arsitektur post

6
Arsitektur Post Modern  25 08 2010 I. Latar Belakang Arsitektur Post Modern  Arsitektur Akhir Modern  Munculnya aliran Purnamodern dan Neomodern Purnamodern (Postmodern) dan Pascamodern (Latemodern) atau Neomodern adalah gebrakan arsitektur yang mencuat di tahun 1970-an, dan masih berlanjut hingga hari ini. Berbagai macam sebutan-sebutan itu memang menunjuk pada tindak lanjut arsitek dan pemikir arsitektur untuk mengkoreksi degradasi yang terjadi. Sebenarnya kematian arsitektur modern, waktu yang rinci hingga angka menit itu hanyalah sebuah dramatisasi dari Charles Jencks atau hanya menunjuk pada angka tahun dimana gerakan akhir modern mengkristal menjadi sebuah gerakan yang tidak lagi kompensional. Karena sebenarnya kehadiran dari arsitektur modern itu sendiri diawali dengan langkah-langkah parsial dan komponensial dalam perubahannya (mulai dari kelompok pemikir Perancis di pertengahan abad 18, lalu hadirnya Crystal Palace dan menara Eiffel, disusul oleh Louis Sullivan dan Willian Morris), untuk pada akhirnya mengkristal menjdai gebrakan yang solid (masa arsitektur Mulamodern). Satu hal lagi yang menjadi salah satu kemungkinan bagi penyebab matinya arsitektur modern adalah protes yang dilontarkan oleh masyarakat awam Eropa. Masyarakat awam Eropa mengganggap bahwa sebuah pembangunan yang didahului dengan pembongkaran atau penghancuran tidak perlu melibatkan campur tangan arsitek, sebarang orang awampun dapat melakukannya. Arsitek kini ditantang untuk „membangun tanpa merusak.Tantangan masyarakat Eropa ini pulalah yang ikut menyumbang bagi hadirnya gaya arsitektur Purnamodern, yakni arsitektur yang mendamaikan yang baru dengan yang lama.  Akhir dari Arsitektur Modern Memang tidak mudah untuk mengatakan bahwa Purnamodern dan Neomodern itu menandai hari-hari akhir arsitektur modern. Dalam hal ini, beberapa pertimbangan haruslah disodorkan agar penetapan itu dapat dipertanggungjawabkan. Kalau kita menengok kembali buku sejarah yang ditulis oleh Sir Banister Fletcher , disana kita akan berhadapan dengan sebutan yang juga berawal dengan „lateseperti late- Roman dan late-Renaissance. Fletcher menggunakan awalan „lateitu untuk menunjukkan keadaan sebuah gaya arsitektur yang sudah menvapai tahap akhir dari perjalanannya. Setelah tahap „lateitu terjalani, muncullah gaya arsitektur baru. Kalau kesejajaran dengan Banister Fletcher ini dipakai sebagai pertimbangannya, maka tidaklah keliru untuk menangkap sebutan „late-modernsebagai tahap-tahap akhir dari perjalanan arsitektur modern.

Upload: ichaanggriani-icca

Post on 06-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/2/2019 Arsitektur Post

http://slidepdf.com/reader/full/arsitektur-post 1/6

Arsitektur Post Modern 

25082010 

I. Latar Belakang Arsitektur Post

Modern Arsitektur Akhir Modern

  Munculnya aliran Purnamodern dan Neomodern

Purnamodern (Postmodern) dan Pascamodern (Latemodern) atau Neomodern adalah gebrakan arsitektur

yang mencuat di tahun 1970-an, dan masih berlanjut hingga hari ini. Berbagai macam sebutan-sebutan

itu memang menunjuk pada tindak lanjut arsitek dan pemikir arsitektur untuk mengkoreksi degradasi

yang terjadi.

