asuhan keperawatan keluarga dengan salah satu anggota keluarga.docx
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
1/55
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keluarga adalah anggota keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dalam keluarga yang be rperan dalam
menentukan cara asuhan keperawatan yanga diperlukan oleh anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan dirumah sakit akan menjadi sia-sia jika
tidak menjadi tindak lanjut oleh keluaga dirumah. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan sangat berhubungan
atau sangagat signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga perawat mendapat
dua keuntungan sekaligus, keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan idividu dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus meperhatikan niali-niali dan budaya yang berlaku dalam masyarakat atau keluarga.
Pelayanan keperawatan dirumah merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan ditempat tinggal klien dan keluaraga sehingga klien tetap memiliki
otonomi untuk memutuskan hal-hal yang terkait dengan masalah kesehatan. Perawat yang melakukan perawatan dirumah bertanggung jawab untuk
meningkatkan kemampuan keluarga untuk mencegah penyakit dan pemeliharaan kesehatan. Namun di Indonesia belum ada lembaga atau organisasi perawat
yang mengatur pelayanan keperawatan dirumah secara administratif. Perawatan yang diberikan dirumah-rumah khususnya oleh perawat komunitas masih besifat
sukarela belum ada pengaturan imbalan atau jasa yang diberiakan. Pengalaman belajar klinik memberikan kemampuan kepada mahasisiwa unutk memperoleh
pengalaman nyata dalam asuhan keperawatan keluarga terhadap keluarga yang mengalami masalah kesehatan dengan penerapan berbagai macam konsep dan
teori keperawatan keluarga serta proses keperawatan sebagai pendekatan.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
2/55
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan yang benar dan tepat pada keluarga dengan penderita Hipertensi melalui pendekatan
penerapan proses keperawatan sebagai metode pemecahan masalah.
b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan askep keluarga ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Melaksanakan pengkajian data yang benar dan tepat pada keluarga Tn M dengan salah satu angota keluarga menderita Hipertensi.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan yang benar dan tepat pada keluarga Tn M dengan salah satu anggota keluarga menderita Hipertensi.
3. Menyusun rencana keperawatan yang benar dan tepat pada keluarga Tn M dengan Hipertensi.
4. Melaksanakan asuhan kperawatan yang benar dan tepat pada keluarga Tn M dengan salah satu anggota keluarga menderita Hipertensi.
5. Mengevaluasi sejauh mana keberhasilan dari asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan / dilakukan pada kleuarga Tn M dengan salah satu anggota keluarga
menderita Hipertensi.
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Wawancara
Mengumpulkan data dengan cara melakukan anamnesa langsung kepada klien dan wawancara dengan keluarga Tn M dan orang lain yang mengetahui
informasi tentang klien.
b. Observasi
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
3/55
Observasi ini dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan pengamatan langsung pada keadaan umum klien, pemeriksaan fisik dilakukan dengan melalui
semua panca indra (head totoes) yaitu inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
I. Konsep Dasar Keluarga
A. Pengertian
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu yang mempunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari kelurga (friedman, 1988)
Kelurga adalah unit terkecil di masyarakat yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak (UU No. 10, 1992)
B. Tipe-tipe Keluarga
Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi tiga tipe, antara lain :
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
4/55
a) Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
b) Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah keluarga lain masih mempunyai hubungan adalah (kakek, nenek, paman, dan bibi)
c) Orang tua tunggal (Single Parent) adalah keluarga lain yang terdiri dari satu orang dengan anak-anaknya akibat perceraian atau ditinggal suami.
C. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menurut parad dan Caplon (1965), dalam Friedman ada 4 yaitu :
1) Struktur peran keluarga menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga dalam keluarga sendiri dan peranannya di lingkungan masyarakat atau peran
formal dan informal.
2) Nilai norma keluarga menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini oleh keluarga khususnya berhubungan dengan kesehatan.
3) Pola komunikasi keluarga menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi ayah, ibu, orang tua dengan anak, anak dengan anak, dan anggota keluarga yang
lain pada keluarga besar dengan keluarga inti.
4) Struktur kekuatan keluarga menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku
keluarga yang mendukung kesehatan.
D. Tahap-tahap Keluarga
Di indonesia keluarga dikelompokkan menjadi 5 tahap berdasarkan kemampuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar psikososial, ekonomi keluarga di
masyarakat yaitu :
a) Keluarga prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal yaitu kebutuhan pengakaran agama, pangan, sandang,
papan, dan kesehatan atau keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau indikator keluarga sejahtera tahap satu.
b) Keluarga sejahtera tahap I adalah keluarga telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal serta telah memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya yaitu
kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan, tempat tinggal atau transportasi.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
5/55
c) Keluarga Sejahtera tahap II (Keluarga sejahtera II) adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya tetapi belum dapat
memenuhi kebutuhan perkembangan yaitu kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi.
d) Keluarga sejahtera tahap III (Keluarga sejahtera III) adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial, psikologis dan
kebutuhan pengembangan tetapi belum dapat memberikan sumbangan baik internal ataupun keluarga serta berperan aktif dengan menjadi pengurus lembaga
masyarakat, yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olahraga dan lain -lain.
e) Keluarga tahap IV (Plus) adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya baik yang bersifat dasar, sosial, perkembangan serta telah mampu
memberikan sumbangan yang nyata bagi masyarakat.
E. Fungsi Keluarga
Secara umum fungsi keluarga menurut Friedman 1988 adalah sebagai berikut
a) Fungsi Afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk memepersiapkan anggota keluarga untuk
berhubungan dengan orang lain.
b) Fungsi sosialisasi dan tekspot bersosialisasi (Social action and social placement function) adalah fungsi pengembangan dan tempat melatih anak untuk
kehidupan sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
c) Fungsi Reproduksi (The reproduction function) adalah fungsi untuk menghasilkan keturunan.
d) Fungsi Ekonomi (The Economic function) adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi atau tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu untuk meningkatkan penghasilan atau memenuhi kebutuhan kelaurga.
e) Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The health care function) adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar memiliki
produktifitas tinggi.
F. Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan
Sesuai dengan pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipelihara dan dilakukan meliputi :
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
6/55
1) Mengenal masalah kesehatan keluarga yang merupakan kebutuhan yang tidak boleh dibiarkan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan
karena kesehatanlah kadang seluruh kegiatan sumber daya dan dana keluarga habis.
2) Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga, tugas ini merupakan upaya keluarga utama untuk mencari pertolongan yang tepat yang mempunyai
kemampuan memutusan untuk menentukan tindakan keluarga.
3) Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
4) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
5) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.
II. Konsep Dasar Penyakit Hipertensi
A. Definisi
1. Hipertensi didfenisikan oleh (JNC) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan dklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang
dari tekanan darah (TD) normal tinggi sampai hipertensi maligna. Keadaan dikategorikan sebagai primer atau esensial (hampir 90% dari semua kasus) atau
sekunder, terjadi sebagai akibat dari kondisi patologi yang dapat dikenali, seringkali daat diperbaiki. (Dongoes 2000).
2. Hipertensi dapat didifinisikan sebagai tekanan darah persistol dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik diatas 90 mmHg. Pada
populasi manual, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastollik 90 mmHg. (brunner dan suddarth, 2001).
3. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik yang melebihi dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik yang lebih dari 90 mmHg (Mansjoer, A. 1999).
B. Fisiologi jantung dan aliran darah
Jantung dapat bergerak mengembang dan menguncup yang disebakan karena adanya saraf otonom. Rangsangan ini diterima oleh jantung pada simpul
saraf yang terdapat pada atrium dekstra dekat venakafa yang disebut Modus sino Atrial.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
7/55
Selama gerakan jantung dapat terdengar dua macam suara yang disebakan oleh katup-katup yang menutup. Bunyi pertama disebabkan menutupnya
katup aorta dan arteri pulmonal setelah kontruksi dari ventrikal. Bunyi yang pertama panjang dan yang kedua pendek dan tajam. Dalam keadaan normal, jantung
tidak membuat bunyi lebih keras, tetapi bila arus darah cepat atau kalau ada kelainan pada katup maka terdapat bunyi bising.
Dalam kerjanya jantung mempunyai tiga periode yaitu :
a) Periode kontruksi (periode sistole) yaitu keadaan dimana jantung bagian vertikel dalam keadaan menguncup. Katup bikus dan trikuspidalis dalam keadaan
tertutup valvula emilunaris aorta dan valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka, sendi masuk ke paru-paru kiri dan kanan, sedangkan darah dari ventrikal
sinistera mengalir ke aorta kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.
b) Periode dilatasi (periode Diastole) yaitu suatu keadaan dimana jantung mengembang. Katup bikus dan trikuspidalis terbuka, sehingga darah dari atrium sinistera
masuk ke ventrikel destra.
c) Periode istirahat yaitu waktu antara periode kontraksi dan dibatasi dimana jantung berhenti kira-kira 1/10 detik.
