asuhan keperawatan pada tn ’p’ dengan gangguan …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/kep kasau...

71
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER HIPERTENSI DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH Oleh : MADE SUPRIATNA NIM. 14401 2017 000 422 POLTEKKES KEMENKES KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN KENDARI 2018

Upload: others

Post on 18-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN

SISTEM CARDIOVASKULER HIPERTENSI

DI POLIKLINIK RAWAT INAP

LANUD HALUOLEO

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

MADE SUPRIATNA

NIM. 14401 2017 000 422

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

KENDARI

2018

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

i

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’ P ’ DENGAN GANGGUAN

SISTEM CARDIOVASKULER HIPERTENSI

DI POLIKLINIK RAWAT INAP

LANUD HALUOLEO

Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan program

Diploma III Keperawatan

Oleh :

MADE SUPRIATNA

NIM. 14401 2017 000 422

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

KENDARI

2018

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

ii

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

iii

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini: Nama : MADE SUPRIATNA

NIM : 14401 2017 000 422

Institusi Pendidikan : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Judul KTI : ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN P

DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULAR HIPERTENSI DI

POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar benar hasil karya saya sendiri bukan merupakan pengambil alihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini

adalah hasil jiplakan,maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut.

Kendari, 02 Agustus 2018

Yang Membuat Pernyataan,

MADE SUPRIATNA

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

v

MOTTO

Hidup penuh perjuangan

Karena itu di perlukan kerja keras dan pengorbanan yang besar

Dalam menjalani demi menggapai impian yang di dambakan

Tanpa kerja keras kita tidak dapat mencapai impian yang di inginkan

Setiap orang pasti mempunyai keinginan dan cita-cita maka dari itu

Untuk mencapainya dibutuhkan pengorbanan

Teguhkan tekad mu, mantapkanlah langkah mu

Untuk menggapainya dan hadapilah tantangan yang diberikan

Pantang menyerah, hadapi dengan penuh rasa gembira, sertaDo’a

dengan rasa tulus

Yakin dalam hati di depan mata kita cita-cita yang kita impikan

Pasti akan di capai

Karya tulis ini kupersembahkan kepada orang yang kucintai, agamaku, dan

Almamater yangku cintai serta sahabat yang memdukungku

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IdentitasDiri

a. Nama : Made Supriatna

b. NIM : 14401 2017 000 422

c. Tempat/tanggallahir : Atula, 16 April 1983

d. JenisKelamin : Laki-laki

e. Agama : Hindu

f. Suku/Bangsa : Bali

g. Alamat : Btn PuriTawangAlun 1 Blok F8

Desa, Ranooha. Kec. Ranomeeto

II. Pendidikan

a. SD : Sekolah DasarNegeri 1 Atula

b. SMP : Smp Negeri 1 Ladongi

c. SMA : Smu Swasta IlmiahKendari

d. Sejak tahun 2017 penulis melanjutkan pendidikan pada

Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan sampai

sekarang

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ................................................................iii

KEASLIAN PENELITIAN ......................................................................................iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................vi

DAFTAR ISI .............................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................3

C. Tujuan Penelitian................................................................................4

D. Manfaat Penelitian..............................................................................4

E. Metode dan Tehnik Penelitian.............................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................8

A. Pengertian Hipertensi...........................................................................8

B. Etiologi Hipertensi...............................................................................9

C. Patofisiologi........................................................................................10

D. Manifestasi Hipertensi........................................................................11

E. Pemeriksaan Penunjang Hipertensi....................................................11

F. Penatalaksanaan Hipertensi................................................................11

G. Komplikasi Hipertensi........................................................................12

H. Fokus Pengkajian................................................................................13

I. Fokus Diagnosa Keperawatan............................................................16

J. Perencanaan........................................................................................17

K. Evaluasi...............................................................................................21

BAB III LAPORAN KASUS..................................................................................22

A. Identitas Klien.....................................................................................22

B. Pengkajian...........................................................................................22

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

viii

C. Daftar Rumusan Masalah....................................................................23

D. Perencanaan Keperawatan..................................................................30

E. Implementasi Keperawatan.................................................................33

BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................57

A. Kesimpulan...........................................................................................57

B. Saran.....................................................................................................57

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................58

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat

adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal guna

terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara dan penduduk hidup sehat

dalam lingkungan yang sehat dan memiliki kemampuan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan yang optimal di seluruh wilayah RI

(Anonim, 2014:4)

Perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, gaya hidup

masyarakat serta perubahan lingkungan hidup di Negara berkembang

dapat mempengaruhi status kesehatan masyarakat khususnya Indonesia.

Perubahan gaya hidup sebagian masyarakat Indonesia khususnya pola

makan yang cepat saji dan banyak mengandung zat kimia, akan

berpengaruh pada resiko terkena penyakit hipertensi. terjadi arteriole-

arteriole konstriksi, Kontriksi arteriole membuat Hipertensi atau tekanan

darah yang tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam

pembuluh darah arteri secara terus menerus dalam satu periode hal ini

akan mengakibatkan darah sulit mengalir dan meningkatkan tekanan

melawan diding arteri (Ujianti wj 2011)

Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah meningkat secara

kronik dengan tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg atau tekanan

diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan

pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya

tekanan darah (Muttaqin A.2009)

Menurut WHO tahun 2016, diperoleh angka prevalensi penyakit

hipertensi 30,4 % dari populasi dunia. Penelitian yang dilakukan oleh

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

2

National Health And Nutrition Examination survey (NHANES, 2014-

2016) di Amerika serikat menunjukan bahwa sekitar 28,4% dari populasi

orang dewasa menderita hipertensi dan prevalensi ini meningkat tajam

dengan bertambahnya usia (Field, 2008).

Prevalensi hipertensi di Indonesia menurut Survey Kesehatan

RumahTangga/SKRT tahun 2016, menunjukan jumlah populasi penderita

hipertensi adalah 16%-18% dengan jumlah penyakit degenerative di

Indonesia (Dian 2008). Di Indonesia menurut Sqa’bani(2008). Penderita

hipertensi yang berobat secara teratur di puskesmas dilaporkan sebanyak

22,8%, sedangkan yang tidak teratur sebanyak77,2% (Departemen

Kesehatan,2008).

Di perkirakan sekitar 80 % kenaikan kasus hipertensi di Negara

berkembang tahun 2025 dari jumlah 639 juta kasus di tahun 2000 di

perkirakan menjadi 1,15 milyar kasus tahun 2025. Prediksi ini di dasarkan

pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat

ini.

Beberapa penelitian menunjukan bahwa pendekatan

nonfarmokologis, termasuk penurunan berat badan, pembatasan alkohol,

pembatasan natrium, dan menghindari kebiasaan merokok. Latihan dengan

relaksasi merupakan intervensi wajib yang harus dilakukan pada setiap

terapi anti hipertensi. Apabila penderita berada dalam resiko tinggi atau

bila tekanan darah diastoliknya menetap, diatas 85 atau 95 mmHg dan

sistoliknya diatas 130 sampai 139 mmHg, maka perlu dimulai terapi obat-

obatan (Suzanne C. Smeltzer, 2002:900).

Hipertensi selain mengakibatkan angka kematian yang tinggi (high

case fatality rate) juga berdampak pada mahalnya pengobatan dan

perawatan yang harus ditanggung penderita. Hipertensi juga berdampak

pula bagi penurunan kualitas hidup (Admin, 2010).

Tujuan dari pelaksanaan pada pasien hipertensi adalah mencegah

terjadinya morbiditas dan mortilitas, dengan mempertahankan tekanan

darah di bawah 140/90 mmHg (Arif Muttaqin, 2009:117).

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

3

Terkontrolnya tekanan darah akan menurunkan mortilitas dan

morbiditas akibat hipertensi (Budiyanto,2002). Pengobatan hipertensi

terdiri dari terapi nonfarmakologis dan farmakologis. Terapi

nonfarmakologis harus dilaksanakan oleh semua pasien hipertensi dengan

tujuan menurunkan tekanan darah dan mengendalikan factor-faktor resiko

serta penyakit penyerta (AruW.Sudoyo, 2006:612).