Sebenarnya kematian arsitektur modern, waktu yang rinci hingga angka menit itu hanyalah sebuah

dramatisasi dari Charles Jencks atau hanya menunjuk pada angka tahun dimana gerakan akhir modern

mengkristal menjadi sebuah gerakan yang tidak lagi kompensional. Karena sebenarnya kehadiran dari

arsitektur modern itu sendiri diawali dengan langkah-langkah parsial dan komponensial dalam

perubahannya (mulai dari kelompok pemikir Perancis di pertengahan abad 18, lalu hadirnya Crystal Palace

dan menara Eiffel, disusul oleh Louis Sullivan dan Willian Morris), untuk pada akhirnya mengkristal

menjdai gebrakan yang solid (masa arsitektur Mulamodern).

Satu hal lagi yang menjadi salah satu kemungkinan bagi penyebab matinya arsitektur modern adalah

protes yang dilontarkan oleh masyarakat awam Eropa. Masyarakat awam Eropa mengganggap bahwa

sebuah pembangunan yang didahului dengan pembongkaran atau penghancuran tidak perlu melibatkan

campur tangan arsitek, sebarang orang awampun dapat melakukannya. Arsitek kini ditantang untuk

„membangun tanpa merusak.‟ Tantangan masyarakat Eropa ini pulalah yang ikut menyumbang bagi

hadirnya gaya arsitektur Purnamodern, yakni arsitektur yang mendamaikan yang baru dengan yang lama.

  Akhir dari Arsitektur Modern

Memang tidak mudah untuk mengatakan bahwa Purnamodern dan Neomodern itu menandai hari-hari

akhir arsitektur modern. Dalam hal ini, beberapa pertimbangan haruslah disodorkan agar penetapan itudapat dipertanggungjawabkan. Kalau kita menengok kembali buku sejarah yang ditulis oleh Sir Banister

Fletcher, disana kita akan berhadapan dengan sebutan yang juga berawal dengan „late‟ seperti late-

Roman dan late-Renaissance. Fletcher menggunakan awalan „late‟ itu untuk menunjukkan keadaan sebuah

gaya arsitektur yang sudah menvapai tahap akhir dari perjalanannya. Setelah tahap „late‟ itu terjalani,

muncullah gaya arsitektur baru. Kalau kesejajaran dengan Banister Fletcher ini dipakai sebagai

pertimbangannya, maka tidaklah keliru untuk menangkap sebutan „late-modern‟ sebagai tahap-tahap

akhir dari perjalanan arsitektur modern.

8/2/2019 Arsitektur Post

http://slidepdf.com/reader/full/arsitektur-post 2/6

Di bagian awal penjelajahan kita terhadap perjalanan arsitektur modern, kita telah memaksa diri untuk

mengurus masa peralihan dari pra-modern, yakni arsitektur mula-modern. Di situ kita menyaksikan

berbagai alternatif yang disodorkan sebagai pengganti dan pengoreksi atas arsitektur pramodern.

Pergulatan untuk mengimbangi posisi arsitektur sebagai seni dengan posisi arsitektur sebagai olah

penalaran disajikan dalam dua alternatif pokok. Yang pertama adalah alternatif pengkombinasian

ornament/dekorasi dengan geometri (sebagaimana disodorkan oleh Sullivan dan Art Nouveau), sedangkanyang kedua adalah pengolahan yang artistic dan geometri (sebagaiman disampaikan oleh Konstruktivisme,

Suprematisme dan De Stijl).

Kedua alternatif itu, dalam batas pemahaman elementer olah rupa arsitektur, nampaknya tak banyak

berbeda dari apa yang dilaksanakan oleh Purnamodern (dalam kesetandingannya dengan Art Nouveau dan

Sullivan), serta dengan yang dilakukan oleh dekonstruksi (dalam kesetandingannya dengan

Konstruktivisme, Suprematisme dan De Stijl). Memang, bila dalam masa mulamodern upaya olah rupa

dilakukan dalam semangat untuk menyertakan pernalaran arsitektur dalam arsitektur yang artistik, dalam

masa akhirmodern semangatnya adalah untuk menyertakan keartistikan dalam arsitektur yang terlalu

berpihak pada nalar.