C. Etiologi
Dari seluruh penderita hipertensi ternyata 90 % belum dapat diterangkan penyebabnya secara pasti. Hal ini disebut dengan hipertenssi esensial yang
merupakan problem bagi penderita itu sendiri dan diduga penyebabnya antara lain :
a. Gangguan emosi
b. Obesitas
c. Konsumsi alkohol dan kopi secara berlebihan
d. Merokok, obat-obatan yang merangsang
e. Faktor keturunan
Dan sekitar 10% hipertensi yang diketahui penyebab disebut hipertensi sekunder yang disebabkan antara lain oleh penyakit paroukimia ginjal, penyakit
pembuluh darah ginjal, dan kelainan indokrin.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
8/55
D. Patofisiologi
Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh darah bertanggung jawab pada pembuluh tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut.
Perubahan tersebut meliputi ateosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam reaksi otot polos pembuluh darah. Konsekwensinya volume
darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup) mengakibatkan penurunan curah jantung peningkatan tekanan perifer.
Dasar peningkatan tekanan darah pada orang gemuk sampai saat ini belum jelas. Pada beberapa penyelidikan hemodinamika orang gemuk ditemukan
kenaikan konsumsi O2 dan juga denyut jantung yang sedikit lebih meningkat. Penyelidikan merupakan adanya kenaikan volume darah yang berdebar pada orang
gemuk disebabkan oleh meningkatnya volume darah dalam jaringan lemak. Pola makan yang tidak teratur dan tidak terkontrol cenderung menyebabkan obesitas.
Pada orang obesitas terjadi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah jantung yang pada akhirnya akan terjadi pembesaran o tot jantung kiri sehingga
mengakibatkan kegagalan memompa darah keseluruh tubuh.
E. Klasifikasi
The join national committten on detection and treatment of high blood pressure, suatu badan penelitian hipertensi di USA menentukan batasan yang
berbeda JNCV, tekanan darah pada orang dewasa berumur diatas 18 tahun, diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel Kriteria penyakit hipertensi menurut JNCV USA tahun 1993 (Dalimartha s. Qwijaya Kusuma, 2004).
No. Kriteria
Tekanan Darah
Sistolik Diastolik
1.
2..
3.
Normal
Perbatasan
Hipertensi
Derajat 1 : ringan (Mild)
Derajat 2 : sedang (moderate)
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
9/55
Derajat 3 : berat (sevete)
Derajat 4 : sangat berat ( nery sevete)
180209
>209
110119
>119
Catatan :
a. Jika penderita mempunyai tekanan sistolik dan diastolik yang tidak termasuk dalam satu kriteria maka ia termasuk dalam kriteria yang lebih tinggi. Misalnya
mempunyai tekanan darah 180/120 mmHg (dibaca sistolik 180 mmHg, diastolik 120 mmHg). Berdasarkan ketentuan ini orang tersebut tergolong penderia
hipertensi derajat 4 atau sangat berat.
b. Apabila penderita memiliki kerusakan atau resiko hipertensi, maka resiko tersebut harus disebutkan. Misalnya hipertensi derajat 4 dengan DM.
F. Tanda dan Gejala
Pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina seperti
perdarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah dan pada kasus berat dapat terjadi oedema pupil. Individu yang menderita hipertensi
kadang tidak menampakkan gejala sampai bertahun-tahun. Apabila ada gejala yang timbul hal itu biasanya menunjukkan adanya kerusakan vaskuler dengan
manivestasi yang khas sesuai dengan sistem organ yang divaskularisasi oleh pembuluh darah bersangkutan. Perubahan patologis pada ginjal dapat bermanivestasi
sebagai nokturia (peningkatan urine pada malam hari) dan azetoma (peningkatan nitrogen urea darah dan kreatinin). Keterlibatan pembuluh darah otak
menimbulkan stroke atau serangan iskemik transien yang bermanivestasi sebagai paralisis sementara pada satu sisi atau gangguan tajam penglihatan Smeltzer,
Bore, 2002).
Crowin (2000) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun berupa :
Nyeri kepala saat terjaga kadang-kadang disertai mual muntah akibat tekanan darah intrakranial :
a) Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi
b) Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan-kerusakan susunan saraf pusat
c) Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan piltrasi glomerolus
d) Oedema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
10/55
Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing, muka merah, keluar darah dari hidung secara tiba -tiba, sakit kepala, tengkuk
terasa pegal dan lain-lain.
G. Komplikasi
Komplikasi umumnya terjadi pada hipertensi berat yaitu apabila tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 130 mmHg atau kenaikan darah yang
mendadak tinggi diantaranya :
a. Stroke
b. Kerusakan pada jantung, ginjal dan mata.
H. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan pada evaluasi pasien hipertensi masih merupakan perdebatan, pemmeriksaan yang diperlukan adalah :
1) Laboratorium
Kadar ureum dan kadar kretinin untuk mengenali fungsi ginjal, kadar kretinin lebih berarti dibandingkan dengan ureum sebagai modikator laju filtrasi
glomerulus (GFR) yang menunjukkan derajat fungsi ginjal.
Kalium, pemeriksaan kalium dapat membantu menyingkirkan alduteronisme primer pada pasien hipertensi.
Glukosa, oleh karena hipertensi sering dijumpai pada pasien Diabetes Militus,kadar glukosa perlu diperiksa yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan
kadar glukosa 2 jam setelah makan.
Luminalisasi,diperlukan karena selain dapat membantu menonjolkan diagnosis penyakit ginjal juga karena protel nuria ditemukan hampir pada seluruh
pasien
2) EKG dan rontgen dada
Pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran apakah hipertensi telah berlangsung lama. Pemeriksaan ventrikel kiri dan gabungan kardiomegali di
deteksi dengan pemeiksaan tersebut.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
11/55
I. Penatalaksanaan
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1) Penatalaksanaan non farmakologis atau perubahan perilaku dan gaya hidup. Penatalaksanaan non farmatologis dapat berupa penurunan berat badan, pengurangan
penggunaan garam , menghindari faktor resiko seperti merokok.
2) Penatalaksanaan parmakologis
Pengobatan hipertensi berlandaskan pada beberapa prinsip, pengobatan hipertensi sekunder lebih mengutamakan pengobatan kasual, pengobatan hipertensi
primer lebih dari tujuh bulan untuk menurunkan tekanan darah dengan harapan memperpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi. Upaya
menurunkan tekanan darah dicapai dengan menggunakan obat anti hipertensi primer adalah pengobatan jangka panjang dengan kemungkinan besar untuk
seumur hidup. Obat yang dapat diberikan diantaraanya:
a) Deuritik
Tiazid 2550 mg 12 kali sehari, aldakton 50100 mg setiap pagi, furosemid 40 mg tiap hari, trim toven 50 100 mg dua kali tiap hari.
b) Golongan penghambat simpatetik
Metodopa 200 mg 2 -3 kali tiap hari
c) Pengelat beta
Propanolol 10 mg 1 kali sehari, pindolol 1mg setiap hari, acebutolol 0,3 mg setiap hari.
d) Vasobilator
Hidrolizin 10 -25 mg tiap hari, monoksida 2,5 -5 mg setiap hari, poksalzosin 1 4 mg setiap hari.
e) Penghambat enzim komfersi engiostensin.
Caprtropril 12,5 mg 2 kali sehari, obat lain seperti lisinopril, fosionopril, kunopril, dan delapril.
f) Entagonis calsium
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
12/55
Obat golongan ini adalah diltiazin 30 diberikan tiga kali sehari, nifedipin dan veratamil.
J. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi
1. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian
merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga.
Pada kegiatan pengkajian ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu alam pengkajian meliputi dua tahap yaitu
A. Membina hubungan yang baik.
Hubungan yang baik antara perawat-klien (keluarga) merupakan modal utama pelaksanaan asuhan keperaawatan. Hubungan tersebut dapat di bentuk dengan
menerapkan komunikasi terpiutik yang merupakan stsrategi perawat untuk memberikan bantuan kepada klien untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya.
Beberapa hal yang perlu dilakukan:
a) Diawali dengan perawat memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah.
b) Menjelaskan tuan kunjungan
c) meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah untuk membantu keluarga menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di keluarga.
d) menjelaskan luas kesanggupan bantuan perawat yang dapat dilakukan
e) menjelaskan kepada keluarga siapa tim kesehatan lain yang menjadi jaringan perawat.