Berdasarkan studi pendahuluan dan data registrasi yang diperoleh

dari poliklinik Lanud Haluoleo bahwa pada tahun 2018 penyakit hipertensi

masuk dalam 10 data penyakit terbesar dan menduduki urutan ke 6.

Jumlah pasien tahun 2016 penderita hipertensi sebanyak 120 penderita,

tahun 2017 jumlah pasien sebanyak 150 penderita,dan 2018 jumlah pasien

hipertensi sebanyak 60 penderita mulai januari sampe bulan juni 2018

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka penulis tertarik

untuk mengambil kasus Hipertensi untuk menjadikan sebuah Karya Tulis

Ilmiah (KTI) dengan judul“ Asuhan Keperawatan pada Tn. p dengan

gangguan sistem kardiovaskular Hipertensi di Poliklinik Rawat inap

Lanud Haluoleo.

B. RumusanMasalah

Adapun rumusan Masalah pada penelitian ini adalah: bagaimana

penerapan ASUHAN KEPERAWATAN PADA ‘TN.P‘ DENGAN

GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULAR HIPERTENSI DI

POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mendiskripsikan dan melaporkan asuhan keperawatan

pada Tn. P dengan gangguan sistem kardiovaskular hipertensi di

poliklinik Rawat Inap Lanud Haluoleo dengan melalui pendekatan

proses-proses keperawatan dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan,

perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khususnya dalam memberikan asuhan keperawatan

pada pada klien dengan hipertensi terutama dalam hal

a. Mampu memaparkan hasil pengkajian pada klien dengan

hipertensi

b. Mampu memaparkan diagnosa keperawatan pada klien dengan

hipertensi

c. Mampu mengidentipikasi rencana tindakan keperawatan pada

klien dengan hipertensi

d. Mampu mendeskripsikan tindakan-tindakan dari asuhan

keperawatan pada klien dengan hipertensi

e. Mampu mengevaluasi tindakan dari asuhan keperawatanyang

di lakukan pada klien dengan hipertensi

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Instansi

Sebagai salah satu sumber informasi bagi dalam memberikan

pelayanan khususnya pasien Hipertensi.

2. Bagi Pendidikan

Sebagai sumbangan ilmiah dan masukan untuk pengembangan

ilmu pengetahuan serta dapat digunakan sebagai bahan pustaka

atau bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

5

3. Bagi Masyarakat

Informasi bagi masyarakat khususnya penderita hipertensi tentang

pentingnya mengetahui penyebab penyakit Hipertensi.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menjadi pengalaman yang berharga bagi

peneliti khususnya dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan

melalui penelitian lapangan.

E. Metode Dan Teknik Penelitian

1. Tempat dan waktu pelaksanaan studi kasus

Penelitian ini akan dilakukan di Poliklinik Rawat Inap Lanud Haluoleo

dengan pengambilan kasus/pelaksanaan asuhan keperawatan selama 1

mingggu dengan intervensi minimal 3 hari pada bulan juli 2018.

2. Teknik pengumpulan data

a. Studi kepustakaan. Yaitu dengan cara pengumpulan data yang digunakan

sebagai konsep dasar dalam asuhan keperawatan dan menyelesaikan

masalah dalam pembahasan.

b. Studi kasus. Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode

deskriptif dengan pendekatan studi kasus yaitu pendekatan proses

keperawatan yang meliputi pengkajian, analisa data, penerapan diagnosa

keperawatan dan penyusunan rencana tindakan dan evaluasi asuhan

keperawatan. Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data antara lain sebagai berikut:

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

6

1) Observasi

Mengadakan pengamatan langsung pada klien dengan cara melakukan

pemeriksaan yang berkaitan dengan perkembangan tekanan darah

2) Wawancara

Mengadakan wawancara dengan klien dan keluarga dengan melakukan

pengamatan langsung.

3) Pemeriksaan fisik

Melakukan pemeriksaan terhadap klien malalui inspeksi, palpasi,

auskultasi, dan perkusi.

4) Studi dokumentasi

Yaitu dilakukan dengan cara mencatat dan mempelajari data-data baik

yang tercantum dalam catatan keperawatan maupun catatan medis yang

ada di poliklinik rawat inap Lanud Haluoleo

5) Metode diskusi

Bila ada masalah atau kendala yang didapatkan dalam pelaksanaan asuhan

keperawatan pada klien, penulis mengkonsultasikan dengan dokter selaku

kepala poliklinik rawat inap Lanud haluoleo

3. Tehnik penulisan disusun sistematis yang terdiri dari lima bab yaitu:

BAB 1 : Latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

metode dan tehnik penulisan.

BAB II : Tinjauan teoritis yang mencakup konsep dasar medik,

terdiri dari pengertian, etiologi, anatomi fisiologi,

patofisiologi, manifestasi klinik, pemeriksaan diagnostik,

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

7

penanganan medik. Sedangkan konsep dasar keperawatan

terdiri dari pengkajian, bagan patofisiologi, diagnosa

keperwatan, perencanan keperawatan, implemetasi dan

evaluasi.

BAB III : Tinjaun kasus yang memnuat tentang pengamatan kasus

yang meliputi pengkajian , analisa data, diagnosa

keperawatan, perencanaan, implementi dan evaluasi.

BAB IV : Pembahasan kasus yaitu membandingkan antara teori

dengan kasus nyata.

BAB V : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori Tentang Hipertensi

1. Pengertian hipertensi

Hipertensi diambil dari bahasa inggris yaitu hypertension. Kata

hipertensi itu sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu hiper berarti super

atau luar biasa dan tension berarti tekanan atau tegangan. Hipertension

akhirnya menjadi istilah kedokteran yang populer atau tekanan darah

tinggi (Bangun, 2002).

Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 140

mmHg dan tekanan darah diastolik lebih atau sama dengan 90 mmHg atau

bila pasien memakai obat anti hipertensi (Mansjoer, dkk, 2007).

Hipertensi juga didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik > 140

mmHg dan atau tekanan darah diastolic > 90 mmHg yang terjadi pada

seorang pasien pada tiga kejadian terpisah (Ignattavicius, dalam wajan

2010).

Seseorang dinyatakan mengidap hipertensi jika tekanan darah

sistoliknya lebih besar dari pada 140 mmHg dan tekanan diastoliknya

diatas 90 mmHg. Tekanan darah ideal adalah jika tekanan sistoliknya 120

mmHg dan diastoliknya 80 mmHg. Tekanan sistolik adalah tekanan

puncak di mana jantung berkontraksi dan memompa darah keluar melalui

pembuluh darah arteri. Sedangkan tekanan diastolik adalah di mana

jantung sedang mengalami relaksasi dan menerima curahan dari pembuluh

darah perifer.

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

9

Dari beberapa pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa hipertensi

adalah peningkatan tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara

terus menerus lebih dari satu periode, hal ini terjadi bila arteriole-arteriole

kontriksi. Kontriksi arteriole membuat darah sulit mengalir dan

meningkatkan tekanan melawan diding arteri, peningkatan tekanan darah

sistolik >140 mmHg dan diastolic >90 mmHg.

2. Etiologi Hipertensi

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a. Hipertensi Primer (Esensial)

Hipertensi primer (Esensial) adalah penyakit hipertensi yang

tidak di ketahui penyebabnya atau di sebut juga hipertensi idiapotik.

Terdapat sekitar 95% kasus di sebabkan oleh karna banyak faktor

seperti genetik, lingkungan, hiperaktifitas, susunan saraf simpatis.

Sistem rennin angiontensin, Defek dalam sekresi Na, peningkatan

intraseluler dan faktor yang meningkatkan resiko seperti obesitas,

alKohol, merokok serta polisitemia.

b. Hipertensi sekunder

Etiologi hipertensi sekunder pada umunya diketahui, berikut ini

beberapa kondisi yang menjadi penyebab terjadinya hipertensi:

1. Penggunaan kontrasepsi hormonal (estrogen)

Oral kontrasepsi yang berisi estrogen dapat menyebabkan

hipertensi melalui mekanisme renin-aldosteron-mediated volume

expansion. Dengan penghentian oral kontrasepsi, tekanan darah

normal kembali setelah beberapa bulan.

