asam sinamat

10
Dasar teori Asam sinamat Asam sinamat merupakan sinonim dari asam trans-3- fenil-propanoat sebagai nama IUPAC dan asam trans- β-fenilakrilat sebagai nama trivial dari asam sinamat. Asam sinamat mempunyai rumus molekul C 6 H 5 CH=CHCOOH, bobot molekul 148,15 dan titik lebur 132-134 o C. kelarutan satu garam asam sinamat laut dalam 2000 ml air pada suhu 25 o C (kelarutan meningkat dalam air panas), 6 ml alcohol, 5 ml methanol, atau 15 ml kloroform, sangat larut dalam benzene, eter, asam asetat glacial, aseton, karbon disulfide, dan minyak. Garam alkalinya larut dalam air. Asam sinamat berupa Kristal monoklin, tidak berwarna, sedikit berbau balsam dan rasa pedas.

Upload: mariaria-she-chubbycuiyy

Post on 05-Dec-2015

97 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

asam sinamat

TRANSCRIPT

Page 1: ASAM SINAMAT

Dasar teori

Asam sinamat

Asam sinamat merupakan sinonim dari asam trans-3-fenil-propanoat sebagai nama IUPAC dan asam trans- β-fenilakrilat sebagai nama trivial dari asam sinamat. Asam sinamat mempunyai rumus molekul C6H5CH=CHCOOH, bobot molekul 148,15 dan titik lebur 132-134oC. kelarutan satu garam asam sinamat laut dalam 2000 ml air pada suhu 25oC (kelarutan meningkat dalam air panas), 6 ml alcohol, 5 ml methanol, atau 15 ml kloroform, sangat larut dalam benzene, eter, asam asetat glacial, aseton, karbon disulfide, dan minyak. Garam alkalinya larut dalam air. Asam sinamat berupa Kristal monoklin, tidak berwarna, sedikit berbau balsam dan rasa pedas.

Page 2: ASAM SINAMAT

Di alam asam sinamat terdapat dalam bentuk bebas dan teresterifikasi sebagian pada benzoin Sumatra, akar Rheum palmatum, balsam peru, balsam tolu, minyak kayu manis, dan juga pada daun koka.

Asam sinamat yang diperoleh dari sintesis merupakan bentuk trans isomer. Isomer cis dari asam sinamat adalah asam allosinamat. Bentuk cis isomer dengan titik lebur 68oC ini tiak stabil dan akan berubah menjadi bentuk trans yang stabil.

Sintesis asam sinamat dapat melalui berbagai reaksi sintesis, antara lain reaksi Perkin dan Knoevenagel. Sintesis adsam sinamat menurut reaksi Perkin menghasilkan persentase lebih kecil daripada reaksi Knoevenagel.

Page 3: ASAM SINAMAT

ALAT DAN BAHAN

ALAT

Labu erlenmeyer Gelas ukur Corong pisah Corng buchner & labu

hisap Pipet tetes

BAHAN

Benzaldehide 5ml Asam malonat 3,1

g Piridin 5 ml Piperidin 10

tetes K2CO3 8 g HCl 2 N

Page 4: ASAM SINAMAT

CARA KERJA

Ditimbang K2CO3 dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 100 ml, dan ditambahkan air 20 ml berikut benzaldehid.

Campuran dikocok, masukkan ke dalam corong pisah, dibiarkan sampai terbentuk 2 lapisan selama 30 menit lapisan atas adalah benzaldehid.

Ditimbang asam malonat, dimasukkan ke dalam larutan asam malonat dalam piridin.

Benzaldehid pada no 2 diambil 3 ml masukkan ke dalam larutan asam malonat dalam piridin.

Campuran dipanaskan pada tangas air dan ditambahkan 10 tetes piperidin sampai gelembung C02 hilang kurang 30 menit.

Ditambahkan HCl 2N sampai 50 ml, dan disaring dengan corong Buchner. Hasil yang diperoleh dikeringkn di oven temperatur 800 C.

 

Page 5: ASAM SINAMAT

SKEMA KERJA Timbang k2CO3 8 g, masukkan

erlenmeyer 100 ml. Tambahkan air 20 ml + 5 ml benzaldehid

Kocok campuran secara konstan. Masukkan dalam corong pisah, biarkan

memisah menjadi 2 fase selama 30 menit. Lapisan atas adalah benzaldehid jernih

Page 6: ASAM SINAMAT

Timbang As propanadioat (as malonat) 3,1 g, masukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml lain dan dilarutkan dengan 5 ml piridin sambil

dihangatkan di water bath

Benzaldehid yang dipisahkan dari corong pisah diambil 3 ml masukkan ke dalam larutan asam malonat dalam

piridin

Campuran di atas dipanaskan di water bath dan tambahkan 10 tetes piperidin

sampai gelembung CO2 hilang ± 30 menit

Page 7: ASAM SINAMAT

Tambahkan HCl 2 N ad 50 ml

Saring dengan corong buchner

Hasil kristalisasi yang diperoleh dikeringkan di

oven suhu 800 C

Page 8: ASAM SINAMAT

Pembahasan  

Sintesis asam sinamat melalui reaksi knoevenagel dilakukan dengan mereaksikan benzaldehid yang merupakan aldehid aromatic tanpa hydrogen α, asam malonat (as dikarboksilat yang memiliki hydrogen α) sebagai precursor karbanion/ precursor enolat, piridin sebagai pelarut dan katalis basa, piperidin sebagai katalis basa.

K2CO3 dilarutkan di air lalu ditambahkan benzaldehid, dimana benzaldehid yang digunakan kemungkinan tidak atau kurang murni karena berikatan dengan asam benzoate dalam lariutan tersebut. Ion K dalam K2CO3 berikatan dengan asam benzoate membentuk kalium benzoate sehingga didapatkan benzaldehid yang murni dan bagian bawah merupakan asam benzoate yang berikatan dengan K2CO3 membentuk kalium benzoate.

Asam malonat dilarutkan dipiridin lalu dihangatkan di waterbath. Setelah itu di tambahkan benzaldehid, dipanaskan di waterbath dan ditambahkan 10 tetes piperidin sampai gelembung CO2 hilang ± 30 menit.

Page 9: ASAM SINAMAT

Agar reaksi kondensasi knoevenagel dapat berlangsung, yang diperlukan hanyalah satu senyawa dengan suatu gugus karbonil, plus satu senyawa yang memiliki suatu hydrogen α.

Selain sebagai pelarut, piridin dapat digunakan sebagai katalis basa dalam pembentukan ion karban, namun pada praktikum ini digunakan campuran piridin-piperidin sebagai katalis basa, hal ini dimaksudkan untuk memberikan kondisi basa lemah yang optimal sehingga didapat hasil sintesis yang maksimal.

Endapan yang terbentuk setelah penambahan HCl 2N ad 50 ml berupa garam HCl dari piridin dan piperidin, disaring dengan corong Buchner, labu hisap, dan pompa hisap. Kristal atau saringan di keringkan di oven padashu 80oC.

Page 10: ASAM SINAMAT

Kesimpulan Asam sinamat yang diperoleh dari sintesis merupakan bentuk

trans isomer. Isomer cis dari asam sinamat adalah asam allosinamat. Bentuk cis isomer dengan titik lebur 68oC ini tidak stabil dan akan berubah menjadi bentuk trans yang stabil.

Sintesis asam sinamat melalui reaksi knoevenagel dilakukan dengan mereaksikan benzaldehid yang merupakan aldehid aromatic tanpa hydrogen α, asam malonat (asam dikarboksilat yang memiliki hidrogenα) sebagai precursor karbonion/ precursor enolat, piridin sebagai pelarut dan katalis basa, piperidin sebagai katalis basa. Dimana reaksi kondensasi knoevenagel merupakan reaksi kondensasi aldol silang antara aldehid tanpa hydrogen α dan senyawa yang memiliki hydrogen α yang distabilkan oleh dua gugus penstabil karbonion/ gugus pengaktif (seperti C=O atau C=N) dengan katalis basa. Selanjutnya, untukmembentuk garam HCl dari piridin dan piperidin ditambahkan HCl 2N.