B. Pengkajian awal
Pengkajian ini terfokus sesuai data yang diperoleh dari unit pelayanan kesehatan.
C. Pengkajian lanjutan (tahap kedua)
Pengkajian lanjutan adalah tahap pengkajian untuk memperoleh data yang lebih lengkap sesuai masalah kesehatan keluarga yang berorientasi pada pengkajian
awal. Di sini perawat perlu mengungkap keadaan keluarga hingga penyebab dari masalah kesehatan yang paling mendasar.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
13/55
Data yang perlu diperoleh dari pengkajian :
1) Berkaitan dengan keluarga
a. Data Demografi dan Sosiokultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stress dan koping keluarga yang digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
2) Berkaitan dengan individu sebagai anggota keluarga
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Sosial
e. Spiritual
Dalam pengumpulan data yang perlu dikaji adalah :
1) Data umum
Data ini mencakup kepala keluarga (KK), alamat dan telepon, pekerjaan KK, dan komposisi keluarga. Selanjutnya komposisi keluarga dibuat genogramnya.
a. Tipe keluarga
Yang menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga. Untuk menentukan tipe keluarga, lakukan identifikasi terhadap kepala keluarga.
b. Suku bangsa
Yang mengkaji asal/suku bangsa keluarga (pasangan), dapat digunakan untuk mengidentifikasi budaya suku bangsa yang terkait dengan kesehatan, juga dapat
mengidentifikasi bahasa sehari-hari yang digunakan leh keluarga.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
14/55
c. Agama.
Yang mengidentifikasi agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang dapat mempengaruhi kesehatan.
d. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh penghasilan seluruh anggota keluarga (orang tua maupun anak yang telah bekerja dan membantunya). Status
sosial ekonomi keluarga juga dipengaruhi oleh kebutuhan da barang yang dimiliki.
e. Aktifitas rekreasi keluarga
Yang dimaksud dengan rekreasi keluarga bukan hanya bepergian ke luar rumah secara bersamaan atau sendiri menuju tempat rekreasi tetapi kesempatan
berkumpul di rumah untuk menikmati hiburan radio atau televisi bersama juga bercengkrama.
2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Beberapa tahap dalam perkembangan keluarga antara lain :
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini. Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh usia anak tertua dari keluarga inti.
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Bagian ini menjelaskan tentang tugas keluarga yang belum terpenuhi dan kendala yang dihadapi oleh
keluarga yang juga dilakukan pengidentifikasian mengapa tugas keluarga belum terpenuhi dan upaya yang telah dilakukannya.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti. Menjelaskan riwayat kesehatan keluarga inti dimana riwayat masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya
pencegahan penyakit, upaya dan pengalaman keluarga terhadap pelayanan kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (generasi di atasnya). Yang menjelaskan riwayat kesehatan generasi di atas orang tentang riwayat penyakit keturunan,
upaya generasi tersebut tentang upaya penanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang dipertahankan sampai saai ini.
3) Data lingkungan
Beberapa data yang ada antara lain :
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
15/55
a. Karakteristik rumah. Menjelaskan tentang haasil identifikasi rumah yang dihuni keluarga meliputi luas, tipe, jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah
ventilasi, peletakan perabot rumah tangga, sarana pembuangan air limbah dan kebutuhan mandi, cuci dan kakus, sarana air bersih dan minum yang digunakan.
Keadaan rumah akan lebih mudah dipelajari bila digambar dengan denah rumah.
b. Karakteristik tetangga dan komunitasnya. Menjelaskan tentang karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, yaitu tempat keluarga bertempat tinggal
meliputi kebiasaan seperti lingkungan fisik, nilai atau norma serta aturan/kesepakatan penduduk setempat dan budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
c. Mobilitas geografis keluarga. Menggambarkan mobilitas keluarga dan anggota keluiarga. Mungkin keluarga sering berpindah atau ada anggota keluarga yang
tinggal jauh dan sering berkunjung pada keluarga yang dibina.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga
yang ada dan sejauh mana keluarga berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
e. Sistem pendukung keluarga. Yaitu jumlah anggota keluarga yang dimiliki anggota keluarga, dukungan psikologi anggota keluarga atau masyarakat dan fasilitas
sosial yang ada di sekitar keluarga yang dapat digunakan untuk meningkatkan upaya kesehatan.
4) Struktur keluarga
a. Beberapa struktur yang terdapat di dalam keluarga yaitu :
Struktur peran, yang menjelaskan peran masing-masing anggota keluarga secara formal maupun informal baik di keluarga atau masyarakat.
b. Nilai atau norma kelurga menjelaskan nilai atau norma yang dipelajari oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.
c. Pola komunikasi keluarga, menjelaskan bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa pengambil keputusan utama dan bagaimana peran anggota keluarga
dalam menciptakan komunikasi.
d. Struktur kekuatan kelurga, menjelaskan kemampuan kelurga untuk mempengaruhi dan mengendalikan angggota keluarga untuk mengubah prilaku yang
berhubungan dengan kesehatan.
5) Stress dan Koping Keluarga.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
16/55
Stresor jangka pendek adalah stresor yang dialami keluarga dan memerlukan waktu penyelesaian lebih kurang 6 bulan. Stresor jangka panjang adalah stresor
yang dialami kelurga dan memerlukan waktu penyelesaian lebih dari 6 bulan. Kemampuan kelurga berespon terhadap stresor menjelaskan bagaimana keluarga
berespon terhadap stresor yang ada. Strategi koping yang digunakan menjelaskan tentang strategi (mekanisme pembelaan) terhadap stresor yang ada. Disfungsi
strategi adaptasi menjelaskan tentang prilaku keluarga yang tidak adaptif ketika mempunyai masalah.
6) Pemeriksaan kesehatan.
Pemerikasaan kesehatan pada individu anggota keluarga yang dilakukan tidak berbeda jauh dengan pemeriksaan pada klien di klinik/rumah sakit meliputi
pengkajian kebutuhan dasar individu, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang perlu.
7) Harapan keluarga.
Perlu dikaji bagaimana harapan keluarga terhadap perawat/petugas kesehatan untuk membantu menyelesaikan kesehatan yang terjadi.
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah masalah kesehatan yang nyata dan masalah kesehatan yang potensial (pada individu, keluarga, kelompok) dimana perawat
dapat secara sah dan mandiri menanganinya dalam bentuk tindakan keparawatan yang ditujukan untuk mencegah, mengatasi atau mengurangi masalah tersebut.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul adalah :
a) Gangguan rasa nyaman nyeri pada keluarga terutama berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang tepat dalam penanganan penyakit
yang diderita.
b) Kurang pengetahuan pada keluarga terutama berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga memutusakan masalah tentang pengobatan dan tindakan
kesehatan.
c) Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada keluarga terutama berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodofikasi lingkungan yang nyaman
untuk istirahat dan tidur.
d) Intoleransi aktifitas gerak pada keluarga terutama berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat untuk melakukan latihan gerak di sekitar lingkungan.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
17/55
e) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga terutama berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan sebagai saranan konsultasi dengan petugas kesehatan.
Perumusan masalah kesehatan
Tipologi kesehatan keluarga adalah :
a. Ancaman kesehatan adalah keadaan dapat memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan serta kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan, yang termasuk
ancaman kesehatan adalah :
1) Penyakit keturunan
2) Keluarga anggota keluarga yang menderita penyakit menular.
3) Jumlah anggota keluarga yang tidak sesuai dengan kemampuan keluarga
4) Resiko terjadinya kecelakaan dalam keluarga
5) Kekurangan atau kelebihan diri
6) Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stress
7) Sanitsi lingkugan buruk diantaranya :
a. Ventilasi dan penerangan kurang baik.
b. Tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat.
c. Tempat penampungan tinja yang mencemari penampungan air.
d. SPAI yang tidak memenuhi syarat.
e. Kebisingan.
f. Polusi udara.
8) Kebiasaan-kebiasaan merugikan diantaranya adalah ;
a. Merokok, minum minuman keras.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
18/55
b. Personal hygine kurang .
9) Imunisasi anak tidak lengkap
b. Kurang atau tidak sehat adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan.
Yang termasuk diantaranya adalah :
1) Keadaan sakit.
2) Kegagaln dalam pertumbuhan dan perkembangan.
c. Situasi krisis adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga.