2. Penyakit parenkim dan naskular ginjal

Merupakan penyebab utama hipertensi sekunder. Hipertensi

renovaskuler berhubungan gengan penyempitan salah satu atau lebih

arteri besar yang secara langsung membawa darah keginjal. Sekitar

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

10

90 % lesi arteri renal pada klien dengan hipertensi disebabkan oleh

aterosklerosis atau fibrous displasia (pertubuhan abnormal jaringan

fibrous). Penyakit parenkim ginjal terkait dengan infeksi, inflamasi,

dan perubahan struktur, serta fungsi ginjal.

3. Patofisiologi Hipertensi

Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah

terletak divasomotor ini bermula jarak saraf simpatis, yang berlanjut

kebawah kekorda spinalis keluar dari koumna medulla spinalis ke ganglia

abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dalam bentuk impuls yang

bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada

titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan

merangsang serabut saraf pasca ganglion kepembuluh darah, dimana

dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan kostriksi pembuluh

darah. Berbagai ketakutan dan kecemasan dapat mempengaruhi respons

pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstroktor. Individu dengan

hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui

dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Smeltzer, Bare, 2002).

Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang

pembuluh darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga

terangsang, mengakibatkan tambahan aktifitas vasokonstroksi. Medula

adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks

adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat

respon vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokontriksi yang

menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal, mengakibatkan pelepasan

renin, renin merangsang pembentukan angiotensin II, suatu vasokontriktor

kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks

adrenal. Hormon ini menyebabkan peningkatan volume intravaskuler.

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

11

Semua faktor tersebut cenderung mencetuskan keadaan hipertensi

(Brunner & Suddarth, 2002).

4. Manifestasi hipertensi

Peningkatan tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya

gejala. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala, epistaksis,

marah, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar tidur, mata

berkunang-kunang, dan pusing (Mansjoer, 2000).

Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu

pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-

tiba, dan tengkuk terasa pegal (Novianti,2006).

5. Pemeriksaan penunjang Hipertensi

Pemeriksaan penunjang pada hipertensi bertujuan mendeteksi penyakit

yang bisa diobati (biasanya ginjal), dan menilai fungsi jantung serta ginjal.

Semua pasien memerlukan pemeriksaan EKG untuk menilai ukuran

ventrikel kiri, dan jika abnormal periksa rontgen toraks. Pemeriksaan

urinalisis, darah, ureum, dan elektrolit (David rubenstein,2005).

Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan yaitu seperti klirens kreatinin,

proyein urine 24 jam, asam urat, dan kholesterol LDL (Mansjoer,2000).

6. Penatalaksanaan hipertensi

Beberapa penelitian menunjukan bahwa pendekatan nonfarma kologis,

termasuk penurunan berat badan, pembatasan alkohol, natrium dan

tembakau, latihan, olahraga secara teratur, diet dan relaksasi merupakan

penatalaksanaan keperawatan wajib yang harus dilakukan pada setiap

terapi anti hipertensi (Suryati, dikutip dalam Rogen, 2005, p.33).

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

12

Apabila penderita hipertensi ringan berada dalam resiko tinggi (pada

perokok) atau bila tekanan darah diastoliknya diatas 130 sampai 139

mmHg, maka perlu dimulai terapi obat-obatan. Algoritma penanganan

yang dikeluarkan oleh Joint National on Detection, Evaluation and

Treatment of High Blood pressure memungkinkan dokter memilih

kelompok obat yang mempunyai aktifitas tertinggi, efek samping paling

kecil, dan penerimaan serta kepatuhan pasien. Dua kelompok obat tersedia

dalam pilihan pertama, diuretik dan penyekat beta. Apabila pasien dengan

hipertensi ringan sudah terkontrol selama setahun, terapi dapat diturunkan.

Agar pasien mematuhi regimen terapi yang diresepkan, maka harus

dicegah dengan pemberian jadwal obat-obatan yang rumit (Suryati,

dikutip dalam Rogen, 2005, p.33).

7. Komplikasi hipertensi

Beberapa Negara mempunyai pola komplikasi yang berbeda-beda. Di

Jepang gangguan serebrovaskular lebih mencolok dibandingkan dengan

kelainan organ yang lain, sedangkan di Amerika dan Eropa komplikasi

jantung ditemukan lebih banyak. Di Indonesia belum ada data tentang ini,

tetapi komplikasi serebrovaskular dan komplikasi jantung sering

ditemukan. Pada hipertensi ringan dan sedang komplikasi yang terjadi

adalah pada mata, ginjal, jantung dan otak. Pada mata berupa perdarahan

retina, gangguan penglihatan sampai dengan kebutaan (Arjatmo et al.,

2001).

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

13

B. TINJAUAN TEORI (Konsep Asuhan Keperawatan)

Asuhan keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan

dalam praktek keperawatan. Hal ini biasanya disebut sebagai suatu

pendekatan problem solving yang memerlukan ilmu teknik dan

keterampilan interversional dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan

klien. (Lyert el al, 1996).

a. Pengkajian

Adapun pengkajian pada klien hipertensi menurut Doengoes, et al (2001)

adalah

1. Aktivitas istrahat

Gejala : kelelahan umum, kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup

Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan trauma jantung (takipnea)

2. Sirkulasi

Gejala : riwayat hipertensi ateros klerosis, penyakit jantung koroner katup dan

penyakit screbiovaskuler, episode palpitasi, perpirasi

Tanda :

- Kenaikan TD (pengukuran serial dan kenaikan TD diperlukan untuk

menaikan diagnosis)

- Hipotensi postural (mungkin berhubungan dengan regimen otak)

- Nada denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis

- Denyut apical : Pm, kemungkinan bergeser dan sangat kuat

- Frekuensi/irama : tarikardia berbadai distrimia

- Bunyi, jantung terdengar S2 pada dasar S3 (CHf dini) S4 (pengerasan

vertikel kiri hipetrofi vertikal kiri)

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

14

3. Integritas ego

Gejala, Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi eufuria atau jarah

kronis (dapat mengidentifikasi kerusakan serebral) faktor-faktor inulfhel,

hubungan keuangan yang berkaitan dengan pekerjaan.

Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontiniu perhatian,

tangisan yang meledak, gerak tangan empati otot muka tegang (khususnya

sekitar mata) gerakan fisik cepat, pernafasan mengalami peningkatan pola

bicara.

4. Eliminasi

Gejala, Gangguan ginjal sakit ini atau yang lain

5. Makanan dan cairan

Gejala makanan yang disukai dapat mencakup makanan tinggi garam,

tinggi lemak, tinggi kolesteol, mual, muntah, perubahan berat badan

(meningkatkan/menurun) riwayat pengguna diuretik.

Tanda :

- Berat badan normal atau obesitas

- Adanya edema ( mungkin umum atau tertentu )

- Kongestiva

- Glikosuria (hampir 10% hipertensi adalah diabetik)

6. Neurosensori

Gejala :

- Keluhan pening/pusing

- Berdenyut, sakit kepala suboksipital (terjadi saat bangun dan menghilang

secara spontan setelah beberapa jam)

- Episode kebas dan kelemahan pada satu sisi tubuh

- Gangguan penglihatan

- Episode epitaksis

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

15

Tanda-tanda Status mental perubahan keterjagaan orientasi, pola isi bicara,

efek, proses fikir atau memori

7. Nyeri/ketidak nyamanan

Gejala ;

- Angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung)

- Nyeri hilang timbul pada tungkai/klaudikasi

- Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya

- Nyeri abdomen/massa

8. Pernapasan

Gejala :

- Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas kerja

- Riwayat merokok, batuk dengan/tanpa sputum

Tanda :

- Distres respirasi

- Bunyi nafas tambahan

- Sianosis

9. Keamanan

Gejala :

- Gangguan kordinas / cara berjalan

- Hipotesia pastural

Tanda :

- Frekuensi jantung meningkat

- Perubahan trauma jantung (takipnea)

10. Pembelajaran/penyebab

Gejala : faktor resiko keluarga : hipertensi, atesporosis, penyakit jantung, DM

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

16

b. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinis memgenai

seseorang, keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan

atau proses kehidupan yang aktual atau potensial. (Aziz Alimul, 2009 : h 92).

Nanda menyatakan bahwa diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik

tentang respon individu. Keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan

aktual dan potensial. Sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk

mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan perawat.

