artikel proposal pengembangan alat peraga

9
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PRAKTIK (APP) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS VIII SMP Luluk Imasnuna 1) , Dhita Ayu Permatasari, S.Pd.,M.Pd. 2) 1) Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Surabaya, email : [email protected] 2) Dosen S1 Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Surabaya Email: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran siswa kelas VIII di SMPN 1 Tarik Sidoarjo mengenai materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi berupa angket siswa , soal tes, dan wawancara guru mata pelajaran IPA SMP. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah kelas VIII-H SMP Negeri 1 Tarik, Sidoarjo yang berjumlah 20 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 17 atau sebanyak 85% orang menyatakan pembelajaran IPA sulit dan 3 atau sebanyak 15% siswa menyatakan tidak sulit. Sebanyak 17 siswa menyatakan kurang paham mengenai materi Sistem Peredaran Darah Pada Manusia, 1 orang siswa menyatakan tidak paham, dan hanya 2 orang yang menyatakan paham. Hal tersebut dibuktikan bahwa hasil tes dari 20 siswa tidak ada yang di atas KKM. Ketidakpahaman siswa tersebut disebabkan beberapa factor yaitu: materi tersebut sulit karena banyak hafalan, pelajaran tersebut membosankan, guru jarang masuk sehingga kurang memberikan penjelasan, pada proses pembelajaran guru hanya menggunakan media papan tulis dan LCD saja dan tidak pernah menggunakan alat peraga. Pernyataan siswa tersebut senada dengan yang disampaikan guru IPA yang menyatakan bahwa di SMP tersebut belum ada alat peraga yang mampu menjelaskan konsep peredaran darah pada manusia. Apabila siswa diajarkan menggunakan alat peraga dari 20 siswa 19 orang menyatakan tertarik. Kata kunci : Alat Peraga, Sistem Peredaran Darah pada Manusia, konsep Abstract This research aimed to describe the process of student learning in class VIII SMPN 1 Tarik, Sidoarjo about Humans Circulatory System. The method used in this study is the observation sheet in the form of student questionnaire, test questions, and interview teachers. The sample used in this research is class VIII-H SMP Negeri 1 Tarik, Sidoarjo, amounts to 20 students. The results showed that 17 or as many as 85% of people stating science learning difficult and 3 or as much as 15% of students said it was not difficult. A total of 17 students expressed not understand about the material Humans Circulatory System, 1 students expressed not understand, and only two people who claimed

Upload: luluk-imasnuna

Post on 05-Jan-2016

53 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

proposal pengembangan alat peraga sistem peredaran darah pada manusia

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel proposal pengembangan alat peraga

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PRAKTIK (APP) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS VIII SMP

Luluk Imasnuna1), Dhita Ayu Permatasari, S.Pd.,M.Pd. 2) 1) Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Surabaya,

email : [email protected]) Dosen S1 Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Email: [email protected]

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran siswa kelas VIII di SMPN 1 Tarik Sidoarjo mengenai materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi berupa angket siswa , soal tes, dan wawancara guru mata pelajaran IPA SMP. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah kelas VIII-H SMP Negeri 1 Tarik, Sidoarjo yang berjumlah 20 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 17 atau sebanyak 85% orang menyatakan pembelajaran IPA sulit dan 3 atau sebanyak 15% siswa menyatakan tidak sulit. Sebanyak 17 siswa menyatakan kurang paham mengenai materi Sistem Peredaran Darah Pada Manusia, 1 orang siswa menyatakan tidak paham, dan hanya 2 orang yang menyatakan paham. Hal tersebut dibuktikan bahwa hasil tes dari 20 siswa tidak ada yang di atas KKM. Ketidakpahaman siswa tersebut disebabkan beberapa factor yaitu: materi tersebut sulit karena banyak hafalan, pelajaran tersebut membosankan, guru jarang masuk sehingga kurang memberikan penjelasan, pada proses pembelajaran guru hanya menggunakan media papan tulis dan LCD saja dan tidak pernah menggunakan alat peraga. Pernyataan siswa tersebut senada dengan yang disampaikan guru IPA yang menyatakan bahwa di SMP tersebut belum ada alat peraga yang mampu menjelaskan konsep peredaran darah pada manusia. Apabila siswa diajarkan menggunakan alat peraga dari 20 siswa 19 orang menyatakan tertarik. Kata kunci : Alat Peraga, Sistem Peredaran Darah pada Manusia, konsep