Yang termasuk dalam situasi krisis adalah :
1) Perkawinan
2) Kehamilan
3) Persalinan
4) Masa nifas
5) Pertambahan anggota keluarga
6) Abortus
7) Anak masuk sekolah
8) Anak remaja
9) Kehilangan pekerjaan
10) Kematian anggota keluarga
11) Pindah rumah
Tipologi diagnosa keperawatan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu;
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
19/55
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
20/55
a. Tentukan skoring untuk setiap kriteria
b. Skor tersebut dibagi dengan skot tertinggi dan dikalikan dengan bobot
c. Jumlah skor untuk semua kriteria
d. Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh bobot
2.1 Analisa data
Tabel analisa data 2.2. Analisa Data
No Data Masalah Penyebab
1
2
Data klien yang menunjukkan
ketidak tahuan anggota keluarga
tentang resiko hipertensi
DS :
Klien mengatakan tidak tahu
banyak tentang hipertensi
termasuk bahaya dan tindakan
yang dapat dilakukan untuk
mencegah maupun
menanggulanginya bila ada
serangan
DO :
Klien tampak aktif bertanya
tentang masalah hipertensi
Data klien yang Menunjukkan
kurangnya informasi tentang
Pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan
DS :
Klien dan keluarga
mengatakan apabila sakit yang
Penyakit
hipertensi
Kurang
pengetahuan
Ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah
penyakit berhubungan
dengan tidak mengerti
penyebabnya.
Ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
21/55
dirasakan tidak terlalu parah
klien hanya istirahaat dirumah
atau pergi kedukun sekitar rumah
Klien mengatakan tidak punya
uang untuk berubah kedokter
DO :
Klien dan keluarga masih
memanfaatkan dukun dari pada
petugas kesehatan
Klien tau keluarga aktif
bertanya tentang pelayanan
kesehatan.
Perencanaan (Intervensi) Keperawatan
a. Tipologi intervensi keperawatan
1) Klasifikasi Friedman (1970) dalam naskah keperawatan
kesehatan klasik, mengklasifikasikan intervensi sebagai berikut (Marylin & friedman, 1998)
a. Suplemental. Di sini perawat berlaku sebagai pemberi pelayanan perawatan langsung dengan mengintervensi bidang-bidang yang keluarga tidak melakukannya.
b. Fasilitatif. Dalam hal ini perawat keluarga menyingkirkan hal-hal terhadap pelayanan yang diperlukan seperti pelayanan medis, kesejahteraan sosial.
c. Perkembangan. Tujuan perawatan diarahkan pada perbaikan kapasitas penerima perawat agar dapat bertindak atas nama dirinya.
2) Klasifikasi menurut Wright dan Leahey (1984) mereka menggolongkan keluarga dalam 3 tingkatan fungsi keluarga yaitu :
a. Kognitif : diarahkan pada fungsi keluarga tingkat kognitif yang terdiri dai tindakan perawat dimana informasi dan gagasan baru tentang suatu kesalahan atau
pengalaman dikemukakan.
b. Afektif : tindakan keperawatan yang diarahkan kepada aspek-aspek afektif fungsi keluarga adalah tindakan yang dirancang untuk menubah emosi dari anggota
keluarga, shingga mereka dapat memecahkan masalah lebih efektif.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
22/55
c. Perilaku : strategi-strategi perawatan yang diarahkan untuk membantu anggota keluarga berinteraksi atas bertingkah laku satu sama lain secara berbeda-beda
dengan angota lain di luar keluarga.
b. Tujuan rencana tindakan keperawatan terhadap keluarga :
1) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan.
2) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara-cara perawatan yang tepat.
3) Memberikan kepercayaan diri selama merawat anggota keluarga yang sakit.
4) Membantu keluarga untu memelihara (memodofikasi) lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan keluarga.
5) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di sekitarnya.
c. Hal-hal penting dalam penyusunan rencana asuhan kepoerawatan :
1) Tujuan hendaknya logis sesuai masalah dan mempunyai jangka waktu yang sesuai dengan kondisi klien.
2) Kriteria hasil dapat diukur dengan alat ukur dan observasi dengan panca indra perawat yang objektif.
3) Rencana disesuaikan denga sumber daya dan dana yang dimiliki oleh keluarga yang mengarah pada kemandirian klien sehingga tidak ketergantungan dapat
diminimalis.
Implementasi.
Implementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam rencana perawatan. Tindakan keperawatan mencakup tindakan independen (mandiri )
dan kolaborasi.
1) Tindakan mandiri adalah aktifitas perawatan yang didasarkan pada kesimpulan atau keputusan sendiri dan bukan merupakan petunjuk atau perintah dari petugas
kesehatan lain.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
23/55
2) Tindakan kolaborasi adalah tindakan yang didasarkan hasil keputusan bersama seperti dokter dan petugas kesehatan lain.
Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan yang membandingakan antara :
1) Hasil implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilan.
2) Bila hasil evaluasi tidak atau berhasil sebagian, perlu disusun rencana keperawatan yang baru.
3) Perlu diperhatikan juga bahwa evaluasi perludilakukan beberapa kali dengan melibatkan keluaraga sehingga perlu juga direncanakan waktu yang sesuai dengan
kesediaan keluarga.
4) Evaluasi disusun dengan mengutamakan SOAP yang operasional dengan pengertian :
S : Ungkapan perasaan dan keluhan yang dirasakan secara objektif oleh keluarga setelah diberikan implementasi keperawatan.
O : Keadaan objektif yang dapat di identifikasi oleh perawat menggunakan pengamat yang objektif setelah implementasi keperawatan keluarga.
A : Merupakan analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif keluarga yang dibandingkan dengan kriteria dan standar yang telah ditentukan
mengacu pada tujuan rencana keperawatan keluarga.
P : Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakuan analisis
Pada tahap ini ada 2 evaluasi yang dapat dilaksanakan oleh perawat :
1) Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan selama proses asuhan keperawatan. Bertujuan menilai hasil implementasi secara bertahap sesuasi dengan
kegiatan yang dilaksanakan sesuai kontrak.
2) Evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir. Bertujuan untuk menilai secara keseluruhan terhadap pencapaian diagnosa keperawatan.
Dalam evaluasi ada 3 garis besar pengukuran hasill perawatan yaitu :
a. Keadaaan fisik
Adanya perubahan fisik yang terjadi khususnya mengenai keluhan-keluhan yang diasakan oleh anggota keluarga yang sehat.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
24/55
b. Psikologis atau sikap
Adanya perubahan kemauan dari angota keluarga untuk membawa anggota keluarga yang sakit ke tempat pelayanan kesehatan.
c. Pengeahuan atau kelakuan dasar
Adanya perubahan dalam pengetahuan serta kemampuan dalam merawat keluarga yang menderita hipetrtensi.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
25/55
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Tahap Persiapan
Sebelum melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga Tn M ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan :
1. Menentukan Keluarga Sasaran
2. Membuat Jadwal Kunjungan
a. Membuat Kontrak dengan Keluarga Tn M
b. Menentukan waktu kunjungan
c. Menetukan tempat pertemuan
3. Mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan dalam melaksanakan asuhan Keperawatan keluarga :
a. Format Pengkajian
b. Jam tangan
c. Alat tulis
d. Perlengkapan Medis
3.2 Tahap Pengkajian
Tanggal : Juli 2010 Jam : WITA
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
26/55
3.2.1 Identitas
a. Identitas kepala keluarga
Nama : Tn M
Umur : 60 Tahun
Agama : Islam
Suku : Sasak
Pendidikan : PGA
Pekerjaan : Tani
Alamat : Spakek
b. Komposisi Keluarga.
Komposisi Keluarga.
No Nama L/P Umur Hub. Kel. Pekerjaan Pendidikan
1
2
3
4
Ny R
Nn L
Nn S
AnM
P
P
P
p
45
20
19
9
Istri
Anak Kandung
Anak Kandung
cucu
Dagang
Dagang
Pelajar
pelajar
SD
SMA
SMA
SD
c. Genogram
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
27/55
Keteranagn :
: LakiLaki : Garis Perkawinan
: Perempuan : Garis Keturunan
: Meninggal : Tinggal Serumah
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
28/55
: Kilen
d. Type Keluarga : Nuclear Family
e. Suku Bangsa
1. Asal Suku Bangsa : Sasak
2. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : Kalau ada anggota keluarga yang sakit biasanya di bawa ke puskesmas.
3. Agama : semua anggota keluarga beragama islam.
f. Status Sosial Ekonomi Keluarga
1. Anggota keluarga yang mencari nafkah : Kepala Keluarga yaitu Tn M
2. Penghasilan : Rp. 500.000,-/bulan.
3. Harta benda yang dimiliki : speda, TV dan tape recorder
4. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : untuk membiayai kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anak-anaknya Rp. 130.000,-/bulan
g. Aktivitas Rekreasi : Berkunjung kerumah keluarga dan tetangga.