Semua diagnosa keperawatan harus didukung oleh data. Dimana menurut

Nanda diartikan sebagai defensial karakteristik defenisi karakteristik tersebut

dinamakan tanda dan gejala suatu yang dapat diobservasi dan gejala sesuai

yang dirasakan oleh klien.

Menurut Doengoes, et al (2001), diagnosa keperawatan yang mungkin

ditemukan pada klien dengan hipertensi adalah:

1) Curah jantung, penurunan, resiko tinggi terhadap berhubungan dengan

peningkatan afterload, vasokontriksi, iskemia miokardia, hipertrofi

ditandai dengan tidak dapat diterapkan adanya tanda-tanda dan gejala

yang menetapkan diagnosis aktual.

2) Nyeri (akut), sakit kepala, berhubungan dengan peningkatan tekanan

vaskuler selebral ditandai dengan melaporkan tentang nyeri berdenyut

yang terletak pada regiu suboksipital. Terjadi pada saat bangun dan

hilang secara spontan setelah beberapa waktu.

3) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi rencana

pengobatan berhubungan dengan kurang pengetahuan/daya ingat

ditandai dengan menyatakan masalah, meminta informasi.

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

17

c. Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan berbagai intervensi

keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menghilangkan atau

mengurangi masalah klien (Aziz Alimul, 2009 : h 106).

Perencanaan keperawatan pada klien dengan hipertensi menurut Doenges et al

(2000) adalah:

Diagnosa keperawatan I

Curah jantung, penurunan, resiko tinggi terhadap berhubungan dengan

peningkatan afterload, vasokontruksi, iskemia miokardia, hipertrofi

berhubungan dengan tidak dapat diterapkan adanya tanda-tanda dan gejala

yang mentapkan doagnosis actual.

Intervensi:

- Pantau tekanan darah

- Catat keberadaan

- Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas

- Berikan lingkungan yang tenang, nyaman, kurang aktifitas/keributan

lingkungan

- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi

Rasioanalisasi:

- Pemberian dari tekanan memberi gambaran yang lebih lengkap tentang

keterlibatan/bidang masalah kaskuler.

- Mencerminkan efek dari kosakontraksi (peningkatan SVR 0 dan kongesti

vena)

- Dapat mengidentifikasi kongesti paru sekunder terhadap terjadinya atau

gagal jantung kronik.

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

18

- Adanya pucat, dingin, kulit, lembab dan masa pengisian kapiler lambat

mungkin keterkaitan dengan kosokentreksi atau mencerminkan

kekomposisi/penurunan curah jantung.

- Dapat mengidentifikasi gagal jantung, kerusakan ginjal atau vaskuler

- Membantu untuk menurunkan rangsang simpatis meningkatkan relaksasi

- Menurunkan stres dan ketegangan yang mempengaruhi perjalanan

penyakit hipertensi

- Dapat menurunkan rangsangan yang menimbulkan stress, membuat efek

tenang sehingga tak menurunkan tekanan darah

- Kerean efek samping obat tersebut maka penting untuk menggunakan obat

dalam jumlah penting sedikit dan dosis paling rendah.

Diagnosa keperawatan II

Nyeri (akut), sakit kepala, berhubungan dengan peningkatan tekanan

vaskuler serebral ditandai dengan melaporkan tentang nyeri berdenyut yang

terletak pada rigium suboksipital. Terjadi pada saat bangun dan hilang secara

spontan setelah beberapa waktu.

Intervensi:

- Kaji respon klien terhadap aktivitas

- Berikan dorongan untuk melakukan aktifitas

- Instruksikan klien terhadap teknik penghematan energy

Rasionalisasi :

- Tehnik menghemat energi, mengurangi penggunaan energi, membantu

keseimbangan antara suplay dan kebutuhan oksigen

- Kemajuan aktifitas berharap mencegah peningkatan kerja jantung tiba-tiba

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

19

Diagnosa keperawatan III

Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi rencana

pengobatan berhubungan dengan pengetahuan/daya ingat ditandai dengan

menyatakan masalah, menerima informasi.

Intervensi:

- Bila penguatan pentingnya kerjasama dalam regimen pengobatan dan

mempertahankan perjanjian tindak lanjut

- Jelaskan tentang obat yang diresep bersamaan dengan rasional

- Sarankan untuk sering mengubah posisi, olahraga kaki saat berbaring

Rasionalisasi:

- Bila klien tidak menerima realitis bahwa membutuhkan pengobatan

kontinyu, maka perubahan perilaku tidak dapat dipertahankan

- Pemahaman bahwa tekanan darah tinggi dapat terjadi tanpa gejala adalah

ini untuk memungkinkan klien melanjutkan pengobatan meskipun tidak

merasa sehat

- Faktor-faktor ini telah menunjukan hubungan dalam menunjang hipertensi

dan penyakit kardiovaskuler

- Nikotin meningkatkan pelepasan ketekolomamin, mengakibatkan

peningkatan frekuensi jantung, tekanan darah fasokontriksi, mengurangi

oksigenisasi jaringan dan meningkatkan beban kerja miokardium.

(Doengoes et al, 2001 : 41-49).

Implementasi

Implementasi adalah proses keperawatan dengan melaksanakan berbagai

strategis keperawatan (tindakan keperawatan) yaitu telah direncanakan. (Aziz

Alimumi, 2001 : h 11).

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

20

Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang

telah ditetapkan yang mencakup peningkatan kesehatan pencegahan penyakit.

Pemulihan kesehatan dan mempasilitas koping perencanaan tindakan keperawatan

akan dapat dilaksanakan dengan baik. Jika klien mempunyai keinginan untuk

berpartisipasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan selama tahap pelaksanaan

perawat terus melakukan pengumpulan data dan memilih tindakan perawatan yang

paling sesuai dengan kebutuhan klien tindakan.

Adapun implementasi pada pasien hipertensi adalah:

Diagnosa keperawatan I:

- Memantau tekanan darah

- Mencatat keberadaan

- Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas

- Memberikan lingkungan yang tenang, nyaman, kurang aktifitas/keributan

lingkungan

- Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi

Diagnosa keperawatan II:

- Mengkaji respon klien terhadap aktivitas

- Memberikan dorongan untuk melakukan aktivitas

- Menginstrusikan klien terhadap tehnik penghematan energi

Diagnosa Keperawatan III:

- Memberi penguatan pentingnya kerjasama dalam regimen pengobatan dan

mempertahankan perjanjian tindak lanjut

- Menjelaskan tentang obat yang diresep bersamaan dengan rasional

- Menyarankan untuk sering mengubah posisi, olahraga kaki saat berbaring

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

21

d. Evaluasi

Evaluasi adalah tahap terakhir proses keperawatan dengan cara menilai sejauh

mana tujuan diri rencana keperawatan tercapai atau tidak. (Aziz Alimul. 2009 : hi 12)

Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan.

Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan

respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan sehingga perawat dapat

mengambil keputusan:

1) Mengakhiri tindakan keperawatan (klien telah mencapai tujuan yang

ditetapkan)

2) Memodifikasi rencana tindakan keperawatan (klien memerlukan waktu yang

lebih lama untuk mencapai tujuan) (Lyer, at al, 1996)

Adapun evaluasi keperawatan pada klien dengan hipertensi adalah:

Diagnosa I

a) Berpartisipasi dalam aktifitas yang menurunkan tekanan darah beban kerja

jantung

b) Mempertahankan tekanan darah dalam rentang individu yang dapat diterima

c) Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil dalam rentang normal

klien

Diagnosa II

a) Melaporkan nyeri/ketidak nyamanan hilang/terkontrol

b) Menggunakan metode yang memberikan pengurangan

c) Meingikuti reqman farmakologi yang diresepkan

Diagnosa III

a) Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen

b) Mempertahankan tekanan darah dalam perimeter normal

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

22

BAB III

LAPORAN KASUS

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang studi kasus yang dilakukan pada

Tn.P Dengan gangguan sistem Cardiovaskuler : Hipertensi, pengkajian yang

dilakukan tanggal 02 Juli 2018 Di Ruang Keperawatan Poliklinik Rawat inap

Lanud Haluoleo menggunakan pengkajian auto anamnesa dan allo anamnesa.

Studi kasus ini dimulai dari tahap pengkajian, penegakkan diagnosa keperawatan,

intervensi, implementasi dan evaluasi.

1. Identitas Klien

Nama pasien Tn. P berumur 60 tahun, pasien berjenis kelamin laki

laki, beragama islam, suku jawa, tempat tinggal sekarang di Desa Ranooha

Kec Ranomeeto, Kabupaten Konawe selatan, pendidikan SD, pekerjaan

sebagai pensiunan pns, biaya pengobatan ditanggung oleh Bpjs. Penulis

mendapatkan informasi dari Tn D Sebagai anak kandung pasien. Diagnosa

medis Hipertensi.

2. Pengkajian

1. Riwayat Kesehatan Pasien

Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular,

pernah di rumah sakit sebelumya dengan penyakit yang sama karena factor

keturunan, serta klien tidak punya penyakit alergi makanan atau obat.

Klien mengatakan nyeri sakit kepala sejak 3 hari yang lalu yaitu

pada tanggal 29 Juni 2018 pukul 14.00 WITA. Riwayat sebelumya makan

makanan yang di sediakan di pesta, klien mesakan nyeri seperti yang hebat

setelah makan udang di acara pesta keluarga pada daerah kepala yang

datang setiap saat, klien juga mengatakan kepalanya seperti mau pecah,

melihat kondisi klien keluarga mulai kuatir dan langsung membawa klien

ke igd Poliklinik Lanud Haluoleo.

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

23

2. Keluhan Utama

Pasien datang kepoliklinik rawat inap Lanud Haluoleo pada tanggal 02 juli

2018, mengatakan kapala pusing, nyeri pada tungkai, sakit kepala disertai

leher terasa tegang dan kaku.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien dirawat dengan keluhan kepala pusing, nyeri pada ulu hati,

leher dan tengkuk terasa tegang, pasien mengatakan sulit beraktivitas.

4. Riwayat Masa Lalu

Pasien pernah dirawat dirumah sakit selama 4 hari pada 2017

dengan kasus yang sama, pasien dirawat dan diberi obat untuk proses

penyembuhan.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

Riwayat kesehatan dari keluarga bahwa penyakit hipertensi yang

diderita pasien adalah faktor keturunan dari ibu karena sebelum pasien

menderita hipertensi ibu pasien juga pernah menderita hipertensi, ibu

pasien meninggal dengan riwayat penyakit hipertensi.

GENOGRAM

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan meninggal

: Prempuan

: Hubungan saudara

…… : Serumah

: Pasien

Ayah Ibu

Tn P

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

24

6. Riwayat Keadaan Psikososial

Pasien mempergunakan bahasa Indonesia, presepsi terhadap

penyakitnya, pasien sangat optimis untuk cepat sembuh dan pasien selalu

berharap dan berdoa kepada Allah SWT, pasien memiliki hubungan yang

sangat baik dengan keluarga dan saudara.

7. Pemeriksaan Fisik

TD : 190/100 mmHg

Nadi : 90 x/menit

RR : 20 x/ment

Suhu : 370c

Keadaan umum : Lemah

Penampilan : Pasien kurang rapi dan muka kusam

Kesadaran : Compos mentis (conscious) yaitu kesadaran normal

(dengan prevalensi 15) sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan

tentang keadaannya.

TB : 170 cm

BB : 94 Kg

Ciri Tubuh : Gemuk

8. Pengkajian Pola Fungsional

a. Kepala

Bentuk kepala bulat, rambut hitam lurus kulit kepala bersih tidak terdapat

ketombe

b. Penglihatan

Baik, tidak ada ikterus, konjungtiva tidak anemis pupil isokor dan slekta

baik tidak dijumpai

c. Penciuman

Bentuk dan posisi, anatomis tidak dijumpai kelainan dapat membedakan

bau- bauan

d. Pendengaran

Pendengaran baik serumen ada dalam batas normal tidak ada dijumpai

adanya peradangan dan pendarahan

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

25

e. Mulut

Tidak ada masalah pada rongga mulut, gigi bersih, tidak ada pendarahan

maupun peradangan

f. Pernafasan

Tidak ada masalah pada frekuensi dan irama pernafasan

g. Jantung

Frekuensi denyut jantung dibawah normal 100x/menit, bunyi jantung

berirama, tidak adanya dijumpai nyeri pada dada

h. Abdomen

Pada abdomen tidak dijumpai kelainan begitu juga pada palpasi hepar.

i. Ekstremitas

pasien mengatakan susah menggerakkan kedua kakinya dan pasien sulit

beraktivitas, semua aktivitas pasien dibantu oleh keluarga dan perawat.

J. Pola Kebiasaan

a. Nutrisi

Sebelum masuk Rumah Sakit pola makan biasa 3 x 1 hari, makanan

kesukaan yang berlemak, sedangkan makanan pantangan tidak ada.

Sesudah masuk Rumah Sakit pola makan 3 x 1 hari. Porsi yang disajikan habis 1/4

porsi dengan diet M2, pasien dilarang makan makanan yang banyak mengandung

minyak dan lemak.

b. Eliminasi

BAB : Sebelum masuk poliklinik perawatan BAB 2 x 1 hari dengan

konsistensi lembek

Sesudah masuk poliklinik perawatan BAB 1 x 1 hari dengan konsistensi lembek

BAK : Sebelum masuk poliklinik perawatan BAK 5-6 x sehari

Sesudah masuk poliklinik perawatan BAK 4-5 x sehari

c. Pola Istirahat

Sebelum masuk poliklinik perawatan pasien tidur malam + 8 jam dan

tidur siang + 1-2 jam,

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

26

Sesudah masuk poliklinik perawatan tidur malam hanya + 3 jam pada siang hari

pasien tidak bisa tidur karena faktor pikiran dengan penyakitnya, sehingga klien

tampak kusam dan pucat.

d. Pola Aktivitas

Pada aktivitas sebagai kepala rumah tangga yang tiap waktu sedikit

dirumah dan jumlah jam kerja yang tiada henti, istirahat yang hanya sebentar

adanya hospitalisasi suasana dirumah sakit tidak terlaksana optimal karena badrest

e. Personal Hygine

Sebelum poliklinik perawatan pasien mandi 2x sehari, cuci rambut 2 hari

sekali kulit kepala bersih, sikat gigi 2 x sehari.

f. Therapy

Infus RL : 20 tts/menit

Amlodipine : 1 x 10 mg

Ranitidine : 2 x 150 mg

Captopril : 3 x25 mg

Paracetamol tab : 3 x 500 mg

Neourobion Injeksi : 1 ampul / 24 Jam drip

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

27

9. Data Penunjang

Adapun data penunjang dapat dilihat dari hasil laboratoriun sebagai

berikut:

No Kimia Darah Hasil Normal Unit

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Bil.total

Bil.Direk

SGOT

SGPT

Ureum

Kreatinim

Uric acid

Cholesterol total

Mglyceride

HDL

LDL

1,35

0,59

30,5

38,4

27,2

1,08

5,5

129

93

38

72

<1

<0,25

<37

<40

10-15

0,6-11

3,4-70

<200

<150

>55

<150

Mg/dL

Mg/Dl

U/I

U/I

Mg/dL

Mg/dL

Mg/dL

Mg/dL

Mg/dL

Mg/dL

Mg/dL

No Gula Darah Hasil Normal

1

2

3

4

Puasa

2 Jam pp

dd random

serologi

75-115

<120

92

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

28

10. Analisa data

Klien mengeluh nyeri kepala seperti mau pecah dan tegang dengan skala

nyeri 6 (sedang) sejak 1 hari, yang di sertai mual sejak 7 hari.

PEGELOMPOKAM DATA

DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF

− Klien mengatakan nyeri kepala

− Klien mengatakan sering

terbangun karena nyeri

− Klien mengatakan kurang nafsu

makan

− Klien mengatakan mual

− Klien mengatakan sakit kepala

− Klien mengatakan cemas dengan

keadaannya sekarang

− Klien mengatakan ingin cepat

sembuh

Keadaan umum lemah

Klien nampak meringis

Klien nampak gelisah

Porsi makan tidak dihabiskan

Skala nyeri 6 (sedang)

TTV : TD : 190/100 mmHg, nadi

: 90 kali/menit, pernapasan : 26

kali/menit, suhu : 370C

Berat badan sebelum sakit 90 kg

Berat badan setelah sakit 89 kg

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

29

Diagnosa Keperawatan

1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan

peningkatan afterload, vasokontriksi, hipertropi/ rigiditas ventrikuler,

iskemia miokard yang ditandai dengan

Ds :klien mengatakan pusing-

Do :

- TTV : TD : 190/100 mmHg, nadi : 90 kali/menit, pernapasan : 20

kali/menit, suhu : 36,0C

2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan

darah ditandai dengan pasien tampak meringis kesakitan, kondisi badan

lemah.

TD : 190/100 mmHg

Nadi : 90 x/i

RR : 22 x/i

Temp : 360C

3. Gangguan pola aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik di tandai

dengan aktivitas pasien dibantu oleh keluarga dan perawat.

Ds

- Klien mengatakan sakit kepala

- Klien mengatakan cemas dengan keadaannya sekarang

- Klien mengatakan ingin cepat sembuh

Do : - Klien nampak gelisah

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

33

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

30

11. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan

Tujuan dan kriteria

hasil

Intervensi Rasional

1 Nyeri berhubungan :

Ds : - Klien mengatakan

nyeri kepala

- Klien mengatakan

sakit kepala

- Klien mengatakan

sering terbangun

karena nyeri

Do : - Klien nampak

meringis

- KU lemah

- Klien Nampak

gelisah

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3 x 24 jam,

diharapkan nyeri

hilang/terkontrol

dengan kriteria :

Klien nampak

rileks

Klien mengatakan

nyeri berkurang

atau hilang

Skala nyeri 1-3

(ringan)

Tanda-tanda vital

dalam batas normal

(TTV : TD : 120/80

mmHg, nadi : 80

kali/menit,

pernapasan : 16-20

kali/menit, suhu :

360C

1. Lakukan penilaian nyeri

secara koferensif dimulai

dari lokasi, karakteristik,

durasi, frekuensi, kualitas,

intensistas dan penyebab

2. Pastikan pasien mendapat

perawartan dengan

analgesik

3. Control factor lingkungan

yang dapat menimbulkan

ketidaknyamanan (suhu

ruangan, pencahayaan dan

keributan)

4. Ajari pasien untuk

menggunakan teknik

relaksasi

5. Anjurkan pasien istirahat

yang cukup.

1. Untuk mengetahui

perkembangan klien.

2. Nyeri hebat mendadak dapat

menandakan peningkatan

tekanan paskuler serebral

3. Untuk mengurangi kontraksi

otot.

4. Nyeri akan bertambah jika

posisi tidak nyaman.

5. Mengurangi ketegangan emosi

klien.

6. Analgetik dapat mengurangi

sintesa neurotransmiter tertentu

yang dapat menimbulkan rasa

nyeri.

30

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

31

2 Resiko tinggi terhadap

penurunan curah antung

berhubungan dengan

peningkatan afterload,

vasokonruksi

hipertropi/rigiditas

ventrukuler, iskemia

miokard yang di tandai

dengan

Ds : - klien mengatakan

jantung berdebar-

debar

Do : - TTV:TD : 190/100

mmHg, nadi 90

kali/menit,

pernapasan 20

kali/menit, suhu 36oC

-

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3 x 24 jam

diharapkan afterload

tidak meningkat,

tidak terjadi

vasokontriksi, tidak

terjadi iskemia

miokard

1. Pantau TTV

2. Auskultasi tonus jantung

dan bunyi nafas

3. Berikan lingkungan tenang

4. Anjurkan istirahat ditempat

tidur

5. Anjurkan teknik relaksasi

6. Pantau respon terhadap obat

untuk mengontrol tekanan

darah

1. Untuk mangetahui keadaan

umum klien

2. Dengan tindakan auskultasi

dapat diketahui bunyi jantung

dan suara tambahan pada

jantung.

3. dengan menciptakan

lingkungan yang tenang, pola

tidur klien dapat terpenuhi.

4. Dengan istirahat ditempat tidur

dapat mengurangi aktivitas

klien

5. Untuk mengurangi kontraksi

otot

6. Untuk mengetahui reaksi obat

3 Asietas berhubungan

dengan perubahan status

kesehatan di tandai

dengan :

Ds : - Klien

mengatakan

pusing

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3 x 24 jam

diharapkan

kebutuhan asietas

klien berkurang

dengan kriteria :

Klien rileks

1. Indentifikasi tingkat

kecemasan klien.

2. Dorong klien untuk

mengungkapkan

perasaannya

3. Instruksikan klien untuk

mengungkapkan teknik

relaksasi

1. Kecemasan dapat menghambat

proses penyembuhan

2. Dapat mengurangi kecemasan

3. Dengan teknik relaksasi

kecemasan klien dapat

berkurang

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

32

- Klien

mengatakan

cemas dengan

keadaan

sekarang

- Klien

mengatakan

ingin cepat

sembuh

Do : - klien Nampak

gelisah

Klien mampu

mengidentifikasi

dan

mengungkapkan

gejala cemas

4. Berikan penyuluhan pada

klien dan keluarga pada

penyakit yang dialami

klien

4. Dapat menambah pengetahuan

klien dan keluarga tentang

penyakit yang dialami

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

33

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

HARI I

Implementasi Evaluasi

Diagnosa

Keperawatan

Hari/Tanggal/Jam Implementasi Paraf Hari/Tanggal/Jam SOAP Paraf

Nyeri berhubungan

dengan

peningkatan

tekanan vaskuler

serebral

Senin, 02 Juli

2018

08.00

09.00

09.15

1.Melakukan observasi

tanda-tanda vital.

Hasil : TD : 190/100

mmHg, nadi : 84kali

per menit kali/menit,

suhu : 36,C,

pernapasan : 20

kali/menit.

2.Mengkaji skala

nyeri.

Hasil : Skala nyeri 5

Senin, 02 Juli

2018

16.30

S : - Klien mengatakan

masih nyeri di

daerah kepala

O : - Klien nampak

meringis

- Skala nyeri 5

(sedang)

- TTV : TD :

180/100 mmHg,

nadi : 84

kali/menit,

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

34

09.20

09.25

(sedang).

3.Mengurangi jumlah

pengunjung

Hasil:

Keluarga pasien

koperatif

4.Mengajarkan tekhnik

relaksasi.

Hasil :

menganjurkan klien

untuk menarik napas

melalui hidung dan

mengeluarkan

melalui mulut secara

perlahan da klien

mengikuti.

pernapasan : 20

kali/menit, suhu :

360C

A : Masalah belum

teratasi

P : Intervensi 1-6

dilanjut

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

35

11.00

5. Melakukan

pemberian posisi

yang nyaman.

Hasil : Klien merasa

nyaman.

Hasil:

Menganjurkan klien

untuk menarik nafas

melalui hidung dan

mengeluarkan

melalui mulut secara

perlahan

6.Berkolaborasi

dengan tim medis

dalam pemberian

analgetik dan

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

36

antineuretik

Hasil :, Obat oral

paracetamol tab

500mg 3 kali sehari

dan captopril 25mg 2

kali sehari

Furosemid 40mg 1x1

sehari.

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

37

Resiko tinggi

terhadap penurunan

curah jantung

berh8bungan

dengan

peningkatan

afterload,vaso

kontruksi

hipertropi/regiditas

ventrukuler,iskemia

miokard

Ds : Klien

mengatakan

jantung berdebar-

debar.

Senin,02 Juli

2018

11.30

11.35

11.40

1.Pantau tanda tanda

vital

Hasil :

2.Auskultasi tonus

jantung dan bunyi

nafas.

Hasil : terdengar

suara lu tub lu tub

dan tidak terdengar

suara nafas

tambahan wezing

atau stridor.

3.Menganjurkan klien

untuk istirahat di

tempat tidur

Hasil : aktivitas

Senin,02 Juli

2018

15.00

S : - Klien mengatakan

masih muntah

O : - Keadaan umum

lemah

- Konjungtiva

anemis

- Klien nampak

pucat

- Mukosa bibir

nampak kering

A : Masalah belum

teratasi

P : Intervensi 1-4

dilanjutkan

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

38

Do :

TTv: TD:180/100

MnHg,Nadi

90xpermenit,p:20x

permenit,suhu360c

12.00

klien sudah lebih

banyak di tempat

tidur..

4.Berkolaborasi

dengan tim medis

dalam pemberian

cairan intravena.

Hasil : Terpasang

IVFD NHCL 24

tetes/menit.

5.Pantau respon klien

terhadap obat

Hasil;

Klien tidak

mengeluh adanya

efek samping obat

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

39

Ansietas

berhubungan

dengan perubahan

status kesehatan

Senin, 02 Juli

2018

14.00

14.05

16.10

1. Melakukan

identifikasi tingkat

kecemasan klien.

Hasil : Klien nampak

cemas dan gelisah.

2. Mendorong klien

untuk

mengungkapkan

perasaannya.

Hasil:

Klien

mengungkapkan

perasaannya.

3. Menginstruksikan

klien menggunakan

tekhnik relaksasi.

Senin,02 Juli

2018

15.00

S : - Klien mengatakan

tidak cemas lagi

O : - Klien Nampak

agak rileks

A : Masalah teratasi

sebagian

P : Intervensi

dilanjutkan

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

40

16.15

Hasil : Klien

menarik napas dalam

melalui hidung dan

mengeluarkan

melalui mulut secara

perlahan.

3.MemberikanHealth

Education (HE) pada

klien dan keluarga

tentang penyakit

yang dialami klien.

Hasil : Klien dan

keluarga kooperatif

dan mengerti dengan

penjelasan yang

diberikan.

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

41

HARI II

Implementasi Evaluasi

Diagnosa

Keperawatan

Hari/Tanggal/Jam Implementasi Paraf Hari/Tanggal/Jam SOAP Paraf

Nyeri berhubungan

dengan peningkatan

tekanan vaskuler

serebral

Selasa,03 Juli

2018

08.00

09.0

10.00

1.Melakukan observasi

tanda-tanda vital.

Hasil : TD : 160/90

mmHg, nadi : 84kali per

menit kali/menit, suhu :

36C, pernapasan : 20

kali/menit.

2.Mengkaji skala nyeri.

Hasil : Skala nyeri 5

(sedang).

3.Mengurangi jumlah

pengunjung

Hasil:

Selasa,03 Juli

2018

16.00

S : - Klien

mengatakan

masih nyeri

di daerah

kepala,

namun klien

sdh

mengatakan

agak

berkurang.

O : - Klien nampak

meringis namun

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

42

10.15

10.30

Keluarga pasien

koperatif

4.Mengajarkan tekhnik

relaksasi.

Hasil : menganjurkan

klien untuk menarik

napas melalui hidung

dan mengeluarkan

melalui mulut secara

perlahan da klien

mengikuti

5.Melakukan pemberian

posisi yang nyaman.

Hasil : Klien merasa

nyaman.

Hasil:

sesekali saja

- Skala nyeri 3

(sedang)

- TTV : TD :

160/90

mmHg, nadi :

84 kali/menit,

pernapasan :

20 kali/menit,

suhu : 360C

A : Masalah sudah

teratasi sebagian .

P : Intervensi

1,2,4,dan 6

dilanjut

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

43

11.00

Menganjurkan klien

untuk menarik nafas

melalui hidung dan

mengeluarkan melalui

mulut secara perlahan

6.Berkolaborasi dengan tim

medis dalam pemberian

analgetik dan

antineuretik

Hasil : , Obat oral

paracetamol tab 500mg

3 kali sehari dan

captopril 25mg 2 kali

sehari Furusemid 40mg

1x1 swehari.

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

44

Resiko tinggi

terhadap penurunan

curah jantung

berh8bungan dengan

peningkatan

afterload,vaso

kontruksi

hipertropi/regiditas

ventrukuler,iskemia

miokard

Ds : Klien

mengatakan jantung

berdebar-debar.

11.30

12.00

15.00

1.Pantau tanda tanda vital

Hasil : Hasil : TD :

160/90 mmHg, nadi :

84kali per menit

kali/menit, suhu : 36C,

pernapasan : 20

kali/menit.

2. Auskultasi tonus jantung

dan bunyi nafas.

Hasil : terdengar suara

lu tub lu tub dan tidak

terdengar suara nafas

tambahan wezing atau

stridor.

3.Menganjurkan klien

S : - Klien

mengatakan

masih agak

pusing

O : - Keadaan

umum masih

agak lemah

- Klien

Nampak agak

pucat

A : Masalah sudah

teratasi sebagian

P : Intervensi 1-4

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

45

15.30

untuk istirahat di tempat

tidur

Hasil : aktivitas klien

sudah lebih banyak di

tempat tidur..

4.Berkolaborasi dengan tim

medis dalam pemberian

cairan intravena untuk

botol berikutnya

Hasil : cairan NHCL24

tetes/menit di lanjutkan

untuk botol berikutnya.

5.Pantau respon klien

terhadap obat

Hasil;

Klien tidak mengeluh

dilanjutkan

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

46

adanya efek samping

obat

Ansietas berhubungan

dengan perubahan

status kesehatan

17.00

17.15

1. Melakukan identifikasi

tingkat kecemasan

klien.

Hasil : Klien nampak

cemas dan gelisah.

2. Mendorong klien untuk

S : - Klien

mengatakan

tidak cemas

lagi

O : - Klien nampak

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

47

17.30

17.45

mengungkapkan

perasaannya.

Hasil:

Klien mengungkapkan

perasaannya.

3. Menginstruksikan klien

menggunakan tekhnik

relaksasi.

Hasil : Klien menarik

napas dalam melalui

hidung dan

mengeluarkan melalui

mulut secara perlahan.

4.MemberikanHealth

Education (HE) pada

klien dan keluarga

rileks

A : Masalah teratasi

P : Intervensi

dihentikan

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

48

tentang penyakit yang

dialami klien.

Hasil : Klien dan

keluarga kooperatif dan

mengerti dengan

penjelasan yang

diberikan.

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

49

HARI III

Implementasi Evaluasi

Diagnosa

Keperawatan

Hari/Tanggal/Jam Implementasi Paraf Hari/Tang

gal/Jam

SOAP Paraf

Nyeri berhubungan

dengan peningkatan

tekanan vaskuler

serebral

Rabu,04 Juli 2018

08.00

09.00

10.00

1.Melakukan observasi tanda-

tanda vital.

Hasil : TD : 140/80

mmHg, nadi : 80kali per

menit kali/menit, suhu :

36C, pernapasan : 20

kali/menit.

2.Mengkaji skala nyeri.

Hasil : Skala nyeri 3

(ringan).

3.Mengajarkan tekhnik

Rabu,04

Juli 2018

16.00

S : - Klien mengatakan

masih nyeri di daerah

kepala, namun klien

sdh mengatakan agak

berkurang.

O : - Klien sudah tidak

nampak meringis lagi

- Skala nyeri 3 (ringan)

-

TTV : TD : 140/80 mmHg,

nadi : 80

kali/menit,pernafasan;2

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

50

10.30

relaksasi.

Hasil : menganjurkan

klien untuk menarik

napas melalui hidung

dan mengeluarkan

melalui mulut secara

perlahan da klien

mengikuti

4.Berkolaborasi dengan tim

medis dalam pemberian

analgetik dan

antineuretik

Hasil : , Obat oral

paracetamol tab 500mg

3 kali sehari dan

captopril 25mg 2 kali

0 kali permenit, suhu;

36 c

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

51

sehari Furusemid 40mg

1x1 sehari.

Resiko tinggi

terhadap penurunan

curah jantung

berh8bungan dengan

peningkatan

afterload,vaso

kontruksi

hipertropi/regiditas

ventrukuler,iskemia

miokard

1.Pantau tanda tanda vital

Hasil :

2. Auskultasi tonus jantung

dan bunyi nafas.

Hasil : terdengar suara

lu tub lu tub dan tidak

terdengar suara nafas

tambahan wezing atau

stridor.

3.Menganjurkan klien

untuk beraktifitas sendiri

Hasil : aktivitas klien

sudah lebih banyak di

Rabu, 04

Juli 2018

16.00

S : - Klien mengatakan

sudah tidak pusing

lagi

O : - Keadaan umum

sudah membaik

- Klien sudah tidak

pucat lagi

-TD; 140/80 Mmhg,

nadi 80 kali permenit,

pernafasan 20 kali

permenit

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

52

lakukan sendiri.

4.Berkolaborasi dengan tim

medis tentang

pemberian obat oral

Hasil ; atas anjuran

dokter karena keadaan

klien sudah membaik

dokter menganjurkan aff

infus

A : Masalah sudah teratasi

dan infus klien di aff.

P : Intervensi di hentikan

pasien dibolehkan

pulang

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

53

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan, yang penulis

temukan dalam praktek tentang kasus implementasi antara tinjauan teoritis dengan

tinjauan kasus di Poliklinik Rawat inap Lanud Haluoleo. Pada pembahasan ini

penulis akan menguraikan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan evaluasi.

I. Pengkajian

Pada tahap pengkajian dilakukan pendekatan umum untuk

memperoleh pengumpulan data yang meliputi aspek, bio, psiko,

spiritual. Pada tahap ini tidak ditemukan kesulitan, karena klien

dalam sadar dan mau bekerja sama sehingga data dapat diperoleh

dengan mudah.

II. Diagnosa keperawatan

Berdasarkan hasil pengumpulan data pada tahap pengkajian, maka

ditemukan 3 diagnosa keperawatan pada tinjauan kasus, sedangkan

pada tinjauan teoritis ditemukan 6 diagnosa keperawatan

Adapun diagnosa keperawatan yang ditemukan pada tinjauan teoritis:

1. Curah jantung, penurunan resiko tinggi terhadap berhubungan dengan

peningkatan after lood vasoontriksi, iskemia miokardia, hipertropi ditandai

tidak dapat diterapkan adanya tanda dan gejala yang menetapkan diagnosa

2. Nyeri (akut) sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan

vaskuler serebral ditandai dengan melaporkan tentang nyeri berdenyut

yang terletak region serebral terjadi pada saat bangun tidur dan tulang

secara spontan

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan

laporan verbal tentang keletian dan kelemahan

4. Nutrisi peubahan lebih dari kebutuhan tubuh ditandai dengan masukan

berlebihan dengan kebutuhan metabolik ditandai dengan berat badan 10-

20% lebih dari ideal untuk tinggi dan bentuk tubuh

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

54

5. Kurang pengetahuan mengenai kondisi rencana pengobatan brhubungan

dengan kurang pengetahuan/daya ingat ditandai dengan menyatakan

masalah meminta informasi

Sedangkan diagnosa keperawatan yang ditemukan pada tinjauan kasus

1) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan

tekanan darah ditandai dengan klien tampak meringis kesakitan,

kondisi badan lemas.

TD : 190/100 mmHG

Nadi : 90x/menit

RR : 22x/menit

Suhu : 37 0 c

2) Gangguan pola nutrisi berhubungan dengan perubahan jenis diet

ditandai dengan makanan yang disajikan habis 1/4 porsi.

3) Gangguan istrahat tidur berhubungan dengan efek hospitalisasi

ditandai dengan klien tampak pucat, mata cekung, tidur malam

kurang lebih 3 jam, klien susah tidur siang.

4) Gangguan pola aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

ditandai dengan aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat.

Adapun berbandingan antara diagnosa keperawatan menurut tinjauan

teoritis yang tidak dapat pada tinjauan kasus

1) Curah jantung, penurunan resiko tinggi terhadap berhubungan

dengan peningkatan arteroid vasa kontriksi, iskemia intruksi

ditandai dengan tidak dapat diterapkan adanya tanda dan gejala

yang menetapkan diagnosis aktual. Ini tidak dijumpai pada tinjauan

kasus karena klien tidak ada penurunan resiko tinggi terhadap

curah jantung.

2) Mekanisme koping berhubungan dengan krisi situasional ditandai

dengan ketidak nyamanan untuk mengatasi atau meminta bantuan.

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

55

Ini tidak dijumpai pada tinjauan kasus karena klien mempunyai

mekanisme koping yang baik.

3) Kurangnya pengetahuan mengenai rencana pengobatan

berhubungan dengan kognitif. Ini tidak baik dijumpai pada tinjauan

karena klien memahami prosedur pengobatan yang diberikan oleh

tim medis.

Sedangkan diagnosa keperawatan pada tinjauan kasus yang tidak

ditemukan pada tinjauan teoritis

1. Gangguan istrahat tidur berhubungan dengan efek hospitalisasi

ditandai dengan klien tampak pucat, mata cekung, tidur malam

kurang dari 4 jam, susah tidur siang.

Perencanaan

Merupakan lanjutan dari diagnosa keperawatan dalam rangka

mengatasi permasalahan yang timbu, penulis menyusun satu perencanaan

tindakan keperawatan agar asuhan keperawatan yang diberikan dapat

dilaksanakan lebih rasioanal dan benar-benar berkualitas sehingga

kebutuhan klien dapat terpenuhi dengan optimal.

Pelaksanaan

Pada dasarnya dalam tahap pelaksanaan penulis tetap mengacu

pada perencanaan yang disusun sebelumnya dimana semua rencana

tindakan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa adanya kesulitan atau

hambatan yang berarti. Hal ini dapat terlaksana dengan baik berkat adanya

kerja sama yang baik antara penulis dengan klein, keluarga klien, dan tim

medis juga tersedianya fasilitas yang memadai.

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

56

Evaluasi

Merupakan proses pencapaian tujuan yang baik antara penulis

dengan keluarga klien, dokter dan perawat ruangan, sehingga hasil yang

ditetapkan dapat diamati dengan jelas, disamping itu klien memberikan

respon yang positif terhadap tindakan keperawatan yang diberikan oleh

perawat.

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan tentang proses keperawatan pada

pasien hipertensi yang dirawat. Selanjutnya penulis akan menguraikan

kesimpulan dan saran untuk menguraikan mutu asuhan keperawatan pada

pasien dengan hipertensi.

Kesimpulan :

- Penyakit hipertensi adalah tekanan darah sistolik < 140 mmHg dan

tekanan distolik > 90 mmHg

- Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai

pada orang yang lanjut usia

- Pada penerapan asuhan keperawatan pada kenyataanya hampir

seluruhnya ada pada tinjauan kasus

- Pada tahap evaluasi dan diagnosa keperawatan tertentu memerlukan

tindakan keperawatan dalam proses penyembuhan.

B. Saran

- Pendekatan yang baik pada pasien hendaknya dilakukan oleh semua

tim kesehatan terutama perawatan sehari-hari, hubungan yang dekat

agar pasien merasa diperhatikan

- Didalam proses keperawatan perlu adanya motivasi atau bimbingan

dan perawat, berharap pasien agar keperawatan berjalan efektif dengan

menggunakan tujuan pelaksanaan dari tindakan yang dibuat seperti

hasil dari tujuan yang diberikan dengan bahasa yang sederhana dan

mudah dimengerti

- Catatan perawatan di dokumentsikan dengan menggunakan

implementasi dan tindakan tersebut

- Perlu adanya peningkatan kerjasama yang baik antara perawat dan

keluarga pasien, tim medis dalam proses keperawatan.

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH

58

DAFTAR PUSTAKA

Dorgoes, 2001, Rencana Asuhan Keperawatan, BBC, Jakarta

Http//askep, blogspot/2008/02/askep hipertensi

C.pearce, 2009, anatomi dan fisiologi, penerbit gramedia, Jakarta

Aziz alimul, 2009, konsep dasar manusia, penerbit salemba medika, Jakarta

Nursalam, 2000, proses dan dokumentasi keperawatan, penerbit salemba medika,

Jakarta.

Suyono, 2001, ilmu penyakit dalam, penerbit FKUI

p.wolff,2006, hipertensi, penerbit PT BHUANA ILMU POPULER

Http://surabaya-ehealth.org/wiki/index.php hipertensi

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH
Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH
Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN ’P’ DENGAN GANGGUAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/659/1/Kep Kasau No 669 Thn 2017.pdf · DI POLIKLINIK RAWAT INAP LANUD HALUOLEO KARYA TULIS ILMIAH