AbstractThis research aimed to describe the process of student learning in class VIII SMPN 1 Tarik, Sidoarjo about Humans Circulatory System. The method used in this study is the observation sheet in the form of student questionnaire, test questions, and interview teachers. The sample used in this research is class VIII-H SMP Negeri 1 Tarik, Sidoarjo, amounts to 20 students. The results showed that 17 or as many as 85% of people stating science learning difficult and 3 or as much as 15% of students said it was not difficult. A total of 17 students expressed not understand about the material Humans Circulatory System, 1 students expressed not understand, and only two people who claimed to understand. It is proved that the test results of 20 students there is nothing above the KKM. The student incomprehension is due to several factors, there are: the material is difficult because a lot of memorization, the learning was boring, teachers rarely get in so failed to give an explanation, the teacher learning process just use a whiteboard and LCD and never use props. The student statement same as what the science teacher said that at the school there were no props are able to explain the concept of Humans Circulatory System. If students are taught using props 19 people expressed interest.Keywords : Props, Humans Circulatory System ,Concept

PENDAHULUAN

Saat ini kita telah memasuki era abad ke 21,

pada era ini dalam dunia pendidikan terjadi

pembaharuan kurikulum, yaitu kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk membentuk

manusia Indonesia yang beriman, produktif, kreatif,

inovatif dan aktif, sehingga tidak hanya menunut

siswa untuk menguasai pengetahuan kognitif saja

melainkan juga harus menguasai empat aspek yaitu

aspek spiritual, social, pengetahuan dan

keterampilan. Keempat kompetensi tersebut dapat

dicapai melalui proses pembelajaran dengan

menggunakan metode saintifik. Metode saintifik

Page 2: Artikel proposal pengembangan alat peraga

sangat relevan dengan pembelajaran IPA karena

melibatkan keterampilan proses seperti mengamati,

mengklasifikasi, mengukur, meramalkan,

menjelaskan, dan menyimpulkan.

Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran

yang memberikan pengalaman langsung pada

peserta didik. Peserta didik dituntut agar menguasai

pemahaman teori dan praktik secara seimbang.

Biologi merupakan salah satu bagian dari mata

pelajaran IPA. Nuryanti R (2015: 12) menyatakan

bahwa dalam pembelajaran biologi sering digunakan

istilah – istilah yang pada umumnya merupakan

istilah latin. Selain itu dalam pembelajaran Biologi

hal yang sangat penting diperhatikan yaitu berupa

ruang laboratorium dan alat peraga.

Berdasarkan kerucut pengalaman Dale, hasil

belajar seseorang di mulai dari pengalaman langsung

yang akan memberikan kesan paling utuh dan

bermakna, yang dikenal dengan learning by doing

(Arsyad, 2009). Kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan alat peraga merupakan perwujudan

