asuhan kebidanan patologi dengan malaria 2
TRANSCRIPT
Use Arial FontUse Arial Font
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI
MALARIA DALAM KEHAMILAN
1. POPPY JAMALUDDIN2. PUTRI HANDAYANI3. WISNA BUDI
OLEH: KELOMPOK XVI
PENGERTIAN
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp betina
ETIOLOGI
Plasmodium
adalah parasit yang
termasuk vilum
Protozoa, kelas
sporozoa.
Plasmodium falcifarum : malaria tropicana(malaria tertiana
berat), malaria pernisiosa dan Blackwater faver.
Plasmodium vivax : malaria vivax (malaria tertiana ringan).
Plasmodium malariae : malaria
kwartana
Plasmodium ovale: malaria
ovale
Siklus Hidup Plasmodium Malaria
Manusia Nyamuk
skizogonisporozoit
aseksual
seksual
sporogonieritrosit
PATOGEESIS
terinfeksi
6-32 merozoit
merozoid
1x sporulasi
6-12
1-2% erit. terinfeksi
P. Falsiparum terberat
s. retikuloendotel
Retikulosit & eritrosit
demam
Zat pirogen
dingin
panas
Vasokontristik & vasodilatasi
Leukosit, segmen, monosit
Trabekula, limpa, s. Retikuloendotel lainx
deposit
Limpa membesar
s. retikuloendotel
72 jam
keringat
CARA PENULARAN
•penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles
PENULARAN SECARA ALAMIAH (NATURAL
INFECTION)
•a. Malaria bawaan (congenital). •Terjadi pada bayi yang baru
dilahirkan karena ibunya menderita malaria, penularan terjadi melalui tali pusat atau placenta.
•b. Secara mekanik. •Penularan terjadi melalui
transfusi darah atau melalui jarum suntik. Penularan melalui jarum suntik yang tidak steril lagi
•c. Secara oral (Melalui Mulut). •Pada umumnya sumber
infeksi bagi malaria pada manusia adalah manusia lain yang sakit malaria baik dengan gejala maupun tanpa gejala klinik
PENULARAN SECARA TIDAK ALAMIAH
Malaria dlm KehamilanDitemukan parasit pada drh maternal dan darah placentaGambaran klinis pada wanita hamilNon imun: ringan sampai
berat yang sangat serius akibat malaria falciparum
Imun imunitas sebagian (semi-imun) akan kehilangan sebagian besar imunitasnya dan timbul malaria plasenta tanpa ditemukannya parasit pada darah tepi.
Patofisiologi malaria dalam kehamilan sangat dipengaruhi oleh perubahan sistem imunologis oleh adanya organ baru yaitu plasenta. Terjadi penurunan sistem imunitas didapat yang dramatis selama kehamilan, terutama pada nulipara. (Efek imunitas antimalaria ditransfer kepada janin)
Hipotesis – l:Hilangnya kekebalan antimalaria secara konsisten
berhubungan dengan terjadinya imunosupresi selama kehamilan Hipotesis -2:
Apakah yang hilang adalah cell mediated immunity saja, atau transfer antibodi mediated immunity secara pasif juga terganggu sehingga ibu hamil mudah terkena malaria Hipotesis -3: plasenta adalah organ yang baru bagi seorang primigravida sehingga memungkinan adanya imunitas host yang langsung menerobos atau adanya zat tertentu pada plasenta yang memudahkan P. falciparum untuk memperbanyak diri.
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS PADA IBU HAMIL
1. Demam
Pasien dapat mengeluhkan bermacam-macam pola demam, mulai dari afebris, demam tidak terlalu tinggi yang terus menerus hingga hiperpireksia. Pada trimester kedua kehamilan gambaran atipik lebih sering terjadi karena proses imunosupresi.
2. SPLENOMEGALI
Pembesaran limpa bisa terjadi , dan menghilang pada trimester dua kehamilan. Bahkan splenomegali yang menetap sebelum hamil bisa mengecil selama kehamilan.
ANEMIAMalaria dapat menyebabkan atau memperburuk anemia.
Hal ini disebabkan:1. Hemolisis eritrosit yang diserang parasit2. Peningkatan kebutuhan Fe selama hamil3. Hemolisis berat dapat menyebabkan defisiensi asam folat.