3.2.2 Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Riwayat kesehatan keluarga
Pada saat melakukan pengkajian ibunya (Ny S) terlihat lemah, ia mengeluh pusing saat berdiri.
b. Riwayat penyakit keturunan : klien dan keluarga mengatakan ada anggota keluarga yang menderita stroke yaitu : kakak Ny S
c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga Tn M
Tabel 3.2. Riwayat Kesehatan
No Nama Umur
(th)
Keadaan
Kesehatan
Masalah
Keluarga
Tindakan Yang
Telah Dilakukan
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
29/55
1
2
3
4
5
Ny S
Tn D
Tn S
Tn N
An M
45
20
19
17
9
Sakit
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Hipertensi
-
-
-
-
Pergi Berobat ke
Puskesmas
-
-
-
d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Puskesmas.
3.2.3 Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1. Luas Rumah : 3 x 4 m2
2. Type Rumah : Permanen
3. Kepemilikian : Milik sendiri
4. Ventilasi/jendela : Ada
5. Sumber air minum : Sumur gali
6. Kamar mandi / WC : Tidak ada
7. Kebersihan Lingkungan : Kurang
8. Denah Rumah
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
30/55
Keterangan
KT : Kamar Tidur
RK : Ruang Keluarga
D : Dapur
b. Karakteristik Tetangga dan Komunikasi
Kebiasaan : Gotong Royong, ramah.
c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Kurang.
3.2.4 Struktur Keluarga
b. Pola/cara komunikasi keluarga : keluarga berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sasak lebih dominan sedangkan bahasa indonesia jarang digunakan
1. Kerukunan hidup dalam keluarga : Kurang, keluarga tidak kompak dan terkadang acuh terhadap anggota keluarga yang mempunyai masalah, ini terbukti pada
saat klien sakit hanya anaknya saja yang tinggal bersamanya yang berusaha mengobati klien, sedangkan keluarga yang lain jarang datang berkunjung. Kalau
betul-betul parah baru keluarga yang lain datang.
2. Interaksi dan hubungan dalam keluarga : harmonis
3. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : Kepala Keluarga Tn M
4. Kegiatan waktu senggang : digunakan untuk istirahat dan nonton TV.
5. Partisipasi dalam kegiatan sosial : Ikut gotong royong (kadang-kadang).
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
31/55
c. Fungsi perawatan kesehatan
1. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan keluarganya : penyakit yang diderita Ny S dalam hal ini penyakit hipertensi, sudah
diketahui dan dimaklumi oleh keluarganya.
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan yang tepat : klien pernah dibawa ke puskesmas, namun terkadang karena ketidak cocokan pendapat dari
anggota keluarga, akhirnya klien tidak dibawa ke Puskesmas (ditunda pengobatannya)
3. Secara financial keluarga kurang mampu tetapi keluarga Tn M mempunyai kartu Jamkesmas, tetapi karena kelainan anggota keluarga Tn M jarang
memeriksa Ny S disamping itu juga tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang dibutuhkan oleh Ny S.
4. Kemampuan kelaurga memelihara lingkungan rumah yang sehat ; keluarga kurang mampu melakukan, terlihat bahwa ruang belum tertata dengan rapi.
5. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan (Puskesmas)
6. Fungsi Ekonomi
Upaya pemenuhan kebutuhan sandang pangan : sudah bisa terpenuhi.
3.2.5 Stres dan Konflik Keluarga
a. Stressor jangka pendek : tekanan darahnya sering meningkat
b. Stressor jangka panjang : konflik keluarga sehingga kekompakan tidak pernah terjadi diantara anggota keluarga untuk pengobatan klien
c. Respon keluarga terhadap stressor : Keluarga hanya bisa berusaha dan berdoa.
d. Strategi koping : keluarga berharap segala masalah dapat teratasi dengan aman dan damai.
e. Strategi adaptasi disfungsional : Keluarga menyerahkan semua kepada Allah SWT.
3.2.6 KeadaanGizi Keluarga
Pemenuhan gizi : Baik
3.2.7 Pemeriksaan Fisik
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
32/55
a. Tn M
Keadaan Umum : Baik
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mm Hg
Nadi : 78 x /menit
Respirasi : 20 x /menit
Temperature : 36oC
: Bentuk bulat, rambut agak beruban, agak kusam, ada ketombe, tidak ada lesi.
: Konjungtiva normal(merah muda), sklera normal, pergerakan bola mata normal akomodasi bagus.
: Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret.
: gigi lengkap, tidak ompong, kotor, ada caries gigi, mukosa bibir lembab
: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Thorax : expansi dada normal, bentuk simetris tidak ada weizing/ronchi.
Abdomen : Simetris, tidak ada benjolan, tidak teraba masa.
Ekstrimitas Atas : Tangan bisa bergerak bebas tidak ada oedema.
Ektrimitas Bawah : Kaki dapat bergerak bebas, refleks patella normal, tidak ada oedema.
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 50 kg
b. Tn D
Keadaan Umum : Baik
Tandatanda vital
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
33/55
Tekanan darah : 120/80 mm Hg
Nadi : 80 x /menit
Respirasi : 20 x /menit
Temperature : 36oC
Kepala : Bentuk bulat, rambut hitam pendek, tidak ada ketombe tidak ada lesi.
Mata : Konjungtiva normal, sklera normal, adkomodasi baik pupil isokort.
Hidung : Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada reaksi alergi dan tidak ada nyeri tekan.
Mulut : Gigi lengkap, tidak ompong, kotor, ada caries, gigi kurang bersih dan mukosa bibir lembab.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Thorax : Expansi dada normal, bentuk simetris tidak ada weizing/ronchi.
Abdomen : Simetris, bising usus normal, tidak ada benjolan.
Ekstrimitas Atas : Pergerakan bebas tidak ada kelainan, tidak ada oedema.
Ektrimitas Bawah : Pergerakan bebas tidak ada oedema
c. Tn S
Keadaan Umum : Baik
Tandatanda vital
Tekanan darah : 120/60 mm Hg
Respirasi : 20 x /menit
Nadi : 78 x /menit
Temperature : 36oC
: Bentuk bulat, rambut lurus hitam pendek, tidak ada lesi dan tidak ada ketombe.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
34/55
: Konjungtiva normal, pergerakan bola mata normal, akomodasi baik, pupil isokort.
: Bentuk simetris, tidak polip, tidak ada reaksi alergi, dan tidak ada nyeri tekan.
: Gigi lengkap, tidak caries gigi, bersih dan muklosa bibir lembab.
Telinga : Simetris, pendengaran baik, tidak ada serumen.
Leher : Tidak ada pembemkakan kelenjar tiroid
Thorax : Expansi dada normal, tidak ada weizing/ronchi.
Abdomen : Simetris, bising usus normal.
Ekstrimitas Atas : Pergerakan bebas tidak ada kelainan, tidak ada oedema.
Ektrimitas Bawah : Pergerakan bebas, tidak ada oedema.
d. Tn N
Keadaan Umum : Baik
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mm Hg
Nadi : 80 x /menit
Respirasi : 18 x /menit
Temperature : 36oC
Kepala : Bulat, rambut pendek hitam lurus, tidak ketombe, tidak ada lesi.
Mata : Konjungtiva normal, sklera normal, adkomodasi baik.
Hidung : Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada reaksi alergi dan tidak ada nyeri tekan.
Mulut : Gigi lengkap / tidak ompong, tidak ada caries, bersih dan mukosa bibir lembab.
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
35/55
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
36/55
f. a. Identitas
Nama : Ny S
Umur : 45 Thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : -
Pekerjaan : IRT
b. Keluhan/Riwayat penyakit saat ini : pusing, jika baru berdiri.
c. Riwayat penyakin sebelumnya : keluarga klien mengatakan sebelumnya klien tidak pernah mengalami sakit serius, ataupun sampai dirawat inap di rumah sakit.
Keadaan Umum : Baik
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 170/100 mm Hg
Respirasi : 18 x /menit
Nadi : 80 x/menit
Temperature : 36,2oC
: Bentuk bulat, rambut lurus hitam, tidak ada lesi ketombe tidak ada
: Konjungtiva normal, pergerakan bola mata normal akomodasi baik, pupil isokort
: Simetris, tidak polip, ada serumen
: Gigi lengkap, tidak ompong, tidak ada caries gigi, bersih dan mukosa bibir lembab
: Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
: Expansi dada normal, bentuk simetris tidak ada weizing/ronchi.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
37/55
Abdomen : Simetris, bising usus normal, tidak ada benjolan.
Ekstrimitas Atas : Pergerakan bebas tidak ada kelainan, tidak ada oedema.
Ektrimitas Bawah : Pergerakan bebas tidak ada oedema
Tinggi badan : 148 cm
Berat badan : 56 kg
3.2.8 Harapan Keluarga
Terhadap masalah kesehatannya : Keluarga berharap agar tekanan darahnya bisa turun (normal).
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Analisa Data
Tabel Analisa Data
No Sign & Symptom Etiologi Problem
1 Ds :
Ny S menderita hipertensi sejak 3
tahun yang lalu dan jarang
merasakan kepala pusing meskipun
TD 170/100 mmHg
Ny S tetap melakukan aktifitas di
rumah
Ny S Jarang memeriksa tekanan
darahnya
Ny S mengatakan makan-
makanan yang seharusnya tidak
boleh dimakan
Ketidak mampuan
keluarga mengenal
masalah kesehatan
pada anggota keluarga
yang sakit
Kurang pengetahuan
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
38/55
DO:
Pemeriksaan fisik umum : keadaan
umum Ny S tampak segar tetapi
kadang takut.
Tanda-tanda vital
TD : 170/100 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
2 Ds
Klien mengeluh pusing
Keluarga mengatakan tidak
memahami sifat dan luasnya masalah
yang dialami klien.
Keluarga sering. Terjadi ketidak
cocokan pendapat dari anggota
keluarga sehingga pengobatan klien
tertunda.
Keluarga mengatakan tidak
mengetahui tentang perawatan
penyakit hipertensi.
DO.
TC. 170/100 mmHg, nadi 80
x/menit
Ketidak mampuan
keluarga merawat
Anggota keluarga
yang sakit
Gangguan rasa
nyaman (pusing)
3 DS:
Mengatakan jarang memeriksa
tekanan darahnya
Mengatakan belum paham tentang
Ketidak mampuan
keluarga dalam
merawat anggota
Resiko terjadinya
komplikasi.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
39/55
cara-cara pencegahan hipertensi
Mengatakan menderita hipertensi
3 thn yang lalu.
DO : TC 170/100 mmHg
N : 80 x/menit
RR: 24 x/menit
keluarga yang sakit
Penilaian (scoring) Diagnosis
Tabel Scoring Diagnosis Keperawatan
No DX Cerita Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah :
Tidak/kurang sehat
Kemungkinan masalah dapat
di ubah:
Cukup
Potensial masalah untuk
dicegah:
Tinggi
Menonjol masalah: Masalah
3
1
3
1
2
1
3/3 x 1 = 1
1/2 x 2 = 1
3/3 x 1 = 1
Ketidak mampuan
keluarga untuk
merawat Ny S dengan
penyakit hipertensi
merupakan ancaman
terjadinya penyakit
Lamanya penyakit 3
tahun yang lalu.
Penyakit hipertensi
terjadi bias diobati
Bila tidak segera di
tangani maka bisa
terjadi hipertensi
berlanjut.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
40/55
berat harus segera ditangani.
2 1 2/2 x 1 = 1
Total Score 4
2 Sifatnya masalah :
tidak/kurang sehat
Kemungkinan masalah dapat
diubah :
Cukup
Potensial masalah untuk
dicegah:
Tinggi
Menonjolnya masalah:
Masalah berat harus segera
ditangani
3
1
3
2
1
2
1
1
3/3 x 1 = 2/3
x 2 = 1
3/3 x 1 = 1
2/2 x1 = 1
Penyakit hipertensi
merupakan suatu
keadaan kurang
sehat/tidak sehat.
Kebiasaan klien yang
dapat mendorong
kekambuhan akan
terualang kembali.
Pengobatan sudah di
lakukan, sumber daya
mencukupi
Keluarga menyadari
adanya masalah dan
harus segera ditangani.
Total Score 4
3 Sifat masalah :
Ancaman kesehatan
Kemungkinan masalah dapat
2 1 2/3 x 1 = 2/3 Memerlukan
penanganan yang
secepatnya untuk
mencegah komplikasi
sumber dan tindakan.
Dapat dijangkau
keluarga
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
41/55
diubah:
Sebagian
Potensial masalah untuk
dicegah :
Cukup
Menonjolnya masalah:
Masalah berat harus segera
ditangani
1
2
2
2
1
1
x 2 = 1
2/3 x 1 = 2/3
2/2 x 1 = 1
Terjadinya penyakit.
Komplikasi dapat
dicegah bila segera
ditangani
Akan mengakibatkan
stroke, gagal jantung.
Total score 3 1/3
Penentuan prioritas sesuai dengan kriteria skala
Tabel Penentuan prioritas masalah keperawatan
Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor
1
2
3
Kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana pengobatan
hipertensi b/d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah
Hipertensi
Gangguan rasa nyaman (pusing) b/d ketidak mampuan keluarga
mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat.
Resiko terjadinya komplikasi dari hipertensi b/d ketidak mampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi
4
4
3 1/3
Rencanan Asuhan Keperawatan Keluarga
Nama kk : Tn M
Alamat : Dusun Peresak
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
42/55
Tabel Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Hari/Tanggal No
DX
Tujuan Kriteria Standar Intervensi
Sabtu
17072010
10.30 Wita
1 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1-2 xkunjungan rumah
diharapkan
pengetahuan keluarga
tentang hipertensi
meningkat
Keluarga dapatmemutuskan tindakan
yang tepat untuk
mengatasi masalah
hipertensi.
Verbal
Verbal
Mampu menjelaskan
arti hipertensi
Mampu menjelaskanpenyebab hipertensi
Mampu menjelaskan
tanda dan gejala
hipertensi
Mampu menyebutkan
cara pencegahan
hipertensi
Mampu menyebutkan
salah satu komplikasi
dari hipertensi
Keluarga mampu
untuk memutuskan
tindakan yang tepat
untuk mengatasi
masalah hipertensi
dengan membawa
anggota keluarga yang
sakit berobat ke Rs ataupuskesmas
Keluarga mampu
merawat anggota
keluarga yang sedang
sakit.
Keluarga mampu
menentukan status
nutrisi /gizi sesuai
Kajian pengetahuan
keluarga tentang
hipertensiengertian hipertensi
enyebab hipertensi
anda dan gejala
hipertensi
encegahan hipertensi
onflikasi hipertensi
Diskusi adanya tanda
dan gejala hipertensi
serta faktor yang
memperburuk kondisi
Bimbingan keluarga
untuk mengulangi apayang telah di ajarkan.
Jelaskan akibat
lanjut dari penyakit
hipertensi jika tidak
segera ditangani
Bimbingan untuk
mengatasi resiko
penyakit hipertensi
Jelaskan petunjukperawatan hipertensi
dengan melakuan
control secara rutin.
Jelaskan manfaat
gizi seimbang
Demontrasikan cara
menyusun menu yang
benar untuk nutrisi
yang dianjurkan dan
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
43/55
Keluarga mampu
melakukan perawatan
pada anggota keluarga
yang sakit
Keluarga dapat
menggunakan fasilitas
yunkes secara tepat
untuk mengetahui
komplikasi
Psikomotor
Psikomotor
dengan standar
kesehatan yang
mengalami hipertensi
Keluarga mampu
mengontrol emosi dan
menata stress
Keluarga membawa
anggota keluarga yang
sakit ketempat
pelayanan kesehatan
terdekat.
yang tidak dianjurkan
Anjurkan klien untuk
menghidari stress
Ajurkan klien
menata stress.
Jelaskan pada keluarga
pelayanan yang cepatdi manfaatkan
Anjurkan klien
untuk kontrol secara
rutin.
Anjurkan keluarga
untuk mengguanakan
yankes.
Sabtu
17-07-2010
10.45
Wita
2 Setelah dilakukan
awetan diharapkan:
Klien merasa
nyaman.
Rasa pusing
berkurang
Verbal Keluarga dapat
mengetahui hal-hal
yang dilakukan terhadap
penderita Hipotesis di
rumah
Kaji pengetahuan
keluarga untuk
mengatasi penyakit
Hipotesis
Berikan kesempatan
pada klien oleh
keluarga untuk
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
44/55
Keluarga dapatmemutuskan tindakan
yang tepat untuk
mengatasi masalah
hipotesis
Keluarga mampu
melakukan perawatan
pada anggota keluarga
yang sakit.
Verbal
Psikomotor
Keluarga mampu
mengambil keputusan
yang tepat untuk klien
Keluarga dapat
memanfaatkan
sumberdaya yang ada
untuk pengobatan
Keluarga mampu untukmerawat anggota
keluarga yang sedang
sakit.
