karier yang jelas kepada karyawannya.
12 Perusahaan memberikan pelatihan yang dapat menunjang pengembangan karier karyawan.
13 Saya memiliki rekan kerja yang koorporatif.
14 Rekan kerja saya selalu memberi nasehat, dukungan dan membantu saya apabila
menghadapi kesulitan dalam pekerjaan.
15 Saya merasa puas dengan interaksi sesama rekan kerja sehingga memudahkan dalam bekerja.
16 Apabila saya mempunyai masalah dengan rekan kerja saya akan malas berangkat ke kantor.
17 Rekan kerja saya bertanggungjawab
terhadap pekerjaannya.
18 Suhu ruang kerja sangat menunjang
aktivitas.
19 Pencahayaan/penerangan ruang kerja sangat baik.
20 Ruang kerja bebas dari polusi.
21 Ruang kerja bebas dari polusi. 22 Saya dapat menggunakan perangkat kerja
yang ada dengan optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
23 Saya merasa nyaman dengan kondisi ruang
kerja yang ditempati.
Sumber: Nurbahar, 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI