asbes n air

6
MATERI PBL II MENGURANGI EFEK BURUK ATAP ASBES Diposkan oleh Denawi Usman / 22:33 / Penutup atap dari bahan asbes sangat akrab dengan masyarakat, selain harganya murah dan pemasangannya mudah, karena atap asbes memiliki bobot yang ringan sehingga tidak membutuhkan konstruksi gording yang khusus. Oh yah sebelum lanjut saya mau kasih informasi kalau ada yang mau ikutan PickJack, yaitu menjawab pertanyaan, kalau jawaban kita benar, kita dapat dollar, daftarnya tidak bayar alias gratis SILAKAN DAFTAR DISINI  saya sudah membuktikan hari ini dapat pemberitahuan dari pickjack bahwa pembayaran sdh ditransfer ke paypal. kalau tidak, silakan lanjutkan membaca. Bahan yang terbuat dari asbes untuk bangunan sering kita jumpai yaitu asbes gelombang (digunakan untuk atap), asbes plat (digunakan untuk plafon atau partisi). Karena sifatnya yang tahan panas, kedap suara dan kedap air, asbes sering digunakan pada isolating pipa pemanas, dan juga digunkan untuk panel akustik. Mengapa asbes termasuk dalam kategori bahan yang sangat berbahaya, karena asbes yang kita kenal terdiri dari serat-serat yang berukuran sangat kecil, kira   kira lebih tipis dari 1/700 rambut kita, serat-serat ini tidak menguap diudara dan tidak terlarut didalam air, jika terhirup oleh paru-paru akan menetap disana dan bisa menyebabkan berbagi macam penyakit.  Asbes dapat membahayak an tubuh kita jika ada bagian yang rusak, sehingga serat   seratnya bisa lepas, ini menjadi bebrbahaya karena sulit untuk mendeteksi bagai manakah yang dikatakan rusak, dan terkadang kita tidak sadar kalau asbes yang kita gunakan sudah rusak. Kondis lain yang sangat beresiko adalah saat asbes dipotong atau diperbaiki. Ketika di potong akan mengeluarkan serpihan-serpihan yang berupa serbuk, yang sangat berbahaya bagi paru-paru kita. CARA PENGURANGI EFEK NEGATIP DARI ASBES. 1. Jika atapmenggunkan asbes, gunakanlah plafon untuk mecegah debu dan serat asbes jatuh kedalam rumah. 2. Ganti asbes setiap 5 tahun sekali, walaupun tidak ada tanda-tanda rusak. 3. Saat mengerjakan asbes, gunakan alat penutup hidung. 4. Buatlah ventilasi yang baik, ventilasi yang baik akan mengurangi efek gas radon yang terkandung didalam asbes. 5. Mengecat asbes bukan solusi untuk mencegahnya asbes terhirup oleh kita, asbes yang rusak walaupun dicat tetapakan menimbulkan dampak yang sama. PENYAKIT KARENA ASBES. 1. Asbestosis.  Yaitu luka pada paru- paru hingga menyebabkan kesulitan bernapas dan dapat mengakibatkan kematian. 2. Mesothelioma.  Adalah sejenis kanker yan g menyerang selaput pada perut dan dada, mesothelioma baru muncul gejalanya setelah 20   30 tahun sejak pertama kali menghirup serat asbes. 3. Kanker paru-paru. Di Negara Negara maju, asbes putih digolongkan sebagai karsinogen ( bahan penyebab kanker). Sumber : Tabloid Rumah Sehat Mahasiswa Fakultas kesehatan Masyarakat UI. http://struktur- rumah.blogspot.com/2009/01/mengurangi-efek-buruk- atap-asbes.html 5 Macam Penyakit Akibat Pencemaran Partikel Debu di Udara Pencemaran udara oleh partikel dapat disebabkan karena peristiwa alamiah dan dapat pula disebabkan karena ulah manusia, lewat kegiatan industri dan

Upload: ganda-edhi

Post on 12-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MATERI PBL II

MENGURANGI EFEK BURUK ATAP ASBESDiposkan olehDenawi Usman/22:33/Penutup atap dari bahan asbes sangat akrab dengan masyarakat, selain harganya murah dan pemasangannya mudah, karena atap asbes memiliki bobot yang ringan sehingga tidak membutuhkan konstruksi gording yang khusus.Oh yah sebelum lanjut saya mau kasih informasi kalau ada yang mau ikutan PickJack, yaitu menjawab pertanyaan, kalau jawaban kita benar, kita dapat dollar, daftarnya tidak bayar alias gratisSILAKAN DAFTAR DISINIsaya sudah membuktikan hari ini dapat pemberitahuan dari pickjack bahwa pembayaran sdh ditransfer ke paypal. kalau tidak, silakan lanjutkan membaca. Bahan yang terbuat dari asbes untuk bangunan sering kita jumpai yaitu asbes gelombang (digunakan untuk atap), asbes plat (digunakan untuk plafon atau partisi). Karena sifatnya yang tahan panas, kedap suara dan kedap air, asbes sering digunakan pada isolating pipa pemanas, dan juga digunkan untuk panel akustik. Mengapa asbes termasuk dalam kategori bahan yang sangat berbahaya, karena asbes yang kita kenal terdiri dari serat-serat yang berukuran sangat kecil, kira kira lebih tipis dari 1/700 rambut kita, serat-serat ini tidak menguap diudara dan tidak terlarut didalam air, jika terhirup oleh paru-paru akan menetap disana dan bisa menyebabkan berbagi macam penyakit. Asbes dapat membahayakan tubuh kita jika ada bagian yang rusak, sehingga serat seratnya bisa lepas, ini menjadi bebrbahaya karena sulit untuk mendeteksi bagai manakah yang dikatakan rusak, dan terkadang kita tidak sadar kalau asbes yang kita gunakan sudah rusak. Kondis lain yang sangat beresiko adalah saat asbes dipotong atau diperbaiki. Ketika di potong akan mengeluarkan serpihan-serpihan yang berupa serbuk, yang sangat berbahaya bagi paru-paru kita.

CARA PENGURANGI EFEK NEGATIP DARI ASBES.

1. Jika atapmenggunkan asbes, gunakanlah plafon untuk mecegah debu dan serat asbes jatuh kedalam rumah.2. Ganti asbes setiap 5 tahun sekali, walaupun tidak ada tanda-tanda rusak.3. Saat mengerjakan asbes, gunakan alat penutup hidung.4. Buatlah ventilasi yang baik, ventilasi yang baik akan mengurangi efek gas radon yang terkandung didalam asbes.5. Mengecat asbes bukan solusi untuk mencegahnya asbes terhirup oleh kita, asbes yang rusak walaupun dicat tetapakan menimbulkan dampak yang sama.

PENYAKIT KARENA ASBES.

1. Asbestosis.Yaitu luka pada paru-paru hingga menyebabkan kesulitan bernapas dan dapat mengakibatkan kematian.

2. Mesothelioma.Adalah sejenis kanker yang menyerang selaput pada perut dan dada, mesothelioma baru muncul gejalanya setelah 20 30 tahun sejak pertama kali menghirup serat asbes.

3. Kanker paru-paru.Di Negara Negara maju, asbes putih digolongkan sebagai karsinogen ( bahan penyebab kanker).

Sumber :Tabloid Rumah SehatMahasiswa Fakultas kesehatan Masyarakat UI.http://struktur-rumah.blogspot.com/2009/01/mengurangi-efek-buruk-atap-asbes.html5 Macam Penyakit Akibat Pencemaran Partikel Debu di Udara

Pencemaran udara oleh partikel dapat disebabkan karena peristiwa alamiah dan dapat pula disebabkan karena ulah manusia, lewat kegiatan industri dan teknologi. Partikel yang mencemari udara banyak macam dan jenisnya, tergantung pada macam dan jenis kegiatan industri dan teknologi yang ada. Mengenai macam dan jenis partikel pencemar udara serta sumber pencemarannya telah banyak

Secara umum partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Partikel-partikel tersebut sangat merugikan kesehatan manusia. Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernapasan atau pneumoconiosis.

Pada saat orang menarik nafas, udara yang mengandung partikel akan terhirup ke dalam paru-paru. Ukuran partikel (debu) yang masuk ke dalam paru-paru akan menentukan letak penempelan atau pengendapan partikel tersebut. Partikel yang berukuran kurang dari 5 mikron akan tertahan di saluran nafas bagian atas, sedangkan partikel berukuran 3 sampai 5 mikron akan tertahan pada saluran pernapasan bagian tengah. Partikel yang berukuran lebih kecil, 1 sampai 3 mikron, akan masuk ke dalam kantung udara paru-paru, menempel pada alveoli. Partikel yang lebih kecil lagi, kurang dari 1 mikron, akan ikut keluar saat nafas dihembuskan.

Pneumoconiosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru. Penyakit pnemokoniosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel (debu) yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah yang memiliki banyak kegiatan industri dan teknologi, yaitu Silikosis, Asbestosis, Bisinosis, Antrakosis dan Beriliosis.1. Penyakit Silikosis

Penyakit Silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silika bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir, menggerinda, dll). Selain dari itu, debu silika juka banyak terdapat di tempat di tempat penampang bijih besi, timah putih dan tambang batubara. Pemakaian batubara sebagai bahan bakar juga banyak menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu silika akan keluar dan terdispersi ke udara bersama sama dengan partikel lainnya, seperti debu alumina, oksida besi dan karbon dalam bentuk abu.

Debu silika yang masuk ke dalam paru-paru akan mengalami masa inkubasi sekitar 2 sampai 4 tahun. Masa inkubasi ini akan lebih pendek, atau gejala penyakit silicosis akan segera tampak, apabila konsentrasi silika di udara cukup tinggi dan terhisap ke paru-paru dalam jumlah banyak. Penyakit silicosis ditandai dengan sesak nafas yang disertai batuk-batuk. Batuk ii seringkali tidak disertai dengan dahak. Pada silicosis tingkah sedang, gejala sesak nafas yang disertai terlihat dan pada pemeriksaan fototoraks kelainan paru-parunya mudah sekali diamati. Bila penyakit silicosis sudah berat maka sesak nafas akan semakin parah dan kemudian diikuti dengan hipertropi jantung sebelah kanan yang akan mengakibatkan kegagalan kerja jantung.

Tempat kerja yang potensial untuk tercemari oleh debu silika perlu mendapatkan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan yang ketat sebab penyakit silicosis ini belum ada obatnya yang tepat. Tindakan preventif lebih penting dan berarti dibandingkan dengan tindakan pengobatannya. Penyakit silicosis akan lebih buruk kalau penderita sebelumnya juga sudah menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis, astma broonchiale dan penyakit saluran pernapasan lainnya.Pengawasan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pekerja akan sangat membantu pencegahan dan penanggulangan penyakit-penyakit akibat kerja. Data kesehatan pekerja sebelum masuk kerja, selama bekerja dan sesudah bekerja perlu dicatat untuk pemantulan riwayat penyakit pekerja kalau sewaktu waktu diperlukan.2. Penyakit Asbestosis

Penyakit Asbestosis adalah penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes adalah campuran dari berbagai macam silikat, namun yang paling utama adalah Magnesium silikat. Debu asbes banyak dijumpai pada pabrik dan industri yang menggunakan asbes, pabrik pemintalan serat asbes, pabrik beratap asbes dan lain sebagainya.

Debu asbes yang terhirup masuk ke dalam paru-paru akan mengakibatkan gejala sesak napas dan batuk-batuk yang disertai dengan dahak. Ujung-ujung jari penderitanya akan tampak membesar / melebar. Apabila dilakukan pemeriksaan pada dahak maka akan tampak adanya debu asbes dalam dahak tersebut. Pemakaian asbes untuk berbagai macam keperluan kiranya perlu diikuti dengan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan lingkungan agar jangan sampai mengakibatkan asbestosis ini.3. Penyakit Bisinosis

Penyakit Bisinosis adalah penyakit pneumoconiosis yang disebabkan oleh pencemaran debu napas atau serat kapas di udara yang kemudian terhisap ke dalam paru-paru. Debu kapas atau serat kapas ini banyak dijumpai pada pabrik pemintalan kapas, pabrik tekstil, perusahaan dan pergudangan kapas serta pabrik atau bekerja lain yang menggunakan kapas atau tekstil; seperti tempat pembuatan kasur, pembuatan jok kursi dan lain sebagainya.

Masa inkubasi penyakit bisinosis cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun. Tanda-tanda awal penyakit bisinosis ini berupa sesak napas, terasa berat pada dada, terutama pada hari Senin (yaitu hari awal kerja pada setiap minggu). Secara psikis setiap hari Senin bekerja yang menderita penyakit bisinosis merasakan beban berat pada dada serta sesak nafas. Reaksi alergi akibat adanya kapas yang masuk ke dalam saluran pernapasan juga merupakan gejala awal bisinosis. Pada bisinosis yang sudah lanjut atau berat, penyakit tersebut biasanya juga diikuti dengan penyakit bronchitis kronis dan mungkin juga disertai dengan emphysema.4. Penyakit Antrakosis

Penyakit Antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja-pekerja tambang batubara atau pada pekerja-pekerja yang banyak melibatkan penggunaan batubara, seperti pengumpa batubara pada tanur besi, lokomotif (stoker) dan juga pada kapal laut bertenaga batubara, serta pekerja boiler pada pusat Listrik Tenaga Uap berbahan bakar batubara.

Masa inkubasi penyakit ini antara 2 4 tahun. Seperti halnya penyakit silicosis dan juga penyakit-penyakit pneumokonisosi lainnya, penyakit antrakosis juga ditandai dengan adanya rasa sesak napas. Karena pada debu batubara terkadang juga terdapat debu silikat maka penyakit antrakosis juga sering disertai dengan penyakit silicosis. Bila hal ini terjadi maka penyakitnya disebut silikoantrakosis. Penyakit antrakosis ada tiga macam, yaitu penyakit antrakosis murni, penyakit silikoantraksosis dan penyakit tuberkolosilikoantrakosis.

Penyakit antrakosis murni disebabkan debu batubara. Penyakit ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjadi berat, dan relatif tidak begitu berbahaya. Penyakit antrakosis menjadi berat bila disertai dengan komplikasi atau emphysema yang memungkinkan terjadinya kematian. Kalau terjadi emphysema maka antrakosis murni lebih berat daripada silikoantraksosis yang relatif jarang diikuti oleh emphysema. Sebenarnya antara antrakosis murni dan silikoantraksosi sulit dibedakan, kecuali dari sumber penyebabnya. Sedangkan paenyakit tuberkolosilikoantrakosis lebih mudah dibedakan dengan kedua penyakit antrakosis lainnya. Perbedaan ini mudah dilihat dari fototorak yang menunjukkan kelainan pada paru-paru akibat adanya debu batubara dan debu silikat, serta juga adanya baksil tuberculosis yang menyerang paru-paru.5. Penyakit Beriliosis

Udara yang tercemar oleh debu logam berilium, baik yang berupa logam murni, oksida, sulfat, maupun dalam bentuk halogenida, dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang disebut beriliosis. Debu logam tersebut dapat menyebabkan nasoparingtis, bronchitis dan pneumonitis yang ditandai dengan gejala sedikit demam, batuk kering dan sesak napas. Penyakit beriliosis dapat timbul pada pekerja-pekerja industri yang menggunakan logam campuran berilium, tembaga, pekerja pada pabrik fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio dan juga pada pekerja pengolahan bahan penunjang industri nuklir.

Selain dari itu, pekerja-pekerja yang banyak menggunakan seng (dalam bentuk silikat) dan juga mangan, dapat juga menyebabkan penyakit beriliosis yang tertunda atau delayed berryliosis yang disebut juga dengan beriliosis kronis. Efek tertunda ini bisa berselang 5 tahun setelah berhenti menghirup udara yang tercemar oleh debu logam tersebut. Jadi lima tahun setelah pekerja tersebut tidak lagi berada di lingkungan yang mengandung debu logam tersebut, penyakit beriliosis mungkin saja timbul. Penyakit ini ditandai dengan gejala mudah lelah, berat badan yang menurun dan sesak napas. Oleh karena itu pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pekerja-pekerja yang terlibat dengan pekerja yang menggunakan logam tersebut perlu dilaksanakan terus menerus.http://www.smallcrab.com/kesehatan/520-5-macam-penyakit-akibat-pencemaran-partikel-debu-di-udaraPersyaratan Kualitas AirParameter Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak tercemar atau memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis.1. Persyaratan Fisika AirAir yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisika sebagai berikut:1. Jernih atau tidak keruhAir yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat. Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh.1. Tidak berwarnaAir untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.1. Rasanya tawarSecara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau asin menunjukan air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.1. Tidak berbauAir yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.1. Temperaturnya normalSuhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat pertumbuhan mikro organisme.1. Tidak mengandung zat padatanAir minum mengandung zat padatan yang terapung di dalam air.1. Persyaratan KimiaKandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun.1) pH (derajat keasaman)Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya disebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat mengganggu kesehatan.2) KesadahanKesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahanvnonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.3) BesiAir yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkanrasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air adalah 1,0 mg/l4) AluminiumBatas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.5) Zat organikLarutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup diperairan 6) SulfatKandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.7) Nitrat dan nitritPencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yangdigunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.ChloridaDalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.9) Zink atau Zn Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l. penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.1. 3.Persyratan mikrobiologisPersyaratan mikrobiologis yangn harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut:1. Tidak mengandung bakteri patogen, missalnya: bakteri golongan coli; Salmonella typhi, Vibrio cholera dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.2. Tidak mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes, Phytoplankton colifprm, Cladocera dan lain-lain. (Sujudi,1995)1. COD (Chemical Oxygen Demand)COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan olehbahan oksidan misalnya kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Kandungan COD dalam air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001mengenai baku mutu air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/l. apabila nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitasair tersebut buruk.1. BOD (Biochemical Oxygen Demand)Adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untukmemecah bahan bahan buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). NilaiBOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen yang rendah menunjukkan kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak tertarik menggunakan bahan organik makin rendah BOD maka kualitas air minum tersebut semakin baik. Kandungan BOD dalam air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air dan air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/lAdanya penyebab penyakit didalam air dapat menyebabkan efek langsung dalam kesehatan. Penyakit-penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikro penyebabnya dapat masuk ke dalam air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.