Kompleksitas, kontradiksi, hibrida dan berbagai ungkapan yang menunjuk pada keadaan yang tidak lagi

monolit, monistik ataupun uniform dengan mudah tergelincir ke dalam keeklektikan. Para pengamat

arsitektur dengan terang-terangan telah mengatakan bahwa tahap perjalanan arsitektur semenjak 1970-

an ini adalah tahapan eklektik dari arsitektur modern. Jikalau dengan mencemooh eklektikisme di abad 18

dan 19 arsitektur lalu menghadirkan arsitektur yang baru yaitu arsitektur modern, apakah tidak mungkin

hal yang sama berlangsung pula saat ini : kita tunggu hadirnya arsitektur yang baru karena kita sekarang

berada dalam keeklektikan arsitektur.

II. Gambaran Ringkas tentang POST

MODERN

Postmodern bisa dimengerti sebagai filsafat, pola berpikir, pokok berpikir, dasar berpikir, ide, gagasan,

teori. Masing-masing menggelarkan pengertian tersendiri tantang dan mengenai Postmodern, dan karena

itu tidaklah mengherankan bila ada yang mengatakan bahwa postmodern itu berarti `sehabis modern‟

(modern sudah usai); `setelah modern‟ (modern masih berlanjut tapi tidak lagi populer dan dominan);

atau yang mengartikan sebagai `kelanjutan modern‟ (modern masih berlangsung terus, tetapi dengan

melakukan penyesuaian/adaptasi dengan perkembangan dan pembaruan yang terjadi di masa kini).

Di dalam dunia arsitektur, Post Modern menunjuk pada suatu proses atau kegiatan dan dapat dianggap

sebagai sebuah langgam, yakni langgam Postmodern. Dalam kenyataan hasil karya arsitekturnya, langgam

ini muncul dalam tiga versi/sub-langgam yakni Purna Modern, Neo Modern, dan Dekonstruksi. Mengingat

bahwa masing-masing pemakai dan pengikut dari sub-langgam/versi tersebut cenderung tidak peduli

pada sub-langgam/versi yang lain, maka masing-masing menamakannya langgam purna-modern,

langgam neo-modern dan langgam dekonstruksi.

8/2/2019 Arsitektur Post

http://slidepdf.com/reader/full/arsitektur-post 3/6

Catatan: banyaknya pengertian maupun versi tentang postmodern ini memang telah membuat sejumlah

pihak mengalami kebingungan, khususnya untuk menentukan siapa dan manakah yang dapat dipercaya

atau dapat diandalkan sebagai yang benar.

III. Apa dan siapa ArsitekturPostModern

Arsitektur Post Modern tidak dapat dipisahkan dengan Arsitektur Modern karena Arsitektur Post Modern

merupakan:

1.  Kelanjutan Arsitektur Modern

2.  Reaksi terhadap Arsitektur Modern

3.  Koreksi terhadap Arsitektur Modern

4.  Gerakan melengkapi dari apa yang masih belum terpenuhi dalam arsitektur Modern

5.  Menyodorkan alternatif sehingga arsitektur tidak hanya satu jalur saja

6.  Memberi kesempatan untuk menangani arsitektur dari kemungkinan-kemungkinan, pendekatan-

pendekatan dan alternatif-alternatif yang lebih luas dan bebas

Dengan demikian mempelajari arsitektur Post Modern tidak bisa tanpa melalui Arsitektur Modern karena

Arsitektur Post Modern merupakan langkah atau tindak lanjut terhadap evaluasi yang dilakukan mengenai

arsitektur Modern. Arsitektur Post Modern merupakan arsitektur yang telah melakukan feed back / umpan

balik terhadap Arsitertur Modern. Pemunculan Arsitektur Modern tidak seragam dan secara garis besar

dapat dikelompokan dalam tiga ciri penampilan:

Purna Modern 

- Purna Modern merupakan pengindonesiaan dari post-modern versi Charles Jencks (ingat,

pengertian veris Jencks itu berbeda dari pengertian umum dari `Post Modern‟ yang digunakan dalam judul

catatan kuliah ini)

- Ditandai dengan munculnya ornamen, dekorasi dan elemen-elemen kuno (dari Pra Modern) tetapi

dengan melakukan transformasi atas yang kuno tadi.