konsep abstrak dengan dunia nyata sehingga

terbentuk korelasi antara teori dan praktik. Peserta

didik yang hanya mengandalkan penglihatan dan

pendengaran saja hanya akan memperoleh daya serap

kurang dari 50% sedangkan di sisi lain kurang dari

20% guru yang memanfaatkan alat bantu dalam

proses pembelajaran (Peter Sheal dalam Sofan, Amri

2013). Dari pendapat tersebut maka dalam

pembelajaran agar peserta didik mampu menyerap

materi pelajaran maka diperlukan suatu media

pembelajaran.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMPN

1 Traik, Sidoarjo pada siswa kelas VIII-H, dari 20

orang siswa sebanyak 85% siswa menyatakan bahwa

pelajaran IPA sulit, dan hanya 15% siswa yang

menyatakan mudah. Pada mata pelajaran IPA

khususnya pada materi Sistem Peredaran Darah pada

Manusia, sebayak 17 orang siswa menyatakan kurang

paham, 1 orang siswa menyatakan tidak paham, dan

hanya 2 orang yang menyatakan paham. Hal tersebut

dibuktikan bahwa dari 20 siswa tidak ada yang

mendapat nilai di atas KKM. Ketidakpahaman siswa

tersebut disebabkan beberapa factor yaitu: materi

tersebut sulit karena banyak hafalan, pelajaran

tersebut membosankan, guru jarang masuk sehingga

kurang memberikan penjelasan, pada proses

pembelajaran guru hanya menggunakan media papan

tulis dan LCD saja dan tidak pernah menggunakan

alat peraga. Apabila siswa diajarkan menggunakan

alat peraga 19 orang menyatakan tertarik. Pernyataan

siswa tersebut senada dengan yang disampaikan guru

IPA yang menyatakan bahwa di SMP tersebut belum

ada alat peraga yang mampu menjelaskan konsep

peredaran darah pada manusia.

Berdasarkan uraian diatas maka dikembangkan

alat peraga praktik dengan judul penelitian

“Pengembangan Alat Peraga Praktik (APP) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Materi

Sistem Peredaran Darah Pada Manusia Kelas VIII

SMP”.

METODE PENELITIAN

A. Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian ini yaitu guru IPA, dan

siswa kelas VIII-H SMPN 1 Tarik, Sidoarjo.

Sampel penelitian ini hanya diambil dari 20

orang siswa.

B. Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada

penelitian ini yaitu wawancara pada guru IPA,

menyebarkan instrumen observasi berupa

angket kepada siswa kelas VIII, serta

menyebarkan soal mengenai konsep Sistem

Page 3: Artikel proposal pengembangan alat peraga

Peredaran Darah pada Manusia. Penelitian ini

digunakan untuk meneliti bagaimana proses

pembelajaran disekolah tersebut dan bagaimana

ketercapaian hasil belajar siswa serta kesulitan

materi pelajaran IPA khususnya pada Materi

Sistem Peredaran Darah Pada Manusia, serta

observasi media yang digunakan guru dalam

proses pembelajaran..

Prosedur pelaksanaan penelitian yaitu

dengan cara wawancara pada guru dan memberi

angket serta soal tes kepada siswa SMPN 1

Tarik. Wawancara pada guru IPA digunakan

untuk menggali informasi dari guru mata

pelajaran IPA terkait kendala-kendala yang

terjadi selama pembelajaran IPA di kelas dan

media yang digunakan ketika pembelajaran pada

materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia.

Angket digunakan untuk memperoleh data

terkait kesan siswa terhadap pembelajaran IPA di

sekolah, pemahaman mengenai konsep system

peredaran darah pada manusia dan factor yang

menyebabkan ketidakpahaman serta ketertarikan

siswa apabila menggunakan alat peraga. Tes

digunakan untuk menguji pemahaman siswa

terhadap konsep Sistem Peredaran Darah pada

Manusia.

C. Pengukuran

Hasil tes siswa mengenai konsep Sistem

Peredaran Darah pada Manusia dengan cara

pengukuran sebagai berikut :

a. Soal pilihan ganda

nilai= skor yang diperole hskor maksimum

× 100

Keterangan:

jumlah soal = 10

Skor maksimum = 10

b. Soal uraian

nilai= skor yang diperole hskor maksimum

× 100

Keterangan :

jumlah soal = 5

skor maksimum = 100

c. Total skor yang diperoleh siswa = (nilai soal

pilihan ganda + nilai soal uraian) : 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada siswa

kelas VIII di SMPN 1 Tarik, Sidoarjo diperoleh hasil

observasi sebagai berikut:

a. Kesan pembelajaran IPA

Gambar 1: Diagram lingkaran Kesan

Pembelajaran IPA menurut siswa kelas VIII H

Diagram tersebut menunjukkan bahwa

85% siswa menyatakan bahwa pelajaran IPA

sulit dan hanya 15% yang menyatakan

pelajaran IPA mudah

85%

15%

IPA pelajaran yang sulit

ya tidak

Page 4: Artikel proposal pengembangan alat peraga

b. Tingkat Pemahaman

Grafik 1. Tingkat pemahaman siswa pada

materi system peredaran darah menurut siswa

kelas VIII H

Berdasarkan diagram tersebut menunjukkan

bahwa dari jumlah 20 orang siswa, 17 siswa

menyatakan kurang paham mengenai system

peredaran darah, 1 orang tidak paham dan hanya

2 orang yang paham menganai materi system

peredaran darah pada manusia. Hal tersebut

dibuktikan dengan hasil test siswa sebagai

berikut:

Tabel 1 : hasil tes siswa materi Sistem

Peredaran Darah pada Manusia

Berdasarkan table tersebut menunjukkan

bahwa hasil tes dari 20 orang siswa sangat

rendah. KKM pada pelajaran IPA di SMPN 1

Tarik yaitu 76 dan semua hasil tes tersebut

menunjukkan di bawah KKM. Hasil tes siswa

tertinggi hanya 67.5 dan terendah yaitu 22.5 Hal

tersebut membuktikan bahwa tingkat pemahaman

konsep tentang system peredaran darah pada

manusia masih rendah.

c. Faktor ketidakpahaman siswa

Gambar 2: Diagram. Alasan siswa tidak

paham mengenai materi system peredaran

darah menurut siswa kelas VIII

Alasan ketidak pahaman siswa pada materi

tersebut disebabkan beberapa factor diantaranya

yaitu: sebanyak 50% siswa menyatakan bahwa

pelajaran materi system peredaran darah pada

manusia sulit disebabkan banyak terdapat hafalan,

sebanyak 35% siswa menyatakan bahwa pelajaran

tersebut sangat membosankan sehingga siswa tidak

tertarik untuk belajar, sebanyak 10% siswa

menyatakan bahwa guru kurang memberikan

penjelasan dan sebanyak 5% siswa menyatakan

bahwa tidak paham karena guru jarang masuk

kelas.

paham sekali kurang paham tidak paham 0

4

8

12

16

2

17

1

Paham Materi Sistem peredaran Darah

10%

50%

35%

5%

Alasan tidak paham

guru kurang memberikan penjelasan

sulit karena banyak hafalan

pelajaran terse-but sangat membosankan

guru jarang masuk

No Nilai Jumlah

siswa

1 22.5 2

2 25 1

3 27.5 1

4 30 1

5 42.5 2

6 50 7

7 51.25 1

8 55 2

9 60 2

10 67.5 1

Total 20

Page 5: Artikel proposal pengembangan alat peraga

Berdasarkan hasil observasi, siswa juga

menyatakan bahwa guru belum pernah

menggunakan alat peraga untuk menjelaskan

tentang system peredaran darah pada manusia, guru

biasanya menggunakan media papan tulis dan LCD

saja.

d. Ketertarikan siswa Apabila menggunakan

Alat Peraga

Grafik 2. Ketertarikan siswa menggunakan

alat peraga system peredaran darah menurut

siswa kelas VIII H

Table diatas menunjukkan bahwa dari 20

orang siswa sebanyak 19 orang menyatakan

tertarik apabila menggunakan alat peraga

system peredaran darah pada manusia dan

hanya 1 orang saja yang menyatakan tidak

tertarik.

