askep pankreatitis-endokrin
DESCRIPTION
keperawatanTRANSCRIPT
![Page 1: Askep Pankreatitis-Endokrin](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082417/563db817550346aa9a907fdc/html5/thumbnails/1.jpg)
PENGKAJIAN
1. Identitas klien, data identitas klien meliputi: nama, umur, jenis kelamin, suku, bangsa,
alamat, pendidikan, agama, penanggungjawab biaya.
2. Riwayat atau adanya faktor-faktor penyebab:
a. Alkoholisme kronis dan penyakit biller (terutama batu empedu) (paling umum
menyebabkan pankreatitis akut).
b. Prosedur endoskopik.
c. Hiperlipidema.
d. Hiperkalemia.
e. Obat tertentu.
f. Tlansplantasi organ.
g. Penyakit ulkus peptikum.
3. Pemeriksaan fisik berdasarkan pada survei umum (Apendiks F)
a. Temuan paling bermakna:
Nyeri apigastrik menetap dan berat yang dapat menyebar ke dada dan
punggung. Nyeri di sertai dengan mual, muntah, dan nyeri tekan abdomen.
Biasanya, nyeri dikurangi dengan membungkuk ke depan atau melakukan
posisi lutut-dada.
Bising usus hipoaktif.
Demam.
Gejala-gejala syok hipovolemik.
Massa abdomen yang dapat diraba biasanya tampak kira-kira 5-10 hari
setelah awitan penyakit.
Steatorea (lemak tak tercerna pada feses) disebabkan oleh penurunan
sekresi lipase dan empedu dalam duodenum.
b. Manifestasi lain yang kurang umum:
Ikterik
Xantoma
Nodul-nodul subkutan
Perubahan warna kulit umbilical (tanda Cullen’s) atau tubuh (tanda
Turner’s)
Tetani
4. Pemeriksaan diagnostik
![Page 2: Askep Pankreatitis-Endokrin](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082417/563db817550346aa9a907fdc/html5/thumbnails/2.jpg)
a. Peningkatan amilase serum, lipase serum, dan amilase urine menciptakan
diagnosa. Amilase dan lipase dihasilkan oleh pankreas dan dibersihkan oleh
ginjal. Derajat amilase serum atau peningkatan lipase tidak menunjukkan beratnya
pankreatitis.
b. Ultrasonografi dan atau CT dari pankreas bermanfaat dalam mendeteksi
komplikasi.
5. Pemeriksaan laboratorium tambahan meliputi pemeriksaan fungsi herar, elektrolit
serum, kalsium serum, glukosa serum, GDA, JDL, lipid serum, dan feses terhadap
darah dan lemak.
6. Kaji respon emosional pasien dan pemahaman tentang kondisi dan program
pengetahuan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan pankreatitis
2. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pankreatitis
3. Perubahan volume cairan berhubungan dengan penurunan masukan oral sekunder
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan masukan
makanan sekunder.
INTERVENSI
Nyeri berhubungan dengan pankreatitis
NOC NIC
1. Pasien dapat melaporkan
nyeri berkurang.
2. Ekspresi wajah klien
Nampak rileks.
3. Tak ada merintih.
1. Kaji skala nyeri yang dirasakan pasien dari
skala 1-10.
2. Pertahankan tirah baring pada posisi semi
flowler’s dengan lutut agak ditekuk di
tempat tidur. Pertahankan puasa.
3. Berikan narkotik analgesik prn dan
evaluasi efektivitasnya. Hindari pemberian
morfin sulfat bila pankreatitis terjadi
sekunder terhadap penyakit saluran bilier,
sebagai pengganti anjurkan meperidine
HCl (Demerol).
4. Berikan antasida seperti simetidin
![Page 3: Askep Pankreatitis-Endokrin](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082417/563db817550346aa9a907fdc/html5/thumbnails/3.jpg)
(tagamet) dan ranitidine (zantac) sesuai
resap dan evaluasi kefektifannya.
5. Berikan sedative atau tranqulizer sesuai
resep dan evaluasi keefektifannya.
6. Konsul ke dokter bila nyeri menetap atau
memburuk.
Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pancreatitis
NOC NIC
1. Suhu tubuh pasien dalam
rentang normal 36,5-37,5 oC
2. Sel Darah Putih dalam
rentang normal antara
5000-10000/mm3
1. Pantau
Suhu tubuh setiap 4 jam
Hasil pemeriksaan jumlah darah lengkap
terutama sel darah putih.
2. Berikan antibiotik yang diresepkan dan
evaluasi efektivitasnya. Selalu ikut
kewaspadaan umum (mencuci tangan,
menggunakan sarung tangan bila kontak
dengan darah atau cairan tubuh).
Perubahan volume cairan berhubungan dengan penurunan masukan oral
sekunder (Mual dan muntah)
NOC NIC
1. Tanda-tanda vital pasien
stabil.
2. Turgor kulit pasien baik
(kulit lembab).
3. Nadi perifer pasien kuat.
4. Pengisian kapiler baik
(CRT >3 detik).
5. Haluaran urine 30
mL/jam.
1. Pantau: hasil pemeriksaan elektrolit,
masukan dan haluaran setiap 8 jam atau
setiap jam bila ada gejala syok tanda vital
setiap 2 jam atau setiap 4 jam bila stabil.
2. Berikan suplemen elektrolit yang
diresepkan dan evaluasi kefektifannya.
3. Kolaborasi:
Pasien diberikan cairan dan elektrolit per
infuse. Koloid dan transfusi darah juga
sering diberikan.
![Page 4: Askep Pankreatitis-Endokrin](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082417/563db817550346aa9a907fdc/html5/thumbnails/4.jpg)
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
masukan makanan sekunder (Mual dan Muntah)
NOC NIC
1. Tidak ada penurunan
berat badan.
2. Mengkonsumsi makanan
dengan peningkatan
persentase.
1. Pantau: berat badan setiap hari, jumlah
makanan yang dimakan setiap makan,
hasil pemeriksaaan kimia serum, status
abdomen (Apendiks B) setiap 8 jam, dan
pemeriksaan glukosa darah.
2. Beri tahu dokter bila ada bising usus kecil
atau tidak ada atau distensi abdomen
disertai dengan mual dan muntah. Pasang
selang NGT untuk menurunkan
penghisapan intermitten sesuai pesanan.
Irigasi selang dengan salin normal prn
untuk mempertahankan kepatenan.
3. Bila glukosa darah diatas nilai normal,
berikan insulin regular sesuai pesanan.
4. Bila makanan per oral diizinkan, berikan
suplemen pankreatik yang ditentukan
seperti pankrelipse pankreatin (cotazym,
VioKase), atau garam empedu. Berikan
diet lembut, rendah lemak, tinggi protein
sesuai pesanan.
Sumber:
Engram, Barbara. 1999. Rencaha Asuhan Keperawatan-Medikal Bedah, Volume 3. Jakarta:
EGC
Baradero, Mary, dkk. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Hati. Jakarta: EGC.