Anemia yang disebabkan oleh malaria lebih sering dan lebih berat antara usia kehamilan 16-29 minggu. Adanya defisiensi asam folat sebelumnya dapat memperberat anemia ini.Anemia meningkatkan kematian perinatal dan morbiditas serta mortalitas maternal. Kelainan ini meningkatkan risiko edema paru dan perdarahan pasca salin.Anemia yang signifikan (Hb <7-8gr%) harus ditangani dengan transfusi darah. Sebaiknya diberikan packed red cells daripada whole blood untuk mengurangi tambahan volume intravaskuler. Transfusi yang terlalu cepat, khususnya whole blood dapat menyebabkan edema paru.
KOMPLIKASI PADA IBU
• Dapat menimbulkan berbagai kelainan
• Tergantung pada tingkat kekebalan seseorang terhadap infeksi parasit malaria dan paritas (jumlah kehamilan)
• Hipoglikemia• Malaria serebral• Gangg elektrolit• Infeksi plasenta• Edema paru akut• imunosupresi
• Dapat menimbulkan berbagai kelainan
• Tergantung pada tingkat kekebalan seseorang terhadap infeksi parasit malaria dan paritas (jumlah kehamilan)
• Hipoglikemia• Malaria serebral• Gangg elektrolit• Infeksi plasenta• Edema paru akut• imunosupresi
RESIKO PADA JANIN
1. Kematian janin dlm
kandugan Aborthus
2. Persalinan prematur
3. Malaria plasenta
4. Berat Badan Lahir
Rendah
5. Malaria kongenital
PENGARUH MALARIA PADA PERSALINAN
1. Berpengaruh pada proses persalinan
2. Perhatian khusus harus ditujukan kepada
kemungkinan perdarahan post parthum
3. Ibu yang menderita anemia berat pada
permulaan parthus dapat menderita
dekompensasi kordis segera setelah
kelahiran, akibat bertambahnya darah yang
beredar secara tiba-tiba karena aliran darah di
daerah panggul tidak lagi melalui plasenta
PENATALAKSANAAN MALARIA PADA MASA
NIFAS• Untuk mencegah timbulnya penyakit dalam masa
nifas, maka pemberian obat pencegahan dalam
kehamilan sebaiknya diteruskan setelah
persalinan
• Laktasi biasanya tidak dipengaruhi oleh malaria,
kecuali kalau ibu sangat parah penderitaannya
dan disertai anemia berat
• Pemberian obat pencegahan dalam kehamilan
sebaiknya diteruskan setelah persalinan sampai 6
minggu postparthum
PENANGANAN MALARIA DALAM KEHAMILAN
1. Segera kenali spesies plasmodium malaria u/ mmberi pengobatan yg tepat & prognosis penyakit
2. ANC yg teratur u/ eradiksi plasmodium, kontrol kehamilan & perkembagan penyakit
3. Rawat inap bila memerlukan observasi ketat/bila terjdi kegawatdaruratan
4. Antisipasi kemungkinan infeksi bila berada di daerah endemik
5. +an upaya u/ me kan daya tahan & nutrisi yg diperlukan o/ ibu hamil
6. Terapi radikal di pilih apbila kondisi ibu sgat mengkhawtirkan7. Pantau & tatalaksana pengaruh infeksi plasmodium terhdp
janin/neonatus8. DepKes telah memberikan kebijakan khusus tntg kehamilan dgn infeksi
parasit (malaria) & komplikasix (anemia) :
Pemeliharaan kehamilan melalui pemeriksaan ANC berkala Pemberian obat antimalaria yg aman bgi bayi yg di kandung & pengobatan
anemia Scra medik, klorokuin dianggap ckp aman jk diberikn pd ibu hamil dgn
kompliksi penykit malaria
1. Segera kenali spesies plasmodium malaria u/ mmberi pengobatan yg tepat & prognosis penyakit
2. ANC yg teratur u/ eradiksi plasmodium, kontrol kehamilan & perkembagan penyakit
3. Rawat inap bila memerlukan observasi ketat/bila terjdi kegawatdaruratan
4. Antisipasi kemungkinan infeksi bila berada di daerah endemik
5. +an upaya u/ me kan daya tahan & nutrisi yg diperlukan o/ ibu hamil
6. Terapi radikal di pilih apbila kondisi ibu sgat mengkhawtirkan7. Pantau & tatalaksana pengaruh infeksi plasmodium terhdp
janin/neonatus8. DepKes telah memberikan kebijakan khusus tntg kehamilan dgn infeksi
parasit (malaria) & komplikasix (anemia) :
Pemeliharaan kehamilan melalui pemeriksaan ANC berkala Pemberian obat antimalaria yg aman bgi bayi yg di kandung & pengobatan
anemia Scra medik, klorokuin dianggap ckp aman jk diberikn pd ibu hamil dgn
kompliksi penykit malaria
PENCEGAHAN MALARIA DALAM KEHAMILAN
• Pada semua ibu hamil dengan malaria, pada kunjungan ANC pertama diberi pengobatan dosis terapeutik anti malaria.
