asidosis metabolik

4
Patogenesis dan Penatalaksaaan Asidosis Metabolik pada Penyakit Ginjal A. Definisi B. Insidensi C. Patogenesis Asidosis metabolik ditandai dengan turunnya kadar ion hco3 diikuti dengan penurunan tekanan parsiil co2 di dalam arteri. Kadar ion hco3 normal adalah sebesar 24 meq/l dan kadar normal pco2 adlaah 40 mmHg dengan kadar ion H sebesar 40 nanomol/L. Penurunan kadar ion HCO3 sebesar 1 meq/L akan diikuti oleh penurunan PCO 2 sebesar 1,2 mmHg. Penyebab asidosis metabolik dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu; 1.Pembentukan asam yang berlebihan di dalam tubuh 2.Berkurangnnya kadar ion HCO3 di dalam tubuh 3.Adanya retensi ion H di dalam tubuh Beberapa kondisi khusus yang menyebabkan asis dosis metabolik adalah sebagai berikut: 1.Diare Diare berat mungkin merupakan penyebab asidosis metabolik tersering. Penyebab asidosis ini ialah hilangnya sejumlah besar natrium bikarbonat ke dalam feces. Sekresi gastrointestinal secara normal mengandung sejumlah besar bikarbonat, dan diare menyebabkan hilangnya ion bikarbonat ini dari tubuh, yang memberi efek yang sama seperti hilangnya sejumlah besar bikarbonat dalam urin. Bentuk asidosis metabolik ini berlangsung cepat dan dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak. 2.Muntah Memuntahkan isi lambung sendiri akan menyebabkan hilangnya asam dan kecenderungan ke arah alkalosis karena sekresi lambung sangat bersifat asam. Akan tetapi, memuntahkan sejumlah besar isi dari bagian traktus gastrointestinal yang lebih lanjut, yang sering kali terjadi, menyebabkan hilangnya bikarbonat dan menimbulkan

Upload: weda-kusuma

Post on 01-Jan-2016

165 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asidosis metabolik

Patogenesis dan Penatalaksaaan Asidosis Metabolik pada Penyakit Ginjal

A. DefinisiB. InsidensiC. Patogenesis

Asidosis metabolik ditandai dengan turunnya kadar ion hco3 diikuti dengan penurunan tekanan parsiil co2 di dalam arteri. Kadar ion hco3 normal adalah sebesar 24 meq/l dan kadar normal pco2 adlaah 40 mmHg dengan kadar ion H sebesar 40 nanomol/L.

Penurunan kadar ion HCO3 sebesar 1 meq/L akan diikuti oleh penurunan PCO 2 sebesar 1,2 mmHg. Penyebab asidosis metabolik dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu;1. Pembentukan asam yang berlebihan di dalam tubuh2. Berkurangnnya kadar ion HCO3 di dalam tubuh3. Adanya retensi ion H di dalam tubuh

Beberapa kondisi khusus yang menyebabkan asis dosis metabolik adalah sebagai berikut:1. Diare

Diare berat mungkin merupakan penyebab asidosis metabolik tersering. Penyebab asidosis ini ialah hilangnya sejumlah besar natrium bikarbonat ke dalam feces. Sekresi gastrointestinal secara normal mengandung sejumlah besar bikarbonat, dan diare menyebabkan hilangnya ion bikarbonat ini dari tubuh, yang memberi efek yang sama seperti hilangnya sejumlah besar bikarbonat dalam urin. Bentuk asidosis metabolik ini berlangsung cepat dan dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak.

2. MuntahMemuntahkan isi lambung sendiri akan menyebabkan hilangnya asam dan kecenderungan ke arah alkalosis karena sekresi lambung sangat bersifat asam. Akan tetapi, memuntahkan sejumlah besar isi dari bagian traktus gastrointestinal yang lebih lanjut, yang sering kali terjadi, menyebabkan hilangnya bikarbonat dan menimbulkan asidosis metabolik dengan cara yang sama seperti diare menimbulkan asidosis

3. Diabetes melitusDiabetes melitus disebabkan oleh tidak adanya sekresi insulin oleh pankreas, yang kemudia menghambat penggunaan normal glukosa dalam metabolisme. Sebaliknya, beberapa lemak dipecahkan menjadi asam asetoasetat, dan asam ini dimetabolisme oleh jaringan untuk menghasilkan energi menggantikan glukosa. Pada diabetes melitus yang berat, kadar asam asetoasetat darah dapat meningkat sangat tinggi, sehingga menyebabkan asidosis metabolik yang berat.

4. Penyerapan asamJarang sekali sejumlah besar asam diserap dari makanan normal. Akan tetapi, asidosis metabolik yang berat dapat disebabkan oleh keracunan seperti akibat penyerapan racun asam tertentu. Beberapa racun tersebut antara lain asetilsalisilat (aspirin) dan metil alkohol.

5. Asisdosis tubulus ginjal

Page 2: Asidosis metabolik

Jenis asidosis ini adalah akibat dari gangguan ekskresi ion hidrogen atau reabsorpsi bikarbonat oleh ginjal, atau keduanya. Kelainan ini biasanya mencakup dua tipe: (1) gangguan reabsorpsi bikarbonat tubulus ginjal, menyebabkan hilangnya bikarbonat dalam urin, taua (2) ketidakmampuan mekanisme sekresi hidrogen tubulus ginjal untuk mencapai keasaman urin yang normal, menyebabkan eksresi urin yang alkalis. Pada keadaan ini diekskresikan asam tertitrasi dan NH4

+ yang tidak adekuat, sehingga terdapat pengumpulan asam dalam cairan tubuh.

6. Gagal ginjal kronikSaat fungsi ginjal sangat menurun, terdapat pembentukan anion dari asam lemah dalam cairan tubuh yang tidak dieksresikan oleh ginjal. Selain itu, penurunan laju filtrasi glomerulus mengurangi ekskresi fosfat dan NH4

+, yang mengurangi jumlah bikarbonat yang ditambahkan kembali ke dalam cairan tubuh. Jadi, gagal ginjal kronis dapat dihubungkan dengan asidosis metabolik berat.

Kompensasi paru dengan cara hiperventilasi yang menyebabkan penurunan tekanan parsiil CO2, dapat bersifat lengkap, sebagian, atau berlebihan. Berdasarkan kompensasi, asidosis metabolik dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu;a. Asidosis metabolik sederhana/simpel, dimana penurunan kadar ion HCO3 sebesar 1

meq/L diikuti penurunan PCO2 sebesar 1,2 mmHgb. Asidosis metabolik bercampur dengan asidosis respirasi, dimana penurunan kadar ion

HCO3 sebesar 1 meq/L siikuti penurunan PCO2 sebesar kurang dari 1,2 meq/Lc. Asidosis metabolik bercampur dengan alkalosis respirasi, dimana penurunan kadar

ion HCO3 sebesar 1 meq/L diikuti penurunan PCO2 sebesar lebih dari 1,2 mmHg

Berdasarkan persamaan Henderson-Hasselbalch, asidosis terjadi ketika rasio HCO3

- dan CO2 dalam cairan ekstraselular menurun, sehingga menyebabkan penurunan pH. Bila rasio ini menurun akibat penurunan HCO3

-, asidosis ini disebut asidosis metabolik. Akibatnya, terdapat kelebihan ion hidrogen didalam tubulus ginjal, menyebabkan reabsorpsi ion bikarbonat yang menyeluruh dan masih menyisakan ion-ion hidrogen tambahan yang tersedia untuk bergabung dengan penyangga urin, NH4

+ dan HPO4

-. Jadi pada asidosis, finjal mereabsorpsi semua bikarbonat yang disaring dan menyumbangkan bikarbonat baru melalui pembentukan NH4

+ dan asam tertitrasi.Pada asidosis metabolik, kelebihan ion hidrogen melebihi ion bikarbonat yang

terjadi di dalam cairan tubulus secara primer adalah akibat penurunan filtrasi ion bikarbonat. Penurunan filtrasi bikarbonat ini terutama disebabkan oleh penurunan konsentrasi bikarbonat cairan ekstraselular.

Pada asidosis kronis, terdapat peningkatakan produksi NH4+, yang selanjutnya turut

berperan terhadap eksresi ion hidrogen dan penambahan ion bikarbonat baru ke dalam cairan ekstraselular. Pada asidosis kronis yang berat, sebanyak 500 mEq/hari ion hidrogen dapat diekskresikan dalam urin, terutama dalam bentuk NH4

+; hal ini kemudian turut berperan terhadap penambahan bikarbonat baru ke dalam darah sampai 500 mEq/hari.

Jadi pada asidosis kronis, peningkatan sekresi ion hidrogen oleh tubulus membentu mengeliminasi kelebihan ion hidrogen dari tubuh dan meningkatkan jumlah ion bikarbonat dalam cairan ekstraselular. Hal ini meningkatkan bagian bikarbonat pada

Page 3: Asidosis metabolik

sistem penyangga bikarbonat, yang sesuai dengan persamaan Henderson-Hasselbalch, membantu meningkatkan pH ekstraselular dan mengoreksi asidosis.

D. Manifestasi KlinisE. Pencegahan dan Penatalaksaan