Berdasarkan wawancara dengan Guru

IPA, menyatakan bahwa alat praktikum yang

ada di sekolah tersebut sudah lengkap namun

tidak semua alat praktikum dapat dimanfaat

dengan baik dan dapat membuat siswa paham

dengan konsep IPA yang sedang dipelajari

Selain itu di SMP tersebut belum ada suatu

alat peraga yang mampu menjelaskan dan

memvisualisasikan tentang konsep peredaran

darah pada Manusia sehingga siswa hanya

dapat membayangkan saja.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di

SMPN 1 Traik, Sidoarjo pada siswa kelas

VIII-H, dari 20 orang siswa sebanyak 85%

siswa menyatakan bahwa pelajaran IPA sulit,

dan hanya 15% siswa yang menyatakan

mudah. Pada mata pelajaran IPA khususnya

pada materi Sistem Peredaran Darah pada

Manusia, sebayak 17 orang siswa menyatakan

kurang paham, 1 orang siswa menyatakan

tidak paham, dan hanya 2 orang yang

menyatakan paham. Hal tersebut dibuktikan

bahwa dari 20 siswa tidak ada yang di atas

KKM. Ketidakpahaman siswa tersebut

disebabkan beberapa factor yaitu: materi

tersebut sulit karena banyak hafalan, pelajaran

tersebut membosankan, guru jarang masuk

sehingga kurang memberikan penjelasan, pada

proses pembelajaran guru hanya menggunakan

media papan tulis dan LCD saja dan tidak

pernah menggunakan alat peraga. Apabila

siswa diajarkan menggunakan alat peraga 19

orang menyatakan tertarik. Pernyataan siswa

tersebut senada dengan yang disampaikan

guru IPA yang menyatakan bahwa di SMP

tersebut belum ada alat peraga yang mampu

menjelaskan konsep peredaran darah pada

manusia.

B. SARAN

Perlu adanya pengembangan Alat Peraga

yang mampu menjelaskan konsep Sisitem

Peredaran Darah Pada Manusia sehingga

terjadi peningkatan hasil belajar siswa

tertarik tidak tertarik02468

101214161820 19

1

Ketertarikan Menggunakan Alat Peraga

jum

lah

resp

onde

n

Page 6: Artikel proposal pengembangan alat peraga

mengenai konsep tersebut. Hal tersebut

berdasarkan kerucut pengalaman Dale yang

menyatakan bahwa pembelajaran akan

bermakna apabila dilakukan secara langsung

seperti menggunakan alat peraga.

DAFTAR PUSTAKA

Amri,Sofan.2013.Pengembangan & Model

pembelajaran dalam Kurikulum 2013.Jakarta:PT

Prestasi Pustakaraya.

Arsyad,Ahzar.2009.Media

Pembelajaran.Jakarta:Raja Garfindo Persada.

Direktorat jenderal pendidikan menengah kementrian

pendidikan dan kebudayaan (2011). Pedoman

Pembuatan Alat Peraga Biologi Sederhana untuk

SMA.

Galih, Karunia.2012.Pengembangan Electric Torso

Pada Pembelajaran Sistem Peredaran Darah

Untuk SMP.Semarang:Unnes Science Education

Journal.Jurnal Dipublikasikan.

Nuh,Mohammad.2013. Peraturan Menteri

Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun

2014. Jakarta.

Nuryani R. (2005). Strategi Belajar Mengajar

Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Sadiman,Arief dkk. 2008. Media Pendidikan.Jakarta:

PT Raja Grofindo Persada.

Sudjana,Nana dan Rivai.2002.Media

Pengajaran.Bandung: Sinar Baru.

Th. Fransina, Nomleni.2014. Pengaruh Penggunaan

Alat Peraga dari Bahan Bekas tentang Sistem

Peredaran Darah pada Manusia Terhadap Hasil

Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 7

Kota Kupang Tahun Ajaran 2014/201. Kupang:

Universitas Kristen Artha Wacana

Kupang.Jurnal dipublikasikan