- Menyertakan warna dan tekstur menjadi elemen arsitektur yang penting yang ikut diproses denganbentuk dan ruang.

- Tokohnya antara lain : Robert Venturi, Michael Graves, Terry Farrell

a.Pasca Modern Atau Neo Modern 

8/2/2019 Arsitektur Post

http://slidepdf.com/reader/full/arsitektur-post 4/6

- Pada awalnya diberi nama Late Modern oleh Charles Jencks, dan diindonesiakan oleh Josef 

Prijotomo menjadi Pascamodern. Jadi, Pascamodern dan Neomodern adalah sinonim.

- Tidak menampilkan ornamen dan dekorasi lama tetapi menojolkan Tektonika (The Art of 

Construction ). Arsitekturnya dimunculkan dengan memamerkan kecanggihan yang mutakhir terutama

teknologi.

- Sepintas tidak terlihat jauh berbeda dengan Arsitektur Modern yakni menonjolkan tampilan

geometri.

- Menampilkan bentuk-bentuk tri-matra sebagai hasil dari teknik proyeksi dwi matra (misal, tampak

sebagai proyeksi dari denah). Tetapi, juga menghadirkan bentukan yang trimatra yang murni (bukan

sebagai proyeksi dari bentukan yang dwimatra)

- Tokohnya antara lain: Richard Meier, Richard Rogers, Renzo Piano, Norman Foster.

- Tampilan dominan bentuk geometri.

- Tidak menonjolkan warna dan tekstur, mereka ini hanya ditampilkan sebagai aksen. Walaupun

demikian, punya warna favorit yakni warna perak.

b. Dekontruksi 

- Geometri juga dominan dalam tampilan tapi yang digunakan adalah geometri 3-D bukan dari hasil

proyeksi 2-D sehingga muncul kesan miring dan semrawut.

- Tokohnya antara lain: Peter Eisenman, Bernard Tschumi, Zaha Hadid, Frank O‟Gehry. 

- Menggunakan warna sebagai aksen dalam komposisi sedangkan tekstur kurang berperan.

Pokok-pokok pikiran yang dipakai arsitek Post Modern yang tampak dari ciri-ciri di atas berbeda dengan

Modern. Di sini akan disebutkan tiga perbedaan penting dengan yang modern itu.

1.  Tidak memakai semboyan Form Follows Function

Arsitektur posmo mendefinisikan arsitektur sebagai sebuah bahasa dan oleh karena itu arsitektur tidak

mewadahi melainkan mengkomunikasikan.

Apa yang dikomunikasikan?  

Yang dikomunikasikan oleh ketiganya itu berbeda-beda, yaitu:

PURNA MODERN: yang dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas kultural, atau identitas

historikal. Hal-hal yang ada di masa silam itu dikomunikasikan, sehingga orang bisa mengetahui bahwa

arsitektur itu hadir sebagai bagian dari perjalanan sejarah kemanusian.

NEO MODERN : mengkomunikasikan kemampuan teknologi dan bahan untuk berperan sebagai elemen

artistik dan estetik yang dominan.

8/2/2019 Arsitektur Post

http://slidepdf.com/reader/full/arsitektur-post 5/6

DEKONSTRUKSI : yang dikomunikasikan adalah (a.) unsur-unsur yang paling mendasar, essensial,

substansial yang dimiliki oleh arsitektur. (b.) Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen-

elemen yang essensial maupun substansial.

Karena pokok-pokok pikiran itu dapat pula dikatakan bahwa:

- Arsitektur PURNA MODERN memiliki kepedulian yang besar kepada masa silam (The Past ),

- Arsitektur NEO MODERN memiliki kepedulian yang besar kepada masa ini (The Present ),

sedangkan

- Arsitektur DEKONSTRUKSI tidak mengikatkan diri kedalam salah satu dimensi Waktu

(Timelessness ).