Keluarga berusaha
menghindarkan klien
dari faktor pencetus
seperti: (kopi, garam,
stres)
Keluarga bersedia
menanyakan hal-hal
yang kurang
dimengerti untuk
mengatasi penyakit
hipotesis
Evaluasi secara
singkat terhadap topikyang didiskusikan
dengan klien dan
keluarga Tn K
Diskusikan dengan
keluarga Tn M
bagaimana cara
mengambil keputusan
yang tepat bagi klien
Kaji pikiran keluarga
Tn M untuk
menyediakan sumber
daya yang ada(keuangan dan
transportasi untuk
pengobatan.
Kaji kemampuan NY
S yang telah
dilakukan untuk
menghindari faktor
pencetus.
Anjurkan keluargauntuk membawa
anggota keluarga yang
sakit ke yankes untuk
mengontrol kondisi
klien
Lakukan kunjungan
rumah secara rutibn
untuk mengetahui
prilaku klien dan
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
45/55
untuk mengontrol
anggota keluarga yang
sakit secara rutin.
Keluarga segera
tanggap bila klinmengeluh pusing yang
dirasak tak kunjung
reda.
keluarga dirumah.
Sabtu
17-07-2010
11.15 Wita
3. Setelah
dilakukantindakan
keperawatan selama
1-2 x kunjungan
rumah diharapkan
resiko terjadinya
komplikasi dapat
dicegah.
Keluarga mampu
memutuskan tindakan
yang tepat akibat dari
komplikasi Hipotesis
Keluarga mampu
melkaukan perawatan
Verbal
Verbal
Keluarga dan klien
mampu menyebutkan
penyebab terjadinya
peningkatan tekanan
darah
Keluarga mampu
menyebutkan tanda
peningkatan tekanandarah
Keluarga mampu
menyebutkan akibat
yang mungkin terjadi
dari peningkatan
tekanan darah.
Keluarga mampu
memutuskan tindakna
yang tepat untuk
mengatasi komplikasi
Keluarga amampu
merawat anggota
keluarga dengan
mengontrol makanan
yang harus dipantangi
Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
yang telah terseida
Jelaskan kepada
kelurga Tn M
tentang kemungkinan
penyebab terjadinya
tekanan darah tinggi
Jelaskan tentang
tanda dan gejala
terjadinya peningkatan
tekanan darahJelaskan tentang
akibat dari
peningkatan tekanan
darah
Jelaskan komplikasi
akibat hipotesis
Berikan keluarga
kesempatan untuk
mengambil keputusanJelaskan tentang
makanan yang boleh
dan tidak boleh di
makan oleh Ny S
Jelaskan pada
keluarga tentang
fasilitas yankes yang
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
46/55
pada anggota keluarga
Keluarga dapat
menggunakan fasilitaspelayanan kesehatan
secara tapat untuk
merawat apabila
tekanan darah terus
meningkat.
Psikomotor
Psikomotor
dapat dimanfaatkan.
Berikan
pengaetahuan terhadap
prilaku yang telah
dilakukan untuk
mempertahankan agar
tidak terjadikomplikasi
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
47/55
Implementasi
Nama KK : Tn M
Alamat : Peresak
Tabel Implementasi Keperawatan
Hari/Tanggal No
DX
Implementasi Respon Ttd
Senin
1902010
08.30 Wita
1 Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang hipotesis
Pengertian Hipotesis
Penyebab hipotesis
Tanda dan gejala hipoteisis
Pencegahan hipotesis
Komplikasi hipotesis
Mendiskusikan adanya tanda dan gejala
serta faktor yang memperburuk kondisi
Membimbing keluarga untuk
mengulangi apa yang telah diajarkan
Menjelaskan akibat lanjut dari penyakit
hipoteisis jika tidak segara ditangani.
Membimbing keluarga untuk
mengulangi apa yang telah diajarkan
Menjelaskan petunjuk perawatan
hipotesisi dengan melakukan control
secara rutin.
Menjelaskan manfaat gizi seimbang
Mendemonstrasikan cara menyusun
menu yang benar untuk nutrisi yang
Keluarga Tn M kurang
memahami tentang penyakit
hipertensi dan tidak bisa
menyebutkan
Pengertian Hipoteisi
Tanda dan gejala hipotesis
Pencegahan hipotesis
Komplikasi hipotesis
Ny S mengatakan sering pusingtetapi tidak mengetahui bahwa tanda
dan gejala tersebut adalah tanda dan
gejala dari hipotesis
Keluarga Tn M masih belum
lancar menyebtkan/ mengulangi apa
yang telah diajarkan
Ny S mengatakan tidak
mengetahui akibat lanjut dari
hipoteisi
Keluarga Tn M sanggup untuk
mengikuti pengarahan dan
bimbingan setelah kontrak waktudengan perawat
Ny S sanggup melakukan kontrol
secara rutin ke PKM jika obat yang
diberikan habis
Ny S mendengarkan penjelasan
yang diberikan oleh perawat.
Ny S mau menjalankan anjuran
perawat sesuai menu yang dianjurkan
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
48/55
dianjurkan dan tidak dianjurkan.
Menganjurkan klien untuk menghidari
stres
Mengajarkan klien cara menata stress
Menjelaskan pada keluarga dan klenpelayanan dan kesehatan yang dapat
dimanfaatkan
Menganjurkan klien kontrol secara
rutin
Menganjurkan kluarga dan klien untuk
menggunakan yankes.
Keluarga Tn M sanggup untuk
menghindari Ny S dari stres
Ny S mau mengikuti cara menata
stess yang di ajarkan oleh perawat.
Keluarga Tn M mengatakan
sudah mengetahui pelayanan
kesehatan yang dapat dimanfaatkan.Ny S sanggup mengontrol ke
PKM jika obat sudah habis.
Keluarga Tn M dan Ny S mau
menggunakan pelayanan kesehatan
tidak lagi kedukun
Senin
19-07-2010
09.00 Wita
2 Mengkaji pengetahuan keluarga Tn
M untuk mengatasi penyakit Hipertensi
Memberikan kesempatanpada Ny S
untuk menanyakan hal-hal yang kurang
di mengerti untuk mengatsai penyakithipertensi
Mengevakuasi secara singkat terhadap
topik yang disampaikan pada keluarga
Tn M dan pada Ny S
Mendiskusikan dengan keluarga Tn
M bagaimana cara mengambil
keputusan yang tepat bagi Ny S
Mengkaji pikiran keluarga Tn M
untuk menyediakan suber daya yang ada
(keluarga dan transportasi) untuk
pengobatan
Mengkaji kemampuan Ny S yangtelah dilakukan untuk menghidnari faktor
pencetus
Menganjurkan keluarga Tn M untuk
membawa Ny S kepelayanan kesehatan
yaitu PKM atau Rumahsakit untuk
mengontrol kondisinya.
Keluarga Tn M tidak mengetahui
tentang cara mengatrasi penyakit
hipertensi
Keluarga Tn M akitif bertanya
tentang cara mengatasi penyakithipertensi
Keluarga Tn M masih belum
lancar menyebutkan apa yang telah
disampaikan tadi oleh perawat
Keluarga Tn M bingung
mengambil keputusan yang tepat
untuk Ny S
Tn M mengatakan ada anaknya
yang akan mengantar kan Ny Kpergi berolbat ke PKM
Ny S mengatakna kadang sulit
tidur karena banyak pikiran fdan
sesekali Ny S: minum kopi
Keluarga Tn M sanggup
membawa Ny S kepelayanan
kesehatan yaitu PKM atau
Rumahsakit untuk mengontrol
kondisi Ny S
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
49/55
Melakukan kunjungan rumah keluarga
Tn M secara rutin untuk mengetahui
prailaku keluarga Tn Mdan Ny S
dirumah.
Ny S rajin minum obat sesuai
instruksi dokter dari PKM
Senin
19-07-2010
09.00 Wita
3 Menjelaskan kepada keluarga Tn M
dan pada Ny S tentang kemungkinan
penyebab terjadinya tekanan darahtinggi.
Menjelaskan tentang tanda dan gejala
terjadinya peningkatan tekanan darah
Menjelaskan kepada Ny S tentang
akibat dari peningkatan tekanan darah
Memberikan kesempatan kepada
keluarga Tn M untuk mengambil
keputusan
Menjelaskan tentang makanan yang
boleh dan tidak boleh didimakan oelh Ny
S
Menjelaskan pada keluarga Tn M
tentang fasilitas yankes yang dapat
dimanfaatkan
Memberikan pengetahuan terhadap
prilaku yang telah dilakukan oleh Ny S
untuk terus mempertahankan agar tidak
terjadi komplikasi.
Keluarga Tn M dan Ny S
mendengarkan penjelasan perawat
Ny S menganggukkan kepala
sambil mendengarkan penjelasan
yang sedang disampaikan
Ny S aktif bertanya tentang akibat
dari peningkatan tekanan darah
Keluarga Tn M mengatakan akan
segera menyuruh anaknyamengantar
Ny S untuk berobat jika timbul
tanda dan gejala dari Hipertesis
Ny S sanggup mengindari
makanan yang tidak dianjurkan olehperawat
Keluarga Tn M mengetahui
tentang fasilitas yankes yang dapat
dimanfaatkan
Keluarga Tn M sanggup untuk
merawat Ny S sampai sembuh.
Selasa
20-07-2010
09.00 Wita
1 Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang hipertensi
Pengertian hipertensi
Penyebab Hipertensi
Tanda dan gejala
Pencegahan hipertensi
Komplikasi
Keluarga Tn M sudah sedikit
memahami tentang penyakit
Hipertensi dan sudah mengerti
tentang:
Pengertian Hipertensi
Penyebab hipertensi
Tanda dan gejala hipertensi
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
50/55
Mendiskusikan adanya tanda dan gejala
yang timbul serta faktor yang
memperburuk keadaan
Membimbing kembali pada keluargaTn M untuk mengulangi apa yang telah
diajarkan pada kunjungan rumah yang
kemarin
Menjelaskan pada Ny S akibat lanjut
dari penyakit hipertensi
Menjelaskan manfaat gizi seimbang
kepada keluarga Tn M
Mendemonstrasikan cara menyusun
menu yang benar sesuai diet yang
dianjurkanpada Ny S
Menjelaskan kepada Ny S caramenata stress
Pencegahan hipertensi
Komplikasi hipertensi
Ny S mengetahui bahwa jika
merasa pusing maka merupakan
salah satu tanda dan gajala dari
Hipertensi
Keluarga Tn M masih belumlancar untuk mengulangi kembali
tetapi sudah lebih mengerti dari
sebelum dilakukan kunjungan rumah.
Ny S mengetahui bahwa hipertesi
bisa mengakibatkan stroke
Keluarga Tn M memahami
tujuan gizi seimbang bagi tubuh
Ny S mengerti car dan tujuan
menyusun menu yang benar sesuai
diet yang dianjurkan
Ny S mengerti cara menata stress
Selasa
20-07-2010
09.30 Wita
2 Mengkaji pengetahuan keluarga Tn
M untuk mengatasi penyakit Hipertensi
Memberikan kesempatan pada Ny S
untuk menanyakan hal yang kurang
dimengerti untuk mengatasi penyakit
hipertensi
Mengevaluasi secara singkat terhadpa
topik yang disampai pada keluarga Tn
M dan Ny S
Mendiskusikan kembali dengan
keluarga Tn M cara mengambilkeputusan yang tepat bagi Ny S
Mengkaji kemampuan Ny S yang
telah dialakukan untuk menghindari
faktor pencetus
Menganjurkan keluarga Tn M untuk
membawa Ny S kepelayanan kesehatan
yaitu PKM/ RS untuk mengontrol
kondisinya.
Keluarga Tn M sedikit
mengetahui tentang cara mengatasi
penyakit hipertensi
Ny S tampak antusias bertanya
tentang cara mengatasi penyakit
hipertensi
Keluarga Tn M mmasih belum
lancar menyebutkan apa yang telah
disampaikan oleh perawat
Keluarga Tn M mampu
mengambil keputusan yang tepat
untuk Ny S
Ny S mengatakan kadang-kadang
sulit tidur karena banyak pikiran dan
sekali Ny S minum kopi
Keluarga Tn M sanggup
membawa Ny S kepelayanan
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
51/55
Melakukan kunjungan rumah keluarga
Tn M secara rutin untuk mengetahui
prilaku keluarga Tn M dalam merawat
Ny S yang sedang menderita hipertensi.
kesehatan yaitu PKM atau
Rumahsakit untuk mengontrol
kondisi Ny S
Ny S rajin minum obat yang
diberikan di PKM sesuai instruksi
Dokter
Selasa20-07- 2010
10.00
Wita
3 Menjelaskan kepada Tn M dan padaNy S tentang kemungkinan penyebab
terjadinya tekanan darah tinggi
Menjelaskan tentang tanda dan gejala
terjadinya peningkatan tekanan darah
Menjelskan Kepada Ny S tentang
akibat dari peningkatan tekanan darah
Memberikan kesempatan kepada
keluarga Tn M untuk mengambil
keputusan yang tepat untuk Ny S
Menjelaskan kepada Ny S terkait
makanan yang dianjurkan dan yang harus
dihindari
Memberikan pengetahuan kepada Ny
S dan keluarganya untuk terus
mempertahankan sikap yang telah
dilakukan untuk terus mempertahankan
agar tidak terjadi komplikasi
Keluarga Tn M mengetahuipenyebab terjadinya tekanan darah
tinggi setelah dijelaskan
Ny S menganggukan kepala
sambil mendengarkan penjelasan
yang sedang disampaikan
Ny S mendengarkan penjelasan
yang disampaikan
Tn M mengatakan akan segara
membawa Ny S berobat ke PKM
jika obatnya sudah habis dan timbul
tanda dan gejala dari hipertensi.
Ny S menyatakan sanggupmempertahankan sikap yang telah
dijalani yaitu menghidari makanan
yang tidak dianjurkan
Ny S dan keluarganya masih
mempertahankan sikap yang telah
dijalani sesuai dengan dianjurkan
Rabu
21-07- 2010
08.30Wita
1 Membimbing kembali tiap kunjungan
rumah kepada Ny S untuk mengulangi
apa yang telah di ajarkan pada kunjunganyang kemarin
Menanyakan kepada Ny S cara
menyusun menu sesuai diet yang
dianjurkan apakah masih dipertahankan
atau tidak.
Menanyakan kepada Ny S apakah
sudah mengerti dan sudah menjalankan
cara menyusun stress
Ny S bisa mengulangi kembali
dan sudah mengerti jika
dibandingkan dari sebelum dilakukankunjungan rumah.
Ny S mengatakan masih
memeprtahankan cara mengatur diet
yang dianjurkan
Ny S mengatakan sudah
mengerti dan sudah menjalankan cara
menyusun stress yang telah
dijalankan.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
52/55
Rabu
21-07- 2010
08.40
Wita
Rabu
2-07-2010
09.10
Wita
2
3
Mengkaji kembali pengetahuan Ny S
untuk mengatasi penyakit hipertensi
Mengevaluasi kembali tentang topi
yang telah disampaikan oleh perawat.
Mengontrol kembali Ny S terkait
makanan yang dianjurkan dan dipantangiMenanyakan kepada Ny S tentang
keluhan yang dirasakan sekarang.
Ny S mengetahui cara mengatasi
penyakit hipertensi
Ny S mampu menyebutkan apa
yang sudah dijelaskan oleh perawat
Ny S mengatakan masih
mempertahankan sikap yang telah
dijalankanNy S mengatakan rasa pusing
sudah berkurang.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
53/55
3.3 Evaluasi
Nama kk : Tn M
Alamat : Dusun Peresak
Evaluasi Keperawatan.
Hari/Tanggal No DX Evaluasi
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
54/55
Kamis
22072010
09.00
Wita
Kamis
22-07-2010
09.30 Wita
Kamis
22-07-2010
10.00
Wita
1
2
3
eluarga Tn M mengatakan sudah bisa mengenal masalah kesehatan
terutama tentang hipertensi
eluarga Tn M mampu menyebutkan tentang :
Pengertian Hipertensi
Penyebab Hipertensi
Tanda dan gejala Hipertensi
Pencegahan hipertensiKomplikasi hipertensi
asalah teratasi
ntervensi dihentikan
: Keluarga mengatakan sudah bisa mengambil keputusan yang tepat
untuk mengatasi penyakit klien.
: Keluarga sepakat untuk selalu membawa klien ke puskesmas untuk
mengotrol tekanan darahnya
: Masalah teratasi
: Intervensi dihentikan.
: Keluarga Tn M mengatakan sudah mampu merawat Ny Seluarga Tn M mengatakan sudah mengetahui bahwa salah satu akibat
hipertensi stroke
Keluarga Tn M mengatakan sudah mengerti tentang diet yang
diberikan kepada Ny S.
: Ny S rutin minum obat yang telah diberikan di PKM sesuai instruksi
dokter
: Masalah teratasi
: Intervensi dihentikan.
-
7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA.docx
55/55
A. Daftar Pustaka
1. Brunner dan Suddart (2001).Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2. Buku Kedokteran, Jakarta: EGC.
2. Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Penerbit Buku Kedokteran Jakarta : EGC.