asi ekslusif brosur
TRANSCRIPT
ASI Ekslusif
Pengertian ASI Eksklusif
ASI EKSKLUSIF adalah pemberian
ASI tanpa makanan dan minuman tambahan
lainnya pada bayi berumur nol sampai enam
bulan. Bayi hanya diberi ASI tanpa makanan
atau minuman lain termasuk air putih,
kecuali obat, vitamin, mineral, dan ASI yang
diperah.
Pada tahun 2001 World Health
Organization/Organisasi Kesehatan Dunia
menyatakan bahwa ASI eksklusif selama
enam bulan pertama hidup bayi adalah yang
terbaik. Dengan demikian, ketentuan
sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup
empat bulan) sudah tidak berlaku lagi..
Komposisi ASI
Komposisi ASI adalah sebagai berikut:
a. Protein dalam ASI
ASI mengandung protein lebih rendah dari
Air Susu Sapi
(ASS), tetapi protein ASI ini mempunyai
nilai nutrisi yang tinggi (lebih mudah
dicerna). Keistimewaan dari protein ASI ini
adalah:
1) Rasio protein “whey” : kasein = 60 : 40,
dibandingkan dengan ASS yang rasionya
20 : 80
2) ASI mengandung alfa-laktalbumin,
sedangkan air susu sapi mengandung juga
betalaktoglobulin dan bovine serum albumin
yang sering menyebabkan alergi.
3) ASI mengandung asam amino esensial
taurin ynag tinggi, yang penting untuk
pertumbuhan retina dan konjugasi bilirubin.
4) Kadar methionin dalam ASI lebih rendah
dari air susu sapi, sedangkan sisitin lebih
tinggi.a
5) Kadar tirosin dan fenilalanin lebih
rendah, hal ini sangat menguntungkan
karena pada bayi prematur kadar tirosin
yang tinggi dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan otak
b. Karbohidrat dalam ASI
1) ASI mengandung karbohidrat relatif
tinggi jika dibandingkan dengan air susu
sapi (6,5 gram%)
2) Karbohidrat yang utama terdapat dalam
ASI adalah laktosa. Kadar laktosa yang
tinggi ini sangat menguntungkan karena
fermentasi akan diubah menjadi asam laktat.
c. Lemak dalam ASI
Kadar lemak dalam ASI dan air susu sapi
relatif sama.
Merupakan sumber kalori yang utama bagi
bayi, dan sumber vitamin yang larut dalam
lemak (A,D,E, dan K) dan sumber asam
lemak yang esensial, namun tetap ada
keistimewaannya yaitu, bentuk emulsi lebih
sempurna, kadar asam lemak tak jenuh
dalam ASI 7-8 x dalam air susu sapi. Asam
lemak tak jenuh yang terdapat dalam kadar
yang tinggi yang terpenting adalah : rasio
asam linoleik; oleik yang cukup, asam
lemak rantai panjang (arachidonic dan
docadexaenoic) yang berperan dalam
perkembangan otak. Kolesterol yang
diperlukan untuk mielinisasi susunan saraf
pusat, dan asam palmitat.
d. Mineral dalam ASI
ASI mengandung mineral yang lengkap.
Walaupun relatif rendah tetapi cukup untuk
bayi sampai umur 6 bulan. Fe dan Ca paling
stabil, tidak dipengaruhi oleh diit ibu. Garam
organik yang terdapat dalam ASI terutama
adalah kalsium, kalium, dan natrium dari
asam klorida dan fosfat, zat terbanyak
adalah kalsium.
e. Air dalam ASI
Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. ASI
merupakan sumber air yang secara
metabolik adalah aman. Air yang relatif
tinggi dalam ASI ini akan meredakan
rangsangan haus dari bayi.
f. Vitamin dalam ASI
1) Vitamin dalam ASI dapat dikatakan
lengkap
2) Vitamin A, D, dan C cukup, sedangkan
golongan vitamin B kecuali riboflavin dan
asam pantothenik adalah kurang.
g. Kalori dalam ASI
Kalori ASI relatif rendah hanya 77 kalori/
100 ml ASI. 90% berasal dari karbohidrat
dan lemak, sedangkan 100% berasal dari
protein
h. Unsur-unsur lain dalam ASI
Laktokram, keratin, kreatinin, urea, xanthin,
ammonia, asam sitrat, dan minyak volatile.
Manfaat ASI
ASI bermanfaat bukan hanya untuk bayi
tetapi juga untuk ibu, dan keluarga:
a. Manfaat ASI bagi bayi
Merupakan nutrisi dengan kualitas dan
kuantitas yang terbaik, mening-katkan daya
tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan,
meningkatkan jalinan kasih sayang atau
bounding, jarang menyebabkan kostipati,
nutrisi mudah diserap, dan mencegah karies
karena mengandung mineral selenium. ASI
merupakan sumber zat gizi ynag ideal,
berkomposisi seimbang dan secara alami
disesuaikan dengan kebutuhan masa
pertumbuhan bayi. ASI yang dihasilkan
seorang ibu yang melahirkan bayi prematur
komposisinya akan berbeda dengan ASI
yang dihasilkan seorang ibu yang
melahirkan bayi cukup bulan.
b. Manfaat ASI bagi ibu
Selain bermanfaat bagi bayi, menyusui juga
bermanfaat bagi ibu. Berikut beberapa
manfaat bagi ibu: 1) mengurangi perdarahan
setelah melahikan karena pada ibu menyusui
terjadi peningkatan kadar oksitosin yang
berguna untuk penutupan pembuluh darah;
2) mengurangi terjadinya anemia; 3)
menjarangkan kehamilan; 4) kadar oksitosin
ibu menyusui meningkat akan sangat
membantu rahim kembali ke ukuran
sebelum hamil; 5) berat badan ibu menyusui
akan lebih cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil; 6) mengurangi kemungkinan
menderita kanker; 7) meningkatkan jalinan
kasih sayang (Roesli, 2000).
c. Manfaat ASI bagi keluarga
Manfaat pemberian ASI bagi keluarga
antara lain:
1)Ekonomis.
Penggunaan ASI akan sangat mengurangi
pengeluaran
keluarga karena tidak hanya mengurangi
pengeluaran untuk membeli susu formula
dan perlengkapan untuk membuatnya, tetapi
juga biaya kesehatan untuk bayi. Bayi yang
diberikan ASI secara eksklusif telah terbukti
hamper tidak pernah sakit dibanding dengan
bayi yang diberi susu formula, terutama di
negara berkembang seperti Indonesia.
2) Praktis dan tidak merepotkan, karena
tidak perlu membuat susu formula di malam
hari dan tidak harus mencari toko yang buka
tengah malam saat kehabisan perediaan
susu.
3) Mudah, karena tidak perlu membawa
berbagai macam peralatan menyusui
sehingga menyusui dapat dilakukan kapan
saja dan dimana saja.
Cara menyusui ASI yang benar
Cucilah tangan sebelum meneteki.
Mengoleskan ASI sedikit di putting
dan sekitar areola payudara.
Ibu duduk dengan kursi bersandar
dan rendah atau berbaring.
Bayi diletakkan menghadap perut ibu
atau payudara.
Bayi dipegang belakang bahunya
dengan satu lengan, kepala bayi pada
lengkung siku ibu, bokong ditahan
dengan telapak tangan kepala bayi
tidak menengadah.
Satu tangan bayi diletakkan
dibelakang badan ibu, yang satu di
depan badan ibu.
Perut bayi menempel pada badan
ibu, kepala bayi menghadap
payudara.
Payudara dipegang dengan ibu jari,
jari yang lain berada di bawah.
Bayi diberi rangsangan agar
membuka mulut dengan menyentuh
pipi dan putting susu atau menyentuh
sisi mulut bayi.Setelah bayi
membuka mulut, kepala bayi
didekatkan pada payudara.
Usahakan sebagian besar areola
payudara masuk kedalam mulut bayi.
Setelah bayi mulai menghisap tidak
perlu dipegang atau disangga.
Menyendawakan bayi :
Bayi digendong tegak dengan
bersandar pada bahu ibu kemudian
punggung ditepuk perlahan-lahan
atau bayi tidur tengkurap di
pangkuan ibu, kemudian
punggungnya ditepuk perlahan–
lahan
Alternatif Pemberian ASI
Mengeluarkan ASI dengan tangan
Cuci tangan sampai bersih
Pegang cangkir yang bersih untuk
menampung ASI
Condongkan badan ke depan dan
sangga payudara dengan tangan
Letakkan ibu jari pada batas atas
areola mammae dan letakkan jari
telunjuk pada batas areola bagian
bawah sehingga berhadapan
Tekan kedua jari ini kedalam kearah
dinding dada tanpa menggeser letak
kedua jari tadi
Pijat daerah diantara kedua jari tadi
kearah depan sehingga akan
memeras dan mengeluarkan ASI
yang berada didalam sinus lactiferus
Ulangi gerakan tekan, pijat dan lepas
beberapa kali
Lama penyimpanan ASI setelah diperah
Jika ruangan tidak ber-AC, lama
penyimpanan tidak lebih dari 4 jam.
Jika ruangan ber AC bisa sampai 6
jam. Suhu ruangan ber AC tersebut
harus stabil, misalnya AC tidak mati
sama sekali selama botol ASI ada
didalamnya.
Jika segera disimpan dilemari es,
ASI ini bisa bertahan sampai 8 hari
dalam suhu lemari es. Syaratnya,
ASI ditempatkan dalam ruangan
terpisah dari bahan makanan lain
Jika lemari es tidak memiliki
ruangan terpisah untuk penyimpanan
botol ASI hasil pompa, maka
sebaiknya ASI jangan disimpan lebih
dari 3×24 jam
Dapat juga membuat ruangan
terpisah dengan cara menempatkan
botol ASI dalam container plastik
yang tentunya dibersihkan terlebih
dahulu
ASI hasil pompa dapat disimpan
dengan aman pada suhu kamar
maksimum 25ᴼC selama 4 jam,
dalam lemari es pada suhu 4ᴼC dapat
disimpan selama 72 jam, dalam
pembeku/freezer pada suhu -20ᴼC
selama 3-6 bulan
Jangan lupa untuk selalu
mencantumkan tanggal dilakukannya
pemerahan ASI pada botol susu
Cara menyimpan ASI hasil pompa atau
perah
Simpan ASI dalam botol yang telah
disterilkan terlebih dahulu
Botol yang paling baik sebenarnya
adalah yang terbuat dari kaca
Jika terpaksa menggunakan botol
plastik, pastikan plastiknya cukup
kuat (tidak mudah meleleh jika
direndam dalam air panas)
Jangan menggunakan botol susu
berwarna atau bergambar, karena ada
kemungkinan catnya meleleh jika
terkena panas
Jangan lupa untuk membubuhkan
label setiap kali ibu akan menyimpan
botol ASI, dengan mencantumkan
tanggal dan jam ASI dipompa atau
diperas
Simpan ASI dibotol yang tertutup
rapat, jangan ditutup dengan dot,
karena masih ada peluang untuk
berinteraksi dengan udara
Jika dalam satu hari ibu memompa
atau memeras ASI beberapa kali,
bisa saja ASI digabungkan dalam
satu botol yang sama, syaratnya suhu
tempat botol disimpan harus stabil
Penggabungan hasil simpanan ini
bisa dilakukan asalkan jangka waktu
pemompaan/pemerasan pertama
sampai dengan terakhir tidak lebih
dari 24 jam
Cara memberikan ASI yang sudah
didinginkan pada bayi
Panaskan ASI dengan cara
membiarkan botol dialiri air panas
yang bukan mendidih yang keluar
dari keran
Atau merendam botol didalam
baskom atau mangkuk yang berisi air
panas yang bukan mendidih
jangan sekali-kali memanaskan botol
dengan cara mendidihkannya dalam
panci, menggunakan microwave atau
alat pemanas lainnya karena
beberapa zat kekebalan enzim dapat
berkurang, kecuali yang memang di
desain untuk memanaskan botol
simpanan ASI
Sesuaikan jumlah susu yang
dipanaskan dengan kebiasaan bayi
sekali minum
Ingat susu yang sudah dipanaskan
tidak bisa disimpan lagi