Pandangan seperti ini mengakibatkan timbulnya pandangan terhadap Dekonstruksi yang berbunyi “Ini

merupakan kesombongan dekonstruksi.” 

2.Fungsi ( bukan sebagai aktivitas atau apa yang dikerjakan oleh manusia terhadap arsitektur)

Yang dimaksud dengan `fungsi‟ di sini bukanlah `aktivitas‟, bukan pula `apa yang dikerjakan/dilakukan

oleh manusia tehadap arsitektur‟ (keduanya diangkat sebagai pengertian tentang `fungsi‟ yang lazim

digunakan dalam arsitektur modern). Dalam arsitektur posmo yang dimaksud fungsi adalah peran adan

kemampuan arsitektur untuk mempengaruhi dan melayani manusia, yang disebut manusia bukan hanya

pengertian manusia sebagai mahluk yang berpikir, bekerja melakukan kegiatan, tetapi manusia sebagai

makhluk yang berpikir, bekerja, memiliki perasaan dan emosi, makhluk yang punya mimpi dan ambisi,

memiliki nostalgia dan memori. Manusia bukan manusia sebagai makhluk biologis tetapi manusia sebagai

pribadi.

Fungsi = apa yang dilakukan arsitektur, bukan apa yang dilakukan manusia; dan dengan demikian,

„FUNGSI bukan AKTIVITAS‟ 

Dalam posmo, perancangan dimulai dengan melakukan analisa fungsi arsitektur, yaitu :

- Arsitektur mempunyai fungsi memberi perlindungan kepada manusia (baik melindungi nyawa

maupun harta, mulai nyamuk sampai bom),

- Arsitektur memberikan perasaan aman, nyaman, nikmat,

- Arsitektur mempunyai fungsi untuk menyediakan dirinya dipakai manusia untuk berbagai

keperluan,

- Arsitektur berfungsi untuk menyadarkan manusia akan budayanya akan masa silamnya,

- Arsitektur memberi kesempatan pada manusia untuk bermimpi dan berkhayal,

- Arsitektur memberi gambaran dan kenyataan yang sejujur-jujurnya.

Berdasarkan pokok pikiran ini, maka :

8/2/2019 Arsitektur Post

http://slidepdf.com/reader/full/arsitektur-post 6/6

- Dalam PURNA MODERN yang ditonjolkan didalam fungsinya itu, adalah fungsi-fungsi metaforik

(=simbolik) dan historikal.

- NEO MODERN menunjuk pada fungsi-fungsi mimpi, yang utopi (masa depan yang sedemikian

indahnya sehingga tidak bisa terbayangkan).

- DEKONSTRUKSI menunjuk pada kejujuran yang sejujur-jujurnya.

3. Bentuk dan Ruang

Didalam posmo, bentuk dan ruang adalah komponen dasar yang tidak harus berhubungan satu

menyebabkan yang lain (sebab akibat), keduanya menjadi 2 komponen yang mandiri, sendiri-2, merdeka,

sehingga bisa dihubungkan atau tidak.

Yang jelas bentuk memang berbeda secara substansial, mendasar dari ruang.

Ciri pokok dari bentuk adalah „ada dan nyata/terlihat/teraba‟, sedangkan ruang mempunyai ciri khas „ada

dan tak-terlihat/tak-nyata‟. Kedua ciri ini kemudian menjadi tugas arsitek untuk mewujudkannya. 

Berdasarkan pokok pikiran ini, maka dalam arsitektur :

- Purna Modern bentuk menempati posisi yang lebih dominan daripada ruang,

- Neo Modern sebaliknya bertolak belakang , menempatkan ruang sebagai unsur yang dominan,

sedangkan dalam

- Dekonstruksi tidak ada yang dominan, tidak ada yang tidak dominan, bentuk dan ruang memiliki

kekuatan yang sama.