askep chf

19
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG KONGESTIF (CHF) Arief Yanto

Upload: arief-yanto

Post on 05-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

presentasi askep chf

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

GAGAL JANTUNG KONGESTIF (CHF)

Arief Yanto

CHF

• Jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan

• Gagal miokardium ditujukan spesifik pada fungsi miokardium gagal jantung

• Gagal jantung kongetif adalah keadaan dimana terjadi bendungan sirkulasi akibat gagal jantung dan mekanisme kompenstoriknya.

Etiologi

Keadaan yang meningkatkan beban awal

• Regurgitasi aorta• Cacat septum ventrikel

Keadaan yang meningkatkan beban akhir

• Stenosis aorta• Hipertensi sistemik

Menurunkan kontraktilitas miokardium

• Infark miokardium• Kardiomiopati

Patofisiologi

• Beban tekanan berlebihan → beban sistol meningkat → kontraktilitas menurun → hambatan pengosongan ventrikel → COP menurun → beban jantung meningkat → CHF → gagal pompa ventrikel kiri → forward failure → renal flow menurun → renin angiotensin aldosteron meningkat → aldosteron meningkat → ADH meningkat → retensi natrium dan air → kelebihan volume cairan

Manifestasi Klinis

Gagal jantung kiri

• Dyspnea

• Batuk

• Mudah lelah

• Gelisah dan cemas.

Gagal jantung kanan

• Edema

• Hepatomegali

• Anoreksia

• Nokturia

• Lemah.

Pemeriksaan Diagnostik

• MRI (Magnetic Resonance Imaging) Identifikasi pembesaran

ventrikel.

• Foto thorax Identifikasi pembesaran jantung.

• EKG Melihat adanya hipertrofi atrial/ventrikuler iskhemia.

• Enzim-enzim Jantung Khususnya CK/MB meningkat (gangguan

otot jantung).

• Kateterisasi Identifikasi perbedaan gagal jantung kanan atau

kiri.

• Echocardiogram Identifikasi ukuran, bentuk dan pergerakan

otot jantung dan katup jantung melalui gelombang suara ultrasonik.

Komplikasi

• Edema pulmonal

• Miocardiac infark

• Gagal ginjal

• Gagal hati.

Penatalaksanaan Medis• Memperbaiki daya pompa jantung.

Therapi Digitalis : Ianoxin

Obat Inotropik : Amrinone (Inocor), Dopamine (Intropin)

• Pengendalian retensi garam dan cairan

Diet rendah garam

Diuretik : chlorothiazide (Diuril), Furosemide (Lasix), Sprionolactone (aldactone).

• Angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor : captropil, enalopril, lisinopril.

Asuhan Keperawatan

Pengkajian

• Riwayat keluarga (memiliki penyakit jantung bawaan)

• Tingkat kesadaran (disorientasi),

• Pemeriksaan fisik (edema, tekanan vena jugularis, tekanan vena sentral, dan tekanan arteri pulmonal)

• TTV abnormal, denyut dan irama jantung,

• Pemeriksaan laboratorium (analisa gas darah arteri, Hb, Ht)

• Pemeriksaan diagnostik (EKG, sinar-X)

Diagnosa Keperawatan

• Kelebihan volume cairan berhubungan dengan mekanisme regulasi yang terganggu

• Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan reflek batuk, penumpukan secret

• Curah jantung menurun berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardial

• ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia

Intervensi

Dx 1

Tujuan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan terjadi keseimbangan volume cairan dengan kriteria hasil:

• TTV dalam batas normal

• Tidak menunjukkan tanda hiprkalemia pada EKG

• Pasien mempertahankan asupan cairan setiap hari

Intervensi:

• Pantau tekanan darah, nadi, irama jantung, suhu, dan suara napas setidaknya setiap 4 jam catat perubahannya

• Pantau asupan dan haluaran

• Berikan cairan sesuai indikasi

• Berikan perawatan mulut setiap 4 jam

• Tindakan pengamanan lingkungan

• Edukasi pasien tentang pembatasan aktivitas, pembatasan cairan dan diet

• Kolaborasi dengan medis pemberian obat jantung

Dx 2

Tujuan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan bersihan jalan nafas efektif dengan kriteria hasil:

• Pasien batuk secara efektif

• Tidak ada suara nafas tambahan

• AGD dalam batas normal

• Jalan nafas tetap paten

Intervensi

• Kaji status pernafasan setiap 4 jam sekali

• Observasi TTV

• Berikan posisi semifowler

• Bantu pasien untuk mengubah posisi, batuk, dan bernafas dalam setiap 2 sampai 4 jam

• Lakukan isap lender sesuai keperluan

• Kolaborasi dengan dokter pemberian mukolitik

Dx 3

Tujuan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan tidak terjadi penurunan curah jantung dengan criteria hasil:

• TTV dalam batas normal

• Toleransi aktivitas tidak terganggu

• Tidak ada edema paru

• Tidak ada penurunan kesadaran

• AGD dalam batas normal

Intervensi:

• Kaji adanya tanda penurunan cardiac output

• Observasi adanya nyeri dada

• Monitor status pernafasan

• Monitor TTV sebelum, selama, dan setelah aktivitas

• Monitor adanya sianosis perifer

• Berikan posisi semifowler

• Anjurkan minimalkan stress lingkungan

• Kolaborasi pemberian antikoagulan

Terima Kasih