• Pencegahan anemi dimulai pada saat ini : Suplemen besi : 300 mg sulfas ferrosus (60 mg elemen besi)/hari, dan 1 mg folic acid / hari.
• Untuk pengobatan anemia moderat (Hb 7-10 g/dl) diberikan dosis besi 2x lipat.
• Periksa Hb setiap kali kontrol.
• Pada semua ibu hamil dengan malaria, pada kunjungan ANC pertama diberi pengobatan dosis terapeutik anti malaria.
• Pencegahan anemi dimulai pada saat ini : Suplemen besi : 300 mg sulfas ferrosus (60 mg elemen besi)/hari, dan 1 mg folic acid / hari.
• Untuk pengobatan anemia moderat (Hb 7-10 g/dl) diberikan dosis besi 2x lipat.
• Periksa Hb setiap kali kontrol.
PENGOBATAN MALARIA DALAM KEHAMILAN
1. Di daerah P.falciparum sensitif klorokuin, dapat diberikan pengobatan alternatif yaitu:
Klorokuin 10 mg/kg slma 2 hari kemudian di lnjutkn dgn 5 mg/kg hri ke-3. klorokuin aman dlm 3 trimester khmilan.
Meflokuin 15 mg/kg BB dosis tunggal
2. Daerah yg resisten pd klorokuin : Kuinin 10 mg/kg BB, 3x sehari u/ 7 hari , atau Sulfadoksin 500 mg – pirimetamin 2,5 mg (SP) sbg dosis
tunggal Garam Kina 10 mg/kg.bb per oral 3 kali selama 7 hari
(minimun 3 hari + SP 3 tablet dosis tunggal hari pertama) Meflokuin dapat dipakai,hnya data yg mengenai keamann
trhadap janin dlm kehamilan msih terbatas, shgga dipakai bila memang sgt di perlukan
Meflokuin 25 mg/kg BB diteruskan dgn 10 mg/kg BB 6-24 jam
3. Jika terjadi resistensi ganda pilihan terapi adalah sbb: kuinin10 mg/kg.bb per oral 3 kali selama 7 hari
1. Di daerah P.falciparum sensitif klorokuin, dapat diberikan pengobatan alternatif yaitu:
Klorokuin 10 mg/kg slma 2 hari kemudian di lnjutkn dgn 5 mg/kg hri ke-3. klorokuin aman dlm 3 trimester khmilan.
Meflokuin 15 mg/kg BB dosis tunggal
2. Daerah yg resisten pd klorokuin : Kuinin 10 mg/kg BB, 3x sehari u/ 7 hari , atau Sulfadoksin 500 mg – pirimetamin 2,5 mg (SP) sbg dosis
tunggal Garam Kina 10 mg/kg.bb per oral 3 kali selama 7 hari
(minimun 3 hari + SP 3 tablet dosis tunggal hari pertama) Meflokuin dapat dipakai,hnya data yg mengenai keamann
trhadap janin dlm kehamilan msih terbatas, shgga dipakai bila memang sgt di perlukan
Meflokuin 25 mg/kg BB diteruskan dgn 10 mg/kg BB 6-24 jam
3. Jika terjadi resistensi ganda pilihan terapi adalah sbb: kuinin10 mg/kg.bb per oral 3 kali selama 7 hari